Anda di halaman 1dari 148

UPTD

PUSKESMAS
SINDANGKASIH

RENCANA
USULAN
KEGIATAN
2022
2
i.
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas
berkat dan karunia-Nya kami dapat menyusun Laporan Perencanaan
Tingkat Puskesmas (PTP) UPTD Puskesmas Sindangkasih untuk tahun
2020.

Perencanaan tingkat puskesmas merupakan suatu proses kegiatan


yang urut dan harus dilakukan untuk mengatasi permasalahan dalam
rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan,dengan memanfaatkan
sumber daya yang tersedia secara berhasil guna dan berdaya guna.

Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) merupakan ujung


tombak layanan kesehatan di masyarakat, juga sebagai pusat
pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya. Puskesmas bertanggung
jawab menyelenggarakan pelayanan kesehatan tingkat pertama secara
menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan. Selain upaya kuratif dan
rehabilitatif, puskesmas harus lebih berorientasi pada pelayanan upaya
preventif dan promotif. Hal ini sejalan dengan kebijakan Kemenkes dalam
mengoptimalkan fungsi puskesmas dalam penyelenggaraan pelayanan
kesehatan dasar yang komprehensif.

Penyusunan laporan ini tidak terlepas dari bantuan pihak internal


dan eksternal, untuk itu pada kesempatan ini kami ingin menyampaikan
ucapan terima kasih kepada :

1. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Ciamis Selaku Pengguna


Anggaran,
2. Tim Dinas Kesehatan Kabupaten Ciamis yang telah membina
dan membimbing Kami dengan penuh kesabaran
3. Aparat Pemerintahan terutama Kecamatan dan Desa yang telah
bersedia bekerja sama dengan Pihak UPTD Puskesmas
Sindangkasih,
4. Para Kader Kesehatan dan masyarakat yang telah membantu
Pelaksanaan Kegiatan Puskesmas,
5. Karyawan dan karyawati UPTD Puskesmas Sindangkasih yang
telah menjalin kerjasama dengan baik dalam meningkatkan
kinerja Puskesmas.

Dalam pembuatan laporan Perencanaan Tingkat Puskesmas ini


kami telah berusaha dengan seluruh kemampuan yang kami miliki,
walaupun begitu kami menyadari masih banyak kekurangan - kekurangan
yang perlu kami analisa kembali untuk ditindaklanjuti dengan perbaikan.

Demikian Laporan Perencanaan Tingkat Puskesmas (PTP) UPTD


Puskesmas Sindangkasih untuk tahun 2020 yang telah kami buat, mudah-
mudahan dapat bermanfaat khususnya bagi UPTD Puskesmas
Sindangkasih dalam rangka meningkatkan pelayanan kesehatan kepada
masyarakat.

Sindangkasih, 27 Januari 2021


Kepala UPTD Puskesmas Sindangkasih

HERMAWAN, SKM
NIP: 19631020 198803 1 003
DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ………………………………………………….………i


DAFTAR ISI ………………………………..………………………………….iii
DAFTAR TABEL ……………………………………..…………………….....v
LAMPIRAN – LAMPIRAN ……….…..………………….…………………....vi
BAB. I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang …..…...………………………….……….1
B. Tujuan dan Manfaat …..............................….……….. 4
C. Dasar Hukum …………………………....…………….. 5
D. Ruang Lingkup .........…….……..……..…………………5
E. Susunan Tim Perencanaan Puskesmas ………..…… 7

BAB. II MEKANISME PERENCANAAN PUSKESMAS …………… 9


BAB. III TAHAP PENYUSUNAN PERENCANAAN PUSKESMAS
A. Persiapan ….............………..............……………….. 17
B. AnalisIS Situasi …………..............…….................…
1. Data Umum ….....………...……………..………... 18
2. Data Khusus ....………........…………..........…… 59
3. Analisis Potensi Masalah Masyarakat .....…… 106
BAB. IV PERUMUSAN MASALAH
A. Identifikasi Masalah ...................……........….…….. 109
B. Menerapkan Urutan Prioritas Masalah..................... 117
C. Merumuskan Masalah ……………………………… 119
D. Mencari Akar Penyebab Maslaah ………………… 126
E. Menetapkan Cara Pemecahan Masalah ……………139
BAB. V RENCANA USULAN KEGIATAN
A. Rencana Usulan Kegiatan ……………………….…. 147
B. Rencana Pelaksanaan Kegiatan ………..…..….…. 147

iii
BAB. VI KESIMPULAN DAN SARAN .………………………......... 148
BAB. VII PENUTUP ………………………………………………..…. 150
Daftar Pustaka

iv
DAFTAR TABEL

Hal
Tabel 3.1 Data Wilayah dan Fasilitas Kesehatan …………………. 19
Tabel 3.2 Data Ketenagaan …………………………………………. 20
Tabel 3.3 Keadaan Obat dan Bahan Habis Pakai ………………… 22
Tabel 3.4 Keadaan Peralatan Kesehatan ………………………….. 33
Tabel 3.5 Pembiayaan Kesehatan ………………………………… 44
Tabel 3.6 Keadaan Sarana dan Prasarana ………………………… 45
Tabel 3.7 Peran Serta Masyarakat ………………………………….. 48
Tabel 3.8 Jumlah Penduduk ………………………………………… 49
Tabel 3.9 Jumlak Penduduk menurut Jenis Kelamin dan Umur …. 50
Tabel 3.10 Data Sekolah ………………………………………………. 51
Tabel 3.11 Jumlah Siswa Kober ……………………………………… 53
Tabel 3.12 Jumlah Siswa TK/RA ……….…………………………… 54
Tabel 3.13 Jumlah Siswa SD/MI ……………………………………… 55
Tabel 3.14 Jumlah Siswa SMP/MTS…….…………………………… 57
Tabel 3.15 Jumlah Siswa SMA/MA ………………………….……… 57
Tabel 3.16 Data Kesehatan Lingkungan ……………………………. 58
Tabel 3.17 Jumlah Kematian Bayi Tahun 2016 – 2020 ……………. 85
Tabel 3.18 Pola Penyebab Kematian Ibu Maternal ………………… 86
Tabel 3.19 Data Kunjungan …………………………………………… 87
Tabel 3.20 10 Besar Penyakit ………………………………………… 88
Tabel 3.21 Data Kejadian Luar Biasa ……………………………….. 89
Tabel 3.22 Standar Pelayanan Minimal tahun 2020 ……………… 89
Tabel 3.23 Penilaian Kinerja Puskesmas Tahun 2020 ……………. 91
Tabel 3.24 Hasil Survey Tahun 2020 ……………………………….. 105
Tabel 4.1 Identifikasi Masalah ……………………………………… 110
Tabel 4.2 Masalah Terpilih ………………………………………….. 117
Tabel 4.3 Urutan Prioritas Masalah ………………………………… 118
Tabel 4.4 Merumuskan Masalah …………………………………… 120
Tabel 4.5 Menentukan Cara Pemecahan Masalah ……………… 139

v
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran I RUK Tahun 2022


Lampiran II RPK Tahun 2021
Lampiran III SK Tim Perencanaan Tingkat Puskesmas
Lampiran IV Rencana Kebutuhan Pegawai

vi
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dan


terpenting dari pembangunan nasional. Tujuan diselenggarakannya
pembangunan kesehatan adalah meningkatkan kesadaran,
kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar
terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Keberhasilan
pembangunan kesehatan berperan penting dalam meningkatkan
mutu dan daya saing sumber daya manusia Indonesia. Untuk
mewujudkan harapan tersebut diselenggarakan berbagai upaya
kesehatan melalui pendekatan pemeliharaan kesehatan (promotif),
pencegahan penyakit ( preventif ), penyembuhan penyakit (kuratif)
dan pemulihan kesehatan ( rehabilitatif ) yang dilaksanakan secara
menyeluruh, terarah, terpadu dan berkesinambungan.
Pusat Kesehatan Masyarakat yang dikenal dengan sebutan
puskesmas adalah Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP)
yang bertanggung jawab atas kesehatan masyarakat di wilayah
kerjanya pada satu atau bagian wilayah kecamatan. Dalam
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 tahun 2014 tentang Pusat
Kesehatan Masyarakat dinyatakan bahwa Puskesmas berfungsi
menyelenggarakan Upaya Kesehatan Masyarakat dan Upaya
Kesehatan Perorangan (UKP) tingkat pertama di wilayah kerjanya.
Puskesmas merupakan Unit pelaksana Teknis Daerah (UPTD) dinas
kesehatan kabupaten/kota bersangkutan. Oleh sebab itu,
Puskesmas melaksanakan tugas dinas kesehatan kabupaten/kota
yang dilimpahkan kepadanya, antara lain kegiatan dalam Standar
1
Pelayanan Minimal (SPM) bidang kesehatan kabupaten/kota dan
upaya kesehatan yang secara spesifik dibutuhkan masyarakat
setempat (Local specific).
Perkembangan masalah kesehatan dewasa ini sangat
kompleks, sehingga memerlukan strategi yang tepat untuk
mengatasinya. Beberapa masalah kesehatan yang ditemukan di
wilayah UPTD Puskesmas Sindangkasih diantaranya : Cakupan
Penyakit Tidak Menular : Cakupan Penduduk Usia 15 - 59
tahun mendapatkan Skrining Kesehatan sesuai standar, Cakupan
Penduduk Usia Lanjut mendapatkan Skrining Kesehatan sesuai
standar, Cakupan Penderita Hipertensi mendapatkan Pelayanan
Kesehatan sesuai standar, Cakupan Penderita Diabetes Melitus
mendapatkan Pelayanan Kesehatan sesuai standar, disamping itu
masih ditemukan beberapa masalah gizi yang memerlukan
perhatian yang cukup serius karena sangat menentukan kualitas
sumber daya manusia yaitu terdapat Balita Stunting dan gizi buruk
berat badan menurut umur (BB/U) sebanyak 3 orang, masih
rendahnya cakupan pelayanan anak balita dan masih rendahnya
presentase balita kurus yang mendapat makanan tambahan yaitu
sebesar 33,3%. Disamping itu pencapaian beberapa upaya
kesehatan yang dilaksanakan di UPTD Puskesmas Sindangkasih
tidak mencapai target diantaranya permasalahan pencapaian
penemuan kasus TBC dan Cakupan Orang dengan Terduga TB
mendapatkan Pelayanan TB Sesuai Standar yang belum mencapai
target, masih rendahnya Cakupan Penemuan Penderita Pneumonia
Balita sebesar 30,7 %, masih rendahnya Cakupan Pelayanan Diare
pada kasus semua umur sebesar 23,5%, masih rendahnya Cakupan
Kesehatan gigi terutama UKGS. Upaya Kesehatan Perorangan
(UKP) yang pencapaiannya masih rendah adalah Rawat Jalan Gigi,
Pelayanan IGD dan Cakupan Asuhan Keperawatan Individu pada
pasien Rawat Inap, sehubungan dengan adanya pandemic covid-
19 serta beberapa masalah lainnya yang memerlukan
penanganan serius agar tidak menjadi pemicu timbulnya
masalah kesehatan di masyarakat.
Untuk mengatasi masalah – masalah tersebut diperlukan
suatu usaha – usaha yang bersifat proaktif dan diatur dengan baik

secara sistematis untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan


yaitu tercapainya derajat kesehatan masyarakat yang setinggi –
tingginya, sehingga untuk terselenggaranya berbagai upaya
kesehatan masyarakat yang sesuai dengan azas penyelenggaraan
Puskesmas perlu ditunjang oleh manajemen Puskesmas yang baik
untuk dapat mencapai hasil kegiatan sesuai dengan target yang
ditetapkan. Manajemen adalah serangkaian proses terdiri atas
perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan kontrol (Planing,
Organizing, Actuating, Controling) untuk mencapai sasaran/tujuan
secara efektif dan efisiensi
Perencanaan merupakan salah satu bagian manajemen
yang memegang peranan penting yang merupakan suatu proses
penyusunan secara sistematis, kegiatan yang akan dilaksanakan
untuk mengatasi masalah yang dihadapi dalam mencapai tujuan
yang telah ditetapkan dengan menggunakan sumber daya yang
ada agar lebih efesien dengan memperhatikan lingkungan sosial,
budaya, fisik dan biologis.
Di tingkat Puskesmas perencanaan diwujudkan dalam satu
bentuk perencanaan tingkat Puskesmas yang merupakan suatu
proses kegiatan yang sistematis untuk menyusun atau
mempersiapkan kegiatan yang akan dilaksanakan oleh Puskesmas
pada tahun berikutnya untuk meningkatkan cakupan dan mutu
pelayanan kesehatan kepada masyarakat dalam upaya mengatasi
masalah – masalah kesehatan di wilayah kerjanya. Penyusunan
rencana kegiatan harus memperhitungkan sumber daya yang
dimiliki oleh Puskesmas.

3
B. Tujuan dan Manfaat
1. Tujuan Umum
Meningkatkan kemampuan manajemen Puskesmas
dalam rangka mengelola kegiatan-kegiatan dalam upaya
peningkatan fungsi Puskesmas sebagai pusat pengembangan,
pembinaan dan pelaksanaan upaya kesehatan di wilayah
kerjanya.
2. Tujuan Khusus
a. Puskesmas dapat menyusun rencana usulan kegiatan yang
akan dilaksanakan tahun berikutnya dalam rangka
meningkatkan cakupan dan mutu pelayanan kesehatan
sesuai dengan kebutuhan dan kondisi wilayah kerjanya;
b. Puskesmas dapat menyusun rencana pelaksanaan
kegiatan setelah diterimanya alokasi sumber daya dari
berbagai sumber dalam rangka menetapkan penggerakan
pelaksanaan kegiatan dalam tahun yang sedang berjalan;
c. Menyusun rencana 5 (lima) tahunan yang kemudian dirinci
kedalam rencana tahunan;
d. Menggerakan pelaksanaan upaya kesehatan secara efisien
dan efektif;
e. Mengelola sumber daya secara efisien dan efektif;
f. Menyusun perencanaan dan penganggaran sesuai alur
manajemen puskesmas dalam mengatasi permasalahan di
Desa dengan memastikan semua anggota masyarakat
dapat terlayani secara rutin
g. Terbentuknya semangat dan komitmen untuk bekerja
secara tim, tidak terkotak-kotak, sehingga pelayanan
kesehatan pada masyarakat dapat dilaksanakan dengan

4
lebih efektif untuk mencapai cakupan dan kualitas
pelayanan yang setinggi- tingginya.
3. Manfaat
a. Perencanaan dapat memberikan petunjuk untuk
menyelenggarakan upaya kesehatan secara efektif dan
efisien demi mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
b. Perencanaan memudahkan pengawasan dan
pertanggungjawaban
c. Perencanaan dapat mempertimbangkan hambatan
dukungan dan potensi yang ada.

C. Dasar Hukum
1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional;
2. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;
3. Peraturan Menteri Kesehatan Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masarakat;
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 44
tahun 2016 tentang Manajemen Puskesmas;
5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 46
tahun 2016 tentang Akreditasi Fasilitas Kesehatan Tingkat
Pertama, Praktek Dokter Mandiri, Praktek Dokter Gigi Mandiri;
6. Peraturan Bupati Ciamis Nomor 12A Tahun 2013 tentang Tata
Naskah Dinas di lingkungan pemerintahan Kabupaten Ciamis;

D. Ruang Lingkup
Kegiatan yang direncanakan dalam perencanaan
tahunan Puskesmas adalah semua kegiatan yang dilaksanakan

5
di UPTD Puskesmas Sindangkasih yang meliputi Upaya
Kesehatan Wajib sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat
Kesehatan Masyarakat dinyatakan bahwa Puskesmas berfungsi
menyelenggarakan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) dan
Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) tingkat pertama.
Puskesmas dalam Sistem Kesehatan Daerah Kabupaten/Kota
sebagai UPTD dinas kesehatan kabupaten/kota yang
dilimpahkan kepadanya, antara lain kegiatan dalam Standar
Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan Kabupaten/Kota
dan upaya kesehatan yang secara spesifik dibutuhkan
masyarakat setempat (Local Specific). Langkah-langkah dalam
penyusunan perencanaan tahunan upaya kesehatan wajib
adalah :
1. Menyusun Rencana Usulan Kegiatan ( RUK ) yaitu
menyusun usulan kegiatan dengan memperhatikan
berbagai kebijakan yang berlaku baik nasional maupun
daerah sesuai dengan masalah sebagai hasil kajian data
dan informasi yang tersedia di Puskesmas.
2. Mengajukan Usulan Kegiatan
Yaitu mengajukan usulan kegiatan ke Dinas Kesehatan Kota
untuk persetujuan pembiayaan.
3. Menyusun Rencana Pelaksanaan Kegiatan
Yaitu menyusun rencana pelaksanaan kegiatan yang
telah disetujui oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Ciamis
sebagai Plan of Action ( POA ).
Disamping Upaya Kesehatan Wajib, Puskesmas juga
melaksanakan Upaya Kesehatan Pengembangan yang

6
ditetapkan berdasarkan permasalahan kesehatan yang
ditemukan di masyarakat serta disesuaikan dengan kemampuan
Puskesmas. Upaya kesehatan tersebut meliputi : Upaya
kesehatan masyarakat (UKM) esensial, UKM Pengembangan
dan Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) Farmasi dan lab
serta Jejaring puskesmas.

E. Susunan Tim Perencanaan Puskesmas


Tahap persiapan ini, staf puskesmas dilibatkan dalam
forum lokakarya mini tingkat puskesmas untuk memperoleh
kesepakatan dan pandangan yang sama, kepala puskesmas
menjelaskan tentang perencanaan tingkat puskesmas supaya staf
dapat memahami tentang PTP, Kepala puskesmas membentuk TIM
penyusunan PTP dan menerbitkan SK TIM penyusunan PTP
UPTD Puskesmas Sindangkasih.
TIM PENYUSUNAN PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS
SINDANGKASIH TAHUN 2020.
Penanggung jawab : Kepala UPTD Puskesmas Sindangkasih
Ketua : Ka Subag TU
Wakil Ketua : Pejabat Teknis
Sekretaris : PJ UKM
Anggota : 1. PJ UKP
2. Bendahara Penerima
3. Bendahara pengeluaran
4. PJ Mutu

7
Tim penyusunan ini dibentuk tujuannya adalah :
1. Menganalis situasi wilayah kerja, perilaku kesehatan
masyarakat yang ada di wilayah kerja Puskesmas
2. Mengindentifikasi permasalahan yang ada di wilayah kerja
Puskesmas Sindangkasih.
3. Menganalisis hambatan yang akan mempengaruhi tujuan
kegiatan yang akan dilaksanakan meliputi hambatan internal
maupun eksternal
4. Mengetahui program-program prioritas yang akan dilaksanakan
Puskesmas Sindangkasih dalam mengatasi masalah kesehatan
5. Menghitung anggaran yang dibutuhkan untuk kegiatan yang
direncanakan.

8
BAB II
MEKANISME PERENCANAAN PUSKESMAS

A. Perencanaan Tingkat Puskesmas


Perencanaan adalah suatu proses kegiatan yang berurutan
dan harus dilakukan untuk mengatasi permasalahan dalam rangka
mencapai tujuan yang telah ditentukan dengan memanfaatkan
sumberdaya yang tersedia secara efektif dan efisien.
Perencanaan Tingkat Puskesmas (PTP) adalah proses
penyusunan rencana kegiatan tingkat Puskesmas untuk tahun
yang akan datang, dilakukan secara sistematis untuk mengatasi
masalah atau sebagian masalah kesehatan masyarakat di wilayah
kerjanya.
PTP Terpadu adalah suatu pendekatan perencanaan tingkat
Puskesmas yang mana komponen perencanaan terpadu dari IMP
dipakai sebagai dasar analisa semua program kesehatan dasar
Puskesmas dan penentuan desa prioritas serta penentuan kegiatan
terpilih untuk dimasukkan ke dalam Rencana Usulan Kegiatan
(RUK) Puskesmas.

B. Fungsi Perencanaan Tingkat Puskesmas Terpadu


Fungsi Perencanaan Tingkat Puskesmas Terpadu:
1. Perencanaan dapat memberikan petunjuk untuk
menyelenggarakan upaya kesehatan secara efektif dan efisien
demi mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
2. Perencanaan memudahkan pengawasan dan
pertanggungjawaban.

9
3. Perencanaan dapat mempertimbangkan hambatan, dukungan
dan potensi yang tersedia.
Untuk tingkat Kabupaten, dokumentasi hasil PTP Terpadu ini
dapat digunakan sebagai alat bantu monitoring penggunaan dana
dan pelaksanaan kegiatan di tingkat Puskesmas, serta untuk
mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan Puskesmas yang perlu
didukung oleh Kabupaten maupun Provinsi.

C. Kedudukan PTP Terpadu Dalam Manajemen Puskesmas


PTP Terpadu merupakan suatu alat untuk membantu secara
teknis dan operasional dalam pelaksanaan manajemen Puskesmas
agar rangkaian kegiatan berjalan lebih sistematik dan terukur
untuk menghasilkan keluaran Puskesmas secara efektif dan efisien.
Manajemen Puskesmas tersebut terdiri dari Perencanaan (P1),
Penggerakan dan Pelaksanaan (P2), Pengawasan, Pengendalian
dan Penilaian (P3). Seluruh kegiatan diatas merupakan satu
kesatuan yang saling terkait dan berkesinambungan.
Dalam proses manajemen program di Puskesmas,
perencanaan yang baik merupakan salah satu faktor penentu
keberhasilan pelaksanaan program. PTP merupakan alat bantu
Puskesmas untuk melakukan rangkaian kegiatan manajemen
puskesmas agar dilaksanakan secara sistematik dan terukur.
Perencanaan di sini berarti kegiatan perencanaan tingkat
Puskesmas. Pelaksanaan-pengendalian adalah rangkaian kegiatan
mulai dari pengorganisasian, penyelenggaraan, pemantauan
(termasuk pemantauan wilayah setempat (PWS) dengan data dari
SP2TP dalam forum Lokakarya Mini Puskesmas). Sedangkan

10
pengawasan pertanggungjawaban adalah kegiatan pengawasan
internal dan eksternal serta akuntabilitas petugas.
Penyusunan rencana kegiatan berupa Rencana Usulan
Kegiatan (RUK) merupakan perencanaan kegiatan Puskesmas
untuk tahun mendatang (H+1). Dalam PTP Terpadu rencana ini
diwujudkan dalam perencanaan kebutuhan kegiatan Puskesmas
(H+1) sesuai dengan kategori permasalahan lokal pada tingkat
desa dalam satu tahun. Sementara Rencana Pelaksanaan Kegiatan
(RPK) diwujudkan dalam perencanaan kegiatan sesuai dengan
skala prioritas berdasarkan alokasi dana yang tersedia dalam tahun
berjalan.
Perencanaan Tingkat Puskesmas mencakup semua kegiatan
yang termasuk dalam Upaya Kesehatan Esensial, Upaya Kesehatan
Pengembangan dan upaya kesehatan penunjang. Perencanaan ini
disusun oleh Puskesmas sebagai Rencana Tahunan Puskesmas
yang dibiayai oleh Pemerintah Daerah, Pemerintah Pusat, serta
sumber dana lainnya.

D. Tahap Perencanaan
Perencanaan Tingkat Puskesmas disusun melalui 4 tahap yaitu:
1. Tahap persiapan
2. Tahap analisa situasi
3. Tahap penyusunan Rencana Usulan Kegiatan
4. Tahap penyusunan Rencana Pelaksanaan Kegiatan.
Perencanaan dan penganggaran di Puskesmas mencakup Upaya
Kesehatan Masyarakat (UKM), dan Upaya Kesehatan Perorangan
(UKP). Perencanaan Tingkat Puskesmas (PTP) dilaksanakan pada
bulan Januari tahun Y untuk menyusun Rencana Usulan Kegiatan

11
(RUK) pada tahun mendatang (Y+1), berdasarkan hasil kajian
pencapaian kegiatan tahun sebelumnya (Y-1). Perencanaan Tingkat
Puskesmas disusun melalui 4 tahap, yaitu (1) tahap persiapan, (2)
tahap analisis situasi, (3) tahap penyusunan Rencana Usulan
Kegiatan (RUK) dan (4) tahap penyusunan Rencana Pelaksanaan
Kegiatan (RPK). Tahap persiapan diawali dengan pembentukan Tim
Penyusun PTP oleh Kepala Puskesmas yang beranggotakan staf
Puskesmas dan pengarahan Kepala Puskesmas terhadap kebijakan
yang telah ditetapkan. Tahap kedua, yaitu tahap analisis situasi
yang bertujuan untuk memperoleh informasi mengenai keadaan
dan permasalahan yang dihadapi Puskesmas melalui proses analisis
terhadap data di wilayah kerja Puskesmas. Tahap selanjutnya yaitu
tahap penyusunan RUK, yang diawali dengan analisis masalah
melalui proses identifikasi masalah, penetapan urutan prioritas
masalah, rumusan masalah, mencari akar penyebab masalah, dan
menetapkan cara-cara pemecahan masalah. Pada tahap ini, semua
proses dilakukan dengan cara diskusi curah pendapat (Brain
Storming). Tahap penyusunan RUK merupakan tahap penetapan
cara-cara pemecahan masalah menjadi suatu kegiatan yang
diusulkan dari berbagai sumber dana, mencakup upaya kegiatan
wajib, pengembangan dan penunjang, termasuk juga kegiatan
rutin/operasional. Tahap akhir dari PTP adalah tahap penyusunan
RPK, setelah adanya alokasi biaya yang telah disetujui. Tahap ini
dilaksanakan dalam bentuk kegiatan Lokakarya Mini Tahunan untuk
membahas kesepakatan RPK, yang dilaksanakan pada bulan
Januari tahun berikutnya (Y+1).

