Anda di halaman 1dari 10

Pegadaian Syariah dalam Tinjauan Konseptual

Sharia Pownshop in Conceptual Review

Nurmala1) Damayanti1) dan Rusmianto1)


1) Staf pengajar pada Program Studi Akuntansi Jurusan Ekonomi dan Bisnis Politeknik Negeri

Lampung

Abstract

This review discusses what sharia pawnshop is and its legal basis, therefore this review
can be used as reference and give satisfaction for those who will have transaction in sharia
pawnshop. Further, people will choose sharia pawnshop as trusted financial institution to
increase their prosperity.

Key words : Sharia Pownshop

Pendahuluan menyerahkan surat kepemilikan dan identitas


diri. Seseorang bisa mendapatkan pinjaman
Pegadaian merupakan salah satu
sesuai dengan nilai taksiran barang tersebut.
lembaga keuangan yang ada di Indonesia.
Kemudahan tersebut menjadi pemacu
Misi Perum Pegadaian adalah ikut membantu
perkembangan bagi Perum Pegadaian.
program pemerintah dalam upaya
Demikian pula transaksi gadai terus
meningkatkan kesejahteraan masyarakat
meningkat, baik dari sisi jumlah penyaluran
golongan menengah kebawah melalui
dana maupun jumlah nasabah.
kegiatan utama berupa penyaluran kredit
Pada bulan Januari tahun 2003,
gadai dan melakukan usaha lain yang
Perum Pegadaian mendirikan sebuah Unit
menguntungkan (visi dan misi,18 Juni 2007,
Layanan Gadai Syariah (ULGS) di Jakarta.
www.pegadaian. co.id). Kehadirannya yang
Pendirian unit syariah didasarkan pada misi
sudah lebih dari seratus tahun (Andrias
Pegadaian berdasarkan PP/10 tanggal 1 April
Harefa, Roy Sembel, M. Ichsan, Heru
1990, yang dapat dikatakan menjadi tonggak
Wibawa, dan Parpudi Lubis, 2003) telah
awal kebangkitan pegadaian, yaitu mencegah
menjadikan Perum Pegadaian sebagai sarana
praktik riba. Misi ini tidak berubah hingga
pendanaan alternatif yang sudah ada sejak
terbitnya PP103/2000 yang dijadikan
lama dan sudah banyak dikenal masyarakat
sebagai landasan kegiatan usaha Perum
Indonesia, terutama di kota-kota kecil.
Pegadaian sampai sekarang. Melalui kajian
Perum Pegadaian merupakan
panjang, disusunlah suatu konsep pendirian
institusi penyedia pembiayaan jangka pendek
ULGS sebagai langkah awal pembentukan
dengan syarat mudah dan proses cepat/tidak
divisi khusus yang menangani kegiatan usaha
bertele-tele. Cukup dengan membawa agunan
syariah. Fatwa MUI tanggal 16 Desember
(bisa berbentuk apa saja asalkan berupa
2003 tentang bunga bank semakin
benda bergerak dan bernilai ekonomis),
memperkuat Perum Pegadaian untuk dalam beberapa hal, jika ditinjau dari aspek
mendirikan Pegadaian Syariah/ULGS di landasan konsep, teknik transaksi, dan
berbagai daerah di Indonesia. Sejak pertama pendanaan, Pegadaian Syariah memilki ciri
kali didirikan, Pegadaian Syariah tersendiri yang implementasinya sangat
menunjukkan profil usaha yang baik. Nilai berbeda dengan Pegadaian Konvensional.
transaksi yang terus meningkat dan Ketiga aspek tersebut beserta produk
bertambahnya jumlah unit gadai syariah atau Pegadaian Syariah akan menjadi bahasan
