DISUSUN OLEH :
NIM: PO7120121086.
TINGKAT: 1 B
2. Latar Belakang
Salah satu ciri makhluk hidup adalah berkembang biak, atau melakukan
reproduksi. Reproduksi melibatkan suatu sistem dalam tubuh, yaitu sistem
reproduksi. Sistem reproduksi melibatkan organ reproduksi. Tujuan utama
makhluk hidup melakukan reproduksi adalah untuk melestarikan jenisnya
agar tidak punah. Apa yang akan terjadi dengan manusia misalnya, jika
tidak bisa melakukan reproduksi? Tentu lama kelamaan manusia akan
punah.
2.1.1Genitalia eksternal
a. Penis
b. Skrotum
1. Testis
2. Epididimis
1. GenitaliaEksternalis
a. Penis
Berfungsi sebagai saluran yang menyalurkan sperma kepada
vagina wanita.
b. Skrotum
Berfungsi sebagai kantung kulit khusus yang melindungi testis
dan epididimis dari cedera fisik dan merupakan pengatur suhu
testis.
2. GenitaliaInternalis
a. Testis
Berfungsi sebagai penghasil sperma dan
mensekresikanhormon testosteron.
b. Epididimis
Berfungsi sebagai tempat sekresi sperma dari testis,
sebagai pematangan motilitas.
c. Duktus deferens (VasDeferens)
Berfungsi sebagai pembawa spermatozoa dari epididimis ke
duktus ejakulatorius dan menghasilkan cairan semen yang
berfungsi unutk mendorong sperma keluar dari dukrus
ejakulatorius danuretra.
d. Vesikulaseminalis
Berfungsi sebagai penghasil fruktosa untuk memberi nutrisi
sperma yang dikeluarkan, mengeluarkan prostaglandin yang
merangsang motilitas saluran reproduksi pria untuk
membantu mengeluarkan sperma, menghasilkan sebagian
besar cairan semen, menyediakan precursor (proses
biologis) untuk pembekuan semen.
e. Duktusejakulatorius
Berfungsi membawa spermatozoa dari vas deferens menuju
ke basis prostat.
f. Glandulaprostatic.
Berfungsi mengeluarkan cairan basa yang menetralkan
sekresi vagina yang asam, memicu pembekuan semen
untuk menjaga sperma tetap berada dalam vagina pada saat
penis dikeluarkan.
g. Glandula bulbuurethralis (Glandula Cowperi)
Berfungsi mengeluarkan mucus
untukpelumasan.Spermatogenesis adalah proses
gametogenesis pada pria dengan cara pembelahan
meiosis dan mitosis. Spermatogenesis pada sprema
biasa terjadi di epididimis. Sedangkan tempat
menyimpan sperma sementara terletak di vas deferens.
Berikut adalah tahap-tahap spermatogenesis:
h. Spermatogonium
Spermatogonium merupakan tahap pertama pada
spermatogenesis yang dihasilkan olehtestis. Spermatogoium
terbentuk dari 46 kromosom dan 2Nkromatid.
i. Spermatosit primer
Spermatosit primer merupakan mitosis dari
spermatogonium.Pada tahap ini tidak terjadi
pembelahan.Spermatosit primer terbentuk dari 46 kromosom
dan 4N kromatid.
j. Spermatosit sekunder
Spermatosit sekunder merupakan meiosis dari
spermatosit primer.Pada tahap ini terjadi pembelahan
secara meiosis.Spermatosit sekunder terbentuk dari 23
kromosom dan 2N kromatid.
k. Spermatid
Spermatid merupakan meiosis dari spermatosit sekunder.
Pada tahap ini terjadi pembelahan secara meiosis yang
kedua. Spermatid terbentuk dari 23 kromosom dan 1N
kromatid.
l. Sperma
Sperma merupakan diferensiasi atau pematangan dari
spermatid.Pada tahap ini terjadi diferensiasi.Sperma
terbentuk dari 23 kromosom dan 1N kromatid dan
merupakan tahap.
Selain itu perlu juga dilakukan pemeriksaan terhadap hal-hal lain untuk
menentukan fertilasi seorang pria sebagai berikut:
3.1 Kesimpulan
Sistem reproduksi pria terdiri dari organ reproduksi luar dan reproduksi
dalam. Organ reproduksi luar terdiri dari penis (zakar) dan skrotum.Organ
reproduksi dalam terdiri dari testis, vas eferentia, epididimis, vas
diferentia, ductus ejaculatorius, dan saluran uretra.Kelenjar pada
reproduksi pria antara lain vesicula seminalis, kelenjar prostat, kelenjar
cowperi, dan kelenjar litteri.Hormon pada reproduksi pria yakni testeron,
LH, FSH, estrogen, hormon pertumbuhan, DHEA, dan 17- estradiol.
Gangguan penyakit yang dapat menyerang sistem reproduksi
pria antara lain Hipogonadisme, Kriptorkidisme, Uretritis, Prostatitis,
Epididimitis, Anorkidisme, Hyperthropic prostat, Hernia inguinalis, Kanker
testis,Impotensi, Infertilitas (kemandulan), Orkitis, Sifilis (Raja Singa),
Gonorhoe (kencing nanah) , Kanker Prostat , Herpes,HIV/AIDS.
3.2 Saran
Cunningham FG, Leveno KJ, Bloom LS, Hauth JC, Gilstrap LC, Wenstrom
KD.(2005). Williams Obstetrics 22nd Edition.United States of
America: McGraw-Hill Companies. Inc.