Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH ASET KEUANGAN YANG TERSEDIA BAGI

INVESTOR

Disusun guna memenuhi tugas perkuliahan

Mata Kuliah : Manajemen Investasi

Dosen Pengampu : Ibram Pinondang Dalimunthe S.E, Sy., M.M.

Disusun oleh :

Kelompok 2

1. Anita Nur Azizah (181011201897)


2. Eka Nurhayati (181011201272)

Kelas : 07SAKP011

PRODI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PAMULANG
TAHUN 2021
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN............................................................................................3
1.1 Latar Belakang.....................................................................................................3
1.2 Rumusan Masalah................................................................................................5
1.3 Tujuan Penulisan..................................................................................................5

BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................6
2.1 Mengkategorikan Aset Keuangan........................................................................6
2.2 Nonmarketable Financial Assets..........................................................................9
2.3 Money Market Securities...................................................................................10
2.4 Fixed-Income Securities....................................................................................11
2.5 Equity Securities................................................................................................12
2.6 Derivative Securities..........................................................................................18

BAB III PENUTUP...................................................................................................20


3.1 Kesimpulan........................................................................................................20
3.2 Saran..................................................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................21

BAB I

PENDAHULUAN

2
1.1. Latar Belakang

Instrumen pasar modal dalam konteks praktis lebih banyak dikenal dengan
sebutan sekuritas. Sekuritas (securities) atau juga disebut efek atau surat berharga,
merupakan aset finansial (financial asset) yang menyatakan klaim keuangan.
Undang-undang Pasar Modal no. 8 Tahun 1995 mendefinisikan efek sebagai surat
berharga yaitu surat pengakuan utang, surat berharga komersial, saham, obligasi,
tanda bukti utang, unit penyertaan investasi kolektif, kontrak berjangka atas efek,
dan setiap derivatif dari efek. Sekuritas diperdagangkan di pasar finansial
(financial market), yang terdiri atas pasar modal dan pasar uang. Pasar uang
merupakan tempat dimana terjadi transaksi hutang jangka pendek antar pelaku
pasar. Sementara, pasar modal merupakan tempat dimana terjadi transaksi surat
hutang jangka waktu panjang dan saham.

Pasar finansial, baik berupa pasar uang maupun pasar modal merupakan salah
satu sumber dana utama bagi perusahaan. Sedangkan jika dilihat dari sudut
pandang investor, pasar finansial adalah penyedia berbagai macam alternatif
investasi. Pasar modal menawarkan transaksi sekuritas yang berjangka waktu
lebih panjang dan lebih berisiko. Sekuritas yang ditawarkan juga lebih beragam.
Pasar modal dapat diartikan sebagai pertemuan antara pihak yang memiliki
kelebihan dana (investors/savers) dengan pihak yang membutuhkan dana dengan
cara memperjualbelikan sekuritas.

Dengan demikian, pasar modal juga bisa diartikan sebagai pasar untuk
memperjualbelikan sekuritas yang umumnya memiliki lebih dari satu tahun ,
seperti saham dan obligasi. Sedangkan tempat dimaknai terjadinya jual beli
sekuritas disebut dengan bursa efek. Oleh karena itu, bursa efek merupakan arti
dari pasar modal secara fisik. Untuk kasus di Indonesia terdapat dua bursa efek,
yaitu Bursa Efek Jakarta (BEJ) dan Bursa Efek Surabaya (BES).

3
Pasar modal juga berfungsi sebagai lembaga perantara (intermediaries) antara
pihak yang mempunyai kelebihan dana dengan pihak yang memerlukan dana.
Fungsi ini menunjukkan peran penting pasar modal dalam menunjang
perekonomian karena pasar modal dapat menghubungkan pihak yang
membutuhkan dana dengan pihak yang mempunyai kelebihan dana. Disamping
itu, pasar modal dapat mendorong terciptanya alokasi dana yang efisien karena
dengan adanya pasar modal maka pihak yang kelebihan dana (investor) dapat
memilih alternatif investasi yang memberikan return yang paling optimal.
Asumsinya, investasi yang memberikan return relatif besar adalah sektor-sektor
yang paling produktif yang ada di pasar. Dengan demikian, dana yang berasal dari
investor dapat digunakan secara produktif oleh perusahaan-perusahaan tersebut.

Dana yang didapatkan perusahaan melalui penjualan sekuritas (saham)


merupakan hasil penjualan saham-saham perusahaan yang dilakukan di pasar
perdana. Di pasar perdana inilah perusahaan untuk pertama kalinya menjual
sekuritasnya, dan proses itu disebut dengan istilah Initial Public Offering (IPO)
atau penawaran umum. Setelah sekuritas tersebut dijual oleh perusahaan di pasar
perdana, barulah kemudian sekuritas diperjualbelikan oleh investor-investor di
pasar sekunder atau dikenal juga dengan sebutan pasar regular. Transaksi yang
dilakukan investor di pasar sekunder tidak akan memberikan tambahan dana lagi
bagi perusahaan yang menerbitkan sekuritas (emiten) karena transaksi hanya
terjadi antar investor, bukan dengan perusahaan. Dengan kata lain, perusahaan
emiten tidak akan memperoleh tambahan dana dari transaksi yang terjadi di pasar
sekunder.

