Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH

PASAR KEUANGAN

Diajukan untuk memenuhi tugas presentansi mata kuliah Manajemen Investasi

Dosen Pengampu:

Ibram Pinondang Dalimunthe, S.Sy., M.M.,

Disusun Oleh:

Aditya Rama (181011201513)

Amir Fathul Qorib (181011201504)

Anggi Rizki Amalia (181011201248)

Kelas: 07SAKP011

FAKULTAS EKONOMI

PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI

UNIVERSITAS PAMULANG

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang hingga saat ini masih memberikan

nikmat iman serta kesehatan sehingga kami diberikan kesempatan untuk dapat

menyelesaikan pemenuhan tugas makalah dengan judul “Pasar Keuangan”.

Shalawat serta salam juga selalu dihaturkan kepada Nabi Muhammad

SAW yang telah menyampaikan sebuah petunjuk dari Allah SWT yakni syariah

agama Islam yang sempurna.

Sekaligus juga kami sampaikan banyak terima kasih untuk Bapak Ibram

Pinondang Dalimunthe, S.Sy., M.M. selaku dosen pengampu pada mata kuliah

Manajemen Investasi yang telah memberikan bimbingannya sehingga dapat

menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu.

Kami sadar bahwa pada makalah kami ini dapat ditemukan banyak sekali

kekurangan serta jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab itu, kami benar-benar

menanti kritik dan saran untuk kemudian dapat kami revisi dan tulis di masa yang

selanjutnya.

Tangerang Selatan, 22 September 2021

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

SAMPUL..................................................................................................................i

KATA PENGANTAR.............................................................................................ii

DAFTAR ISI..........................................................................................................iii

DAFTAR TABEL....................................................................................................v

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1

1.1 Latar Belakang..........................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................1

1.3 Tujuan Pembelajaran.................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN........................................................................................3

2.1 Pentingnya Pasar Keuangan......................................................................3

2.2 Pasar Primer dan Pasar Sekunder..............................................................3

2.2.1 Pasar Primer.......................................................................................3

2.2.2 Pasar Sekunder...................................................................................4

2.3 Indeks Pasar Saham...................................................................................5

2.3.1 Indeks Saham.....................................................................................5

2.3.2 Tujuan Indeks Saham.........................................................................7

2.4 Pasar Obligasi............................................................................................8

2.4.1 Obligasi..............................................................................................8

2.4.2 Keuntungan Membeli Efek bersifat Utang......................................10

2.4.3 Perdagangan Efek bersifat Utang.....................................................11

2.5 Pasar Derivatif.........................................................................................13

2.5.1 Derivatif Keuangan..........................................................................13

2.5.2 Dasar Hukum...................................................................................14

iii
2.6 Perubahan Pasar Ekuitas.........................................................................14

BAB III PENUTUP..............................................................................................20

3.1 Kesimpulan..............................................................................................20

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................21

iv
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Daftar Index...........................................................................................3


Tabel 2.2. Perbandingan Obligasi denagan Saham.................................................3
Tabel 2.3. Sejarah Singkat Perkembangan Pasar Modal........................................3

v
1BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Saat ini, perkembangan investasi di Indonesia terus meningkat. Banyak

platform digital yang menyuarakan urgensi dan manfaat yang didapat dari

investasi. Terlebih, banyak generasi milenial yang mulai ‘melek’ literasi ekonomi

membuat investasi menjadi hal yang sangat menarik perhatian.

Pasar keuangan yang menjadi tempat terjadinya proses transaksi jual-beli

berbagai instrument investasi tentunya menjadi hal penting yang harus diketahui

banyak orang sebelum memulai investasi. Pada Pasar Keuangan sendiri, tentu ada

beberapa hal yang menjadi sorotan seperti kategori pasar keuangan, mekanisme

pasar keuangan, produk investasi yang diperjual-belikan, sistem perdagangan dan

pihak-pihak yang terlibat di dalamnya.

Pasar keuangan menyediakan suatu mekanisme penciptaan dan pertukaran

aktiva keuangan. Walaupun aktiva keuangan dapat dibeli dan dijual secara

pribadi, namun pada kebanyakan pasar keuangan yang telah maju terdapat

peluang untuk memperdagangkan aktiva keuangan pada beberapa struktur

institusional[ CITATION Rif21 \l 1057 ].

