Oleh:
Oleh:
Pembimbing,
ii
LEMBAR PENGESAHAN
Mengetahui,
Ketua Program Studi Profesi Ners
Disahkan oleh:
Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Jember
iii
HALAMAN PERNYATAAN KARYA SENDIRI
Karya Ilmiah Akhir ini (KIA) ini adalah hasil karya sendiri, dan semua sumber,
baik yang dikutip maupun dirujuk telah saya nyatakan dengan benar. Jika
dikemudian hari didapatkan bukti bahwa KIA saya hasil plagiasi orang lain, saya
bersedia menerima sanksi sesuai undang–undang dan peraturan yang berlaku.
iv
HALAMAN MOTTO
“Jadilah engkau di dunia ini seakan-akan engkau adalah orang asing atau orang
“Siapa yang menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan mudahkan
“Aku tidak pernah merawat sesuatu yang lebih sulit daripada menjaga hati karena
diriku akan terus melawan nafsu burukku.”
v
HALAMAN PERSEMBAHAN
Alhamdulillahi robbil ‘alamin puji syukur kepada Allah SWT atas rahmat
kemudahan dalam menyusun tugas akhir ini. Semua ini tidak terlepas dari segala
bantuan doa dan motivasi dari orang yang saya hormati dan sayangi. Terimakasih
kepada:
1. Kedua orang tua saya yang sangat saya cintai dan sayangi Ayah saya Mathori
dan Ibu Halimah serta Kakak kandung saya Mochammad Karim, terimakasih
banyak atas segala kasih sayang, dukungan, motivasi, semangat dan doanya
selama ini. Kesuksesan saya tidak akan terlepas dari doa yang selalu bapak
tak terhingga atas ilmu yang telah diberikan sangatlah bermanfaat bagi saya.
3. Dosen-dosen yang telah menjadi orang tua kedua yang tidak bisa saya sebut
satu per satu, terimakasih atas ilmu yang diberikan selama saya menuntut ilmu
Muhammadiyah Jember.
saya.
vi
KATA PENGANTAR
Penyusunan karya ilmiah ini sebagai syarat memperoleh gelar Ners. Banyak
hambatan yang penulis temukan dalam penyusunan skripsi ini yang semata-mata
bantuan dari berbagai pihak, maka penulis dapat menyelesaikan karya ilmiah ini.
3. Ns. Susi Wahyuning Asih, S.Kep.,M.Kep. selaku Ketua Program Studi Profesi
dalam proses penyelesaian karya ilmiah ini yang tidak dapat penulis sebutkan
satu persatu.
vii
Penulis menyadari dengan sepenuh hati, bahwa dalam penyusunan karya
ilmiah ini masih banyak kekurangan baik dari segi materi maupun teknik
penulisan karena keterbatasan yang dimiliki penulis. Semoga amal baik yang
telah dilakukan mendapat pahala dari Allah SWT. Penulis menyadari bahwa
karena itu penulis mengharapkan koreksi dan telaah yang konstruktif agar
viii
DAFTAR ISI
HALAMAN COVER
HALAMAN SAMPUL.......................................................................................i
LEMBAR PERSETUJUAN................................................................................ii
LEMBAR PENGESAHAN................................................................................iii
HALAMAN PERNYATAAN KARYA SENDIRI............................................iv
HALAMAN MOTTO.........................................................................................v
HALAMAN PERSEMBAHAN.........................................................................vi
KATA PENGANTAR........................................................................................vii
DAFTAR ISI.......................................................................................................ix
DAFTAR TABEL...............................................................................................x
DAFTAR LAMPIRAN.......................................................................................xi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang........................................................................................1
B. Tujuan.....................................................................................................3
C. Metodelogi..............................................................................................4
D. Manfaat...................................................................................................4
BAB IV PEMBAHASAN
A. Interpretasi Hasil.....................................................................................52
B. Keterbatasan Penulis...............................................................................56
C. Implikasi Terhadap pelayanan Keperawatan..........................................56
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan.............................................................................................57
B. Saran........................................................................................................58
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................59
ix
DAFTAR TABEL
x
DAFTAR LAMPIRAN
xi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
dunia diawal tahun 2020, yang disebut dengan Corona virus Desease 19
(COVID- 19). Wuhan, tiongkok merupakan asal mula dari virus ini yang
menimbulkan gejala ringan, sedang atau berat. Gejala klinis utama yang
muncul yaitu demam (suhu>380 C), batuk dan kesulitan bernapas. Selain itu
seperti diare dan gejala saluran napas lain (Himawan et al., 2021). COVID-19
Hipertensi adalah penyakit yang bisa menyerang siapa saja, baik muda
maupun tua, orang kaya maupun orang miskin. Hipertensi merupakan salah
satu penyakit mematikan di dunia dan saat ini terdaftar sebagai penyakit
2018). Faktor- faktor yang dapat mempengaruhi tekanan darah antara lain
faktor umur, jenis kelamin, genetik, nutrisi, obesitas, olah raga, stres,
merokok dan kualitas tidur (Susilo & Wulandari, 2011). Dari beberapa faktor
yang penting bagi kehidupan, kurang lebih sepertiga dari kehidupan manusia
1
2
tahunnya. Data WHO (2015) menunjukkan sekitar 1,13 miliar orang di dunia
akan ada 1,5 miliar orang yang terkena hipertensi. Diperkirakan juga setiap
tahun ada 9,4 juta orang meninggal akibat hipertensi dan komplikasi.
(30,%) dan yang terendah di Papua (16,8%). Sementara itu, data Survei
sebesar 32,4%. Selain itu, menurut data BPJS Kesehatan, biaya pelayanan
hipertensi mengalami peningkatan setiap tahunnya, yakni Rp. 2,8 triliun pada
2014, Rp. 3,8 triliun pada 2015, dan Rp. 4,2 triliun pada 2016 (Depkes,
2018).
untuk meningkatkan
3
Oleh karena itu selain terapi farmakologis yang telah digunakan perlu
penderita hipertensi.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
komorbid hipertensi.
2. Tujuan Khusus
komorbid hpertensi
4
hipertensi
C. Metodologi
D. Manfaat
1. Institusi Pendidikan
Hasil karya ilmiah ini dapat dijadikan sebagai referensi atau bahan
2. Pelayanan kesehatan
3. Masyarakat
4. Peneliti
1. Pengertian Zikir
kepada Allah.
nasehat. Oleh karena itu dzikir berarti mensucikan dan mengagungkan, juga
dapat diartikan menyebut dan mengucapkan nama Allah atau menjaga dalam
ingatan (mengingat).
Dzikir merupakan ibadah hati dan lisan yang tidak mengenal batasan
senantiasa menyebut Rabnya, baik dalam keadaan berdiri, duduk bahkan juga
berbaring. Oleh karenanya dzikir bukan hanya ibadah yang bersifat lisaniyah,
2017).
6
7
koping yang berbeda, memberikan respon yang berbeda pada HPA axis
tersebut.
Benson (2000), menunjukkan bahwa zikir dapat menjadi salah satu frasa
fokus (kata yang menjadi titik perhatian) dalam proses penyembuhan diri dari
kecemasan, ketakutan, bahkan dari keluhan fisik seperti: sakit kepala, nyeri
Utami, 2017). Zikir berfungsi sebagai obat beta blocker (penghambat reseptor
beta) dalam kerja saraf simpatis. Zikir disisi lain dapat membuat alur
gelombang otak berada pada gelombang alfa ketika seseorang menjadi sangat
kreatif dan berdaya relung tinggi. Perubahan gelombang otak ini terjadi ketika
seseorang tafakur.
8
berada dalam keadaan yang tenang dan nyaman. Fisiologis tubuh berada
gerak sel tubuh relatif stabil. Respons keseimbangan menjadikan kerja sistem
Religiusitas
Spiritual Value
Dzikir
Kepribadian Eustres Imunitas
Persepsi
tangguh dan mandiri, mampu menjadi pribadi yang unggul dan performansi
biologis) melalui jalur: stimulus diterima oleh lateral amigdala diproses dan
(rasa takut, khawatir atau cemas) akan mengaktifkan kedua sistem saraf
1. Pengertian Hipertensi
menunjukkan fase darah yang sedang dipompa oleh jantung dan fase
(Triyanto, 2014).
terjadi pada lansia, dengan kenaikan tekanan darah sistolik lebih dari 150
mmHg dan tekanan darah diastolik lebih dari 90 mmHg, tekanan sistolik
tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg dan tekanan darah diastolik
lebih dari 90 mmHg, berdasarkan pada dua kali pengukuran atau lebih
dan diastolik, dengan tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg dan
2. Klasifikasi
Tabel 2.1
Klasifikasi berdasarkan tekanan darah sistolik dan diastolik
a. Etiologi
lainnya, genetik serta ras menjadi bagian dari penyebab timbulnya hipertensi
esensial termasuk stress, intake alkohol moderat, merokok, lingkungan dan gaya
2) Hipertensi sekunder
b. Faktor resiko
a) Usia
b) Lingkungan (stres)
c) Obesitas
pompa jantung dan sirkulasi volume darah yang lebih tinggi jika
(Triyanto,2014)
d) Rokok
(Ardiansyah, 2012).
e) Kopi
darah(Blush, 2014).
a) Genetik
b) Ras
4. Patofisiologi
pada lanjut usia (Smeltzer & Bare, 2008). Perubahan struktural dan
5. Manifestasi Klinis
b. Nyeri kepala oksipital yang terjadi saat bangun dipagi hari karena
hipertensi.
tanda klinis seperti tekanan darah yang menunjukkan kenaikan pada dua kali
arteri renalis dan femoralis disebabkan oleh stenosis atau aneurisma) dapat
sakit kepala, mual, muntah, palpitasi, pucat dan perspirasi yang sangat banyak
6. Pemeriksaan Penunjang
d. Urine :
ambang normal.
7. Penatalaksanaan Medis
a. Non Farmakaologi
a) Diet (DASH)
c) Terapi
mengendalikan stres.
b. Farmakologi
mengubah pola hdup kearah yang sehat. Adapun beberapa jenis obat
a) Diuretik
hydrochlorothiazide.
b) Antagonis Kalsium
c) Beta Blocker
d) ACE inhibitor
8. Pathway
Stres,merokok,usia,jenis
kelamin, makanan,riwayat keluarga, Hipertensi Otak
Resistensi pembuluh darah otak naik
berlebih, konsumsi garam
makan berlemak,
obesitas, penggunaan esterogen.
