Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH INI DIBUAT

UNTUK MEMENUHI TUGAS KARYA TULIS


TENTANG

“ MUSEUM DIRGANTARA “

Disusun Oleh:
1. Aldyana Wijaya
2. Muhammmad Hanif Imadudin
3. Yusuf Tarsidin
4. Nisa Nur Afifah
5. Lia Nur Anissa

PEMERINTAH KABUPATEN CIAMIS


SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 2 RANCAH
Jl. Raya Rajadesa No. 286 Telp. (0685) 740132
Rancah 46387
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas karunia-Nya

kami dapoat menyelesaikan tugas ini.

Makalah ini menyajikan rangkuman materi tentang “ MUSEUM

DIRGANTARA ”. merupakan warisan dari sejarah bangsa Indonesia.

Atas dukungan moril dan materil yang diberikan dalam penyusunan makalah

ini, maka penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada :

1. Bapak Drs. Dede Sukandi, M.Si, selaku Kepala Sekolah SMP NEGERI 2

RANCAH, tang memberikan bimbingan, ide dan saran.

2. Bapak Indra Iskandar, S.Pd, selaku Guru Pembimbing 2, yang memberikan

dorongan, masukan kepada penulis.

3. Ibu Yani Fitriyani, S.Pd, Selaku Guru Pembimbing 1, yang memberikan

dorongan, masukan kepada penulis.

Terlepas dari semua itu, kami menyadari semua itu, kami menyadari

sepenuhnya bahwi masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata

bahasanya.

Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dak kritik

dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini akhir kata kami

berharap semoga makalah tentang “MUSEUM DIRGANTARA” dapat memberikan

manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.

Cileungsir, Januari 2016

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................... i


DAFTAR ISI ........................................................................................................ ii
Bab 1 PENDAHULUAN................................................................................... 1
1.1    Latar Belakang............................................................................... 1
1.2    Tujuan ............................................................................................ 2
1.3. Rumusan Masalah ......................................................................... 2

Bab II ISI............................................................................................................ 3
2.1  Pengertian Museum Dirgantara Mandala......................................... 3
2.2  Maksud dan Tujuan Dibangunnya Museum Diegantara.................. 3
2.3  Sejarah Museum Dirgantara............................................................. 4
2.4  Letak Museum Dirgantara................................................................ 5
2.5  Fasilitas Museum Dirgantara........................................................... 5
2.6  Pengelola Museum Dirgantara......................................................... 7

Bab III PENUTUP .............................................................................................. 10


3.1  Kesimpulan....................................................................................... 10
3.2  Saran................................................................................................. 11

Daftar Pustaka ...................................................................................................... 12