1.2 Rumusan Masalah

Dari latar belakang tersebut, dapat diidentifikasikan beberapa rumusan

masalah sebagai berikut:

1
1. Apa urgensi Pasar Keuangan?

2. Apa yang dimaskud dengan Pasar Primer dan Pasar Sekunder?

3. Apa yang dimaksud Indeks Pasar Saham?

4. Apa yang dimaksud Pasar Obligasi?

5. Apa yang dimaksud Pasar Derivatif?

6. Bagaimana proses terjadinya perubahan Pasar Sekuritas?

1.3 Tujuan Pembelajaran

Dari beberapa rumusan masalah di atas, maka ditentukan tujuan

pembelajaran sebgai berikut:

1. Untuk mengetahui apa urgensi Pasar Keuangan?

2. Untuk mengetahui apa yang dimaskud dengan Pasar Primer dan Pasar

Sekunder?

3. Untuk mengetahui apa yang dimaksud Indeks Pasar Saham?

4. Untuk mengetahui apa yang dimaksud Pasar Obligasi?

5. Untuk mengetahui apa yang dimaksud Pasar Derivatif?

6. Untuk mengetahui bagaimana proses terjadinya perubahan Pasar

Sekuritas?

2
2BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pentingnya Pasar Keuangan

Pasar keuangan (financial market) merupakan tempat yang menyediakan

suatu mekanisme penciptaan dan pertukaran aktiva keuangan. Secara umum, pasar

keuangan memiliki tiga fungsi ekonomi utama, di antaranya adalah sebagai

berikut:

1. Menentukan harga aktiva yang diperdagangkan melalui interaksi anara

penjual dan pembeli (price discovery process)

2. Menawarkan suatu likuiditas, yaiu pasar keuangan mampu mengubah

aktiva menjadi kas

3. Mampu menurunkan biaya transaksi, yaitu biaya pencarian dan biaya

informasi. Biaya pencarian seperti biaya iklan dan evisiensi waktu dalam

menemukan penjual dan/atau pembeli. Sedangkan biaya informasi yaitu

biaya yang dikeluarkan dalam menilai hasil investasi aktiva keuangan.

2.2 Pasar Primer dan Pasar Sekunder

2.2.1 Pasar Primer

Pasar primer terjadi ketika adanya penawaran surat berharga oleh

underwriter kepada investor, melalui peranara brker-dealer sebagai agen penjual

surat berharga. Dengan demikian, pasar pimer merupakan pasar yang melakukan

penjualan atas efek atau sertifikat yang pertama kali diterbitkan emiten sebelum

3
dicatat di Bursa Efek. Proses ini dikenal sebagai proses penawaran umum atau

Initial Public Offering (IPO)[ CITATION War21 \l 1057 ].

Emiten melakukan IPO dengan tujuan sebagai berikut:

1. Mendapatkan dana

2. Memperbaiki kinerja keuangan perusahaan

3. Ekspansi

4. Meningkatkan nilai perusahaan

2.2.2 Pasar Sekunder

Pasar sekunder adalah pasar keuangan yang melakukan aktivitas jual-beli

efek yang sudah diterbtkan pada saat IPO. Pasar sekunder memfasilitasi para

investor yang tidak mendapatkan bagian saham IPO, atau alternatif bagi pemlik

saham untuk meraup keuntungan dengan capital gain (selisih harga beli saham

dengan harga jual saham)[ CITATION Mir21 \l 1057 ].

Terdapat 3 (tiga) jenis pasar sekunder, yaitu:

1. Pasar regular, yaitu pasar sekunder yang memperdagangkan saham dengan

satuan lot (1 lot = 100 lembar saham). Proses tawar-menawar terjadi

selama periode berlangsung secara konsisten. Proses transaksi biasanya

terjadi selama 3 hari (D+3). Selama periode, saham berfluktuasi untuk

menjadi acuan dalam menghitung indeks saham di BEI (Bursa Efek

Indonesia). Tawar-menawar dilakukan melalui JATS (Jakarta Automated

Trading System). BURSA EFEK INDONESIA menerapkan auto rejection

antara batas atas dan batas bawah agar spekulasi harga tidak berlebihan.