Kerusakan vaskuler pembuluh
Afterload meningkat darah.
Nyeri Kepala Gangguan Pola Tidur
Pembuluh Darah
Penurunan Curah Jantung Penyumbatan pembuluh darah
Vasokonstriksi Sistemik
1. Abstrak
di dunia dan saat ini terdaftar sebagai penyakit pembunuh ketiga setelah
dan menimbulkan banyak komplikasi. Oleh karena itu perlu intervensi non-
diberikan ada penurunan tekanan darah dengan nilai p 0,000 (systole) dan
19
20
dalam yang lambat dengan zikir lebih efektif untuk menurunkan tekanan
darah pada pasien dengan hipertensi. Hasil penelitian ini dapat diterapkan
sebagai terapi non-farmakologis pada pasien dengan hipertensi dan bahan ajar
2. Ringkasan artikel
Hipertensi adalah penyakit yang bisa menyerang siapa saja, baik muda
maupun tua, orang kaya maupun orang miskin. Hipertensi merupakan salah
satu penyakit mematikan di dunia dan saat ini terdaftar sebagai penyakit
M, etal., 2014).
ke atas sebesar 32,4%. Selain itu, menurut data BPJS Kesehatan, biaya
triliun pada 2014, Rp. 3,8 triliun pada 2015, dan Rp. 4,2 triliun pada 2016
lain faktor umur, jenis kelamin, genetik, nutrisi, obesitas, olah raga, stres,
NO. 1 JUNI 2019 37 atau zikir untuk mendapatkan ketenangan (Saleh, 2010).
Slow deep breathing yang dilakukan sebanyak enam kali permenit selama 15
breathing dengan zikir dan intervensi slow deep breathing secara terpisah
penderita hipertensi.
a. Metode
darah.
b. Hasil
c. Pembahasan
orang. Hal ini sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa terdapat
yaitu faktor usia, jenis kelamin, dan medikasi atau obat-obatan yang
diastol, namun dengan hasil yang signifikan maka slow deep breathing
dengan zikir lebih baik untuk menurunkan tekanan darah. Karena selain
dilakukan oleh (Hartanti, Wardana, & Fajar, 2016) bahwa Nafas dalam
stres.
d. Kesimpulan
dengan zikir lebih efektif untuk menurunkan tekanan darah pada pasien
CRITICAL
POINT CRITICAL APPRAISAL YA TIDAK HASIL KRITISI JURNAL
APPRAISAL
penulisan judul
4. Format ketikan harus dalam bentuk piramida terbalik,
penulisan judul tidak sesuai yaitu judul tidak piramida
terbalik
5. Menggunakan spasi 2 jika lebih dari satu baris dan spasi 1
jika lebih dari dua baris, judul sesuai dengan syarat
penelitian
6. Jumlah kata pada judul penelitian antara 12-20 kata, jumlah
judul sesuai dengan syarat yaitu berjumlah 20 kata.
Tidak boleh disingkat dan ditulis pada bagian tengah, judul telah
sesuai dengan syarat yaitu tidak ada kata yang disingkat
Apakah penulisan judul Pada penulisan judul jurnal yang telah dipilih tidak menggunakan
menggunakan tanda baca (?) (!) tanda baca (!),(?), ataupun tanda hubung (-)
atau tanda hubung (-)
Apakah nama penulis Nama peneliti sudah tercantum dalam jurnal di halaman pertama
dicantumkan? yaitu terdiri dari Niken Setyaningrum dan Suib Suib
PENULIS
Apakah asal institusi penulis Jurnal penelitian yang telah dipilih mencantumkan asal institusi
dicantumkan? tepat dibawah nama peneliti yaitu Program Studi Ilmu Keperawatan
26
CRITICAL
POINT CRITICAL APPRAISAL YA TIDAK HASIL KRITISI JURNAL
APPRAISAL
Apakah peneliti mencantumkan Pada jurnal yang telah di critical peneliti mencantumkan beberapa
literatur review dalam literatur review untuk memperkuat hasil dari penelitiannya, misalnya
penelitiannya? mencantumkan penelitian:
LITERATUR
REVIEW
27
CRITICAL
POINT CRITICAL APPRAISAL YA TIDAK HASIL KRITISI JURNAL
APPRAISAL
Apakah peneliti menampilkan Didalam jurnal, peneliti tidak menampilkan kerangka konsep
KERANGKA kerangka konsep dalam sehingga membuat pembaca pada saat awal membaca kurang
KONSEP penelitiannya? memahami konsep dari penelitiannya.
Apakah peneliti mencantumkan Definisi operasional juga tidak dicantumkan pada jurnal
DEFINISI definisi operasional pada Seharusnya Definisi operasional dicantumkan sehingga pembaca
OPERASIONAL penelitiannya? mampu memahami terkait parameter, hasil ukur, skala dari
penelitian
yang diangkat.
Apakah desain penelitian sesuai Desain penelitian yang dipakai peneliti untuk penelitiannya yaitu
dengan model penelitian? quasi eksperimen dengan kelompok kontrol. Terdiri dari 30 peserta
yang dibagi menjadi 2 kelompok dengan masing-masing 15 peserta.
Apakah sesuai level of evidence Dari desain penelitian pada jurnal yang dikritik yaitu a randomized
(fakta) dari desain penelitian? clinical trials design sesuai dengan level of evidence dengan derajat
1a yang artinya evidence merupakan hasil meta analisis atau
sitematik review dari berbagai uji klinik acak dengan kontrol atau
METODE
PENELITIAN kelola. Dimana dalam penelitian membandingan antara dua
kelompok yaitu intervensi atau studi dan kelompok kontrol umtuk
membuktikan keefektifan dari suatu intervensi.
Apakah sesuai pemilihan sampel Pemilihan sampel pada penelitian tersebut yaitu 30 responden.
dalam penelitian tersebut? Kelompok intervensi mendapat pengobatan pernapasan dalam lambat
dengan zikir sedangkan kelompok kontrol hanya mendapat
28
CRITICAL
POINT CRITICAL APPRAISAL YA TIDAK HASIL KRITISI JURNAL
APPRAISAL
pengobatan pernapasan dalam lambat. Intervensi selama 14 hari.
Pengukuran yang dilakukan adalah pengukuran tekanan darah
menggunakan sphygmomanometer dan stetoskop.
Apakah peneliti menggunakan Peneliti pada analisis menggunakan t2 sampel bebas dimana Tingkat
analisa data yang tepat atau signifikansi ditetapkan sebagai nilai P
ANALISA
tidak?
DATA Apakah peneliti mencantumkan Jenis uji statistik yang dipakai dalam penelitian yang telah di kritik
jenis uji statistik yang digunakan? yaitu menggunakan uji Mann Whitney
Dalam bentuk apa hasil penelitian Peneliti menyajikan hasil penelitian dalam bentuk tabel serta
disajikan? keterangannya atau hasil dari penelitiannya.
Apakah hasil penelitian dapat Hasil penelitian yang didapatkan dapat diimplementasikan di
diimplementasikan di keperawatan, misalnya dapat dilakukan pada pasien yang mengalami
keperawatan? hipertensi
HASIL Apakah ada rekomendasi khusus Pada hasil dari penelitian, dalam jurnal tidak terdapat beberapa
PENELITIAN terkait hasil penelitian? rekomendasi dari peneliti
29
CRITICAL
POINT CRITICAL APPRAISAL YA TIDAK HASIL KRITISI JURNAL
APPRAISAL
Apakah daftar pustaka yang Dalam penelitian ini terdapat 15 daftar pustaka dengan referensi
digunakan up to date? tahun terlama yaitu 2005
Apakah daftar pustaka yang Daftar pustaka yang dipakai dalam jurnal tersebut sangat sesuai
digunakan sesuai? dengan topik yang dibahas yaitu pada lingkup dunia kesehatan.
DAFTAR
Terutama pada hipertensi, dan zikir
PUSTAKA
Apakah daftar pustaka yang Berhubungan dengan penelitian ini daftar pustaka yang di gunakan
digunakan dari sumber yang termasuk jurnal dan buku yang sesuai dengan bidang ilmunya.
terpercaya?
Kesimpulan pada penelitian ini di lampirkan oleh peneliti, yaitu:
Terdapat perbedaan yang signifikan pada tekanan darah sebelum
KESIMPULAN
dan sesudah intervensi
Tidak ada saran pada penelitian ini di lampirkan oleh peneliti.
SARAN
30
B. The Effect Of Gym And Zikr Towards Reduction Blood Pressure Among
1. Abstrak
zikir.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek senam dan zikir terhadap
Signed Rank Test. Hasil studi ini adalah tekanan darah sebelum intervensi
hipertensi terutama biasa (56%). Dan pengaruh senam hipertensi dan zikir
2. Ringkasan artikel
dengan baik, akan menambah keuangan negara country beban. Itu tidak
penyakit degeneratif yang paling banyak diderita oleh lansia antara lain,
hampir 7,1 juta kematian setiap tahun karena hipertensi, atau sekitar 13% dari
mendiagnosis. Hal ini dapat dilihat dari hasil tekanan darah pengukuran pada
Proses menua adalah hal yang wajar dan tidak bisa dihentikan. Menurut
untuk mencegah penurunan fungsional pada orang tua, darah tinggi yang
tidak biasatekanan. Namun, tidak semua aktivitas fisik cocok untuk lansia,
a. Metode
menggunakan Wilcoxon Signed Rank Test. Hasil studi ini adalah tekanan
b. Hasil
terutama biasa (56%). Dan pengaruh senam hipertensi dan zikir terhadap
c. Pembahasan
kejiwaan terapi yang lebih tinggi dari psikoterapi biasa. Zikir adalah
mengingat-Nya. Dalam Islam, dzikir bukanlah hal yang asing hal, tetapi
itu adalah hal yang normal untuk dilakukan setiap Muslim. Kenangan
disini lebih berfungsi sebagai metode psikoterapi. Dengan zikir, itu akan
dan budaya global. Ada kebutuhan spiritual dasar yang harus dipenuhi.
seutuhnya. Yaitu secara fisik, mental, sosial, dan sehat rohani. Manusia
budaya, dan spiritual. Witmer dan Sweeny (Burke, Chauvin, & Miranti,
perkembangannya.
tekanan.
d. Kesimpulan
(46%). Ada pengaruh senam dan zikir pada tekanan darah lansia di
CRITICAL
POINT CRITICAL APPRAISAL YA TIDAK HASIL KRITISI JURNAL
APPRAISAL
CRITICAL
POINT CRITICAL APPRAISAL YA TIDAK HASIL KRITISI JURNAL
APPRAISAL
dicantumkan?
tepat dibawah nama peneliti yaitu Faculty of Medical and Health
Science, UIN Maulana Malik Ibrahim, Indonesia
Apakah asal institusi penulis Berdasarkan jurnal yang kami critical, asal institusi penulis sesuai
sesuai dengan topik penelitian? dengan topik penelitian dimana berlatar belakang kesehatan yang
terletak di malang. Mulai dari latar belakang bidang keperawatan,
serta rumah sakit.
