Anda di halaman 1dari 247

LAPORAN AKHIR

STASE KEPERAWATAN ANAK


DARING DAN LURING

Oleh:
Tri Widya Romadaningsih, S.Kep.
NIM. 2030913320065

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARBARU
2021
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN AKHIR
STASE KEPERAWATAN ANAK
DARING DAN LURING

Oleh:
Tri Widya Romadaningsih, S.Kep.
NIM. 2030913320065

Banjarbaru, Oktober 2021


Mengesahkan,
Koordinator Stase Keperawatan Anak

Eka Santi .Ns.,M.Kep


NIP. 19780615 200812 2 001
LAPORAN PENDAHULUAN

ASUHAN KEPERAWATAN ANAK PADA KASUS


RDS (RESPIRATORY DISTRESS SYNDROM)

Tanggal 12 -17 April 2021

Oleh

Tri Widya Romadaningsih, S.Kep

NIM. 2030913320065

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS ILMU KEPERAWTAN

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

BANJARBARU

2021
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN PENDAHULUAN

ASUHAN KEPERAWATAN ANAK PADA KASUS


RDS (RESPIRATORY DISTRESS SYNDROM)

Oleh:

Tri Widya Romadaningsih, S.Kep

NIM. 2030913320065

Banjarbaru, April 2021

Mengetahui,

Koordinator Stase Anak Pembimbing Akademik,

Eka Santi, S.Kep., Ns., M.Kep Eka Santi, S.Kep., Ns., M.Kep
NIP. 197806152008122001 NIP. 197806152008122001
DEFINISI ETIOLOGI
Sindrom gawat napas atau RDS adalah istilah yang digunakan untuk disfungsi 1. Faktor ibu meliputi hipoksia pada ibu, usia ibu kurang dari 20 tahun atau
pernapasan pada neonatus. Sindrom ini merupakan penyakit yang berhubungan lebih dari 35 tahun, maupun penyakit pembuluh darah ibu yang mengganggu
pertukaran gas janin seperti hipertensi, penyakit jantung, DM, dan lain-lain.
dengan keterlambatan perkembangan maturitas paru (Asrining Surasmi, Siti 2. Faktor plasenta meliputi solusio plasenta, perdarahan plasenta, plasenta
Handayani, 2003). RDS disebut juga sebagai penyakit membran hialin (hyalin kecil, plasenta tipis, plasenta tidak menempel pada tempatnya.
3. Faktor janin atau neonatus meliputi tali pusat menumbung, tali pusat melilit
membrane disease, (HMD)) atau penyakit paru akibat difisiensi surfaktan leher, kompresi tali pusat antara janin dan jalan lahir,gemeli, prematur,
(surfactant deficient lung disease (SDLD)) (Meta Agrina, Afnani Toyibah, kelainan kongenital pada neonatus dan lain-lain.
2016).
4. Faktor persalinan meliputi partus lama, partus dengan tindakan dan lain-lain.

PEMERIKSAAN PENUNJANG KOMPLIKASI RDS


Menurut Cecily & Sowden (2009) pemeriksaan Menurut Cecily & Sowden (2009) Komplikasi
penunjang pada bayi dengan RDS yaitu:
RESPIRATORY DISTRESS RDS yaitu:
1. Kajian foto thoraks SYNDROM (RDS) 1) Ketidakseimbangan asam basa
2. Gas darah arteri-hipoksia dengan asidosis 2) Kebocoran udara (Pneumothoraks,
pneumomediastinum,
respiratorik dan atau metabolik :
pneumoperikardium,
2. 1) Hitung darah lengkap MANIFESTASI KLINIS pneumoperitonium, emfisema
3. 2) Elektrolit, kalsium, natrium, kalium, subkutan, emfisema interstisial
glukosa serum Tanda dan gejala pulmonal)
4. 3) Tes cairan amnion (lesitin banding 1. takipnea (>60x/menit), 3) Perdarahan pulmonal
2. pernapasan dangkal, 4) Penyakit paru kronis pada bayi 5%-
spingomielin) untuk menentukan maturitas
3. mendengkur, 10%
paru 4. sianosis, pucat, 5) Apnea
5. 4) Oksimetri nadi untuk menentukan hipoksia 5. kelelahan, 6) Hipotensi sistemik
6. apnea dan pernapasan tidak teratur, 7) Anemia
7. penurunan suhu tubuh, 8) Infeksi (pneumonia, septikemia, atau
8. retraksi suprasternal dan substernal, nosokomial)
9. pernapasan cuping hidung (Surasmi, 9) Perubahan perkembangan bayi dan
dkk 2013) perilaku orangtua
Prematur

RDS
Kelainan kongenital Paru

Kolaps paru

Tekanan negatif intra Asidosis


toraks yg membesar respiratorik

Usaha inspirasi yg Masukan oral tidak


lbh kuat adekuat/menyusu Pe turun, sirkulasi
buruk paru & pulmonal

- Dispnea
Ketidakseimbangan
- Takipnea nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh
- Apnea Gangguan
Pertukaran Gas
- Retrakdasi
ddg dda

- Pernafasan
cuping hidung

Ketidakefektifan
pola Nafas
ASUHAN KEPERAWATAN

Pengkajian
I. Identitas Bayi :
a. Data pasien : nama, tempat tanggal lahir, umur, agama
b. Data penanggung jawab: nama ayah/ibu, pendidikan terakhir ayah,
pekerjaan ayah, pendidikan terkahir ibu, pekerjaan ibu, alamat, kultur,
agama, diagnose medis
II. Riwayat kehamilan dan kelahiran (prenatal, natal, & post natal)
III. Riwayat ibu, Riwayat keluarga, Genogram
IV. Riwayat sosial
V. Keadaan kesehatan saat ini
VI. Pengkajian fisik neonatus

Diagnosis Keperawatan
1. Gangguan Pertukaran Gas b/d ketidakseimbangan ventilasi
perfusi
2. Ketidakefektifan Pola Nafas b/d kelethan otot pernafasan
3. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d
Faktor Biologis
NOC DAN NIC

Ketidakefektifan pola nafas Gangguan Pertukaran Gas


NOC NOC
Status Pernafasan:ventilasi
Status pernapasan pertukaran gas
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam diharapkan :
Setelah diberikan asuhan keperawatan selama 3 x 24 jam diharapkan :
Kriteria Hasil Kriteria Hasil
- Tidak adanya dispea - Tidak adanya diaphoresis
- Tidak adanya Bradipnea - Tidak adanya dispnea
- Fase ekspirasi - Gas darah arteri normal
- Tidak adanya penggunaan otot bantuan nafas - Tidak adanya hiperkapnia
- Tidak adanya peningkatan kapasitas vital - Tidak adanya hipoksemia
- Tidak adanya penurunan karbondioksida
- pH arteri normal

NIC :
Manajemen jalan nafas
NIC :
- Buka jalan nafas dengan teknik chin lift atau jaw thrust
Terapi Oksigen
- Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi
- pertahankan jalan nafas
- Identifikasi kebutuhan actual/potensial untuk memasukan alat membuka jalan
nafas - siapkan peralatan oksigen dan berikan melalui sistem humidifer

- Buang sekret - Monitor aliran oksigen

- Lakukan penyedotan melalui endotrakea atau nasotrakea - Monitor posisi alat pemberian oksigen
- Kelola nebulizer ultrasonic, sebagaimana mestinya - Pastikan penggantian masker oksigen/kanul diganti setiap kali perangkat diganti
Monitor Pernafasan
Manajemen Asam Basa
- Monitor kecepatan, irama, kedalaman, dan kesulitan bernafas
- Posisikan pasien untuk mendapatkan ventilasi yang adekuat
- Catat pergerakan dada, catat ketidaksemestrisan, penggunaan otot bantu nafas dan
retraksi pada supraclaviculas dan interkosta - Monitor kecenderungan pH arteri, PaCO2 dan HCO3.

- Monitor suara tambahan - Monitor komplikasi dari koreksi yang dilakukan terhadap ketidakseimbangan asam
basa
- Monitor pola nafas (bradipnea, takipnea, hiperventilasi)

Monitor saturasi oksigen


NOC DAN NIC

Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh


NOC
Status nutrisi Bayi
1. Intake Nutrisi (1-3)
2. Intake makanan lewat mulut (1-3)
3. Toleransi Makan (1-3)

NIC
Manajemen Gangguan makan
1. Monitor intake makanan dan cairan secara rutin
2. Kolaborasi dengan tim kesehatan lain untuk
mengembangkan rencana perawatan dengan keluarga
3. Ajarkan konsep nutrisi yang baik kepada klien atau
keluarga
DAFTAR PUSTAKA

Nelson, (2011), Ilmu Ksesehatan Anak Esensial, Ed 6, Jakarta: Elsevier

Nelson, (2010), Esensi Pediatri, Ed 4, Jakarta: EGC

Nanda-I Diagnosis Keperawatan. Definisi dan Klasifikasi 2018-2020

Nursing Outcomes Classification (NOC) edisi kelima

Nursing Interventions Classification (NIC) edisi keenam

Sudarti & Fauziah. (2013). Asuhan Neonatus Resiko Tinggi dan Kegawatan.
Cetakan I. Yogyakarta: Nuha medika

Surasmi,Asrining.2003.Perawatan Bayi Resiko Tinggi.Jakarta: EGC

Suriadi dan Yuliani, R. 2001. Asuhan Keperawatan Pada Anak, edisi 1 Jakarta :
CV Agung

Seto Rahardjo dan Marmi,2012, Asuhan Neonatus, Bayi, Balita dan Prasekolah.
Jakarta : Pustaka Belajar

Wong, (2008), Buku Ajar Keperawatan Pediatrik, Jakarta: EGC.


ASUHAN KEPERAWATAN PADA Bayi Ny.T DENGAN RDS
(RESPIRATORY DISTRESS SYNDROM)

12 – 17 April 2021

Oleh
Tri Widya Romadaningsih, S.Kep
NIM. 2030913320065

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS ILMU KEPERAWTAN


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARBARU

2021
LEMBAR PENGESAHAN

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Bayi Ny.T DENGAN RDS


(RESPIRATORY DISTRESS SYNDROM)

Oleh:

Tri Widya Romadaningsih, S.Kep


NIM. 2030913320065

Banjarbaru, April 2021

Mengetahui,

Koordinator Stase Anak Pembimbing Akademik,

Eka Santi, S.Kep., Ns., M.Kep Eka Santi, S.Kep., Ns., M.Kep
NIP. 197806152008122001 NIP. 197806152008122001
Artikel Case Study
Studi kasus ini dilaksanakan di Ruangan NHCU RSUD Prof. Dr. W. Z. Johanes
Kupang, pada bulan Mei 2019

Pada kasus ini pasien atas nama Bayi Ny. T usia 3 hari dengan
diagnosa medis RDS. Pengkajian dilakukan di ruangan NHCU pada tanggal 29
Mei 2019 jam 08:30 WITA. Saat dilakukan pengkajian terkait identitas klien
dengan melihat status klien. Dan didapat kan nama klien By. Ny T berjenis
kelamin perempuan, umur 3 hari tanggal lahir 26 Mei 2019, tanggal masuk RS 26
Mei 2019 dengan jenis persalinan SC dengan indikasi denyut jantung bayi lemah.
Riwayat bayi Apgar score 4- 7, dengan usia gestasi 39 minggu, berat badan ,lahir
2.900 gram. PB: 47cm, LK: 33cm dan LP; 32cm. TTV: Nadi: 184x/menit, suhu:
36,0°C, dan pernapasan: 68x/menit. Pasien menggunakan inkubator dan
mendapatkan NCPAP 40% PEEP 5 1/menit pada saat masuk NICU. Komplikasi
persalinan tidak ada, ada,tidak ada lilitan tali pusat. Dengan Riwayat ibu: gravida:
2, partus : 2 abortus: 0. Pada saat pemeriksaan fisik di dapatkan keadaan umum
lemah, sesak nafas (+) ada retraksi dinding dada, kesadaran composmentis.
Refleks moro ada, menggenggam kuat, mengisap kuat dan menelan. Tonus/
aktivitas : tenang, menangis kuat, warna kulit merah muda, tugor kulit elastis,
tidak ada lanugo. Bentuk kepala normal, frontanel anterior lunak, mata normal
refleks terhadap cahaya, kedua bola mata simetris, THT: normal, bibir tidak
sumbing, abdomen tegas, Liver teraba, keadaan tali pusat masih basah, masih
diklem dan belum kering.
FORMAT PENGKAJIAN NEONATUS

DATA IDENTITAS KLIEN


Identitas Bayi
Nama bayi : Bayi Ny. T
Jenis kelamin : Perempuan
Tanggal lahir/Umur : 27 Mei 2019
Nama Org tua : Ny. T
Pendidikan ayah/ibu :
Pekerjaan ayah/ibu : IRT/Swasta
Usia ayah/ibu : 25/27 thn
Diagnosis medis : RDS
Alamat :
Tanggal dirawat : 27 Mei 2019
Agama :
Keluhan Utama : Sesak nafas (+)

Riwayat Kehamilan dan Kelahiran


Pre natal
a. Jumlah kunjungan : Bidan/dokter
b. Penkes yang didapatkan :
c. HPHT :
d. Kenaikan BB selama hamil :
e. Komplikasi kehamilan :
f. Obat-obatan yang didapat :
g. Riwayat hospitalisasi :
h. Pemeriksaan selama hamil :
i. Lain-lain, sebutkan

Natal
a. Lama persalinan
b. Komplikasi persalinan ( ) tidak ada ( ) ada
Kalau ada, sebutkan
c. Jenis persalinan : SC
d. Tempat melahirkan : rumah bersalin ( ) rumah ( ) RS (v)
Lain-lain :……
e. Penolong persalinan
Post natal
a. Usaha nafas : (v) dengan bantuan …………. ( ) tanpa bantuan
b. Trauma lahir : (v) tidak ada ( ) ada……………………..
c. Skor APGAR : 4-7
d. Obat-obatan yang diberikan kepada neonates
- tidak terkaji
e. Interaksi orang tua dan bayi
- tidak terkaji
f. Respon fisiologis atau perilaku bermakna
- tidak terkaji

g. Lain-lain :

Riwayat Ibu (G2P2A0)

Riwayat Keluarga
Keluarga tidak memiliki riwayat penyakit Diabetes Melitus atau hipertensi pada
keluarga.

Genogram (3 generasi)

Keterangan:

= Laki-laki

= Perempuan

= Meninggal

= tinggal bersama
Riwayat Sosial
a. Sistem pendukung/keluarga terdekat yang dapat dihubungi
- Kedua orang tua

b. Budaya dalam keluarga dan lingkungan


- Tidak terkaji

c. Bahasa yang digunakan sehari-hari, jika ada masalah jelaskan

d. Perencanaan makan bayi

e. Hubungan orang tua & bayi :


Ibu Ayah
Memeluk
Berbicara
Berkunjung
Kontak Mata
Menyentuh

f. Riwayat anak yang lain


Jenis Kelamin Anak Riwayat Persalinan Riwayat Imunisasi

g. Lingkungan rumah

h. Riwayat penyalahgunaan obat-obatan/zat adiktif

i. Pendapatan keluarga

j. Lain-lain
Pengkajian Fisik Neonatus
1. Keadaan umum
Kesadaran = compos mentis
Tanda Vital = Nadi :184x/menit Suhu:360C RR:68x/menit
SpO2 =
Saat lahir Saat ini
Berat badan 2.900 gram
Panjang badan 47cm
Lingkar kepala 33cm
Lingkar lengan 32cm.
2. Refleks
Moro ( v) Menggenggam (v ): kuat Menghisap (v): kuat
3. Tonus/aktivitas
a. Aktif (v ) Tenang ( ) Letargi ( ) Kejang ( )
b. Menangis keras ( v) Lemah ( ) Melengking ( ) Sulit
menangis ( )
4. Kepala/leher
a. Fontanel anterior: lunak (v) tegas ( ) datar ( ) menonjol ( )
cekung ( )
b. Sutura sagitalis: tepat (v) terpisah ( ) menjauh ( ) tumpang
tindih ( )
c. Gambar wajah: simetris (v) asimetris ( )
d. Molding ( ) caput sucadaneum ( ) cephalhematoma ( )
5. Mata
Bersih (v) sekresi ( ) jaundice ( )
Jarak interkantus sklera:
6. THT
a. Telinga normal (v) abnormal ( )
b. Hidung simetris (v) asimetris ( )
c. Mulut Tonge tie ( ) kelainan lain:
7. Wajah
a. Bibir sumbing ( )
b. Sumbing langit-langit/palatum ( )
c. Kelainan lain:
8. Abdomen
a. Lunak ( ) tegas ( ) datar ( ) kembung ( )
b. Lingkar perut cm
c. Liver: teraba ( ) kurang 2cm ( ) lebih 2cm ( )
Tidak teraba ( )
9. Thoraks
a. Simetris (v) asimetris ( )
b. Retraksi derajat 0 ( ) derajat 1 ( ) derajat 2 ( )
c. Klavikula normal ( ) abnormal ( )
10. Paru-paru
a. Suara nafas kanan/kiri sama ( ) tidak sama ( ) vesikuler ( )
Ronchi ( ) sekresi ( ) Wheezing ( )

b. Bunyi napas
( ) terdengar di semua lapang paru ( ) tidak terdengar
( ) menurun
c. Respirasi
Spontan ( ), jumlah: x/menit
Sungkup/boxhead ( ), jumlah: x/menit
Ventilasi assisted CPAP
11. Jantung
a. Bunyi normal sinus rhytm ( ), jumlah: x/menit
b. Murmur ( ) PMI ( ): Lokasi: Lain-lain:
c. Waktu pengisian kapiler :
d. Denyut nadi
Nadi perifer Berat Lemah Tidak ada
Brakhial – kanan
Brakhial – kiri
Femoral – kanan
Femoral – kiri
12. Ekstremitas
Gerakan bebas ( ) ROM terbatas ( ) tidak terkaji ( )
Ekstremitas atas Normal ( ) abnormal ( )
Ekstremitas bawah Normal ( ) abnormal ( )
Panggul Normal ( ) abnormal ( )
Tidak terkaji ( )
13. Umbilikus Normal ( ) abnormal ( ) Inflamasi ( )
Drainase ( )
14. Genital
Perempuan normal ( ) laki-laki normal ( ) abnormal ( ) Sebutkan:
15. Anus paten ( v) imperforata ( )
16. Spina Normal (v) abnormal ( ) Sebutkan:
17. Kulit
a. Warna pucat ( ) jaundice ( ) warna pink (v)
Kuku ( ) sirkumolar ( )
Sianosis pada periorbital ( ) seluruh tubuh ( )
b. Kemerahan (rash): sebutkan
c. Tanda lahir ( ) tidak elastis ( ) edema ( )
d. Turgor kulit elastis ( )
e. Lanugo ( )
18. Suhu
Lingkungan
( ) Penghangat radian ( ) Pengaturan suhu
( ) Inkubator ( ) suhu ruang ( ) Boks terbuka
Suhu Kulit :
ANALISIS DATA
Nama Klien : Bayi Ny. T
Umur : 3 hari
Ruangan/Kamar :
No. Data Penyebab Masalah
Keletihan otot
Ketidakefektifan
Pernafasan
DS :- Pola Nafas

DO : (00032)
- Nadi: 184x/menit,
suhu: 36,0°C
pernapasan: 68x/menit.
- Pasien menggunakan
1
inkubator dan mendapatkan
NCPAP 40% PEEP 5 1/menit.
- keadaan umum lemah, sesak
nafas (+) ada retraksi dinding
dada

DO :
- kulit pasien teraba dingin,
akral dingin, menangis
Peningkatan
kuat, pasien ditempatkan
2 kebutuhan Hipotermia
di infant warmers, TTV: (00006)
oksigen
Suhu 36,0°C
DS : -
DO :
- tali pusat pasien masih
3 basah dan masih diklem, Risiko Infeksi
DS :

PRIORITAS MASALAH
Nama klien : Bayi Ny. T
Umur : 3 Hari
Ruangan/kamar :
No. RM :

Tanggal Paraf
No. Masalah Keperawatan (Nama Perawat)
Ditemukan Teratasi
Ketidakefektifan Pola
Nafas 29 Mei 2019 Tri Widya R.
1

Hipotermia
2 29 Mei 2019 Tri Widya R.

3 Risiko Infeksi
29 Mei 2019 Tri Widya R.
RENCANA KEPERAWATAN
Tujuan Dan
No. Diagnosa Keperawatan Intervensi Rasional
Kriteria Hasil
Ketidakefektifan Pola Nafas Status Pernafasan:ventilasi Manajemen jalan nafas Dengan pemberian
b/d Keletihan otot 1. Buka jalan nafas dengan
intervensi
Pernafasan Setelah dilakukan tindakan teknik chin lift atau jaw
thrust
(00032) keperawatan selama 3x24 jam
2. Posisikan pasien untuk
diharapkan :
memaksimalkan ventilasi
- Frekuensi pernafasan (1-
3. Identifikasi kebutuhan
3) actual/potensial untuk
- Penggunaan otot bantu memasukan alat
membuka jalan nafas
nafas (1-3)
4. Buang sekret
- Restraksi dinding dada
(1-3) 5. Lakukan penyedotan
melalui endotrakea atau
nasotrakea
6. Kelola nebulizer
ultrasonic, sebagaimana
mestinya
Monitor Pernafasan
1. Monitor kecepatan,
irama, kedalaman, dan
kesulitan bernafas
2. Catat pergerakan dada,
catat ketidaksemestrisan,
penggunaan otot bantu
nafas dan retraksi pada
supraclaviculas dan
interkosta
3. Monitor suara tambahan
4. Monitor pola nafas
(bradipnea, takipnea,
hiperventilasi)

Hipotermia b/d Perawatan hipotermia


Peningkatan kebutuhan 1. Monitor suhu tubuh tiap
oksigen (00006) 2 jam
Termoregulasi Bayi Baru 2. Monitor warna kulit dan
Lahir suhu kulit
2 - Hipotermia (2-4) 3. Kaji tanda tanda
- Suhu Tidak Stabil (3-4) hipertermi atau hipotermi
- Napas Tidak terartur 4. Tingkatkan intake nutrisi
(2-3) dan cairan
5. Selimuti pasien intuk
mencegah hilangnya
kehangatan tubuh
Risiko Infeksi Kontrol risiko Kontrol infeksi
- Monitor faktor risiko 1. Anjurkan pengunjung
dari lingkungan (1-3) untuk mencuci tangan
3
- Menjalankan strategi pada saat memasuki
kontrol risiko yang dan meninggalkan
sudah ditentukan ruangan pasien
- Melakukan imunisasi 2. Gunakan sabun
yang direkomendasikan antimikroba untuk cuci
(1-3) tangan yang sesuai20
normal
3. Cuci tangan sebelum
dan sesudah perawatan
pasien
4. Berikan imunisasi yang
direkomendasikan
ASUHAN KEPERAWATAN ANAK
PNEUMONIA PADA AN. D

17 April 2021

Oleh
Tri Widya Romadaningsih, S.Kep
NIM. 2030913320065

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS ILMU KEPERAWTAN


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARBARU

2021
LEMBAR PENGESAHAN

ASUHAN KEPERAWATAN PNEUMONIA PADA AN. D

Oleh:

Tri Widya Romadaningsih, S.Kep


NIM. 2030913320065

Banjarbaru, April 2021

Mengetahui,

Koordinator Stase Anak Pembimbing Akademik,

Eka Santi, S.Kep., Ns., M.Kep Eka Santi, S.Kep., Ns., M.Kep
NIP. 197806152008122001 NIP. 197806152008122001
Kasus
Anak D, laki laki, 8 bulan, dirawat di ruang anak karena sesak. Sehari sebelumnya
anak dibawa ibunya ke IGD pada siang hari sekitar jam 11 karena terlihat sesak
dan biru pada bibirnya. Sebelumnya anak panas dan batuk sejak 3 hari SMRS,
oleh ibunya anak hanya diberi parasetamol sirup. Saat pengkajian kondisi anak
tampak lemah, terbaring di tempat tidur, terpasang cairan infus D5 1/4 NS 10
tetes/menit di punggung tangan kiri, terpasang oksigen nasal kanul 5 L/menit.
Suhu tubuh 380 C, frekuensi nadi 130x/menit, frekuensi napas 52x/menit, Sp O2
98%. BB 8 kg, PB 70 cm. Tampak pernapasan cuping hidung, retraksi epigastrium
serta intercosta. Sesekali anak tampak batuk, terdengar ronchi basah pada kedua
lapang paru. Pemeriksaan darah tepi menunjukkan hasil Hb 13 g/dL, leukosit
19.000/uL, trombosit 280.000/uL, hitung jenis neutrofil 74% dan limfosit 26%.
Gambaran radiologis menunjukkan adanya infiltrat alveolar kedua lapang paru.
Riwayat imunisasi lengkap sesuai usia, belum pernah sakit sebelumnya, riwayat
alergi disangkal. Saat ini mendapat terapi injeksi ceftriaxon 1 x 500 mg, injeksi
Dexamethason 3 x 0,7 mg, Inf. Paracetamol 3 x 80 mg, nebulisasi/8 jam dengan
ventolin 1 flash.
FORMAT PENGKAJIAN ANAK

DATA IDENTITAS KLIEN


Nama : An. D
Tempat / Tanggal lahir/ Umur : 8 bulan
Jenis Kelamin : Laki-laki
Nama Ayah / lbu : tidak terkaji
Pekerjaan Ayah : tidak terkaji
Pendidikan Ayah : tidak terkaji
Pekerjaan lbu : tidak terkaji
Pendidikan Ibu : tidak terkaji
Alamat : tidak terkaji
Kultur : tidak terkaji
Agama : tidak terkaji
Diagnosis Medis : Pneumonia
Tanggal Pengkajian : 17/4/21
Tanggal dirawat :

I. KELUHAN UTAMA
a. Keluhan Masuk Rumah Sakit
Sehari sebelumnya anak dibawa ibunya ke IGD pada siang hari sekitar jam 11
karena terlihat sesak dan biru pada bibirnya. Sebelumnya anak panas dan
batuk sejak 3 hari SMRS, oleh ibunya anak hanya diberi parasetamol sirup.

b. Keluhan Saat ini


Sesak Nafas

II. RIWAYAT KESEHATAN


a. Riwayat penyakit sekarang:
- Pneumonia

b. Riwayat penyakit dahulu (prenatal, perinatal, postnatal, alergi, pengobatan,


cedera, hospitalisasi, tindakan operasi):
- Tidak ada
c. Riwayat keluarga (sosial ekonomi, penyakit keluarga)
- Tidak terkaji

III. RIWAYAT IMUNISASI


- Riwayat imunisasi lengkap sesuai usia

GENOGRAM (3 generasi)
- Tidak terkaji

Keterangan:

IV. RIWAYAT SOSIAL


1. Sistem pendukung/keluarga terdekat yang dapat dihubungi (care giver)
- Tidak terkaji
2. Lingkungan rumah
- Tidak terkaji
3. Problem sosial yang penting
- Tidak terkaji
4. Hubungan dengan anggota keluarga
- Tidak terkaji
5. Hubungan dengan teman sebaya
- Tidak terkaji

V. RIWAYAT TUMBUH KEMBANG


- Tidak terkaji
VI. KEADAAN KESEHATAN SAAT INI
1. Status Nutrisi
Sebelum Masuk Rumah Sakit
- Tidak terkaji

Saat Dirawat di Rumah Sakit


- Tidak terkaji

Pengkajian Mual dan Muntah

2. Status Cairan
Sebelum Masuk Rumah Sakit
- Tidak terkaji

Saat Dirawat di Rumah Sakit


- Tidak terkaji

3. Aktivitas Bermain Anak


Sebelum Masuk Rumah Sakit
- Tidak terkaji

Saat Dirawat di Rumah Sakit


- Tidak terkaji
4. Kebutuhan Istirahat dan Tidur
Sebelum Masuk Rumah Sakit
- Tidak terkaji

Saat Dirawat di Rumah Sakit


- Tidak terkaji

5. Kebersihan Diri
Sebelum Masuk Rumah Sakit
- Tidak terkaji

Saat Dirawat di Rumah Sakit


- Tidak terkaji

6. Obat-Obatan
(Terlampir)
7. Hasil laboratorium
(Terlampir)
8. Pemeriksaan Penunjang Lainnya
Hasil Pemeriksaan
- Gambaran radiologis menunjukkan adanya infiltrat alveolar kedua lapang
paru.

