Oleh:
Tri Widya Romadaningsih, S.Kep.
NIM. 2030913320065
LAPORAN AKHIR
STASE KEPERAWATAN ANAK
DARING DAN LURING
Oleh:
Tri Widya Romadaningsih, S.Kep.
NIM. 2030913320065
Oleh
NIM. 2030913320065
FAKULTAS KEDOKTERAN
BANJARBARU
2021
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN PENDAHULUAN
Oleh:
NIM. 2030913320065
Mengetahui,
Eka Santi, S.Kep., Ns., M.Kep Eka Santi, S.Kep., Ns., M.Kep
NIP. 197806152008122001 NIP. 197806152008122001
DEFINISI ETIOLOGI
Sindrom gawat napas atau RDS adalah istilah yang digunakan untuk disfungsi 1. Faktor ibu meliputi hipoksia pada ibu, usia ibu kurang dari 20 tahun atau
pernapasan pada neonatus. Sindrom ini merupakan penyakit yang berhubungan lebih dari 35 tahun, maupun penyakit pembuluh darah ibu yang mengganggu
pertukaran gas janin seperti hipertensi, penyakit jantung, DM, dan lain-lain.
dengan keterlambatan perkembangan maturitas paru (Asrining Surasmi, Siti 2. Faktor plasenta meliputi solusio plasenta, perdarahan plasenta, plasenta
Handayani, 2003). RDS disebut juga sebagai penyakit membran hialin (hyalin kecil, plasenta tipis, plasenta tidak menempel pada tempatnya.
3. Faktor janin atau neonatus meliputi tali pusat menumbung, tali pusat melilit
membrane disease, (HMD)) atau penyakit paru akibat difisiensi surfaktan leher, kompresi tali pusat antara janin dan jalan lahir,gemeli, prematur,
(surfactant deficient lung disease (SDLD)) (Meta Agrina, Afnani Toyibah, kelainan kongenital pada neonatus dan lain-lain.
2016).
4. Faktor persalinan meliputi partus lama, partus dengan tindakan dan lain-lain.
RDS
Kelainan kongenital Paru
Kolaps paru
- Dispnea
Ketidakseimbangan
- Takipnea nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh
- Apnea Gangguan
Pertukaran Gas
- Retrakdasi
ddg dda
- Pernafasan
cuping hidung
Ketidakefektifan
pola Nafas
ASUHAN KEPERAWATAN
Pengkajian
I. Identitas Bayi :
a. Data pasien : nama, tempat tanggal lahir, umur, agama
b. Data penanggung jawab: nama ayah/ibu, pendidikan terakhir ayah,
pekerjaan ayah, pendidikan terkahir ibu, pekerjaan ibu, alamat, kultur,
agama, diagnose medis
II. Riwayat kehamilan dan kelahiran (prenatal, natal, & post natal)
III. Riwayat ibu, Riwayat keluarga, Genogram
IV. Riwayat sosial
V. Keadaan kesehatan saat ini
VI. Pengkajian fisik neonatus
Diagnosis Keperawatan
1. Gangguan Pertukaran Gas b/d ketidakseimbangan ventilasi
perfusi
2. Ketidakefektifan Pola Nafas b/d kelethan otot pernafasan
3. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d
Faktor Biologis
NOC DAN NIC
NIC :
Manajemen jalan nafas
NIC :
- Buka jalan nafas dengan teknik chin lift atau jaw thrust
Terapi Oksigen
- Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi
- pertahankan jalan nafas
- Identifikasi kebutuhan actual/potensial untuk memasukan alat membuka jalan
nafas - siapkan peralatan oksigen dan berikan melalui sistem humidifer
- Lakukan penyedotan melalui endotrakea atau nasotrakea - Monitor posisi alat pemberian oksigen
- Kelola nebulizer ultrasonic, sebagaimana mestinya - Pastikan penggantian masker oksigen/kanul diganti setiap kali perangkat diganti
Monitor Pernafasan
Manajemen Asam Basa
- Monitor kecepatan, irama, kedalaman, dan kesulitan bernafas
- Posisikan pasien untuk mendapatkan ventilasi yang adekuat
- Catat pergerakan dada, catat ketidaksemestrisan, penggunaan otot bantu nafas dan
retraksi pada supraclaviculas dan interkosta - Monitor kecenderungan pH arteri, PaCO2 dan HCO3.
- Monitor suara tambahan - Monitor komplikasi dari koreksi yang dilakukan terhadap ketidakseimbangan asam
basa
- Monitor pola nafas (bradipnea, takipnea, hiperventilasi)
NIC
Manajemen Gangguan makan
1. Monitor intake makanan dan cairan secara rutin
2. Kolaborasi dengan tim kesehatan lain untuk
mengembangkan rencana perawatan dengan keluarga
3. Ajarkan konsep nutrisi yang baik kepada klien atau
keluarga
DAFTAR PUSTAKA
Sudarti & Fauziah. (2013). Asuhan Neonatus Resiko Tinggi dan Kegawatan.
Cetakan I. Yogyakarta: Nuha medika
Suriadi dan Yuliani, R. 2001. Asuhan Keperawatan Pada Anak, edisi 1 Jakarta :
CV Agung
Seto Rahardjo dan Marmi,2012, Asuhan Neonatus, Bayi, Balita dan Prasekolah.
Jakarta : Pustaka Belajar
12 – 17 April 2021
Oleh
Tri Widya Romadaningsih, S.Kep
NIM. 2030913320065
2021
LEMBAR PENGESAHAN
Oleh:
Mengetahui,
Eka Santi, S.Kep., Ns., M.Kep Eka Santi, S.Kep., Ns., M.Kep
NIP. 197806152008122001 NIP. 197806152008122001
Artikel Case Study
Studi kasus ini dilaksanakan di Ruangan NHCU RSUD Prof. Dr. W. Z. Johanes
Kupang, pada bulan Mei 2019
Pada kasus ini pasien atas nama Bayi Ny. T usia 3 hari dengan
diagnosa medis RDS. Pengkajian dilakukan di ruangan NHCU pada tanggal 29
Mei 2019 jam 08:30 WITA. Saat dilakukan pengkajian terkait identitas klien
dengan melihat status klien. Dan didapat kan nama klien By. Ny T berjenis
kelamin perempuan, umur 3 hari tanggal lahir 26 Mei 2019, tanggal masuk RS 26
Mei 2019 dengan jenis persalinan SC dengan indikasi denyut jantung bayi lemah.
Riwayat bayi Apgar score 4- 7, dengan usia gestasi 39 minggu, berat badan ,lahir
2.900 gram. PB: 47cm, LK: 33cm dan LP; 32cm. TTV: Nadi: 184x/menit, suhu:
36,0°C, dan pernapasan: 68x/menit. Pasien menggunakan inkubator dan
mendapatkan NCPAP 40% PEEP 5 1/menit pada saat masuk NICU. Komplikasi
persalinan tidak ada, ada,tidak ada lilitan tali pusat. Dengan Riwayat ibu: gravida:
2, partus : 2 abortus: 0. Pada saat pemeriksaan fisik di dapatkan keadaan umum
lemah, sesak nafas (+) ada retraksi dinding dada, kesadaran composmentis.
Refleks moro ada, menggenggam kuat, mengisap kuat dan menelan. Tonus/
aktivitas : tenang, menangis kuat, warna kulit merah muda, tugor kulit elastis,
tidak ada lanugo. Bentuk kepala normal, frontanel anterior lunak, mata normal
refleks terhadap cahaya, kedua bola mata simetris, THT: normal, bibir tidak
sumbing, abdomen tegas, Liver teraba, keadaan tali pusat masih basah, masih
diklem dan belum kering.
FORMAT PENGKAJIAN NEONATUS
Natal
a. Lama persalinan
b. Komplikasi persalinan ( ) tidak ada ( ) ada
Kalau ada, sebutkan
c. Jenis persalinan : SC
d. Tempat melahirkan : rumah bersalin ( ) rumah ( ) RS (v)
Lain-lain :……
e. Penolong persalinan
Post natal
a. Usaha nafas : (v) dengan bantuan …………. ( ) tanpa bantuan
b. Trauma lahir : (v) tidak ada ( ) ada……………………..
c. Skor APGAR : 4-7
d. Obat-obatan yang diberikan kepada neonates
- tidak terkaji
e. Interaksi orang tua dan bayi
- tidak terkaji
f. Respon fisiologis atau perilaku bermakna
- tidak terkaji
g. Lain-lain :
Riwayat Keluarga
Keluarga tidak memiliki riwayat penyakit Diabetes Melitus atau hipertensi pada
keluarga.
