Anda di halaman 1dari 9

PENELITIAN KUALITATIF, PENELITIAN KUANTITATIF, DAN PENELITIAN

CAMPURAN (MIX METHOD)

Tugas
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Metodologi Penelitian Bisnis

Dosen Pengampu : Dr. Ir. Umi Roesilawati, MM

Disusun Oleh:

M Hasanul Qath`i 2016520327

Kelas 204 (Reguler C)

PROGRAM PASCA SARJANA


PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN
UNIVERSITAS PAMULANG
TANGERANG SELATAN
2017
Penelitian Kualitatif

Kualitatif merupakan sebuah penelitian yang menekankan analisis proses dari proses berfikir
secara induktif  yang berkaitan dengan dinamika hubungan antar fenomena yang diamati, dan
senantiasa menggunakan logika ilmiah. Penelitian kualitatif tidak berarti tanpa menggunakan
dukungan dari data kuantitatif, tetapi lebih ditekankan pada kedalaman berfikir formal dari
peneliti dalam menjawab permasalahan yang dihadapi.1

Penelitian kualitatif bertujuan mengembangkan konsep sensitivitas pada masalah yang


dihadapi, menerangkan realitas yang berkaitan dengan penelusuran teori dari bawah dan
menerangkan pemahaman akan satu atau lebih dari fenomena yang dihadapi. Penelitian kualitatif
merupakan sebuah metode penelitian yang digunakan dalam mengungkap permasalahan dalam
kehidupan kerja organisasi pemerintah, swasta, kemasyarakatan, kepemudaan, perempuan,
olahraga, seni dan budaya, sehingga dapat dijadikan suatu kebijakan untuk dilaksanakan demi
kesejahteraan bersama.2

Menurut Sugiyono (2005) masalah dalam penelitian kualitatif bersifat sementara, tentative,
dan berkembang atau berganti setelah peneliti berada di lapangan. Dalam penelitian kualitatif
akan terjadi tiga kemungkinan terhadap masalah yang akan diteliti oleh peneliti, yaitu: (1)
masalah yang dibawa oleh peneliti tetap, sejak awal sampai akhir penelitian sama, sehingga judul
proposal dengan judul laporan peneliti sama; (2) masalah yang dibawa peneliti setelah memasuki
penelitian berkembang, yaitu diperluas/diperdalam masalah yang telah disiapkan dan tidak
terlalu banyak perubahan sehingga judul penelitian cukup disempurnakan; dan (3) masalah yang
dibawa peneliti setelah memasuki lapangan berubah total sehingga harus mengganti masalah,
sebab judul proposal dengan judul penelitian tidak sama dan sehingga judulnya diganti.3

Menurut Flick (2002) adalah keterkaitan spesifik pada studi hubungan social yang
berhubungan dengan fakta dari pluralisasi dunia kehidupan. Metode ini diterapkan untuk melihat
dan memahami subjek dan objek penelitian yang meliputi orang, lembaga berdasarkan fakta
yang tampil secara apa adanya. Melalui pendekatan ini akan terungkap gambaran mengenai
aktualisasi, realitas social, dan persepsi sasaran penelitian. Penelitian kualitatif dimaksudkan

1
Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif; Teori dan Praktik, (Jakarta: Bumi Aksara, 2013), hal.80
2
Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif; Teori dan Praktik…., hal.80-81
3
Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif; Teori dan Praktik…., hal.81
untuk memahami perilaku manusia, dari kerangka acuan pelaku sendiri, yakni bagaimana pelaku
memandang dan menafsirkan kegiatan dari segi pendiriannya.4

Sedangkan menurut Bogdan dan Taylor (1990) adalah prosedur penelitian yang menghasilkan
data deskriptif berupa kata. Kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan berperilaku yang dapat
diamati yang diarahkan pada latar dan individu secara holistic (utuh). Untuk itu, tidak
diperbolehkan mengisolasikan individu atau organisasi ke dalam variable atau hipotesis, tetapi
memandang sebagai bagian dari sesuatu keutuhan.5

