231 518 1 PB
231 518 1 PB
Abstract
Aluminum alloy is one of materials that is difficult joining with fusion welding.
Friction welding is solution to solve engineering problems in joinning with fusion
welding. The parametersthat influence onfriction weldingare frictiontime, rotational
speed, compressive force, and upset force. In this study, specimens were friction
welded with rotation speed of 1600 rpm, compressive force during friction welding
123 kgf for 120 seconds, and upset force 202 kgf for 120 seconds.The weakness
of the friction welding process is a decline in strength, it is due to friction welding is
done in solid condition. In order to increase tensile strength of friction welding joint,
precipitation hardening methods can be used.Precipitation hardening methods
carried out in three stages, solution heat treatment, quenching and agingwith
0 0
artificial aging process. The artificial aging temperature variated by 150 C, 175 C,
0 0 0
185 C 200 C, and 225 C with a holding time in 7 hours. The results showed that
precipitation hardening cause porosity decreasedin the weld joint. Specimens with
0
a aging temperature 150 C and holding time for 7 hours has the smallest porosity
of 0,11 % and it has maximum tensile strength of 186,65 MPa.
Keywords: Tensile Strength, Pososity, Friction Welding, Aging Treatment.
141
Jurnal Rekayasa Mesin Vol.5, No.2 Tahun 2014: 141-148 ISSN 0216-468X
142
Jurnal Rekayasa Mesin Vol.5, No.2 Tahun 2014: 141-148 ISSN 0216-468X
143
Jurnal Rekayasa Mesin Vol.5, No.2 Tahun 2014: 141-148 ISSN 0216-468X
𝜌𝑠
%P = 1− x 100% (1)
𝜌 𝑡ℎ
144
Jurnal Rekayasa Mesin Vol.5, No.2 Tahun 2014: 141-148 ISSN 0216-468X
145
Jurnal Rekayasa Mesin Vol.5, No.2 Tahun 2014: 141-148 ISSN 0216-468X
Berdasarkan penelitian ini nilai porositas yang terendah terdapat pada spesimen
sesudah dilakukan precipitation hardening dengan perlakuan suhu artificial aging
0
mengalami penurunan. Nilai penurunan 185 C dengan nilai kekuatan tariknya
porositas dapat dilihat pada Gambar adalah 124,68 MPa.
5.Porositas hasil sambungan las gesek 2. Porositas pada hasil sambungan
aluminium 6061 yang tertinggi sebelum pengelasan gesek akan menurun
dilakukan perlakuan precipitation hardening dengan dengan adanya perlakuan
yaitu pada spesimen P 185, dengan nilai precipitation hardening dibandingkan
porositas sebesar 0.18%. Sedangkan dengan tanpa perlakuan precipitation
porositas hasil sambungan las gesek hardening. Spesimen dengan perlakuan
0
aluminium 6061 terendah sebelum dilakukan suhu artificial aging150 C memiliki nilai
precipitation hardening yaitu pada spesimen porositas terendah yaitu sebesar 0,11%.
P 150,dengan nilai porositas sebesar 0.13%.
Kemudian setelah dilakukan precipitation DAFTAR PUSTAKA
hardening nilai porositas spesimen P 185 [1] Surdia, Tata., Saito, S., 1995.
menjadi 0.14 %. Sedangkan nilai porositas Pengetahuan Bahan Teknik. Jakarta: PT
terendah pada spesimen P 150 juga Pradnya Paramita.
mengalami penurunan menjadi0.11%. [2] D, Altenpohl, 1982, Aluminum Viewed
Perlakuan precipitation hardening pada from Within: An Introduction into
spesimen hasil pengelasan gesek dengan theMetallurgy of Aluminum Fabrication.
0
artifisial agingpada temperatur antara 100 C– Dusseldorf: Aluminum-Verlag., hal. 3.
0
200 C berpengaruh pada tingkat kekerasan. [3] ASM International., 1998,Properties and
Dapat dijelaskan bahwa dengan adanya Selection: Nonferrous Alloys and
perlakuan precipitation hardening dengan Special-Purpose Materials. Metals
0
suhu aging 150 C memasuki fasa Handbook Vol. 2. Materials Park. Ohio.
pengerasan tahap kedua sehingga nilai laju [4] Uzkut, Mehmet, ÜNLÜ Bekir Sadık,
difusi optimal menyebabkan porositas YILMAZ Selim Sarper, AKDAĞ Mustafa.,
spesimen juga berkurang. Sama halnya 2010, Friction Welding And Its
dengan aging dengan pada suhu sebelumnya Applications In Today’s World. .Sarajevo:
0
aging pada suhu 175 C sampai dengan 225 International Symposium on Sustainable
0
C mengalibatkan larutan padat pada Development, issd 2010 science book,
spesimen menjadi homogen, kekekosongan 710-724.
atom yang tetap pada tempatnya dalam [5] Santoso, Eko B., Irawan, Y.S., Sutikno,
jumlah yang besar menyebabkan difusi atom E., 2012, Pengaruh Sudut Chamfer dan
yang maksimal. Difusi atom yang maksimal Gaya Tekan Akhir Terhadap Kekuatan
dapat memperkuat ikatan sambungan. Bentuk Tarik dan Porositas Sambungan Las
Struktur kristal (Butir) yang terbentuk pun juga Gesek Al-Mg-Si, Jurnal Rekayasa
semakin halus sehingga dapat meningkatkan Mesin., Vol.3, No. 1, 293-298.
kekuatan hasil sambungan las gesek [6] Irawan, Y. S., Wirohardjo, M., Ma’arif,
aluminium 6061. M.S., 2012,Tensile Strength of Weld
Joint Produced by Spinning Friction
KESIMPULAN Welding of Round Aluminum A6061 with
Dari penelitian yang telah di lakukan ini Various Chamfer Angles.Advanced
bisa diambil kesimpulan yaitu: Materials Research Vol. 576, 761-765.
1. Suhu pada proses artificial aging sangat Trans Tech Publications, Switzerland.
berpengaruh terhadap nilai kekuatan [7] Paryono, Bayuseno AP, dan Nugroho,
tarik spesimen hasil pengelasan gesek S., 2011, Pengaruh Perlakuan Panas T6
dengan perlakuan precipitation terhadap Kekerasan pada Paduan
hardening. Kekuatan tarik tertinggi Aluminium ADC12 Hasil Proses High
terdapat pada spesimen dengan Pressure Die Casting (Hpdc). Jurnal
0
perlakuan suhu artificial aging 150 C Rekayasa Mesin Polines., Vol. 6,
dengan nilai kekuatan tariknya adalah Semarang.
186,65 MPa. Sedangkan kekuatan tarik
146
Jurnal Rekayasa Mesin Vol.5, No.2 Tahun 2014: 141-148 ISSN 0216-468X
147
Jurnal Rekayasa Mesin Vol.5, No.2 Tahun 2014: 141-148 ISSN 0216-468X
148