Apakah bidang ilmu penelitian Bidang ilmu peneliti dalam jurnal ini sudah sesuai dengan judul
sesuai dengan judul penelitian? risetnya, peneliti mengambil jurusan keperawatan sesuai dengan topik
risetnya yang meneliti dalam bidang ilmu keperawatan yaitu “The
BIDANG ILMU effect of gym and zikr towards reduction blood pressure among
elderly in suburban Malang city, Indonesia”
Apakah peneliti mencantumkan Pada jurnal yang telah di critical peneliti tidak mencantumkan
LITERATUR literatur review dalam beberapa literatur review untuk memperkuat hasil dari penelitiannya,
REVIEW penelitiannya?
Apakah peneliti menampilkan Didalam jurnal, peneliti tidak menampilkan kerangka konsep
sehingga membuat pembaca pada saat awal membaca tidak
KERANGKA kerangka konsep dalam
memahami konsep jurnal
KONSEP penelitiannya?
38
CRITICAL
POINT CRITICAL APPRAISAL YA TIDAK HASIL KRITISI JURNAL
APPRAISAL
Apakah peneliti mencantumkan Definisi operasional juga tidak dicantumkan pada jurnal yang
definisi operasional pada berjudul “The effect of gym and zikr towards reduction blood
penelitiannya? pressure among elderly in suburban Malang city, Indonesia”.
Seharusnya Definisi operasional dicantumkan sehingga pembaca
mampu memahami terkait parameter, hasil ukur, skala dari
DEFINISI penelitian yang diangkat. Akan tetapi pada jurnal
OPERASIONAL hanyamenyantumkan alat ukur dari masing-masing variabel.
Apakah desain penelitian sesuai Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain pre-
dengan model penelitian? experiment One Group Pre-test-post test design. Pengumpulan data
menggunakan tensimeter air raksa, sedangkan data while analisis
METODE menggunakan Wilcoxon Signed Rank Test.
PENELITIAN
Apakah sesuai level of evidence Dari desain penelitian pada jurnal yang dikritik yaitu experiment
(fakta) dari desain penelitian? One Group Pre-test-post test design sesuai dengan level of evidence
dengan derajat
39
CRITICAL
POINT CRITICAL APPRAISAL YA TIDAK HASIL KRITISI JURNAL
APPRAISAL
Apakah sesuai pemilihan sampel Pemilihan sampel pada penelitian tersebut yaitu 84 responden.
dalam penelitian tersebut? Responden ditempatkan pada kelompok eksperimen dengan diberikan
senam yang dilakukan selama 30 menit dengan 5 menit latihan
pemanasan, 20 menit transisi kampanye, dan 5 menit pendinginan
perubahan. Frekuensi gym adalah empat kali dalam 2 minggu.
Latihan ini bertujuan untuk melancarkan peredaran darah
dan meregangkan otot kaku pada lansia hipertensi.
Apakah peneliti menggunakan Peneliti pada analisis menggunakan t2 sampel bebas dimana Tingkat
analisa data yang tepat atau signifikansi ditetapkan sebagai nilai P
ANALISA
tidak?
DATA Apakah peneliti mencantumkan Data while analisis menggunakan Wilcoxon Signed Rank Test.
jenis uji statistik yang digunakan?
Dalam bentuk apa hasil penelitian Peneliti menyajikan hasil penelitian dalam bentuk tabel serta
disajikan? keterangannya atau hasil dari penelitiannya.
HASIL
Apakah hasil penelitian dapat Hasil penelitian yang didapatkan dapat diimplementasikan di
PENELITIAN
diimplementasikan di keperawatan, misalnya dapat dilakukan pada pasien yang mengalami
40
CRITICAL
POINT CRITICAL APPRAISAL YA TIDAK HASIL KRITISI JURNAL
APPRAISAL
keperawatan? hipertensi
Apakah ada rekomendasi khusus Pada hasil dari penelitian, dalam jurnal tidak terdapat beberapa
terkait hasil penelitian? rekomendasi dari peneliti.
Apakah daftar pustaka yang Dalam penelitian ini terdapat 20 daftar pustaka dengan referensi
digunakan up to date? tahun terlama yaitu 2002
Apakah daftar pustaka yang Daftar pustaka yang dipakai dalam jurnal tersebut sangat sesuai
digunakan sesuai? dengan topik yang dibahas yaitu pada lingkup dunia kesehatan.
DAFTAR
Terutama pada hipertensi dan zikir
PUSTAKA
Apakah daftar pustaka yang Berhubungan dengan penelitian ini daftar pustaka yang di gunakan
digunakan dari sumber yang termasuk jurnal dan buku yang sesuai dengan bidang ilmunya.
terpercaya?
Kesimpulan pada penelitian ini di lampirkan oleh peneliti, yaitu:
Mayoritas tekanan darah responden sebelum intervensi adalah
prahipertensi (39%). Tekanan darah responden setelah pemberian
KESIMPULAN intervensi senam hipertensi dan zikir adalah kebanyakan
prehipertensi (46%). Ada pengaruh senam dan zikir pada tekanan
darah lansia di Pinggiran Kota Malang, Indonesia.
SARAN Tidak ada saran pada penelitian ini.
41
Hipertensi.
1. Abstrak
di dunia dan saat ini terdaftar sebagai penyakit pembunuh ketiga setelah
meningkat 29,2%. Hipertensi berkaitan dengan kualitas tidur dan tingkat stres
(p<0,05).
42
2. Ringkasan artikel
Hipertensi adalah penyakit yang bisa menyerang siapa saja, baik muda
maupun tua, orang kaya maupun orang miskin. Hipertensi merupakan salah
satu penyakit mematikan di dunia dan saat ini terdaftar sebagai penyakit
pembunuh ketiga setelah penyakit jantung dan kanker (Adib, 2009). Saat ini
diperkirakan meningkat menjadi 1,15 milyar kasus di tahun 2025 dari 639 juta
kasus pada tahun 2000. Prediksi ini didasarkan pada angka penderita
terhadap sistem endokrin, saraf dan imunitas (Blauer-Wu, 2002 cit Lorentz,
efek samping terhadap tubuh, kondisi ini dapat membutuhkan biaya yang
faktor yang berperan besar dalam menurunkan tekanan darah sejak lima tahun
terakhir ini. Jenis terapi ini meliputi mengubah gaya hidup yang terdiri dari
garam dan meningkatkan konsumsi buah dan sayur serta menurunkan asupan
lemak (FKUI, 2006; Adib, 2009). Pendekatan non farmakologis yang sifatnya
banyak dilakukan.
a. Metode
b. Hasil
c. Pembahasan
tekanan darah serta tingkat stress pada kelompok yang dilakukan PMR
dan zikir dengan kelompok yang diberikan PMR saja dengan nilai
p<0,05. Bila dilihat dari rerata skor penurunan tekanan darah baik sistol
dilakukan PMR saja lebih efektif dari pada kelompok yang diberikan
otot tegang dan kesulitan tidur. Pada saat tubuh dan pikiran rileks, secara
terputus dan stres psikologis akan berkurang. Tehnik relaksasi yang biasa
Terapi relaksasi
45
d. Kesimpulan
tekanan darah dan menurunkan tingkat stress pada pasien hipertensi. Bagi
CRITICAL
POINT CRITICAL APPRAISAL YA TIDAK HASIL KRITISI JURNAL
APPRAISAL
4. Format ketikan harus dalam bentuk piramida terbalik,
penulisan judul sudah sesuai yaitu judul seperti piramida
terbalik
5. Menggunakan spasi 2 jika lebih dari satu baris dan spasi 1
jika lebih dari dua baris, judul sesuai dengan syarat
penelitian
6. Jumlah kata pada judul penelitian antara 12-20 kata, jumlah
judul sesuai dengan syarat yaitu berjumlah 17 kata.
Tidak boleh disingkat dan ditulis pada bagian tengah, judul telah
sesuai dengan syarat yaitu tidak ada kata yang disingkat
Apakah penulisan judul Pada penulisan judul jurnal yang telah dipilih tidak
menggunakan tanda baca (?) (!) menggunakantanda baca (!),(?), ataupun tanda hubung (-)
atau tanda hubung (-)
Apakah nama penulis Nama peneliti sudah tercantum dalam jurnal di halaman
dicantumkan? pertamayaitu terdiri dari Niken Setyaningrum, Atik Badi’ah
PENULIS Apakah asal institusi penulis Jurnal penelitian yang telah dipilih mencantumkan asal institusi
dicantumkan? tepat dibawah nama peneliti yaitu Program Studi Keperawatan,
Stikes Surya Global, Yogyakarta, Program Studi Keperawatan,
POLTEKES Kemenkes, Yogyakarta
48
CRITICAL
POINT CRITICAL APPRAISAL YA TIDAK HASIL KRITISI JURNAL
APPRAISAL
Apakah asal institusi penulis Berdasarkan jurnal yang kami critical, asal institusi penulis sesuai
sesuai dengan topik penelitian? dengan topik penelitian dimana berlatar belakang kesehatan yang
terletak di Yogyakarta. Mulai dari latar belakang bidang
keperawatan serta rumah sakit.
Apakah bidang ilmu Bidang ilmu peneliti dalam jurnal ini sudah sesuai dengan judul
penelitian sesuai dengan judul risetnya, peneliti mengambil jurusan keperawatan sesuai dengan topik
BIDANG ILMU
penelitian? risetnya.
LITERATUR Apakah mencantumkan Literatur Pada jurnal yang telah di critical peneliti tidak mencantumkan
review dalam penelitiannya?
