PUSKESMAS
SINDANGKASIH
RENCANA
USULAN
KEGIATAN
2022
2
i.
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas
berkat dan karunia-Nya kami dapat menyusun Laporan Perencanaan
Tingkat Puskesmas (PTP) UPTD Puskesmas Sindangkasih untuk tahun
2020.
HERMAWAN, SKM
NIP: 19631020 198803 1 003
DAFTAR ISI
Halaman
iii
BAB. VI KESIMPULAN DAN SARAN .………………………......... 148
BAB. VII PENUTUP ………………………………………………..…. 150
Daftar Pustaka
iv
DAFTAR TABEL
Hal
Tabel 3.1 Data Wilayah dan Fasilitas Kesehatan …………………. 19
Tabel 3.2 Data Ketenagaan …………………………………………. 20
Tabel 3.3 Keadaan Obat dan Bahan Habis Pakai ………………… 22
Tabel 3.4 Keadaan Peralatan Kesehatan ………………………….. 33
Tabel 3.5 Pembiayaan Kesehatan ………………………………… 44
Tabel 3.6 Keadaan Sarana dan Prasarana ………………………… 45
Tabel 3.7 Peran Serta Masyarakat ………………………………….. 48
Tabel 3.8 Jumlah Penduduk ………………………………………… 49
Tabel 3.9 Jumlak Penduduk menurut Jenis Kelamin dan Umur …. 50
Tabel 3.10 Data Sekolah ………………………………………………. 51
Tabel 3.11 Jumlah Siswa Kober ……………………………………… 53
Tabel 3.12 Jumlah Siswa TK/RA ……….…………………………… 54
Tabel 3.13 Jumlah Siswa SD/MI ……………………………………… 55
Tabel 3.14 Jumlah Siswa SMP/MTS…….…………………………… 57
Tabel 3.15 Jumlah Siswa SMA/MA ………………………….……… 57
Tabel 3.16 Data Kesehatan Lingkungan ……………………………. 58
Tabel 3.17 Jumlah Kematian Bayi Tahun 2016 – 2020 ……………. 85
Tabel 3.18 Pola Penyebab Kematian Ibu Maternal ………………… 86
Tabel 3.19 Data Kunjungan …………………………………………… 87
Tabel 3.20 10 Besar Penyakit ………………………………………… 88
Tabel 3.21 Data Kejadian Luar Biasa ……………………………….. 89
Tabel 3.22 Standar Pelayanan Minimal tahun 2020 ……………… 89
Tabel 3.23 Penilaian Kinerja Puskesmas Tahun 2020 ……………. 91
Tabel 3.24 Hasil Survey Tahun 2020 ……………………………….. 105
Tabel 4.1 Identifikasi Masalah ……………………………………… 110
Tabel 4.2 Masalah Terpilih ………………………………………….. 117
Tabel 4.3 Urutan Prioritas Masalah ………………………………… 118
Tabel 4.4 Merumuskan Masalah …………………………………… 120
Tabel 4.5 Menentukan Cara Pemecahan Masalah ……………… 139
v
DAFTAR LAMPIRAN
vi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
3
B. Tujuan dan Manfaat
1. Tujuan Umum
Meningkatkan kemampuan manajemen Puskesmas
dalam rangka mengelola kegiatan-kegiatan dalam upaya
peningkatan fungsi Puskesmas sebagai pusat pengembangan,
pembinaan dan pelaksanaan upaya kesehatan di wilayah
kerjanya.
2. Tujuan Khusus
a. Puskesmas dapat menyusun rencana usulan kegiatan yang
akan dilaksanakan tahun berikutnya dalam rangka
meningkatkan cakupan dan mutu pelayanan kesehatan
sesuai dengan kebutuhan dan kondisi wilayah kerjanya;
b. Puskesmas dapat menyusun rencana pelaksanaan
kegiatan setelah diterimanya alokasi sumber daya dari
berbagai sumber dalam rangka menetapkan penggerakan
pelaksanaan kegiatan dalam tahun yang sedang berjalan;
c. Menyusun rencana 5 (lima) tahunan yang kemudian dirinci
kedalam rencana tahunan;
d. Menggerakan pelaksanaan upaya kesehatan secara efisien
dan efektif;
e. Mengelola sumber daya secara efisien dan efektif;
f. Menyusun perencanaan dan penganggaran sesuai alur
manajemen puskesmas dalam mengatasi permasalahan di
Desa dengan memastikan semua anggota masyarakat
dapat terlayani secara rutin
g. Terbentuknya semangat dan komitmen untuk bekerja
secara tim, tidak terkotak-kotak, sehingga pelayanan
kesehatan pada masyarakat dapat dilaksanakan dengan
4
lebih efektif untuk mencapai cakupan dan kualitas
pelayanan yang setinggi- tingginya.
3. Manfaat
a. Perencanaan dapat memberikan petunjuk untuk
menyelenggarakan upaya kesehatan secara efektif dan
efisien demi mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
b. Perencanaan memudahkan pengawasan dan
pertanggungjawaban
c. Perencanaan dapat mempertimbangkan hambatan
dukungan dan potensi yang ada.
C. Dasar Hukum
1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional;
2. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;
3. Peraturan Menteri Kesehatan Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masarakat;
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 44
tahun 2016 tentang Manajemen Puskesmas;
5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 46
tahun 2016 tentang Akreditasi Fasilitas Kesehatan Tingkat
Pertama, Praktek Dokter Mandiri, Praktek Dokter Gigi Mandiri;
6. Peraturan Bupati Ciamis Nomor 12A Tahun 2013 tentang Tata
Naskah Dinas di lingkungan pemerintahan Kabupaten Ciamis;
D. Ruang Lingkup
Kegiatan yang direncanakan dalam perencanaan
tahunan Puskesmas adalah semua kegiatan yang dilaksanakan
5
di UPTD Puskesmas Sindangkasih yang meliputi Upaya
Kesehatan Wajib sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat
Kesehatan Masyarakat dinyatakan bahwa Puskesmas berfungsi
menyelenggarakan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) dan
Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) tingkat pertama.
Puskesmas dalam Sistem Kesehatan Daerah Kabupaten/Kota
sebagai UPTD dinas kesehatan kabupaten/kota yang
dilimpahkan kepadanya, antara lain kegiatan dalam Standar
Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan Kabupaten/Kota
dan upaya kesehatan yang secara spesifik dibutuhkan
masyarakat setempat (Local Specific). Langkah-langkah dalam
penyusunan perencanaan tahunan upaya kesehatan wajib
adalah :
1. Menyusun Rencana Usulan Kegiatan ( RUK ) yaitu
menyusun usulan kegiatan dengan memperhatikan
berbagai kebijakan yang berlaku baik nasional maupun
daerah sesuai dengan masalah sebagai hasil kajian data
dan informasi yang tersedia di Puskesmas.
2. Mengajukan Usulan Kegiatan
Yaitu mengajukan usulan kegiatan ke Dinas Kesehatan Kota
untuk persetujuan pembiayaan.
3. Menyusun Rencana Pelaksanaan Kegiatan
Yaitu menyusun rencana pelaksanaan kegiatan yang
telah disetujui oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Ciamis
sebagai Plan of Action ( POA ).
Disamping Upaya Kesehatan Wajib, Puskesmas juga
melaksanakan Upaya Kesehatan Pengembangan yang
6
ditetapkan berdasarkan permasalahan kesehatan yang
ditemukan di masyarakat serta disesuaikan dengan kemampuan
Puskesmas. Upaya kesehatan tersebut meliputi : Upaya
kesehatan masyarakat (UKM) esensial, UKM Pengembangan
dan Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) Farmasi dan lab
serta Jejaring puskesmas.
7
Tim penyusunan ini dibentuk tujuannya adalah :
1. Menganalis situasi wilayah kerja, perilaku kesehatan
masyarakat yang ada di wilayah kerja Puskesmas
2. Mengindentifikasi permasalahan yang ada di wilayah kerja
Puskesmas Sindangkasih.
3. Menganalisis hambatan yang akan mempengaruhi tujuan
kegiatan yang akan dilaksanakan meliputi hambatan internal
maupun eksternal
4. Mengetahui program-program prioritas yang akan dilaksanakan
Puskesmas Sindangkasih dalam mengatasi masalah kesehatan
5. Menghitung anggaran yang dibutuhkan untuk kegiatan yang
direncanakan.
8
BAB II
MEKANISME PERENCANAAN PUSKESMAS
9
3. Perencanaan dapat mempertimbangkan hambatan, dukungan
dan potensi yang tersedia.
Untuk tingkat Kabupaten, dokumentasi hasil PTP Terpadu ini
dapat digunakan sebagai alat bantu monitoring penggunaan dana
dan pelaksanaan kegiatan di tingkat Puskesmas, serta untuk
mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan Puskesmas yang perlu
didukung oleh Kabupaten maupun Provinsi.
10
pengawasan pertanggungjawaban adalah kegiatan pengawasan
internal dan eksternal serta akuntabilitas petugas.
Penyusunan rencana kegiatan berupa Rencana Usulan
Kegiatan (RUK) merupakan perencanaan kegiatan Puskesmas
untuk tahun mendatang (H+1). Dalam PTP Terpadu rencana ini
diwujudkan dalam perencanaan kebutuhan kegiatan Puskesmas
(H+1) sesuai dengan kategori permasalahan lokal pada tingkat
desa dalam satu tahun. Sementara Rencana Pelaksanaan Kegiatan
(RPK) diwujudkan dalam perencanaan kegiatan sesuai dengan
skala prioritas berdasarkan alokasi dana yang tersedia dalam tahun
berjalan.
Perencanaan Tingkat Puskesmas mencakup semua kegiatan
yang termasuk dalam Upaya Kesehatan Esensial, Upaya Kesehatan
Pengembangan dan upaya kesehatan penunjang. Perencanaan ini
disusun oleh Puskesmas sebagai Rencana Tahunan Puskesmas
yang dibiayai oleh Pemerintah Daerah, Pemerintah Pusat, serta
sumber dana lainnya.
D. Tahap Perencanaan
Perencanaan Tingkat Puskesmas disusun melalui 4 tahap yaitu:
1. Tahap persiapan
2. Tahap analisa situasi
3. Tahap penyusunan Rencana Usulan Kegiatan
4. Tahap penyusunan Rencana Pelaksanaan Kegiatan.
Perencanaan dan penganggaran di Puskesmas mencakup Upaya
Kesehatan Masyarakat (UKM), dan Upaya Kesehatan Perorangan
(UKP). Perencanaan Tingkat Puskesmas (PTP) dilaksanakan pada
bulan Januari tahun Y untuk menyusun Rencana Usulan Kegiatan
11
(RUK) pada tahun mendatang (Y+1), berdasarkan hasil kajian
pencapaian kegiatan tahun sebelumnya (Y-1). Perencanaan Tingkat
Puskesmas disusun melalui 4 tahap, yaitu (1) tahap persiapan, (2)
tahap analisis situasi, (3) tahap penyusunan Rencana Usulan
Kegiatan (RUK) dan (4) tahap penyusunan Rencana Pelaksanaan
Kegiatan (RPK). Tahap persiapan diawali dengan pembentukan Tim
Penyusun PTP oleh Kepala Puskesmas yang beranggotakan staf
Puskesmas dan pengarahan Kepala Puskesmas terhadap kebijakan
yang telah ditetapkan. Tahap kedua, yaitu tahap analisis situasi
yang bertujuan untuk memperoleh informasi mengenai keadaan
dan permasalahan yang dihadapi Puskesmas melalui proses analisis
terhadap data di wilayah kerja Puskesmas. Tahap selanjutnya yaitu
tahap penyusunan RUK, yang diawali dengan analisis masalah
melalui proses identifikasi masalah, penetapan urutan prioritas
masalah, rumusan masalah, mencari akar penyebab masalah, dan
menetapkan cara-cara pemecahan masalah. Pada tahap ini, semua
proses dilakukan dengan cara diskusi curah pendapat (Brain
Storming). Tahap penyusunan RUK merupakan tahap penetapan
cara-cara pemecahan masalah menjadi suatu kegiatan yang
diusulkan dari berbagai sumber dana, mencakup upaya kegiatan
wajib, pengembangan dan penunjang, termasuk juga kegiatan
rutin/operasional. Tahap akhir dari PTP adalah tahap penyusunan
RPK, setelah adanya alokasi biaya yang telah disetujui. Tahap ini
dilaksanakan dalam bentuk kegiatan Lokakarya Mini Tahunan untuk
membahas kesepakatan RPK, yang dilaksanakan pada bulan
Januari tahun berikutnya (Y+1).
12
E. Tahap Kegiatan Siklus Manajemen Puskesmas
TABEL 1 Tahapan kegiatan siklus manajemen Puskesmas
(contoh untuk siklus tahun 2020, 2021, dan 2022)
Waktu Pihak
No Tahapan Pelaksana Keluaran
Pelaksanaan Terkait
Evaluasi kinerja
Puskesmas tahun 2015 Dinas Hasil Penilaian
1 melalui Penilaian Desember 2020 Puskesmas kesehatan Kinerja Puskesmas
Kinerja Puskesmas Kabupaten Tahun 2020
(PKP)
Persiapan penyusunan
Rencana Pelaksanaan
Kegiatan (RPK) tahun
2021 berdasarkan
Rencana Usulan Desember Draft RPK tahun
2 Puskesmas
Kegiatan (RUK) yang 2020 2021
telah disetujui dan
dibandingkan dengan
hasil kinerja Puskesmas
tahun 2020
Analisa situasi dan
pelaksanaan Survei Hasil analisa
Mawas Diri (SMD), situasi, Hasil SMD
Musyawarah dan MMD, Usulan
Masyarakat Desa Kebutuhan
(MMD) sebagai bahan Awal Januari Pemangku pelayanan
3 Desa
penyusunan RUK tahun 2021 kepentingan kesehatan
2022 dan Rencana lima masyarakat desa
tahunan periode 2022 sesuai harapan
s.d 2026, dengan rasional masyarakat
pendekatan Top-Down desa
dan Bottom-Up.