Keterangan:
VII. PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan Umum: kondisi anak tampak lemah, terbaring di tempat tidur,
terpasang cairan infus D5 1/4 NS 10 tetes/menit di punggung tangan kiri,
terpasang oksigen nasal kanul 5 L/menit

2. Kesadaran :
 Tanda Vital :
 Nadi : 130x/ menit - RR : 52x/menit
 Suhu : 38°C - SpO2 : 98 %
3. Pengkajian Skala Nyeri

4. Kepala dan Leher


 Tidak terkaji
5. Mata
Posisi bola mata : tidak terkaji
Gerakan mata : tidak terkaji
Konjungtiva : tidak terkaji
Kornea : tidak terkaji
Sklera : tidak terkaji
Pupil : tidak terkaji
6. THT
tidak terkaji

7. Ekstremitas
tidak terkaji

8. Integritas Kulit
tidak terkaji

9. Toraks
Inspeksi: tidak terkaji
Palpasi: tidak terkaji
Perkusi: tidak terkaji
Auskultasi: (+) ronchi basah pada kedua lapang paru
10. Jantung
Inspeksi: tidak terkaji
Palpasi: tidak terkaji
Perkusi: tidak terkaji
Auskultasi: tidak terkaji
11. Abdomen
Inspeksi: tidak terkaji
Auskultasi: tidak terkaji
Perkusi: tidak terkaji
Palpasi: tidak terkaji
12. Genitalia
Frekuensi BAK: /hari , Jumlah Urine: cc (tidak terkaji)
Warna Urine: tidak terkaji
Penggunaan Alat bantu berkemih: tidak terkaji
Kondisi Blast: tidak terkaji
Tanggal defekasi terakhir: tidak terkaji
Frekuensi BAB: /hari, Konsistensi: ,Warna:
Penggunaan Alat bantu (Laksatif): tidak terkaji
13. Tumbuh Kembang
Motorik Kasar
tidak terkaji

Motorik Halus
tidak terkaji

Integritas Sosial
tidak terkaji

Status Gizi (grafik lampirkan)


BB/U : tidak terkaji
TB/U : tidak terkaji
BB/TB : tidak terkaji
CDC: tidak terkaji
Lampiran 1. Daftar Obat-Obatan
No Obat Dosis Indikasi
1. terapi injeksi 1. 1 x 500 mg 1.
ceftriaxon 1 x 500 2. 3 x 0,7 mg
mg 3. 3 x 80 mg
2. injeksi
Dexamethason 3 x
0,7 mg
3. Inf. Paracetamol 3
x 80 mg,
4. nebulisasi/8 jam
dengan ventolin 1
flash.

Lampiran 2. Hasil Pemeriksaan Laboratorium


Pemeriksaan Hasil Nilai Normal Satuan
HEMATOLOGI
Hemoglobin 13 g/dL 10.00-17.00 g/dl
Lekosit 19.000/uL 4.0-10.5 ribu/ul
Eritrosit 3.40-5.50 juta/ul
Hematokrit 35.00-50.00 vol%
Trombosit 280.000/uL 150-450 ribu/ul
RDW-CV 11.5-14.7 %
MCV,MCH, MCHC
MCV 80.0 – 97.00 fl
MCH 27.0 – 32.0 pg
MCHC 32.0 – 38.0 %
HITUNG JENIS
Gran% 50.0 – 70.0 %
Limfosit% 25.0 – 40.0 %
MID% 4.0-11.0 %
Gran# 2.50 – 7.00 ribu/ul
Limfosit# 1.25-4.0 ribu/ul
MID# ribu/ul
KIMIA DARAH
Glukosa Darah Sewaktu <200 mg/dl
HATI
SGOT 0-46 u/l
SGPT 0-45 u/l
GINJAL
Ureum 10-50 mg/dl
Kreatinin 0.7-1.4 mg/dl
ELEKTROLIT
Natrium 135-146 mmol/l
Kalium 3.4-5.4 mmol/l
Chlorida 95-100 mmol/l
ANALISIS DATA
Nama Klien : An. D
Umur : 3 hari
Ruangan/Kamar :
No. Data Penyebab Masalah
DS :
- Ibu pasien mengatakan sehari
sebelumnya anak dibawa
Sekresi yang
ibunya ke IGD pada siang hari tertahan Ketidakefektifan
sekitar jam 11 karena terlihat bersihan jalan

sesak dan biru pada bibirnya. napas (00032)

DO :
- Tampak pernapasan cuping
hidung, retraksi epigastrium
1 serta intercosta.
- RR:52x/menit
- Sesekali anak tampak batuk,
terdengar ronchi basah pada
kedua lapang paru.
- Gambaran radiologis
menunjukkan adanya infiltrat
alveolar kedua lapang paru
- terpasang oksigen nasal kanul
5 L/menit
DO : Hipertermia
(00007)
- Suhu tubuh 380 C,
HR:130x/menit,
2 RR:52x/menit Penyakit
- kondisi anak tampak
lemah, terbaring di
tempat tidur
- leukosit 19.000/uL,
trombosit 280.000/uL
DS :
- Ibu paisen mengatakan
anak panas dan batuk
sejak 3 hari sebelum
masuk RS, oleh ibunya
anak hanya diberi
parasetamol sirup.
PRIORITAS MASALAH
Nama klien : An. D
Umur : 8 Bulan
Ruangan/kamar :-
No. RM :-

Tanggal Paraf
No. Masalah Keperawatan (Nama Perawat)
Ditemukan Teratasi
Ketidakefektifan
bersihan jalannapas Tri Widya R.
1

Hipertermia
2 Tri Widya R.
RENCANA KEPERAWATAN
Tujuan Dan
No. Diagnosa Keperawatan Intervensi Rasional
Kriteria Hasil
Ketidakefektifan Setelah dilakukan tindakan Manajemen jalan nafas Dengan pemberian
bersihan jalan napas b/d keperawatan selama 3 x 24 1. Posisikan pasien untuk intervensi
Sekresi yang tertahan jam diharapkan klien memaksimalkan ventilasi
Status 2. Lakukan fisioterapi dada
pernafasan:kepatenan jalan
nafas (0410) - clapping
kriteriahasil: 3. Auskultasi suara nafas,
1. Frekuensi catat adanya suaranapas
pernafasan tambahan
2. Kemampuan untuk 4. Auskultasi suara nafas,
mengeluarkan catat adanya suara
sekret napas tambahan
3. Suara nafas
5. Monitor respirasi dan
tambahan dari status O2.
berat ke cukup Monitor pernafasan
4. Tidak ada 1. Monitor irama,
penggunaan otot kecepatan
bantu nafas kedalaman, dan
5. Akumulasi sputum kesulitan bernafas
berkurang 2. Catat pergerakan
dada, catat
Keterangan :
ketidaksimetrisan,
1 : Deviasi berat dari
kisarannormal penggunaan oto
2 : Deviasi cukup beratdari bantu pernafasan
kisarannormal 3. Berikan terapi nafas
3 : Deviasi sedang dari jika diperlukan
kisarannormal (nebulizer)
4 : Deviasi ringan dari
kisarannormal
5 : Tidak ada deviasi dari
kisarannormal

Hipertermia b/d Penyakit Setelah dilakukan tindakan Perawatan demam (3740)


keperawatan selama 1 x 20 menit 1. Pantau suhu dan tanda-tanda
Di harapkan klien vital lainnya.
Termoregulasi (0800) 2. Monitor warna kulit dan
Kritteria hasil : suhu.
1. Hipetermia cukup
3. Monitor asupan dan
2 berat ke ringan
2. Penurunan suhu kulit keluaran, sadari perubahan
ke normal kehilangan cairan yang tak
Keterangan dirasakan.
1 : Berat 4. Dorong konsumsi cairan.
2 : Cukup berat 5. Fasilitasi istirahat, terapkan
3 : Sedang pembatasan aktivitas: jika
4 : Ringan diperlukan.
5 : Tidak ada 6. Tingkatkan sirkulasi udara.
pantaukomplikasi-
komplikasi yang
berhubungan dengan serta
tanda dan gejala kondisi
penyebab demam
(misalnya; kejang,
ketidakseimbangan asam-
basa, aritmia jantung, dan
berubahan abnormalitas
sel)

Pengaturan suhu (3900)


1. Monitor tekanan darah,
nadi dan respirasi, sesuai
kebutuhan.
2. Monitor suhu dan warna
kulit.
3. Tingkatkan intake cairan
dan nutrisi adekuat.
4. Diskusikan pentingnya
termoregulasi dan
kemungkinan efek
negatife dari deman
yang berlebihan, sesai
kebutuhan.
Risiko Infeksi Kontrol risiko Kontrol infeksi
3
- Mengidentifikasi faktor 1. Cuci tangan sebelum
risiko 1-3 dan sesudah perawatan
- Menjalankan strategi pasien
kontrol risiko yang 2. Berikan terapi
sudah ditetapkan antibiotik yang sesuai
- Menyesuaikan strategi 3. Anjurkan pasien untuk
kontrol risiko 1-3 meminum antibiotik
seperti yang diresepkan
LAPORAN PENDAHULUAN

ASUHAN KEPERAWATAN ANAK

PADA KASUS THALASEMIA

Tanggal 20 -25 September 2021

Oleh

Tri Widya Romadaningsih, S.Kep

NIM. 2030913320065

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS ILMU KEPERAWTAN

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

BANJARBARU

2021
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN PENDAHULUAN

ASUHAN KEPERAWATAN ANAK

PADA KASUS THALASEMIA

Oleh:

Tri Widya Romadaningsih, S.Kep

NIM. 2030913320065

Banjarbaru, September 2021

Mengetahui,

Koordinator Stase Anak Pembimbing Lahan

Windy Yuliana B, Ns., M.Biomed Ayu Susanti, S.Kep, Ns


NIP. NIP. 198009302003122005
DEFINISI ETIOLOGI
Penyebab kerusakan tersebut karena hemoglobin yang tidak normal
Thalassemia adalah sekelompok kelainan darah herediter yang (hemoglobinopatia); dan kelainan hemoglobin ini karena adanya
ditandai dengan berkurangnya atau tidak ada sama sekali sintesis gangguan pembentukan yang di sebabkan oleh:
rantai globin, sehingga menyebabkan Hb berkurang dalam sel-sel
darah merah, penurunan produksi sel-sel darah merah dan anemia. 1. gangguan structural pembentukan hemoglobin (hemoglobin
Kebanyakan thalassemia diwariskan sebagai sifat resesif. (Renzo abnormal) misalnya pada Hb S, Hb F, Hb D dan sebagainya.
Galanello) 2. gangguan jumlah (salah satu/ beberapa) globin seperti pada
talasemia.

MANIFESTASI KLINIS KLASIFIKASI


1. Alfa – Thalasemia (melibatkan rantai alfa)
1. Hypoksia kronik THALASEMIA Alfa – Thalasemia paling sering ditemukan
2. Mudah terjadi fraktur tulang pada orang kulit hitam (25% minimal
membawa 1 gen).
3. Ekspansi massif sumsum tulang wajah dan
2. Beta – Thalasemia (melibatkan rantai beta)
kranium. Beta – Thalasemia pada orang di daerah
4. Muka mongoloid. Mediterania dan Asia Tenggara. Secara
PEMERIKSAAN PENUNJANG
5. Pertumbuhan badan kurang sempurna 1. Darah lengkap umum, terdapat 2 (dua) jenis thalasemia yaitu
(pendek). :
 Retikulosit (jumlah bervariasi dari 30-50%) 1). Thalasemia Mayor Karena sifat sifat gen
6. Pembesaran hati dan limpa.  Leukositosis, penurunan Hb? Ht dan total dominan. Thalasemia mayor merupakan
7. Perubahan pada tulang karena hyperaktivitas SDM penyakit yang ditandai dengan kurangnya
sumsum merah berupa deformitas dan fraktur
 Trombositosis  MCV normal sampai kadar hemoglobin dalam darah. Akibatnya,
spontan. penderita kekurangan darah merah yang bisa
menurun.
8. Anemia berat menyebabkan anemia.
b. Pemeriksaan pewarnaan SDM menunjukkan
9. Maxilla membesar. 2). Thalasemia Minor Individu hanya
: membawa gen penyakit thalasemia, namun
10. Anak tampak lemah, pucat,  Sabit sebagian atau lengkap  Sel bentuk individu hidup normal, tanda-tanda penyakit
11. Berat badan menurun, gizi buruk dan perut bulan sabit  Aniositotis  Polikositosis  thalasemia tidak muncul.
membuncit, hepatosplenomegali. Polikromania  Sel target  Korpes Howell-
12. Jolly  Basofil  Kadang inti sel berinti sel
(normoblast).
PATHWAY

Pernikahan penderita thalasemia carier

Penyakit secara autosomal resesif

Gangguan sintesis rantai globin α dan β

Pembentukan rantai α dan Rantai α kurang terbentuk


βdi retikulosit tidak daripadarantai β
seimbang

• rantai β kurang dibentuk dibanding α


• rantai β tidak dibentuk sama sekali
• rantai g dibentuk tetapi
tidakmenutupi
kekurangan rantai β
Thalsemia β Thalasemia α

• gangguan pembentukan rantai α dan β

•Pembentukan rantai α dan β


• Penimbunan dan pengendapan rantai α dan β

Tidak terbentuk HbA

Membentuk inclusion bodies

Menempel pada dinding eritrosit

Merusak dinding eritrosit


Hemolisis

• Eritropoesis darah yang tidak efektif


dan penghancuran precursor eritrosit dan intramedula

• sintesis Hb eritrosit hipokrom dan mikrositer


• Hemolisis eritrosit yang immature

ANEMIA

Hipoksia
Pengikatan O2oleh Kompensasi tubuh
RBC membentukeritrosit oleh
sumsum tulang

aliran darah organ tubuh merespon dengan Suplai O2/Na keke jar
vital danjaringan Hiperplasia sumsum pembentukan eritropoetin
tulang

metabolisme sel
O2 dan nutrisi tidak Ekspansi massif sumsumtulang masuk ke sirkulasi
di Transporscr wajah dan kranium
adekuat
Merangsang eritropoesis
pertumbuhan
sel&otak
Perfusi jar.terganggu deformitas tulang Pembentukan RBC baru terhambat
yang immaturedan mudah
lisis

 Perubahan bentukwajah Resiko


Hb Gangguantumbuh
 Penonjolan tulang kembang
tengkorak perubahan
 pertumbuhan padatulang
maksila Perlu transfusi darah Perubahan
 Terjadi face cooley pembentukan
ATP
Peningkatan Fe
Perasaan berbeda dengan orang lain
energy yangdihasilkan
Hemosiderosis menurun
Gangguan citra tubuh

Kelemahan fisik
Terjadi hemapoesis di extramedula

pigmentasi kulit (coklat


kehitaman) Intoleransi

aktifitas

fibrosis Hemokromatesis Kerusakan integritas kulit

Pankreas Paru-paru
Liver Limpa Jantung

Hepatomegali DM Frekuensi nafas


Splenomegali Payah Jantung

Perut buncit
Splenokromi Imunitas Payah Jantung

Menekan
diagfragma Risiko Infeksi
Ketidakefektifan pola nafas

Complianceparu-
paru

terganggu
Perkusi Nafas
ASUHAN KEPERAWATAN

Pengkajian
I. Identitas Anak :
a. Data pasien : nama, tempat tanggal lahir, umur, agama
b. Data penanggung jawab: nama ayah/ibu, pendidikan terakhir ayah,
pekerjaan ayah, pendidikan terkahir ibu, pekerjaan ibu, alamat, kultur,
agama, diagnose medis
II. Riwayat kehamilan dan kelahiran (prenatal, natal, & post natal)
III. Riwayat ibu, Riwayat keluarga, Genogram
IV. Riwayat sosial
V. Keadaan kesehatan saat ini
VI. Pengkajian fisik
VII. Pemeriksaan Head to toe

Diagnosis Keperawatan
1. Intolerensi aktivitas
2. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
3. Resiko infeksi
4. Ketidakefektifan pola nafas
NOC DAN NIC

Intoleransi Aktivitas Risiki Infeksi


NOC NOC
Toleransi terhadap aktivitas
Kontrol Infeksi
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam diharapkan :
Setelah diberikan asuhan keperawatan selama 2 x 12 jam diharapkan :
Kriteria Hasil Kriteria Hasil
- Menunjukkan penurunan tanda fisiologis intoleransi, misalnya - Kemampuan mencari informasi tentang factor risiko meningkat
nadi, pernapasan dan Tb masih dalam rentang normal pasien. - Kemampuan mengidentifikas i faktor risiko meningkat
- Kemampuan mengenali perubahan status kesehatan meningkat
- Kemudahan dalam melakukan ADL
- Kemampuan berpartisipasi dalam skrining risiko meningkat
- Jarak dalam berjalan tidak terganggu

NIC :
Terapi Aktivitas
NIC :
1. Kaji kemampuan pasien untuk melakukan aktivitas, catat kelelahan
Kontrol Infeksi
dan kesulitan dalam beraktivitas.
- Ajarkan pasien dan keluarga mengenai tanda dan gejala infeksi dan kapan
2. Awasi tanda-tanda vital selama dan sesudah aktivitas. Catat respon
harus melaporkannya kepada perawat
terhadap tingkat aktivitas.
- Berikan terapi antibiotik yang sesuai
3. Berikan lingkungan yang tenang.
- Ajarkan pasien dan keluarga mengenai teknik menghindari infeksi
4. Pertahankan tirah baring jika diindikasikan. Ubah posisi pasien - Cuci tangan sebelum dan sesudah perawatan pada pasien
dengan perlahan dan pantau terhadap pusing. Prioritaskan jadwal
asuhan keperawatan untuk meningkatkan istirahat. Pilih periode
istirahat dengan periode aktivitas.
5. Beri bantuan dalam beraktivitas bila diperlukan.
NOC DAN NIC

Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh Ketidakefektifan Pola Nafas b/d Keletihan otot Pernafasan
NOC (00032)
NOC
Status nutrisi Anak
Status Pernafasan:ventilasi
1. Intake Nutrisi (1-3)
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24
2. Intake makanan lewat mulut (1-3) jam diharapkan :
3. Toleransi Makan (1-3) - Frekuensi pernafasan (1-3)
- Penggunaan otot bantu nafas (1-3)
- Restraksi dinding dada (1-3)

NIC NIC
Manajemen Gangguan makan Monitor Pernafasan
1. Monitor intake makanan dan cairan secara rutin
2. Kolaborasi dengan tim kesehatan lain untuk 1. Monitor kecepatan, irama, kedalaman, dan kesulitan
mengembangkan rencana perawatan dengan keluarga bernafas
3. Ajarkan konsep nutrisi yang baik kepada klien atau 2. Catat pergerakan dada, catat ketidaksemestrisan,
keluarga penggunaan otot bantu nafas dan retraksi pada
supraclaviculas dan interkosta
3. Monitor suara tambahan
4. Monitor pola nafas (bradipnea, takipnea, hiperventilasi)
DAFTAR PUSTAKA

Nelson, (2011), Ilmu Ksesehatan Anak Esensial, Ed 6, Jakarta: Elsevier

Nelson, (2010), Esensi Pediatri, Ed 4, Jakarta: EGC

Nanda-I Diagnosis Keperawatan. Definisi dan Klasifikasi 2018-2020

Nursing Outcomes Classification (NOC) edisi kelima

Nursing Interventions Classification (NIC) edisi keenam

Sudarti & Fauziah. (2013). Asuhan Neonatus Resiko Tinggi dan Kegawatan.
Cetakan I. Yogyakarta: Nuha medika

Surasmi,Asrining.2003.Perawatan Bayi Resiko Tinggi.Jakarta: EGC

Suriadi dan Yuliani, R. 2001. Asuhan Keperawatan Pada Anak, edisi 1 Jakarta :
CV Agung

Seto Rahardjo dan Marmi,2012, Asuhan Neonatus, Bayi, Balita dan Prasekolah.
Jakarta : Pustaka Belajar

Wong, (2008), Buku Ajar Keperawatan Pediatrik, Jakarta: EGC.


ASUHAN KEPERAWATAN ANAK
PADA AN.R DENGAN THALASEMIA

Tanggal 20 -25 September 2021

Oleh

Tri Widya Romadaningsih, S.Kep


NIM. 2030913320065

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS ILMU KEPERAWTAN


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARBARU
2021
LEMBAR PENGESAHAN

ASUHAN KEPERAWATAN ANAK


PADA AN.R DENGAN THALASEMIA

Oleh:

Tri Widya Romadaningsih, S.Kep


NIM. 2030913320065

Banjarbaru, September 2021

Mengetahui,

Pembimbing Akademik Pembimbing Lahan

Windy Yuliana B, Ns., M.Biomed Ayu Susanti, S. Kep, Ns


NIP. NIP. 19800930 200312 2 005
FORMAT PENGKAJIAN ANAK
(USIA 1 – 19 TAHUN)

DATA IDENTITAS KLIEN


Nama : An. R
Tempat / Tanggal lahir/ Umur: 10-02-2006
Jenis Kelamin : Laki-laki
Nama Ayah/lbu : Ny. M
Pekerjaan Ayah : Swasta
Pendidikan Ayah : SMA
Pekerjaan lbu : IRT
Pendidikan Ibu : SMA
Alamat : Jl. Kuin Utara
Kultur : Banjar
Agama : Islam
Diagnosis Medis : Thalasemia Beta + Anemia
Tanggal Pengkajian : 24/09/21
Tanggal dirawat : 23/09/21

I. KELUHAN UTAMA
a. Keluhan Masuk Rumah Sakit
Pasien datang ke rumah sakit dengan keluhan pucat dan pusing 2 hari sebelum masuk RS. Pasien
sudah terdiagnosis thalasemia sejak usia 6 bulan.
b. Keluhan Saat ini
Pasien mengeluhkan lemes, pucat sejak 1 minggu, nafsu makan berkurang.
II. RIWAYAT KESEHATAN
a. Riwayat kesehatan sekarang:
Pasien sudah terdiagnosis thalasemia sejak usia 6 bulan,dan pasien rutin transfusi darah sejak saat
itu. Pasien terakhir melakukan transfusi darah yaitu ±1 bulan yang lalu. Dengan hb 3,5 g/dl
sebanyak 3 kantong.
b. Riwayat kesehatan dahulu (prenatal, perinatal, postnatal, alergi, pengobatan,
cedera, hospitalisasi, tindakan operasi)

Pasien pernah menjalani operasi 1 tahun yang lalu yaitu operasi OREF
dan dilepas 1 bulan yag lalu

c. Riwayat keluarga (sosial ekonomi, penyakit keluarga)


Riwayat keluhan serupa di keluarga : tidak ada
Riwayat transfusi rutin di keluarga : tidak ada
Riwayat kelainan darah & keganasan : tidak ada

III. RIWAYAT IMUNISASI


Imunisasi Lengkap hingga usia 9 bulan
GENOGRAM (3 generasi)

Istri Suami
Keterangan:

IV. RIWAYAT SOSIAL

1. Sistem pendukung/ keluarga terdekat yang dapat dihubungi (care giver)


Pasien tinggal bersama ibu dan adiknya. Sistem pendukung terdekatnya adalah ibu pasien yang
selalu mengurus semua keperluan dari an. R

2. Lingkungan rumah
Rumah berada dilingkungan komplek dengan lingkungan yang cukup terjaga kebersihannya

3. Problem sosial yang penting


Tidak ada masalah mengenai problem dalam lingkungan sosial karena an. R dari dulu hanya
bermain di dalam rumah saja.
4. Hubungan dengan anggota keluarga
Hubungsn dengan anggota keluarga lain baik, dan tetap saling membantu jika dalam masa
kesulitan
5. Hubungan dengan teman sebaya
Sekarang an. R semenjak sakit hanya berada di rumah saja dan kadang jika bermain maka temannya
yang akan berkunjung ke rumah an. R
V. RIWAYAT TUMBUH KEMBANG
Menegakkan kepala : 3 bulan
Membalik badan : 4 bulan
Duduk : 6 bulan
Merangkak : 9 bulan
Berdiri : 15 bulan
Berjalan : 14 bulan
Bicara : 12 bulan

VI. KEADAAN KESEHATAN SAAT INI


1. Status Nutrisi
Sebelum Masuk Rumah Sakit
Pasien makan seperti biasa yaitu 3x1 hari namun jarang untuk mau makan

Saat Dirawat di Rumah Sakit


Pasien mengeluhkan tidak nafsu makan saat masuk rumah sakit dan tidak ada mual dan muntah

Pengkajian Mual dan Munatah

Tidak ada keluhan mual dan muntah selama di rumah sakit


2. Status Cairan:
Sebelum Masuk Rumah Sakit
Ibu pasien mengatakan an.R tetap rutin mengkonsumsi air putih sesuai dengan kebutuhannya
Saat Dirawat di Rumah Sakit
Pasien terpasang infus dextrose 5% + Ns 1300 cc
3. Aktivitas Bermain Anak
Sebelum Masuk Rumah Sakit:

1 tahun yang lalu pasien menjalani tindakan operasi OREF dikarenakan paha kiri
pasien patah dan hanya bermain di rumah saja dan pasien juga tidak bersekolah

Saat Dirawat Di Rumah Sakit:


Pasien hanya dapat duduk dan tiduran karena patah pada bagian paha kiri yang
menyebabkan sulit untuk melakukan aktivitas

4. Kebutuhan Istirahat dan Tidur


Sebelum Masuk Rumah Sakit:

Pasien biasanya tidur pada pukul 9 malam dan bangun pada pukul 6 pagi (±8 jam)

Saat Dirawat di Rumah Sakit


Tidak ada masalah dengan tidur pada saat di rumah sakit, dan ibu pasien mengatakan an.R
akan tidur jika sudah mengantuk
5. Kebersihan Diri
Sebelum Masuk Rumah Sakit
Pasien selalu dibantu ibunya untuk kebersihan diri semenjak close fraktur femur 1 tahun
yang lalu

Saat Dirawat di Rumah Sakit

Saat dirawat di rumah sakit juga masih memerlukan bantuan ibunya untuk kebersihan
diri seperti mandi
6. Obat-Obatan
(Terlampir)

7. Hasil Laboratorium
(Terlampir)
8. Pemeriksaan Penunjang Lainnya
Hasil Pemeriksaan

Keterangan:
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................

VII. PEMERIKSAAN FISIK


1. Keadaan Umum:
Pasien hanya berbaring di tempat tidur dan sesekali berpindah posisi
untuk duduk di tempat tidur
2. Kesadaran : Compos Mentis
 Tanda Vital : 90/60 mmHg
 Nadi : 124x/ menit - RR : 24x/menit
 Suhu : 36,7°C SpO2 : 97%
3. Pengkajian Skala Nyeri

Ibu pasien mengatakan anaknya kadang merasakan nyeri pada bagian paha kiri. Dengan skala
nyeri sedang (4-5)

4. Kepala dan Leher


Kepala tidak ada benjolan dan leher tidak adanya luka atau kemerahan

5. Mata
Posisi bola mata : Simetris
Gerakan mata : normal
Konjungtiva : anemis
Kornea : normal
Sklera : bening
Pupil normal
6. THT
Bentuk telinga normal dan simetris, tidak ada serumen pada bagian telinga
nampak bersih tidak ada cairan
7. Ekstremitas
Skala otot ekstremitas atas : 5-5
Skala otot ekstremitas bagian bawah : 1- 5
Femoral : deformitas (+), Luka poss op OREF (+) tertutup kasa perban, edema (+)
8. Integritas Kulit
Teraba hangat, dan terlihat ada banyak bekas kehitaman dari prosedur transfusi
yang dilakukan secara rutin dalam satu bulan
9. Toraks
Inspeksi: simetris, tidak ada retraksi dinding dada
Palpasi: tidak ada benjolan
Perkusi: normal
Auskultasi: tidak ada suara tambahan paru
10. Jantung
Inspeksi: tidak ada luka ataupun bekas luka, tidak ada lesi
Palpasi: tidak ada nyeri tekan
Perkusi: normal
Auskultasi: S1S2 reguler
11. Abdomen

Inspeksi: normal tidak ada luka dan bekas luka


Auskultasi : bising usung 6x
Perkusi: timpani
Palpasi: tidak ada benjolan, hepar teraba 3-4cm bac
12. Genitalia
Frekuensi BAK: 3-4/hari , Jumlah Urine ±1000cc
Warna Urine: kuning
Penggunaan Alat bantu berkemih: tidak ada
Kondisi Blast: kosong
Tanggal defekasi terakhir: 23/september/2021
Frekuensi BAB: 1-2/hari, Konsistensi: padat, Warna: kuning kecoklatan
Penggunaan Alat bantu (Laksatif): tidak ada
13. Tumbuh Kembang
Motorik Kasar

An. R dapat berdiri sejak usia 11-12 bulan dan berjalan pada usia 13 bulan

Motorik Halus
Pasien dapat berbicara saat 12 bulan

Integritas Personal
Integritas Sosial

Status Gizi (grafik lampirkan)

IMT : 17/1,492 = 7,6 (kurus tingkat berat)

U : 15 th
TB : 147 cm
BB/TB :
CDC 2000
Lampiran 1. Daftar Obat-Obatan
No Obat Dosis Indikasi
IV D5 ½ NS 1300cc/24 jam .