Genogram (3 generasi)
Keterangan:
= Laki-laki
= Perempuan
= Meninggal
= tinggal bersama
Riwayat Sosial
a. Sistem pendukung/keluarga terdekat yang dapat dihubungi
- Kedua orang tua
g. Lingkungan rumah
i. Pendapatan keluarga
j. Lain-lain
Pengkajian Fisik Neonatus
1. Keadaan umum
Kesadaran = compos mentis
Tanda Vital = Nadi :184x/menit Suhu:360C RR:68x/menit
SpO2 =
Saat lahir Saat ini
Berat badan 2.900 gram
Panjang badan 47cm
Lingkar kepala 33cm
Lingkar lengan 32cm.
2. Refleks
Moro ( v) Menggenggam (v ): kuat Menghisap (v): kuat
3. Tonus/aktivitas
a. Aktif (v ) Tenang ( ) Letargi ( ) Kejang ( )
b. Menangis keras ( v) Lemah ( ) Melengking ( ) Sulit
menangis ( )
4. Kepala/leher
a. Fontanel anterior: lunak (v) tegas ( ) datar ( ) menonjol ( )
cekung ( )
b. Sutura sagitalis: tepat (v) terpisah ( ) menjauh ( ) tumpang
tindih ( )
c. Gambar wajah: simetris (v) asimetris ( )
d. Molding ( ) caput sucadaneum ( ) cephalhematoma ( )
5. Mata
Bersih (v) sekresi ( ) jaundice ( )
Jarak interkantus sklera:
6. THT
a. Telinga normal (v) abnormal ( )
b. Hidung simetris (v) asimetris ( )
c. Mulut Tonge tie ( ) kelainan lain:
7. Wajah
a. Bibir sumbing ( )
b. Sumbing langit-langit/palatum ( )
c. Kelainan lain:
8. Abdomen
a. Lunak ( ) tegas ( ) datar ( ) kembung ( )
b. Lingkar perut cm
c. Liver: teraba ( ) kurang 2cm ( ) lebih 2cm ( )
Tidak teraba ( )
9. Thoraks
a. Simetris (v) asimetris ( )
b. Retraksi derajat 0 ( ) derajat 1 ( ) derajat 2 ( )
c. Klavikula normal ( ) abnormal ( )
10. Paru-paru
a. Suara nafas kanan/kiri sama ( ) tidak sama ( ) vesikuler ( )
Ronchi ( ) sekresi ( ) Wheezing ( )
b. Bunyi napas
( ) terdengar di semua lapang paru ( ) tidak terdengar
( ) menurun
c. Respirasi
Spontan ( ), jumlah: x/menit
Sungkup/boxhead ( ), jumlah: x/menit
Ventilasi assisted CPAP
11. Jantung
a. Bunyi normal sinus rhytm ( ), jumlah: x/menit
b. Murmur ( ) PMI ( ): Lokasi: Lain-lain:
c. Waktu pengisian kapiler :
d. Denyut nadi
Nadi perifer Berat Lemah Tidak ada
Brakhial – kanan
Brakhial – kiri
Femoral – kanan
Femoral – kiri
12. Ekstremitas
Gerakan bebas ( ) ROM terbatas ( ) tidak terkaji ( )
Ekstremitas atas Normal ( ) abnormal ( )
Ekstremitas bawah Normal ( ) abnormal ( )
Panggul Normal ( ) abnormal ( )
Tidak terkaji ( )
13. Umbilikus Normal ( ) abnormal ( ) Inflamasi ( )
Drainase ( )
14. Genital
Perempuan normal ( ) laki-laki normal ( ) abnormal ( ) Sebutkan:
15. Anus paten ( v) imperforata ( )
16. Spina Normal (v) abnormal ( ) Sebutkan:
17. Kulit
a. Warna pucat ( ) jaundice ( ) warna pink (v)
Kuku ( ) sirkumolar ( )
Sianosis pada periorbital ( ) seluruh tubuh ( )
b. Kemerahan (rash): sebutkan
c. Tanda lahir ( ) tidak elastis ( ) edema ( )
d. Turgor kulit elastis ( )
e. Lanugo ( )
18. Suhu
Lingkungan
( ) Penghangat radian ( ) Pengaturan suhu
( ) Inkubator ( ) suhu ruang ( ) Boks terbuka
Suhu Kulit :
ANALISIS DATA
Nama Klien : Bayi Ny. T
Umur : 3 hari
Ruangan/Kamar :
No. Data Penyebab Masalah
Keletihan otot
Ketidakefektifan
Pernafasan
DS :- Pola Nafas
DO : (00032)
- Nadi: 184x/menit,
suhu: 36,0°C
pernapasan: 68x/menit.
- Pasien menggunakan
1
inkubator dan mendapatkan
NCPAP 40% PEEP 5 1/menit.
- keadaan umum lemah, sesak
nafas (+) ada retraksi dinding
dada
DO :
- kulit pasien teraba dingin,
akral dingin, menangis
Peningkatan
kuat, pasien ditempatkan
2 kebutuhan Hipotermia
di infant warmers, TTV: (00006)
oksigen
Suhu 36,0°C
DS : -
DO :
- tali pusat pasien masih
3 basah dan masih diklem, Risiko Infeksi
DS :
PRIORITAS MASALAH
Nama klien : Bayi Ny. T
Umur : 3 Hari
Ruangan/kamar :
No. RM :
Tanggal Paraf
No. Masalah Keperawatan (Nama Perawat)
Ditemukan Teratasi
Ketidakefektifan Pola
Nafas 29 Mei 2019 Tri Widya R.
1
Hipotermia
2 29 Mei 2019 Tri Widya R.
3 Risiko Infeksi
29 Mei 2019 Tri Widya R.
RENCANA KEPERAWATAN
Tujuan Dan
No. Diagnosa Keperawatan Intervensi Rasional
Kriteria Hasil
Ketidakefektifan Pola Nafas Status Pernafasan:ventilasi Manajemen jalan nafas Dengan pemberian
b/d Keletihan otot 1. Buka jalan nafas dengan
intervensi
Pernafasan Setelah dilakukan tindakan teknik chin lift atau jaw
thrust
(00032) keperawatan selama 3x24 jam
2. Posisikan pasien untuk
diharapkan :
memaksimalkan ventilasi
- Frekuensi pernafasan (1-
3. Identifikasi kebutuhan
3) actual/potensial untuk
- Penggunaan otot bantu memasukan alat
membuka jalan nafas
nafas (1-3)
4. Buang sekret
- Restraksi dinding dada
(1-3) 5. Lakukan penyedotan
melalui endotrakea atau
nasotrakea
6. Kelola nebulizer
ultrasonic, sebagaimana
mestinya
Monitor Pernafasan
1. Monitor kecepatan,
irama, kedalaman, dan
kesulitan bernafas
2. Catat pergerakan dada,
catat ketidaksemestrisan,
penggunaan otot bantu
nafas dan retraksi pada
supraclaviculas dan
interkosta
3. Monitor suara tambahan
4. Monitor pola nafas
(bradipnea, takipnea,
hiperventilasi)
17 April 2021
Oleh
Tri Widya Romadaningsih, S.Kep
NIM. 2030913320065
2021
LEMBAR PENGESAHAN
Oleh:
Mengetahui,
Eka Santi, S.Kep., Ns., M.Kep Eka Santi, S.Kep., Ns., M.Kep
NIP. 197806152008122001 NIP. 197806152008122001
Kasus
Anak D, laki laki, 8 bulan, dirawat di ruang anak karena sesak. Sehari sebelumnya
anak dibawa ibunya ke IGD pada siang hari sekitar jam 11 karena terlihat sesak
dan biru pada bibirnya. Sebelumnya anak panas dan batuk sejak 3 hari SMRS,
oleh ibunya anak hanya diberi parasetamol sirup. Saat pengkajian kondisi anak
tampak lemah, terbaring di tempat tidur, terpasang cairan infus D5 1/4 NS 10
tetes/menit di punggung tangan kiri, terpasang oksigen nasal kanul 5 L/menit.
Suhu tubuh 380 C, frekuensi nadi 130x/menit, frekuensi napas 52x/menit, Sp O2
98%. BB 8 kg, PB 70 cm. Tampak pernapasan cuping hidung, retraksi epigastrium
serta intercosta. Sesekali anak tampak batuk, terdengar ronchi basah pada kedua
lapang paru. Pemeriksaan darah tepi menunjukkan hasil Hb 13 g/dL, leukosit
19.000/uL, trombosit 280.000/uL, hitung jenis neutrofil 74% dan limfosit 26%.
Gambaran radiologis menunjukkan adanya infiltrat alveolar kedua lapang paru.