BAB 1
PENDAHULUAN

1.1    Latar Belakang
Museum adalah institusi permanen, nirlaba, melayani kebutuhan publik, dengan
sifat terbuka, dengan cara melakukan usaha pengoleksian, mengkonservasi, meriset,
mengomunikasikan, dan memamerkan benda nyata kepada masyarakat untuk kebutuhan
studi, pendidikan, dan kesenangan. Karena itu ia bisa menjadi bahan studi oleh kalangan
akademis, dokumentasi kekhasan masyarakat tertentu, ataupun dokumentasi dan
pemikiran imajinatif pada masa depan. Sejak tahun 1977, setiap tanggal 18 Mei
diperingati sebagai Hari Museum Internasional.
Di Indonesia terdapat banyak museum tempat penyimpanan benda-benda
bersejarah, Museum Dirgantara Mandala adalah salah satunya. Berbeda dengan
museum-museum perjuangan yang lain, di museum ini dipamerkan berbagai jenis
pesawat terbang yang pernah dimiliki Indonesia, khususnya TNI AU. Selain itu, di
museum yang berlokasi di Yogyakarta ini, terdapat pula diaroma-diaroma perjuangan
bangsa Indonesia, khususnya TNI AU dalam merebut dan mempertahankan
kemerdekaan NKRI.
Museum Dirgantara Mandala merupakan satu-satunya Museum Pusat TNI AU.
Pengelolaanya pun langsung ditangani oleh TNI AU itu sendiri. Tidak banyak yang
mengetahui keberadaan Museum ini, termasuk siswa-siswi SMP Negeri 2 Rancah
sendiri, hanya sebagian kecil yang mengetahuinya. Maka dengan diadakannya karya
wisata ini diharapkan siswa-siswi dapat mengenal lebih dekat tentang kedirgantaraan
Indonesia sehingga timbul rasa kebanggaan terhadap bangsa yang ternyata memiliki
banyak peninggalan sejarah yang tidak kalah hebatnya dengan negara-negara lain.
Bangsa Indonesia memiliki kekayaan alam,budaya, gedung dan benda-benda
peninggalan bersejarah sangat berharga bagi sarana pendidikan sehingga sebagai warga
negara harus mampu menjaga dan melestarikannya. Benda-benda peninggalan
bersejarah di Indonesia disimpan dan dilestarikan di museum. Salah satu museum yang
ada di Indonesia adalah Museum Dirgantara Mandala di Jogyakarta yang memiliki
peran cukup besar dalam pendidikan.
Jogyakarta merupakan salah satu kota besar di Indonesia yang mempunyai
kekayaan alam yang cukup melimpah , warisan budaya yaitu tempat bersejarah
diantaranya candi Borobudur , candi parambanan, museum jogya kembali dan Museum

1
Dirgantara Mandala. Museum Dirgantara terdapat banyak sekali peninggalan bersejarah
yang sangat bermanfaat bagi dunia pedidikan. Oleh karena itu, penulis mengambil judul
“ Peranan Museum Dirgantara Mandala Terhadap Ilmu Pengetahuan “.

1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan laporan ini adalah:
1. Untuk memberi tahukan kepada kelas 8 yang mengikuti Kegiatan ini, adik kelas 7,
dan bapak Ibu Guru, bahwa museum Mandala adalah museum terbesar dan
terlengkap mengenai sejarah keberadaan TNI-AU di Indonesia.
2. Untuk memberi tahukan kepada kelas 8 yang mengikuti Kegiatan ini, adik kelas 7,
dan bapak Ibu Guru, bahwa Museum Dirgantara Mandala dapat digunakan sebagai
museum dan telah dilakukan beberapa kali renovasi dalam rangka penyempurnaan
sehingga menjadi tempat yang layak sebagai sebuah museum.

1.3 Rumusan Masalah


1.3.1 Pengertian Museum Dirgantara Mandala
1.3.2 Maksud dan Tujuan Dibangunnya Museum Dirgantara Mandala
1.3.3 Sejarah Museum Dirgantara Mandala
1.3.4 Fasilitas Museum Dirgantara Mandala
1.3.5 Pengelola Museum Dirgantara Mandala

2
BAB II
ISI

2.1 Pengertian Museum Dirgantara Mandala


Museum Pusat TNI AU "Dirgantara Mandala" adalah museum yang digagas
oleh TNI Angkatan Udara untuk mengabadikan peristiwa bersejarah dalam lingkungan
TNI AU, bermarkas di kompleks Pangkalan Udara Adi Sutjipto, Yogyakarta.

