Anda di halaman 1dari 17

MANAJEMEN KEPERAWATAN

KONSEP PERENCANAAN DALAM KEPERAWATAN

DOSEN PEMBIMBING :
NS.CANDRA SYAHPUTRA, M.KEP

DISUSUN OLEH :
FITRI HAYATI (1701011011)

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS DHARMAS INDONESIA
TAHUN AJARAN 2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur  kami panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan kesempatan dan kesehatan kepada kami sehingga kami bisa menyelesaikan
tugas makalah ini. Dan tidak lupa pula kami panjatkan syukur kami kepada Nabi
Muhammad SAW yang telah membawa kami dari alam kebodohan menjadi alam yang
penuh dengan ilmu pengetahuan seperti sekarang ini. Tak lupa pula kami ucapkan
terimakasih kepada dosen pembimbing kami, bapak CANDRA SYAHPUTRA yang telah
memberikan ilmu dalam mata kuliah ini.

Dalam makalah ini kami membahas mengenai KONSEP PERENCANAAN DALAM


KEPERAWATAN. Kami selaku penyusun makalah ini berharap supaya makalah ini dapat
bermanfaat dan dapat dipergunakan dengan baik dalam perkuliahan.

Kami menyadari bahwa makalah ini belumlah sangat sempurna oleh karena itu kami
sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca supaya
makalah ini bisa menjadi lebih baik.

Dharmasraya, 13 maret 2021

Penulis

PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang

Setiap organisasi perlu melakukan suatu perencanaan dalam setap kegiatan


organisasinya, baik erencanaan produksi, perencanaan rekrutmen karyawan baru,
program penjualan produk baru, maupun perencanaan anggarannya.
Perencanaan (planning) merupakan proses dasar bagi organisasi untuk memilih sasaran
dan menetapkan bagaimana cara mencapainya. Oleh karena itu, perusahaan harus
menetapkan tujuan dan sasaran yang hendak dicapai sebelum melakukan prosesproses
perencanaan.

Perencanaan diperlukan dan terjadi dalam berbagai bentuk organisasi, sebab


perencanaan ini merupakan proses dasar manajemen di dalam mengambil suatu
keputusan dan tindakan. Perencanaan diperlukan dalam jenis kegiatan baik itu kegiatan
oranisasi, perusahaan maupun kegiatan di masyarakat, dan perencanaan ada dalam setiap
fungsi-fungsi manajemen, karena fungsi-fungsi tersebut hanya dapat melaksanakan
keputusan-keputusan yang telah ditetapkan dalam perencanaan.

Perencanaan merupakan tahapan paling penting dari suatu fungsi manajemen,


terutma dalam menghadapi lingkungan eksternal yangberubah dinamis. Dalam era
globalisasi ini, perencanaan harus lebih mengandalkan prosedur yang rasional dan
sistematis dan bukan hanya pada intuisi dan firasat (dugaan).

Pokok pembahasan pada makalah ini berfokus pada elemen-elemen tertentu dari
proses perencanaan dan proses yang sangat berhubungan dengan pemecahan masalah dan
pengambilan keputusan. Kemudian memperkenalkan konsep perencanaan dan
menyajikan sejumlah pendekatan untuk mengefektifkan perencanaan dari berbagai jenis.

Dalam manajemen, perencanaan adalah proses mendefinisikan tujuan organisasi,


membuat strategi untuk mencapai tujuan itu, dan mengembangkan rencana aktivitas kerja
organisasi. Perencanaan merupakan proses terpenting dari semua fungsi manajemen
karena tanpa perencanaan fungsi-fungsi lain pengorganisasian, pengarahan, dan
pengontrolan tak akan dapat berjalan.

1.2. Tujuan
Sesuai dengan masalah yang dihadapi maka makalah ini bertujuan untuk :

(1) mengetahui pengertian perencanaan;

(2) mengetahui macam-macam perencanaan;

(3) mengetahui apa saja hambatan yang ada dalam perencanaan dan cara mengatasinya.