Meskipun perusahaan tidak memperoleh tambahan dana, tetapi perdagangan pasar


sekunder sangat penting untuk menentukan likuiditas sekuritas di pasar perdana.
Hal ini terkait dengan sikap pesimis atau optimis dari para investor terhadap
kemampuan sekuritas yang diterbitkan emiten untuk memberikan keuntungan
selisih harga (capital gain) yang berasal dari penjualan di pasar sekunder.
Misalnya, para investor bersikap pesimis terhadap sekuritas yang dijual emiten di

4
pasar perdana maka selanjutnya investor akan cenderung ragu-ragu untuk
membeli sekuritas tersebut, yang juga bisa menyebabkan sekuritas perusahaan
emiten tersebut kurang likuid.

1.2. Rumusan Masalah

1. Apa saja kategori dari asset keuangan?


2. Apakah yang dimaksud dari Non Marketabel Financial Assets?
3. Apakah yang dimaksud dari Money Market Securities?
4. Apakah yang dimaksud dari Fixed-Income Securities?
5. Apakah yang dimaksud dari Equity Securities?
6. Apakah yang dimaksud dari Derivative Securities?

1.3. Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui apa saja kategori dari asset keuangan?


2. Untuk mengetahui maksud dari Non Marketabel Financial Assets?
3. Untuk mengetahui maksud dari Money Market Securities?
4. Untuk mengetahui maksud dari Fixed-Income Securities?
5. Untuk mengetahui maksud dari Equity Securities?
6. Untuk mengetahui maksud dari Derivative Securities?

5
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Mengkategorikan Aset Keuangan

Menurut PSAK 50, instrumen keuangan adalah setiap kontrak yang menambah nilai
aset keuangan entitas dan liabilitas keuangan atau instrumen ekuitas lain. Suatu
instrumen dapat dikategorikan sebagai instrumen keuangan apabila instrumen
tersebut memiliki hubungan kontraktual antara dua pihak. Instrumen keuangan dapat
diklasifikasikan ke dalam 3 kategori, yaitu:

1. Aset keuangan
2. Liabilitas keuangan
3. Instrumen ekuitas

Menurut PSAK 50, aset keuangan adalah setiap aset yang berbentuk:

1. Kas
2. Instrumen ekuitas yang diterbitkan oleh entitas lain
3. Hak kontraktual
a) Untuk menerima kas atau aset keuangan lainnya dari entitas lain, seperti
piutang usaha dan wesel tagih, atau
b) Untuk mempertukarkan aset keuangan atau liabilitas keuangan dengan
entitas lain dalam kondisi yang berpotensi menguntungkan entitas
tersebut, contoh obligasi konversi.
4. Kontrak yang akan atau mungkin diselesaikan dengan menggunakan
instrumen ekuitas yang diterbitkan oleh entitas dan merupakan:
a) Nonderivatif di mana entitas harus atau mungkin diwajibkan untuk
menerima suatu jumlah yang bervariasi dari instrumen ekuitas yang
diterbitkan entitas.

6
b) Derivatif yang akan atau mungkin diselesaikan selain dengan
mempertukarkan sejumlah tertentu kas atau aset keuangan lain dengan
sejumlah tertentu instrumen ekuitas yang diterbitkan entitas. Untuk tujuan
ini, instrumen ekuitas yang diterbitkan entitas tersebut tidak termasuk
instrumen yang merupakan kontrak untuk menerima atau menyerahkan
instrumen ekuitas yang diterbitkan entitas tersebut di masa depan.

Contoh aset keuangan adalah kas, piutang usaha, wesel tagih, pinjaman yang
diberikan, investasi pada obligasi, aset derivatif, dan investasi pada saham. Setiap aset
keuangan harus dikategorikan dalam salah satu kategori aset keuangan berikut ini:

1) Diukur pada nilai wajar melalui laba rugi (at fair value through profit or loss-
FVTPL). Subkategori untuk FVTPL adalah:
a) Diperdagangkan (trading)
 Diperoleh untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat.
 Merupakan bagian dari portofolio instrumen keuangan tertentu yang
dikelola bersama dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung
dalam jangka pendek yang terkini.
 Merupakan derivatif.
b) Sejak awal telah ditetapkan untuk diukur pada FVTPL
2) Tersedia untuk dijual (available for sale-AFS)
Aset keuangan yang tersedia untuk dijual adalah aset nonderivatif yang
ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual dan yang tidak dapat dikategorikan
pada tiga kategori sebelumnya.
3) Pinjaman yang diberikan dan piutang (loans and receivables-L&R)
Aset keuangan dapat dikategorikan sebagai L&R, jika memenuhi semua
kondisi berikut:
a) Aset keuangan non derivatif
b) Mempunyai pembayaran tetap atau telah ditentukan
c) Tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif

7
Contoh aset keuangan yang dikategorikan sebagai L&R adalah kas dan bank,
pinjaman yang diberikan, piutang usaha dan piutang lainnya, investasi dalam
instrumen utang yang tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif, dan simpanan
atau deposito pada bank.

