Ftri Hayati (Kons3p Manajemen Keperawatan)
Ftri Hayati (Kons3p Manajemen Keperawatan)
DOSEN PEMBIMBING :
NS.CANDRA SYAHPUTRA, M.KEP
DISUSUN OLEH :
FITRI HAYATI (1701011011)
Puji dan syukur kami panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan kesempatan dan kesehatan kepada kami sehingga kami bisa menyelesaikan
tugas makalah ini. Dan tidak lupa pula kami panjatkan syukur kami kepada Nabi
Muhammad SAW yang telah membawa kami dari alam kebodohan menjadi alam yang
penuh dengan ilmu pengetahuan seperti sekarang ini. Tak lupa pula kami ucapkan
terimakasih kepada dosen pembimbing kami, bapak CANDRA SYAHPUTRA yang telah
memberikan ilmu dalam mata kuliah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini belumlah sangat sempurna oleh karena itu kami
sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca supaya
makalah ini bisa menjadi lebih baik.
Penulis
PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang
Pokok pembahasan pada makalah ini berfokus pada elemen-elemen tertentu dari
proses perencanaan dan proses yang sangat berhubungan dengan pemecahan masalah dan
pengambilan keputusan. Kemudian memperkenalkan konsep perencanaan dan
menyajikan sejumlah pendekatan untuk mengefektifkan perencanaan dari berbagai jenis.
1.2. Tujuan
Sesuai dengan masalah yang dihadapi maka makalah ini bertujuan untuk :
(3) mengetahui apa saja hambatan yang ada dalam perencanaan dan cara mengatasinya.
PEMBAHASAN
A. Defenisi
Garth N.Jone, Perencanaan adalah suatu proses pemilihan dan pengembanngan dari
pada tindakan yang paling baik untuk pencapaian tugas.
M.Farland, Perencanan adalah suatu fungsi dimana pimpinan kemungkinan
mengunakan sebagian pengaruhnya untuk mengubah daripada wewenangnya.
Kusmiadi (1995), Perencanaan adalah proses dasar yang kita gunakan untuk memilih
tujuan-tujuan dan menguraikan bagaimana cara pencapainnya
Abdulrachman (1973), Perencanaan adalah pemikiran rasional berdasarkan fakta-
fakta dan atau perkiraan yang mendekat (estimate) sebagai persiapan untuk
melaksanakan tindakan-tindakan kemudian.
Siagian (1994), Perencanaan adalah keseluruhan proses pemikiran dan penetuan
secara matang daripada hal-hal yang akan dikerjakan di masa yang akan datang dalam
rangka pencapaian yang telah ditentukan.
Terry (1975), Perencanaan adalah pemilihan dan menghubungkan fakta-fakta,
membuat serta menggunakan asumsi-asumsi yang berkaitan dengan masa datang dengan
menggambarkan dan merumuskan kegiatan-kegiatan tertentu yang diyakini diperlukan
untuk mencapai suatu hasil tertentu.
B. Tujuan perencanaan
Standar pengawasan,
Mengetahui kapan pelaksanaan dan selesainya
Mengetahui siapa saja yang terlibat Mendapatkan kegiatan yang sistematis termasuk
biaya dan kualitas pekerjaan
Meminimalkan kegiatan yang tidak produktif dan menghemat biaya, tenaga dan
waktu Memberikan gambaran menyeluruh mengenai kegiatan pekerjaan
Menyerasikan dan memadukan beberapa sub kegiatan
Mendeteksi hambatan kesulitan yang bakal ditemui
Mengarahkan pada pencapaian tujuan.
Tujuan pertama adalah untuk memberikan pengarahan baik untuk manajer maupun
karyawan nonmanajerial. Dengan rencana, karyawan dapat mengetahui apa yang harus
mereka capai, dengan siapa mereka harus bekerja sama, dan apa yang harus dilakukan
untuk mencapai tujuan organisasi. Tanpa rencana, departemen dan individual mungkin
akan bekerja sendiri-sendiri secara serampangan, sehingga kerja organisasi kurang
efesien.
Tujuan kedua adalah untuk mengurangi ketidakpastian. Ketika seorang manajer membuat
rencana, ia dipaksa untuk melihat jauh ke depan, meramalkan perubahan,
memperkirakan efek dari perubahan tersebut, dan menyusun rencana untuk
menghadapinya.
Tujuan ketiga adalah untuk meminimalisir pemborosan. Dengan kerja yang terarah dan
terencana, karyawan dapat bekerja lebih efesien dan mengurangi pemborosan. Selain itu,
dengan rencana, seorang manajer juga dapat mengidentifikasi dan menghapus hal-hal
yang dapat menimbulkan inefesiensi dalam perusahaan.