Riwayat imunisasi lengkap sesuai usia, belum pernah sakit sebelumnya, riwayat
alergi disangkal. Saat ini mendapat terapi injeksi ceftriaxon 1 x 500 mg, injeksi
Dexamethason 3 x 0,7 mg, Inf. Paracetamol 3 x 80 mg, nebulisasi/8 jam dengan
ventolin 1 flash.
FORMAT PENGKAJIAN ANAK
I. KELUHAN UTAMA
a. Keluhan Masuk Rumah Sakit
Sehari sebelumnya anak dibawa ibunya ke IGD pada siang hari sekitar jam 11
karena terlihat sesak dan biru pada bibirnya. Sebelumnya anak panas dan
batuk sejak 3 hari SMRS, oleh ibunya anak hanya diberi parasetamol sirup.
GENOGRAM (3 generasi)
- Tidak terkaji
Keterangan:
2. Status Cairan
Sebelum Masuk Rumah Sakit
- Tidak terkaji
5. Kebersihan Diri
Sebelum Masuk Rumah Sakit
- Tidak terkaji
6. Obat-Obatan
(Terlampir)
7. Hasil laboratorium
(Terlampir)
8. Pemeriksaan Penunjang Lainnya
Hasil Pemeriksaan
- Gambaran radiologis menunjukkan adanya infiltrat alveolar kedua lapang
paru.
Keterangan:
VII. PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan Umum: kondisi anak tampak lemah, terbaring di tempat tidur,
terpasang cairan infus D5 1/4 NS 10 tetes/menit di punggung tangan kiri,
terpasang oksigen nasal kanul 5 L/menit
2. Kesadaran :
Tanda Vital :
Nadi : 130x/ menit - RR : 52x/menit
Suhu : 38°C - SpO2 : 98 %
3. Pengkajian Skala Nyeri
7. Ekstremitas
tidak terkaji
8. Integritas Kulit
tidak terkaji
9. Toraks
Inspeksi: tidak terkaji
Palpasi: tidak terkaji
Perkusi: tidak terkaji
Auskultasi: (+) ronchi basah pada kedua lapang paru
10. Jantung
Inspeksi: tidak terkaji
Palpasi: tidak terkaji
Perkusi: tidak terkaji
Auskultasi: tidak terkaji
11. Abdomen
Inspeksi: tidak terkaji
Auskultasi: tidak terkaji
Perkusi: tidak terkaji
Palpasi: tidak terkaji
12. Genitalia
Frekuensi BAK: /hari , Jumlah Urine: cc (tidak terkaji)
Warna Urine: tidak terkaji
Penggunaan Alat bantu berkemih: tidak terkaji
Kondisi Blast: tidak terkaji
Tanggal defekasi terakhir: tidak terkaji
Frekuensi BAB: /hari, Konsistensi: ,Warna:
Penggunaan Alat bantu (Laksatif): tidak terkaji
13. Tumbuh Kembang
Motorik Kasar
tidak terkaji
Motorik Halus
tidak terkaji
Integritas Sosial
tidak terkaji
DO :
- Tampak pernapasan cuping
hidung, retraksi epigastrium
1 serta intercosta.
- RR:52x/menit
- Sesekali anak tampak batuk,
terdengar ronchi basah pada
kedua lapang paru.
- Gambaran radiologis
menunjukkan adanya infiltrat
alveolar kedua lapang paru
- terpasang oksigen nasal kanul
5 L/menit
DO : Hipertermia
(00007)
- Suhu tubuh 380 C,
HR:130x/menit,
2 RR:52x/menit Penyakit
- kondisi anak tampak
lemah, terbaring di
tempat tidur
- leukosit 19.000/uL,
trombosit 280.000/uL
DS :
- Ibu paisen mengatakan
anak panas dan batuk
sejak 3 hari sebelum
masuk RS, oleh ibunya
anak hanya diberi
parasetamol sirup.
PRIORITAS MASALAH
Nama klien : An. D
Umur : 8 Bulan
Ruangan/kamar :-
No. RM :-
Tanggal Paraf
No. Masalah Keperawatan (Nama Perawat)
Ditemukan Teratasi
Ketidakefektifan
bersihan jalannapas Tri Widya R.
1
Hipertermia
2 Tri Widya R.
RENCANA KEPERAWATAN
Tujuan Dan
No. Diagnosa Keperawatan Intervensi Rasional
Kriteria Hasil
Ketidakefektifan Setelah dilakukan tindakan Manajemen jalan nafas Dengan pemberian
bersihan jalan napas b/d keperawatan selama 3 x 24 1. Posisikan pasien untuk intervensi
Sekresi yang tertahan jam diharapkan klien memaksimalkan ventilasi
Status 2. Lakukan fisioterapi dada
pernafasan:kepatenan jalan
nafas (0410) - clapping
kriteriahasil: 3. Auskultasi suara nafas,
1. Frekuensi catat adanya suaranapas
pernafasan tambahan
2. Kemampuan untuk 4. Auskultasi suara nafas,
mengeluarkan catat adanya suara
sekret napas tambahan
3. Suara nafas
5. Monitor respirasi dan
tambahan dari status O2.
berat ke cukup Monitor pernafasan
4. Tidak ada 1. Monitor irama,
penggunaan otot kecepatan
bantu nafas kedalaman, dan
5. Akumulasi sputum kesulitan bernafas
berkurang 2. Catat pergerakan
dada, catat
Keterangan :
ketidaksimetrisan,
1 : Deviasi berat dari
kisarannormal penggunaan oto
2 : Deviasi cukup beratdari bantu pernafasan
kisarannormal 3. Berikan terapi nafas
3 : Deviasi sedang dari jika diperlukan
kisarannormal (nebulizer)
4 : Deviasi ringan dari
kisarannormal
5 : Tidak ada deviasi dari
kisarannormal
Oleh
NIM. 2030913320065
FAKULTAS KEDOKTERAN
BANJARBARU
2021
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN PENDAHULUAN
Oleh:
NIM. 2030913320065
Mengetahui,
ANEMIA
Hipoksia
Pengikatan O2oleh Kompensasi tubuh
RBC membentukeritrosit oleh
sumsum tulang
aliran darah organ tubuh merespon dengan Suplai O2/Na keke jar
vital danjaringan Hiperplasia sumsum pembentukan eritropoetin
tulang
metabolisme sel
O2 dan nutrisi tidak Ekspansi massif sumsumtulang masuk ke sirkulasi
di Transporscr wajah dan kranium
adekuat
Merangsang eritropoesis
pertumbuhan
sel&otak
Perfusi jar.terganggu deformitas tulang Pembentukan RBC baru terhambat
yang immaturedan mudah
lisis
Kelemahan fisik
Terjadi hemapoesis di extramedula
aktifitas
Pankreas Paru-paru
Liver Limpa Jantung
Perut buncit
Splenokromi Imunitas Payah Jantung
Menekan
diagfragma Risiko Infeksi
Ketidakefektifan pola nafas
Complianceparu-
paru
terganggu
Perkusi Nafas
ASUHAN KEPERAWATAN
Pengkajian
I. Identitas Anak :
a. Data pasien : nama, tempat tanggal lahir, umur, agama
b. Data penanggung jawab: nama ayah/ibu, pendidikan terakhir ayah,
pekerjaan ayah, pendidikan terkahir ibu, pekerjaan ibu, alamat, kultur,
agama, diagnose medis
II. Riwayat kehamilan dan kelahiran (prenatal, natal, & post natal)
III. Riwayat ibu, Riwayat keluarga, Genogram
IV. Riwayat sosial
V. Keadaan kesehatan saat ini
VI. Pengkajian fisik
VII. Pemeriksaan Head to toe
Diagnosis Keperawatan
1. Intolerensi aktivitas
2. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
3. Resiko infeksi
4. Ketidakefektifan pola nafas
NOC DAN NIC
NIC :
Terapi Aktivitas
NIC :
1. Kaji kemampuan pasien untuk melakukan aktivitas, catat kelelahan
Kontrol Infeksi
dan kesulitan dalam beraktivitas.
- Ajarkan pasien dan keluarga mengenai tanda dan gejala infeksi dan kapan
2. Awasi tanda-tanda vital selama dan sesudah aktivitas. Catat respon
harus melaporkannya kepada perawat
terhadap tingkat aktivitas.
- Berikan terapi antibiotik yang sesuai
3. Berikan lingkungan yang tenang.
- Ajarkan pasien dan keluarga mengenai teknik menghindari infeksi
4. Pertahankan tirah baring jika diindikasikan. Ubah posisi pasien - Cuci tangan sebelum dan sesudah perawatan pada pasien
dengan perlahan dan pantau terhadap pusing. Prioritaskan jadwal
asuhan keperawatan untuk meningkatkan istirahat. Pilih periode
istirahat dengan periode aktivitas.