Kesiapan
pelaksanaan
kegiatan bulan
Januari tahun 2021,
Lokakarya Mini Bahan
Minggu Kedua
4 (Lokmin) Bulanan Puskesmas Musrenbangdes
Januari 2021
Pertama Tahun 2021, Draft
RUK tahun 2022,
Draft Rencana Lima
Tahunan 2021 s.d
2026
13
Waktu Pihak
No Tahapan Pelaksana Keluaran
Pelaksanaan Terkait
Penyesuaian draft
RUK tahun 2022
dengan hasil
Musyawarah
Minggu Pemangku Musrenbangdes,
Perencanaan
5 keempat Desa kepentingan Penyesuaian draft
Pembangunan Desa
Januari 2021 Tingkat Desa Rencana Lima
(Musrenbangdes)
Tahunan 2022 s.d
2026 dengan hasil
musrenbangdes
Kesiapan
pelaksanaan
Awal Minggu kegiatan bulan
6 Lokmin Bulanan Kedua pertama Puskesmas Februari tahun
Februari 2021 2021, Bahan
Lokmin Triwulan
Pertama
LS terkait Bahan
Akhir Minggu
Lokmin Triwulan dan tokoh Musrenbangmat
7 Pertama Puskesmas
Pertama masyarakat bidang kesehatan
Februari 2021
di Kecamatan tahun 2021
Penyesuaian draft
RUK tahun 2022
Musyawarah dengan hasil
Pemangku
Perencanaan Musrenbangmat,
Minggu kedua kepentingan
8 Pembangunan Kecamatan Penyesuaian draft
Februari 2021 Tingkat
Kecamatan Rencana Lima
Kecamatan
(Musrenbangmat) Tahunan 2022 s.d
2026 dengan hasil
musrenbangmat
Penyesuaian draft
RUK tahun 2022
Musyawarah dengan hasil
Pemangku
Perencanaan Musrenbangmat,
kepentingan
9 Pembangunan Maret 2021 Kab./Kota Penyesuaian draft
Tingkat
Kabupaten/Kota Rencana Lima
Kabupaten
(Musrenbangkab/kota) Tahunan 2022 s.d
2026 dengan hasil
musrenbangkab
14
F. Mekanisme Perencanaan
Langkah pertama dalam mekanisme perencanaan tingkat
puskesmas adalah dengan menyusun RUK (Rencana Usulan
Kegiatan) yang meliputi usulan kegiatan wajib dan usulan kegiatan
pengembangan. Penyusunan RUK Puskesmas harus memperhatikan
berbagai kebijakan yang berlaku baik secara global, nasional
maupun daerah sesuai dengan hasil kajian data dan informasi yang
tersedia di Puskesmas. Puskesmas perlu mempertimbangkan
masukan dari masyarakat melalui konsil kesehatan kecamatan. RUK
harus dilengkapi pula dengan usulan pembiayaan untuk kebutuhan
rutin, sarana, prasarana dan operasional puskesmas. RUK yang
disusun merupakan RUK tahun mendatang (H+1). Penyusunan RUK
disusun pada bulan januari tahun berjalan (H) berdasarkan hasil
kajian melalui dinas kesehatan kabupaten/kota. Selanjutnya RUK
Puskesmas yang terangkum dalam usulan dinas kesehatan akan
diajukan ke DPRD untuk memperoleh persetujuan pembiayaan dan
dukungan politis. Setelah mendapat persetujuan dari DPRD
selanjutnya di serahkan kembali melalui dinas kesehatan
diserahkan ke puskesmas. Berdasarkan alokasi biaya yang telah
disetujui tersebut, puskesmas menyusun RPK (Rencana
Pelaksanaan Kegiatan). Sumber pembiayaan puskesmas selain dari
anggaran daerah (DAU) ada juga dari pusat yang di alokasikan
melalui dinas kesehatan kabupaten/kota. RPK di susun dengan
melakukan penyesuaian dan pertimbangan masukan dari
masyarakat. RPK yang disusun adalah persetujuan RUK tahun lalu
(H-1), Alokasi yang diterima tidak selalu sesuai dengan RUK yang di
usulkan, ada perubahan sasaran, perubahan kegiatan dan
tambahan anggaran. Penyusunan RPK dilaksanakan pada bulan
15
januari tahun berjalan melalui lokakarya mini pertama awal tahun.
Dalam pelaksanaan penyusunan Perencanaan Tingkat Puskesmas
ada beberapa tahapan antara lain:
Bagan 1
Alur Proses Perencanaan Tingkat Puskesmas
Dinas Kesehatan
……………………………………………………………………………………...
Upaya
Kesehatan
Esensial Rencana Usulan
Rencana Rencana
Usulan Kegiatan Bisnis dan Tahunan
Kegiatan yang telah Anggaran Puskesmas
H+1 disetujui
Upaya
Kesehatan
Pengembangan
………………………………………………………………………………………
Masyarakat
16
BAB III
TAHAP PENYUSUNAN PERENCANAAN PUSKESMAS
A. Persiapan
Tahap ini bertujuan mempersiapkan staf Puskesmas yang
terlibat dalam proses penyusunan Perencanaan Tingkat Puskesmas
agar memperoleh kesamaan pandangan dan pengetahuan untuk
melaksanakan tahap-tahap perencanaan.
Pada tahap ini Tim Puskesmas mempelajari hal-hal berikut ini:
1. Rencana Lima Tahunan Puskesmas
2. Penjabaran tahunan rencana capaian target Standar Pelayanan
Minimal tingkat kabupaten/kota.
3. Target yang disepakati bersama Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
dan menjadi tanggung jawab Puskesmas.
4. Pedoman Umum Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan
keluarga.
5. Penguatan Manajemen Puskesmas Melalui Pendekatan keluarga.
6. NSPK lainnya yang dianggap perlu untuk diketahui oleh Tim
di dalam penyusunan perencanaan Puskesmas.
Tahap persiapan ini, staf puskesmas dilibatkan dalam forum
lokakarya mini tingkat puskesmas untuk memperoleh kesepakatan dan
pandangan yang sama, kepala puskesmas menjelaskan tentang
perencanaan tingkat puskesmas supaya staf dapat memahami tentang
PTP, Kepala puskesmas membentuk TIM penyusunan PTP dan
menerbitkan SK TIM penyusunan PTP UPTD Puskesmas Sindangkasih.
TIM PENYUSUNAN PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS
SINDANGKASIH TAHUN 2020.
Penanggung jawab : Kepala UPTD Puskesmas Sindangkasih
Ketua : Ka Subag TU
Wakil Ketua : Pejabat teknis
Sekretaris : PJ UKM
Anggota : 1. PJ UKP
2. Bendahara Penerima
3. Bendahara Pengeluaran
4. PJ Mutu
B. Analisis Situasi
1. Data Umum
a. Data Wilayah dan Fasilitas
Wilayah Kerja Puskesmas Sindangkasih memiliki luas
28,40 Km2 yang letak astronomisnya berada pada 108°14’
sampai dengan 108°20’ Bujur Timur dan 7°18’4” sampai
dengan 7o21’7’’ Lintang Selatan, dengan batas wilayah
sebagai berikut :
- Utara berbatasan dengan Gunung Syawal
- Selatan berbatasan dengan Kota Tasikmalaya
- Timur berbatasan dengan Kecamatan Cikoneng
- Barat berbatasan dengan Kecamatan Cihaurbeuti
Secara rinci luas wilayah menurut desa/kelurahan dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Format 1/ Tabel 3.1
DATA WILAYAH DAN FASILITAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS SINDANGKASIH KECAMATAN SINDANGKASIH
TAHUN 2020
DESA WAKTU
DESA LUAS JARAK KE JUMLAH JUMLAH JUMLAH JUMLAH
NO DESA ENDEMIK TEMPUH KE
TERTINGGAL WILAYAH PUSKESMAS RT RW RUMAH PDDK
GONDOK PUSKESMAS
1 Sindangkasih 0 0 1.91 0.5 5 menit 19 4 2.345 10.301
2 Wanasigra 0 0 1.83 2.24 10 menit 36 13 1.134 3.612
3 Sukasenang 0 0 3.08 2.20 10 menit 39 13 1.829 7.493
4 Sukaresik 0 0 2.27 4.42 25 menit 25 10 1.460 5.252
5 Gunungcupu 0 0 3.64 2.23 10 menit 36 11 2.148 9.159
6 Budiasih 0 0 3.46 5.52 30 menit 46 8 1.611 5.213
7 Budiharja 0 0 2.70 5.54 30 menit 35 10 1.290 4.276
8 Sukaraja 0 0 1.69 4.45 25 menit 59 16 1.607 6.235
9 Sukamanah 0 0 3.46 5.58 30 menit 44 21 1.494 5.293
JUMLAH 0 0 24.22 32,68 339 110 14.918 56.834
Format 2/ Tabel 3.2
19
b. Data Sumber Daya
1) Data Ketenagaan
Penyelenggaraan upaya kesehatan tidak akan
berjalan dengan baik jika tidak didukung oleh
ketersediaan sumber daya manusia yang berkualitas. Oleh
karena itu diperlukan peningkatan kuantitas dan kualitas
sumber daya manusia (SDM) dibidang kesehatan, yang
diharapkan mampu bekerja secara professional dan selalu
berusaha untuk mengembangkan kemampuan secara
keilmuan dan ketrampilannya dalam rangka memberikan
pelayanan yang optimal kepada masyarakat.
