Anda di halaman 1dari 91

EFEKTIFITAS TERAPI PSIKORELIGIUS DENGAN

PENDEKATAN DZIKIR TERHADAP UPAYA


PENURUNAN TEKANAN DARAH PASIEN KOMORBID
HIPERTENSI

KARYA ILMIAH AKHIR

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat


Untuk Memperoleh Gelar Ners

Oleh:

SOFYAN SURYANTARA NOPRIANTO, S.Kep.


NIM. 2001031038

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
JEMBER 2021
EFEKTIFITAS TERAPI PSIKORELIGIUS DENGAN
PENDEKATAN DZIKIR TERHADAP UPAYA
PENURUNAN TEKANAN DARAH PASIEN KOMORBID
HIPERTENSI

KARYA ILMIAH AKHIR

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat


Untuk Memperoleh Gelar Ners

Oleh:

SOFYAN SURYANTARA NOPRIANTO, S.Kep.

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
JEMBER 2021
LEMBAR PERSETUJUAN

NAMA Sofyan Suryantara Noprianto, S.Kep.


NIM 2001031038
JUDUL Efektifitas Terapi Psikoreligius Dengan
Pendekatan Dzikir Terhadap Upaya Penurunan
Tekanan Darah Pasien Komorbid Hipertensi

Karya Ilmiah Akhir (KIA) ini


telah Disetujui Pembimbing

Jember, 20 September 2021

Pembimbing,

Diyan Indriyani, S.Kp., M.Kep.,Sp,Mat.


NIP. 19701103 200501 2002

ii
LEMBAR PENGESAHAN

NAMA Sofyan Suryantara Noprianto, S.Kep.


NIM 2001031038
JUDUL Efektifitas Terapi Psikoreligius Dengan
Pendekatan Dzikir Terhadap Upaya Penurunan
Tekanan Darah Pasien Komorbid Hipertensi

Karya Ilmiah Akhir (KIA) ini


telah Disetujui, Disahkan

Jember, September 2021


Pembimbing

Diyan Indriyani, S.Kp., M.Kep.,Sp,Mat.


NIP. 19701103 200501 2002

Mengetahui,
Ketua Program Studi Profesi Ners

Ns. Susi Wahyuning Asih,


S.Kep.,M.Kep NPK.
19750920010804491

Disahkan oleh:
Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Jember

Ns. Sasmiyanto, S.Kep.M.Kes


NPK. 19790416 1 0305358

iii
HALAMAN PERNYATAAN KARYA SENDIRI

Karya Ilmiah Akhir ini (KIA) ini adalah hasil karya sendiri, dan semua sumber,
baik yang dikutip maupun dirujuk telah saya nyatakan dengan benar. Jika
dikemudian hari didapatkan bukti bahwa KIA saya hasil plagiasi orang lain, saya
bersedia menerima sanksi sesuai undang–undang dan peraturan yang berlaku.

Jember, 22 September 2021

Nama : Sofyan Suryantara Noprianto, S.Kep.


NIM 2001031038
Tanda Tangan :

Nb : Tanda Tangan Bermaterai 10.000

iv
HALAMAN MOTTO

“Katakanlah sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku dan matiku

hanyalah untuk Allah SWT.” (Q.S Al An’am:162)

“Jadilah engkau di dunia ini seakan-akan engkau adalah orang asing atau orang

yang menyeberangi jalan.” (HR. Bukhori)

“Siapa yang menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan mudahkan

baginya jalan menuju surga.” (HR. Muslim)

“Aku tidak pernah merawat sesuatu yang lebih sulit daripada menjaga hati karena
diriku akan terus melawan nafsu burukku.”

v
HALAMAN PERSEMBAHAN

Alhamdulillahi robbil ‘alamin puji syukur kepada Allah SWT atas rahmat

serta hidayahNya yang selalu memberikan kekuatan, kesabaran, kelancaran serta

kemudahan dalam menyusun tugas akhir ini. Semua ini tidak terlepas dari segala

bantuan doa dan motivasi dari orang yang saya hormati dan sayangi. Terimakasih

kepada:

1. Kedua orang tua saya yang sangat saya cintai dan sayangi Ayah saya Mathori

dan Ibu Halimah serta Kakak kandung saya Mochammad Karim, terimakasih

banyak atas segala kasih sayang, dukungan, motivasi, semangat dan doanya

selama ini. Kesuksesan saya tidak akan terlepas dari doa yang selalu bapak

dan ibu panjatkan setiap saat.

2. Dosen pembimbing Ibu Diyan Indriyani, S.Kp., M.Kep.,Sp,Mat. yang selalu

memberikan motivasi, selalu peduli dan perhatian. Ucapan terimakasih yang

tak terhingga atas ilmu yang telah diberikan sangatlah bermanfaat bagi saya.

3. Dosen-dosen yang telah menjadi orang tua kedua yang tidak bisa saya sebut

satu per satu, terimakasih atas ilmu yang diberikan selama saya menuntut ilmu

di Program Studi Profesi Ners Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas

Muhammadiyah Jember.

4. Almamater Prodi Profesi Ners Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas

Muhammadiyah Jember, terimakasih telah membantu mewujudkan cita-cita

saya.

5. Rekan-rekan seperjuangan di Program Studi Profesi Ners Fakultas Ilmu

Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jember Angkatan A11.

vi
KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

memberikan rahmatNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan

judul “Efektifitas Terapi Psikoreligius Dengan Pendekatan Dzikir Terhadap

Upaya Penurunan Tekanan Darah Pasien Komorbid Hipertensi”

Penyusunan karya ilmiah ini sebagai syarat memperoleh gelar Ners. Banyak

hambatan yang penulis temukan dalam penyusunan skripsi ini yang semata-mata

karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman penulis. Dengan bimbingan dan

bantuan dari berbagai pihak, maka penulis dapat menyelesaikan karya ilmiah ini.

Dalam kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terimakasih yang tulus

dan ikhlas atas bimbingannya kepada yang terhormat:

1. DR. Hanafi, M. Pd selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Jember

2. Ns. Sasmiyanto, S.Kep., M.Kes., selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas Muhammadiyah Jember.

3. Ns. Susi Wahyuning Asih, S.Kep.,M.Kep. selaku Ketua Program Studi Profesi

Ners Universitas Muhammadiyah Jember.

4. Diyan Indriyani, S.Kp., M.Kep.,Sp,Mat. selaku pembimbing yang

memberikan bimbingan dan arahan yang sangat bermanfaat dalam

penyusunan karya ilmiah ini.

5. Rekan-rekan seperjuangan di Program Studi Profesi Ners Fakultas Ilmu

Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jember Angkatan A11.

6. Pihak-pihak yang telah membantu baik langsung maupun tidak langsung

dalam proses penyelesaian karya ilmiah ini yang tidak dapat penulis sebutkan

satu persatu.

vii
Penulis menyadari dengan sepenuh hati, bahwa dalam penyusunan karya

ilmiah ini masih banyak kekurangan baik dari segi materi maupun teknik

penulisan karena keterbatasan yang dimiliki penulis. Semoga amal baik yang

telah dilakukan mendapat pahala dari Allah SWT. Penulis menyadari bahwa

dalam penyusunan karya ilmiah ini masih memerlukan penyempurnaan, oleh

karena itu penulis mengharapkan koreksi dan telaah yang konstruktif agar

karya ilmiah ini menjadi lebih baik.

Jember, September 2021

viii
DAFTAR ISI

HALAMAN COVER
HALAMAN SAMPUL.......................................................................................i
LEMBAR PERSETUJUAN................................................................................ii
LEMBAR PENGESAHAN................................................................................iii
HALAMAN PERNYATAAN KARYA SENDIRI............................................iv
HALAMAN MOTTO.........................................................................................v
HALAMAN PERSEMBAHAN.........................................................................vi
KATA PENGANTAR........................................................................................vii
DAFTAR ISI.......................................................................................................ix
DAFTAR TABEL...............................................................................................x
DAFTAR LAMPIRAN.......................................................................................xi

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang........................................................................................1
B. Tujuan.....................................................................................................3
C. Metodelogi..............................................................................................4
D. Manfaat...................................................................................................4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


A. Konsep Variabel Independen..................................................................6
B. Konsep Variabel Dependen.....................................................................9

BAB III CRITICAL APPRAISAL


A. Artikel Ilmiah 1
1. Abstrak..............................................................................................19
2. Ringkasan Artikel Ilmiah..................................................................20
3. Critical Appraisal..............................................................................24
B. Artikel Ilmiah 2
1. Abstrak..............................................................................................30
2. Ringkasan Artikel Ilmiah..................................................................30
3. Critical Appraisal..............................................................................35
C. Artikel Ilmiah 3
1. Abstrak..............................................................................................41
2. Ringkasan Artikel Ilmiah..................................................................42
3. Critical Appraisal..............................................................................46

BAB IV PEMBAHASAN
A. Interpretasi Hasil.....................................................................................52
B. Keterbatasan Penulis...............................................................................56
C. Implikasi Terhadap pelayanan Keperawatan..........................................56

BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan.............................................................................................57
B. Saran........................................................................................................58

DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................59

ix
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Klasifikasi Nilai Tekanan Darah.........................................................10


Tabel 3.1 Critical Apraical Jurnal 1...................................................................24
Tabel 3.2 Critical Apraical Jurnal 2...................................................................35
Tabel 3.3 Critical Apraical Jurnal 3...................................................................46

x
DAFTAR LAMPIRAN

Jurnal - Jurnal yang Terkait..................................................................................60

xi
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Corona virus jenis baru dari SARS-CoV-2 yang telah menggemparkan

dunia diawal tahun 2020, yang disebut dengan Corona virus Desease 19

(COVID- 19). Wuhan, tiongkok merupakan asal mula dari virus ini yang

muncul pada akhir desember tahun 2019. Infeksi COVID-19 dapat

menimbulkan gejala ringan, sedang atau berat. Gejala klinis utama yang

muncul yaitu demam (suhu>380 C), batuk dan kesulitan bernapas. Selain itu

dapat disertai dengan sesak memberat, fatigue, mialgia, gejala gastrointestinal

seperti diare dan gejala saluran napas lain (Himawan et al., 2021). COVID-19

akan lebih berbahaya dan menginfesksi orang dengan komorbid seperti

penyakit jantung, diabetes melitus dan hipertensi.

Hipertensi adalah penyakit yang bisa menyerang siapa saja, baik muda

maupun tua, orang kaya maupun orang miskin. Hipertensi merupakan salah

satu penyakit mematikan di dunia dan saat ini terdaftar sebagai penyakit

pembunuh ketiga setelah penyakit jantung dan kanker (Niken Setyaningrum,

2018). Faktor- faktor yang dapat mempengaruhi tekanan darah antara lain

faktor umur, jenis kelamin, genetik, nutrisi, obesitas, olah raga, stres,

merokok dan kualitas tidur (Susilo & Wulandari, 2011). Dari beberapa faktor

yang mempengaruhi tekanan darah, tidur merupakan suatu fenomena dasar

yang penting bagi kehidupan, kurang lebih sepertiga dari kehidupan manusia

dijalankan dengan tidur (Havisa, 2014 dalam Niken Setyaningrum, 2019).

1
2

Hipertensi merupakan penyebab paling umum terjadinya kardiovaskular

dan merupakan masalah utama di negara maju maupun berkembang.

Kardiovaskular juga menjadi penyebab nomor satu kematian di dunia setiap

tahunnya. Data WHO (2015) menunjukkan sekitar 1,13 miliar orang di dunia

menderita hipertensi, 1 dari 3 orang di dunia terdiagnosis menderita

hipertensi, hanya 36,8% di antaranya yang minum obat. Jumlah penderita

hipertensi di dunia terus meningkat setiap tahunnya, diperkirakan pada 2025

akan ada 1,5 miliar orang yang terkena hipertensi. Diperkirakan juga setiap

tahun ada 9,4 juta orang meninggal akibat hipertensi dan komplikasi.

Di Indonesia, berdasarkan data Riskesdas 2013, prevalensi hipertensi di

Indonesia sebesar 25,8%, prevalensi tertinggi terjadi di Bangka Belitung

(30,%) dan yang terendah di Papua (16,8%). Sementara itu, data Survei

Indikator Kesehatan Nasional (Sirkesnas) tahun 2016 menunjukkan

peningkatan prevalensi hipertensi pada penduduk usia 18 tahun ke atas

sebesar 32,4%. Selain itu, menurut data BPJS Kesehatan, biaya pelayanan

hipertensi mengalami peningkatan setiap tahunnya, yakni Rp. 2,8 triliun pada

2014, Rp. 3,8 triliun pada 2015, dan Rp. 4,2 triliun pada 2016 (Depkes,

2018).

Hubungan antara stres dengan hipertensi terjadi melalui aktivitas saraf

simpatis yang dapat meningkatkan tekanan darah secara bertahap (Yundini,

2008 dalam Niken Setyaningrum, 2018). Respon terhadap stress merangsang

kelenjar adrenal untuk memproduksi hormon kortisol dan epineprin

(adrenalin) yang berpengaruh terhadap sistem endokrin, saraf dan imunitas

(Blauer-Wu, 2002 cit Lorentz, 2006). Endorpin berfungsi menghambat

produksi kortisol dan epinephin. Menurut Saleh (2010) menyatakan bahwa

untuk meningkatkan
3

produksi endorphin bisa dilakukan dengan excersice, meditasi, sholat atau

zikir untuk mendapatkan ketenangan (Niken Setyaningrum, 2018).

Oleh karena itu selain terapi farmakologis yang telah digunakan perlu

dipertimbangkan juga untuk menggunakan pendekatan non farmakologis

yang sifatnya alami untuk mengendalikan tekanan darah tinggi dan

mengendalikan tingkat stres. Penelitian tentang terapi relaksasi untuk

penderita sudah banyak dilakukan tetapi berdasarkan latar belakang tersebut

penyusun ingin menambahkan bentuk terapi non farmakologis yang disebut

juga terapi psikoreligius melalui pendekatan dzikir yang dapat digunakan

untuk menurunkan tekanan darah dan menurunkan tingkat stres pada

penderita hipertensi.

Dari uraian di atas, bahwa terapi psikoreligius dengan pendekatan dzikir

merupakan tindakan non- farmakologis yang dapat dilakukan secara mandiri

untuk mengurangi tingkat kecemasan pasien dengan komorbid hipertensi

selama masa pandemi.

B. Tujuan

1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui keterkaitan pengaruh terapi psikoreligius dengan

pendekatan zikir terhadap upaya penurunan tekanan darah pada pasien

komorbid hipertensi.

2. Tujuan Khusus

a. Mengidentifikasi pengaruh terapi psikoreliguis zikir pada pasien

komorbid hpertensi
4

b. Mengidentifikasi tingkat tekanan darah pasien dengan komorbid

hipertensi

c. Menganalisis efektifitas terapi non farmakologis zikir terhadap

penurunan tekanan darah pasien komorbid hipertensi

C. Metodologi

Penggunaan dalam pencarian jurnal dengan Goggle Scholar, Portal Garuda,

Pencarian jurnal dibatasi pada tahun 2015-2021. Keyword yang digunakan

antara lain adalah “Zikir”, “Tekanan Darah”, “Psikoreligius”, “Tingkat

Stres”, “Hipertensi” “Covid-19”. Pencarian dengan kata kunci tersebut

memunculkan lebih dari 20 artikel.

D. Manfaat

1. Institusi Pendidikan

Hasil karya ilmiah ini dapat dijadikan sebagai referensi atau bahan

acuanuntuk menigkatkan pengetahuan dibidang kesehatan terkait metode

dzikir terhadap penurunan tekanan darah maupun kecemasan pasien

dengan komorbid hipertensi.

2. Pelayanan kesehatan

Hasil karya ilmiah ini disarankan pada pihak pelayanan kesehatan

khususnya teman sejawat untuk menambahkan penerapan terapi non

farmakologis yaitu dzikir dalam mengurangi kejadian hipertensi.

3. Masyarakat

Hasil karya ilmiah ini diharapkan menjadi perhatian khusus di

lingkungan masyarakat untuk bersama menerapkan terapi farmakologis

berupa dzikir dalam dalam mengurangi kejadian hipertensi.


5

4. Peneliti

Diharapakan peneliti selanjutnya dapat memodifikasi intervensi yang

lebih baik sehingga pasien tetap semangat menjalankan terapi.


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep Variabel Independen

1. Pengertian Zikir

Dzikir ditinjau dari segi bahasa (lughatan) adalah mengingat, sedangkan

dzikir secara istilah adalah membasahi lidah dengan ucapan-ucapan pujian

kepada Allah.

Secara etimologi dzikir berasal dari kata “zakara” berarti menyebut,

mensucikan, menggabungkan, menjaga, mengerti, mempelajari, memberi dan

nasehat. Oleh karena itu dzikir berarti mensucikan dan mengagungkan, juga

dapat diartikan menyebut dan mengucapkan nama Allah atau menjaga dalam

ingatan (mengingat).

Dzikir merupakan ibadah hati dan lisan yang tidak mengenal batasan

waktu. Bahkan Allah menyifati ulil albab, adalah mereka-mereka yang

senantiasa menyebut Rabnya, baik dalam keadaan berdiri, duduk bahkan juga

berbaring. Oleh karenanya dzikir bukan hanya ibadah yang bersifat lisaniyah,

namun juga qalbiyah.

2. Mekanisme Zikir Terhadap Respons Tubuh

Keseimbangan akan direspons oleh sistem tubuh seperti hormon. Sistem

tubuh yang seimbang mempengaruhi keseimbangan hormon dalam keadaan

fisiologis. Penelitian pengaruh zikir terhadap repons tubuh, membuktikan

bahwa persepsi stres mempengaruhi respons biologis, sebagai indikator yang

digunakan adalah hormon kortisol berada dalam kondisi fisiologis (Utami,

2017).

6
7

Penjelasan diatas berhubungan dengan cara individu menangani stres,

berkaitan dengan penelitian sebelumnya yang menyebutkan bahwa strategi

koping yang berbeda, memberikan respon yang berbeda pada HPA axis

(kortisol). Koping adalah mekanisme untuk mengatasi perubahan yang

dihadapi atau beban yang diterima, apabila mekanisme koping berhasil,

seseorang akan dapat beradaptasi terhadap perubahan atau beban tersebut.

Kemampuan belajar bergantung pada kondisi eksternal dan internal sehingga

yang berperan bukan hanya bagaimana lingkungan membentuk stressor tetapi

juga kondisi temperamen individu, persepsi, serta kognisi terhadap stressor

tersebut.

Zikir telah berhasil membuktikan perubahan persepsi mempengaruhi

respons biologis kortisol. Teknik relaksasi yang dilakukan dalam penelitian

Benson (2000), menunjukkan bahwa zikir dapat menjadi salah satu frasa

fokus (kata yang menjadi titik perhatian) dalam proses penyembuhan diri dari

kecemasan, ketakutan, bahkan dari keluhan fisik seperti: sakit kepala, nyeri

dada dan hipertensi.

Frasa fokus tersebut (zikir) jika dikombinasikan dengan respons

relaksasi dapat menghambat kerja sistem saraf simpatis yang mengatur

kecepatan denyut jantung, nadi, pernafasan dan metabolisme (Pasiak, 2013

Utami, 2017). Zikir berfungsi sebagai obat beta blocker (penghambat reseptor

beta) dalam kerja saraf simpatis. Zikir disisi lain dapat membuat alur

gelombang otak berada pada gelombang alfa ketika seseorang menjadi sangat

kreatif dan berdaya relung tinggi. Perubahan gelombang otak ini terjadi ketika

seseorang tafakur.
8

Metode zikir mengajarkan klien menjernihkan pikiran dan menetralkan

pikiran, selanjutnya zikir dengan penuh penghayatan akan membawa indvidu

berada dalam keadaan yang tenang dan nyaman. Fisiologis tubuh berada

dalam keseimbangan. Keseimbangan akan memperlancar aliran darah dan

gerak sel tubuh relatif stabil. Respons keseimbangan menjadikan kerja sistem

tubuh berjalan normal dan menyehatkan badan.