Tranfusi PRC 3 Kolf :

PO Extade 1x500 mg
PO Vit.C 1x1 tab
PO Vit.E 1x1 1 tab
PO As. Folat 1x1 Kb
Lampiran 2. Hasil Pemeriksaan Laboratorium

Pemeriksaan Hasil Nilai Normal Satuan


HEMATOLOGI
Hemoglobin 4.3* 10.00-17.00 g/dl
Lekosit 1.58* 4.0-10.5 ribu/ul
Eritrosit 1.58* 3.40-5.50 juta/ul
Hematokrit 12.5* 35.00-50.00 vol%
Trombosit 110* 150-450 ribu/ul
RDW-CV 15.1* 11.5-14.7 %
MCV,MCH, MCHC
MCV 79.1 80.0 – 97.00 fl
MCH 27.2* 27.0 – 32.0 pg
MCHC 34.4 32.0 – 38.0 %
HITUNG JENIS
Gran% 50.0 – 70.0 %
Limfosit% 25.0 – 40.0 %
MID% 4.0-11.0 %
Gran# 2.50 – 7.00 ribu/ul
Limfosit# 1.25-4.0 ribu/ul
MID# ribu/ul
KIMIA DARAH
Glukosa Darah Sewaktu ................. <200 mg/dl
HATI
SGOT 52* 0-46 u/l
SGPT 20 0-45 u/l
GINJAL
Ureum ................. 10-50 mg/dl
Kreatinin ................. 0.7-1.4 mg/dl
ELEKTROLIT
Natrium 132* 135-146 mmol/l
Kalium ................. 3.4-5.4 mmol/l
Chlorida ................. 95-100 mmol/l

Lainnya

....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
ANALISIS DATA
Nama Klien : An. R

Umur : 15 th

Ruangan/Kamar : Hemato 1

No. Data Penyebab Masalah


1. DO : Penurunan suplai O2, Ketidakefektifan
- Pasien sudah terdiagnosis thalasemia konsentrasi Hb dari Perfusi jaringan
sejak usia 6 bulan. darah ke jaringan perifer (
- HB : 4.3 g/dl (14.0-18.0 g/dl)
- Trombosit : 110 (150-450)
- Pasien terlihat pucat pada bagian
telapak tangan dan telapak kakinya

DS :
- Pasien datang ke rumah sakit dengan
keluhan pucat dan pusing 2 hari
sebelum masuk RS
- Pasien mengeluhkan lemes, pucat
sejak 1 minggu
2.

Ketidakseimbangan
Kurangnya asupan nutrisi kurang dari
DO :
- Pasien terlihat hanya terbaring di makanan kebutuhan tubuh (
tempat tidur
- Badan pasien nampak kurus
- BB : 17 Kg

DS :
- Pasien mengeluhkan nafsu makan
berkurang
- Ibu pasien mengatakan kalau an. R
jarang menghabiskan makanan dan
hanya makan sedikit-sedikit saja
- Ibu pasien mengatakan biasanya tetap
mau makan namun sekarang lebih
porsi makanan yang dihabiskan sangat
sedikit
Hambatan Mobilitas
DO: Fisik
3.
- Tampak ada luka post operasi OREF
pada bagian paha kiri pasien
- Pasien sekarang hanya dapat duduk
dan berbaring ditempat tidurnya

DS :
- Ibu pasien mengatakan 1 tahun yang
lalu an. R menjalani prosedur operasi
karena mengalami close fraktur femur
pada paha bagian kiri
- Ibu pasien mengatakan jika ingin
melakukan aktivitas biasanya ibu
pasien yang membantu an. R

4.
DO :
- Leukosit : 1.58 juta/ul(4.10-6.00)
- HB : 4.3 g/dl (14.0-18.0 g/dl) Ketidakadekuatan Risiko Infeksi
- Trombosit : 110 (150-450) pertahanan sekunder :
- Pasien terlihat lemas, pucat dan hanya penurunan
berbaring hemoglobin,
DS : imunosupresi, supresi
- Ibu pasien mengatakan an. R hanya respon inflamas
berbaring di tempat tidur dan sesekali
bermain smartphone
PRIORITAS MASALAH

Nama klien : An. R


Umur : 15 tahun
Ruangan/kamar : Hemato 1
No. RM :
Tanggal Paraf
No. Masalah Keperawatan
Ditemukan Teratasi (Nama Perawat)
1.
RENCANA KEPERAWATAN

Tujuan Dan
No. Diagnosa Keperawatan Intervensi Rasional
Kriteria Hasil

1. Ketidakefektifan Perfusi Setelah dilakukan tindakan NIC : Peripheal Sensation Dengan dilakukan manajemen sensasi
jaringan perifer keperawatan 3x12 jam Management (Manajemen Sensasi perifer maka diharapkan tekanan
diharapkan perfusi jaringan Perifer) darah ke perifer dapat terpenuhi dan
perifer dapat terpenuhi 1. Monitor adanya daerah tertentu mencegah terjadinya penurunan pada
dengan kriteria hasil : yang hanya peka terhadap kadar hemoglobin
panas/dingin/tajam/tumpul.
NOC : Circulation status 2. Monitor adanya peretase.
1. Tekanan systole dan 3. Instruksikan keluarga untuk
diastole dalam
mengobservasi kulit jika ada isi
rentang yang
diharapkan. atau laserasi.
2. Tidak ada ortostatik 4. Gunakan sarung tangan untuk
hipertensi. proteksi.
3. Tidak ada tanda- 5. Batasi gerakan pada kepala,
tanda peningkatan leher, dan punggung.
tekanan intracranial
6. Kolaborasi pemberian
(tidak lebih dari 15
mmHg). analgetik.
7. Monitor adanya tromboplebitis.

Pedoman Pembimbingan Preseptor Kurikulum KPT berdasarkan KKNI Program Profesi Ners
Program Studi Ilmu Keperawatan FK ULM
63
NOC : Tissue perfusion :
cerebral
1. Berkomunikasi
dengan jelas dan
sesuai dengan
kemampuan.
2. Menunjukkan
perhatian, konsentrasi
dan orientasi.
3. Memproses informasi

2. NIC : Nutrition Management Dengan dilakukan manajemen nutrisi


Ketidakseimbangan Setelah dilakukan tindakan
nutrisi kurang dari keperawatan 3x12 jam 1. Kaji adanya alergi makanan keluarga pasien dapat paham
kebutuhan tubuh diharapkan kebutuhan nutrisi 2. Monitor jumlah nutrisi dan bagaiman cara menjaga kebutuhan
dapat terpenuhi dengan kandungan kalori nutrisi dan gizi pasien yang masih
kriteria hasil : 3. Yakinkan diet yang dimakan sangat buruk agar terjadinya
mengandung serat untuk peningkatan berat badan pada pasien
NOC : Nutrition status: mencegah terjadinya konstipasi
food and fluid intake
4. Berikan informasi tentang
1. Berat badan ideal
sesuai tinggi badan kebutuhan nutrisi
2. Mampu 5. Kolaborasi dengan ahli gizi
mengidentifikasi untuk menentukan jumlah
kebutuhan nutrisi kalori dan nutrisi yang
3. Tidak ada tanda- dibutuhkan pasien
tanda malnutrisi
NIC : Nutrition Monitoring
4. Tidak terjadi
penurunan berat 1. BB pasien dalam batas normal
badan yang berart 2. Monitor adanya penurunan
berat badan
3. Monitor tipe dan jumlah

Pedoman Pembimbingan Preseptor Kurikulum KPT berdasarkan KKNI Program Profesi Ners
Program Studi Ilmu Keperawatan FK ULM
64
aktivitas yang biasa dilakukan
4. Monitor lingkungan selama
makan
5. Monitor turgor kulit
6. Monitor kadar albumin, total
protein, Hb, dan kadar Ht
7. Monitor prtumbuhan dan
perkembangan

NIC : Activity Therapy Dengan dibantu keluarga dalam


Hambatan Mobilitas Setelah dilakukan tindakan
Fisik keperawatan 3x24 jam 1. Bantu pasien untuk beraktifitas yang pasien tidak bisa
diharapkan hambatan mengidentifikasi aktivitas yang dapat mencegah terjadinya risiko
mobilitas dapat teratasi mampu dilakukan. cidera pada pasien yang mengalami
dengan kriteria hasil : 2. Bantu untuk memilih aktivitas hambatan dalam beraktivitas karena
konsisten yang sesuai dengan kakinya
NOC : kemampuan fisik, psikologi dan
Self Care : ADLs
1. Berpartisipasi dalam social.
aktivitas fisik tanpa 3. Bantu untuk mendapatkan alat
disertai peningkatan bantuan aktivitas seperti kursi
tekanan darah, nadi, roda dan krek.
RR. 4. Bantu untuk mengidentifikasi
2. Mampu melakukan aktivitas yang disukai.
aktivitas sehari-hari 5. Bantu pasien untuk membuat
(ADLs) secara jadwal latihan diwaktu luang.
mandiri. 6. Bantu pasien untuk
3. Tanda-tanda vital mengembangkan motivasi diri
normal. dan penguatan.
Pedoman Pembimbingan Preseptor Kurikulum KPT berdasarkan KKNI Program Profesi Ners
Program Studi Ilmu Keperawatan FK ULM
65
4. Energi psikomotor. 7. Monitor respon fisik, emosi,
5. Level kelemahan. sosial, dan spiritual.
6. Mampu berpindah :
dengan atau tanpa
bantuan alat
7. Status
kardiopulmonari
adekuat.
8. Sirkulasi status baik.

Setelah dilakukan tindakan NIC : Infection Control (control Dengan manajemen infeksi dapat
Risiko Infeksi keperawatn 3x12 jam infeksi) menurunkan tingkat terjadinya
diharapkan risiko infeksi 1. Bersihkan lingkungan setelah peningkatan infeksi pada tubuh
dapat teratasi dengan kriteria dipakai pasien lain. pasien serta sistem imunitas pasien
hasil : 2. Pertahankan teknik isolasi.
3. Batasi pengunjung bila perlu.
NOC : Immune Status 4. Instruksikan pada pengunjung
1. Pasien bebas dari untuk mencuci tangan saat
tanda dan gejala berkunjung dan setelah berkunjung
meninggalkan pasien.
infeksi.
5. Gunakan sabun antimikroba untuk
2. Jumlah leukosit
cuci tangan.
dalam batas normal 6. Cuci tangan sebelum dan sesudah
tindakan keperawatan.
NOC : Knowledge ; 7. Gunakan baju, sarung tangan
Infection Control sebagai alat pelindung.
1. Menunjukkan 8. Pertahankan lingkungan aseptic
kemampuan unttk selama pemasangan alat.
mencegah timbulnya 9. Monitor tanda dan gejala infeksi

Pedoman Pembimbingan Preseptor Kurikulum KPT berdasarkan KKNI Program Profesi Ners
Program Studi Ilmu Keperawatan FK ULM
66
infeksi. sistemik dan lokal.
2. Mendeskripsikan 10. Dorong masukan nutrisi yang
proses penularan cukup.
penyakit, faktor yang 11. Dorong masukan cairan.
mempengaruhi 12. Dorong istirahat.
13. Ajarkan pasien dan keluarga tanda
penularan serta
dan gejala infeksi.
penatalaksanaannya.
NOC : Risk Control
1. Menunjukkan
perilaku hidup sehat.
2. Melakukan skrining
kesehatan secara
mandiri

Pedoman Pembimbingan Preseptor Kurikulum KPT berdasarkan KKNI Program Profesi Ners
Program Studi Ilmu Keperawatan FK ULM
67
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN DAN CATATAN PERKEMBANGAN

No.
Waktu Waktu
Dx Implementasi TT Evaluasi TT
Tgl/jam Tgl/jam
Kep

1. 24/9/21 Ketidakefektifan perfusi jaringan perifer 24/9/21 S:


(21.00) 1. Memberikan Transfusi darah - Ibu pasien mengatakan setelah
2. Memberikan IV D5 ½ NS diberikan pengobatan kondisi an.R
3. Tranfusi PRC 3 Kolf 1x500gr sudah lumayan membaik dan tidak
4. Monitor ttv sepucat beberapa hari yang lalu
- Ibu pasien mengatakan an. R hanya
dapat duduk dan berbaring di tempat
tidur saja
O:
- Pasien terlihat masih terbaring di
tempat tidur
- Pasien terlihat tidak sepucat waktu
pertama kali masuk
- TD : 90/80 mmHg
A : Masalah teratasi sebagian
NOC : Circulation status
1. Tekanan systole dan diastole dalam
rentang yang diharapkan.
2. Tidak ada ortostatik hipertensi.
3. Tidak ada tanda-tanda peningkatan
tekanan intracranial (tidak lebih dari 15
Pedoman Pembimbingan Preseptor Kurikulum KPT berdasarkan KKNI Program Profesi Ners
Program Studi Ilmu Keperawatan FK ULM
68
mmHg).
P : Lanjutkan intervensi
Perawat : observasi ttv pasien
Pasien : sarankan untuk tetap tirah baring dan
instruksikan untuk tetap bergerak miring
kanan dan miring kiri

2. 24/9/21 Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari 24/9/21 S:


kebutuhan tubuh - Ibu pasien mengatakan bersedia
(21.30 wita) 1. Berikan informasi kepada ibu menerima informasi yang akan di
mengenai kebutuhan makanan yang sampaikan oleh perawat
direkomendasikan untuk an. R - Ibu pasien mengatakan sangat senang
2. Berikan motivasi an. R untuk tetap dapat mengetahui informasi ini karena
mengkonsumsi makanan agar beliau hanya tinggal bersam adiknya
tubuhnya tidak lemas dan pucat lagi an. R dalam rumah
3. Mengkaji makanan yang disukai an. O:
R - Pasien dan ibu pasien terlihat
4. Observasi makanan yang dihabiskan mendengarkan mengenai informasi
oleh an.R yang di sampaikan
- Ibu pasien juga menanyakan beberapa

Pedoman Pembimbingan Preseptor Kurikulum KPT berdasarkan KKNI Program Profesi Ners
Program Studi Ilmu Keperawatan FK ULM
69
pertanyaan
- Pasien dan ibu pasien terlihat sangat
kooperatif
A : Masalah tertatasi sebagian
NOC : Nutrition status: food and fluid
intake
1. Berat badan pasien belum ideal dan
tidak sesuai tinggi badan
2. Mampu mengidentifikasi kebutuhan
nutrisi
3. Masih ada tanda-tanda malnutrisi

P : Lanjutkan intervensi

Perawat : kolaborasikan dengan gizi mengenai


makanan yang harus dikonsumsi oleh an, R

Pasien : anjurkan untuk tetap makan walaupun


sedikit namun sering

Pedoman Pembimbingan Preseptor Kurikulum KPT berdasarkan KKNI Program Profesi Ners
Program Studi Ilmu Keperawatan FK ULM
70
3. 24/9/21 Hambatan Mobilitas Fisik 24/9/21 S:
1. Mengukur skala kekuatan otot pada - Ibu pasien mengatakan sangat kesulitan
ekstremitas semenjak satu tahun yang lalu an. R
2. Hindari untuk menekan bagian post menjalani operasi pada bagian paha
op pada bagian paha kiri pasien kirinya yang menyebabkan
3. Minta bantuan ibu pasien untuk terus
pergerakannya menjadi terbatas
menggerakan ekstremitas tubuh
pasien agar tidak ada kekakuan pada - Ibu pasien mengatakan an. R kadang
sendi pasien mengeluhkan sakit pada abgain post op
4. Bantu pasien jika ingin berpindah O:
tempat menggunakan alat bantu - Terlihat ada balukan kasa pada bagian
ataupun tidak paha kiri pasien
- Setelah di cek nampak ada edema pada
bagian paha kiri
- Pasien hanya dapat berbaring di tempat
tidur dan sesekali duduk
A : masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi
Perawat :mengajarkan pada ibu pasien agar
tetap menjaga kebersihan balutan luka post OP
Pasien : instruksikan pasien untuk tidak
bergerak menuju daerah post op

Pedoman Pembimbingan Preseptor Kurikulum KPT berdasarkan KKNI Program Profesi Ners
Program Studi Ilmu Keperawatan FK ULM
71
4. 24/9/21 Risiko Infeksi 24/9/21 S:
1. Melakukan observasi ttv - Ibu pasien mengatakan sangat takut
2. Cek apakah ada tanda-tanda infeksi saat beberapa hari yang lalu an. R
pada bagian luka post op terlihat sangat pucat
3. Menjaga kebersihan tangan agar - Ibu pasien juga mengatakan akan
tetap terhindar dari infeksi yang selalu menjaga kebersihan daerah dekat
dapat menyebabkan transmisi ke luka an. R
pasien O:
-Pasien tidak ada peningkatan suhu
tubuh yaitu 36,7 c
- Luka pasien terlihat nampak
kemerahan pada bagian di luar luka
- Saat bergerak an. R mengeluhkan agak
nyeri
A : Masalah tertasi sebagian

P : Lanjutkan intervensi

Pedoman Pembimbingan Preseptor Kurikulum KPT berdasarkan KKNI Program Profesi Ners
Program Studi Ilmu Keperawatan FK ULM
72
Pedoman Pembimbingan Preseptor Kurikulum KPT berdasarkan KKNI Program Profesi Ners
Program Studi Ilmu Keperawatan FK ULM
RESUME ASUHAN KEPERAWATAN
PADA AN. D DENGAN LEUKEMIA MIELOSITIK AKUT
STASE KEPERAWATAN ANAK
DI RUMAH SAKIT DAERAH ULIN
BANJARMASIN

Tanggal 20 - 25 September 2021

Oleh
Tri Widya Romadaningsih, S.Kep.
NIM. 2030913320065

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS ILMU KEPERAWTAN


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARBARU
2021
LEMBAR PENGESAHAN

RESUME ASUHAN KEPERAWATAN


PADA AN. D DENGAN LEUKEMIA MIELOSITIK AKUT
STASE KEPERAWATAN ANAK
DI RUMAH SAKIT DAERAH ULIN
BANJARMASIN

Oleh

Tri Widya Romadaningsih, S.Kep.


NIM. 2030913320065

Banjarbaru, September 2021

Mengetahui,

Pembimbing Akademik

Eka Santi .Ns.,M.Kep


NIP. 19780615 200812 2 001
RESUME ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK D DI RUANG
HEMATOONKOLOGI

I. IDENTITAS

A. DATA PASIEN
Nama : An. D
Tempat Tanggal Lahir : 2013,
Umur : 8 tahun
Agama : Islam
B. DATA PENANGGUNG JAWAB
Nama Ayah/Nama Ibu : Ny. R
Pendidikan terakhir Ayah: SMA
Pekerjaan Ayah : Swasta
Pendidikan terakhir Ibu : SD
Pekerjaan Ibu : IRT
Alamat : Jalan Kota Baru
Kultur : Banjar
Agama : Islam
Diagnosis Medis : Leukemia Mielositik Akut

II. KELUHAN UTAMA

Pasien terlihat pucat sejak 2 hari SMRS, pasien sebelumnya baru keluar dari
RSUD Ulin 5 hari yang lalu usai melakukan kemoterapi, pasien saat ini tidak
bisa menggerakan kakinya semenjak Januari 2021.

III. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG

Pasien terdiagnosis Leukemia Mielositik Akut sejak April 2021, dan sekarang
rutin melakukan kemoterapi.

IV. RIWAYAT PENYAKIT DAHULU

Leukemia Mielositik Akut, pasien sering terlihat pucat, lemas dan demam secara
berulang-ulang.

V. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA

- Tidak ada riwayat Hipertensi, DM, penyakit jantung maupun penyakit


leukemia serupa.

VI. KEADAAN UMUM DAN TANDA VITAL

a. Kesadaran: Compos mentis


b. Suhu: 36.6 C
c. Nafas: 24x/menit
d. SPO2: 98%
e. Nadi: 80x/menit

VII. PEMERIKSAAN FOKUS

a. Kepala dan Leher


Bentuk kepala dan leher normal, tidak ada benjolan.
b. Mata
Tidak ada anemis atau ikterik
c. THT
Bentuk telinga normal. Tidak ada serumen atau rasa mendengung pada
telinga. Bentuk hidung normal, tidak ada tersumbat. Tidak ada sakit saat
makan dan minum pada tenggorokan. Tidak ada batuk
d. Ekstremitas
Ekstremitas teraba hangat.
e. Integritas Kulit
Kulit teraba hangat. Turgor kulit <2 detik. Daerah sekitar tangan terlihat
beberapa bekas transfusi yang menghitam
f. Toraks
Tidak terdapat retraksi dinding dada. Suara nafas vesikuler
g. Jantung
Tidak ada permasalahan pada jantung. Terdengar suara jantung tunggal
h. Abdomen
Tidak ada nyeri tekan, bentuk perut normal. Tidak ada nyeri tekan. Suara
bising usus 8x/ menit
i. Genitalia
Frekuensi BAK : Lancar seperti sebelum masuk RS
Warna Urin : kuning
Kondisi blast : kosong
Tanggal defekasi terakhir : 20 September 2021. Pukul 12.00 WITA
Frekuensi BAB : 1x sehari atau 2 hari sekali

VIII. PEMERIKSAAN ANTROPOMETRI

BB: 16 kg. TB: 115. BBI: 20 kg

BB/U= BB kurang, TB/U= normal, BB/TB= gizi baik

IX. RIWAYAT IMUNISASI DAN PERKEMBANGAN

An. D sudah mendapatkan imunisasi Hepatitis, BCG, DPT, campak dan polio
ASI eksklusif (6 bulan)
Susu formula: 10 bulan (10-12x/hari)
Nasi Tim: 10 bulan (2-3x/hari)
Makanan dewasa: 13 bulan (3x/hari)
Menegakan kepala: 4 bulan
Duduk: 8 bulan
Merangkak: 10 bulan
Bicara: 10 bulan
Berdiri: 11 bulan
Berjalan: 13 bulan

X. RIWAYAT PSIKOSOSIAL

An. D tinggal bersama kedua orangtuanya di perumahan. An. D merupakan anak


pertama dari 3 bersaudara. Setiap harinya An. D memerlukan bantuan orang tua
untuk ke kamar mandi dan perlu digendong.
ANALISA DATA
Data Etiologi Masalah
DO: Kelesuan Fisiologis Keletihan
- Pasien terlihat hanya (Leukemia Mielositik
berbaring di tempat Akut)
tidur

- Pasien terlihat pucat


pada bagian telapak
kaki dan bagian
mukosa

- Pasien terdiagnosis
Leukemia Mielositik
Akut sejak April
2021, dan sekarang
rutin melakukan
kemoterapi.

DS:
- Ibu pasien
mengatakan an. D
terlihat pucat 2 hari
sebelum masuk
rumah sakit

- pasien sebelumnya
baru keluar dari
RSUD Ulin 5 hari
yang lalu usai
melakukan
kemoterapi

DO: Penurunan Ketahanan Hambatan Mobilitas


- pasien mengalami tubuh Fisik
kelemahan pada
bagian ekstremitas
bawah dengan skala
otot 5-5-1-1

DS:
- pasien saat ini tidak
bisa menggerakan
kakinya semenjak
Januari 2021.

-
RENCANA KEPERAWATAN
Diagnosis Tujuan dan Kriteria Hasil Implementasi
Keletihan Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama Manajemen Kemoterapi (2240)
3x24 jam diharapkan keletihan dapat berkurang 1. Jelaskan kepada keluarga mengenai
dengan kriteria hasil : efek saming dari obat-pbatan
kemoterapi
Daya Tahan 2. Insruksikan kepada keluarga cara
1. Daya Tahan otot (1-3) mencegah infeksi
2. Hemoglobin (1-3) 3. Instruksikan keluarga untuk
3. Hematokrit (1-3) melaporkan terkait kondisi pasien
demam, menggigil, perdarahan,
memar, dan BAB berdarah
4. Bantu pasien dan keluarga untuk
mengatasi kelelahan dengan
melakukan perencanaan istirahat
yang cukup, membatasi aktivitas, dan
membatasi pengeluaran energi harian
Hambatan Mobiltas Fisik Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x 24 jam Perawatan Tirah Baring
diharapkan hambatan mobilitas fisik pasien dapat 1. Posisikan body alligment yang tepat
teratasi dengan kriteria hasil : 2. Ajarkan latihan di tempat tidur,
Kebugaran Fisik dengan cara yang tepat
1. Kekuatan otot (1-3) 3. Aplikasikan aktivitas sehari-hari
4. Monitor kondisi kulit pasien
2. Ketahanan otot (1-3)
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN DAN CATATAN PERKEMBANGAN

Diagnosis Waktu & Jam Implementasi Evaluasi Tanda


Tangan
Keletihan Senin, 20 September Manajemen Kemoterapi (2240) S : Tri Widya R,
2021 09.00 Wita 1. Jelaskan kepada keluarga - Keluarga pasien S.Kep
mengenai efek saming dari mengatakan sebelumnya
obat-pbatan kemoterapi sudah dijelaskan
2. Insruksikan kepada keluarga mengenai kemoterapi tapi
cara mencegah infeksi belum tau mengenai apa
3. Instruksikan keluarga untuk saja hal yang harus
melaporkan terkait kondisi diperhatikan
pasien demam, menggigil,
perdarahan, memar, dan - Keluarga pasien
BAB berdarah mengatakan bersedia
diberikan informasi
4. Bantu pasien dan keluarga
untuk mengatasi kelelahan mengenai manajemen
dengan melakukan kemoterapi
perencanaan istirahat yang
cukup, membatasi aktivitas, - Keluarga pasien juga
dan membatasi pengeluaran bertanya mengenai
energi harian kelelahan dan lemas yang
dialami pasien apakah
akibat dari kemoterapi
juga

O:
- Pasien dan keluarga
pasien terlihat
memperhatikan
penjelasan perawat
- Keluarga pasien terlihat
juga bertanya

A : Masalah Teratasi
Sebagian
P:
Perawat: Lanjutkan Intervensi
Pasien : Instruksikan pasien
untuk tetap beristirahat

Hambatan Senin, 20 September Perawatan Tirah Baring S:


Mobilitas Fisik 2021 12.00 Wita 1. Posisikan body alligment - Keluarga pasien bersedia
yang tepat untuk dilakukan
2. Ajarkan latihan di tempat penjelasan mengenai
tidur, dengan cara yang tepat perawatan tirah baring
3. Aplikasikan aktivitas sehari-
hari - Keluarga pasien
4. Monitor kondisi kulit pasien mengatakan sudah
mengerti mengenai
informasi yang dijelaskan

- Keluarga pasien
mengatakan sudah mulai
paham cara menjaga
anaknya saat dirawat dan
membantu menggerakan
badannya

O:
- Keluarga pasien terlihat
memperhatikan dengan
seksama dan sesekali
mempraktikan

- Keluarga pasien terlihat


berpartisipasi aktif saat
dijelaskan

A : Masalah Teratasi
Sebagian

P:
Perawat : Lanjutkan
Intervensi
Pasien : Instruksikan
keluarga untuk selalu
membantu mobilisasi pasien
RESUME ASUHAN KEPERAWATAN

PADA AN. AR DENGAN THALESEMIA

STASE KEPERAWATAN ANAK

DI RSUD ULIN BANJARMASIN

Tanggal 20 - 26 September 2021

Oleh

Tri Widya Romadaningsih, S.Kep.

NIM. 2030913320065

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS ILMU KEPERAWTAN

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

BANJARBARU

2021
LEMBAR PENGESAHAN

RESUME ASUHAN KEPERAWATAN

PADA AN. AR DENGAN THALESEMIA

STASE KEPERAWATAN ANAK

DI RSUD ULIN BANJARMASIN

Oleh

Tri Widya Romadaningsih, S.Kep.

