Anda di halaman 1dari 5

PENDEKATAN EKONOMI KEWARGANEGARAAN SEBAGAI

PEDOMAN PERTUMBUHAN DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN SDGs


(Sustainable Development Goals) 2030

Dosen Pengampu Dr. Arief Rijadi, M.Si., M.Pd.

Oleh :
Bintang Hidayatullah Afandi 210810201077
bintangafandi31@gmail.com
Kode Kelas : 61

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI BISNIS
UNIVERSITAS NEGERI JEMBER
JEMBER
2021
PENDAHULUAN

Perkembangan ekonomi dunia semakin meningkat dikarenakan persaingan global


negara-negara berkembang. Negara berkembang harus memiliki keunggulan, karakter, dan
inovasi dalam menjalankan sistem perekonomiannya agar mampu bersaing dan berkontribusi
secara langsung. Tingkat pertumbuhan ekonomi suatu negara tentu tidak hanya terbentuk dari
manajemen pengelolaan sumber daya alam yang profesional namun juga harus diimbangi
dengan kualitas sumber daya manusia yang unggul sehingga dapat memberikan solusi dan
inovasi dalam setiap perkembangan sektor ekonomi yang dihasilkan.
Dinamika perekonomian dunia yang bertumbuh dan berjalan dengan cepat ini ditandai
oleh semakin tingginya volume aktifitas kegiatan ekonomi masyarakat. Adanya penambahan
populasi, berdampak pada tingginya permintaan input produksi dan tuntutan produk akhir
merupakan salah satu ciri dalam perkembangan pembangunan berkelanjutan yang ada pada
kegiatan ekonomi masyarakat. Tujuan pembangunan berkelanjutan sangat penting bagi suatu
negara, khususnya Indonesia.
SDGs merupakan suatu sistem yang telah direncanakan dan juga memiliki komitmen
yang dibuat oleh para pemimpin bangsa, termasuk pemimpin Indonesia. Hal tersebut telah
disahkan di Markas Besar Perserikatan Bangsa Bangsa pada 25 September 2015. Ada 193
pemimpin nasional, termasuk Indonesia turut hadir diwakili oleh Wakil Presiden, Bapak
Jusuf Kalla. SDGs mencakup 17 tujuan dan 169 sub tujuan yang diharapkan dapat dicapai
pada tahun 2030. Adapun tujuan dari SDGs yakni untuk mengurangi jumlah kemiskinan,
ketimpangan, serta berkomitmen untuk menjaga lingkungan. Hal tersebut berpotensi untuk
mengubah Indonesia menjadi negara berkembang yang mampu menyelesaikan berbagai
permasalahan di segala bidang dan dapat menerapkan prinsip-prinsip ekonomi berkelanjutan
secara tepat.

Gambar 1. 17 tujuan Pembangunan Berkelanjutan


Sumber: www.globalgoals.org

Dari berbagai tujuan pembangunan berkelanjutan diatas dapat menjadikan Indonesia


sebagai negara maju yang mampu berkembang di segala aspek dan juga mampu
melaksanakan dan menerapkan konsep ekonomi keberlanjutannya secara baik dan
menyeluruh sehingga Indonesia bisa menjadi negara maju yang seutuhnya. Target
pembangunan berkelanjutan yang terintegrasi secara baik merupakan pilar SDGs yang
terakhir. SDGs yang telah disusun tersebut sangat memperhatikan aspek keterkaitan antar
tujuan dan hasil.