pegadaian syariah di berbagai daerah di dalam tulisan ini. Tujuannya adalah untuk
Indonesia menandakan pegadaian syariah mengenalkan kepada masyarakat mengenai
mampu melaksanakan fungsinya sebagai konsep maupun produk Pegadaian Syariah.
lembaga keuangan yang menyalurkan dana Diharapkan tinjauan yang disajikan dapat
ke masyarakat. Di sisi lain, perkembangan menjadi masukan bagi masyarakat untuk
itu juga menunjukkan bahwa keberadaan bertransaksi di Pegadaian Syariah.
Pegadaian Syariah memberikan kontribusi
Metode Penulisan
yang positif kepada masyarakat.
Tinjauan konseptual ini merupakan
Pegadaian Syariah atau dikenal
studi literatur. Penulisan dilakukan dengan
dengan istilah Rahn, dalam
mengumpulkan berbagai informasi,
pengoperasiannya menggunakan metode Fee
pendapat, dan teori dari Pegadaian Syariah
Based Income (FBI) atau Mudharabah (bagi
dan para pakar pegadaian syariah yang
hasil). Karena nasabah dalam
berkaitan dengan landasan hukum pegadaian
mempergunakan dana pinjaman mempunyai
syariah, perkembangan dan permasalahan
tujuan yang berbeda-beda, misalnya untuk
yang dihadapi pegadaian syariah di
konsumsi, membayar uang sekolah atau
Indonesia.
tambahan modal kerja, penggunaan metode
mudharabah belum tepat pemakaiannya.
Hasil Dan Pembahasan
Oleh karenanya, pegadaian menggunakan
Landasan Hukum Pegadaian Syariah
metode Fee Based Income (FBI).
Sebagaimana halnya institusi yang
Konsep operasi Pegadaian Syariah
berlabel syariah, maka landasan hukum
mengacu pada sistem administrasi modern
Pegadaian Syariah juga mengacu kepada
yaitu asas rasionalitas, efisiensi dan
syariah Islam yang bersumber dari Al Quran
efektifitas yang diselaraskan dengan nilai
dan Hadist Nabi SAW. Terdapat tiga
Islam. Implementasi operasi Pegadaian
landasan hukum Pegadaian Syariah, yaitu Al
Syariah hampir sama dengan pegadaian
Quran, hadist, dan ijtihad para ulama.
Konvensional. Seperti halnya Pegadaian
Konvensional, Pegadaian Syariah juga
menyalurkan uang pinjaman dengan jaminan
barang bergerak. Selain beberapa kesamaan
1. Al-Qur’an ternak yang digadaikan dapat diperah
Landasan hukum yang bersumber susunya dengan menanggung biayanya.
pada Al-Qur’an adalah Surat Al Baqarah ayat Bagi yang menggunakan kendaraan dan
283, yang diterjemahkan sebagai berikut: memerah susu wajib menyediakan biaya
”Jika kamu dalam perjalanan (dan perawatan dan pemeliharaan (HR
bermu'amalah tidak secara tunai) sedang Jamaah, kecuali Muslim dan An Nasai).
kamu tidak memperoleh seorang penulis, d. Dari Abi Hurairah r.a. Rasulullah
maka hendaklah ada barang tanggungan bersabda : Apabila ada ternak
yang dipegang (oleh yang berpiutang). Akan digadaikan, maka punggungnya boleh
tetapi jika sebagian kamu mempercayai dinaiki (oleh yang menerima gadai),
sebagian yang lain, maka hendaklah yang karena ia telah mengeluarkan biaya
dipercayai itu menunaikan amanatnya (menjaga)nya. Apabila ternak itu
(hutangnya) dan hendaklah ia bertakwa digadaikan, maka air susunya yang deras
kepada Allah Tuhannya, dan janganlah kamu boleh diminum (oleh orang yang
(para saksi) menyembunyikan persaksian. menerima gadai) karena ia telah
