Anda di halaman 1dari 2

Menganalisis kepentingan jaringan dasar tersebut dalam kesehatan hewan (terkait

kelainan struktur/fungsi) (dalam kondisi normal dan saat ada gangguan/ penyakit ) ->
kaitkan dgn histologisnya (min 2 cth)

Otot memiliki pengaruh pada kesehatan hewan. Otot rangka berfungsi menunjang
mobilitas atau pergerakan. Otot yang melekat pada tulang di seluruh tubuh ini dikendalikan oleh
sistem saraf pusat. Otot rangka bisa mengontrol gerakan motorik seperti berjalan, berlari, dan
sebagainya. Otot jantung berfungsi menunjang sirkulasi darah dengan cara mengedarkan darah
ke seluruh tubuh, mengeluarkan sekaligus membersihkan zat hasil metabolisme jantung. Otot
polos berfungsi membantu proses pencernaan. Otot polos di saluran pencernaan membentang
dari mulut sampai ke anus. Makanan bergerak melalui sistem pencernaan dengan pergerakan
mirip gelombang yang dikenal sebagai peristaltik. Otot di dinding organ berongga ini bisa
berkontraksi dan rileks untuk membuat gerakan peristaltik (Afifah 2020).

Pada jaringan otot, seperti otot jantung bisa terkena nekrosis, oedema, inflamasi, dan
kongesti. Nekrosis adalah kondisi dimana sel dalam tubuh mengalami cedera dan akan
mengakibatkan matinya sel dan juga jaringan tubuh. Kondisi ini dikarenakan adanya infeksi,
trauma, dan juga keracunan (Lidia 2021). Oedema merupakan pembengkakan yang dihasilkan
oleh cairan dan beberapa sel yang berpindah dari aliran darah ke jaringan interstitial (Abbas
et al. 2015). Oedema disebabkan oleh meningkatnya tekanan hidrostatik, penurunan
tekanan onkotik, obstruksi limfatik, dan peradangan. Inflamasi merupakan salah satu respons
dari sistem imun karena adanya sel-sel yang mati akibat nekrosis sehingga sistem imun
merespons sampah-sampah nekrosis tersebut sebagai benda asing untuk selanjutnya
dihancurkan dan sel-sel tubuh akan meregenerasinya dengan sel-sel yang baru (Muhsi et al.
2020). Menurut Hardi et al. (2011), kongesti (pembendungan) pembuluh darah yaitu
meningkatnya jumlah darah dalam pembuluh, yang ditunjukkan dengan pelebaran kapiler
darah yang berisi penuh dengan eritrosit. Kongesti bisa disebabkan karena beberapa hal,
di antaranya adalah reaksi peradangan akibat trauma, toksin atau mikroorgansime
(Salbahaga et al. 2012).
Gambar 1. Gambaran struktur histologi otot jantung tikus (HE: 400 kali). Terlihat
adanya Oedema (panah kuning), Inflamasi (panah hitam), Nekrosis (panah hijau), Kongesti
(panah biru).
Daftar Pustaka

Abbas AK, Aster JC, Kumar V (2007) . Buku Ajar Patologi Robbins. Edisi 7. Singapura: Elsevier
Saunders

Afifah MN. 2020 Agu 11.Health. Kompas.com. 11Fungsi Otot Pada Manusia. [diakses 2021 Nov
15]. https://health.kompas.com/read/2020/08/11/090400668/11-fungsi-otot-pada-manusia?
page=all

Hardi EH, Sukenda, Lusiastuti AM. 2011. Karakteristik dan Patogenitas Streptococcus agalactiae
Tipe β–hemolitik dan Non-hemolitik pada Ikan Nila. Jurnal Veteriner 12(2):152-164.

Lidia I. 2021 Nov 08. Informasi Kesehatan Obat dari Huruf N. Lifepack.id. Nekrosis: Gejala,
Penyebab, dan Cara Mengatasi. [diakses 2021 Nov 15]. https://lifepack.id/nekrosis/

Muhsi AMA, Samsuri, Setiasih NLE, Berata IK. 2020. Kerusakan Secara Histopatologi Otot
Jantung Tikus Putih Akibat Pemberian Tambahan Ragi Tape dalam Pakan. . Indonesia
Medicus Veterinus. 9(6): 920-929

Salbahaga DP, Supartika IKE, Berata IK. 2012. Distribusi Lesi Negri’s Bodies dan Peradangan
pada Otak Anjing Penderita Rabies di Bali. Indonesia Medicus Veterinus 1. (3): 352-360.

Anda mungkin juga menyukai