Anda di halaman 1dari 13

1

MODUL PRAKTIKUM REKAYASA MATERIAL


2

MODUL
ANALISIS STRUKTUR MIKRO

1. Pendahuluan
1.1 Latar belakang

Metalografi merupakan suatu disiplin ilmu yang mempelajari metode observasi atau
pemeriksaan atau pengamatan atau pengujian dengan tujuan untuk menentukan atau
mempelajari hubungan antar struktur dengan sifat atau karaktter yang pernah dialami oleh
logam atau paduan. Kebanyakan sifat makroskopik dari material berhubungan dengan
mikrostruktur. Sifat mekanik material seperti tensile strengh ,elongasi, sifat terhadap
panas dan juga sifat kelistrikan berhubungan langsung dengan mikrostruktur. Pemahaman
dari hubungan antara mikrostruktur dan sifat makroskopik yang mempunyai peran
penting dalam pengembangan material merupakan tujuan utama dari metalografi. Dengan
menguji dan mengamati mikrostruktur suatu material , maka performa material tersebut
dapat dilihat.

Karena itu metalografi digunakan di semua tahap selama pembuatan material tersebut
dari mulai pengembangan, produksi, manufaturing process control, dan bahkan analisis
kegagalan logam. Metalografi biasanya dilakukan dengan alat mikroskop optik. Untuk
saat ini mikroskop yang digunakan sudah dihubungkan dengan komputer yang dilengkapi
dengan sistem analisis gambar yang akurat. Dari hasil pengamatan mikroskop tersebut
dapat dihitung ukuran ,bentuk dan distribusi fasa dan juga didapat matriks mikrostruktur.
Selain itu jika data mikrostruktur sudah didapat, dengan data tesebut kita dapat
memprediksi sifat sifat mekanik seperti deformasi plastis, elongasi, dan kekuatan tarik.

1.2 Tujuan Praktikum


Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui dan memahami struktur mikro pada
spesimen uji yang terbentuk setelah proses persiapan heat treatment.

MODUL PRAKTIKUM REKAYASA MATERIAL


3

2. Landasan Teori
Struktur mikro pada material sangat erat kaitannya dengan sifat pada logam tersebut.
Pengubahan struktur mikro pada logam khususnya bisa melalui pengaturan laju
pendinginan yang akan mengubah sifat baja dikenal dengan istilat Heat Treatment.
Macam-macam Heat Treatment ini adalah Annealing, Quenching, Normalizing dan
Tempering.

Diagram Fe-Fe3C adalah diagram yang menampilkan hubungan antara temperatur


dimana terjadi perubahan fasa selama proses pendinginan lambat dan pemanasan lambat
dengan kandungan karbon (%C). Diagram fasa besi dan karbida besi Fe3C ini menjadi
landasan untuk laku panas kebanyakan jenis baja yang kita kenal. Dari diagram fasa
tersebut dapat diperoleh informasi-informasi penting yaitu antara lain :
a. Fasa yang terjadi pada komposisi dan temperatur berbeda dengan pendinginan lambat.
b. Temperatur pembekuan dan daerah-daerah pembekuan paduan Fe-C bila dilakukan
pendinginan lambat.
c. Temperatur cair dari masing-masing paduan.
d. Batas-batas kelarutan atau batas kesetimbangan dari unsur karbon fasa tertentu.
e. Reaksi-reaksi metalurgis yang terjadi.