Dan barangsiapa yang menyembunyikannya, mengeluarkan biaya (menjaga)nya.
maka sesungguhnya ia adalah orang yang Kepada orang yang naik dan minum,
berdosa hatinya; dan Allah Maha maka ia harus mengeluarkan biaya
Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (perawatan)nya (HR Jemaah kecuali
2. Hadist Muslim dan Nasai-Bukhari).
Terdapat empat hadist yang menjadi 3. Ijtihad Ulama
landasan hukum Pegadaian Syariah, yaitu: Ijtihad atau kesepakatan para ulama
a. Aisyah berkata bahwa Rasul bersabda : membolehkan akad Rahn (al-Zuhaili, al-Fiqh
Rasulullah membeli makanan dari al-Islami wa Adilatuhu, 1985). Ijtihad
seorang yahudi dan meminjamkan tersebut diperkuat dengan Fatwa Dewan
kepadanya baju besi (HR Bukhari dan Syariah Nasional No. 25/DSN-MUI/III/2002
Muslim). tanggal 26 Juni 2002 yang menyatakan
b. Dari Abu Hurairah r.a. Nabi SAW bahwa pinjaman dengan menggadaikan
bersabda: Tidak terlepas kepemilikan barang sebagai jaminan utang dalam bentuk
barang gadai dari pemilik yang rahn diperbolehkan dengan ketentuan
menggadaikannya. Ia memperoleh berikut:
manfaat dan menanggung risikonya (HR a. Ketentuan Umum :
Asy’Syafii, al Daraquthni dan Ibnu 1. Murtahin (penerima barang)
Majah). mempunyai hak untuk menahan
c. Nabi Bersabda: Tunggangan (kendaraan) Marhun (barang) sampai semua
yang digadaikan boleh dinaiki dengan utang rahin (yang menyerahkan
menanggung biayanya dan bintanag barang) dilunasi.
2. Marhun dan manfaatnya tetap c) Hasil Penjualan Marhun
menjadi milik Rahin. Pada digunakan untuk melunasi utang,
prinsipnya marhun tidak boleh biaya pemeliharaan dan
dimanfaatkan oleh murtahin kecuali penyimpanan yang belum
seizin Rahin, dengan tidak dibayar serta biaya penjualan.
mengurangi nilai marhun dan d) Kelebihan hasil penjualan
pemanfaatannya itu sekedar menjadi milik rahin dan
pengganti biaya pemeliharaan kekurangannya menjadi
perawatannya. kewajiban rahin.
3. Pemeliharaan dan penyimpanan
marhun pada dasarnya menjadi b. Ketentuan Penutup
kewajiban rahin, namun dapat 1. Jika salah satu pihak tidak dapat
dilakukan juga oleh murtahin, menunaikan kewajibannya atau jika
sedangkan biaya dan pemeliharaan terjadi perselisihan diantara kedua
penyimpanan tetap menjadi belah pihak, maka penyelesaiannya
kewajiban rahin. dilakukan melalui Badan Arbitrase
4. Besar biaya administrasi dan Syariah setelah tidak tercapai
penyimpanan marhun tidak boleh kesepakatan melalui musyawarah.
ditentukan berdasarkan jumlah 2. Fatwa ini berlaku sejak tanggal
pinjaman. ditetapkan dengan ketentuan jika di
5. Penjualan marhun kemudian hari terdapat kekeliruan
a) Apabila jatuh tempo, murtahin akan diubah dan disempurnakan
harus memperingatkan rahin sebagai mana mestinya.
untuk segera melunasi utangnya. Teknik Transaksi
b) Apabila rahin tetap tidak Berdasarkan landasan hukum syariah
melunasi utangnya, maka maka mekanisme operasional Pegadaian
marhun dijual paksa/dieksekusi. Syariah dapat digambarkan sebagai berikut :
1
Nasabah Akad Pegadaian Syariah
Rahn
2
Barang digadai Barang disimpan