Tujuan yang terakhir adalah untuk menetapkan tujuan dan standar yang digunakan
dalamfungsi selanjutnya, yaitu proses pengontrolan dan pengevalusasian. Proses
pengevaluasian atau evaluating adalah proses membandingkan rencana dengan
kenyataan yang ada. Tanpa adanya rencana, manajer tidak akan dapat menilai kinerja
perusahaan
Tipe-tipe perencanaan
a. Berdasarkan luasnya
1. Strategic; rencana yang berlaku bagi organisasi secara keseluruhan, menjadi sasaran
umum organisasi tersebut, dan berusaha menetapkan organisasi tersebut ke dalam
lingkungannya
2. Operasional; rencana yang memerinci detail cara mencapai sasaran menyeluruh
Rencana strategic cenderung mencakup kerangka waktu yang lebih panjang,
sedangkan rencana strategic biasanya hanya kisaran bulanan, mingguan, dan harian.
Rencana strategic juga mencakup perumusan sasaran, sedangkan rencana oerasional
mendefinisikan berbagai cara untuk mencapai sasaran
c. Berdasarkan kehususan
Pengarah; rencana yang fleksibel dan yang menjadi pedoman umum
Pemerinci; rencana yang mendefinisikan dengan jelas dan tidak member ruang untuk
penafsiran
d. Berdasarkan frekuensi
Sekali Pakai; rencana yang digunakan satu kali saja yang secara khusus dirancang
untuk memenuhi kebutuhan situasi yang unik
Terus Menerus; rencana yang berkesinambungan yang menjadi pedoman bagi
kegiatan-kegiatan ang dilakukan secara berulang-ulang
Berdasarkan hal tersebut, maka penetapan visi, sebagai bagian dari perencanaan
strategis, merupakan suatu langkah penting dalam perjalanan suatu organisasi. Visi tidak
hanya penting pada waktu mulai berkarya, tetapi juga pada kehidupan organisasi itu
selanjutnya. Kehidupan organisasi sangat dipengaruhi oleh perubahan lingkungan
internal dan eksternal. Oleh karenanya, visi organisasi juga harus menyesuaikan dengan
perubahan tersebut.
Pada hakekatnya tidak ada visi organisasi, yang ada adalah visi-visi pribadi dari
Sanggota organisasi. Namun kita harus mampu merumuskan gambaran bersama
mengenai masa depan, berupa komitmen murni tanpa adanya rasa terpaksa. Visi adalah
mental model masa depan, dengan demikian visi harus menjadi milik bersama dan
diyakini oleh seluruh anggota organisasi.
Misi adalah sesuatu yang harus dilaksanakan oleh organisasi agar tujuan
organisasi dapat terlaksana dan berhasil dengan baik. Dengan pernyataan misi tersebut,
diharapkan seluruh pegawai dan pihak yang berkepentingan dapat mengenal organisasi
dan mengetahui peran dan program-programnya serta hasil yang akan diperoleh dimasa
mendatang.
Sejalan dengan hal tersebut di atas, maka Pusat Data dan Informasi Pertanian
telah membuat pernyataan misi, yang merupakan cita-cita dan landasan kerja yang harus
diikuti dan didukung oleh keseluruhan anggota organisasi dan secara eksplisit
menyatakan apa yang harus dicapai dan kegiatan spesifik apa yang harus dilaksanakan
FILOSOFI
Total Quality Manajemen (TQM) menurut W. Edwards Deming adalah sebagai suatu dasar
filosofi manjemen, karakteristik filosofi tersebut meliputi :
1. Institusi diberikan keleluasaan kewenangan dalam menentukan tujuan yang hendak dicapai
dan staf mempunyai otonomi dalam pengambilan keputusan tentang tugas yang diemban.
2. Institusi diajarkan untuk membuat keputusan dalam meningkatkan kwalitas yang kerja dan
produktifitas kerja.
4. Rencana strategi untuk masa depan dapat melalui pembentukan suatu komitmen tentang
kwalitas dan produktifitas.
5. TQM terus berupaya memenuhi kebutuhan masyarakat (pasar): baik secara kwalitas dan
produktifitas untuk mencapai suatu kesepakatan dengan pihak kostumer (internal dan
eksternal).
5. Asuhan keperawatan yang diberikan sebagai bagian integral dan pelayanan kesehatan
lainnya.
6. Perlunya koordinasi dan kerjasama dalam memanfaatkan cumber daya yang ada dalam
mencapai tujuan organisasi
2. MISI
1. Menyediakan asuhan keperawatan yang efektif dan efisien dalam membantu kesehatan
pasien yang optimal setelah pulang dari rumah sakit.
2. Membantu mengembangkan dan mendorong suasana yang kondusif bagi pasien dan staf
keperawatan/non keperawatan
4. Turut serta dalam bekerjasama dengan semua anggota tim kesehatan yang ada di rumah
sakit/tempat kerja.