Gambar 1. Diagram Fe-Fe3C

MODUL PRAKTIKUM REKAYASA MATERIAL


4

Komposisi eutektid terdapat pada 4,3 % (berat) karbon (17 % atom) dan suhu eutektid
adalah 1148°C. Besi cor berada di daerah eutektid ini karena rata-rata mengandung 2.5 %
– 4 %. Pada bagian diagram antara 700°C-900°C dan daerah karbon antara 0%-1% ini
mikrostruktur baja dapat diatur dan dan disesuaikan dengan keinginan. Struktur-struktur
yang ada pada diagram fasa Fe-Fe3C :

a. Ferrit (Besi α) adalah suatu komposisi logam yang mempunyai batas maksimum
kelarutan Carbon 0,025 % C pada temperature 723°C, struktur kristalnya BCC (Body
Center Cubic) dan pada temperature kamar mempunyai batas kelarutan Carbon 0,008
% C. Sifat-sifatnya adalah ketangguhan rendah, keuletan tinggi, kekerasan < 90 HRB,
struktur paling lunak pada diagram Fe-Fe3C dan ketahanan korosi medium.

b. Austenit (Besi γ) adalah suatu larutan padat yang mempunyai batas maksimum
kelarutan Carbon 2,11 % C pada temperature 1148°C, struktur kristalnya FCC (Face
Center Cubic). Sifat-sifatnya adalah ketangguhan baik sekali, ketahanan korosi yang
paling baik dari SS yang lain, non hardened heat treatment, mudah dibentuk dan paling
banyak dipakai dalam industri.

c. Cementit (Besi Karbida) adalah suatu senyawa yang terdiri dari unsur Fe dan C dengan
perbandingan tertentu (mempunyai rumus empiris) dan struktur kristalnya
Orthohombic. Sifat-sifatnya adalah sangat keras dan bersifat getas.

d. Lediburite ialah campuran Eutectic antara besi Gamma dengan Cementid yang
dibentuk pada temperature 1130°C dengan kandungan Carbon 4,3%C.

e. Pearlit adalah Eeutectoid mixture dari ferrite dan cementite (α+Fe3C), terjadi pada
temperatur 723°C, mengandung 0,8 % karbon

MODUL PRAKTIKUM REKAYASA MATERIAL


5

3. Alat dan Bahan Praktikum


Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum ini :

Gambar 1. Trinocular Metalurgical Microscope

Gambar 2. Material Carbon Steel Medium (AISI 1045) yang siap di material
preparation

MODUL PRAKTIKUM REKAYASA MATERIAL


6

4. Prosedur kerja Trinocular Metalurgical Microscope :

Axio Vert.A 1 Stand for Transmitted Light


1 Eyepieces
2 Binocular tube
3 Trasmitted light illumination
4 Filter Slider
5 Condensor
6 Specimen Stage
7 Focusing drive – fine focusing (right-hand side)
8 Focusing drive – coarse focusing (right-hand side)
9 Illumination intensity of transmitted light ON/OFF
10 Permanent/ECO (Mode Hemat Daya)
11 Power indicator (blue)
12 Slot for constrast sliders with analyzer or PlasDIC module (left-right hand sides)
13 Slot for DIC sliders or PlasDIC sliders in the objective nosepiece
14 Knurled ring of the objective nosepiece
15 Stop for the vertical adjusting range of the focusing drive
16 Focusing drive – coarse focusing (left-hand side)
17 Focusing drive – fine focusing (left-hand side)
18 On / off switch
19 Slot for contrast slidres with analyzer or with PlasDIC module (left-hand and right-
hand sides)

MODUL PRAKTIKUM REKAYASA MATERIAL


7

Prosedur pemakaian Trinocular Metalurgical Microscope:


a. Hidupkan kabel plug ke listrik dan tekan tombol on
b. Letakkan spesimen pada stage spesimen
c. Fokuskan gambar dengan menggunakan lensa objektif dengan perbesaran terkecil
d. Atur posisi lampu kondenser dan Atur unit lampu iluminasi secara benar
e. Atur intensitas cahaya lampu seperlunya
f. Fokuskan posisi spesimen dengan lensa objektif secara tepat dengan memutar fine
adjusting handle.
g. Untuk pengamatan saja tekan kedalam light-path changeover lever, sedangkan untuk
memotret tarik keluar
h. Dalam pengambilan gambar, pastikan tidak ada getaran yang terjadi pada saat itu