Religiusitas

Spiritual Value

Dzikir
Kepribadian Eustres Imunitas
Persepsi

Jalur hubungan pengaruh zikir terhadap stres dan respons biologis

kortisol secara ringkas berdasarkan analisis jalur, sebagai berikut; intervensi

zikir terbukti meningkatkan spiritual value yang mempengaruhi peningkatan

kepribadian, sehingga mengubah stres negatif (distress) menjadi positif

(eustress) diikuti perubahan respons biologis oleh potensi penurunan kortisol.

Zikir meningkatkan kepribadian seperti: perilaku optimis, pribadi yang

tangguh dan mandiri, mampu menjadi pribadi yang unggul dan performansi

perawat semakin baik, sehingga pelayanan yang diberikan lebih maksimal.

Stres persepsi akan direspons dalam bentuk stress respons (respons

biologis) melalui jalur: stimulus diterima oleh lateral amigdala diproses dan

disampaikan ke inti pusat kemudian diproyeksikan ke beberapa bagian otak.


9

Koneksi antara amigdala, hipokampus dan hipothalamus mengaktivasi sumbu

HPA (hypothalamus pituitary adrenal). Hipotalamus, sinyalimpuls berupa

(rasa takut, khawatir atau cemas) akan mengaktifkan kedua sistem saraf

simpatik dan sistem modulasi dari sumbu HPA.

B. Konsep Variabel Dependen

1. Pengertian Hipertensi

Pengertian hipertensi oleh beberapa sumber adalah sebagai berikut :

a. Hipertensi adalah keadaan seseorang yang mengalami peningkatan

tekanan darah diatas normal sehingga mengakibatkan peningkatan angka

morbiditas maupun mortalitas, tekanan darah fase sistolik 140 mmHg

menunjukkan fase darah yang sedang dipompa oleh jantung dan fase

diastolik 90 mmHg menunjukkan fase darah yang kembali ke jantung

(Triyanto, 2014).

b. Hipertensi merupakan gangguan pada sistem peredaran darah yang sering

terjadi pada lansia, dengan kenaikan tekanan darah sistolik lebih dari 150

mmHg dan tekanan darah diastolik lebih dari 90 mmHg, tekanan sistolik

150-155 mmHg dianggap masih normal pada lansia (Sudarta, 2013).

c. Hipertensi merupakan faktor resiko penyakit kardiovaskuler

aterosklerosis, gagal jantung, stroke dan gagal ginjal ditandai dengan

tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg dan tekanan darah diastolik

lebih dari 90 mmHg, berdasarkan pada dua kali pengukuran atau lebih

(Smeltzer, Bare, Hinkle, & Cheever, 2012).

Berdasarkan pengertian oleh beberapa sumber tersebut, maka dapat

ditarik kesimpulan bahwa hipertensi adalah peningkatan tekanan darahsistolik


10

dan diastolik, dengan tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg dan

diastolik lebih dari 90 mmHg.

2. Klasifikasi

Klasifikasi hipertensi berdasarkan tekanan darah sistolik dan tekanan darah

diastolik dibagi menjadi empat klasifikasi, klasifikasi tersebut dapat dilihat

pada tabel 2.1.

Tabel 2.1
Klasifikasi berdasarkan tekanan darah sistolik dan diastolik

Kategori Tekanan darah sistolik (mmHg) Tekanan darah diastolik (mmHg)


Normal < 120 mmHg < 80 mmHg
Prahipertensi 120 - 139 mmHg 80 – 89 mmHg
Stadium 1 140 – 159 mmHg 90 – 99 mmHg
Stadium 2 ≥ 160 mmHg ≥ 100 mmHg

Sumber : (Smeltzer, et al, 2012)

3. Etologi dan Faktor Resiko

Penyebab hipertensi sesuai dengan tipe masing-masing hipertensi,yaitu :

a. Etiologi

1) Hipertensi esensial atau primer

Penyebab pasti dari hipertensi esensial belum dapat diketahui, sementara

penyebab sekunder dari hipertensi esensial juga tidakditemukan. Pada hipertensi

esensial tidak ditemukan penyakitrenivaskuler, gagal ginjal maupun penyakit

lainnya, genetik serta ras menjadi bagian dari penyebab timbulnya hipertensi

esensial termasuk stress, intake alkohol moderat, merokok, lingkungan dan gaya

hidup (Triyanto, 2014)

2) Hipertensi sekunder

Hipertensi sekunder penyebabnya dapat diketahui seperti kelainan pembuluh


11

darah ginjal, gangguan kelenjar tiroid (hipertiroid),hiperaldosteronisme, penyakit

parenkimal (Buss & Labus, 2013).

b. Faktor resiko

1) Faktor resiko yang bisa dirubah

a) Usia

Faktor usia merupakan salah satu faktor resiko yang berpengaruh

terhadap hipertensi karena dengan bertambahnya usia maka semakin

tinggi pula resiko mendapatkan hipertensi. Insiden hipertensi

meningkat seiring dengan bertambahnya usia, hal ini disebabkan

oleh perubahan alamiah dalam tubuh yang mempengaruhi pembuluh

darah, hormon serta jantung(Triyanto, 2014).

b) Lingkungan (stres)

Faktor lingkungan seperti stress juga memiliki pengaruh terhadap

hipertensi. Hubungan antara stress dengan hipertensi melalui saraf

simpatis, dengan adanya peningkatan aktivitas saraf simpatis akan

meningkatkan tekanan darah secara intermitten (Triyanto, 2014).

c) Obesitas

Faktor lain yang dapat menyebabkan hipertensi adalah kegemukan

atau obesitas. Perenderita obesitas dengan hipertensimemiliki daya

pompa jantung dan sirkulasi volume darah yang lebih tinggi jika

dibandingkan dengan penderita yang memiliki berat badan normal

(Triyanto,2014)

d) Rokok

Kandungan rokok yaitu nikotin dapat menstimulus pelepasan

katekolamin. Katekolamin yang mengalami peningkatan dapat


12

menyebabkan peningkatan denyut jantung, iritabilitas miokardial

serta terjadi vasokontriksi yang dapat meningkatkan tekanan darah

(Ardiansyah, 2012).

e) Kopi

Substansi yang terkandung dalam kopi adalah kafein. Kafein sebagai

anti-adenosine (adenosine berperan untuk mengurangi kontraksi otot

jantung dan relaksasi pembuluh darah sehingga menyebabkan

tekanan darah turun dan memberikan efek rileks) menghambat

reseptor untuk berikatan dengan adenosine sehingga menstimulus

sistem saraf simpatis dan menyebabkan pembuluh darah mengalami

konstriksi disusul dengan terjadinyapeningkatan tekanan

darah(Blush, 2014).

2) Faktor resiko yang tidak bisa dirubah

a) Genetik

Faktor genetik ternyata juga memiliki peran terhadap angka kejadian

hipertensi. Penderita hipertensi esensial sekitar 70-80 % lebih

banyak pada kembar monozigot (satu telur) dari pada heterozigot

(beda telur). Riwayat keluarga yang menderita hipertensi juga

menjadi pemicu seseorang menderita hipertensi, oleh sebab itu

hipertensi disebut penyakit turunan (Triyanto,2014).

b) Ras

Orang berkulit hitam memiliki resiko yang lebih besar untuk

menderita hipertensi primer ketika predisposisi kadar renin plasma

yang rendah mengurangi kemampuan ginjal untuk mengekskresikan

kadar natrium yang berlebih(Kowalak, Weish, & Mayer, 2011).


13

4. Patofisiologi

Mekanisme yang mengontrol kontriksi dan relaksasi pembuluh darah

terletak dipusat vasomotor medulla otak. Rangsangan pusat vasomotor yang

dihantarkan dalam bentuk impuls bergerak menuju ganglia simpatis melalui

saraf simpatis. Saraf simpatis bergerak melanjutkan ke neuron preganglion

untuk melepaskan asetilkolin sehingga merangsang saraf pascaganglion

bergerak ke pembuluh darah untuk melepaskan norepineprin yang

mengakibatkan kontriksi pembuluh darah. Mekanisme hormonal sama halnya

dengan mekanisme sarafyang juga ikut bekerja mengatur tekanan pembuluh

darah (Smeltzer & Bare, 2008). Mekanisme ini antara lain :

a. Mekanisme vasokonstriktor norepineprin-epineprin

Perangsangan susunan saraf simpatis selain menyebabkan eksitasi

pembuluh darah juga menyebabkan pelepasan norepineprin danepineprin

oleh medulla adrenal ke dalam darah. Hormon norepineprin dan

epineprin yang berada di dalam sirkulasi darah akan merangsang

pembuluh darah untuk vasokonstriksi. Faktor seperti kecemasan dan

ketakutan dapat mempengaruhi respon pembuluh darah terhadap

rangsang vasokonstriktor (Saferi & Mariza, 2013).

b. Mekanisme vasokonstriktor renin-angiotensin

Renin yang dilepaskan oleh ginjal akan memecah plasma menjadi

substrat renin untuk melepaskan angiotensin I, kemudian dirubah

menjadi angiotensin II yang merupakan vasokonstriktor kuat.

Peningkatan tekanan darah dapat terjadi selama hormon ini masih

menetap didalam darah (Guyton, 2012).


14

Perubahan struktural dan fungsional pada sistem pembuluh darah

perifer memiliki pengaruh pada perubahan tekanan darah yang terjadi

pada lanjut usia (Smeltzer & Bare, 2008). Perubahan struktural dan

fungsional meliputi aterosklerosis, hilangnya elastisitas jaringan ikat dan

penurunan kemampuan relaksasi otot polos pembuluh darah akan

menurunkan kemampuan distensi dan daya regang pembuluh darah,

sehingga menurunkan kemampuan aorta dan arteri besar dalam

mengakomodasi volume darah yang dipompa oleh jantung (volume

sekuncup), mengakibatkan penurunan curah jantung dan peningkatan

tahanan perifer(Saferi & Mariza, 2013).

5. Manifestasi Klinis

Manisfestasi klinik menurut Ardiansyah (2012)muncul setelah penderita

mengalami hipertensi selama bertahun-tahun, gejalanya antara lain :

a. Terjadi kerusakan susunan saraf pusat yang menyebabkan ayunan

langkah tidak mantap.

b. Nyeri kepala oksipital yang terjadi saat bangun dipagi hari karena

peningkatan tekanan intrakranial yang disertai mual dan muntah.

c. Epistaksis karena kelainan vaskuler akibat hipertensi yang diderita.

d. Sakit kepala, pusing dan keletihan disebabkan oleh penurunan perfusi

darah akibat vasokonstriksi pembuluh darah.

e. Penglihatan kabur akibat kerusakan pada retina sebagai dampak

hipertensi.

f. Nokturia (peningkatan urinasi pada malam hari) akibat dari peningkatan

aliran darah ke ginjal dan peningkatan filtrasi oleh glomerulus.


15

Hipertensi sering ditemukan tanpa gejala (asimptomatik), namun tanda-

tanda klinis seperti tekanan darah yang menunjukkan kenaikan pada dua kali

pengukuran tekanan darah secara berturutan dan bruits (bising

pembuluhdarah yang terdengar di daerah aorta abdominalis atau arteri karotis,

arteri renalis dan femoralis disebabkan oleh stenosis atau aneurisma) dapat

terjadi. Jika terjadi hipertensi sekunder, tanda maupun gejalanya dapat

berhubungan dengan keadaan yang menyebabkannya. Salah satu contoh

penyebab adalah sindrom cushing yang menyebabkan obesitas batang tubuh

dan striae berwarna kebiruan, sedangkan pasien feokromositoma mengalami

sakit kepala, mual, muntah, palpitasi, pucat dan perspirasi yang sangat banyak

(Kowalak, Weish, & Mayer, 2011).

6. Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan penunjang yang dapat digunakan untuk menegakkan diagnosa

hipertensi menurut Doenges (2000) antara lain :

a. EKG : Hipertropi ventrikel kiri pada keadaan kronis lanjut.

b. Kalium dalan serum : meningkat dari ambang normal.

c. Pemeriksaan gula darah post prandial jika ada indikasi DM.

d. Urine :

a) Ureum, kreatinin : meningkat pada keadaan kronis dan lanjut dari

ambang normal.

b) Protein urine : positif

7. Penatalaksanaan Medis

Terdapat 2 penatalaksanaan Yng dapat dilakukan guna penyembuhan

pasien hipertensi yaitu non-farmakologi dan farmakologi:


16

a. Non Farmakaologi

a) Diet (DASH)

Mengatur pola makan dengan mengkonsumsi lebih banyak

buah, sayur-sayuran, susu rendah lemak, gandum, dan kacang-

kacangan, dibandingkan dengan daging merah dan makanan yang

mengandung lemak jenuh serta kolesterol tinggi.

b) Exercise (latihan fisik/olahraga)

Dianjurkan latihan secara teratur (3-4 kali seminggu) selama

kurang lebih 30 menit, yang sifatnya sesuai dengan Continous,

Rhythmical, Interval, Progresive, Endurance (CRIPE). Training

sesuai dengan kemampuan pasien. Sebagai contoh adalah olah raga

ringan jalan kaki biasa selama 30 menit. Hindarkan kebiasaan hidup

yang kurang gerak atau bermalas-malasan.

c) Terapi

Melakukan terapi relaksasi, misalnya yoga atau meditasi untuk

mengendalikan stres.

b. Farmakologi

Beberapa penderita hipertensi terkadang harus mengkonsumsi obat untuk

seumur hidup akan tetapi dosis dapat dikurangi ataupun dihentikan

apabila hipertensi yang diderita sudah terkendali dan penderita mulai

mengubah pola hdup kearah yang sehat. Adapun beberapa jenis obat

untuk penderita hipertensi:


17

a) Diuretik

Obat ini bekerja membuang kelebihan garam dalam cairan di

tubuh melalui urine. Di antara jenis obat diuretik adalah

hydrochlorothiazide.

b) Antagonis Kalsium

Obat ini memiliki fungsi menurunkan tekanan darah dengan

melebarkan pembuluh darah. Beberapa contoh obat ini

adalah amlodipine dan nifedipine.

c) Beta Blocker

Berfungsi menurunkan tekanan darah dengan melebarkan

pembuluh darah dan memperlambat detak jantung. Contoh obat

golongan beta-blocker adalah atenolol dan bisoprolol.

d) ACE inhibitor

Model obat ini berfungsi menurunkan tekanan darah dengan cara

membuat dinding pembuluh darah lebih rileks. Contoh obat

golongan ini adalah captopril dan ramipril.


18

8. Pathway

Stres,merokok,usia,jenis
kelamin, makanan,riwayat keluarga, Hipertensi Otak
Resistensi pembuluh darah otak naik
berlebih, konsumsi garam
makan berlemak,
obesitas, penggunaan esterogen.
Kerusakan vaskuler pembuluh
Afterload meningkat darah.
Nyeri Kepala Gangguan Pola Tidur

Pembuluh Darah
Penurunan Curah Jantung Penyumbatan pembuluh darah

Vasokonstriksi Sistemik

Gangguan Sirkulasi Vasokonstriksi


BAB III
CRITICAL
APPRAICAL

A. Efektifitas Slow Deep Breathing Dengan Zikir Terhadap Penurunan

Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi.

1. Abstrak

Latar Belakang: Hipertensi adalah salah satu penyakit paling mematikan

di dunia dan saat ini terdaftar sebagai penyakit pembunuh ketiga setelah

penyakit jantung dan kanker. Perawatan hipertensi membutuhkan waktu lama

dan menimbulkan banyak komplikasi. Oleh karena itu perlu intervensi non-

farmakologis yang alami untuk mengendalikan tekanan darah tinggi.

Hipertensi dapat dikontrol dengan terapi non-farmakologis menggunakan

teknik relaksasi pernapasan dalam yang dikombinasikan dengan zikir. Tujuan:

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas pernapasan

dalam lambat dengan zikir penurunan tekanan darah. Metode: Metode

penelitian ini menggunakan Quasi eksperimental dengan kelompok kontrol.

Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Ukuran

sampel terdiri dari 30 peserta yang dibagi menjadi 2 kelompok dengan

masing- masing 15 peserta. Kelompok intervensi mendapatpengobatan

pernapasan dalam lambat dengan zikir sedangkan kelompok kontrol hanya

mendapat pengobatan pernapasan dalam lambat. Intervensiselama 14 hari.

Pengukuran yang dilakukan adalah pengukuran tekanan darah menggunakan

sphygmomanometer dan stetoskop. Analisis yang digunakan adalah Mann

Whitney untuk tekanan darah. Hasil: Hasil penelitian Setelah intervensi

diberikan ada penurunan tekanan darah dengan nilai p 0,000 (systole) dan

19
20

0,045 (diastole). Kesimpulan: Intervensi non-farmakologis pada pernapasan

dalam yang lambat dengan zikir lebih efektif untuk menurunkan tekanan

darah pada pasien dengan hipertensi. Hasil penelitian ini dapat diterapkan

sebagai terapi non-farmakologis pada pasien dengan hipertensi dan bahan ajar

perawatan tambahan untuk hipertensi.

Kata Kunci: Slow Deep Breathing, Zikir, Tekanan Darah

2. Ringkasan artikel

Hipertensi adalah penyakit yang bisa menyerang siapa saja, baik muda

maupun tua, orang kaya maupun orang miskin. Hipertensi merupakan salah

satu penyakit mematikan di dunia dan saat ini terdaftar sebagai penyakit

pembunuh ketiga setelah penyakit jantung dan kanker (Adib, 2009).

Berdasarkan Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 2001, diketahui

bahwa umur, jenis kelamin, daerah tempat tinggal, obesitas, merokok,

konsumsi alkohol dan aktifitas fisik terbukti memiliki hubungan secara

signifikan terhadap kejadian hipertensi (Siburian, 2001). Jumlah perokok pria

di Indonesia menduduki peringkat ke dua tertinggi di dunia sebesar 57 persen

dan perokokwanita menduduki peringkat ke enam sebanyak 3,6 persen (Ng

M, etal., 2014).

Data Survei Indikator Kesehatan Nasional (Sirkesnas) tahun 2016

menunjukkan peningkatan prevalensi hipertensi pada penduduk usia 18 tahun

ke atas sebesar 32,4%. Selain itu, menurut data BPJS Kesehatan, biaya

pelayanan hipertensi mengalami peningkatan setiap tahunnya, yakni Rp. 2,8

triliun pada 2014, Rp. 3,8 triliun pada 2015, dan Rp. 4,2 triliun pada 2016

(Depkes, 2018). Faktor-faktor yang dapatmempengaruhi tekanan darah antara


21

lain faktor umur, jenis kelamin, genetik, nutrisi, obesitas, olah raga, stres,

merokok dan kualitas tidur (Susilo, Y., & Wulandari, 2011).

Respon terhadap stress merangsang kelenjar adrenal untuk

memproduksi hormon kortisol dan epineprin (adrenalin) yang berpengaruh

terhadap sistem endokrin, saraf dan imunitas (Lorentz, 2006) Endorpin

berfungsi menghambat produksi kortisol dan epinephin. Meningkatkan

produksi endorphin bisa dilakukan dengan excersice, meditasi, sholat VOL. 3

NO. 1 JUNI 2019 37 atau zikir untuk mendapatkan ketenangan (Saleh, 2010).

Slow deep breathing yang dilakukan sebanyak enam kali permenit selama 15

menit memberi pengaruh terhadap tekanan darah melalui peningkatkan

sensitivitas baroreseptor dan menurunkan aktivitas sistem saraf simpatis serta

meningkatkan aktivitas sistem saraf parasimpatis pada penderita hipertensi

primer (Chacko N, et al., 2005). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

perbedaan efektifitas gabungan intervensi non farmakologi slow deep

breathing dengan zikir dan intervensi slow deep breathing secara terpisah

terhadap penurunan tekanan darah dan peningkatan kualitas tidur pada

penderita hipertensi.

a. Metode

Metode penelitian ini menggunakan Quasi eksperimental dengan

kelompok kontrol. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive

sampling. Ukuran sampel terdiri dari 30 peserta yang dibagi menjadi 2

kelompok dengan masing-masing 15 peserta. Kelompok intervensi

mendapat pengobatan pernapasan dalam lambat dengan zikir sedangkan

kelompok kontrol hanya mendapat pengobatan pernapasan dalam lambat.