5. Beri bantuan dalam beraktivitas bila diperlukan.
NOC DAN NIC
Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh Ketidakefektifan Pola Nafas b/d Keletihan otot Pernafasan
NOC (00032)
NOC
Status nutrisi Anak
Status Pernafasan:ventilasi
1. Intake Nutrisi (1-3)
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24
2. Intake makanan lewat mulut (1-3) jam diharapkan :
3. Toleransi Makan (1-3) - Frekuensi pernafasan (1-3)
- Penggunaan otot bantu nafas (1-3)
- Restraksi dinding dada (1-3)
NIC NIC
Manajemen Gangguan makan Monitor Pernafasan
1. Monitor intake makanan dan cairan secara rutin
2. Kolaborasi dengan tim kesehatan lain untuk 1. Monitor kecepatan, irama, kedalaman, dan kesulitan
mengembangkan rencana perawatan dengan keluarga bernafas
3. Ajarkan konsep nutrisi yang baik kepada klien atau 2. Catat pergerakan dada, catat ketidaksemestrisan,
keluarga penggunaan otot bantu nafas dan retraksi pada
supraclaviculas dan interkosta
3. Monitor suara tambahan
4. Monitor pola nafas (bradipnea, takipnea, hiperventilasi)
DAFTAR PUSTAKA
Sudarti & Fauziah. (2013). Asuhan Neonatus Resiko Tinggi dan Kegawatan.
Cetakan I. Yogyakarta: Nuha medika
Suriadi dan Yuliani, R. 2001. Asuhan Keperawatan Pada Anak, edisi 1 Jakarta :
CV Agung
Seto Rahardjo dan Marmi,2012, Asuhan Neonatus, Bayi, Balita dan Prasekolah.
Jakarta : Pustaka Belajar
Oleh
Oleh:
Mengetahui,
I. KELUHAN UTAMA
a. Keluhan Masuk Rumah Sakit
Pasien datang ke rumah sakit dengan keluhan pucat dan pusing 2 hari sebelum masuk RS. Pasien
sudah terdiagnosis thalasemia sejak usia 6 bulan.
b. Keluhan Saat ini
Pasien mengeluhkan lemes, pucat sejak 1 minggu, nafsu makan berkurang.
II. RIWAYAT KESEHATAN
a. Riwayat kesehatan sekarang:
Pasien sudah terdiagnosis thalasemia sejak usia 6 bulan,dan pasien rutin transfusi darah sejak saat
itu. Pasien terakhir melakukan transfusi darah yaitu ±1 bulan yang lalu. Dengan hb 3,5 g/dl
sebanyak 3 kantong.
b. Riwayat kesehatan dahulu (prenatal, perinatal, postnatal, alergi, pengobatan,
cedera, hospitalisasi, tindakan operasi)
Pasien pernah menjalani operasi 1 tahun yang lalu yaitu operasi OREF
dan dilepas 1 bulan yag lalu
Istri Suami
Keterangan:
2. Lingkungan rumah
Rumah berada dilingkungan komplek dengan lingkungan yang cukup terjaga kebersihannya
1 tahun yang lalu pasien menjalani tindakan operasi OREF dikarenakan paha kiri
pasien patah dan hanya bermain di rumah saja dan pasien juga tidak bersekolah
Pasien biasanya tidur pada pukul 9 malam dan bangun pada pukul 6 pagi (±8 jam)
Saat dirawat di rumah sakit juga masih memerlukan bantuan ibunya untuk kebersihan
diri seperti mandi
6. Obat-Obatan
(Terlampir)
7. Hasil Laboratorium
(Terlampir)
8. Pemeriksaan Penunjang Lainnya
Hasil Pemeriksaan
Keterangan:
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
Ibu pasien mengatakan anaknya kadang merasakan nyeri pada bagian paha kiri. Dengan skala
nyeri sedang (4-5)
5. Mata
Posisi bola mata : Simetris
Gerakan mata : normal
Konjungtiva : anemis
Kornea : normal
Sklera : bening
Pupil normal
6. THT
Bentuk telinga normal dan simetris, tidak ada serumen pada bagian telinga
nampak bersih tidak ada cairan
7. Ekstremitas
Skala otot ekstremitas atas : 5-5
Skala otot ekstremitas bagian bawah : 1- 5
Femoral : deformitas (+), Luka poss op OREF (+) tertutup kasa perban, edema (+)
8. Integritas Kulit
Teraba hangat, dan terlihat ada banyak bekas kehitaman dari prosedur transfusi
yang dilakukan secara rutin dalam satu bulan
9. Toraks
Inspeksi: simetris, tidak ada retraksi dinding dada
Palpasi: tidak ada benjolan
Perkusi: normal
Auskultasi: tidak ada suara tambahan paru
10. Jantung
Inspeksi: tidak ada luka ataupun bekas luka, tidak ada lesi
Palpasi: tidak ada nyeri tekan
Perkusi: normal
Auskultasi: S1S2 reguler
11. Abdomen
An. R dapat berdiri sejak usia 11-12 bulan dan berjalan pada usia 13 bulan
Motorik Halus
Pasien dapat berbicara saat 12 bulan
Integritas Personal
Integritas Sosial
U : 15 th
TB : 147 cm
BB/TB :
CDC 2000
Lampiran 1. Daftar Obat-Obatan
No Obat Dosis Indikasi
IV D5 ½ NS 1300cc/24 jam .
PO Extade 1x500 mg
PO Vit.C 1x1 tab
PO Vit.E 1x1 1 tab
PO As. Folat 1x1 Kb
Lampiran 2. Hasil Pemeriksaan Laboratorium
Lainnya
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
ANALISIS DATA
Nama Klien : An. R
Umur : 15 th
Ruangan/Kamar : Hemato 1
DS :
- Pasien datang ke rumah sakit dengan
keluhan pucat dan pusing 2 hari
sebelum masuk RS
- Pasien mengeluhkan lemes, pucat
sejak 1 minggu
2.
Ketidakseimbangan
Kurangnya asupan nutrisi kurang dari
DO :
- Pasien terlihat hanya terbaring di makanan kebutuhan tubuh (
tempat tidur
- Badan pasien nampak kurus
- BB : 17 Kg
DS :
- Pasien mengeluhkan nafsu makan
berkurang
- Ibu pasien mengatakan kalau an. R
jarang menghabiskan makanan dan
hanya makan sedikit-sedikit saja
- Ibu pasien mengatakan biasanya tetap
mau makan namun sekarang lebih
porsi makanan yang dihabiskan sangat
sedikit
Hambatan Mobilitas
DO: Fisik
3.
- Tampak ada luka post operasi OREF
pada bagian paha kiri pasien
- Pasien sekarang hanya dapat duduk
dan berbaring ditempat tidurnya
DS :
- Ibu pasien mengatakan 1 tahun yang
lalu an. R menjalani prosedur operasi
karena mengalami close fraktur femur
pada paha bagian kiri
- Ibu pasien mengatakan jika ingin
melakukan aktivitas biasanya ibu
pasien yang membantu an. R
4.
DO :
- Leukosit : 1.58 juta/ul(4.10-6.00)
- HB : 4.3 g/dl (14.0-18.0 g/dl) Ketidakadekuatan Risiko Infeksi
- Trombosit : 110 (150-450) pertahanan sekunder :
- Pasien terlihat lemas, pucat dan hanya penurunan
berbaring hemoglobin,
DS : imunosupresi, supresi
- Ibu pasien mengatakan an. R hanya respon inflamas
berbaring di tempat tidur dan sesekali
bermain smartphone
PRIORITAS MASALAH
Tujuan Dan
No. Diagnosa Keperawatan Intervensi Rasional
Kriteria Hasil
1. Ketidakefektifan Perfusi Setelah dilakukan tindakan NIC : Peripheal Sensation Dengan dilakukan manajemen sensasi
jaringan perifer keperawatan 3x12 jam Management (Manajemen Sensasi perifer maka diharapkan tekanan
diharapkan perfusi jaringan Perifer) darah ke perifer dapat terpenuhi dan
perifer dapat terpenuhi 1. Monitor adanya daerah tertentu mencegah terjadinya penurunan pada
dengan kriteria hasil : yang hanya peka terhadap kadar hemoglobin
panas/dingin/tajam/tumpul.
NOC : Circulation status 2. Monitor adanya peretase.
1. Tekanan systole dan 3. Instruksikan keluarga untuk
diastole dalam
mengobservasi kulit jika ada isi
rentang yang
diharapkan. atau laserasi.
2. Tidak ada ortostatik 4. Gunakan sarung tangan untuk
hipertensi. proteksi.
3. Tidak ada tanda- 5. Batasi gerakan pada kepala,
tanda peningkatan leher, dan punggung.
tekanan intracranial
6. Kolaborasi pemberian
(tidak lebih dari 15
mmHg). analgetik.