3
4
Pembayaran sewa Biaya sewa
setiap periode 5
Kasir
Gambar 1. Mekanisme Operasional Pegadaian Syariah
Melalui akad rahn, nasabah kepada rahin atas dasar besarnya tafsiran
menyerahkan barang dan kemudian marhun
pegadaian menyimpan dan merawatnya di 4. Sighat, Ijab dan Qabul adalah
tempat yang telah disediakan oleh pegadaian. kesepakatan antara rahin dan murtahin
Akibat yang timbul dari proses penyimpanan dalam melakukan transaksi gadai.
adalah timbulnya biaya-biaya yang meliputi Adapun ketentuan atau persyaratan yang
nilai investasi tempat penyimpanan, biaya menyertai akad tersebut meliputi :
perawatan dan keseluruhan proses 1. Akad. Akad tidak mengandung syarat
kegiatannya. Atas dasar ini dibenarkan bagi fasik/bathil seperti murtahin
pegadaian mengenakan biaya sewa kepada mensyaratkan barang jaminan dapat
nasabah sesuai jumlah yang disepakati oleh dimanfaatkan tanpa batas.
kedua belah pihak. Keuntungan Pegadaian 2. Marhun Bih (Pinjaman). Pinjaman
Syariah berasal dari biaya sewa tempat yang merupakan hak yang wajib
dipungut, bukan tambahan berupa bunga atau dikembalikan kepada murtahin dan bisa
sewa modal yang diperhitungkan dari uang dilunasi dengan barang yang dirahnkan
pinjaman. Sehingga di sini dapat dikatakan tersebut. Serta, pinjaman itu jelas dan
proses pinjam meminjam uang hanya sebagai tertentu.
kiasan yang akan menarik minat konsumen 3. Marhun (barang yang dirahnkan).
untuk menyimpan barangnya di Pegadaian. Marhun bisa dijual dan nilainya
Persyaratan yang wajib dipenuhi seimbang dengan pinjaman, memiliki
dalam melaksanakan gadai syariah disebut nilai, jelas ukurannya,milik sah penuh
dengan rukun gadai syariah adalah sebagai dari rahin, tidak terkait dengan hak
berikut: (http://pawnshop-sharia.blogspot. orang lain, dan bisa diserahkan baik
com/2008) : materi maupun manfaatnya.
1. Ar-Rahn (yang menggadaikan) dan Al- 4. Jumlah maksimum dana rahn dan nilai
Murtahin (penerima gadai/yang likuidasi barang yang dirahnkan serta
memberikan pinjaman) adalah orang jangka waktu rahn ditetapkan dalam
yang telah dewasa, berakal, dan bisa prosedur.
dipercaya. 5. Rahin dibebani jasa manajemen atas
2. Al-Mahrun/Rahn (barang yang barang berupa: Biaya asuransi, biaya
digadaikan) harus ada pada saat penyimpanan, biaya keamanan, dan
perjanjian gadai dan barang tersebut biaya pengelolaan serta administrasi.
merupakan milik sepenuhnya dari
pemberi gadai Tahapan transaksi