4) Dimiliki hingga jatuh tempo (held to maturity-HTM)


Aset keuangan dapat dikategorikan sebagai aset dimiliki hingga jatuh tempo
(HTM), jika memenuhi semua kondisi berikut:
a) Aset keuangan nonderivatif
b) Mempunyai pembayaran tetap atau telah ditentukan
c) Jatuh temponya telah ditetapkan
d) Entitas mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset
keuangan tersebut hingga jatuh tempo

Aset keuangan FVTPL dan AFS adalah aset keuangan yang diukur pada nilai
wajar sedangkan L&R dan HTM adalah aset keuangan yang diukur pada
biaya perolehan diamortisasi. Entitas dapat mengukur investasi saham setelah
pengakuan awal pada biaya perolehan, jika saham tersebut tidak
diperdagangkan di pasar aktif, tidak mempunyai harga pasar yang
dikuotasikan, dan nilai wajarnya tidak dapat diukur secara andal.

Berikut ini adalah klasifikasi asset keuangan atau sekuritas menurut Corrado &
Jordan (2000).

1. Interest bearing, atau keuangan dimana perusahaan yang mengeluarkan


sekuritas tersebut akan membayar bunga kepada pembeli atau pemegang
sekuritas. Yang termasuk interest –bearing asset adalah:
a. Money market instrument, meliputi: obligasi jangka pendek yang
dikeluarkan perusahaan besar dan pemerintah.
b. Fixed-income securities, meliputi: surat hutang atau obligasi jangka
panjang.

8
2. Equities. Tipe ini merupakan sekuritas yang paling popular. Yang termasuk
sekuritas ekuitas adalah: saham biasa dan saham preferen.
3. Derifative. Jika saham dan obligasi merupakan asset preimer, maka yang
termasuk sekuritas derifatives adalah kontrak opsi, kontrak futures, kontrak
forward dan kontrak swap.

2.2 Nonmarketable Financial Assets

Sekuritas yang tidak dapat dipasarkan (nonmarketable financial assets), adalah aset
yang sulit untuk dibeli atau dijual karena tidak diperdagangkan di bursa pasar
sekunder utama mana pun. Sekuritas semacam itu, seringkali dalam bentuk utang atau
sekuritas pendapatan tetap, biasanya hanya dibeli dan dijual melalui transaksi pribadi
atau di pasar over-the-counter (OTC) . Bagi pemegang sekuritas yang tidak dapat
dipasarkan, sulit menemukan pembeli, dan beberapa sekuritas yang tidak dapat
dipasarkan tidak dapat dijual kembali sama sekali karena peraturan pemerintah
melarang penjualan kembali.

Sekuritas yang tidak dapat dipasarkan adalah aset yang tidak dapat dengan mudah
dilikuidasi menjadi uang tunai secara tepat waktu atau hemat biaya. Seringkali
sekuritas hutang, aset ini biasanya tidak dapat dibeli atau dijual di bursa publik dan
harus diperdagangkan OTC. Sekuritas yang tidak dapat dipasarkan tidak tunduk pada
perubahan permintaan di pasar perdagangan sekunder. Oleh karena itu, hanya
memiliki nilai intrinsiknya , tetapi tidak memiliki nilai pasar. Nilai intrinsik dari
sekuritas yang tidak dapat dipasarkan, tergantung pada struktur sekuritas, dapat
dianggap sebagai nilai nominalnya, jumlah yang harus dibayarkan pada saat jatuh
tempo atau harga beli ditambah bunganya.

