Anda di halaman 1dari 5

Nama : Gusti Ayu Agung Sintha Franssica Devi

NIM : KP.11.18.014
Kelompok : Piket C / 1B
Materi : BHD
Tanggal : 01 Juni 2021

BANTUAN HIDUP DASAR


(BHD)

A. Pelatihan Bantuan Hidup Dasar (BHD)


a. Pengertian
BHD adalah Pertolongan pertama yang dilakukan pada korban henti jantung atau
henti napas sebelum ditangani oleh tenaga medis atau rumah sakit. Bantuan Hidup
Dasar (Basic Life Support) merupakan sekumpulan intervensi yang bertujuan untuk
mengembalikan dan mengembangkan dan mempertahankan fungsi vital organ pada
korban henti jantung dan henti nafas
b. Komponen BHD
1. D (Danger)
 Ketika kita menemukan korban, pastikan :
a) Aman Diri (penolong)
b) Aman Korban
c) Aman Lingkungan

2. R (Respone)
 Cek Kesadaran :
a) Panggil Korban
b) Teriak “bangun pak/bu” atau buka mata pak/bu
c) Tepuk Bahu
d) Rangsang Nyeri
 Cara mengecek kesadaran pasien :
Dengan metode AVPU
- A (Alert) :
mengecek kesadaran korban, jika korban tidak sadar lanjut ke point V
- V (Verbal) :
Panggil korban dengan berbicara keras di telinga korban (jangan
menggoyangkan atau menyentuh pasien), jika tidak merespon lanjut ke point P
- P (Pain) :
Cobalah beri rangsangan nyeri pada pasien, misalnya dengan menekan bagian
putih dari kuku tangan (selain itu dapat juga dengan menekan bagian tengah
tulang atau Proxesus Xipoedeus)
- U (Unresponsive) :
jika pasien masih tidak bereaksi maka pasien berada dalam keadaan
unresponsive. Dalam keadaan seperti ini, segera panggil bantuan dari piak
medis.

3. C (Pendarahan Hebat)
 Adapun pertolongan pertama pada perdarahan dalam agar terhindar dari
kondisi yang terburuk antara lain :
a) Memeriksa keadaan orang yang mengalami perdarahan
b) Memanggil ambulans
c) Perhatikan kondisi pasien
d) Jangan memberikan makan atau minuman
e) Melakukan CPR bila perlu

4. A (Airway control)
 Setelah melakukan 30 kompresi, buka jalan nafas korban dengan
metode Head-tilt chin-lift. Tujuannya adalah untuk membuka jalan nafas
korban yang tersumbat oleh lidah yang tertarik ke tenggorokan sehingga
menutupi jalan nafas. Cara melakukan metode Head-tilt chin-lift yaitu :
a) Letakkan telapak tangan Anda di dahi korban dan letakkan jari-jari tangan
Anda yang lain dibawah dagu korban.
b) Kemudian tekan dahi ke bawah sambil angkat dagu keatas sehingga kepala
korban mendongak keatas dan mulut korban terbuka.

5. B (Breathing support)
 Beri nafas buatn 2x
Dengan Volume tidal, dengan teknik :
1. Mouth to mouth (mulut ke mulut)
2. Mouth to Barrier Device (Mulut dengan penghalang/tisu/kain)
3. Mouth to nose (mulut dengan hidung)
4. Mouth to Stoma (mulut dengan lubang yang dibuat untuk memasukkan alat
bantu nafas yang dilakukan oleh tenaga medis yang berkompeten)
5. Bag Valve Mask (Masker bertekanan)
EVALUASI
 Evaluasi dilakukan tiap 2 menit
1. Jika napas (-)  dan nadi (-) à kompresi dan ventilasi 30:2
2. Jika napas (-) dan nadi (+) à Ventilasi 10 kali/menit
3. Jika napas (+) dan nadi (+) à beri recovery position
 Kapan pijat jantung dihentikan ?
1. Pasien sudah ada yang respon
2. Datang tim yang lebih ahli (advance)
3. Penolong kelelahan
4. Terdapat tanda kematian yang jelas
5. Do not Resuscitate/DNR (keluarga menolak untuk dilakukan tindakan
resusitasi)
5. C (Circulation)
 Lakukan kompresi dada dengan ketentuan :
a) Atur posisi korban
 Korban telentang di atas permukaan yang kerasa dan datar
a) Penolong berlutut di samping kanan korban
b) Letakkan tumit telapak tangan pada pertengahan dada dengan telapak tangan di
tumpuk dengan jari ditautkan
 (Posisi tangan pada lower half of sternum)
a) Perbandingan antara kompresi dada dan bantuan nafas 30:2
b) Lakukan kompresi (Kedalaman 5-6 cm ke dalam dada)
c) Kecepatan 100x/menit
d) Dilakukan selama 5 siklus
HALAMAN PENGESAHAN

Denpasar,………………….. 2021

Mahasiswa,

( Gusti Ayu Agung Sintha Fransisca Devi)

Mengetahui,

Clinical Instructure/CI, Clinical Teacher/CT,

( ) ( )

Anda mungkin juga menyukai