4
2. Pasar negoisasi, yaitu pasar sekunder yang melakukan tawar-menawar

efek yang dilakukan antar anggota bursa beli dan bursa jual. Kurs terakhir

akan menjadi acuan dalam tawar-menawar. Penyelesaian tawar-menawar

berdasarkan kesepakatan para anggota dan idak ada auto rejection pada

harga saham.

3. Pasar tunai, yaitu pasar sekunder yang menjadi pilihan investor yang

membutuhkan dana di hari yang sama. Harga saham yang ditawarkan

lebih rendah dari harga saham yang beredar.

2.3 Indeks Pasar Saham

2.3.1 Indeks Saham

Menurut Bursa Efek Indonesia [CITATION PTB212 \n \t \l 1057 ] indeks

saham adalah ukuran statistik yang mencerminkan keseluruhan pergerakan harga

atas sekumpulan saham yang dipilih berdasarkan kriteria dan metodologi tertentu

serta dievaluasi secara bekala.

Saat ini terdapat 38 indeks saham yang dimiliki oleh BURSA EFEK

INDONESIA.

Tabel 2.1. Daftar Index

No Nama-nama Index
1 Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)
2 LQ45
3 IDX80
4 IDX30
5 IDX Quality 30
6 IDX Value 30
7 IDX Growth 30
8 IDX ESG Leaders

5
No Nama-nama Index
9 IDX High Dividend 20
10 IDX BUMN20
11 Indeks Saham Syariah Indonesia/ Indonesia Sharia Stock Index (ISSI)
12 Jakarta Islamic Index 70 (JII70)
13 Jakarta Islamic Index (JII)
14 IDX-MES BUMN
15 IDX SMC Composite
16 IDX SMC Liquid
17 KOMPAS100
18 BISNIS-27
19 MNC36
30 Investor33
21 Infobank15
22 SMinfra18
23 SRI-KEHATI
24 PEFINDO25
25 PEFINDO i-Grade
26 Indeks Papan Utama
27 Indeks Papan Pengembangan
28 IDX Sektor Energi (IDXENERGY)
29 IDX Sektor Bahan Baku (IDXBASIC)
30 IDX Sektor Perindustrian (IDXINDUST)
31 IDX Sektor Barang Konsumen Primer (IDXNONCYC)
32 IDX Sektor Barang Konsumen Non-Primer (IDXCYCLIC)
33 IDX Sektor Kesehatan (IDXHEALTH)
34 IDX Sektor Keuangan (IDXFINANCE)
35 IDX Sektor Properti (IDXPROPERT)
36 IDX Sektor Teknologi (IDXTECHNO)
37 IDX Sektor Infrastruktur (IDXINFRA)
38 IDX Sektor Transportasi dan Logistik (IDXTRANS)
Sumber: idx.co.id

2.3.2 Tujuan Indeks Saham

Menurut Bursa Efek Indonesia (2021), tujuan dari indeks saham yaitu:

1. Mengukur sentimen pasar

2. Dijadikan produk investasi pasif seperti Reksa Dana Indeks dan ETF

Indeks serta produk turunan

3. Benchmark bagi portofolio aktif

6
4. Proksi dalam mengukur dan membuat model pengembalian investasi

(return), risiko sistematis, dan kinerja yang disesuaikan dengan risiko

5. Proksi untuk kelas aset pada alokasi aset

2.4 Pasar Obligasi

2.4.1 Obligasi

Menurut Bursa Efek Indonesia [CITATION idx21 \n \t \l 1057 ], surat

utang (obligasi) adalah merupakan salah satu efek yang tercatat di Bursa Efek di

samping efek lainnya seperti saham, sukuk, efek beragun aset maupun dana

investasi real estat. Obligasi merupakan surat utang jangka menengah-panjang

yang dapat dipindahtangankan, berisi perjanjian dari pihak yang menerbitkan

untuk membayar imbalan berupa bunga pada periode tertentu dan melunasi pokok

utang pada waktu yang telah ditentukan kepada pihak pembeli obligasi tersebut.

Obligasi diterbitkan oleh korporasi ataupun negara.