NIM. 2030913320065

Banjarmasin, September 2021

Mengetahui,

Koordinator Stase Keperawatan Anak

Eka Santi, S.Kep., Ns., M.Kep

NIP. 19780615 200812 2 001


RESUME ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK RA DENGAN SUSPEK
LEUKEMIA ALL

DI KAMAR HEMATO III

RUANG HEMATO-ONGKOLOGI

I. IDENTITAS

A. DATA PASIEN
Nama : An. AR
Tempat Tanggal Lahir : Amuntai, 24 September 2020
Umur : 1 tahun
Agama : Islam
B. DATA PENANGGUNG JAWAB
Nama Ayah/Nama Ibu : Tn. M/Ny. T
Pendidikan terakhir Ayah: SD
Pekerjaan Ayah : Swasta
Pendidikan terakhir Ibu : SMP
Pekerjaan Ibu : IRT
Alamat : Banyu Tajau Hulu, Sungai Pada HSU
Kultur : Banjar
Agama : Islam
Diagnosis Medis : Thalesemia

II. KELUHAN UTAMA

Ny.T mengatakan anaknya batuk tidak berdahak dan jarang, pilek dan sesak
apalagi ketika menangis, pucat dan tampak menggunakan oksigen.

III. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG

Ny. S mengatakan anaknya dulu cuma mengeluh battuk, pilek dan dibawa ke
puskesmas disuruh cek laburatorium di Rumah Sakit Amuntai mendapatkan
hasil HB yang kurang sehingga disarankan untuk dirujuk ke RS Ulin

IV. RIWAYAT PENYAKIT DAHULU

Tidak ada memiliki riwayat penyakit yang berkaitan dengan penyakit sekarang
V. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA

Orang tua dari anak atau keluarga tidak ada yang memiliki penyakit seperti yang
diderita anaknya. Ny.T mengatakan tidak ada memiliki penyakit lain seperti
hipertensi, asam urat atau kolesterol.

VI. KEADAAN UMUM DAN TANDA VITAL

a. Kesadaran: Compos mentis


b. Suhu: 36,7 C
c. Nafas: 108x/menit
d. SPO2: 96%
e. Nadi: 28x/menit

VII. PEMERIKSAAN FOKUS

a. Kepala dan Leher


Pada bagian kepala dan leher tidak pembengkakan atau abnormalitas
lainnya
b. Mata
Konjungtiva anemis, sklera ikterik
c. THT
Bentuk telinga normal. Tidak ada serumen atau rasa mendengung pada
telinga. Bentuk hidung normal, tidak ada tersumbat. Tidak ada sakit saat
makan dan minum pada tenggorokan. Tidak ada batuk
d. Ekstremitas
Ekstremitas teraba hangat. Kaki kanan berwarna merah dan terasa nyeri.
Terpasang infus NacL pada kaki kiri An. AR dengan 12 tpm
e. Integritas Kulit
Kulit teraba hangat. Turgor kulit <2 detik
f. Toraks
Tidak terdapat retraksi dinding dada. Suara nafas vesikuler
g. Jantung
Tidak ada permasalahan pada jantung. Terdengar suara jantung tunggal
h. Abdomen
Tidak ada nyeri tekan, bentuk perut normal. Tidak ada nyeri tekan. Suara
bising usus 7x/ menit
i. Genitalia
Frekuensi BAK : Lancar seperti sebelum masuk RS
Warna Urin : bening
Kondisi blast : kosong
Tanggal defekasi terakhir : 24 September 2021. Pukul 08.00 WITA
Frekuensi BAB : 1x sehari
VIII. PEMERIKSAAN ANTROPOMETRI

BB: 7,5 kg. TB: 92CM. BBI: kg

BB/U= BB kurang, TB/U= pendek, BB/TB= gizi baik

IX. RIWAYAT IMUNISASI DAN PERKEMBANGAN

An. AR sudah mendapatkan imunisasi lengkap kecuali campak


Tengkurap : 6 bulan
Duduk : 8 bulan

X. RIWAYAT PSIKOSOSIAL

An. AR tinggal bersama ibu dan kakek neneknya di perumahan karena orang
tuanya telah bercerai. An. AR merupakan anak pertama. Setiap harinya An. AR
bermain dengan ibunya ataupun dengan neneknya dan selalu menonton vidio di
handphone, anak terlihat aktif dan ceria.
ANALISA DATA

Data Etiologi Masalah


DS: Ketidakefektifan Pola
- Ny. T mengatakan Nafas
anaknya batuk
tidak berdahak dan
jarang
- Ny.T mengatakan
anaknya pilek
- Ny. T mengatakan
anaknya sesak
apalagi ketika
menangis

DO:
- Anak tampak
pucat.
- Anak
menggunakan
oksigen
RENCANA KEPERAWATAN

Diagnosis Tujuan dan Kriteria Hasil Implementasi


Ketidakefektifan Pola Nafas NOC : Status pernafasan (0415) NIC: Monitor Pernafasan (3350)
Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1 1. Memonitor kecepatan, irama,
x 10 menit diharapkan ketidakefektifan kedalaman dan kesulitan bernapas
pola nafas teratasi, dengan kriteria hasil: 2. Memonitor suara napas tambahan
1. Frekuensi pernafasan teratasi dari (Ronkhi)
deviasi yang cukup berat dari kisaran 3. Memonitor pola napas
normal menjadi deviasi ringan dari 4. Memonitor saturasi oksigen pasien
kisaran normal 5. Memonitor keluhan sesak napas
2. Irama pernafasan teratasi dari deviasi pasien termasuk kegiatan yang dapat
yang cukup berat dari kisaran normal memperburuk sesak napas tersebut
menjadi deviasi ringan dari kisaran 6. Memberikan bantuan terapi oksigen
normal yang tepat sesuai kebutuhan
3. Kedalaman inspirasi teratasi dari
deviasi yang cukup berat dari kisaran
normal menjadi deviasi ringan dari
kisaran normal
4. Kepatenan jalan nafas teratasi dari
deviasi yang cukup berat dari kisaran
normal menjadi deviasi ringan dari
kisaran normal
5. Atur posisi pasien semi fowlwe
NIC: Monitor Pernafasan (3350)
1. Monitor kecepatan, irama, kedalaman
dan kesulitan bernapas
2. Monitor suara napas tambahan
(Ronkhi)
3. Monitor pola napas
4. Monitor saturasi oksigen pasien
5. Monitor keluhan sesak napas pasien
termasuk kegiatan yang dapat
memperburuk sesak napas tersebut
6. Berikan bantuan terapi oksigen yang
tepat sesuai kebutuhan
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN DAN CATATAN PERKEMBANGAN

Diagnosis Waktu dan Jam Implementasi Evaluasi TTD


Ketidakefektifan Jum’at 24 September NIC: Monitor Pernafasan S:
Pola Nafas 2021 1. Ny. T mengatakan Tri Widya R,
(3350)
Pukul 20.00 WITA anaknya sudah mulai tidak S.Kep
1. Memonitor kecepatan, irama, sesak setelah posisinya
duduk
kedalaman dan kesulitan
2. Ny.T mengatakan
bernapas anaknya sudah tidak sesak
setelah dipasangkan
2. Memonitor suara napas
oksigen
tambahan (Ronkhi) 3. Ny. T mengatakan tidak
ada suara tambahan ketika
3. Memonitor pola napas
anaknya batuk
4. Memonitor saturasi oksigen O:
1. Anak tampak ceria
pasien
2. Anak tampak bernafas
5. Memonitor keluhan sesak dengan nyaman
napas pasien termasuk
A:
kegiatan yang dapat Masalah teratasi
memperburuk sesak napas
P:
tersebut Intervensi dihentikan
6. Memberikan bantuan terapi
oksigen yang tepat sesuai
kebutuhan
RESUME ASUHAN KEPERAWATAN
PADA AN. MR DENGAN ANEMIA
STASE KEPERAWATAN ANAK
DI RUMAH SAKIT ULIN BANJARMASIN

Tanggal 20 September – 25 September 2021

Oleh
Novita Sari S.Kep.
NIM. 2030913320050

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS ILMU KEPERAWTAN


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARBARU
2021
LEMBAR PENGESAHAN

RESUME ASUHAN KEPERAWATAN


PADA AN. MR DENGAN ANEMIA
STASE KEPERAWATAN ANAK
DI RUMAH SAKIT ULIN BANJARMASIN

Oleh

Novita Sari, S.Kep.


NIM. 2030913320059

Banjarbaru, September 2021

Mengetahui,

Koordinator Stase Keperawatan Anak

Eka Santi, S.Kep., Ns., M.Kep


NIP. 19780615 200812 2 001
RESUME ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK MR DENGAN ANEMIA
RUANG HEMATAONKOLOGI 1
I. IDENTITAS

A. DATA PASIEN
Nama : An. MR
Tempat Tanggal Lahir : Banjarmasin, 15 Juli 2021
Umur : 6 tahun 2 bulan
Agama : Islam
B. DATA PENANGGUNG JAWAB
Nama Ayah/Nama Ibu : Tn. B/ Ny. H
Pendidikan terakhir Ayah: SMA
Pekerjaan Ayah : Buruh Tani
Pendidikan terakhir Ibu : SMP
Pekerjaan Ibu : IRT
Alamat : Layap Baru
Kultur : Banjar
Agama : Islam
Diagnosis Medis : Anemia

II. KELUHAN UTAMA


Saat dilakukan pengkajian An.MR tidak merasakan sakit pada bagian dada
ataupun demam, hanya saja masih sedikit pucat dan sedikit lemas..
III. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
Berawal dari An.MR terlihat pucat, sakit kepala dan nyei pada bagian dada
setiap malam satu bulan yang lalu sebelum masuk rumah sakit. 2 tahun yang lalu
riwayat transfusi darah merah 2 kantong dengan Hb 7 gr/dL di RS Sultah
Suriansyah dan juga mengalami nyeri dada.
IV. RIWAYAT PENYAKIT DAHULU
Sebelumnya An. MR tidak pernah menderita penyakit serupa ataupun menjalani
operasi. An. MR hanya pernah mengalami sakit ringan seperti demam, batuk dan
pilek
V. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA
Kedua orangtua An.MR tidak memiliki riwayat penyakit. Keduanya dalam
keadaan sehat. Hanya saja keduanya terbiasa memiliki tekanan darah rendah.
VI. KEADAAN UMUM DAN TANDA VITAL
1. Kesadaran: Compos mentis
2. Keadaan Umum: Pasien berbaring di bed tempat tidur sambil bermain game.
3. Suhu: 36,6 C
4. Nafas: 23 x/menit
5. SPO2: 96%
6. Nadi: 103 x/menit
7. BB: 17,5
8. TB: 106 cm

VII. PEMERIKSAAN FOKUS


Pada pemeriksaan laboratorium beberapa didapatkan hasil yang tidak normal
yaitu:
Hb : 12,6 g/dL
Eritosit: 6,06 juta/ul
Hematokrit: 40,5%
a. Kepala dan Leher
Bentuk kepala normal (simetris), rambut lurus berwarna hitam. Tidak ada
benjolan pada kepala atau pun leher. Tidak ada nyeri tekan pada bagian
leher atau pun kepala.
b. Mata
Konjungtiva anemis
c. THT
Bentuk telinga normal. Tidak ada serumen atau rasa mendengung pada
telinga. Bentuk hidung normal (simetris), tidak ada tersumbat. Tidak ada
sakit saat makan dan minum pada tenggorokan. Tidak ada batuk
d. Ekstremitas
Ekstremitas teraba hangat. Terpasang infus pada tangan sebelah kanan. Dan
terlihat ada bekas pengambilan sampel darah pada bagian lengan dalam
tangan sebelah kanan.
e. Integritas Kulit
Kulit teraba hangat. Turgor kulit <2 detik
f. Toraks
Tidak terdapat retraksi dinding dada. Suara nafas vesikuler
g. Jantung
Tidak ada permasalahan pada jantung. Terdengar suara jantung tunggal
h. Abdomen
Tidak ada nyeri tekan, bentuk perut normal.
i. Genitalia
Frekuensi BAK : 5 x / hari
Warna Urin : kuning
Kondisi blast : kosong
Tanggal defekasi terakhir : 20 September 2021
Frekuensi BAB : 1x sehari atau 2 hari sekali

VIII. PEMERIKSAAN ANTROPOMETRI

BB: 17,5 kg. TB: 106. BBI: 17 kg

BB/U= BB kurang, TB/U= pendek, BB/TB= gizi baik

IX. RIWAYAT IMUNISASI DAN PERKEMBANGAN


An. MR sudah mendapatkan imunisasi lengkap yaitu Hepatitis, BCG, DPT,
campak dan polio
Tengkurap: 5 bulan
Duduk: 7 bulan
Merangkak: 8 bulan
Berdiri: 12 bulan
Berjalan: 14 bulan
Bicara : 20 bulan
X. RIWAYAT PSIKOSOSIAL
An. MR tinggal bersama kedua orangtuanya di perumahan. An. MR merupakan
anak pertama. Setiap harinya An. MR bermain dengan ibunya ataupun dengan
anak tetangga yang seusianya.
ANALISA DATA
DS: Disfungsi imun
1. Saat dilakukan Profil darah yang Risiko Cidera (00035)
pengkajian An.MR abnormal
tidak merasakan
sakit pada bagian (Pajanan pada pathogen)
dada ataupun
demam, hanya saja
masih sedikit pucat
dan sedikit lemas.
DO:
1. Terdapat bekas
pengambilan sampel
darah pada bagian
lengan dalam tangan
kanan.
2. Konjungtiva anemis.
3. Pada pemeriksaan
laboratorium
beberapa didapatkan
hasil yang tidak
normal yaitu:
Hb : 12,6 g/dL
Eritosit: 6,06 juta/ul
Hematokrit: 40,5%
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
Diagnosis Tujuan dan Kriteria Hasil Implementasi
Risiko Cidera (00035) Setelah dilakukan tindakan keperawatan Monitor Nutrisi (1160)
1x30 menit didapatkan hasil: 1. Monitor keadaan umum pasien.
NOC: 2. Timbang berat badan pasien.
Kontrol Risiko (1902) 3. Monitor pertumbuhan dan
1. Mengenali dan memonitor perubahan
perkembangan.
status kesehatan (2-4).
2. Menjalankan strategi control risiko 4. Lakukan pengukuran antropometrik
yang sudah ditetapkan (3-4). pada komposisi tubuh.
Status Nutrisi: Asupan Nutrisi 5. Monitor kecenderungan turun dan
1. Mampu mengenenali asupan zat besi (2- naiknya berat badan.
4). 6. Monitor adanya mual ataupun
2. Asupan kalori, protein (2-4).
muntah.
Ket: 7. Monitor diet dan asupan kalori.
1. Tidak adekuat 8. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk
2. Sedikit adekuat pemenuhan status nutrisi pasien.
3. Cukup adekuat 9. Lakukan pemeriksaan laboratorium.
4. Sebagian besar adekuat 10. Mulai tindakan (berikan cairan sesuai
5. Sepenuhnya adekuat indikasi pasien).
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN DAN CATATAN PERKEMBANGAN

Diagnosis Waktu dan Jam Implementasi Evaluasi Paraf


Risiko Cidera Selasa, 21 September Monitor Nutrisi (1160) S: Tri Widya R
(00035) 2021, Jam 14:00- 1. Monitor keadaan umum 1. Ny.H mengatakan anaknya tidak ,S.Kep
14:30 pasien. ada mual ataupun muntah.
2. Timbang berat badan 2. Ny.H mengatakan anaknya mau
pasien. saja makan dan minum susu
3. Monitor pertumbuhan dan sesuai anjuran yang diberikan
perkembangan. dari ahli gizi.
4. Lakukan pengukuran 3. Ny.H mengatakan akan
antropometrik pada memberikan makanan kepada
komposisi tubuh. anaknya dengan tinggi zat besi
5. Monitor kecenderungan agar Hb anaknya naik.
turun dan naiknya berat O:
badan. 1. Pada saat dilakukan
6. Monitor adanya mual penimbangan berat badan
ataupun muntah. didapatkan hasil BB: 17,5 kg,
7. Monitor diet dan asupan TB: 106 cm.
kalori. 2. An.Mr masih sedikit pucat dan
8. Kolaborasi dengan ahli gizi sudah tidak lemas lagi.
untuk pemenuhan status 3. Hasil pemeriksaan Hb=12,6
nutrisi pasien. g/dL.
9. Lakukan pemeriksaan A: Masalah teratasi sebagian
laboratorium. P:
10. Ajarkan Kepada pasien dan Lanjutkan Intervensi, observasi
keluarga untuk kesadaran umum dan TTV,
mengkonsumsi tinggi zat Manajemen cairan, asupan nutrisi
besi. dan monitor hasil Lab.
11. Mulai tindakan (berikan
cairan sesuai indikasi
pasien).
RESUME ASUHAN KEPERAWATAN

PADA AN. AR DENGAN THALESEMIA

STASE KEPERAWATAN ANAK

DI RSUD ULIN BANJARMASIN

Tanggal 20 - 26 September 2021

Oleh

Tri Widya Romadaningsih, S.Kep.

NIM. 2030913320065

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS ILMU KEPERAWTAN

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

BANJARBARU

2021
LEMBAR PENGESAHAN

RESUME ASUHAN KEPERAWATAN

PADA AN. AR DENGAN THALESEMIA

STASE KEPERAWATAN ANAK

DI RSUD ULIN BANJARMASIN

Oleh

Tri Widya Romadaningsih, S.Kep.

NIM. 2030913320065

Banjarmasin, September 2021

Mengetahui,

Koordinator Stase Keperawatan Anak

Eka Santi, S.Kep., Ns., M.Kep

NIP. 19780615 200812 2 001


RESUME ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK RA DENGAN SUSPEK
LEUKEMIA ALL

DI KAMAR HEMATO III

RUANG HEMATO-ONGKOLOGI

I. IDENTITAS

A. DATA PASIEN
Nama : An. AR
Tempat Tanggal Lahir : Amuntai, 24 September 2020
Umur : 1 tahun
Agama : Islam
B. DATA PENANGGUNG JAWAB
Nama Ayah/Nama Ibu : Tn. M/Ny. T
Pendidikan terakhir Ayah: SD
Pekerjaan Ayah : Swasta
Pendidikan terakhir Ibu : SMP
Pekerjaan Ibu : IRT
Alamat : Banyu Tajau Hulu, Sungai Pada HSU
Kultur : Banjar
Agama : Islam
Diagnosis Medis : Thalesemia

II. KELUHAN UTAMA

Ny.T mengatakan anaknya batuk tidak berdahak dan jarang, pilek dan sesak
apalagi ketika menangis, pucat dan tampak menggunakan oksigen.

III. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG

Ny. S mengatakan anaknya dulu cuma mengeluh battuk, pilek dan dibawa ke
puskesmas disuruh cek laburatorium di Rumah Sakit Amuntai mendapatkan
hasil HB yang kurang sehingga disarankan untuk dirujuk ke RS Ulin

IV. RIWAYAT PENYAKIT DAHULU

Tidak ada memiliki riwayat penyakit yang berkaitan dengan penyakit sekarang
V. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA

Orang tua dari anak atau keluarga tidak ada yang memiliki penyakit seperti yang
diderita anaknya. Ny.T mengatakan tidak ada memiliki penyakit lain seperti
hipertensi, asam urat atau kolesterol.

VI. KEADAAN UMUM DAN TANDA VITAL

a. Kesadaran: Compos mentis


b. Suhu: 36,7 C
c. Nafas: 108x/menit
d. SPO2: 96%
e. Nadi: 28x/menit

VII. PEMERIKSAAN FOKUS

a. Kepala dan Leher


Pada bagian kepala dan leher tidak pembengkakan atau abnormalitas
lainnya
b. Mata
Konjungtiva anemis, sklera ikterik
c. THT
Bentuk telinga normal. Tidak ada serumen atau rasa mendengung pada
telinga. Bentuk hidung normal, tidak ada tersumbat. Tidak ada sakit saat
makan dan minum pada tenggorokan. Tidak ada batuk
d. Ekstremitas
Ekstremitas teraba hangat. Kaki kanan berwarna merah dan terasa nyeri.
Terpasang infus NacL pada kaki kiri An. AR dengan 12 tpm
e. Integritas Kulit
Kulit teraba hangat. Turgor kulit <2 detik
f. Toraks
Tidak terdapat retraksi dinding dada. Suara nafas vesikuler
g. Jantung
Tidak ada permasalahan pada jantung. Terdengar suara jantung tunggal
h. Abdomen
Tidak ada nyeri tekan, bentuk perut normal. Tidak ada nyeri tekan. Suara
bising usus 7x/ menit
i. Genitalia
Frekuensi BAK : Lancar seperti sebelum masuk RS
Warna Urin : bening
Kondisi blast : kosong
Tanggal defekasi terakhir : 24 September 2021. Pukul 08.00 WITA
Frekuensi BAB : 1x sehari
VIII. PEMERIKSAAN ANTROPOMETRI

BB: 7,5 kg. TB: 92CM. BBI: kg

BB/U= BB kurang, TB/U= pendek, BB/TB= gizi baik

IX. RIWAYAT IMUNISASI DAN PERKEMBANGAN

An. AR sudah mendapatkan imunisasi lengkap kecuali campak


Tengkurap : 6 bulan
Duduk : 8 bulan

X. RIWAYAT PSIKOSOSIAL

An. AR tinggal bersama ibu dan kakek neneknya di perumahan karena orang
tuanya telah bercerai. An. AR merupakan anak pertama. Setiap harinya An. AR
bermain dengan ibunya ataupun dengan neneknya dan selalu menonton vidio di
handphone, anak terlihat aktif dan ceria.
ANALISA DATA

Data Etiologi Masalah


DS: Ketidakefektifan Pola
- Ny. T mengatakan Nafas
anaknya batuk
tidak berdahak dan
jarang
- Ny.T mengatakan
anaknya pilek
- Ny. T mengatakan
anaknya sesak
apalagi ketika
menangis

DO:
- Anak tampak
pucat.
- Anak
menggunakan
oksigen
RENCANA KEPERAWATAN

Diagnosis Tujuan dan Kriteria Implementasi


Hasil
Ketidakefektifan Pola NOC : Status pernafasan NIC: Monitor Pernafasan
Nafas
(0415) (3350)
Setelah dilakukan tindakan 1. Memonitor kecepatan,
keperawatan 1 x 10 menit irama, kedalaman dan
diharapkan kesulitan bernapas
ketidakefektifan pola nafas 2. Memonitor suara napas
teratasi, dengan kriteria tambahan (Ronkhi)
hasil: 3. Memonitor pola napas
1. Frekuensi pernafasan 4. Memonitor saturasi
teratasi dari deviasi oksigen pasien
yang cukup berat dari 5. Memonitor keluhan
kisaran normal menjadi sesak napas pasien
deviasi ringan dari termasuk kegiatan yang
kisaran normal dapat memperburuk
2. Irama pernafasan sesak napas tersebut
teratasi dari deviasi 6. Memberikan bantuan
yang cukup berat dari terapi oksigen yang
kisaran normal menjadi tepat sesuai kebutuhan
deviasi ringan dari
kisaran normal
3. Kedalaman inspirasi
teratasi dari deviasi
yang cukup berat dari
kisaran normal menjadi
deviasi ringan dari
kisaran normal
4. Kepatenan jalan nafas
teratasi dari deviasi
yang cukup berat dari
kisaran normal menjadi
deviasi ringan dari
kisaran normal
5. Atur posisi pasien semi
fowlwe
NIC: Monitor Pernafasan
(3350)
1. Monitor kecepatan,
irama, kedalaman dan
kesulitan bernapas
2. Monitor suara napas
tambahan (Ronkhi)
3. Monitor pola napas
4. Monitor saturasi
oksigen pasien
5. Monitor keluhan sesak
napas pasien termasuk
kegiatan yang dapat
memperburuk sesak
napas tersebut
6. Berikan bantuan terapi
oksigen yang tepat
sesuai kebutuhan
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN DAN CATATAN PERKEMBANGAN

Diagnosis Waktu dan Jam Implementasi Evaluasi TTD


Ketidakefektifan Kamis 23 September NIC: Monitor Pernafasan S:
Pola Nafas 2021 1. Ny. T mengatakan Tri Widya R
(3350)
Pukul 22.00 WITA anaknya sudah mulai tidak S.Kep
1. Memonitor kecepatan, irama, sesak setelah posisinya
duduk
kedalaman dan kesulitan
2. Ny.T mengatakan
bernapas anaknya sudah tidak sesak
setelah dipasangkan
2. Memonitor suara napas
oksigen
tambahan (Ronkhi) 3. Ny. T mengatakan tidak
ada suara tambahan ketika
3. Memonitor pola napas
anaknya batuk
4. Memonitor saturasi oksigen O:
1. Anak tampak ceria
pasien
2. Anak tampak bernafas
5. Memonitor keluhan sesak dengan nyaman
napas pasien termasuk
A:
kegiatan yang dapat Masalah teratasi
memperburuk sesak napas
P:
tersebut Intervensi dihentikan
6. Memberikan bantuan terapi
oksigen yang tepat sesuai
kebutuhan
RESUME ASUHAN KEPERAWATAN
PADA AN. AR DENGAN HEMOFILIA
STASE KEPERAWATAN ANAK
DI RUMAH SAKIT DAERAH ULIN
BANJARMASIN

Tanggal 20 - 25 September 2021

Oleh :
Tri Widya Romadaningsih S. Kep
NIM. 2030913320065

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARBARU
2021
LEMBAR PENGESAHAN
RESUME ASUHAN KEPERAWATAN
PADA AN. AR DENGAN HEMOFILIA
STASE KEPERAWATAN ANAK
DI RUMAH SAKIT DAERAH ULIN
BANJARMASIN

Tanggal 20 – 25 September 2021

Oleh:

Tri Widya Romadaningsih S. Kep


NIM. 2030913320065

Banjarbaru, September 2021

Mengetahui,

Pembimbing Akademik

Eka Santi .Ns.,M.Kep


NIP. 19780615 200812 2 001
PENGKAJIAN KEPERAWATAN ANAK

DATA IDENTITAS KLIEN


Nama : An. AR
Tempat / Tanggal lahir : Tanah Laut, 9 Februari 2016 (5 tahun 7 bulan)
Nama Ayah/lbu : Tn. MS dan Ny. Y
Pekerjaan Ayah : Swasta
Pendidikan Ayah : SLTA
Pekerjaan lbu : Mengajar di MTS
Pendidikan Ibu : SLTA
Alamat : Desa kuala tambangan, Kec.Tangkisung, Kab.Tanah laut,
KalSel
Kultur : Banjar
Agama : Islam
Diagnosis Medis : Hemofilia B (Faktor IX)
Tanggal MRS : 24 September 2021
Tanggal Pengkajian : 24 September 2021 (Pukul 14.30 WITA)

I. KELUHAN UTAMA
a. Keluhan Masuk Rumah Sakit
Lutut pasien bengkak dan nyeri
b. Keluhan Saat ini
Pasien nampak meringis menahan nyeri dan pasien mengeluhkan lutut kirinya bengkak
dan nyeri, tidak ada perubahan warna.
Pengkajian PQRST:
P: Ketika berjalan
Q: Nyeri tusuk
R: Lutut kiri
S: Skala 3 (1-10)
T: Hilang timbul, durasi kira-kira 10-15 menit

II. RIWAYAT KESEHATAN


a. Riwayat Penyakit Sekarang:
Lutut Pasien bengkak sejak hari Kamis, 23 September 2021, kemudian 24 September 2021
langsung ke RSUD Ulin Banjarmasin. Pasien datang ke RS dengan ditemani oleh ayahnya.
b. Riwayat Penyakit Dahulu (prenatal, perinatal, postnatal, alergi, pengobatan, cidera,
hospitalisasi, tindakan operasi)
Pada saat umur 8 bulan Pasien didiagnosis Hemofilia oleh dokter di rumah sakit. Pasien
juga memiliki riwayat asma.
c. Riwayat Keluarga (Sosial, ekonomi, penyakit keluarga)
Ekonomi: status ekonomi menegah ke atas, Riwayat penyakit keluarga: Tidak ada riwayat
penyakit keluarga

III. RIWAYAT IMUNISASI


Hepatitis B (HB0) : waktu lahir
BCG dan Polio 1 : 1 bulan
DPT, HB, Hib 1 dan Polio 2 : 2 bulan
DPT, HB, Hib 2 dan Polio 3 : 3 bulan
DPT, HB, Hib 3 dan Polio 4 : 4 bulan
Campak : 9 bulan

IV. RIWAYAT SOSIAL


1. Sistem pendukung/ keluarga terdekat yang dapat dihubungi
Orang tua dan kakak Pasien
2. Lingkungan rumah
Ayah pasien mengatakan jika rumahnya terletak di pedesaan dengan jarak antar rumah
cukup jauh yaitu sekitar 20 m. Air yang digunakan untuk mencuci dan mandi berasal
dari air sumur, dan untuk air minum menggunakan air galon

3. Problem Sosial yang Penting


Tidak ada masalah sosial pada Pasien karena mampu berkomunikasi dengan baik.
Hubungan dengan sauradar? Apakah ada kecemburuan
4. Hubungan dengan Anggota Keluarga
Tidak terdapat masalah dengan anggota keluarga, pasien berhubungan sangat baik
dengan semua anggota keluarga.
5. Hubungan dengan Teman Sebaya
Ayah pasien mengatakan jika bersosialisasi dengan temannya sangat baik, teman-
teman pasien datang ke rumah untuk bermain, dan sangat jarang pasien untuk keluar
rumah terkecuali keadaan mendesak

V. RIWAYAT TUMBUH KEMBANG


Ayah pasien mengatakan jika sejak kecil sampai sekarang pasien tidak ada mengalami
hambatan tumbuh kembang. mulai bisa menegakkan kepala umur 3 bulan, membalikkn
badan 4 bulan, duduk usia 6 bulan, merangkak 7 bulan, berdiri 10 bulan, berjalan 15
bulan dan mampu bicara saat usia 2 tahun

VI. KEADAAN KESEHATAN SAAT INI


1. Status Nutrisi
Sebelum Masuk Rumah Sakit
Saat dirumah Pasien makan sebanyak 2-3 centong nasi + ayam/ikan dan makan 3 kali
sehari kemudian selalu habis.

