Anda di halaman 1dari 16

PERANCANGAN WEBSITE PENJUALAN MENGGUNAKAN

FRAMEWORK CODEIGNITER PADA LE GITA CAKES


PONTIANAK

LAPORAN KERJA PRAKTEK

OLEH:

ANANDA APRILYA
NIM. 182102027

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA


PEMINATAN TEKNOLOGI WEB

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER PONTIANAK


PONTIANAK
2021
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Teknologi informasi pada saat ini berkembang pesat di berbagai bidang

kehidupan manusia. Penggunaan internet saat ini dirasakan manfaatnya dalam

berbagai bidang dan seluruh masyarakat khususnya teknologi web. Tantangan baru

teknologi web khususnya untuk para penyedia informasi adalah bagaimana

menyajikan informasi dengan cepat, tepat dan mudah dijangkau oleh seluruh

lapisan masyarakat serta dapat diakses oleh berbagai media dan dengan berbagai

platform. (Zakir, A., 2016). Pada era globalisasi, pertukaran informasi melaju

dengan sangat cepat. Banyak informasi yang berlalu lalang, seperti perusahaan

sudah mulai beramai-ramai membuat website mereka sendiri untuk memasarkan

produk perusahaan mereka. Menurut Sibero (2013:11) web adalah suatu sistem

yang berkaitan dengan dokumen digunakan sebagai media untuk menampilkan

teks, gambar, multimedia, dan lainnya pada jaringan internet”.

Teknologi internet mempunyai dampak positif yang sangat besar pada dunia

perdagangan dan bisnis. Hanya dari rumah atau ruang kantor, calon pembeli dapat

melihat spesifikasi produk pada layar komputer, mengakses informasinya,

memesan dan membayar dengan pilihan yang tersedia. Calon pembeli dapat

menghemat waktu dan biaya karena tidak perlu datang ke toko atau tempat transaksi
sehingga dapat mengambil keputusan dengan cepat. Perkembangan website tentu

saja tidak lepas dari teknologi yang terus digunakan dan dikembangkan oleh

developer tersebut, salah satu teknologi web sangat berkembang dan menjadi

perhatian saat ini ialah framework.

Framework merupakan kerangka kerja untuk mengembangkan aplikasi

berbasi website maupun desktop. Framework yang digunakan untuk membangun

sebuah website yang sedang popular saat ini seperti CodeIgniter. CodeIgniter

merupakan framework yang diklaim memiliki eksekusi tercepat dibandingkan

dengan framework lainnya (A A Wicaksono, Dkk, 2016). Dikemukakan oleh

Novianto (2016) menyatakan bahwa CodeIgniter ialah suatu framework aplikasi

basis website yang mempunyai sifat free digunakan untuk merancang aplikasi.

Tujuan utama pengembangan CodeIgniter merupakan untuk menolong

pengembang dalam pembuatan aplikasi yang lebih kilat daripada menulis seluruh

code dari sini serta codeigniter ialah salah satu framework PHP tercepat yang

terdapat dikala ini. (Romadon, 2019). Peranan framework CodeIgniter untuk

menghasilkan website adalah untuk membantu memudahkan pengembang untuk

bisa membuat suatu aplikasi berbasis website dengan sangat cepat dan memberikan

kemudahan dibandingkan dengan membuat menggunakan koding murni atau

membuat dari awal pemograman.

Dalam perusahaan, proses penjualan kepada konsumen merupakan

keberhasilan suatu perusahaan, untuk itu diperlukan cara untuk mempermudah


proses tersebut. Penggunaan internet merupakan salah satu aspek penunjang proses

penjualan, dengan adanya internet setiap komputer dapat bertukar data maupun

informasi dengan sangat mudah. Sehingga peluang bisnis khususnya bagi

perusahaan dengan memanfaatkan teknologi internet dan website semakin besar.

Selama ini sistem penjualan masih mengandalkan media interaksi dengan

konsumen secara langsung dan konsumen yang akan membeli harus datang ke toko

secara langsung. Kendala lain yang dihadapi Le Gita Cakes, pengolahan data

pemesanan konsumen yang masih menggunakan prosedur konvensional, meskipun

cukup baik namun dirasa proses penjualan dan pengecekan stok masih kurang

efektif dan menyita banyak waktu dikarenakan pengelolaan data masih dilakukan

secara manual di buku catatan, lalu akan direkap menggunakan aplikasi Ms.Excel.

Penelitian terdahulu Perancangan dan Pembuatan Website E-Commerce

Penjualan Kue Kering pada UD. Pawon Kue Surabaya oleh Nararindra

Inggitasukma Sakshita, Djoni Haryadi Setiabudi, Silvia Rostianingsih (2017).