Sebagai perbandingan Obligasi dengan Saham maupun Instrumen

Keuangan lainnya, dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 2.2. Perbandingan Obligasi denagan Saham

Instrumen
Perbedaan Reksadana
Obligasi Sukuk Saham Deposito
Terproteksi
Jatuh Tempo V V X V V
Kupon/Bunga V X X V X
Imbal
X V X X X
hasil/Nisbah
Dividen X X V X X
Potensi Capital V V V X V

7
Instrumen
Perbedaan Reksadana
Obligasi Sukuk Saham Deposito
Terproteksi
Gain
Jaminan Negara
V V X V X
(untuk SBN)
Perdagangan di
V V V X V
Pasar Sekunder
Stand by buyer di
V V X X X
Pasar Sekunder
Sumber: idx.co.id

Beberapa obligasi yang tercatat di Bursa, antara lain sebagai berikut.

1. Obligasi korporasi, yaitu obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan swasta

dan nasional, termasuk BUMN dan BUMD.

2. Sukuk, merupakan efek syariah berupa sertifikat atau bukti kepemilikan

yang bernilai sama dan mewakili bagian yang tidak terpisahkan atau tidak

terbagi (syuyu’/undivided share), atas aset yang mendasarinya.

3. Surat Berharga Negara (SBN), merupakan Surat Berharga Negara yang

terdiri dari Surat Utang Negara dan Surat Berharga Syariah Negara.

a. Surat Utang Negara (SUN) adalah surat berharga yang berupa surat

pengakuan utang dalam mata uang rupiah maupun valuta asing yang

dijamin pembayaran bunga dan pokoknya oleh Negara Republik Indonesia

sesuai dengan masa berlakunya. Ketentuan mengenai SUN diatur dalam

UU No. 24 Tahun 2002 tentang Surat Utang Negara.

b. Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau Sukuk Negara adalah surat

berharga negara yang diterbitkan berdasarkan prinsip syariah, sebagai

bukti atas bagian penyertaan terhadap Aset SBSN, baik dalam mata uang

8
rupiah maupun valuta asing. Ketentuan mengenai SBSN diatur dalam UU

No. 19 Tahun 2008 tentang Surat Berharga Syariah Negara.

4. Efek Beragun Aset (EBA) adalah Efek bersifat utang yang diterbitkan

dengan Underlying Aset sebagai dasar penerbitan.

2.4.2 Keuntungan Membeli Efek bersifat Utang

Keuntungan membeli efek bersifat utang adalah sebagai berikut.

1. Mendapatkan kupon/fee/nisbah secara periodik dari efek bersifat utang

yang dibeli. Pada umumnya tingkat kupon/fee/nisbah berada di atas bunga

Bank Indonesia (BI rate).

2. Memperoleh capital gain dari penjualan efek bersifat utang di pasar

sekunder.

3. Memiliki risiko yang relatif lebih rendah dibandingkan instrumen lain

seperti saham, dimana pergerakan harga saham lebih berfluktuatif

dibandingkan harga efek bersifat utang. Pada efek bersifat utang yang

diterbitkan oleh pemerintah dapat dikatakan sebagai instrumen yang bebas

risiko.

4. Banyak pilihan seri efek bersifat utang yang dapat dipilih oleh investor di

pasar sekunder.

2.4.3 Perdagangan Efek bersifat Utang

Perdagangan efek bersifat utang pada umumnya diperdagangkan melalui

mekanisme OTC (Over The Counter). Bursa memfasilitasi perdagangan efek

bersifat utang dengan sistem khusus, yaitu Fixed Income Trading System (FITS).

9
FITS adalah sistem (automated remote trading) yang dimiliki BURSA EFEK

INDONESIA untuk memfasilitasi perdagangan efek bersifat utang di Indonesia.

Ada juga sistem pelaporan untuk efek bersifat utang, yaitu CTP-PLTE

(Centralized Trading Platform-Pelaporan Transaksi Efek). CTP-PLTE

merupakan sistem elektronik, yang dapat digunakan sebagai sarana perdagangan

dan pelaporan transaksi efek bersifat utang. Dengan adanya aktivitas jual-beli efek

bersifat utang, maka akan terjadi pembentukan harga efek bersifat utang,

dipengaruhi permitaan dan penawaran efek bersifat utang tersebut. Dasar-dasar

yang mempengaruhi harga wajar efek bersifat utang yang diperjual-belikan di

Bursa adalah sebagai berikut.