3. Al-Mahruun Bih (Utang) adalah Untuk dapat memperoleh layanan dari

sejumlah dana yang diberikan murtahin Pegadaian Syariah, masyarakat hanya cukup
menyerahkan harta bergeraknya (emas,
berlian, kendaraan, dan lain-lain) untuk 10 hari yang dibayar bersamaan pada
dititipkan disertai dengan salinan tanda saat melunasi pinjaman.
pengenal. Kemudian staf Penaksir akan 5. Membayar biaya administrasi yang
menentukan nilai taksiran barang bergerak besarnya ditetapkan oleh Pegadaian
tersebut yang akan dijadikan sebagai patokan pada saat pencairan uang pinjaman.
perhitungan pengenaan sewa simpanan (jasa 6. Untuk jasa taksiran, biaya pengujian
simpan) dan plafon uang pinjaman yang dikenakan sebesar 1% x nilai taksiran
dapat diberikan. Taksiran barang ditentukan minimal Rp 500.
berdasarkan nilai intrinsik dan harga pasar 7. Produk yang benama MULIA adalah
yang telah ditetapkan oleh Perum Pegadaian. penjualan emas batangan dengan harga
Maksimum uang pinjaman yang dapat yang sesuai, kemudin emasnya
diberikan adalah sebesar 90% dari nilai diasuransikan dan resiko diganti 100%.
taksiran barang. besarnya tarif paling murah 50.000/4
bulan.
Akad gadai syariah
Tahap selanjutnya, Pegadaian Nasabah dalam hal ini diberikan kelonggaran
Syariah dan nasabah melakukan akad dengan untuk :
kesepakatan : 1. Melakukan penebusan barang/ pelunasan
1. Jangka waktu penyimpanan barang dan pinjaman kapan pun sebelum jangka
pinjaman ditetapkan selama maksimum waktu empat bulan.
empat bulan. 2. Mengangsur uang pinjaman dengan
2. Nasabah bersedia membayar jasa membayar terlebih dahulu jasa simpan
simpan sebesar Rp 85,- (delapan puluh yang sudah berjalan ditambah bea
lima rupiah) untuk emas/berlian dari administrasi.
kelipatan taksiran Rp 10.000,- per 10 3. Atau hanya membayar jasa simpannya
hari yang dibayar bersamaan pada saat saja terlebih dahulu jika pada saat jatuh
melunasi pinjaman. tempo nasabah belum mampu melunasi
3. Nasabah bersedia membayar jasa pinjaman uangnya.
simpan sebesar Rp 90,- (sembilan puluh
rupiah) untuk elektronik dari kelipatan Pelunasan pinjaman
taksiran Rp 10.000,- per 10 hari yang Jika nasabah tidak mampu melunasi
dibayar bersamaan pada saat melunasi hutang atau hanya membayar jasa simpan,
pinjaman. maka Pegadaian Syarian melakukan eksekusi
4. Nasabah bersedia membayar jasa barang jaminan dengan cara dijual, selisih
simpan sebesar Rp 95,- (sembilan puluh antara nilai penjualan dengan pokok
lima rupiah) untuk kendaraan bermotor pinjaman, jasa simpan dan pajak merupakan
dari kelipatan taksiran Rp 10.000,- per uang kelebihan yang menjadi hak nasabah.
Nasabah diberi kesempatan selama satu dengan agunan berupa emas, berlian,
tahun untuk mengambil uang kelebihan, dan elektronik dan kendaraan bermotor.
jika dalam satu tahun ternyata nasabah tidak Yang dimaksud dengan ar rahn adalah
mengambil uang tersebut, Pegadaian Syariah menahan harta milik si peminjam
akan menyerahkan uang kelebihan kepada sebagai jaminan atas pinjaman yang
Badan Amil Zakat sebagai ZIS (Nugraha, diterimanya, pihak yang menahan
2009). memperoleh jaminan untuk mengambil
kembali seluruh atau sebagian
Pendanaan piutangnya. Dengan akad ini pegadaian
Sebagaimana layaknya lembaga menahan barang bergerak sebagai
keuangan berbasis syariah, maka setiap aspek jaminan atas utang nasabah.
dalam kegiatan operasional Pegadaian 2. Ar Rum
Syariah, termasuk pendanaan atau Pembiayaan untuk memenuhi keperluan
pembiayaan bagi nasabah haruslah diperoleh pengembangan usaha dengan sistem
dari sumber yang benar-benar terbebas dari pengembalian secara agunan BPKB
unsur riba. Dalam hal ini, seluruh kegiatan motor/mobil. Produk ini merupakan
pegadaian syariah termasuk dana yang fasilitas pinjaman atas pembiayaan
kemudian disalurkan kepada nasabah, murni untuk keperluan usaha para nasabah
berasal dari modal sendiri ditambah dana pegadaian yang menganut prinsip
pihak ketiga dari sumber yang dapat syariah dan didasarkan atas kelayakan
dipertanggungjawabkan. Saat ini, pegadaian usaha.
telah melakukan kerja sama dengan Bank 3. Jasa Taksiran