Contoh sekuritas yang tidak dapat dipasarkan, antara lain :

1. Rekening Tabungan (Savings Account), adalah rekening yang dibuka dengan


dana likuid yang ditempatkan pada suatu lembaga keuangan ritel, biasanya

9
bank atau perusahaan simpan-pinjam tanpa ketentuan tanggal jatuh tempo.
Rekening Tabungan digunakan oleh individu maupun perusahaan sebagai
sarana penyimpanan dana likuid mereka demi penggunaan masa depan.
Pemegang rekening akan memperoleh bunga atas jumlah yang disetorkan.
2. Obligasi Tabungan Pemerintah (Government Savings Bonds), adalah
sertifikat pajak yang dikeluarkan oleh pemerintah, menawarkan tingkat bunga
tertentu atas uang yang diinvestasikan.
3. Sertifikat Deposito yang Tidak Dapat Dinegosiasikan (Non-Negotiable
Certificate of Deposits), adalah investasi antara investor dan lembaga
keuangan. Investor harus terlebih dahulu memilih sejumlah uang untuk
diinvestasikan, persyaratan, dan suku bunga. Setelah faktor-faktor ini dipilih,
investor membuka rekening sertifikat deposito sesuai kesepakatan. Sertifikat
deposito jenis ini tidak dapat ditransfer, dijual, dibeli, atau ditukar. Yang
termasuk dalam Non-Negotiable Certificate of Deposits yaitu instrumen
seperti deposito tetap, deposito berulang, deposito dana simpanan dan
sekuritas jangka tetap lainnya.
4. Rekening Simpanan Pasar Uang (Money Market Deposit Account),
ditawarkan oleh bank dan lembaga keuangan lainnya dengan tingkat bunga
yang lebih tinggi untuk simpanan yang lebih tinggi dan penarikan yang
terbatas.
5. Investasi asuransi jiwa, rekening bank, simpanan perusahaan, dana simpanan
merupakan aset keuangan yang tidak dapat dipasarkan, tidak dapat menjual
ataupun memasarkannya karena tidak ada pasar sekunder yang tersedia
untuknya.

2.3 Money Market Securities

Pasar uang (money market) pada dasarnya merupakan pasar untuk sekuritas jangka
pendek baik yang dikeluarkan oleh bank dan perusahaan umumnya maupun
pemerintah. Pasar uang adalah tempat dimana terjadi transaksi hutang jangka pendek

10
antar pelaku pasar. Sesuai dengan fungsinya sebagai tempat transaksi jangka pendek,
instrumen yang diperjualbelikan di pasar uang meliputi sekuritas hutang berjangka
pendek. Selain jangka waktu pendek, karakter hutang lainnya adalah likuid, mudah
diperjualbelikan dan berisiko rendah.

Sekuritas hutang yang diperjualbelikan di pasar uang bersifat likuid, sehingga disebut
pula sebagai cash equivalent atau cash for short. Investor yang memiliki surat hutang
jangka pendek akan menerima pendapatan bunga secara periodik dan dalam jumlah
tetap. Oleh karenanya, pasar uang disebut pula sebagai fixed-income market. Di pasar
uang, sekuritas yang diperjualbelikan antara lain adalah Sertifikat Bank Indonesia
(SBI), Surat Berharga Pasar Uang, Commercial Paper, Promissory Notes, Call
Money, Rephurchase Agreement, Bankers Acceptence, Surat Perbendaharaan Negara,
dan lain-lain.

2.4 Fixed-Income Securities

Fixed income security adalah instrumen utang yang membayar sejumlah bunga tetap,
dalam bentuk pembayaran kupon kepada investor. Pembayaran bunga biasanya
dilakukan setengah tahunan sementara pokok investasi kembali kepada investor pada
saat jatuh tempo. Obligasi adalah bentuk fixed income security yang paling umum.
Perusahaan meningkatkan modal dengan menerbitkan produk pendapatan tetap
kepada investor.

Investasi pada instrumen fixed income atau obligasi, menarik bagi investor
dikarenakan kelebihan dalam hal keamanannya bila dibandingkan dengan saham,
yaitu: (1) volatilitas saham lebih tinggi dibandingkan dengan obligasi sehingga daya
tarik saham berkurang, dan (2) obligasi menawarkan tingkat return yang positif dan
memberikan pendapatan yang tetap. Return yang dapat diperoleh pemegang obligasi
adalah kupon (bunga) yang diterima secara regular selama masa investasi sampai
jatuh tempo, dan potensi keuntungan yang didapat dari penjualan obligasi pada harga
yang lebih tinggi dari harga belinya. Pada umumnya harga obligasi akan meningkat

11
jika suku bunga tabungan menurun. Seorang investor yang hendak membeli obligasi
tentunya harus memperhatikan peringkat obligasi (credit ratings). Peringkat obligasi
merupakan skala risiko dari semua obligasi yang diperdagangkan.Skala ini
menunjukkan seberapa aman suatu obligasi bagi investor. Keamanan ini ditunjukkan
dari kemampuan perusahaan dalam membayar bunga dan pelunasan pokok pinjaman.

Fixed income security memberi pendapatan bunga tetap bagi investor selama masa
investasi. Jenis sekuritas ini mengurangi risiko keseluruhan dalam portofolio investasi
dan melindungi dari volatilitas atau fluktuasi liar di pasar. Ekuitas secara tradisional
lebih tidak stabil daripada obligasi yang berarti pergerakan harganya dapat
menyebabkan keuntungan modal lebih besar. Akibatnya, banyak investor
mengalokasikan sebagian portofolionya ke obligasi untuk mengurangi risiko
volatilitas.