12
E. Tahap Kegiatan Siklus Manajemen Puskesmas
TABEL 1 Tahapan kegiatan siklus manajemen Puskesmas
(contoh untuk siklus tahun 2020, 2021, dan 2022)

Waktu Pihak
No Tahapan Pelaksana Keluaran
Pelaksanaan Terkait
Evaluasi kinerja
Puskesmas tahun 2015 Dinas Hasil Penilaian
1 melalui Penilaian Desember 2020 Puskesmas kesehatan Kinerja Puskesmas
Kinerja Puskesmas Kabupaten Tahun 2020
(PKP)
Persiapan penyusunan
Rencana Pelaksanaan
Kegiatan (RPK) tahun
2021 berdasarkan
Rencana Usulan Desember Draft RPK tahun
2 Puskesmas
Kegiatan (RUK) yang 2020 2021
telah disetujui dan
dibandingkan dengan
hasil kinerja Puskesmas
tahun 2020
Analisa situasi dan
pelaksanaan Survei Hasil analisa
Mawas Diri (SMD), situasi, Hasil SMD
Musyawarah dan MMD, Usulan
Masyarakat Desa Kebutuhan
(MMD) sebagai bahan Awal Januari Pemangku pelayanan
3 Desa
penyusunan RUK tahun 2021 kepentingan kesehatan
2022 dan Rencana lima masyarakat desa
tahunan periode 2022 sesuai harapan
s.d 2026, dengan rasional masyarakat
pendekatan Top-Down desa
dan Bottom-Up.
Kesiapan
pelaksanaan
kegiatan bulan
Januari tahun 2021,
Lokakarya Mini Bahan
Minggu Kedua
4 (Lokmin) Bulanan Puskesmas Musrenbangdes
Januari 2021
Pertama Tahun 2021, Draft
RUK tahun 2022,
Draft Rencana Lima
Tahunan 2021 s.d
2026

13
Waktu Pihak
No Tahapan Pelaksana Keluaran
Pelaksanaan Terkait
Penyesuaian draft
RUK tahun 2022
dengan hasil
Musyawarah
Minggu Pemangku Musrenbangdes,
Perencanaan
5 keempat Desa kepentingan Penyesuaian draft
Pembangunan Desa
Januari 2021 Tingkat Desa Rencana Lima
(Musrenbangdes)
Tahunan 2022 s.d
2026 dengan hasil
musrenbangdes
Kesiapan
pelaksanaan
Awal Minggu kegiatan bulan
6 Lokmin Bulanan Kedua pertama Puskesmas Februari tahun
Februari 2021 2021, Bahan
Lokmin Triwulan
Pertama
LS terkait Bahan
Akhir Minggu
Lokmin Triwulan dan tokoh Musrenbangmat
7 Pertama Puskesmas
Pertama masyarakat bidang kesehatan
Februari 2021
di Kecamatan tahun 2021
Penyesuaian draft
RUK tahun 2022
Musyawarah dengan hasil
Pemangku
Perencanaan Musrenbangmat,
Minggu kedua kepentingan
8 Pembangunan Kecamatan Penyesuaian draft
Februari 2021 Tingkat
Kecamatan Rencana Lima
Kecamatan
(Musrenbangmat) Tahunan 2022 s.d
2026 dengan hasil
musrenbangmat
Penyesuaian draft
RUK tahun 2022
Musyawarah dengan hasil
Pemangku
Perencanaan Musrenbangmat,
kepentingan
9 Pembangunan Maret 2021 Kab./Kota Penyesuaian draft
Tingkat
Kabupaten/Kota Rencana Lima
Kabupaten
(Musrenbangkab/kota) Tahunan 2022 s.d
2026 dengan hasil
musrenbangkab

14
F. Mekanisme Perencanaan
Langkah pertama dalam mekanisme perencanaan tingkat
puskesmas adalah dengan menyusun RUK (Rencana Usulan
Kegiatan) yang meliputi usulan kegiatan wajib dan usulan kegiatan
pengembangan. Penyusunan RUK Puskesmas harus memperhatikan
berbagai kebijakan yang berlaku baik secara global, nasional
maupun daerah sesuai dengan hasil kajian data dan informasi yang
tersedia di Puskesmas. Puskesmas perlu mempertimbangkan
masukan dari masyarakat melalui konsil kesehatan kecamatan. RUK
harus dilengkapi pula dengan usulan pembiayaan untuk kebutuhan
rutin, sarana, prasarana dan operasional puskesmas. RUK yang
disusun merupakan RUK tahun mendatang (H+1). Penyusunan RUK
disusun pada bulan januari tahun berjalan (H) berdasarkan hasil
kajian melalui dinas kesehatan kabupaten/kota. Selanjutnya RUK
Puskesmas yang terangkum dalam usulan dinas kesehatan akan
diajukan ke DPRD untuk memperoleh persetujuan pembiayaan dan
dukungan politis. Setelah mendapat persetujuan dari DPRD
selanjutnya di serahkan kembali melalui dinas kesehatan
diserahkan ke puskesmas. Berdasarkan alokasi biaya yang telah
disetujui tersebut, puskesmas menyusun RPK (Rencana
Pelaksanaan Kegiatan). Sumber pembiayaan puskesmas selain dari
anggaran daerah (DAU) ada juga dari pusat yang di alokasikan
melalui dinas kesehatan kabupaten/kota. RPK di susun dengan
melakukan penyesuaian dan pertimbangan masukan dari
masyarakat. RPK yang disusun adalah persetujuan RUK tahun lalu
(H-1), Alokasi yang diterima tidak selalu sesuai dengan RUK yang di
usulkan, ada perubahan sasaran, perubahan kegiatan dan
tambahan anggaran. Penyusunan RPK dilaksanakan pada bulan
15
januari tahun berjalan melalui lokakarya mini pertama awal tahun.
Dalam pelaksanaan penyusunan Perencanaan Tingkat Puskesmas
ada beberapa tahapan antara lain:
Bagan 1
Alur Proses Perencanaan Tingkat Puskesmas

Pemda Kab. Ciamis dan


Penyandang Dana Lain

Dinas Kesehatan

……………………………………………………………………………………...

Upaya
Kesehatan
Esensial Rencana Usulan
Rencana Rencana
Usulan Kegiatan Bisnis dan Tahunan
Kegiatan yang telah Anggaran Puskesmas
H+1 disetujui
Upaya
Kesehatan
Pengembangan

………………………………………………………………………………………

Masyarakat

16
BAB III
TAHAP PENYUSUNAN PERENCANAAN PUSKESMAS

A. Persiapan
Tahap ini bertujuan mempersiapkan staf Puskesmas yang
terlibat dalam proses penyusunan Perencanaan Tingkat Puskesmas
agar memperoleh kesamaan pandangan dan pengetahuan untuk
melaksanakan tahap-tahap perencanaan.
Pada tahap ini Tim Puskesmas mempelajari hal-hal berikut ini:
1. Rencana Lima Tahunan Puskesmas
2. Penjabaran tahunan rencana capaian target Standar Pelayanan
Minimal tingkat kabupaten/kota.
3. Target yang disepakati bersama Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
dan menjadi tanggung jawab Puskesmas.
4. Pedoman Umum Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan
keluarga.
5. Penguatan Manajemen Puskesmas Melalui Pendekatan keluarga.
6. NSPK lainnya yang dianggap perlu untuk diketahui oleh Tim
di dalam penyusunan perencanaan Puskesmas.
Tahap persiapan ini, staf puskesmas dilibatkan dalam forum
lokakarya mini tingkat puskesmas untuk memperoleh kesepakatan dan
pandangan yang sama, kepala puskesmas menjelaskan tentang
perencanaan tingkat puskesmas supaya staf dapat memahami tentang
PTP, Kepala puskesmas membentuk TIM penyusunan PTP dan
menerbitkan SK TIM penyusunan PTP UPTD Puskesmas Sindangkasih.
TIM PENYUSUNAN PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS
SINDANGKASIH TAHUN 2020.
Penanggung jawab : Kepala UPTD Puskesmas Sindangkasih
Ketua : Ka Subag TU
Wakil Ketua : Pejabat teknis
Sekretaris : PJ UKM
Anggota : 1. PJ UKP
2. Bendahara Penerima
3. Bendahara Pengeluaran
4. PJ Mutu

B. Analisis Situasi
1. Data Umum
a. Data Wilayah dan Fasilitas
Wilayah Kerja Puskesmas Sindangkasih memiliki luas
28,40 Km2 yang letak astronomisnya berada pada 108°14’
sampai dengan 108°20’ Bujur Timur dan 7°18’4” sampai
dengan 7o21’7’’ Lintang Selatan, dengan batas wilayah
sebagai berikut :
- Utara berbatasan dengan Gunung Syawal
- Selatan berbatasan dengan Kota Tasikmalaya
- Timur berbatasan dengan Kecamatan Cikoneng
- Barat berbatasan dengan Kecamatan Cihaurbeuti
Secara rinci luas wilayah menurut desa/kelurahan dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Format 1/ Tabel 3.1
DATA WILAYAH DAN FASILITAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS SINDANGKASIH KECAMATAN SINDANGKASIH
TAHUN 2020

DESA WAKTU
DESA LUAS JARAK KE JUMLAH JUMLAH JUMLAH JUMLAH
NO DESA ENDEMIK TEMPUH KE
TERTINGGAL WILAYAH PUSKESMAS RT RW RUMAH PDDK
GONDOK PUSKESMAS
1 Sindangkasih 0 0 1.91 0.5 5 menit 19 4 2.345 10.301
2 Wanasigra 0 0 1.83 2.24 10 menit 36 13 1.134 3.612
3 Sukasenang 0 0 3.08 2.20 10 menit 39 13 1.829 7.493
4 Sukaresik 0 0 2.27 4.42 25 menit 25 10 1.460 5.252
5 Gunungcupu 0 0 3.64 2.23 10 menit 36 11 2.148 9.159
6 Budiasih 0 0 3.46 5.52 30 menit 46 8 1.611 5.213
7 Budiharja 0 0 2.70 5.54 30 menit 35 10 1.290 4.276
8 Sukaraja 0 0 1.69 4.45 25 menit 59 16 1.607 6.235
9 Sukamanah 0 0 3.46 5.58 30 menit 44 21 1.494 5.293
JUMLAH 0 0 24.22 32,68 339 110 14.918 56.834
Format 2/ Tabel 3.2

JUMLAH SEKOLAH JUMLAH FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN


NO DESA LAIN2
PAUD TK SD/MI SMP/MTS SLTA/MA PONTREN PUSTU POLINDES POSKESDES DR/BD/ BP
SWASTA
1 Sukamanah 1 2 3 - - - - 1 1
2 Sukaraja 1 1 3 - 1 - 1 - - 1
3 Budiharja 3 3 4 - - - 1 - - 1
4 Budiasih 2 4 3 - - - - 1 -
5 Gunungcupu 3 4 6 1 2 - - 1 1
6 Sukasenang 3 3 3 - - - - 1 1
7 Sukaresik 0 2 2 1 - - 1 - - 1
8 Sindangkasih 2 4 4 2 2 2 - - 2
9 Wanasigra 1 2 2 - - - - 1 1
JUMLAH 16 25 30 4 5 2 3 0 5 9

19
b. Data Sumber Daya
1) Data Ketenagaan
Penyelenggaraan upaya kesehatan tidak akan
berjalan dengan baik jika tidak didukung oleh
ketersediaan sumber daya manusia yang berkualitas. Oleh
karena itu diperlukan peningkatan kuantitas dan kualitas
sumber daya manusia (SDM) dibidang kesehatan, yang
diharapkan mampu bekerja secara professional dan selalu
berusaha untuk mengembangkan kemampuan secara
keilmuan dan ketrampilannya dalam rangka memberikan
pelayanan yang optimal kepada masyarakat.
Informasi tenaga kesehatan diperlukan bagi
perencanaan dan pengadaan tenaga serta pengelolaan
kepegawaian. Kesulitan memperoleh data ketenagaan
yang mutakhir disebabkan antara lain karena sifat data
ketenagaan yang selalu berubah terus-menerus sehingga
sistem pencatatan dan pelaporan belum dapat ditampilkan
secara lengkap, akurat dan sistematis. Sebaran tenaga
kesehatan di sarana pelayanan wilayah Kerja UPTD
Puskesmas Sindangkasih sebagai berikut:
Tabel 3.2
Data Ketenagaan
di Wilayah Kerja Puskesmas Sindangkasih
Tahun 2020

JENIS TENAGA YANG ADA STATUS


NO KEKURANGAN KET
KESEHATAN SEKARANG KEPEGAWAIAN

1 Dokter Spesialis - 1 -

2 Dokter Umum 4 - PNS : 2


Kontrak : 2
3 Dokter Gigi 1 - PNS : 1

PNS : 14
4 Bidan 23 -
Sukwan : 9

20
JENIS TENAGA YANG ADA STATUS
NO KEKURANGAN KET
KESEHATAN SEKARANG KEPEGAWAIAN
PNS : 7
5 Perawat di Puskes 7 1 Sukwan : 3
Perawat di Pustu 3
6 Perawat Gigi 2 - PNS : 2
Tenaga PNS : 1
7 3 -
Kefarmasian Sukwan : 2
Kesehatan PNS : 1
8 Masyarakat 1 -
Kesehatan PNS : 1
9 2 -
Lingkungan Sukwan : 1
10 Nutritionist 1 1 Kontrak : 1

11 Fisioterapi - 1 -
PNS : 2
12 Analis Kesehatan 2 -
Pelaksana Tata PNS : 6
13 9 -
Usaha Kontrak: 3
14 Prakarya 2 - Kontrak : 2
15 Satpam 2 Kontrak : 2
JUMLAH 62 4

Tabel 3.2 menunjukkan tenaga kesehatan di Fasilitas


kesehatan dengan proporsi tenaga di puskesmas 80,6 %,
Puskesmas Pembantu 9,7%, di Poskesdes sebanyak 9,7 %. Jika
dilihat dari rasio jumlah tenaga kesehatan terhadap jumlah
penduduk sesuai standar target ratio kebutuhan SDMK (Kepmenko
Bidang Kesra No.54 Tahun 2013) Wilayah Kerja Puskesmas
Sindangkasih maka pada tahun 2020 rasio dokter spesialis 3,5 per
100.000 penduduk dan Dokter Umum sebesar 22,7 per 100.000
penduduk, sedangkan rasio bidan per 100.000 penduduk
sebesar 58,8 dan rasio perawat sebesar 66,5 per
100.000 penduduk.

21
2) Keadaan Obat dan Bahan Habis Pakai

Alokasi dana BLUD untuk obat dan bahan habis pakai


mencukupi untuk operasional pelayanan di puskesmas yaitu
anggaran pada tahun 2020 untuk obat sebesar Rp.
102.000.000,- dan untuk bahan habis pakai sebesar
Rp.120.000.000,-

Tabel 3.3
Keadaan Obat dan Bahan Habis Pakai
UPTD Puskesmas Sindangkasih
Tahun 2020

PERSEN
TASE
TOTAL JUMLAH
KEBUTU SISA KETERS
NO NAMA OBAT SATUAN HAN PENGGU STOK OBAT/
EDIAAN
NAAN VAKSIN
OBAT/V
AKSIN
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Alopurinol tablet 100 mg Tablet 800 1.280 170 1.450 181
2 Albendazol tablet 400 mg Tablet 7.716 7.716 360 8.076 105
3 Ambroksol tablet 30 mg Tablet 315 315 - 315 100
4 Ambroksol syrup 15 mg Btl 60 ml 27 27 - 27 100
5 Aminofilin tablet 200 mg Tablet -
6 Aminofilin injeksi 24 mg/ml ampul 10 10 10 100
7 Amlodipin tablet 5 mg Tablet 6.300 5.335 965 6.300 100
Amitripilin tablet salut 25 mg
8 (HCL) Tablet 100 245 355 600 600

9 Aminofluid Bag -
10 Amoksisilin kapsul 250 mg Kapsul -
11 Amoksisilin kaplet 500 mg Kaplet 15.000 11.825 3.995 15.820 105
Amoksisilin sirup kering 125
12 mg/ 5 ml Botol 100 40 60 100 100
Amoksisilin sirup kering 250
13 mg/ 5 ml Forte Botol 420 386 59 445 106
Ampisilin injk i.m/ 1000
14 mg/ml Vial -

15 Antibakteri Salep Pot -


Antalgin (Metampiron) tablet
16 500 mg Tablet -

17 Antasida Suspensi Botol 300 290 104 394 131


18 Antasida DOEN Tablet 21.000 20.470 6.350 26.820 128
Antifungi DOEN Kombinasi :
19 Asam Benzoat 6% + Asam Pot -
Salisilat 3%
20 Anti Fungi Pot 24 38 51 89 371
21 Air untuk injeksi Vial -
Asam Asetil Salisilat tablet
22 500 mg Tablet -

23 Asam Askorbat (vitamin C) Tablet 8.700 9.920 235 10.155 117


PERSEN
TASE
TOTAL JUMLAH KETERS
KEBUTU SISA
NO NAMA OBAT SATUAN PENGGU OBAT/ EDIAAN
HAN STOK
NAAN VAKSIN OBAT/V
AKSIN
tablet 50 mg
Asam Mefenamat tab 500
24 mersi Tablet 3.000 3.200 770 3.970 132
Botol 500
25 Asering b ml -

26 Asiklovir tablet 200 mg Kaplet 500 310 190 500 100


27 Asiklovir tablet 400 mg Tablet 1.200 970 700 1.670 139
Asiklovir tablet 400 mg
28 Rajawali Tablet -

29 Asiklovir krim 5% Tube 40 67 13 80 200


30 Asiklovir krim 5 % Tube -
31 Azytromicin 500 mg Tablet -
32 Betametason krim 0,1 % Tube 70 121 21 142 203
Supposit
33 Bisakodil Suppositoria 10mg -
oria
34 Ca Glukonas injeksi ampul 10 5 10 15 150
35 Cefixim 100 mg kapsul -
36 Cetrizin 10 mg tablet 7.200 6.250 840 7.090 98
37 Cetrizin Tablet tablet -
38 Clobazam 10 mg tablet -
Deksametason Injeksi I.v. 5
39 mg/ml Ampul 10 1 8 9 90
Deksametason Injeksi I.v. 5
40 mg/ml b Ampul -

41 Deksametason tablet 0,5 mg Tablet -


Deksametason tablet 0,5 mg
42 tablet Tablet 19.000 22.774 - 22.774 120

43 Dekstral tablet Pot -


Diazepam tablet 2 mg botol
44 100 Tablet -
Diazepam tablet 2 mg botol
45 Tablet 100 - 100 100 100
100
46 Diazepam Injeksi 5mg/ml ampul 10 1 9 10 100
47 Diazepam Rektal Tube 4 - 4 4 100
Difenhidramin Injeksi I.M. 10
48 mg/ml (HCL) Ampul -
Difenhidramin Injeksi 10
49 mg/ml Ampul 9 - 9 9 100
Difenhidramin (5mg),
dextrometrofan (10mg),
50 fenilefrin (5mg), amonium botol 131 181 - 181 138
klorida (62,5mg), natrium
(samcodryl)

23
PERSEN
TASE
TOTAL JUMLAH KETERS
KEBUTU SISA
NO NAMA OBAT SATUAN PENGGU OBAT/ EDIAAN
HAN STOK
NAAN VAKSIN OBAT/V
AKSIN
51 Digoksin tablet 0,25 mg Tablet 100 600 - 600 600
Dexchlorpheniramine maleat
52 Tablet 380 380 - 380 100
2 mg
53 Dekstral Syrup Botol - - - -
Domperidon suspensi
54 5mg/ml Botol - - 50 50

55 Domperidon tab 10 mg Tablet 190 275 215 490 258


Epinefrin (Adrenalin) injeksi
56 0,1% (sebagai HCL) Ampul 10 10 - 10 100

57 Eritromicin 500 mg kap Tablet - - - -


58 Ethambutol 500 mg (1) Tablet - - - -
Botol 100
59 Etanol 70 % 100ml ml 22 22 - 22 100
Botol 100
60 Etanol 70 % alfifarma ml - - - -
Botol 300
61 Etakridin larutan 0,1% ml - - - -

62 Famotidin tablet 20 mg Tablet 1.000 1.700 - 1.700 170


Fenitoin Natriun kapsul 30
63 mg Kapsul - - - -
Fenobarbital Injeksi I.m/I.v
64 50 mg/ml ampul - - - -

65 Fenobarbital tablet 30 mg Tablet - - - -


66 Fenobarbital tablet 30 mg KF Tablet 152 6 246 252 166
Botol 5
67 Fenol Gliserol lucas ml - - - -
Fenol Gliserol tetes telinga
68 10% Botol - - - -
Fe (II) Fumarat (Fe=30 mg)
90 mg, Calsium Pantethonat
20 mg, Asam folat 1 mg,
Vitamin B1 5 mg, Vitamin B6
69 5 mg, Vitamin B12 2 mcg, Tablet - - - -
Mangan Sulfat 400 mcg,
Cupri Sulfat anhydrous 400
mcg
Fe Fumarat (250 mg), Mn-
sulfat (0,2 mg). Cu-sulfat
70 (0,2 mg), Asam Folat (925 Tablet - - - -
mcg), Vitamin B12 (8mg)
SANCOBION
Fitomenadion (Vit. K1)
71 injeksi 10 mg/ml Ampul - - - -
Fitomenadion 2 mg/ml inj (
72 Vitka Infant ) Ampul - - - -

73 Fitomenadion 2mg/ml inj (B) Ampul - - - -

24
PERSEN
TASE
TOTAL JUMLAH KETERS
KEBUTU SISA
NO NAMA OBAT SATUAN PENGGU OBAT/ EDIAAN
HAN STOK
NAAN VAKSIN OBAT/V
AKSIN
Fitomenadion (Vit. K1) tablet
74 salut gula 10 mg Tablet 1.000 720 280 1.000 100
Fitomenadion (Vit. K1) tablet
75 salut gula 10 mg Tablet 110 110 - 110 100

76 Flukonazol 150 mg Tablet - - - -


77 Fluoxetine 10 mg (ZAC) Tablet - - - -
Furosemid injeksi i.v/i.m 10
78 mg/ml Ampul - - - -

79 Furosemid tablet 40 mg Tablet 233 233 - 233 100


Garam Oralit Serbuk
80 Sachet - - - -
Kombinasi
81 Gemfibrozil 300 mg kapsul - - - -
Gentamisin salep kulit 0,1%
82 (GENTALEX) Tube - - - -

83 Gentamisin salep kulit 0,1% Tube 21 125 - 125 595


84 Gentamisin Salep Mata Tube - - - -
85 Gentamisin Salep Mata Tube 20 20 - 20 100
Botol 10
86 Gentian Violet Larutan 1 % ml - - - -

87 Glibenklamida tablet 5 mg Tablet 450 1.690 1.960 3.650 811


Gliseril Gualakolat tablet 100
88 mg Tablet - - - -
Gliseril Gualakolat tablet 100
89 mg Tablet 6.000 6.000 - 6.000 100
Gliseril Gualakolat (GG)
90 Tablet 3.195 8.705 1.990 10.695 335
tablet
btl 500
91 Glukosa larutan infus 5% ml 4 4 - 4 100
Griseofulvin tablet 125 mg,
92 micronized Tablet - - - -
Griseofulvin tablet 125 mg,
93 KF Tablet 840 2.340 300 2.640 314

94 Haloperidol tablet 1,5 mg Tablet 500 - 500 500 100


Haloperidol tablet 1,5 mg
95 Tablet 475 475 - 475 100
HOLI
96 Hidrokortison krim 2,5% KF Tube 104 226 46 272 262
97 Hidrokortison krim 2,5% Tube - - - -
Ibuprofen suspensi 100 btl m60
98 mg/5ml ml - - - -

99 Ibuprofen tablet 200 mg Tablet - - - -


100 Ibuprofen tablet 400 mg Tablet 440 940 - 940 214
101 Ibuprofen tablet 400 mg KF Tablet 1.500 770 730 1.500 100
Isosorbid Dinitrat Tablet
102 Sublingual 5 mg Tablet 100 - 100 100 100

25
PERSEN
TASE
TOTAL JUMLAH KETERS
KEBUTU SISA
NO NAMA OBAT SATUAN PENGGU OBAT/ EDIAAN
HAN STOK
NAAN VAKSIN OBAT/V
AKSIN
103 Kalsium Laktat Mersi Tablet - - - -
104 Kalsium Laktat 500 mg Tablet 1.110 1.610 - 1.610 145
105 Kodein 10 mg Tablet 40 40 - 40 100
106 Kaptopril tablet 12,5 mg Tablet - - - -
107 Kaptopril tablet 25 mg Tablet 500 230 270 500 100
108 Karbamazepin tablet 200 mg Tablet - - - -
109 Klindamicyn 150 mg Kapsul - - - -
110 Klindamicyn 300 mg kapsul - - - -
111 Ketokonazole tablet 20 mg Tablet 200 30 170 200 100
112 Kloramfenikol kapsul 500 mg Kapsul - - - -
113 Kloramfenikol suspensi 60 ml botol 32 32 - 32 100
Kloramfenikol Tetes Mata
114 0.5% botol - - - -

115 Kloramfenikol tetes telinga botol - - - -


Kloramfenikol tetes telinga 3
116 % (RECO) botol - - - -
Kloramfenikol salep mata 1
117 % Tube 200 127 65 192 96
Kloramfenikol salep kulit
118 (Bufacetin) Tube 200 112 56 168 84
Kloraniramina mealeat (CTM)
119 tablet 4 mg KF Tablet 6.805 6.805 - 6.805 100
Kloraniramina mealeat (CTM)
120 Tablet 14.000 11.680 2.320 14.000 100
tablet 4 mg (B)
121 Klozapine 100 mg dexa tablet 30 30 - 30 100
122 Klozapine 25 mg b tablet 400 50 350 400 100
Klorpromazin tablet salut 100
123 mg ( HCL ) Tablet - - -
Kombinasi Deksametason
124 0,5+Dexchlopheniramine Tablet - - - -
Maleat 2 mg
Kombinasi Tramadol HCL
125 37.5 mg Parasetamol 325 Tablet - - - -
mg
Kotrimosazol Suspensi
Kombinasi :Sulfametoksazol botol 60
126 200 mg + Trimetoprim 40 - - - -
ml
mg/ 5 ml
Kotrimosazol Suspensi
Kombinasi :Sulfametoksazol botol 60
127 200 mg + Trimetoprim 40 ml 39 95 44 139 356
mg/ 5 ml
Kotrimosazol DOEN I
128 (dewasa) Kombinasi : Tablet - - - -
Sulfametoksazol 400 mg,
26
PERSEN
TASE
TOTAL JUMLAH KETERS
KEBUTU SISA
NO NAMA OBAT SATUAN PENGGU OBAT/ EDIAAN
HAN STOK
NAAN VAKSIN OBAT/V
AKSIN
Trimetoprim 80 mg

Kotrimosazol DOEN II
(pediatrik) Kombinasi :
129 Sulfametoksazol 100 mg, Tablet - - - -
Trimetoprim 20 mg
130 Kotrimosazol 480 mg Tablet 1.300 350 950 1.300 100
131 Kotrimosazol 480 mg Tablet 810 810 - 810 100
132 Lansoprazole 30 mg kapsul 580 1.020 560 1.580 272
133 Lansoprazole 30 mg b kapsul - - - -
Lidokain injeksi 2% (HCL) +
134 Epinefrin 1 : 80.000-2 ml Ampul - - - -
Lidokain injeksi 2% (HCL) +
135 Epinefrin 1 : 80.000-2 ml Ampul 49 49 - 49 100
rajawali
136 Lidokain injeksi 2% (HCL) Ampul 30 30 - 30 100
137 Lidokain injeksi 2% Ampul 30 30 - 30 100
138 Lexapram syr Botol - - - -
Botol
139 Lisol 1 liter - - - -
1000 ml
140 Loratadin tablet 10 mg Tablet - - - -
Magnesium Sulfat inj (IV)
141 20% Vial - - - -

142 Meloxicam 15 mg tablet - - - -


143 Metformin 500 mg tablet 3.000 1.800 1.200 3.000 100
144 Metformin 500 mg Hexpharm tablet - - - -
145 Metformin 500 mg tablet - - - -
146 Metildopa tablet - - - -
Metilergometrin Maleat
147 (Metilergometrin) tablet salut Tablet 150 150 - 150 100
0,125 mg
Metilergometrin Maleat
148 injeksi 0,200 mg -1 ml Ampul - - - -
Metilprednisolon tablet 4 mg
149 KF Kapsul 4.500 2.505 1.995 4.500 100

150 Metilprednisolon tablet 4 mg Tablet - - - -


151 Metoklopramid tablet 10 mg tablet 200 120 80 200 100
Metoklopramid tablet 10 mg
152 tablet - - - -
KF
Metronidazol infus 500
153 mg/100 ml Botol - - - -

154 Metronidazol tablet 500 mg Tablet 600 600 - 600 100


155 Metronidazol tablet 500 mg Tablet 1.000 790 210 1.000 100

27
PERSEN
TASE
TOTAL JUMLAH KETERS
KEBUTU SISA
NO NAMA OBAT SATUAN PENGGU OBAT/ EDIAAN
HAN STOK
NAAN VAKSIN OBAT/V
AKSIN
156 Mikonazole salep tube 56 308 60 368 657
157 Mikonazole krim / salep tube - - - -
Multivitamin syrup
pertumbuhan plus suplemen
yg mgd curcumin Vit B1, botol 60
158 ml - - - -
vit.B2 Vit B6 Lysin, Vit. B12 (
Curviplex )
Multivitamin yang
mengandung Vit.A 4000 IU
159 B! 3 mg, B2 3 mg,B6 2 Tablet - - - -
mg,B12 2mcg, C 50mg D
400IU E 10 mg
Natrium Bikarbonat tablet
160 500 mg Tablet 81 131 50 181 223

161 Natrium Diklofenak 50 mg Tablet 2.500 1.060 1.440 2.500 100


Natrium Diklofenak tab 50
162 mg Tablet - - - -
Natrium Klorida larutan infus
163 0,9 % Botol 12 34 58 92 767
Natrium Klorida larutan infus
164 0,9 % Widatra Botol 20 20 - 20 100
Nistatin Vaginal tablet salut
165 Tablet 80 70 10 80 100
100.000 IU/g B
166 OAT FDC KAT 1 paket - - - -
167 OAT FDC KAT 2 paket - - - -
168 OAT FDC KAT Anak paket - - - -
Obat Batuk hitam(tiap 15 ml
nebfandung Reconyl yg
169 merupakan campuran botol 73 73 - 73 100
ekstrak yg setara dengan s
(herbakof )
170 Obat Batuk hitam ( O.B.H.) botol - - - -
Obat Batuk syrup yg
mengandung
171 dekstrometrophan HBR 10 Botol - - - -
mg gg 50 mg phenyl
propanolamin HCL 12,5 mg
Obat cacing berbentuk
172 permen 0,4 g ekstrak setara Tablet - - - -
dengan caricae radix 8 g
Obat flu kombinasi
parasetamol 250 mg,
173 dekstrometrophan Hbr 15 Tablet - - - -
mg,Phenilleprin HCL 2 mg,
Gliseril Gu ( Lodecon )