Penelitian ini dibuat untuk mempermudah customer yang tinggal jauh dari Toko

UD Pawon Kue Surabaya untuk melihat katalog produk, dan melakukan transaksi

pembelian produk kapanpun dan dimanapun customer berada. Hasil akhir dari

pembuatan website ini adalah dapat melakukan pencarian daftar produk dengan

cepat, dapat melakukan transaksi pembelian dengan mudah, dan dapat mengetahui

status pesanan dengan mudah. Owner juga dapat melihat laporan penting seperti

laporan laba rugi, laporan penjualan, dan laporan stok produk.


Penelitian kedua yaitu Perancangan Website Sebagai Media Promosi dan

Penjualan Produk oleh Victor Marudut Mulia Siregar (2018). Hampir semua bisnis,

baik menengah maupun kecil, telah menggunakan teknologi untuk mempromosikan

produk-produknya dengan berbagai cara termasuk dengan menggunakan media

internet yaitu website. Hasil akhir dari pembuatan website ini adalah konsumen

diberikan kemudahan dalam pemilihan produk karena pada web ini telah dilengkapi

fasilitas info produk secara rinci dan memudahkan admin dalam mengolah produk,

pemesanan, pengiriman karena semua fitur dan menu tersusun secara sistematis.

Dengan demikian, perancangan website penjualan sangat dibutuhkan,

sehingga dapat diolah perusahaan untuk memasarkan barang sebagaimana

kebutuhan produk yang diperlukan oleh konsumen. Integrasi dan koordinasi

merupakan elemen penting untuk melakukan upaya sinkronisasi proses penjualan

perusahaan sehingga bila semuanya dilakukan dengan baik maka efisiensi biaya

akan diperoleh dan menguntungkan bagi perusahaan.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas dapat dirumuskan masalah yang akan

dibahas oleh penelitian ini yaitu “Bagaimana menghasilkan website Le Gita Cakes

menggunakan framework CodeIgniter?”

1.3 Batasan Masalah

Agar pembahasan penelitian ini lebih terarah, maka penulis akan

merancang website toko kue ini, mulai dari informasi kue, pemesanan kue dan
metode pembayaran yang digunakan oleh konsumen dapat dilakukan dengan cara

transfer uang antar rekening. Pada pembuatan website ini juga penulis

menggunakan framework CodeIgniter yang akan membantu memudahkan

pengembang untuk bisa membuat suatu aplikasi berbasis website dengan sangat

cepat dan memberikan kemudahan.

1.4 Ruang Lingkup

Ruang lingkup penelitian yang dimaksud untuk memerikan fokus pada

permasalahan yang diteliti oleh penulis, yaitu merancang website penjualan pada

Le Gita Cakes, yang terbagi menjadi dua fitur yaitu, front end pada pengguna dan

back end pada staff atau admin. Perancangan pada front end berfungsi untuk

menampilkan produk yang ditawarkan kepada pembeli. Sedangkan halaman back

end berfungsi untuk admin yang ingin memasukkan data produk.

Dalam penulisan laporan kerja praktek ini, penulis mengambil objek

penelitian pada Le Gita Cakes Pontianak. Metode perancangan yang digunakan

adalah Extreme Programming, sumber data yang mendukung dalam penelitian

adalah data primer dan data sekunder. Perancangan website menggunakan bahasa

pemograman PHP, penggunaan MYSQL sebagai database. Sedangkan alat bantu

perancangan pemodelan yang digunakan adalah UML (Unified Modeling

Languange). Pemesanan melalui website ini dapat menghemat waktu dan biaya

dibandingkan dengan pemesanan secara langsung datang ke toko, dan pembeli

dapat melihat katalog produk yang dapat dilihat di halaman website.

1.5 Tujuan dan Manfaat Penelitian


Ada beberapa tujuan dan manfaat yang akan dicapai oleh peneliti. Tujuan

dan manfaat tersebut diharapkan bisa menjadi bahan pertimbangan bagi pihak yang

membutuhkan. Adapun tujuan dan manfaat dari penelitian ini adalah:

1.5.1 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian yang dilakukan adalah pembuatan website untuk

mempermudah proses penjualan sehingga dapat meningkatkan penjualan produk

kue kepada konsumen pada Le Gita Cakes serta membantu konsumen dalam

mendapatkan informasi produk yang dibutuhkan dan memudahkan konsumen

dalam melakukan pemesanan tanpa harus datang ke Le Gita Cakes.

1.5.2 Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian yang dilakukan oleh penulis pada penelitian tersebut

diantaranya adalah:

a. Bagi Penulis

Perancangan website penjualan ini menjadikan penulis agar lebih

memahami alur yang harus dijalankan dalam merancang sistem yang baik

dan menambah ilmu pengetahuan serta wawasan bagi penulis.

b. Bagi Perusahaan

Dengan adanya website penjualan maka pembuatan laporan akan menjadi

lebih mudah, dan data yang dihasilkan lebih akurat juga memudahkan

perusahaan menyajikan laporan keuangan baik pemasukan dan pengeluaran

setiap bulannya.