Imam Gunawan menyimpulkan di dalam bukunya Metode Penelitian Kualitatif Teori dan
Praktik,  bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian yang bertujuan untuk mendapatkan
pemahaman yang mendalam tentang masalah-masalah manusia dan social, bukan
mendeksripsikan bagian permukaan dari suatu realitas sebagaimana dilakukan penelitian
kuantitatif dengan positivismenya. Penelitian menginterpretasikan bagaimana subjek
memperoleh makna dari lingkungan sekeliling, dan bagaimana makna tersebut mempengaruhi
perilaku mereka. Penelitian dilakukan dalam latar yang alami bukan hasil perlakuan atau
manipulasi variable yang dilibatkan.6

Menurut saya penelitian kualitatif itu adalah prosedur penelitian yang bertujuan meneliti suatu
masalah dengan cara merumuskan permasalahan lalu meneliti dengan cara mendalam melalui
proses pengamatan, pencatatan, wawancara dan terlibat dalam proses penelitian tersebut guna
menemukan penjelasan berupa pola-pola, deskripsi dan menyusun indikator penelitiannya dan
bentuk dari hasil penelitian tersebut adalah berupa narasi atau kata-kata yang sifatnya narasi
namun tetap dalam koridor ilmiah.

Prosedur dan Proses Penelitian Kualitatif

Prosedur penelitian kualitatif memiliki perbedaan dengan penelitian kuantitatif. Penelitian


kualitatif didesain secara longgar, tidak ketat sehingga dalam pelaksanaan penelitian berpeluang
mengalami perubahan dari apa yang telah direncanakan. Hal ini dapat terjadi bila perencanaan
ternyata tidak sesuai dengan apa yang dijumpai di lapangan. Meskipun demikian, kerja penelitian
mestilah merancang langkah-langkah kegiatan penelitian.
4
Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif; Teori dan Praktik…., hal.81-82
5
Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif; Teori dan Praktik…., hal.82
6
Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif; Teori dan Praktik…., hal.85
Imam Gunawan mengatakan di dalam bukunya “Metode Penelitian Kualitatif Teori dan
Praktik”: menurut Sugiono (2007), terdapat tiga tahap utama dalam penelitian kualitatif yaitu:

1. Tahap deskripsi atau tahap orientasi ditahap ini peneliti mendeskripsikan apa yang dilihat,
didengar, dan dirasakan, kemudian peneliti baru mendata sepintas tentang informasi yang
diperolehnya.
2. Tahap reduksi ditahap ini peneliti mereduksi segala informasi yang diperoleh pada tahap
pertama untuk memfokuskan pada masalah tertentu; dan
3. Tahap seleksi pada tahap ini peneliti mengurai focus yang telah ditetapkan menjadi lebih
rinci kemudian melakukan analisis secara mendalam tentang focus masalah. Hasilnya
adalah tema yang dikonstruksi berdasarkan data yang diperoleh menjadi suatu
pengetahuan, hipotesis, bahkan teori terbaru.

Secara spesifik menurut Sujana (2001), ketiga tahap di atas dapat dijabarkan dalam tujuh langkah
penelitian kualitatif, yaitu: (1) Identifikasi masalah, (2) Pembatasan Masalah, (3) Penetapan
fokus masalah, (4) Pelaksanaan penelitian, (5) Pengolahan dan pemaknaan data, (6) Pemunculan
teori, (7) Pelaporan hasil penelitian.7

Berikut ini adalah beberapa contoh judul penelitian kualitatif dari berbagai disiplin ilmu:

 MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA BANK SYARIAH


MANDRI
 RISIKO KREDIT PEMBIAYAAN BA`I AL-MURABAHAH PADA BMT AL-
MUNAWWAROH
 ANALISIS KEBIJAKAN PENDIDIKAN DI INDONESIA
 ANALISIS KESULITAN GURU MENCAPAI PANGKAT DAN JABATAN
FUNGSIONAL TINGGI
 MENELUSURI POLA SUPPLY DAN DEMAND NARKOBA DI SEKOLAH
 PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DI SEKOLAH DASAR DENGAN
KURIKULUM 2013