SV + M1 = Serba tanggung
V + M2 = Melamun
Keterangan :
S : Sukses
M1 : Misi
M2 : Motivasi
Misi diartikan sebagai suatu langkah-langkah nyata dari profesi keperawatan dalam
melaksanakan visi yang telah ditetapkan, yaitu menjaga dan mangawasi suatu proses
profesionalisasi keperawatan Indonesia agar terus berjalan
Budget (Anggaran) adalah suatu rencana yang disusun secara sistematis, yang
meliputi seluruh kegiatan perusahaan yang dinyatakan dalam unit (kesatuan) moneter dan
berlaku untuk jangka waktu (periode) tertentu yang akan datang.
Dari pengertian di atas nampaknya bahwa suatu Budget mempunyai empat unsur, yaitu:
1. Rencana
5. Manfaat Budget
Pada dasarnya yang berwenang dan bertanggung jawab atau menyusun Budget serta
pelaksanaan kegiatan Budgeting lainnya, ada ditangan pimpinan tertinggi perusahaan. Hal ini
disebabkan karena pimpinan tertinggi perusahaanlah yang paling berwewenang dan paling
bertanggung jawab atas kegiatan-kegiatan perusahaan secara keseluruhan.
Bagian administrasi, bagian perusahan yang kecil. Hal ini disebabkan karena bagi
perusahaan yang kecil, kegiatan-kegiatan perusahaan tidak terlalu kompleks, sederhana,
dengan ruang lingkup yang terbatas, sehingga tugas penyusunan Budget dapat diserahkan
kepada salah satu bagian saja dari perusahaan yang bersangkutan, dan tidak perlu banyak
melibatkan secara aktif seluruh bagian-bagian yang ada dalam perusahaan.
Panitia Budget, bagian perusahan yang besar. Hal ini disebabkan karena bagi
perusahaan besar, kegiatan-kegiatan perusahaan cukup kompleks, beraneka ragam dengan
ruang lingkup yang cukup luas, sehingga Bagian Administrasi tidak mungkin dan tidak
mampu lagi untuk menyusun Budget sendiri tanpa partisipasi aktif bagian-bagian lain dalam
perusahaan. Oleh sebab itu tugas menyusun Budget perlu melibatkan semua unsur yang
mewakili semua bagian yang ada di dalam perusahaan, yang duduk dalam Panitia Budget.
Tim penyusunan Budget ini biasanya diketuai oleh pimpinan perusahaan (misalnya Wakil
Direktur) dengan anggota-anggota yang mewakili Bagian Pemasaran, Bagian Produksi,
Bagian Pembelanjaan, serta Bgaian Personalia.
Di dalam Panitia Budget inilah dilakukan pembahasan-pembahasan tentang rencana-
rencana kegiatan yang akan datang, sehingga Budget yang tersusun nanti merupakan
kesepakatan bersama, sesuai dengan kondisi, fasilitas serta kemampuan masing-masing
bagian secara terpadu. Kesepakatan bersama ini penting agar pelaksanaan Budget nanti
benar-benar didukung oleh seluruh bagian yang ada dalam perusahaan, sehingga
memudahkan terciptanya kerja sama yang saling menunjang dan terkoordinasikan dengan
baik.
Baik Budget yang disusun oleh Bagian Administrasi (perusahaan kecil), maupun yang
disusun oleh Panitia Budget (perusahaan besar), barulah merupakan Rancangan Budget atau
Draft Budget (tentative budget). Rancangan Budget inilah yang diserahkan kepada pimpinan
tertinggi untuk disahkan serta ditetapkan sebagai Budget yang defenitif.
Kegiatan perencanaan yang dipakai di ruang MPKP meliputi perumusan visi, misi, filosofi.
Sedangkan untuk jenis perencanaan yang diterapkan adalah:
a) Rencana harian adalah kegiatan yang dilaksanakan oleh perawat sesuai dengan perannya
masing-masing. Rencana harian dibuat sebelum operan dan dilengkapi saat operan
dan pre conferenceContoh terlampir.
b) Rencana bulanan
Rencana bulanan karu
Setiap akhir bulan kepala ruangan melakukan evaluasi hasil nilai MPKP dan
berdasarkan hasil evaluasi tersebut kepala ruangan akan membuat rencana tindak
lanjut dalam rangka peningkatam kualitas hasil. Kegiatan yang mencakup bulanan
karu adalah:
Membuat jadwal dan memimpin case conference
Membuat jadwal dan memimpin pendidikan kesehatan kelompok keluarga
Membuat jadwal dinas
Membuat jadwal petugas menerima pasien baru
Memimpin rapat bulanan perawat
Membuat jadwal supervise dan penilaian kinerja ketua tim dan perawat pelaksana
Melakukan audit dokumentasi
Membuat laporan bulanan.
A. Kesimpulan
B. Saran
Untuk itu apabila kita sebagai perawat dalam memimpin kita harus terlebih
dahulu memmbuat suatu perencanaan terhadap setiap tindakan yang dilakukan.
DAFTAR PUSTAKA