28
PERSEN
TASE
TOTAL JUMLAH KETERS
KEBUTU SISA
NO NAMA OBAT SATUAN PENGGU OBAT/ EDIAAN
HAN STOK
NAAN VAKSIN OBAT/V
AKSIN
Obat flu syr yg mengandung
parasetamol 120 mg, Gliseril
174 guaikolat 25 mg, CTM 1 mg, Botol 42 42 - 42 100
(Pinkids Cought)
Obat flu syr mgd pct12 mg
gg 25 mg ctm 1 mg botol 60
175 Phenyilephirene HCL 15 mg 106 226 - 226 213
ml
(Solafluz )
Obat tetes mata kombinasi
neomisin 3,5 mg, botol 5
176 - - - -
deksametason 1 mg (Lytrol) ml
Obat wasir yang
mengandung Graptolium
177 250mg, Ekstrak curcuma Kapsul - - - -
domestica 25 mg, ekstrak
centella asiat
Obat wasir yang
178 mengandung disosmin 450 Kapsul - - - -
mg, hesperidin 50 mg
Obat yang mengandung
sylimarin 70 mg cynarin 1,2
179 mg,curcumin 5 mg lycopene Kapsul 90 210 - 210 233
5 mg (hepagard)
Obat yang mengandung
sylimarin 70 mg cynarin 1,2
180 Kapsul - - - -
mg,curcumin 5 mg lycopene
5 mg
Oksitetrasiklin HCL salep
181 kulit 3% Tube - - - -
Oksitetrasiklin HCL salep
182 mata 1% Tube - - - -

183 Oksitosin injeksi Ampul - - - -


184 Omeprazole kapsul 20 mg Kapsul 510 - 510 510 100
185 Ondansentron inj 4 mg/ 2 ml ampul - - - -
botol 15
186 Paracetamol drop 60 mg ml - - - -
Paracetamol drop 100mg/ml
187 /Fasidol drop botol 18 71 47 118 656
Paracetamol sirup 120 mg / Botol 60
188 5 ml ml 500 352 148 500 100
Paracetamol sirup 120 mg / Botol 60
189 ml 106 106 - 106 100
5 ml
Paracetamol 500mg, Phenyl
190 HCL 12,5, CTM 2mg Tablet 650 1.250 - 1.250 192
(Molexflu)
Paracetamol tablet 500 mg
191 mersi Tablet 32.000 23.800 8.200 32.000 100

192 Papaperin tablet 40 mg Tablet - - - -

29
PERSEN
TASE
TOTAL JUMLAH KETERS
KEBUTU SISA
NO NAMA OBAT SATUAN PENGGU OBAT/ EDIAAN
HAN STOK
NAAN VAKSIN OBAT/V
AKSIN
Paracetamol tablet 500 mg
193 mersi Tablet 5.790 6.790 - 6.790 117

194 Piracetam injeksi 1 gr/5ml Ampul - - - -


195 Piracetam tablet 400 mg Tablet - - - -
Piridoksin (Vitamin B6) tablet
196 10 mg (HCL) Tablet - - - -
Piridoksin (Vitamin B6) tablet
197 10 mg Tablet 4.000 2.230 1.770 4.000 100
Piridoksin (Vitamin B6) tablet
198 Tablet 1.000 1.900 - 1.900 190
10 mg B
199 Piroksikam tablet 20 mg Tablet 920 2.420 - 2.420 263
200 Piroksikam tablet 20 mg (B) tablet - - - -
Botol 30
201 Povidon Iodida larutan 10 % ml - - - -
Botol 30
202 Povidon Iodida larutan 10 % ml 1 1 - 1 100
Botol 60
203 Povidon Iodida larutan 10 % ml - - - -

204 Povidon Iodida larutan 10 % Btl 300ml - - - -


205 Prednison tablet 5 mg Tablet - - - -
206 Prednison tablet 5 mg B Tablet - - - -
PEHAPRAL ( Multivitamin
207 yang mengandung Vit A ) Tablet 650 1.650 - 1.650 254
Propanolol tablet 10 mg
208 (HCL) Tablet 115 110 105 215 187

209 Ranitidin injeksi 25 mg/2 ml Ampul - - - -


Ranitidin injeksi 25 mg/2 ml
210 soho Ampul - - - -

211 Risperidon 2 mg Tablet - - - -


212 Ranitidin tablet 150 mg Tablet - - - -
213 Ranitidin tablet 150 mg Holi Tablet - - -
Retinol (Vitamin A) kapsul
214 lunak 100.000 IU Kapsul - - - -
Retinol (Vitamin A) kapsul
215 lunak 200.000 IU (B) Kapsul - - - -
Retinol (Vitamin A) 100.000
216 IU Kapsul - - - -
Retinol (Vitamin A) 200.000
217 IU Kapsul 41 - 41 41 100
Botol 500
218 Ringer Laktat larutan infus ml 43 43 - 43 100
Ringer Laktat larutan infus Botol 500
219 ml 100 89 11 100 100
GKL
220 Salbutamol tablet 2 mg KF Tablet 400 1.660 740 2.400 600
221 Salbutamol tablet (sebagai Tablet - - - -

30
3) Keadaan Peralatan Kesehatan
(Terlampir)

Tabel 3.4.
Realisasi Dana BLUD untuk peralatan
UPTD Puskesmas Sindangkasih Tahun 2020

No Uraian Jumlah Uang


(Rp.)
1 Belanja Alkes 10.000.000
2 Belanja Printer 9.000.000
3 Belanja Sumber Tenaga (Genset) 16.000.000
4 Belanja Alat Penyimpanan (Lemari/Rak) 3.000.000
5 Belanja Alat Pendingin (AC) 15.000.000
6 Belanja Alat Rumah Tangga (Kulkas) 6.000.000
7 Belanja Mebel (Kursi, Meja) 7.500.000
8 Belanja Alat Kantor lainnya (Tiang Lampu 4.000.000
Mercury)
JUMLAH 70.500.000

4) Pembiayaan Kesehatan di Puskesmas


Tabel 3.5
Pembiayaan Kesehatan di Puskesmas
UPTD Puskesmas Sindangkasih
Tahun 2020
JUMLAH
NO SUMBER BIAYA KET
ALOKASI REALISASI
1 BLUD 2.813.455.625
2 BOK 797.500.000 797.500.000 100,00%
3 JAMPERSAL 85.000.000 85.000.000 100,00%
JUMLAH 1.513.213.781 1.482.877.931 97,99%
Sumber : laporan Keuangan UPTD Puskesmas Sindangkasih Tahun 2020

Kecukupan alokasi pembiayaan kesehatan dalam


anggaran pemerintah baik pusat maupun daerah
merupakan faktor penting bagi keberhasilan
pembangunan kesehatan. Pada tahun 2020,
Anggaran Kesehatan Wilayah Kerja Puskesmas
Sindangkasih adalah sebesar Rp. 3.695.955.625,-.
Dengan rincian anggaran yaitu : yang bersumber
dari BLUD sebesar Rp. 2.813.455.625 DAK non
Fisik Bantuan Operasional Kesehatan sebesar Rp.
797.500.000, dan Jampersal sebesar Rp. 85.000.000.-

5) Keadaan Sarana dan Prasarana


Upaya mewujudkan pelayanan kesehatan yang
optimal bagi masyarakat perlu didukung oleh
adanya sarana kesehatan yang memadai dan memiliki
kualitas pelayanan yang baik. Sarana kesehatan dasar
yang ada di Puskesmas Sindangkasih Kabupaten
Ciamis pada tahun 2020 (terlampir).

c. Peran Serta Masyarakat


Tabel 3.7
Peran Serta Masyarakat
UPTD Puskesmas Sindangkasih
Tahun 2020

Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah


No Desa
Posbindu Pusbila Posyandu Kader Paraji Toma
1 Sukamanah 6 6 6 44 2 6
2 Sukaraja 4 2 8 48 1 8
3 Budiharja 3 3 5 35 4 5
4 Budiasih 6 6 6 33 2 6
5 Gunungcupu 10 5 10 78 1 10
6 Sukasenang 7 7 7 42 1 7
7 Sukaresik 5 5 5 39 2 5
8 Sindangkasih 8 3 8 53 - 8
9 Wanasigra 5 1 5 29 - 5
JUMLAH 54 38 60 401 13 60

Posyandu sebagai salah satu bentuk upaya


kesehatan yang bersumber daya masyarakat memiliki peran
yang sangat penting dalam sistem penyelenggaraan
pelayanan kebutuhan dasar dalam rangka meningkatkan
kualitas sumber daya manusia secara dini serta
merupakan lini terdepan dari deteksi dini dibidang kesehatan
yang dilakukan oleh masyarakat. Agar posyandu dapat
melakukan fungsi dasarnya, dimana posyandu mempunyai
daya ungkit yang sangat besar terhadap penurunan Angka
Kematian Bayi, Angka Kematian Balita dan Angka
Kematian Ibu, maka perlu adanya upaya untuk memantau
dan mendorong tingkat perkembangan posyandu.
Jumlah posyandu di Wilayah Kerja UPTD
Puskesmas Sindangkasih pada tahun 2020 tercatat 60
posyandu. Dengan strata mandiri sebanyak 43
posyandu, strata Purnama ada 11 Posyandu dan strata
Madya ada 6 Posyandu.

d. Jumlah Penduduk dan Sasaran Program


Jumlah Penduduk di wilayah Kerja Puskesmas
Sindangkasih pada Tahun 2020 adalah sebanyak 56.834 jiwa.
Secara sebaran jumlah penduduk per Desa dapat dilihat pada
tabel berikut :
Tabel 3.8
Jumlah penduduk
di Wilayah Kerja Puskesmas Sindangkasih
Tahun 2020
No Desa/Kelurahan Jumlah penduduk (Orang)
1. Sukamanah 5.293
2. Sukaraja 6.235
3. Budiharja 4.276
4. Budiasih 5.213
5. Gunungcupu 9.159
6. Sukaresik 5.252
7. Sukasenang 7.493
8. Sindangkasih 10.301
9. Wanasigra 3.612
Jumlah 56.834
Sumber Data : Dinas Dukcapil Kabupaten Ciamis Tahun 2020
Tabel 3.8 menunjukkan bahwa Desa/Kelurahan dengan
jumlah penduduk terbanyak di Wilayah Kerja Puskesmas
Sindangkasih pada tahun 2020 adalah Desa Sindangkasih yaitu
sebanyak 10.301 jiwa, sedangkan yang paling sedikit adalah
Desa Wanasigra yaitu sebanyak 3.612 jiwa.

Tabel 3.9
Penduduk Menurut Jenis Kelamin & Kelompok Umur
Di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Sindangkasih
Tahun 2020

Umur (Tahun) Laki-laki Perempuan Total %


0 – 4 2047 2124 4171 7
5 – 14 5013 4838 9851 17
15 – 44 15117 14389 29506 52
45 – 64 4870 4645 9515 17
65 + 1821 1970 3971 7
Jumlah 28.868 28.123 56.834 100
Sumber Data : Dinas Dukcapil Kabupaten Ciamis Tahun 2020

Dari tabel diatas terlihat bahwa jumlah penduduk di


Wilayah Kerja Puskesmas Sindangkasih terbanyak pada
kelompok usia 15-44 tahun sebesar 29.506 jiwa. Hal ini
menunjukkan bahwa kurang dari setengah penduduk di
Wilayah Kerja Puskesmas Sindangkasih merupakan
penduduk usia produktif.

50
e. Data Sekolah
Tabel 3.10
Jumlah Sekolah
Di Wilayah Kerja Puskesmas Sindangkasih
Tahun 2020

Jumlah Sekolah
No Desa SD / SMP / SLTA/
PAUD TK Pontren
MI MTs MA

1 Sukamanah 1 2 3 - - -
2 Sukaraja 1 1 3 1 1 -
3 Budiharja 3 3 4 - - -
4 Budiasih 2 4 3 - - -
5 Gunungcupu 3 4 6 1 1 -
6 Sukaresik - 3 2 1 - -
7 Sukasenang 3 2 3 - - -
8 Sindangkasih 2 4 4 2 2 2
9 Wanasigra 1 2 2 - - -
JUMLAH 16 25 30 5 4 2
Sumber Data : Profil Puskesmas tahun 2020

f. Data Kesehatan Lingkungan


Lingkungan merupakan salah satu variabel yang perlu mendapat

perhatian khusus dalam menilai kondisi kesehatan masyarakat. Bersama

dengan faktor perilaku, pelayanan kesehatan dan genetik, lingkungan

mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat. Menurut Himpunan Ahli

Kesehatan Lingkungan Indonesia (HAKLI) kesehatan lingkungan adalah suatu

kondisi lingkungan yang mampu menopang keseimbangan ekologi yang

dinamis antara manusia dan lingkungannya untuk mendukung tercapainya

kualitas hidup manusia yang sehat dan bahagia.

1. Rumah Sehat

Definisi rumah menurut WHO adalah suatu struktur fisik yang

dipakai orang atau manusia untuk tempat berlindung, di mana lingkungan

dari struktur tersebut termasuk juga fasilitas dan pelayanan yang

diperlukan, perlengkapan yang berguna untuk kesehatan jasmani dan


rohani serta keadaan sosial yang baik untuk keluarga dan individu. Untuk

mewujudkan rumah dengan fungsi di atas, rumah tidak harus mewah atau

besar tetapi rumah yang sederhanapun dapat dibentuk menjadi rumah

yang layak huni  

Rumah disamping merupakan lingkungan fisik manusia sebagai

tempat tinggal, juga dapat merupakan tempat yang menyebabkan

penyakit, hal ini akan terjadi bila kriteria rumah sehat belum terpenuhi.

Menurut angka statistik kematian dan kemiskinan paling tinggi yang terjadi

pada orang-orang yang menempati rumah yang tidak memenuhi syarat dan

terletak pada tempat yang tidak sanitar. Bila kondisi lingkungan buruk,

derajat kesehatan akan rendah demikian sebaliknya. Oleh karena itu

kondisi lingkungan pemukiman harus mampu mendukung tingkat

kesehatan penghuninya.

Rumah sehat adalah bangunan rumah tinggal yang memenuhi

syarat kesehatan, yaitu rumah yang mempunyai jamban sehat, mempunyai

sarana air bersih, mempunyai tempat pembuangan sampah, mempunyai

sarana pembuangan limbah, mempunyai ventilasi rumah yang baik,

memiliki kepadatan hunian rumah yang sesuai dan mempunyai lantai

rumah yang tidak terbuat dari tanah. Rumah merupakan tempat aktifitas

dan tempat berlindung keluarga, sehingga diperlukan kondisi rumah yang

dapat mengurangi risiko penghuni rumah untuk menjadi sakit.

Pada tahun 2020 jumlah rumah yang dibina di Wilayah Kerja UPTD

Puskesmas Sindangkasih sebanyak 14.331 rumah. Dari jumlah tersebut

diperoleh hasil jumlah rumah yang memenuhi syarat atau rumah sehat

sebanyak 12.796 unit atau 89,3 %. Jika dibandingkan dengan tahun

sebelumnya terdapat peningkatan 31,2 % (Tahun 2018 yaitu 58,1%)

2. Akses Air Minum


Air minum adalah air yang kualitasnya memenuhi syarat kesehatan

dan tanpa melalui proses pengolahan dapat langsung diminum. Seiring

dengan kemajuan teknologi serta semakin tinggi tingkat kesadaran

masyarakat terhadap kesehatan terutama dalam pemenuhan kebutuhan air

bersih untuk minum, sementara itu persediaan air tanah yang selama ini

menjadi sumber utama air minum telah mengalami pencemaran, rumah

tangga kini mulai beralih kepada produk air minum dalam kemasan/isi

ulang. Produk ini merupakan salah satu solusi untuk konsumsi air minum

karena produk dapat langsung diminum karena telah melalui proses

produksi . Sementara menurut definisi MDGs air minum kemasan dan isi

ulang tidak termasuk dalam sumber air minum layak. Hal ini dikarenakan

air kemasan tidak dapat dipastikan keberlanjutannya dan sumbernya dari

wilayah lain. Tahun 2020 jumlah penduduk dengan akses air minum yang

layak sebanyak 6 (85,7%) dari jumlah penduduk tahun 2020 sebanyak

56.834 jiwa.

3. Akses Sanitasi (Jamban Sehat)

Jamban Sehat adalah tempat buang air besar yang konstruksinya

memenuhi syarat-syarat kesehatan, antara lain pembuangan tinjanya

menggunakan tangki septik. Jamban Sehat adalah salah satu syarat

rumah sehat. Berdasarkan laporan pengelola program, pada tahun 2020

dari jumlah penduduk dengan akses sanitasi layak sebanyak 12.796 KK

(76,5%) dari jumlah KK sebanyak 14.331 KK. Sedangkan desa yang

melaksanakan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) sebanyak 9

Desa (100%) dari jumlah desa yang ada yaitu sebanyak 9 desa. Untuk

desa stop BABS (SBS) sebanyak 5 desa (10%).


4. Tempat – Tempat Umum dan Tempat Pengelolaan Makanan (TTU

dan TPM)

Tempat-tempat umum merupakan tempat kegiatan bagi umum

yang disediakan oleh badan – badan pemerintah, swasta atau perorangan

yang langsung digunakan oleh masyarakat yang mempunyai tempat dan

kegiatan tetap, memiliki fasilitas sanitasi (jamban, tempat pembuangan

sampah dan limbah) untuk kebersihan dan kesehatan di lingkungan.

Tempat-tempat umum yang sehat berpengaruh cukup besar di

masyarakat karena masyarakat menggunakan fasilitas umum tersebut

untuk berbagai kepentingan. Pengawasan sanitasi tempat umum

bertujuan untuk mewujudkan kondisi tempat umum yang memenuhi

syarat kesehatan agar masyarakat pengunjung terhindar dari

kemungkinan bahaya penularan penyakit serta tidak menjadi sarang

vektor penyakit yang dapat menimbulkan gangguan terhadap kesehatan

masyarakat di sekitarnya.

Pengawasan sanitasi tempat umum meliputi sarana wisata,

sarana ibadah, sarana transportasi, sarana ekonomi dan sosial. Jumlah

TTU pada tahun 2020 sebanyak 347 TTU dan yang memenuhi syarat

sebanyak 328 TTU (94,5 %). Sedangkan untuk jumlah keseluruhan TPM

sebanyak 226 dan yang memenuhi syarat higiene sanitasi sebanyak 5 (2,2

%).
2. Data Khusus
a. Status Kesehatan
Derajat kesehatan masyarakat diukur melalui
beberapa indikator yang mencerminkan kondisi mortalitas
(kematian), status gizi dan morbiditas (kesakitan). Pada
bagian ini, derajat kesehatan masyarakat di Indonesia
digambarkan melalui Angka Mortalitas; terdiri atas Angka
Kematian Bayi (AKB), Angka Kematian Balita (AKABA), dan
Angka Kematian Ibu (AKI), Angka Morbiditas; angka
kesakitan beberapa penyakit serta Status Gizi pada balita
dan dewasa.

1) Data Kematian
Mortalitas dapat dijelaskan sebagai kejadian
kematian pada suatu masyarakat dari waktu ke waktu dan
tempat tertentu yang dapat menggambarkan status
kesehatan masyarakat secara kasar, kondisi/ tingkat
permasalahan kesehatan, kondisi lingkungan fisik dan
biologik secara tidak langsung. Selain itu dapat pula
digunakan sebagai indikator dalam penilaian keberhasilan
pelayanan kesehatan dan program pembangunan
kesehatan.
a) Kematian Neonatal
Pada tahun 2020 terdapat angka kematian
neonatal sebanyak 0 kasus yang terjadi di Wilayah
Kerja Puskesmas Sindangkasih dari 973 kelahiran,
sehingga didapatkan Angka Kematian Neonatal
(AKN) sebesar 0,0 per 1.000 KH. Jika dibandingkan
dengan target Penetapan Kinerja (TAPKIN)
Puskesmas Sindangkasih dimana tahun 2020 target
AKB sebesar 2 Kasus, maka AKB atau AKN Puskesmas
sudah melampaui target. Seperti diketahui bahwa
angka kematian bayi / Neonatal adalah jumlah
penduduk yang meninggal sebelum mencapai usia 1
tahun yang dinyatakan dalam 1.000 kelahiran hidup
pada tahun yang sama.

Tabel 3.17
Perkembangan Jumlah Kematian Bayi
UPTD Puskesmas Sindangkasih
Tahun 2016 s.d. 2020
No Tahun Jumlah Kematian Bayi
1 2016 0 Jiwa
2 2017 6 Jiwa
3 2018 4 Jiwa
4 2019 2 Jiwa
5 2020 0 Jiwa
Penurunan dan kenaikan AKB dapat
disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya
pemerataan pelayanan kesehatan berikut fasilitasnya.
Hal itu disebabkan AKB sangat sensitif terhadap
perbaikan pelayanan kesehatan. Selain itu, perbaikan
kondisi ekonomi yang tercermin dengan pendapatan
masyarakat yang meningkat juga dapat berkontribusi
melalui perbaikan gizi yang berdampak positif pada
daya tahan bayi terhadap infeksi penyakit.

b) Kematian Ibu
Angka Kematian Ibu (AKI) juga menjadi salah
satu indikator penting dari derajat kesehatan
masyarakat. AKI menggambarkan jumlah wanita yang
meninggal dari suatu penyebab kematian terkait
dengan gangguan kehamilan atau penanganannya
(tidak termasuk kecelakaan atau kasus insidentil)
selama kehamilan, melahirkan dan dalam masa nifas
(42 hari setelah melahirkan) tanpa memperhitungkan
lama kehamilan per 100.000 kelahiran hidup. AKI juga
dapat digunakan dalam pemantauan kematian terkait
dengan kehamilan. Indikator ini dipengaruhi status
kesehatan secara umum, pendidikan dan pelayanan
selama kehamilan dan melahirkan. Sensitivitas AKI
terhadap perbaikan pelayanan kesehatan
menjadikannya indikator keberhasilan pembangunan
sektor kesehatan. Berdasarkan laporan Puskesmas,
jumlah kematian ibu maternal di Wilayah Kerja
Puskesmas Sindangkasih pada tahun 2020
sebanyak 0 kasus dari 974 jumlah kelahiran. Hal ini
berbeda dengan tahun sebelumnya (tahun 2019
sebanyak 1 jiwa). Penyebab kematian ibu maternal
dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 3.18
Pola penyebab kematian ibu maternal
Di Wilayah Kerja Puskesmas Sindangkasih
Tahun 2020
No Penyebab Kematian Jumlah %
1. Kematian Ibu Hamil -
2. Kematian Ibu Bersalin -
3. Kematian Ibu Nifas -

Jumlah -
Sumber : Laporan KIA Puskesmas Sindangkasih Tahun 2020

86
2) Data Kunjungan
Tabel 3.19
Data Kunjungan
Di Wilayah Kerja Puskesmas Sindangkasih
Tahun 2020

Bulan Kunjungan Umum Kunjungan BPJS


Januari 604 1083
Februari 547 1006
Maret 464 1091
April 245 519
Mei 258 505
Juni 962 645
Juli 572 818
Agustus 485 725
September 337 716
Oktober 285 613
November 356 760
Desember 313 509
rata-rata 452,33 749,17
Total 5428 8990

3) Status Gizi Bayi dan Balita


Status gizi pada balita merupakan faktor penting dalam
upaya menurunkan angka kematian balita. Selain itu status
gizi pada balita sangat menentukan terhadap tingkat kecerdasan
sumber daya manusia pada tahun mendatang. Perkembangan
keadaan gizi masyarakat dapat dipantau melalui hasil
pencatatan dan pelaporan program perbaikan gizi masyarakat
yang tercermin dalam hasil penimbangan bayi dan balita
setiap bulan di posyandu. Berdasarkan laporan pada tahun
2020 di Wilayah Kerja Puskesmas Sindangkasih menunjukkan
jumlah Bayi Lahir Hidup sebanyak 974 bayi. Bayi dengan
Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) pada tahun 2020 sebanyak 27
bayi ( 2,68 %), sedangkan jumlah Balita yang dilaporkan
(sasaran) sebanyak 3.496 jiwa, yang ditimbang (D) sebanyak
3.042 (92,7%) dan yang di Bawah Garis Merah (BGM) sebanyak 86
jiwa (2,6%). Permasalahan gizi yang masih tetap ada dan
jumlahnya cenderung bertambah adalah masalah gizi kurang
dan gizi buruk. Kurang gizi sangat dipengaruhi oleh pengetahuan
masyarakat yang kurang, keadaan sosial ekonomi dan kejadian
penyakit. Pada tahun 2020 jumlah gizi buruk yang ditemukan dan
mendapat perawatan sebanyak 230 jiwa..

4) 10 Besar Penyakit Terbanyak


Angka kesakitan (Morbiditas) dapat berupa angka
insiden maupun prevalensi dari suatu penyakit. Morbiditas
menggambarkan kejadian penyakit dalam suatu populasi pada
kurun waktu tertentu. Morbiditas juga berperan dalam
penilaian terhadap derajat kesehatan masyarakat.

