Anda di halaman 1dari 17

NAMA KELOMPOK :

1. SITI NADIFAH (1911011030)


2. HENGKY FAULA A.P (1911011011)
3. SITI NUR AMANAH (19110110113)
4. SILVIA MARGARETA K.F (1911011020)
5. MOCH FOEDHAIL (1911011031)
ANALISIS DATA

No Pengelompokan Data Masalah Etiologi


1 DS: klien mengatakan pusing Risiko Hipertensi
perfusi
DO: jaringan
 TD 170/100mmhg serebral tidak
 Trombosit 69rd/dl efektif
 Hct 33,4

2 DS: Hipertermia Proses infeksi

DO:
 Suhu 37,7ºc
 warna kulit bibir tampak pucat

3 DS : HELLP trombositopenia
syndrome
DO :
 SGOT : 123
 SGPT : 73
 Trombosit 69 rd/dL

4 DS : Defisit Luka post SC


DO : perawatan
 Pasien terpasang kateter
 Rambut tampak lepek

5 DS : Menyusui Post op SC
DO : tidak efektif
 Kolustrum keluar sedikit

6 DS : Pasien mengatakan sangat Pola nafas Depresi sistem


khawatir dengan keadaan bayi tidak efektif syaraf pusat

DO :
 HR 112x/menit
 warna kulit bibir tampak pucat
 RR 26x/menit
 Pasien belum bisa tidur sejak
post SC tadi malam
7 DS : Klien mengatakan belum makan setelah sc Defisit nutrisi Infeksi

DO :
 Konjungtiva tampak anemis
 Warna kulit bibir tampak pucat
 Turgor kulit >3 detik

8 DS : Klien mengatakan belum bisa Gangguan Kondisi post SC


tidur sejak post Sc tadi malam pola tidur
DO :
 klien Post SC
 Klien merasa khawatir

9 DS : Ansietas Status terkini


DO :
 Pasien merasa khawatir dengan keadaan bayi
nya yang sedang kritis

10 DS : Ketidaknyam Kondisi pasca


DO : anan pasca persalinan
 Luka post SC persalinan

DAFTAR DIAGNOSIS KEPERAWATAN


SESUAI PRIORITAS

NO DIAGNOSIS KEPERAWATAN

1 HELLP syndrome b.d trombositopenia d.d SGOT 123, SGPT 73, trombosit 69
rd/dL

2 Risiko perfusi jaringan serebral tidak efektif b.d.


Hipertensi d.d TD 170/100mmhg, Trombosit 69rd/dl, Hct
33,4

3 Pola nafas tidak efektif b.d depresi sistes syaraf pusat d.d HR 112x/menit dan
RR 26x/menit

4 Defisit nutrisi b.d infeksi d.d konjugtiva anemis, warna bibir tampak pucat,
turgor kulit >3 detik

5 Hipertemia b.d proses infeksi d.d Suhu 37,7ºc, warna kulit


bibir tampak pucat

6 Menyusui tidak efektif b.d post op Sc d.d kolustrum keluar sedikit

7 Gangguan pola tidur b.d kondisi post sc d.d klien post Sc dan merasa khawatir

8 Ansietas b.d status terkini d.d merasa khawatir

9 Ketidaknyaman pasca persalinan b.d kondisi pasca persalinan d.d luka post SC

10 Defisit perawatan diri b.d luka post SC d.d terpasang kateter dan rambut tampak
lepek
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN

NO DIAGNOSIS TUJUAN DAN RENCANA TINDAKAN RASIONAL PARAF


KEPERAWATAN KRITERIA HASIL
1. HELLP syndrome b.d Tujuan : meningkatkan a. Pemantauan TTV a. Pemberian obat memungkinkan klien
trombositopenia d.d trombosit dan b. Pemberian obat antihipertensi menurunkan tekanan darah dan
SGOT 123, SGPT 73, menurunkan tekanan c. Penggunaan steroid pada penggunaan obat-obatan untuk
trombosit 69 rd/dL darah trombositopeni menigkatkan jumlah platelet penderita
d. Anjurkan hindari makanan b. Penggunaan steroid agar sistem
TD : 120/80 mmHg berlemak kekebalan tubuh berhenti menyerang
Trombosit : 150-450 rd/dl e. Anjurkan rutin berolahraga dan menghancurkan platelet
SGOT 5–40 µ/L c. Menganjurkan menghindari makanan
SGPT: 7–56 µ/L berlemak dapat menurunkan SGOT dan
SGPT

