Oleh
Iip Zaenal Arifin
NIM : 857446387
Kata Kunci : Program TBM Anak anak, Peningkatan Minat Baca, Anak anak dan
masyarakat
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan segala Rahmat dan Hidayah-Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi yang berjudul Pelaksanaan Program TBM dalam Upaya
Peningkatan Minat Baca Masyarakat di Komplek Margahayu Kel. Babakn Jawa
ini dengan baik. Program ini disusun guna untuk mengembangkan kemampuan
saya dan tugas mata kuliah.
iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
teori-teori. (1) Sistem pembelajaran di Indonesia belum membuat para pelajar harus
membaca buku (lebih banyak lebih baik), mencari informasi/pengetahuan lebih dari apa
yang diajarkan, mengapresiasi karya- karya ilmiah, filsafat, sastra dsb. (2) Banyaknya
jenis hiburan, permainan (game) dan tayangan TV yang mengalihkan perhatian anak-
anak dan orang dewasa dari buku, surfing di internet walaupun yang terakhir ini masih
dapat dimasukkan sebagai sarana membaca. Hanya saja apa yang dapat dilihat di
internet bukan hanya tulisan tetapi hal-hal visual lainnya yang kadangkala kurang tepat
bagi konsumsi anak-anak. (3) Banyaknya tempat hiburan untuk menghabiskan waktu
seperti taman rekreasi, tempat karaoke, night club, mall, supermarket. (4) Budaya baca
memang belum pernah diwariskan nenek moyang kita, kita terbiasa mendengar
dongeng, kisah, adat-istiadat secara verbal yang dikemukakan orangtua, tokoh
masyarakat dan penguasa pada zaman dulu. (5) Orang tua senantiasa disibukkan
berbagai kegiatan upacara-upacara keagamaan serta membantu mencari tambahan
nafkah untuk keluarga. (6) Sarana untuk memperoleh bacaan, seperti perpustakaan atau
taman bacaan masih merupakan barang aneh dan langka (Dirjen PNFI, 2009 : 27)
Membaca belum menjadi suatu kebutuhan bagi masyarakat Kel Babakan Jawa.
Masyarakat lebih disibukkan oleh urusan pekerjaan. Oleh karena itu peran lembaga
pendidikan nonformal sangatlah penting dalam menumbuhkan minat baca masyarakat
Temanggung. Salah satunya adalah lembaga Sanggar Kegiatan Belajar (SKB). Sanggar
Kegiatan Belajar atau SKB Kabupaten Majalengka merupakan lembaga non formal.
Program- program yang diselenggarakan pada SKB Kabupaten Majalengka selain
program kesetaraan juga menyelenggarakan program-program keterampilan atau life
skill. Program lain yang menonjol adalah program Taman Bacaan Masyarakat (TBM)
yang bertujuan memberikan pelayanan kepada masyarakat dalam lingkungan tertentu
akan bahan bacaan untuk menambah wawasan dan pengetahuan sebagai sarana belajar
masyarakat dan tempat mendapatkan informasi bagi lingkungan masyarakat. Taman
Bacaan Masyarakat (TBM) memiliki peranan penting dalam pengembangan budaya
baca masyarakat, karena dianggap sebagai sarana bagi masyarakat untuk memperoleh
atau mengakses bahan bacaan dengan mudah. Dengan bahan bacaan yang disediakan
mampu mengubah masyarakat pendengar (listening society) menjadi masyarakat
membaca (reading society). Namun keterbatasan alat transportasi masyarakat pedesaan
untuk menjangkau tempat adanya TBM menjadi faktor penghambat akses masyarakat
pedesaan untuk mengunjungi TBM yang menetap di pusat kabupaten.
Dalam penelitian ini, penulis tidak meneliti keseluruhan dari identifikasi masalah,
namun penulis membatasi masalah sebagai fokus penelitian yaitu keterbatasan akses
informasi warga masyarakat Kel. Babakan Jawa menjadi faktor utama rendahnya minat
baca masyarakat.
C. Perumusan Masalah
Hal ini dapat digunakan sebagai acuan bagi pengelola lembaga guna
pengembangan program berikutnya yang sesuai kebutuhan masyarakat.
3. Pemerhati Pendidikan
G. Perumusan Masalah
I. Manfaat Penelitian
Hal ini dapat digunakan sebagai acuan bagi pengelola lembaga guna
pengembangan program berikutnya yang sesuai kebutuhan masyarakat.
3. Pemerhati Pendidikan
J. Manfaat Penelitian
Hal ini dapat digunakan sebagai acuan bagi pengelola lembaga guna
pengembangan program berikutnya yang sesuai kebutuhan masyarakat.
3. Pemerhati Pendidikan
c.
K. Pembatasan Istilah
Hal ini dapat digunakan sebagai acuan bagi pengelola lembaga guna
pengembangan program berikutnya yang sesuai kebutuhan masyarakat.
3. Pemerhati Pendidikan
N. Perumusan Masalah
P. Manfaat Penelitian
Hal ini dapat digunakan sebagai acuan bagi pengelola lembaga guna
pengembangan program berikutnya yang sesuai kebutuhan masyarakat.
3. Pemerhati Pendidikan
Q. Pembatasan Istilah