2.2 Maksud dan Tujuan Dibangunnya Museum Dirgantara Mandala


Maksud dibangunnya monumen ini adalah untuk mengenang dan memperingati
peristiwa jatuhnya pesawat Dakota VT-CLA akibat serangan dua pesawat pemburu
Kitty Hawk Belanda pada tanggal 29 Juli 1947. Dalam peristiwa ini tiga tokoh perintis
TNI AU gugur, diantaranya Marsda TNI (Anumerta) Agustinus Adisutjipto, Marsda
TNI (Anumerta) Prof.Dr.Abdulrachman Saleh, dan Opsir Muda Udara I (Anumerta)
Adisumarmo Wiryokusumo.
Adapun tujuan didirikan Museum Dirgantara Mandala adalah sebagai berikut :
1) Semua kegiatan dan peristiwa bersejarah dalam pertumbuhan dan perkembangan
TNI-AU serta pengorbanan para pendahulu, pejuang dan pahlawan udara membina
dan merintis angkatan udara RI / TNI khususnya mempertahankan dan menegakkan
kemerdekaan negra dan bangsa indonesia perlu dilestarikan.
2) Dalam rangka mewarisi nilai-nilai 1945 yakni, pengabdian dan pendokumentasian
tersebut perlu direalisasikan dalam bentuk visualisasi bukti sejarah agar dapat
diterima, dihayati dan diamalkan oleh generasi penerus.

2.3 Sejarah Museum Dirgantara Mandala


Museum TNI AU diresmikan pada tanggal 4 April 1969 oleh Panglima Angkatan
Udara Laksamana Udara Rusmin Nuryadin berkedudukan di Makowilu V Tanah Abang
Bukit, Jakarta.
Dengan pertimbangan antara lain bahwa Yogyakarta merupakan tempat lahir dan
pusat perjuangan TNI AU periode 1945-1949 serta tempat penggodokan Karbol AAU,
maka pada bulan November 1977 Museum AURI di Jakarta dipindahkan dan
diintegrasikan dengan Museum di Ksatrian AAU di Pangkalan Adisutjipto, Yogyakarta,
dan tanggal 29 Juli 1978 diresmikan sebagai Museum Pusat TNI AU Dirgantara
Mandala.

3
2.4. Letak Museum Dirgantara Mandala
Lokasi Museum berada di Jl. Kolonel Sugiyono komplek Landasan Udara
Adisutjipto Yogyakarta. Dari Bandara Adisutjipto menuju museum kurang lebih 3 km,
dapat menggunakan taksi atau kendaraan umum/bus-colt menuju ke Yogya, dengan cek
point SD Angkasa.

2.5 Fasilitas Museum Dirgantara Mandala


Pameran museum merupakan suatu sistem penyajian koleksi atau suatu kegiatan
teknis penataan koleksi pada suatu ruang pameran tetap maupun tidak tetap yang dapat
diatur berdasarkan suatu sistem tertentu sehingga menjadi suatu kesatuan yang
harmonis, komunikatif, informatif dan edukatif. Tujuan umum dari pameran ini adalah
untuk memberikan informasi yang cukup tentang benda-benda koleksi kepada
pengunjung. Tujuan utama dari tata pameran adalah bahwa pameran harus dapat
berkomunikasi dengan publik pengunjungnya. Penyelenggaraan pameran harus
memperhatikan hal-hal yang berkaitan dengan kebutuhan fisik, intelektual dan
emosional dari publiknya.
Mengingat bahwa tidak semua koleksi yang mendukung bukti sejarah dipamerkan
pada satu ruang, maka koleksi tersebut dikelompokkan pada beberapa ruang. Peristiwa
yang memiliki bukti berupa gambar, divisualisasikan dalam bentuk diorama yang
bersifat imajiner. Berbagai jenis koleksi berusaha untuk dikumpulkan, dirawat dan
dipamerkan mulai dari pesawat terbang, pakaian, dan tanda pangkat, foto-foto, alat
komunikasi, senjata, dan beberapa visualisasi peristiwa melalui diorama serta koleksi-
koleksi lainnya. Koleksi yang telah terkumpul digelar dan dipamerkan di dalam
museum, masing-masing ruangan memiliki nama sebagai berikut :
 Ruang Utama, memuat koleksi lambang TNI-AU beserta jajarannya, Para
Pahlawan Nasional dari TNI- AU, foto Kepala Staf TNI AU dan para tokoh
penerima Bintang Swa Bhuwana Paksa, serta tanda-tanda kehormatan militer.
 Ruang Kronologi, yang menggambarkan sejarah perjuangan dan perkembangan
TNI-AU mulai dari Proklamasi Kemerdekaan RI tahun 1945.
 Ruang Seragam TNI AU, di ruangan ini memuat Berbagai seragam yang pernah
digunakan TNI AU sejak tahun 1945 hingga saat ini.
 Ruang Kotama dan Ruang Kasau, memuat koleksi dan benda-benda yang
berkaitan denagan Kotama di ajaran TNI-AU, diantaranya; Korpaskhasau,