REVIEW beberapa literatur review untuk memperkuat hasil dari penelitiannya
Apakah peneliti Didalam jurnal, peneliti tidak menampilkan kerangka konsep
KERANGKA menampilkan kerangka konsep sehingga membuat pembaca pada saat awal membaca tidak
KONSEP dalam memahami konsep dari penelitiannya.
penelitiannya?
Apakah peneliti mencantumkan Definisi operasional juga tidak dicantumkan pada jurnal yang
definisi operasional pada berjudul” Efektivitas Progressive Muscle Relaxation Dengan Zikir
DEFINISI
penelitiannya? Terhadap Penurunan Tekanan Darah Dan Penurunan Tingkat Stres
OPERASIONAL
Pada Penderita Hipertensi”. Seharusnya Definisi operasional
dicantumkan sehingga pembaca mampu memahami terkait
parameter, hasil ukur, skala dari penelitian yang diangkat. Akan
tetapi pada jurnal hanya menyantumkan alat ukur dari masing-
masing variabel.
49
CRITICAL
POINT CRITICAL APPRAISAL YA TIDAK HASIL KRITISI JURNAL
APPRAISAL
Apakah desain penelitian sesuai Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah ”Quasi
dengan model penelitian? experimental Design with Comparison Group”. Pada penelitian ini
membandingkan perbedaan tekanan darah dan tingkat stres pada
penderita hipertensi yaitu pada kelompok intervensi progressive
muscle relaxation dengan zikir sedangkan kelompok kontrol
mendapat intervensi progressive muscle relaxation.
METODE
Apakah sesuai level of evidence Dari desain penelitian pada jurnal yang dikritik yaitu design sesuai
PENELITIAN
(fakta) dari desain penelitian? dengan level of evidence dengan derajat 1a yang artinya evidence
merupakan hasil meta analisis atau sitematik review dari berbagai uji
klinik acak dengan kontrol atau kelola. Dimana dalam penelitian
membandingan antara dua kelompok yaitu intervensi atau studi dan
kelompok kontrol umtuk membuktikan keefektifan dari suatu
intervensi.
Apakah sesuai pemilihan sampel Pemilihan sampel pada penelitian tersebut yaitu 20 responden.
dalam penelitian tersebut? Responden ditempatkan pada kelompok eksperimen
Apakah peneliti menggunakan Peneliti pada analisis menggunakan sampel t2 independen diperoleh
ANALISA analisa data yang tepat atau nilai p value (p < 0,05).
tidak?
50
CRITICAL
POINT CRITICAL APPRAISAL YA TIDAK HASIL KRITISI JURNAL
APPRAISAL
DATA Apakah peneliti mencantumkan
Analisis independen sample t test pada kelompok intervensi dengan
jenis uji statistik yang
kelompok kontrol terhadap variabel tingkat stres didapatkan hasil p
digunakan?
<0,05
Dalam bentuk apa hasil penelitian Peneliti menyajikan hasil penelitian dalam bentuk tabel serta
disajikan? keterangannya atau hasil dari penelitiannya.
Apakah hasil penelitian dapat Hasil penelitian yang didapatkan dapat diimplementasikan di
diimplementasikan di keperawatan, misalnya dapat dilakukan pada pasien yang mengalami
keperawatan? hipertensi
HASIL Apakah ada rekomendasi khusus Pada hasil dari penelitian, dalam jurnal tidak terdapat rekomendasi
PENELITIAN terkait hasil penelitian? dari peneliti
Apakah daftar pustaka yang Dalam penelitian ini terdapat 15 daftar pustaka dengan referensi
digunakan up to date? tahun terlama yaitu 2002
DAFTAR Apakah daftar pustaka yang Daftar pustaka yang dipakai dalam jurnal tersebut sangat sesuai
PUSTAKA digunakan sesuai? dengan topik yang dibahas yaitu pada lingkup dunia kesehatan.
Terutama hipertensi
51
CRITICAL
POINT CRITICAL APPRAISAL YA TIDAK HASIL KRITISI JURNAL
APPRAISAL
Apakah daftar pustaka yang Berhubungan dengan penelitian ini daftar pustaka yang di gunakan
digunakan dari sumber yang termasuk jurnal dan buku yang sesuai dengan bidang ilmunya.
terpercaya?
Kesimpulan pada penelitian ini di lampirkan oleh peneliti, yaitu:
PMR dibarengi dengan zikir ataupun PMR saja dapat menurunkan
KESIMPULAN tekanan darah dan menurunkan tingkat stress pada pasien hipertensi.
Bagi penderita hipertensi perlu untuk melakukan PMR ataupun PMR
dibarengi dengan zikir untuk mengendalikan tekanan darahnya.
Saran pada penelitian ini di lampirkan oleh peneliti.
PMR dibarengi dengan zikir ataupun PMR saja dapat menurunkan
Darah Pada Pasien Komorbid Hipertensi”. Beberapa hal yang akan dipaparkan
keperawatan..
tinjauan pustaka dengan fakta dan opini dari peneliti serta didukung dengan
A. Interpretasi Hasil
Hipertensi adalah penyakit yang bisa menyerang siapa saja, baik muda
maupun tua, orang kaya maupun orang miskin. Hipertensi merupakan salah
satu penyakit mematikan di dunia dan saat ini terdaftar sebagai penyakit
pembunuh ketiga setelah penyakit jantung dan kanker (Adib, 2009). Faktor-
faktor yang dapat mempengaruhi tekanan darah antara lain faktor umur, jenis
kelamin, genetik, nutrisi, obesitas, olah raga, stres, merokok dan kualitas tidur
sebesar 36,3%
52
53
merokok, 93,5% kurang konsumsi buah dan sayur, 52,7% konsumsi garam
lebih dari 2 ribu mg/hari,15,4% obesitas, dan 26,1% kurang aktifitas fisik.
tahunnya.
dunia terus meningkat setiap tahunnya, diperkirakan pada 2025 akan ada 1,5
miliar orangyang terkena hipertensi. Diperkirak an juga setiap tahun ada 9,4
hipertensi pada penduduk usia 18 tahun ke atas sebesar 32,4%. Selain itu,
peningkatan setiap tahunnya, yakni Rp. 2,8 triliun pada 2014, Rp. 3,8 triliun
pada 2015, dan Rp. 4,2 triliun pada 2016 (Depkes, 2018). Faktor-faktor yang
dapat mempengaruhi tekanan darah antara lain faktor umur, jenis kelamin,
genetik, nutrisi, obesitas, olah raga, stres, merokok dan kualitas tidur (Susilo
suatu fenomena dasar yang penting bagi kehidupan, kurang lebih sepertiga
(Saleh, 2010).
Pada salah satu jurnal dari hasil studi pendahuluan yang dilakukan pada
bahwa 10 pasien mengatakan jika terasa pusing dan kaku pada leher langsung
secara sosial dan ekonomi. Beban biaya yang ditanggung baik oleh penderita,
Pada jurnal pertama yang dilakukan review dengan judul efektifitas slow
penurunan tekanan darah dengan nilai p 0,000 (systole) dan 0,045 (diastole).
lebih efektif untuk menurunkan tekanan darah pada pasien dengan hipertensi
Sedangkan pada jurnal kedua dengan judul The effect of gymand zikr
Indonesia didapatkan hasil studi ini terjadi penurunan tekanan darah lansia di
Perkotaan Malang (p- values = 0,001) (Amalia, 2020). Untuk jurnal ketiga
sistol (p<0,01), tekanan darah diastol (p<0,01) dan penurunan tingkat stres
Intervensi non farmakologi yang diberikan berupa slow deep breathing, senam
hipertensi.
56
B. Keterbatasan Peneliti
Dalam pencarian jurnal dan pengerjaan karya ilmiah ini sedikit terkendala
dalam penyelesaiannya.
pasien komorbid hipertensi. Karya ilmiah ini juga dilakukan untuk mencari
karya ilmiah ini terbukti ada pengaruh terapi psikoreligius dengan pendekatan
hipertensi di masyarakat.
kegiatan lain. Karya ilmiah ini dapat dijadikan referensi ilmu dibidang
A. Kesimpulan
Telaah jurnal yang dilakukan dalam karya ilimiah ini pada jurnal
jurnal kedua dengan desain pre- experiment One Group Pre-test-post test
stetoskop. Pada jurnal pertama dan ketiga analisis yang digunakan sama
Pada ketiga jurnal yang telah ditelaah intervensi yang diberikan pada
57
58
B. Saran
1. Akademik
Hasil karya ilmiah ini dapat dijadikan sebagai referensi atau bahan
komorbid hipertensi.
2. Rumah sakit
Hasil karya ilmiah ini disarankan pada pihak rumah sakit khususnya
3. Peneliti selanjutnya
terapi.
DAFTAR PUSTAKA
Havisa, R. (2014). Hubungan kualitas tidur dengan tekanan darah pada usia
yogyakarta.
Riskesdas. (2013). Riset Kesehatan Dasar Tahun 2013. Diakses tanggal 28 Juli
2021
Susilo, Y., & Wulandari, A. (2011). Cara Jitu Mengatasi Hipertensi. Yogyakarta.
Andi Offset.
59
LAMPIRA
N
VOL. 3 NO. 1 JUNI 2019
Abstrak
Online : http://journal.umy.ac.id/index.php/ijnp
: 2548 4249 (Print) Latar Belakang: Hipertensi adalah salah satu penyakit paling
ISSN
: 2548 592X (Online) mematikan di dunia dan saat ini terdaftar sebagai penyakit
DOI : 10.18196/ijnp.3191 pembunuh ketiga setelah penyakit jantung dan kanker. Perawatan
hipertensi membutuhkan waktu lama dan menimbulkan banyak
komplikasi. Oleh karena itu perlu intervensi non-farmakologis yang
alami untuk mengendalikan tekanan darah tinggi. Hipertensi dapa t
dikontrol dengan terapi non-farmakologis menggunakan teknik
relaksasi pernapasan dalam yang dikombinasikan dengan zikir.
Tujuan: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
efektivitas pernapasan dalam lambat dengan zikir penurunan
tekanan darah.
Metode: Metode penelitian ini menggunakan Quasi eksperimental
dengan kelompok kontrol. Teknik pengambilan sampel
menggunakan purposive sampling. Ukuran sampel terdiri dari 30
peserta yang dibagi menjadi 2 kelompok dengan masing-masing 15
peserta. Kelompok intervensi mendapat pengobatan pernapasan
dalam lambat dengan zikir sedangkan kelompok kontrol hanya
mendapat pengobatan pernapasan dalam lambat. Intervensi
selama 14 hari. Pengukuran yang dilakukan adalah pengukuran
tekanan darah menggunakan sphygmomanometer dan stetoskop.