1.6 Bentuk dan Metodologi Penelitian


Bentuk penelitian yang digunakan adalah studi kasus. Studi kasus

merupakan bentuk penelitian yang bertujuan untuk mencari secara intensif dari

latar belakang dan keadaan sekarang terhadap Le Gita Cakes yang dijadikan untuk

sebuah kasus dengan menggunakan cara-cara yang sistematis yang dilakukan

dengan melihat, mengamati apa yang dibutuhkan oleh objek penelitian.

Metode yang digunakan penulis adalah Action Research. Action research

atau penelitian tindakan merupakan salah satu bentuk rancangan penelitian, dalam

penelitian tindakan peneliti mendeskripsikan, menginterpretasi dan menjelaskan

suatu situasi sosial pada waktu yang bersamaan dengan melakukan perubahan atau

intervensi dengan tujuan perbaikan atau partisipasi. Menurut Gunawan (2017),

Action Research adalah kegiatan dan atau tindakan perbaikan sesuatu yang

perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasinya digarap secara sistematik dan

sistematik sehingga validitas dan reliabilitasnya mencapai tingkatan riset. Action

Research juga merupakan proses yang mencakup siklus aksi, yang mendasarkan

pada refleksi; umpan balik (feedback); bukti (evidence); dan evaluasi atas aksi

sebelumnya dan situasi sekarang. Proses penelitian bersifat dari waktu ke waktu,

antara “finding” pada saat penelitian, dan “action learning”. Dengan demikian

Action Research menghubungkan antara teori dengan praktek.

Berdasarkan pendapat tersebut Action Research dapat digunakan sebagai

metode untuk menghasilkan suatu produk yang dapat mendeskripsikan,

menginterpretasi, dan menjelaskan suatu situasi pada penelitian, penerapan

framework CodeIgniter dalam website penjualan pada Le Gita Cakes Pontianak.


1.6.1 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data merupakan bagian paling penting dalam sebuah

penelitian. Ketersediaan data akan sangat menentukan dalam proses pengolahan

dan analisa selanjutnya. Karenanya, dalam pengumpulan data harus dilakukan

teknik yang menjamin bahwa data diperoleh itu benar, akurat dan bisa

dipertanggung jawabkan sehingga hasil pengolahan dan analisa data tidak biasa.

Metode pengumpulan data yanag digunakan penulis di dalam penelitian ini

terbagi menjadi 2 jenis data, yaitu:

a. Data primer

Pada penelitian ini data yang diperlukan adalah data pelanggan, data

karyawan, data transaksi dan data keuangan. Data primer dalam penelitian

ini dilakukan wawancara dengan pemilik Le Gita Cakes.

b. Data Sekunder

Data sekunder pada penelitian ini diperoleh dengan melakukan studi

dokumentasi dengan mengidentifikasi dan melakukan pencatatan data dari

dokumentasi yang berkaitan dengan tema penulis. Adapun data sekunder

yang diperlukan yaitu, data laporan keuangan, data laporan transaksi, dan

catatan pengeluaran tidak terduga.

1.6.2 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini

yaitu sebagai berikut:

1. Observasi
Observasi dilakukan dengan mengamati kegiatan jual beli yang terjadi di

perusahaan Le Gita Cakes Pontianak.

2. Wawancara

Kegiatan wawancara digunakan untuk menjaring data yang bersifat

deskripsi, misalkan berupa informasi-informasi langsung dari pemilik Le

Gita Cakes Pontianak yaitu Bapak Djohan Halim, SE.

3. Dokumentasi

Dokumentasi digunakan untuk mendapatkan data tentang kegiatan dan

produk yang ada di Le Gita Cakes Pontianak, dan mencari jurnal-jurnal

penelitian dari internet

1.6.3 Metode Pengembangan Perangkat Lunak

Metode perancangan perangkat lunak yang digunakan dalam penelitian ini

adalah menggunakan Extreme Programming. Menurut Lubis (2016) Extreme

Programming dikenal dengan metode atau “technical how to” bagaimana suatu tim

teknis mengembangkan perangkat lunak secara efisien melalui berbagai prinsip dan

teknik praktis pengembangan perangkat lunak. Extreme Programming menjadi

dasar bagaimana tim bekerja sehari-hari.

Menurut Pressman (2010) Extreme Programming adalah salah satu model

yang ada pada agile software development. Extreme Programming adalah

pendekatan yang paling banyak digunakan pembangunan agile software

development. Extreme Programming menggunakan pendekatan berorientasi objek.

Paradigma pembangunan mencakup seperangkat aturan dan praktik yang terjadi


dalam konteks kerangka empat kegiatan yaitu: perencanaan, desain, coding, dan

pengujian.