4
Kodikau, AAU, Seskoau, Koharmatau, Koopsau, Kohanudnas dan perkembangan
Sekolah Penerbang TNI Angkatan Udara serta barang-barang dan benda yang
pernah dipakai oleh Para Mantan Kasau.
 Ruang Alutsista, memuat koleksi alat utama system senjata udara yang pernah
digunakan oleh TNI-AU dari tahun 1945 hingga tahun 1970-an berupa pesawat,
radar, peluru kendali dan roket.
 Ruang Diorama ,menampilkan perkembangan dan berbagai kegiatan TNI AU,
serta SKSD Palapa .
 Ruang Minat Dirgantara, memuat tentang lambang-lambang skadron udara dan
jenis pesawat pendukungnya, Pesawat Starlite serta koleksi buku-buku terbitan
TNI-AU.
Pada halaman gedung dipajang pesawat Tupolev TU-16 B KS, UF 1 Albatros,
PBY-5A Catalina dan peluru kendali SA-75, pesawat A-4 Skayhawk dan Pesawat OV-
10 Bronco yang merupakan koleksi pesawat terbaru dipajang di depan gedung museum
pada bulan Januari 2011.

2.6 Pengelola Museum Dirgantara Mandala


Museum Pusat TNI Angkatan Udara Dirgantara Mandala (Muspusdirla)
merupakan staf pelaksana teknis dari Sub Dinas Pembinaan Mental (Subdisbintal) yang
berada di bawah Dinas Perawatan Personel TNI Angkatan Udara (Diswatpersau).
Diswatpersau sendiri merupakan pelaksanan organisasi TNI AU dalam hal
penyelenggaraan kegiatan perencanaan dan pengendalian pembinaan perawatan
personel yang meliputi pembinaan pelayanan personel, pembinaan mental personel,
pembinaan kesejahteraan dan pembinaan moril, pembinaan museum TNI AU, dan
pembinaan kemiliteran dan musik. Subdisbintal merupakan staf pelakasana
Diswatpersau yang bertugas menyelenggarakan pembinaan mental anggota TNI AU dan
keluarganya, serta pembinaan Museum TNI AU.
Berdasarkan Pokok-Pokok Organisasi dan Prosedur Dinas Perawatan Personel
TNI AU Nomor : Kep/ 4 / III/ 2004, tanggal 1 Maret 2004 dalam rangka pelaksanaan
tugas pokoknya, Muspusdirla mempunyai kewajiban sebagai berikut :
a. Melaksanakan penyuluhan dan perawatan benda-benda sejarah TNI AU.
b. Melaksanakan koordinasi dengan badan, instansi terkait didalam maupun diluar
TNI AU dalam rangka pengembangan dan pemeliharaan koleksi benda-benda
sejarah.