Prosedur pengunaan Power Supply 10V 100W :

a. No. 1 Saklar ON/OFF dan No. 2 Potensiometer


b. No. 3 Lampu Pilot untuk operasi remote control (eksternal)
c. No. 4 Saklar RL (Reflected Lamp) dan Saklar TL (Transmitted Lamp)
d. Hidupkan / matikan Saklar dengan menggunakan Saklar ON/OFF (Gbr.No 1)
Nyalakan mikroskop (Lihat manual operasi terpisah).
e. Nyalakan / matikan sistem iluminasi yang diinginkan secara alternatif menggunakan
Saklar pemilih cahaya yang dipantulkan / ditransmisikan (Gbr.No. 4), masing-masing
posisi RL dan TL.
f. Sesuaikan intensitas pencahayaan lampu sakelar dengan memutar Potensiometer
(Gbr. No. 2) dari Power Supply.
g. Beralih di antara sistem iluminasi tidak berpengaruh pada kecerahan lampu yang
disesuaikan. Karena itu, kecerahan harus disesuaikan kembali setelah setiap peralihan,
jika perlu.

MODUL PRAKTIKUM REKAYASA MATERIAL


8

5. Pengambilan Data
Kelompok :
Nama Material :
Nama Mikroskop :
Heat Treatment : Quenching Temperatur : 800 °C
Air, Oli Holding
Media Pendinginan : : 60 Menit
dan Udara Time

6. Lembar Kerja
No. Pendinginan Struktur Mikro Pembesaran Analisis Fasa
/HT
1
2
3
4

Gambar : Spesimen Carbon Steel Medium AISI 1045 Media Air

Catatan hasil Pengamatan Praktikum


Asfdhgsjhsdffhkjhdfjhdfjglglkfgjkljgfkhgkgfhlhgk;glhk;glhk;lghk;lhgkl;ghhglkglhklghklghs
Asfdhgsjhsdffhkjhdfjhdfjglglkfgjkljgfkhgkgfhlhgk;glhk;glhk;lghk;lhgkl;ghhglkglhklghklghs
Asfdhgsjhsdffhkjhdfjhdfjglglkfgjkljgfkhgkgfhlhgk;glhk;glhk;lghk;lhgkl;ghhglkglhklghklghs
Asfdhgsjhsdffhkjhdfjhdfjglglkfgjkljgfkhgkgfhlhgk;glhk;glhk;lghk;lhgkl;ghhglkglhklghklghs

MODUL PRAKTIKUM REKAYASA MATERIAL


9

Asfdhgsjhsdffhkjhdfjhdfjglglkfgjkljgfkhgkgfhlhgk;glhk;glhk;lghk;lhgkl;ghhglkglhklghklghs
Asfdhgsjhsdffhkjhdfjhdfjglglkfgjkljgfkhgkgfhlhgk;glhk;glhk;lghk;lhgkl;ghhglkglhklghklghs
Asfdhgsjhsdffhkjhdfjhdfjglglkfgjkljgfkhgkgfhlhgk;glhk;glhk;lghk;lhgkl;ghhglkglhklghklghs
Asfdhgsjhsdffhkjhdfjhdfjglglkfgjkljgfkhgkgfhlhgk;glhk;glhk;lghk;lhgkl;ghhglkglhklghklghs
Asfdhgsjhsdffhkjhdfjhdfjglglkfgjkljgfkhgkgfhlhgk;glhk;glhk;lghk;lhgkl;ghhglkglhklghklghs
Asfdhgsjhsdffhkjhdfjhdfjglglkfgjkljgfkhgkgfhlhgk;glhk;glhk;lghk;lhgkl;ghhglkglhklghklghs
Asfdhgsjhsdffhkjhdfjhdfjglglkfgjkljgfkhgkgfhlhgk;glhk;glhk;lghk;lhgkl;ghhglkglhklghklghs
Asfdhgsjhsdffhkjhdfjhdfjglglkfgjkljgfkhgkgfhlhgk;glhk;glhk;lghk;lhgkl;ghhglkglhklghklghs
Asfdhgsjhsdffhkjhdfjhdfjglglkfgjkljgfkhgkgfhlhgk;glhk;glhk;lghk;lhgkl;ghhglkglhklghklghs