Analisis yang digunakan adalah Mann Whitney untuk tekanan
darah.
Hasil: Hasil penelitian Setelah intervensi diberikan ada penurunan
tekanan darah dengan nilai p 0,000 (systole) dan 0,045 (diastole).
Kesimpulan: Intervensi non-farmakologis pada pernapasan dalam
yang lambat dengan zikir lebih efektif untuk menurunkan tekanan
darah pada pasien dengan hipertensi. Hasil penelitian ini dapat
diterapkan sebagai terapi non-farmakologis pada pasien dengan
hipertensi dan bahan ajar perawatan tambahan untuk hipertensi
Abstract
Background: Hypertension is one of the most deadly diseases in the
world and is currently listed as the third killer disease after heart
disease and cancer. Treatment of hypertension takes a long time
and causes many complications. Therefore natural non-
pharmacological interventions are needed to control high blood
pressure. Hypertension can be controlled by non-pharmacological
therapy using deep breathing relaxation techniques combined with
zikir.
Objective: The purpose of this study was to determine the
effectiveness of slow breathing with a decrease in blood pressure
zikir. This research method use Quasi experimental with a control
group. The sampling technique use purposive sampling. The sample
size consisted of 30 participants divided into 2 groups with 15
35
INDONESIAN JOURNAL OF
NURSING
PRACTICES
participants each. The intervention group received treatment for
slow breathing with remembrance while the control group only
received slow breathing treatment. Intervention for 14 days.
Measurements taken are blood pressure measurements using a
sphygmomanometer and stethoscope. The analysis used was Mann
Whitney for blood pressure.
Results: After the intervention were given there was a decrease in
blood pressure with a value of p 0.000 (systole) and 0.045 (diastole).
Conclusion: Non-pharmacological interventions in slow deep
breathing with remembrance are more effective for reducing blood
pressure in patients with hypertension. The results of this study can
be applied as non-pharmacological therapy in patients with
hypertension and additional treatment teaching materials for
hypertension
36
VOL. 3 NO. 1 JUNI 2019
atau zikir untuk mendapatkan ketenangan (Saleh, Manfaat penelitian ini adalah Memperkuat
2010). Slow deep breathing yang dilakukan dukungan teoritis penggunaan terapi
sebanyak enam kali permenit selama 15 menit nonfarmakologi slow deep breathing dengan zikir
memberi pengaruh terhadap tekanan darah dalam menurunkan tekanan darah pada penderita
melalui peningkatkan sensitivitas baroreseptor dan hipertensi. Memasyarakatkan latihan slow deep
menurunkan aktivitas sistem saraf simpatis serta breathing dengan zikir dalam menurunkan tekanan
meningkatkan aktivitas sistem saraf parasimpatis darah pada penderita hipertensi, sehingga Beban
pada penderita hipertensi primer (Chacko N, et al., biaya yang ditanggung baik oleh penderita
2005). Hasil studi pendahuluan yang dilakukan hipertensi, masyarakat serta pemerintah akan
pada penderita hipertensi yang berobat di menurun sehingga efektifitas dan efisiensi kerja
puskesmas Godean 1, didapatkan hasil bahwa 10 akan meningkat.
pasien mengatakan jika terasa pusing dan kaku
pada leher langsung berobat ke puskesmas dan METODE
hanya menggunakan terapi obat saja. Pasien Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah
mengatakan hanya mengandalkan obat untuk ”Quasi experimental with control group design”.
menurunkan tekanan darah dan belum pernah Pada penelitian ini membandingkan perbedaan
mencoba alternatif non farmakologi untuk tekanan darah pada penderita hipertensi yaitu
menurunkan tekanan darah. pada kelompok intervensi slow deep breathing
dengan zikir, sedangkan kelompok kontrol
Berdasarkan beberapa penelitian diatas dan diberikan intervensi slow deep breathing secara
kecenderungan penambahan angka kejadian terpisah. Populasi pada penelitian ini adalah semua
hipertensi setiap tahunnya, sifat penyembuhan penderita hipertensi primer derajat yang rutin
penyakit yang cukup lama serta komplikasi yang kontrol di puskesmas Godean 1 Yogyakarta, data
ditimbulkan dapat menyebabkan pembangunan yang diambil berjumlah 86 orang. Pengambilan
sumber daya manusia menjadi kurang produktif sampel dalam penelitian ini purposive sampling
secara sosial dan ekonomis. Beban biaya yang dengan jumlah sampel 30 responden terbahi
ditanggung baik oleh penderita, masyarakat serta menjadi 15 kelompok intervensi dan 15 kelompok
pemerintah akan semakin besar sementara kontrol. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah
efektifitas dan efisiensi kerja menurun sehingga Slow deep breathing dan zikir, sedangkan variabel
diperlukan suatu pengelolaan penyakit hipertensi terikatnya adalah tekanan darah pada penderita
ini dengan baik untuk mencapai tujuan hipertensi. Penelitian dilakukan wilayah kerja
pembangunan kesehatan yang lebih berhasil puskesmas Godean 1 yang terdiri dari 4 desa.
(Potter & Perry, 2006). Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April - Juli
2018. Instrumen yang dipakai dalam penelitian ini
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adalah Spigmomanometer adalah suatu alat yang
perbedaan efektifitas gabungan intervensi non digunakan untuk mengukur tekanan darah
farmakologi slow deep breathing dengan zikir dan sehingga alat ukur spigmomanometer sudah sesuai
intervensi slow deep breathing secara terpisah dengan fungsinya (valid). Analisa yang digunakan
terhadap penurunan tekanan darah dan Mann Whitney untuk tekanan darah.
peningkatan kualitas tidur pada penderita
hipertensi.
37
INDONESIAN JOURNAL OF
NURSING
PRACTICES
HASIL
Data Karakteristik Responden
Tabel 1 : Data responden berdasarkan umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, riwayat keluarga,
riwayat merokok, riwayat alkohol dan lamanya hipertensi
Variabel Intervensi (n = 20) Kontrol (n = 20)
F % f %
Jenis Kelamin
Laki-laki 6 40 10 66,7
Perempuan 9 60 5 33,3
TOTAL 15 100 15 100
Umur
40 – 50 tahun 4 26,7 5 33,3
51 – 80 tahun 11 73,3 10 66,7
TOTAL 15 100 15 100
Pendidikan
Tidak sekolah 0 0 0 0
SD 2 13,3 3 20
SMP 6 40 9 60
SMA 6 40 2 13,3
Perguruan Tinggi 1 6,7 1 6,7
TOTAL 15 100 15 100
Pekerjaan
Tidak bekerja 3 20 4 26,7
PNS/TNI/POLRI 0 0 1 6,7
Karyawan Swasta 8 53,3 7 46,7
Wiraswasta 3 20 3 20
Petani 1 6,7 0 0
TOTAL 15 100 15 100
Riwayat Keluarga
Ada 11 73,3 10 66,7
Tidak 4 26,7 5 33,3
TOTAL 15 100 15 100
Riwayat merokok
Ya 3 20 4 26,7
Tidak 12 80 11 73,3
TOTAL 15 100 15 100
Riwayat Alkohol
Ya 0 0 0 0
Tidak 15 100 15 100
TOTAL 15 100 15 100
Terdiagnosa Hipertensi
< 1 tahun 1 6,7 4 26,7
1 – 3 tahun 7 46,7 6 40
>3 tahun 7 46,7 5 33,3
TOTAL 15 100 15 100
Sumber : data responden hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Godean 1 Yogyakarta April -Juli 2018
38
VOL. 3 NO. 1 JUNI 2019
Berdasarkan tabel 1 didapatkan hasil responden di kelompok intervensi dan kelompok kontrol
jenis kelamin laki-laki mayoritas di kelompok mayoritas sama yaitu sebagai karyawan swasta.
kontrol yaitu sebanyak 10 responden (66,7%), Riwayat hipertensi kedua kelompok mayoritas
sedangkan untuk kelompok intervensi mayoritas mempunyai keluarga dengan riwayat hipertensi.
jenis kelamin perempuan sebanyak 9 responden Mayoritas kedua kelompok tidak mempunyai
(60%). Umur responden untuk kelompok intervensi riwayat merokok dan (100%) semua responden
maupun kelompok kontrol mayoritas sama di tidak ada yang memiliki riwayat mengkonsumsi
rentang umur 51 – 80 tahun. Pendidikan responden alkohol. Responden terdiagnosa hipertensi
untuk kelompok intervensi setingkat SMP dan SMA mayoritas rentang 1- 3 tahun dengan jumlah
sama bayaknya yaitu masing-masing 6 responden responden sebanyak 7 responden (46,7%) untuk
(40%), sedangkan untuk kelompok kontrol kelompok intervensi dan 6 responden (40%) untuk
mayoritas pendidikannya lulusan SMP yaitu kelompok kontrol.
sebanyak 9 responden (60%). Pekerjaan responden
Tabel 2 : Data Distribusi tekanan darah sistol dan diastol kelompok intervensi dan kelompok kontrol
Variabel Intervensi Kontrol
Tekanan Darah (n = 15) (n = 15)
Pre Post Pre Post
f % f % f % f %
Tekanan Darah Sistol
120 0 0 3 20 0 0 0 0
130 0 0 5 33,3 0 0 0 0
140 4 26,7 4 26,7 2 13,3 5 33,3
150 5 33,3 3 20 3 20 4 26,7
160 4 26,7 0 0 4 26,7 5 33,3
170 2 13,3 0 0 5 33,3 1 6,7
180 0 0 0 0 1 6,7 0 0
TOTAL 15 100 15 100 15 100 15 100
Tekanan Darah Diastol
80 1 6,7 5 33,3 0 0 1 6,7
90 6 40 6 40 4 26,7 4 26,7
100 1 6,7 1 6,7 3 20 5 33,3
110 2 13,3 3 20 4 26,7 4 26,7
120 5 33,3 0 0 4 26,7 1 6,7
TOTAL 15 100 15 100 15 100 15 100
Sumber : data responden hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Godean 1 Yogyakarta April -Juli 2018
Tabel 3 : Uji Normalitas Variabel Tekanan darah pada kelompok intervensi dan kelompok control
Variabel n P value
Tekanan darah Sistol Sebelum 60 0,011
Sesudah 0,099
Tekanan darah Diastol Sebelum 60 0,000
Sesudah 0,006
Hasil analisis uji normalitas tabel 3 terdapat berarti bahwa variabel tersebut distribusi tidak
variabel dengan nilai p < 0,05 yaitu variabel normal.
