Anda di halaman 1dari 4

”LAMUNAN SESA’AT”

Bel pergantian jam pelajaran berbunyi, Bu Nisa meraih Hp yang ada diatas meja, dan
melihat jam yang tergantung didinding kelas, sudah jam 8.40 berarti bu Nisa harus segera
meninggalkan kelas karena jam mengajarnya sudah habis. Setelah menutup pelajaran dan
menjawab salam dari siswa, Bu Nisa melempar senyum kepada seluruh siswa dan segera
berlalu meninggalkan mereka.

Sampai diruangan majelis guru Bu Nisa tertegun sesaat, dia teringat pertanyaan yang tadi
dilontarkan Al Rahman, salah seorang siswa kelas VII 1 yang sehari-sehari berperilaku sangat
santun dan ramah. “ Bunda saya boleh bertanya ? silakan nak, tapi… Al Rahman Nampak ragu-
ragu untuk melanjutkan. Bu Nisa mendekati Rahman, “ apa yang mau kamu tanyakan ? silahkan
? kata Bu Nisa. Akhirnya dengan sedikit berbisik Rahman berkata “ ibu kok kurus kali ? banyak
fikiran ya bu ? Bu Nisa hanya tersenyum , tanpa menjawab pertanyaan Rahman dan berucap “
terimakasih ya nak.

Beberapa bulan terakhir berat badan Bu Nisa memang menurun. Karena ada beberapa
permasalahan yang terjadi, dan harus di selesaikan, kadang membuat nafsu makan dan
istirahat berkurang. Hal itulah yang menjadi penyebab menurunnya berat badab Bu Nisa, muka
oval bu Nisa terlihat tirus, dan perwakan wajah nya nampak menua.

Lamunan Bu Nisa buyar seketika saat mendengar ucapan salam dari seorang guru yang baru
masuk ke ruangan majlis guru, eh… Bu Nisa melamun ya ? ada kelas nggak ? tanya bu Pipit
sambil menghampiri Bu Nisa. Nggak .. , udah habis jadwal untuk hari ini jawab Bu Nisa dengan
santai. Ke kantin yuuk ? saya lapar sambung Bu Pipit. Ayok Laah…

Dengan sedikit malas akhirnya Bu Nisa mengikuti ajakan Bu Pipit. Banyak makanan yang di
sediakan di Kantin sekolah, namun tak satu pun yang menggugah selera Bu Nisa. Akhirnya Bu
Nisa hanya minum teh panas dan memakan sepotong roti. Lain dengan Bu Pipit, dia Makan
dengan lahap. Karena memang lapar. Setelah selesai makan mereka pun meninggalkan kantin,
kembali menuju ruangan majelis guru. Dan mereka pun asyik dengan pekerjaan masing-masing.
Tak lama berselang bel pergantian jam pun berbunyi, Bu Pipit siap-siap meuju kelas
berikutnya, sementara Bu Nisa kembali melanjutkan menulis Cerpen yang sudah ditulis
beberapa hari yang lalu. Jari-jari lentik Bu Nisa menari-nari diatas keyboard lapotop yang
umurnya sudah cukup tua. Kata demi kata mengalir bagaikan air, kini Bu Nisa sudah menulis
sepuluh lembar cerpen yang berjudul “ Motivasi Tak Sengaja “. Namun tiba-tiba tangan Bu
Nisa terhenti menekan keyboard laptop karena bagian kiri perutnya terasa agak sakit. Dengan
sedikit membungkuk Bu Nisa melangkah perlahan menuju tempat penyimpanan gelas dan
piringyang ada di bagian belakang kantor majelis guru, dengan maksud akan mengambil segelas
air panas untuk mengurangi rasa sakit yang ia rasakan. Tiba-tiba pandangan Bu Nisa kabur dan
semua nampak gelap…. Bu Nisa pingsan…

Bersambung…
TUGAS

BAHASA INDONESIA

OLEH

WILDAN SHALEH AMRAN

KLS XI MIA 2

MAN 3 KOTA PEKANBARU


MOTIVASI TAK SENGAJA

Menjadi seorang guru sudah saya jalani selama lebih kurang dua puluh tiga tahun, banyak
kenangan yang sudah terukir, baik kenangan manis maupun kenangan pahit. Sepanjang
perjalanan saya menjadi seorang guru bagi saya merupakan pekerjaan yang sangat
menyenangkan, menghadapi anak yang heterogen dan berasal dari kalangan yang berbeda-
beda harus dengan seni tersendiri.

Anda mungkin juga menyukai