5
c. Menyelenggaraan pengelolaan museum TNI AU.
Dalam pelaksanaan harian, Muspusdirla dipimpin oleh Kepala Museum Pusat TNI
Angkatan Udara disingkat Kamuspusdirla yang dalam pelaksanaan tugas dan
kewajibannya bertanggung jawab kepada kepala Sub Dinas Pembinaan Mental TNI AU.
dan dengan dibantu oleh :
a. Sub Seksi Koleksi, disingkat Subsileksi
b. Sub Seksi Konservasi, disingkat Subsivasi
c. Sub Seksi Penyajian, disingkat Subsijian
d. Sub Seksi Monumen Perjuangan, disingkat Subsimonjuang
e. Sub Seksi Museum Amerta Dirgantara Mandala, disingkat Subsimustadirla
f. Tata Administrasi dan Urusan Dalam, disingkat Taud
Subsileksi merupakan staf pelaksana Muspusdirla dalam penyelenggaraan
mencari dan menambah koleksi museum. Subsileksi dipimpin oleh Kepala Subsileksi
Koleksi disingkat Kasubsileksi yang dalam pelaksanaan tugasnya bertanggung jawab
kepada Kamuspusdirla. Subsileksi dalam pelaksanaan tugas kewajibannya dibantu oleh
Urusan Koleksi Korporil dan Diorama, disingkat Urleksikordio yang mempunyai
tugas dalam pemeliharaan koleksi, korporil dan diorama. Urleksikordio dipimpin oleh
Kepala Urusan Koleksi Korporil dan Diorama disingkat Kaurleksikordio. Subsiviasi
adalah staf pelaksana Muspusdirla dalam penyelenggaraan kegiatan penerimaan dan
pemeliharaan benda-benda koleksi museum. Dalam pelaksanaannya, Subsiviasi
dipimpin oleh Kepala Sub Seksi Konservasi, disingkat Kasubsiviasi yang dalam
pelaksanaan tugasnya bertanggungf jawab kepada Kamuspusdirla serta di bantu oleh
Urusan Gudang Museum disingkat Urgudmus yang bertugas dalam urusan menerima,
menyimpan dan merawat koleksi benda bersejarah. Urgudmus dipimpin oleh seorang
Kepala Urusan Gudang Museum disingkat Kaurgudmus. Subsijian adalah staf
pelaksana Muspusdirla dalam menyelenggarakan penyiapan benda-benda koleksi
Muspusdirla untuk dipamerkan. Subsijian dipimpin oleh Kepala Sub Seksi Penyajian
disingkat Kasubsijian yang dalam pelaksanaan tugasnya bertanggungjawab kepada
Kamuspusdirla. Subsijian dibantu oleh Urusan Penataan Koleksi disingkat Urtaleksi
yang di pimpin oleh Kepala Urusan Penataan Koleksi disingkat Kaurtaleksi yang
mempunyai tugas untuk mempersiapkan kelengkapan museum. Subsimonjuang adalah
staf pelaksana Muspusdirla dalam penyelenggaraan kegiatan pengelolaan dan perawatan
monumen perjuangan TNI AU. Subsimonjuang dipimpin oleh Kepala Subseksi
Monumen Perjuangan, disingkat Kasubsimonjuang dalam melaksanakan tugas

6
kewajibannya bertanggung jawab kepada Kamuspusdirla. Subsimonjuang dalam
melaksanakan tugasnya dibantu oleh Urusan Perawatan Monumen, disingkat
Urwatmon. Urwatmon adalah staf pelaksana Subsimonjuang yang bertugas dalam
urusan memelihara dan merawat monumen. Urwatmon dipimpin oleh Kepala Urusan
Perawatan Monumen, disingkat Kaurwatmon yang dalam melaksanakan tugas
kewajibannya bertanggung jawab kepada Kasubsimonjuang. Staf pelaksana
Muspusdirla dalam penyelenggaraan dukungan administarsi umum dan urusan dalam
Muspusdirla adalah bagian Tata Adfministrasi dan Urusan Dalam disingkat Taud. Taud
dipimpin oleh Kepala Administrasi Umum dan Urusan Dalam, disingkat Kataud yang
dalam pelaksanaan tugas kewajibannya bertanggung jawab kepada Kamuspusdirla.