Penelitian Kuantitatif

7
Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif; Teori dan Praktik…., hal.107-108
Metode penelitian kuantitatif  merupakan salah satu jenis penelitian yang spesifikasinya
adalah sistematis, terencana, dan terstruktur dengan jelas sejak awal hingga pembuatan desain
penelitiannya. Definisi lain menyebutkan penelitian kuantitatif adalah penelitian yang banyak
menuntut penggunaan angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data tersebut,
serta penampilan dari hasilnya. Demikian pula pada tahap kesimpulan penelitian akan lebih baik
bila disertai dengan gambar, table, grafik, atau tampilan lainnya.

Menurut Sugiyono (2013), metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode
penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi
atau sampel tertentu. Teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random,
pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik
dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Metode kuantitatif sering juga
disebut metode tradisional, positivistik, ilmiah/scientific dan metode discovery. Metode
kuantitatif dinamakan metode tradisional, karena metode ini sudah cukup lama digunakan
sehingga sudah mentradisi sebagai metode untuk penelitian. Metode ini disebut sebagai metode
positivistik karena berlandaskan pada filsafat positivisme. Metode ini disebut sebagai metode
ilmiah (scientific) karena metode ini telah memenuhi kaidah-kaidah ilmiah yaitu konkrit,
empiris, obyektif, terukur, rasional dan sistematis. Metode ini juga disebut metode discovery
karena dengan metode ini dapat ditemukan dan dikembangkan berbagai iptek baru. Metode ini
disebut metode kuantitatif karena data penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan
statistic.8

Penelitian kuantitatif merupakan studi yang diposisikan sebagai bebas nilai (value free).
Dengan kata lain, penelitian kuantitatif sangat ketat menerapkan prinsip-prinsip objektivitas.
Objektivitas itu diperoleh antara lain melalui penggunaan instrumen yang telah diuji validitas
dan reliabilitasnya. Peneliti yang melakukan studi kuantitatif mereduksi sedemikian rupa hal-hal
yang dapat membuat bias, misalnya akibat masuknya persepsi dan nilai-nilai pribadi. Jika dalam
penelaahan muncul adanya bias itu maka penelitian kuantitatif akan jauh dari kaidah-kaidah
teknik ilmiah yang sesungguhnya.

8
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, (Bandung: CV.Alfabeta,
2013), hal.14
Selain itu metode penelitian kuantitatif dikatakan sebagai metode yang lebih menekankan
pada aspek pengukuran secara obyektif terhadap fenomena sosial. Untuk dapat melakukan
pengukuran, setiap fenomena sosial di jabarkan kedalam beberapa komponen masalah, variable
dan indikator. Setiap variable yang di tentukan di ukur dengan memberikan simbol-simbol angka
yang berbeda–beda sesuai dengan kategori informasi yang berkaitan dengan variable tersebut.
Dengan menggunakan simbol–simbol angka tersebut, teknik perhitungan secara kuantitatif
matematik dapat di lakukan sehingga dapat menghasilkan suatu kesimpulan yang berlaku umum
di dalam suatu parameter. Tujuan utama dari metodologi ini ialah menjelaskan suatu masalah
tetapi menghasilkan generalisasi. Generalisasi ialah suatu kenyataan kebenaran yang terjadi
dalam suatu realitas tentang suatu masalah yang di perkirakan akan berlaku pada suatu populasi
tertentu. Generalisasi dapat dihasilkan melalui suatu metode perkiraan atau metode estimasi yang
umum berlaku didalam statistika induktif. Metode estimasi itu sendiri dilakukan berdasarkan
pengukuran terhadap keadaan nyata yang lebih terbatas lingkupnya yang juga sering disebut
“sample” dalam penelitian kuantitatif. Jadi, yang diukur dalam penelitian sebenarnya ialah
bagian kecil dari populasi atau sering disebut “data”. Data ialah contoh nyata dari kenyataan
yang dapat diprediksikan ke tingkat realitas dengan menggunakan metodologi kuantitatif
tertentu. Penelitian kuantitatif mengadakan eksplorasi lebih lanjut serta menemukan fakta dan
menguji teori-teori yang timbul.