Pola penyakit rawat jalan di Puskesmas Sindangkasih


Kabupaten Ciamis tahun 2020 dapat dilihat pada tabel berikut
ini :

Tabel 3.20
10 Besar Penyakit
di Wilayah Kerja Puskesmas Sindangkasih
Tahun 2020
NO JENIS PENYAKIT JUMLAH
1 Acute nasopharyngitis [common cold] 1586
2 Supervision of normal pregnancy 1126
3 Gastritis, unspecified 901
4 Need for continuous supervision 897
5 Essential (primary) hypertension 866
6 Contraceptive management 790
7 Myalgia 503
8 Schizophrenia 364
9 Spontaneous vertex delivery 315
10 Pain in joint 254
TOTAL 7602
Sumber Data : Laporan Aplikasi P-Care Puskesmas Sindangkasih 2020

b. Data Kejadian Luar Biasa


Tabel 3.21
Data Kejadian Luar Biasa
di Wilayah Kerja Puskesmas Sindangkasih
Tahun 2020

Jenis Jumlah Tindak


No Lokasi Ket.
KLB Kasus Lanjut

NIHIL

c. Cakupan Program Pelayanan Kesehatan


1). Standar Pelayanan Minimal

Tabel 3.22
Standar Pelayanan Minimal (SPM)
UPTD Puskesmas Sindangkasih Tahun 2020

SPM
NO JENIS LAYANAN DASAR SPM 2018 SPM 2020
2019

1 Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil 100,86 110,60 94,47

2 Pelayanan Kesehatan Ibu Bersalin 105,40 113,60 98,98

Pelyanan Kesehatan Bayi Baru


3 102,70 111,10 100,73
Lahir

4 Pelayanan Kesehatan Balita 100,70 118,70 97,67

Pelayanan Kesehatan pada Usia


5 100,00 100,00 100,00
Pendidikan Dasar
Pelayanan Kesehatan pada usia
6 79,98 100,00 45,80
produktif
Pelayanan kesehatanpada usia
7 100,00 100,00 58,10
lanjut
Pelayanan kesehatan penderita
8 100,00 50,03 59,46
hipertensi
Pelayanan kesehatan penderita
9 100,00 100,00 16,67
Diabetes Melitus
Pelayanan kesehatan orang
10 100,00 100,00 75,00
dengan gangguan jiwa berat
Pelayanan kesehatan orang
11 68,93 51,56 52,64
dengan TB
Pelayanan kesehatan orang
12 101,39 90,72 82,55
dengan resiko terinfeksi HIV
2) Penilaian Kinerja Puskesmas

Tabel 3.23
Penilaian Kinerja Puskesmas
UPTD Puskesmas Sindangkasih Tahun 2020

( Permenkes No 44 Tahun 2016 tentang Pedoman Manajemen Puskesmas )


NO UPAYA KEGIATAN TARGET PENCAP CAKUPAN
KESEHATAN SASARAN AIAN

VARIABE SUB
L VARIA
BEL
UKM              
ESENSIAL
1 KIA dan KB A KESEHATAN IBU        

    1 Cakupan Kunjungan ibu Hamil 1031 974 94,47 x


K4
    2 Cakupan Pertolongan 984 974 98,98 x
Persalinan oleh Tenaga
Kesehatan
    3 Cakupan Komplikasi 207 207 100,00 x
Kebidanan yang ditangani
    4 Cakupan Pelayanan Nifas 984 974 98,98 x
Lengkap
    5 Cakupan Pertolongan 984 974 98,98 x
Persalinan di Fasilitas
Kesehatan
    B KESEHATAN ANAK        

    1 Cakupan Kunjungan Neonatus 974 974 100,00 x


(KN1)
    2 Cakupan Kunjungan Neonatus 974 971 99,69 x
Lengkap (KN Lengkap)
    3 Cakupan Neonatus dengan 145 145 100,00 x
Komplikasi yang ditangani
    4 Cakupan Kunjungan Bayi 964 952 98,76 x

    5 Cakupan Pelayanan Anak 2532 522 20,62 x


Balita
    C KELUARGA BERENCANA        

      Cakupan Peserta KB Aktif 9914 9551 96,34 x

2 GIZI 1 Persentase Ibu Hamil 1021 974 95,40 x


mendapat Tablet Tambah
Darah (TTD) minimal 90 tablet
    2 Persentase Bayi Baru Lahir 974 972 99,79 x
Mendapatkan Inisiasi
Menyusu Dini (IMD)
    3 Persentase Bayi 0-6 bulan 495 468 94,55 x
mendapatkan ASI Eksklusif
             
    4 Persentase Balita Ditimbang 3241 3015 93,03 x
(D)
    5 Persentase Balita Naik 2792 2382 85,32 x
Timbangan (N)
    6 Persentase Balita mempunyai 3241 3241 100,00 x
KMS/ buku KIA
    7 Persentase Balita 6-59 bulan 3312 3312 100 x
mendapatkan Kapsul Vitaim A
      Dosis Tinggi        

    8 Persentase Remaja putri di 1819 1384 76,09 x


      sekolah usia 12-18 tahun        
mendapatkan TTD
    9 Persentase Ibu Hamil Kurang 69 60 86,96 x
Energi Kronis (KEK) mendapat
      Makanan Tambahan        

    10 Persentase Balita Kurus 45 15 33,33 x


mendapat Makanan
Tambahan
3 PROMKES 1 Penyuluhan PHBS pada:     87,5  
1. Keluarga
2. Sekolah
3. Tempat-tempat Umum
4. Fasilitas Kesehatan
      1. Penyuluhan PHBS keluarga 14331 14331 X 100

      2. Penyuluhan PHBS di 40 40 X 100


sekolah
      3. Penyuluhan PHBS Tempat- 736 368 X 50
Tempat Umum
      4. Frekuensi penyuluhan di 96 96 X 100
Fasilitas Kesehatan
    2 Komunikasi Interpersonal dan 14418 14418 1 X
Konseling
    3 Penyuluhan kelompok oleh 96 96,00 100,00 X
petugas kesehatan di dalam
gedung Puskesmas
    4 Pembinaan PHBS di tatanan 9 9 100 X
Institusi Kesehatan
(Puskesmas dan jaringanya :
Puskesmas Pembantu,
Polindes, Poskesdes. dll).
    5 Pemberdayaan 669 669 100 X
Individu/Keluarga melalui
Kunjungan rumah
    6 Pembinaan PHBS di tatanan 10748 9871 91,84 X
rumah tangga
    7 Cakupan Pembinaan 4 2 50 X
Pemberdayaan Masyarakat
dilihat melalui presentase (%)
Strata Desa/Kelurahan Siaga
Aktif
    8 Cakupan Pembinaan UKBM 30 54 180 X
dilihat melalui presentase (%)
Posyandu strata Purnama dan
Mandiri (Prosentase
Posyandu yang ada di wilayah
kerja Puskesmas Strata
Purnama dan Mandiri)
    9 Advokasi Puskesmas kepada 12 12 100 X
Kepala Desa/Kelurahan,
Camat dan Lintas Sektor
    10 Penggalangan Kemitraan 12 12 100 X

    11 Orientasi Promosi Kesehatan 406 406 100 X


(Promkes) bagi Kader
    12 Penggunaan Media KIE 5 5 100 X
menyebarluasan informasi)
    13 Pendampingan Pelaksanaan 9 9 100 X
SMD dan MMD tentang
Kesehatan endapat
pendampingan kegiatan
pemberdayaan masyarakat
(SMD, MMD) )
4 KESEHATAN LINGKUNGAN        

    1 Prosentase Penduduk 58377 46787 80,15 X


terhadap akses sanitasi yang
layak (jamban sehat)
    2 Prosentase penduduk 58377 58377 100 X
terhadap akses air minum
yang berkualitas (memenuhi
syarat)
    3 Jumlah desa yang 9 9 100 X
melaksanakan STBM
    4 Presentase Inspeksi 14885 14885 100 X
Kesehatan lingkungan
terhadap sarana air bersih,
pasar sehat , TFU dan TPM
5 PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT        
MENULAR
  TB 1 Pelayanan kesehatan orang 549 272 49,54 X
terduga TB
    2 Cakupan Pengobatan semua 113 47 41,59 X
kasus TB
    3 Angka Keberhasilan 56 53 94,64 X
Pengobatan Pasien TB Semua
Kasus
               

  HIV 4 Pelayanan kesehatan orang 1083 894 82,55 X


dengan risiko terinfeksi HIV
  PNEUMONIA 5 Persentase cakupan 270 83 30,74 X
penemuan penderita
pneumonia balita
  DIARE 6 Persentase cakupan 984 231 23,48 X
pelayanan diare pada kasus
semua umur
    7 Cakupan Layanan Rehidrasi 924 369 39,94 X
Oral Aktif (LROA)
  HEPATITIS 8 Persentase cakupan deteksi 1083 860 79,41 X
dini Hepatitis B pada Ibu
Hamil
  KUSTA 9 Cakupan pemeriksaan kontak 0 0 0,00 X
pada penderita kusta
    10 Cakupan pemeriksaan fungsi 0 0 0 X
syaraf (PFS) pada penderta
kusta
  DBD 11 Pencegahan DBD dengan 15 15 100 X
penghitungan Angka Bebas
Jentik (ABJ) Cakupan
Angka Bebas Jentik
  FILARIASIS 12 Cakupan tatalaksana kasus 1 1 100 X
Filariasis
  PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT        
TIDAK MENULAR
    1   Cakupan Pelayanan Skrining 37449 17420 46,52 X
Kesehatan Pada Usia
Produktif
    2 Cakupan Desa/Kelurahan 60 60 100 X
yang melaksanakan Pos
Pembinaan Terpadu
(Posbindu) PTM
    3 Cakupan Pelayanan 12393 7430 59,95 X
Hipertensi
    4   Cakupan Pelayanan Orang 48 48 100 X
dengan Gangguan Jiwa Berat

    5 Cakupan penderita pasung 2 0 0 X


yang dibebaskan/ dan
mendapatkan pelayanan
kesehatan
6 SURVEILANS DAN IMUNISASI        

    1 Cakupan BCG 964 974 101,04 X

    2 Cakupan DPT HB H1b1 964 866 89,83 X

    3 Cakupan DPT-HB-Hib3 964 946 98,13 X

    4 Cakupan Polio 4 964 942 97,72 X

    5 Cakupan Campak -Rubella 964 951 98,65 X


(MR)
    6 Cakupan BIAS DT 818 760 92,91 X
    7 Cakupan BIAS Td 1705 1563 91,67 X

    8 Cakupan BIAS MR 820 779 95 X

    9 Cakupan pelayanan imunisasi 1031 88 8,54 X


ibu hamil TT2+
    10 Cakupan Desa /Kelurahan 9 9 100 X
Universal Child Immunization
(UCI)
    11 Cakupan Sistem 52 52 100 X
Kewaspadaan Dini dan
Respon (SKDR)
    12 Cakupan surveilans terpadu 12 12 100 X
penyakit
    13 Cakupan Pengendalian 0 0 0 X
Kejadian Luar Biasa (KLB)
TOTAL UKM ESSENSIAL
77,17
UKM              
PENGEM
BANGAN
1 Kesehatan 1 Cakupan Pembinaan Upaya 36 36 100 X
Tradisional Kesehatan Tradisional
    2 Cakupan Penyehat Tradisional 36 0 0 X
Terdaftar/Berizin
    3 Cakupan Pembinaan 3 3 100 X
Kelompok Taman Obat dan
Keluarga (TOGA)
2 Kesehatan 1 Prosentase Jemaah haji yang 14 14 100 X
Olahraga diperiksa kebugaran jasmani
      JUMLAH     100  

3 Kesehatan 1 Jumlah Pos Upaya Kesehatan 1 1 100 X


Kerja Kerja (UKK) yang terbentuk di
Wilayah Kerja Puskesmas
4 Kesehatan 1 Cakupan lansia yang 2220 965 43,47 X
Lansia mendapatkan skrining
kesehatan sesuai standar
    2 Jumlah lansia umur ≥ 60 2220 2220 100 X
tahun yang dibina / yang
mendapat pelayanan
    3 Jumlah lansia umur ≥ 70 814 346 42,51 X
tahun yang dibina / yang
mendapat pelayanan
    4 Jumlah kelompok lansia 25 25 100 X
/posyandu lansia yang aktif
6 Upaya 1 Cakupan Sekolah (SD/MI/ 855 855 100 X
Kesehatan sederajat) yang melaksanakan
Sekolah penjaringan Kesehatan (kelas
1)
    2 Cakupan Sekolah (SMP/MTS/ 515 515 100 X
sederajat) yang melaksanakan
penjaringan Kesehatan ( kelas
7)
7 Kesehatan 1 Cakupan Pembinaan 108 130 120,37 X
Gigi Kesehatan Gigi di Masyaakat
    2 Cakupan Pembinaan 48 50 104,17 X
Kesehatan Gigi dan Mulut di
SD/ MI
    3 Cakupan Pemeriksaan 2606 446 17,11 X
Kesehatan Gigi dan Mulut
Siswa SD
    4 Cakupan Penanganan Siswa 132 35 26,52 X
SD yang Membutuhkan
Perawatan Kesehatan Gigi
TOTAL UKM 81,04
PENGEMBANGAN
UKP        

1 Rawat Jalan   Kunjungan rawat jalan :        


  ( Puskesmas   1. Cakupan rawat jalan     0 X
Non DTP) peserta JKN
      2. Cakupan kelengkapan     0 X
pengisian Rekam Medis pada
pasien kunjungan rawat jalan
di Puskesmas
      3. Cakupan kunjungan rawat     0 X
jalan gigi
      4. Cakupan kunjungan IGD     0 X

2 Rawat inap   Kunjungan rawat jalan :        

  ( Puskesmas   1. Cakupan kelengkapan 14418 14418 100 X


DTP) pengisian Rekam Medis pada
pasien kunjungan rawat jalan
di Puskesmas
      2. Rawat jalan gigi mulut 2335 1100 47,11 X

      3. IGD 2162,7 362 16,74 X

      Kunjungan Rawat Inap        

      1. Cakupan Asuhan 2800 375 13,39 X


keperawatan individu pada
pasien rawat inap
      2. BOR ( Bed Occupancy Ratio 10 2 20 X
= Angka penggunaan tempat
tidur)
      3. ALOS ( Average Lenght of 5 3 60 X
Stay = Rata-rata lamanya
pasien dirawat)
      TOTAL UKP     25,72  

PELAYANAN PERKESMAS        

1 Dalam   Kunjungan Rawat Jalan 14418 14418 100 X


Gedung Umum mendapat Askep
Individu
2 Luar Gedung 1 Cakupan keluarga resiko 7574 7574 100 X
tinggi mendapat Askep
keluarga
    2 Cakupan Keluarga Mandiri III 7430 60 0,81 X
dan IV pada semua kasus
    3 Cakupan Keluarga dengan TBC 47 37 78,72 X
yang mencapai (KM III dan
IV) setelah minimal 4 kali
kunjungan rumah .
    4 Cakupan Keluarga Mandiri 7430 60 0,81 X
(KM III dan IV) pada
keluarga dengan Hipertensi
yang mendapat askep
keluarga .
    5 Cakupan Keluarga Mandiri 76 47 61,84 X
(KM III dan IV) pada
keluarga dengan ODGJ yang
mendapat askep keluarga .
    6 Cakupan Kelompok Resiko 19 19 100 X
tinggi mendapat Askep
    7 Cakupan masyarakat/Desa 0 0 0 X
mendapat Askep Komunitas
    8 Persentase kunjungan pasien 14418 14401 99,9 X
ke Sentra keperawatan aktif
      JUMLAH     60,23  

PELAYANAN KEFARMASIAN        

    1 Persentase ketersediaan obat 100 100 100 X


di Puskesmas
    2 Persentase penggunaan obat 100 100 100 X
yang rasional di puskesmas :
1.ISPA nin pneuonia
2. Myalgia
3. Diare non spesifik
    3 Persentase kesesuaian obat 100 95 95  
dengan formularium nasional
      JUMLAH     98,33  

PELAYANAN LABORATORIUM        

    1 Cakupan pemeriksaan 2165 2165 100 X


laboratorium puskesmas
      JUMLAH     100  

      TOTAL CAKUPAN KEGIATAN     81,98  

B PENILAIAN MANAJEMEN PUSKESMAS

( Permenkes No 44 Tahun 2016 tentang Pedoman Manajemen Puskesmas )


NO JENIS VARIABEL NILAI HASIL

A. MANAJEMEN UMUM PUSKESMAS  


a.1 Mempunyai Rencana Lima Tahunan 10
a.2 Ada RUK , disusun berdasar kan Rencana Lima Tahunan, dan melalui 10
analisa situasi dan perumusan masalah

a.3 Menyusun RPK secara Terinci dan lengkap 10


a.4 Melaksanakan mini lokakarya bulanan 10
a.5 Melaksanakan mini lokakarya tribulanan 10
a.6 Membuat Penilaian Kinerja di tahun sebelumnya, mengirimkan ke Dinas 10
Kesehatan Kab/kota dan mendapat feedback dari Dinas kesehatan
Kab/kota
  JUMLAH 10,00
B Manajemen Sumber Daya  
b.1 Membuat daftar / catatan kepegawaian seluruh petugas / Daftar Urutan 10
Kepangkatan (DUK) setiap kolom berisi : (dibuktikan dengan bukti fisik)
• Nomor, Nama, dan NIP
• Pangkat / Golongan
• TMT Pangkat / Golongan
• Status kepegawaian (jabatan Fungsional/ Jabatan Pelaksana)
• Jenjang Jabatan
• Pendidikan Terakhir
• Umur
• Status Perkawinan
b.2 Puskesmas mempunyai arsip kepegawaian seluruh petugas (semua item 10
dibuktikan dengan arsip):
• FC SK Calon Pegawai Negeri Sipil
• FC SK PNS/SK Non PNS
• FC SK Terakhir
• FC Ijazah Pendidikan Terakhir
• FC SK Penugasan/ FC Kontrak Kerja bagi Non PNS
• FC SK Pengangkatan Pertama dalam Jabatan Fungsional
• FC SK Kenaikan Jenjang Jabatan
• SK Penetapan Angka Kredit (PAK) bagi tenaga fungsional
• FC DP3
• FC Sertifikat Pelatihan/Seminar/Workshop
• FC Sertifikat Penghargaan
• FC SK Kenaikan Gaji Berkala
• Surat Keterangan Cuti

b.3 Puskesmas mempunyai Struktur Organisasi yang jelas dan lengkap: 10


b.4 Puskesmas mempunyai uraian tugas dan tanggung jawab seluruh petugas : 10

  · Adanya uraian tugas pokok sesuai tanggung jawab untuk seluruh petugas;  

  ·  Adanya uraian tugas pokok sesuai dengan kompetensi (sesuai dengan  


jenjang jabatan fungsional) dan ditanda tangani oleh kepala puskesmas;

  · Adanya Uraian tugas tambahan  


b.5 Puskesmas membuat rencana kerja bulanan dan tahunan bagi setiap 10
petugas sesuai dengan tugas, wewenang, dan tanggung jawab:

  ·  Rencana kerja bulanan ada bagi seluruh petugas  


  ·  Rencana kerja tahunan bagi seluruh petugas 10
  ·  Rencana kerja bulanan ada bagi 50% - <100% petugas 10

  ·  Rencana kerja tahunan ada untuk 50% - <100 % petugas 10

  ·  Rencana kerja bulanan dan atau tahunan hanya ada di sebagian kecil 10
petugas (< 50 %)

b.6 Puskesmas melakukan pembinaan kepada petugas dengan cara : 10

  ·  penilaian DP3,  
  · pemberian penghargaan,  
  · kesejahteraan petugas,  
  · pemberian sanksi  
b.7 Puskesmas melakukan input data system informasi data SDM Kesehatan 10

b.8 Puskesmas mempunyai data keadaan, kebutuhan Nakes/Non Nakes, 7


PNS/Non PNS, dan sesuai Permenkes 33 Tahun 2015
b.9 Puskesmas mempunyai visualisasi data SDM Kesehatan 7
• Data kepegawaian
• Data Status kepegawaian (PNS/Non PNS, Jafung/Pelaksana)
• Data Kebutuhan
• Data Exsisting

b.10 Puskesmas mempunyai rencana peningkatan kompetensi seluruh petugas : 10

  · Rencana tugas belajar/ijin belajar 5 tahunan;  


  ,-Rencana Diklat 5 tahunan  
b.11   Puskesmas mempunyai penataan dan pengelolaan jabatan fungsional 10
untuk seluruh pejabat fungsional :

  ·Mempunyai peraturan yang mendasari pengelolaan Angka Kredit seluruh  


pejabat fungsional (Permenpan/SKB/Permenkes);

  ·Mempunyai arsip surat pengajuan DUPAK kepada sekretariat Tim Penilai;  

  ·Mempunyai arsip SK PAK dan DUPAK seluruh pejabat fungsional;  

  · Mempunyai mapping data kepangkatan dan jenjang jabatan bagi seluruh  


pejabat fungsional.

b.12 Puskesmas mempunyai data tenaga kesehatan yang melakukan praktik 10


mandiri di wilayah kerja puskesmas

b.13 Puskesmas mempunyai daftar Institusi Pendidikan Kesehatan yang ada di 10


wilayah kerjanya• 10 = Ada; jumlah, nama dan lokasi
• 7 = Ada; jumlah dan nama
• 4 = Ada; jumlah saja
• 0 = tidak ada

b.14 Ada pembagian tugas dan tanggungjawab tenaga puskesmas 10

b.15 Dilakukan evaluasi kinerja tenaga kesehatan 10


  JUMLAH 8,93
C. Manajemen keuangan dan BMN/BMD  
c.1 Puskesmas mempunyai buku/catatan administrasi keuangan terdiri dari 10
Buku Kas Umum, Rincian belanja, Register /lembaran penutupan kas
perbulan .

c.2 Berita acara pemeriksaan kas pertriwulan (Permendagri no 13 th 2006 ttg 10


Pegelolaan keuangan daerah)

c.3 Kepala Puskesmas melakukan pemeriksaan keuangan secara berkala 10


c.4 Laporan Pertanggungjawaban Keuangan Pelayanan Jaminan Kesehatan, 10
meliputi (Silpa Dana Kapitasi tahun lalu, luncuran dana kapitasi tiap bulan,
pemanfaatan dana kapitasi tiap bulan, laporan bulanan ke Dinas Kesehatan
Kab/Kota)

c.5 Persentasi pembayaran Kapitasi dari BPJS berbasis KBKP 10

C Manajemen BMN/BMD  
c.6 Puskesmas mempunyai buku inventaris/catatan aset 10
c.7 Puskesmas mempunyai KIB (Kartu Inventaris Barang) terdiri dari: 10
  A: Bidang tanah  
  B: Bidang peralatan dan mesin  
  C: Bidang Tanah dan bangunan  
  D: Jalan irigasi dan jaringan  
  E: Aset tetap lainnya  
  F: Konstruksi dalam pengerjaan  
c.8 Puskesmas mempunyai Kartu Inventaris Ruangan (KIR) 10
c.9 Laporan mutasi semester I , II dan Tahunan 10
  JUMLAH 10,00
     
D Manajemen Pemberdayaan Masyarakat  
d.1 Melakukan survey PHBS Rumah Tangga 10
  a. Data survey direkap  
  b. Data survey dianalisis  
  c. Hasil analisa di buat mapping  
  d. Hasil analisa di buat rencana intervensi  
  c. Ada alokasi anggaran untuk kegiatan intervensi  
  d. Ada mitra kerja yang terlibat dalam kegiatan intervensi  

  e. Ada inovasi dalam pelaksanaan kegiatan intervensi  


d.2 Desa/Kelurahan Siaga Aktif 10
  a. Ada data strata Desa/Kelurahan Siaga Aktif  
  b. Ada SK penetapan strata Desa/Kelurahan Siaga Aktif oleh Kepala  
Desa/Lurah

  c. Ada rencana peningkatan strata Desa/Kelurahan Siaga Aktif  

  d. Ada jadwal pembinaan  


  e. Ada dukungan anggaran dari Puskesmas/Desa/Kelurahan  

d.3 Posyandu 10
  a. Ada data strata Posyandu  
  b. Ada data sasaran program  
  c. Ada SK penetapan strata Posyandu  
  d. Ada jadwal pembinaan Posyandu  
d.4 UKBM lain ( SBH, Posbindu lansia, Posbindu PTM, Poskesdes dll) 10
  a. Ada data UKBM lain yang dikembangkan  
  b. Ada data sasaran  
  c. Ada jadwal pembinaan  
  d. Ada alokasi anggaran untuk kegiatan intervensi  
  JUMLAH 10,00
     
E Manajemen Data dan informasi  
e.1 Susunan pengelola data dan informasi 7

e.2 Dokumen Perencanaan Pengembangan Sistem Informasi Kesehatan 10

e.3 Adanya Sistem Informasi Puskesmas yang meliputi 7

  a. Pencatatan dan pelaporan kegiatan Puskesmas dan jaringannya  

  b. Survei Lapangan  
  c. Laporan Lintas Sektor Terkait  
  d. Laporan jejajring Fasilitas Pelayanan Kesehatan di wilayah kerjanya  

e.4 Kelengkapan dan Ketepatan Waktu dalam Pelaporan Puskesmas 10

e.5 Penyelenggaraan Sistem Informasi Puskesmas Berbasis Teknologi 10

e.6 Desimanasi Data dan Informasi Puskesmas 10

e.7 Penyebarluasan data dan informasi Puskesmas (sosial media) 10

e.8 Ditetapkan tim Sistem informasi Puskesmas 10


  JUMLAH 9,25
     
F Manajemen Program ( perprogram )  
f.1 Perencanaan program disusun berdasarkan Rencana lima tahunan, 10
melalui analisis situasi dan perumusan masalah, menentukan prioritas
masalah, alternatif pemecahan masalah, RUK, RPK

f.2 Analisis data kunjungan semua program (UKM esensial, UKM 10


pengembangan, UKP, perkesmas, Farmasi, Laboratorium) dan PIS PK )
dalam bentuk tabel/grafik

f.3 Ketersediaan anggaran 10


  Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga  

f.4 Cakupan kunjungan keluarga mendapat intervensi lanjutan 7

f.5 7 7
f.6 7

  7 10
  6.2 Cakupan Persalianan di Fasilitas Kesehatan 10
  6.3 Cakupan Asi Eksklusif 10
  6.4 Cakupan imunisasi dasar lengkap 10
  6.5 Cakupan balita ditimbang dan dipantau tumbuh kembangnya 10

  6.6 Cakupan penderita TBC diobati sesuai standar 10


  6.7 Cakupan penderita hipertensi berobat teratur
  6.8 Cakupan orang dengan gangguan jiwa diobati dan tidak di terlantarkan

  6.9 Cakupan keluarga tidak merokok


  6.10 Cakupan keluarga mempunya/akses jamban sehat 10
  6.11 Cakupan keluarga mempunya/akses air bersih 10
  6.12 Cakupan keluarga mengikuti JKN 7
f.5 Cakupan IKS 4
  JUMLAH 9
     
G. Manajemen Mutu  
  Penetapan indikator mutu, proses manajemen mutu  
  INDIKATOR INPUT  
g.1 Adanya kebijakan mutu Puskesmas 10
g.2 Adanya Tim Mutu 10
g.3 Adanya Pedoman atau Manual Mutu 10
g.4 Adanya rencana/ program kerja tahunan peningkatan mutu Puskesmas 7
  INDIKATOR PROSES
g.5 Dilaksanakannya Audit Internal 7

g.6 Dilaksanakannya Rapat Tinjauan Manajemen 10


  INDIKATOR OUTPUT  
  Capaian setiap indikator mutu/ kinerja manajemen, UKP dan UKM  
Puskesmas (dari masing-masing program)

g.7 Drop Out peayanan ANC (K1-K4) 7


g.8 Persalinan oleh tenaga kesehatan, difaskes 4
g.9 Error rate pemeriksaan BTA 4
g.10 Kasus Persentase hipertensi yang di tatalaksana sesuai standar  

g.11 Cakupan layanan penyandang DM yang dilayani sesuai standar 10

g.12 Cakupan layanan penyandang hipertensi yang dilayani sesuai standar 10

g.13 Persentase kepuasan pasien 10


g.14 Pelayanan Laboratorium sesuai standar , bila terdapat:  
  1. Ada Kebijakan 10
2. Ada prosedur spesifik untuk setiap jenis pemeriksaan laboratorium
3. Hasil pemeriksaan laboratorium selesai dan tersedia dalam waktu sesuai
dengan ketentuan yang ditentukan
4. Program keselamatan (safety) direncanakan, dilaksanakan dan
didokumentasikan
5. Laboratorium dikerjakan oleh analis/petugas yang terlatih dan
berpengalaman
6. Kalibrasi dan validasi alat laboratorium
7. Reagensia esensial selalu tersedia dan dievaluasi untuk memastikan
akurasi dan presisi hasil

  Cakupan Pemeriksaan Mutu Internal (PMI)  


g.15 Tahap Pra analitik 10
  1.Memberi penjelasan kepada pasien  
  2.Ada dokumen penerimaan pasien ; petugas menerima spesimen  
dari pasien ,memeriksa kesesuaian antara spesimen yang diterima dengan
formulir permintaan pemeriksaan dan catatan kondisi fisisk spesimen
tersebut saat diterima yaitu volume, warna, kekeruhan, dan konsistensi.
  3.Ada dokumen penolakan bila spesimen tidak sesuai ( via pos,  
ekspedisi) di catat dalam buku penerimaan spesimen dan formulir hasil
pemeriksaan.

  4.Terdapat dokumen penanganan spesimen  


  5.Terdapat dokumen pengiriman pasien ( jika laboratorium  
puskesmas tidak mampu melakukan pemeriksaan dikirim kev laboratorium
lain dalam bentuk yg relatif stabil )

  6. Ada dokumen penyimpanan spesimen  


g.16 Tahap Analitik 10
  1.Persiapan reagen ( ada dokumen pencatatan reagen , masa  
kedaluarsa ,cara pelarutan atau pencampuran sudah benar dan cara
pengenceran reagen )

  2. Ada dokumen kalibrasi dan pemeliharaan alat ( inkubator, lemari es,  


oven, outoclave, micropipet, pemanas air, sentrifus, fotometer, timbangan
analitik, timbangan eektrik , thermometer)

  3. Ada dokumen uji ketelitian dan ketepatan dengan menggunakan bahan  


kontrol

  4. Ada dokumen pemeriksaan spesimen menurut metoda dan prosedur  


sesuai protap masing-masing parameter

  5. Ada dokumen penyimpanan spesimen  


g.17 Tahap Pasca analitik 10

  1. Ada dokumen pencatatan hasil pemeriksaan  


  2. Ada dokumen validasi hasil  
  3. Ada dokumen pemberian interpretasi hasil sampai dengan pelaporan  

     
  Cakupan keikutsertaan puskesmas dalam uji profesiensi 0
(PME=Pemantapan Mutu External)

g.18 1. Kegiatannya dilakukan secara periodik oleh pihak lain  

  2. Pelaksanaan kegiatan oleh petugas yang biasa melakukan pemeriksaan  


tersebut
  3. Ada dokumen ( uji profesiensi)  
  JUMLAH 8,25
  TOTAL 9,3
3) Hasil Survey

Kegiatan survey yang diadakan UPTD Puskesmas


Sindangkasih Tahun 2020 yaitu Survey Mawas Diri yang
dilaksanakan di 9 Desa dan survey kepuasan masyarakat
dilaksanakan di UPTD Puskesmas Sindangkasih, untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 3.24
Hasil Survey UPTD Puskesmas
Sindangkasih
Tahun 2020

No Kegiatan Lokasi Hasil Ket.