22

Intervensi selama 14 hari. Pengukuran yang dilakukan adalah

pengukuran tekanan darah menggunakan sphygmomanometerdan

stetoskop. Analisis yang digunakan adalah Mann Whitney untuk tekanan

darah.

b. Hasil

Hasil penelitian Setelah intervensi diberikan ada penurunan

tekanan darah dengan nilai p 0,000 (systole) dan 0,045 (diastole).

c. Pembahasan

Perbedaan tekanan darah dari setiap responden terjadi karena ada

beberapa faktor yang mempengaruhi besarnya tekanan darah setiap

orang. Hal ini sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa terdapat

faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya tekanan darah setiap orang

yaitu faktor usia, jenis kelamin, dan medikasi atau obat-obatan yang

dikonsumsi (Potter & Perry, 2006). Hasil analisa data dengan

menggunakan analisa data Mann Whitney test bahwa terdapat perbedaan

yang signifikan antara kelompok intervensi dan kelompok konytrol

setelah masing-masing dilakukan intervensi yaitu slow deep breathing

dengan zikir maupun hanya dilakukan slow deep breathing saja.

Berdasarkan hasil keduanya dapat menurunkan tekan darah sistol dan

diastol, namun dengan hasil yang signifikan maka slow deep breathing

dengan zikir lebih baik untuk menurunkan tekanan darah. Karena selain

melakukan nafas dalam, responden juga melakukan relaksasi berupa zikir

yaitu menyebut melafashkan kalimat Alloh, sehingga membuat hati lebih

tenang dan memasrahkan diri kepada Alloh. Didukung penelitian yang

dilakukan oleh (Hartanti, Wardana, & Fajar, 2016) bahwa Nafas dalam

yang dilakukan dapat menurunkan tekanan


23

darah sistol dan Diastol. slow deep breathing yang dikombinasikan

dengan zikir akan membuat penderita hipertensi lebih tenang sehingga

akan memicu keluarnya hormon endorfin. Dengan mengendalikan

perasaan lewat zikir maka dapat memusatkan pikirandan lebih pasrah

dalam hidup sehingga dapat mengendalikan pikiran yang dapat memicu

stres.

d. Kesimpulan

Intervensi non-farmakologis pada pernapasan dalam yang lambat

dengan zikir lebih efektif untuk menurunkan tekanan darah pada pasien

dengan hipertensi. Hasil penelitian ini dapat diterapkan sebagai terapi

non- farmakologis pada pasien dengan hipertensi dan bahan ajar

perawatan tambahan untuk hipertensi.


24
3. Critical Appraisal

Tabel 3.1 (Critical Appraisal)


CRITICAL
POINT CRITICAL APPRAISAL YA TIDAK HASIL KRITISI JURNAL
APPRAISAL
Pada jurnal yang kami kritisi, peneliti sudah menampilkan abstrak di
halam pertama. Didalam abstrak tersebut, peneliti juga telah
Apakah penelitian menjelaskan tentang introductoin, purpose,method, conclusions,
mencantumkan abstrak di dalam  result. Jumlah kata didalam abstrak sebanyak 231, dan hal ini
jurnal? melebihi syarat dari abstrak yaitu maksimal terdapat 200 kata dalam
ABSTRAK suatu abstrak. Abstrak pada jurnal yang dipilih ditulis dalam bahasa
Inggris dan bahasa indonesia
Pada jurnal ini dijelaskan tentang tujuan, yaitu untuk mengetahui
Apakah tujuan  efektivitas pernapasan dalam lambat dengan zikir terhadap penurunan
penelitian disebutkan? tekanan darah pasien hipertensi

Kata di dalam judul tersebut telah memenuhi persyaratan penulisan


Apakah judul memenuhi kaidah judul penelitian, dimana syarat-syarat judul penelitian yaitu:
penulisan judul? 1. Diketik dengan huruf kapital, pada jurnal ini judul tidak di
JUDUL ketik menggunakan huruf kapital

2. Menggunakan huruf Times New Roman, pada judul huruf
tidak menggunakan times new roman
3. Ukuran huruf minimal 12, ukuran tidak sesuai dengan
ketentuan
25

CRITICAL
POINT CRITICAL APPRAISAL YA TIDAK HASIL KRITISI JURNAL
APPRAISAL
penulisan judul
4. Format ketikan harus dalam bentuk piramida terbalik,
penulisan judul tidak sesuai yaitu judul tidak piramida
terbalik
5. Menggunakan spasi 2 jika lebih dari satu baris dan spasi 1
jika lebih dari dua baris, judul sesuai dengan syarat
penelitian
6. Jumlah kata pada judul penelitian antara 12-20 kata, jumlah
judul sesuai dengan syarat yaitu berjumlah 20 kata.
Tidak boleh disingkat dan ditulis pada bagian tengah, judul telah
sesuai dengan syarat yaitu tidak ada kata yang disingkat
Apakah penulisan judul Pada penulisan judul jurnal yang telah dipilih tidak menggunakan
menggunakan tanda baca (?) (!)  tanda baca (!),(?), ataupun tanda hubung (-)
atau tanda hubung (-)
Apakah nama penulis Nama peneliti sudah tercantum dalam jurnal di halaman pertama
dicantumkan?  yaitu terdiri dari Niken Setyaningrum dan Suib Suib

PENULIS
Apakah asal institusi penulis Jurnal penelitian yang telah dipilih mencantumkan asal institusi
dicantumkan?  tepat dibawah nama peneliti yaitu Program Studi Ilmu Keperawatan
26

CRITICAL
POINT CRITICAL APPRAISAL YA TIDAK HASIL KRITISI JURNAL
APPRAISAL

STIKES Surya Global


Apakah asal institusi penulis Berdasarkan jurnal yang kami critical, asal institusi penulis sesuai
sesuai dengan topik penelitian?  dengan topik penelitian dimana berlatar belakang kesehatan yang
terletak di Yogyakarta. Mulai dari latar belakang bidang
keperawatan, serta rumah sakit.
Apakah bidang ilmu penelitian Bidang ilmu peneliti dalam jurnal ini sudah sesuai dengan judul
sesuai dengan judul penelitian?  risetnya, peneliti mengambil jurusan keperawatan sesuai dengan topik
risetnya yang meneliti dalam bidang ilmu keperawatan yaitu
BIDANG ILMU “Efektifitas Slow Deep Breathing Dengan Zikir Terhadap Penurunan
Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi”

Apakah peneliti mencantumkan Pada jurnal yang telah di critical peneliti mencantumkan beberapa
literatur review dalam literatur review untuk memperkuat hasil dari penelitiannya, misalnya
penelitiannya? mencantumkan penelitian:
LITERATUR 
REVIEW
27

CRITICAL
POINT CRITICAL APPRAISAL YA TIDAK HASIL KRITISI JURNAL
APPRAISAL
Apakah peneliti menampilkan Didalam jurnal, peneliti tidak menampilkan kerangka konsep
KERANGKA kerangka konsep dalam  sehingga membuat pembaca pada saat awal membaca kurang
KONSEP penelitiannya? memahami konsep dari penelitiannya.
Apakah peneliti mencantumkan Definisi operasional juga tidak dicantumkan pada jurnal
DEFINISI definisi operasional pada  Seharusnya Definisi operasional dicantumkan sehingga pembaca
OPERASIONAL penelitiannya? mampu memahami terkait parameter, hasil ukur, skala dari
penelitian
yang diangkat.
Apakah desain penelitian sesuai Desain penelitian yang dipakai peneliti untuk penelitiannya yaitu
dengan model penelitian?  quasi eksperimen dengan kelompok kontrol. Terdiri dari 30 peserta
yang dibagi menjadi 2 kelompok dengan masing-masing 15 peserta.
Apakah sesuai level of evidence Dari desain penelitian pada jurnal yang dikritik yaitu a randomized
(fakta) dari desain penelitian?  clinical trials design sesuai dengan level of evidence dengan derajat
1a yang artinya evidence merupakan hasil meta analisis atau
sitematik review dari berbagai uji klinik acak dengan kontrol atau
METODE
PENELITIAN kelola. Dimana dalam penelitian membandingan antara dua
kelompok yaitu intervensi atau studi dan kelompok kontrol umtuk
membuktikan keefektifan dari suatu intervensi.
Apakah sesuai pemilihan sampel Pemilihan sampel pada penelitian tersebut yaitu 30 responden.
dalam penelitian tersebut?  Kelompok intervensi mendapat pengobatan pernapasan dalam lambat
dengan zikir sedangkan kelompok kontrol hanya mendapat
28

CRITICAL
POINT CRITICAL APPRAISAL YA TIDAK HASIL KRITISI JURNAL
APPRAISAL
pengobatan pernapasan dalam lambat. Intervensi selama 14 hari.
Pengukuran yang dilakukan adalah pengukuran tekanan darah
menggunakan sphygmomanometer dan stetoskop.

Apakah peneliti menggunakan Peneliti pada analisis menggunakan t2 sampel bebas dimana Tingkat
analisa data yang tepat atau  signifikansi ditetapkan sebagai nilai P
ANALISA
tidak?
DATA Apakah peneliti mencantumkan Jenis uji statistik yang dipakai dalam penelitian yang telah di kritik
jenis uji statistik yang digunakan?  yaitu menggunakan uji Mann Whitney
Dalam bentuk apa hasil penelitian Peneliti menyajikan hasil penelitian dalam bentuk tabel serta
disajikan?  keterangannya atau hasil dari penelitiannya.
Apakah hasil penelitian dapat Hasil penelitian yang didapatkan dapat diimplementasikan di
diimplementasikan di  keperawatan, misalnya dapat dilakukan pada pasien yang mengalami
keperawatan? hipertensi
HASIL Apakah ada rekomendasi khusus Pada hasil dari penelitian, dalam jurnal tidak terdapat beberapa
PENELITIAN terkait hasil penelitian?  rekomendasi dari peneliti
29

CRITICAL
POINT CRITICAL APPRAISAL YA TIDAK HASIL KRITISI JURNAL
APPRAISAL
Apakah daftar pustaka yang  Dalam penelitian ini terdapat 15 daftar pustaka dengan referensi
digunakan up to date? tahun terlama yaitu 2005

Apakah daftar pustaka yang  Daftar pustaka yang dipakai dalam jurnal tersebut sangat sesuai
digunakan sesuai? dengan topik yang dibahas yaitu pada lingkup dunia kesehatan.
DAFTAR
Terutama pada hipertensi, dan zikir
PUSTAKA
Apakah daftar pustaka yang Berhubungan dengan penelitian ini daftar pustaka yang di gunakan
digunakan dari sumber yang  termasuk jurnal dan buku yang sesuai dengan bidang ilmunya.
terpercaya?
Kesimpulan pada penelitian ini di lampirkan oleh peneliti, yaitu:
 Terdapat perbedaan yang signifikan pada tekanan darah sebelum
KESIMPULAN
dan sesudah intervensi
Tidak ada saran pada penelitian ini di lampirkan oleh peneliti.
SARAN 
30

B. The Effect Of Gym And Zikr Towards Reduction Blood Pressure Among

ElderlyIn Suburban Malang City, Indonesia.

1. Abstrak

Masalah kesehatan yang terjadi pada lansia umumnya adalah penurunan

organ fungsi, yang memicu berbagai penyakit degeneratif, termasuk:

hipertensi. Penyakit neurodegeneratif pada orang tua jika tidak ditangani

secara tepat, akan menurunkan kualitas hidup lansia. Hipertensi merupakan

gejala penyakit kardiovaskular degeneratif yang paling sering dialami oleh

orang tua dan tidak dapat diketahui dengan kepastian penyebabnya.

Penatalaksanaan hipertensi pada lansia selain untuk farmakologi juga bisa

dilakukan dengan non farmakologi seperti: senam hipertensi dan

zikir.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek senam dan zikir terhadap

penurunan tekanan darah lansia dengan hipertensi di Kelurahan Kota Malang.

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain pre- experiment

One Group Pre-test-post test design. Pengumpulan data menggunakan

tensimeter air raksa, sedangkan data while analisis menggunakan Wilcoxon

Signed Rank Test. Hasil studi ini adalah tekanan darah sebelum intervensi

sebagian besar adalah pra-hipertensi (39%), tekanan darah setelah invasi

hipertensi terutama biasa (56%). Dan pengaruh senam hipertensi dan zikir

terhadap tekanan darah lansia di Perkotaan Malang (p-values = 0,001).

2. Ringkasan artikel

Meningkatnya populasi lansia tidak lepas dari kesehatan masalah yang

terjadi pada lansia`; penurunan fungsi organ pemicu berbagai penyakit

degeneratif (Azizah, 2011). Kondisi degeneratif di lansia jika tidak dirawat


31

dengan baik, akan menambah keuangan negara country beban. Itu tidak

sedikit dan akan menurunkan kualitas hidup lansia karena meningkatkan

morbiditas bahkan dapat menyebabkan kematian (Depkes, 2013). Beberapa

penyakit degeneratif yang paling banyak diderita oleh lansia antara lain,

gangguan sendi, hipertensi, katarak, stroke, mental, gangguan emosi, penyakit

jantung, dan diabetes melitus (Riskesdas, 2013).

Prevalensi hipertensi di dunia diperkirakan mencapai 1 miliar orang dan

hampir 7,1 juta kematian setiap tahun karena hipertensi, atau sekitar 13% dari

total kematian (Gusmira, 2012). Prevalensi dari hipertensi di Indonesia untuk

penduduk berusia di atas 25 tahun sebesar 8,3%, dengan prevalensi laki-laki

12,2% dan perempuan 15,5%.

Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar Kementerian Kesehatan

(Riskesdas) 2013, sekitar 76% kasus hipertensi di masyarakat belum

mendiagnosis. Hal ini dapat dilihat dari hasil tekanan darah pengukuran pada

usia 18 tahun ke atas menemukan prevalensi hipertensi di Indonesia sebesar

31,7% (Depkes RI, 2013).

Proses menua adalah hal yang wajar dan tidak bisa dihentikan. Menurut

data yang diperoleh, jumlah lansia dan harapan hidup mengalami

peningkatan yang signifikan setiap tahunnya. Latihan fisik bisa dilakukan

untuk mencegah penurunan fungsional pada orang tua, darah tinggi yang

tidak biasatekanan. Namun, tidak semua aktivitas fisik cocok untuk lansia,

mengingat kemampuan mobilisasi lansia terbatas. Oleh karena itu, peneliti

menggunakan senam hipertensi dan zikir sebagai intervensi penelitian untuk

menurunkan darah hipertensi pada lansia.


32

a. Metode

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain pre-

experiment One Group Pre-test-post test design. Pengumpulan data

menggunakan tensimeter air raksa, sedangkan data while analisis

menggunakan Wilcoxon Signed Rank Test. Hasil studi ini adalah tekanan

darah sebelum intervensi sebagian besar adalah pra-hipertensi (39%),

tekanan darah setelah invasi hipertensi terutama biasa (56%). Dan

pengaruh senam hipertensi dan zikir terhadap tekanan darah lansia di

Perkotaan Malang (p-values = 0,001).

b. Hasil

Hasil studi ini adalah tekanan darah sebelum intervensi sebagian

besar adalahpra-hipertensi (39%), tekanan darah setelah invasi hipertensi

terutama biasa (56%). Dan pengaruh senam hipertensi dan zikir terhadap

tekanan darah lansia di Perkotaan Malang (p-values = 0,001)

c. Pembahasan

Penurunan tekanan darah ini terjadi karena pembuluh darah

mengalami pelebaran dan relaksasi. Seiring waktu, olahraga dapat

mengendurkan darah pembuluh darah, sehingga tekanan darah turun.

Dari kesehatan mental, diketahui bahwa zikir merupakan tingkatan

kejiwaan terapi yang lebih tinggi dari psikoterapi biasa. Zikir adalah

upaya untuk menggambar mendekatkan diri kepada Allah dengan

mengingat-Nya. Dalam Islam, dzikir bukanlah hal yang asing hal, tetapi

itu adalah hal yang normal untuk dilakukan setiap Muslim. Kenangan

disini lebih berfungsi sebagai metode psikoterapi. Dengan zikir, itu akan

membuat hati tentram,


33

tenang, dan tidak mudah terombang-ambing oleh pengaruh lingkungan

dan budaya global. Ada kebutuhan spiritual dasar yang harus dipenuhi.

Seperti yang ditunjukkan dalam ayat Az-Zumar, ayat 23.

Hal-hal seperti faktor spiritual menjadi menarik untuk dipelajari

karena mereka faktor penting yang juga mempengaruhi proses

penyembuhan dan psikologis intervensi. WHO pada tahun 1984 (Hawari,

2005) menyatakan bahwa empat hal: menunjukkan kesehatan manusia

seutuhnya. Yaitu secara fisik, mental, sosial, dan sehat rohani. Manusia

yang sehat seutuhnya adalah manusia yang memenuhi empat pilar

kesehatan ini. Dalam perkembangan kepribadian, manusia memiliki

empat dimensi holistik, yaitu organo- biologis, psikoedukatif, sosial

budaya, dan spiritual. Witmer dan Sweeny (Burke, Chauvin, & Miranti,

2005) menyatakan bahwa unsur agama dalam diri manusia makhluk,

mengintegrasikan dan menyatukan komponen fisik, emosional, dan

kebutuhan intelektual dalam tubuh manusia dalam pertumbuhan dan

perkembangannya.

Oleh karena itu, manajemen kesehatan manusia, termasuk

penderita hipertensi, harus memenuhi empat dimensi. Hal di atas

menunjukkan pentingnya unsur spiritual dan religi dalam penanganan

stres khususnya stres manajemen pada pasien hipertensi. Salah satu

upaya untuk mendekatkan diri kepada sang pencipta adalah melalui

dzikir. Ingatan memiliki kekuatan relaksasi yang dapat mengurangi

ketegangan (stres) dan membawa ketenangan pikiran. Oleh karena itu,

terapi relaksasi zikir digunakan untuk mengurangi stresor fisik,

emosional, kognitif, dan


34

perilaku yang mengakibatkan peningkatan tekanan darah atau hipertensi

esensial. Salah satu bentuk upaya untuk meredakan ketegangan saraf

yang cukup mudah dilakukan adalah dengan relaksasi terapi ingatan.

Teknik ini memaksaindividu untuk berkonsentrasi pada tekanan yang

dirasakan dan kemudian berlatih untuk bersantai. Rakyat yang stres,

secara emosional, biasanya mengalami ketegangan emosional. Teknik ini

mencoba meredakan ketegangan saraf sehingga dapat mengurangi darah

tekanan.

d. Kesimpulan

Mayoritas tekanan darah responden sebelum intervensi adalah

prahipertensi (39%). Tekanan darah responden setelah pemberian

intervensi senam hipertensi dan zikir adalah kebanyakan prehipertensi

(46%). Ada pengaruh senam dan zikir pada tekanan darah lansia di

Pinggiran Kota Malang, Indonesia.