1. Interest Rates

Tingkat pengembalian yang diharapkan. Tingkat suku bunga pasar yang

dimaksud adalah BI rate. Ketika suku bunga pasar berubah, maka akan

mempengaruhi harga efek bersifat utang. Pada saat tingkat suku bunga pasar

mengalami kenaikan, sementara besarnya tingkat pengembalian atas efek bersifat

utang adalah tetap, maka return riil dari investor dianggap menjadi relatif lebih

kecil. Hal ini akan menyebabkan terjadi aksi jual efek bersifat utang, sehingga

harga efek tersebut menjadi turun. Begitu pula sebaliknya.

2. Faktor Risiko

Risiko kredit menggambarkan kemampuan penerbit efek bersifat utang

dalam melakukan pembayaran bunga atau pelunasan pokok secara tepat waktu

sesuai jatuh temponya. Pada umumnya, efek bersifat utang diperingkat secara

10
berkala oleh Lembaga Pemeringkatan Efek. Investor dapat memanfaatkan

informasi pemeringkatan efek bersifat utang dari Lembaga Pemeringkat Efek

untuk mengukur risiko investasi pada suatu efek bersifat utang dan menilai tingkat

kredibilitas suatu perusahaan, serta juga dapat memperlihatkan kinerja/prospek

perusahaan. Ketika peringkat efek bersifat utang mengalami penurunan,

mengindikasikan tingkat risiko Penerbit dalam memenuhi kewajibannya menjadi

lebih rendah yang pada akhirnya dapat berpotensi gagal bayar. Kondisi tersebut

akan menyebabkan harga efek bersifat utang tersebut mengalami penurunan. Hal

ini disebabkan permintaan atas efek bersifat utang juga mengalami penurunan

karena efek bersifat utang tersebut dianggap tidak menarik bagi investor.

3. Jatuh Tempo

Efek bersifat utang yang tercatat di Bursa memiliki periode jatuh tempo

yang berbeda-beda. Pada saat jatuh tempo, Penerbit memiliki kewajiban untuk

mengembalikan seluruh pokok efek bersifat utang kepada Investor. Pada

umumnya, harga efek bersifat utang berbanding terbalik dengan jangka waktu

obligasi. Semakin pendek jangka waktu efek bersifat utang, maka akan semakin

kecil tingkat ketidakpastian (risiko) atas efek bersifat utang tersebut. Di samping

itu, semakin efek bersifat utang tersebut mendekati tanggal jatuh temponya, maka

harga efek tersebut akan semakin mendekati nilai nominalnya (par).

2.5 Pasar Derivatif

Menurut Bursa Efek Indonesia [CITATION PTB21 \n \t \l 1057 ],

derivatif merupakan kontrak atau perjanjian yang nilai atau peluang

11
keuntungannya terkait dengan kinerja aset lain. Aset lain ini disebut sebagai

underlying assets. Efek derivatif merupakan efek turunan dari efek “utama” baik

yang bersifat penyertaan maupun utang. Efek turunan dapat berarti turunan

langsung dari efek “utama” maupun turunan selanjutnya.

Dalam pengertian yang lebih khusus, derivatif merupakan kontrak

finansial antara 2 (dua) atau lebih pihak-pihak guna memenuhi janji untuk

membeli atau menjual assets/commodities yang dijadikan sebagai obyek yang

diperdagangkan pada waktu dan harga yang merupakan kesepakatan bersama

antara pihak penjual dan pihak pembeli. Adapun nilai di masa mendatang dari

obyek yang diperdagangkan tersebut sangat dipengaruhi oleh instrumen induknya

yang ada di spot market. Beberapa contoh jenis produk turunan yang

diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia yaitu IDX LQ45 Futures, Indonesia

Government Bond Futures, IDX30 Futures, Basket Bond Futures.

2.5.1 Derivatif Keuangan

Derivatif yang terdapat di Bursa Efek adalah derivatif keuangan (financial

derivative). Derivatif keuangan merupakan instrumen derivatif, di mana variabel-

variabel yang mendasarinya adalah instrumen-instrumen keuangan, yang dapat

berupa saham, obligasi, indeks saham, indeks obligasi, mata uang (currency),

tingkat suku bunga dan instrumen-instrumen keuangan lainnya.