Penelitian kuantitatif merupakan penelitian di bidang ilmu-ilmu eksakta dengan aktivitas yang
didasarkan pada disiplin ilmiah dari masing-masing ilmu, juga menggunakan materi perlakuan
yang susun dalam rancangan-rancangan yang sudah baku dengan tujuan untuk menemukan
solusi dari suatu permasalahan. Penelitian yang masuk kedalam penelitian kuantitatif adalah
penelitian-penelitian ekperimental untuk menguji hipotesis yang dikemukakan. Dari definisi
tersebut kita dapat pemahaman bahwa pendekatan atau metode kuantitatif lazim digunakan
dalam disiplin ilmu-ilmu sains dan eksakta, namun metode kuantitatif juga banyak digunakan
dalam penelitian pendidikan.

Dalam penelitian kuantitatif pada ilmu sosial atau pendidikan, tugas peneliti adalah menguji
adalah menguji suatu teori-teori pendidikan dengan cara membuat hipotesa-hipotesa, membuat
instrumen membuat hipotesis, dan menguji hipotesisnya.

Prosedur dan Proses Penelitian Kuantitatif


Masing-masing peneliti mendefinisikan proses penelitian kuantitatif melalui aktifitas yang
berbeda-beda satu dengan yang lainnya. Proses penelitian yang dimaksud adalah kerangka kerja
peneliti yang dimulai dari masalah sampai laporan penelitian. Walaupun pada dasarnya ada
perbedaan yang tidak prinsip, maka substansi proses penelitian kuantitatif terdiri dari aktivitas
yang berurutan sebagai berikut:

a. Mengeksplorasi, perumusan, dan penentuan masalah yang akan diteliti.


b. Mendesain model penelitian dan parameter penelitian.
c. Mendesain instrument pengumpulan data penelitian.
d. Melakukan pengumpulan data penelitian.
e. Mengolah dan menganalisis data hasil penelitian.
f. Mendesain laporan hasil penelitian.9

Penelitian kuantitatif dimulai dengan kegiatan menjajaki permasalahan yang akan menjadi
pusat perhatian peneliti. Kemudian peneliti mendefinisi serta memformulasikan masalah
penelitian dengan jelas dan sehingga mudah dimengerti. Setelah masalah penelitian
diformulasikan, maka didesain rancangan penelitian yaitu desain model penelitian. Desain inilah
yang nantinya menuntun pelaksanaan penelitian secara keseluruhan mulai dari awal sampai akhir
penelitian.10

Agar peneliti dapat melakukan pengumpulan data penelitian yang sesuai dengan tujuan
penelitian, maka perlu didesain instrument pengumpulan penelitian yang sesungguhnya
merupakan seperangkat alat perekam data penelitian di lapangan. Alat ini digunakan oleh
peneliti untuk menghimpun data di lapangan sesuai dengan bentuk instrument itu. Hasil-hasil
penelitian yang telah dihimpun kemudian dianalisis menggunakan alat analisis statistik untuk
menemukan kesimpulan-kesimpulan, beberapa di antaranya adalah kesimpulan melalui
pengujian hipotesis Ho. Pada akhirnya, untuk dapat dimengerti, diketahui, dibaca orang lain,
maka hasil penelitian tersebut didesain dalam model sistematika tertentu yang disebut dengan
laporan penelitian.11

Berikut ini adalah beberapa contoh judul penelitian kuantitatif khususnya ilmu pendidikan:

9
M. Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif, (Jakarta: Kencana, 2005), hal.50
10
M. Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif…., hal.51
11
M. Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif…., hal.52
 PENGARUH PENDIDIKAN ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR
ANAK DI SD. XXX
 PENGARUH KURIKULUM, MEDIA DAN KUALITAS GURU TERHADAP
KUALITAS SDM SEKOLAH
 HUBUNGAN ANTARA RUMAH YANG DEKAT REL KERETA DENGAN JUMLAH
ANAK
 ANALISIS KINERJA DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
 ANALISIS TINGKAT KEPUASAN MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN
PEMERINTAH DAERAH DIBIDANG PENDIDIKAN

Penelitian Mix Methode

Penelitian metode campuran (mixed methods) merupakan pendekatan penelitian yang


mengombinasikan atau mengasosiasikan bentuk kualitatif dan kuantitatif. Pendekatan ini
melibatkan asumsi-asumsi filosofis, aplikasi pendekatan-pendekatan kualitatif dan kuantitatif,
dan penggabungan kedua pendekatan tersebut dalam satu penelitian. Pendekatan penelitian ini
lebih kompleks tidak sekedar mengumpulkan dan menganalisis dua jenis data, dari pada
melibatkan fungsi dari dua pendekatan penelitian tersebut secara kolektif sehingga kekuatan
penelitian ini secara keseluruhan lebih besar ketimbang penelitian kualitatif dan kuantitatif.

Penggunaan metode campuran berbeda dengan penggunaan banyak metode. Pengertian


pertama mencakup penggunaan beberapa metode dalam konteks penelitian yang menggunakan
pendekatan berbeda yaitu kuantitatif dan kualitatif. Sedangkan pengertian yang kedua
menggunakan metode dalam konteks penelitian yang menggunakan pendekatan yang sama, yaitu
kuantitatif atau kualitatif. Oleh karena itu, yang dimaksud dengan metode campuran ialah
menggunakan dua atau lebih metode yang diambil dari dua pendekatan yang berbeda yaitu
pendekatan kualitatif atau kuantitatif (dapat sebaliknya). Penggunaan dalam penelitian yang
dimaksud yaitu penelitian yang sedang dilaksanakan untuk memperoleh data kuantitatif dan
kualitatif yang digunakan sebagai bukti empiris dalam menjawab rumusan masalah penelitian.
Konsekuensinya, dengan penggunaan metode campuran temuan penelitian akan lebih baik,
lengkap dan komprehensif.12

12
Sugiyono, Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods), (Bandung: CV.Alfabeta, 2011), hal.6
Konsep untuk menggabungkan/mencampur metode-metode yang berbeda, pada hakikatnya
muncul ketika Campbell dan Fisk menggunakan metode-jamak (mutimethods) dalam meneliti
kebenaran watak-watak psikologis. Berdasarkan penelitian tersebut, peneliti-peneliti lain
terdorong menggunakan matriks metode jamak untuk menguji kemungkinan digunakan
pendekatan-jamak (multiple approaches) dalam pengumpulan data penelitian. Berawal dari
inilah, banyak orang yang kemudian menggabungkan metode-metode sekaligus pendekatan-
pendekatan yang berhubungan dengan metode-metode tersebut, misalnya menggabungkan
metode observasi dan wawancara untuk koleksi kumpulan data kualitiatif dengan metode suvei
tradisional untuk koleksi kumpulan data kuantitatif.

Dimungkinkannya sejumlah metode digabung/dicampur jadi satu telah menuntun para pakar
untuk mengembangkan prosedur-prosedur penelitian berdasarkan metode gabungan/campuran,
yang memiliki prosedurnya masing-masing. Istilah-istilah untuk menyebut rancangan metode
gabungan/campuran pun masih beragam, seperti multi-method, convergence, integrated, dan
combined.

Berikut ini adalah beberapa contoh judul penelitian mix method:

PENGARUH IKLAN DAN PROFIL PENJUALAN TERHADAP NILAI PENJUALAN DAN


DAMPAK SELANJUTNYA TERHADAP KESEJAHTERAAN PEGAWAI.

Anda mungkin juga menyukai