Muamalat sebagai penyandang dana (funder). Layanan kepada masyarakat yang peduli
Rencana ke depan, pegadaian juga akan akan harga dan nilai harta benda
melakukan kerjasama dengan lembaga miliknya. Jasa produk ini
keuangan syariah lain untuk membantu memungkinkan masyarakat mengetahui
modal kerja. dengan pasti tentang nilai atau kualitas
suatu barang miliknya setelah lebih dulu
Produk Pegadaian Syariah
diperiksa dan ditaksir oleh juru taksir
Sesuai dengan landasan hukum di
berpengalaman.
atas, maka Pegadaian Syariah mengeluarkan
4. Akad Ijarah
beberapa produk jasa keuangan yaitu
Akad pemindahan hak guna atas barang
(pegadaian syariah.com, 2009) :
dan atau jasa melalui pembayaran upah
1. Ar Rahn
sewa, tanpa diikuti dengan pemindahan
Pinjaman untuk memenuhi kebutuhan
kepemilikan atas barangnya sendiri.
dana bagi masyarakat dengan sistem
Melalui akad ini dimungkinkan bagi
gadai yang sesuai dengan syariah Islam
pegadaian untuk menarik sewa atas
penyimpanan barang bergerak milik RasulNya akan memerangimu. Dan jika
nasabah yang telah melakukan akad. kamu bertaubat (dari pengambilan riba) maka
5. Produk Investasi Emas (MULIA) bagimu pokok hartamu : kamu tidak
Manajemen Pegadaian Syariah menganiaya dan tidak (pula) dianiaya”
mengeluarkan produk baru yaitu : (Vadillo, 2008). Tentang riba ini bukan
Produk Investasi Emas bernama MULIA hanya tidak diperkenankan oleh agama Islam.
(Murabahah Emas Logam Mulia untuk Dalam kepercayaan agama nasrani pun ada
Investasi Abadi). Instrumen ini sebagai larangan meminjam sejumlah uang dari
ketahanan ekonomi di masyarakat dan pemilik uang dengan bunga tertentu, karena
menjadikan Pegadaian Syariah sebagai menarik bunga dalam nasrani dianggap
miniatur Bank Central Masyarakat yang sebagai riba (Muhammad, 2006).
nyaman (Mohamad Ihsan Palaloi, 2009).
Perjuangan Nabi Muhammad SAW
Produk ini dapat mengedukasi
Praktek riba mendapat perhatian tajam dari
masyarakat untuk berinvetasi emas.
Nabi Muhammad SAW dalam berbagai
Emas tersebut adalah emas batangan
reformasi yang dilakukannya. Banyak ayat
bersertifikat kadar 24 karat. Mulai dari 5
dan hadits yang mengecam riba dan
gram, 10 gram, 25 gram, 50 gram, 100
menyebutnya sebagai perbuatan terkutuk dan
gram , 250 gram dan 1 kilogram dengan
dosa besar yang membuat pelakunya kekal di
skim tunai atau angsuran. Kadar
dalam neraka. Paradigma pemikiran
terjamin, dan dapat dijual kembali ke
masyarakat yang telah terbiasa dengan sistem
Pegadaian. Bisa beli secara tunai atau
riba (bunga) digesernya menjadi paradigma
angsuran. Emasnya diasuransikan dan
syariah secara bertahap. Menurut para ahli
resiko diganti 100% (Wiryo, 2009).
tafsir, proses perubahan tersebut memakan
Mengapa Pegadaian Syariah waktu selama 22 tahun. Pada awalnya hampir
Berikut ini akan dikemukakan semua orang beranggapan bahwa sistem riba
beberapa hal yang memotivasi masyarakat (bunga) akan menumbuhkan perekonomian,
untuk bertransaksi di Pegadaian Syariah. tetapi justru menurut Islam riba malah
merusak perekonomian (surah 39, 39-41)
Perintah Allah SWT (Agustianto, 2009).
Allah berfirman dalam Al-Qur’an dalam al-
Baqarah 278-279 : “ Hai orang-orang yang Fatwa MUI
beriman, bertaqwalah kepada Allah dan Pada Desember 2003, Majelis Ulama
tinggalkan riba (yang belum dipungut) jika Indonesia (MUI) mengeluarkan fatwa tentang
kamu orang-orang yang beriman. Maka jika haramnya bunga bank. Fatwa tersebut
kamu tidak mengerjakan (meninggalkan sisa menegaskan bahwa pengenaan bunga oleh
riba) maka ketahuilah, bahwa Allah dan bank, asuransi, pasar modal, pegadaian,
koperasi, dan lembaga keuangan sejenis atau Kesimpulan
individu adalah haram. Dikeluarkan fatwa
Dari uraian di atas dapat disimpulkan
MUI tidak hanya semakin menguatkan
bahwa Pegadaian Syariah merupakan
Perum Pegadaian untuk menyelenggarakan
implementasi dari misi yang diemban Perum
pegadaian dengan basis syariah melainkan
Pegadaian sesuai dengan PP 103/2000 yang
juga melegakan masyarakat khususnya
merupakan landasan kegiatan usaha Perum
masyarakat muslim yang memang sudah
Pegadaian.
sejak lama mendambakan Pegadaian Syariah.
Pegadaian Syariah sesuai dengan