Risiko perfusi jaringan Tujuan : meningkatkan a. Pemantauan TTV a) Pemberian obat memungkinkan
serebral tidak efektif
b.d hipertensi d.d TD perfusi jaringan pada b. Pemberian obat klien untuk menurunkan tekanan
170/100 mmHg, klien c. Perawatan sirkulasi darah
trombosit 69 rd/dl, Hct
33,4 a. Td 120/80 d. Pemantauan neurologis b) Edukasi program pengobatan
mmHg e. Edukasi program pengobatan memungkinkan klien mengetahui
b. Trombosit 150- pengobatan yang dilakukan
450 rd/dl
c. Hct 36-46
Pola nafas tidak efektif a. Kaji fungsi pernafasan.
b.d depresi sistes syaraf Tujuan : pola napas b. Catat kemampuan untuk a. Penurunan bunyi napas indikasi
pusat d.d HR mengeluarkan sekret.
112x/menit dan RR efektif dalam waktu 24 c. Anjurkan klien untuk latihan atelektasis. akumulasi
26x/menit jam batuk dan nafas dalam. secret/ketidakma mpuan
d. Berikan terapi oksigen.
a. RR 16-20 membersihkan jalan napas sehingga
x/menit otot aksesori digunakan dankerja
b. Nadi 80- pernapasan meningkat.
100x/menit b. Pengeluaran sulit bila secret tebal,
sputum berdarah akibat kerusakan
paru.
c. Batuk efektif membantu
mengeluarkan secret.
a. Kaji tanda dan gejala nafsu
makan menurun
Defisit nutrisi b.d b. Kaji riwayat nutrisi, termasuk
infeksi d.d konjugtiva makanan yang disukai dan yang
anemis, warna bibir Tujuan : deficit nutrisi tidak disukai. a. Mengetahui penyebab
tampak pucat, turgor c. Monitor status hidrasi
kulit >3 detik terpenuhi dalam 24 jam d. Monitor BB harian ketidakseimbangan nutrisi kurang.
e. Berikan vitamin nafsu makan
a. Trombosit 150- b. Mengidentifikasi kebutuhan

450 rd/dl pertimbangan keinganan individu


b. Masukkan dapat memperbaiki masukan diet.
cairan 2500 cc
dalam 24 jam
c. Masukkan
nutrisi minim
1200 kkal dalam
24 jam a. Identifikasi penyebab
d. Makan 3x sehari b. Monitor suhu tubuh
c. Monitor haluaran urine
Hipertermia b.d
proses infeksi d.d d. Anjurkan tirah baring
suhu 37,7 C, warna Tujuan : suhu tubuh e. Kolaborasi pemberian cairan a. Tirah baring dapat mengontrol
bibi tampak lebih
klien Kembali normal dan elektrolit intravena
pucat haluaran urine
dalam waktu 3x24 jam
b. Pemberian cairan dan eletrolit
a. Suhu 36C
intravena dapat mengurangi
-37,5C
dehidrasi
b. Akral hangat,
kering, dan
merah a. Identifikasi kesiapan dan
c. Nadi 80 x/menit kemampuan menerima
RR 16-20 x/menit informasi
Menyusui tidak efektif
b.d post op Sc d.d b. Sediakan materi dan media
a. System pendukung dapat
kolustrum keluar sedikit Tujuan : Setelah pendidikan kesehatan memungkinkan pasien tidak
dilakukan tindakan c. Jadwalkan pendidikan strees dan tidak menyerah
keperawatan 1x24 jam, kesehatan sesuai kesepakatan b. Perawatan payudara dapat
diharapkan status d. Libatkan system pendukung : memungkinkan asi pasien
menyusui membaik. suami, keluarga, tenaga keluar keluar dengan volume
Kriteria Hasil : kesehatan dan masyarakat yg banyak
a. Perlekatan bayi e. Ajarkan perawatan payudara
pada payudara postpartum (mis. memerah
ibu meningkat ASI, pijat payudara, pijat
b. Tetesan pancaran oksitosin)
ASI meningkat
c. Suplai ASI
adekuat
meningkat
d. Kepercayaan diri
1. Ajarkan pasien dan orang
ibu meningkat
terdekat mengenai faktor
Gangguan pola tidur b.d yang berkontribusi terjadinya
kondisi post sc d.d klien
post Sc dan merasa gangguan pola
1. Memberikan informasi dasar
khawatir
Tujuan : klien dapat 2. Sesuaikan lingkungan dalam menentukan rencana
mempertahan (misalnya, cahaya, perawatan.
kebutuhan tidur dalam kebisingan, suhu, kasur dan 2. Mengurangi gangguan saat tidur.
batas normal. tempat tidur) untuk 3. Mengurangi waktu keterjagaan
 Jam tidur meningkatkan tidur. pada malam hari.
 Pola tidur 3. Monitor makanan sebelum 4. Memberi rasa nyaman dan

