Anda di halaman 1dari 10

Optika Geometri

Standart Kompetensi

3. Menerapkan prinsip kerja alat-alat optik

Kompetensi Dasar

3.1 Menganalisis alat-alat optik secara kualitatif dan kuantitatif.

Indikator

1. Mendefinisikan pengertian optika geometri

2. Menyelidiki pemantulan cahaya dan hubungannya dengan berbagai bentuk cermin

3. Menyelidiki pembiasan cahaya dan hubungannya dengan lensa

1|F i s i k a SMA X (2)/MA Nurul Huda/BY Triyanti Mandasari


Optika Geometri

OPTIKA GEOMETRI

 Definisi Optike Geometri


Optika geometri mempelajari tentang pemantulan dan pembiasan.

 Pemantulan Cahaya (Refleksi)


Pemantulan adalah pembalikan arah gelombang karena mengenai sebuah permukaan.
Hukum Snellius tentang pemantulan:
 Sudut datang, sudut pantul, dan garis normal terletak pada satu
bidang datar
 Sudut datang = sudut pantul

Sudut datang (i) adalah sudut yang dibentuk antara


sinar datang dengan garis normal dan sudut pantul (r)
adalah sudut yang dibentuk antara sinar pantul
dengan garis normal.
 Pemantulan pada cermin datar
Sifat bayangan pada cermin datar:
a. Maya
b. Sama besar dengan bendanya (perbesaran
sama dengan 1)
c. Tegak dan berlawanan arah (terbalik)
terhadap bendanya
d. Jarak benda ke cermin sama dengan jarak
bayangan ke cermin
 Pemantulan pada cermin lengkung

 Pemantulan pada cermin cekung (Konvergen/Positif)


Pembagian ruang pada cermin cekung
F = titik fokus/titik api
FO = jarak fokus
M = titik pusat lengkung cermin
O = titik tengah/pusat optik
MO = jari-jari lengkung cermin (R)
f = ½ R

2|F i s i k a SMA X (2)/MA Nurul Huda/BY Triyanti Mandasari


Optika Geometri

Sinar-sinar istimewa pada cermin cekung:

 Pemantulan pada cermin cembung (Divergen/Negatif)


Pembagian ruang pada cermin cembung

Sinar-sinar istimewa pada cermin cekung:

Dengan pembagian ruang, sifat-sifat bayangan yang terjadi pad cermin


lengkung dapat ditentukan dengan mudah. Sistem penentuan sebagai berikut:
No ruang benda + No ruang bayangan = 5

Bayangan yang terletak di depan cermin adalah nyata dan terbalik

Bayangan yang terletak di belakang cermin adalah maya dan tegak

Bila no ruang bayangan lebih besar daripada no ruang benda, maka

bayangan diperbesar

Bila no ruang bayangan lebih kecil daripada no ruang benda, maka

bayangan diperkecil

 Rumus-rumus cermin lengkung

 Hubungan jarak benda, jarak fokus dan jarak bayangan


1 1 1
= +
f s s'

s = jarak benda ke cermin s’ = jarak bayangan ke cermin


3|F i s i k a SMA X (2)/MA Nurul Huda/BY Triyanti Mandasari
Optika Geometri

 Perbesaran bayangan

M= |hh' |=|ss' |
M = perbesaran
h’ = tinggi bayangan h = tinggi benda
 Perjanjian tanda untuk menggunakan rumus umum cermin lengkung:
s bertanda (+) jika benda terletak di depan cermin (benda nyata)
s bertanda (–) jika benda terletak di belakang cermin (benda maya)
s’ bertanda (+) jika bayangan terletak di depan cermin (benda nyata)
s’ bertanda (–) jika bayangan terletak di belakang cermin (benda maya)
f dan R bertanda (+) jika pusat lengkung cermin terletak di depan cermin
(cermin cekung)
f dan R bertanda (–) jika pusat lengkung cermin terletak di belakang cermin
(cermin cembung)

Contoh Soal
1. jarak fokus sebuah cermin cekung 8 cm, dan benda diletakkan di depan cermin
sejauh 20 cm. Tentukan:
a. letak bayangan
b. perbesaran
c. sifat bayangan
2. sebuah benda yang tingginya 5 cm diletakkan tegak pada jarak 30 cm di depan
cermin cembung yang jari-jarinya 40 cm. Tentukan letak bayangannya....
(12 cm di belakang cermin)

Kaji Soal
1. Suatu benda setinggi 8 cm diletakkan 15 cm di depan cermin cembung yang
memiliki jari-jari kelengkungan 45 cm. Tentukan:
a. Letak bayangan
b. Perbesaran
c. Tinggi bayangan
d. Sifat-sifat bayangan
2. Bila sebuah benda diletakkan sejauh 15 cm dari cermin cekung dengan titik fokus 10
cm, maka di mana bayangan akan tercipta dan bagaimana sifatnya?