tekanan darah sistol dan diastol hal tersebut
39
INDONESIAN JOURNAL OF
NURSING
PRACTICES
Tabel 4 : Perbedaan Tekanan Darah pada kelompok intervensi dan kelompok control
Variabel Mean N P value
Tekanan Darah Sistol SDB dengan zikir (Intervensi) 134 15 0,000
SDB (Kontrol ) 151 15
Tekanan Darah Diastol SDB dengan zikir (Intervensi) 91 15 0,045
SDB (Kontrol ) 100 15
Berdasarkan analisa data tabel 4 bahwa semua nilai ambingkan oleh pengaruh lingkungan dan budaya
p < 0,05 hal tersebut berarti terdapat perbedaan global (Anggraieni, 2014). Setiap individu terdapat
yang signifikan antara kelompok intervensi dan kebutuhan dasar spiritual (basic spiritual needs)
kelompok kontrol setelah mendapatkan perlakuan yang harus dipenuhinya. Seperti yang tercantum
baik itu tekanan darah sistol maupun diastol. dalam surat Az-Zumar ayat 23 berikut: “Gemetar
karenanya kulit orang-orang yang takut kepada
PEMBAHASAN Tuhannya. Kemudian menjadi tenang kulit dan hati
Perbedaan tekanan darah dari setiap responden mereka diwaktu mengingat Allah.”
terjadi karena ada beberapa faktor yang
mempengaruhi besarnya tekanan darah setiap Zikir bermanfaat untuk meningkatkan mood,
orang. Hal ini sesuai dengan teori yang menyatakan menurunkan kecemasan dan meningkatkan tidur
bahwa terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi (Hanlon, Blackman, & Glick, 2009). Sesuai dengan
besarnya tekanan darah setiap orang yaitu faktor firman Allah SWT: “Yaitu orang-orang yang beriman
usia, jenis kelamin, dan medikasi atau obat-obatan dan hati mereka menjadi tentram dengan
yang dikonsumsi (Potter & Perry, 2006). Hasil mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan
analisa data dengan menggunakan analisa data mengingat Allah-lah hati menjadi tentram.”(QS. Ar-
Mann Whitney test bahwa terdapat perbedaan Ra’d : 28). Hubungan antara pikiran dan materi,
yang signifikan antara kelompok intervensi dan antara jiwa dan tubuh merupakan hubungan yang
kelompok konytrol setelah masing-masing tidak dapat dipisahkan, keduanya saling
dilakukan intervensi yaitu slow deep breathing mempengaruhi, jadi ketika jiwa menjadi tenang
dengan zikir maupun hanya dilakukan slow deep maka tubuh pun akan merespon dengan menjadi
breathing saja. Berdasarkan hasil keduanya dapat tenang (Tortora & Derrickson, 2009) Hal ini sejalan
menurunkan tekan darah sistol dan diastol, namun dengan penelitian (Al-Halaj, 2014) mampu
dengan hasil yang signifikan maka slow deep memacu sistem saraf parasimpatis yang
breathing dengan zikir lebih baik untuk mempunyai efek berlawanan dengan sistem saraf
menurunkan tekanan darah. Karena selain simpatis sehingga menyebabkan terjadinya
melakukan nafas dalam, responden juga keseimbangan pada kedua saraf autonom
melakukan relaksasi berupa zikir yaitu menyebut tersebut.Hal inilah yang menjadi prinsip dasar dari
melafashkan kalimat Alloh, sehingga membuat hati timbulnya respon relaksasi, yakni terjadinya
lebih tenang dan memasrahkan diri kepada Alloh. keseimbangan antara sistem saraf simpatis dan
Didukung penelitian yang dilakukan oleh (Hartanti, sistem saraf parasimpatis.
Wardana, & Fajar, 2016) bahwa Nafas dalam yang
dilakukan dapat menurunkan tekanan darah sistol KESIMPULAN
dan Diastol. slow deep breathing yang Terdapat perbedaan yang signifikan tekanan darah
dikombinasikan dengan zikir akan membuat pada penderita hipertensi pada kelompok
penderita hipertensi lebih tenang sehingga akan intervensi dan kelompok kontrol. Intervensi non
memicu keluarnya hormon endorfin. Dengan farmakologi slow deep breathing dengan zikir lebih
mengendalikan perasaan lewat zikir maka dapat efektif untuk menurunkan tekanan darah pada
memusatkan pikiran dan lebih pasrah dalam hidup penderita hipertensi.
sehingga dapat mengendalikan pikiran yang dapat
memicu stres. Zikir di sini lebih berfungsi sebagai
metode psikoterapi, karena dengan banyak
melakukan zikir akan menjadikan hati tentram,
tenang dan damai, serta tidak mudah diombang-
40
VOL. 3 NO. 1 JUNI 2019
41
2020
Extended Abstract
Vol.3 No.1
The effect of gym and zikr towards reduction blood pressure among
elderly in suburban Malang city, Indonesia
Amalia Tri Utami, Andi Anis Raffi Assegaf, Firdaus Silahudin, M. Nur Faizin, Yuwan Ihzudin
Faculty of Medical and Health Science, UIN Maulana Malik Ibrahim, Indonesia
Based on the results of the Ministry of Health's Basic Health Research Method:
(Riskesdas) 2013, around 76% of cases of hypertension in the community This research is a quantitative study with a pre- and post-test design. In
have not been diagnosing. It can be seen from the results of blood pressure this design, the researchers compare the pre-test value (before the
measurements at the age of 18 years and over found the prevalence of intervention) and the post-test amount (after the response). The study
hypertension in Indonesia amounted to 31.7% (MOH RI, 2013). population was all elderly who lived in Malang with 152 people and a
3rd Annual Conference on Orthopedics, Rheumatology and Osteoporosis Conference, March 23-24, 2020 | London, UK
sample of 84 elderly who had hypertension with saturated sampling
Table 3: Classification Blood Pressure By JNC 7
techniques. Hypertension gymnastics is a physical activity carried out in
the form of particular gymnastic movements of hypertension patients. It No Category Pre Test Post Test
carried out for 30 minutes with 5 minutes of warm-up exercises, 20 Frequency % Frequency %
minutes of transitioning campaigns, and 5 minutes of cooling changes.
The frequency of gym is four times in 2 weeks. This exercise aims to 1 Normal 0 0 15 18
preserve blood circulation and stretch stiff muscles in elderly 2 Pre Hypertension 0 0 39 46
hypertension. And zikr is to reduce the stress by concentrate the mind to
3 Hypertension 1 51 61 24 29
God. Data collection using a calibrated Sphygmomanometer, while data
analysis using the Wilcoxon Signed Rank Test. 4 Hypertension 2 33 39 6 7
Ethical clearance: Total 84 100 84 100
This research has already approved by ethical clearance committee at
Faculty of Medicine and Health Science, UIN Maulana Malik Ibrahim,
Effects of Gymnastic and Zikr on Decrease Blood Pressure in the Elderly
Indonesia.
Wilcoxon Signed-Rank Test results of the effect of hypertension
Result: gymnastics and zikr on elderly blood pressure are as follows. Wilcoxon
Signed-Rank Test results pre-test and post-test systole blood pressure
The Characteristic of Respondent
obtained Z count value of 4.370 with a significance value (p-value) of
Table 1: Respondent characteristic 0.001. The significance value of the test (p-value) is smaller than 0.05
No Characteristic Frequency Percentage (%) (0.001 <0.05). So, it is decided that H0 was rejected, which means that
there were significant differences in average systolic blood pressure pre-
1. Gender test and post-test.
Male 30 36 Wilcoxon Signed-Rank Test results pre-test and post-test diastole blood
Female 54 64 pressure obtained Z count value of 4.311 with a significance value (p -
value) of 0.001. The significance value of the test (p -value) is smaller
2 Age
than 0.05 (0.001 <0.05). So, it is decided that H0 was rejected, which
60-75 y.o 57 64 means that there were significant differences in the mean blood pressure
of the diastole pre-test and post-test. Furthermore, the decrease in
>75 y.o 27 36
average systolic blood pressure and diastole pre-test to the post-test of
respondents is showing in Graph 1.
The Blood Pressure of Elderly Graph 1: The decrease in Average Blood Pressure
The average value of systole blood pressure pre-test (153,53) is higher
Table 2: Statistical Tendency of Blood Pressure than the average systole blood test post-test (131.14). So, it can be
concluding that the provision of hypertension gymnastic and zikr
No Statistical Value Pre Test Post Test intervention influences the decrease in respondent systole blood pressure.
Systolic Diastolic Systolic Diastolic The mean diastolic blood pressure pre-test (94.43) is higher than the
average diastole post-test blood pressure test (83.36). So, it can be
1 Lowest 140 80 110 70 concluding that the administration of hypertension gymnastic and zikr
2 Highest 180 100 160 100 intervention influences the decrease in respondent's diastolic blood
pressure.
3 Average 153.53 95.36 131.14 83.36
Discussion:
4 Median 150 90 130 80
This decrease in blood pressure occurs because the blood vessels
5 Standard Deviation 11.46 8.81 14.52 8.33
experience widening and relaxation. Over time, exercise can relax blood
vessels, so that blood pressure drops as well as widening water pipes will
The results of collecting systole and diastolic blood pressure data obtained reduce water pressure. In this case, elderly use can reduce peripheral
by the following statistical tendencies. The statistical value of resistance. Decreased blood pressure can also occur due to reduced heart-
respondent’s blood pressure tendency after the intervention (post-test) pumping activity. The heart muscle in people who exercise regularly is
obtained an average systolic blood pressure of 131.14, mmHg, lowest powerful. So, the heart muscle of individuals who use diligently contract
pressure of 110 mmHg, highest 160 mmHg, the median of 130 mmHg and less than the heart muscle of people who rarely exercise to pump blood
standard deviation of 14.52 mmHg. Furthermore, the diastole blood volume that is same. Because physical exercise activity can cause a
pressure, a pre-test was 83.36 mmHg, the lowest was 70 mmHg, the decrease in heart rate, it will reduce cardiac output, which in turn causes
highest was 100 mmHg, the median was 80 mmHg, and the standard a reduction in blood pressure. Increased cardiac work efficiency is
deviation was 8.33 mmHg. reflected in a reduction of systolic pressure, while a reduction of
peripheral resistance is indicating a decrease in diastolic pressure
(Harber, 2009).