PEMBAHASAN

Konsep ekonomi kewarganegaraan merupakan kajian dalam spektrum civic education


sebagaimana masuk di dalam komponen sosiokultural yaitu kajian kewarganegaraan yang
dikembangkan di dalam masyarakat, media masa, dan gerakan civil society lainnya.
Pertumbuhan ekonomi secara umum dapat dijabarkan sebagai gerakan atau bentuk berubah
sehingga tercipta kemajuan ekonomi pada suatu negara menjadi lebih baik pada periode
tertentu dan dibuktikan dengan meningkatnya pendapatan nasional. Menurut Boediono pada
bukunya “Teori Pertumbuhan Ekonomi Global” mengatakan bahwa pertumbuhan ekonomi
merupakan proses kenaikan output per kapita dalam jangka panjang. Pertumbuhan ekonomi
bisa diartikan sebagai kenaikan GDP/GNP tanpa memandang apakah kenaikan tersebut lebih
besar atau lebih kecil dari tingkat pertumbuhan penduduk, dan apakah terjadi perubahan
struktur eknomi atau tidak.
Dari tahun 1961-2018 pertumbuhan ekonomi di Indonesia mengalami perkembangan
naik turun secara sistematis atau bisa dibilang fluktuatif. Melambatnya konsumsi domestik
yang mengakibatkan menjadi lesunya dunia usaha membuat pertumbuhan ekonomi Indonesia
pada tahun 2017 berada di bawah target APBN-P 2017. Produk Domestik Bruto (PDB)
Indonesia sepanjang triwulan I-III 2017 secara kumulatif tumbuh 5,03% dari yang
ditargetkan sebesar 5,2%. Sedangkan pada 2018 ekonomi Indonesia ditargetkan tumbuh
5,4%. Sejak 1961, ekonomi Indonesia selalu mengalami pertumbuhan dan hanya dua kali
mengalami kontraksi. Pertumbuhan PDB Indonesia mencapai puncak tertingginya dicatat
pada 1968 atau awal era Orde Baru, yaitu menyentuh angka 10,92%. Sementara di era
reformasi, pertumbuhan ekonomi tertinggi dicatat pada 2007, yakni sebesar 6,35%. Tetapi,
dilain sisi ekonomi Indonesia juga pernah mengalami pertumbuhan negatif atau kontraksi, hal
itu terjadi pada 1963 pada saat Orde Lama dan pada 1998 saat terjadi krisis finansial Asia.
Krisis yang terjadi yang dibarengi dengan aksi kerusuhan di seluruh tanah air membuat
ekonomi Indonesia mengalami kontraksi hingga -13,13%.
Di dalam ekonomi kewarganegaraan yang dekat dengan kehidupan sosial
bermasyarakat diharuskan setiap warga negara dapat mengelola setiap sumber daya alam
yang ada untuk kesejahteraan bersama. Hubungan antara ekonomi kewarganegaraan terhadap
tujuan pembangunan berkelanjutan SDGs 2030 jika dilihat dari segi filosifosnya adalah
tujuan pembangunan nasional Indonesia yang telah dituangkan ke dalam Pembukaan
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, yaitu melindungi darah
segenap bangsa dan seluruh rakyat Indonesia, memajukan kesejahteraan umum,
mencerdaskan kehidupan bangsa, dan berpartisipasi dalam pelaksanaan perdamaian.
Kemudian, pembangunan tersebut pada dasarnya merupakan proses multi dimensi yang
melibatkan berbagai perubahan mendasar pada semua sektor terkait, baik itu sosial politik,
ekonomi, infrastruktur, dan sistem lainnya unutk membawa perbaikan pada segala aspek
kehidupan. Pembangunan negara menrefleksikan pendekatan kewarganegaraan, khususnya
pada sila kelima yaitu “keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”, yaitu usaha
memajukan pembangunan dan hasil yang dicapai untuk kemakmuran seluruh rakyat
Indonesia. Hal tersebut saling memiliki kaitan dengan konsep pembangunan berkelanjutan,
dimana perekonomian nasional merupakan salah satu dimensi dalam SDGs disamping
dimensi sosial dan lingkungan.
Fokus pembahasan mengenai hubungan ekonomi kewarganegaraan dengan SDGs
yang memiliki fokus pada sektor ekonomi, yang sesuai dengan poin-poin di dalam konsep
SDGs. Adapun isi dari poin ke-7 yaitu memastikan akses terhadap energi yang terjangkau,
dapat diandalkan, berkelanjutan dan modern bagi semua. Hal tersebut didasarkan pada
masalah-masalah lapangan yang terjadi sebenarnya. Salah satunya memastikan akses
universal sehinggga menciptakan layanan energi yang mudah dijangkau, andal, dan modern.
Selanjutnya, informasi terbarukan harus ditambahkan ke dalam struktur energi global. Serta,
menggantungkan laju perbaikan energi. Hal tersebut searah dengan visi misi ekonomi
kewarganegaraan yang diterapkan di Indonesia. Yaitu untuk menyejahterakan secara adil.
Implementasi tujuan pembangunan berkelanjutan, yaitu dengan memperkuat kerja sama
internasioanal, pengembangan pada fasilitas akses ke penelitian dan teknologi energi bersih,
termasuk energi terbarukan efisiensi energi, dan teknologi bahan bakar fosil yang lebih maju
dan lebih bersih, serta mendorong infrastruktur dan energi investasi bersih. Tanpa melupakan
unsur energi modern yang disiapkan untuk investasi berkelanjutan bagi semua negara
berkembang.