35
3. Critical Appraisal

Tabel 3.2 (Critical Appraisal)


CRITICAL
POINT CRITICAL APPRAISAL YA TIDAK HASIL KRITISI JURNAL
APPRAISAL
Pada jurnal yang kami kritisi, peneliti sudah menampilkan abstrak di
halam pertama. Didalam abstrak tersebut, peneliti juga telah
Apakah penelitian menjelaskan tentang introductoin, purpose,method, conclusions,
mencantumkan abstrak di dalam  result. Jumlah kata didalam abstrak sebanyak 181, dan hal ini
jurnal? melebihi syarat dari abstrak yaitu maksimal terdapat 150 kata dalam
ABSTRAK suatu abstrak. Abstrak pada jurnal yang dipilih ditulis dalam bahasa
inggris.
Pada jurnal ini dijelaskan tentang tujuan, yaitu untuk mengetahui efek
Apakah tujuan  senam dan zikir terhadap penurunan tekanan darah lansia dengan
penelitian disebutkan? hipertensi di Kelurahan Kota Malang.
Kata di dalam judul tersebut telah memenuhi persyaratan penulisan
Apakah judul memenuhi kaidah judul penelitian, dimana syarat-syarat judul penelitian yaitu:
penulisan judul? 1. Diketik dengan huruf kapital, pada jurnal ini judul tidak di
JUDUL ketik menggunakan huruf kapital

2. Menggunakan huruf Times New Roman, pada judul huruf
tidak menggunakan times new roman
Ukuran huruf minimal 12, ukuran tidak sesuai dengan
ketentuan penulisan judul
36

CRITICAL
POINT CRITICAL APPRAISAL YA TIDAK HASIL KRITISI JURNAL
APPRAISAL

3. Format ketikan harus dalam bentuk piramida terbalik,


penulisan judul tidak sesuai yaitu judul tidak seperti piramida
terbalik
4. Menggunakan spasi 2 jika lebih dari satu baris dan spasi 1
jika lebih dari dua baris, judul sesuai dengan syarat
penelitian
5. Jumlah kata pada judul penelitian antara 12-20 kata, jumlah
judul sesuai dengan syarat yaitu berjumlah 17 kata.
6. Tidak boleh disingkat dan ditulis pada bagian tengah, judul
telah sesuai dengan syarat yaitu tidak ada kata yang
disingkat
Apakah penulisan judul Pada penulisan judul jurnal yang telah dipilih tidak menggunakan
menggunakan tanda baca (?) (!)  tanda baca (!),(?), ataupun tanda hubung (-)
atau tanda hubung (-)
Apakah nama penulis Nama peneliti sudah tercantum dalam jurnal di halaman pertama
dicantumkan?  yaitu terdiri dari Amalia Tri Utami, Andi Anis Raffi Assegaf, Firdaus
Silahudin, M. Nur Faizin, Yuwan Ihzudin
PENULIS
Apakah asal institusi penulis Jurnal penelitian yang telah dipilih mencantumkan asal institusi
37

CRITICAL
POINT CRITICAL APPRAISAL YA TIDAK HASIL KRITISI JURNAL
APPRAISAL
dicantumkan? 
tepat dibawah nama peneliti yaitu Faculty of Medical and Health
Science, UIN Maulana Malik Ibrahim, Indonesia
Apakah asal institusi penulis Berdasarkan jurnal yang kami critical, asal institusi penulis sesuai
sesuai dengan topik penelitian?  dengan topik penelitian dimana berlatar belakang kesehatan yang
terletak di malang. Mulai dari latar belakang bidang keperawatan,
serta rumah sakit.
Apakah bidang ilmu penelitian Bidang ilmu peneliti dalam jurnal ini sudah sesuai dengan judul
sesuai dengan judul penelitian?  risetnya, peneliti mengambil jurusan keperawatan sesuai dengan topik
risetnya yang meneliti dalam bidang ilmu keperawatan yaitu “The
BIDANG ILMU effect of gym and zikr towards reduction blood pressure among
elderly in suburban Malang city, Indonesia”
Apakah peneliti mencantumkan Pada jurnal yang telah di critical peneliti tidak mencantumkan
LITERATUR literatur review dalam  beberapa literatur review untuk memperkuat hasil dari penelitiannya,
REVIEW penelitiannya?
Apakah peneliti menampilkan Didalam jurnal, peneliti tidak menampilkan kerangka konsep
sehingga membuat pembaca pada saat awal membaca tidak
KERANGKA kerangka konsep dalam 
memahami konsep jurnal
KONSEP penelitiannya?
38

CRITICAL
POINT CRITICAL APPRAISAL YA TIDAK HASIL KRITISI JURNAL
APPRAISAL
Apakah peneliti mencantumkan Definisi operasional juga tidak dicantumkan pada jurnal yang
definisi operasional pada  berjudul “The effect of gym and zikr towards reduction blood
penelitiannya? pressure among elderly in suburban Malang city, Indonesia”.
Seharusnya Definisi operasional dicantumkan sehingga pembaca
mampu memahami terkait parameter, hasil ukur, skala dari
DEFINISI penelitian yang diangkat. Akan tetapi pada jurnal
OPERASIONAL hanyamenyantumkan alat ukur dari masing-masing variabel.
Apakah desain penelitian sesuai Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain pre-
dengan model penelitian?  experiment One Group Pre-test-post test design. Pengumpulan data
menggunakan tensimeter air raksa, sedangkan data while analisis
METODE menggunakan Wilcoxon Signed Rank Test.
PENELITIAN
Apakah sesuai level of evidence Dari desain penelitian pada jurnal yang dikritik yaitu experiment
(fakta) dari desain penelitian?  One Group Pre-test-post test design sesuai dengan level of evidence
dengan derajat
39

CRITICAL
POINT CRITICAL APPRAISAL YA TIDAK HASIL KRITISI JURNAL
APPRAISAL
Apakah sesuai pemilihan sampel Pemilihan sampel pada penelitian tersebut yaitu 84 responden.
dalam penelitian tersebut?  Responden ditempatkan pada kelompok eksperimen dengan diberikan
senam yang dilakukan selama 30 menit dengan 5 menit latihan
pemanasan, 20 menit transisi kampanye, dan 5 menit pendinginan
perubahan. Frekuensi gym adalah empat kali dalam 2 minggu.
Latihan ini bertujuan untuk melancarkan peredaran darah
dan meregangkan otot kaku pada lansia hipertensi.
Apakah peneliti menggunakan Peneliti pada analisis menggunakan t2 sampel bebas dimana Tingkat
analisa data yang tepat atau  signifikansi ditetapkan sebagai nilai P
ANALISA
tidak?
DATA Apakah peneliti mencantumkan Data while analisis menggunakan Wilcoxon Signed Rank Test.
jenis uji statistik yang digunakan? 
Dalam bentuk apa hasil penelitian Peneliti menyajikan hasil penelitian dalam bentuk tabel serta
disajikan?  keterangannya atau hasil dari penelitiannya.
HASIL
Apakah hasil penelitian dapat Hasil penelitian yang didapatkan dapat diimplementasikan di
PENELITIAN
diimplementasikan di  keperawatan, misalnya dapat dilakukan pada pasien yang mengalami
40

CRITICAL
POINT CRITICAL APPRAISAL YA TIDAK HASIL KRITISI JURNAL
APPRAISAL
keperawatan? hipertensi
Apakah ada rekomendasi khusus  Pada hasil dari penelitian, dalam jurnal tidak terdapat beberapa
terkait hasil penelitian? rekomendasi dari peneliti.
Apakah daftar pustaka yang  Dalam penelitian ini terdapat 20 daftar pustaka dengan referensi
digunakan up to date? tahun terlama yaitu 2002

Apakah daftar pustaka yang  Daftar pustaka yang dipakai dalam jurnal tersebut sangat sesuai
digunakan sesuai? dengan topik yang dibahas yaitu pada lingkup dunia kesehatan.
DAFTAR
Terutama pada hipertensi dan zikir
PUSTAKA
Apakah daftar pustaka yang Berhubungan dengan penelitian ini daftar pustaka yang di gunakan
digunakan dari sumber yang  termasuk jurnal dan buku yang sesuai dengan bidang ilmunya.
terpercaya?
Kesimpulan pada penelitian ini di lampirkan oleh peneliti, yaitu:
Mayoritas tekanan darah responden sebelum intervensi adalah
 prahipertensi (39%). Tekanan darah responden setelah pemberian
KESIMPULAN intervensi senam hipertensi dan zikir adalah kebanyakan
prehipertensi (46%). Ada pengaruh senam dan zikir pada tekanan
darah lansia di Pinggiran Kota Malang, Indonesia.
SARAN  Tidak ada saran pada penelitian ini.
41

C. Efektivitas Progressive Muscle Relaxation Dengan Zikir Terhadap

Penurunan Tekanan Darah Dan Penurunan Tingkat Stres Pada Penderita

Hipertensi.

1. Abstrak

Latar Belakang: Hipertensi merupakan salah satu penyakit mematikan

di dunia dan saat ini terdaftar sebagai penyakit pembunuh ketiga setelah

penyakit jantung dan kanker. Berdasarkan sample registration survey tahun

2014 hipertensi merupakan penyebab kematian nomor lima di Indonesia.

Berdasarkan WHO diperkirakan tahun 2025 angka kejadian hipertensi

meningkat 29,2%. Hipertensi berkaitan dengan kualitas tidur dan tingkat stres

karena berhubungan dengan respon saraf simpatis. Jika tidak diidentifikasi

dengan baik hal tersebut dapat memperburuk kondisi penderita hipertensi.

Hipertensi dapat dikontrol dengan terapi non farmakologi dengan

menggunakan teknik relaksasi progressive muscle relaxation dengan zikir.

Tujuan: Penelitian ini adalah untuk mengetahui efektifitas progressive muscle

relaxation dengan zikir terhadap penurunan tekanan darah dan penurunan

tingkat stres. Metode: Rancangan dalam penelitian ini menggunakan Quasi

experimental Design with Comparison Group. Pengambilan sampel penelitian

menggunakan purposive sampling. Penelitian dilakukan diwilayah kerja

Puskesmas Gamping 2 Yogyakarta. Besar sampel dalam penelitian ini

sebanyak 40 responden dengan pembagian sampel masi ng-masing 20

responden pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol. Hasil: Terdapat

perbedaan yang signifikan antara kelompok intervensi (PMR dan zikir)

dengan kelompok kontrol (PMR) terhadap penurunan tekanan darah sistol

(p<0,01), tekanan darah diastol (p<0,01) dan penurunan tingkat stres

(p<0,05).
42

Kesimpulan: Teknik progressive muscle relaxation dengan zikir yang

dilakukan secara bersamaan dapat digunakan untuk menurunkan tekanan

darah dan menurunkan tingkat stres.

Kata Kunci: Hipertensi, Tingkat Stres, Progressive Muscle Relaxation, Zikir

2. Ringkasan artikel

Hipertensi adalah penyakit yang bisa menyerang siapa saja, baik muda

maupun tua, orang kaya maupun orang miskin. Hipertensi merupakan salah

satu penyakit mematikan di dunia dan saat ini terdaftar sebagai penyakit

pembunuh ketiga setelah penyakit jantung dan kanker (Adib, 2009). Saat ini

angka penderita hipertensi semakin meningkat setiap tahunnya. Sekitar 80%

kenaikan kasus hipertensi yang terjadi terutama di negara berkembang,

diperkirakan meningkat menjadi 1,15 milyar kasus di tahun 2025 dari 639 juta

kasus pada tahun 2000. Prediksi ini didasarkan pada angka penderita

hipertensi dan pertambahan penduduk saat ini (Armilawati dkk, 2007).

Hubungan antara stres dengan hipertensi terjadi melalui aktivitas saraf

simpatis yang dapat meningkatkan tekanan darah secara bertahap (Yundini,

2008). Respon terhadap stress merangsang kelenjar adrenal untuk

memproduksi hormon kortisol dan epineprin (adrenalin) yang berpengaruh

terhadap sistem endokrin, saraf dan imunitas (Blauer-Wu, 2002 cit Lorentz,

2006). Endorpin berfungsi menghambat produksi kortisol dan epinephin.

Terapi farmakologis membutuhkan waktu yang lama serta memberikan

efek samping terhadap tubuh, kondisi ini dapat membutuhkan biaya yang

mahal, waktu yang panjang serta dapat meningkatkan kebosanan sehingga

berakibat incompliance terhadap terapi. Terapi non farmakologis merupakan


43

faktor yang berperan besar dalam menurunkan tekanan darah sejak lima tahun

terakhir ini. Jenis terapi ini meliputi mengubah gaya hidup yang terdiri dari

menghentikan kebiasaan merokok, menurunkan berat badan berlebih,

menurunkan konsumsi alkohol berlebih, latihan fisik, menurunkan asupan

garam dan meningkatkan konsumsi buah dan sayur serta menurunkan asupan

lemak (FKUI, 2006; Adib, 2009). Pendekatan non farmakologis yang sifatnya

alami untuk mengendalikan tekanan darah tinggi dan mengendalikan tingkat

stres. Penelitian tentang terapi relaksasi untuk penderita hipertensi sudah

banyak dilakukan.

a. Metode

Rancangan dalam penelitian ini menggunakan Quasi experimental

Design with Comparison Group. Pengambilan sampel penelitian

menggunakan purposive sampling. Penelitian dilakukan diwilayah kerja

Puskesmas Gamping 2 Yogyakarta. Besar sampel dalam penelitian ini

sebanyak 40 responden dengan pembagian sampel masi ng-masing 20

responden pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol.

b. Hasil

Terdapat perbedaan yang signifikan antara kelompok intervensi

(PMR dan zikir) dengan kelompok kontrol (PMR) terhadap penurunan

tekanan darah sistol (p<0,05).

c. Pembahasan

Hasil penelitian menemukan baik kelompok yang diberikan PMR

dan zikir maupun kelompok yang diberikan PMR saja, sama-sama

mengalami penurunan tekanan darah dan tingkat stress. Hasil analisis


44

penelitian menemukan adanya perbedaan yang signifikan penuruan

tekanan darah serta tingkat stress pada kelompok yang dilakukan PMR

dan zikir dengan kelompok yang diberikan PMR saja dengan nilai

p<0,05. Bila dilihat dari rerata skor penurunan tekanan darah baik sistol

maupun diastole dan skor penurunan tingkt stress, kelompok yang

dilakukan PMR saja lebih efektif dari pada kelompok yang diberikan

PMR dengan zikir secara bersamaan.

Relaksasi otot progresif bertujuan menurunkan kecemasan, stres,

otot tegang dan kesulitan tidur. Pada saat tubuh dan pikiran rileks, secara

otomatis ketegangan yang seringkali membuat otot-otot mengencang

akan diabaikan (Ramdhani, 2009).

Pada saat kondisi rilek tercapai maka aksi hipotalamus akan

menyesuaikan dan terjadi penurunan aktifitas sistem saraf simpatis dan

parasimpatis. Urutan efek fisiologis dan gejala maupun tandanya akan

terputus dan stres psikologis akan berkurang. Tehnik relaksasi yang biasa

digunakan adalah relaksasi otot, relaksasi dengan imajinasi terbimbing,

dan respon relaksasi dari Benson (Smeltzer & Bare, 2002).

Berdasarkan penelitian zikir dengan pengaturan nafas dan relaksasi

dapat meningkatkan aktivitas baroreseptor sebagai prosesnya memberi

impuls aferen mencapai pusat jantung, selanjutnya meningkatkan

aktivitas sistem saraf parasimpatis dan melepaskan hormon asetilkolin

yang meningkatkan permeabilitas ion kalium di SA node sehingga

menurunkan denyutan di SA node, penurunan transmisi impuls akan

menurunkan denyut jantung, volume sekuncup dan curah jantung.

Terapi relaksasi
45

nafas dalam (deep breathing) dapat meningkatkan saturasi oksigen,

memperbaiki keadaan oksigenasi dalamdarah, dan membuat suatu

keadaan rileks dalam tubuh (Muttaqin, 2009)

d. Kesimpulan

PMR dibarengi dengan zikir ataupun PMR saja dapat menurunkan

tekanan darah dan menurunkan tingkat stress pada pasien hipertensi. Bagi

penderita hipertensi perlu untuk melakukan PMR ataupun PMR dibarengi

dengan zikir untuk mengendalikan tekanan darahnya.


46
3. Critical Appraisal

Tabel 3.3 (Critical Appraisal)


CRITICAL
POINT CRITICAL APPRAISAL YA TIDAK HASIL KRITISI JURNAL
APPRAISAL
Pada jurnal yang kami kritisi, peneliti sudah menampilkan abstrak di
halaman pertama. Didalam abstrak tersebut, peneliti juga telah
Apakah penelitian menjelaskan tentang introductoin, purpose,method, conclusions,
mencantumkan abstrak di dalam  result. Jumlah kata didalam abstrak sebanyak 216, dan hal ini
jurnal? melebihi syarat dari abstrak yaitu maksimal terdapat 150 kata dalam
ABSTRAK
suatu abstrak. Abstrak pada jurnal yang dipilih ditulis dalam bahasa
indonesia
Pada jurnal ini dijelaskan tentang tujuan, yaitu untuk mengetahui
Apakah tujuan  efektifitas progressive muscle relaxation dengan zikir terhadap
penelitian disebutkan? penurunan tekanan darah dan penurunan tingkat stres
Kata di dalam judul tersebut telah memenuhi persyaratan penulisan
Apakah judul memenuhi kaidah  judul penelitian, dimana syarat-syarat judul penelitian yaitu:
penulisan judul? 1. Diketik dengan huruf kapital, pada jurnal ini judul telah di
ketik menggunakan huruf kapital
JUDUL
2. Menggunakan huruf Times New Roman, pada judul huruf
menggunakan times new roman
3. Ukuran huruf minimal 12, ukuran sesuai dengan ketentuan
penulisan judul
47

CRITICAL
POINT CRITICAL APPRAISAL YA TIDAK HASIL KRITISI JURNAL
APPRAISAL
4. Format ketikan harus dalam bentuk piramida terbalik,
penulisan judul sudah sesuai yaitu judul seperti piramida
terbalik
5. Menggunakan spasi 2 jika lebih dari satu baris dan spasi 1
jika lebih dari dua baris, judul sesuai dengan syarat
penelitian
6. Jumlah kata pada judul penelitian antara 12-20 kata, jumlah
judul sesuai dengan syarat yaitu berjumlah 17 kata.
Tidak boleh disingkat dan ditulis pada bagian tengah, judul telah
sesuai dengan syarat yaitu tidak ada kata yang disingkat
Apakah penulisan judul Pada penulisan judul jurnal yang telah dipilih tidak
menggunakan tanda baca (?) (!)  menggunakantanda baca (!),(?), ataupun tanda hubung (-)
atau tanda hubung (-)
Apakah nama penulis Nama peneliti sudah tercantum dalam jurnal di halaman
dicantumkan?  pertamayaitu terdiri dari Niken Setyaningrum, Atik Badi’ah

PENULIS Apakah asal institusi penulis Jurnal penelitian yang telah dipilih mencantumkan asal institusi
dicantumkan?  tepat dibawah nama peneliti yaitu Program Studi Keperawatan,
Stikes Surya Global, Yogyakarta, Program Studi Keperawatan,
POLTEKES Kemenkes, Yogyakarta
48

CRITICAL
POINT CRITICAL APPRAISAL YA TIDAK HASIL KRITISI JURNAL
APPRAISAL
Apakah asal institusi penulis Berdasarkan jurnal yang kami critical, asal institusi penulis sesuai
sesuai dengan topik penelitian?  dengan topik penelitian dimana berlatar belakang kesehatan yang
terletak di Yogyakarta. Mulai dari latar belakang bidang
keperawatan serta rumah sakit.
Apakah bidang ilmu Bidang ilmu peneliti dalam jurnal ini sudah sesuai dengan judul
penelitian sesuai dengan judul  risetnya, peneliti mengambil jurusan keperawatan sesuai dengan topik
BIDANG ILMU
penelitian? risetnya.