Saat Masuk Rumah Sakit


Saat di rumah sakit tidak ada masalah dalam nutrisi pasien.

Pasien tidak ada mengeluhkan mual atau muntah

2. Status Cairan:
SMRS : Ayah pasien mengatakan minum air mineral kira-kira sekitar 6-8 gelas setiap
harinya.
MRS : Tidak ada masalah status cairan saat di RS

3. Aktivitas Bermain Anak


SMRS: aktivitas yang dilakukan sebelum masuk RS sering bermain dengan teman-
teman di rumah pasien, dan juga sepupu pasien
MRS : Tidak ada masalah dalam aktivitas bermain Pasien. Ayah pasien mengatakan
pasien dirumah sakit hanya main hp dan dan tidur
4. Kebutuhan Istirahat dan Tidur
SMRS : Ayah pasien mengatakan jika tidur malam pada pukul 22.30 WITA dan
bangun 05.00 WITA. Terkadang juga tidur siang kurang lebih selama 2 jam
MRS : Ayah pasien mengatakan jika tidurnya tidak terganggu

5. Kebersihan Diri
SMRS : Pasien mengatakan mandi 2 kali sehari, rutin sikat gigi dan keramas
MRS : Pasien mengatakan jika kebersihan dirinya tidak terganggu

6. Obat-obatan :
Jumat, 24 Septenber 2021/ 13.00 WITA
Obat Anti Hemofilia
Koate – DVI 1000
- Obat DR
- Obat PT/APTT

Hasil Laboratorium

Pemeriksaan Hasil Nilai Normal Satuan


HEMATOLOGI
Hemoglobin 12.2* 14.0 - 18.0 g/dl
Lekosit 10.3 4.0 - 10.5 ribu/ul
Eritrosit 5.38 4.00 - 5.30 juta/ul
Hematokrit 38.7* 37.0 - 47.0 vol%
Trombosit 405 150 – 450 ribu/ul
RDW-CV 19.3* 12.1-14.0 %
MCV,MCH, MCHC
MCV 71.9* 75.0 – 96.00 fl
MCH 22.7* 28.0 – 32.0 pg
MCHC 31.5* 33.0 – 37.0 %
HITUNG JENIS
Basofil% 0.2 40.0 %
Eosinofil% 2.4 1.0-3.0 %
Limfosit% 38.9 25.0 – 40.0 %
MID% - 4.0 - 11.0 %
Gran# - 2.50 – 7.00 ribu/ul
Limfosit# 4.00 1.25 – 4.00 ribu/ul
Neutrofil# 5.36 2.50-7.00 ribu/ul
Monosit# 0.65 0.30-1.00 ribu/ul
MID# - ribu/ul
VII. PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan Umum: Pasien nampak sehat dan tidak pucat.
2. Kesadaran : Compos Mentis
 TD :-
 Nadi : 98 x/ menit
 Suhu : 37,0 °C
 RR : 24 x/ menit
 SpO2 : 98%
3. Pengkajian Skala Nyeri: terdapat nyeri dibagian lutut kanan

4. Kepala dan Leher


Kepala
Inspeksi : Tidak ada benjolan di kepala, tidak ada lesi, tidak ada bekas jahitan di
kepala, rambut lurus berwarna hitam, pendek

Palpasi : Tidak teraba benjolan/ massa.


Leher : Tidak ada deviasi trakea dan tidak ada distensi vena jugularis.

5. Mata
Posisi bola mata : Simetris kanan dan kiri (+/+)
Gerakan mata : Dapat mengikuti 8 arah gerakan
mata
Konjungtiva : Anemis (-/-)
Kornea : Putih (+/+)
Sklera : Ikterik (-/-)
Pupil : Isokor (+/+), Reflek cahaya (+/+)
6. THT
Telinga : Tidak ada lesi, telinga tidak ada nyeri, dan tidak ada cairan keluar
dari telinga.
Hidung : Hidung tidak ada lesi, mampu mencium bau dengan normal
Tenggorokan : Tidak ada peradangan tonsil, dan tidak ada perdarahan gusi.
7. Ekstremitas:
Akral teraba hangat, terdapat nyeri pada lutut kanan, terpasangang pemplon di tangan
kanan pasien
Skala kekuatan otot
5555 5555
5555 5555
8. Integritas Kulit
Tidak terdapat luka pada kulit
9. Toraks
I: Tidak ada retraksi dinding dada, tidak ada lesi dan tidak ada edema
P : Terdapat vocal premitus kiri dan kanan
P : Redup/ pekak seluruh lapang paru
A: Vesikuler pada seluruh lapang paru, suara jantung S1 S2 tunggal, tidak ada
wheezing dan ronkhi.

10. Abdomen
I : Umbilikus tidak ada hernia, tidak ada masa dan pembesaran organ. Perut nampak
buncit
A : Vesikuler dan suara bising usus 10x/mnt
P : Timpani pada seluruh lapang perut
P : Tidak ada nyeri tekan
11. Genitalia
Frekuensi BAK: 4-5 x/hari, Jumlah ±1000 cc/hari
Warna Urine: Kuning jernih
Penggunaan Alat bantu berkemih: Tidak ada menggunakan alat bantu berkemih
Kondisi Blast: Tidak ada distensi
Tanggal defekasi terakhir: 24 September 2021
Frekuensi BAB: 1-2x sehari
Konsistensi: lembek, warna kuning kecoklatan.
Alat bantu (Laksatif): Tidak ada
12. TumbuhKembang
Motorik Kasar : Pasien mampu melakukan pergerakan dan melibatkan otot dengan
baik seperti duduk, berdiri, dan berjalan. Tidak ada masalah dalam
motorik kasar Pasien.
Motorik Halus : Pasien mampu menulis, membaca, dan bermain HP.
Integritas Personal : Pasien baik dalam berkomunikasi.
Integritas Sosial : Pasien menjawab dengan baik saat ditanya

13. Status Gizi

Nama: An. AR
Usia: 5 tahun 7 bulan
BB: 14,5 kg
TB: 102 cm

CDC 2000:
BB/U= 14,5/22x100%=65,9% (Gizi kurang)
PB/U= 102/113x100%= 90,2% (Gizi baik)
BB/TB= 14,5/16x100%= 90,9% (Gizi baik)
Tumbuh Kembang

Tidak Ada Masalah perkembangan pada an.AR


ANALISIS DATA
Nama Pasien : An. AR
Umur : 5 Tahun 7 bulan
Ruangan/Kamar : Tulip IIIA (Hemato-Onkologi)

NO DATA ETIOLOGI MASALAH


1. DS: Agens Cidera Nyeri Akut
- Pasien mengeluhkan lutut kanannya bengkak Biologis
dan nyeri, tidak ada perubahan warna kulit (Penyakit:

pada lutut yang memar. Hemofilia)

- Pasien mengatakan jika kakinya bengkak


dan nyeri sejak hari Kamis, 23 September
2021
DO:
- Pengkajian PQRST:
P: Ketika berjalan
Q: Nyeri tusuk
R: Lutut kiri
S: Skala 3
T: Hilang timbul, durasi kira-kira 10-15
menit
- Wajah pasien nampak meringis menahan
nyeri
RENCANA KEPERAWATAN

No. Diagnosis Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi Keperawatan


Keperawatan
1. Nyeri akut b.d NOC NIC
Agens Cidera Kontrol nyeri Manajemen nyeri
Biologis (Penyakit: Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 x 30 1. Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif
Hemofilia) menit Pasien menunjukkan tanda penurunan nyeri dengan 2. Observasi tanda-tanda nyeri secara nonverbal
kriteria hasil: 3. Ajarkan penggunaan teknik nonfarmakologi (relaksasi, terapi
1. Melaporkan nyeri berkurang dari skala 3 ke 4 musik, distraksi)
2. Ekspresi wajah menunjukkan nyeri berkurang dari skala
3 ke 4 Administrasi analgesik
3. Menggunakan analgesik yang direkomendasikan dari 1. Cek order medis untuk obat, dosis dan frekuensi analgesik yang
skala 3 ke 4 diberikan
Ket: 2. Cek adanya alergi obat
Skala 3: Sedang 3. Monitor TTV sebelum dan sesudah memberikan analgesik
4: Ringan 4. Dokumentasikan respon Pasien terhadap penggunaan analgesik
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN DAN CATATAN PERKEMBANGAN

Hari/Tanggal Diagnosis
No Implementasi Evaluasi Paraf
Kegiatan Keperawatan
Sabtu, 25 Nyeri akut b.d Agens Manajemen nyeri Jumat, 24 September 2021
1. September 2021 Cidera Biologis 1. Melakukan pengkajian nyeri secara 16.30 WITA

09.00 WITA (Penyakit: Hemofilia) komprehensif dengan PQRST


S:
2. Mengobservasi tanda-tanda nyeri secara
- Pasien An. AR mengatakan
nonverbal berupa raut wajah
jika nyeri sudah berkurang
3. Mengajarkan penggunaan teknik
- Pasien An.AR mengatakan
nonfarmakologi yaitu kompres air dingin (es)
nyeri seperti ditusuk dan

Administrasi analgesik “merinyut” selama 5-10 menit

1. Mengecek order medis untuk obat, dosis dan - Ayah pasien mengatakan
frekuensi analgesik yang diberikan (PCT) sudah memahami terkait terapi
2. Mengecek adanya alergi obat nonfarmakologi yaitu dengan
3. Memonitor TTV sebelum dan sesudah kompres air dingin (es) untuk
memberikan analgesik mengurangi nyeri
4. Mendokumentasikan respon Pasien terhadap
penggunaan analgesik
O:
- Pasien sangat kooperatif
- Ayah pasien sangat memahami
informasi terkait Hemofilia,
mulai dari pengertian, jenis,
pemeriksaan, dan pengobatan
- Raut wajah Pasien tidak lagi
meringis
- Pengkajian PQRST:
P: Saat berjalan kaki
Q: Nyeri tusuk
R: Lutut kanan
S: Skala 2 (nyeri ringan)
- TTV: N:85x/mnt, T: 36,50C,
RR: 20x/mnt, SpO2: 99%
- Pasien diberi obat Anti-
Hemofilia AHF IX dengan rute
IV
A:
Masalah teratasi
P:
Hentikan intervensi
- Menganjurkan Pasien untuk
melakukan pengobatan rutin sesuai
waktu yang ditentukan dokter
- Menganjurkan Pasien untuk
menggunakan teknik non
farmakologi untuk mengurangi
nyeri
LAPORAN PENDAHULUAN

ASUHAN KEPERAWATAN ANAK

PADA KASUS SINDROM NEFTROTIK

Tanggal 20 -25 September 2021

Oleh

Tri Widya Romadaningsih, S.Kep

NIM. 2030913320065

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS ILMU KEPERAWTAN

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

BANJARBARU

2021
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN PENDAHULUAN

ASUHAN KEPERAWATAN ANAK

PADA KASUS SINDROM NEFROTIK

Oleh:

Tri Widya Romadaningsih, S.Kep

NIM. 2030913320065

Banjarbaru, September 2021

Mengetahui,

Koordinator Stase Anak Pembimbing Lahan

Windy Yuliana B, Ns., M.Biomed .........................................


NIP.
DEFINISI ETIOLOGI
Ngastiyah, (2014) mengatakan bahwa belum pasti diketahui penyebab
Sindroma Nefrotik adalah keadaan klinis yang disebabkan oleh kerusakan Sindroma Nefrotik, namun akhir-akhir ini dianggap sebagai penyakit autoimun.
glomerulus. Peningkatan permeabilitas glomerulus terhadap protein plasma Umumnya, etiologi Sindroma Nefrotik dibagi menjadI :
yang dapat anoreksia dan mual muntah.
menyebabkan terjadinya proteinuria, hipoalbuminemia, 1. Sindroma Nefrotik Bawaan
hiperlipidemia dan edema (Betz & Sowden, 2013). 2. Sindroma Nefrotik Sekunder
3. Sindrom Nefrotik Ideopatik
Sindroma Nefrotik merupakan penyakit dengan gejala edema, proteinuria,
hipoalbuminemia dan hiperkolesterolemia. Kadang-kadang terdapat hematuria,
hipertensi dan penurunan fungsi ginjal (Ngastiyah, 2014).

MANIFESTASI KLINIS
1. Distensi abdomen karena edema yang
mengakibatkan sulit bernapas, nyeri SINDROM NEFROTIK PENATALAKSANAAN
abdomen, anoreksia dan diare.
Penatalaksanaan medis untuk sindrom nefrotik
2. Napas cepat.
meliputi :
3. Penurunan haluaran urine dengan warna 1. Pemberian kortikosteroid seperti
gelap dan berbusa. 1. Nefrotik Sindrom Primer atau Idiopatik prednison atau prednisolon untuk
4. Pucat. sindrom nefrotik primer adalah Nefrotik menginduksi remisi.
5. Keletihan dan intoleransi aktivitas. sindrom kongenital, yaitu salah satu jenis 2. Penggantian protein, hal ini dapat
6. Nilai uji laboratorium abnormal seperti sindrom nefrotik yang ditemukan sejak dilakukan dengan pemberian albumin
proteinuria > 2gr/m2 /hari, albumin serum anak itu lahir atau usia di bawah 1 tahun. melalui makanan atau melalui intravena.
< 2gr/dl, kolesterol serum mencapai 450- Penyakit ini diturunkan secara resesif 3. Pengurangan edema, Terapi diuretik
1000mg/dl. autosom atau karena reaksi fetomaternal. 4. Membatasi pemberian natrium
Resisten terhadap semua pengobatan. 5. Mempertahankan keseimbangan elektrolit.
7. 2. Nefrotik Sindrom Sekunder 6. Pengobatan nyeri untuk mengatasi
PEMERIKSAAN PENUNJANG ketidaknyamanan yang berhubungan
1. Urinalisis dan bila perlu biakan urin Biakan Penyakit metabolik atau kongenital:
diabetes mellitus, amiloidosis, sindrom dengan edema maupun tindakan medis
urin dilakukan apabila terdapat gejala klinik yang dilakukan kepada pasien.
yang mengarah pada infeksi saluran kemih Alport, miksedema. Infeksi : hepatitis B,
7. Pemberian antibiotik
(ISK). malaria, schistosomiasis, lepra, sifilis,
8. Terapi Imunosupresif untuk anak yang
2. Protein urin kuantitatif Pemeriksaan dilakukan streptokokus, AIDS. Toksin dan alergen:
gagal berespon dengan terapi steroid.
dengan menggunakan urin 24 jam atau rasio logam berat (Hg), penisillamin,
protein/kreatinin pada urin pertama pagi hari. probenesid, racun serangga, bisa ular.
3. Pemeriksaan darah Penyakit sistemik bermediasi
1) Darah tepi lengkap (hemoglobin, leukosit, imunologik: lupus eritematosus sistemik,
hitung jenis leukosit, trombosit, hematokrit, purpura Henoch-Schönlein, sarkoidosis
LED) (Yuliandra, 2018).
2) Albumin dan kolesterol serum
3) Ureum, kreatinin, dan klirens kreatinin.
PATHWAY

Penyakit sekunder Reaksi Autoimun Adiopatik Penyakit sistemik

Kerusakan glomerulus

Proteinuria

Hipoalbuminemia Sintesis protein&lipid

Kelebihan Vol.
Edema Hiperlipidemia
Cairan

SINDROM NEFROTIK kolesterol

hipertensi

Asites Sakit kepala

Cardiac Reabsorb Nyeri akut


Output si Na &
Distensi Menurun Air Penurunan Filtrasi Volume Cairan Vaskuler
abdomen Glomerulus Menurun
Perfusi Darah Volume
Ke Otak Intravaskuler
Menekan
Menurun Protein Teriltrasi Simulasi ReninAngiotensis
Diafragma
Beban kerja
jantung Penurunan Ig G &
Penurunan Sekresi ADH
Risiko Ig A
Ekspansi
Keidakefekifan Kontraakivit
Paru
Perfusi as Ventrikel Imunitas menurun
Jaringan Otak Reabsorbsi Na & Air
Menurun
Meningkat
Dyspnea,
Takipnea, Decompen Risiko infeksi
Tarikan sasi Cordis Volume Sekresi Urine
Dinding menurun
Dada Aritmia,
Bradicardi,
Perubahan EKG, Gangguan eliminasi urine
Ketidakefektifan Edema,
pola nafas
Penurunan Curah Jantung
WOC Sindroma Nefrotik Sumber: Price & Wilson,
2010
ASUHAN KEPERAWATAN

Pengkajian
I. Identitas Anak :
a. Data pasien : nama, tempat tanggal lahir, umur, agama
b. Data penanggung jawab: nama ayah/ibu, pendidikan terakhir ayah,
pekerjaan ayah, pendidikan terkahir ibu, pekerjaan ibu, alamat, kultur,
agama, diagnose medis
II. Riwayat kehamilan dan kelahiran (prenatal, natal, & post natal)
III. Riwayat ibu, Riwayat keluarga, Genogram
IV. Riwayat sosial
V. Keadaan kesehatan saat ini
VI. Pengkajian fisik
VII. Pemeriksaan Head to toe

Diagnosis Keperawatan
1. Kelebihan Volume cairan
2. Nyeri Akut
3. Resiko infeksi
4. Ketidakefektifan pola nafas
5. Ketidakefektifan perfusi jaringan perifer
NOC DAN NIC

Kelebihan Volume Cairan Risiki Infeksi


NOC NOC
Keseimbangan cairan
Kontrol Infeksi
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam diharapkan :
Setelah diberikan asuhan keperawatan selama 2 x 12 jam diharapkan :
Kriteria Hasil Kriteria Hasil
1. Keseimbanga n intake dan output dalam 24 jam
- Kemampuan mencari informasi tentang factor risiko meningkat
2. Berat badan stabil
- Kemampuan mengidentifikasi faktor risiko meningkat
3. Turgor kulit
4. Asites - Kemampuan mengenali perubahan status kesehatan meningkat
5. Edema perifer - Kemampuan berpartisipasi dalam skrining risiko meningkat

NIC :
Manajemen cairan
1. Timbang berat badan setiap hari dan monitor status pasien NIC :
2. Jaga dan catat intake/output Kontrol Infeksi
3. Monitor status hidrasi
- Ajarkan pasien dan keluarga mengenai tanda dan gejala infeksi
4. Monitor tandatanda vital pasien
5. Monitor kelebihan cairan atau retensi (misalnya edema, distensi dan kapan harus melaporkannya kepada perawat
vena jugularis dan edema)
- Berikan terapi antibiotik yang sesuai
6. Kaji luas dan lokasi edema
7. Monitor status gizi - Ajarkan pasien dan keluarga mengenai teknik menghindari
8. Berikan cairan dengan tepat
infeksi
9. Berikan diuretik yang diresepkan
- Cuci tangan sebelum dan sesudah perawatan pada pasien
NOC DAN NIC

Nyeri Akut Ketidakefektifan Pola Nafas b/d Keletihan otot Pernafasan


NOC (00032)
NOC
Kontrol nyeri
Status Pernafasan:ventilasi
Kriteria Hasil : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24
1. Mengenali kapan terjadi nyeri jam diharapkan :
2. Menggunakan tindakan pengurangan nyeri non analgetik - Frekuensi pernafasan (1-3)

3. Melaporkan nyeri yang terkontrol - Penggunaan otot bantu nafas (1-3)


- Restraksi dinding dada (1-3)

NOC
Tingkat nyeri
Kriteria Hasil :
1. Nyeri yang dilaporkan
2. Ekspresi nyeri wajah
NIC
Monitor Pernafasan

NIC 1. Monitor kecepatan, irama, kedalaman, dan kesulitan


Manajemen nyeri bernafas
1. Lakukan pengkajian nyeri komprehensif yang meliputi 2. Catat pergerakan dada, catat ketidaksemestrisan,
lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi,kualitas,int ensitas penggunaan otot bantu nafas dan retraksi pada
dan faktor pencetus supraclaviculas dan interkosta
2. Kendalikan faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi 3. Monitor suara tambahan
terjadinya nyeri seperti suhu 4. Monitor pola nafas (bradipnea, takipnea, hiperventilasi)
3. Ajarkan prinsip managemen nyeri (teknik relaksasi)
4. Dukung istirahat yang adekuat untuk mengurangi nyeri
5. Monitor kepuasan klien terhadap managemen nyeri yang
diberikan kepada klien
Ketidakefektifan Perfusi Jaringan Perifer

NOC:

Circulation status

1. TD normal (120/80 mmHg)


2. Tingkat kesadaran membaik
3. Tidak ada gerakan involunter
4. Fungsi sensorik dan motorik tidak ada gangguan

NIC

Peripheral Sensation Management

1. Monitor adanya daerah tertentu yang hanya peka terhadap rangsangan


panas atau dingin
2. Periksa penyebab perubahan sensasi
3. Ajarkan klien untuk mengobservasi kulit pada daerah perifer
4. Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian obat analgetik
DAFTAR PUSTAKA

Betz & Sowden, 2013. Buku Saku Keperawatan Pediatrik. Jakarta: EGC

Nelson, (2011), Ilmu Ksesehatan Anak Esensial, Ed 6, Jakarta: Elsevier

Nelson, (2010), Esensi Pediatri, Ed 4, Jakarta: EGC

Nanda-I Diagnosis Keperawatan. Definisi dan Klasifikasi 2018-2020

Ngastiyah. 2014. Penatalaksanaan Sindrom Nefrotik. Jakarta: Elsevier

Nursing Outcomes Classification (NOC) edisi kelima

Nursing Interventions Classification (NIC) edisi keenam

Sudarti & Fauziah. (2013). Asuhan Neonatus Resiko Tinggi dan Kegawatan.
Cetakan I. Yogyakarta: Nuha medika

Suriadi dan Yuliani, R. 2014. Asuhan Keperawatan Pada Anak, edisi 5 Jakarta :
CV Agung

Seto Rahardjo dan Marmi,2012, Asuhan Neonatus, Bayi, Balita dan Prasekolah.
Jakarta : Pustaka Belajar

Wong, (2010), Buku Ajar Keperawatan Pediatrik, Jakarta: EGC.

Yuliamdra. 2018. Sindrom Nefrotik Pada Anak. Jakarta. EGC


ASUHAN KEPERAWATAN ANAK
PADA AN.Z DENGAN SINDROM NEFROTIK (SN)

Tanggal 20 -25 September 2021

Oleh

Tri Widya Romadaningsih, S.Kep


NIM. 2030913320065

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS ILMU KEPERAWTAN


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARBARU
2021
LEMBAR PENGESAHAN

ASUHAN KEPERAWATAN ANAK

Oleh:

Tri Widya Romadaningsih, S.Kep


NIM. 2030913320065

Banjarbaru, September 2021

Mengetahui,

Pembimbing Akademik Pembimbing Lahan

Windy Yuliana B, Ns., M.Biomed


NIP.
FORMAT PENGKAJIAN ANAK
(USIA 1 – 19 TAHUN)

DATA IDENTITAS KLIEN


Nama : An. Z
Tempat / Tanggal lahir/ Umur: 16 th
Jenis Kelamin : Laki-laki
Nama Ayah/lbu : Ny. H
Pekerjaan Ayah : Pekerja Swasta
Pendidikan Ayah : SMA
Pekerjaan lbu : IRT
Pendidikan Ibu : SD
Alamat : Sungai Sahurai
Kultur : Banjar
Agama : Islam
Diagnosis Medis : Sindrome Neftrotik resisten steroid
Tanggal Pengkajian : 28/09/21
Tanggal dirawat : 28/09/21

I. KELUHAN UTAMA
a. Keluhan Masuk Rumah Sakit
Pasien datang ke rumah sakit untuk melanjutkan pengobatan untuk sidrom nefrotik resisten steroid
yang dialaminya dengan kemoterapi siklofosfamel pulse. Pasien sebelumnya mengecek CPA pulse
bulan Agustus 2021.
b. Keluhan Saat ini
Pasien dan ibu an. Z mengatakan untuk saat ini tidak ada keluhan yang dirasakan pasien terlihat
sehat dan dapat beraktivitas seperti biasa.
II. RIWAYAT KESEHATAN
a. Riwayat kesehatan sekarang:
b. Riwayat kesehatan dahulu (prenatal, perinatal, postnatal, alergi, pengobatan,
cedera, hospitalisasi, tindakan operasi)
Ibu pasien mengatakan pada bulan Juni 2021 seluruh tubuh pasien membengkak dari ujung kaki-
hingga wajah, yang membuat ibu pasien memeriksakannya ke rumah sakit.

c. Riwayat keluarga (sosial ekonomi, penyakit keluarga)


Tidak ada riwayat penyakit sekunder

III. RIWAYAT IMUNISASI


BCG, Polio ( 4x ) Hepatitis B (5x) DPT (4x)
Campak (2x)
GENOGRAM (3 generasi)

Istri Suami
Keterangan:
Pasien merupakan anak kedua dari dua bersaudara dan pasien tinggal bersama keluarga pasien, keluarga
pasien tidak memiliki riwayat penyakit serupa dengan pasien.

IV. RIWAYAT SOSIAL

1. Sistem pendukung/ keluarga terdekat yang dapat dihubungi (care giver)


Salah satu sistem pendukung pasien yaitu ibu pasien yang menemaninya hingga sekarang dirawat di
rumah sakit dan yang menemani pengobatan rutin dari rumah sakit 1 bulan/1x

2. Lingkungan rumah
Rumah berada dilingkungan komplek dengan lingkungan yang cukup terjaga kebersihannya

3. Problem sosial yang penting


Tidak ada masalah mengenai problem dalam lingkungan sosial karena an. Z dari dulu hanya
bermain di dalam rumah dan bermain bersama temannya di rumah.
4. Hubungan dengan anggota keluarga
Hubungan dengan anggota keluarga lain baik, dan tetap saling membantu jika dalam masa
kesulitan
5. Hubungan dengan teman sebaya
Hubungan dengan teman sebaya tidak ada hambatan apapun namun pasien mengatakan tidak dapat
lanjut mendaftar masuk SMA dikarenakan kondisinya yang sakit dan harus melakukan pengobatan
rutin yang membuat pasien tidak sempat untuk melanjutkan pendidikan.
V. RIWAYAT TUMBUH KEMBANG
Menegakkan kepala : 3 bulan
Membalik badan : 4 bulan
Duduk : 6 bulan
Merangkak : 9 bulan
Berdiri : 15 bulan
Berjalan : 14 bulan
Bicara : 12 bulan

VI. KEADAAN KESEHATAN SAAT INI


1. Status Nutrisi
Sebelum Masuk Rumah Sakit
Pasien mengatakan makan di rumah 3-4 x1/hari dan menghabiskan porsi makanan yang normal

Saat Dirawat di Rumah Sakit


Saat dirawat tidak ada keluhan terkait makanan, pasien tetap mengkonsumsi makanan yang
disediakan rumah sakit.