From mental health, it is known that remembrance is a level of psychiatric
It has searched by two researchers, namely Levin and Vander-pool
therapy higher than ordinary psychotherapy. Zikr is an attempt to draw
(Hawari, 2005). They think the same thing in the patients suffering from
closer to Allah by remembering Him. In Islam, dhikr is not a strange
heart and blood vessel disease. From the results of his research, it
thing, but it is a normal thing for every Muslim to do. Remembrance here
concluded that religious activities (worship) could reduce one's risk of
is more functioning as a method of psychotherapy. By zikrs, it will make
suffering from heart and blood vessel disease (hypertension).
the heart peaceful, calm, and not easily swayed by the influence of the
global environment and culture. There are basic spiritual needs that must Therefore, the relaxation of remembrance therapy is used to reduce
be fulfilled. As indicated in verse Az-Zumar, verse 23. physical, emotional, cognitive, and behavioral stressors which result in
increased blood pressure or essential hypertension. One form of an effort
Things like spiritual factors become interesting to study because they are
to relieve nervous tension which is quite easy to do is with relaxation
important factors that also influence the healing process and psychological
therapy of remembrance. This technique forces the individual to
interventions. WHO in 1984 (Hawari, 2005) stated that four things
concentrate on the perceived pressure and then practice it to relax. People
indicate complete human health. That is physically, mentally, socially,
who are stressed, emotionally, usually experience emotional tension.
and spiritually healthy. A fully healthy human being is humans who fulfill
This technique tries to relieve nervous tension so that it can reduce blood
these four pillars of health. In the development of personality, humans
pressure.
have four holistic dimensions, namely organo-biological, psycho-
educative, socio-cultural, and spiritual. Witmer and Sweeny (Burke, Conclusion:
Chauvin, & Miranti, 2005) state that the religious elements in human The majority of the respondent's blood pressure before the intervention
beings, integrate and unite the components of physical, emotional, and was prehypertension (39%). The blood pressure of respondents after the
intellectual needs in the human body in their growth and development. administration of hypertension gymnastics and zikr interventions was
Therefore, human health management, including hypertension sufferers, mostly prehypertension (46%). There is the influence of gymnastics and
must fulfill the four dimensions. The above shows the importance of zikr on elderly blood pressure in Suburb Malang, Indonesia.
spiritual and religious elements in handling stress, especially stress
management in patients with hypertension.
One effort to get closer to the creator is through remembrance. Conflict of Interest Statement:
Remembrance has the power of relaxation that can reduce tension (stress) The author declares that we have no conflict of interest.
and bring peace of mind. Each recitation of memory contains a profound
meaning that can prevent strain. The first reading, Laillahhailallah, means Acknowledgments:
that there is no god worthy of worship except Allah, the existence of This work was supported by Amalia Research Foundation, Indonesia for
godly confession only to God in a belief. Individuals who have the high the academic year 2020
spiritual ability have a strong faith in God. This belief gives rise to active
control, can interpret and accept every unpleasant event in a more positive
direction. And it is convinced that there is something that governs every Reference:
event that happens in the universe. That way, individuals can reduce
1. Azizah., 2011, Keperawatan lanjut usia, Graha Ilmu, Yogyakarta.
tension (stress), overcome health problems, and increase mental strength
quickly (Bogar & Killacky, 2006). 2. Burke, M.T., Chauvin, J.C.,& Miranti, J.G. 2005. Religious and
spiritual issues in counseling: Applications Across Diverse Populations.
The second reading, namely Astagfirullahaladzim, according to Yurisaldi
New York: Brunner-Routledge.
(2010) that the process of remembrance by saying sentences containing
the letters Jahr, such as monotheism and istighfar sentences, will increase 3. Bogar, C.B. & Killacky, D.H. 2006. Resiliency determinants and
the disposal of CO2 in the lungs. The third recitation is Subhanallah, the resiliency processes ampng female adult survivors of childhood sexual
Most Holy of God, where Allah is the Most Holy. So, we should think abuse. American Counseling Association. 84, 318-327.
favorable because it can avoid stress reactions (Sholeh, 2005). 4. Dewi dan Familia, 2010. Hidup Bahagia dengan Hipertensi. Jogjakarta
The fourth reading, Alhamdulillah, is an attitude of gratitude for the : A+ plus Books
fortune that God has given. The effect of gratitude on health, one of which 5. Gusmira, S., 2012, Evaluasi Penggunaan Antihipertensi Konvensional
has been studied by Krouse (2006), which proves that the impact of stress dan Kombinasi Konvensional Bahan Alam pada Pasien Hipertensi di
on health can be reduced by increasing gratitude to God. Puskesmas Wilayah Depok, Makara, Kesehatan, Vol. 16, NO. 2. 77-83.
The fifth reading is Allahu Akbar, where is the real power of God. the vast 6. Hawari, D. 2005. Al Qur’an : Ilmu kedokteran jiwa dan kesehatan
wealth of God, great creation of God, so that it raises an optimistic jiwa. Yogyakarta : PT. Dana Bhakti Prima Yasa.
attitude. An attitude of optimism, a new source of energy in the spirit of
life, and combats despair. 7. Harber, P.M., & Scoot, T. 2009. Aerobic Exercise Training Improves
Whole Muscle And Single Myofiber Size And Function In Older
Other research conducted by Lulu (2002) mentions when dhikr has Woman. Journal Physical Regular Integral Company Physical,10, 11-42.
penetrated all parts of the body even into every cell of the body itself. It
will affect the body (physical) by feeling the vibration of weakness and 8. Krouse, N. 2006. Gratitude toward god, stress, and health in late life.
penetrating and penetrating the dhikr throughout the body. At this time, Research on aging journal, 28: 163.
the human body feels the relaxation of the nerves, the tensions of the soul 9. Lulu. 2002. Dzikir dan ketenangan jiwa : studi pada majelis dzikrul
(stress), as a result of meeting the needs of physical and spiritual. ghofilin, cilandak, ampera raya, Jakarta. Jurnal Tazkiya, Volume 2.
10. Junaidi, I. 2010. Hipertensi Pengenalan, Pencegahan, dan Pengobatan.
Jakarta: PT Bhuana Ilmu Populer.
11. Kemenkes RI, 2013, Buletin Jendela Data dan Informasi Kesehatan,
Kemenkes RI, Jakarta.
12. Komnas Lansia., 2010, Profil Penduduk Lanjut Usia 2009, Jakarta.
13. Kusmana, D. 2009. Hipertensi: De nisi, Prevalensi, Farmakoterapi dan
Latihan Fisik. Cermin Dunia Kedokteran.
14. Mahardani, N.M.A.F., 2010, Pengaruh Senam Jantung Sehat terhadap
Penurunan Tekanan Darah pada Penderita Hipertensi di klub Jantung
Sehat Klinik Kardiovaskuler Rumah Sakit Hospital Cinere tahun 2010.
15. Sholeh, M. & Musbikin, I. 2005. Agama sebagai terapi : Telaah
menuju ilmu kedokteran holistik. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
16. Ridjab DA. Pengaruh Akti tas sik terhadap Tekanan Darah. Jurnal
Kedokteran Atmajaya, Volume 4 No. 2, 2005, hlm 73
17. Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas)., 2013, Kementrian Kesehatan RI,
Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementrian Kesehatan
RI, Jakarta.
18. Sherwood, L., 2005, Fisiologi kedokteran: dari Sel ke Sistem, EGC,
Jakarta.
19. Vitahealth. 2004. Hipertensi (Informasi Lengkap untuk Keluarga dan
Penderitanya). Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
20. Wahyuni, S., 2015, Pengaruh Senam Hipertensi Terhadap Tekanan
Darah ansia di Posyandu Lansia Desa Krandegan Kabupaten Wonogiri,
Skripsi, Program Studi S-1 Keperawatan Stikes Kusuma Husada
Surakarta, Surakarta..
EFEKTIVITAS PROGRESSIVE MUSCLE RELAXATION DENGAN ZIKIR TERHADAP
PENURUNAN TEKANAN DARAH DAN PENURUNAN TINGKAT STRES PADA
PENDERITA HIPERTENSI
ABSTRAK
Latar Belakang: Hipertensi merupakan salah satu penyakit mematikan di dunia dan saat ini terdaftar
sebagai penyakit pembunuh ketiga setelah penyakit jantung dan kanker. Berdasarkan sample registration
survey tahun 2014 hipertensi merupakan penyebab kematian nomor lima di Indonesia. Berdasarkan WHO
diperkirakan tahun 2025 angka kejadian hipertensi meningkat 29,2%. Hipertensi berkaitan dengan
kualitas tidur dan tingkat stres karena berhubungan dengan respon saraf simpatis. Jika tidak diidentifikasi
dengan baik hal tersebut dapat memperburuk kondisi penderita hipertensi. Hipertensi dapat dikontrol
dengan terapi non farmakologi dengan menggunakan teknik relaksasi progressive muscle relaxation
dengan zikir.
Tujuan: Penelitian ini adalah untuk mengetahui efektifitas progressive muscle relaxation dengan zikir
terhadap penurunan tekanan darah dan penurunan tingkat stres.
Metode: Rancangan dalam penelitian ini menggunakan Quasi experimental Design with
Comparison Group. Pengambilan sampel penelitian menggunakan purposive sampling. Penelitian
dilakukan diwilayah kerja Puskesmas Gamping 2 Yogyakarta. Besar sampel dalam penelitian ini
sebanyak 40 responden dengan pembagian sampel masi ng-masing 20 responden pada kelompok
intervensi dan kelompok kontrol.
Hasil: Terdapat perbedaan yang signifikan antara kelompok intervensi (PMR dan zikir) dengan
kelompok kontrol (PMR) terhadap penurunan tekanan darah sistol (p<0,01), tekanan darah diastol
(p<0,01) dan penurunan tingkat stres (p<0,05).