Informasi tenaga kesehatan diperlukan bagi
perencanaan dan pengadaan tenaga serta pengelolaan
kepegawaian. Kesulitan memperoleh data ketenagaan
yang mutakhir disebabkan antara lain karena sifat data
ketenagaan yang selalu berubah terus-menerus sehingga
sistem pencatatan dan pelaporan belum dapat ditampilkan
secara lengkap, akurat dan sistematis. Sebaran tenaga
kesehatan di sarana pelayanan wilayah Kerja UPTD
Puskesmas Sindangkasih sebagai berikut:
Tabel 3.2
Data Ketenagaan
di Wilayah Kerja Puskesmas Sindangkasih
Tahun 2020
1 Dokter Spesialis - 1 -
PNS : 14
4 Bidan 23 -
Sukwan : 9
20
JENIS TENAGA YANG ADA STATUS
NO KEKURANGAN KET
KESEHATAN SEKARANG KEPEGAWAIAN
PNS : 7
5 Perawat di Puskes 7 1 Sukwan : 3
Perawat di Pustu 3
6 Perawat Gigi 2 - PNS : 2
Tenaga PNS : 1
7 3 -
Kefarmasian Sukwan : 2
Kesehatan PNS : 1
8 Masyarakat 1 -
Kesehatan PNS : 1
9 2 -
Lingkungan Sukwan : 1
10 Nutritionist 1 1 Kontrak : 1
11 Fisioterapi - 1 -
PNS : 2
12 Analis Kesehatan 2 -
Pelaksana Tata PNS : 6
13 9 -
Usaha Kontrak: 3
14 Prakarya 2 - Kontrak : 2
15 Satpam 2 Kontrak : 2
JUMLAH 62 4
21
2) Keadaan Obat dan Bahan Habis Pakai
Tabel 3.3
Keadaan Obat dan Bahan Habis Pakai
UPTD Puskesmas Sindangkasih
Tahun 2020
PERSEN
TASE
TOTAL JUMLAH
KEBUTU SISA KETERS
NO NAMA OBAT SATUAN HAN PENGGU STOK OBAT/
EDIAAN
NAAN VAKSIN
OBAT/V
AKSIN
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Alopurinol tablet 100 mg Tablet 800 1.280 170 1.450 181
2 Albendazol tablet 400 mg Tablet 7.716 7.716 360 8.076 105
3 Ambroksol tablet 30 mg Tablet 315 315 - 315 100
4 Ambroksol syrup 15 mg Btl 60 ml 27 27 - 27 100
5 Aminofilin tablet 200 mg Tablet -
6 Aminofilin injeksi 24 mg/ml ampul 10 10 10 100
7 Amlodipin tablet 5 mg Tablet 6.300 5.335 965 6.300 100
Amitripilin tablet salut 25 mg
8 (HCL) Tablet 100 245 355 600 600
9 Aminofluid Bag -
10 Amoksisilin kapsul 250 mg Kapsul -
11 Amoksisilin kaplet 500 mg Kaplet 15.000 11.825 3.995 15.820 105
Amoksisilin sirup kering 125
12 mg/ 5 ml Botol 100 40 60 100 100
Amoksisilin sirup kering 250
13 mg/ 5 ml Forte Botol 420 386 59 445 106
Ampisilin injk i.m/ 1000
14 mg/ml Vial -
23
PERSEN
TASE
TOTAL JUMLAH KETERS
KEBUTU SISA
NO NAMA OBAT SATUAN PENGGU OBAT/ EDIAAN
HAN STOK
NAAN VAKSIN OBAT/V
AKSIN
51 Digoksin tablet 0,25 mg Tablet 100 600 - 600 600
Dexchlorpheniramine maleat
52 Tablet 380 380 - 380 100
2 mg
53 Dekstral Syrup Botol - - - -
Domperidon suspensi
54 5mg/ml Botol - - 50 50
24
PERSEN
TASE
TOTAL JUMLAH KETERS
KEBUTU SISA
NO NAMA OBAT SATUAN PENGGU OBAT/ EDIAAN
HAN STOK
NAAN VAKSIN OBAT/V
AKSIN
Fitomenadion (Vit. K1) tablet
74 salut gula 10 mg Tablet 1.000 720 280 1.000 100
Fitomenadion (Vit. K1) tablet
75 salut gula 10 mg Tablet 110 110 - 110 100
25
PERSEN
TASE
TOTAL JUMLAH KETERS
KEBUTU SISA
NO NAMA OBAT SATUAN PENGGU OBAT/ EDIAAN
HAN STOK
NAAN VAKSIN OBAT/V
AKSIN
103 Kalsium Laktat Mersi Tablet - - - -
104 Kalsium Laktat 500 mg Tablet 1.110 1.610 - 1.610 145
105 Kodein 10 mg Tablet 40 40 - 40 100
106 Kaptopril tablet 12,5 mg Tablet - - - -
107 Kaptopril tablet 25 mg Tablet 500 230 270 500 100
108 Karbamazepin tablet 200 mg Tablet - - - -
109 Klindamicyn 150 mg Kapsul - - - -
110 Klindamicyn 300 mg kapsul - - - -
111 Ketokonazole tablet 20 mg Tablet 200 30 170 200 100
112 Kloramfenikol kapsul 500 mg Kapsul - - - -
113 Kloramfenikol suspensi 60 ml botol 32 32 - 32 100
Kloramfenikol Tetes Mata
114 0.5% botol - - - -
Kotrimosazol DOEN II
(pediatrik) Kombinasi :
129 Sulfametoksazol 100 mg, Tablet - - - -
Trimetoprim 20 mg
130 Kotrimosazol 480 mg Tablet 1.300 350 950 1.300 100
131 Kotrimosazol 480 mg Tablet 810 810 - 810 100
132 Lansoprazole 30 mg kapsul 580 1.020 560 1.580 272
133 Lansoprazole 30 mg b kapsul - - - -
Lidokain injeksi 2% (HCL) +
134 Epinefrin 1 : 80.000-2 ml Ampul - - - -
Lidokain injeksi 2% (HCL) +
135 Epinefrin 1 : 80.000-2 ml Ampul 49 49 - 49 100
rajawali
136 Lidokain injeksi 2% (HCL) Ampul 30 30 - 30 100
137 Lidokain injeksi 2% Ampul 30 30 - 30 100
138 Lexapram syr Botol - - - -
Botol
139 Lisol 1 liter - - - -
1000 ml
140 Loratadin tablet 10 mg Tablet - - - -
Magnesium Sulfat inj (IV)
141 20% Vial - - - -
27
PERSEN
TASE
TOTAL JUMLAH KETERS
KEBUTU SISA
NO NAMA OBAT SATUAN PENGGU OBAT/ EDIAAN
HAN STOK
NAAN VAKSIN OBAT/V
AKSIN
156 Mikonazole salep tube 56 308 60 368 657
157 Mikonazole krim / salep tube - - - -
Multivitamin syrup
pertumbuhan plus suplemen
yg mgd curcumin Vit B1, botol 60
158 ml - - - -
vit.B2 Vit B6 Lysin, Vit. B12 (
Curviplex )
Multivitamin yang
mengandung Vit.A 4000 IU
159 B! 3 mg, B2 3 mg,B6 2 Tablet - - - -
mg,B12 2mcg, C 50mg D
400IU E 10 mg
Natrium Bikarbonat tablet
160 500 mg Tablet 81 131 50 181 223
28
PERSEN
TASE
TOTAL JUMLAH KETERS
KEBUTU SISA
NO NAMA OBAT SATUAN PENGGU OBAT/ EDIAAN
HAN STOK
NAAN VAKSIN OBAT/V
AKSIN
Obat flu syr yg mengandung
parasetamol 120 mg, Gliseril
174 guaikolat 25 mg, CTM 1 mg, Botol 42 42 - 42 100
(Pinkids Cought)
Obat flu syr mgd pct12 mg
gg 25 mg ctm 1 mg botol 60
175 Phenyilephirene HCL 15 mg 106 226 - 226 213
ml
(Solafluz )
Obat tetes mata kombinasi
neomisin 3,5 mg, botol 5
176 - - - -
deksametason 1 mg (Lytrol) ml
Obat wasir yang
mengandung Graptolium
177 250mg, Ekstrak curcuma Kapsul - - - -
domestica 25 mg, ekstrak
centella asiat
Obat wasir yang
178 mengandung disosmin 450 Kapsul - - - -
mg, hesperidin 50 mg
Obat yang mengandung
sylimarin 70 mg cynarin 1,2
179 mg,curcumin 5 mg lycopene Kapsul 90 210 - 210 233
5 mg (hepagard)
Obat yang mengandung
sylimarin 70 mg cynarin 1,2
180 Kapsul - - - -
mg,curcumin 5 mg lycopene
5 mg
Oksitetrasiklin HCL salep
181 kulit 3% Tube - - - -
Oksitetrasiklin HCL salep
182 mata 1% Tube - - - -
29
PERSEN
TASE
TOTAL JUMLAH KETERS
KEBUTU SISA
NO NAMA OBAT SATUAN PENGGU OBAT/ EDIAAN
HAN STOK
NAAN VAKSIN OBAT/V
AKSIN
Paracetamol tablet 500 mg
193 mersi Tablet 5.790 6.790 - 6.790 117
30
3) Keadaan Peralatan Kesehatan
(Terlampir)
Tabel 3.4.
Realisasi Dana BLUD untuk peralatan
UPTD Puskesmas Sindangkasih Tahun 2020
Tabel 3.9
Penduduk Menurut Jenis Kelamin & Kelompok Umur
Di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Sindangkasih
Tahun 2020
50
e. Data Sekolah
Tabel 3.10
Jumlah Sekolah
Di Wilayah Kerja Puskesmas Sindangkasih
Tahun 2020
Jumlah Sekolah
No Desa SD / SMP / SLTA/
PAUD TK Pontren
MI MTs MA
1 Sukamanah 1 2 3 - - -
2 Sukaraja 1 1 3 1 1 -
3 Budiharja 3 3 4 - - -
4 Budiasih 2 4 3 - - -
5 Gunungcupu 3 4 6 1 1 -
6 Sukaresik - 3 2 1 - -
7 Sukasenang 3 2 3 - - -
8 Sindangkasih 2 4 4 2 2 2
9 Wanasigra 1 2 2 - - -
JUMLAH 16 25 30 5 4 2
Sumber Data : Profil Puskesmas tahun 2020
1. Rumah Sehat
mewujudkan rumah dengan fungsi di atas, rumah tidak harus mewah atau
penyakit, hal ini akan terjadi bila kriteria rumah sehat belum terpenuhi.
Menurut angka statistik kematian dan kemiskinan paling tinggi yang terjadi
pada orang-orang yang menempati rumah yang tidak memenuhi syarat dan
terletak pada tempat yang tidak sanitar. Bila kondisi lingkungan buruk,
kesehatan penghuninya.
rumah yang tidak terbuat dari tanah. Rumah merupakan tempat aktifitas
Pada tahun 2020 jumlah rumah yang dibina di Wilayah Kerja UPTD
diperoleh hasil jumlah rumah yang memenuhi syarat atau rumah sehat
bersih untuk minum, sementara itu persediaan air tanah yang selama ini
tangga kini mulai beralih kepada produk air minum dalam kemasan/isi
ulang. Produk ini merupakan salah satu solusi untuk konsumsi air minum
produksi . Sementara menurut definisi MDGs air minum kemasan dan isi
ulang tidak termasuk dalam sumber air minum layak. Hal ini dikarenakan
wilayah lain. Tahun 2020 jumlah penduduk dengan akses air minum yang
56.834 jiwa.
Desa (100%) dari jumlah desa yang ada yaitu sebanyak 9 desa. Untuk
dan TPM)
masyarakat di sekitarnya.
TTU pada tahun 2020 sebanyak 347 TTU dan yang memenuhi syarat
sebanyak 328 TTU (94,5 %). Sedangkan untuk jumlah keseluruhan TPM
sebanyak 226 dan yang memenuhi syarat higiene sanitasi sebanyak 5 (2,2
%).
2. Data Khusus
a. Status Kesehatan
Derajat kesehatan masyarakat diukur melalui
beberapa indikator yang mencerminkan kondisi mortalitas
(kematian), status gizi dan morbiditas (kesakitan). Pada
bagian ini, derajat kesehatan masyarakat di Indonesia
digambarkan melalui Angka Mortalitas; terdiri atas Angka
Kematian Bayi (AKB), Angka Kematian Balita (AKABA), dan
Angka Kematian Ibu (AKI), Angka Morbiditas; angka
kesakitan beberapa penyakit serta Status Gizi pada balita
dan dewasa.
1) Data Kematian
Mortalitas dapat dijelaskan sebagai kejadian
kematian pada suatu masyarakat dari waktu ke waktu dan
tempat tertentu yang dapat menggambarkan status
kesehatan masyarakat secara kasar, kondisi/ tingkat
permasalahan kesehatan, kondisi lingkungan fisik dan
biologik secara tidak langsung. Selain itu dapat pula
digunakan sebagai indikator dalam penilaian keberhasilan
pelayanan kesehatan dan program pembangunan
kesehatan.
a) Kematian Neonatal
Pada tahun 2020 terdapat angka kematian
neonatal sebanyak 0 kasus yang terjadi di Wilayah
Kerja Puskesmas Sindangkasih dari 973 kelahiran,
sehingga didapatkan Angka Kematian Neonatal
(AKN) sebesar 0,0 per 1.000 KH. Jika dibandingkan
dengan target Penetapan Kinerja (TAPKIN)
Puskesmas Sindangkasih dimana tahun 2020 target
AKB sebesar 2 Kasus, maka AKB atau AKN Puskesmas
sudah melampaui target. Seperti diketahui bahwa
angka kematian bayi / Neonatal adalah jumlah
penduduk yang meninggal sebelum mencapai usia 1
tahun yang dinyatakan dalam 1.000 kelahiran hidup
pada tahun yang sama.
Tabel 3.17
Perkembangan Jumlah Kematian Bayi
UPTD Puskesmas Sindangkasih
Tahun 2016 s.d. 2020
No Tahun Jumlah Kematian Bayi
1 2016 0 Jiwa
2 2017 6 Jiwa
3 2018 4 Jiwa
4 2019 2 Jiwa
5 2020 0 Jiwa
Penurunan dan kenaikan AKB dapat
disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya
pemerataan pelayanan kesehatan berikut fasilitasnya.
Hal itu disebabkan AKB sangat sensitif terhadap
perbaikan pelayanan kesehatan. Selain itu, perbaikan
kondisi ekonomi yang tercermin dengan pendapatan
masyarakat yang meningkat juga dapat berkontribusi
melalui perbaikan gizi yang berdampak positif pada
daya tahan bayi terhadap infeksi penyakit.