Gambar 1.1 Tahapan Extreme Programming

Berikut adalah tahapan-tahapan metode Extreme Programming menurut

(Pressman 2020:47):

1. Planning (Perancangan)

Kegiatan perencanaan dimulai dengan mendengarkan kegiatan

pengumpulan persyaratan yang memungkinkan para anggota teknis tim XP

untuk memahami konteks bisnis dari perangkat lunak dan untuk


mendapatkan gambaran umum untuk hasil yanhg diperlukan dan fitur utama

dan juga fungsi-fungsinya.

2. Design (Perancangan)

Perancangan Extreme Programming secara ketat mengikuti prinsip KIS

(keep it smile). Desain sederhana selalu lebih disukai dari pada penjelasan

yang lebih kompleks. Selain itu, desain memberikan pedoman pelaksanaan

yang mudah dimengerti. Desain adalah fungsi tambahan (karena

pengembang menganggap itu akan diperlukan nanti).

3. Coding (Pengkodean)

Dari pengembangan story dan desain awal, tim tidak pindah ke coding,

melainkan mengembangkan serangkaian unit test yang akan dibuat. Setelah

uji unit telah dibuat, pengembang lebih fokus pada apa yang harus

dilaksanakan untuk menangani permasalah dalam pengujian. Sebuah

konsep kunci selama kegiatan pengkodean (dan salah satu yang paling

berbicara tentang aspek Extreme Programming) adalah pemrograman

berpasangan. Extreme Programming merekomendasikan dua orang bekerja

bersama di satu workstation komputer untuk membuat kode untuk sebuah

story

4. Testing (Pengujian)

Pengujian merupakan elemen kunci dari pendekatan Extreme

Programming. Dalam tahap ini terdapat customer tests yang dikhususkan


untuk user dan difokuskan pada sistem fitur dan fungsionalitas yang dapat

dilihat dan dinilai oleh user.

Unsur-unsur lain dari Extreme Programming meliputi paired programming

pada tahapan coding, unit testing pada semua kode, penghindaran pemrograman

fitur kecuali benar-benar diperlukan, struktur manajemen yang datar, kode yang

sederhana dan jelas, dan seringnya terjadi komunikasi antara programmer dan

pelanggan ketika terjadi perubahan kebutuhan pelanggan seiring berlalunya waktu

berlalu. Metode ini membawa unsur-unsur yang menguntungkan dari praktek

rekayasa perangkat lunak tradisional ke tingkat “ekstrem”, sehingga metode ini

dinamai Extreme Programming. Unsur-unsur yang menjadi karakteristik

metodologi adalah kesederhanaan, komunikasi, umpan balik, dan keberanian.

1.6.4 Metode Pengujian


Metode pengujian yang digunakan adalah Black-box Testing. Metode ini

menguji perangkat lunak tanpa memperhatikan kodenya. Hanya menguji masukkan

dan keluaran saja (input dan output), dan hanya menilai apakah keluaran yang

dihasilkan sesuai denga napa yang diharapkan. Setelah menganalisis struktur dan

logika pada setiap baris kode aplikasi secara teliti, penulis melakukan pengujian

antarmuka aplikasi dengan memberikan masukkan dan memprosesnya, kemudian

penulis melakukan pengamatan hasil keluarannya, apakah sudah sesuai dengan

yang diinginkan. Menurut Pressman (2012) “Black Box menentukan perilaku

sistem atau bagian sistem, sistem (bagian) menanggapi rangsangan stimulasi


tertentu (peristiwa) dengan menerapkan aturan transisi yang memetakan

rangsangan stimulasi ke respons”.

Tujuan penggunaan Black-box testing adalah berusaha menemukan

kesalahan seperti (Pressman, 2010):

a. Fungsi-fungsi yang tidak benar atau hilang.

b. kesalahan interface atau antarmuka.

c. Kesalahan dalam struktur atau akses database eksternal.

d. Kesalahan kinerja.

e. inisialisasi dan kesalahan terminasi.

1.7 Sistematika Penulisan

BAB 1 Pendahuluan

Bab ini membahas mengenai latar belakang, perumusan masalah, batasan

masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metodologi penelitian dan

sistematika penulisan dari judul yang diambil.

BAB 2 Landasan Teori

Bab ini membahas mengenai konsep dasar dan teori-teori yang berkaitan

dengan topik penelitian yang dilakukan dan hal-hal yang berguna dalam

proses analisis permasalahan serta tinjauan terhadap penelitian.

BAB 3 Hasil Penelitian

Bab ini membahas mengenai aplikasi yang dibuat serta menyajikan hasil-

hasil dari penelitian dengan menggunakan sistem yang dibangun tersebut.


BAB 4 Penutup

Bab ini membahas mengenai kesimpulan dari hasil penelitian dan saran

penelitian tersebut

Anda mungkin juga menyukai