Gambar : Spesimen Carbon Steel Medium AISI 1045 Media Oli

Catatan hasil Pengamatan Praktikum


Asfdhgsjhsdffhkjhdfjhdfjglglkfgjkljgfkhgkgfhlhgk;glhk;glhk;lghk;lhgkl;ghhglkglhklghklghs
Asfdhgsjhsdffhkjhdfjhdfjglglkfgjkljgfkhgkgfhlhgk;glhk;glhk;lghk;lhgkl;ghhglkglhklghklghs
Asfdhgsjhsdffhkjhdfjhdfjglglkfgjkljgfkhgkgfhlhgk;glhk;glhk;lghk;lhgkl;ghhglkglhklghklghs
Asfdhgsjhsdffhkjhdfjhdfjglglkfgjkljgfkhgkgfhlhgk;glhk;glhk;lghk;lhgkl;ghhglkglhklghklghs
Asfdhgsjhsdffhkjhdfjhdfjglglkfgjkljgfkhgkgfhlhgk;glhk;glhk;lghk;lhgkl;ghhglkglhklghklghs
Asfdhgsjhsdffhkjhdfjhdfjglglkfgjkljgfkhgkgfhlhgk;glhk;glhk;lghk;lhgkl;ghhglkglhklghklghs
Asfdhgsjhsdffhkjhdfjhdfjglglkfgjkljgfkhgkgfhlhgk;glhk;glhk;lghk;lhgkl;ghhglkglhklghklghs
Asfdhgsjhsdffhkjhdfjhdfjglglkfgjkljgfkhgkgfhlhgk;glhk;glhk;lghk;lhgkl;ghhglkglhklghklghs
Asfdhgsjhsdffhkjhdfjhdfjglglkfgjkljgfkhgkgfhlhgk;glhk;glhk;lghk;lhgkl;ghhglkglhklghklghs
Asfdhgsjhsdffhkjhdfjhdfjglglkfgjkljgfkhgkgfhlhgk;glhk;glhk;lghk;lhgkl;ghhglkglhklghklghs

MODUL PRAKTIKUM REKAYASA MATERIAL


10

Asfdhgsjhsdffhkjhdfjhdfjglglkfgjkljgfkhgkgfhlhgk;glhk;glhk;lghk;lhgkl;ghhglkglhklghklghs
Asfdhgsjhsdffhkjhdfjhdfjglglkfgjkljgfkhgkgfhlhgk;glhk;glhk;lghk;lhgkl;ghhglkglhklghklghs
Asfdhgsjhsdffhkjhdfjhdfjglglkfgjkljgfkhgkgfhlhgk;glhk;glhk;lghk;lhgkl;ghhglkglhklghklghs
Asfdhgsjhsdffhkjhdfjhdfjglglkfgjkljgfkhgkgfhlhgk;glhk;glhk;lghk;lhgkl;ghhglkglhklghklghs
Asfdhgsjhsdffhkjhdfjhdfjglglkfgjkljgfkhgkgfhlhgk;glhk;glhk;lghk;lhgkl;ghhglkglhklghklghs
Asfdhgsjhsdffhkjhdfjhdfjglglkfgjkljgfkhgkgfhlhgk;glhk;glhk;lghk;lhgkl;ghhglkglhklghklghs
Asfdhgsjhsdffhkjhdfjhdfjglglkfgjkljgfkhgkgfhlhgk;glhk;glhk;lghk;lhgkl;ghhglkglhklghklghs
Asfdhgsjhsdffhkjhdfjhdfjglglkfgjkljgfkhgkgfhlhgk;glhk;glhk;lghk;lhgkl;ghhglkglhklghklghs
Asfdhgsjhsdffhkjhdfjhdfjglglkfgjkljgfkhgkgfhlhgk;glhk;glhk;lghk;lhgkl;ghhglkglhklghklghs