b) Kematian Ibu
Angka Kematian Ibu (AKI) juga menjadi salah
satu indikator penting dari derajat kesehatan
masyarakat. AKI menggambarkan jumlah wanita yang
meninggal dari suatu penyebab kematian terkait
dengan gangguan kehamilan atau penanganannya
(tidak termasuk kecelakaan atau kasus insidentil)
selama kehamilan, melahirkan dan dalam masa nifas
(42 hari setelah melahirkan) tanpa memperhitungkan
lama kehamilan per 100.000 kelahiran hidup. AKI juga
dapat digunakan dalam pemantauan kematian terkait
dengan kehamilan. Indikator ini dipengaruhi status
kesehatan secara umum, pendidikan dan pelayanan
selama kehamilan dan melahirkan. Sensitivitas AKI
terhadap perbaikan pelayanan kesehatan
menjadikannya indikator keberhasilan pembangunan
sektor kesehatan. Berdasarkan laporan Puskesmas,
jumlah kematian ibu maternal di Wilayah Kerja
Puskesmas Sindangkasih pada tahun 2020
sebanyak 0 kasus dari 974 jumlah kelahiran. Hal ini
berbeda dengan tahun sebelumnya (tahun 2019
sebanyak 1 jiwa). Penyebab kematian ibu maternal
dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 3.18
Pola penyebab kematian ibu maternal
Di Wilayah Kerja Puskesmas Sindangkasih
Tahun 2020
No Penyebab Kematian Jumlah %
1. Kematian Ibu Hamil -
2. Kematian Ibu Bersalin -
3. Kematian Ibu Nifas -
Jumlah -
Sumber : Laporan KIA Puskesmas Sindangkasih Tahun 2020
86
2) Data Kunjungan
Tabel 3.19
Data Kunjungan
Di Wilayah Kerja Puskesmas Sindangkasih
Tahun 2020
Tabel 3.20
10 Besar Penyakit
di Wilayah Kerja Puskesmas Sindangkasih
Tahun 2020
NO JENIS PENYAKIT JUMLAH
1 Acute nasopharyngitis [common cold] 1586
2 Supervision of normal pregnancy 1126
3 Gastritis, unspecified 901
4 Need for continuous supervision 897
5 Essential (primary) hypertension 866
6 Contraceptive management 790
7 Myalgia 503
8 Schizophrenia 364
9 Spontaneous vertex delivery 315
10 Pain in joint 254
TOTAL 7602
Sumber Data : Laporan Aplikasi P-Care Puskesmas Sindangkasih 2020
NIHIL
Tabel 3.22
Standar Pelayanan Minimal (SPM)
UPTD Puskesmas Sindangkasih Tahun 2020
SPM
NO JENIS LAYANAN DASAR SPM 2018 SPM 2020
2019
Tabel 3.23
Penilaian Kinerja Puskesmas
UPTD Puskesmas Sindangkasih Tahun 2020
VARIABE SUB
L VARIA
BEL
UKM
ESENSIAL
1 KIA dan KB A KESEHATAN IBU
PELAYANAN PERKESMAS
PELAYANAN KEFARMASIAN
PELAYANAN LABORATORIUM
· Adanya uraian tugas pokok sesuai tanggung jawab untuk seluruh petugas;
· Rencana kerja bulanan dan atau tahunan hanya ada di sebagian kecil 10
petugas (< 50 %)
· penilaian DP3,
· pemberian penghargaan,
· kesejahteraan petugas,
· pemberian sanksi
b.7 Puskesmas melakukan input data system informasi data SDM Kesehatan 10
C Manajemen BMN/BMD
c.6 Puskesmas mempunyai buku inventaris/catatan aset 10
c.7 Puskesmas mempunyai KIB (Kartu Inventaris Barang) terdiri dari: 10
A: Bidang tanah
B: Bidang peralatan dan mesin
C: Bidang Tanah dan bangunan
D: Jalan irigasi dan jaringan
E: Aset tetap lainnya
F: Konstruksi dalam pengerjaan
c.8 Puskesmas mempunyai Kartu Inventaris Ruangan (KIR) 10
c.9 Laporan mutasi semester I , II dan Tahunan 10
JUMLAH 10,00
D Manajemen Pemberdayaan Masyarakat
d.1 Melakukan survey PHBS Rumah Tangga 10
a. Data survey direkap
b. Data survey dianalisis
c. Hasil analisa di buat mapping
d. Hasil analisa di buat rencana intervensi
c. Ada alokasi anggaran untuk kegiatan intervensi
d. Ada mitra kerja yang terlibat dalam kegiatan intervensi
d.3 Posyandu 10
a. Ada data strata Posyandu
b. Ada data sasaran program
c. Ada SK penetapan strata Posyandu
d. Ada jadwal pembinaan Posyandu
d.4 UKBM lain ( SBH, Posbindu lansia, Posbindu PTM, Poskesdes dll) 10
a. Ada data UKBM lain yang dikembangkan
b. Ada data sasaran
c. Ada jadwal pembinaan
d. Ada alokasi anggaran untuk kegiatan intervensi
JUMLAH 10,00
E Manajemen Data dan informasi
e.1 Susunan pengelola data dan informasi 7
b. Survei Lapangan
c. Laporan Lintas Sektor Terkait
d. Laporan jejajring Fasilitas Pelayanan Kesehatan di wilayah kerjanya
f.5 7 7
f.6 7
7 10
6.2 Cakupan Persalianan di Fasilitas Kesehatan 10
6.3 Cakupan Asi Eksklusif 10
6.4 Cakupan imunisasi dasar lengkap 10
6.5 Cakupan balita ditimbang dan dipantau tumbuh kembangnya 10
Cakupan keikutsertaan puskesmas dalam uji profesiensi 0
(PME=Pemantapan Mutu External)
Tabel 3.24
Hasil Survey UPTD Puskesmas
Sindangkasih
Tahun 2020
2) Kelemahan
Kemampuan sebagian manajemen pemegang program
kesehatan di Puskesmas belum memadai ( kualitas tenaga
belum memadai )
Profesionalisme sebagian tenaga kesehatan belum
memadai
Koordinasi lintas program dan lintas sektor kurang
terlaksana dengan baik
Banyaknya kegiatan staf di luar jadwal
Tenaga bertugas rangkap
b. Lingkungan Eksternal
1) Peluang
Lokasi Puskesmas yang mudah dijangkau masyarakat
sehingga mudah mendapatkan pelayanan kesehatan
Adanya pelayanan kesehatan swasta, LSM dan lembaga
swadaya masyarakat yang peduli dengan masalah
kesehatan
Adanya lembaga pendidikan dan kemasyarakatan yang
peduli terhadap masalah kesehatan
Adanya posyandu, posbindu dan Pusbila di setiap desa
dan semua dusun
Semua lokasi posyandu, posbindu dan Pusbila mudah
dijangkau
Adanya kader kesehatan/ posyandu, posbindu dan Pusbila
Adanya jadwal baku di penimbangan/ posyandu,
posbindu dan Pusbila
Adanya dukungan lintas sektor tingkat desa dan
kecamatan
Tersedianya sarana kontrasepsi dari pemerintah melalui
BKKBN
Adanya kerjasama manajmen Puskesmas dengan
pengelola program BLUD, Jampersal dan program BOK
Adanya dana kapitasi dari JKN
2) Ancaman
• Rendahnya pengetahuan masyarakat tentang Penyakit
Tidak menular sehingga mempengaruhi masyarakat
dalam skrining kesehatan terutama untuk deteksi dini
faktor resiko Penyakit tidak menular (terutama Hipertensi
dan Diabetesmelitus)
• Masih ada kematian bayi
• Masih ada balita stunting dan balita gizi buruk yang perlu
pengawasan dan perhatian semua pihak
• Penemuan kasus TB paru yang kurang
• Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang penyakit
menular yang berbasis lingkungan (TB dan DBD)
• Masyarakat kurang memperhatikan hygiene sanitasi
lingkungan /perilaku hidup bersih dan sehat terutama
perilaku merokok, meskipun sudah tidak merokok dalam
ruangan dan masih banyak rumah tangga yang belum
menfaatkan Jamban Sehat.
• Belum semua dokter, bidan praktik swasta berkomitmen
mengirim laporan ke Puskesmas
BAB IV
PERUMUSAN MASALAH
2 Cakupan ibu bersalin mendapatkan 1. Ada kasus keguguran dan sasaran ibu
pelayanan persalinan hamilnya masih terhitung di pws,
100 98,98% 2. Data sasaran menggunakan proyeksi dan
tidak bisa dirubah, untuk riilnya capaian
spm ibu bersalin sudah 100%, di sinkas
sudah tidak ada paraji yang suka
menolong persalinan jadi semua ditolong
oleh nakes
3
Cakupan bayi baru lahir 100 100,73% -
mendapatkan pelayanan kesehatan
Cakupan anak usia 0-59 bulan yang 1. Sering ada kekosongan vaksin seperti
mendapatkan pelayanan kesehatan 100 97,67% vaksin IPV, sehingga pelayanan imunisasi
4
balita sesuai standar dasar lengkapnya tidak dapat tercapai,
imbasnya pelayanan anak balita menjadi
tdk sesuai standar
2. Penyebab pelayanan anak balita belum
tercapai karena MTBS nya juga belum
tercapai, penyebabnya karena belum
semua desa terpapar pelatihan mtbs dan
belum semua desa memiliki sarana dan
pra sarana untuk pelaksanaan mtbs,
sedangkan salah saru sarat indikator
pelay balita sesuai standar salah satu nya
balita sakit wajib mtbs.
Cakupan anak usia pendidikan dasar 100 100,00% -
5
yang mendapatkan pelayanan
skrining kesehatan sesuai standar 1. Kurang sosialisasi tentang PTM
2. Kurang optimal dalam pelaksanaan
deteksi Dini Faktor resiko PTM
Cakupan Penduduk Usia 15 - 59
6 3. Adanya anggapan masyarakat berobat
tahun mendapatkan Skrining 100 45,80%
hanya bila sakit, bila sehat tidak perlu
Kesehatan sesuai standar
diSkrining
4. Banyak yang usia produktif kerja di luar
kota sehingga tidak di skrining
5. Kurang petugas untuk entry data hasil
skrining
No Program Target Pencapaian Masalah Ket
1. Hambatan kehadiran lansia di pusbila
Cakupan Penduduk Usia Lanjut 2. Perlu kunjungan rumah atau sweeping
7 mendapatkan Skrining Kesehatan 100 58,10% bagi lansia yang tidak bisa datang ke
sesuai standar Pusbila/Posbindu
3. Kunjungan Rumah bagi Lansia Resti
Cakupan Penderita Hipertensi
8 1. Penderita Hipertensi jarang
mendapatkan Pelayanan Kesehatan 100 59,46%
berobat/kontrol secara teratur ke
sesuai standar
Puskesmas, Pustu, Poskesdes,
Posbindu dan BP Swasta lainnya.
2. Surveilans aktif ke BP Swasta lebih
ditingkatkan
1. Penderita Diabetes Melitus jarang
Cakupan Penderita Diabetes Melitus
9 berobat/kontrol secara teratur ke
mendapatkan Pelayanan Kesehatan 100 16,67%
Puskesmas, Pustu, Poskesdes,
sesuai standar
Posbindu dan BP Swasta lainnya.
2. Kasus Baru melalui skrining tidak
mencapai target
3. Surveilans aktif ke BP Swasta lebih
ditingkatkan
28 Upaya Kesehatan Kerja : Jumlah Pos UKK yang terbentuk Perlu adanya pos UKK di setiap Desa supaya
100
Jumlah Pos UKK yang terbentuk di Puskesmas Sindangkasih ada terpantau
1
Upaya Kesehatan Sekolah 1. Penjaringan SD/MI : 100% Semua siswa dilakukan penjaringan
29 1. Penjaringan SD/MI 100 2. Penjaringan SMP/MTs : kesehatan pada saat ada kegiatan
2. Penjaringan SMP/MTs 100% Pembelajaran Tatap Muka di masa pandemi
Upaya Kesehatan Perorangan
1. RM Rawat jalan 1. RM Rawat jalan : 100% Kunjungan gigi berkurang sehubungan
30 2. Rawat jalan gigi 100 2. Rawat jalan gigi : 47,11% dengan adanya pembatasan di masa
3. IGD 3. IGD : 16,74% pandemic
Pelayanan Farmasi 1. Ketersediaan obat : 100% Secara umum tidak ada kendala, untuk
31 1. Ketersediaan obat 100 2. Capaian penggunaan POR kebutuhan obat sebagian dibiayai dari dana
2. Capaian penggunaan POR 95% BLUD, namun terkadang obat yang dipesan
No Program Target Pencapaian Masalah Ket
3. Kesesuaian item obat yang 3. Kesesuaian item obat yang melalui e-katalog sering lama datangnya.
tersedia dalam Fornas tersedia dalam Fornas 100%
Cakupan pemeriksaan Diharapkan di Puskesmas ada fotometer
Cakupan pemeriksaan laboratorium
32 100 laboratorium di Puskesmas : dan hematology analizer sehingga
di Puskesmas : 100%
100% pemeriksaan laboratorium lebih lengkap
Perkesmas
1. Askep Individu rawat jalan 1. Rangkap tugas
33 2. Cakupan mandiri pada semua 100 100 2. Perlu adanya kerjasama lintas program
kasus
MANAJEMEN PUSKESMAS
1 Manajemen Umum 10 10 Tidak ada masalah
Aspek tidak lengkap :
2 Manajemen Sumber daya manusia 10 8,93
1. Puskesmas mempunyai data keadaan,
kebutuhan Nakes/Non Nakes, PNS/Non
PNS, dan sesuai Permenkes 33 Tahun
2015
2. Puskesmas mempunyai visualisasi data
SDM Kesehatan
3 Manajemen BMN/BMD 10 10 Tidak ada masalah
Manajemen Pemberdayaan 10
4 10 Tidak ada masalah
Masyarakat
Aspek tidak lengkap : Adanya Sistem
5 Manajemen Data dan informasi 10 9,25
Informasi Puskesmas
Cakupan IKS : pra sehat terutama untuk
6 Manajemen Program 10 9
cakupan hipertensi, keluarga tidak
merokok, ODGJ dan JKN
1. Sasaran yang diperiksa hipertensi dan
DM belum diperiksa semua ke fasyankes
sehingga belum terdeteksi
2. Belum ada dokumen uji ketelitian dan
7 Manajemen Mutu 10 8,25 ketepatan dengan menggunakan bahan
kontrol
3. Belum ada kegiatan yang dilakukan
secara periodik oleh pihak lain dalam uji
profesiensi
116
B. Menetapkan Urutan Prioritas Masalah
Mengingat keterbatasan kemampuan dalam mengatasi
masalah, ketaktersediaan teknologi yang memadai, atau adanya
keterkaitan satu masalah dengan masalah lainnya, masalah prioritas
perlu dipilih dan ditetapkan lewat kesepakatan Tim. Bila tidak dicapai
kesepakatan, kriteria lain dapat digunakan. Penetapan urutan
prioritas masalah dapat memanfaatkan berbagai macam metode
seperti metode USG (Urgency, Seriousness, Growth) dan sebagainya.
Kriteria
Nilai Urgency Seriosness Growth
(Kegawatan) (Mendesak) (Pertumbuhan)
5 Sangat Urgen Sangat Serius Sangat Cepat
4 Urgen Serius Cepat
3 Agak Urgen Agak Serius Agak Cepat
2 Biasa Biasa Biasa
1 Tidak Urgen Tidak Serius Lambat
Kriteria
No Uraian Masalah Jumlah
U S G
Kriteria
No Uraian Masalah UxSxG Urutan
U S G
118
Kriteria
No Uraian Masalah UxSxG Urutan
U S G
C. Merumuskan Masalah
Setelah ditemukan urutan masalah langkah berikutnya adalah
merumuskan masalahnya yang mencakup apa masalahnya. Siapa yang
terkena masalahnya, berapa besar masalahnya, dimana masalah itu
terjadi dan bilamana masalah terjadi (what, who, when, where dan
how)
Rumusan
No What Who When Where How
Masalah
1 Upaya penemuan Target kurang Penanggung Setiap Wilayah kerja - Akan Meningkatkan kerja sama
kasus TB Paru dalam jawab program saat UPTD lintas program dan Lintas sektor
belum mencapai penemuan TB Paru, Puskesmas - Melakukan pemetaan penderita
Sindangkasih TB paru tahun 2019 dan 2020
target (49,54%) Kasus TB Masyarakat - Akan meningkatkan penyuluhan
positif baru KIE tentang pnyakit TB paru
dan suspek TB - Pencarian suspek dengan
bantuan kader ketuk pintu
- Kunjungan rumah kasus kontak
serumah
- Pemantauan PMO
Penambahan kader TB setiap
Desa sesuai jumlah penderita
dan suspeck TB.