Peningkatan ekonomi masyarakat prinsip-prinsip syariat Islam, maka

Selain itu dengan adanya Pegadaian Syariah perusahaan gadai dengan sistem ini akan

yang sesuai dengan prinsip-prinsip syariah mempunyai segmentasi dan pangsa pasar

Islam adalah sangat penting untuk yang baik sekali di Indonesia. Dengan sedikit

menghindarkan umat Islam dari modifikasi dan disesuaikan dengan ketentuan

kemungkinan terjerumus kepada yang haram. umum yang berlaku, peluang untuk dapat

Hal ini dapat dilihat dari konsep pegadaian dikembangkannya Pegadaian Syariah cukup

syariah yang lebih mengutamakan kegiatan besar.

produksi dan perdagangan serta kebersamaan Landasan hukum yang kuat,

dalam hal investasi, menghadapi resiko usaha pelayanan yang prima, produk syariah yang

dan membagi hasil usaha, akan memberikan baik, dukungan pemerintah, profil usaha

sumbangan yang besar kepada perekonomian yang selalu meningkat, dan kemampuannya

Indonesia khususnya dalam menggiatkan untuk membantu kelancaran kegiatan

investasi, penyediaan kesempatan kerja, dan ekonomi masyarakat, akan memberikan

pemerataan pendapatan. Produk yang kenyamanan bagi siapapun untuk

dimiliki Pegadaian Syariah seperti ar-Rahn, bertransaksi di Pegadaian Syariah. Dengan

ar-Rum, maupun Ijarah memungkinkan demikian, sudah saatnya masyarakat

masyarakat untuk memperoleh bantuan dana menjadikan Pegadaian Syariah sebagai

dalam berwirausaha. Secara tidak langsung, lembaga keuangan pilihan utama untuk

produk tersebut membantu kelancaran membantu meningkatkan kemakmuran.

kegiatan ekonomi masyarakat dan diharapkan


dapat meningkatkan kemakmuran bangsa. Daftar Pustaka
Penyaluran dana kepada Badan Amil Zakat Agustianto. 2009. Hijrah dan Kebangkitan
atas kelebihan uang lelang pun merupakan Ekonomi Islam. www.
pesantrenvirtual.com, Senin, 23
wujud dari upaya Pegadaian Syariah untuk Februari 2009.
mengentaskan kemiskinan.
Andrias Harefa, Roy Sembel, M. Ichsan,
Heru Wibawa, dan Parpudi Lubis.
2003. Perum Pegadaian Bukan
Sekedar Gada. Sinar Harapan. ---------.2009. Pegadaian Syariah.
Jakarta http://pegadaian syariah.com.
Diakses 9 Februari 2009.
Budiyana. 2009. Pegadaian Syariah Buka di
Bende .:. 300 Outlet Syariah Baru Wiryo, Sumekto. 2009. Investasi Emas.
Segera Berdiri. . http://forum.detik.com/archive/index.
www.kendaripos.co.id. Edisi Senin 9 php/t-79929.html. Diakses 8 Januari
Februari 2009. 2009.

Sudarsono, Heri. 2007. Bank dan Lembaga


Keuangan Syariah. Yogyakarta.
Ekonisia.

Muhammad, Abdul Kadir. 2006. Hukum


Asuransi Indonesia. Penerbit PT
Citra Aditya Bakti. Bandung.
Muhammad, Sholikul Hadi. 2003. Pegadaian
Syariah. Jakarta. Salemba Diniyah.

Mohamad Ihsan Palaloi. 2008. Pegadaian


Syariah Mengeluarkan Produk
Investasi Emas (Bernama MULIA).
Kompas, edisi Sabtu 18 Oktober
2008.

Nugraha, Ari Agung . 2009. Gambaran


Umum Kegiatan Usaha Pegadaian
Syariah. Pegadaian Syariah Cabang
Sei Panas-Batam.

Nurmala, Dian Nirmala Dewi. 2009.


Perbankan Syariah Indonesia dalam
perkembangan dan
Permasalahannya. Jurnal ESAI. Edisi
3 Vol 1, 2009.

Politeknik Negeri Lampung. 2006. Pedoman


Penulisan Karya Ilmiah Politeknik
Negeri Lampung. Bandar Lampung.

Vadillo, Umar Ibrahim. 2008. Ada apa di


balik Bank Islam.
http:/islamhariini.org. 4 April
2008.Diakses 18 Juni 2007.

---------.2007. Visi dan Misi.


http://www.pegadaian.co.id. Diakses
18 Juni 2007.

---------.2008. Pengertian Gadai, Persamaan


Gadai Konvensional dan Syariah.
http://pawnshop-
sharia.blogspot.com./2008/07/gadai.h
tml. Diakses 4 Juli 2008.

Anda mungkin juga menyukai