Nim : 2019210122 Kelas :A Mata kuliah : Keungan publik dan Penganggaran Daerah Judul Tugas : Pajak Parkir
A. Pengertian Pajak Parkir
Pengertian Pajak Parkir Adalah pajak yang dikenanakan penyelenggaraan tempat parkir luar badan jalan oleh orang pribadi atau badan baik yang disediakan berkaitan dengan pokok usaha maupun yang disediakan sebagai suatu usaha termasuk penyediaan penitipan kendaraan bermotor dan garansi kendaraan bermotor yang menurut bayaran. Pembayaran parkir tidak mutlak ada pada seluruh Daerah kabupaten atau kota yang ada di indonesia. Hal ini berkaitan dengan kewenangan yang diberikan kepada pemerintah kabupaten atau kota untuk menggunakan atau tidak mengenakan sutu jenis pajak kabupaten atau kota untuk dapat dipungut pada suatu daerah kabupaten atau kota pemerintah daerah harus terlebih dahulu menerbitkan peraturan daerah tentang pajak parkir yang akan menjadi landasan hukum operasioanl teknis dan teknis pelaksanaan dan pengenaan dan pemungutan pajak parkir di daerah kabupaten atau kota yang bersangkutan dalam kemampuan. Dengan Nama Pajak Parkir dipungut Pajak sebagai pembayaran atas penyelenggaraan tempat Parkir di luar badan jalan, baik yang disediakan berkaitan dengan pokok usaha maupun yang sediakan sebagai suatu usaha, termasuk penyediaan tempat penitipan kendaraan bermotor. Objek Pajak Parkir adalah penyelenggaraan tempat parkir di luar badan jalan, baik yang disediakan berkaitan dengan pokok usaha maupun yang disediakan sebagai suatu usaha, termasuk penyediaan tempat penitipan kendaraan bermotor. Tidak termasuk objek Pajak Parkir adalah : penyelenggaraan tempat parkir oleh Pemerintah dan Pemerintah Daerah,penyelenggaraan tempat parkir oleh perkantoran yang hanya digunakan untuk karyawannya sendiri,penyelenggaraan tempat parkir oleh kedutaan, konsulat, dan perwakilan negara asing dengan asas timbal balik. Dasar Pengenaan, Tarif dan Cara Penghitungan Pajak : Dasar pengenaan Pajak Parkir adalah jumlah pembayaran atau yang seharusnya dibayar kepada penyelenggara tempat parkir.Dasar pengenaan Pajak Parkir sesuai ketentuan yang ditetapkan oleh penyelenggara tempat parkir dan/atau ditetapkan oleh Bupati. Jumlah yang seharusnya dibayar termasuk potongan harga parkir dan parkir cuma-cuma yang diberikan kepada penerima jasa parkir. Tarif Pajak Parkir ditetapkan sebesar 20 % (dua puluh persen) dari dasar pengenaan pajak. Besaran pokok Pajak Parkir yang terutang dihitung dengan cara mengalikan tarif dengan dasar pengenaan pajak sebagaimana dimaksud dalam Pajak Parkir yang terutang dipungut di wilayah Daerah tempat parkir berlokasi. Untuk menunjang kelancaran pelaksanaan otonomi daerah maka pemerintah daerah membutuhkan sumber-sumber penerimaan yang memadai untuk mendukung terlaksananya penyelenggaraan pemerintahannya, sehubungan dengan peningkatan pelayanan dan pelaksanan pembangunan. Penambahan infrastruktur yang dilakukan pemerintah daerah diharapkan dapat memacu pertumbuhan perekonomian daerah. Pertumbuhan ekonomi daerah akan menstimulan meningkatnya pendapatan penduduk di daerah yang bersangkutan, seiring dengan meningkatnya Pendapatan Asli Daerah. Pelaksanaan pembangunan daerah dapat berjalan maksimal apabila pemerintah daerah mampu menggali sumber-sumber potensial yang dimilikinya. Sumber-sumber potensial inilah sebagai modal utama bagi pemerintah daerah dalam menghimpun dana, yang merupakan Pendapatan Asli Daerah (PAD) diwilayah hukum pemerintahannya dan harus dikelola professional serta tranparan. PAD dapat dimaksimalkan untuk mendukung operasionalisasi dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan daerah yang optimal sehingga rogram-program kerja dapat berjalan sesuai dengan rencana. Pajak Parkir merupakan salah satu jenis Pajak Daerah yang masuk dalam PAD. Besarnya realisasi pendapatan Pajak Parkir tidak lepas dari prosedur pemungutan yang telah ditentukan di daerah. Namun ternyata potensi Pajak Parkir masih perlu digali lagi karena masi banyaknya objek tempat-tempat parkir yang ilegal dan belum didaftarkan oleh pemilik usahanya.