LITERATUR Apakah mencantumkan Literatur  Pada jurnal yang telah di critical peneliti tidak mencantumkan
review dalam penelitiannya?
REVIEW beberapa literatur review untuk memperkuat hasil dari penelitiannya
Apakah peneliti  Didalam jurnal, peneliti tidak menampilkan kerangka konsep
KERANGKA menampilkan kerangka konsep sehingga membuat pembaca pada saat awal membaca tidak
KONSEP dalam memahami konsep dari penelitiannya.
penelitiannya?
Apakah peneliti mencantumkan Definisi operasional juga tidak dicantumkan pada jurnal yang
definisi operasional pada  berjudul” Efektivitas Progressive Muscle Relaxation Dengan Zikir
DEFINISI
penelitiannya? Terhadap Penurunan Tekanan Darah Dan Penurunan Tingkat Stres
OPERASIONAL
Pada Penderita Hipertensi”. Seharusnya Definisi operasional
dicantumkan sehingga pembaca mampu memahami terkait
parameter, hasil ukur, skala dari penelitian yang diangkat. Akan
tetapi pada jurnal hanya menyantumkan alat ukur dari masing-
masing variabel.
49

CRITICAL
POINT CRITICAL APPRAISAL YA TIDAK HASIL KRITISI JURNAL
APPRAISAL
Apakah desain penelitian sesuai Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah ”Quasi
dengan model penelitian?  experimental Design with Comparison Group”. Pada penelitian ini
membandingkan perbedaan tekanan darah dan tingkat stres pada
penderita hipertensi yaitu pada kelompok intervensi progressive
muscle relaxation dengan zikir sedangkan kelompok kontrol
mendapat intervensi progressive muscle relaxation.
METODE
Apakah sesuai level of evidence Dari desain penelitian pada jurnal yang dikritik yaitu design sesuai
PENELITIAN
(fakta) dari desain penelitian?  dengan level of evidence dengan derajat 1a yang artinya evidence
merupakan hasil meta analisis atau sitematik review dari berbagai uji
klinik acak dengan kontrol atau kelola. Dimana dalam penelitian
membandingan antara dua kelompok yaitu intervensi atau studi dan
kelompok kontrol umtuk membuktikan keefektifan dari suatu
intervensi.
Apakah sesuai pemilihan sampel Pemilihan sampel pada penelitian tersebut yaitu 20 responden.
dalam penelitian tersebut?  Responden ditempatkan pada kelompok eksperimen
Apakah peneliti menggunakan Peneliti pada analisis menggunakan sampel t2 independen diperoleh
ANALISA analisa data yang tepat atau  nilai p value (p < 0,05).
tidak?
50

CRITICAL
POINT CRITICAL APPRAISAL YA TIDAK HASIL KRITISI JURNAL
APPRAISAL
DATA Apakah peneliti mencantumkan
Analisis independen sample t test pada kelompok intervensi dengan
jenis uji statistik yang 
kelompok kontrol terhadap variabel tingkat stres didapatkan hasil p
digunakan?
<0,05
Dalam bentuk apa hasil penelitian Peneliti menyajikan hasil penelitian dalam bentuk tabel serta
disajikan?  keterangannya atau hasil dari penelitiannya.
Apakah hasil penelitian dapat Hasil penelitian yang didapatkan dapat diimplementasikan di
diimplementasikan di  keperawatan, misalnya dapat dilakukan pada pasien yang mengalami
keperawatan? hipertensi
HASIL Apakah ada rekomendasi khusus Pada hasil dari penelitian, dalam jurnal tidak terdapat rekomendasi

PENELITIAN terkait hasil penelitian? dari peneliti
Apakah daftar pustaka yang  Dalam penelitian ini terdapat 15 daftar pustaka dengan referensi
digunakan up to date? tahun terlama yaitu 2002

DAFTAR Apakah daftar pustaka yang  Daftar pustaka yang dipakai dalam jurnal tersebut sangat sesuai
PUSTAKA digunakan sesuai? dengan topik yang dibahas yaitu pada lingkup dunia kesehatan.
Terutama hipertensi
51

CRITICAL
POINT CRITICAL APPRAISAL YA TIDAK HASIL KRITISI JURNAL
APPRAISAL
Apakah daftar pustaka yang Berhubungan dengan penelitian ini daftar pustaka yang di gunakan
digunakan dari sumber yang  termasuk jurnal dan buku yang sesuai dengan bidang ilmunya.
terpercaya?
Kesimpulan pada penelitian ini di lampirkan oleh peneliti, yaitu:
PMR dibarengi dengan zikir ataupun PMR saja dapat menurunkan
KESIMPULAN  tekanan darah dan menurunkan tingkat stress pada pasien hipertensi.
Bagi penderita hipertensi perlu untuk melakukan PMR ataupun PMR
dibarengi dengan zikir untuk mengendalikan tekanan darahnya.
Saran pada penelitian ini di lampirkan oleh peneliti.
PMR dibarengi dengan zikir ataupun PMR saja dapat menurunkan

 tekanan darah dan menurunkan tingkat stress pada pasien hipertensi.


SARAN Bagi penderita hipertensi perlu untuk melakukan PMR ataupun PMR
dibarengi dengan zikir untuk mengendalikan tekanan darahnya.
BAB IV
PEMBAHASAN

Bab ini menjelaskan makna hasil penelitian tentang “Efektifitas Terapi

Psikoreligius Dengan Pendekatan Dzikir Terhadap Upaya Penurunan Tekanan

Darah Pada Pasien Komorbid Hipertensi”. Beberapa hal yang akan dipaparkan

meliputi interpretasi hasil, keterbatasan penelitian dan implikasinya untuk

keperawatan..

Interpretasi hasil membahas tentang perbandingan teori yang ada di dalam

tinjauan pustaka dengan fakta dan opini dari peneliti serta didukung dengan

literatur yang didapatkan. Keterbatasan penelitian membahas tentang alasan–

alasan rasional yang bersifat teknis. Implikasi pelayanan keperawatan

menyampaikan tentang kaitan hasil penelitian dengan tatanan layanan kesehatan

umumnya dan layanan keperawatan khususnya.

A. Interpretasi Hasil

Hipertensi adalah penyakit yang bisa menyerang siapa saja, baik muda

maupun tua, orang kaya maupun orang miskin. Hipertensi merupakan salah

satu penyakit mematikan di dunia dan saat ini terdaftar sebagai penyakit

pembunuh ketiga setelah penyakit jantung dan kanker (Adib, 2009). Faktor-

faktor yang dapat mempengaruhi tekanan darah antara lain faktor umur, jenis

kelamin, genetik, nutrisi, obesitas, olah raga, stres, merokok dan kualitas tidur

(Susilo & Wulandari, 2011). Jumlah perokok pria di Indonesia menduduki

peringkat ke dua tertinggi di dunia sebesar 57 persen dan perokok wanita

menduduki peringkat ke enam sebanyak 3,6 persen (Ng M, et al., 2014).

Menurut data Riskesdas 2013 penduduk Indonesia usia 15 tahun ke atas,

sebesar 36,3%
52
53

merokok, 93,5% kurang konsumsi buah dan sayur, 52,7% konsumsi garam

lebih dari 2 ribu mg/hari,15,4% obesitas, dan 26,1% kurang aktifitas fisik.

Hipertensi merupakan penyebab paling umum terjadinya kardiovaskular dan

merupakan masalah utama di negara maju maupun berkembang.

Kardiovaskular juga menjadi penyebab nomor satu kematian di dunia setiap

tahunnya.

Data WHO (2015) menunjukkan sekitar 1,13 miliar orang di dunia

menderita hipertensi, 1 dari 3 orang di dunia terdiagnosis menderita hipertensi,

hanya 36,8% di antaranya yang minum obat. Jumlah penderita hipertensi di

dunia terus meningkat setiap tahunnya, diperkirakan pada 2025 akan ada 1,5

miliar orangyang terkena hipertensi. Diperkirak an juga setiap tahun ada 9,4

juta orang meninggal akibat hipertensi dan komplikasi. Di Indonesia,

berdasarkan data Riskesdas 2013, prevalensi hipertensi di Indonesia sebesar

25,8%, prevalensi tertinggi terjadi di Bangka Belitung (30,%) dan yang

terendah di Papua (16,8%). Sementara itu, data Survei Indikator Kesehatan

Nasional (Sirkesnas) tahun 2016 menunjukkan peningkatan prevalensi

hipertensi pada penduduk usia 18 tahun ke atas sebesar 32,4%. Selain itu,

menurut data BPJS Kesehatan, biaya pelayanan hipertensi mengalami

peningkatan setiap tahunnya, yakni Rp. 2,8 triliun pada 2014, Rp. 3,8 triliun

pada 2015, dan Rp. 4,2 triliun pada 2016 (Depkes, 2018). Faktor-faktor yang

dapat mempengaruhi tekanan darah antara lain faktor umur, jenis kelamin,

genetik, nutrisi, obesitas, olah raga, stres, merokok dan kualitas tidur (Susilo

& Wulandari, 2011).


54

Beberapa faktor yang mempengaruhi tekanan darah, tidur merupakan

suatu fenomena dasar yang penting bagi kehidupan, kurang lebih sepertiga

dari kehidupan manusia dijalankan dengan tidur (Havisa, 2014). Respon

terhadap stress merangsang kelenjar adrenal untuk memproduksi hormon

kortisol dan epineprin (adrenalin) yang berpengaruh terhadap sistem endokrin,

saraf dan imunitas (Lorentz, 2006) Endorpin berfungsi menghambat produksi

kortisol dan epinephin. Meningkatkan produksi endorphin bisa dilakukan

dengan excersice, meditasi, sholat atau zikir untuk mendapatkan ketenangan

(Saleh, 2010).

Pada salah satu jurnal dari hasil studi pendahuluan yang dilakukan pada

penderita hipertensi yang berobat di puskesmas Godean 1, didapatkan hasil

bahwa 10 pasien mengatakan jika terasa pusing dan kaku pada leher langsung

berobat ke puskesmas dan hanya menggunakan terapi obat saja. Pasien

mengatakan hanya mengandalkan obat untuk menurunkan tekanan darah dan

belum pernah mencoba alternatif non farmakologi untuk menurunkan tekanan

darah. Berdasarkan beberapa penelitian diatas dan kecenderungan

penambahan angka kejadian hipertensi setiap tahunnya, sifat penyembuhan

penyakit yang cukup lama serta komplikasi yang ditimbulkan dapat

menyebabkan pembangunan sumber daya manusia menjadi kurang produktif

secara sosial dan ekonomi. Beban biaya yang ditanggung baik oleh penderita,

masyarakat serta pemerintah akan semakin besar sementara efektifitas dan

efisiensi kerja menurun sehingga diperlukan suatu pengelolaan penyakit

hipertensi ini dengan baik untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan

yang lebih berhasil (Potter & Perry, 2006).


55

Pada jurnal pertama yang dilakukan review dengan judul efektifitas slow

deep breathing denganzikir terhadap penurunan tekanan darah pada penderita

hipertensi didapatkan Hasil penelitian Setelah intervensi diberikan ada

penurunan tekanan darah dengan nilai p 0,000 (systole) dan 0,045 (diastole).

Intervensi non-farmakologis pada pernapasan dalam yang lambat dengan zikir

lebih efektif untuk menurunkan tekanan darah pada pasien dengan hipertensi

(Niken Setyaningrum, 2019).

Sedangkan pada jurnal kedua dengan judul The effect of gymand zikr

towards reduction blood pressureamong elderly in suburban Malang city,

Indonesia didapatkan hasil studi ini terjadi penurunan tekanan darah lansia di

Perkotaan Malang (p- values = 0,001) (Amalia, 2020). Untuk jurnal ketiga

dengan judul Efektivitas progressive muscle relaxation dengan zikir terhadap

penurunantekanan darah dan penurunan tingkat stres pada penderita hipertensi

didapatkan perbedaan yang signifikan antara kelompok intervensi (PMR dan

zikir) dengan kelompok kontrol (PMR) terhadap penurunan tekanan darah

sistol (p<0,01), tekanan darah diastol (p<0,01) dan penurunan tingkat stres

(p<0,05) (Niken Setyaningrum, A. B., 2018).

Penelitian pada ketiga jurnal yang di review bertujuan untuk mengetahui

perbedaan efektifitas gabungan intervensi farmakologi dan non farmakologi.

Intervensi non farmakologi yang diberikan berupa slow deep breathing, senam

dan Progressive Muscle Relaxation dengan pendekatan dzikir. Manfaat

penelitian ini adalah Memperkuat dukungan teoritis penggunaan terapi

nonfarmakologi dengan zikir dalam menurunkan tekanan darah pada penderita

hipertensi.
56

B. Keterbatasan Peneliti

Dalam pencarian jurnal dan pengerjaan karya ilmiah ini sedikit terkendala

jaringan internet yang kurang mendukung dalam efektifitas penggunaan waktu

dalam penyelesaiannya.

Peneliti belum begitu familiar dalam menggunakan metode pencarian

jurnal yang tepat dan baik.

C. Implikasi Terhadap Pelayanan Keperawatan

Hasil karya ilmiah ini menunjukkan adanya pengaruh terapi psikoreligius

dengan pendekatan dzikir terhadap upaya penurunan tekanan darah pada

pasien komorbid hipertensi. Karya ilmiah ini juga dilakukan untuk mencari

solusi kepada penderita hipertensi khususnya di saat pandemi covid-19 dalam

menurunkan tekanan darah untuk tidak menjadi kekompok rentan. Ketika

karya ilmiah ini terbukti ada pengaruh terapi psikoreligius dengan pendekatan

dzikir terhadap upaya penurunan tekanan darah diharapkan tenaga kesehatan

khususnya keperawatan dapat memberikan sosialisasi dan informasi penting

mengenai terapi non farmakologis ini untuk menurunkan angka kejadian

hipertensi di masyarakat.

Sosialisasi ditujukan kepada seluruh eleman masyarakat dengan dibantu

pemerintah setempat dan dapat diberikan dalam bentuk seminar, pendidikan

intensif, pelatihan, pengajian masyarakat maupun dalam bentuk kegiatan-

kegiatan lain. Karya ilmiah ini dapat dijadikan referensi ilmu dibidang

kesehatan dan diharapkan dapat dilaksanakan ke keluarga maupun masyarakat

sehingga menjadi program yang bermanfaat.


BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Telaah jurnal yang dilakukan dalam karya ilimiah ini pada jurnal

pertama menggunakan Quasi eksperimental dengan kelompok kontrol,

jurnal kedua dengan desain pre- experiment One Group Pre-test-post test

design dan jurnal ketiga menggunakan Quasi experimental Design with

Comparison Group. Jenis desain penelitian ketiga jurnal tersebut sama

yaitu bersifat eksperimental. Pengumpulan data mengenai pengukuran

tekanan darah menggunakan tensimeter air raksa, sphygmomanometer dan

stetoskop. Pada jurnal pertama dan ketiga analisis yang digunakan sama

menggunakan Mann Whitney untuk tekanan darah sedangkan pada jurnal

kedua menggunakan Wilcoxon Signed Rank Test.

Pada ketiga jurnal yang telah ditelaah intervensi yang diberikan pada

pasien dengan komorbid hipertensi menggunkan terapi non farmakologis

diantaranya slow deep breating, gym dan progressive muscle relaxation

dengan menggunakan pendekatan zikir. Hasil yang diperoleh setelah

intervensi diberikan terdapat perbedaan yang signifikan tekanan darah

pada penderita hipertensi pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol.

Intervensi non farmakologi dengan zikir lebih efektif untuk menurunkan

tekanan darah pada penderita komorbid hipertensi.

57
58

B. Saran

1. Akademik

Hasil karya ilmiah ini dapat dijadikan sebagai referensi atau bahan

acuan untuk menigkatkan pengetahuan dibidang kesehatan terkait

metode dzikir terhadap penurunan tekanan darah pasien dengan

komorbid hipertensi.

2. Rumah sakit

Hasil karya ilmiah ini disarankan pada pihak rumah sakit khususnya

teman sejawat untuk mensinergikan penerapan terapi non

farmakologis dalam pemberian asuhan keperawatan pada pasien.

3. Peneliti selanjutnya

Diharapakan untuk peneliti selanjutnya menambah ide-ide untuk

memodifikasi intervensi sehingga pasien tetap semangat menjalankan

terapi.
DAFTAR PUSTAKA

Azizah. (2011). Keperawatan lanjut usia. Yogyakarta. Graha Ilmu.

Depkes. (2018). Hipertensi pembunuh dian-diam, ketahui tekanan darah anda.

Havisa, R. (2014). Hubungan kualitas tidur dengan tekanan darah pada usia

lanjut di posyandu lansia dusun jelapan sindumartani ngemplak sleman

yogyakarta.

Himawan, F., Suparjo, & Hudinoto. (2021). EDUKASI DAN SOSIALISASI

PENCEGAHAN COVID-19 MELALUI UPAYA PENINGKATAN

IMUNITAS TUBUH DENGAN DZIKIR DAN HERBAL DI KELURAHAN

DEBONG KULON TEGAL. 2(1), 43–50.

Niken Setyaningrum, A. B. (2018). EFEKTIVITAS PROGRESSIVE MUSCLE

RELAXATION DENGAN ZIKIR TERHADAP PENURUNAN TEKANAN

DARAH DAN PENURUNAN TINGKAT STRES PADA PENDERITA

HIPERTENSI. 16(1), 8–13.

Niken Setyaningrum. (2019). Efektifitas Slow Deep Breathing Dengan Zikir

Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi.3(1),35–41.

Riskesdas. (2013). Riset Kesehatan Dasar Tahun 2013. Diakses tanggal 28 Juli

2021

Saleh, A. Y. (2010). Berzikir Untuk Kesehatan saraf. Jakarta. Zaman.

Susilo, Y., & Wulandari, A. (2011). Cara Jitu Mengatasi Hipertensi. Yogyakarta.

Andi Offset.

Utami, T. N. (2017). Tinjauan Literatur Mekanisme Zikir Terhadap Kesehatan:

Respons Imunitas. Jurnal JUMANTIK, 100(1).

