Anda di halaman 1dari 2

Asas Nasional Aktif

Perundang-undangan hukum pidana berlaku untuk warga negara sendiri, baik perbuatan
itu di-lakukan di dalam negeri maupun di luarnegeri, hal ini merupakan asas nasional aktif atau
prinsip personal.
Asas nasionaliteit aktief atau personaliteit, yakni apabila warganegara Indonesia
melakukan ke-jahatan meskipun terjadi di luar Indonesia, pelakunya dapat dikenakan hukum
pidana Indonesia, apabila pelaku kejahatan yang hanya dapat dikenakan hukum pidana
Indonesia----sedangkan perbuatan pidana yang dilakukan warganegara Indonesia di negara asing
yang telah menghapus hukuman mati, maka hukuman mati tidak dapat dikenakan pada pelaku
kejahatan itu, hal ini diatur dalam pasal 6 KUHP.
  
Asas Nasional Pasif
Undang-undang Indonesia juga berkuasa melakukan penuntutan terhadap siapapun juga
di luar negara Indonesia juga terhadap orang asing di luar Indonesia. Tolak pangkal pemikiran
dari asas perlindungan adalah bahwa setiap negara yang berdaulat wajib melindungi kepentingan
hukumnya atau kepentingan nasionalnya. Ciri utamanya adalah Subjeknya berupa setiap orang
tidak terbatas pada warga negara saja, selain itu tidak tergantung pada tempat, ia merupakan
tindakan-tindakan yang dirasakan sangat merugikan kepentingan nasional indonesia yang
karenanya harus dilindungi. Kepentingan nasional tersebut ialah:
1. Keselamatan kepala/wakil Negara RI, keutuhan dan keamanan negara serta
pemerintah yang sah, keamanan penyerahan barang, angkatan perang RI pada
waktu perang, keamanan Martabat kepala negara RI;
2. Keamanan ideologi negara, pancasila dan haluan Negara;
3. Keamanan perekonomian;
4. Keamanan uang Negara, nilai-nilai dari surat-surat yang dikeluarkan RI;
5. Keamanan pelayaran dan penerbangan terhadap pembajakan;
6. Asas Universalitas
Undang-undang pidana dapat juga diperlakukan terhadap kejahatan-kejahatan yang
bersifat merugikan kesalamatan internasional yang terjadi di dalam daerah yang tak bertuan
(daerah kutub, lautan terbuka). Dalam hukum internasional diakui kesamaan hak dari setiap
negara yang berdaulat dan seakan-akan adanya “satu negara dunia”. Selanjutnya dalam hukum
internasional diakui pula suatu asas bahwa terhadap mereka yang melakukan tugas perwakilan
kenegaraan diluar negrinya, kebal terhadap hukum dimana ia bertugas.

Anda mungkin juga menyukai