Penting untuk diperhatikan bahwa harga obligasi dan fixed income security dapat naik
dan turun. Meski pembayaran bunga sekuritas tetap stabil, harganya tidak dijamin
tetap stabil selama masa investasi. Namun, sekuritas ini biasanya menawarkan lebih
banyak stabilitas pokok daripada investasi lain. Misalnya, jika suatu perusahaan
sedang menghadapi kebangrkutan dan harus melikuidasi asetnya, pemegang obligasi
akan dilunasi sebelum pemegang saham biasa.

2.5 Equity Securities

Sekuritas yang diperdagangkan di pasar bersifat ekuitas Indonesia adalah saham, baik
saham biasa maupun saham preferen serta bukti right dan waran. Dari keempat
sekuritas ekuitas ini, saham biasa merupakan sekuritas yang terpenting dan paling
dikenal oleh masyarakat Indonesia. Oleh karenanya, sebutan pasar ekuitas sering kali
dimengerti sebagai pasar saham dan sebutan saham sering dimaksudkan sebagai
saham biasa.

Setelah diterbitkan, sekuritas ekuitas dapat diperdagangkan oleh investor di bursa


efek. Saat ini di Indonesia terdapat satu bursa efek yaitu Bursa Efek Indonesia (BEI).

12
BEI merupakan peleburan antara Bursa Efek Jakarta (BEJ) dan Bursa Efek Surabaya
(BES) pada 30 November 2007. Sebelum peleburan, suatu saham yang samadapat
dicatatkan dan diperdagangkan di kedua bursa baik BEJ maupun BES. Misalnya
saham Kimia Farma, Astra Agro Lestari, dan masih ada sekitar 175 saham tidak
hanya diperdagangkan di BEJ tetapi juga di BES. Meskipun begitu, perdagangan
sekuritas bersifat ekuitas sebelum merger lebih banyak dilakukan di BEJ.

Sekuritas yang diperdagangkan di pasar ekuitas, antara lain:

1) Saham Biasa (Common Stock)


Saham biasa atau common stock menyatakan kepemilikan suatu perusahaan.
Saham biasa adalah sertifikat yang menunjukan bukti kepemilikan suatu
perusahaan. Apabila seorang investor memiliki 1 juta lembar saham biasa
suatu perusahaan dari total saham biasa yang berjumlah 100 juta lembar,
maka ia memiliki 1 persen perusahaan tersebut. Istilah unit pada saham seperti
1 juta lembar saham juga berarti 1 juta unit saham atau sering dikatakan satu
juta saham. Sebagai pemilik, pemegang saham biasa suatu perusahaan
mempunyai hak suara proporsional pada berbagai keputusan penting
perusahaan, antara lain pada persetujuan keputusan dalam rapat umum
pemegang saham (RUPS). Sebagai contoh, pemegang saham Astra Agro
Lestari per 30 Januari 2015 adalah PT Astra International Tbk sebanyak
79,68% dan public sebanyak 20,32%. Ini berarti PT Astra International Tbk
merupakan pemegang saham mayoritas dan mempunyai hak suara terbesar
disbanding pemegang saham lainnya.

Karakteristik dari saham lainnya adalah tidak berjatuh tempo dan tidak
bernilai nominal. Namun berdasarkan ketentuan undang-undang nomor 40
Tahun 2007 tentang perseroan terbatas, perseroan dapat mengeluarkan saham
dengan nilai nominal atau tanpa nilai nominal. Contoh, saham biasa Mustika
Ratu mempunyai nilai nominal Rp500, sedangkan saham biasa United Tractor
bernilai nominal Rp 1000 pada tahun 1998. Nilai nominal saham biasa di

13
pasar modal Indonesia umumnya kecil Rp 1000, Rp 500, atau Rp 100. Selama
tidak ada perubahan yang disengaja oleh perusahaan yang menerbitkannya,
nilai nominal saham adalah tidak berubah dari waktu ke waktu.

Pemegang saham biasa memiliki hak klaim atas penghasilan dan aktiva
perusahaan. Apabila perusahaan menghasilkan laba dalam menjalankan
bisnisnya, maka sebagian atau seluruh laba dapat dibagikan kepada
pemiliknya yaitu pemegang saham sebagai dividen. Di Indonesia, keputusan
pembagian dividen harus memperoleh persetujuan dalam RUPS. Setelah itu,
perusahaan secara terbuka akan menyampaikan pengumuman secara resmi
jadwal pelaksanaan dan besarnya pembayaran dividen melalui surat kabar dan
melaporkan kepada Bursa Efek yang telah mencatat sahamnya.