7. Monitor adanya tromboplebitis.
Pedoman Pembimbingan Preseptor Kurikulum KPT berdasarkan KKNI Program Profesi Ners
Program Studi Ilmu Keperawatan FK ULM
63
NOC : Tissue perfusion :
cerebral
1. Berkomunikasi
dengan jelas dan
sesuai dengan
kemampuan.
2. Menunjukkan
perhatian, konsentrasi
dan orientasi.
3. Memproses informasi
Pedoman Pembimbingan Preseptor Kurikulum KPT berdasarkan KKNI Program Profesi Ners
Program Studi Ilmu Keperawatan FK ULM
64
aktivitas yang biasa dilakukan
4. Monitor lingkungan selama
makan
5. Monitor turgor kulit
6. Monitor kadar albumin, total
protein, Hb, dan kadar Ht
7. Monitor prtumbuhan dan
perkembangan
Setelah dilakukan tindakan NIC : Infection Control (control Dengan manajemen infeksi dapat
Risiko Infeksi keperawatn 3x12 jam infeksi) menurunkan tingkat terjadinya
diharapkan risiko infeksi 1. Bersihkan lingkungan setelah peningkatan infeksi pada tubuh
dapat teratasi dengan kriteria dipakai pasien lain. pasien serta sistem imunitas pasien
hasil : 2. Pertahankan teknik isolasi.
3. Batasi pengunjung bila perlu.
NOC : Immune Status 4. Instruksikan pada pengunjung
1. Pasien bebas dari untuk mencuci tangan saat
tanda dan gejala berkunjung dan setelah berkunjung
meninggalkan pasien.
infeksi.
5. Gunakan sabun antimikroba untuk
2. Jumlah leukosit
cuci tangan.
dalam batas normal 6. Cuci tangan sebelum dan sesudah
tindakan keperawatan.
NOC : Knowledge ; 7. Gunakan baju, sarung tangan
Infection Control sebagai alat pelindung.
1. Menunjukkan 8. Pertahankan lingkungan aseptic
kemampuan unttk selama pemasangan alat.
mencegah timbulnya 9. Monitor tanda dan gejala infeksi
Pedoman Pembimbingan Preseptor Kurikulum KPT berdasarkan KKNI Program Profesi Ners
Program Studi Ilmu Keperawatan FK ULM
66
infeksi. sistemik dan lokal.
2. Mendeskripsikan 10. Dorong masukan nutrisi yang
proses penularan cukup.
penyakit, faktor yang 11. Dorong masukan cairan.
mempengaruhi 12. Dorong istirahat.
13. Ajarkan pasien dan keluarga tanda
penularan serta
dan gejala infeksi.
penatalaksanaannya.
NOC : Risk Control
1. Menunjukkan
perilaku hidup sehat.
2. Melakukan skrining
kesehatan secara
mandiri
Pedoman Pembimbingan Preseptor Kurikulum KPT berdasarkan KKNI Program Profesi Ners
Program Studi Ilmu Keperawatan FK ULM
67
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN DAN CATATAN PERKEMBANGAN
No.
Waktu Waktu
Dx Implementasi TT Evaluasi TT
Tgl/jam Tgl/jam
Kep
Pedoman Pembimbingan Preseptor Kurikulum KPT berdasarkan KKNI Program Profesi Ners
Program Studi Ilmu Keperawatan FK ULM
69
pertanyaan
- Pasien dan ibu pasien terlihat sangat
kooperatif
A : Masalah tertatasi sebagian
NOC : Nutrition status: food and fluid
intake
1. Berat badan pasien belum ideal dan
tidak sesuai tinggi badan
2. Mampu mengidentifikasi kebutuhan
nutrisi
3. Masih ada tanda-tanda malnutrisi
P : Lanjutkan intervensi
Pedoman Pembimbingan Preseptor Kurikulum KPT berdasarkan KKNI Program Profesi Ners
Program Studi Ilmu Keperawatan FK ULM
70
3. 24/9/21 Hambatan Mobilitas Fisik 24/9/21 S:
1. Mengukur skala kekuatan otot pada - Ibu pasien mengatakan sangat kesulitan
ekstremitas semenjak satu tahun yang lalu an. R
2. Hindari untuk menekan bagian post menjalani operasi pada bagian paha
op pada bagian paha kiri pasien kirinya yang menyebabkan
3. Minta bantuan ibu pasien untuk terus
pergerakannya menjadi terbatas
menggerakan ekstremitas tubuh
pasien agar tidak ada kekakuan pada - Ibu pasien mengatakan an. R kadang
sendi pasien mengeluhkan sakit pada abgain post op
4. Bantu pasien jika ingin berpindah O:
tempat menggunakan alat bantu - Terlihat ada balukan kasa pada bagian
ataupun tidak paha kiri pasien
- Setelah di cek nampak ada edema pada
bagian paha kiri
- Pasien hanya dapat berbaring di tempat
tidur dan sesekali duduk
A : masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi
Perawat :mengajarkan pada ibu pasien agar
tetap menjaga kebersihan balutan luka post OP
Pasien : instruksikan pasien untuk tidak
bergerak menuju daerah post op
Pedoman Pembimbingan Preseptor Kurikulum KPT berdasarkan KKNI Program Profesi Ners
Program Studi Ilmu Keperawatan FK ULM
71
4. 24/9/21 Risiko Infeksi 24/9/21 S:
1. Melakukan observasi ttv - Ibu pasien mengatakan sangat takut
2. Cek apakah ada tanda-tanda infeksi saat beberapa hari yang lalu an. R
pada bagian luka post op terlihat sangat pucat
3. Menjaga kebersihan tangan agar - Ibu pasien juga mengatakan akan
tetap terhindar dari infeksi yang selalu menjaga kebersihan daerah dekat
dapat menyebabkan transmisi ke luka an. R
pasien O:
-Pasien tidak ada peningkatan suhu
tubuh yaitu 36,7 c
- Luka pasien terlihat nampak
kemerahan pada bagian di luar luka
- Saat bergerak an. R mengeluhkan agak
nyeri
A : Masalah tertasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi
Pedoman Pembimbingan Preseptor Kurikulum KPT berdasarkan KKNI Program Profesi Ners
Program Studi Ilmu Keperawatan FK ULM
72
Pedoman Pembimbingan Preseptor Kurikulum KPT berdasarkan KKNI Program Profesi Ners
Program Studi Ilmu Keperawatan FK ULM
RESUME ASUHAN KEPERAWATAN
PADA AN. D DENGAN LEUKEMIA MIELOSITIK AKUT
STASE KEPERAWATAN ANAK
DI RUMAH SAKIT DAERAH ULIN
BANJARMASIN
Oleh
Tri Widya Romadaningsih, S.Kep.
NIM. 2030913320065
Oleh
Mengetahui,
Pembimbing Akademik
I. IDENTITAS
A. DATA PASIEN
Nama : An. D
Tempat Tanggal Lahir : 2013,
Umur : 8 tahun
Agama : Islam
B. DATA PENANGGUNG JAWAB
Nama Ayah/Nama Ibu : Ny. R
Pendidikan terakhir Ayah: SMA
Pekerjaan Ayah : Swasta
Pendidikan terakhir Ibu : SD
Pekerjaan Ibu : IRT
Alamat : Jalan Kota Baru
Kultur : Banjar
Agama : Islam
Diagnosis Medis : Leukemia Mielositik Akut
Pasien terlihat pucat sejak 2 hari SMRS, pasien sebelumnya baru keluar dari
RSUD Ulin 5 hari yang lalu usai melakukan kemoterapi, pasien saat ini tidak
bisa menggerakan kakinya semenjak Januari 2021.
Pasien terdiagnosis Leukemia Mielositik Akut sejak April 2021, dan sekarang
rutin melakukan kemoterapi.
Leukemia Mielositik Akut, pasien sering terlihat pucat, lemas dan demam secara
berulang-ulang.
An. D sudah mendapatkan imunisasi Hepatitis, BCG, DPT, campak dan polio
ASI eksklusif (6 bulan)
Susu formula: 10 bulan (10-12x/hari)
Nasi Tim: 10 bulan (2-3x/hari)
Makanan dewasa: 13 bulan (3x/hari)
Menegakan kepala: 4 bulan
Duduk: 8 bulan
Merangkak: 10 bulan
Bicara: 10 bulan
Berdiri: 11 bulan
Berjalan: 13 bulan
X. RIWAYAT PSIKOSOSIAL
- Pasien terdiagnosis
Leukemia Mielositik
Akut sejak April
2021, dan sekarang
rutin melakukan
kemoterapi.