PENUTUP

Upaya pertumbuhan dan pembangunan ekonomi menjadi tolak ukur bersama yang
harus dilakukan pemerintah untuk meningkatkan tarap kehidupan masyarakat. Peningkatan
pertumbuhan dan pembangunan ekonomi harus dilakukan secara strategis dan sistematis
dalam bentuk pembedayaan masyarakat melalu penerapan ekonomi kewarganegaraan yang
berorientasi pada Program-program SDGs yang salah satunya melalu fokus pada
pengembangan entreprenuer, pengembangan unit usaha, peningkatan kualitas sumber daya
manusia, dan pemanfaatan teknologi dan informasi. Pertumbuhan dan pembangun ekonomi
menjadi isu strategis bagi seluruh warga negara dunia dalam mengembagkan konsep ekonomi
di era global. Peran ekonomi kewarganegaraan menjadi dasar utama warga negara untuk
berpartisipasi dalam bidang ekonomi sehingga dapat mewujudkan laju pertumbuhan ekonomi
nasional.
Pembangunan negara mencerminkan pendekatan kewarganegaraan dengan upaya
memberikan stimulus sehingga lahirlah hasil yang ingin dicapai untuk kemakmuran seluruh
rakyat Indonesia. Ini terkait dengan prinsip-prinsip Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.
Perekonomian nasional merupakan salah satu aspek sosial dan lingkungan dari tujuan
pembangunan berkelanjutan. Hubungan antara sistem ekonomi Pancasila dengan tujuan
pembangunan berkelanjutan memiliki hubungan yang erat dan saling mendukung. Hal ini
dapat dilihat dari prinsip Pancasila dan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan sebagai bentuk
kontrak sosial, berfungsi dan berfungsi dengan sempurna (di luar ekspektasi). Keduanya
adalah ideologi yang mengarah pada landasan kebijakan dan menjadi pedoman hidup
masyarakat dan negara yang mewujudkan kehidupan bernegara. Ekonomi kewarganegaraan
dan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG) adalah untuk mempertahankan kehidupan
sosial dan memperjuangkan kemanusiaan, peradaban dan keadilan. Kemudian Tujuan
Pembangunan Berkelanjutan adalah nilai-nilai global yang terwujud dalam akar nilai-nilai
lokal seperti Pancasila. Terlihat jelas bahwa ekonomi Kewarganegaraan terkait dengan
prinsip-prinsip Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Karena ekonomi Indonesia yang
menganut ekonomi Pancasila atau ekonomi kerakyatan berpedoman pada nilai-nilai
Pancasila, yaitu sesuai dengan UUD 1945 dan nilainilai Pancasila.
Seharusnya peran pemerintah lebih mengoptimalkan kebijakan yang sudah ada
ataupun membuat inovasi kebijakan yang baru sesuai dengan visi misi ekonomi
kewarganegaraan dan selaras dengan SDGs 2030. Khususnya dalam bidang ekonomi dapat
meningkatkan perekonomian Indonesia sehingga dapat mensejahterakan masyarakat. Tak
lupa peran dari masyarakat juga memiliki andil besar, dimana masyarakat berani keluar dari
zona nyaman, dan dapat mendukung kebijakan yang dikeluarkan pemerintah. Sehingga lahir
sebuah sistem yang selaras dan juga tepat pada sasaran. Selain itu, di era sekarang ini, dan
juga sesuai dengan prinsip ekonomi kerakyatan, pemerintah juga dianjurkan mengembangkan
SDGs Desa. Yaitu dengan cara melokalkan tujuan global SDGs ke dalam tujuan
pembangunan desa dan perdesaan. Dimana dengan adanya dan berkembangnya SDGs Desa
tersebut, dapat lebih mudah untuk mengontrol kesejahteraan masyarakat desa. Tidak hanya
itu, dengan adanya SDGs Desa juga dapat memastikan keadilan dan kesejahteraan secara
merata dan menyeluruh.

DAFTAR PUSTAKA

Asyafiq S. 2019. Strategi Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi Di Era Global


Berbasis Pendidikan Ekonomi Kewarganegaraan. Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial. Vol. 28
(1) : 18-21, 24, 26.
Pangestu, P. F., Rahmadianti, S. N., Hardiyanti, T. N., Yusida, E. 2021. Ekonomi
Pancasila Sebagai Pedoman Dalam Tujuan Pembangunan Berkelanjutan SDGs (Sustainable
Development Goals) 2030. Vol 1 (3) : 211.
Boediono. 2004. Teori Pertumbuhan Ekonomi Global. Jurnal Manaj. Kewirausahaan.
Vol 6 (2) : 105-113.
Lincolin, A. 1997. Ekonomi PemSbangunan. Yogyakarta: STIE YKPN.

Anda mungkin juga menyukai