59
LAMPIRA
N
VOL. 3 NO. 1 JUNI 2019

IJNP (Indonesian Journal of Nursing Practices)


Vol 3 no 1 Juni 2019 : 35-41

Niken Setyaningrum1, Suib Suib1 Efektifitas Slow Deep Breathing Dengan


1
Program Studi Ilmu Keperaw atan STIKES Surya Global

Korespondensi: Niken Setyaningrum Zikir Terhadap Penurunan Tekanan


Email: nik3nimo3t@gmail.com
Darah Pada Penderita Hipertensi
Info Artikel

Abstrak
Online : http://journal.umy.ac.id/index.php/ijnp
: 2548 4249 (Print) Latar Belakang: Hipertensi adalah salah satu penyakit paling
ISSN
: 2548 592X (Online) mematikan di dunia dan saat ini terdaftar sebagai penyakit
DOI : 10.18196/ijnp.3191 pembunuh ketiga setelah penyakit jantung dan kanker. Perawatan
hipertensi membutuhkan waktu lama dan menimbulkan banyak
komplikasi. Oleh karena itu perlu intervensi non-farmakologis yang
alami untuk mengendalikan tekanan darah tinggi. Hipertensi dapa t
dikontrol dengan terapi non-farmakologis menggunakan teknik
relaksasi pernapasan dalam yang dikombinasikan dengan zikir.
Tujuan: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
efektivitas pernapasan dalam lambat dengan zikir penurunan
tekanan darah.
Metode: Metode penelitian ini menggunakan Quasi eksperimental
dengan kelompok kontrol. Teknik pengambilan sampel
menggunakan purposive sampling. Ukuran sampel terdiri dari 30
peserta yang dibagi menjadi 2 kelompok dengan masing-masing 15
peserta. Kelompok intervensi mendapat pengobatan pernapasan
dalam lambat dengan zikir sedangkan kelompok kontrol hanya
mendapat pengobatan pernapasan dalam lambat. Intervensi
selama 14 hari. Pengukuran yang dilakukan adalah pengukuran
tekanan darah menggunakan sphygmomanometer dan stetoskop.
Analisis yang digunakan adalah Mann Whitney untuk tekanan
darah.
Hasil: Hasil penelitian Setelah intervensi diberikan ada penurunan
tekanan darah dengan nilai p 0,000 (systole) dan 0,045 (diastole).
Kesimpulan: Intervensi non-farmakologis pada pernapasan dalam
yang lambat dengan zikir lebih efektif untuk menurunkan tekanan
darah pada pasien dengan hipertensi. Hasil penelitian ini dapat
diterapkan sebagai terapi non-farmakologis pada pasien dengan
hipertensi dan bahan ajar perawatan tambahan untuk hipertensi

Kata Kunci: Slow Deep Breathing, Zikir, Tekanan Darah

Abstract
Background: Hypertension is one of the most deadly diseases in the
world and is currently listed as the third killer disease after heart
disease and cancer. Treatment of hypertension takes a long time
and causes many complications. Therefore natural non-
pharmacological interventions are needed to control high blood
pressure. Hypertension can be controlled by non-pharmacological
therapy using deep breathing relaxation techniques combined with
zikir.
Objective: The purpose of this study was to determine the
effectiveness of slow breathing with a decrease in blood pressure
zikir. This research method use Quasi experimental with a control
group. The sampling technique use purposive sampling. The sample
size consisted of 30 participants divided into 2 groups with 15

35
INDONESIAN JOURNAL OF

NURSING
PRACTICES
participants each. The intervention group received treatment for
slow breathing with remembrance while the control group only
received slow breathing treatment. Intervention for 14 days.
Measurements taken are blood pressure measurements using a
sphygmomanometer and stethoscope. The analysis used was Mann
Whitney for blood pressure.
Results: After the intervention were given there was a decrease in
blood pressure with a value of p 0.000 (systole) and 0.045 (diastole).
Conclusion: Non-pharmacological interventions in slow deep
breathing with remembrance are more effective for reducing blood
pressure in patients with hypertension. The results of this study can
be applied as non-pharmacological therapy in patients with
hypertension and additional treatment teaching materials for
hypertension

Keywords: Slow Deep Breathing, Zikir, Blood Pressure

PENDAHULUAN tahunnya, diperkirakan pada 2025 akan ada 1,5


Hipertensi adalah penyakit yang bisa menyerang miliar orang yang terkena hipertensi. Diperkirak an
siapa saja, baik muda maupun tua, orang kaya juga setiap tahun ada 9,4 juta orang meninggal
maupun orang miskin. Hipertensi merupakan salah akibat hipertensi dan komplikasi. Di Indonesia,
satu penyakit mematikan di dunia dan saat ini berdasarkan data Riskesdas 2013, prevalensi
terdaftar sebagai penyakit pembunuh ketiga hipertensi di Indonesia sebesar 25,8%, prevalensi
setelah penyakit jantung dan kanker (Adib, 2009). tertinggi terjadi di Bangka Belitung (30,%) dan yang
Berdasarkan Survei Kesehatan Rumah Tangga terendah di Papua (16,8%). Sementara itu, data
(SKRT) tahun 2001, diketahui bahwa umur, jenis Survei Indikator Kesehatan Nasional (Sirkesnas)
kelamin, daerah tempat tinggal, obesitas, merokok, tahun 2016 menunjukkan peningkatan prevalensi
konsumsi alkohol dan aktifitas fisik terbukti hipertensi pada penduduk usia 18 tahun ke atas
memiliki hubungan secara signifikan terhadap sebesar 32,4%. Selain itu, menurut data BPJS
kejadian hipertensi (Siburian, 2001). Jumlah Kesehatan, biaya pelayanan hipertensi mengalami
perokok pria di Indonesia menduduki peringkat ke peningkatan setiap tahunnya, yakni Rp. 2,8 triliun
dua tertinggi di dunia sebesar 57 persen dan pada 2014, Rp. 3,8 triliun pada 2015, dan Rp. 4,2
perokok wanita menduduki peringkat ke enam triliun pada 2016 (Depkes, 2018).
sebanyak 3,6 persen (Ng M, et al., 2014).
Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi tekanan
Menurut data Riskesdas 2013 penduduk Indonesia darah antara lain faktor umur, jenis kelamin,
usia 15 tahun ke atas, sebesar 36,3% merokok, genetik, nutrisi, obesitas, olah raga, stres, merokok
93,5% kurang konsumsi buah dan sayur, 52,7% dan kualitas tidur (Susilo & Wulandari, 2011). Dari
konsumsi garam lebih dari 2 ribu mg/hari, 15,4% beberapa faktor yang mempengaruhi tekanan
obesitas, dan 26,1% kurang aktifitas fisik. darah, tidur merupakan suatu fenomena dasar
Hipertensi merupakan penyebab paling umum yang penting bagi kehidupan, kurang lebih
terjadinya kardiovaskular dan merupakan masalah sepertiga dari kehidupan manusia dijalankan
utama di negara maju maupun berkembang. dengan tidur (Havisa, 2014). Respon terhadap
Kardiovaskular juga menjadi penyebab nomor satu stress merangsang kelenjar adrenal untuk
kematian di dunia setiap tahunnya. Data WHO memproduksi hormon kortisol dan epineprin
(2015) menunjukkan sekitar 1,13 miliar orang di (adrenalin) yang berpengaruh terhadap sistem
dunia menderita hipertensi, 1 dari 3 orang di dunia endokrin, saraf dan imunitas (Lorentz, 2006)
terdiagnosis menderita hipertensi, hanya 36,8% di Endorpin berfungsi menghambat produksi kortisol
antaranya yang minum obat. Jumlah penderita dan epinephin. Meningkatkan produksi endorphin
hipertensi di dunia terus meningkat setiap bisa dilakukan dengan excersice, meditasi, sholat

36
VOL. 3 NO. 1 JUNI 2019

atau zikir untuk mendapatkan ketenangan (Saleh, Manfaat penelitian ini adalah Memperkuat
2010). Slow deep breathing yang dilakukan dukungan teoritis penggunaan terapi
sebanyak enam kali permenit selama 15 menit nonfarmakologi slow deep breathing dengan zikir
memberi pengaruh terhadap tekanan darah dalam menurunkan tekanan darah pada penderita
melalui peningkatkan sensitivitas baroreseptor dan hipertensi. Memasyarakatkan latihan slow deep
menurunkan aktivitas sistem saraf simpatis serta breathing dengan zikir dalam menurunkan tekanan
meningkatkan aktivitas sistem saraf parasimpatis darah pada penderita hipertensi, sehingga Beban
pada penderita hipertensi primer (Chacko N, et al., biaya yang ditanggung baik oleh penderita
2005). Hasil studi pendahuluan yang dilakukan hipertensi, masyarakat serta pemerintah akan
pada penderita hipertensi yang berobat di menurun sehingga efektifitas dan efisiensi kerja
puskesmas Godean 1, didapatkan hasil bahwa 10 akan meningkat.
pasien mengatakan jika terasa pusing dan kaku
pada leher langsung berobat ke puskesmas dan METODE
hanya menggunakan terapi obat saja. Pasien Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah
mengatakan hanya mengandalkan obat untuk ”Quasi experimental with control group design”.
menurunkan tekanan darah dan belum pernah Pada penelitian ini membandingkan perbedaan
mencoba alternatif non farmakologi untuk tekanan darah pada penderita hipertensi yaitu
menurunkan tekanan darah. pada kelompok intervensi slow deep breathing
dengan zikir, sedangkan kelompok kontrol
Berdasarkan beberapa penelitian diatas dan diberikan intervensi slow deep breathing secara
kecenderungan penambahan angka kejadian terpisah. Populasi pada penelitian ini adalah semua
hipertensi setiap tahunnya, sifat penyembuhan penderita hipertensi primer derajat yang rutin
penyakit yang cukup lama serta komplikasi yang kontrol di puskesmas Godean 1 Yogyakarta, data
ditimbulkan dapat menyebabkan pembangunan yang diambil berjumlah 86 orang. Pengambilan
sumber daya manusia menjadi kurang produktif sampel dalam penelitian ini purposive sampling
secara sosial dan ekonomis. Beban biaya yang dengan jumlah sampel 30 responden terbahi
ditanggung baik oleh penderita, masyarakat serta menjadi 15 kelompok intervensi dan 15 kelompok
pemerintah akan semakin besar sementara kontrol. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah
efektifitas dan efisiensi kerja menurun sehingga Slow deep breathing dan zikir, sedangkan variabel
diperlukan suatu pengelolaan penyakit hipertensi terikatnya adalah tekanan darah pada penderita
ini dengan baik untuk mencapai tujuan hipertensi. Penelitian dilakukan wilayah kerja
pembangunan kesehatan yang lebih berhasil puskesmas Godean 1 yang terdiri dari 4 desa.
(Potter & Perry, 2006). Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April - Juli
2018. Instrumen yang dipakai dalam penelitian ini
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adalah Spigmomanometer adalah suatu alat yang
perbedaan efektifitas gabungan intervensi non digunakan untuk mengukur tekanan darah
farmakologi slow deep breathing dengan zikir dan sehingga alat ukur spigmomanometer sudah sesuai
intervensi slow deep breathing secara terpisah dengan fungsinya (valid). Analisa yang digunakan
terhadap penurunan tekanan darah dan Mann Whitney untuk tekanan darah.
peningkatan kualitas tidur pada penderita
hipertensi.

37
INDONESIAN JOURNAL OF

NURSING
PRACTICES
HASIL
Data Karakteristik Responden
Tabel 1 : Data responden berdasarkan umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, riwayat keluarga,
riwayat merokok, riwayat alkohol dan lamanya hipertensi
Variabel Intervensi (n = 20) Kontrol (n = 20)
F % f %
Jenis Kelamin
Laki-laki 6 40 10 66,7
Perempuan 9 60 5 33,3
TOTAL 15 100 15 100
Umur
40 – 50 tahun 4 26,7 5 33,3
51 – 80 tahun 11 73,3 10 66,7
TOTAL 15 100 15 100
Pendidikan
Tidak sekolah 0 0 0 0
SD 2 13,3 3 20
SMP 6 40 9 60
SMA 6 40 2 13,3
Perguruan Tinggi 1 6,7 1 6,7
TOTAL 15 100 15 100
Pekerjaan
Tidak bekerja 3 20 4 26,7
PNS/TNI/POLRI 0 0 1 6,7
Karyawan Swasta 8 53,3 7 46,7
Wiraswasta 3 20 3 20
Petani 1 6,7 0 0
TOTAL 15 100 15 100
Riwayat Keluarga
Ada 11 73,3 10 66,7
Tidak 4 26,7 5 33,3
TOTAL 15 100 15 100
Riwayat merokok
Ya 3 20 4 26,7
Tidak 12 80 11 73,3
TOTAL 15 100 15 100
Riwayat Alkohol
Ya 0 0 0 0
Tidak 15 100 15 100
TOTAL 15 100 15 100
Terdiagnosa Hipertensi
< 1 tahun 1 6,7 4 26,7
1 – 3 tahun 7 46,7 6 40
>3 tahun 7 46,7 5 33,3
TOTAL 15 100 15 100
Sumber : data responden hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Godean 1 Yogyakarta April -Juli 2018

38
VOL. 3 NO. 1 JUNI 2019

Berdasarkan tabel 1 didapatkan hasil responden di kelompok intervensi dan kelompok kontrol
jenis kelamin laki-laki mayoritas di kelompok mayoritas sama yaitu sebagai karyawan swasta.
kontrol yaitu sebanyak 10 responden (66,7%), Riwayat hipertensi kedua kelompok mayoritas
sedangkan untuk kelompok intervensi mayoritas mempunyai keluarga dengan riwayat hipertensi.
jenis kelamin perempuan sebanyak 9 responden Mayoritas kedua kelompok tidak mempunyai
(60%). Umur responden untuk kelompok intervensi riwayat merokok dan (100%) semua responden
maupun kelompok kontrol mayoritas sama di tidak ada yang memiliki riwayat mengkonsumsi
rentang umur 51 – 80 tahun. Pendidikan responden alkohol. Responden terdiagnosa hipertensi
untuk kelompok intervensi setingkat SMP dan SMA mayoritas rentang 1- 3 tahun dengan jumlah
sama bayaknya yaitu masing-masing 6 responden responden sebanyak 7 responden (46,7%) untuk
(40%), sedangkan untuk kelompok kontrol kelompok intervensi dan 6 responden (40%) untuk
mayoritas pendidikannya lulusan SMP yaitu kelompok kontrol.
sebanyak 9 responden (60%). Pekerjaan responden

Tabel 2 : Data Distribusi tekanan darah sistol dan diastol kelompok intervensi dan kelompok kontrol
Variabel Intervensi Kontrol
Tekanan Darah (n = 15) (n = 15)
Pre Post Pre Post
f % f % f % f %
Tekanan Darah Sistol
120 0 0 3 20 0 0 0 0
130 0 0 5 33,3 0 0 0 0
140 4 26,7 4 26,7 2 13,3 5 33,3
150 5 33,3 3 20 3 20 4 26,7
160 4 26,7 0 0 4 26,7 5 33,3
170 2 13,3 0 0 5 33,3 1 6,7
180 0 0 0 0 1 6,7 0 0
TOTAL 15 100 15 100 15 100 15 100
Tekanan Darah Diastol
80 1 6,7 5 33,3 0 0 1 6,7
90 6 40 6 40 4 26,7 4 26,7
100 1 6,7 1 6,7 3 20 5 33,3
110 2 13,3 3 20 4 26,7 4 26,7
120 5 33,3 0 0 4 26,7 1 6,7
TOTAL 15 100 15 100 15 100 15 100
Sumber : data responden hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Godean 1 Yogyakarta April -Juli 2018

Tabel 3 : Uji Normalitas Variabel Tekanan darah pada kelompok intervensi dan kelompok control
Variabel n P value
Tekanan darah Sistol Sebelum 60 0,011
Sesudah 0,099
Tekanan darah Diastol Sebelum 60 0,000
Sesudah 0,006

Hasil analisis uji normalitas tabel 3 terdapat berarti bahwa variabel tersebut distribusi tidak
variabel dengan nilai p < 0,05 yaitu variabel normal.
tekanan darah sistol dan diastol hal tersebut

39
INDONESIAN JOURNAL OF

NURSING
PRACTICES
Tabel 4 : Perbedaan Tekanan Darah pada kelompok intervensi dan kelompok control
Variabel Mean N P value
Tekanan Darah Sistol SDB dengan zikir (Intervensi) 134 15 0,000
SDB (Kontrol ) 151 15
Tekanan Darah Diastol SDB dengan zikir (Intervensi) 91 15 0,045
SDB (Kontrol ) 100 15

Berdasarkan analisa data tabel 4 bahwa semua nilai ambingkan oleh pengaruh lingkungan dan budaya
p < 0,05 hal tersebut berarti terdapat perbedaan global (Anggraieni, 2014). Setiap individu terdapat
yang signifikan antara kelompok intervensi dan kebutuhan dasar spiritual (basic spiritual needs)
kelompok kontrol setelah mendapatkan perlakuan yang harus dipenuhinya. Seperti yang tercantum
baik itu tekanan darah sistol maupun diastol. dalam surat Az-Zumar ayat 23 berikut: “Gemetar
karenanya kulit orang-orang yang takut kepada
PEMBAHASAN Tuhannya. Kemudian menjadi tenang kulit dan hati
Perbedaan tekanan darah dari setiap responden mereka diwaktu mengingat Allah.”
terjadi karena ada beberapa faktor yang
mempengaruhi besarnya tekanan darah setiap Zikir bermanfaat untuk meningkatkan mood,
orang. Hal ini sesuai dengan teori yang menyatakan menurunkan kecemasan dan meningkatkan tidur
bahwa terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi (Hanlon, Blackman, & Glick, 2009). Sesuai dengan
besarnya tekanan darah setiap orang yaitu faktor firman Allah SWT: “Yaitu orang-orang yang beriman
usia, jenis kelamin, dan medikasi atau obat-obatan dan hati mereka menjadi tentram dengan
yang dikonsumsi (Potter & Perry, 2006). Hasil mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan
analisa data dengan menggunakan analisa data mengingat Allah-lah hati menjadi tentram.”(QS. Ar-
Mann Whitney test bahwa terdapat perbedaan Ra’d : 28). Hubungan antara pikiran dan materi,
yang signifikan antara kelompok intervensi dan antara jiwa dan tubuh merupakan hubungan yang
kelompok konytrol setelah masing-masing tidak dapat dipisahkan, keduanya saling
dilakukan intervensi yaitu slow deep breathing mempengaruhi, jadi ketika jiwa menjadi tenang
dengan zikir maupun hanya dilakukan slow deep maka tubuh pun akan merespon dengan menjadi
breathing saja. Berdasarkan hasil keduanya dapat tenang (Tortora & Derrickson, 2009) Hal ini sejalan
menurunkan tekan darah sistol dan diastol, namun dengan penelitian (Al-Halaj, 2014) mampu
dengan hasil yang signifikan maka slow deep memacu sistem saraf parasimpatis yang
breathing dengan zikir lebih baik untuk mempunyai efek berlawanan dengan sistem saraf
menurunkan tekanan darah. Karena selain simpatis sehingga menyebabkan terjadinya
melakukan nafas dalam, responden juga keseimbangan pada kedua saraf autonom
melakukan relaksasi berupa zikir yaitu menyebut tersebut.Hal inilah yang menjadi prinsip dasar dari
melafashkan kalimat Alloh, sehingga membuat hati timbulnya respon relaksasi, yakni terjadinya
lebih tenang dan memasrahkan diri kepada Alloh. keseimbangan antara sistem saraf simpatis dan
Didukung penelitian yang dilakukan oleh (Hartanti, sistem saraf parasimpatis.
Wardana, & Fajar, 2016) bahwa Nafas dalam yang
dilakukan dapat menurunkan tekanan darah sistol KESIMPULAN
dan Diastol. slow deep breathing yang Terdapat perbedaan yang signifikan tekanan darah
dikombinasikan dengan zikir akan membuat pada penderita hipertensi pada kelompok
penderita hipertensi lebih tenang sehingga akan intervensi dan kelompok kontrol. Intervensi non
memicu keluarnya hormon endorfin. Dengan farmakologi slow deep breathing dengan zikir lebih
mengendalikan perasaan lewat zikir maka dapat efektif untuk menurunkan tekanan darah pada
memusatkan pikiran dan lebih pasrah dalam hidup penderita hipertensi.
sehingga dapat mengendalikan pikiran yang dapat
memicu stres. Zikir di sini lebih berfungsi sebagai
metode psikoterapi, karena dengan banyak
melakukan zikir akan menjadikan hati tentram,
tenang dan damai, serta tidak mudah diombang-

40
VOL. 3 NO. 1 JUNI 2019

UCAPAN TERIMAKASIH Hanlon, J., Blackman, M., & Glick, R. (2009).