Saham bonus (bonus share). Pada kasus lain yang agak mirip dengan
pembagian deviden saham yang memperbesar jumlah saham bagi
pemegangnya. Perusahaan Indonesia yang tercatat di Bursa Efek juga sering
memberikan saham bonus (bonus share). saham bonus merupakan saham baru
yang diberikan kepada pemegang saham dan berasal dari kapitalisasi agio
saham (paid in capital). Bedanya adalah dividen saham berasal dari laba
perusahaan.

Dividen saham (stock dividend). Perusahaan dapat membagikan dividen


kepada para pemegang saham dalam bentuk saham baru sehingga
meningkatkan jumlah saham yang dimiliki pemegang saham. Selain deviden
saham terdapat juga dividen tunai (cash dividend). Dividen yang dibayarkan
perusahaan kepada pemegang saham dalam bentuk rupiah tunai disebut
dividen tunai. Pembagian dan besarnya dividen tidaklah dijamin dari tahun
ketahun besarnya dividen tunai yang dibagikan dapat berubah naik turun atau
pun tetap dan bahkan juga tidak dibagikan.

14
Terdapat beberapa stilah pembayaran dividen yang pertama cum date. Cum
date adalah tanggal berakhir di mana saham diperdagangkan masih
memperoleh hak atas dividen, hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD),
dan waran. Disebut juga tanggal deklarasi merupakan tanggal disetujuinya
pembayaran dividen oleh dewan direksi untuk kepentingan akuntansi dividen
diakui pada saat cum date. Kedua ex date. Ex date adalah tanggal di mana
investor yang membeli saham pada hari itu tidak berhak mendapatkan
dividen. Ketiga recording date. Recording date merupakan tanggal terakhir
dari pendaftaran atas pemilikan saham dalam Daftar Pemegang Saham
perusahaan. Pendaftaran ini biasanya berhubungan dengan pembagian
dividen, right issue, pemberian saham bonus atau dividen saham dan hak
untuk hadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham. Yang keempat payment
date. Payment date disebut juga tanggal pembayaran merupakan tanggal
dimana dividen yang telah dideklarasikan akan dibayarkan.

Harga suatu saham di pasar hampir selalu berbeda dengan nilai nominalnya
dari waktu ke waktu perdagangannya. Selain harga, salah satu indikator lain
yang menarik perhatian investor dalam perdagangan saham adalah aktivitas
perdagangannya. Semakin tinggi aktivitasnya semakin bagus kinerja saham.
Indikator aktivitas perdagangan saham antara lain adalah volume lembar
saham yang ditransaksikan antara investor dan nilai transaksinya pada satu
transaksi ataupun selama satu periode waktu tertentu. Nilai perdagangan
dihitung dari perkalian antara harga pasar tiap kali transaksi dengan volume
lembar saham yang ditransaksikan.

2) Saham Preferen (Preffered Stock)


Saham preferen (preferred stock) merupakan satu jenis sekuritas ekuitas yang
berbeda dalam beberapa hal dengan saham biasa. Dividen pada saham
preferen biasanya dibayarkan dalam jumlah tetap dan tidak pernah berubah
dari waktu ke waktu. Seperti yang disebut dengan istilah preferred

15
(dilebihkan), pembagian dividen kepada pemegang saham preferen lebih
didahulukan sebelum kepada pemegang saham biasa.

Sesungguhnya saham preferen merupakan saham yang memiliki karakteristik


gabungan antara saham biasa dan obligasi. Saham preferen serupa dengan
saham biasa karena merupakan ekuitas yang menyatakan kepemilikan,
membayar dividen, dan diterbitkan tanpa tanggal jatuh tempo. Di sisi lain
saham preferen juga serupa dengan obligasi karena merupakan sekuritas yang
menghasilkan pendapatan tetap dari dividen tetapnya.

3) Bukti Right
Bukti right atau disebut dengan right saja merupakan sekuritas yang
memberikan hak kepada pemegang saham lama untuk membeli saham baru
perusahaan pada harga yang telah ditetapkan selama periode tertentu. Dari
pengertian itu bukti right juga dikenal dengan sebutan hak memesan efek
terlebih dahulu (HMETD). Bukti right diterbitkan melalui penawaran umum
terbatas (right issue). Keputusan penawaran umum terbatas ditetapkan dalam
RUPS. Dalam penawaran umum terbatas, perusahaan tidak menjual saham
barunya kepada masyarakat umum melainkan menawarkan kepada para
pemegang sahamnya dengan maksud untuk menjaga proporsi kepemilikan.

Bukti right dapat diperjualbelikan antar investor seperti halnya sekuritas


lainnya di Bursa Efek selama periode waktu perdagangan yang terbatas.
Periode waktu perdagangan bukti right adalah sangat singkat. Sebagai
gambaran hanya beberapa minggu saja. Selama periode waktu terbatas yang
disebut periode pelaksanaan, pemegang right berhak untuk membeli saham
baru dengan membayar sejumlah dana kepada perusahaan melalui perusahaan
efek pada suatu harga pelaksanaan (exercise price) yang telah ditentukan.