4|F i s i k a SMA X (2)/MA Nurul Huda/BY Triyanti Mandasari


Optika Geometri

 Pembiasan Cahaya (Refraksi)


Pembiasan adalah peristiwa pembelokan arah rambat gelombang akibat melewati
bidang batas dua medium yang berbeda.
Hukum Snellius tentang pembiasan:
Hukum I Snellius “sinar datang, sinar bias, dan garis normal terletak pada satu

bidang datar”
Hukum II Snellius
“jika sinar datang dari medium kurang
rapat ke medium lebih rapat (misal
udara ke air atau udara ke kaca) maka
sinar dibelokkan mendekati garis
normal”

“Jika sinar datang dari medium lebih


rapat ke medium kurang rapat (misal
dari air ke udara) maka sinar dibelokkan
menjauhi garis normal.

Persamaan Snellius
sin θi
n=
sinθ r

Keterangan:
θi = sudut datang θr = sudut bias n= indeks bias
Indeks bias mutlak adalah ukuran kemampuan suatu medium untuk membelokkan
cahaya.
Secara umum, untuk dua medium (medium 1 dan medium 2) persamaan snellius
berbentuk:

n1 sin θ1 = n2 sin θ2

n2 sin θ1
n21= =
n1 sin θ2
5|F i s i k a SMA X (2)/MA Nurul Huda/BY Triyanti Mandasari
Optika Geometri

Keterangan:
n1, n2 = indeks bias mutlak medium 1, medium 2
θ1 , θ2 = sudut datang dalam medium 1, dalam medium 2
n21 = indeks bias medium 2 relatif terhadap medium 1
Hubungan cepat rambat, frekuensi, panjang gelombang cahaya dengan indeks bias

v1 n 1 = v 2 n 2
λ1 n1 = λ2 n2
Kesimpulan:

Ketika cahaya merambat dari medium kurang rapat ke medium lebih rapat (n 1 < n2),

maka:

 Cepat rambat cahaya dalam medium kedua lebih kecil daripada medium pertama

(v2 < v1)

 Frekuensi cahaya sama dalam kedua medium (f1 = f2 = f)

 Panjang gelombang cahaya dalam medium kedua lebih kecil daripada medium

pertama ( λ 2< λ1)


Cepat rambat cahaya memiliki nilai terbesar dalam vakum/udara, yaitu c = 3 x 10 8 m/s.

Contoh Soal
1. Jika indeks bias kaca 3/2 dan indeks bias air 4/3 tentukan indeks bias kaca relatif

terhadap air? (9/8)


2. Cepat rambat cahaya di udara 3 x 108 m/s dan frekuensinya 6 x 1014 Hz, hitung:
a. Cepat rambat cahaya dalam kaca (indeks bia 3/2) (2 x 108 m/s)

b. Panjang gelombang cahaya di udara (5 x 10-7 m)


1
c. Panjang gelombang cahaya dalam kaca ( x 10-7 m)
3

Kaji Soal
1. Jika indeks bias kaca 3/2 dan indeks bias air 4/3 tentukan indeks bias air relatif
terhadap kaca?

6|F i s i k a SMA X (2)/MA Nurul Huda/BY Triyanti Mandasari


Optika Geometri

2. Seberkas sinar cahaya lewat dari udara menuju ke kaca (indeks bias kaca 3/2). Jika
sudut antara sinar datang dan bidang batas udara-kaca 60 o, hitung besar sudut bias
dalam kaca?
 Pembiasan Cahaya pada Lensa
Lensa adalah benda bening yang dibatasi oleh
dua bidang lengkung.
Dalam subbab ini kita batasi pembahasan kita
pada lensa bola (lensa sferik) yang tipis.
Lensa tipis adalah lensa dengan ketebalan yang
dapat diabaikan terhadap diameter lengkung
lensa.
Lensa Cembung (Konveks/Positif)

Lensa Cekung (Konkaf/Negatif)