Dalam pembuatan paper itu penulis mengucapkan Complementary and alternative medicine.
terimakasih kepada Hibah PDP Kemenristekdikti USA: Hill Companies.
2017, yang telah memberikan dana untuk Hartanti, R. D., Wardana, D. P., & Fajar, R. A.
berlangsungnya penilitian ini. (2016). Terapi Relaksasi Nafas Dalam
Menurunkan Tekanan Darah Pasien
REFERENCES Hipertensi. Jurnal Ilmiah Kesehatan,
Adib, M. (2009). Cara mudah memahami dan https://media.neliti.com/media/publicatio
menghindari hipertensi, jantung dan ns/97268-ID-terapi-relaksasi-napas-dalam-
stroke. Yogyakarta: Dianloka. menurunkan.pdf Diakses 1 September
Al-Halaj, Q. M. (2014). Pengaruh zikir menjelang 2018.
tidur terhadap kualitas tidur lanjut usia Havisa, R. (2014). Naskah Publikasi. Diambil
di panti sosial tresna wredha budi mulia kembali dari Hubungan kualitas tidur
01 Jakarta Timur. Diambil kembali dari dengan tekanan darah pada usia lanjut di
Naskah publikasi: posyandu lansia dusun jelapan
http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstr sindumartani ngemplak sleman yogyakarta:
eam/123456789/25630/1/Qoys%20Muha http://digilib.unisayogya.ac.id/443/1/NASK
mmad%20Iqbal%20Al-Halaj%20- AH%20PUBLIKASI.pdf Diakses 24 Agustus
%20fkik.pdf Diakses 24 Agustus 2018 2018
Anggraieni, W. N. (2014). Pengaruh terapi relaksasi Lorentz, M. (2006). Stress and
zikir untuk menurunkan stres pada psychoneuroimmunology revisited : Using
penderita hipertensi esensial. Jurnal Mind Body Interventions to Reduce Stress.
Intervensi Psikologi, Alternative Journalof nursing.
https://www.researchgate.net/publication Ng M, Freeman MK, Fleeming, T., Robinson , M.,
/319936013_PENGARUH_TERAPI_RELAKSA Dwyer-Lindgren, L., Thomson, B., . . .
SI_ZIKIR_UNTUK_MENURUNKAN_STRES_P Gakidou, E. (2014). Smoking prevalence
ADA_PENDERITA_HIPERTENSI_ESENSIAL and cigarette consumption in 187
Diakses 1 September 2018. countries, 1980-2012. NCBI,
Depkes. (2018). Hipertensi pembunuh dian-diam, https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/24
ketahui tekanan darah anda. Diambil 399557 Diakses 24 Agustus 2018.
kembali dari Potter, P. A., & Perry, A. G. (2006). Fundamental of
http://www.depkes.go.id/article/view/180 nursing 6th Edition. Mosby: Louis Missouri.
51600004/hipertensi-membunuh-diam- Saleh, A. Y. (2010). Berzikir Untuk Kesehatan saraf.
diam-ketahui-tekanan-darah-anda.html Jakarta: Zaman.
Diakses 24 Agustus 2018 Siburian, I. (2001). Gambaran kejadian hipertensi
Chacko N, J., Cesare, P., Gaia, G., Nadia, C., Mara, dan faktor-faktor yang berhubungan tahun
M., Marco, R., & Luciano, B. (2005). Slow 2001 (Analisis data sekunder SKRT 2001).
Breathing Improves Arterial Baroreflex Depok: Skripsi. Fakultas Kesehatan
Sensitivity and Decrease Blood Pressure In Masyarakat. Universitas Indonesia.
Essential Hypertension. AHA Journals, Susilo, Y., & Wulandari, A. (2011). Cara Jitu
https://www.ahajournals.org/doi/full/10.1 Mengatasi Hipertensi. Yogyakarta: Andi
161/01.HYP.0000179581.68566.7d Diakses Offset.
24 Agustus 2018. Tortora, G., & Derrickson, B. (2009). Principles of
anatomy and physiology. USA: Jhon Wiley

41
2020
Extended Abstract
Vol.3 No.1

The effect of gym and zikr towards reduction blood pressure among
elderly in suburban Malang city, Indonesia
Amalia Tri Utami, Andi Anis Raffi Assegaf, Firdaus Silahudin, M. Nur Faizin, Yuwan Ihzudin

Faculty of Medical and Health Science, UIN Maulana Malik Ibrahim, Indonesia

Hypertension is founding in the elderly.


Keywords: Elderly, hypertension, gymnastics, zikr, blood pressure
Sports such as hypertension gymnastics can encourage the heart to work
Abstract:
optimally. Exercise can increase energy requirements by cells, tissues,
Health problems that occur in the elderly are generally decreasing organ and organs. It can consequently increase venous return, causing the
function, which triggers various degenerative diseases, including volume to a stroke which will directly increase cardiac output, thereby
hypertension. Neurodegenerative diseases in the elderly if not causing arterial blood pressure to rise. Then, arterial blood pressure will
appropriately treated, will reduce the quality of life of the elderly. improve first. The impact of this phase can decrease respiratory activity
Hypertension is a symptom of degenerative cardiovascular disease that is and skeletal muscle which causes sympathetic nerve activity decreases. It
most commonly experienced by the elderly and cannot be known with will cause the rate of heart rate to fall, stroke volume to drop, and
certainty the cause. Management of hypertension in the elderly in addition vasodilation. Due to this, decline resulting in decreased cardiac output
to pharmacology can also be done with non-pharmacology such as and decreased total peripheral resistance, resulting in a decrease in blood
hypertension gymnastics and zikr. This study aims to determine the effect pressure (Sherwood, 2005).
of gymnastics and zikr on the reduction of elderly blood pressure with
The relationship of hypertension gymnastics to the control of elderly
hypertension in the Urban District of Malang. This research is a
blood pressure, as concluded in Wahyuni's study (2015). Research shows
quantitative study with pre-experiment design One Group Pre-test-post-
an improvement in blood pressure in the elderly but does not reach the
test design. Data collection using mercury sphygmomanometer, while data
desired level of significance. It is not achieving the desired increase in
analysis using the Wilcoxon Signed Rank Test. The results of this study
blood pressure due to confounding factors associated with elderly blood
were blood pressure before the intervention were mostly pre-hypertension
pressure. Include diet, stress, physical activity, genetics, and
(39%), blood pressure after the invasion of hypertension mainly was
pharmacology in research that cannot be controlling.
normal (56%). And the effect of hypertension gymnastics and zikr on
elderly blood pressure in Urban Malang (p-values = 0.001). Hypertension is a sport that one of them aims to increase blood flow and
oxygen supply to the muscles and skeletons that are active, especially
Preliminary:
against the heart muscle. Mahardani (2010) said that with exercise or
Increasing the elderly population requires attention from all parties in exercise the need for oxygen in cells will increase for the process of
anticipating various existing problems. The aging of the community energy formation, increasing heart rate, so that cardiac output and stroke
brings different implications both from social, economic, legal, political, volume increase. Thus blood pressure will increase. After resting the
and especially health aspects (Komnas Lansia 2010). blood vessels will dilate or stretch, and blood flow will temporarily go
The increasing population of the elderly cannot be separating from health down, about 30-120 minutes later will return to blood pressure before
problems that occur in the elderly`; declining organ function triggers gymnastics. If you exercise regularly and continuously, the reduction in
various degenerative diseases (Azizah, 2011). Degenerative conditions in blood pressure will last longer, and the blood vessels will be more elastic.
the elderly if not treated properly, will add to the country's financial The mechanism of decreasing blood pressure after exercise is because
burden. That is not small and will reduce the quality of life of the elderly exercise can relax blood vessels. So that with blood vessels, dilation
because it increases morbidity and can even cause death (MOH, 2013). blood pressure will drop.
Some of the degenerative diseases most commonly suffered by the elderly The aging process or old age is a natural thing and cannot be stopping.
include, joint disorders, hypertension, cataracts, strokes, mental, According to the data obtained, the number of elderly and life expectancy
emotional disorders, heart disease, and diabetes mellitus (Riskesdas, has increased each year significantly. The physical exercise can be done
2013). to prevent functional decline in the elderly, unusually high blood
The prevalence of hypertension in the world is estimated at 1 billion pressure. However, not all physical activity is suitable for the elderly,
people and nearly 7.1 million deaths each year due to hyp ertension, or given the ability to mobilize the elderly is limited. Therefore, researchers
about 13% of total deaths (Gusmira, 2012). The prevalence of use hypertension gymnastics as a research intervention to reduce blood
hypertension in Indonesia for the population aged over 25 years is 8.3%, pressure in hypertensive elderly who live in Bandungrejosari, Malang
with a male prevalence of 12.2% and women 15.5%. City, Indonesia.

Based on the results of the Ministry of Health's Basic Health Research Method:
(Riskesdas) 2013, around 76% of cases of hypertension in the community This research is a quantitative study with a pre- and post-test design. In
have not been diagnosing. It can be seen from the results of blood pressure this design, the researchers compare the pre-test value (before the
measurements at the age of 18 years and over found the prevalence of intervention) and the post-test amount (after the response). The study
hypertension in Indonesia amounted to 31.7% (MOH RI, 2013). population was all elderly who lived in Malang with 152 people and a
3rd Annual Conference on Orthopedics, Rheumatology and Osteoporosis Conference, March 23-24, 2020 | London, UK
sample of 84 elderly who had hypertension with saturated sampling
Table 3: Classification Blood Pressure By JNC 7
techniques. Hypertension gymnastics is a physical activity carried out in
the form of particular gymnastic movements of hypertension patients. It No Category Pre Test Post Test
carried out for 30 minutes with 5 minutes of warm-up exercises, 20 Frequency % Frequency %
minutes of transitioning campaigns, and 5 minutes of cooling changes.
The frequency of gym is four times in 2 weeks. This exercise aims to 1 Normal 0 0 15 18
preserve blood circulation and stretch stiff muscles in elderly 2 Pre Hypertension 0 0 39 46
hypertension. And zikr is to reduce the stress by concentrate the mind to
3 Hypertension 1 51 61 24 29
God. Data collection using a calibrated Sphygmomanometer, while data
analysis using the Wilcoxon Signed Rank Test. 4 Hypertension 2 33 39 6 7
Ethical clearance: Total 84 100 84 100
This research has already approved by ethical clearance committee at
Faculty of Medicine and Health Science, UIN Maulana Malik Ibrahim,
Effects of Gymnastic and Zikr on Decrease Blood Pressure in the Elderly
Indonesia.
Wilcoxon Signed-Rank Test results of the effect of hypertension
Result: gymnastics and zikr on elderly blood pressure are as follows. Wilcoxon
Signed-Rank Test results pre-test and post-test systole blood pressure
The Characteristic of Respondent
obtained Z count value of 4.370 with a significance value (p-value) of
Table 1: Respondent characteristic 0.001. The significance value of the test (p-value) is smaller than 0.05
No Characteristic Frequency Percentage (%) (0.001 <0.05). So, it is decided that H0 was rejected, which means that
there were significant differences in average systolic blood pressure pre-
1. Gender test and post-test.
Male 30 36 Wilcoxon Signed-Rank Test results pre-test and post-test diastole blood
Female 54 64 pressure obtained Z count value of 4.311 with a significance value (p -
value) of 0.001. The significance value of the test (p -value) is smaller
2 Age
than 0.05 (0.001 <0.05). So, it is decided that H0 was rejected, which
60-75 y.o 57 64 means that there were significant differences in the mean blood pressure
of the diastole pre-test and post-test. Furthermore, the decrease in
>75 y.o 27 36
average systolic blood pressure and diastole pre-test to the post-test of
respondents is showing in Graph 1.
The Blood Pressure of Elderly Graph 1: The decrease in Average Blood Pressure
The average value of systole blood pressure pre-test (153,53) is higher
Table 2: Statistical Tendency of Blood Pressure than the average systole blood test post-test (131.14). So, it can be
concluding that the provision of hypertension gymnastic and zikr
No Statistical Value Pre Test Post Test intervention influences the decrease in respondent systole blood pressure.
Systolic Diastolic Systolic Diastolic The mean diastolic blood pressure pre-test (94.43) is higher than the
average diastole post-test blood pressure test (83.36). So, it can be
1 Lowest 140 80 110 70 concluding that the administration of hypertension gymnastic and zikr
2 Highest 180 100 160 100 intervention influences the decrease in respondent's diastolic blood
pressure.
3 Average 153.53 95.36 131.14 83.36
Discussion:
4 Median 150 90 130 80
This decrease in blood pressure occurs because the blood vessels
5 Standard Deviation 11.46 8.81 14.52 8.33
experience widening and relaxation. Over time, exercise can relax blood
vessels, so that blood pressure drops as well as widening water pipes will
The results of collecting systole and diastolic blood pressure data obtained reduce water pressure. In this case, elderly use can reduce peripheral
by the following statistical tendencies. The statistical value of resistance. Decreased blood pressure can also occur due to reduced heart-
respondent’s blood pressure tendency after the intervention (post-test) pumping activity. The heart muscle in people who exercise regularly is
obtained an average systolic blood pressure of 131.14, mmHg, lowest powerful. So, the heart muscle of individuals who use diligently contract
pressure of 110 mmHg, highest 160 mmHg, the median of 130 mmHg and less than the heart muscle of people who rarely exercise to pump blood
standard deviation of 14.52 mmHg. Furthermore, the diastole blood volume that is same. Because physical exercise activity can cause a
pressure, a pre-test was 83.36 mmHg, the lowest was 70 mmHg, the decrease in heart rate, it will reduce cardiac output, which in turn causes
highest was 100 mmHg, the median was 80 mmHg, and the standard a reduction in blood pressure. Increased cardiac work efficiency is
deviation was 8.33 mmHg. reflected in a reduction of systolic pressure, while a reduction of
peripheral resistance is indicating a decrease in diastolic pressure
(Harber, 2009).
From mental health, it is known that remembrance is a level of psychiatric
It has searched by two researchers, namely Levin and Vander-pool
therapy higher than ordinary psychotherapy. Zikr is an attempt to draw
(Hawari, 2005). They think the same thing in the patients suffering from
closer to Allah by remembering Him. In Islam, dhikr is not a strange
heart and blood vessel disease. From the results of his research, it
thing, but it is a normal thing for every Muslim to do. Remembrance here
concluded that religious activities (worship) could reduce one's risk of
is more functioning as a method of psychotherapy. By zikrs, it will make
suffering from heart and blood vessel disease (hypertension).
the heart peaceful, calm, and not easily swayed by the influence of the
global environment and culture. There are basic spiritual needs that must Therefore, the relaxation of remembrance therapy is used to reduce
be fulfilled. As indicated in verse Az-Zumar, verse 23. physical, emotional, cognitive, and behavioral stressors which result in
increased blood pressure or essential hypertension. One form of an effort
Things like spiritual factors become interesting to study because they are
to relieve nervous tension which is quite easy to do is with relaxation
important factors that also influence the healing process and psychological
therapy of remembrance. This technique forces the individual to
interventions. WHO in 1984 (Hawari, 2005) stated that four things
concentrate on the perceived pressure and then practice it to relax. People
indicate complete human health. That is physically, mentally, socially,
who are stressed, emotionally, usually experience emotional tension.
and spiritually healthy. A fully healthy human being is humans who fulfill
This technique tries to relieve nervous tension so that it can reduce blood
these four pillars of health. In the development of personality, humans
pressure.
have four holistic dimensions, namely organo-biological, psycho-
educative, socio-cultural, and spiritual. Witmer and Sweeny (Burke, Conclusion:
Chauvin, & Miranti, 2005) state that the religious elements in human The majority of the respondent's blood pressure before the intervention
beings, integrate and unite the components of physical, emotional, and was prehypertension (39%). The blood pressure of respondents after the
intellectual needs in the human body in their growth and development. administration of hypertension gymnastics and zikr interventions was
Therefore, human health management, including hypertension sufferers, mostly prehypertension (46%). There is the influence of gymnastics and
must fulfill the four dimensions. The above shows the importance of zikr on elderly blood pressure in Suburb Malang, Indonesia.
spiritual and religious elements in handling stress, especially stress
management in patients with hypertension.
One effort to get closer to the creator is through remembrance. Conflict of Interest Statement:
Remembrance has the power of relaxation that can reduce tension (stress) The author declares that we have no conflict of interest.
and bring peace of mind. Each recitation of memory contains a profound
meaning that can prevent strain. The first reading, Laillahhailallah, means Acknowledgments:
that there is no god worthy of worship except Allah, the existence of This work was supported by Amalia Research Foundation, Indonesia for
godly confession only to God in a belief. Individuals who have the high the academic year 2020
spiritual ability have a strong faith in God. This belief gives rise to active
control, can interpret and accept every unpleasant event in a more positive
direction. And it is convinced that there is something that governs every Reference:
event that happens in the universe. That way, individuals can reduce
1. Azizah., 2011, Keperawatan lanjut usia, Graha Ilmu, Yogyakarta.
tension (stress), overcome health problems, and increase mental strength
quickly (Bogar & Killacky, 2006). 2. Burke, M.T., Chauvin, J.C.,& Miranti, J.G. 2005. Religious and
spiritual issues in counseling: Applications Across Diverse Populations.
The second reading, namely Astagfirullahaladzim, according to Yurisaldi
New York: Brunner-Routledge.
(2010) that the process of remembrance by saying sentences containing
the letters Jahr, such as monotheism and istighfar sentences, will increase 3. Bogar, C.B. & Killacky, D.H. 2006. Resiliency determinants and
the disposal of CO2 in the lungs. The third recitation is Subhanallah, the resiliency processes ampng female adult survivors of childhood sexual
Most Holy of God, where Allah is the Most Holy. So, we should think abuse. American Counseling Association. 84, 318-327.
favorable because it can avoid stress reactions (Sholeh, 2005). 4. Dewi dan Familia, 2010. Hidup Bahagia dengan Hipertensi. Jogjakarta
The fourth reading, Alhamdulillah, is an attitude of gratitude for the : A+ plus Books
fortune that God has given. The effect of gratitude on health, one of which 5. Gusmira, S., 2012, Evaluasi Penggunaan Antihipertensi Konvensional
has been studied by Krouse (2006), which proves that the impact of stress dan Kombinasi Konvensional Bahan Alam pada Pasien Hipertensi di
on health can be reduced by increasing gratitude to God. Puskesmas Wilayah Depok, Makara, Kesehatan, Vol. 16, NO. 2. 77-83.
The fifth reading is Allahu Akbar, where is the real power of God. the vast 6. Hawari, D. 2005. Al Qur’an : Ilmu kedokteran jiwa dan kesehatan
wealth of God, great creation of God, so that it raises an optimistic jiwa. Yogyakarta : PT. Dana Bhakti Prima Yasa.
attitude. An attitude of optimism, a new source of energy in the spirit of
life, and combats despair. 7. Harber, P.M., & Scoot, T. 2009. Aerobic Exercise Training Improves
Whole Muscle And Single Myofiber Size And Function In Older
Other research conducted by Lulu (2002) mentions when dhikr has Woman. Journal Physical Regular Integral Company Physical,10, 11-42.
penetrated all parts of the body even into every cell of the body itself. It
will affect the body (physical) by feeling the vibration of weakness and 8. Krouse, N. 2006. Gratitude toward god, stress, and health in late life.
penetrating and penetrating the dhikr throughout the body. At this time, Research on aging journal, 28: 163.
the human body feels the relaxation of the nerves, the tensions of the soul 9. Lulu. 2002. Dzikir dan ketenangan jiwa : studi pada majelis dzikrul
(stress), as a result of meeting the needs of physical and spiritual. ghofilin, cilandak, ampera raya, Jakarta. Jurnal Tazkiya, Volume 2.
10. Junaidi, I. 2010. Hipertensi Pengenalan, Pencegahan, dan Pengobatan.
Jakarta: PT Bhuana Ilmu Populer.
11. Kemenkes RI, 2013, Buletin Jendela Data dan Informasi Kesehatan,
Kemenkes RI, Jakarta.
12. Komnas Lansia., 2010, Profil Penduduk Lanjut Usia 2009, Jakarta.
13. Kusmana, D. 2009. Hipertensi: De nisi, Prevalensi, Farmakoterapi dan
Latihan Fisik. Cermin Dunia Kedokteran.
14. Mahardani, N.M.A.F., 2010, Pengaruh Senam Jantung Sehat terhadap
Penurunan Tekanan Darah pada Penderita Hipertensi di klub Jantung
Sehat Klinik Kardiovaskuler Rumah Sakit Hospital Cinere tahun 2010.
15. Sholeh, M. & Musbikin, I. 2005. Agama sebagai terapi : Telaah
menuju ilmu kedokteran holistik. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
16. Ridjab DA. Pengaruh Akti tas sik terhadap Tekanan Darah. Jurnal
Kedokteran Atmajaya, Volume 4 No. 2, 2005, hlm 73
17. Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas)., 2013, Kementrian Kesehatan RI,
Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementrian Kesehatan
RI, Jakarta.
18. Sherwood, L., 2005, Fisiologi kedokteran: dari Sel ke Sistem, EGC,
Jakarta.
19. Vitahealth. 2004. Hipertensi (Informasi Lengkap untuk Keluarga dan
Penderitanya). Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
20. Wahyuni, S., 2015, Pengaruh Senam Hipertensi Terhadap Tekanan
Darah ansia di Posyandu Lansia Desa Krandegan Kabupaten Wonogiri,
Skripsi, Program Studi S-1 Keperawatan Stikes Kusuma Husada
Surakarta, Surakarta..
EFEKTIVITAS PROGRESSIVE MUSCLE RELAXATION DENGAN ZIKIR TERHADAP
PENURUNAN TEKANAN DARAH DAN PENURUNAN TINGKAT STRES PADA
PENDERITA HIPERTENSI

Niken Setyaningrum1, Atik Badi’ah2


1
Program Studi Keperawatan, Stikes Surya Global, Yogyakarta
2
Program Studi Keperawatan, POLTEKES Kemenkes, Yogyakarta
Email : nikensetyaningrum7@gmail.com

ABSTRAK
Latar Belakang: Hipertensi merupakan salah satu penyakit mematikan di dunia dan saat ini terdaftar
sebagai penyakit pembunuh ketiga setelah penyakit jantung dan kanker. Berdasarkan sample registration
survey tahun 2014 hipertensi merupakan penyebab kematian nomor lima di Indonesia. Berdasarkan WHO
diperkirakan tahun 2025 angka kejadian hipertensi meningkat 29,2%. Hipertensi berkaitan dengan
kualitas tidur dan tingkat stres karena berhubungan dengan respon saraf simpatis. Jika tidak diidentifikasi
dengan baik hal tersebut dapat memperburuk kondisi penderita hipertensi. Hipertensi dapat dikontrol
dengan terapi non farmakologi dengan menggunakan teknik relaksasi progressive muscle relaxation
dengan zikir.
Tujuan: Penelitian ini adalah untuk mengetahui efektifitas progressive muscle relaxation dengan zikir
terhadap penurunan tekanan darah dan penurunan tingkat stres.
Metode: Rancangan dalam penelitian ini menggunakan Quasi experimental Design with
Comparison Group. Pengambilan sampel penelitian menggunakan purposive sampling. Penelitian
dilakukan diwilayah kerja Puskesmas Gamping 2 Yogyakarta. Besar sampel dalam penelitian ini
sebanyak 40 responden dengan pembagian sampel masi ng-masing 20 responden pada kelompok
intervensi dan kelompok kontrol.
Hasil: Terdapat perbedaan yang signifikan antara kelompok intervensi (PMR dan zikir) dengan
kelompok kontrol (PMR) terhadap penurunan tekanan darah sistol (p<0,01), tekanan darah diastol
(p<0,01) dan penurunan tingkat stres (p<0,05).
Kesimpulan: Teknik progressive muscle relaxation dengan zikir yang dilakukan secara bersamaan
dapat digunakan untuk menurunkan tekanan darah dan menurunkan tingkat stres.