16
4) Waran
Waran (warrant) adalah hak untuk membeli saham pada waktu dan harga
yang sudah ditentukan sebelumnya. Keputusan perusahaan menjual waran
ditetapkan pada waktu RUPS. Seperti bukti right perusahaan yang
menerbitkan waran harus telah mencatatkan sahamnya di Bursa Efek karena
nantinya mungkin dikonversi oleh pemegang waran.Tetapi berbeda dengan
right issue, waran biasanya dijual bersamaan dengan sekuritas lain misalnya
obligasi atau saham. Berbeda dengan bukti right yang memiliki periode
perdagangan yang singkat hanya beberapa minggu, periode perdagangan
waran adalah jangka panjang umumnya antara 3 tahun hingga 5 tahun. BEI
mengatur bahwa barang yang diperdagangkan di bursa adalah waran yang
pada saat mulai diperdagangkan memiliki masa berlaku sekurang-kurangnya 3
tahun dan pelaksanaan haknya tidak dapat dilakukan lebih cepat dari 6 bulan
terhitung sejak waran diterbitkan. Berbeda dengan bukti right yang memiliki
periode perdagangan yang singkat hanya beberapa minggu, periode
perdagangan waran adalah jangka panjang umumnya antara 3 tahun hingga 5
tahun. BEI mengatur bahwa barang yang diperdagangkan di bursa adalah
waran yang pada saat mulai diperdagangkan memiliki masa berlaku sekurang-
kurangnya 3 tahun dan pelaksanaan haknya tidak dapat dilakukan lebih cepat
dari 6 bulan terhitung sejak waran diterbitkan.

Setelah obligasi atau saham baru yang disertai waran memasuki pasar,
masing-masing sekuritas tersebut baik obligasi atau saham maupun waran itu
sendiri dapat diperdagangkan secara terpisah. Pemegang awal waran dapat
menjual dan investor lain dapat membeli di bursa efek. Selanjutnya Para
investor dapat memperjualbelikan barang tersebut selama periode
perdagangan waran sampai jatuh tempo.

17
2.6 Derivative Securities

Saham dan obligasi merupakan sekuritas yang dikeluarkan pemerintah atau


perusahaan untuk menarik dana. Sedangkan seperti dalam sebutannya sekuritas
derivatif (turunan) adalah aset finansial yang diturunkan dari saham dan obligasi, dan
bukan dikeluarkan perusahaan atau pemerintah untuk mendapatkan dana. Sekuritas
derivatif merupakan kontrak perjanjian antara dua pihak untuk menjual atau membeli
sejumlah barang (baik itu aktiva finansial maupun komoditas) pada tanggal tertentu di
masa mendatang dengan harga yang telah disepakati saat ini.

Jenis-jenis derivative keuangan yang diperdagangkan, meliputi :

a. Kontrak Opsi
Kontrak opsi (option contract) adalah suatu perjanjian yang memberi
pemiliknya hak tetapi bukan kewajiban untuk membeli atau menjual suatu
aset tertentu (tergantung pada jenis opsi) pada harga tertentu selama waktu
tertentu. Pengertian call dan put adalah penting bagi opsi. Pemilik call option
mempunyai hak tetapi bukan kewajiban untuk membeli aset induk atau aset
acuan (underlying asset) pada harga tetap selama waktu tertentu. Sedangkan
pemilik put option mempunyai hak, tetapi bukan kewajiban, untuk menjual
aset induk pada harga tetap selama waktu tertentu.
b. Kontrak Future
Kontrak future adalah sebuah perjanjian atau komitmen dua pihak, untuk
mengirimkan atau menerima instrument finansial atau komoditas pada tanggal
tertentu di masa datang, dengan harga yang telah ditentukan pada waktu
penandatanganan kontrak. Pihak yang setuju untuk mengirimkan sesuatu
dinamakan pihak yang menjual kontrak atau “go short”. Sedangkan pihak lain
yang setuju untuk menerima dinamakan pihak yang membeli kontrak atau “go
long”. Berbeda dengan kontrak opsi dimana pihak yang terlibat pada kontrak
mempunyai hak, bukan kewajiban untuk membeli dan menjual aktiva