5 Skrining Target kurang Penanggung Setiap - Pendataan usila > 60 tahun
kesehatan pada dalam skrining jawab program saat UPTD - Posbindu PTM
usia lanjut belum kesehatan usia PTM, Usila Puskesmas - Pelayanan Pusbila
mencapai target lanjut Sindangkasih - Penyuluhan tentang PTM
(37,40%) - - Pelatihan
Kunjungan Rumah
CaregiverbagiInformal
peserta
oleh puskesmas
mencapai target - Pemeriksaan swab
(56,87%) - Woro-woro tentang prokes dan
Gema Lawan Covid-19
Ditemukan Kasus Masih ada Penanggung Setiap Wilayah kerja - Pendataan balita stunting
6 Stunting Balita balita stunting jawab program saat UPTD - Kunjungan rumah dalam rangka
sebanyak 15 Gizi, Balita Puskesmas konirmasi balita risiko gangguan
balita Sindangkasih pertumbuhan maupun status
gizi
- Pelacakan dan Pendampingan
intervensi gizi pada balita yang
memiliki gangguan
pertumbuhan/ bermasalah
Rumusan
No What Who When Where How
Masalah
status Gizinya
- Edukasi/penyuluhan kepada
masyarakat pentingnya
pemantauan pertumbuhan dan
peningkatan ketahanan gizi
- Pemberdayaan Masyarakat,
kader, tokoh masyarakat, tokoh
agama dalam upaya percepatan
perbaikan gizi masyarakat di
tingkat kecamatan
4 Skrining Target kurang Penanggung Setiap saat Wilayah kerja - Pendataan usia 15-59 tahun
Kesehatan pada dalam skrining jawab program UPTD - Posbindu PTM
Usia 15 – 59 kesehatan PTM, Usia Puskesmas - Penyuluhan tentang PTM
tahun belum pada usia 15 – Produktif Sindangkasi - Kunjungan Rumah bagi peserta
mencapai target 59 tahun h PTM yang tidak datang ke
(49,07%) Posbindu
- Monitoring Pelayanan Posbindu
- Pemeriksaan IVA Test dan
sadanis
- Koordinasi dan Pendataan
sasaran skrining kesehatan bagi
remaja
- Koordinasi terpadu lintas
program/lintas sektor tentang
pencegahan dan pengendalian
penyakit tingkat puskesmas
Rumusan
No What Who When Where How
Masalah
5 Skrining Target kurang Penanggung Setiap saat Wilayah kerja - Pendataan usila > 60 tahun
kesehatan pada dalam skrining jawab program UPTD - Posbindu PTM
usia lanjut belum kesehatan usia PTM, Usila Puskesmas - Pelayanan Pusbila
mencapai target lanjut Sindangkasi - Penyuluhan tentang PTM
(37,40%) h - Kunjungan Rumah bagi peserta
Lansia yang tidak datang ke
Pusbila
- Monitoring Pelayanan Pusbila
- Pelaksanaan Long Term Care
(LTC) melalui Home care bagi
lansia Resti
- Pelatihan Caregiver Informal
oleh puskesmas
2 Cakupan Target kurang Penanggung Setiap saat Wilayah kerja - Koordinasi terpadu lintas
Penderita dalam jawab program UPTD program/lintas sektor tentang
Hipertensi menemukan PTM, Puskesmas pencegahan dan pengendalian
mendapatkan kasus, Masyarakat Sindangkasi penyakit tingkat puskesmas
Pelayanan penderita h - Pendataan penderita Hipertensi
Kesehatan sesuai Hipertensi - Akan meningkatkan penyuluhan
standar belum jarang berobat KIE tentang Hipertensi
mencapai target rutin - Skrining melalui posbindu PTM,
(56,87%) Pusbila, yang berobat ke
Puskesmas, Pustu dan
poskesdes
- Kunjungan rumah
- Mengaktifkan kembali prolanis
122
Rumusan
No What Who When Where How
Masalah
3 Cakupan Target kurang, Penanggung Setiap saat Wilayah kerja - Koordinasi terpadu lintas
Penderita Penderita DM jawab program UPTD program/lintas sektor tentang
Diabetes Melitus jarang berobat PTM, Puskesmas pencegahan dan pengendalian
mendapatkan ke Puskesmas Masyarakat Sindangkasi penyakit tingkat puskesmas
Pelayanan h - Pendataan penderita DM
Kesehatan sesuai - Akan meningkatkan penyuluhan
standar belum KIE tentang DM
mencapai target - Skrining melalui posbindu PTM,
(70,79%) Pusbila, yang berobat ke
Puskesmas, Pustu dan
poskesdes
- Pengadaan stik untuk diagnosa
pemeriksaan kadar gula dari
BLUD
- Kunjungan rumah ke Penderita
DM
Rumusan
No What Who When Where How
Masalah
6 Cakupan Target kurang, Penanggung Setiap saat Wilayah kerja - Koordinasi terpadu lintas
Penemuan ODGJ ada perasaan jawab program UPTD program/lintas sektor tentang
dan mendapat malu Kesehatan Jiwa Puskesmas pencegahan dan pengendalian
pelayanan sesuai Sindangkasih penyakit tingkat puskesmas
standar belum - Validasi sasaran, hasil cakupan
mencapai target GME, Depre
(86,11%) - si, ODGJ Berat
Penemuan kasus ODGJ
- Konseling dan deteksi dini
masalah kesehatan jiwa
- Kunjungan rumah
- Pendampingan rujukan kasus
gangguan jiwa
10 Cakupan Target kurang, PJ Program Setiap saat Wilayah kerja - Koordinasi terpadu lintas
penemuan PJ Program ISPA/Pneumoni UPTD Puskesmas program/lintas sector dengan
penderita ISPA/Pneumoni Sindangkasih Pustu dan Poskesdes tentang
pneumonia balita baru pencegahan dan pengendalian
belum mencapai penyakit tingkat puskesmas
target (30,74%)
- Tertib administrasi laporan dari
Rawat jalan, Surveillans Aktif BP
Swasta dan Kader surveilans
- Kunjungan Rumah
124
9 Cakupan PHBS Target kurang, Penanggung Setiap saat Wilayah kerja - Akan Meningkatkan kerja sama
Rumah tangga masih ada jawab program UPTD lintas program dan lintas sektor
belum mencapai keluarga yang Promkes, Puskesmas - Penggerakkan Gerakan
target (80,58%) merokok Masyarakat Sindangkasi Masyarakat Hidup Sehat
h - Penyuluhan tentang PHBS
- Pelatihan petugas konseling
Upaya Berhenti Merokok (UBM)
di Puskesmas bagi kader
kesehatan masyarakat.
- Penerapan Kawasan Tanpa
Rokok (KTR) pelaksanaan
intervensi lanjut termasuk PHBS
dalam rangka intervensi hasil
PIS-PK
10 Cakupan Target kurang, PJ Program Diare Setiap saat Wilayah kerja - Koordinasi terpadu lintas
penemuan PJ Program UPTD Puskesmas program/lintas sector dengan
penderita Diare Diare Sindangkasih Pustu dan Poskesdes tentang
belum mencapai pencegahan dan pengendalian
target (23,47%) penyakit tingkat puskesmas
- Kunjungan Rumah
D. Mencari Akar Penyebab Masalah
Setelah menentukan masalah prioritas, kerja
selanjutnya ialah mencari akar penyebab masalah tersebut.
Penyebab masalah dapat dikonfirmasi dengan data Puskesmas.
Beberapa metode yang dapat dipergunakan dalam mencari akar
penyebab masalah, salah satunya ialah Diagram sebab akibat
Ishikawa (diagram tulang ikan/fish bone). Urutan Prioritas Masalah
yang Terpilih, diantaranya :
1. Cakupan pelayanan kesehatan orang terduga TB dan cakupan
pengobatan semua kasus TB.
2. Cakupan Pendertia Hipertensi mendapatkan pelayanan kesehatan
sesuai standar
3. Cakupan Pendertia Diabetes Melitus mendapatkan pelayanan
kesehatan sesuai standar
4. Cakupan penduduk usia 15-59 tahun mendapatkan skrining
kesehatan sesuai standar
5. Cakupan penduduk usia lanjut tahun mendapatkan skrining
kesehatan sesuai standar
6. Masih ada balita Gizi Buruk dan Stunting
7. Cakupan penderita ODGJ mendapatkan pelayanan kesehatan
8. Penanganan dan pencegahan Covid-19
9. PHBS Rumah tangga yang belum mencapai target (Jmban sehat &
Perilau merokok)
10. Cakupan penemuan penderita Pneumonia Balita
11. Cakupan penemuan penderita Diare Balita
DIAGRAM FISH BONE PROGRAM PENYAKIT TIDAK MENULAR
UPTD PUSKESMAS SINDANGKASIH
ORANG
Petugas rangkap &
tidak ada petugas
entry laporan
Mengadakan Posbindu
Posbindu
pada setiap Dusun
Kurangnya tenaga
Kebiasaan SDM yang bertugas di Edukasi sudah cukup,
Posbindu PTM namun kesadaran Kurangnya
wilayah
masyarakat masih kurang Sosialisasi pada
untuk kontrol secara rutin Masyarakat
sesuai anjuran dokter
Lingkungan
CARA
CAKUPAN PENDERITA HIPERTENSI MENDAPATKAN PELAYANAN SESUAI
STANDAR UPTD PUSKESMAS SINDANGKASIH
MANUSIA
DANA Petugas Kurang
Pengetahuan Pasien
sosialisasi tentang
tentang Hipertensi
Tidak ada keluarga Hipertensi
kurang
Tidak ada biaya yang mengantar ke
transport ke Posbindu
puskesmas
Pasien Bosan
Pasien tidak Minum Obat
datang ke Ada 59,46%
Posbindu Penderita
Hipertensi dapat
pelayanan sesuai
standa
MANUSIA
Pengetahuan Pasien
Kurangnya pemahanan
tentang DM kurang
tentang pentingnya
melakukan skrining
Petugas Kurang
Kurangnya antusias masyarakat sosialisasi tentang
Diabetes Melitus Ada 16,67% Penderita
mengunjungi posbindu
DM yang mendapat
pelayanan sesuai
standar
Pemetaan Data Hasil
Skrining pasien DM &
riwayat keluarga DM
Media
Informasi
Tentang DM
Akses Ke Puskesmas Kurang
jauh sehingga pasien Kurangnya
DM tidak datang ke Penyuluhan kepada
Puskesmas Masyarakat
EKONOMI
SIKAP KEPERCAYAAN PENDIDIKAN
PERILAKU
MEROKOK
Merokok menjadi hal wajar Pentingnya tentang pengetahuan kurangnya tenaga kesehatan banyaknya tokoh
untuk laki - laki bahaya rokok yang berkompeten masyarakat
yang merokok
kurangnya pengetahuan Tidak tersedianya
bahaya rokok bagi kesehatan informasi yang di
berikan tenaga
kesehatan Tokoh masyarakat tidak
Tidak ditanamkannya memberikan contoh
pengetahuan bahaya yang baik
melihat laki – laki
rokok sejak dini
merokok
KEBIASAAN
MANUSIA
Pengetahuan Pasien
tentang TB Kurang
Kurangnya pemahaman
tentang pentingnya
melakukan skrining
Masyarakat Enggan
memeriksakan Dahak
DANA MANUSIA
Pengetahuan Masyarakat
tentang covid Kurang
Kurangnya Dana
untuk Tracking, Masyarakat Merasa resah
tracing dan testing Petugas Aktif tapi
belum
berkesinambungan Pelacakan kasus terkonfirmasi Adanya Masyarakat
covid & kontak eratnya perlu yang terpapar Covid-
ditingkatkan
19
Pemantauan Harian
Adanya stigma selama karantina dan Media
negative terhadap isolasi mandiri Informasi
pasien yang Tentang
terpapar Sasaran Covid lebh di
fokuskan
Penyuluhan kepada
Masyarakat lebih Banyak berita hoax
Berkoordinasi dengan Lokus Peran Linsek
puskesmas lain dan RS belum optimal
DANA
MANUSIA
Kurangnya Dana
untuk Pencegahan Kurang akurat pengukuran
dan penanganan data (BB/TB)
stunting Toma masih kurang
merespon tentang Petugas kurang sosialisasi
masalah stunting kepada Lintas Sektor
Masih Ada Balita
Stunting sebanyak 15
balita dan Gizi Buruk 2
balita
Masyarakat kurang Pola asuh yang
sadar akan sanitasi Alat ukur blm
kurang baik
semua sesuai
lingkungan
standar Kemenkes
Tindaklanjut hasil
konseling tidak
diterapkan secara Penjaringan
Lingkungan Tidak Bersih
maskimal oleh ibu balita belum optimal
DANA MANUSIA
Penjaringan Pasien
Adanya stigma ODGJ Belum Optimal
negative terhadap Media
pasien ODGJ Kurang meratanya Informasi
Kader Kesehatan Kurang Atribut khusus
Jiwa dalam kunjungan
rumah ODGJ Berat
Berkoordinasi dengan Skrining ODGJ luar Peran Linsek belum tersedia