Instrumen-instrumen derivatif sering digunakan oleh para pelaku pasar

(pemodal dan perusahaan efek) sebagai sarana untuk melakukan lindung nilai

(hedging) atas portofolio yang mereka miliki.

12
2.5.2 Dasar Hukum

1. UU No.8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal

2. Peraturan Pemerintah no.45 tahun 1995 tentang Penyelenggaraan Kegiatan

di Bidang Pasar Modal.

3. SK Bapepam No. Kep.07/PM/2003 Tgl. 20 Februari 2003 tentang

Penetapan Kontrak Berjangka atas Indeks Efek sebagai Efek

4. Peraturan Bapepam No. III. E. 1 tgl. 31 Okt 2003 tentang Kontrak

Berjangka dan Opsi atas Efek atau Indeks Efek

5. SE Ketua Bapepam No. SE-01/PM/2002 tgl. 25 Februari 2002 tentang

Kontrak Berjangka Indeks Efek dalam Pelaporan MKBD Perusahaan Efek

6. Persetujuan tertulis Bapepam nomor S-356/PM/2004 tanggal 18 Pebruari

2004 perihal Persetujuan KBIE-LN (DJIA & DJ Japan Titans 100)

2.6 Perubahan Pasar Ekuitas

Menurut Bursa Efek Indonesia [CITATION PTB211 \n \t \l 1057 ],

secara historis pasar modal telah hadir jauh sebelum Indonesia merdeka. Pasar

modal atau bursa efek telah hadir sejak jaman kolonial Belanda dan tepatnya pada

tahun 1912 di Batavia. Pasar modal ketika itu didirikan oleh pemerintah Hindia

Belanda untuk kepentingan pemerintah kolonial atau VOC.

Meskipun pasar modal telah ada sejak tahun 1912, perkembangan dan

pertumbuhan pasar modal tidak berjalan seperti yang diharapkan, bahkan pada

beberapa periode kegiatan pasar modal mengalami kevakuman. Hal tersebut

disebabkan oleh beberapa faktor seperti perang dunia ke I dan II, perpindahan

kekuasaan dari pemerintah kolonial kepada pemerintah Republik Indonesia, dan

13
berbagai kondisi yang menyebabkan operasi bursa efek tidak dapat berjalan

sebagaimana mestinya.

Pemerintah Republik Indonesia mengaktifkan kembali pasar modal pada

tahun 1977, dan beberapa tahun kemudian pasar modal mengalami pertumbuhan

seiring dengan berbagai insentif dan regulasi yang dikeluarkan pemerintah. Secara

singkat, tonggak perkembangan pasar modal di Indonesia dapat dilihat sebagai

berikut:

Tabel 2.3. Sejarah Singkat Perkembangan Pasar Modal

Tahun Peristiwa
Desember Bursa Efek pertama di Indonesia dibentuk di Batavia oleh
1912 Pemerintah Hindia Belanda
1914–1918 Bursa Efek di Batavia ditutup selama Perang Dunia I
Bursa Efek di Jakarta dibuka kembali bersama dengan Bursa
1925–1942
Efek di Semarang dan Surabaya
Karena isu politik (Perang Dunia II) Bursa Efek di Semarang
Awal 1939
dan Surabaya ditutup
1942–1952 Bursa Efek di Jakarta ditutup kembali selama Perang Dunia II
Program nasionalisasi perusahaan Belanda. Bursa Efek
1956
semakin tidak aktif
1956–1977 Perdagangan di Bursa Efek vakum
Bursa Efek diresmikan kembali oleh Presiden Soeharto. BEJ
10 Agustus dijalankan di bawah BAPEPAM (Badan Pelaksana Pasar
1977 Modal). Pengaktifan kembali pasar modal ini juga ditandai
dengan go public PT Semen Cibinong sebagai emiten pertama
Perdagangan di Bursa Efek sangat lesu. Jumlah emiten hingga
1977–1987 1987 baru mencapai 24. Masyarakat lebih memilih instrumen
perbankan dibandingkan instrumen Pasar Modal
Ditandai dengan hadirnya Paket Desember 1987 (PAKDES
87) yang memberikan kemudahan bagi perusahaan untuk
1987
melakukan Penawaran Umum dan investor asing
menanamkan modal di Indonesia
Paket deregulasi dibidang Perbankan dan Pasar Modal
1988–1990 diluncurkan. Pintu BEJ terbuka untuk asing. Aktivitas bursa
terlihat meningkat
2 Juni 1988 Bursa Paralel Indonesia (BPI) mulai beroperasi dan dikelola
oleh Persatuan Perdagangan Uang dan Efek (PPUE),