(4) mengetahui misi,visi dan filosofi perencanaan,

(5) mengetahui tujuan perencanaan,

(6) mengetahui budgeting dalam perencanaan

PEMBAHASAN
A. Defenisi

Perencanaan secara garis besar diartikan seagai proses mendefinisikan tujuan


organisasi, membuat strategi untuk mencapai tujuan itu, dan mengembangkann rencana
aktivitas kerja organisasi. Pada dasarnya yang dimaksud perencanaan yaitu memberi
jawaban atas pertanyaan-pertanyaan apa(what), siapa (who), kapan (when),
dimana (where), mengapa (why), dan bagaimana (how). Jadi perencanaan yaitu fungsi
seorang manajer yang berhubungan dengan pemilihan dari sekumpulan kegiatan-kegiatan
dan pemutusan tujuan-tujuan, kebijaksanaan-kebijaksanaan serta programprogram yang
dilakukan. Perencanaan merupakan proses terpenting dari semua fungsi manajemen
karena tanpa perencanaan berjalan. Rencana dapat berupa rencana informal atau secara
formal. Rencana informal adalah rencana yang tidak tertulis dan bukan merupakan tujuan
bersama anggota suatu organisasi. Sedangkan rencana formal adalah rencana tertulis yang
harus dilaksanakan suatu organisasi dalam jangka waktu tertentu. Rencana formal adalah
merupakan bersama anggota korporasi, artinya setiap anggota harus mengetahui dan
menjalankan rencana itu. Rencana formal dibuat untuk mengurangi ami guitar dan
menciptakan kesepahaman tentang apa yang harus dilakukan.

Dalam sebuah perencanaan terdapat unsur-unsur perencanaan. Perencanaan yang


baik harus dapat menjawab enam pertanyaan yang disebut sebagai unsurunsur
perencanaan. Unsur pertama adalah tindakan apa yang harus dikerjakan, kedua ada
sebabnya rindakan tersebut harus dilakukan, ketiga dimana tindakan tersebut dilakukan,
keempat kapa tindakan tersebut dilakukan, kelima siapa yang akan melakukan tindakan
tersebut, dan yang terakhir bagaimana cara melaksanakan tindakan tersebut.

            Defenisi menurut para ahli

 Garth N.Jone, Perencanaan adalah suatu proses pemilihan dan pengembanngan dari
pada tindakan yang paling baik untuk pencapaian tugas.
 M.Farland, Perencanan adalah suatu fungsi dimana pimpinan kemungkinan
mengunakan sebagian pengaruhnya untuk mengubah daripada wewenangnya.
 Kusmiadi (1995), Perencanaan adalah  proses dasar yang kita gunakan  untuk memilih
tujuan-tujuan dan menguraikan bagaimana cara pencapainnya
 Abdulrachman (1973), Perencanaan adalah pemikiran rasional berdasarkan fakta-
fakta dan atau perkiraan yang mendekat (estimate) sebagai persiapan untuk
melaksanakan tindakan-tindakan kemudian.
 Siagian (1994), Perencanaan adalah keseluruhan proses pemikiran dan penetuan
secara matang daripada hal-hal yang akan dikerjakan di masa yang akan datang dalam
rangka pencapaian yang telah ditentukan.
 Terry (1975), Perencanaan adalah pemilihan dan menghubungkan fakta-fakta,
membuat serta menggunakan asumsi-asumsi yang berkaitan dengan masa datang dengan
menggambarkan dan merumuskan kegiatan-kegiatan tertentu yang diyakini diperlukan
untuk mencapai suatu hasil tertentu.

B. Tujuan perencanaan

 Standar pengawasan,
 Mengetahui kapan pelaksanaan dan selesainya
 Mengetahui siapa saja yang terlibat Mendapatkan kegiatan yang sistematis termasuk
biaya dan kualitas pekerjaan
 Meminimalkan kegiatan yang tidak produktif dan menghemat biaya, tenaga dan
waktu Memberikan gambaran menyeluruh mengenai kegiatan pekerjaan
 Menyerasikan dan memadukan beberapa sub kegiatan
 Mendeteksi hambatan kesulitan yang bakal ditemui
 Mengarahkan pada pencapaian tujuan.

