Nama : Chandika Permana L.

NIM : 190910301064

Mata Kuliah : Kebijakan Sosial

Kelas : D2

Dosen Pengampu : Wahyuni Masyangsari, S.Sos, M.Kesos

Resume Materi Ajar

Pada pembahasan pertemua terakhir pemahaman yang diberikan adalah mengenai

penyususnan Policy Paper. Policy Paper sendiri bisa dikatakan sebagai suatu bentuk dari
instrument yang digunakan sebagai alat komunikasi dan atau pembuat sebuah keputusan.
Policy Paper sendiri biasanya bersifat terapan, berorientasi pada masalah yang ada, serta bisa
juga bersifat dalam membela nilai-nilai yang berlaku. Adanya Policy Paper sendiri berfungsi
sebagai alat dalam pembuatan suatu keputusan, dimana sasarannya adalah kebijakan yang ada
untuk bisa melakukan suatu tindakan.Maka disini bisa kita pahami bawah Policy Paper
adalah alat yang bisa digunakan untuk menguraikan suatu dasar yang rasional dalam
pemilihan alternatif kebijakan khusus atau pun rangkaian tindakan di dalam kebijakan-
kebijakan yang telah ada.

Adapun didalam penyusunannya Polisi Paper terdapat beberapa langkah dan

sistematika yang harus dilakukan yaitu :

1. Judul
Judul didalam sebuah karya tulis sangat penting dan tidak boleh diabaikan.
Karna pada judul nantinya menjadi gamnbaran awal yang akan di lihat oleh
pembaca. Untuk itulah maka dalam menetukan sebuah judul, kita harus
menyusunnya dengan deskriptif, jelas, penulisan yang ringkas tapi padat, dan
yang tidak boleh dilupakan adalah judul harus menarik minat pembaca.
2. Daftar Isi
Daftar isi disini penting untuk dapat memberikan arahan kepada pembaca
terkait isi konten dari Policy Paper yang kita susun. Dengan adanya Daftar isi
 dapat memudahkan pembaca menemukan isi pembahasan dari karya yang kita
kerjakan
3. Abstrak
Abstrak disini berisikan gambaran dari sebuah policy paper. Pada abstrak
sendiri biasanya berisikan beberapa pengertian dasar dari isi paper yang kita
kerjakan
4. Deskripsi Masalah
Pada bagian deskiripsi, sebuah Policy Paper harus dijelaskan mengenai
penjelasan akan masalah yang memang menjadi fokus pada anlisis di dalam
tulisannya. Deskripsi masalah dibuat agar dapat meyakinkan pembaca bahwa
isu permasalahan yang dibahas tersebut membutuhkan pandangan dari
pembaca. Maka di dalam deskripsi masalah juga harus dapat memfokuskan
pada masalah yang memang ada dalam konteks pembahasan, sehingga dapat
melihat sebab dan akibat munculnya permasalahan tersebut. Hal yang penting
juga dalam deskripsi masalah, penulis harus dapat membangun kerangka-
kerangka pilihan akan kebijakan yang mempunyai dasar argumen secara
komperhenasif.
5. Pilihan-pilihan kebijakan
Pilihan-pilihan kebijakanini harus memuat sesuatu yang sesuai dengan
kaidahnya, yang maksudnya pada poin ini adalah bagi sebuah tulisan harus
mengevaluasi dan membandingkan alternaitf dari kebijakan yang
memungkinkan. Pilihan yang ada juga harus dapat memberikan argumen yang
memang meyakinkan bagi alternatif kebijakan yang baik. Pemfokusan pada
sebuah keputusan yang dibuat, menjelaskan strategi ataupun cara yang akan
memudahkan audiens menerapkan opsi kebijakan, serta yang terakhir adalah
membangun kaitan yang jelas dengan kesimpulan dan rekomendasi adalah
bagian dalam tahapn ini pada naskah kebijakan dengan bentuk Policy
Paper.han-pilihan Kebijakan
6. Kesimpulan dan rekomendasi
Pada tahapan ini penulis menuliskan kesimpulan dari policy paper yang
sebelumnya sudah dituliskan, selain tiu juga terdapat recomenasi kepada pihak
yang terkait dalam isi paper tersebut
7. Catatan Akhir
Catatan akhir disini difungsikan untuk menjelaskan beberapa kosa kata atau
singkatan yang terdapat didalam policy paper. Catatan akhir ini juga harus
dapat menarik pembaca kepada sumber-sumber yang memang menjelaskan
latar belakang informasi yang disikusikan pada teks bahasan
8. Daftar Pustaka
Pada tahapan terkakhir di penulisan Policy Paper, berisikan mengenai
bibliography dan daftar pustaka. Tujuannya adalah agar menungkinkan
pembaca dapat turut mengakses sumber-sumber bacaan yang menjadi landasan
tersusunnya tulisan Policy Paper yang dibaca. Bagian ini sendiri juga dapat
digunakan sebagai pembeda naskah akademis dan juga non akademis