puskesmas lain dan RS gedung masih kurang belum optimal
MANUSIA
DANA
Ibu balita paham cara
penanggulangan/pencegahan
pneumonia
Kegiatan untuk Cakupan ASI Ekskusif sudah
program Pneomonia bagus dg zona kuning
sedikit- Ada perubahan Programer
pneumonia baru
Angka Kelahiran kurang
sehingga jumlah bayi pun
Cakupan
sedikit
PNEUMONIA
Belum mencapai
target
Perilaku Meningkatkan Media
Merokok masih surveilans aktif kader Informasi
banyak banyak
Pemeriksaan Nafas
balita sakit untuk
Berkoordinasi dengan Peran Linsek
Nakes lebih spesifik
puskesmas lain dan RS belum optimal
LINGKUNGAN METODE
SARANA
DANA
CAKUPAN PHBS RUMAH TANGGA UPTD
PUSKESMAS SINDANGKASIH
MANUSIA
DANA
Kurang kesadaran
masyarakat tentang PHBS
Harga rokok yang
rendah, meningkatkan
kemampuan orang tua Pola Perilaku masyarakat tidak
memberi jajan pada sehat
Kunjungan rumah
anak sekolah sehingga
bisa membeli rokok PHBS belum maksimal
Keluarga tidak kooperatif saat
dilakukan pembinaan Cakupan phbS Rumah
tangga masih belum
mencapai target
Pembinaan dan
Tenaga promkes
Tidak berjalannya sosialisasi penyuluhan
pada kelompok masih untuk
aturan PERDA penyuluhan
kurang
rokok yang telah PHBS di RT
dibuat masih kurang
Advokasi dalam Kurangnya Kesadaran
mendukung masyarakat untuk
penerapan PHBS
Mudahnya akses mendapatkan Kerjasama linsek meningkatkan sarana yang
masih kurang
rokok belum optimal menunjang terbentknya
PHBS di RT
No Prioritas Masalah Penyebab Masalah Alternatif Pemecahan Masalah Pemecahan Masalah Terpilih
1 Upaya penemuan Kurang pemahaman - Akan Meningkatkan kerja sama lintas - Akan Meningkatkan kerja sama lintas
kasus TB Paru belum tentang skrining TB, program dan Lintas sektor program dan Lintas sektor
mencapai target masyarakat enggan - Pemetaan penderita TB dan kunjungan - Pemetaan penderita TB paru dan
(52,54%) diperiksa dahak, media ke rumah pasien TB tahun sebelumnya kunjungan ke rumah pasien TB tahun
informasi kurang tepat - Akan meningkatkan penyuluhan KIE sebelumnya untuk pengambilan sputum
sasaran, masa pandemi tentang pnyakit TB par dan tepat - meningkatkan jumlah kader TB dan
covid-19 jadi masyarakat sasaran melakukan pelatihan kader TB baru
jarang datang ke - Pencarian suspek dengan bantuan - Pencarian suspek dengan bantuan
Puskesmas dan jumlah kader TB kader TB
Kader TB tidak sesuai - Penemuan kasus kontak serumah - Penemuan kasus kontak serumah
dengan sasaran - Pemantauan PMO - Pemantauan PMO
- Evaluasi kader TB - Evaluasi Kader TB
2 Ditemukan warga yang Masyarakat resah karena - Kerjasama lintas sektor dan program - Kerjasama lintas sektor dan program
terpapar Covid-19 ada yang terpapar Covid- - Pelacakan kontak erat Covid-19 lebih - Pelacakan kontak erat Covid-19 lbih
sehingga perlu Upaya 19, banyak berita hoax, selektif selektif
Pencegahan dan - Pemantauan harian karantina oleh - Pemantauan harian karantina oleh
pelacakan dan kontak erat
penanganan Covid-19 tracer dan isolasi mandiri oleh nakes tracer dan isolasi mandiri oleh nakes
kasus perlu dtingkatkan, - Pemeriksaan swab - Pemeriksaan swab
ada stigma negatif pada - Woro-woro tentang prokes dan Gema - Woro-woro tentang prokes dan Gema
pasien positif Lawan Covid-19 Lawan Covid-19
3 Ditemukan Kasus Pola asuh yang kurang - Validasi data balita stunting - Validasi balita stunting
Stunting & Gizi baik, ibu balita belum - Kunjungan rumah dalam rangka - Kunjungan rumah dalam rangka
Buruk mempraktekan tentang konfirmasi balita risiko gangguan konfirmasi balita risiko gangguan
pertumbuhan maupun status gizi pertumbuhan maupun status gizi
PMBA, alat ukur sebagian
- Pelacakan dan Pendampingan intervensi - Pelacakan dan Pendampingan
belum sesuai dengan
gizi pada balita yang memiliki gangguan intervensi gizi pada balita yang
kemnkes shg kurang pertumbuhan/ bermasalah status memiliki gangguan pertumbuhan/
akurat dalam - Penigkatan kapasitas kader dalam bermasalah status
pengumpulan data pengukuran TB sma BB - Penigkatan kapasitas kader dalam
- Pemberdayaan Masyarakat, kader, tokoh pengukuran TB sma BB
masyarakat, tokoh agama dalam upaya
percepatan perbaikan gizi masyarakat di
tingkat kecamatan
-
No Prioritas Masalah Penyebab Masalah Alternatif Pemecahan Masalah Pemecahan Masalah Terpilih
-
4 Skrining Kesehatan Kurangnya pemahaman - Pvalidasi data usia 15-59 tahun - Pendataan usia 15-59 tahun
pada Usia 15 – 59 tentang skrining deteksi dini - Posbindu PTM - Posbindu PTM
tahun belum mencapai faktor resiko, sasaran tidak - Penyuluhan tentang PTM - Penyuluhan tentang PTM
target (49,07%) datang ke Posbindu, - Kunjungan Rumah bagi peserta PTM - Kunjungan Rumah bagi peserta PTM
banyak usia produktif
- Monitoring Pelayanan Posbindu - Monitoring Pelayanan Posbindu
yang kerja di luar kota, - Pemeriksaan IVA Test dan sadanis - Pemeriksaan IVA Test dan sadanis
dukungan linsek kurang - Koordinasi dan Pendataan sasaran - Koordinasi dan Pendataan sasaran
Optimal, Programer baru & skrining kesehatan bagi remaja skrining kesehatan bagi remaja
bertugas rangkap,
Mempunyai tugas rangkap. - Koordinasi terpadu lintas program/lintas - Koordinasi terpadu lintas
Entry laporan Posbndi tidak
maksimal yang tidak datang ke Posbindu yang tidak datang ke Posbindu
sektor tentang pencegahan dan program/lintas sektor tentang
pengendalian penyakit tingkat pencegahan dan pengendalian
Puskesmas penyakit tingkat puskesmas
Pelatihan input untuk kader Posbindu Pelatihan input laporan skrining kader
posbindu
5 Skrining kesehatan Kurangnya pemahaman - Pendataan usila > 60 tahun - Pendataan usila > 60 tahun
pada usia lanjut belum tentang skrining deteksi - Posbindu PTM - Posbindu PTM
mencapai target dini faktor resiko, pasien - Pelayanan Pusbila - Pelayanan Pusbila
- Penyuluhan tentang PTM - Penyuluhan tentang PTM
tidak datang ke Posbindu,
- Kunjungan Rumah bagi peserta Lansia - Kunjungan Rumah bagi peserta Lansia
dukungan linsek kurang yang tidak datang ke Pusbila yang tidak datang ke Pusbila
optimal, tidak ada - Monitoring Pelayanan Pusbila - Monitoring Pelayanan Pusbila
keluarga yang mengantar - Pelaksanaan Long Term Care (LTC) - Pelaksanaan Long Term Care (LTC)
140
No Prioritas Masalah Penyebab Masalah Alternatif Pemecahan Masalah Pemecahan Masalah Terpilih
melalui Home care bagi lansia Resti melalui Home care bagi lansia Resti
- Pelatihan Caregiver Informal oleh - Pelatihan Caregiver Informal oleh
puskesmas puskesmas
6 Cakupan Penderita Kurangnya dukungan - Koordinasi terpadu lintas program/lintas - Koordinasi terpadu lintas
Hipertensi lintas sektor, pasien tidak sektor tentang pencegahan dan program/lintas sektor tentang
mendapatkan teratur diperiksa ke pengendalian penyakit tingkat pencegahan dan pengendalian
Pelayanan Kesehatan Puskesmas, kurangnya puskesmas penyakit tingkat puskesmas
sesuai standar belum pemahaman tentang - Pendataan penderita Hipertensi - Pendataan penderita Hipertensi
mencapai target hipertensi, prolanis tidak - Akan meningkatkan penyuluhan KIE - Akan meningkatkan penyuluhan KIE
aktif selama masa tentang Hipertensi tentang Hipertensi
pandemi Covid-19 - Skrining melalui posbindu PTM, Pusbila, - Skrining melalui posbindu PTM,
yang berobat ke Puskesmas, Pustu dan Pusbila, yang berobat ke Puskesmas,
poskesdes Kunjungan rumah Pustu dan poskesdes
- Mengaktifkan kembali prolanis - Kunjungan rumah
- - Mengaktifkan kembali prolanis
7 Cakupan Penderita Kurangnya dukungan - Koordinasi terpadu lintas program/lintas - Koordinasi terpadu lintas
Diabetes Melitus lintas sektor, pasien tidak sektor tentang pencegahan dan program/lintas sektor tentang
mendapatkan teratur diperiksa ke pengendalian penyakit tingkat pencegahan dan pengendalian
Pelayanan Kesehatan Puskesmas, kurangnya puskesmas penyakit tingkat puskesmas
sesuai standar belum pemahaman tentang DM - Pendataan penderita DM - Pendataan penderita DM
mencapai target dan skrining Deteksi Dini - Akan meningkatkan penyuluhan KIE - Akan meningkatkan penyuluhan KIE
DM, media informasi tentang DM tentang DM
kurang, ketersediaan stik - Skrining melalui posbindu PTM, Pusbila, - Skrining melalui posbindu PTM,
gula minim yang berobat ke Puskesmas, Pustu dan Pusbila, yang berobat ke Puskesmas,
poskesdes Pustu dan poskesdes
- Pengadaan stik untuk diagnosa - Pengadaan stik untuk diagnosa
pemeriksaan kadar gula dari BLUD pemeriksaan kadar gula dari BLUD
- Kunjungan rumah ke Penderita DM - Kunjungan rumah ke Penderita DM
-
No Prioritas Masalah Penyebab Masalah Alternatif Pemecahan Masalah Pemecahan Masalah Terpilih
9 Cakupan Penemuan Penjaringan pasien ODGJ - Koordinasi terpadu lintas program/lintas - Koordinasi terpadu lintas
ODGJ dan mendapat belum optimal, ada sektor tentang pencegahan dan program/lintas sektor tentang
pelayanan sesuai perasaan malu dari pihak pengendalian penyakit tingkat pencegahan dan pengendalian
standar belum keluarga, skrining ODGJ puskesmas penyakit tingkat puskesmas
mencapai target luar gedung masih kurang, - Validasi sasaran, hasil cakupan GME, - Validasi sasaran, hasil cakupan GME,
Peran serta masyarakat Depresi, ODGJ Berat Depresi, ODGJ Berat
belum optimal - Penemuan kasus ODGJ - Penemuan kasus ODGJ
- Konseling dan deteksi dini masalah - Konseling dan deteksi dini masalah
kesehatan jiwa kesehatan jiwa
- Kunjungan rumah - Kunjungan rumah
- Pendampingan rujukan kasus gangguan - Pendampingan rujukan kasus
jiwa gangguan jiwa
No Prioritas Masalah Penyebab Masalah Alternatif Pemecahan Masalah Pemecahan Masalah Terpilih
12 Cakupan PHBS Rumah Kesadaran Masyarakat - Akan Meningkatkan kerja sama lintas - Akan Meningkatkan kerja sama lintas
tangga belum tentang PHBS kurang, program dan lintas sektor program dan lintas sektor
mencapai target masih ada keluarga yang - Penggerakkan Gerakan Masyarakat - Penggerakkan Gerakan Masyarakat
(80,58%) merokok, Kunjungan Hidup Sehat Hidup Sehat
rumah PHBS belum - Penyuluhan tentang PHBS - Penyuluhan tentang PHBS
maksimal, dukungan - Pelatihan petugas konseling Upaya - Pelatihan petugas konseling Upaya
lintas sektor belum Berhenti Merokok (UBM) di Puskesmas Berhenti Merokok (UBM) di Puskesmas
optimal bagi kader kesehatan masyarakat. bagi kader kesehatan masyarakat.