Stephen Robbins dan Mary Coulter mengemukakan empat tujuan perencanaan

 Tujuan pertama adalah untuk memberikan pengarahan baik untuk manajer maupun
karyawan nonmanajerial. Dengan rencana, karyawan dapat mengetahui apa yang harus
mereka capai, dengan siapa mereka harus bekerja sama, dan apa yang harus dilakukan
untuk mencapai tujuan organisasi. Tanpa rencana, departemen dan individual mungkin
akan bekerja sendiri-sendiri secara serampangan, sehingga kerja organisasi kurang
efesien.
 Tujuan kedua adalah untuk mengurangi ketidakpastian. Ketika seorang manajer membuat
rencana, ia dipaksa untuk melihat jauh ke depan, meramalkan perubahan,
memperkirakan efek dari perubahan tersebut, dan menyusun rencana untuk
menghadapinya.
 Tujuan ketiga adalah untuk meminimalisir pemborosan. Dengan kerja yang terarah dan
terencana, karyawan dapat bekerja lebih efesien dan mengurangi pemborosan. Selain itu,
dengan rencana, seorang manajer juga dapat mengidentifikasi dan menghapus hal-hal
yang dapat menimbulkan inefesiensi dalam perusahaan.
 Tujuan yang terakhir adalah untuk menetapkan tujuan dan standar yang digunakan
dalamfungsi selanjutnya, yaitu proses pengontrolan dan pengevalusasian. Proses
pengevaluasian atau evaluating adalah proses membandingkan rencana dengan
kenyataan yang ada. Tanpa adanya rencana, manajer tidak akan dapat menilai kinerja
perusahaan

Tipe-tipe perencanaan

a. Berdasarkan luasnya

1. Strategic; rencana yang berlaku bagi organisasi secara keseluruhan, menjadi sasaran
umum organisasi tersebut, dan berusaha menetapkan organisasi tersebut ke dalam
lingkungannya
2. Operasional; rencana yang memerinci detail cara mencapai sasaran menyeluruh
Rencana strategic cenderung mencakup kerangka waktu yang lebih panjang,
sedangkan rencana strategic biasanya hanya kisaran bulanan, mingguan, dan harian.
Rencana strategic juga mencakup perumusan sasaran, sedangkan rencana oerasional
mendefinisikan berbagai cara untuk mencapai sasaran

b. Berdasarkan kerangka waktu


 Jangka Panjang
 Jangka Pendek

c. Berdasarkan kehususan
 Pengarah; rencana yang fleksibel dan yang menjadi pedoman umum
 Pemerinci; rencana yang mendefinisikan dengan jelas dan tidak member ruang untuk
penafsiran
d. Berdasarkan frekuensi
 Sekali Pakai; rencana yang digunakan satu kali saja yang secara khusus dirancang
untuk memenuhi kebutuhan situasi yang unik
 Terus Menerus; rencana yang berkesinambungan yang menjadi pedoman bagi
kegiatan-kegiatan ang dilakukan secara berulang-ulang

B. Visi,misi dan filosofi dalam perencanaan


Visi adalah cara pandang jauh ke depan kemana organisasi harus dibawa agar
dapat eksis, antisipatif dan inovatif. Visi adalah suatu gambaran yang menantang tentang
keadaan masa depan yang diinginkan oleh organisasi.

Berdasarkan hal tersebut, maka penetapan visi, sebagai bagian dari perencanaan
strategis, merupakan suatu langkah penting dalam perjalanan suatu organisasi. Visi tidak
hanya penting pada waktu mulai berkarya, tetapi juga pada kehidupan organisasi itu
selanjutnya. Kehidupan organisasi sangat dipengaruhi oleh perubahan lingkungan
internal dan eksternal. Oleh karenanya, visi organisasi juga harus menyesuaikan dengan
perubahan tersebut.

Pada hakekatnya tidak ada visi organisasi, yang ada adalah visi-visi pribadi dari
Sanggota organisasi.  Namun kita harus mampu merumuskan gambaran bersama
mengenai masa depan, berupa komitmen murni tanpa adanya rasa terpaksa. Visi adalah
mental model masa depan, dengan demikian visi harus menjadi milik bersama dan
diyakini oleh seluruh anggota organisasi.

Misi merupakan pernyataan yang menetapkan tujuan organisasi dan sasaran yang


ingin dicapai. Pernyataan misi membawa organisasi kepada suatu fokus. Misi
menjelaskan mengapa organisasi itu ada, apa yang dilakukannya, dan bagaimana
melakukannya.

Misi adalah sesuatu yang harus dilaksanakan oleh organisasi agar tujuan
organisasi dapat terlaksana dan berhasil dengan baik. Dengan pernyataan misi tersebut,
diharapkan seluruh pegawai dan pihak yang berkepentingan dapat mengenal organisasi
dan mengetahui peran dan program-programnya serta hasil yang akan diperoleh dimasa
mendatang.
Sejalan dengan hal tersebut di atas, maka Pusat Data dan Informasi Pertanian
telah membuat pernyataan misi, yang merupakan cita-cita dan landasan kerja yang harus
diikuti dan didukung oleh keseluruhan anggota organisasi dan secara eksplisit
menyatakan apa yang harus dicapai dan kegiatan spesifik apa yang harus dilaksanakan

FILOSOFI

Filosofi keperawatan adalah pernyataan keyakinan tentang keperawatan dan


manifestasi dan nilai-nilai dalam keperawatan yang digunakan untk berfikir dan bertindak
(chitty, 1997). Oleh karena itu filosofi keperawatan dibangun diatas kepercayaan tentang
manusia, lingkungan kesehatan dan keperawatan sebagaimana terdapat dalam paradigma
keperawatan.