Sinar-sinar istimewa pada lensa cembung

Sinar-sinar istimewa pada lensa cekung

Rumus untuk Lensa Tipis

7|F i s i k a SMA X (2)/MA Nurul Huda/BY Triyanti Mandasari


Optika Geometri

1 1 1
= +
f s s'
M= |hh' |=|ss' |
Perjanjian tanda untuk menggunakan rumus lensa tipis:
s bertanda (+) jika benda terletak di depan lensa (benda nyata)
s bertanda (–) jika benda terletak di belakang lensa (benda maya)
s’ bertanda (+) jika bayangan terletak di belakang cermin (bayangan nyata)
s’ bertanda (–) jika bayangan terletak di depan cermin (bayangan maya)
f bertanda (+) untuk lensa cembung/konveks/konvergen
f bertanda (–) untuk lensa cekung/konkaf/divergen

Contoh Soal
1. sebuah benda diletakkan 30 cm di depan lensa konvergen dengan jarak fokus 15
cm. Tentukan:
a. letak bayangan (30 cm di belakang lensa)

b. perbesaran bayangan (1)

c. sifat-sifat bayangan (nyata, terbalik, sama besar)

Kaji Soal
1. sebuah benda diletakkan 30 cm di depan lensa divergen (cekung) dengan jarak
fokus 15 cm. Tentukan:
a. letak bayangan
b. perbesaran bayangan
c. sifat-sifat bayangan
2. bila benda berada pada ruang I dari suatu lensa cembung, maka sifat-sifat
bayangan adalah......
a. nyata, tegak, diperkecil c. nyata, terbalik, diperbesar
b. maya, terbalik, diperkecil d. maya, tegak, diperbesar

Kaji Soal UN
1. seberkas cahaya sejajar dijatuhkan pada sebuah lensa cekung. Pada lensa berkas
cahaya tersebut mengalami.... (UAN 2003)
a. pembiasan sehingga sinar menyebar
b. pemantulan sehingga sinar menyebar
8|F i s i k a SMA X (2)/MA Nurul Huda/BY Triyanti Mandasari
Optika Geometri

c. pembiasan sehingga sinar mengumpul


d. pemantulan sehingga sinar mengumpul
e. pembiasan tetapi sinarnya tetap sejajar
2. sebuah benda diletakkan pada jarak 15 cm di depan lensa cembung yang jarak titik
apinya 20 cm bayangan dan sifat bayangannya adalah..... (UAN 2004)
a. 15 cm di belakang lensa, maya, terbalik
b. 30 cm di depan lensa, maya, diperbesar
c. 30 cm di belakang lensa, nyata, diperbesar
d. 60 cm di depan lensa, tegak, diperbesar
e. 60 cm di depan lensa, tegak, diperkecil
3. Bayangan yang terbentuk oleh cermin cekung dari sebuah benda setinggi h yang
ditempatkan pada jarak lebih kecil dari f (f = jarak fokus cermin) bersifat ... (UAN
2001)
a. maya, tegak, diperkecil d. nyata terbalik, diperbesar
b. maya, tegak, diperbesar e. nyata, terbalik, diperkecil
c. nyata, tegak, diperkecil
4. Jika benda diletakkan pada pertengahan di antara titik api dan permukaan cermin
cekung, maka bayangan yang terbentuk :
(1) diperbesar dua kali
(2) tegak
(3) mempunyai jarak bayangan = jarak fokus
(4) maya
Pernyataan yang benar adalah ... (UAN 2004)
a. 1, 2 dan 3 d. 4
b. 1 dan 3 e. semua benar
c. 1 dan 4

Daftar Pustaka
 Banun, Choirul dan Supriyana. 2013. Fresh UpdateTop No 1 Fisika SMA/MA untuk
Kelas 1, 2 & 3. Jakarta: Wahyumedia.
 Kanginan, Marten. 2007. Fisika untuk SMA Kelas X. Jakarta. Erlangga.
 Sulistyahadi. 2010. Bahas Tuntas 1001 Soal Fisika SMA. Jakarta. Pustaka
Widyatama.

9|F i s i k a SMA X (2)/MA Nurul Huda/BY Triyanti Mandasari


Optika Geometri

 http://www.drzpost.com/reading-315-Cermin-Cekung-dan-Cermin-Cembung-
Fisika.html
 http://kanggurufisika.com/?p=564

10 | F i s i k a SMA X (2)/MA Nurul Huda/BY Triyanti Mandasari

Anda mungkin juga menyukai