14
Tahun Peristiwa
sedangkan organisasinya terdiri dari broker dan dealer
Pemerintah mengeluarkan Paket Desember 88 (PAKDES 88)
Desember yang memberikan kemudahan perusahaan untuk go public dan
1988 beberapa kebijakan lain yang positif bagi pertumbuhan pasar
modal
Bursa Efek Surabaya (BES) mulai beroperasi dan dikelola
16 Juni 1989 oleh Perseroan Terbatas milik swasta yaitu PT Bursa Efek
Surabaya
Swastanisasi BEJ. BAPEPAM berubah menjadi Badan
13 Juli 1992 Pengawas Pasar Modal. Tanggal ini diperingati sebagai HUT
BEJ
21 Desember
Pendirian PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO)
1993
Sistem Otomasi perdagangan di BEJ dilaksanakan dengan
22 Mei 1995
sistem computer JATS (Jakarta Automated Trading Systems)
10 Pemerintah mengeluarkan UU No. 8 Tahun 1995 tentang
NOVEMBER Pasar Modal. Undang-Undang ini mulai diberlakukan mulai
1995 Januari 1996
1995 Bursa Paralel Indonesia merger dengan Bursa Efek Surabaya
6 Agustus
Pendirian Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI)
1996
23 Desember
Pendirian Kustodian Sentra Efek Indonesia (KSEI)
1997
Sistem Perdagangan Tanpa Warkat (scripless trading) mulai
21 Juli 2000
diaplikasikan di pasar modal Indonesia
BEJ mulai mengaplikasikan sistem perdagangan jarak jauh
28 Maret 2002
(remote trading)
09 September
Penyelesaian Transaksi T+4 menjadi T+3
2002
06 Oktober
Perilisan Stock Option
2004
Penggabungan Bursa Efek Surabaya (BES) ke Bursa Efek
30 November
Jakarta (BEJ) dan berubah nama menjadi Bursa Efek
2007
Indonesia (BEI)
8 Oktober
Pemberlakuan Suspensi Perdagangan
2008
10 Agustus
Pendirian Penilai Harga Efek Indonesia (PHEI)
2009
Peluncuran Sistem Perdagangan Baru PT Bursa Efek
2 Maret 2009
Indonesia: JATS-NextG
Pendirian PT Indonesian Capital Market Electronic Library
Agustus 2011
(ICaMEL)
Januari 2012 Pembentukan Otoritas Jasa Keuangan
Desember Pembentukan Securities Investor Protection Fund (SIPF)

15
Tahun Peristiwa
2012
Peluncuran Prinsip Syariah dan Mekanisme Perdagangan
2012
Syariah.
2 Januari 2013 Pembaruan Jam Perdagangan
6 Januari 2014 Penyesuaian kembali Lot Size dan Tick Price
12 November
Launching Kampanye Yuk Nabung Saham
2015
10 November
TICMI bergabung dengan ICaMEL
2015
2015 Tahun diresmikannya LQ-45 Index Futures
2 Mei 2016 Penyesuaian Kembali Tick Size
18 April 2016 Peluncuran IDX Channel
Desember
Pendirian PT Pendanaan Efek Indonesia (PEI)
2016
Penyesuaian kembali batas Autorejection. Selain itu, pada
2016 tahun 2016, BEI ikut menyukseskan kegiatan Amnesty Pajak
serta diresmikannya Go Public Information Center
23 Maret 2017 Peresmian IDX Incubator
6 Februari
Relaksasi Marjin
2017
7 Mei 2018 Pembaruan Sistem Perdagangan dan New Data Center
26 November
Launching Penyelesaian Transaksi T+2 (T+2 Settlement)
2018
27 Desember Penambahan Tampilan Informasi Notasi Khusus pada kode
2018 Perusahaan Tercatat
PT Pendanaan Efek Indonesia (PEI) mendapatkan izin
April 2019
operasional dari OJK
Sumber: idx.co.id