Total Quality Manajemen (TQM) menurut W. Edwards Deming adalah sebagai suatu dasar
filosofi manjemen, karakteristik filosofi tersebut meliputi :

1. Institusi diberikan keleluasaan kewenangan dalam menentukan tujuan yang hendak dicapai
dan staf mempunyai otonomi dalam pengambilan keputusan tentang tugas yang diemban.

2. Institusi diajarkan untuk membuat keputusan dalam meningkatkan kwalitas yang kerja dan
produktifitas kerja.

3. Penekanan TQM adalah memonitor kwalitas dimana secara terus-menerus mengumpulkan


data dengan pendekatan ilmiah kearah peningkatan kwalitas.

4. Rencana strategi untuk masa depan dapat melalui pembentukan suatu komitmen tentang
kwalitas dan produktifitas.

5. TQM terus berupaya memenuhi kebutuhan masyarakat (pasar): baik secara kwalitas dan
produktifitas untuk mencapai suatu kesepakatan dengan pihak kostumer (internal dan
eksternal).

Filosofi pelayanan keperawatan pada tatanan klinik/rumah sakit ditekankan pada:

2. Hak pasien untuk mendapatkan pelayanan dan menetukan kehidupannya


3. Setiap pasien harus dihargai sama tanpa membeda-bedakan agama, suku, warna kulit,
status, dan jenis kelamin.

4. Asuhan keperawatan yang diberikan harus ditujukan pada pemenuhan kebutuhan


individu.

5. Asuhan keperawatan yang diberikan sebagai bagian integral dan pelayanan kesehatan
lainnya.

6. Perlunya koordinasi dan kerjasama dalam memanfaatkan cumber daya yang ada dalam
mencapai tujuan organisasi

7. Perlunya evaluasi secara terus-menerus terhadap semua pelayanan keperawatan yang


diberikan.

2. MISI

1. Menyediakan asuhan keperawatan yang efektif dan efisien dalam membantu kesehatan
pasien yang optimal setelah pulang dari rumah sakit.

2. Membantu mengembangkan dan mendorong suasana yang kondusif bagi pasien dan staf
keperawatan/non keperawatan

3. Mengajarkan, mengarahkan, dan membantu dalam kegiatan profesional keperawatan.

4. Turut serta dalam bekerjasama dengan semua anggota tim kesehatan yang ada di rumah
sakit/tempat kerja.

Rumus sukses untuk mencapai Visi dan Misi :


                   S= V + M1 + M2

SV + M1 =  Serba tanggung

V + M2   = Melamun

MI + M2 = Sampai ditempat yang salah

Keterangan :

       S    : Sukses

      V    : Visi

       M1 : Misi

       M2 : Motivasi

Visi yang dimaksudkan adalah perawat/manajer keperawatan harus mempunyai suatu


pandangan dan pengetahuan luas tentang manajemen dan proses perubahan yang tterjadi saat
ini dan yang akan datang yaitu tentang produk, sosial ekonomi, politik yang akan berdampak
terhadap pelayanan kesehatan.

Misi diartikan sebagai suatu langkah-langkah nyata dari profesi keperawatan dalam
melaksanakan visi yang telah ditetapkan, yaitu menjaga dan mangawasi suatu proses
profesionalisasi keperawatan Indonesia agar terus berjalan

C. Butgeting perencanaan dalam manajemen keperawatan

Budget (Anggaran) adalah suatu rencana yang disusun secara sistematis, yang
meliputi seluruh kegiatan perusahaan yang dinyatakan dalam unit (kesatuan) moneter dan
berlaku untuk jangka waktu (periode) tertentu yang akan datang.
Dari pengertian di atas nampaknya bahwa suatu Budget mempunyai empat unsur, yaitu:

1. Rencana

2. Meliputi seluruh kegiatan perusahaan

3. Dinyatakan dalam unit moneter

4. Jangka waktu tertentu yang akan datang

5. Manfaat Budget

Manfaat Budget terdiri dari tiga pokok, yaitu :

 Sebagai pedoman kerja


Yang mana berfungsi sebagai pedoman kerja dan memberikan arahan serta sekaligus
memberikan target-target yang harus dicapai oleh kegiatan-kegiatan perusahaan diwaktu
yang akan datang.

