“PEMASANGAN INFUS”
DISUSUN OLEH :
NAMA : MUSDALIFAH
NIM : 20037
TINGKAT :II A
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang
“PEMASANGAN INFUS”
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari
segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami
menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah
ini.
DAFTAR ISI
Judul ......................................................................................................................................1
Kata pengantar.......................................................................................................................2
Daftar isi................................................................................................................................3
Bab 1 PENDAHULUAN
Latar belakang......................................................................................................................4
Tujuan...................................................................................................................................4
Bab II PEMBAHASAN
a. Pengertian infus.......................................................................................................5
b. Tujuan pemasangn infus..........................................................................................5
c. Keuntungan dan kerugian terapi intravena..............................................................5
d. Lokasi vena untuk pemasangan infus......................................................................6
e. Cairan infus.............................................................................................................8
f. Prosedur kerja.........................................................................................................9
a. Kesimpulan...........................................................................................................11
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pemberian cairan melalui infus merupakan tindakan memasukkan cairan melalui
intravena yang dilakukan pada pasien dengan bantuan perangkat infus. Tindakan ini
dilakukan untuk memenuhi kebutuhan cairan dan elektrolit serta sebagai tindakan pengobatan
dan pemberian makanan. Infus merupakan tindakan yang dilakukan pasien dengan cara
memasukan cairan melalui intra vena dengan bantuan infus set, dengan tujuan memenuhi
kebutuhan cairan dan elektrolit, sebagai tindakan pengobatan dan pemberian nutrisi
parenteral.
B. Tujuan
1. Menjelaskan pengertian Infus
2. Menjelaskan tujuan pemasangan infus
3. Menjelaskan keuntungan dan kerugian terapi intravena
4. Mengetahui lokasi vena untuk pemasangan infus
5. Mengetahui Jenis cairan infus
6. Menjelaskan prosedur kerja
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Infus
Pemasangan infus merupakan prosedur invasif dan merupakan tindakan yang sering
dilakukan di rumah sakit. Namun, hal ini tinggi resiko terjadinya infeksi yang akan
menambah tingginya biaya perawatan dan waktu perawatan. Tindakan pemasangan infus
akan berkualitas apabila dalam pelaksanaannya selalu mengacu pada standar yang telah
ditetapkan, sehingga kejadian infeksi atau berbagai permasalahan akibat pemasangan infus
dapat dikurangi, bahkan tidak terjadi (Priharjo, 2008).
Pemberian cairan melalui infus merupakan tindakan memasukan cairan melalui
intravena yang dilakukan pada pasien dengan bantuan perangkat infus. Tindakan ini
dilakukan untuk memenuhi kebutuhan cairan dan elektrolit serta sebagai tindakan pengobatan
dan pemberian makanan (Aziz,2008)
c. Vena Sefalika
Vena sefalika merupakan pembuluh darah vena yang terletak di lengan bagian bawah pada
posisi radial lengan yang posisinya sejajar dengan ibu jari. Vena ini berjalan ke atas
sepanjang bagian luar dari lengan bawah dalam region antekubiti. Vena sefalika lebih kecil
dan biasanya lebih melengkung dari vena basilika.
E. Cairan Infus
Berdasarkan osmolalitasnya, menurut Perry dan Potter (2005), cairan intravena (infus)
dibagi menjadi 3, yaitu:
1. Cairan ersifat isotonis: osmolaritas (tingkat kepekatan) cairan mendekati serum (bagian
cair dari komponen darah), sehingga terus berada di dalam pembuluh darah. Bermanfaat
pada pasien yang mengalami hipovolemi (kekurangan cairan tubuh, sehingga tekanan
darah terus menurun). Meiliki resiko terjadinya overload (kelebihan cairan), khususnya
pada penyakit gagal jantung kongresif dan hipertensi. Contohnya adalah cairan Ringer-
Laktat (RL), dan normal saline/larutan garam fisiologis (NaCl 0,9%).
F. Prosedur kerja
Pemberian cairan intravena yaitu memasukkan cairan atau obat langsung kedalam
pembuluh darah vena dalam jumlah dan waktu tertentu dengan menggunakan infus set.
Tindakan ini dilakukan pada klien dengan dehidrasi, sebelum transfusi darah, pra dan
pasca bedah sesuai pengobatan, serta klien yang tidak bisa makan dan minum melaui
mulut.
1. Persiapan pasien
Pasien diberi penjelasan tentang prosedur yang akan dilakukan
2. Persiapan alat
· Standar infus
· Cairan infus dan infus set sesuai kebutuhan
· Jarum / wings needle/abocath sesuai dengan ukuran yang dibutuhkan
· Perlak dan tourniquet
· Plester dan gunting
· Bengkok
· Sarung tangan bersih
· Kassa seteril
· Kapas alkohol dalam tempatnya
· Bethadine dalam tempatnya
3. Penatalaksanaannya
Ø Mencuci tangan
Ø Memberitahu tindakan yang akan dilakukan
Ø Mengisi selang infus
Ø Membuka plastic infus set dengan benar
Ø Tetap melindungi ujung selang steril
Ø Menggantungkan infus set dengan cairan infus dengan posisi cairan infus mengarah keatas
Ø Menggantung cairan infus di standar cairan infus
Ø Mengisi cairan infus set dengan cara menekan (tapi jangan sampai terendam)
Ø Mengisi selang infus dengan cairan yang benar
Ø Menutup ujung selang dan tutup dengan mempertahankan kesterilan
Ø Cek adanya udara dalam selang
Ø Pakai sarung tangan bila perlu
Ø Memilih posisi yang tepat untuk memasang infus
Ø Meletakkan perlak dan pengalas
Ø Memilih vena yang tepat dan benar
Ø Memasang tourniquet
Ø Deninfeksi vena dengan alcohol dari atas kebawah dengan sekali hapus
Ø Buka abocath apakah ada kerusakan atau tidak
Ø Menusukan abocath pada vena yang telah dipilih
Ø Memperhatikan adanya darah dalam kompartemen darah dalam abocath
Ø Tourniquet di cabut
Ø Menyambungkan dengan ujung selang yang telah terlebih dahulu dikeluarkan cairannya
sedikit, dan sambil dibiarkan menetes sedikit
Ø Memberikan plester pada ujung abocath tapi tidak menyentuh area penusukan untuk
fiksasi
Ø Membalut dengan kassa betadinsteril dan menutupnya dengan kassa steril kering
Ø Memberi plester dengar benar dan mempertahankan keamanan abocath agar tidak tercabut
Ø Mengatur cairan tetesan infus sesuai kebutuhan pasien
Ø Alat-alat di bereskan dan perhatikan bagaimana respon pasien
Ø Perawat kembali cuci tangan
Ø Catat tindakan yang dilakukan
4. Evaluasi
Perhatikan kelancaran infus, dan perhatikan juga respon klien terhadap pemberian
tindakan.
5. Dokumentasi
Mencatat tindakan yang telah dilakukan (waktu pelaksanaan, hasil tindakan,
reaksi respon klien terhadap pemasangan infus, cairan dan tetesan yang diberikan, nomor
abocath, vena yang dipasang, dan perawat yang melakukan ) pada catatan dokumentasi
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan