Anda di halaman 1dari 10

BAB VI

RENCANA PENGOLAHAN

6.1 Tatacara Pengolahan


Pengolahan komoditas tambang dapat dilakukan dengan cara basah dan kering,
hal tersebut tergantung dari sifat mineral dan material yang diolah. Dalam hal ini
pengolahan yang dilakukan untuk komoditas SIRTU adalah dengan cara kering.
Secara garis besar kegiatan pengolahan terdapat beberapa tahapan yang
dilakukan, yaitu:
6.1.1. Feeding (Pengumpanan)
Proses pengumpanan bertujuan untuk mendistribusikan bahan baku yang
sebelumnya di ambil dari stockyard menggunakan wheel loader sehingga umpan
akan masuk secara teratur melalui hopper ke feeder yang kemudian akan
didistribusikan ke dalam alat peremuk crusher.

Sumber:Dok. Pribadi

Gambar 1 Proses Pengumpanan Pada Hopper

6.1.2. Crushing (Peremuk)


Tujuan dari peremukan ini adalah untuk memperkecil ukuran butir sesuai yang
kita inginkan. Adapun untuk menentukan beberapa kali proses peremukan dapat
dilihat dari ukuran umpan terbesar yang masuk dengan produk tebesar yang
diinginkan oleh konsumen. Dari hasil pembagian antara ukuran umpan yang masuk
dengan produk terbesar didapatkan nilai LRR, sehingga dilihat dari nilai LRR
tersebut maka banyaknya proses peremukan dapat ditentukan.

1
Sumber:Dok. Pribadi

Gambar 2 Proses Peremukan Batuan Pada Crushing Plant

6.1.3. Screening (Saringan)


Tujuan dari proses pengayakan adalah untuk mengelompokkan produk dari
proses peremukan sesuai dengan ukuran butir yang ditentukan berdasarkan
permintaan pasar/konsumen. Dari hasil ayakan terakhir akan dikumpulkan di suatu
tempat yang disebut stockpile.

Sumber:Dok. Pribadi

Gambar 3 Proses Screening Memisahkan Berbagai Produk

2
Gambar 4 Skenario Proses Pengolahan Batuan Pada Pabrik Peremuk Batuan

6.2 Peralatan Pengolahan


6.2.1 Jenis
6.2.1.1. Peremuk Primer (Primary Crushing)
Jenis peremuk primer yang akan digunakan adalah Jaw Crusher. Alat ini dipilih
karena peformanya yang tinggi, beroperasi dengan menerapkan penghancur
bertekanan, merupakan salah satu peralatan peremuk batu yang paling terkenal di
dunia. Jaw Crusher sangat ideal dan sesuai untuk penggunaan pada saat
penghancuran tahap pertama.Memiliki kekuatan anti-tekanan dalam menghancurkan
bahan paling tinggi hingga dapat mencapai 320 Mpa. Jaw crusher ini mempunyai
keunggulan struktur sederhana, kinerja stabil, perawatan mudah, menghasilkan
partikel akhir dan rasio penghancuran tinggi. Jadi jaw crusher merupakan salah satu
mesin penghancuran paling penting dalam lini produksi penghancuran batu, mulut
peremuknya cukup lebar untuk batuan ukuran diameter lebih 5 – 10 cm tergantung
kapasitas alatnya. Kapasitas yang akan digunakan adalah 15 – 60 ton/jam.

3
Sumber:Metso

Gambar 5 Primary Crusher (Jaw Crusher)

6.2.1.2. Peremuk Sekunder (Secondary Crushing)


Peremuk sekunder yang akan digunakan adalah cone crusher dengan kapasitas
40 – 60 ton/jam. Alat ini dipilih karena tingkat produksinya tinggi, kualitas produk
yang kubikal, mudah dalam maintenance, dan umur pakai yang panjang. Cara kerja
cone crusher adalah elektromotor memutar main shaft. Pada ujung main
shaft dipasang bevel gear. Putaran bevel gearpada main shaft turut memutar bevel
gear lainnya pada eccentric shaft di main frame. Eccentric shaft berbentuk kerucut
terpancung yang berbeda sumbu dengan bagian atas lebih besar dari bagian
bawahnya. Pada kerucut terpancung ini dipasang mantle cone sehingga jika
eccentric shaft berputar maka mantle cone juga ikut berputar. Jatuhan material
dari feed mouth akan hancur dikarenakan adanya gaya tekan antara mantle
cone yang berputar dengan bowl liner (Concave). Pecahnya batuan pada cone
crusher dapat terjadi jika daya tahan batuan lebih kecil dari gaya
tekan mantle dan bowl liner. Untuk mendapatkan produk dengan ukuran yang kita
inginkan, jarak bowl linerdan mantle dapat diatur dengan memutar adjusting ring

Sumber:Ilustrasi

Gambar 6 Secondary Crusher (Cone Crusher)


4
6.2.1.3. Belt Conveyor
Belt conveyor adalah salah satu alat untuk membawa material hasil proses dari
primery crushing atau secondary crushing. Alat ini diinstalasi sedemikian rupa
sehinga dapat dengan mudah memindahkan material hasil proses. Kapasitas belt
conveyor yang direncanakan adalah 168 ton/jam.

Sumber:Dok. Pribadi

Gambar 7 Belt Conveyor

6.2.1.4. Hopper
Hopper berfungsi sebagai tempat/wadah besar material setelah material di
tumpahkan dari bucket loader menuju primary crusher (jaw crusher). Kapasitas
hopper yang direncanakan adalah 44 m3. Berikut adalah gambar hopper.

Sumber:metso

Gambar 8 Hopper

6.2.1.5. Vibrating Grizzly Screen


Vibrating grizzly screen merupakan ayakan dinamis atau ayakan bergerak.
Material yang akan diayak mengikuti aliran pada posisi kemiringan tertentu.
Permukaan ayakan sangat keras biasanya terbuat dari baja yang dirangkai sejajar

5
dan dipasang miring disesuaikan dengan angle of repose (sudut material) agar
material yang kecil lolos dan yang besar menggelinding. Tujuan digunakan alat ini
adalah mencegah terjadinya over crushing sehingga unit produksi dapat bekerja
dengan maksimum. Kapasitas yang direncanakan adalah 200 ton/jam dengan
dimensi panjang 2,5 m lebar 1 m tinggi 0,75 m.

Sumber:Google
Gambar 9 Grizzly Screen

6.2.1.6. Vibrating Screen Triple Deck


Vibrating screen merupakan ayakan dinamis atau ayakan bergerak. Bentuk dari
alat ini adalah berbentuk jajar genjang pada umumnya dan terdiri dari 3 lapisan
saringan/screen. Prinsip kerja alat vibrating screen adalah feed/material hasil proses
sebelumnya masuk dari atas kemudian feed diayak sambil berjalan, feed akan
masuk lubang jika ukuran feed sesuai dengan ukuran lubang. Feed yang tidak
masuk lubang ayakan/lolos, akan keluar dengan sendirinya dan akan dibawa lagi
oleh belt conveyor untuk di recyle. Kapasitas yang direncakan adalah 300 ton/jam
dengan dimensi panjang 3 m lebar 1,5 m tinggi 1,75 m.

Sumber:Google

Gambar 10 Vibrating Screen Triple Deck


6
6.2.1.7. Load Hauling Dump
Jenis alat muat, angkut dan tumpah yang akan dipakai untuk mengumpan
hopper adalah wheel loader. Kapasitas bucket wheel loader adalah 0,6 m3

Sumber:Dok. Pribadi

Gambar 11 Load Hauling Dump (Wheel Loader)

6.2.2 Jumlah
Jumlah alat yang akan digunakan adalah sebagai berikut:
Tabel 1 Jumlah Alat Yang Diperlukan

NO NAMA ALAT JENIS ALAT JUMLAH


1 PRIMARY CRUSHER JAW 1
2 SECONDARY CRUSHER CONE 1
3 HOPPER TRAPESIUM 1
4 BELT CONVEYOR POLOS 10
5 GRIZZLY SCREEN DINAMIS 1
6 VIBRATING SCREEN TRIPLE DECK 1
7 LOAD HAULING DUMP WHEEL LOADER 1

6.2.3 Kapasitas Alat Pengolahan


Jumlah alat yang akan digunakan adalah sebagai berikut:

Tabel 2 Kapasitas Alat Yang Diperlukan

NO NAMA ALAT JENIS ALAT KAPASITAS JUMLAH


1 PRIMARY CRUSHER JAW 15-60 TPH 1
2 SECONDARY CRUSHER CONE 40-60 TPH 1
3 HOPPER TRAPESIUM 44 M3 1
4 BELT CONVEYOR POLOS 168 TPH 10
5 GRIZZLY SCREEN DINAMIS 200 TPH 1
6 VIBRATING SCREEN TRIPLE DECK 300 TPH 1
7 LOAD HAULING DUMP WHEEL LOADER 0,6 M³ 1
7
6.3 Sarana Penunjang Pengolahan
6.3.1 Penggunaan Energi Listrik
Rencana penggunaan energi listrik untuk menjalankan mesin pengolahan
adalah menggunakan listrk milik PLN, disamping murah dan efisien energi listrik
PLN lebih ramah lingkungan dibandingkan menggunakan genset.

6.3.2 Bengkel/Workshop
Dalam mendukung operasional pabrik peremuk batuan keberadaan bengkel
sangat vital, hal tersebut berkaitan dengan reparasi/perbaikan alat – alat
pendukung pengolahan seperti roller pada conveyor , penambalan plat, dll.
Peralatan bengkel yang direncanakan berupa mesin las listrik, las asitelin, mesin
gerinda potong, dll.

6.4 Kapasitas, Jenis dan Jumlah Produk Pengolahan


Kapasitas produksi pabrik pengolahan batuan yang direncanakan adalah
sebesar 67 m3/hari atau 113 ton/hari. Pada tahap pengolahan, batuan yang diolah
hanya sebesar 20.000 m3/tahun atau 34.000 ton/tahun sesuai produksi raw material
dari tambang dengan prosentase batu 40%, pasir 10% dan tuff 50% dari total
produksi pertahun dari tambang sebesar 50.000 m3/tahun. Berikut adalah hasil
perhitungan dari rencana pengolahan batuan perhitungan lebih lengkap dalam
Lampiran.

Tabel 3 Rencana Jenis Produk dan Jumlah Produk Pengolahan Dalam Tahun 2020

NO DESKRIPSI SATUAN RENCANA TAHUN 2020

1 Batuan yang diolah TON 34.000


2 Produksi TON 33.660
3 Spesifikasi Produk TON
Batu Split -30 mm +20 mm TON 6.298
Batu Split -20 mm +10 mm TON 11.630
Batu Split -10 mm +5 mm TON 12.555
Abu batu TON 3.178
4 TOTAL 33.660

8
6.5 Rencana Pengangkutan Produk Pengolahan
Rencana pengangkutan produk pengolahan menggunakan dump truck dengan
kapasitas 6 – 7 m3 dari lokasi pengolahan batuan menuju jalan PATI -TAYU dan
dilakukan langsung oleh pembeli sehingga pihak pemilik pabrik peremuk tidak
melakukan kegiatan pengangkutan.

6.6 Jadwal Konstruksi

Tabel 4 Jadwal Konstruksi


JUNI JULI
NO KEGIATAN MINGGU MINGGU
I II III IV I II III IV
1 PONDASI PENGOLAHAN
2 KANTOR
3 WORKSHOP/BENGKEL
4 MUSHOLA
5 KAMAR MANDI/WC
6 TEMPAT PENIMBUNAN BBM
7 RUANG P3K
8 TEMPAT MOBIL DAN MOTOR

6.7 Rencana Biaya KOnstruksi

Tabel 5 Rincian Biaya Konstruksi Pabrik Pengolahan

D KONSTRUKSI 43.485.000
Pondasi Pengolahan 84 M² 230.000 19.320.000
Kantor 1 Unit 35 M² 200.000 7.000.000
workshopBengkel 1 unit 84 M² 110.000 9.240.000
Mushola 1 unit 12 M² 100.000 1.200.000
Parkir mobil dan motor 1 unit 75 M² 15.000 1.125.000
Ruang P3K 1 unit 9 M² 200.000 1.800.000
Kamar mandi/WC 8 M² 200.000 1.600.000
Tempat Penimbunan BBM 20 M² 110.000 2.200.000

9
10

Anda mungkin juga menyukai