 Sebagai alat pengawasan kerja


Budget berfungsi pula sebagai tolok ukur, sebagai alat pembanding untuk mengevaluasi
realisasi kegiatan perusahaan nanti. Dengan membandingkan apa yang tertuang di dalam
Budget dengan apa yang dicapai oleh realisasi kerja perusahaan, dapatlah dinilai apakah
perusahaan telah sukses bekerja atau kah kurang sukses bekerja.

 Sebagai alat pengkoordinasian kerja


Budget berfungsi sebagai alat untuk mengkoordinasikan kerja agar semua bagian-bagian
yang terdapat didalam perusahaan dapat saling menunjang, saling bekerja sama dengan
baik untuk menuju ke sasaran yang telah ditetapkan. Dengan demikian kelancaran
jalannya perusahaan akan lebih terjamin.

 Proses Penyusunan Budget


Sebagaiman telah dijelaskan di atas, suatu Budget dapat berfungsi dengan baik bilamana
tafsiran-tafsiran (forecast) yang termuat didalamnya cukup akurat, sehingga tidak jauh
berbeda dengan realisasinya nanti. Untuk bisa melakukan penafsiran secara lebih akurat,
diperlakukan sebagai data, informasi dan pengalaman, yang merupakan faktor-faktor
yang harus dipertimbangkan didalam menyusun Budget

 Prosedur Penyususnan Budget

Pada dasarnya yang berwenang dan bertanggung jawab atau menyusun Budget serta
pelaksanaan kegiatan Budgeting lainnya, ada ditangan pimpinan tertinggi perusahaan. Hal ini
disebabkan karena pimpinan tertinggi perusahaanlah yang paling berwewenang dan paling
bertanggung jawab atas kegiatan-kegiatan perusahaan secara keseluruhan.

Namun demikian tugas menyiapkan dan menyusun Budget serta kegiatan-kegiatan


Budgeting lainnya tidak harus ditangani sendiri oleh pimpinan tertinggi perusahaan,
melainkan dapat didelegasikan kepada bagian lain dalam perusahaan. Adapaun siapa-siapa
atau bagian apa yang diserahi tugas memprsiapkan dan menyusun Budget tersebut sangat
tergantung pada struktur organisasi dari masing-masing perusahaan. Akan tetapi pada garis
besarnya tugas mempersiapkan dan menyususn Budget ini dapat didelegasikan kepada :

Bagian administrasi, bagian perusahan yang kecil. Hal ini disebabkan karena bagi
perusahaan yang kecil, kegiatan-kegiatan perusahaan tidak terlalu kompleks, sederhana,
dengan ruang lingkup yang terbatas, sehingga tugas penyusunan Budget dapat diserahkan
kepada salah satu bagian saja dari perusahaan yang bersangkutan, dan tidak perlu banyak
melibatkan secara aktif seluruh bagian-bagian yang ada dalam perusahaan.

Panitia Budget, bagian perusahan yang besar. Hal ini disebabkan karena bagi
perusahaan besar, kegiatan-kegiatan perusahaan cukup kompleks, beraneka ragam dengan
ruang lingkup yang cukup luas, sehingga Bagian Administrasi tidak mungkin dan tidak
mampu lagi untuk menyusun Budget sendiri tanpa partisipasi aktif bagian-bagian lain dalam
perusahaan. Oleh sebab itu tugas menyusun Budget perlu melibatkan semua unsur yang
mewakili semua bagian yang ada di dalam perusahaan, yang duduk dalam Panitia Budget.
Tim penyusunan Budget ini biasanya diketuai oleh pimpinan perusahaan (misalnya Wakil
Direktur) dengan anggota-anggota yang mewakili Bagian Pemasaran, Bagian Produksi,
Bagian Pembelanjaan, serta Bgaian Personalia.
Di dalam Panitia Budget inilah dilakukan pembahasan-pembahasan tentang rencana-
rencana kegiatan yang akan datang, sehingga Budget yang tersusun nanti merupakan
kesepakatan bersama, sesuai dengan kondisi, fasilitas serta kemampuan masing-masing
bagian secara terpadu. Kesepakatan bersama ini penting agar pelaksanaan Budget nanti
benar-benar didukung oleh seluruh bagian yang ada dalam perusahaan, sehingga
memudahkan terciptanya kerja sama yang saling menunjang dan terkoordinasikan dengan
baik.

Baik Budget yang disusun oleh Bagian Administrasi (perusahaan kecil), maupun yang
disusun oleh Panitia Budget (perusahaan besar), barulah merupakan Rancangan Budget atau
Draft Budget (tentative budget). Rancangan Budget inilah yang diserahkan kepada pimpinan
tertinggi untuk disahkan serta ditetapkan sebagai Budget yang defenitif.

Sebelum disahkan oleh pimpinan tertinggi perusahaan, masih dimungkinkan untuk


diadakan perubahan-perubahan terhadap rancangan tersebut, dan dimungkinkan pula untuk
diadakannya pembahsan-pembahasan antara pimpinan tertinggi perusahaan dengan pihak
yang diserahi tugas menyusun Rancangan Budget tersebut. Setelah disahkan oleh pimpinan
tertinggi perusahaan, maka Rancangan Budget tersebut telah menjadi Budget yang defenitif

Kegiatan perencanaan yang dipakai di ruang MPKP meliputi perumusan visi, misi, filosofi.
Sedangkan untuk jenis perencanaan yang diterapkan adalah:

a)    Rencana harian adalah kegiatan yang dilaksanakan oleh perawat sesuai dengan perannya
masing-masing. Rencana harian dibuat sebelum operan dan dilengkapi saat operan
dan pre conferenceContoh terlampir.
b)   Rencana bulanan
 Rencana bulanan karu
Setiap akhir bulan kepala ruangan melakukan evaluasi hasil nilai MPKP dan
berdasarkan hasil evaluasi tersebut kepala ruangan akan membuat rencana tindak
lanjut dalam rangka peningkatam kualitas hasil. Kegiatan yang mencakup bulanan
karu adalah:
 Membuat jadwal dan memimpin case conference
 Membuat jadwal dan memimpin pendidikan kesehatan kelompok keluarga
 Membuat jadwal dinas
 Membuat jadwal petugas menerima pasien baru
 Memimpin rapat bulanan perawat
 Membuat jadwal supervise dan penilaian kinerja ketua tim dan perawat pelaksana
 Melakukan audit dokumentasi
 Membuat laporan bulanan.

Contoh rencana bulanan kepala ruangan terlampir.

 Rencana bulanan ketua tim


Setiap akhir bulan ketua tim melakukan evaluasi tentang keberhasilan kegiatan yang
dilakukan ditimnya. Kegiatan-kegiatan yang mencakup rencana bulanan katim adalah:

 Mempresentasikan kasus dalam case conference


 Memimpin pendidikan kesehatan kelompok keluarga
 Melakukan supervise perawat pelaksana.

Contoh rencana bulanan ketua tim terlampir

c)    Rencana tahunan


Setiap akhir tahun kepala ruangan mengevaluasi hasil kegiatan dalam satu tahun yang
dijadikan sebagai acuan rencana tindak lanjut serta penyusunan rencana tahunan
berikutnya. Rencana kegiatan tahunan mencakup:
 Menyusun laporan tahunan yang berisitentang kinerja MPKP baik proses kegiatan
serta evaluasi mutu pelayanan.
 Melaksanakan rotasi tim untuk penyegaran anggota masing-masing tim.
 Pengembangan SDM dalam bentuk rekomendasi peningkatan jenjang karir perawat
(pelaksana menjadi katim, katim menjadi karu), rekomendasi untuk melanjutkan
pendidikan formal, membuat jadual, untuk mengikuti pelatihan-pelatihan.
 
PENUTUP

A. Kesimpulan

Perencanaan adalah suatu proses pemilihan dan pemikiran yang


menghubungkan fakta-fakta berdasarkan asumsi-asumsi yang berkaitan dengan masa
datang dengan menggambarkan dan merumuskan kegiatan-kegiatan tertentu yang
diyakini diperlukan untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu dan menguraikan bagaimana
pencapaiannya.

B. Saran

Untuk itu apabila kita sebagai perawat dalam memimpin kita harus terlebih
dahulu memmbuat suatu perencanaan terhadap setiap tindakan yang dilakukan.

 
DAFTAR PUSTAKA

Handoko, T. Hani. 1999. Manajemen. BPFE – Yogyaka

Stoner, James A.F. 1996. Manajemen (Terjemahan). Penerbit Erlangga – Jakarta

Griffin. 2003. Pengantar Manajemen. Penerbit Erlangga – Jakarta

BUKU Pengantar manajemen keperawatan

Anda mungkin juga menyukai