DS:
- Ibu pasien
mengatakan an. D
terlihat pucat 2 hari
sebelum masuk
rumah sakit
- pasien sebelumnya
baru keluar dari
RSUD Ulin 5 hari
yang lalu usai
melakukan
kemoterapi
DS:
- pasien saat ini tidak
bisa menggerakan
kakinya semenjak
Januari 2021.
-
RENCANA KEPERAWATAN
Diagnosis Tujuan dan Kriteria Hasil Implementasi
Keletihan Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama Manajemen Kemoterapi (2240)
3x24 jam diharapkan keletihan dapat berkurang 1. Jelaskan kepada keluarga mengenai
dengan kriteria hasil : efek saming dari obat-pbatan
kemoterapi
Daya Tahan 2. Insruksikan kepada keluarga cara
1. Daya Tahan otot (1-3) mencegah infeksi
2. Hemoglobin (1-3) 3. Instruksikan keluarga untuk
3. Hematokrit (1-3) melaporkan terkait kondisi pasien
demam, menggigil, perdarahan,
memar, dan BAB berdarah
4. Bantu pasien dan keluarga untuk
mengatasi kelelahan dengan
melakukan perencanaan istirahat
yang cukup, membatasi aktivitas, dan
membatasi pengeluaran energi harian
Hambatan Mobiltas Fisik Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x 24 jam Perawatan Tirah Baring
diharapkan hambatan mobilitas fisik pasien dapat 1. Posisikan body alligment yang tepat
teratasi dengan kriteria hasil : 2. Ajarkan latihan di tempat tidur,
Kebugaran Fisik dengan cara yang tepat
1. Kekuatan otot (1-3) 3. Aplikasikan aktivitas sehari-hari
4. Monitor kondisi kulit pasien
2. Ketahanan otot (1-3)
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN DAN CATATAN PERKEMBANGAN
O:
- Pasien dan keluarga
pasien terlihat
memperhatikan
penjelasan perawat
- Keluarga pasien terlihat
juga bertanya
A : Masalah Teratasi
Sebagian
P:
Perawat: Lanjutkan Intervensi
Pasien : Instruksikan pasien
untuk tetap beristirahat
- Keluarga pasien
mengatakan sudah mulai
paham cara menjaga
anaknya saat dirawat dan
membantu menggerakan
badannya
O:
- Keluarga pasien terlihat
memperhatikan dengan
seksama dan sesekali
mempraktikan
A : Masalah Teratasi
Sebagian
P:
Perawat : Lanjutkan
Intervensi
Pasien : Instruksikan
keluarga untuk selalu
membantu mobilisasi pasien
RESUME ASUHAN KEPERAWATAN
Oleh
NIM. 2030913320065
FAKULTAS KEDOKTERAN
BANJARBARU
2021
LEMBAR PENGESAHAN
Oleh
NIM. 2030913320065
Mengetahui,
RUANG HEMATO-ONGKOLOGI
I. IDENTITAS
A. DATA PASIEN
Nama : An. AR
Tempat Tanggal Lahir : Amuntai, 24 September 2020
Umur : 1 tahun
Agama : Islam
B. DATA PENANGGUNG JAWAB
Nama Ayah/Nama Ibu : Tn. M/Ny. T
Pendidikan terakhir Ayah: SD
Pekerjaan Ayah : Swasta
Pendidikan terakhir Ibu : SMP
Pekerjaan Ibu : IRT
Alamat : Banyu Tajau Hulu, Sungai Pada HSU
Kultur : Banjar
Agama : Islam
Diagnosis Medis : Thalesemia
Ny.T mengatakan anaknya batuk tidak berdahak dan jarang, pilek dan sesak
apalagi ketika menangis, pucat dan tampak menggunakan oksigen.
Ny. S mengatakan anaknya dulu cuma mengeluh battuk, pilek dan dibawa ke
puskesmas disuruh cek laburatorium di Rumah Sakit Amuntai mendapatkan
hasil HB yang kurang sehingga disarankan untuk dirujuk ke RS Ulin
Tidak ada memiliki riwayat penyakit yang berkaitan dengan penyakit sekarang
V. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA
Orang tua dari anak atau keluarga tidak ada yang memiliki penyakit seperti yang
diderita anaknya. Ny.T mengatakan tidak ada memiliki penyakit lain seperti
hipertensi, asam urat atau kolesterol.
X. RIWAYAT PSIKOSOSIAL
An. AR tinggal bersama ibu dan kakek neneknya di perumahan karena orang
tuanya telah bercerai. An. AR merupakan anak pertama. Setiap harinya An. AR
bermain dengan ibunya ataupun dengan neneknya dan selalu menonton vidio di
handphone, anak terlihat aktif dan ceria.
ANALISA DATA
DO:
- Anak tampak
pucat.
- Anak
menggunakan
oksigen
RENCANA KEPERAWATAN
Oleh
Novita Sari S.Kep.
NIM. 2030913320050
Oleh
Mengetahui,
A. DATA PASIEN
Nama : An. MR
Tempat Tanggal Lahir : Banjarmasin, 15 Juli 2021
Umur : 6 tahun 2 bulan
Agama : Islam
B. DATA PENANGGUNG JAWAB
Nama Ayah/Nama Ibu : Tn. B/ Ny. H
Pendidikan terakhir Ayah: SMA
Pekerjaan Ayah : Buruh Tani
Pendidikan terakhir Ibu : SMP
Pekerjaan Ibu : IRT
Alamat : Layap Baru
Kultur : Banjar
Agama : Islam
Diagnosis Medis : Anemia
Oleh
NIM. 2030913320065
FAKULTAS KEDOKTERAN
BANJARBARU
2021
LEMBAR PENGESAHAN
Oleh
NIM. 2030913320065
Mengetahui,
RUANG HEMATO-ONGKOLOGI
I. IDENTITAS
A. DATA PASIEN
Nama : An. AR
Tempat Tanggal Lahir : Amuntai, 24 September 2020
Umur : 1 tahun
Agama : Islam
B. DATA PENANGGUNG JAWAB
Nama Ayah/Nama Ibu : Tn. M/Ny. T
Pendidikan terakhir Ayah: SD
Pekerjaan Ayah : Swasta
Pendidikan terakhir Ibu : SMP
Pekerjaan Ibu : IRT
Alamat : Banyu Tajau Hulu, Sungai Pada HSU
Kultur : Banjar
Agama : Islam
Diagnosis Medis : Thalesemia
Ny.T mengatakan anaknya batuk tidak berdahak dan jarang, pilek dan sesak
apalagi ketika menangis, pucat dan tampak menggunakan oksigen.
Ny. S mengatakan anaknya dulu cuma mengeluh battuk, pilek dan dibawa ke
puskesmas disuruh cek laburatorium di Rumah Sakit Amuntai mendapatkan
hasil HB yang kurang sehingga disarankan untuk dirujuk ke RS Ulin
Tidak ada memiliki riwayat penyakit yang berkaitan dengan penyakit sekarang
V. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA
Orang tua dari anak atau keluarga tidak ada yang memiliki penyakit seperti yang
diderita anaknya. Ny.T mengatakan tidak ada memiliki penyakit lain seperti
hipertensi, asam urat atau kolesterol.
X. RIWAYAT PSIKOSOSIAL
An. AR tinggal bersama ibu dan kakek neneknya di perumahan karena orang
tuanya telah bercerai. An. AR merupakan anak pertama. Setiap harinya An. AR
bermain dengan ibunya ataupun dengan neneknya dan selalu menonton vidio di
handphone, anak terlihat aktif dan ceria.
ANALISA DATA
DO:
- Anak tampak
pucat.
- Anak
menggunakan
oksigen
RENCANA KEPERAWATAN
Oleh :
Tri Widya Romadaningsih S. Kep
NIM. 2030913320065
Oleh:
Mengetahui,
Pembimbing Akademik
I. KELUHAN UTAMA
a. Keluhan Masuk Rumah Sakit
Lutut pasien bengkak dan nyeri
b. Keluhan Saat ini
Pasien nampak meringis menahan nyeri dan pasien mengeluhkan lutut kirinya bengkak
dan nyeri, tidak ada perubahan warna.
Pengkajian PQRST:
P: Ketika berjalan
Q: Nyeri tusuk
R: Lutut kiri
S: Skala 3 (1-10)
T: Hilang timbul, durasi kira-kira 10-15 menit
2. Status Cairan:
SMRS : Ayah pasien mengatakan minum air mineral kira-kira sekitar 6-8 gelas setiap
harinya.