18
finansial, kontrak futures mengatur bahwa individu yang terlibat kontrak
berkewajiaban untuk melakukan pengiriman dan penerimaan.
c. Kontrak Forward
Hull (2008:5) menyatakan, kontrak forward hampir sama dengan kontrak
futures pada perjanjian untuk membeli atau menjual aset pada waktu tertentu
di masa yang akan datang dengan harga yang tertentu. Namun, kontrak future
diperdagangkan pada lantai bursa, sedangkan kontrak forward
diperdagangkan pada pasar over-the-counter pasar over-the-counter (OTC)
merupakan pasar perdagangan alternatif yang menghubungkan dealers
melalui jaringan telepon dan komputer sehingga tidak terjadi pertemuan
secara fisik antar dealers.
Kontrak forward adalah perjanjian secara hukum yang mengikat antara dua
pihak yang memanggil untuk penjualan aset atau produk di masa depan pada
harga yang disepakati hari ini. Misalnya kontrak forward untuk salah satu
pihak untuk memberikan barang-barang yang lain pada tanggal tertentu di
masa depan yang disebut tanggal penyelesaian. Pihak yang lain membayar
sebelumnya disepakati harga berjangka dan mengambil barang-barang.
d. Kontrak Swap
Swap adalah salah satu teknik heading yang dapat digunakan untuk tujuan
lindung nilai dan pada keperluan lain dapat digunakan untuk tujuan trading.
Pengertian Swap itu sendiri adalah instrumen keuangan derivatif dengan
kedua pihak setuju untuk melakukan perjanjian pertukaran sejumlah
pembayaran yang dihitung atas jumlah nasional (OECD 1994, Lyons 1996).
Ada dua jenis swap yang umumnya dipakai untuk tujuan lindung nilai
(hedging), yaitu interest rate swap yang melibatkan pertukaran bunga dan
currency swap yang melibatkan pertukaran mata uang.

19
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Pasar modal adalah pasar untuk memperjualbelikan sekuritas yang umumnya
memiliki umur lebih dari satu tahun, seperti saham, obligasi dan reksa dana. Pasar
modal dapat digunakan sebagai sarana untuk menjual saham bagi perusahaan yang
memerlukan dana, sebaliknya investor juga dapat membeli surat berharga di pasar
modal. Di samping itu, pasar modal dapat mendorong terciptanya alokasi dana yang
efisien, karena dengan adanya pasar modal maka pihak yang memiliki kelebihan dana
dapat memilih alternatif investasi yang dapat memberikan keuntungan di masa depan
dibandingkan jika dana tersebut menjadi dana yang menganggur.

Terdapat beragam jenis sekuritas yang dapat dipilih investor untuk menempatkan
dananya. Misalnya dalam asset keuangan, non-marketable securities,pasar uang
(money market), fixed-income securities, sekuritas modal (equity securities), sekuritas
derivatif (derivative securities). Setiap sekuritas memiliki perbedaannya masing-
masing, perbedaannya bisa terletak pada lama periode, tingkat return, tingkat risiko
dan sistem sekuritas itu sendiri. Oleh karena itu investor dapat menyesuaikan tujuan
investasi dengan sekuritas yang akan dipilih.

3.2 Saran
1) Investasi di pasar modal menjadi pilihan yang bisa memberi keuntungan
besar, hal ini seiring dengan risikonya yang juga besar. Oleh sebab itu, untuk
masuk ke investasi saham para investor perlu cermat dalam membidik emiten
yang akan dibeli sahamnya.
2) Investor perlu mempelajari setiap sekuritas yang akan dipilih sebelum
menempatkan dananya untuk investasi. Pentingnya mempelajari investasi
yang akan dilakukan, adalah agar investor dapat mengerti risiko yang
mungkin dapat terjadi dan meminimalisir risiko tersebut.

20
DAFTAR PUSTAKA

Azis Musdalifah, d. (2015). Manajemen Investasi Fundamental, Teknikal, Perilaku Investor


dan Return Saham. Yogyakarta: Deepublish.

Nuzula, F. N. (2020). Dasar-Dasar Manajemen Investasi . Malang: UB Press.

Tandelilin, E. (2017). Manajemen Portofolio & Investasi. Yogyakarta: PT Kanisius.

Ensiklopedia Keuangan. 2021. "Keamanan yang tidak dipasarkan".

https://id.nesrakonk.ru/non-marketable_securities/. diakses pada 9 September


2021 pukul 18.00

Finance Walk. 2021. "Marketable Vs Non Marketable Securities: A Complete Guide".

https://www.financewalk.com/marketable-vs-non-marketable-
securities/#:~:text=Life%20insurance%20investments%2C%20bank
%20accounts,secondary%20market%20available%20for%20them.&text=Equity
%20shares%2C%20bonds%2C%20mutual%20funds,are%20examples%20of
%20marketable%20securities. diakses pada 9 september 2021 pukul 18.20

Pluang. 2020. "Apa Itu Fixed Income Security?"

https://blog.pluang.com/cerdascuan/kamus-cuan/fixed-income-security/#. diakses
pada 9 September 2021 pukul 20.00

http://iaiglobal.or.id/v03/files/modul/usas/AD/files/basic-html/page254.html

21
22

Anda mungkin juga menyukai