- Penerapan Kawasan Tanpa Rokok (KTR) - Penerapan Kawasan Tanpa Rokok
pelaksanaan intervensi lanjut termasuk (KTR) pelaksanaan intervensi lanjut
PHBS dalam rangka intervensi hasil PIS- termasuk PHBS dalam rangka
PK intervensi hasil PIS-PK
Alternatif Pemecahan masalah program lain di luar prioritas
No Prioritas masalah Penyebab masalah Alternatif Pemecahan masalah Pemecahan Masalah Terpilih
1 Komponen UKM
Esensial
Masih ada 1. Kurangnya Cakupan 1. Memberdayakan masyarakat tokoh 1. Advokasi dengan camat dan Kepala
target sasaran ukm Komplikasi Neonatal yang msyarakat dan kader kesehatan untuk Desa
wajib belum ditangani mendorong mengaktifkan UKBM 2. Memberdayakan masyarakat tokoh
tercapai 2. Persentase Balita naik 2. Refresing kader kesehatan masyarakat dan kader kesehatan
timbangan (N/D) belum 3. Monitoring dan evaluasi Posyandu untuk mendorong mengaktifkan
mencapai target 4. Mengupayakan media penyuluhan UKBM
3. Kurangnya pemberdayaan berupa leflet dan poster 3. Refresing kader posyandu bayi/balita,
individu/keluarga melalui 5. Meningkatkan insfeksi pengawasan lansia dan posbindu
kunjungan rumah pada pengelola makanan, industri 4. Penyediaan bahan media Komunikasi,
4. Kurangnya pendekatan rumah tangga ,kantin sekolah dan Informasi dan Edukasi (KIE).
pada masyarakat ttg Desa tempat –tempat umum 5. Meningkatkan insfeksi pengawasan
Siaga 6. Pelaksanaan Pemantauan jentik Berkala pada pengelola makanan, industri
5. Kurangnya pemeriksaan 7. Penemuan kasus diare rumah tangga ,kantin sekolah dan
insfeksi pada sanitasi 8. Penyuluhan: PHBS,GERMAS tempat –tempat umum
pengolah makanan, 9. Advokasi dengan camat dan Kepala 6. Pelaksanaan Pemantauan jentik
industri rumah tangga dan Desa Berkala
tempat – tempat umum 10.Penyuluhan tentang tumbuh kembang 7. Penemuan kasus diare
6. Cakupan pelayanan diare anak balita di posyandu 8. Pemeriksaan status gizi penilaian/
tidak mencapai target 11.Pemeriksaan DDTK di posyandu dan di pemantauan DDTK di posyandu dan di
7. Cakupan angka bebas paud/tk paud/tk
jentik kurang mencapai 12.Penyuluhan kespro di SMP dan di SMA 9. Pendataan bumil, bayi balita ,pus wus
target 13.Pembinaan UKS di SD,SMP dan SMA akseptor kb dan lansia
8. Kurangnya penyuluhan 14.Pendataan sasaran KIA/KB 10.Penyuluhan germas, phbs, persalinan
kesehatan pada anak 15.Penyuluhan pertolongan nakes di di faskes, asi eksklusif, kespro, IVA,
prasekolah dan anak usia Faskes yudium, Jamban sehat
sekolah 16.Pembinaan bidan desa dan BPM 11.Penyuluhan penyakit menular dan
144
No Prioritas masalah Penyebab masalah Alternatif Pemecahan masalah Pemecahan Masalah Terpilih
9. Penyuluhan dan 17.Pendataan RESTI pada bayi, balita dan tidak menular
pemeriksaan tumbuh bumil 12.Pembinaan, kader, petugas program
kembang (DDTK) anak 18.Penyuluhan Asi Eksklusif, menu dan bidan didesa
balita seimbang, PMT 13.Pendataan penyakit menular
10.Kurangnya penyuluhan 19.Pemantauan status gizi pada bayi di 14.Penyuluhan penyakit menular dan
kespro remaja putri posyandu tidak menular
11.Kurangnya penyuluhan 20.Pemantauan status gizi pada balita di 15.Advokasi/sosialisasi/Iokakarya/ rapat
tentang PTM dan Penyakit TK/Paud koordinasi Lintas Sektor (LS)/ Lintas
menular 21.Penyuluhan tentang VIT.A, dan yodium Program (LP)
12.Kerjasama lintas sektor diposyandu
belum otimal 22.Penyuluhan Tentang FE pada remaja
putri di sekolah SMP dan SMA
23.Pendataan Gizi kurang pada bayi,balita
dan ibu hamil
24.Akan Meningkatkan kerja sama lintas
program
25.Pendataan penderita TB paru
26.Akan meningkatkan penyuluhan KIE
tentang pnyakit;Tb Paru,Imunisasi,
Diare,Ispa
27.Penyuluhan Tentang PM Dan PTM
28.Pembinaan pada pemegang program
2 Komponen UKM Pengembangan
Masih ada target 1. Kurangnya lansia yang 1. Pendataan penderita lansia 1. Kerjasama lintas sektor dan
sasaran ukm Mendapatkan skrining 2. Pendekatan keluarga dan kelompok memberdayakan masyarakat
pengembangan Pemeriksaan kesehatan lansia 2. Pembinaan posyandu lansia
belum tercapai 2. Kurangnya pemeriksaan 3. Mengaktifkan posyandu lansia ,pengobatan tradisional,dan kelompok
kesehatan gigi secara 4. Pelatihan kader lansia 3. Kesehatan
kerja. olaraga pada petugas
berkala pada masyarakat kesehatan dan pada anak sekolah
3. Belum memiliki jadwal 4. Pendataan penyakit katarak,dan
No Prioritas masalah Penyebab masalah Alternatif Pemecahan masalah Pemecahan Masalah Terpilih
perkesmas 6. Penyuluhan tentang gimul bumil dan gangguan jiwa
lansia 5. Penyuluhan tentang gimul bumil dan
7. Pemeriksaan kesehatan gigi disekolah lansia,tentang toga,
tk/paud 6. Mengupayakan media penyuluhan
8. Gosok gigi masal disekolah SD berupa leflet dan poster
9. Membuat buku kunjungan home visite
10.Membuat jadual kunjungan rumah
13.Penyuluhan Tentang Toga
14.Pendataan tempat kelompok kerja
15.Pembinaan kelompok kerja
A. Kesimpulan
1. Perencanaan Tingkat Puskesmas merupakan perencanaan secara
sistematis terhadap semua kegiatan upaya kesehatan yang
dilaksanakan di Puskesmas dan disusun untuk kebutuhan satu
tahun agar puskesmas mampu melaksanakannya secara efisien,
efektif dengan memperhatikan ketersediaan dan kemampuan
sumber daya yang dimiliki.
2. Tersusunnya Perencanaan Tingkat Puskesmas (PTP) di UPTD
Puskesmas Sindangkasih mengacu pada kegiatan pelayanan tahun
sebelumnya untuk memecahkan masalah yang timbul antara lain
pada masalah belum tercapainya target program, hasil survei dan
umpan balik
3. Masih adanya kekurangan tenaga pada beberapa pos pelayanan
terutama tenaga perawat, dokter umum, dokter gigi. Usulan
penambahan telah pula disertakan dalam laporan ini
4. Alokasi dana BOK, BLUD dan Jampersal yang diberikan cukup
membantu dalam melaksanakan program kerja puskesmas.
B. Saran
1. Perlu dilakukan pelatihan manajemen Puskesmas sehingga
pimpinan Puskesmas dan staf dapat menyusun perencanaan
dengan kajian ilmu yang baru
2. Alokasi dana untuk tahun berjalan diharapkan dapat diketahui
awal tahun sehingga Puskesmas dapat dengan lebih mudah
mengalokasikan dana untuk Perencanaan pelaksanaan kegiatan
148
3. Pembinaan rutin ke puskesmas dari Dinas Kesehatan Kabupaten
Ciamis sangat penting dan diharapkan berkelanjutan
4. Adanya tindak lanjut dari setiap pelaporan kegiatan yang dilaporkan
ke Dinas Kesehatan Kabupaten Ciamis.
HERMAWAN, SKM
NIP:
DAFTAR LAMPIRAN
1. Pelayanan
6 Kesehatan
Reproduksi bagi
calon pengantin
dan Pasangan
Usia Subur (PUS)
a Pertemuan Skrining Catin 15 KIA KIA, Guru Ap
Penguatan Catin pasang Promk UKS
Kesehatan an es &
Reproduksi bagi Pengel
Catin ola
progra
m AIDS
1. Pelaksanaan Kelas
8 Ibu
a Kelas Ibu Hamil meningk Bumil Ibu KIA KIA, Kader Ap
atkan Hamil Promk dan
pengeta Trimest es & pemeri
huan, er ke 2 Pengel ntah
merubah = 36 Kel ola setemp
sikap progra at
dan m AIDS
perilaku
ibu agar
memaha
mi
tentang
kehamila
n,
perubah
an tubuh
dan
keluhan
selama
kehamila
n dll
b Klas Ibu Balita meningk Balita Ibu KIA KIA, Kader Ap
atkan mbalita Promk dan
pengeta es & pemeri
huan, Pengel ntah
merubah ola setemp
sikap progra at
dan m AIDS
perilaku
ibu
perkemb
angan
vab
2 Upayan 2. Surveilans Gizi
Perbaikan 1
Gizi
Masyarakat
a Pendampingan Meninka Balita 60 Pos KIA Gizi, PKP & tia
pemantauan tkan Promk PKK bu
pertumbuhan di posyand es ,
Posyandu u ke Ausre
strata m
Mandiri
b Pendataan dan Kader Kader Promke Gizi 14331 Ju
Pemutakhiran menentu osyandu s dan RT
sasaran Program kan PPJ
kesehatan sasaran
terintegrasi dalam yang
upaya perbaikan sesuai
gizi masyarakat
c Optimalisasi Bulan Upaya Baui/Bali 60 posy progra Lintas Promke Fe
Penimbangan masyara ta di mmer sektor s, Bidan M
Balita (BPB kat Posyand dan Desa Ag
dalam u Lintas No
memant progra
au m
pertumb
uhan
dan
perkemb
angan
anak
d Validasi Memvali Bayi/Bali 60 posy progra Lintas Kader M
Bayi/Balita dasi ta mmer progra Posy, pr
Stunting kasus stunting m Kesling, Se
stunting Bidan
untuk Desa
mendap
atkan
hasil
yang
lebih
akurat
e Pelacakan dan deteksi Bumil 9 ds progra TPG, Bidan Ju
Pembinaan Kasus dini, dan KEK, mmer Bidan Desa,
Bumil KEK dan mengide Balita Koor, Kader
Balita Gizi Buruk ntifikasi Gizi Dokter,
kasus Buruk Promk
kurang es
gizi yang
ditemuk
an atau
kasus
atas
laporan
posyand
u/bides
f Pemantauan Tersedia Rumah 10 RW progra TPG Kader Ja
Garam Beryodium nya tangga mmer Kesehat
informas an
i secara
terus
menerus
tentanng
konsums
i garam
beryodiu
m
g Banner Hari Gizi Memberi progra TPG, Ja
Nasional kan mmer Promk
informas es
i kepada
masyara
kat
tentang
peringat
an hari
gizi
2. Pendidikan Gizi
2 melalui
peningkatan
konsumsi Gizi pda
Ibu Hamil dan
Balita
a Kelas Ibu Pintar Meningk Ibu 60 Posy progra TPG, Bidan Ja
Gizi atkan Hamil, mmer Promk Desa,
pengeta Ibu es Kader
huan ibu Bayi/Bali
dalam ta 0 - 23
PMBA, bln
ASI, dan
Gizi
Seimban
g
b PMT Penyuluhan Memper Posyand 3 progra Nutrisi Bidan De
lokal dengan oleh u kelomp mmer onis & Desa,
posyandu lokus informas ok Promk Kader
stunting i tentang es
cara
pemberi
an PMT
pada
balita
c Kegiatan edukasi Konselin ibu hamil 9 desa progra Nutrisi Bidan Ju
pada ibu hamil g PMBA, mmer onis & Desa,
dan balita ASI Promk Kader
Eksklusif, es
Gizi
Seimban
g
2. Pemeriksaan dan
.5 pengawasan
kualitas air dan
sanitasi dasar
Penyehatan air Penilaian TTU di 657 Petugas Petuga Pemdes Ja
dan sanitasi dasar sanitasi wilayah TTU Kesling s , kader, De
melalui IKL TTU dan kerja Kesling promke er
pembina puskesm s
an TPM as
di
wilayah
kerja
puskesm
as
Penyehatan air Penilaian TPM di 365 Petugas Petuga Rumah Ja
dan sanitasi dasar sanitasi wilayah TPM Kesling s makan, De
melalui IKL TPM dan kerja Kesling industri er
pembina puskesm rumah
an TPM as tangga
di
wilayah
kerja
puskesm
as
Penyehatan air Mengeta Pasien pasien Petugas Petuga Bidan Ja
dan sanitasi dasar hui penderit kesling s desa, De
melalui kunjungan penyeba a Kesling Pasien er
rumah pasien b penyakit
klinik sanitasi penyakit berbasis
berbasis lingkung
lingkung an
an
3 Upaya 3. Penggerakan Pengger Desa Desa Promke Kec, Paguyu No
Gerakan 1 Gerakan akan Siaga s PKK & ban
Masyarakat Masyarakat Hidup tokoh Promk Desa
Hidup sehat Sehat masyara es Siaga &
(GERMAS) kat, Pokja
tokoh Desa Tk
agama, kec
kader,
fasilitato
r desa,
kelompo
k
masyara
kat
lainnya
untuk
melakuk
an
kegiatan
Germas
3. Pelaksanaan
2 Germas, Aktifitas
Fisik, Pemeriksaan
Kesehatan Berkala
dan Edukasi Gizi
Seimbang di
tingkat
kecamatan/
wilayah
Puskesmas
a Pemeriksaan Skrining karyawa karyaw Prog.Ke Dokter, semua Se
kesehatan kesehata n Kec, an Kec, sorga & Perawa SKPD bu
berkala, Aktifitas n untuk aparat aparat Promke t& Kec
fisik dan edukasi karyawa Desa & Desa & s Analis
gizi seimbang n Kec, Linsek Linsek
aparat lainnya lainnya
Desa &
Linsek
lainnya
3. Kampanye lokal Penyeba Masyara Masyar Promke Semua semua Ju
3 dalam rluasan kat akat s progra SKPD
mendukung informas m Kec
pelaksanaan i melalui
Germas media
spesifik
lokal/tra
disional
3. Upaya Kesehatan
4 Olahraga
a Pembinaan test Jemaah Jemaah Prog Prog semua Se
kesehatan olah kebugar Haji, Haji, Kesorga Kesorg SKPD bu
raga dan an Karyawa Karyaw a Kec
pengukuran n& an &
kebugaran sekolah sekolah
jasmani
4 Upaya 4. Penyelidikan Mengga Masyara Jumlah Promke Semua semua Ad
Deteksi Dini 7 Epidemiologi (PE) mbarkan kat 10 s progra SKPD Ka
Preventif dan penyakit KLB & masalah Kasus m Kec
Respons penanggulangan kesehata
Penyakit KLB n yang
terdapat
di dalam
masyara
kat
dengan
menentu
kan
frekuens
i,
distribusi
dan
determi
nan
penyakit
berdasar
kan
atribut
dan
variabel
menurut
segitiga
epidemi
ologi
(orang,
tempat
dan
waktu).