1 Survei Mawas Desa  Masih ada Masyarakat
Diri Sindangkasih yang merokok meskipun
sudah diluar ruangan
 Adanya warga yang terpapar
Covid-19
 Rencana membuat Jamban
Sehat Kelompok
 Masih ada masyarakat yang
belum melaksanakan PSN
secara rutin
 Masih kebanyakan
masyarakat yang tidak
mengetahui pentingnya
pencegahan
penyakit/skrining

2 Survei Mawas Desa Sukaraja  Masih ada Masyarakat yang


Diri merokok meskipun sudah
diluar ruangan
 Masih ada balita stunting
 Adanya warga yang
terpapar Covid-19
 Penyuluhan dan skrining
tentang penyakit menular
dan penyakit tidak menular
 Jamban Sehat
3 Survei Mawas Desa  Masih ada balita stunting
Diri Gunungcupu (tertinggi di Kes
Sindangkasih)
 Adanya warga yang
terpapar Covid-19
 Masih ada masyarakat
yang belum mengetahui
tentang penyakit menular
dan penyakit tidak menular
 Penemuan TB/suspect TB
 Jamban Sehat

4 Survei Mawas Desa  Masih ada balita stunting


Diri Sukasenang  Adanya warga yang
terpapar Covid-19
 Masih ada masyarakat
yang belum mengetahui
tentang penyakit
menular dan penyakit
tidak menular
 Penemuan TB
 Masih ada masyarakat
yang belum
melaksanakan PSN
secara rutin

5 Survei Mawas Desa Sukaresik  Masih ada balita stunting


Diri  Adanya warga yang
terpapar Covid-19
 Masih ada masyarakat
yang belum mengetahui
tentang penyakit
menular dan penyakit
tidak menular
 Penemuan TB
 Masih ada masyarakat yang
belum melaksanakan PSN
secara rutin
 Jamban Sehat
5 Survei Mawas Desa Budiasih
 Adanya warga
Masih ada yang
balita stunting
 Adanya warga yang
terpapar Covid-19
 Masih ada masyarakat
yang belum mengetahui
tentang penyakit
menular dan penyakit
tidak menular
 Penemuan TB
 Jamban Sehat
 Masih ada Masyarakat
yang merokok meskipun
sudah diluar ruangan
7 Survei Mawas Desa Budiharja  Masih ada balita stunting
 Adanya warga yang
terpapar Covid-19
 Masih ada masyarakat
yang belum mengetahui
tentang penyakit
menular dan penyakit
tidak menular
 Penemuan TB
 Jamban Sehat
 Masih ada Masyarakat
yang merokok meskipun
sudah diluar ruangan
8 Survei Mawas Desa Sukamanah  Masih ada balita stunting
 Adanya warga yang
terpapar Covid-19
 Masih ada masyarakat
yang belum mengetahui
tentang penyakit
menular dan penyakit
tidak menular
 Penemuan TB
 Jamban Sehat
 Masih ada Masyarakat
yang merokok meskipun
sudah diluar ruangan

9 Survei Mawas Desa Wanasigra  Masih ada balita stunting


 Adanya warga yang
terpapar Covid-19
 Masih ada masyarakat
yang belum mengetahui
tentang penyakit
menular dan penyakit
tidak menular
 Penemuan TB
 Jamban Sehat
 Masih ada Masyarakat
yang merokok meskipun
sudah diluar ruangan

10 Survei UPTD Mutu pelayanan dengan


Kepuasan Puskesmas Kategori sangat baik
Masyarakat Sindangkasih

3. Analisis Potensi Masalah


Masyarakat
a. Lingkungan Internal
1) Kekuatan
 Tersedianya sarana dan prasarana pelayanan kesehatan
(Pelayanan UGD, Rawat Jalan, Rawat Inap, Pelayanan
GIGI, Pelayanan KIA, MTBS, Konseling, USG Ibu Hamil dll)
 Tersedianya tenaga kesehatan
 Adanya komitmen dan dukungan Pemerintah
dalam bidang kesehatan
 Tersedianya dana BOK, Jampersal, dan BLUD
 Adanya alat transportasi
 Adanya alat komunikasi
 Adanya pembagian daerah binaan
 Adanya sarana laboratorium
 Adanya jadwal integrasi staf

2) Kelemahan
 Kemampuan sebagian manajemen pemegang program
kesehatan di Puskesmas belum memadai ( kualitas tenaga
belum memadai )
 Profesionalisme sebagian tenaga kesehatan belum
memadai
 Koordinasi lintas program dan lintas sektor kurang
terlaksana dengan baik
 Banyaknya kegiatan staf di luar jadwal
 Tenaga bertugas rangkap

b. Lingkungan Eksternal
1) Peluang
 Lokasi Puskesmas yang mudah dijangkau masyarakat
sehingga mudah mendapatkan pelayanan kesehatan
 Adanya pelayanan kesehatan swasta, LSM dan lembaga
swadaya masyarakat yang peduli dengan masalah
kesehatan
 Adanya lembaga pendidikan dan kemasyarakatan yang
peduli terhadap masalah kesehatan
 Adanya posyandu, posbindu dan Pusbila di setiap desa
dan semua dusun
 Semua lokasi posyandu, posbindu dan Pusbila mudah
dijangkau
 Adanya kader kesehatan/ posyandu, posbindu dan Pusbila
 Adanya jadwal baku di penimbangan/ posyandu,
posbindu dan Pusbila
 Adanya dukungan lintas sektor tingkat desa dan
kecamatan
 Tersedianya sarana kontrasepsi dari pemerintah melalui
BKKBN
 Adanya kerjasama manajmen Puskesmas dengan
pengelola program BLUD, Jampersal dan program BOK
 Adanya dana kapitasi dari JKN

2) Ancaman
• Rendahnya pengetahuan masyarakat tentang Penyakit
Tidak menular sehingga mempengaruhi masyarakat
dalam skrining kesehatan terutama untuk deteksi dini
faktor resiko Penyakit tidak menular (terutama Hipertensi
dan Diabetesmelitus)
• Masih ada kematian bayi

• Masih ada balita stunting dan balita gizi buruk yang perlu
pengawasan dan perhatian semua pihak
• Penemuan kasus TB paru yang kurang
• Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang penyakit
menular yang berbasis lingkungan (TB dan DBD)
• Masyarakat kurang memperhatikan hygiene sanitasi
lingkungan /perilaku hidup bersih dan sehat terutama
perilaku merokok, meskipun sudah tidak merokok dalam
ruangan dan masih banyak rumah tangga yang belum
menfaatkan Jamban Sehat.
• Belum semua dokter, bidan praktik swasta berkomitmen
mengirim laporan ke Puskesmas
BAB IV
PERUMUSAN MASALAH

Perumusan masalah dilakukan berdasarkan hasil analisa data.


Masalah adalah kesenjangan antara harapan dan kenyataan. Perumusan
Masalah dimulai dari Identifikasi Masalah, Menetapkan urutan prioritas
Masalah, Mencari akar penyebab masalah dan Menetapkan cara
pemecahan masalah.
A. Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah dilaksanakan dengan membuat daftar
masalah yang dikelompokkan menurut jenis upaya, target,
pencapaian, dan masalah yang ditemukan. Dari identifikasi
masalah nanti bisa ditemukan urutan prioritas masalahnya.
Berikut adalah uraian identifikasi masalah yang ada di UPTD
Puskesmas Sindangkasih (Tabel 4.1)
Tabel 4.1 Identifikasi Masalah

No Program Target Pencapaian Masalah Ket


1. Pemeriksaan laboratorium ibu hamil
khususnya trias eliminasi belum
tercapai, penyebababnya karena
1 Cakupan Ibu Hamil Mendapatkan
100 99,51% pernah ada kekosongan reagen untuk
Pelayanan Ibu Hamil (K4)
pemeriksaan HbsAg.
2. Masih ada kekhawatiran ibu hamil
untuk datang ke puskesmas karena
takut covid
3. Seringnya kegiatan Posyandu ditutup
karena kegiatan PPKM.

2 Cakupan ibu bersalin mendapatkan 1. Ada kasus keguguran dan sasaran ibu
pelayanan persalinan hamilnya masih terhitung di pws,
100 98,98% 2. Data sasaran menggunakan proyeksi dan
tidak bisa dirubah, untuk riilnya capaian
spm ibu bersalin sudah 100%, di sinkas
sudah tidak ada paraji yang suka
menolong persalinan jadi semua ditolong
oleh nakes

3
Cakupan bayi baru lahir 100 100,73% -
mendapatkan pelayanan kesehatan

Cakupan anak usia 0-59 bulan yang 1. Sering ada kekosongan vaksin seperti
mendapatkan pelayanan kesehatan 100 97,67% vaksin IPV, sehingga pelayanan imunisasi
4
balita sesuai standar dasar lengkapnya tidak dapat tercapai,
imbasnya pelayanan anak balita menjadi
tdk sesuai standar
2. Penyebab pelayanan anak balita belum
tercapai karena MTBS nya juga belum
tercapai, penyebabnya karena belum
semua desa terpapar pelatihan mtbs dan
belum semua desa memiliki sarana dan
pra sarana untuk pelaksanaan mtbs,
sedangkan salah saru sarat indikator
pelay balita sesuai standar salah satu nya
balita sakit wajib mtbs.
Cakupan anak usia pendidikan dasar 100 100,00% -
5
yang mendapatkan pelayanan
skrining kesehatan sesuai standar 1. Kurang sosialisasi tentang PTM
2. Kurang optimal dalam pelaksanaan
deteksi Dini Faktor resiko PTM
Cakupan Penduduk Usia 15 - 59
6 3. Adanya anggapan masyarakat berobat
tahun mendapatkan Skrining 100 45,80%
hanya bila sakit, bila sehat tidak perlu
Kesehatan sesuai standar
diSkrining
4. Banyak yang usia produktif kerja di luar
kota sehingga tidak di skrining
5. Kurang petugas untuk entry data hasil
skrining
No Program Target Pencapaian Masalah Ket
1. Hambatan kehadiran lansia di pusbila
Cakupan Penduduk Usia Lanjut 2. Perlu kunjungan rumah atau sweeping
7 mendapatkan Skrining Kesehatan 100 58,10% bagi lansia yang tidak bisa datang ke
sesuai standar Pusbila/Posbindu
3. Kunjungan Rumah bagi Lansia Resti
Cakupan Penderita Hipertensi
8 1. Penderita Hipertensi jarang
mendapatkan Pelayanan Kesehatan 100 59,46%
berobat/kontrol secara teratur ke
sesuai standar
Puskesmas, Pustu, Poskesdes,
Posbindu dan BP Swasta lainnya.
2. Surveilans aktif ke BP Swasta lebih
ditingkatkan
1. Penderita Diabetes Melitus jarang
Cakupan Penderita Diabetes Melitus
9 berobat/kontrol secara teratur ke
mendapatkan Pelayanan Kesehatan 100 16,67%
Puskesmas, Pustu, Poskesdes,
sesuai standar
Posbindu dan BP Swasta lainnya.
2. Kasus Baru melalui skrining tidak
mencapai target
3. Surveilans aktif ke BP Swasta lebih
ditingkatkan

1. Terkadang masyarakat merasa malu


Cakupan Penderita Orang Dengan
10 untuk melaporkan anggota
Gangguan Jiwa (ODGJ) mendapatkan 100 75%
keluarganya yang mengalami
Pelayanan Kesehatan sesuai standar
gangguan jiwa
2. Penaringan/Skrining ODGJ belum
optimal
1. Kurang koordinasi LP dan LS
Cakupan Orang dengan TB 2. Masa Pandemi covid-19 sehingga
11 mendapatkan Pelayanan TB Sesuai 100 52,64% masyarakat jarang kontak
Standar 3. Belum optimal dalam pencarian kasus
TB paru positif maupun suspek
Cakupan orang beresiko terinfeksi 1. Meningkatkan volume pelaksanaan
12 HIV AIDS mendapatkan pemeriksaan 100 82,55% mobile VCT untuk menjangkau
HIV sesuai standar pemeriksaan dini HIV/AIDS
2. Meningkatkan kerjasama dan saling
mendukung dengan lintas program
(terutama kepada ibu hamil dan
pengelola program TB
UKM Esensial
13 Upaya kesehatan ibu dan anak
1. K4 1. K4 94,47% 1. C apaian spm pelayanan ibu hamil ( K4)
2. Linakes 2. Linakes 98,98% belum tercapai disebabkan karena
100
3. PKO 3. PKO 100% pemeriksaan laboratorium ibu hamil
4. KF3 4. KF3 98,98% khususnya trias eliminasi belum tercapai,
penyebabnya karena pernah ada
kekosongan reagen untuk pemeriksaan
hbsag
2. Kehawatiran ibu hamil untuk datang ke
pkm karena takut covid,
3. Seringnya kegiatan posyandu yang
ditutup karena PPKM
4. Capaian spm pelayanan ibu bersalin
belum tercapai karena ada kasus
keguguran dan sasaran ibu hamilnya
masih terhitung di pws, karena data
sasaran menggunakan proyeksi dan
tidak bisa dirubah, untuk riilnya capaian
spm ibu bersalin sudah 100%, di
sindangkasih
5. Sudah tidak ada paraji yang suka
menolong persalinan jadi semua ditolong
oleh nakes.
6. Pelayanan ibu hamil juga salah satu
penyebabnya adalah sering tertunda nya
kegiatan kls ibu hamil karena keadaan
pandemi dan PPKM, sehingga kegiatan
kls bumil yang rutin dan pemeriksaan lab
yg sering dilakukan saat kls bumil pun
jadi terhambat
No Program Target Pencapaian Masalah Ket
5. KN1 5. KN1 100% 1. Capaian spm pelayanan anak balita
belum tercapai dikarena kan sering
ada kekosongan vaksin seperti
vaksin IPV, sehingga pelayanan
imunisasi dasar lengkapnya tidak
dapat tercapai, imbasnya pelayanan
anak balita menjadi tdk sesuai
standar.
2. Thn 2020 ada kematian neonatus
sebanyak 3 orang dari desa
gunungcupu, sindangkasih dan
sukasenang.
3. Penyebab dari gncupu: kelainan
bawaan yaitu ususnya keluar dari
rongga perut dan pasen menolak
untuk dirujuk ke rshs
4. Penyebab dari sinkas : asfixia,
penyebabya keluarga terlambat
memutuskan untuk menerima proses
rujukan dikarenakan biaya dan takut
penyakit covid di rumah sakit
5. Penyebab kematian dari sukasenang
karena kelainan jantung bawaan
6. Sukasenang dan sinkas meninggal di
rumah sakit
7. Gunungcupu meninggal di rumah
karena menolak rujukan
8. Penyebab pelayanan anak balita
belum tercapai karena MTBS nya
juga belum tercapai, penyebabnya
karena belum semua desa terpapar
pelatihan mtbs dan belum semua
desa memiliki sarana dan pra sarana
untuk pelaksanaan mtbs, sedangkan
salah saru syarat indikator pelayanan
balita sesuai standar salah satu nya
balita sakit wajib mtbs.
9. Pelayanan anak balita, adanya
6. KN3 6. KN3 99,69% perubahan system/SOP di
7. PKN 7. PKN 100% puskesmas dimana anak balita yang
8. Kunj. Bayi 8. Kunj. Bayi 98,76% sakit khususnya demam dan batuk
9. Kunj. Balita 9. Kunj.Balita 20,62% pilek dilakukan pemeriksaan di
10. KB Aktif 10. KB Aktif 96,34% depan di ruang skrining pkm
sehingga balita tersebut tidak
mendapatkan management MTBS
14 Gizi
1. Fe3 Bumil 1. Fe3 Bumil 95,40% 1. Adanya pandemi covid-19 sehingga
2. Inisiasi Menyusui Dini 2. IMD 99,79% kegiatan posyandu sempat ditunda
3. ASI Eksklusif 3. ASI Eksklusif 94,55% 2. Masih ada balita gizi buruk dan
4. D/S 4. D/S 93,03% balita stunting
5. N/S 5. N/S 85,32% 3. Adanya sistem input PPBGM
6. K/S 6. K/S 100% meminimalisir kesalahan perhitung
100
7. Vitamin A 6-59 bulan 7. Vitamin A 100% penentuan status gizi balita sehingga
8. TTD rematri 8. TTD rematri 76,09% banyak ditemukan
9. PMT Balita kurus 9. PMT Balita kurus 33,33% 4. Pengukuran PB, TB dan BB pada bayi
& balita oleh kader yang telah
melakukan pelatihan langkah-
langkah pengukuran yang benar
10. PMT Bumil KEK 10. PMT Bumil KEK 86,96% 5. Data jumlah balita kurus yang
11. Balita Stunting 11. Balita Stunting : 287 balita mendapatkan makanan tambahan berawal
12. Balita Gizbur : 3 balita dari data th 2019 yang pelaksanaannya di
tahun 2020 dengan jumlah setelah
dilakukan intervensi dg pengukuran yang
benar menjadi bertambah
15 Promkes
1. Penyuluhan PHBS 1. Peny. PHBS 100% 1. Masa Pandemi Covid-19 sehingga
2. KIPK 2. KIPK 100% kunjungan rumah dalam rangka
3. Penyuluhan dalam gedung 3. Penyuluhan dalam gedung pemberdayaan masyarakat pun
4. Pembinaan PHBS Ins. Kes 100% mengalami peningkatan
5. Kunjungan Rumah 4. Pembinaan PHBS Ins. Kes 2. PHBS rumah tangga tidak tercapai
100
6. PHBS Rumah Tangga 100% karena masih ada anggota keluarga
7. Strata Desa Siaga 5. Kunjungan Rumah 100% yang merokok dan kesadaran
8. Strata Posyandu 6. PHBS RT 91,84% masyarakat tentang PHBS masih kurang
9. Advokasi Lintas Sektor 7. Desa Siaga 50% 3. Desa Siaga aktif baru 2 desa yang aktif
dengan strata purnama mandiri, yang 7
desa masih strata madya.
10. Penggalangan kemitraan 8. Posyandu 180% 4. Masih belum sadarnya tokoh masyarakat
ataw pengurus tentang pentingnya Desa
Siaga
5. Untuk meningkatkan kesadaran kegiatan
yang berbasis masyarakat harus disertai
dengan kebijakan-kebijan dari atasan
langsung dan dengan diadakannya lomba-
lomba untuk memicu semangat.

No Program Target Pencapaian Masalah Ket


11. Orientasi Kader 9. Advokasi Lintas Sektor 100%
12. Media KIE 10.kemitraan 100%
13. Pendampingan SMD MMD 11.Orientasi Kader 100%
12.Media KIE 100%
13.SMD MMD 100%
16 Kesling
1. Akses Jamban sehat 1. Akses Jamban sehat 1. Belum semua rumah tangga tesedia atw
2. Akses Air minum berkualitas 80,15% mendapatkan akses jamban sehat
3. Desa STBM 100 2. Akses Air minum berkualitas dengan alasan tidak ada dana dan tidak
4. Inspeksi Kesehatan Lingkungan 100% adda tempat.
3. Desa STBM 100%
4. IKL 100%
P2P
Cakupan pelayanan Diare semua 1. Kasus rendah/sedikit, kadang
17 100 23,48% masyarakat yang mengalami diare tidak
umur
segera berobat ke Puskesmas
2. Petugas baru

18 30,74% 1. Perlu diingatkan petugas dalam


Cakupan Pneumonia 100
menghitung nafas
2. Petugas baru
19 Program Kusta : dilayani serta 100
100 Tidak ada, Pasien kooperatif
mendapat pengobatan
1. Semua kasus TB ditemukan 1. Kurang koordinasi LP dan LS
TB Paru
dan diobati 41,59%
20 1. Semua kasus TB ditemukan- 100 2. Penemuan suspek TB 2. Belum optimal dalam pencarian kasus
diobati
49,54% TB paru positif maupun suspek
2. Penemuan suspek TB
3. Keberhasilan pengobatan 3. Pengelola prog TB bertugas juga
3. Keberhasilan pengobatan TB
94,64% dilayanan rawat jalan dan rawat inap
HIV/AIDS
Cakupan sasaran ibu hamil, TB Meningkatkan volume kegiatan Mobile VCT
21 Cakupan sasaran ibu hamil, TB paru
100 paru dan orang dengan resiko untuk menjangkau pemeriksaan dini
dan orang dengan resiko terinfeksi
terinfeksi HIV 82,55% HIV/AIDS
HIV
No Program Target Pencapaian Masalah Ket
Ada Masyarakat yang masih memandang
22 DBD Angka Bebas Jentik (ABJ ) :
100 remeh (+) jentik dan kurangnya kesadaran
Angka Bebas Jentik (ABJ ) 100%
tentang pentingnya PSN
IMUNISASI 1. Desa UCI : 100% 1. Sweeping kurang optimal
1. Desa UCI 2. BCG : 101,04% 2. Baduta pindah alamat
2. BCG 3. DPT-HB-Hib1: 89,83% 3. Sasaran sakit
3. DPT-HB-Hib1 4. DPT-HB-Hib3 : 98,13% 4. Banyak Bumil yang sudah lengkap status
23 100 imunisasinya
4. DPT-HB-Hib3 5. Polio 4 : 97,72%
5. Polio 4 6. Campak : 98,65%
6. Campak Rubella 7. BIAS DT 92,91%, TD 91,67%
MR 95%
7. BIAS DT, Td, MR 8. TT2+ bumil : 8,54%
8. TT2+ bumil
24 PENYAKIT TIDAK MENULAR 1. Skrining kesehatan usia 1. Kurang sosialisasi tentang Penyakit
1. Skrining kesehatan usia produktif produktif 46,52% Tidak menular
2. Cakupan Desa Posbindu 2. Cakupan Desa Posbindu : 2. Kurang optimal dalam pelaksanaan
3. Hipertensi 100% deteksi Dini Faktor resiko PTM
4. ODGJ 3. Hipertensi : 59,95% 3. Adanya anggapan masyarakat berobat
4. ODGJ : 100% hanya bila sakit, bila sehat tidak perlu di
100
skrining
4. Banyak yang usia produktif kerja di luar
kota sehingga tidak di skrining
5. Kekurangan petugas input data hasil
skrining
6. Terkadang masyarakat merasa malu
untuk melaporkan anggota keluarganya
yang mengalami gangguan jiwa
UKM Pengembangan
25 Kesehatan Gigi : 1. Pembinaan Kesgi Masyarakat Masa pandemi covid-19 dengan perbedaan
1. Pembinaan Kesgi Masyarakat : 120,37% SOP tidak boleh melakukan pemeriksaan &
100
2. Pembinaan Kesgi di SD 2. Pembinaan Kesgi di SD : perawatan kesgimul yang tidak darurat
3. Pemeriksaan Gigi siswa SD 104,17%
No Program Target Pencapaian Masalah Ket
4. Siswa SD butuh Perawatan Gigi 3. Pemeriksaan Gigi siswa SD :
17,11%
4. Siswa SD butuh Perawatan
Gigi : 26,52%
26 Kesehatan Tradisional :
1. Pembinaan Kestrad : 100%
1. Pembinaan Kestrad Ada penyehat tradisional yang tidak memiliki
100 2. Penyehat trad. Berizin : 0%
2. Penyehat tradisional Berizin izin
3. Pembinaan TOGA : 100%
3. Pembinaan TOGA
27 Upaya Kesehatan Olahraga :
Pengukuran kebugaran calon Tidak ada hambatan, tapi sehubungan masa
Pengukuran kebugaran calon jemaah 100
jemaah haji 100% pandemi, calon jemaah batal berangkat
haji
1. Lansia diskrining : 43,47% 1. Hambatan kehadiran lansia di posbila
Kesehatan Lansia
2. Lansia > 60 thn dibina : 2. Perlu kunjungan rumah atau sweeping
2. Lansia diskrining
100% bagi lansia yang tidak bisa datang ke
3. Lansia > 60 thn dibina 100
3. Lansia > 70 thn dibina : Pusbila/Posbindu
4. Lansia > 70 thn dibina
42,51% 3. Kunjungan Rumah bagi Lansia Resti
5. Posbindu Aktif
4. Posbila Aktif : 100% (LCT)

28 Upaya Kesehatan Kerja : Jumlah Pos UKK yang terbentuk Perlu adanya pos UKK di setiap Desa supaya
100
Jumlah Pos UKK yang terbentuk di Puskesmas Sindangkasih ada terpantau
1
Upaya Kesehatan Sekolah 1. Penjaringan SD/MI : 100% Semua siswa dilakukan penjaringan
29 1. Penjaringan SD/MI 100 2. Penjaringan SMP/MTs : kesehatan pada saat ada kegiatan
2. Penjaringan SMP/MTs 100% Pembelajaran Tatap Muka di masa pandemi
Upaya Kesehatan Perorangan
1. RM Rawat jalan 1. RM Rawat jalan : 100% Kunjungan gigi berkurang sehubungan
30 2. Rawat jalan gigi 100 2. Rawat jalan gigi : 47,11% dengan adanya pembatasan di masa
3. IGD 3. IGD : 16,74% pandemic
Pelayanan Farmasi 1. Ketersediaan obat : 100% Secara umum tidak ada kendala, untuk
31 1. Ketersediaan obat 100 2. Capaian penggunaan POR kebutuhan obat sebagian dibiayai dari dana
2. Capaian penggunaan POR 95% BLUD, namun terkadang obat yang dipesan
No Program Target Pencapaian Masalah Ket
3. Kesesuaian item obat yang 3. Kesesuaian item obat yang melalui e-katalog sering lama datangnya.
tersedia dalam Fornas tersedia dalam Fornas 100%
Cakupan pemeriksaan Diharapkan di Puskesmas ada fotometer
Cakupan pemeriksaan laboratorium
32 100 laboratorium di Puskesmas : dan hematology analizer sehingga
di Puskesmas : 100%
100% pemeriksaan laboratorium lebih lengkap
Perkesmas
1. Askep Individu rawat jalan 1. Rangkap tugas
33 2. Cakupan mandiri pada semua 100 100 2. Perlu adanya kerjasama lintas program
kasus
MANAJEMEN PUSKESMAS
1 Manajemen Umum 10 10 Tidak ada masalah
Aspek tidak lengkap :
2 Manajemen Sumber daya manusia 10 8,93
1. Puskesmas mempunyai data keadaan,
kebutuhan Nakes/Non Nakes, PNS/Non
PNS, dan sesuai Permenkes 33 Tahun
2015
2. Puskesmas mempunyai visualisasi data
SDM Kesehatan
3 Manajemen BMN/BMD 10 10 Tidak ada masalah
Manajemen Pemberdayaan 10
4 10 Tidak ada masalah
Masyarakat
Aspek tidak lengkap : Adanya Sistem
5 Manajemen Data dan informasi 10 9,25
Informasi Puskesmas
Cakupan IKS : pra sehat terutama untuk
6 Manajemen Program 10 9
cakupan hipertensi, keluarga tidak
merokok, ODGJ dan JKN
1. Sasaran yang diperiksa hipertensi dan
DM belum diperiksa semua ke fasyankes
sehingga belum terdeteksi
2. Belum ada dokumen uji ketelitian dan
7 Manajemen Mutu 10 8,25 ketepatan dengan menggunakan bahan
kontrol
3. Belum ada kegiatan yang dilakukan
secara periodik oleh pihak lain dalam uji
profesiensi
116
B. Menetapkan Urutan Prioritas Masalah
Mengingat keterbatasan kemampuan dalam mengatasi
masalah, ketaktersediaan teknologi yang memadai, atau adanya
keterkaitan satu masalah dengan masalah lainnya, masalah prioritas
perlu dipilih dan ditetapkan lewat kesepakatan Tim. Bila tidak dicapai
kesepakatan, kriteria lain dapat digunakan. Penetapan urutan
prioritas masalah dapat memanfaatkan berbagai macam metode
seperti metode USG (Urgency, Seriousness, Growth) dan sebagainya.
Kriteria
Nilai Urgency Seriosness Growth
(Kegawatan) (Mendesak) (Pertumbuhan)
5 Sangat Urgen Sangat Serius Sangat Cepat
4 Urgen Serius Cepat
3 Agak Urgen Agak Serius Agak Cepat
2 Biasa Biasa Biasa
1 Tidak Urgen Tidak Serius Lambat

Dari Kriteria penilaian diatas, maka dapat ditetapkan masalah


terpilih yang perlu ditingkatkan kinerjanya seperti pada tabel dibawah
ini :
Tabel 4.2
Masalah Terpilih
UPTD Puskesmas Sindangkasih Tahun 2020