MRS : Tidak ada masalah status cairan saat di RS
5. Kebersihan Diri
SMRS : Pasien mengatakan mandi 2 kali sehari, rutin sikat gigi dan keramas
MRS : Pasien mengatakan jika kebersihan dirinya tidak terganggu
6. Obat-obatan :
Jumat, 24 Septenber 2021/ 13.00 WITA
Obat Anti Hemofilia
Koate – DVI 1000
- Obat DR
- Obat PT/APTT
Hasil Laboratorium
5. Mata
Posisi bola mata : Simetris kanan dan kiri (+/+)
Gerakan mata : Dapat mengikuti 8 arah gerakan
mata
Konjungtiva : Anemis (-/-)
Kornea : Putih (+/+)
Sklera : Ikterik (-/-)
Pupil : Isokor (+/+), Reflek cahaya (+/+)
6. THT
Telinga : Tidak ada lesi, telinga tidak ada nyeri, dan tidak ada cairan keluar
dari telinga.
Hidung : Hidung tidak ada lesi, mampu mencium bau dengan normal
Tenggorokan : Tidak ada peradangan tonsil, dan tidak ada perdarahan gusi.
7. Ekstremitas:
Akral teraba hangat, terdapat nyeri pada lutut kanan, terpasangang pemplon di tangan
kanan pasien
Skala kekuatan otot
5555 5555
5555 5555
8. Integritas Kulit
Tidak terdapat luka pada kulit
9. Toraks
I: Tidak ada retraksi dinding dada, tidak ada lesi dan tidak ada edema
P : Terdapat vocal premitus kiri dan kanan
P : Redup/ pekak seluruh lapang paru
A: Vesikuler pada seluruh lapang paru, suara jantung S1 S2 tunggal, tidak ada
wheezing dan ronkhi.
10. Abdomen
I : Umbilikus tidak ada hernia, tidak ada masa dan pembesaran organ. Perut nampak
buncit
A : Vesikuler dan suara bising usus 10x/mnt
P : Timpani pada seluruh lapang perut
P : Tidak ada nyeri tekan
11. Genitalia
Frekuensi BAK: 4-5 x/hari, Jumlah ±1000 cc/hari
Warna Urine: Kuning jernih
Penggunaan Alat bantu berkemih: Tidak ada menggunakan alat bantu berkemih
Kondisi Blast: Tidak ada distensi
Tanggal defekasi terakhir: 24 September 2021
Frekuensi BAB: 1-2x sehari
Konsistensi: lembek, warna kuning kecoklatan.
Alat bantu (Laksatif): Tidak ada
12. TumbuhKembang
Motorik Kasar : Pasien mampu melakukan pergerakan dan melibatkan otot dengan
baik seperti duduk, berdiri, dan berjalan. Tidak ada masalah dalam
motorik kasar Pasien.
Motorik Halus : Pasien mampu menulis, membaca, dan bermain HP.
Integritas Personal : Pasien baik dalam berkomunikasi.
Integritas Sosial : Pasien menjawab dengan baik saat ditanya
Nama: An. AR
Usia: 5 tahun 7 bulan
BB: 14,5 kg
TB: 102 cm
CDC 2000:
BB/U= 14,5/22x100%=65,9% (Gizi kurang)
PB/U= 102/113x100%= 90,2% (Gizi baik)
BB/TB= 14,5/16x100%= 90,9% (Gizi baik)
Tumbuh Kembang
Hari/Tanggal Diagnosis
No Implementasi Evaluasi Paraf
Kegiatan Keperawatan
Sabtu, 25 Nyeri akut b.d Agens Manajemen nyeri Jumat, 24 September 2021
1. September 2021 Cidera Biologis 1. Melakukan pengkajian nyeri secara 16.30 WITA
1. Mengecek order medis untuk obat, dosis dan - Ayah pasien mengatakan
frekuensi analgesik yang diberikan (PCT) sudah memahami terkait terapi
2. Mengecek adanya alergi obat nonfarmakologi yaitu dengan
3. Memonitor TTV sebelum dan sesudah kompres air dingin (es) untuk
memberikan analgesik mengurangi nyeri
4. Mendokumentasikan respon Pasien terhadap
penggunaan analgesik
O:
- Pasien sangat kooperatif
- Ayah pasien sangat memahami
informasi terkait Hemofilia,
mulai dari pengertian, jenis,
pemeriksaan, dan pengobatan
- Raut wajah Pasien tidak lagi
meringis
- Pengkajian PQRST:
P: Saat berjalan kaki
Q: Nyeri tusuk
R: Lutut kanan
S: Skala 2 (nyeri ringan)
- TTV: N:85x/mnt, T: 36,50C,
RR: 20x/mnt, SpO2: 99%
- Pasien diberi obat Anti-
Hemofilia AHF IX dengan rute
IV
A:
Masalah teratasi
P:
Hentikan intervensi
- Menganjurkan Pasien untuk
melakukan pengobatan rutin sesuai
waktu yang ditentukan dokter
- Menganjurkan Pasien untuk
menggunakan teknik non
farmakologi untuk mengurangi
nyeri
LAPORAN PENDAHULUAN
Oleh
NIM. 2030913320065
FAKULTAS KEDOKTERAN
BANJARBARU
2021
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN PENDAHULUAN
Oleh:
NIM. 2030913320065
Mengetahui,
MANIFESTASI KLINIS
1. Distensi abdomen karena edema yang
mengakibatkan sulit bernapas, nyeri SINDROM NEFROTIK PENATALAKSANAAN
abdomen, anoreksia dan diare.
Penatalaksanaan medis untuk sindrom nefrotik
2. Napas cepat.
meliputi :
3. Penurunan haluaran urine dengan warna 1. Pemberian kortikosteroid seperti
gelap dan berbusa. 1. Nefrotik Sindrom Primer atau Idiopatik prednison atau prednisolon untuk
4. Pucat. sindrom nefrotik primer adalah Nefrotik menginduksi remisi.
5. Keletihan dan intoleransi aktivitas. sindrom kongenital, yaitu salah satu jenis 2. Penggantian protein, hal ini dapat
6. Nilai uji laboratorium abnormal seperti sindrom nefrotik yang ditemukan sejak dilakukan dengan pemberian albumin
proteinuria > 2gr/m2 /hari, albumin serum anak itu lahir atau usia di bawah 1 tahun. melalui makanan atau melalui intravena.
< 2gr/dl, kolesterol serum mencapai 450- Penyakit ini diturunkan secara resesif 3. Pengurangan edema, Terapi diuretik
1000mg/dl. autosom atau karena reaksi fetomaternal. 4. Membatasi pemberian natrium
Resisten terhadap semua pengobatan. 5. Mempertahankan keseimbangan elektrolit.
7. 2. Nefrotik Sindrom Sekunder 6. Pengobatan nyeri untuk mengatasi
PEMERIKSAAN PENUNJANG ketidaknyamanan yang berhubungan
1. Urinalisis dan bila perlu biakan urin Biakan Penyakit metabolik atau kongenital:
diabetes mellitus, amiloidosis, sindrom dengan edema maupun tindakan medis
urin dilakukan apabila terdapat gejala klinik yang dilakukan kepada pasien.
yang mengarah pada infeksi saluran kemih Alport, miksedema. Infeksi : hepatitis B,
7. Pemberian antibiotik
(ISK). malaria, schistosomiasis, lepra, sifilis,
8. Terapi Imunosupresif untuk anak yang
2. Protein urin kuantitatif Pemeriksaan dilakukan streptokokus, AIDS. Toksin dan alergen:
gagal berespon dengan terapi steroid.
dengan menggunakan urin 24 jam atau rasio logam berat (Hg), penisillamin,
protein/kreatinin pada urin pertama pagi hari. probenesid, racun serangga, bisa ular.
3. Pemeriksaan darah Penyakit sistemik bermediasi
1) Darah tepi lengkap (hemoglobin, leukosit, imunologik: lupus eritematosus sistemik,
hitung jenis leukosit, trombosit, hematokrit, purpura Henoch-Schönlein, sarkoidosis
LED) (Yuliandra, 2018).
2) Albumin dan kolesterol serum
3) Ureum, kreatinin, dan klirens kreatinin.
PATHWAY
Kerusakan glomerulus
Proteinuria
Kelebihan Vol.