4. Validasi sasaran, menunju aparat Aparat Prog Pengel Pemeri Ja
1 hasil cakupan kan desa & desa & ODGJ ola ntah
6 GME, Depresi, tingkat kader kader Prog Desa
ODGJ Berat, kevalida PTM
penyalahgunaan n atau
Napza dan Bunuh kesahiha
diri n suatu
instrume
nt.
4. Deteksi Dini kasus
1 HIV/AIDS, TBC,
7 Hepatitis, malaria
dan penyakit
menular lainnya
pada ibu hamil
dan kelompok
resiko
a HIV AIDS
a. Deteksi Dini kasus Menemu Ibu hami, 1008 Progra Progra Progra Ja
1 HIV dan IMS pada kan Pasien mmer mmer m KIA, De
kelompok risiko secara TB dan HIV HIV Laborat er
dan ibu hamil dini populasi orium,
kasus kunci bidan
HIV/AIDS desa,
pada ibu PMB
hamil
dan
kelompo
k
berisiko
a. Kunjungan rumah Penampi Penderit 10 Progra Progra LSM, Ja
2 untuk motivasi ngan a mmer mmer bidan De
pengobatan pada penderit HIV/ODH HIV HIV desa, er
ODHA/Pelacakan a A pasien
ODHA mangkir HIV/AIDS
dan
memant
au
kepatuh
an
minum
obat
ARV
b TB
b. Contack tracking Melakuk kontak kontak PJ * linsek, Ja
1 terhadap Kontak an serumah seruma Progra Transp kader De
Serumah kasus TB Pelacaka kasus TB h TB m TB or er
baru yang n dan 2021 2021 petuga
ditemukan tahun Penemu s
2019-2020 an Kasus
TB
secara
Aktiv
b. Pengambilan Mengam kontak semua PJ * linsek, Ja
2 Sample Sputum bil serumah kontak Progra Transp kader De
Turduga TB Hasil Sample kasus TB seruma m TB or er
tracking terhadap Sputum 2018 - h kasus petuga
Kontak serumah Untuk 2019 TB 2018 s
kasus TB 2019 - Pemeriks - 2019
2020 aan TCM
ke
Rumah
Terduga
TB
b. Contack tracking Skring Rumah kontak Kader * linsek, Ap
3 terhadap Kontak terhadap sekitar Erat TB Jiwa Transp kader
erat kasus TB baru Kontak kasus TB 2021 or
yang ditemukan Erat TB baru petuga
tahun 2022 Baru yang s
yang ditemuka
ditemuk n tahun
an tahun 2021
2021,
jika data
menduk
ung
untuk
ditegaka
n
sebagai
terduga
TB wajib
diperiksa
TCM
b. Pengambilan Mengam kontak semua PJ * linsek, Ja
4 Samplle Sputum bil serumah kontak Progra Transp kader De
Turduga TB Hasil Sample kasus TB seruma m TB or er
tracking terhadap Sputum baru h kasus petuga
Kontak Erat kasus Untuk yang TB baru s
TB baru yang Pemeriks ditemuka yang
ditemukan tahun aan TCM n tahun ditemu
2022 ke 2021 kan
Rumah tahun
Terduga 2021
TB
4. Deteksi dini faktor
1 resiko PTM di
8 Posbindu PTM
dan Posyandu
Lansia
a. Skrining mendete masyara usia PJ Transp Desa & tr
1 kesehatan ksi diini kat >15 th progra ort Kader
suatu m PTM petuga
penyakit s
di kader/t
masyara oma
kat
a. Penyuluhan dan Deteksi Wanita Wanita PJ Pj. Desa & tr
2 Pelasanaan Tes dini PUS PUS progra Progra Kader
IVA dengan m PTM m TB &
test IVA Promk
es
4. Penemuan kasus
1 PD31, kasus
9 kontak TB dan
Kasus Mankir
4. Konseling dan Penemu masyara jumlah Pj Pj Dokter Se
2 deteksi dini an kat 20 Progra Progra & bu
1 masalah secara kasus/b m ODGJ m Promek
kesehatan jiwa cepat ln ODGJ es
dan Nafza dengan & PTM
penangg
ulangan
yang
cepat &
tepat
4. Pelaksanaan Meningk masyara jumlah Pengel Perawa Dokter Se
2 pelayanan atkan kat 2 ola t/Bidan & bu
2 imunisasi baik derajat kasus/b Imunisa Promke
imunisasi rutin, kesehata ln si s
pengenalan n
antigen baru, masyara
imunisasi kat
tambahan
maupun kegiatan
defaulter tracking
Pelaksanaan Meningk Balita jumlah Pengel Perawa Dokter Se
imunisasi di atkan 60 ola t/Bidan & bu
Posyandu derajat Posnind Imunisa Promke
kesehata u si s
n
masyara
kat
Pelaksanaan BIAS Meningk anak jumlah Pengel Perawa Dokter O
atkan sekolah = 30 ola t/Bidan &
imun sekolah Imunisa Promke
anak si s
sekolah
c Pengolah data
puskesmas
d Biaya Komunikasi
untuk pengolah
data puskesmas
e Penyelidikan
Epidemiologi
f Pengiriman
Spesimen
g Peningkatan
kapasitas bagi
petugas pelacakan
kontak/tracer
Jumlah Covid
JUMLAH TOTAL
PEMERINTAH KABUPATEN CIAMIS
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS SINDANGKASIH
Alamat : Jln. Raya Sindangkasih No. 05 Desa Sindangkasih
Kecamatan Cipaku e-mail : pkmSindangkasih10230902@gmail.com
CIAMIS
Kode Pos 46252
TENTANG
PENETAPAN TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS
MEMUTUSKAN
Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS
SINDANGKASIH TENTANG TIM
PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS DI
UPTD PUSKESMAS SINDANGKASIH
KESATU : Penetapan Tim Perencanaan Tingkat
Puskesmas di UPTD Puskesmas Sindangkasih
sebagaimana tercantum pada lampiran
Keputusan ini;
KEDUA : Pegawai yang tercantum namanya pada
lampiran surat keputusan ini sebagaimana
dimaksud pada diktum pertama mempunyai
tugas pokok dan tugas tambahan yaitu :
1. Menyusun dokumen perencanaan(RUK RPK)
210
2. Melaksanakan tahapan-tahapan
perencanaan sebagai berikut :
a. Proses persiapan
b. Analisis data
c. Penyusunan RUK
d. Penyusunan RPK
3. Menyusun profil dan laporan tahunan
4. Menyusun SPM dan MDGs
5. Penyusunan RUK dilakukan sekali setahun;
KETIGA : Biaya yang timbul sebagai akibat
ditetapkannya Keputusan Kepala Puskesmas
ini dibebankan kepada Anggaran Pendapatan
dan Belanja Daerah Kabupaten Ciamis dan
Biaya Operasional Kesehatan Puskesmas
Sindangkasih Tahun Anggaran 2020;
KEEMPAT : Hal-hal yang belum cukup diatur dalam
Keputusan Kepala Puskesmas ini, sepanjang
mengenai teknis pelaksanaannya diatur lebih
lanjut oleh Standar Operasional Prosedur yang
ditetapkan kemudian oleh Kepala Puskesmas;
KELIMA : Keputusan Kepala Puskesmas ini berlaku sejak
tanggal ditetapkan, dengan ketentuan akan
ditinjau kembali apabila diperlukan.
Ditetapkan di : Sindangkasih
Pada tanggal : 27 Januari 2021
KEPALA UPTD
PUSKESMAS
SINDANGKASIH,
YAYAT HENDAYANA
LAMPIRAN I KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS
NOMOR : 440/Kpts. 001/PKM.CRH/I/2021
TANGGAL : 27 Januari 2021
TENTANG : TIM PERENCANAAN TINGKAT
PUSKESMAS DI UPTD PUSKESMAS
SINDANGKASIH
KEPALA UPTD
PUSKESMAS
SINDANGKASIH,
YAYAT HENDAYANA
212
LAMPIRAN II KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS
NOMOR : 440/Kpts. 001/PKM.CRH/I/2021
TANGGAL : 27 Januari 2021
TENTANG : TIM PERENCANAAN TINGKAT
PUSKESMAS DI UPTD PUSKESMAS
SINDANGKASIH
KEPALA UPTD
PUSKESMAS
SINDANGKASIH,
YAYAT HENDAYANA
LAMPIRAN III KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS
NOMOR : 440/Kpts. 001/PKM.CRH/I/2021
TANGGAL : 27 JANUARI 2021
TENTANG : TIM PERENCANAAN TINGKAT
PUSKESMAS DI UPTD PUSKESMAS
SINDANGKASIH
214
NO PENANGGUNG JAWAB URAIAN TUGAS
penanggungjawab.
3. Ketua Bidang UKM 1. Melakukan evaluasi
pencapaian kinerja dari
masing-masing program/
pelayanan yang termasuk
dalam UKM Essensial dan
Pengembangan.
2. Mengkoordinir penyusunan
RTL dari masing-masing
program/ pelayanan yang
termasuk dalam UKM
Essensial dan Pengembangan
terutama bagi program/
pelayanan yang masih belum
mencapai target.
3. Menyusun RUK sesuai RTL
dari masing- masing program/
pelayanan yang termasuk
dalam UKM Essensial dan
Pengembangan
2. Ketua Bidang UKP 1. Melakukan evaluasi
pencapaian kinerja dari
masing-masing program/
pelayanan yang termasuk
dalam Bidang UKP.
2. Mengkoordinir penyusunan
RTL dari masing-masing
program/ pelayanan yang
termasuk dalam pelayanan
NO PENANGGUNG JAWAB URAIAN TUGAS
KEPALA UPTD
PUSKESMAS
SINDANGKASIH,
YAYAT HENDAYANA
216
RENCANA KEBUTUHAN PEGAWAI
UPTD PUSKESMAS
SINDANGKASIH
Non
No Jabatan Jenjang ASN Kebutuhan Kesenjangan Ket.
ASN
1.1 PENGEMUDI AMBULAN Jabatan Pelaksana 0 0 1 -1 K
PENGADMINISTRASI
2.1 Jabatan Pelaksana 0 1 1 -1 K
KEUANGAN
PRANATA
3.1 LABORATORIUM Pelaksana 0 2 2 -2 K
KESEHATAN
PENGADMINISTRASI
4.1 Jabatan Pelaksana 2 0 2 0 S
UMUM
Pelaksana
5.1 BIDAN 2 0 2 0 S
Lanjutan
5.2 BIDAN Penyelia 1 0 2 -1 K
5.3 BIDAN Pelaksana 4 6 8 -4 K
5.4 BIDAN Ahli Madya 1 0 1 0 S
6.1 PERAWAT Penyelia 1 0 1 0 S
6.2 PERAWAT Mahir 0 0 1 -1 K
6.3 PERAWAT Ahli Pertama 0 0 1 -1 K
6.4 PERAWAT Terampil 1 4 5 -4 K
6.5 PERAWAT Ahli Muda 2 0 3 -1 K
6.6 PERAWAT Ahli Madya 0 0 1 -1 K
7.1 DOKTER Ahli Pertama 0 2 2 -2 K
7.2 DOKTER Ahli Muda 0 0 1 -1 K
8.1 ANALIS KEUANGAN Jabatan Pelaksana 0 0 1 -1 K
9.1 PETUGAS KEAMANAN Jabatan Pelaksana 0 0 1 -1 K
10.1 PEREKAM MEDIS Pelaksana 0 0 2 -2 K
11.1 APOTEKER Ahli Pertama 0 1 1 -1 K
Pelaksana
12.1 SANITARIAN 0 0 1 -1 K
Lanjutan
12.2 SANITARIAN Penyelia 0 0 0 0 S
13.1 DOKTER GIGI Ahli Pertama 0 0 1 -1 K
14.1 ASISTEN APOTEKER Pelaksana 0 0 1 -1 K
15.1 TERAPIS GIGI DAN MULUT Terampil 0 0 1 -1 K
15.2 TERAPIS GIGI DAN MULUT Penyelia 2 0 2 0 S
16.1 BENDAHARA Jabatan Pelaksana 0 0 1 -1 K
PENYULUH KESEHATAN
17.1 Ahli Pertama 0 1 1 -1 K
MASYARAKAT
18.1 NUTRISIONIS Pelaksana 0 1 1 -1 K
EPIDEMIOLOG
19.1 Ahli Pertama 0 0 1 -1 K
KESEHATAN
Non
No Jabatan Jenjang ASN Kebutuhan Kesenjangan Ket.
ASN
20.1 PRAMU KEBERSIHAN Jabatan Pelaksana 0 0 1 -1 K
PENGADMINISTRASI
21.1 Jabatan Pelaksana 0 0 1 -1 K
KEPEGAWAIAN
218