7
BAB III
PENUTUPAN

3.1 KESIMPULAN
Dari uraian pembahasan karya tulis ini, penulis mengambil kesimpulan yaitu:
1. Museum adalah suatu tempat menyimpan benda-benda yang bernilai sejarah agar
tidak hilang dan rusak sehingga dapat dinikmati berbagai generasi, itu diharapkan
mereka dapat mengetahui sejarah dan dapat menghargai hasil yang telah dicapai
generasi terdahulu sehingga mereka dapat mengambil hikmah dan sejarah itu
sendiri,
2. Museum berfungsi menyimpan benda-benda yang bernilai sejarah yang patut
mendapat perhatian umum. Selain itu museum merupakan sarana yang efektif
untuk mewariskan nilai-nilai luhur perjuangan,
3. Museum berpungsi juga untuk tempat berekreasi dan mendidik
4. Museum Pusat TNI AU Dirgantara Mandala secara visual menggambarkan
perjuangan Bangsa Indonesia, khususnya TNI AU dalam merebut dan
mempertahankan kemerdekaan NKRI.
5. Museum Pusat TNI AU Dirgantar Mandala memilki cirri khusus dan keunikan
yang luar biasa dan berharga bagi bangsa Indonesia
6. Untuk mengatahui wawasan ilmu pengetahuan tinggi yang pernah di capai oleh
para pejuang dan para pahlawan udara dalam membina dan merintis angkatan udara
Republik Indonesia
7. Sebagai usaha pelestarian benda – benda bersejarah KRI.
8. Untuk menambah pengetahuan dan wawasan tentang sejarah dan benda-benda
peninggalan sejarah yang ada di Indonesia,
9. Menumbuhkan rasa kebanggaan siswa terhadap kebesaran dan kejayaan bangsa
Indonesia pada masa lalu.
10. Museum Dirgantara berperan dalam Menambah pengalaman, mengetahui lokasi,
serta Memberikan nilai-nilai pendidikan dan pengetahuan
11. Museum Dirgantara berperan dalam Memberikan pengetahuan tentang sejarah yang
telah dicapai generasi terdahulu dan dapat mengambil hikmah sejarah itu sendiri.
12. Menambah pengetahuan terhadap kita bahwa pada masa saat itu bangsa Indonesia
memiliki banyak sekali pesawat-pesawat yang canggih

8
13. Museum Pusat TNI AU Dirgantara Mandala secara visual menggambarkan
perjuangan Bangsa Indonesia, khususnya TNI AU dalam merebut dan
mempertahankan kemerdekaan NKRI.

3.2 SARAN
Adapun saran-saran untuk pembaca sebagai berikut:
1. Dengan mengenal benda-benda bersejarah, tanamkanlah dalam diri kita jiwa dan
semangat kepahlawanan,
2. Lestarikan dan peliharalah peninggalan-peninggalan sejarah agar tidak sampai
hilang dan rusak,
3. Binalah persatan dan kesatuan bangsa agar peristiwa masa lalu tidak kembali,
4. Teruskanlah perjuangan para pahlawan dengan membangun Bangsa Indonesia lebih
maju.
5. Kepala pengelola objek wisata agar meningkatkan pelayanan dan menarik
pengunjung
6. Kepada pemerintah agar melengkapi sarana dan prasarana serta benda yang ada di
dalam museum dapat di perbaiki kembali supaya tahan lama keunikannyadala
7. Kepada masyarakat agar dapat bersama – sama menjaga objek wisata baik berupa
alam maupun peninggalan bersejarah masa lampau dan agar dapat di nikmati
sepanjang masa
8. Ikut serta dalam pelestarian Museum Diragantara Mandala sebagai wadah tempat
menuntut ilmu sejarah.
Demikian saran-saran yang dapat penulis kemukakan, semoga bermanfaat untuk
kita semua. Amin.

9
DAFTAR PUSTAKA

Sumber Dari Internet :


1. id.wikipedia.com
5. http://www.lanud-adisutjipto.mil.id
6.  http://Dirgantaramandala.blogspot.com
7.   http://dirgantaramandalalanudadisutjipto.blogspot.com
8. http://mutiarald.blogspot.co.id/2015/02/makalah-laporan-hasil-study-tour-museum.html
9. http://tni-au.mil.id/content/museum-pusat-tni-au-dirgantara-mandala

10
LAMPIRAN
DOKUMENTASI MUSEUM DIRGANTARA

11
12
13

Anda mungkin juga menyukai