16
3BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Pasar keuangan (financial market) merupakan tempat yang menyediakan

suatu mekanisme penciptaan dan pertukaran aktiva keuangan. Pasar keuangan

dapat dikategorikan sesuai klaim keuangan yang diperdagangkan, jatuh tempo dan

waktu penerbitan aktiva keuangan. Pasar keuangan memiliki fungsi ekonomi

utama, yaitu tempat terjadinya price discovery process. Pasar pimer merupakan

pasar yang melakukan penjualan atas efek atau sertifikat yang pertama kali

diterbitkan emiten sebelum dicatat di Bursa Efek. Proses ini dikenal sebagai

proses penawaran umum atau Initial Public Offering (IPO). Pasar sekunder adalah

pasar keuangan yang melakukan aktivitas jual-beli efek yang sudah diterbtkan

pada saat IPO.

Indeks saham adalah ukuran statistik yang mencerminkan keseluruhan

pergerakan harga atas sekumpulan saham yang dipilih berdasarkan kriteria dan

metodologi tertentu serta dievaluasi secara bekala. Surat utang (obligasi) adalah

merupakan salah satu efek yang tercatat di Bursa Efek di samping efek lainnya

seperti saham, sukuk, efek beragun aset maupun dana investasi real estat.

Derivatif merupakan kontrak atau perjanjian yang nilai atau peluang

keuntungannya terkait dengan kinerja aset lain. Aset lain ini disebut sebagai

underlying assets. Secara historis pasar modal telah hadir jauh sebelum Indonesia

merdeka.

17
DAFTAR PUSTAKA

Badan Eksekutif Mahasiswa Thamrin AKA. (2021). PASAR PRIMER DAN


PASAR SEKUNDER DI PASAR MODAL. Dipetik September 18, 2021,
dari bem.univthamninaka.com: https://bem.univthamrinaka.com/2015-
05-05-02-05-11/2015-05-05-02-05-51/284-pasar-primer-dan-pasar-
sekunder-di-pasar-modal
Berjangka, R. F. (2021). MENGENAL PASAR KEUANGAN. Dipetik September
18, 2021, dari www.rf-berjangka.com: https://www.rf-
berjangka.com/index.php/edukasi/artikel/124-mengenal-pasar-keuangan
Cahyani, M. A. (2021). Mengenal Apa itu Pasar Sekunder (Secondary Market).
Dipetik September 18, 2021, dari www.joinan.co.id:
https://www.joinan.co.id/blog/mengenal-apa-itu-pasar-sekunder-
secondary-market/
Otoritas Jasa Keuangan (OJK). (2021). BERKENALAN DENGAN PERUSAHAAN
SEKURITAS DAN MANAJER INVESTASI. Dipetik September 18, 2021,
dari sikapuangmu.ojk.go.id:
https://sikapiuangmu.ojk.go.id/FrontEnd/CMS/Article/10453
PT Bursa Efek Indonesia. (2021). Derivatif. Dipetik September 18, 2021, dari
idx.co.id: https://www.idx.co.id/produk/derivatif/
PT Bursa Efek Indonesia. (2021). Sejarah dan Milestone. Dipetik September 18,
2021, dari idx.co.id: https://www.idx.co.id/tentang-bei/sejarah-dan-
milestone/
PT Bursa Efek Indonesia. (2021). Surat Utang (Obligasi). Dipetik September 18,
2021, dari idx.co.id: https://www.idx.co.id/produk/surat-utang-obligasi/
PT. Bursa Efek Indonesia. (2021). Indeks Saham. Dipetik September 18, 2021,
dari www.idx.co.id: https://www.idx.co.id/produk/indeks/
Warta Ekonomi. (2021). APA ITU PASAR PRIMER ? Dipetik September 18,
2021, dari www.wartaekonomi.co.id:
https://www.wartaekonomi.co.id/read354640/apa-itu-pasar-primer

18

Anda mungkin juga menyukai