Anda di halaman 1dari 3

Konseling Keluarga

Dalam Meningkatkan Kesehatan Mental

1. Latar Belakang
Dalam sejarah kehidupan manusia sejak dahulu telah dijelaskan tentang
hubungannya dengan dunia sekelilingnya demi untuk mempertahankan
kelangsungan hidup jenisnya secara harmonis. Sejak itu pula telah ada usaha dari
manusia untuk mencapai suatu keseimbangan kehidupan mereka, tentu saja
bentuk dan caranya masih sangat sederhana. Zaman dahulu sikap orang
terhadap gangguan mental telah ada dalam konsep primitif animisme. Konsep ini
mengajarkan bahwa dunia iniadalah diawasiatau dikendalikan oleh roh-roh atau
dewa-dewa.
Demikian pula dengan konseling keluarga sangatlah dibutuhkan pada
lingkungan luas. Setiap manusia tidak bisa lepas dari hubungan sosial dalam
lingkungannya. Seseorang itu harusnya peka atau sensitif terhadap kesulitan
orang lain dan sebisa mungkin memberikan bantuan dengan demikian
berkembanglah karakter dan kebijakan dalam dirinya. Keluarga yang dikucilkan
didalam suatu lingkungan masyarakat akan merasa minder yang mempengaruhi
kesehatan mental anggota keluarga.
Pada zaman Hipocrates (460-367 SM) mulai terjadi perubahan sikap
terhadap kepercayaan animisme ini. Dia mengembangkan paradigma baru dalam
pengobatan, dengan menggunakan pendekatan "Naturalisme", yaitu suatu
pandangan yang mengajarkan bahwa gangguan mental ataupun fisik adalah
akibat dari alam.

A. Alasan Memilih Judul


Alasan peneliti memilih judul tersebut seperti diatas:
a. Persoalan yang dikaji dalam judul berkenaan dengan bidang ilmu yang
peneliti pelajari yaitu bimbingan dan konseling.
b. Masalah yang dikaji dalam judul berada dalam kemampuan peneliti untuk
menelitinya
c. Sepengatahuan pengalaman-pengalaman peneliti, judul tersebut belum
diteliti oleh peneliti terdahulu
d. Lokasi penelitian ini ditinjau dari segi waktu, kemampuan dan
pembiayaan dapat dijangkau oleh peneliti.
B. Penegasan Istilah
Untuk menghindari kesalahan dalam memahami judul penelitian ini, maka perlu adanya
penegasan istilah. Beberapa istilah yang terkait dengan judul penelitian ini adalah
Konseling Keluarga, dan Kesehatan Mental.
1. Konseling Keluarga
Konseling keluarga adalah penerapan konseling pada situasi yang khusus.
Membantu anggota keluarga agar dapat menerima kenyataan bahwa apabila salah
seorang anggota keluarga memiliki permasalahan, hal itu akan berpengaruh
terhadap persepsi, harapan, dan interaksi anggota keluarga lainnya.
2. Kesehatan Mental
Kesehatan mental adalah bagian dari kesehatan yang tidak bisa dilepaskan. Sehat
secara mental adalah keadaan ketika individu merasa sejahtera, baik secara
psikologis, emosional, ataupun secara sosial. Orang yang sudah mencapai
aktualisasi diri juga umumnya sehat secara mental.
C. Permasalahan
1. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas dapat
diidentifikasikan permasalahan yang dikemukakakn sebagai berikut:
1. Strategi konseling keluarga yang dilakukan untuk mengatasi kesehatan mental
anak
2. Pelaksanaan konseling keluarga untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi
kesehatan mental anak
2. Pembatasan Masalah
Mengingat banyaknya persoalan-persoalan yang terkait dengan kajian ini
seperti yang dikemukakan dalam identifikasi masalah, maka penulis
memfokuskan pada Konseling Keluarga dalam Mengatasi Kesehatan Mental
Anak.
3. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian diatas maka penulis merumuskan masalah penelitian sebagai
berikut:
1. Bagaimana kesehatan mental anak di dalam keluarga?
2. Apa faktor yang mempengaruhi kesehatan mental anak?
3. Bagaimana upaya konseling keluarga dalam mengatasi kesehetan mental anak?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan pada rumusan masalah yang telah dikemukakan diatas maka tujuan dari
penelitian yang ingin dicapai adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui kesehatan mental anak di dalam keluarga


2. Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi kesehatan mental anak
3. Untuk mengetahui upaya konseling keluarga dalam mengatasi kesehatan mental
anak
2. Manfaat Penelitian
a. Manfaat Teoritis
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat secara teoritis
untuk kepentingan untuk masa yang akan datang yang bermanfaat bagi ilmu
pengetahuan.
b. Manfaat Praktis
Hasil dari penelitian dapat memberikan manfaat yang berarti bagi:
1. Bagi Konselor
Sebagai penambahan ilmu pengetahuan dalam melaksannakan layanan
konseling keluarga.
2. Bagi Keluarga
Keluarga dapat mengetahui bagaima cara mengatasi kesehatan mental
anak.
3. Bagi Peneliti
Sebagai referensi atau bahan acuan dalam melakukan pelaksanaan
konseling keluarga selanjutnya.

Anda mungkin juga menyukai