 Perasaan segar tidur dan intake minuman mempercepat proses tidur.

sesudah tidur yang dapat memfasilitasi / 5. Meningkatkan pola tidur.

 Tidur dari awal mengganggu tidur.

sampai habis di 4. Ajarkan pasien bagaimana

malam hari melakukan relaksasi otot

secara konsisten autogenik atau bentuk non –


farmakologi lainnya untuk
memancing tidur.
5. Mulai / terapkan langkah –
langkah kenyamanan seperti
pijat, pemberian posisi, dan
sentuhan afektif.

Ansietas b.d status


terkini d.d merasa a.) Kaji dan dokumentasikan
khawatir
tingkat kecemasn pasien
termasuk reaksi fisik.
b.) Kaji tanda-tanda vital klien. a.) Tingkat kecemasan pasien dan
c.) Gali bersama klien teknik reaksi fisik tergantung dari tingkat
Tujuan : Ansietas dapat
yang berhasil dan tidak kecemasan yang dialami.
berkurang dibuktikan
berhasil menurunkan ansietas b.) Mengetahui keadaan umum klien
oleh tingkat ansietas
di masa lalu. melalui tanda-tanda vital.
hanya ringan sampai
d.) Kaji faktor budaya (konflik c.) Dengan mengetahui tingkat
sedang, dan selalu
nilai) yang menjadi penyebab pengetahuan pasien, perawat lebih
menunjukkan
ansietas. mudah memberikan pendidikan pada
pengendalian diri
klien secara efesin dan efektif.
terhadap ansietas,
d.) Mengetahui faktor penyebab
konsentrasi, dan
kecemasan yang dialami klien.
koping.
 Merencanakan
strategi koping
untuk situasi
penuh tekanan
 Mempertahanka
n performa
peran.
 Memntau
distorsi persepsi
sensori.
 Memantau
manifestai
perilaku
Ketidaknyaman pasca
persalinan b.d kondisi ansietas.
pasca persalinan d.d
luka post SC  Menggunakan
teknik relaksasi
untuk a. Identifikasi TTV

meredakan b. Monitor pola tidur

ansietas c. Monitor kebutuhan nutrisi


d. Pencegahan infeksi Ketidaknyamanan pasca partum dapat
Tujuan : kenyamanan e. Kolaborasi pemberian obat diketahui dari nutrisi dan pola tidur
klien terpenuhi
a. Td 120/80
Defisit perawatan diri mmHg
b.d luka post SC d.d
terpasang kateter dan b. Nadi 80 x/menit
rambut tampak lepek c. Tidur 6-7 jam/
hari
d. Skala nyeri 1-2 1. .Klien mampu menyebutkan
e. TFU 1 jari a. penyebab tidak
dibawah pusat merawat diri
b. Manfaat menjaga
perawatan diri 1) Meningkatkan pengetahuan
Tujuan : pengetahuan c. Tanda-tanda bersih kliententang tanda-tanda perawatan
klien tentang perawatan dan rapi diri yang baik.
diri adekuat selama 24 d. Gangguan yang 2) Klien dapat menjaga kebersihan
jam dialami jika dirinya secara mandiri.
1. Klien dapat perawatan diri tidak 3) Membantu klien meningkatkan
melakukan diperhatikan harga dirinya
kebersihan diri 2. Klien dapat melaksanakan
secara mandiri. perawatan diri secara Mandi
2. Klien dapat dalam hal:
melakukan a. Kebersihan diri.
berdandan/berhi b. Berdandan
as
FORM PENGKAJIAN POSTNATAL