Kesimpulan: Teknik progressive muscle relaxation dengan zikir yang dilakukan secara bersamaan
dapat digunakan untuk menurunkan tekanan darah dan menurunkan tingkat stres.
meditasi, sholat atau zikir untuk mendapatkan tekanan darah meningkat langsung ke puskesmas,
ketenangan. pasien hanya mengkonsumsi obat yang diberikan
Terapi farmakologis membutuhkan waktu oleh puskesmas, sampai saat ini belum pernah
yang lama serta memberikan efek samping melakukan latihan non farmakologi untuk
terhadap tubuh, kondisi ini dapat membutuhkan menurunkan tekanan darah. Oleh karena itu perlu
biaya yang mahal, waktu yang panjang serta dapat dipertimbangkan untuk menggunakan pendekatan
meningkatkan kebosanan sehingga berakibat non farmakologis yang sifatnya alami untuk
incompliance terhadap terapi. Terapi non mengendalikan tekanan darah tinggi dan
farmakologis merupakan faktor yang berperan mengendalikan tingkat stres. Penelitian tentang
besar dalam menurunkan tekanan darah sejak lima terapi relaksasi untuk penderita sudah banyak
tahun terakhir ini. Jenis terapi ini meliputi dilakukan tetapi berdasarkan latar belakang
mengubah gaya hidup yang terdiri dari tersebut peneliti ingin menggabungkan antara
menghentikan kebiasaan merokok, menurunkan terapi non farmakologi progressive muscle
berat badan berlebih, menurunkan konsumsi relaxation dengan zikir yang dapat digunakan
alkohol berlebih, latihan fisik, menurunkan untuk menurunkan tekanan darah dan menurunkan
asupan garam dan meningkatkan konsumsi buah tingkat stres pada penderita hipertensi.
dan sayur serta menurunkan asupan lemak (FKUI,
2006; Adib, 2009). METODE
Berdasarkan beberapa penelitian diatas Desain yang digunakan dalam penelitian
dan kecenderungan penambahan angka kejadian ini adalah ”Quasi experimental Design with
hipertensi setiap tahunnya, sifat penyembuhan Comparison Group”. Pada penelitian ini
penyakit yang cukup lama serta komplikasi yang membandingkan perbedaan tekanan darah dan
ditimbulkan dapat menyebabkan pembangunan tingkat stres pada penderita hipertensi yaitu pada
sumber daya manusia menjadi kurang produktif kelompok intervensi progressive muscle
secara sosial dan ekonomis. Beban biaya yang relaxation dengan zikir sedangkan kelompok
ditanggung baik oleh penderita, masyarakat serta kontrol mendapat intervensi progressive muscle
pemerintah akan semakin besar sementara relaxation.
efektifitas dan efisiensi kerja menurun sehingga Populasi pada penelitian ini adalah semua
diperlukan suatu pengelolaan penyakit hipertensi penderita hipertensi primer yang rutin kontrol di
ini dengan baik untuk mencapai tujuan puskesmas Gamping 2 yogyakarta, data yang
pembangunan kesehatan yang lebih berhasil diambil adalah data bulan Januari 2016 yang
(Perry & Potter, 2005). berjumlah 121 orang. Peneliti menghindari adanya
Hasil studi pendahuluan di wilayah kerja drop out dengan menambahkan 10 % dari
puskesmas gamping 2 didapatkan data bahwa 10 perkiraan besar sampel adalah 1,8 dibulatkan
pasien dengan hipertensi semua mengatakan menjadi 2 sehingga besar sampel masing –
bahwa jika merasa pusing dan masing
akan diabaikan
(Ramdhani, 2009).
Tabel 2. Perbedaan penurunan tekanan darah dan penurunan tingkat stress antara kelompok intervensi
(PMR dan zikir) dan kelompok kontrol (PMR)
Kelompok n Rerata p-value
Variabel
penurunan
Tekanan Darah Sistol (mmhg) PMR dan zikir 20 14,60 0,001*
PMR 20 26,40
Tekanan Darah Diastol (mmhg) PMR dan zikir 20 15,63 0,006*
PMR 20 25,38
Tingkat Stress PMR dan zikir 20 12,10 0,034**
PMR 20 15,85
Ket: * Wilcoxon Test, ** Independen sample t test
Pada saat kondisi rilek tercapai maka aksi terputus dan stres psikologis akan berkurang.
hipotalamus akan menyesuaikan dan terjadi Tehnik relaksasi yang biasa digunakan adalah
penurunan aktifitas sistem saraf simpatis dan relaksasi otot, relaksasi dengan imajinasi
parasimpatis. Urutan efek fisiologis dan gejala terbimbing, dan respon relaksasi dari Benson
maupun tandanya akan (Smeltzer & Bare, 2002).
Subandi (2002), menyatakan bahwa didalam tubuh manusia terdapat 620 otot skeletal,
otot-otot ini dapat dilatih secara sadar yang
sekuncup dan curah jantung. Terapi relaksasi
tersusun dari ikatan serabut pararel, dan masing-
nafas dalam (deep breathing) dapat meningkatkan
masing serabut terbuat dari sejumlah slim filament
saturasi oksigen, memperbaiki keadaan oksigenasi
yang dapat mengkerut dan memanjang (melebar).
dalam darah, dan membuat suatu keadaan rileks
Apabila beribu-ribu slim filament bekerja dalam
dalam tubuh (Muttaqin, 2009).
koordinasi, maka otot akan berkontraksi, glycogen
Peningkatan oksigen secara tidak langsung
yang berbentuk gula akan terurai menjadi tenaga
dapat menurunkan asam laktat dengan cara
dan asam laktat yang dapat menimbulkan
meningkatkan suplai oksigen dan menurunkan
kelelahan.
kebutuhan oksigen otak, sehingga diharapkan
Ketika otot-otot dalam keadaan rileks,
terjadi keseimbangan oksigen otak. Pernapasan
asam laktat akan dibuang melalui aliran darah,
secara dalam dan lambat dapat menstimulasi
namun bila otot-otot berkontraksi dalam jangka
respons saraf otonom melalui pengeluaran
panjang maka sirkulasi darah menjadi terhambat
neurotransmitter endorphin yang berefek pada
dan kelelahan terbentuk dengan cepat, yang akan
penurunan respons saraf simpatis dan
mengarah pada ketegangan dan menghasilkan rasa
peningkatkan respons parasimpatis.
sakit pada otot-otot leher, bahu dan
Stimulasi saraf simpatis meningkatkan
sebagainya. Penelitian Sutherland dkk,
aktivitas tubuh, sedangkan respons parasimpatis
menunjukkan bahwa perilaku tertentu dapat lebih
lebih banyak menurunkan ativitas tubuh atau
sering terjadi selama periode stres, hal ini dapat
relaksasi sehingga dapat menurukan aktivitas
dikurangi dengan melakukan relaksasi,
metabolik (Velkumary & Madanmohan, 2004).
begitupun dengan penelitian
Stimulasi saraf parasimpatis dan penghambatan
Oktavianis (2010) menyatakan bahwa
stimulasi saraf simpatis pada relaksasi juga
relaksasi otot progresif secara
berdampak pada vasodilatasi pembuluh darah otak
signifikan mampu menurunkan stres kerja pada
yang memungkinkan suplai oksigen otak lebih
pengasuh lanjut usia di panti werdha.
banyak sehingga perfusi jaringan otak diharapkan
Berdasarkan penelitian zikir dengan
lebih adekuat (Denise, 2007; Downey, 2009).
pengaturan nafas dan relaksasi dapat
meningkatkan aktivitas baroreseptor sebagai
KESIMPULAN DAN SARAN
prosesnya memberi impuls aferen mencapai pusat PMR dibarengi dengan zikir ataupun PMR
jantung, selanjutnya meningkatkan aktivitas saja dapat menurunkan tekanan darah dan
sistem saraf parasimpatis dan melepaskan hormon menurunkan tingkat stress pada pasien hipertensi.
asetilkolin yang meningkatkan permeabilitas ion Bagi penderita hipertensi perlu untuk melakukan
kalium di SA node sehingga menurunkan PMR ataupun PMR dibarengi dengan zikir untuk
denyutan di SA node, penurunan transmisi impuls mengendalikan tekanan darahnya.
akan menurunkan denyut jantung, volume
Makasar: FKM UNHAS.
Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Ed 4. (2006).
DAFTAR PUSTAKA Jakarta: FKUI.
Adib, M. (2009). Cara Mudah Memahami dan Denise, M.L. (2007). Sympathetic Storning After
Menghindari Hipertensi, Jantung, Severe Traumatic Brain Injury.Critical
dan Stroke. Yogyakarta: Dianloka Care Nurse Journal, 27 (1), 30-37.
Armilawaty. (2007). Hipertensi dan Faktor Downey, L.V. (2009). The Effects of Deep
Risikonya Dalam Kajian Epidemiologi. Breathing Training on Pain Management
in The Emergency Department.
Breathing Exercise on Autonomic
Southern Medical Journal. 102(7):
Function in Normal Human Volunteers.
688-692.
Indian Journal Respiration. 120(2):
Lorentz, Madeline. (2006). Stress and
115-121.
Psychoneuroimmunology Revisited :
Yundini. 2006. Faktor Risiko Terjadinya
Using Mind Body Interventions to
Hipertensi. Diakses Februari 02, 2015.
Reduce Stress. Alternative Journal of
www.mailarchive.com
Nursing
Muttaqin, Arif. (2009). Buku Ajar Asuhan
Keperawatan Klien dengan
Gangguan Sistem Kardiovaskular
dan Hematologi. Jakarta. Salemba
Medika.
Oktavianis, D. (2010). Efektifitas relaksasi otot
progresif untuk menurunkan tingkat stres
pada pengasuh lanjut usia di Panti
werdha X. Diakses 10 Juni 2015 dari
http://www.distrodoc.com/268127 Potter,
A.P., & Perry, A. (2005). Fundamentals
of Nursing. (6 th Edition). St.Louis
Missouri: Mosby-Year Book, Inc.
Ramdhani, N., & Putra, A.A. (2009).
Pengembangan Multimedia
Relaksasi. diakses tanggal 4 September
2015 dari
http://neila.staff.ugm.ac.id/wordpress/
wp-content/uploads/2009/08/relaksas
iotot.pdf,
Saleh, A.Y. (2010). Berzikir Untuk Kesehatan
Saraf. Jakarta: Zaman
Smeltzer, C.S., & Bare, G.B. (2002). Buku Ajar
Keperawatan Medikal Bedah
Brunner & Suddarth. (Ed 8). Jakarta:
EGC.
Subandi, M.A. (2002). Psikoterapi: pendekatan
konvensional dan kontemporer.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Velkumary, G.K.P.S., & Madanmohan. (2004).
Effect of Short-term Practice of