Gambar : Spesimen Carbon Steel Medium AISI 1045 Media Udara

Catatan hasil Pengamatan Praktikum


Asfdhgsjhsdffhkjhdfjhdfjglglkfgjkljgfkhgkgfhlhgk;glhk;glhk;lghk;lhgkl;ghhglkglhklghklghs
Asfdhgsjhsdffhkjhdfjhdfjglglkfgjkljgfkhgkgfhlhgk;glhk;glhk;lghk;lhgkl;ghhglkglhklghklghs
Asfdhgsjhsdffhkjhdfjhdfjglglkfgjkljgfkhgkgfhlhgk;glhk;glhk;lghk;lhgkl;ghhglkglhklghklghs
Asfdhgsjhsdffhkjhdfjhdfjglglkfgjkljgfkhgkgfhlhgk;glhk;glhk;lghk;lhgkl;ghhglkglhklghklghs
Asfdhgsjhsdffhkjhdfjhdfjglglkfgjkljgfkhgkgfhlhgk;glhk;glhk;lghk;lhgkl;ghhglkglhklghklghs
Asfdhgsjhsdffhkjhdfjhdfjglglkfgjkljgfkhgkgfhlhgk;glhk;glhk;lghk;lhgkl;ghhglkglhklghklghs
Asfdhgsjhsdffhkjhdfjhdfjglglkfgjkljgfkhgkgfhlhgk;glhk;glhk;lghk;lhgkl;ghhglkglhklghklghs
Asfdhgsjhsdffhkjhdfjhdfjglglkfgjkljgfkhgkgfhlhgk;glhk;glhk;lghk;lhgkl;ghhglkglhklghklghs
Asfdhgsjhsdffhkjhdfjhdfjglglkfgjkljgfkhgkgfhlhgk;glhk;glhk;lghk;lhgkl;ghhglkglhklghklghs
Asfdhgsjhsdffhkjhdfjhdfjglglkfgjkljgfkhgkgfhlhgk;glhk;glhk;lghk;lhgkl;ghhglkglhklghklghs
Asfdhgsjhsdffhkjhdfjhdfjglglkfgjkljgfkhgkgfhlhgk;glhk;glhk;lghk;lhgkl;ghhglkglhklghklghs

MODUL PRAKTIKUM REKAYASA MATERIAL


11

Asfdhgsjhsdffhkjhdfjhdfjglglkfgjkljgfkhgkgfhlhgk;glhk;glhk;lghk;lhgkl;ghhglkglhklghklghs
Asfdhgsjhsdffhkjhdfjhdfjglglkfgjkljgfkhgkgfhlhgk;glhk;glhk;lghk;lhgkl;ghhglkglhklghklghs
Asfdhgsjhsdffhkjhdfjhdfjglglkfgjkljgfkhgkgfhlhgk;glhk;glhk;lghk;lhgkl;ghhglkglhklghklghs
Asfdhgsjhsdffhkjhdfjhdfjglglkfgjkljgfkhgkgfhlhgk;glhk;glhk;lghk;lhgkl;ghhglkglhklghklghs
Asfdhgsjhsdffhkjhdfjhdfjglglkfgjkljgfkhgkgfhlhgk;glhk;glhk;lghk;lhgkl;ghhglkglhklghklghs
Asfdhgsjhsdffhkjhdfjhdfjglglkfgjkljgfkhgkgfhlhgk;glhk;glhk;lghk;lhgkl;ghhglkglhklghklghs
Asfdhgsjhsdffhkjhdfjhdfjglglkfgjkljgfkhgkgfhlhgk;glhk;glhk;lghk;lhgkl;ghhglkglhklghklghs
Asfdhgsjhsdffhkjhdfjhdfjglglkfgjkljgfkhgkgfhlhgk;glhk;glhk;lghk;lhgkl;ghhglkglhklghklghs