Kata Kunci: Hipertensi, Tingkat Stres, Progressive Muscle Relaxation, Zikir

PENDAHULUAN hipertensi dan pertambahan penduduk saat ini


Hipertensi adalah penyakit yang bisa (Armilawati dkk, 2007).
menyerang siapa saja, baik muda maupun tua, Hubungan antara stres dengan hipertensi
orang kaya maupun orang miskin. Hipertensi terjadi melalui aktivitas saraf simpatis yang dapat
merupakan salah satu penyakit mematikan di meningkatkan tekanan darah secara bertahap
dunia dan saat ini terdaftar sebagai penyakit (Yundini, 2008). Respon terhadap stress
pembunuh ketiga setelah penyakit jantung dan merangsang kelenjar adrenal untuk memproduksi
kanker (Adib, 2009). Saat ini angka penderita hormon kortisol dan epineprin (adrenalin) yang
hipertensi semakin meningkat setiap tahunnya. berpengaruh terhadap sistem endokrin, saraf dan
Sekitar 80% kenaikan kasus hipertensi yang imunitas (Blauer-Wu, 2002 cit Lorentz, 2006).
terjadi terutama di negara berkembang, Endorpin berfungsi menghambat produksi kortisol
diperkirakan meningkat menjadi 1,15 milyar dan epinephin. Menurut Saleh (2010) menyatakan
kasus di tahun 2025 dari 639 juta kasus pada bahwa untuk meningkatkan produksi endorphin
tahun 2000. Prediksi ini didasarkan pada angka bisa dilakukan dengan excersice,
penderita

MEDISAINS: Jurnal Ilmiah Ilmu-ilmu Kesehatan, Vol 16 No 1, APRIL 2018 | Halaman 8


N Setyaningrum, A Badi’ah │ Efektivitas Progressive Muscle Relaxation dengan Zikir terhadap
Penurunan Tekanan Darah dan Penurunan Tingkat Stres pada Penderita Hipertensi

meditasi, sholat atau zikir untuk mendapatkan tekanan darah meningkat langsung ke puskesmas,
ketenangan. pasien hanya mengkonsumsi obat yang diberikan
Terapi farmakologis membutuhkan waktu oleh puskesmas, sampai saat ini belum pernah
yang lama serta memberikan efek samping melakukan latihan non farmakologi untuk
terhadap tubuh, kondisi ini dapat membutuhkan menurunkan tekanan darah. Oleh karena itu perlu
biaya yang mahal, waktu yang panjang serta dapat dipertimbangkan untuk menggunakan pendekatan
meningkatkan kebosanan sehingga berakibat non farmakologis yang sifatnya alami untuk
incompliance terhadap terapi. Terapi non mengendalikan tekanan darah tinggi dan
farmakologis merupakan faktor yang berperan mengendalikan tingkat stres. Penelitian tentang
besar dalam menurunkan tekanan darah sejak lima terapi relaksasi untuk penderita sudah banyak
tahun terakhir ini. Jenis terapi ini meliputi dilakukan tetapi berdasarkan latar belakang
mengubah gaya hidup yang terdiri dari tersebut peneliti ingin menggabungkan antara
menghentikan kebiasaan merokok, menurunkan terapi non farmakologi progressive muscle
berat badan berlebih, menurunkan konsumsi relaxation dengan zikir yang dapat digunakan
alkohol berlebih, latihan fisik, menurunkan untuk menurunkan tekanan darah dan menurunkan
asupan garam dan meningkatkan konsumsi buah tingkat stres pada penderita hipertensi.
dan sayur serta menurunkan asupan lemak (FKUI,
2006; Adib, 2009). METODE
Berdasarkan beberapa penelitian diatas Desain yang digunakan dalam penelitian
dan kecenderungan penambahan angka kejadian ini adalah ”Quasi experimental Design with
hipertensi setiap tahunnya, sifat penyembuhan Comparison Group”. Pada penelitian ini
penyakit yang cukup lama serta komplikasi yang membandingkan perbedaan tekanan darah dan
ditimbulkan dapat menyebabkan pembangunan tingkat stres pada penderita hipertensi yaitu pada
sumber daya manusia menjadi kurang produktif kelompok intervensi progressive muscle
secara sosial dan ekonomis. Beban biaya yang relaxation dengan zikir sedangkan kelompok
ditanggung baik oleh penderita, masyarakat serta kontrol mendapat intervensi progressive muscle
pemerintah akan semakin besar sementara relaxation.
efektifitas dan efisiensi kerja menurun sehingga Populasi pada penelitian ini adalah semua
diperlukan suatu pengelolaan penyakit hipertensi penderita hipertensi primer yang rutin kontrol di
ini dengan baik untuk mencapai tujuan puskesmas Gamping 2 yogyakarta, data yang
pembangunan kesehatan yang lebih berhasil diambil adalah data bulan Januari 2016 yang
(Perry & Potter, 2005). berjumlah 121 orang. Peneliti menghindari adanya
Hasil studi pendahuluan di wilayah kerja drop out dengan menambahkan 10 % dari
puskesmas gamping 2 didapatkan data bahwa 10 perkiraan besar sampel adalah 1,8 dibulatkan
pasien dengan hipertensi semua mengatakan menjadi 2 sehingga besar sampel masing –
bahwa jika merasa pusing dan masing

kelompok berjumlah purposive sampling


20 responden. untuk menentukan
Pengambilan sampel responden yang akan
dalam penelitian ini dipakai dalam

MEDISAINS: Jurnal Ilmiah Ilmu-ilmu Kesehatan, Vol 16 No 1, APRIL 2018 | Halaman 9


N Setyaningrum, A Badi’ah │ Efektivitas Progressive Muscle Relaxation dengan Zikir terhadap
Penurunan Tekanan Darah dan Penurunan Tingkat Stres pada Penderita Hipertensi

penelitian. Penelitian banyak yaitu antara


intervensi dengan sama-sama
dilakukan wilayah umur 50 sampai 69
kelompok kontrol mengalami penurunan
kerja puskesmas tahun dengan nilai
terhadap variabel tekanan darah dan
Gamping 2 70%. Tingkat
tekanan darah tingkat stress. Hasil
Yogyakarta. pendidikan responden
didapatkan hasil p analisis penelitian
Penelitian ini sebayak 42,5%
<0,05 yang berarti menemukan adanya
dilaksanakan selama setingkat SLTP.
terdapat perbedaan perbedaan yang
5 bulan, Juli - Berdasarka pekerjaan
yang signifikan signifikan penuruan
September 2016. responden paling
antara kedua tekanan darah serta
Analisis banyak adalah
kelompok untuk tingkat stress pada
univariat dilakukan berprofesi sebagai
menurunkan tekanan kelompok yang
untuk karyawan swasta
darah sistol dan dilakukan PMR dan
mendiskripsikan sebanyak 57,5%.
diastol. Analisis zikir dengan
semua variabel yang Mayoritas
independen kelompok yang
diteliti. Analisis responden memiliki
sample t test pada diberikan PMR saja
bivariat untuk riwayat keluarga yang
kelompok intervensi dengan nilai p<0,05.
mengetahui mengalami hipertensi
dengan kelompok Bila dilihat dari rerata
perbedaan kelompok 70%, sedangkan untuk
kontrol terhadap skor penurunan
intervensi dan kontrol riwayat merokok 70%
variabel tingkat stres tekanan darah baik
terhadap penurunan responden tidak
didapatkan hasil p sistol maupun diastole
tekanan darah merokok. Seluruh
<0,05 berarti bahwa dan skor penurunan
menggunakan uji responden tidak
terdapat perbedaan tingkt stress,
analisa Mann mempunyai riwayat
yang signifikan kelompok yang
Whitney, sedangkan meminum alkohol,
antara kelompok dilakukan PMR saja
untuk mengetahui sedangkan untuk
PMR dan zikir lebih efektif daripada
perbedaan kelompok lamanya terdiagnosis
(intervensi) dengan kelompok yang
intervensi dan hipertensi sebanyak
kelompok PMR saja diberikan PMR
kelompok kontrol 42,5% berada pada
(control) terhadap dengan zikir secara
terhadap tingkat stres rentang lebih dari 3
tingkat stress pasien bersamaan.
menggunakan tahun (Tabel 1).
hipertensi (Tabel 2). Relaksasi otot
Indeependen sampel t Hasil analisis
progresif bertujuan
wilcoxon pada
test (paired t-test).
kelompok PEMBAHASAN menurunkan
Hasil kecemasan, stres, otot
HASIL
penelitian tegang dan kesulitan
Pada
menemukan baik tidur. Pada saat tubuh
karakteristrik respon
kelompok yang dan pikiran rileks,
didapatkan hasil
diberikan PMR dan secara otomatis
sebagian besar
zikir maupun ketegangan yang
responden adalah
kelompok yang seringkali membuat
perempuan sebanyak
diberikan PMR saja, otot-otot mengencang
65%. Umur paling
MEDISAINS: Jurnal Ilmiah Ilmu-ilmu Kesehatan, Vol 16 No 1, APRIL 2018 | Halaman 10
N Setyaningrum, A Badi’ah │ Efektivitas Progressive Muscle Relaxation dengan Zikir terhadap
Penurunan Tekanan Darah dan Penurunan Tingkat Stres pada Penderita Hipertensi

akan diabaikan
(Ramdhani, 2009).

MEDISAINS: Jurnal Ilmiah Ilmu-ilmu Kesehatan, Vol 16 No 1, APRIL 2018 | Halaman 11


Tabel 1. Karakteristik Responden
Karakteristik Intervensi (n = 20) Kontrol (n = 20)
Frekuensi Persentase Frekuensi Persentase
Jenis Kelamin
Laki-laki 7 35% 7 35%
Perempuan 13 65% 13 65%
Umur
40 - 49 3 15% 2 10%
50 - 59 7 35% 7 35%
60 - 69 6 30% 8 40%
70 - 79 4 20% 3 15%
Pendidikan
Tidak sekolah - - - -
SD 3 15% 3 15%
SLTP 7 35% 10 50%
SLTA 7 35% 5 25%
Perguruan Tinggi 3 15% 2 10%
Pekerjaan
Tidak bekerja 5 25% 4 20%
PNS/TNI/POLRI - - 1 5%
Karyawan Swasta 12 60% 11 55%
Wiraswasta 2 10% 4 20%
Petani 1 5% - -
Riwayat Keluarga
Ada 14 70% 14 70%
Tidak 6 30% 6 30%
Riwayat merokok
Ya 5 25% 7 35%
Tidak 15 75% 13 65%
Riwayat Alkohol
Ya - - - -
Tidak 20 100% 20 100%
Terdiagnoa Hipertensi
< 1 tahun 2 10% 5 25%
1 – 3 tahun 8 40% 8 40%
>3 tahun 10 50% 7 35%

Tabel 2. Perbedaan penurunan tekanan darah dan penurunan tingkat stress antara kelompok intervensi
(PMR dan zikir) dan kelompok kontrol (PMR)
Kelompok n Rerata p-value
Variabel
penurunan
Tekanan Darah Sistol (mmhg) PMR dan zikir 20 14,60 0,001*
PMR 20 26,40
Tekanan Darah Diastol (mmhg) PMR dan zikir 20 15,63 0,006*
PMR 20 25,38
Tingkat Stress PMR dan zikir 20 12,10 0,034**
PMR 20 15,85
Ket: * Wilcoxon Test, ** Independen sample t test

Pada saat kondisi rilek tercapai maka aksi terputus dan stres psikologis akan berkurang.
hipotalamus akan menyesuaikan dan terjadi Tehnik relaksasi yang biasa digunakan adalah
penurunan aktifitas sistem saraf simpatis dan relaksasi otot, relaksasi dengan imajinasi
parasimpatis. Urutan efek fisiologis dan gejala terbimbing, dan respon relaksasi dari Benson
maupun tandanya akan (Smeltzer & Bare, 2002).

Subandi (2002), menyatakan bahwa didalam tubuh manusia terdapat 620 otot skeletal,
otot-otot ini dapat dilatih secara sadar yang
sekuncup dan curah jantung. Terapi relaksasi
tersusun dari ikatan serabut pararel, dan masing-
nafas dalam (deep breathing) dapat meningkatkan
masing serabut terbuat dari sejumlah slim filament
saturasi oksigen, memperbaiki keadaan oksigenasi
yang dapat mengkerut dan memanjang (melebar).
dalam darah, dan membuat suatu keadaan rileks
Apabila beribu-ribu slim filament bekerja dalam
dalam tubuh (Muttaqin, 2009).
koordinasi, maka otot akan berkontraksi, glycogen
Peningkatan oksigen secara tidak langsung
yang berbentuk gula akan terurai menjadi tenaga
dapat menurunkan asam laktat dengan cara
dan asam laktat yang dapat menimbulkan
meningkatkan suplai oksigen dan menurunkan
kelelahan.
kebutuhan oksigen otak, sehingga diharapkan
Ketika otot-otot dalam keadaan rileks,
terjadi keseimbangan oksigen otak. Pernapasan
asam laktat akan dibuang melalui aliran darah,
secara dalam dan lambat dapat menstimulasi
namun bila otot-otot berkontraksi dalam jangka
respons saraf otonom melalui pengeluaran
panjang maka sirkulasi darah menjadi terhambat
neurotransmitter endorphin yang berefek pada
dan kelelahan terbentuk dengan cepat, yang akan
penurunan respons saraf simpatis dan
mengarah pada ketegangan dan menghasilkan rasa
peningkatkan respons parasimpatis.
sakit pada otot-otot leher, bahu dan
Stimulasi saraf simpatis meningkatkan
sebagainya. Penelitian Sutherland dkk,
aktivitas tubuh, sedangkan respons parasimpatis
menunjukkan bahwa perilaku tertentu dapat lebih
lebih banyak menurunkan ativitas tubuh atau
sering terjadi selama periode stres, hal ini dapat
relaksasi sehingga dapat menurukan aktivitas
dikurangi dengan melakukan relaksasi,
metabolik (Velkumary & Madanmohan, 2004).
begitupun dengan penelitian
Stimulasi saraf parasimpatis dan penghambatan
Oktavianis (2010) menyatakan bahwa
stimulasi saraf simpatis pada relaksasi juga
relaksasi otot progresif secara
berdampak pada vasodilatasi pembuluh darah otak
signifikan mampu menurunkan stres kerja pada
yang memungkinkan suplai oksigen otak lebih
pengasuh lanjut usia di panti werdha.
banyak sehingga perfusi jaringan otak diharapkan
Berdasarkan penelitian zikir dengan
lebih adekuat (Denise, 2007; Downey, 2009).
pengaturan nafas dan relaksasi dapat
meningkatkan aktivitas baroreseptor sebagai
KESIMPULAN DAN SARAN
prosesnya memberi impuls aferen mencapai pusat PMR dibarengi dengan zikir ataupun PMR
jantung, selanjutnya meningkatkan aktivitas saja dapat menurunkan tekanan darah dan
sistem saraf parasimpatis dan melepaskan hormon menurunkan tingkat stress pada pasien hipertensi.
asetilkolin yang meningkatkan permeabilitas ion Bagi penderita hipertensi perlu untuk melakukan
kalium di SA node sehingga menurunkan PMR ataupun PMR dibarengi dengan zikir untuk
denyutan di SA node, penurunan transmisi impuls mengendalikan tekanan darahnya.
akan menurunkan denyut jantung, volume
Makasar: FKM UNHAS.
Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Ed 4. (2006).
DAFTAR PUSTAKA Jakarta: FKUI.
Adib, M. (2009). Cara Mudah Memahami dan Denise, M.L. (2007). Sympathetic Storning After
Menghindari Hipertensi, Jantung, Severe Traumatic Brain Injury.Critical
dan Stroke. Yogyakarta: Dianloka Care Nurse Journal, 27 (1), 30-37.
Armilawaty. (2007). Hipertensi dan Faktor Downey, L.V. (2009). The Effects of Deep
Risikonya Dalam Kajian Epidemiologi. Breathing Training on Pain Management
in The Emergency Department.
Breathing Exercise on Autonomic
Southern Medical Journal. 102(7):
Function in Normal Human Volunteers.
688-692.
Indian Journal Respiration. 120(2):
Lorentz, Madeline. (2006). Stress and
115-121.
Psychoneuroimmunology Revisited :
Yundini. 2006. Faktor Risiko Terjadinya
Using Mind Body Interventions to
Hipertensi. Diakses Februari 02, 2015.
Reduce Stress. Alternative Journal of
www.mailarchive.com
Nursing
Muttaqin, Arif. (2009). Buku Ajar Asuhan
Keperawatan Klien dengan
Gangguan Sistem Kardiovaskular
dan Hematologi. Jakarta. Salemba
Medika.
Oktavianis, D. (2010). Efektifitas relaksasi otot
progresif untuk menurunkan tingkat stres
pada pengasuh lanjut usia di Panti
werdha X. Diakses 10 Juni 2015 dari
http://www.distrodoc.com/268127 Potter,
A.P., & Perry, A. (2005). Fundamentals
of Nursing. (6 th Edition). St.Louis
Missouri: Mosby-Year Book, Inc.
Ramdhani, N., & Putra, A.A. (2009).
Pengembangan Multimedia
Relaksasi. diakses tanggal 4 September
2015 dari
http://neila.staff.ugm.ac.id/wordpress/
wp-content/uploads/2009/08/relaksas
iotot.pdf,
Saleh, A.Y. (2010). Berzikir Untuk Kesehatan
Saraf. Jakarta: Zaman
Smeltzer, C.S., & Bare, G.B. (2002). Buku Ajar
Keperawatan Medikal Bedah
Brunner & Suddarth. (Ed 8). Jakarta:
EGC.
Subandi, M.A. (2002). Psikoterapi: pendekatan
konvensional dan kontemporer.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Velkumary, G.K.P.S., & Madanmohan. (2004).
Effect of Short-term Practice of

Anda mungkin juga menyukai