Kriteria
No Uraian Masalah Jumlah
U S G

Cakupan Penduduk Usia 15 - 59 tahun


1 mendapatkan Skrining Kesehatan sesuai 5 5 5 15
standar
Cakupan Penduduk Usia Lanjut
2 mendapatkan Skrining Kesehatan sesuai 5 5 5 15
standar
Kriteria
No Uraian Masalah Jumlah
U S G
Cakupan Penderita Hipertensi
3 mendapatkan Pelayanan Kesehatan sesuai 5 5 5 15
standar
Cakupan Penderita Diabetes Melitus
4 mendapatkan Pelayanan Kesehatan sesuai 5 5 4 14
standar
Cakupan Penderita Orang Dengan
5 Gangguan Jiwa (ODGJ) mendapatkan 4 5 4 13
Pelayanan Kesehatan sesuai standar
Cakupan Orang dengan TB mendapatkan
6 5 5 5 15
Pelayanan TB Sesuai Standar
7 Masih ada balita Gizi Buruk dan Stunting 5 5 5 15
PHBS Rumah tangga yang belum
8 4 4 4 12
Mencapai target
9 Penanganan dan Pencegahan Covid-19 5 5 5 15
10 Cakupan penemuan penderita pneumonia 3 3 3 9
balita
11 Cakupan penemuan penderita diare balita 3 3 3 9

Mengingat adanya keterbatasan kemampuan kami dalam mengatasi


masalah secara sekaligus, ketidaktersediaan teknologi dan adanya
keterkaitan satu masalah dengan masalah lainnya, maka kami dalam
penetapan urutan prioritas masalah menggunakan metode MATRIKS
Tabel 4.3
Urutan Prioritas Masalah
UPTD Puskesmas
Sindangkasih
Tahun 2020

Kriteria
No Uraian Masalah UxSxG Urutan
U S G

Cakupan Penduduk Usia 15 - 59 tahun


1 mendapatkan Skrining Kesehatan 5 5 5 125 IV
sesuai standar

118
Kriteria
No Uraian Masalah UxSxG Urutan
U S G

Cakupan Penduduk Usia Lanjut


2 mendapatkan Skrining Kesehatan 5 5 5 125 V
sesuai standar
Cakupan Penderita Hipertensi
3 mendapatkan Pelayanan Kesehatan 5 5 5 125 II
sesuai standar
Cakupan Penderita Diabetes Melitus
4 mendapatkan Pelayanan Kesehatan 5 5 4 100 III
sesuai standar
Cakupan Penderita Orang Dengan
5 Gangguan Jiwa (ODGJ) mendapatkan 4 5 4 80 VII
Pelayanan Kesehatan sesuai standar
Cakupan Orang dengan TB
6 mendapatkan Pelayanan TB Sesuai 5 5 5 125 I
Standar
Masih ada balita Gizi Buruk dan
7 5 5 5 125 VI
Stunting
PHBS Rumah tangga yang belum
8 4 4 4 64 IX
Mencapai target
Penanganan dan Pencegahan Covid-
9 5 5 5 125 VIII
19
10 Cakupan penemuan penderita 3 3 3
pneumonia balita 27 X
11 Cakupan penemuan penderita diare 3 3 3
balita 27 XI

C. Merumuskan Masalah
Setelah ditemukan urutan masalah langkah berikutnya adalah
merumuskan masalahnya yang mencakup apa masalahnya. Siapa yang
terkena masalahnya, berapa besar masalahnya, dimana masalah itu
terjadi dan bilamana masalah terjadi (what, who, when, where dan
how)
Rumusan
No What Who When Where How
Masalah
1 Upaya penemuan Target kurang Penanggung Setiap Wilayah kerja - Akan Meningkatkan kerja sama
kasus TB Paru dalam jawab program saat UPTD lintas program dan Lintas sektor
belum mencapai penemuan TB Paru, Puskesmas - Melakukan pemetaan penderita
Sindangkasih TB paru tahun 2019 dan 2020
target (49,54%) Kasus TB Masyarakat - Akan meningkatkan penyuluhan
positif baru KIE tentang pnyakit TB paru
dan suspek TB - Pencarian suspek dengan
bantuan kader ketuk pintu
- Kunjungan rumah kasus kontak
serumah
- Pemantauan PMO
Penambahan kader TB setiap
Desa sesuai jumlah penderita
dan suspeck TB.
5 Skrining Target kurang Penanggung Setiap - Pendataan usila > 60 tahun
kesehatan pada dalam skrining jawab program saat UPTD - Posbindu PTM
usia lanjut belum kesehatan usia PTM, Usila Puskesmas - Pelayanan Pusbila
mencapai target lanjut Sindangkasih - Penyuluhan tentang PTM
(37,40%) - - Pelatihan
Kunjungan Rumah
CaregiverbagiInformal
peserta
oleh puskesmas
mencapai target - Pemeriksaan swab
(56,87%) - Woro-woro tentang prokes dan
Gema Lawan Covid-19
Ditemukan Kasus Masih ada Penanggung Setiap Wilayah kerja - Pendataan balita stunting
6 Stunting Balita balita stunting jawab program saat UPTD - Kunjungan rumah dalam rangka
sebanyak 15 Gizi, Balita Puskesmas konirmasi balita risiko gangguan
balita Sindangkasih pertumbuhan maupun status
gizi
- Pelacakan dan Pendampingan
intervensi gizi pada balita yang
memiliki gangguan
pertumbuhan/ bermasalah
Rumusan
No What Who When Where How
Masalah
status Gizinya
- Edukasi/penyuluhan kepada
masyarakat pentingnya
pemantauan pertumbuhan dan
peningkatan ketahanan gizi
- Pemberdayaan Masyarakat,
kader, tokoh masyarakat, tokoh
agama dalam upaya percepatan
perbaikan gizi masyarakat di
tingkat kecamatan
4 Skrining Target kurang Penanggung Setiap saat Wilayah kerja - Pendataan usia 15-59 tahun
Kesehatan pada dalam skrining jawab program UPTD - Posbindu PTM
Usia 15 – 59 kesehatan PTM, Usia Puskesmas - Penyuluhan tentang PTM
tahun belum pada usia 15 – Produktif Sindangkasi - Kunjungan Rumah bagi peserta
mencapai target 59 tahun h PTM yang tidak datang ke
(49,07%) Posbindu
- Monitoring Pelayanan Posbindu
- Pemeriksaan IVA Test dan
sadanis
- Koordinasi dan Pendataan
sasaran skrining kesehatan bagi
remaja
- Koordinasi terpadu lintas
program/lintas sektor tentang
pencegahan dan pengendalian
penyakit tingkat puskesmas
Rumusan
No What Who When Where How
Masalah
5 Skrining Target kurang Penanggung Setiap saat Wilayah kerja - Pendataan usila > 60 tahun
kesehatan pada dalam skrining jawab program UPTD - Posbindu PTM
usia lanjut belum kesehatan usia PTM, Usila Puskesmas - Pelayanan Pusbila
mencapai target lanjut Sindangkasi - Penyuluhan tentang PTM
(37,40%) h - Kunjungan Rumah bagi peserta
Lansia yang tidak datang ke
Pusbila
- Monitoring Pelayanan Pusbila
- Pelaksanaan Long Term Care
(LTC) melalui Home care bagi
lansia Resti
- Pelatihan Caregiver Informal
oleh puskesmas
2 Cakupan Target kurang Penanggung Setiap saat Wilayah kerja - Koordinasi terpadu lintas
Penderita dalam jawab program UPTD program/lintas sektor tentang
Hipertensi menemukan PTM, Puskesmas pencegahan dan pengendalian
mendapatkan kasus, Masyarakat Sindangkasi penyakit tingkat puskesmas
Pelayanan penderita h - Pendataan penderita Hipertensi
Kesehatan sesuai Hipertensi - Akan meningkatkan penyuluhan
standar belum jarang berobat KIE tentang Hipertensi
mencapai target rutin - Skrining melalui posbindu PTM,
(56,87%) Pusbila, yang berobat ke
Puskesmas, Pustu dan
poskesdes
- Kunjungan rumah
- Mengaktifkan kembali prolanis

122
Rumusan
No What Who When Where How
Masalah
3 Cakupan Target kurang, Penanggung Setiap saat Wilayah kerja - Koordinasi terpadu lintas
Penderita Penderita DM jawab program UPTD program/lintas sektor tentang
Diabetes Melitus jarang berobat PTM, Puskesmas pencegahan dan pengendalian
mendapatkan ke Puskesmas Masyarakat Sindangkasi penyakit tingkat puskesmas
Pelayanan h - Pendataan penderita DM
Kesehatan sesuai - Akan meningkatkan penyuluhan
standar belum KIE tentang DM
mencapai target - Skrining melalui posbindu PTM,
(70,79%) Pusbila, yang berobat ke
Puskesmas, Pustu dan
poskesdes
- Pengadaan stik untuk diagnosa
pemeriksaan kadar gula dari
BLUD
- Kunjungan rumah ke Penderita
DM
Rumusan
No What Who When Where How
Masalah
6 Cakupan Target kurang, Penanggung Setiap saat Wilayah kerja - Koordinasi terpadu lintas
Penemuan ODGJ ada perasaan jawab program UPTD program/lintas sektor tentang
dan mendapat malu Kesehatan Jiwa Puskesmas pencegahan dan pengendalian
pelayanan sesuai Sindangkasih penyakit tingkat puskesmas
standar belum - Validasi sasaran, hasil cakupan
mencapai target GME, Depre
(86,11%) - si, ODGJ Berat
Penemuan kasus ODGJ
- Konseling dan deteksi dini
masalah kesehatan jiwa
- Kunjungan rumah
- Pendampingan rujukan kasus
gangguan jiwa

10 Cakupan Target kurang, PJ Program Setiap saat Wilayah kerja - Koordinasi terpadu lintas
penemuan PJ Program ISPA/Pneumoni UPTD Puskesmas program/lintas sector dengan
penderita ISPA/Pneumoni Sindangkasih Pustu dan Poskesdes tentang
pneumonia balita baru pencegahan dan pengendalian
belum mencapai penyakit tingkat puskesmas
target (30,74%)
- Tertib administrasi laporan dari
Rawat jalan, Surveillans Aktif BP
Swasta dan Kader surveilans

- Kunjungan Rumah

124
9 Cakupan PHBS Target kurang, Penanggung Setiap saat Wilayah kerja - Akan Meningkatkan kerja sama
Rumah tangga masih ada jawab program UPTD lintas program dan lintas sektor
belum mencapai keluarga yang Promkes, Puskesmas - Penggerakkan Gerakan
target (80,58%) merokok Masyarakat Sindangkasi Masyarakat Hidup Sehat
h - Penyuluhan tentang PHBS
- Pelatihan petugas konseling
Upaya Berhenti Merokok (UBM)
di Puskesmas bagi kader
kesehatan masyarakat.
- Penerapan Kawasan Tanpa
Rokok (KTR) pelaksanaan
intervensi lanjut termasuk PHBS
dalam rangka intervensi hasil
PIS-PK
10 Cakupan Target kurang, PJ Program Diare Setiap saat Wilayah kerja - Koordinasi terpadu lintas
penemuan PJ Program UPTD Puskesmas program/lintas sector dengan
penderita Diare Diare Sindangkasih Pustu dan Poskesdes tentang
belum mencapai pencegahan dan pengendalian
target (23,47%) penyakit tingkat puskesmas

- Tertib administrasi laporan dari


Rawat jalan, Surveillans Aktif BP
Swasta dan Kader surveilans

- Kunjungan Rumah
D. Mencari Akar Penyebab Masalah
Setelah menentukan masalah prioritas, kerja
selanjutnya ialah mencari akar penyebab masalah tersebut.
Penyebab masalah dapat dikonfirmasi dengan data Puskesmas.
Beberapa metode yang dapat dipergunakan dalam mencari akar
penyebab masalah, salah satunya ialah Diagram sebab akibat
Ishikawa (diagram tulang ikan/fish bone). Urutan Prioritas Masalah
yang Terpilih, diantaranya :
1. Cakupan pelayanan kesehatan orang terduga TB dan cakupan
pengobatan semua kasus TB.
2. Cakupan Pendertia Hipertensi mendapatkan pelayanan kesehatan
sesuai standar
3. Cakupan Pendertia Diabetes Melitus mendapatkan pelayanan
kesehatan sesuai standar
4. Cakupan penduduk usia 15-59 tahun mendapatkan skrining
kesehatan sesuai standar
5. Cakupan penduduk usia lanjut tahun mendapatkan skrining
kesehatan sesuai standar
6. Masih ada balita Gizi Buruk dan Stunting
7. Cakupan penderita ODGJ mendapatkan pelayanan kesehatan
8. Penanganan dan pencegahan Covid-19
9. PHBS Rumah tangga yang belum mencapai target (Jmban sehat &
Perilau merokok)
10. Cakupan penemuan penderita Pneumonia Balita
11. Cakupan penemuan penderita Diare Balita
DIAGRAM FISH BONE PROGRAM PENYAKIT TIDAK MENULAR
UPTD PUSKESMAS SINDANGKASIH

ORANG
Petugas rangkap &
tidak ada petugas
entry laporan
Mengadakan Posbindu
Posbindu
pada setiap Dusun

Banyak masyarakat yang


Kurangnya pemahaman
beraktifitas pagi hingga
tentang pentingnya melakukan
sore hari. Sehingga tidak
skrining kesehatan dini.
dpt melakukan Kunjungan.

Kurangnya antusias Rendahnya Skrining Kesehatan usia 15-59


masyarakat mengunjungi tahun mendapatkan skrining kesehatan
sesuai standar (45,80%)
posbindu
Rendahnya Penderita Hipertensi Mendapat
Pelayanan Sesuai Standar (59,46%)
Rendahnya Penyandang Diabetes yang
Mengadakan mendapat Pelayanan Sesuai Standar (16,67%
Perubahan pola Rendahnya Skrining Kesehatan pada Usia
pemikiran/ kebiasaan pelatihan entry Lanjut mendapatkan skrining kesehatan
masyarakat Pencegahan laporan Skrining/ sesuai standar (58,10%)
lebih baik dari Posbindu oleh kader
Pengobatan

Kurangnya tenaga
Kebiasaan SDM yang bertugas di Edukasi sudah cukup,
Posbindu PTM namun kesadaran Kurangnya
wilayah
masyarakat masih kurang Sosialisasi pada
untuk kontrol secara rutin Masyarakat
sesuai anjuran dokter
Lingkungan
CARA
CAKUPAN PENDERITA HIPERTENSI MENDAPATKAN PELAYANAN SESUAI
STANDAR UPTD PUSKESMAS SINDANGKASIH

MANUSIA
DANA Petugas Kurang
Pengetahuan Pasien
sosialisasi tentang
tentang Hipertensi
Tidak ada keluarga Hipertensi
kurang
Tidak ada biaya yang mengantar ke
transport ke Posbindu
puskesmas
Pasien Bosan
Pasien tidak Minum Obat
datang ke Ada 59,46%
Posbindu Penderita
Hipertensi dapat
pelayanan sesuai
standa

Obat diberikan Media


Masyarakat Tidak Datang Informasi
Berobat ke Puskesmas
dalam jangka pendek
Tentang
Hipertensi
Obat hanya Pemetaan Data Kurang
skrining Hipertensi
Akses Ke Puskesmas diberikan 1 & riwayat
minggu Hipertensi

LINGKUNGAN METODE SARANA


CAKUPAN PENDERITA DIABETES MELITUS MENDAPATKAN PELAYANAN SESUAI
STANDAR UPTD PUSKESMAS SINDANGKASIH

MANUSIA

Pengetahuan Pasien
Kurangnya pemahanan
tentang DM kurang
tentang pentingnya
melakukan skrining

Petugas Kurang
Kurangnya antusias masyarakat sosialisasi tentang
Diabetes Melitus Ada 16,67% Penderita
mengunjungi posbindu
DM yang mendapat
pelayanan sesuai
standar
Pemetaan Data Hasil
Skrining pasien DM &
riwayat keluarga DM
Media
Informasi
Tentang DM
Akses Ke Puskesmas Kurang
jauh sehingga pasien Kurangnya
DM tidak datang ke Penyuluhan kepada
Puskesmas Masyarakat

LINGKUNGAN METODE ALAT


FISHBONE PERILAKU MEROKOK DI MASYARAKAT (PHBS)
UPTD PUSKESMAS
SINDANGKASIH

EKONOMI
SIKAP KEPERCAYAAN PENDIDIKAN

Rendahnya latar belakang pendidikan


Tingkat ekonomi yang rendah termotivasi untuk merokok Merokok merupkan identitas anggota keluarga binaan
Laki - laki
rata – rata tingkat ekonomi kurang
pendapatan sehari-hari Merokok membuat laki – laki sehingga tidak melanjutkan sekolah
yang rendah Tidak ada pembenaran lebih jantan
tentang bahaya merokok Tradisi keluarga hanya
Hampir seluruhnya
Hanya bergantung bersekolah sampai
yang merokok
pada satu pekerjaan sekolah dasar
adalah laki laki

PERILAKU
MEROKOK
Merokok menjadi hal wajar Pentingnya tentang pengetahuan kurangnya tenaga kesehatan banyaknya tokoh
untuk laki - laki bahaya rokok yang berkompeten masyarakat
yang merokok
kurangnya pengetahuan Tidak tersedianya
bahaya rokok bagi kesehatan informasi yang di
berikan tenaga
kesehatan Tokoh masyarakat tidak
Tidak ditanamkannya memberikan contoh
pengetahuan bahaya yang baik
melihat laki – laki
rokok sejak dini
merokok

KEBIASAAN

PENGETAHUAN TENAGA KESEHATAN TOKOH PENTING


CAKUPAN ORANG TERDUGA TB MENDAPATKAN PELAYANAN SESUAI
STANDAR UPTD PUSKESMAS SINDANGKASIH

MANUSIA

Pengetahuan Pasien
tentang TB Kurang
Kurangnya pemahaman
tentang pentingnya
melakukan skrining
Masyarakat Enggan
memeriksakan Dahak

Petugas Aktif tapi belum Penambahan kader TB Rendahnya Penemuan


berkesinambungan setiap desa TB positif baru dan
Orang terduga TB
tidak mencapai target
Masa Pandemi covid-
Meningkatkan (52,64%)
19 masyarakat jadi Efektivitas Media
tidak berobat Kader TB Informasi
Tentang TB
Berkoordinasi dengan Lintas Kurang
Sektor dan Pemerintahan
Kurangnya
setempat Penyuluhan kepada
Masyarakat/Lokus Peran Linsek
belum optimal

LINGKUNGAN METODE ALAT


PENCEGAHAN DAN PENANGANAN COVID-19
UPTD PUSKESMAS
SINDANGKASIH

DANA MANUSIA

Pengetahuan Masyarakat
tentang covid Kurang
Kurangnya Dana
untuk Tracking, Masyarakat Merasa resah
tracing dan testing Petugas Aktif tapi
belum
berkesinambungan Pelacakan kasus terkonfirmasi Adanya Masyarakat
covid & kontak eratnya perlu yang terpapar Covid-
ditingkatkan
19

Pemantauan Harian
Adanya stigma selama karantina dan Media
negative terhadap isolasi mandiri Informasi
pasien yang Tentang
terpapar Sasaran Covid lebh di
fokuskan
Penyuluhan kepada
Masyarakat lebih Banyak berita hoax
Berkoordinasi dengan Lokus Peran Linsek
puskesmas lain dan RS belum optimal

LINGKUNGAN METODE ALAT


STUNTING DAN GIZI BURUK BALITA
UPTD PUSKESMAS SINDANGKASIH

DANA
MANUSIA

Orang tua kurang mengetahui


tentang tumbang anak

Kurangnya Dana
untuk Pencegahan Kurang akurat pengukuran
dan penanganan data (BB/TB)
stunting Toma masih kurang
merespon tentang Petugas kurang sosialisasi
masalah stunting kepada Lintas Sektor
Masih Ada Balita
Stunting sebanyak 15
balita dan Gizi Buruk 2
balita
Masyarakat kurang Pola asuh yang
sadar akan sanitasi Alat ukur blm
kurang baik
semua sesuai
lingkungan
standar Kemenkes

Tindaklanjut hasil
konseling tidak
diterapkan secara Penjaringan
Lingkungan Tidak Bersih
maskimal oleh ibu balita belum optimal

LINGKUNGAN METODE SARANA


PENEMUAN KASUS ODGJ
UPTD PUSKESMAS
SINDANGKASIH

DANA MANUSIA

Dukungan & perhatian


Keluarga Kurang
Ada pasien ODGJ
tidak mempunyai Ada Perasaan Malu
Kartu BPJS Kurang Peran Serta
Masyarakat
Nakes mendapatkan tugas
rangkap Penemuan Kasus
ODGJ

Penjaringan Pasien
Adanya stigma ODGJ Belum Optimal
negative terhadap Media
pasien ODGJ Kurang meratanya Informasi
Kader Kesehatan Kurang Atribut khusus
Jiwa dalam kunjungan
rumah ODGJ Berat
Berkoordinasi dengan Skrining ODGJ luar Peran Linsek belum tersedia
puskesmas lain dan RS gedung masih kurang belum optimal

LINGKUNGAN METODE SARANA


CAKUPAN PENUMONIA UPTD PUSKESMAS SINDANGKASIH

MANUSIA
DANA
Ibu balita paham cara
penanggulangan/pencegahan
pneumonia
Kegiatan untuk Cakupan ASI Ekskusif sudah
program Pneomonia bagus dg zona kuning
sedikit- Ada perubahan Programer
pneumonia baru
Angka Kelahiran kurang
sehingga jumlah bayi pun
Cakupan
sedikit
PNEUMONIA
Belum mencapai
target
Perilaku Meningkatkan Media
Merokok masih surveilans aktif kader Informasi
banyak banyak

Pemeriksaan Nafas
balita sakit untuk
Berkoordinasi dengan Peran Linsek
Nakes lebih spesifik
puskesmas lain dan RS belum optimal

LINGKUNGAN METODE
SARANA
DANA
CAKUPAN PHBS RUMAH TANGGA UPTD
PUSKESMAS SINDANGKASIH

MANUSIA
DANA

Kurang kesadaran
masyarakat tentang PHBS
Harga rokok yang
rendah, meningkatkan
kemampuan orang tua Pola Perilaku masyarakat tidak
memberi jajan pada sehat
Kunjungan rumah
anak sekolah sehingga
bisa membeli rokok PHBS belum maksimal
Keluarga tidak kooperatif saat
dilakukan pembinaan Cakupan phbS Rumah
tangga masih belum
mencapai target

Pembinaan dan
Tenaga promkes
Tidak berjalannya sosialisasi penyuluhan
pada kelompok masih untuk
aturan PERDA penyuluhan
kurang
rokok yang telah PHBS di RT
dibuat masih kurang
Advokasi dalam Kurangnya Kesadaran
mendukung masyarakat untuk
penerapan PHBS
Mudahnya akses mendapatkan Kerjasama linsek meningkatkan sarana yang
masih kurang
rokok belum optimal menunjang terbentknya
PHBS di RT

LINGKUNGAN METODE SARANA


E. Menetapkan Cara Pemecahan Masalah
Menetapkan cara pemecahan masalah dilakukan pada saat lokakarya mini, bila tidak terjadi kesepakatan bersama
maka dapat digunakan matriks kriteria untuk mencari alternatif pemecahan masalah.

No Prioritas Masalah Penyebab Masalah Alternatif Pemecahan Masalah Pemecahan Masalah Terpilih
1 Upaya penemuan Kurang pemahaman - Akan Meningkatkan kerja sama lintas - Akan Meningkatkan kerja sama lintas
kasus TB Paru belum tentang skrining TB, program dan Lintas sektor program dan Lintas sektor
mencapai target masyarakat enggan - Pemetaan penderita TB dan kunjungan - Pemetaan penderita TB paru dan
(52,54%) diperiksa dahak, media ke rumah pasien TB tahun sebelumnya kunjungan ke rumah pasien TB tahun
informasi kurang tepat - Akan meningkatkan penyuluhan KIE sebelumnya untuk pengambilan sputum
sasaran, masa pandemi tentang pnyakit TB par dan tepat - meningkatkan jumlah kader TB dan
covid-19 jadi masyarakat sasaran melakukan pelatihan kader TB baru
jarang datang ke - Pencarian suspek dengan bantuan - Pencarian suspek dengan bantuan
Puskesmas dan jumlah kader TB kader TB
Kader TB tidak sesuai - Penemuan kasus kontak serumah - Penemuan kasus kontak serumah
dengan sasaran - Pemantauan PMO - Pemantauan PMO
- Evaluasi kader TB - Evaluasi Kader TB
2 Ditemukan warga yang Masyarakat resah karena - Kerjasama lintas sektor dan program - Kerjasama lintas sektor dan program
terpapar Covid-19 ada yang terpapar Covid- - Pelacakan kontak erat Covid-19 lebih - Pelacakan kontak erat Covid-19 lbih
sehingga perlu Upaya 19, banyak berita hoax, selektif selektif
Pencegahan dan - Pemantauan harian karantina oleh - Pemantauan harian karantina oleh
pelacakan dan kontak erat
penanganan Covid-19 tracer dan isolasi mandiri oleh nakes tracer dan isolasi mandiri oleh nakes
kasus perlu dtingkatkan, - Pemeriksaan swab - Pemeriksaan swab
ada stigma negatif pada - Woro-woro tentang prokes dan Gema - Woro-woro tentang prokes dan Gema
pasien positif Lawan Covid-19 Lawan Covid-19
3 Ditemukan Kasus Pola asuh yang kurang - Validasi data balita stunting - Validasi balita stunting
Stunting & Gizi baik, ibu balita belum - Kunjungan rumah dalam rangka - Kunjungan rumah dalam rangka
Buruk mempraktekan tentang konfirmasi balita risiko gangguan konfirmasi balita risiko gangguan
pertumbuhan maupun status gizi pertumbuhan maupun status gizi
PMBA, alat ukur sebagian
- Pelacakan dan Pendampingan intervensi - Pelacakan dan Pendampingan
belum sesuai dengan
gizi pada balita yang memiliki gangguan intervensi gizi pada balita yang
kemnkes shg kurang pertumbuhan/ bermasalah status memiliki gangguan pertumbuhan/
akurat dalam - Penigkatan kapasitas kader dalam bermasalah status
pengumpulan data pengukuran TB sma BB - Penigkatan kapasitas kader dalam
- Pemberdayaan Masyarakat, kader, tokoh pengukuran TB sma BB
masyarakat, tokoh agama dalam upaya
percepatan perbaikan gizi masyarakat di
tingkat kecamatan

-
No Prioritas Masalah Penyebab Masalah Alternatif Pemecahan Masalah Pemecahan Masalah Terpilih

-
4 Skrining Kesehatan Kurangnya pemahaman - Pvalidasi data usia 15-59 tahun - Pendataan usia 15-59 tahun
pada Usia 15 – 59 tentang skrining deteksi dini - Posbindu PTM - Posbindu PTM
tahun belum mencapai faktor resiko, sasaran tidak - Penyuluhan tentang PTM - Penyuluhan tentang PTM
target (49,07%) datang ke Posbindu, - Kunjungan Rumah bagi peserta PTM - Kunjungan Rumah bagi peserta PTM
banyak usia produktif
- Monitoring Pelayanan Posbindu - Monitoring Pelayanan Posbindu
yang kerja di luar kota, - Pemeriksaan IVA Test dan sadanis - Pemeriksaan IVA Test dan sadanis
dukungan linsek kurang - Koordinasi dan Pendataan sasaran - Koordinasi dan Pendataan sasaran
Optimal, Programer baru & skrining kesehatan bagi remaja skrining kesehatan bagi remaja
bertugas rangkap,
Mempunyai tugas rangkap. - Koordinasi terpadu lintas program/lintas - Koordinasi terpadu lintas
Entry laporan Posbndi tidak
maksimal yang tidak datang ke Posbindu yang tidak datang ke Posbindu
sektor tentang pencegahan dan program/lintas sektor tentang
pengendalian penyakit tingkat pencegahan dan pengendalian
Puskesmas penyakit tingkat puskesmas
Pelatihan input untuk kader Posbindu Pelatihan input laporan skrining kader
posbindu
5 Skrining kesehatan Kurangnya pemahaman - Pendataan usila > 60 tahun - Pendataan usila > 60 tahun
pada usia lanjut belum tentang skrining deteksi - Posbindu PTM - Posbindu PTM
mencapai target dini faktor resiko, pasien - Pelayanan Pusbila - Pelayanan Pusbila
- Penyuluhan tentang PTM - Penyuluhan tentang PTM
tidak datang ke Posbindu,
- Kunjungan Rumah bagi peserta Lansia - Kunjungan Rumah bagi peserta Lansia
dukungan linsek kurang yang tidak datang ke Pusbila yang tidak datang ke Pusbila
optimal, tidak ada - Monitoring Pelayanan Pusbila - Monitoring Pelayanan Pusbila
keluarga yang mengantar - Pelaksanaan Long Term Care (LTC) - Pelaksanaan Long Term Care (LTC)