7. Analisis Data dan Pembahasan


a. Gambarkan dan jelaskan diagram fasa Fe-Fe3C (Gambar tangan)
b. Gambarkan tangan dan jelaskan (sifat material dan proses terbentuknya) :
1. Austenite
2. Martensite
3. Ferrite
4. Cementite
5. Pearlite
6. Bainite
c. Sebutkan dan jelaskan secara detail unsur-unsur paduan yang nampak pada
pengamatan yang telah difoto :
1. Media Air
2. Media Oli
3. Media Udara
d. Sebutkan jenis-jenis heat treatment dan faktor apa saja yang membedakan perubahan
struktur mikro dengan perlakuan panas dengan deformasi plastis

8. Kesimpulan
Buatlah kesimpulan yang mengacu pada tujuan praktikum dan saran untuk perbaikan di
masa mendatang

9. Daftar Pustaka
Operating Manual Book, Power Supply 12V 100 W, 2019
Operating Manual Book, Axio Vert. A1 Inverted Microscope Carl Zeiss Type Axiovert
A1 MAT, 2019

MODUL PRAKTIKUM REKAYASA MATERIAL


12

PROSEDUR PENGGUNAAN
TRINOCULAR METALURGICAL MICROSCOPE CARL ZEISS TYPE AXIOVERT
A1 MAT

Prosedur pengunaan Trinocular Metalurgical Microscope :

Axio Vert.A 1 Stand for Transmitted Light


1 Eyepieces
2 Binocular tube
3 Trasmitted light illumination
4 Filter Slider
5 Condensor
6 Specimen Stage
7 Focusing drive – fine focusing (right-hand side)
8 Focusing drive – coarse focusing (right-hand side)
9 Illumination intensity of transmitted light ON/OFF
10 Permanent/ECO (Mode Hemat Daya)

MODUL PRAKTIKUM REKAYASA MATERIAL


13

11 Power indicator (blue)


12 Slot for constrast sliders with analyzer or PlasDIC module (left-right hand sides)
13 Slot for DIC sliders or PlasDIC sliders in the objective nosepiece
14 Knurled ring of the objective nosepiece
15 Stop for the vertical adjusting range of the focusing drive
16 Focusing drive – coarse focusing (left-hand side)
17 Focusing drive – fine focusing (left-hand side)
18 On / off switch
19 Slot for contrast slidres with analyzer or with PlasDIC module (left-hand and right-
hand sides)

Prosedur pengunaan Power Supply 12V 100W :

a. No. 1 Saklar ON/OFF


b. No. 2 Potensiometer
c. No. 3 Lampu Pilot untuk operasi remote control (eksternal)
d. No. 4 Saklar RL (Reflected Lamp) dan Saklar TL (Transmitted Lamp)
e. Hidupkan / matikan Saklar dengan menggunakan Saklar ON/OFF (Gbr.No 1).
Nyalakan mikroskop (Lihat manual operasi terpisah).
f. Nyalakan / matikan sistem iluminasi yang diinginkan secara alternatif menggunakan
Saklar pemilih cahaya yang dipantulkan / ditransmisikan (Gbr.No. 4), masing-masing
posisi RL dan TL.
g. Sesuaikan intensitas pencahayaan lampu sakelar dengan memutar Potensiometer
(Gbr. No. 2) dari Power Supply.
h. Beralih di antara sistem iluminasi tidak berpengaruh pada kecerahan lampu yang
disesuaikan. Karena itu, kecerahan harus disesuaikan kembali setelah setiap peralihan,
jika perlu.

MODUL PRAKTIKUM REKAYASA MATERIAL

Anda mungkin juga menyukai