Pengkajian Mual dan Muntah

Pasien mengatakan tidak ada keluhan mual dan muntah


2. Status Cairan:
Sebelum Masuk Rumah Sakit
Pasien mengatakan menghabiskan minum di rumah ±800 ml atau satu botol air mineral
Saat Dirawat di Rumah Sakit
Pasien mengatakan saat di rumah sakit juga menghabiskan minum di rumah ±800 ml atau satu botol
air mineral
Jumlah urine : 800 cc
Kebutuhan cairan pasien : 800 ml
BC : CM – CK
800 – 800 = 0 cc

3. Aktivitas Bermain Anak


Sebelum Masuk Rumah Sakit:

Pasien mengatakan tetap dapat bermain di rumah bersama teman dan bermain
smartphone di rumah.

Saat Dirawat Di Rumah Sakit:


Semenjak di rawat di rumah sakit pasien hanya bermain smartphone di ruangan dan di dampingi
oleh ibunya
4. Kebutuhan Istirahat dan Tidur
Sebelum Masuk Rumah Sakit:

Ibu pasien mengatakan biasanya an. Z tidur ±6 jam/hari

Saat Dirawat di Rumah Sakit :


Saat di rawat pasien mengatakan hanya tidur 3 jam yaitu dari pukul 1 dini hari hingga jam 3 pagi.
Pasien mengatakan terbangun karena suara dari infus pump yang berbunyi. Setelah bangun pasien
tidak melanjutkan tidur lagi pasien hanya bermain game di smartphone hingga siang hari.
5. Kebersihan Diri
Sebelum Masuk Rumah Sakit
Mandi 1-2x/hari

Saat Dirawat di Rumah Sakit


Pasien mengatakan belum mandi sejak kemarin karena intravena tidak boleh basah sehingga pasien
tidak dapat untuk membersihkan diri hari ini dan juga karena hanya di rawat 2 hari maka dari itu
pasien memutuskan untuk tidak apa-apa tidak mandi.

6. Obat-Obatan
(Terlampir)
7. Hasil Laboratorium
(Terlampir)
8. Pemeriksaan Penunjang Lainnya
Hasil Pemeriksaan

Keterangan:
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................

VII. PEMERIKSAAN FISIK


1. Keadaan Umum:
Pasien dapat beraktivitas seperti biasa tidak ada hambatan dalam beraktivitas dan dapat bermain
Smartphone seperti biasanya. Saat ini pasien mengatakan ada keluhan dan hanya lanjutkan
pengobatan saja.
2. Kesadaran : Compos Mentis
 Tanda Vital : 130/90 mmHg
 Nadi : 72x/ menit - RR : 20x/menit
 Suhu : 36,8°C SpO2 : 98%
3. Pengkajian Skala Nyeri
Tidak ada keluhan nyeri

4. Kepala dan Leher


Normal tidak ada benjolan
Pada bagian wajah terlihat sedikit tembem
5. Mata
Posisi bola mata : Simetris
Gerakan mata : normal
Konjungtiva : tidak anemis
Kornea : normal
Sklera : bening
Pupil : normal
6. THT
Bentuk telinga normal dan simetris, tidak ada serumen pada bagian telinga
nampak bersih tidak ada cairan
7. Ekstremitas
Skala otot ekstremitas atas : 5-5
Skala otot ekstremitas bagian bawah : 5- 5
Tidak ada edema pada bagian tubuh pasien
8. Integritas Kulit
Teraba hangat, dan terlihat tidak ada bekas luka. Pada bagian punggung an. Z
terlihat adanya strechmark
9. Toraks
Inspeksi: simetris, tidak ada retraksi dinding dada
Palpasi: tidak ada benjolan
Perkusi: normal
Auskultasi: tidak ada suara tambahan paru
10. Jantung
Inspeksi: tidak ada luka ataupun bekas luka, tidak ada lesi
Palpasi: tidak ada nyeri tekan
Perkusi: normal
Auskultasi: S1S2 reguler
11. Abdomen

Inspeksi: normal tidak ada asites dan piting edem


Auskultasi : bising usung 6x
Perkusi: timpani
Palpasi: tidak ada benjolan, hepar teraba 3-4cm bac
12. Genitalia
Frekuensi BAK: 3-4/hari , Jumlah Urine ±800cc
Warna Urine: kuning jernih
Penggunaan Alat bantu berkemih: tidak ada
Kondisi Blast: kosong
Tanggal defekasi terakhir: 29/september/2021
Frekuensi BAB: 1-2/hari, Konsistensi: padat, Warna: kuning kecoklatan
Penggunaan Alat bantu (Laksatif): tidak ada
13. Tumbuh Kembang
Motorik Kasar

Menegakkan kepala : usia 3 bulan Merangkak : 9 bulan

Membalikan badan : usia 6 bulan Berdiri : 12 bulan

Duduk : 8 bulan Berjalan : 13 bulan

Motorik Halus
Pasien dapat berbicara saat 15 bulan

Integritas Personal
Integritas Sosial

Status Gizi (grafik lampirkan)

IMT : 52/1,572 = 21,6 (normal)

U : 16 th
TB : 157 cm
BB/TB : 52/157
CDC 2000
Lampiran 1. Daftar Obat-Obatan
No Obat Dosis Indikasi
1. Prednisone 1x sehari 12 tablet .
2. Lisnopril 5 mg 1x sehari 4 tablet
3. Valsartan 80 mg 1x sehari
4. Siklofosfamide 5 mg
Lampiran 2. Hasil Pemeriksaan Laboratorium

Pemeriksaan Hasil Nilai Normal Satuan


HEMATOLOGI
Hemoglobin 13.8 10.00-17.00 g/dl
Lekosit 15.7* 4.0-10.5 ribu/ul
Eritrosit 4.68 3.40-5.50 juta/ul
Hematokrit 40.6* 42.00-52.00 vol%
Trombosit 403 150-450 ribu/ul
RDW-CV 14.3 11.5-14.7 %
MCV,MCH, MCHC
MCV 87.7 80.0 – 97.00 fl
MCH 29.8 27.0 – 32.0 pg
MCHC 34.0 32.0 – 38.0 %
HITUNG JENIS
Gran% 50.0 – 70.0 %
Limfosit% 25.0 – 40.0 %
MID% 4.0-11.0 %
Gran# 2.50 – 7.00 ribu/ul
Limfosit# 1.25-4.0 ribu/ul
MID# ribu/ul
KIMIA DARAH
Glukosa Darah Sewaktu ................. <200 mg/dl
HATI
SGOT 0-46 u/l
SGPT 0-45 u/l
GINJAL
Ureum 44 10-50 mg/dl
Kreatinin 1,3 0.7-1.4 mg/dl
ELEKTROLIT
Natrium ................. 135-146 mmol/l
Kalium ................. 3.4-5.4 mmol/l
Chlorida 95-100 mmol/l

Lainnya

....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
ANALISIS DATA
Nama Klien : An. Z

Umur : 16 th

Ruangan/Kamar : Nefrologi

No. Data Penyebab Masalah


1. DO : Kesiapan
- Pasien datang ke rumah sakit untuk meningkatkan
melanjutkan pengobatan setiap 1 bulan Manajemen
kesehatan (00162)
sekali
- Pasien terlihat dapat melakukan
aktivitas seperti bermain smartphone
seperti biasa dan tidak ada hambatan
dalam melakukan aktivitas
- TD : 130/90 mmHg
- Wajah pasien terlihat masih
membengkak
- Lingkar kepala : 55cm
Lingkar lengan atas : 25 cm

DS :
- Pasien mengatakan tidak ada keluhan
seperti pusing, nyeri padanya
- Pasien mengatakan badannya sehat-
sehat saja sekarang dan ibu pasien
juga mengatakan tidak ada keluhan
apapun selama dirawat selama 2 hari
di rumah sakit
- Ibu pasien mengatakan ingin
mengetahui makanan yang harus
dikonsumsi di rumah agar tekanan
darah dapat normal
PRIORITAS MASALAH

Nama klien : An. Z


Umur : 16 tahun
Ruangan/kamar : Nefron
No. RM :
Tanggal Paraf
No. Masalah Keperawatan
Ditemukan Teratasi (Nama Perawat)
1. Kesiapan Meningkatkan Manajemen 28/9/21 29/9/21 Tri Widya Romadaningsih
kesehatan S. Kep
RENCANA KEPERAWATAN

Tujuan Dan
No. Diagnosa Keperawatan Intervensi Rasional
Kriteria Hasil

1. Kesiapan Meningkatkan Setelah dilakukan tindakan Pendidikan kesehatan Dengan diberikannya pendidikan
Manajemen kesehatan keperawatan 2x24 jam 1. Tentukan pengetahuan kesehatan dan bantuan modifikasi diri
diharapkan terpenuhi dengan kesehatan dan gaya hidup Keluarga pasien dapat berperan
kriteria hasil : perilaku saat ini pada individu penting selama pasien berada di
dan keluarga rumah dalam mengontrol dan
Pengetahuan Manajemen 2. Bantu keluarga dan klien untuk mempertahankan jumlah cairan intake
penyakit ginjal
memperjelas mengenai dan output dari pasien agar mencegah
1. Faktor risiko
komplikasi dari tidak keyakinan nilai-nilai kesehatan kelebihan volume cairan pada tubuh
ada pengetahuan 3. Tekankan pentingnya pola pasien.
menjadi pengetahuan makan yang sehat, tidur yang
sedang berkualitas, berolahraga
2. Tanda dan gejala
komplikasi dari tidak
Bantuan Modifikasi Diri
ada pengetahuan
menjadi pengetahuan 1. Bantu pasien untuk
sedang mengidentifikasi perilaku-
3. Pembatasan diet dari perilaku sasaran yang perlu
pengetahuan terbatas dirubah/ di pelajari unruk
menjadi pengetahuan mencapai tujuan yang diinginkan
sedang 2. Puji tingkat pengetahuan dan
4. Pembatasan cairan
Pedoman Pembimbingan Preseptor Kurikulum KPT berdasarkan KKNI Program Profesi Ners
Program Studi Ilmu Keperawatan FK ULM
63
dari pengetahuan keterampilan pasien saat ini
terbatas menjadi 3. Pastikan keluarga untuk selalu
pengetahuan sedang memantau intake dan output
5. Pentingnya
cairan pada anaknya
pemantauan intake
dan output cairan 4. Modifikasi makanan sehat untuk
menurunkan tekanan darah pada
klien dengan mencegah makanan
yang tinggi kadar natrium dan
mengkonsumsi makanan sehat
seperti karbohidrat, protein,
vitamin.

Pedoman Pembimbingan Preseptor Kurikulum KPT berdasarkan KKNI Program Profesi Ners
Program Studi Ilmu Keperawatan FK ULM
64
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN DAN CATATAN PERKEMBANGAN

No.
Waktu Waktu
Dx Implementasi TT Evaluasi TT
Tgl/jam Tgl/jam
Kep

1. 28/9/21 Kesiapan Meningkatkan Manajemen 29/9/21 S:


(18.00) kesehatan (18.00) - Ibu pasien mengatakan tadi malam an.z
1. Menjelaskan pada ibu pasien terbangun karena bunyi infus pump
mengenai makanan yang bagus untuk dan tidak ada keluhan apapun
dikonsumsi agar tekanan darah pada - Ibu pasien mengatakan sudah paham
an. Z dapat normal mengenai materi yang diberikan pada
2. Menjelaskan kepada ibu pasien untuk pasien dan keluarga mengenai
tetap memantau intake dan output pengetahuan penyakit ginjal
cairan pasien selama di rumah sakit - Ibu pasien mengatakan sangat senang
dan di rumah nanti mendapatkan informasi mengenai
3. Jelaskan mengenai pembatasan makanan yang harus dijaga agar tidak
cairan agar pasien tidak terjadi menyebabkan peningkatan tekanan
edema pada bagian tubuhnya darah dari an. Z
4. Memberikan Prednisone , Lisnopril 5 O:
mg, Valsartan 80 mg -Pasien terlihat masih terbaring di
tempat tidur sambil bermain
smartphone dan mendengarkan
penjelasan dari perawat
- TD : 130/90 mmHg
A : Masalah teratasi
NOC : Pengetahuan manajemen penyakit
Pedoman Pembimbingan Preseptor Kurikulum KPT berdasarkan KKNI Program Profesi Ners
Program Studi Ilmu Keperawatan FK ULM
65
ginjal
P : Hentikan intervensi
Perawat : observasi ttv pasien
Pasien : sarankan untuk tetap beristirahat
setelah pulang dari rumah sakit

Pedoman Pembimbingan Preseptor Kurikulum KPT berdasarkan KKNI Program Profesi Ners
Program Studi Ilmu Keperawatan FK ULM
66
Pedoman Pembimbingan Preseptor Kurikulum KPT berdasarkan KKNI Program Profesi Ners
Program Studi Ilmu Keperawatan FK ULM
RESUME ASUHAN KEPERAWATAN
PADA AN. P DENGAN RAPIDLY PROGRESSIVE
NEPHRILIC SYNDROME
STASE KEPERAWATAN ANAK
DI RUMAH SAKIT DAERAH ULIN
BANJARMASIN

Tanggal 27 September - 02 Oktober 2021

Oleh
Tri Widya Romadaningsih, S.Kep.
NIM. 2030913320065

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS ILMU KEPERAWTAN


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARBARU
2021
LEMBAR PENGESAHAN

RESUME ASUHAN KEPERAWATAN


PADA AN. P DENGAN RAPIDLY PROGRESSIVE
NEPHRILIC SYNDROME
STASE KEPERAWATAN ANAK
DI RUMAH SAKIT DAERAH ULIN
BANJARMASIN

Oleh

Tri Widya Romadaningsih, S.Kep.


NIM. 2030913320065

Banjarbaru, September 2021

Mengetahui,

Pembimbing Akademik

Eka Santi .Ns.,M.Kep


NIP. 19780615 200812 2 001
RESUME ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK D DI RUANG ANAK

I. IDENTITAS

A. DATA PASIEN
Nama : An. P
Tempat Tanggal Lahir : 2010
Umur : 11 Thn
Agama : Hindu
B. DATA PENANGGUNG JAWAB
Nama Ayah/Nama Ibu : Ny. A
Pendidikan terakhir Ayah: S3
Pekerjaan Ayah : PNS
Pendidikan terakhir Ibu : SMA
Pekerjaan Ibu : IRT
Alamat : Jalan Bukit Keminting
Kultur : Bali
Agama : Hindu
Diagnosis Medis : Rapidly Progressive Nephrilic Syndrome

II. KELUHAN UTAMA

Pasien hendak melanjutkan pengobatan kemoterapi RPGN, dan terdiagnosis


sejak maret 2021

III. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG

Pasien terdiagnosis RPGN dan rutin melakukan kemoterapi setiap bulan

IV. RIWAYAT PENYAKIT DAHULU

Pasien sempat terkena Covid-19 selama 19 Juli-2 September 2021, pada maret
2021 pasien sempat mengalami kejang dan dirujuk kerumah sakit di
palangkaraya atau RS ditempat pasien tinggal, sempat mengalami diare dan
mual muntah. An. P pada maret 2021- Mei 2021 rutin melakukan cuci darah dan
sudah melakukan sebanyak 17x.

V. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA

- Tidak ada riwayat Hipertensi, DM, penyakit jantung maupun penyakit


leukemia serupa.

VI. KEADAAN UMUM DAN TANDA VITAL


a. Kesadaran: Compos mentis
b. Suhu: 36.6 C
c. Nafas: 24x/menit
d. SPO2: 98%
e. Nadi: 80x/menit

VII. PEMERIKSAAN FOKUS

a. Kepala dan Leher


Bentuk kepala dan leher normal, tidak ada benjolan.
b. Mata
Tidak ada anemis atau ikterik
c. THT
Bentuk telinga normal. Tidak ada serumen atau rasa mendengung pada
telinga. Bentuk hidung normal, tidak ada tersumbat. Tidak ada sakit saat
makan dan minum pada tenggorokan. Tidak ada batuk
d. Ekstremitas
Ekstremitas teraba hangat. Pada kanan kiri atas terdapat bekas luka untuk
cuci darah, pada ekstremitas bawah terlihat adanya strechmark.
e. Integritas Kulit
Kulit teraba hangat. Turgor kulit <2 detik. Daerah sekitar tangan terlihat
beberapa bekas luka ga
f. Toraks
Tidak terdapat retraksi dinding dada. Suara nafas vesikuler
g. Jantung
Tidak ada permasalahan pada jantung. Terdengar suara jantung tunggal
h. Abdomen
Tidak ada nyeri tekan, bentuk perut normal. Tidak ada nyeri tekan. Suara
bising usus 8x/ menit
i. Genitalia
Frekuensi BAK : Lancar seperti sebelum masuk RS
Warna Urin : kuning
Kondisi blast : kosong
Tanggal defekasi terakhir : 28 September 2021. Pukul 12.00 WITA
Frekuensi BAB : 1x sehari atau 2 hari sekali

VIII. PEMERIKSAAN ANTROPOMETRI

BB: 35 kg. TB: 139. BBI: 36 kg

BB/U= BB normal, TB/U= normal, BB/TB= gizi baik


IX. RIWAYAT IMUNISASI DAN PERKEMBANGAN

An. P sudah mendapatkan imunisasi Hepatitis, BCG, DPT, campak dan polio
ASI eksklusif (6 bulan)
Susu formula: 10 bulan (10-12x/hari)
Nasi Tim: 10 bulan (2-3x/hari)
Makanan dewasa: 13 bulan (3x/hari)
Menegakan kepala: 4 bulan
Duduk: 8 bulan
Merangkak: 10 bulan
Bicara: 10 bulan
Berdiri: 11 bulan
Berjalan: 13 bulan

X. RIWAYAT PSIKOSOSIAL

An. P tinggal bersama kedua orangtuanya di perumahan. An. P merupakan anak


kedua dari 3 bersaudara. An. P dapat beraktivitas seperti biasa seperti bermain.
ANALISA DATA
No. Data Penyebab Masalah
1. DO : Kesiapan
- Pasien datang ke rumah sakit untuk meningkatkan
melanjutkan pengobatan setiap 1 bulan Manajemen
kesehatan (00162)
sekali
- Pasien terlihat dapat melakukan
aktivitas seperti bermain smartphone
seperti biasa dan tidak ada hambatan
dalam melakukan aktivitas
- TD : 130/90 mmHg
- Lingkar kepala : 52 cm
Lingkar lengan atas : 22 cm
Lingkar Perut : 71 cm

DS :
- Pasien mengatakan tidak ada keluhan
seperti pusing, nyeri padanya
- Pasien mengatakan badannya sehat-
sehat saja sekarang dan ibu pasien
juga mengatakan tidak ada keluhan
apapun selama dirawat selama 2 hari
di rumah sakit
- Ibu pasien mengatakan ingin
mengetahui makanan yang harus
dikonsumsi di rumah agar tekanan
darah dapat normal
RENCANA KEPERAWATAN
Tujuan Dan
No. Diagnosa Keperawatan Intervensi Rasional
Kriteria Hasil

1. Kesiapan Meningkatkan Setelah dilakukan tindakan Pendidikan kesehatan Dengan diberikannya pendidikan
Manajemen kesehatan keperawatan 2x24 jam 1. Tentukan pengetahuan kesehatan dan bantuan modifikasi diri
diharapkan terpenuhi dengan kesehatan dan gaya hidup Keluarga pasien dapat berperan
kriteria hasil : perilaku saat ini pada individu penting selama pasien berada di
dan keluarga rumah dalam mengontrol dan
Pengetahuan Manajemen 2. Bantu keluarga dan klien untuk mempertahankan jumlah cairan intake
penyakit ginjal
memperjelas mengenai dan output dari pasien agar mencegah
1. Faktor risiko
komplikasi dari tidak keyakinan nilai-nilai kesehatan kelebihan volume cairan pada tubuh
ada pengetahuan 3. Tekankan pentingnya pola pasien.
menjadi pengetahuan makan yang sehat, tidur yang
sedang berkualitas, berolahraga
2. Tanda dan gejala
komplikasi dari tidak
Bantuan Modifikasi Diri
ada pengetahuan
menjadi pengetahuan 1. Bantu pasien untuk
sedang mengidentifikasi perilaku-
3. Pembatasan diet dari perilaku sasaran yang perlu
pengetahuan terbatas dirubah/ di pelajari unruk
menjadi pengetahuan mencapai tujuan yang diinginkan
sedang 2. Puji tingkat pengetahuan dan
4. Pembatasan cairan
keterampilan pasien saat ini
dari pengetahuan
terbatas menjadi 3. Pastikan keluarga untuk selalu
pengetahuan sedang memantau intake dan output
5. Pentingnya cairan pada anaknya
pemantauan intake 4. Modifikasi makanan sehat untuk
dan output cairan menurunkan tekanan darah pada
klien dengan mencegah makanan
yang tinggi kadar natrium dan
mengkonsumsi makanan sehat
seperti karbohidrat, protein,
vitamin.
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN DAN CATATAN PERKEMBANGAN

No.
Waktu Waktu
Dx Implementasi TT Evaluasi TT
Tgl/jam Tgl/jam
Kep

1. 27/9/21 Kesiapan Meningkatkan Manajemen 28/9/21 S:


(18.00) kesehatan (18.00) - Ibu pasien mengatakan sudah paham
1. Menjelaskan pada ibu pasien mengenai materi yang diberikan pada
mengenai makanan yang bagus untuk pasien dan keluarga mengenai
dikonsumsi agar tekanan darah pada pengetahuan penyakit ginjal
an. P dapat normal - Ibu pasien mengatakan sangat senang
2. Menjelaskan kepada ibu pasien untuk mendapatkan informasi mengenai
tetap memantau intake dan output makanan yang harus dijaga agar tidak
cairan pasien selama di rumah sakit menyebabkan peningkatan tekanan
dan di rumah nanti darah dari an. P
3. Jelaskan mengenai pembatasan O:
cairan agar pasien tidak terjadi - Pasien terlihat masih terbaring di
edema pada bagian tubuhnya tempat tidur sambil bermain
4. Memberikan Prednisone , Lisnopril 5 smartphone dan mendengarkan
mg, Valsartan 80 mg penjelasan dari perawat
- TD : 130/90 mmHg
A : Masalah teratasi
NOC : Pengetahuan manajemen penyakit
ginjal
P : Hentikan intervensi
Perawat : observasi ttv pasien
Pasien : sarankan untuk tetap beristirahat
setelah pulang dari rumah sakit
RESUME ASUHAN KEPERAWATAN
PADA AN. P DENGAN APPENDIKTOMI
STASE KEPERAWATAN ANAK
DI RUMAH SAKIT DAERAH ULIN
BANJARMASIN

Tanggal 27 September - 2 Oktober 2021

Oleh :
Tri Widya Romadaningsih, S.Kep
NIM. 20309113320065

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS ILMU KEPERAWTAN


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARMASIN
2021
LEMBAR PENGESAHAN
RESUME ASUHAN KEPERAWATAN
PADA AN. P DENGAN APPENDIKTOMI
STASE KEPERAWATAN ANAK
DI RUMAH SAKIT DAERAH ULIN
BANJARMASIN

Tanggal 27 September - 2 Oktober 2021

Oleh

Tri Widya Romadaningsih, S.Kep


NIM. 20309113320065

Banjarmasin, 29 September 2021

Mengetahui,

Mengetahui,
Pembimbing Akademik

Eka Santi .Ns.,M.Kep


NIP. 19780615 200812 2 001
FORMAT PENGKAJIAN ANAK
(USIA 1 – 19 TAHUN)

DATA IDENTITAS KLIEN


Nama : An. R
Tempat / Tanggal lahir/ Umur : 15 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Nama Ayah / lbu : Tn. R/Ny. S
Pekerjaan Ayah : Swasta
Pendidikan Ayah : SMP
Pekerjaan lbu : IRT
Pendidikan Ibu : SMP
Alamat : Puntik Luar 1, Mandastana
Kultur : Banjar
Agama : Islam
Diagnosis Medis : Anemia hemolitik
Tanggal Pengkajian : 28 September 2021
Tanggal dirawat : 20 September 2021

I. KELUHAN UTAMA
a. Keluhan Masuk Rumah Sakit
Nyeri pada perut dan muntah setiap kali makan kurang lebih 3 hari sebelum
masuk RS

b. Keluhan Saat ini


Pasien mngalami hipertermi dengan suhu 38,5 C

II. RIWAYAT KESEHATAN


a. Riwayat penyakit sekarang: Post op appendiktomi
b. Riwayat penyakit dahulu (prenatal, perinatal, postnatal, alergi, pengobatan,
cedera, hospitalisasi, tindakan operasi): Pasien tidak ada riwayat alergi pada
obat dan makanan, pasien sebelumnya belum pernah diberikan tindakan
operasi.

c. Riwayat keluarga (sosial ekonomi, penyakit keluarga)


Ekonomi keluarga pasien pada tingkat menengah. Tidak ada riwayat penyakit
keluarga
III. RIWAYAT IMUNISASI
BCG, polio 3 kali, hepatitis B 3 kali, DPT 3 kali, dan campak.
GENOGRAM (3 generasi)

Penjelasan: Pasien tinggal serumah dengan ibunya. Ayah dan ibu pasien sudah
bercerai. Salah satu kakek pasien sudah meninggal.

Keterangan:

: Laki-Laki

: Perempuan
\\
X : Meninggal dunia

: Klien

: Tinggal satu rumah

IV. RIWAYAT SOSIAL


1. Sistem pendukung/keluarga terdekat yang dapat dihubungi (care giver)
Ibu

2. Lingkungan rumah
Tidak padat penduduk, bersih, dan tidak ada kebisingan
3. Problem sosial yang penting
tidak ada masalah

4. Hubungan dengan anggota keluarga


Baik, pasien dirawat dengan baik oleh ibu dan neneknya.

5. Hubungan dengan teman sebaya


Baik, pasien berteman baik dengan anak-anak seasramanya

V. RIWAYAT TUMBUH KEMBANG


Tidak ada masalah

VI. KEADAAN KESEHATAN SAAT INI


1. Status Nutrisi
Sebelum Masuk Rumah Sakit
Pasien makan nasi dengan frekuensi 3 kali sehari yaitu pada pagi, siang, dan malam
dengan teratur. Napsu makan pasien baik.
Saat Dirawat di Rumah Sakit
Saat ini pasien sedang dipuasakan
Pengkajian Mual dan Muntah

Pasien mengalami mual dengan skala 2

2. Status Cairan
Sebelum Masuk Rumah Sakit
Ibu pasien mengatakan pasien hanya minum sedikit air putih setiap harinya
Saat Dirawat di Rumah Sakit
Pasien sedang dipuasakan
3. Aktivitas Bermain Anak
Sebelum Masuk Rumah Sakit
Pasien sudah remaja sehingga tidak ada bermain lagi
Saat Dirawat di Rumah Sakit
Pasien tidak ada bernain

4. Kebutuhan Istirahat dan Tidur


Sebelum Masuk Rumah Sakit
Pasien tidur dari jam 22.00-05.30
Saat Dirawat di Rumah Sakit
Pasien tidur jika mengantuk

5. Kebersihan Diri
Sebelum Masuk Rumah Sakit
Pasien mandi sendiri 2 kali sehari
Saat Dirawat di Rumah Sakit
Pasien tidak ada mandi

6. Obat-Obatan
No Obat Dosis Indikasi
1 PCT 500 mg Meredakan gejala demam
dan nyeri
2 Tramadol drip 1 x 70 mg Menangani nyeri setelah
operasi
3 Ranitidine 1 x 50 mg Mengurangi asam lambung
4 Ceftriaxone 2x1g Mengatasi infeksi bakteri
5 OMZ 2 x 40 mg Menghambat produksi asam
lambung

7. Hasil laboratorium
Pemeriksaan Hasil Nilai Normal Satuan
HEMATOLOGI
Hemoglobin 13,8 10.00-17.00 g/dl
Lekosit 6,3 4.0-10.5 ribu/ul
Eritrosit 5,20 3.40-5.50 juta/ul
Hematokrit 40,3 35.00-50.00 vol%
Trombosit 270 150-450 ribu/ul
RDW-CV 14,8 11.5-14.7 %
MCV,MCH, MCHC
MCV 77,5 80.0 – 97.00 fl
MCH 26,5 27.0 – 32.0 pg
MCHC 34,2 32.0 – 38.0 %
HITUNG JENIS
Gran% - 50.0 – 70.0 %
Limfosit% 10,3 25.0 – 40.0 %
MID% - 4.0-11.0 %
Gran# - 2.50 – 7.00 ribu/ul
Limfosit# 0.65 1.25-4.0 ribu/ul
MID# - ribu/ul
KIMIA DARAH
Glukosa Darah Sewaktu - <200 mg/dl
HATI
SGOT - 0-46 u/l
SGPT - 0-45 u/l
GINJAL
Ureum - 10-50 mg/dl
Kreatinin - 0.7-1.4 mg/dl
ELEKTROLIT
Natrium - 135-146 mmol/l
Kalium - 3.4-5.4 mmol/l
Chlorida - 95-100 mmol/l

8. Pemeriksaan Penunjang Lainnya


USG
VII. PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan Umum:
Pasien tampak terbaring di tempat tidur, pasien tampak menggigil, pasien
menutupi tubuhnya dengan selimut, rambut pasien tampak berantakan, kulit
pasien tampak berminyak.