140
No Prioritas Masalah Penyebab Masalah Alternatif Pemecahan Masalah Pemecahan Masalah Terpilih
melalui Home care bagi lansia Resti melalui Home care bagi lansia Resti
- Pelatihan Caregiver Informal oleh - Pelatihan Caregiver Informal oleh
puskesmas puskesmas
6 Cakupan Penderita Kurangnya dukungan - Koordinasi terpadu lintas program/lintas - Koordinasi terpadu lintas
Hipertensi lintas sektor, pasien tidak sektor tentang pencegahan dan program/lintas sektor tentang
mendapatkan teratur diperiksa ke pengendalian penyakit tingkat pencegahan dan pengendalian
Pelayanan Kesehatan Puskesmas, kurangnya puskesmas penyakit tingkat puskesmas
sesuai standar belum pemahaman tentang - Pendataan penderita Hipertensi - Pendataan penderita Hipertensi
mencapai target hipertensi, prolanis tidak - Akan meningkatkan penyuluhan KIE - Akan meningkatkan penyuluhan KIE
aktif selama masa tentang Hipertensi tentang Hipertensi
pandemi Covid-19 - Skrining melalui posbindu PTM, Pusbila, - Skrining melalui posbindu PTM,
yang berobat ke Puskesmas, Pustu dan Pusbila, yang berobat ke Puskesmas,
poskesdes Kunjungan rumah Pustu dan poskesdes
- Mengaktifkan kembali prolanis - Kunjungan rumah
- - Mengaktifkan kembali prolanis

7 Cakupan Penderita Kurangnya dukungan - Koordinasi terpadu lintas program/lintas - Koordinasi terpadu lintas
Diabetes Melitus lintas sektor, pasien tidak sektor tentang pencegahan dan program/lintas sektor tentang
mendapatkan teratur diperiksa ke pengendalian penyakit tingkat pencegahan dan pengendalian
Pelayanan Kesehatan Puskesmas, kurangnya puskesmas penyakit tingkat puskesmas
sesuai standar belum pemahaman tentang DM - Pendataan penderita DM - Pendataan penderita DM
mencapai target dan skrining Deteksi Dini - Akan meningkatkan penyuluhan KIE - Akan meningkatkan penyuluhan KIE
DM, media informasi tentang DM tentang DM
kurang, ketersediaan stik - Skrining melalui posbindu PTM, Pusbila, - Skrining melalui posbindu PTM,
gula minim yang berobat ke Puskesmas, Pustu dan Pusbila, yang berobat ke Puskesmas,
poskesdes Pustu dan poskesdes
- Pengadaan stik untuk diagnosa - Pengadaan stik untuk diagnosa
pemeriksaan kadar gula dari BLUD pemeriksaan kadar gula dari BLUD
- Kunjungan rumah ke Penderita DM - Kunjungan rumah ke Penderita DM
-
No Prioritas Masalah Penyebab Masalah Alternatif Pemecahan Masalah Pemecahan Masalah Terpilih
9 Cakupan Penemuan Penjaringan pasien ODGJ - Koordinasi terpadu lintas program/lintas - Koordinasi terpadu lintas
ODGJ dan mendapat belum optimal, ada sektor tentang pencegahan dan program/lintas sektor tentang
pelayanan sesuai perasaan malu dari pihak pengendalian penyakit tingkat pencegahan dan pengendalian
standar belum keluarga, skrining ODGJ puskesmas penyakit tingkat puskesmas
mencapai target luar gedung masih kurang, - Validasi sasaran, hasil cakupan GME, - Validasi sasaran, hasil cakupan GME,
Peran serta masyarakat Depresi, ODGJ Berat Depresi, ODGJ Berat
belum optimal - Penemuan kasus ODGJ - Penemuan kasus ODGJ
- Konseling dan deteksi dini masalah - Konseling dan deteksi dini masalah
kesehatan jiwa kesehatan jiwa
- Kunjungan rumah - Kunjungan rumah
- Pendampingan rujukan kasus gangguan - Pendampingan rujukan kasus
jiwa gangguan jiwa

No Prioritas Masalah Penyebab Masalah Alternatif Pemecahan Masalah Pemecahan Masalah Terpilih
12 Cakupan PHBS Rumah Kesadaran Masyarakat - Akan Meningkatkan kerja sama lintas - Akan Meningkatkan kerja sama lintas
tangga belum tentang PHBS kurang, program dan lintas sektor program dan lintas sektor
mencapai target masih ada keluarga yang - Penggerakkan Gerakan Masyarakat - Penggerakkan Gerakan Masyarakat
(80,58%) merokok, Kunjungan Hidup Sehat Hidup Sehat
rumah PHBS belum - Penyuluhan tentang PHBS - Penyuluhan tentang PHBS
maksimal, dukungan - Pelatihan petugas konseling Upaya - Pelatihan petugas konseling Upaya
lintas sektor belum Berhenti Merokok (UBM) di Puskesmas Berhenti Merokok (UBM) di Puskesmas
optimal bagi kader kesehatan masyarakat. bagi kader kesehatan masyarakat.
- Penerapan Kawasan Tanpa Rokok (KTR) - Penerapan Kawasan Tanpa Rokok
pelaksanaan intervensi lanjut termasuk (KTR) pelaksanaan intervensi lanjut
PHBS dalam rangka intervensi hasil PIS- termasuk PHBS dalam rangka
PK intervensi hasil PIS-PK
Alternatif Pemecahan masalah program lain di luar prioritas

No Prioritas masalah Penyebab masalah Alternatif Pemecahan masalah Pemecahan Masalah Terpilih
1 Komponen UKM
Esensial
Masih ada 1. Kurangnya Cakupan 1. Memberdayakan masyarakat tokoh 1. Advokasi dengan camat dan Kepala
target sasaran ukm Komplikasi Neonatal yang msyarakat dan kader kesehatan untuk Desa
wajib belum ditangani mendorong mengaktifkan UKBM 2. Memberdayakan masyarakat tokoh
tercapai 2. Persentase Balita naik 2. Refresing kader kesehatan masyarakat dan kader kesehatan
timbangan (N/D) belum 3. Monitoring dan evaluasi Posyandu untuk mendorong mengaktifkan
mencapai target 4. Mengupayakan media penyuluhan UKBM
3. Kurangnya pemberdayaan berupa leflet dan poster 3. Refresing kader posyandu bayi/balita,
individu/keluarga melalui 5. Meningkatkan insfeksi pengawasan lansia dan posbindu
kunjungan rumah pada pengelola makanan, industri 4. Penyediaan bahan media Komunikasi,
4. Kurangnya pendekatan rumah tangga ,kantin sekolah dan Informasi dan Edukasi (KIE).
pada masyarakat ttg Desa tempat –tempat umum 5. Meningkatkan insfeksi pengawasan
Siaga 6. Pelaksanaan Pemantauan jentik Berkala pada pengelola makanan, industri
5. Kurangnya pemeriksaan 7. Penemuan kasus diare rumah tangga ,kantin sekolah dan
insfeksi pada sanitasi 8. Penyuluhan: PHBS,GERMAS tempat –tempat umum
pengolah makanan, 9. Advokasi dengan camat dan Kepala 6. Pelaksanaan Pemantauan jentik
industri rumah tangga dan Desa Berkala
tempat – tempat umum 10.Penyuluhan tentang tumbuh kembang 7. Penemuan kasus diare
6. Cakupan pelayanan diare anak balita di posyandu 8. Pemeriksaan status gizi penilaian/
tidak mencapai target 11.Pemeriksaan DDTK di posyandu dan di pemantauan DDTK di posyandu dan di
7. Cakupan angka bebas paud/tk paud/tk
jentik kurang mencapai 12.Penyuluhan kespro di SMP dan di SMA 9. Pendataan bumil, bayi balita ,pus wus
target 13.Pembinaan UKS di SD,SMP dan SMA akseptor kb dan lansia
8. Kurangnya penyuluhan 14.Pendataan sasaran KIA/KB 10.Penyuluhan germas, phbs, persalinan
kesehatan pada anak 15.Penyuluhan pertolongan nakes di di faskes, asi eksklusif, kespro, IVA,
prasekolah dan anak usia Faskes yudium, Jamban sehat
sekolah 16.Pembinaan bidan desa dan BPM 11.Penyuluhan penyakit menular dan

144
No Prioritas masalah Penyebab masalah Alternatif Pemecahan masalah Pemecahan Masalah Terpilih
9. Penyuluhan dan 17.Pendataan RESTI pada bayi, balita dan tidak menular
pemeriksaan tumbuh bumil 12.Pembinaan, kader, petugas program
kembang (DDTK) anak 18.Penyuluhan Asi Eksklusif, menu dan bidan didesa
balita seimbang, PMT 13.Pendataan penyakit menular
10.Kurangnya penyuluhan 19.Pemantauan status gizi pada bayi di 14.Penyuluhan penyakit menular dan
kespro remaja putri posyandu tidak menular
11.Kurangnya penyuluhan 20.Pemantauan status gizi pada balita di 15.Advokasi/sosialisasi/Iokakarya/ rapat
tentang PTM dan Penyakit TK/Paud koordinasi Lintas Sektor (LS)/ Lintas
menular 21.Penyuluhan tentang VIT.A, dan yodium Program (LP)
12.Kerjasama lintas sektor diposyandu
belum otimal 22.Penyuluhan Tentang FE pada remaja
putri di sekolah SMP dan SMA
23.Pendataan Gizi kurang pada bayi,balita
dan ibu hamil
24.Akan Meningkatkan kerja sama lintas
program
25.Pendataan penderita TB paru
26.Akan meningkatkan penyuluhan KIE
tentang pnyakit;Tb Paru,Imunisasi,
Diare,Ispa
27.Penyuluhan Tentang PM Dan PTM
28.Pembinaan pada pemegang program
2 Komponen UKM Pengembangan
Masih ada target 1. Kurangnya lansia yang 1. Pendataan penderita lansia 1. Kerjasama lintas sektor dan
sasaran ukm Mendapatkan skrining 2. Pendekatan keluarga dan kelompok memberdayakan masyarakat
pengembangan Pemeriksaan kesehatan lansia 2. Pembinaan posyandu lansia
belum tercapai 2. Kurangnya pemeriksaan 3. Mengaktifkan posyandu lansia ,pengobatan tradisional,dan kelompok
kesehatan gigi secara 4. Pelatihan kader lansia 3. Kesehatan
kerja. olaraga pada petugas
berkala pada masyarakat kesehatan dan pada anak sekolah
3. Belum memiliki jadwal 4. Pendataan penyakit katarak,dan
No Prioritas masalah Penyebab masalah Alternatif Pemecahan masalah Pemecahan Masalah Terpilih
perkesmas 6. Penyuluhan tentang gimul bumil dan gangguan jiwa
lansia 5. Penyuluhan tentang gimul bumil dan
7. Pemeriksaan kesehatan gigi disekolah lansia,tentang toga,
tk/paud 6. Mengupayakan media penyuluhan
8. Gosok gigi masal disekolah SD berupa leflet dan poster
9. Membuat buku kunjungan home visite
10.Membuat jadual kunjungan rumah
13.Penyuluhan Tentang Toga
14.Pendataan tempat kelompok kerja
15.Pembinaan kelompok kerja

16.Kerjasama lintas sektor dan


memberdayakan masyarakat

3 Komponen upaya Pengobatan (UKP)


Masih ada 1. Cakupan kunjungan 1. Penyuluhan di Masyarakat 1. Penyuluhan di Masyarakat
target sasaran rawat jalan gigi 2. PJ Perawat mengkondisikan pelaksanaan 2. . PJ Perawat mengkondisikan
upaya pengobatan kurang ASKEP pelaksanaan ASKEP
UKP belum tercapai 2. IGD
3. Cakupan ASKEP pada
pasien RANAP
4. BOR
146
BAB V
RENCANA USULAN KEGIATAN

A. Rencana Usulan Kegiatan (RUK)


RUK UPTD Puskesmas Sindangkasih Tahun 2022 dibuat
berdasarkan prioritas program dalam PTP tahun 2020, target
kinerja program yang dicapai serta hasil dari permasalahan yang di
dapat dari hasil umpan balik, hasil survei dan lintas sektor. Dengan
melihat pada tabel analisa data cakupan dan target
program tahun 2020. (terlampir)

B. Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK)


Rencana Usulan Kegiatan Tahun 2021 disusun melalui masing-
masing pengelola program yang dilaksanakan pada pertemuan mini
loka karya bulan pertama pada tahun 2020, Untuk mengusulkan
kegiatan upaya puskesmas bagi wajib pengembangan, Pengobatan,
dan manajemen puskesmas yang berupa kegiatan non fisik
sedangkan usulan kegiatan tahun 2021 berupa fisik, kami usulkan
ke dinas kesehatan dan kecamatan melalui musrenbangmat
(musyawarah pembangunan tingkat kecamatan).
Rencana Usulan Kegiatan Tahun 2021 (RUK) Tahun 2021
Terlampir.
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
1. Perencanaan Tingkat Puskesmas merupakan perencanaan secara
sistematis terhadap semua kegiatan upaya kesehatan yang
dilaksanakan di Puskesmas dan disusun untuk kebutuhan satu
tahun agar puskesmas mampu melaksanakannya secara efisien,
efektif dengan memperhatikan ketersediaan dan kemampuan
sumber daya yang dimiliki.
2. Tersusunnya Perencanaan Tingkat Puskesmas (PTP) di UPTD
Puskesmas Sindangkasih mengacu pada kegiatan pelayanan tahun
sebelumnya untuk memecahkan masalah yang timbul antara lain
pada masalah belum tercapainya target program, hasil survei dan
umpan balik
3. Masih adanya kekurangan tenaga pada beberapa pos pelayanan
terutama tenaga perawat, dokter umum, dokter gigi. Usulan
penambahan telah pula disertakan dalam laporan ini
4. Alokasi dana BOK, BLUD dan Jampersal yang diberikan cukup
membantu dalam melaksanakan program kerja puskesmas.

B. Saran
1. Perlu dilakukan pelatihan manajemen Puskesmas sehingga
pimpinan Puskesmas dan staf dapat menyusun perencanaan
dengan kajian ilmu yang baru
2. Alokasi dana untuk tahun berjalan diharapkan dapat diketahui
awal tahun sehingga Puskesmas dapat dengan lebih mudah
mengalokasikan dana untuk Perencanaan pelaksanaan kegiatan

148
3. Pembinaan rutin ke puskesmas dari Dinas Kesehatan Kabupaten
Ciamis sangat penting dan diharapkan berkelanjutan
4. Adanya tindak lanjut dari setiap pelaporan kegiatan yang dilaporkan
ke Dinas Kesehatan Kabupaten Ciamis.

Melihat dari hasil pencapaian upaya program, analisa masalah,


Penyebab masalah, dan prioritas masalah yang ada di UPTD Puskesmas
Sindangkasih dalam pelaksanaannya masih ada kesejangan antara
capaian program dengan target sasaran program. Sehubungan dengan
hal tersebut maka kami mohon kritik dan saran antara lain :
1. Meningkatkan kerja sama antara lintas program
2. Meningkatkan kerjasama lintas sektor
3. Memberdayakan masyarakat, Kader, tokoh Agama dan Tokoh
masyarakat
4. Evaluasi pelaksanaan program secara Continue
BAB. VII
PENUTUP

Dengan ucapan Alhamdulillah dan Puji Syukur Ke hadirat Tuhan


Yang Maha Esa, kami UPTD Puskesmas Sindangkasih Kecamatan
Sindangkasih Kabupaten Ciamis, telah dapat menyelesaikan laporan
Perencanaan Tingkat Puskesmas (PTP) untuk Tahun 2020.
Kami menyadari bahwa laporan Perencanaan Tingkat Puskesmas
(PTP) ini masih banyak sekali kekurangan tetapi dengan
selesainya laporan ini bisa tergambarkan Perencanaan anggaran Upaya
Kesehatan Wajib, Upaya Kesehatan Pengembangan, Upaya Kesehatan
Perorangan, Manajemen Puskesmas dan Mutu Pelayanan Kesehatan
selama tahun
2020.
Semoga laporan ini dapat bermanfaat khususnya bagi kami dan
umumnya bagi kita semua.
A a m i i n

Sindangkasih, Januari 2021


Kepala UPTD Puskesmas
Sindangkasih

HERMAWAN, SKM
NIP:
DAFTAR LAMPIRAN

Di dalam penyusunan Perencana Tingkat Puskesmas (PTP),


Dibutuhkan banyak data yang diperlukan maka kami lampirkan
beberapa hal yang berhubungan dengan PTP ini, antara lain;
A. Draf RUK Tahun 2022
B. Penyusunan RPK Tahun 2021
C. SK TIM Penyusunan PTP
D. Rencana Kebutuhan Pegawai UPTD Puskesmas Sindangkasih
A. DRAF RUK 2022 PUSKESMAS SINDANGKASIH

N Upaya Kegiatan Tujuan Sasaran Target Penangg Kebutu Mitra W


o Kesehatan Sasaran ung han Kerja P
jawab Sumber
Daya
1 2   3 4 5 6 7 8 9 10
A Upaya                  
Kesehatan
Masyarakat
Esensial
1 Upaya 1. Surveillans              
Penurun AKI 1 Kesehatan Ibu dan
& AKB Bayi
    a Pertemuan Meningk Petugas 30 Penang Kabid Dokter Se
Review Maternal atkan Kesehata orang gung Kesmas & Lintas er
Perinatal (RMP) kepeduli n petugas jawab Dinkes Progra
an kesehat KIA Ciamis, m
terhadap an &
kejadian Bidan
dan
kemungk
inan
dilakuka
n nya
pencega
han
kematia
n
maternal
perinatal
    b Pelacakan Kasus Mentiad Bayi N1, N2 Penang Bidan Analis M
Kematian akan neonatus dan N3 gung Desa & Se
Maternal angka jawab Penda De
neonatal & kematia KIA mping
Pelacakan Kasus n bayi desa
Hipoteroid yang
Kongenital diakibatk
an oleh
Hipotero
id
Kongenit
al dan
Percepat
an
penemu
an kasus
lebih dini
    c Pertemuan Orientasi Bidan Jumlah Penang Bidan Desa & Ju
Sosialisasi E tentang =2x / gung Desa & kader De
Kohort bagi Bidan E-Kohort tahun jawab Penda er
Se wilayah PKM dan KIA mping
Sindangkasih menging desa
atkan
kembali
tentang
aplikasi
baru
    d Pertemuan Koordina Pemegan Bidan=1 Penang Bidan Dinas Ju
Review dan si dan g orang gung Kesehat De
Evaluasi Kinerja konsulta program jawab an er
dan PWS KIA si KIA
tentang
program
    a Supervisi Mengeta Pustu & Jumlah Penang Kepala Bidan Ap
Fasilitatif hui Poskesde =9 Desa gung Puskes Desa, De
Pelayanan KIA fasilitas s jawab mas Pembin er
kesehata KIA & dan a Desa
n yang Bidan Bidan &
sudah Desa Puskes Aparat
sesuai mas Desa
standar
dan yang
belum
sesuai
standar
    b Pertemuan Review Bidan Jumlah Penang Kepala Dinas Fe
Review Buku KIA Buku KIA 30 gung Puskes Kesehat
Edisi Baru bagi Edisi orang jawab mas an
bidan se wilayah baru & KIA dan
Sindnagkasih persama Bidan
an Puskes
persepsi mas
    c Pertemuan Sosialisa Kader & Jumlah Penang Kepala Bidan Ap
Sosialisasi Buku si Buku Guru =9 desa gung Puskes Desa,
KIA Edisi Baru Bagi KIA edisi Paud tiap jawab mas Pembin
Kader dan Guru baru ke desa KIA & dan a Desa
PAUD/RA/TK kader & Bidan Bidan &
guru Desa Puskes Aparat
Paud mas Desa
    d Review Review Bidan , Jumlah Penang Kepala Dinas M
MTBS/MTBM bagi MTBS/M Perawat 30 gung Puskes Kesehat
petugas TBM & lintas orang jawab mas an
kesehatan untuk program KIA dan
peningka Bidan
tan Puskes
cakupan mas
pelayana
n anak
balita
    1. Peningkatan              
4 Pemberdayaan
Masyarakat
melalui UKBM
dalam Upaya
Penurunan AKI
AKB terintegrasi
dengan Upaya
Perbaikan Gizi
Masyarakat
    a Pembinaan Pemanta Kader Jumlah Penang Bidan Pendam Se
Posyandu uan Posyand = 60 gung desa & ping bu
pelaksan u Posyan jawab Progra Desa &
aan du Posyan mer aparat
posyand du desa
u
menuju
mandiri
    b Pembinaan Pemanta Kader Jumlah Penang Bidan Pendam Se
Posbindu uan Posbindu = 54 gung desa & ping bu
pelaksan Posbind jawab Progra Desa &
aan u Posbind mer aparat
Posbind u desa
u aktif
    c Pembinaan Pos Pemanta Kader Jumlah Penang Karyaw Pendam Tr
UKK uan Pos UKK = 1 POS gung an ping
pelaksan UKK jawab Pabrik Desa &
aan Pos Pos Perdan aparat
UKK UKK a desa
    d Pembinaan Pemanta Kader Jumlah PJ Pesant Kepala Tr
Poskestren uan & Poskestr =2 Pos Poskest ren Al- Yayasan
pembina en ren Amin & pesantr
an Asyifa en
Poskestr
en
    e Pembinaan Upaya Pemanta Pelaku jumlah= Pengel Pelaku Pelaku Se
Kesehatan uan & pengoba 26 ola pengob pengob bu
Tradisional pembina tan Prog atan atan
an tradision Hatra tradisio tradisio
Upaya al nal nal
Kesehata
n
tradision
al
    f Pembinaan UKGM Pemanta Masyara Ibu Pengel Kader Kader & Se
uan & kat hamil & ola & Kepala bu
pembina balita Progra Kepala Dusun
an m Dusun
UKBM UKGM
    1. Pemeriksaan              
5 Kesehatan,
Pemberian Tablet
Tambah darah,
Edukasi Gizi
Seimbang dan
Pendidikan Kespro
pada Anak Usia
Sekolah dan
Remaja
    a Pembinaan Mengev lingkung siswa & Pengel Promk Kepala Ja
Penerapan aluasi n sekolah guru ola es Sekolah
Protokol tingkat Ausrem &
Kesehatan di kepatuh instansi
satuan pendidikan an terkait
terhadap
Prokes
    b Penguatan UKS Evaluasi lingkung siswa & Pengel Promk Kepala Fe
dengan Evaluasi pelaksan n sekolah guru ola es Sekolah
Kegiatan UKS di aa Ausrem &
Tk. Kec kegiatan instansi
UKS di terkait
sekolah
    c Pengembangan Sosialisa Remaja Remaja Pengel Promk Kader & M
dan pelaksanaan si Usia ola es Pa
Posyandu Remaja Posyand Ausrem Lurah
u
Remaja
    d Pendidikan Penyulu Remaja Remaja Pengel Promk Kader & M
Kesehatan han Usia ola es Pa
Reproduksi pada Kespro Ausrem Lurah
Remaja pada ,
remaja sekolah
    e Pemberian dan Untuk Remaja Remaja progra TPG, Guru Ja
Pemantauan memini Putri 12 - putri mmer Petuga UKS Ju
Tablet FE pada malisasi 18 th SMP/M s UKS
Remaja Putri remaja ts dan
putri SMA/M
mengala A
mi
anemia
    f Pemeriksaan Hb Diketahu Remaja 30 progra Nutrisi Guru Ju
pada Remaja Putri inya Putri remaja mmer onis, UKS
berhasil putri UKS,
tidaknya Lab,
pemberi Promk
an tablet es
tambah
darah
    g Pelaksanaan Skrining Murid kls 7 & Pomkes Nutrisi Guru Ju
Pemeriksaan dan baru 9 onis, UKS Ju
kesehatan anak penjarin UKS,
usia sekolah dan gan Lab,
remaja dan PHBS kesehata Promk
n pada es
usia
sekolah
      UKGS Penyulu Murid kls 7 & Pomkes Nutrisi Guru Ju
han dan baru 9 onis, UKS Ju
pemeriks UKS,
aan Gigi Lab,
Promk
es
    h Pembinaan Kader Review Remaja 3 orang pomkes Ausre Guru ju
Kesehatan Remaja kader per m, UKS
kesehata desa Nutrisi
n remaja onis