IMPLEMENTASI

TGL/JAM DX TINDAKAN KEPERAWATAN PARAF

06-06-2021 1 Mengukur TTV, TD : 120/80 mmHg, Nadi 80- Ns


7.30
100x/menit, RR 16-20 x/menit
Pemberian obat antihipertensi

8.00 1 Penggunaan steroid pada trombositopeni, Ns


Trombosit : 150-450 rd/dl

8.40 2 Pemberian obat dan perawatan sirkulasi

9.00 2
Pemantauan neurologis : Hct 36-46

9.15 3
Berikan terapi oksigen

Monitor status hidrasi dan Berikan vitamin nafsu


9.25 4,7
makan : Masukkan cairan 2500 cc dalam 24 jam

9.30
5 Monitor suhu tubuh dan Monitor haluaran urine :
Suhu 36C -37,5C , Akral hangat, kering, dan merah

10.00 9
Kolaborasi pemberian obat anti nyeri

12.00 6
Edukasi perawatan payudara

13.00 10
Edukasi perawatan diri

Dok Prodi Ners


FIKes UNMUH
Jember
FORM PENGKAJIAN POSTNATAL

EVALUASI

TGL/JAM DIAGNOSIS CATATAN PERKEMBANGAN PARAF


KEPERAWATAN
06-06- HELLP syndrome S:
2021 7.30
O:
 SGOT:123
 SGPT : 73
 Trombosit 69 rd/dL
A : masalah Sebagian teratasi
P : rencana tindakan pemberian obat,
dan penggunaan obat-obatan untuk
menigkatkan jumlah platelet
penderita

08.00 Risiko perfusi jaringan S : klien mengatakn pusing


serebral tidak efektif
O:
 TD
170/100m
mhg
 Trombosit
69rd/dl
 Hct 33,4

A : masalah Sebagian teratasi


P : rencana tindakan pemantauan ttv
dan pemantauan neurologis

08.40 Pola nafas S: Pasien mengatakan sangat


khawatir dengan keadaan bayi

O:
 HR 112x/menit
 warna kulit bibir tampak
pucat
 RR 26x/menit

A : masalah Sebagian teratasi


P : rencana tindakan pemberian
terapi oksigen

09.00 Defisit nutrisi S: Pasien mengtakan tidak makan


setelah puasa post SC

O:
 Konjungtiva tampak
anemis
 Warna kulit bibir tampak
pucat
 Turgor kulit >3 detik
Dok Prodi Ners
FIKes UNMUH
Jember
FORM PENGKAJIAN POSTNATAL

A : masalah Sebagian teratasi


P : rencana tindakan pemberian
terapi oksigen

09.15 Hipertemia
S:

O:
 Suhu
37,7ºc
 warna kulit
bibir
tampak
pucat
A : masalah Sebagian teratasi
P : rencana tindakan monitor suhu
dan monitor haluaran
09.25 Menyusui tidak efektif
S:

O : kolustrum
keluar sedikit
A : masalah Sebagian teratasi
P : rencana tindakan edukasi
perawatan payudara

09.30 Gangguan pola tidur


S: Klien mengatakan belum bisa
tidur sejak post Sc tadi malam

O:
 klien Post SC
 Klien merasa khawatir

A : masalah Sebagian teratasi


P : rencana tindakan menyesuaikan
lingkungan dan melakukan relaksasi
otot
10.00 Ansietas

S:

O:
 Pasien merasa khawatir
dengan keadaan bayi nya
yang sedang kritis
A : masalah Sebagian teratasi
P : rencana tindakan mengakaji
12.00 Ketidaknyamanan pasca teknik menurunkan ansietas
persalinan

S:
Dok Prodi Ners
FIKes UNMUH
Jember
FORM PENGKAJIAN POSTNATAL

O:
 Luka post sc
A : masalah Sebagian teratasi
P : rencana tindakan kolaborasi
13.00 Defisit perawatan diri pemberian obat anti nyeri

S:

O:
 Pasien terpasang kateter
 Rambut tampak lepek

A : masalah Sebagian teratasi


P : rencana tindakan edukasi
perawatan diri

Dok Prodi Ners


FIKes UNMUH
Jember

Anda mungkin juga menyukai