Anda di halaman 1dari 13

ANALISIS DATA

No Pengelompokan Data Masalah Etiologi


1. DS : Klien mengatakan pusing Risiko perfusi Hipertensi
DO : jaringan serebral tidak
- Td 170/100 mmhg efektif
- Trombosit 69 rd/dl
- Hct 33,4
2. DS : Hipertermia Proses
DO : Infeksi
- Suhu tubuh 37,7C
3. DS : klien mengatakan bahwa merasa Pola napas tidak Depresi
khawatir dengan bayinya efektif system
DO : saraf pusat
- RR : 26 x/menit
- Denyut Nadi : 112x/menit
4. DS : klien mengatakan belum bisa tidur sejak Gengguan pola tidur Kondisi
post sc pasca oprasi
DO :
- Klien post sc
- Klien tampak khawatir
5. DS : klien memiliki luka pasca sc Ketidaknyamanan Kondisi
DO : pasca persalinan Pasca
- Td 170/100 mmhg Persalinan
- Nadi 112x/menit
- Pola tidur berubah
6. DS : Klien mengatakan belum makan setelah Deficit nutrisi Infeksi
sc
DO :
- Konjungtiva tampak anemis
- Warna kulit bibir tampak pucat
- Turgor kulit >3 detik
7. DS : Risiko perlambatan Tindakan
DO : Klien Post Sc pemulihan pasca oprasi besar
bedah
8. DS : Kesiapan peningkatan Perilaku
DO : tampak adanya dukungan emosi dan menjadi orang tua upaya
pengetahuan pada anak peningkatan
kesehatan
9. DS : Defisit Perawatan Diri Depresi
DO : rambut tampak lepek
10. DS : Gangguan eliminasi Infeksi
DO : klien terpasang kateter urine ginjal dan
saluran
kemih

DAFTAR DIAGNOSIS KEPERAWATAN SESUAI PRIORITAS


NO DIAGNOSIS KEPERAWATAN
1. Risiko perfusi jaringan serebral tidak efektif b.d hipertensi d.d TD 170/100 mmhg,
trombosit 69 rd/dl, Hct 33,4
2. Pola napas tidak efektif b.d depresis system saraf pusat d.d RR 26x/menit, denyut
nadi 112x/menit
3. Deficit nutri b.d infeksi d.d konjungtiva tampak anemis, warna kulit bibir tampak
pucat, turgor kulit >3 detik
4. Hipertermia b.d proses infeksi d.d suhu tubu 37.7c
5. Ketidaknyamanan pasca partum b.d kondisi pasca persalinan d.d klien post sc, Td
170/100 mmhg , nadi 112x/menit, pola tidur berubah
6. Gangguan pola tidur b.d kondisi pasca oprasi d.d klien post sc, klien belum bisa tidur
sejak post sc
7. Gangguan eliminasi urine b.d infeksi ginjal dan saluran kemih d.d klien terpasang
kateter, dibuang kurang lebih 3500 cc
8. Risiko perlambatan pemulihan pasca bedah b.d tindakan oprasi besar d.d klien post
sc terdapat luka yang ditutup kasa kering
9. Defisit perawatan diri b.d depresi d.d rambut tampak lepek
10. Kesiapan peningkatan menjadi orang tua b.d perilaku upaya peningkatan kesehatan
d.d tampak adanya dukungan emosi dan pengetahuan pada anak
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
NO DIAGNOSIS TUJUAN DAN RENCANA TINDAKAN RASIONAL PARAF
KEPERAWATAN KRITERIA HASIL
1. Risiko perfusi jaringan serebral Tujuan : meningkatkan a. Pemantauan TTV a. Pemberian obat
tidak efektif b.d hipertensi d.d TD perfusi jaringan pada klien b. Pemberian obat memungkinkan
170/100 mmhg, trombosit 69 a. Td 120/80 mmHg c. Perawatan sirkulasi klien untuk
rd/dl, Hct 33,4 b. Trombosit 150-450 d. Pemantauan menurunkan
rd/dl neurologis tekanan darah
c. Hct 36-46 e. Edukasi program b. Edukasi program
pengobatan pengobatan
memungkinkan
klien mengetahui
pengobatan yang
dilakukan
2. Pola napas tidak efektif b.d Tujuan : pola napas efektif a. Monitor pola napas a. Pemberian oksigen
depresis system saraf pusat d.d dalam waktu 24 jam b. Monitor bunyi napas dan minuman
RR 26x/menit, denyut nadi a. RR 16-20 x/menit tambahan hangat dapat
112x/menit b. Nadi 80-100x/menit c. Berikan minum memperlancar pola
hangat napas
d. Berikan oksigen b. Pemberian obat
e. Kolaborasi ekspektoran,
pemberian mukolitik membuat
ekspektoran, klien dapat
mukalitik (jika melonggarkan
perlu) saluran napas
3. Deficit nutri b.d infeksi d.d Tujuan : deficit nutrisi a. Monitor status a. Pemberian asupan
konjungtiva tampak anemis, terpenuhi dalam 24 jam hidrasi cairan intravena
warna kulit bibir tampak pucat, a. Trombosit 150-450 b. Monitor BB harian dapat menambah
turgor kulit >3 detik rd/dl c. Berikan asupan nutrisi klien
b. Masukkan cairan cairan b. Pemberian diuretic
2500 cc dalam 24 d. Berikan cairan dapat mengontrol
jam intravena kadar garam yang
c. Masukkan nutrisi e. Kolaborasi diserap ginjal
minim 1200 kkal pemberian diuretic
dalam 24 jam
d. Makan 3x sehari
e. Membrane mukosa
kemerahan
4. Hipertermia b.d proses infeksi d.d Tujuan : suhu tubuh klien a. Identifikasi a. Tirah baring dapat
suhu tubu 37.7c Kembali normal dalam penyebab mengontrol
waktu 3x24 jam b. Monitor suhu tubuh haluaran urine
a. Suhu 36C -37,5C c. Monitor haluaran b. Pemberian cairan
b. Akral hangat, urine dan eletrolit
kering, dan merah d. Anjurkan tirah intravena dapat
c. Nadi 80 x/menit baring mengurangi
d. RR 16-20 x/menit e. Kolaborasi dehidrasi
pemberian cairan
dan elektrolit
intravena
5. Ketidaknyamanan pasca partum Tujuan : kenyamanan klien a. Identifikasi TTV Ketidaknyamanan
b.d kondisi pasca persalinan d.d terpenuhi b. Monitor pola tidur pasca partum dapat
klien post sc, Td 170/100 mmhg , a. Td 120/80 mmHg c. Monitor kebutuhan diketahui dari nutrisi
nadi 112x/menit, pola tidur b. Nadi 80 x/menit nutrisi dan pola tidur
berubah c. Tidur 6-7 jam/ hari d. Pencegahan infeksi
d. Skala nyeri 1-2 e. Kolaborasi
e. TFU 1 jari dibawah pemberian obat
pusat
6. Gangguan pola tidur b.d kondisi Tujuan : pola tidur a. Identifikasi Lingkungan yang tenang,
pasca oprasi d.d klien post sc, terpenuhi dalam 24 jam perubahan pola tidur bersih, dan nyaman
klien belum bisa tidur sejak post a. Tidur 6-7 jam b. Ciptakan lingkungan memudahkan klien untuk
sc b. Tidur tanpa tenang bersih dan istirahat
terbangun nyaman
c. Mengungkapkan c. Minimalkan
perasaan puas gangguan
setelah tidur d. Edukasi terkait pola
d. Lingkungan bersih tidur yang adekuat
dengan e. Jelaskan pentingnya
pencahayaan redup tidur yang adekuat
di malam hari
7. Gangguan eliminasi urine b.d Tujuan : volume cairan a. Identifikasi TTV Gangguan eliminasi urine
infeksi ginjal dan saluran kemih 2500 cc dalam 24 jam b. Monitor eliminasi dapat diketahui dengan
d.d klien terpasang kateter, a. Masukkan cairan urine mengontrol haluaran urine
dibuang kurang lebih 3500 cc 2500 cc dalam 24 c. Catat waktu dan dan asupan cairan
jam haluaran urine
b. Suhu 36C – 37,5C d. Ajarkan mengukur
asupan cairan dan
haluaran urine
e. Kolaborasi
pemberian obat
supositoria uretra
8. Risiko perlambatan pemulihan Tujuan : pemulihan pasca a. Jelaskan tanda dan Pengetahuan yang cukup
pasca bedah b.d tindakan oprasi persalinan pada klien gejala infeksi tentang pencegahan infeksi
besar d.d klien post sc terdapat selama 2 minggu b. Informasikan hasil luka dapat meningkatkan
luka yang ditutup kasa kering a. Skala nyeri 1-2 pemeriksaan lab pemulihan pasca bedah
b. Ekspresi rileks c. Anjurkan mengikuti
c. Luka pasca bedah tindakan pencegahan
tertutup dalam 2 sesuai kondisi
minggu d. Ajarkan cara
d. Kontraksi uterus memeriksa kondisi
pasca partum berat luka / luka sc
e. Tidur 6-7 jam/hari e. Anjurkan kecukupan
nutrisi, cairan, dan
istirahat
9. Defisit perawatan diri b.d depresi Tujuan : pengetahuan klien a. Identifikasi Pemberian pengetahuan
d.d rambut tampak lepek tentang perawatan diri pengetahuan tentang perawatan diri dapat
adekuat selama 24 jam perawatan diri meningkatkan personal
a. Klien mampu b. Identifikasi masalah Hygiene
menyebutkan cara dan hambatan
perawatan luka perawatan diri
b. Klien mampu c. Rencana strategi
melakukan personal edukasi
hygiene selama 24 d. Berikan penguatan
jam positif terhadap
kemampuan yang
didapat
e. Anjurkan perawatan
diri, praktik
perawatan diri, dan
aktifitas sehari-hari
10. Kesiapan peningkatan menjadi Tujuan : kesiapan menjadi a. Identifikasi Pemberian motivasi orang
orang tua b.d perilaku upaya orang tua pengetahuan dan tua untuk meningkatkan
peningkatan kesehatan d.d tampak a. Klien mampu kesiapan orang tua nutrisi serta perkembangan
adanya dukungan emosi dan menyebutkan b. Motivasi orang tua bayi dapat meningkatkan
pengetahuan pada anak perawatan anak c. Jelaskan kebutuhan kesiapan menjadi orang
b. Klien mengetahui nutrisi bayi tua.
pertumbuhan bayi d. Ajarkan
keterampilan
perawatan bayi
e. Ajarkan cara
stimulasi
perkembangan bayi
(merujuk pada
stimulasi Depkes RI)
IMPLEMENTASI
TGL/JAM DX TINDAKAN KEPERAWATAN PARAF
09-02-2021 1 Mengukur TTV, Td 170/100 mmHg, Nadi 112 x/menit, Ns
07.30 RR 26 x/menit
08.00 2,4 Berikan minuman hangat Ns
Berikan oksigen
Kolaborasi pemberian obat
08.30 7 Berikan asupan cairan, cairan intravena, dan diuretic Ns
08.45 1,7 Mengukur TTV, suhu 37,7C Ns
Anjurkan tirah baring
Berikan cairan, elektrolit intravena
09.00 1,8 Mengukur TTV, Td 170/100 mmHg, Nadi 112 x/menit, Ns
RR 26 x/menit
Lakukan pencegahan infeksi
Pemberian obat
09.15 6 Identifikasi perubahan pola tidur, edukasi terkait pola Ns
tidur
09.30 7 Berikan cairan 2500 cc / 24 jam Ns
Berikan cairan 1000 cc
Identifikasi suhu 37,7C
09.45 1,7 Identifikasi TTV, Td 170/100 mmHg, Nadi 112 x/menit, Ns
RR 26 x/menit
Catat waktu dan haluaran urine
Pemberian asupan cairan dan obat supositoria uretra
10.00 9 Ajarkan posisi melakukan personal hygiene dan Ns
perawatan luka
10.30 10 Ajarkan perawatan pada anak, ajarkan perawatan pada Ns
bayi

EVALUASI
TGL/JAM DIAGNOSIS CATATAN PERKEMBANGAN PARAF
KEPERAWATAN
09-02-2021 Risiko perfusi S : klien mengatakan pusing
07.30 jaringan serebral O:
tidak efektif - Td 170/100 mmHg
- Trombosit 69 rd/dl
- Hct 33,4
A : masalah Sebagian teratasi
P : rencana tindakan pemberian obat,
perawatan sirkulasi berlanjut
08.00 Pola napas tidak S:-
efektif O:
- RR 26 x/menit
- Nadi 112 x/menit
A : masalah Sebagian teratasi
P : rencana tindakanberikan minuman
hangat, oksigen, dan pemberian ekspektoran
08.30 Defisit Nutrisi S : klien mengatakan belum makan setelah
sc
O:
- Konjungtiva tampak anemis
- Warna kulit bibir tampak pucat
- Turgor kulit >3 detik
A : masalah Sebagian teratasi
P : rencana tindakan pemberian cairan 2500
cc / 24 jam
08.45 Hipertermia S:-
O : suhu tubuh 37,7C
A : masalah Sebagian teratasi
P : rencana tindakan anjurkan istirahat dan
pemberian cairan elektrolit intravena
09.00 Ketidaknyamanan S : klien memiliki luka pasca sc
pasca partum O:
- Td 170/100 mmHg
- Nadi 112 x/menit
- Pola tidur berubah
A : masalah Sebagian teratasi
P : rencana tindakan perawatan luka dan
pemberian obat
09.15 Gangguan pola S : klien mengatakan belum tidur sejak post
tidur sc
O:
- Klien post sc
- Klien tampak khawatir
A : masalah Sebagian teratasi
P : rencana tindakan edukasi terhadap pola
tidur dan ciptakan lingkungan yang tenang,
bersih, dan nyaman
09.30 Gangguan S:-
eliminasi urine O : klien terpasang kateter kurang lebih
3500 cc
A : masalah Sebagian teratasi
P : rencana tindakan ajarkan mengatur
asupan cairan, dan haluaran urin, serta
lakukan pemberian obat supositoria uretra
09.45 Risiko S:-
perlambatan O : klien post sc
pemulihan pasca A : masalah sebagian teratasi
bedah P : rencana tindakan anjurkan menikuti
tindakan pencegahan infeksi, cara
memeriksa kondisi luka, dan anjurkan
pemenuhan nutrisi, cairan, istirahat
10.00 Deficit perawatan S:-
diri O : rambut klien lepek
A : masalah Sebagian teratasi
P : anjurkan perawatan diri, praktik
perawatan diri, dan aktivitas kehidupan
sehari-hari
10.30 Kesiapan menjadi S:-
orang tua O : tampak adanya dukungan emosi dan
pengertian pada anak
A : masalah Sebagian teratasi
P : rencana tindakan ajarkan perawatan bayi,
kebutuhan nutrisi bayi, dan perkembangan
bayi

Anda mungkin juga menyukai