    1. Pelayanan              
6 Kesehatan
Reproduksi bagi
calon pengantin
dan Pasangan
Usia Subur (PUS)
    a Pertemuan Skrining Catin 15 KIA KIA, Guru Ap
Penguatan Catin pasang Promk UKS
Kesehatan an es &
Reproduksi bagi Pengel
Catin ola
progra
m AIDS
    1. Pelaksanaan Kelas              
8 Ibu
    a Kelas Ibu Hamil meningk Bumil Ibu KIA KIA, Kader Ap
atkan Hamil Promk dan
pengeta Trimest es & pemeri
huan, er ke 2 Pengel ntah
merubah = 36 Kel ola setemp
sikap progra at
dan m AIDS
perilaku
ibu agar
memaha
mi
tentang
kehamila
n,
perubah
an tubuh
dan
keluhan
selama
kehamila
n dll
    b Klas Ibu Balita meningk Balita Ibu KIA KIA, Kader Ap
atkan mbalita Promk dan
pengeta es & pemeri
huan, Pengel ntah
merubah ola setemp
sikap progra at
dan m AIDS
perilaku
ibu
perkemb
angan
vab
2 Upayan 2. Surveilans Gizi              
Perbaikan 1
Gizi
Masyarakat
    a Pendampingan Meninka Balita 60 Pos KIA Gizi, PKP & tia
pemantauan tkan Promk PKK bu
pertumbuhan di posyand es ,
Posyandu u ke Ausre
strata m
Mandiri
    b Pendataan dan Kader Kader Promke Gizi 14331 Ju
Pemutakhiran menentu osyandu s dan RT
sasaran Program kan PPJ
kesehatan sasaran
terintegrasi dalam yang
upaya perbaikan sesuai
gizi masyarakat
    c Optimalisasi Bulan Upaya Baui/Bali 60 posy progra Lintas Promke Fe
Penimbangan masyara ta di mmer sektor s, Bidan M
Balita (BPB kat Posyand dan Desa Ag
dalam u Lintas No
memant progra
au m
pertumb
uhan
dan
perkemb
angan
anak
    d Validasi Memvali Bayi/Bali 60 posy progra Lintas Kader M
Bayi/Balita dasi ta mmer progra Posy, pr
Stunting kasus stunting m Kesling, Se
stunting Bidan
untuk Desa
mendap
atkan
hasil
yang
lebih
akurat
    e Pelacakan dan deteksi Bumil 9 ds progra TPG, Bidan Ju
Pembinaan Kasus dini, dan KEK, mmer Bidan Desa,
Bumil KEK dan mengide Balita Koor, Kader
Balita Gizi Buruk ntifikasi Gizi Dokter,
kasus Buruk Promk
kurang es
gizi yang
ditemuk
an atau
kasus
atas
laporan
posyand
u/bides
    f Pemantauan Tersedia Rumah 10 RW progra TPG Kader Ja
Garam Beryodium nya tangga mmer Kesehat
informas an
i secara
terus
menerus
tentanng
konsums
i garam
beryodiu
m
    g Banner Hari Gizi Memberi     progra TPG,   Ja
Nasional kan mmer Promk
informas es
i kepada
masyara
kat
tentang
peringat
an hari
gizi
    2. Pendidikan Gizi              
2 melalui
peningkatan
konsumsi Gizi pda
Ibu Hamil dan
Balita
    a Kelas Ibu Pintar Meningk Ibu 60 Posy progra TPG, Bidan Ja
Gizi atkan Hamil, mmer Promk Desa,
pengeta Ibu es Kader
huan ibu Bayi/Bali
dalam ta 0 - 23
PMBA, bln
ASI, dan
Gizi
Seimban
g
    b PMT Penyuluhan Memper Posyand 3 progra Nutrisi Bidan De
lokal dengan oleh u kelomp mmer onis & Desa,
posyandu lokus informas ok Promk Kader
stunting i tentang es
cara
pemberi
an PMT
pada
balita
    c Kegiatan edukasi Konselin ibu hamil 9 desa progra Nutrisi Bidan Ju
pada ibu hamil g PMBA, mmer onis & Desa,
dan balita ASI Promk Kader
Eksklusif, es
Gizi
Seimban
g
    2. Pemeriksaan dan              
.5 pengawasan
kualitas air dan
sanitasi dasar
      Penyehatan air Penilaian TTU di 657 Petugas Petuga Pemdes Ja
dan sanitasi dasar sanitasi wilayah TTU Kesling s , kader, De
melalui IKL TTU dan kerja Kesling promke er
pembina puskesm s
an TPM as
di
wilayah
kerja
puskesm
as
      Penyehatan air Penilaian TPM di 365 Petugas Petuga Rumah Ja
dan sanitasi dasar sanitasi wilayah TPM Kesling s makan, De
melalui IKL TPM dan kerja Kesling industri er
pembina puskesm rumah
an TPM as tangga
di
wilayah
kerja
puskesm
as
      Penyehatan air Mengeta Pasien pasien Petugas Petuga Bidan Ja
dan sanitasi dasar hui penderit kesling s desa, De
melalui kunjungan penyeba a Kesling Pasien er
rumah pasien b penyakit
klinik sanitasi penyakit berbasis
berbasis lingkung
lingkung an
an
3 Upaya 3. Penggerakan Pengger Desa Desa Promke Kec, Paguyu No
Gerakan 1 Gerakan akan Siaga s PKK & ban
Masyarakat Masyarakat Hidup tokoh Promk Desa
Hidup sehat Sehat masyara es Siaga &
(GERMAS) kat, Pokja
tokoh Desa Tk
agama, kec
kader,
fasilitato
r desa,
kelompo
k
masyara
kat
lainnya
untuk
melakuk
an
kegiatan
Germas
    3. Pelaksanaan              
2 Germas, Aktifitas
Fisik, Pemeriksaan
Kesehatan Berkala
dan Edukasi Gizi
Seimbang di
tingkat
kecamatan/
wilayah
Puskesmas
    a Pemeriksaan Skrining karyawa karyaw Prog.Ke Dokter, semua Se
kesehatan kesehata n Kec, an Kec, sorga & Perawa SKPD bu
berkala, Aktifitas n untuk aparat aparat Promke t& Kec
fisik dan edukasi karyawa Desa & Desa & s Analis
gizi seimbang n Kec, Linsek Linsek
aparat lainnya lainnya
Desa &
Linsek
lainnya
    3. Kampanye lokal Penyeba Masyara Masyar Promke Semua semua Ju
3 dalam rluasan kat akat s progra SKPD
mendukung informas m Kec
pelaksanaan i melalui
Germas media
spesifik
lokal/tra
disional
    3. Upaya Kesehatan              
4 Olahraga
    a Pembinaan test Jemaah Jemaah Prog Prog semua Se
kesehatan olah kebugar Haji, Haji, Kesorga Kesorg SKPD bu
raga dan an Karyawa Karyaw a Kec
pengukuran n& an &
kebugaran sekolah sekolah
jasmani
4 Upaya 4. Penyelidikan Mengga Masyara Jumlah Promke Semua semua Ad
Deteksi Dini 7 Epidemiologi (PE) mbarkan kat 10 s progra SKPD Ka
Preventif dan penyakit KLB & masalah Kasus m Kec
Respons penanggulangan kesehata
Penyakit KLB n yang
terdapat
di dalam
masyara
kat
dengan
menentu
kan
frekuens
i,
distribusi
dan
determi
nan
penyakit
berdasar
kan
atribut
dan
variabel
menurut
segitiga
epidemi
ologi
(orang,
tempat
dan
waktu).
    4. Validasi sasaran, menunju aparat Aparat Prog Pengel Pemeri Ja
1 hasil cakupan kan desa & desa & ODGJ ola ntah
6 GME, Depresi, tingkat kader kader Prog Desa
ODGJ Berat, kevalida PTM
penyalahgunaan n atau
Napza dan Bunuh kesahiha
diri n suatu
instrume
nt.
    4. Deteksi Dini kasus              
1 HIV/AIDS, TBC,
7 Hepatitis, malaria
dan penyakit
menular lainnya
pada ibu hamil
dan kelompok
resiko
    a HIV AIDS              
    a. Deteksi Dini kasus Menemu Ibu hami, 1008 Progra Progra Progra Ja
1 HIV dan IMS pada kan Pasien mmer mmer m KIA, De
kelompok risiko secara TB dan HIV HIV Laborat er
dan ibu hamil dini populasi orium,
kasus kunci bidan
HIV/AIDS desa,
pada ibu PMB
hamil
dan
kelompo
k
berisiko
    a. Kunjungan rumah Penampi Penderit 10 Progra Progra LSM, Ja
2 untuk motivasi ngan a mmer mmer bidan De
pengobatan pada penderit HIV/ODH HIV HIV desa, er
ODHA/Pelacakan a A pasien
ODHA mangkir HIV/AIDS
dan
memant
au
kepatuh
an
minum
obat
ARV
    b TB              
    b. Contack tracking Melakuk kontak kontak PJ * linsek, Ja
1 terhadap Kontak an serumah seruma Progra Transp kader De
Serumah kasus TB Pelacaka kasus TB h TB m TB or er
baru yang n dan 2021 2021 petuga
ditemukan tahun Penemu s
2019-2020 an Kasus
TB
secara
Aktiv
    b. Pengambilan Mengam kontak semua PJ * linsek, Ja
2 Sample Sputum bil serumah kontak Progra Transp kader De
Turduga TB Hasil Sample kasus TB seruma m TB or er
tracking terhadap Sputum 2018 - h kasus petuga
Kontak serumah Untuk 2019 TB 2018 s
kasus TB 2019 - Pemeriks - 2019
2020 aan TCM
ke
Rumah
Terduga
TB
    b. Contack tracking Skring Rumah kontak Kader * linsek, Ap
3 terhadap Kontak terhadap sekitar Erat TB Jiwa Transp kader
erat kasus TB baru Kontak kasus TB 2021 or
yang ditemukan Erat TB baru petuga
tahun 2022 Baru yang s
yang ditemuka
ditemuk n tahun
an tahun 2021
2021,
jika data
menduk
ung
untuk
ditegaka
n
sebagai
terduga
TB wajib
diperiksa
TCM
    b. Pengambilan Mengam kontak semua PJ * linsek, Ja
4 Samplle Sputum bil serumah kontak Progra Transp kader De
Turduga TB Hasil Sample kasus TB seruma m TB or er
tracking terhadap Sputum baru h kasus petuga
Kontak Erat kasus Untuk yang TB baru s
TB baru yang Pemeriks ditemuka yang
ditemukan tahun aan TCM n tahun ditemu
2022 ke 2021 kan
Rumah tahun
Terduga 2021
TB
    4. Deteksi dini faktor              
1 resiko PTM di
8 Posbindu PTM
dan Posyandu
Lansia
    a. Skrining mendete masyara usia PJ Transp Desa & tr
1 kesehatan ksi diini kat >15 th progra ort Kader
suatu m PTM petuga
penyakit s
di kader/t
masyara oma
kat
    a. Penyuluhan dan Deteksi Wanita Wanita PJ Pj. Desa & tr
2 Pelasanaan Tes dini PUS PUS progra Progra Kader
IVA dengan m PTM m TB &
test IVA Promk
es

    4. Penemuan kasus              
1 PD31, kasus
9 kontak TB dan
Kasus Mankir
    4. Konseling dan Penemu masyara jumlah Pj Pj Dokter Se
2 deteksi dini an kat 20 Progra Progra & bu
1 masalah secara kasus/b m ODGJ m Promek
kesehatan jiwa cepat ln ODGJ es
dan Nafza dengan & PTM
penangg
ulangan
yang
cepat &
tepat
    4. Pelaksanaan Meningk masyara jumlah Pengel Perawa Dokter Se
2 pelayanan atkan kat 2 ola t/Bidan & bu
2 imunisasi baik derajat kasus/b Imunisa Promke
imunisasi rutin, kesehata ln si s
pengenalan n
antigen baru, masyara
imunisasi kat
tambahan
maupun kegiatan
defaulter tracking
      Pelaksanaan Meningk Balita jumlah Pengel Perawa Dokter Se
imunisasi di atkan 60 ola t/Bidan & bu
Posyandu derajat Posnind Imunisa Promke
kesehata u si s
n
masyara
kat
                     
      Pelaksanaan BIAS Meningk anak jumlah Pengel Perawa Dokter O
atkan sekolah = 30 ola t/Bidan &
imun sekolah Imunisa Promke
anak si s
sekolah

    4. Pemberian Obat Pencega anak jumlah Pengel Perawa Dokter Fe


2 Pencegah Masai han sekolah = 30 ola t/Bidan & Ag
4 (POPM) untuk penyakit sekolah prog Promke
penceghan untuk Kecacin s
penyakit anak gan
sekolah
    4. Advokasi/sosialisa              
2 si/lokakarya/rapat
5 koordinasi lintas
sektor (LS)/Linta
program (LP)
terkait
pencegahan dan
pengendalian
penyakit
    a Lintas Sektor Penyeba semua SKPD Kepala PJ semua Se
rluasan SKPD tk terkait Puskes teknis, SKPD tk bu
informas Kec mas PJ Kec
i capaian UKM,
kinerja PJ UKP
dan
tindak
lanjut
dari
masalah
kesehata
n
    b Lintas Program Analisis program progra Kepala PJ progra Se
hasil er mer dg Puskes teknis, mer bu
capaian capaian mas PJ
kinerja SPM UKM,
Program blm PJ UKP
mencap
ai
target
    4. Penyediaan bahan Penyeba Masyara masyar promke Semua Semua  
2 media komunikasi rluasan kat akat s Progra Progra
6 informasi dan informas beresik m m
edukasi (KIE) i tentang o
suatu
penyakit
    4. Pendataan Meningk anak anak Pengel Promk Dinas Ja
2 sasaran POPM atkan TK/PAUD TK/PAU ola es & Pendidi
7 ketepata & SD D & SD prog Prog kan
n Kecacin UKS
sasaran gan
pemberi
an/POP
M
                     
    4. Pengendalian              
3 vektor nyamuk
0 (Pemberantasan
Sarang Nyamuk,
larvasidan,
fogging, IRS,
modifikasi
lingkungan
      Fooging Pencega Rumah Rumah Pengel Transp Kader Tr
han dan warga warga ola ort Kesehat
pembera dengan Progra petuga an
ntassan pendrit m DBD s
DBD a DBD & Tim Puskes
dan Fooging mas
sekitarn
ya
dengan
radius
100 m
    4. Pemantauan              
3 jentik secara
2 berkala
      Transport Menuru Rumah Rumah Pengel Transp Kader TW
koordinator nkan tangga ola ort Kesehat
angka Progra petuga an
kejadian m DBD s kader
DBD

    4. Monitoring, Monitori Kader Kader Pengel Pengel Kader Se


3 bimbingan teknis ng Posbindu Posbind ola ola dan bu
9 pelaksanaan peaksan u progra progra Pemeri
kegiatan pos aan m PTM m PTM ntah
pembinaan POSBIND Desa
terpadu u
(Posbindu)penyaki
t tidak menular
oleh petugas
puskesmas
      Pertemuan teknis Pertemu Kader Kader Pengel Operat Kader m
laporan Posbindu an teknis Posbindu Posbind ola or, dan
input u progra Promk Pemeri
laporan m PTM es ntah
Posbind Desa
u kepada
kader
    4. Kunjungan rumah Memant pasien Keluarg Pengel Pengel Kader Se
4 untuk tatalksana au/ filariasis a ola ola dan bu
4 filariasis memerik pasien prog prog Pemeri
san Kecacin Kecaci ntah
keaddaa gan ngan Desa
n pasien
    4. Pembentukan dan Memben Paasien Keluarg Pengel Promk Kader Fe
4 pengaktifan, serta tu kader ODGJ a ola es dan
7 pembinaan kader kesehata pasien prog Pemeri
kesehatan n khusus ODGJ ntah
program p2P serta kader Desa
masalah Keswa
kesehatan jiwa untuk
dan nafza memban
tu
mencapa
i target
SPM &
ODGJ
tetap
diobati
    4. Pertemuan Evaluasi Kader TB Keluarg Pengel Promk Kader Se
4 berkala kader kendala a ola es dan er
9 kesehatan untuk di pasien prog TB Pemeri
P2P lapangan ntah
dan Desa
kemudia
n di
analisis
bersama
-sama
dengan
kader TB
5 STBM Desa 5. Pelaksanaan              
Prioritas 1 STBM Desa
prioritas
    1 Pemicuan Terwuju Masyara Dusun Petugas Petuga RT,RW, Se
dnya 5 kat,kader kesling s kadus, bu
Pilar , Toma, Kesling Kader
STBM TOGA

    2 Identifikasi Mengide Dusun di Dusun Petugas Petuga Masyar Se


Masalah (Imas) ntifikasi wilayah kesling s akat bu
Masalah, kerja Kesling
Memeca puskesm
hkan as
masalah
dan
membua
t
rencana
tindak
lanjut
      Peta Sanitasi              
      Peta dusun              

    3 Pemeriksaan Untuk Sumber Dusun Petugas Petuga Labkesd  


Kualitas Sumber mengeta air kesling s a
Air Minum hui minum kesling
kualitas balita
sumber stunting
air
minum
yang
dikonsu
msi
    4 sweeping jamban Untuk Rumah Dusun Petugas Petuga RT,RW,  
mengeta tangga kesling s kadus,
hui Kesling Kader
keberad
aan
jamban
sehat
6 Penyediaan     untuk Gizi dan          
tenaga memban Admin
dengan tu
perjanjian kegiatan
program
dan
manajm
en
puskesm
as
7 Akselerasi 7. Pelaksanaan untuk            
Program 1 kunjungan memberi
Indonesia keluarga dan kan
Sehat dengan intervensi awal pelayana
Pendekatan dalam rangka n
Keluarga (PIS- deteksi dini dan berkelan
PK) pengelolaan jutan
masalah
kesehatan
terintegrasi
melalui
pendekatan
keluarga
    7. Pelaksanaan Untuk            
2 intervensi lanjut memberi
termasuk kan
Perkesmas pengoba
ddalam rangka tan
intervensi hasil secara
PIS-PK dini
8 Fungsi 8. Lokakarya mini Pelaksan Karyawa          
Manajmen 1 dalam rangka aan P1, n
Puskesmas penguatan P2 dan Puskesm
(P1, P2, P3) perencanaan (P1), P3 as
penggerakan
pelaksanaan (P2),
pengawasan
pengendalian dan
penilaian (P3)
kinerja Puskesmas
serta kegiatan
koordinasi lintas
sektor lainnya.
      Lokmin Koordina Semua          
si SKPD Kec
dengan Sindangk
Linsek asih
terkait
program
puskesm
as yang
belum
tercapai
    Konsultasi & Konsulta Dinas          
Koordinasi BOK si & Kesehata
Koordina n
si K kab
Ciamis

9 Upaya 1 Skrining Lansia Deteksi lansia 54 Nuryan Pelaksa   1


Kesehatan dini Posyan ah, SST na
Lanjut Usia kesehata du Prog.La
n lansia lansia nsia

    2 Pembinaan Tercipta Posyand 54 Nuryan Pelaksa   Se


Pusbila nya u Lansia Posyan ah, SST na Bu
kader du Prog.La
kesehata lansia nsia
n yang
terampil
    3 Peningkatan Tercipta Kader 5 orang Nuryan Pelaks Promke Ag
Kapasitas Kader nya Pusbila kader ah, SST Prog.La s
Pusbila kader dari 17 nsia,
kesehata Pusbila Promk
n yang es
terampil
    4 Pemberdayaan Tercipta Kader Kader Nuryan Pelaks Promke Fe
Lansia dalam nya lansia lansia ah, SST Prog.La s
peningkatan kader nsia,
kesehatan kesehata Promk
keluarga n yang es
terampil
      Jumlah              

1 Upaya a pelacakan kontak              


0 Pencegahan dan pemantauan
Pengendalian harian selama
Covid-19 karantina/isolaasi
oleh
tracer/petugas
Puskesmas
    b Biaya Komunikasi              
pelacakan kontak
dan pemantauan

    c Pengolah data              
puskesmas
    d Biaya Komunikasi              
untuk pengolah
data puskesmas

    e Penyelidikan              
Epidemiologi

    f Pengiriman              
Spesimen

    g Peningkatan              
kapasitas bagi
petugas pelacakan
kontak/tracer

      Jumlah Covid              

      JUMLAH TOTAL              
PEMERINTAH KABUPATEN CIAMIS
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS SINDANGKASIH
Alamat : Jln. Raya Sindangkasih No. 05 Desa Sindangkasih
Kecamatan Cipaku e-mail : pkmSindangkasih10230902@gmail.com
CIAMIS
Kode Pos 46252

KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS


SINDANGKASIH NOMOR : 440/Kpts.
001/PKM.CRH/I/2021
LAMPIRAN : 3 (Tiga)

TENTANG
PENETAPAN TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS

KEPALA UPTD PUSKESMAS SINDANGKASIH,

Menimbang : a. bahwa dalam rangka memperlancar kegiatan


perencanaan tingkat Puskesmas dipandang
perlu menetapkan Tim Perencanaan Tingkat
Puskesmas di UPTD Puskesmas Sindangkasih;
b. bahwa dalam rangka pelaksanaan misi UPTD
Puskesmas Sindangkasih yang pertama yaitu
menyelenggarakan pelayanan kesehatan
kepada masyarakat secara maksimal;
c. Bahwa berdasarkan pertimbangan
sebagaimana dimaksud pada butir a dan butir
b perlu menetapkan dalam suatu Keputusan
Kepala UPTD Puskesmas tentang penetapan
tim perencanaan tingkat puskemas di UPTD
Puskesmas
Sindangkasih;
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang
Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional;
2. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan;
4. Peraturan Menteri Kesehatan Kesehatan
Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2014
tentang Pusat Kesehatan Masarakat;
5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor 44 tahun 2016 tentang
Manajemen Puskesmas;
6. Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor 46 tahun 2016 tentang
Akreditasi Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama,
Praktek Dokter Mandiri, Praktek Dokter Gigi
Mandiri;
7. Peraturan Bupati Ciamis Nomor 12A Tahun
2013 tentang Tata Naskah Dinas di lingkungan
pemerintahan Kabupaten Ciamis;

MEMUTUSKAN
Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS
SINDANGKASIH TENTANG TIM
PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS DI
UPTD PUSKESMAS SINDANGKASIH
KESATU : Penetapan Tim Perencanaan Tingkat
Puskesmas di UPTD Puskesmas Sindangkasih
sebagaimana tercantum pada lampiran
Keputusan ini;
KEDUA : Pegawai yang tercantum namanya pada
lampiran surat keputusan ini sebagaimana
dimaksud pada diktum pertama mempunyai
tugas pokok dan tugas tambahan yaitu :
1. Menyusun dokumen perencanaan(RUK RPK)

210
2. Melaksanakan tahapan-tahapan
perencanaan sebagai berikut :
a. Proses persiapan
b. Analisis data
c. Penyusunan RUK
d. Penyusunan RPK
3. Menyusun profil dan laporan tahunan
4. Menyusun SPM dan MDGs
5. Penyusunan RUK dilakukan sekali setahun;
KETIGA : Biaya yang timbul sebagai akibat
ditetapkannya Keputusan Kepala Puskesmas
ini dibebankan kepada Anggaran Pendapatan
dan Belanja Daerah Kabupaten Ciamis dan
Biaya Operasional Kesehatan Puskesmas
Sindangkasih Tahun Anggaran 2020;
KEEMPAT : Hal-hal yang belum cukup diatur dalam
Keputusan Kepala Puskesmas ini, sepanjang
mengenai teknis pelaksanaannya diatur lebih
lanjut oleh Standar Operasional Prosedur yang
ditetapkan kemudian oleh Kepala Puskesmas;
KELIMA : Keputusan Kepala Puskesmas ini berlaku sejak
tanggal ditetapkan, dengan ketentuan akan
ditinjau kembali apabila diperlukan.

Ditetapkan di : Sindangkasih
Pada tanggal : 27 Januari 2021

KEPALA UPTD
PUSKESMAS
SINDANGKASIH,

YAYAT HENDAYANA
LAMPIRAN I KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS
NOMOR : 440/Kpts. 001/PKM.CRH/I/2021
TANGGAL : 27 Januari 2021
TENTANG : TIM PERENCANAAN TINGKAT
PUSKESMAS DI UPTD PUSKESMAS
SINDANGKASIH

TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


DI UPTD PUSKESMAS
SINDANGKASIH

I. TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSESMAS


Penanggung Jawab : Kepala UPTD Puskesmas
Sindangkasih Ketua : Ema Yuni
Ramdhania, Am.Kep Sekretaris : Engkos
Kosmara, AMd.Kep Anggota :
1. dr. Rena Rosalina
2. Lilis Yanti Nurhayati, Am.Keb
3. Ai Suryani, AmKG
4. Heri Hermawan, S.IP
5. Ina Pitriani, Am.Keb

KEPALA UPTD
PUSKESMAS
SINDANGKASIH,

YAYAT HENDAYANA
212
LAMPIRAN II KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS
NOMOR : 440/Kpts. 001/PKM.CRH/I/2021
TANGGAL : 27 Januari 2021
TENTANG : TIM PERENCANAAN TINGKAT
PUSKESMAS DI UPTD PUSKESMAS
SINDANGKASIH

II. TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TUGAS INTEGRASI TIM


PERENCANA TINGKAT PUSKESMAS

NO TUGAS POKOK, FUNGSI TUGAS INTEGRASI


1. Menyusun Dokumen Menyusun Profil dan
perencanaan (RUK dan RPK) Laporan Tahunan
UPTD Puskesmas UPTD Puskesmas
Sindangkasih
Sindangka
sih
2. Melaksanakan Tahapan- Menyusun SPM dan
tahapan perencanaan MDGs
a. Proses Persipan
b. Analisa Data
c. Penyusunan RUK
d. Penyusunan RPK
3. Dilakukan sekali dalam 1
tahun sebelum pembahasan
Musrenbang
Desa/Kelurahan.

KEPALA UPTD
PUSKESMAS
SINDANGKASIH,

YAYAT HENDAYANA
LAMPIRAN III KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS
NOMOR : 440/Kpts. 001/PKM.CRH/I/2021
TANGGAL : 27 JANUARI 2021
TENTANG : TIM PERENCANAAN TINGKAT
PUSKESMAS DI UPTD PUSKESMAS
SINDANGKASIH

III. URAIAN TUGAS TIM PERENCANAAN PUSKESMAS

NO PENANGGUNG JAWAB URAIAN TUGAS

1. Penanggungjawab Tim Menerima hasil Usulan Kegiatan


Perencanaan dari masing-masing Bidang.
1. Bersama Penanggungjawab
Bidang membahas Usulan
kesehatan dari masing-
masing Bidang.
2. Mensyahkan Usulan
Kesehatan dari Penanggung
Jawab Bidang
2. Ketua Tim Perencanaan 1. Melakukan evaluasi
pencapaian kinerja dari
masing- masing bidang.
2. Mengkoordinir penyusunan
RTL dari masing-masing
Bidang yang termasuk dalam
pelayanan yang masih belum
mencapai target.
3. Mengkoordinir penyusunan
RUK sesuai RTL dari masing-
masing Bidang.
4. Melaporkan hasil Usulan
Kesehatan kepada

214
NO PENANGGUNG JAWAB URAIAN TUGAS

penanggungjawab.
3. Ketua Bidang UKM 1. Melakukan evaluasi
pencapaian kinerja dari
masing-masing program/
pelayanan yang termasuk
dalam UKM Essensial dan
Pengembangan.
2. Mengkoordinir penyusunan
RTL dari masing-masing
program/ pelayanan yang
termasuk dalam UKM
Essensial dan Pengembangan
terutama bagi program/
pelayanan yang masih belum
mencapai target.
3. Menyusun RUK sesuai RTL
dari masing- masing program/
pelayanan yang termasuk
dalam UKM Essensial dan
Pengembangan
2. Ketua Bidang UKP 1. Melakukan evaluasi
pencapaian kinerja dari
masing-masing program/
pelayanan yang termasuk
dalam Bidang UKP.
2. Mengkoordinir penyusunan
RTL dari masing-masing
program/ pelayanan yang
termasuk dalam pelayanan
NO PENANGGUNG JAWAB URAIAN TUGAS

yang masih belum mencapai


target.
3. Menyusun RUK sesuai RTL
dari masing- masing program/
pelayanan yang termasuk
dalam UKP.
3. Ketua Bidang Admen 1. Melakukan evaluasi
pencapaian kinerja dari
masing- masing program/
pelayanan yang termasuk
dalam
bidang Admen,
2. Mengkoordinir penyusunan
RTL dari masing-masing
program/ pelayanan yang
termasuk dalam pelayanan
yang masih belum mencapai
target,
3. Menyusun RUK sesuai RTL
dari masing-masing program/
pelayanan yang termasuk
dalam Admen.

KEPALA UPTD
PUSKESMAS
SINDANGKASIH,

YAYAT HENDAYANA

216
RENCANA KEBUTUHAN PEGAWAI
UPTD PUSKESMAS
SINDANGKASIH

Non
No Jabatan Jenjang ASN Kebutuhan Kesenjangan Ket.
ASN
1.1 PENGEMUDI AMBULAN Jabatan Pelaksana 0 0 1 -1 K
PENGADMINISTRASI
2.1 Jabatan Pelaksana 0 1 1 -1 K
KEUANGAN
PRANATA
3.1 LABORATORIUM Pelaksana 0 2 2 -2 K
KESEHATAN
PENGADMINISTRASI
4.1 Jabatan Pelaksana 2 0 2 0 S
UMUM
Pelaksana
5.1 BIDAN 2 0 2 0 S
Lanjutan
5.2 BIDAN Penyelia 1 0 2 -1 K
5.3 BIDAN Pelaksana 4 6 8 -4 K
5.4 BIDAN Ahli Madya 1 0 1 0 S
6.1 PERAWAT Penyelia 1 0 1 0 S
6.2 PERAWAT Mahir 0 0 1 -1 K
6.3 PERAWAT Ahli Pertama 0 0 1 -1 K
6.4 PERAWAT Terampil 1 4 5 -4 K
6.5 PERAWAT Ahli Muda 2 0 3 -1 K
6.6 PERAWAT Ahli Madya 0 0 1 -1 K
7.1 DOKTER Ahli Pertama 0 2 2 -2 K
7.2 DOKTER Ahli Muda 0 0 1 -1 K
8.1 ANALIS KEUANGAN Jabatan Pelaksana 0 0 1 -1 K
9.1 PETUGAS KEAMANAN Jabatan Pelaksana 0 0 1 -1 K
10.1 PEREKAM MEDIS Pelaksana 0 0 2 -2 K
11.1 APOTEKER Ahli Pertama 0 1 1 -1 K
Pelaksana
12.1 SANITARIAN 0 0 1 -1 K
Lanjutan
12.2 SANITARIAN Penyelia 0 0 0 0 S
13.1 DOKTER GIGI Ahli Pertama 0 0 1 -1 K
14.1 ASISTEN APOTEKER Pelaksana 0 0 1 -1 K
15.1 TERAPIS GIGI DAN MULUT Terampil 0 0 1 -1 K
15.2 TERAPIS GIGI DAN MULUT Penyelia 2 0 2 0 S
16.1 BENDAHARA Jabatan Pelaksana 0 0 1 -1 K
PENYULUH KESEHATAN
17.1 Ahli Pertama 0 1 1 -1 K
MASYARAKAT
18.1 NUTRISIONIS Pelaksana 0 1 1 -1 K
EPIDEMIOLOG
19.1 Ahli Pertama 0 0 1 -1 K
KESEHATAN
Non
No Jabatan Jenjang ASN Kebutuhan Kesenjangan Ket.
ASN
20.1 PRAMU KEBERSIHAN Jabatan Pelaksana 0 0 1 -1 K
PENGADMINISTRASI
21.1 Jabatan Pelaksana 0 0 1 -1 K
KEPEGAWAIAN

218

Anda mungkin juga menyukai