2. Kesadaran : Compos mentis (E4V5M6)


 Tanda Vital :
 Nadi : 110 x/ menit - RR : 25 x/menit
 Suhu : 38,5 °C - SpO2 : 99%
3. Pengkajian Skala Nyeri

Pasien tidak merasa nyeri

4. Kepala dan Leher


Bentuk kepala normal, rambut tampak berantakan, tidak terdapat adanya
benjolan, tidak ada lesi, bentuk leher normal, tidak ada pembesaran kelenjar
getah bening, warna kulit kuning langsat

5. Mata :
Posisi bola mata : Simetris
Gerakan mata : normal
Konjungtiva: tidak anemis
Kornea : normal
Sklera Ikterik : tidak
Pupil : Isokor
6. THT
Bentuk telinga normal, pendengaran baik, tampak bersih, tidak terdapat
adanya lender pada hidung, bentuk hidung normal, dan tidak ada
masalah pada tenggorokan
7. Ekstremitas
Bentuk tangan dan kaki normal, tidak ada deformitas, tidak terdapat adanya
edema, warna kulit kuning langsat

8. Integritas Kulit
Tidak terdapat adanya kerusakan integritas kulit, turgor kulit < 2 detik

9. Toraks
Inspeksi: Bentuk dada normal, tidak ada retraksi dinding dada
Palpasi: Pergerkan dada simetris
Perkusi: Sonor pada paru
Auskultasi: Suara napas normal, tidak ada suara tambahan
10. Jantung
Inspeksi: Bentuk dada normal
Palpasi: Denyut apeks jantung dapat dirasakan
Perkusi: Redup pada jantung
Auskultasi: Irama regular dan tidak ada suara tambahan
11. Abdomen
Inspeksi: Bnetuk perut tampak normal, warna kuning langsat, terdapat luka
operasi
Auskultasi: Bising usus normal yaitu 23 x / menit
Perkusi: Pekak pada hepar, timpani pada lambung
Palpasi: Tidak teraba adanya massa dan tidak ada pembesaran organ
12. Genitalia
Frekuensi BAK: tidak terkaji karena pasien memakai popok, Jumlah
Urine: tidak terkaji karena pasien memakai popok
Warna Urine: Kuning
Penggunaan Alat bantu berkemih: tidak ada
Kondisi Blast: Baik, tidak teraba bendungan pada perut bagian bawah
Tanggal defekasi terakhir: 28 September 2021
Frekuensi BAB: 1 x/hari, Konsistensi: lunak, Warna: kuning
Penggunaan Alat bantu (Laksatif): tidak ada
13. Tumbuh Kembang
Motorik Kasar
Pasien mulai bisa menegakkan kepala pada usia 4 bulan, membalikkan badan
pada usia 4 bulan, duduk pada usia 6 bulan, merangkak pada usia 6 bulan, berdiri
pada usia 12 bulan, berjalan pada usia 13 bulan, dan bicara pada usia 10 bulan

Motorik Halus
Pasien mulai bisa membaca dan menulis pada usia 6 tahun

Integritas Sosial
Pasien mampu berinteraksi baik dengan teman-teman sebayanya

Status Gizi (grafik lampirkan)


BB/U : 56/15
TB/U : 152/15
BB/TB : 56/152

ANALISIS DATA
Nama Klien : An. R
Umur : 15 tahun
Ruangan/Kamar : Anak
No. Data Penyebab Masalah
1 DO: Penyakit Hipertermi
-Pasien tampak menggigil

-Pasien menutupi tubuhnya dengan


selimut

-Suhu 38,5 C

DS :
 Pasien mengatakan terakhir kali
diberikan paracetamol saat subuh

 Pasien mengatakan tubuhnya


terasa dingin
2. Do: Kelemahan Deficit perawatan
 Pasien post op appendiktomi diri: mandi

 Wajah pasien tampak berminyak

 Rambut pasien berantakan

DS:

 Ibu pasien mengatakan pasien


belum ada mandi setelah operasi
PRIORITAS MASALAH
Nama klien : An. R
Umur : 15 tahun
Ruangan/kamar : Anak
No. RM : 1242708

Tanggal Paraf
No. Masalah Keperawatan (Nama Perawat)
Ditemukan Teratasi
1 Hipertermi 28-9-2021 Tri Widya R, S.
Kep
2 Deficit perawatan diri: 28-9-2021
mandi
RENCANA KEPERAWATAN
No. Diagnosa NOC NIC

1. Hipertermia Termoregulasi Perawatan demam


Setelah dilakukan tindakan 1. Pantau suhu dan TTV lain
keperawatan selama 1 kali 24 jam 2. Monitor warna kulit dan suhu
diharapkan hipertermia teratasi 3. Tingkatkan sirkulasi udara
dengan kriteria hasil : 4. Beri obat atau cairan IV
Hipertermi dari skala cukup berat 5. Tutup pasien dengan selimut atau pakaian ringan, tergantung
menjadi ringan pada fase demam
2. Deficit perawatn diri: Perawatan diri: Mandi Bantuan perawatan diri: Mandi/kebersihan
mandi Setelah dilakukan intervensi  1. Fasilitasi pasien untuk mandi sendiri, dengan tepat
keperawatan selama 1x24 jam  2. Monitor integritas kulit pasien
diharapkan defisit perawatan diri  3. Tentukan jumlah dan tipe terkait dengan bantuan yang diperlukan
mandi teratasi dengan kriteria hasil : 4. Letakkan handuk, sabun, deodoran, alat bercukur, dan asesoris lain
Mencuci badan bagian atas dan yang diperlukan di sisi tempat tidur atau kamar mandi
bawah dari banyak terganggu  5. Sediakan barang pribadi yang diinginkan
menjadi sedikit terganggu
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN DAN CATATAN PERKEMBANGAN

Hari/Tanggal
No Diagnosis Keperawatan Implementasi Evaluasi Paraf
Kegiatan
HARI PERTAMA
1. Kamis, 30 Hipertermi 1. Memantau suhu dan TTV lain S:
September 2021 2. Memonitor warna kulit dan suhu - Pasien mengatakan rasa dingin
10.00 WITA 3. Meningkatkan sirkulasi udara di tubuhnya sudah berkurang Nur Millah
4. Memberi obat atau cairan IV - Pasien mengatakan lebih Tsariy, S.Kep
5. Menutup pasien dengan selimut atau nyaman saat jendela dibuka
pakaian ringan, tergantung pada fase - Pasien mengatakan merasa
demam lebih nyaman setelah diberikan
paracetamol
- Pasien mengatakan merasa
lebih hangat dengan selimut
O:
- T: 37 C, RR: 24 x/menit, N:
105 x/menit
- Warna kulit tidak tampak
kemerahan
A: Masalah teratasi
P: Intervensi dilanjutkan untuk
pemberian paracetamol pada jam yang
telah ditentukan
2. Kamis, 30 Defisit perawatan diri: mandi 1. Memfasilitasi pasien untuk mandi sendiri, S:
September 2021 dengan tepat - Pasien mengatakan ingin
 2. Memonitor integritas kulit pasien
10.00 WITA mandi dengan dibantu
 3. Menentukan jumlah dan tipe terkait dengan Nur Millah
bantuan yang diperlukan - Pasien mengatakan barang Tsariy, S.Kep
 4. Meletakkan handuk, sabun, deodoran, alat pribadi yang diinginkannya
bercukur, dan asesoris lain yang diperlukan di
berupa sabun
sisi tempat tidur atau kamar mandi
5. Menyediakan barang pribadi yang O:
diinginkan - Pasien tampak lebih bersih

setelah dilakukan tindakan
- Integritas kulit pasien baik
A: Masalah teratasi
P: Intervensi dilanjutkan secara
mandiri oleh pasien dan keluarga
RESUME ASUHAN KEPERAWATAN
PADA AN. M DENGAN PNEUMONIA
STASE KEPERAWATAN ANAK
DI RUMAH SAKIT DAERAH ULIN
BANJARMASIN

Tanggal 27 September-03 Oktober 2021

Oleh :
Tri Widya Romadaningsih, S. Kep
NIM. 2030913320065

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARBARU
2021
LEMBAR PENGESAHAN
RESUME ASUHAN KEPERAWATAN
PADA AN. M DENGAN PNEUMONIA
STASE KEPERAWATAN ANAK
DI RUMAH SAKIT DAERAH ULIN
BANJARMASIN

Tanggal 26 September-03 Oktober 2021

Oleh:
Tri Widya Romadaningsih, S. Kep
NIM. 2030913320065

Banjarbaru, September 2021

Mengetahui,

Pembimbing Akademik

Eka Santi .Ns.,M.Kep


NIP. 19780615 200812 2 001
PENGKAJIAN KEPERAWATAN ANAK

DATA IDENTITAS KLIEN


Nama : An. M
Tempat / Tanggal lahir : 22 Agustus 2021 ( 5 minggu)
Nama Ayah/lbu : Tn. S / Ny. W
Pekerjaan Ayah : Swasta
Pendidikan Ayah : SD
Pekerjaan lbu : Swasta
Pendidikan Ibu : SD
Alamat : Jl. Pekapuran A, Gang Al-hikmah
Kultur : Banjar
Agama : Islam
Diagnosis Medis : Pneumonia community acqured, PJB asianotik DD/VSD
DD/ASD, Hipoteroid congenital DD/Down syndrome, Failure to Thrive
Tanggal MRS : 29 September 2021
Tanggal Pengkajian : 29 September 2021 (Pukul 14.00 Wita)

I. KELUHAN UTAMA
a. Keluhan Masuk Rumah Sakit
Bayi datang dibawa orang tua dengan keluhan biru diwajah, bibir pucat sejak kurang lebih 7
jam, biru dibibir menetap, Ny.W mengatakan bayi sesak nafas sudah 3 harian ini, nafas
cepat anak tampak kuning sejak lahir, batuk sejak 3 hari sebelum masuk rumah sakit dahak
sulit dikeluarkan, sejak 1 hari sebelum masuk rumah sakit anak tampak kurang aktif dan
tidak mau minum, tampak tarikan pada dinding dada
b. Keluhan Saat ini
Ny. W mengatakan anaknya masih sesak nafas, nafas cepat dan batuk berdahak, bayi
tampak sulit bernafas
II. RIWAYAT KESEHATAN
c. Riwayat Penyakit Sekarang
Ny. W mengatakan 6 anaknya terdahulu serta keluarganya tidak ada yang mengalami sakit
seperti anaknya sekarang, Ny. W juga mengatakan 3 hari sebelum masuk rumah sakit
.mengalami sesak nafas dan batuk serta sulit mengeluarkan dahak, 1 hari sebelum masuk
rumah sakit anaknya juga tampak kurang aktif dan tidak mau minum.
d. Riwayat Penyakit Dahulu (prenatal, perinatal, postnatal, alergi, pengobatan, cidera,
hospitalisasi, tindakan operasi)
Klien lahir dengan persalinan normal. Klien tidak ada memiliki riwayat alergi dan tidak
pernah operasi serta tidak ada pengobatan TB. Pasien anak ke-7 dari pernikahan yang ke-3
hamil dengan cukup bulan, lahir spontan pervaginam, BBL 3000 gr 49 cm, lahir langsung
menangis, tidak ada riwayat resusitasiaktis sejak lahir, usia ibu saat hamil 45 tahun.

e. Riwayat Keluarga (Sosial, ekonomi, penyakit keluarga)


Ny. W mengatakan anaknya merupakan anak ke-7 darri pernikahan ke-3 ibu, ibu bekerja
sebagai pembuat keripik dan ayahnya sebagai penjahit, ayahnya dan Ny. W tidak memiliki
penyakit seperti yang diderita anaknya, ayahnya perokok aktif tinggal dirumah dengan
ventilasi yang kurang masuk cahaya.
II. RIWAYAT IMUNISASI
Ny.W mengatakan anaknya telah imunisasi Hb (0), Polio (1), BCG(-)
III. RIWAYAT SOSIAL
1. Sistem pendukung/ keluarga terdekat yang dapat dihubungi
Orang tua klien (Ibu) dan ayah klien
2. Lingkungan rumah
Klien dan keluarga asli suku Banjar, tinggal di Jl. Pekapuran A, Gang Al-hikmah, Ny. W
mengatakan Ligkunga rumahnya bersih tetapi rumah kurang ventilasi.
3. Problem Sosial yang Penting
Tidak ada masalah sosial pada klien
4. Hubungan dengan Anggota Keluarga
Ny. W mengatakan hubungan dengan keluarga baik tidak terdapat masalah dengan anggota
keluarga, tampak keluarga Ny. W mengunjungi bayi NY.W ketika di RS
5. Hubungan dengan Teman Sebaya
-
IV. RIWAYAT TUMBUH KEMBANG
Refleks menggenggam (+),
Refleks menghisap (+)
Refleks Routing (+)

V. KEADAAN KESEHATAN SAAT INI


1. Status Nutrisi
Sebelum Masuk Rumah Sakit
Ny.W mengatakan anaknya menggunakan susu formula dan ASI selang-seling sejak usia 4
hari, setelah 4 hari hanya minum susu formula 10-12x 30 ml
Saat Masuk Rumah Sakit
Ny. W mengatakan anaknya selama sakit hanya minum susu sebanyak 10-12x 20 ml

Ny. W mengatakan anaknya tidak ada mual dan muntas selama sakit
2. Status Cairan:
SMRS : Ny.W mengatakan anaknya menggunakan susu formula dan ASI selang-seling
sejak usia 4 hari, setelah 4 hari hanya minum susu formula 10-12x 30 ml

MRS : Ny. W mengatakan anaknya selama sakit hanya minum susu sebanyak 10-12x
20 ml
Intake: IVFD:100ml, Minum 240 ml , Out: Urine, 240
3. Aktivitas Bermain Anak
SMRS: -
MRS : -
4. Kebutuhan Istirahat dan Tidur
SMRS :
Ny.W mengatakan jika ingin minum susu anaknya terbangun sebentar tetapi saat di berikan
susu anaknya tidur pulas kembali
MRS :
Ny. W mengatakan tidur anaknya tidak terganggu karena terbangun jika kehausan saja dan
setelah diberi susu langsung tertidur nyenyak kembali.
5. Kebersihan Diri
SMRS :
Ny.W mengatakan anaknya mandi 1x sehari, menggunakan air biasa dan sesekali
menggunakan air hangat.
MRS :
Selama dirawat di RS, belum pernah mandi

6. Obat-obatan :
- IVFD D51/4 NS 200x/24 j
- O2nasal 2 lpm
- Ceftriaxone 3x/50cc
- Dexametason 3x0,15 g
- Nebulasi ventolin 1 ampl per 8 jam
- Fourusemid
7. Hasil Laboratorium

Pemeriksaan Hasil Nilai Normal Satuan


HEMATOLOGI
Hemoglobin 12.9* 12.0 - 16.0 g/dl
Lekosit 18.7* 4.0 - 10.5 ribu/ul
Eritrosit 4.08* 4.00 - 5.30 juta/ul
Hematokrit 39,2* 37.0 - 47.0 vol%
Trombosit 346 150 - 450 ribu/ul
MCV,MCH, MCHC
MCV 96,1* 75.0 – 96.00 fl
MCH 36,1 28.0 – 32.0 pg
MCHC 32,9* 33.0 – 37.0 %
HITUNG JENIS
Gran% - 40.0 %
Limfosit% 18,4* 25.0 – 40.0 %
MID% 11,6* 4.0 - 11.0 %
Gran# - 2.50 – 7.00 ribu/ul
Limfosit# 3.40 1.25 – 4.00 ribu/ul
MID# 2.2 ribu/ul
KIMIA DARAH
Glukosa Darah Sewaktu - <200 mg/dl
HATI
SGOT 42* 5 - 34 u/l
SGPT 28* 0 - 55 u/l
GINJAL
Ureum 26 0 - 50 mg/dl
Kreatinin 0,34* 0.57 - 1.11 mg/dl
PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan Umum: Klien tampak lemas terbaring di tempat tidur
2. Kesadaran : Compos Mentis
 TD :-
 Nadi : 100 x/ menit
 Suhu : 36,6 °C
 RR : 60 x/ menit
3. Pengkajian Skala Nyeri: tidak ada nyeri

4. Kepala dan Leher


Kepala
Inspeksi : Tidak ada benjolan dikepala, tidak ada lesi, tidak ada bekas jahitan di kepala,
rambut berwarna hitam, pendek, terlihat tipis. Wajah dan hidung tampak datar.

Palpasi : Tidak teraba benjolan dan tidak ada pembesaran kepala.


Leher :Tidak ada benjolan, Tidak ada deviasi trakea dan tidak ada distensi vena
jugularis. leher terlihat pendek.
5. Mata
Posisi bola mata : Simetriskiri dan kanan (+/+)
Konjungtiva : Anemis (-/-) Kornea : Putih (+/+)
Sklera : Ikterik (-/-)
Pupil : Isokor (+/+), Reflek cahaya (+/+)
6. THT
Telinga : Tidak ada lesi, telinga tidak ada nyeri, dan tidak ada cairan yang keluar
dari telinga.
Hidung : Hidung tidak ada lesi, mampu mencium dengan normal
Tenggorokan : Tidak ada peradangan tonsil, dan tidak ada perdarahan gusi.
7. Ekstremitas:

Tangan dan kaki bergerak aktif, teraba hangat, dan CRT < 2s, terpasang infuse pada
tangan sebelah kiri
8. Integritas Kulit
Tampak adanya ruam diwajah Kulit nampak pucat, tidak ada lesi atau luka, warna kulit
putih, tampak penurunana turgor kulit dan membran mokusa kering.
9. Toraks
I: Ada retraksi dinding dada, tidak ada lesi dan tidak ada edema
P : Terdapat vocal premitus kiri dan kanan
P : Redup/ pekak seluruh lapang paru
A: terdengar adanya ronkhi.
10. Jantung
I : Tampak pulsasi itus cordis
P : Teraba pulsasi itus cordis
P : Pekak
A : S1 S2 tunggal

11. Abdomen
I : Umbilikus tidak ada hernia, tidak ada masa dan pembesaran organ
A : Vesikuler dan suara bising usus 10x/m
P : Timpani
P : Tidak teraba adanya benjolan

12. Genitalia
Frekuensi BAK: -/ hari dan tidak ada masalah
Jumlah: 240 ml
Warna Urine: -
Penggunaan Alat bantu berkemih: Tidak ada menggunakan alat bantu berkemih
Kondisi Blast: -
Tanggal defekasi terakhir:
Frekuensi BAB: 1x sehari
Konsistensi: Padat, warna kuning kecoklatan.
Alat bantu (Laksatif): Tidak ada menggunakan alat bantu,
anak menggunakan diapers.
13. TumbuhKembang
Gerakan kasat/motorik kasar : tangan dan kaki bergerak aktif
Gerakan halus/motorik halus ; Kepala menoleh kesamping kanan dan kiri
Sosial dan kemadirian ; menatap wajah ibu/pengasuh
Komunikasi berbicara : bereaksi terhadap bunyi

14. Status Gizi


CDC terlampir
ANALISIS DATA
Nama Klien : An.N

Umur : 6,2 Tahun


Ruangan/Kamar : Anak (Tulip IIa)

NO DATA ETIOLOGI MASALAH


1. DS: Sekresi yang Ketidakefektifan
- Ny.W mengatakan bayi sesak nafas sudah 3 Tertahan Bersihan Jalan
harian ini Nafas (00031)
- Ny. W mengatakan anaknya batuk sejak 3 hari
sebelum masuk rumah sakit dengan dahak
sulit dikeluarkan,
- Ny.W mengatakan anaknya sulit untuk
bernafas
-
O:
- Nafas tampak cepat
- Wajah membiru
- Tampak tarikan pada dinding dada
- Tampak sulit untuk bernafas
- Nadi : 110 x/ menit
- Suhu : 36,6 °c
- RR : 60 x/ menit

3. DS: Asupan Cairan Defisiensi Volume


- Ny. W mengatakan sejak 1 hari sebelum Kurang Cairan(00027)
masuk rumah sakit anak tampak kurang aktif
dan tidak mau minum
O:
- Membran mokusa tampak kering
- Terdapat penurunan turgor kulit
DS: Tindakan Invasif Risiko Infeksi
- Ny.W mengatakan anaknya terpasang infus (0004)
mulai dari RS Sari Mulia dan dibawa ke RS
Ulin
DO:
- Leukosit 18.7
- Terpasang IVFD di ekstermitas atas sebelah
kiri
- Terpasang OGT untuk pemberian nutrisi dan
obat melalui oral
PRIORITAS MASALAH
Nama klien : An.M

Umur : 5 Minggu
Tanggal Paraf
No. Masalah Keperawatan
Ditemukan Teratasi (Nama Perawat)
Ketidakefektifan Bersihan Jalan Nafas(00031) Tri Widya R,
1. 29 September 2021 S.Kep

Defisiensi Volume Cairan(00027) Tri Widya R,


2. 29 September 2021 S.Kep

Risiko Infeksi (00004) Tri Widya R,


3. 29 September 2021 S.Kep
RENCANA KEPERAWATAN

No. Diagnosis Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi Keperawatan


Keperawatan
1. Ketidakefektifan NOC: Status Pernapasan 0410 NIC : Manajemen Jalan Napas 3140
Bersihan Jalan Nafas Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1x 8 jam 1. Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi
b.d sekresi yang pasien menunjukkan keefektifan jalan nafas 2. Identifikasi kebutuhan actual /potensial untuk memasukkan alat
tertahan (00031) dibuktikan dengan kriteria hasil : membuka jalan napas
1. Tidak ada sianosis 3. Auskultasi suara nafas, catat adanya suara tambahan pemberian
2. Tidak ada dyspneu (mampu mengeluarkan sputum, bronkodilator : kelola udara atau oksigen dengan udara yang
bernafas dengan mudah) dilembabkan, sebagaimana mestinya
3. Menunjukkan jalan nafas yang paten 4. Monitor status pernapasan dan oksigenasi
4. Frekuensi pernafasan
5. Irama pernafasan NIC: Monitor Pernafasan (3350)
6. Kedalaman inspirasi 1. Monitor kecepatan, irama, kedalaman dan kesulitan bernapas
Dapat teratasi dari deviasi yang cukup berat dari 2. Monitor suara napas tambahan (Ronkhi)
kisaran normal (skala 2) menjadi deviasi ringan dari 3. Monitor pola napas
kisaran normal (skala 5) 4. Monitor saturasi oksigen pasien
Keterangan: 5. Monitor keluhan sesak napas pasien termasuk kegiatan yang
1 = Deviasi berat dari kisaran normal dapat memperburuk sesak napas tersebut
2 = Deviasi cukup berat dari kisaran normal 6. Berikan bantuan terapi oksigen yang tepat sesuai kebutuhan
3 = Deviasi sedang dari kisaran normal
4 = Deviasi ringan dari kisaran normal
5 = Tidak ada deviasi dari kisaran normal
2. Defisiensi Volume NOC: Keseimbangan cairan (0601) Monitor Cairan (4130)
Cairan b.d Asupan Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1x 60 menit 1. Monitor tekanan darah
Cairan Kurang (00027) diharapkan Keseimbangan cairan, dengan kriteria 2. Periksa turgor kulit dengan memegang jaringan sekitar tulang
hasil: seperti tangan atau tulang kering, mencubit kulit dengan lembut,
1. Tugor kulit dari banyak terganggu menjadi sedikit pegang kedua tangan kemudian dilepaskan.
terganggu (2-4)
Keterangan: Manajemen Cairan (4120)
2: banyak terganggu 1. Pertahankan catatan intake dan output yang akurat.
4: sedikit terganggu 2. Monitor status hidrasi ( kelembaban membran mukosa, nadi
adekuat, tekanan darah ortostatik ), jika diperlukan.
Status Hidrasi (0602) 3. Monitor TTV
Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1x 60 menit
diharapkan Hidrasi, dengan kriteria hasil:
1. Membran mukosa kering dari sangat terganggu
menjadi cuku terganggu (1-3)
2. Intake cairan dari sangat terganggu menjadi cuku
terganggu (1-3)
3. Output urin dari sangat terganggu menjadi cuku
terganggu (1-3)
4. Haus dari berat menjadi sedang (1-3)
Keterangan:
1 : sangat terganggu
3: cukup terganggu
3. Risiko Infeksi b.d Kontrol risiko: proses infeksi (1924) Kontrol infeksi (6540)
Setelah dilakukan tindakan asuhan keperawatan 1 x 30 1. Tingkatkan intake nutrisi yang tepat
Tindakan
menit risiko infeksi dapat diatasi dengan kriteria hasil: 2. Dorong intake cairan yang sesuai
Invasif(00004) 1. Mengidentifikasi faktor risiko infeksi 3. Ajarkan pasien dan keluarga mengenai tanda dan gejala infeksi
2. Mengenali faktor risiko individu terkait infeksi dan kapan harus melaporkannya kepada penyedia perawatan
3. Mengidentifikasi tanda dan gejala infeksi kesehatan
4. Mempertahankan lingkungan yang bersih
5. Memonitor perubahan status kesehatan
Keterangan:
1 : Tidak pernah menunjukan
2 : Jarang menunjukan
3 : Kadang-kadang menunjukan
4 : Sering menunjukan

: Secara konsisten menunjukan


IMPLEMENTASI KEPERAWATAN DAN CATATAN PERKEMBANGAN
Hari/Tanggal
No Diagnosis Keperawatan Implementasi Evaluasi Paraf
Kegiatan
Hari Pertama
1. Rabu, 29 Ketidakefektifan Bersihan NIC : Manajemen Jalan Napas 3140 S:
September Jalan Nafas b.d Sekre yang 1. Memposisikan pasien untuk - Ny.W mengatakan bayinya Tri Widya
R, S.Kep
2021 Tertahan (00031) memaksimalkan ventilasi terlihat sudah tidak sesak
2. Mengidentifikasi kebutuhan actual lagi setelah diberikan
/potensial untuk memasukkan alat oksigen 1 lpm
membuka jalan napas - Ny. W mengatakan anaknya
3. Mengauuskultasi suara nafas, catat adanya masih batuk tetapi hanya
suara tambahan pemberian bronkodilator: sesekali saja
kelola udara atau oksigen dengan udara - Ny.W mengatakan anaknya
yang dilembabkan, sebagaimana mestinya terlihat tidak sesak lagi
4. Memonitor status pernapasan dan bernafas setelah diberikan
oksigenasi oksigen dan
memposisiskan kepala
NIC: Monitor Pernafasan (3350) lebih tinggi dari badan
1. Memonitor kecepatan, irama, kedalaman - Ny.Wmengatakan ketika
dan kesulitan bernapas anaknya menangis tampak
2. Memonitor suara napas tambahan (Ronkhi) nafasnya tidak sulit lagi
3. Memonitor pola napas
4. Memonitor keluhan sesak napas pasien O:
termasuk kegiatan yang dapat memperburuk - Nafas regular dan dalam
sesak napas tersebut rentang normal 60 x/menit
5. Memberikan bantuan terapi oksigen yang - Wajah tidak membiru lagi
tepat sesuai kebutuhan - Tampak tarikan pada
dinding dada
- Hasil auskultasi suara
Ronkhi masih terdengar
- Nadi : 110 x/ menit
- Suhu : 36,6 °c
- RR : 60 x/ menit
- SPO2 : 98%
- Terpasang oksigen 2 lpm

A: Masalah teratasi sebagian


- Tidak ada sianosis (teratasi/
Dapat teratasi dari deviasi
yang cukup berat dari
kisaran normal (skala 2)
menjadi tidak ada deviasi
dari kisaran normal (skala
5))
- Tidak ada dyspneu (belum
teratasi/ Dapat teratasi dari
deviasi yang cukup berat
dari kisaran normal (skala
2) menjadi deviasi ringan
dari kisaran normal (skala
4))
- Menunjukkan jalan nafas
yang paten (teratasi/ Dapat
teratasi dari deviasi yang
cukup berat dari kisaran
normal (skala 2) menjadi
tidak ada deviasi dari
kisaran normal (skala 5))
- Frekuensi pernafasan
(teratasi/ Dapat teratasi dari
deviasi yang cukup berat
dari kisaran normal (skala
2) menjadi tidak ada
deviasi dari kisaran normal
(skala 5)
- Irama pernafasan (teratasi/
Dapat teratasi dari deviasi
yang cukup berat dari
kisaran normal (skala 2)
menjadi tidak ada deviasi
dari kisaran normal (skala
5))
- Kedalaman inspirasi
(belum teratasi/ Dapat
teratasi dari deviasi yang
cukup berat dari kisaran
normal (skala 2) menjadi
deviasi ringan dari kisaran
normal (skala 4))

P: Intervensi dilanjutkan dengan


melakukan manajemen jalan nafas
dan monitor pernafasan An.
Muhammad

2. Rabu, 29 Defisiensi Volume Cairan Monitor Cairan (4130) S:


September b.d Asupan Cairan Kurang 1. Memeriksa turgor kulit dengan memegang - Ny. W mengatakan an.M Tri Widya
R, S.Kep
2021 (00027) jaringan sekitar tulang seperti tangan atau belum bisa minum
tulang kering, mencubit kulit dengan lembut, - Ny.W mengatakan akan
pegang kedua tangan kemudian dilepaskan. memberi minum anaknya
30 ml dengan jeda 2/3 jam
Manajemen Cairan (4120) O:
1. Pertahankan catatan intake dan output yang - IVFD D5 ½ % 12
akurat. tpm/menit
2. Monitor status hidrasi kelembaban membran - Anak tampak haus
mukosa, nadi adekuat - Membran mokusa tampak
kering
3. Monitor TTV - Tampak penurunan torgur
kulit
- Nadi 110x/menit
- RR 60x/menit
- Suhu 36,6 c
- SPO2 98 %

A:
- Masalah belum teratasi
- Tugor kulit dari banyak
terganggu menjadi sedikit
terganggu (2-4) (belum
teratasi)
- Membran mukosa kering
dari sangat terganggu
menjadi cuku terganggu
(1-3) (belum gteratasi)
- Intake cairan dari sangat
terganggu menjadi cuku
terganggu (1-3) (belum
teratasi)
- Output urin dari sangat
terganggu menjadi cuku
terganggu (1-3) (belum
teratasi)
- Haus dari berat menjadi
sedang (1-3) (belum
teratasi)

P:
Intervensi dilanjutkan dengan
status hidrasi dan keseimbangan
cairan pada An. Muhammad
1. Memeriksa turgor kulit dengan
memegang jaringan sekitar
tulang seperti tangan atau tulang
kering, mencubit kulit dengan
lembut, pegang kedua tangan
kemudian dilepaskan.
2. Pertahankan catatan intake dan
output yang akurat.
3. Monitor status hidrasi
kelembaban membran mukosa,
nadi adekuat
4. Monitor TTV
3. Rabu, 29 Risiko Infeksi b.d Kontrol infeksi (6540) S:
1. Meningkatkan intake nutrisi yang tepat Tri Widya
September Tindakan Invasif (0004) - Ny.W mengatakan anaknya
2. Mendorong intake cairan yang sesuai R, S.Kep
2021 3. Mengajarkan pasien dan keluarga mengenai tidak mau minum sehingga
tanda dan gejala infeksi dan kapan harus dipasang OGT
melaporkannya kepada penyedia perawatan - Ny.W mengatakan
kesehatan memahami tanda dan
gejala dari infeksi yaitu
kemerahan, bengkak,
teraba panas, dan nyeri
- Ny.W mengatakan akan
melaporkan kepada
perawat jika ada tanda-
tanda infeksi muncul
O:
- Terpasang IVFD D5 ½ NS
- Ny.W tampak memahami
mengenai tanda dan gejala
infeksi kemerahan,
bengkak, teraba panas, dan
nyeri
- Ny.W mampu
menyebutkan kembali
tanda dan gejala dari
infeksi
- Ny.W tampak kooperatif
saat disampaikan
mengenai tanda dan gejala
infeksi

A:
- Masalah teratasi
- Mengidentifikasi faktor
risiko infeksi dari skala 1
tidak pernah menunjukan
menjadi skala 4 sering
menunjukkan (teratasi)
- Mengenali faktor risiko
individu terkait infeksi dari
skala 1 tidak pernah
menunjukan menjadi skala
4 sering menunjukkan
- Mengidentifikasi tanda
dan gejala infeksi dari
skala 1 tidak pernah
menunjukan menjadi skala
4 sering menunjukkan
(teratasi)
- Mempertahankan
lingkungan yang bersih
dari skala 1 tidak pernah
menunjukan menjadi skala
4 sering menunjukkan
(teratasi)
- Memonitor perubahan
status kesehatan dari skala
1 tidak pernah menunjukan
menjadi skala 4 sering
menunjukkan (teratasi)

P:
Intervensi dihentikan
RESUME ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK TN. S
DI RUANG ANAK RSUD ULIN BANJARMASIN
STASE KEPERAWATAN ANAK

Tanggal 01 Oktober 2021

Oleh:
Tri Widya Romadaningsih, S.Kep
NIM. 2030913320065

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARBARU
2021
LEMBAR PENGESAHAN

RESUME ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK TN. S


DI RUANG ANAK RSUD ULIN BANJARMASIN
STASE KEPERAWATAN ANAK

STASE KEPERAWATAN ANAK

Tanggal 01 Oktober 2021

Oleh:
Tri Widya Romadaningsih, S.Kep
NIM. 2030913320065

Banjarmasin, 01 Oktober 2021

Mengetahui,

Pembimbing Akademik

Eka Santi .Ns.,M.Kep


NIP. 19780615 200812 2 001
RESUME ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK S DENGAN THALASEMIA
DI RUANG ANAK
Tanggal pengkajian 01 Oktober 2021

I. IDENTITAS
A. DATA PASIEN
Nama : An. A
Tempat tanggal lahir : Banjarmasin, 9 April 2020
Umur : 1 tahun
Agama : Islam

B. DATA PENANGGUNG JAWAB


Nama Ayah/Nama Ibu : Tn. S
Pendidikan terakhir Ayah : SMA
Pekerjaan ayah : Swasta
Pendidikan terakhir Ibu : SMA
Pekerjaan ibu : IRT
Alamat : Jl. HKSN. Komp Herlina Block C No. 52
Kultur : Banjar
Agama : Islam
Diagnosa Medis : Kejang Demam

II. A. Keluhan utama


An. A kejang 1x saat dirumah disertai dengan demam, batuk dan pilek
B. Riwayat sekarang
Tn. S mengatakan saat ini anaknya tidak ada kejang namun masih ada batuk dengan
disertai dahak, An. A nampak hanya bisa terbaring. Tn. S mengatakan juga pada
malam hari anaknya sering menangis disertai batuk yang kencang
C. Riwayat Penyakit dahulu
Tn. S mengatakan tidak ada riwayat penyakit terdahulu.
III. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA
Tn. S mengatakan tidak ada masalah kesehatan dikeluarganya.
IV. Keadaan umum dan tanda vital
Nampak An. A terbaring ditempat tidur hanya bisa main hp dan menonton tv yang ada
diruangan. Keadaan umum pasien baik. Kesadaran compos mentis, dan pemeriksaan
TTV didapatkan Suhu: 36,7C, HR: 130x/m, RR: 34x/m, dan SpO2: 96%.
V. Pemeriksaan fokus
Pemeriksaan berfokus terkait kebersihan jalan napas karena An. A mengalami batuk dan
disertai dengan dahak
VI. Pemeriksaan antropometri
BB: 10 Kg
PB: 72 Cm
LILA: 20 Cm
LK: 20 Cm
VII. RIWAYAT IMUNISASI DAN PERKEMBANGAN
Tn. S mengatakan anaknya sudah di imunisasi lengkap.
VIII. RIWAYAT PSIKOSOSIAL
Tn. S mengatakan An A ini sering bermain dirumah dan sering juga bermain dikampung
halamannya tapi untuk saat ini bisa karena berada di Rs.
Analisa Data

Data Etilogi Masalah


DO : Sekresi yang tertahan Ketidakefektifan Bersihan
 RR: 34x/Menit Jalan Nafas (00031)
 Terdapat dahak dan
disertai batuk

DS :
 Tn. Mengatakan
anaknya mengalami
batuk dengan disertai
dahak
RENCANA KEPERAWATAN

Diagnosis keperawatan
Ketidakefektifan Bersihan Jalan Nafas b. d sekresi yang tertahan (00031)
Tujuan
Setelah dilakukan tinfakan keperawatan selama 1x12 Jam, bersihan jalan nafas menjadi
efektif dengan kriteria hasil:
Status Pernapasan (0415)
1. Frekuensi pernapasan dari skala 2 menjadi skala 4
2. Kedalaman inpirasi dari skala 2 menjadi skala 4
3. Akumulasi sputum dari skala 2 menjadi skala 4
Rencana tindakan
Manajeman Jalan nafas (3140)
1. Kelola pemberian nebulizer
2. Posisikan untuk meringankan sesak nafas
3. Monitor kecepatan, irama, kedalaman dan kesulitan bernafas
Evaluasi
S:
1. Tn. S mengatakan anaknya mengalami batuk dengan disertai dahak
2. Tn. S mengatakan bersedia diberikannya nebulizer
O:
1. Memposisikan pasien keadaan supinasi
2. Memberikan nebulizer dengan phentoin dan Nacl 2 Cc
3. An. A nampak menangis saat diberikannya nebulizer
A:
Masalah teratasi
P:
1. Hentikan intervensi
RESUME ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK TN. Y
DI RUANG ANAK RSUD ULIN BANJARMASIN
STASE KEPERAWATAN ANAK

Tanggal 02 Oktober 2021

Oleh:
Zaid Rizkyansyah Wiguna, S.Kep
NIM. 2030913320065

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARBARU
2021
LEMBAR PENGESAHAN

RESUME ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK TN. Y


DI RUANG ANAK RSUD ULIN BANJARMASIN
STASE KEPERAWATAN ANAK
STASE KEPERAWATAN ANAK

Tanggal 02 Oktober 2021

Oleh:
Tri Widya Romadaningsih, S.Kep
NIM. 2030913310065

Banjarmasin, 02 Oktober 2021

Mengetahui,

Pembimbing Akademik

Eka Santi .Ns.,M.Kep


NIP. 19780615 200812 2 001
RESUME ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK M DENGAN ASMA
DI RUANG ANAK
Tanggal pengkajian 01 Oktober 2021

I. IDENTITAS
A. DATA PASIEN
Nama : An. M
Tempat tanggal lahir : Banjarmasin, 9 April 2014
Umur : 7 tahun
Agama : Islam

B. DATA PENANGGUNG JAWAB


Nama Ayah/Nama Ibu : Tn. Y
Pendidikan terakhir Ayah : S1
Pekerjaan ayah : Swasta
Pendidikan terakhir Ibu : SMA
Pekerjaan ibu : IRT
Alamat : Jl. Grand Purnama 2
Kultur : Banjar
Agama : Islam
Diagnosa Medis : Asma

II. A. Keluhan utama


Mengalami batuk selama 3 hari hingga akhirnya dibawa kerumah sakit
B. Riwayat sekarang
Tn. Y mengatakan saat ini anaknya mengeluhkan sesak napas, batuk disertai dengan
keluhan pusing terdengar suara whezing. An. M mengalami batuk berat disertai
dengan dahak. Pada saat diberikan nebulizer nampak An. M mengalami batuk
C. Riwayat Penyakit dahulu
Tn. Y mengatakan tidak ada riwayat penyakit terdahulu.
III. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA
Tn. Y mengatakan tidak ada masalah kesehatan dikeluarganya.
IV. Keadaan umum dan tanda vital
Nampak An. M terbaring ditempat tidur hanya bisa main hp dan menonton tv yang ada
diruangan. Keadaan umum pasien baik. Kesadaran compos mentis, dan pemeriksaan
TTV didapatkan Suhu: 36,7C, HR: 90x/m, RR: 34x/m, dan SpO2: 96%.
V. Pemeriksaan fokus
Pemeriksaan berfokus terkait sesak napas, batuk dan pusing karena An. M mengalami
dan terdiagnosa asma bronkhial
VI. Pemeriksaan antropometri
BB: 16 Kg
PB: 90 Cm
LILA: 25 Cm
LK: 40 Cm
VII. RIWAYAT IMUNISASI DAN PERKEMBANGAN
Tn. Y mengatakan anaknya sudah di imunisasi lengkap.
VIII. RIWAYAT PSIKOSOSIAL
Tn. Y mengatakan An M ini sering bermain dirumah dan sering juga bermain dikampung
halamannya tapi untuk saat ini tidak bisa karena berada di Rs.
Analisa Data

Data Etilogi Masalah


DO : Sekresi yang tertahan Ketidakefektifan Bersihan
 RR: 34x/Menit Jalan Nafas (00031)
 Terdapat dahak dan
disertai batuk

DS :
 Tn. Y Mengatakan
anaknya mengalami
batuk dengan disertai
dahak

 Tn. Y mengatakan
anaknya merasa sesak
napas
RENCANA KEPERAWATAN

Diagnosis keperawatan
Ketidakefektifan Bersihan Jalan Nafas b. d sekresi yang tertahan (00031)
Tujuan
Setelah dilakukan tinfakan keperawatan selama 1x12 Jam, bersihan jalan nafas menjadi
efektif dengan kriteria hasil:
Status Pernapasan (0415)
1. Frekuensi pernapasan dari skala 2 menjadi skala 4
2. Kedalaman inpirasi dari skala 2 menjadi skala 4
3. Akumulasi sputum dari skala 2 menjadi skala 4
Rencana tindakan
Manajeman Jalan nafas (3140)
1. Kelola pemberian nebulizer
2. Posisikan untuk meringankan sesak nafas
3. Monitor kecepatan, irama, kedalaman dan kesulitan bernafas
Evaluasi
S:
1. Tn. Y mengatakan anaknya mengalami batuk dengan disertai dahak
2. Tn. Y mengatakan bersedia diberikannya nebulizer
O:
1. Memposisikan pasien keadaan supinasi
2. Memberikan nebulizer dengan phentoin dan Nacl 2 Cc
3. An. M nampak menangis saat diberikannya nebulizer
A:
Masalah teratasi
P:
1. Hentikan intervensi
TERAPI BERMAIN TEBAK GAMBAR
RUANG HEMATO-ONKOLOGI
RSUD ULIN BANJARMASIN

Tanggal 20 – 26 September 2021

Oleh:
Tri Widya Romadaningsih, S.Kep
NIM. 2030913320065

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
2021
LEMBAR PENGESAHAN

TERAPI BERMAIN TEBAK GAMBAR


RUANG HEMATOKOLOGI
RSUD ULIN BANJARMASIN

Tanggal 20-26 September 2021

Oleh :
Tri Widya Romadaningsih, S.Kep
NIM. 2030913320065

Banjarmasin, September 2021

Mengetahui,

Pembimbing Akademik

Eka Santi, S.Kep, Ns, M.Kep


NIP. 19780615 200812 2 001
I. PENDAHULUAN
Hospitalisasi adalah suatu keadaan krisis pada anak, saat anak sakit dan dirawat
di rumah sakit. Keadaan ini terjadi karena anak berusaha untuk beradaptasi dengan
lingkungan asing dan baru yaitu rumah sakit, sehingga kondisi tersebut menjadi
faktor stressor bagi anak baik terhadap anak maupun orang tua dan keluarga.
Hospitalisasi merupakan suatu proses karena alasan berencana atau darurat yang
mengharuskan anak untuk tinggal di rumah sakit untuk menjalani terapi dan
perawatan. Meskipun demikian dirawat di rumah sakit tetap merupakan masalah
besar dan menimbulkan ketakutan, cemas, bagi anak. Hospitalisasi juga dapat
diartikan adanya beberapa perubahan psikis yang dapat menjadi sebab anak dirawat
di rumah sakit.
Perubahan psikis terjadi dikarenakan adanya suatu tekanan atau krisis pada
anak. Jika seorang anak di rawat di rumah sakit, maka anak tersebut akan mudah
mengalami krisis yang disebabkan anak mengalami stres akibat perubahan baik
terhadap status kesehatannya maupun lingkungannya dalam kebiasaan sehari-hari.
Selain itu, anak mempunyai sejumlah keterbatasan dalam mekanisme koping untuk
mengatasi masalah maupun kejadian-kejadian yang sifatnya menekan.
Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meminimalkan pengaruh
hospitalisasi pada anak yaitu dengan melakukan kegiatan bermain. Bermain
merupakan suatu tindakan yang dilakukan secara sukarela untuk memperoleh
kesenangan dan kepuasan. Bermain merupakan aktivitas yang dapat menstimulasi
pertumbuhan dan perkembangan anak dan merupakan cerminan kemampuan fisik,
intelektual, emosional dan sosial sehingga bermain merupakan media yang baik
untuk belajar karena dengan bermain anak-anak akan belajar berkomunikasi,
menyesuaikan diri dengan lingkungan yang baru, melakukan apa yang dapat
dilakukannya, dan dapat mengenal waktu, jarak serta suara.
Untuk itu dengan melakukan permainan maka ketegangan dan stress yang
dialami akan terlepas karena dengan melakukan permainan rasa sakit akan dapat
dialihkan (distraksi) pada permainannya dan terjadi proses relaksasi melalui
kesenangannya melakukan permainan. Bermain merupakan suatu aktivitas bagi
anak yang menyenangkan dan merupakan suatu metode bagaimana mereka
mengenal dunia. Bagi anak bermain tidak sekedar mengisi waktu, tetapi merupakan
kebutuhan anak seperti halnya makanan, perawatan, cinta kasih dan lain-lain.
Anak-anak memerlukan berbagai variasi permainan untuk kesehatan fisik, mental
dan perkembangan emosinya.
Salah satu karakteristik perkembangan motorik halus pada anak pre-school
adalah mampu mengenali cara bermain dan warna. Dengan permainan puzzle
menjadi salah satu media bagi perawat untuk mampu mengenali tingkat
perkembangan anak. Dinamika secara psikologis menggambarkan bahwa selama
bermian puzzle, anak akan mengekspresikan kemampuannya dalam menggerakan
poin nya sehingga untuk sementara waktu anak akan merasa lebih rileks. Selama
anak bermain dengan sesuatu yang menggunakan poin dan angka akan membantu
anak untuk menggunakan tangannya secara aktif sehingga merangsang motorik
halusnya. Oleh karena itu, dilakukan suatu terapi bermain untuk anak pra sekolah
berupa bermain menyusun puzzle..

II. TUJUAN
1. Tujuan Instruksional Umum
Setelah dilakukan terapi bermain pada anak di ruang Hematonkologi anak
RSUD Ulin Banjarmasin selama 30 menit, diharapkan dapat menurunkan
kecemasan anak, anak merasa tenang selama perawatan dirumah sakit dan tidak
takut lagi terhadap perawat, serta dapat melanjutkan tumbuh kembang anak yang
normal atau sehat.
2. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah mendapatkan terapi bermain satu (1) kali diharapkan anak mampu:
a. Merasa tenang selama dirawat.
b. Ketakutan dan kejenuhan selama dirawat di rumah sakit menjadi
berkurang.
c. Anak bisa merasa senang dan tidak takut lagi dengan dokter dan
perawat.
d. Mau melaksanakan anjuran dokter dan perawat.
e. Menstimulasi perkembangan motorik halus anak.
f. Meningkatkan perkembangan mental, imajinasi dan kreativitas anak
usia pra-sekolah.
g. Melatih meningkatkan kognitif anak
h. Dapat menerapkan waktu yang tepat untuk melakukan permainan
sehingga anak tidak kehilangan waktu bermain.
i. Sarana untuk mengekspresikan perasaan dan pikiran anak.
j. Mengembangkan nilai dan moral anak dengan berdoa sebelum dan
sesudah kegiatan.

III. MANFAAT TERAPI BERMAIN


1. Memfasilitasi situasi yang tidak familiar.
2. Membantu untuk mengurangi stress terhadap perpisahan.
3. Memberi tempat distraksi dan relaksasi.
4. Membantu anak untuk merasa aman dalam lingkungan yang asing.
5. Memberikan cara untuk mengurangi tekanan dan untuk mengekspresikan
perasaan.
6. Menganjurkan anak untuk berinteraksi dan mengembangkan sikap-sikap yang
positif terhadap orang lain.
7. Memberikan cara untuk mengekspresikan ide kreatif dan minat.
8. Memberi cara mencapai tujuan-tujuan terapeutik.

IV. RENCANA KEGIATAN TERAPI BERMAIN


1. Jenis Program Bermain
a. Bermain tebak gambar
2. Karakteristik Bermain
a. Melatih kemampuan motorik halus
b. Melatih kreativitas anak
c. Melatih perasaan atau emosi.
3. Karakteristik Peserta
a. Usia sekolah
b. Jumlah peserta 1 orang anak dan didampingi orang tua
c. Anak dapat duduk
d. Keadaan umum anak mulai membaik
e. Peserta kooperatif
4. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
a. Hari/tanggal : Kamis, 23 September 2021
b. Waktu : 13.30-14.00 WITA
c. Tempat : Ruang Hematonkologi Anak RSUD
Ulin Banjarmasin
5. Metode
Menebak gambar yang telah diberikan.
6. Alat yang Digunakan
Gambar berbagai jenis hewan

7. Struktur Organisasi dan Uraian Tugas


Struktur Organisasi
a. Leader : Tri Widya Romadaningsih, S.Kep
b. Co. Leader : Tri Widya Romadaningsih, S.Kep
c. Fasilitator : Tri Widya Romadaningsih, S.Kep
d. Observer : Tri Widya Romadaningsih, S.Kep
Uraian Tugas
a. Leader
1) Menjelaskan tujuan bermain.
2) Mengarahkan proses kegiatan pada anak.
3) Menjelaskan aturan bermain pada anak.
4) Mengevaluasi perasaan anak setelah bermain.
b. Co. Leader
1) Membantu leader dalam mengevaluasi anak.
c. Fasilitator
1) Menyiapkan alat-alat permainan.
2) Memberi motivasi kepada anak untuk mendengarkan apa yang
sedang dijelaskan.
3) Mempertahankan kehadiran anak.
4) Mencegah gangguan/hambatan terhadap anak baik luar maupun
dalam.
d. Observer
1) Mencatat dan mengamati respon anak selama terapi bermain baik
verbal maupun nonverbal.
2) Mencatat seluruh proses yang dikaji dan semua perubahan perilaku
anak selama terapi bermain.
3) Mencatat dan mengamati anak aktif dari program terapi bermain.

Terapis Waktu Subjek Terapi


Persiapan (Pra Interaksi) 5 menit Ruangan, alat-alat
Persiapan Pasien permainan, anak, dan
a. Anak dan orang tua diberitahu tujuan keluarga sudah siap.
bermain.
b. Melakukan kontrak waktu dan tempat
pelaksanaan.
c. Mengecek kesiapan dan kondisi anak
untuk bermain (anak tidak mengantuk,
anak tidak rewel, kondisi anak
memungkinkan untuk diajak bermain,
keadaan umum anak membaik).
d. Bermain dapat dilakukan di tempat
tidur anak atau duduk/disesuaikan
dengan kondisi anak.
Persiapan Peralatan
a. Menyiapkan alat dan bahan yang
diperlukan seperti gambar-gambar
hewan
b. Mencek kembali kelengkapan
peralatan yang akan dipergunakan.
Pembukaan (Orientasi) 5 menit Anak dan keluarga
a. Mengucapkan salam. menjawab salam, anak
b. Memperkenalkan diri. saling berkenalan, anak,
c. Anak yang akan bermain saling dan keluarga
berkenalan. memperhatikan terapis.
d. Memanggil anak dengan nama
panggilan yang dia senangi.
e. Menjelaskan tujuan dan langkah-
langkah pelaksanaan kegiatan terapi
bermain dengan bercerita pada orang
tua/anak.
f. Memberi kesempatan pada anak dan
orang tua untuk bertanya kalau ada hal
yang belum jelas.
g. Menanyakan kesiapan anak sebelum
kegiatan dilakukan.
h. Meminta persetujuan (informed
consent) orang tua responden.
Tahap Kerja 15 menit Anak dan keluarga
a. Memberi petunjuk pada anak tentang memperhatikan
prosedur bermain. penjelasan terapis, anak
b. Memotivasi keterlibatan anak dan melakukan kegiatan yang
orang tua. diberikan oleh terapis,
c. Mempersilahkan anak untuk memilih anak dan keluarga
tempat duduk yang disenangi. memberikan respon yang
d. Anak mulai bermain didampingi oleh baik.
orang tua anak, leader, co. leader, dan
fasilitator selama 10 menit.
e. Mengobservasi emosi dan hubungan
interpersonal anak.
f. Menanyakan perasaan anak apakah
sudah merasa bosan.
g. Memberi pujian ketika anak berhasil
bermain sampai selesai.
h. Meminta anak menceritakan tentang
permainan yang dilakukan
i. Memberikan Reward kepada anak.
j. Mengakhiri permainan.
Terminasi 5 menit Anak dan keluarga
a. Menanyakan perasaan anak setelah tampak senang,
bermain menebak gambar menjawab salam
b. Menanyakan perasaan dan pendapat
orang tua tentang bermain dengan
bercerita.
c. Berpamitan dengan anak dan orang
tua.
d. Membereskan peralatan.
e. Mengembalikan alat ke tempat semula.
f. Mencuci tangan.
g. Mencatat respon anak dan orang tua.
8. Evaluasi yang Diharapkan
a. Evaluasi Struktur
1) Kegiatan terapi bermain dilakukan mulai pukul 13.30 WITA.
2) Kondisi lingkungan tenang, dilakukan ditempat tertutup dan
memungkinkan klien untuk berkonsentrasi terhadap kegiatan.
3) Posisi tempat bermain di tempat tidur anak.
4) Anak sepakat untuk mengikuti kegiatan.
5) Alat yang digunakan dipersiapkan dalam kondisi baik
6) Leader berperan sebagai terapis, Co-leader berperan membantu
mengkondusifkan ruangan dan menyiapkan peralatan, Fasilitator
memfasilitasi kebutuhan anak sehingga tidak timbul hambatan dalam
terapi bermain, observer berperan mengamati jalannya terapi.
b. Evaluasi Proses
1) Leader dapat mengkoordinasi seluruh kegiatan dari awal hingga akhir.
2) Leader mampu memimpin acara.
3) Co-leader membantu mengkoordinasi seluruh kegiatan.
4) Fasilitator mampu memotivasi anak dalam kegiatan.
5) Fasilitator membantu leader melaksanakan kegiatan dan bertanggung
jawab dalam antisipasi masalah.
6) Observer sebagai pengamat melaporkan hasil pengamatan kepada
leader yang berfungsi sebagai evaluator anak
7) Anak mengikuti kegiatan yang dilakukan dari awal hingga akhir yaitu
selama 30 menit sesuai kontrak tanpa hambatan yang menghentikan
terapi bermain.
c. Evaluasi Hasil
1) Anak mampu bermain menyusun puzzle yang telah disediakan dengan
sedikit bantuan
2) Orang tua menyampaikan ucapan terima kasih kepada tim terapi.
3) Anak A, Anak D, dan Anak R mampu menyampaikan perasaan
setelah melakukan kegiatan. (anak merasa gembira dan ingin bermain
lagi lain kali)
Kesimpulan: Anak D usia 4-6tahun merasa senang setelah dilakukan terapi
bermain, anak patuh mengikuti anjuran dokter dan perawat.
DAFTAR PUSTAKA

Dewi, K., et al.2010. Proposal Terapi Bermain Pada Anak Prasekolah.

Wong, Donna L. 2003. Pedoman Klinis Keperawatan Pediatrik. Jakarta : EGC

Hale M.A, Tjahjono. 2015. Pengaruh Terapi Bermain Terhadap Kecemasan Anak
yang Mengalami Hospitalisasi di Ruang Mirah Delima Rumah Sakit William Booth
Surabaya. Surabaya: Stikes William Booth.
Dokumentasi kegiatan terapi bermain (Ruang Anak RSD Idaman Banjarbaru, 11
Februari 2021)

Anda mungkin juga menyukai