Edema Hiperlipidemia
Cairan
hipertensi
Pengkajian
I. Identitas Anak :
a. Data pasien : nama, tempat tanggal lahir, umur, agama
b. Data penanggung jawab: nama ayah/ibu, pendidikan terakhir ayah,
pekerjaan ayah, pendidikan terkahir ibu, pekerjaan ibu, alamat, kultur,
agama, diagnose medis
II. Riwayat kehamilan dan kelahiran (prenatal, natal, & post natal)
III. Riwayat ibu, Riwayat keluarga, Genogram
IV. Riwayat sosial
V. Keadaan kesehatan saat ini
VI. Pengkajian fisik
VII. Pemeriksaan Head to toe
Diagnosis Keperawatan
1. Kelebihan Volume cairan
2. Nyeri Akut
3. Resiko infeksi
4. Ketidakefektifan pola nafas
5. Ketidakefektifan perfusi jaringan perifer
NOC DAN NIC
NIC :
Manajemen cairan
1. Timbang berat badan setiap hari dan monitor status pasien NIC :
2. Jaga dan catat intake/output Kontrol Infeksi
3. Monitor status hidrasi
- Ajarkan pasien dan keluarga mengenai tanda dan gejala infeksi
4. Monitor tandatanda vital pasien
5. Monitor kelebihan cairan atau retensi (misalnya edema, distensi dan kapan harus melaporkannya kepada perawat
vena jugularis dan edema)
- Berikan terapi antibiotik yang sesuai
6. Kaji luas dan lokasi edema
7. Monitor status gizi - Ajarkan pasien dan keluarga mengenai teknik menghindari
8. Berikan cairan dengan tepat
infeksi
9. Berikan diuretik yang diresepkan
- Cuci tangan sebelum dan sesudah perawatan pada pasien
NOC DAN NIC
NOC
Tingkat nyeri
Kriteria Hasil :
1. Nyeri yang dilaporkan
2. Ekspresi nyeri wajah
NIC
Monitor Pernafasan
NOC:
Circulation status
NIC
Betz & Sowden, 2013. Buku Saku Keperawatan Pediatrik. Jakarta: EGC
Sudarti & Fauziah. (2013). Asuhan Neonatus Resiko Tinggi dan Kegawatan.
Cetakan I. Yogyakarta: Nuha medika
Suriadi dan Yuliani, R. 2014. Asuhan Keperawatan Pada Anak, edisi 5 Jakarta :
CV Agung
Seto Rahardjo dan Marmi,2012, Asuhan Neonatus, Bayi, Balita dan Prasekolah.
Jakarta : Pustaka Belajar
Oleh
Oleh:
Mengetahui,
I. KELUHAN UTAMA
a. Keluhan Masuk Rumah Sakit
Pasien datang ke rumah sakit untuk melanjutkan pengobatan untuk sidrom nefrotik resisten steroid
yang dialaminya dengan kemoterapi siklofosfamel pulse. Pasien sebelumnya mengecek CPA pulse
bulan Agustus 2021.
b. Keluhan Saat ini
Pasien dan ibu an. Z mengatakan untuk saat ini tidak ada keluhan yang dirasakan pasien terlihat
sehat dan dapat beraktivitas seperti biasa.
II. RIWAYAT KESEHATAN
a. Riwayat kesehatan sekarang:
b. Riwayat kesehatan dahulu (prenatal, perinatal, postnatal, alergi, pengobatan,
cedera, hospitalisasi, tindakan operasi)
Ibu pasien mengatakan pada bulan Juni 2021 seluruh tubuh pasien membengkak dari ujung kaki-
hingga wajah, yang membuat ibu pasien memeriksakannya ke rumah sakit.
Istri Suami
Keterangan:
Pasien merupakan anak kedua dari dua bersaudara dan pasien tinggal bersama keluarga pasien, keluarga
pasien tidak memiliki riwayat penyakit serupa dengan pasien.
2. Lingkungan rumah
Rumah berada dilingkungan komplek dengan lingkungan yang cukup terjaga kebersihannya
Pasien mengatakan tetap dapat bermain di rumah bersama teman dan bermain
smartphone di rumah.
6. Obat-Obatan
(Terlampir)
7. Hasil Laboratorium
(Terlampir)
8. Pemeriksaan Penunjang Lainnya
Hasil Pemeriksaan
Keterangan:
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
Motorik Halus
Pasien dapat berbicara saat 15 bulan
Integritas Personal
Integritas Sosial
U : 16 th
TB : 157 cm
BB/TB : 52/157
CDC 2000
Lampiran 1. Daftar Obat-Obatan
No Obat Dosis Indikasi
1. Prednisone 1x sehari 12 tablet .
2. Lisnopril 5 mg 1x sehari 4 tablet
3. Valsartan 80 mg 1x sehari
4. Siklofosfamide 5 mg
Lampiran 2. Hasil Pemeriksaan Laboratorium
Lainnya
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
ANALISIS DATA
Nama Klien : An. Z
Umur : 16 th
Ruangan/Kamar : Nefrologi
DS :
- Pasien mengatakan tidak ada keluhan
seperti pusing, nyeri padanya
- Pasien mengatakan badannya sehat-
sehat saja sekarang dan ibu pasien
juga mengatakan tidak ada keluhan
apapun selama dirawat selama 2 hari
di rumah sakit
- Ibu pasien mengatakan ingin
mengetahui makanan yang harus
dikonsumsi di rumah agar tekanan
darah dapat normal
PRIORITAS MASALAH
Tujuan Dan
No. Diagnosa Keperawatan Intervensi Rasional
Kriteria Hasil
1. Kesiapan Meningkatkan Setelah dilakukan tindakan Pendidikan kesehatan Dengan diberikannya pendidikan
Manajemen kesehatan keperawatan 2x24 jam 1. Tentukan pengetahuan kesehatan dan bantuan modifikasi diri
diharapkan terpenuhi dengan kesehatan dan gaya hidup Keluarga pasien dapat berperan
kriteria hasil : perilaku saat ini pada individu penting selama pasien berada di
dan keluarga rumah dalam mengontrol dan
Pengetahuan Manajemen 2. Bantu keluarga dan klien untuk mempertahankan jumlah cairan intake
penyakit ginjal
memperjelas mengenai dan output dari pasien agar mencegah
1. Faktor risiko
komplikasi dari tidak keyakinan nilai-nilai kesehatan kelebihan volume cairan pada tubuh
ada pengetahuan 3. Tekankan pentingnya pola pasien.
menjadi pengetahuan makan yang sehat, tidur yang
sedang berkualitas, berolahraga
2. Tanda dan gejala
komplikasi dari tidak
Bantuan Modifikasi Diri
ada pengetahuan
menjadi pengetahuan 1. Bantu pasien untuk
sedang mengidentifikasi perilaku-
3. Pembatasan diet dari perilaku sasaran yang perlu
pengetahuan terbatas dirubah/ di pelajari unruk
menjadi pengetahuan mencapai tujuan yang diinginkan
sedang 2. Puji tingkat pengetahuan dan
4. Pembatasan cairan
Pedoman Pembimbingan Preseptor Kurikulum KPT berdasarkan KKNI Program Profesi Ners
Program Studi Ilmu Keperawatan FK ULM
63
dari pengetahuan keterampilan pasien saat ini
terbatas menjadi 3. Pastikan keluarga untuk selalu
pengetahuan sedang memantau intake dan output
5. Pentingnya
cairan pada anaknya
pemantauan intake
dan output cairan 4. Modifikasi makanan sehat untuk
menurunkan tekanan darah pada
klien dengan mencegah makanan
yang tinggi kadar natrium dan
mengkonsumsi makanan sehat
seperti karbohidrat, protein,
vitamin.
Pedoman Pembimbingan Preseptor Kurikulum KPT berdasarkan KKNI Program Profesi Ners
Program Studi Ilmu Keperawatan FK ULM
64
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN DAN CATATAN PERKEMBANGAN
No.
Waktu Waktu
Dx Implementasi TT Evaluasi TT
Tgl/jam Tgl/jam
Kep
Pedoman Pembimbingan Preseptor Kurikulum KPT berdasarkan KKNI Program Profesi Ners
Program Studi Ilmu Keperawatan FK ULM
66
Pedoman Pembimbingan Preseptor Kurikulum KPT berdasarkan KKNI Program Profesi Ners
Program Studi Ilmu Keperawatan FK ULM
RESUME ASUHAN KEPERAWATAN
PADA AN. P DENGAN RAPIDLY PROGRESSIVE
NEPHRILIC SYNDROME
STASE KEPERAWATAN ANAK
DI RUMAH SAKIT DAERAH ULIN
BANJARMASIN
Oleh
Tri Widya Romadaningsih, S.Kep.
NIM. 2030913320065
Oleh
Mengetahui,
Pembimbing Akademik
I. IDENTITAS
A. DATA PASIEN
Nama : An. P
Tempat Tanggal Lahir : 2010
Umur : 11 Thn
Agama : Hindu
B. DATA PENANGGUNG JAWAB
Nama Ayah/Nama Ibu : Ny. A
Pendidikan terakhir Ayah: S3
Pekerjaan Ayah : PNS
Pendidikan terakhir Ibu : SMA
Pekerjaan Ibu : IRT
Alamat : Jalan Bukit Keminting
Kultur : Bali
Agama : Hindu
Diagnosis Medis : Rapidly Progressive Nephrilic Syndrome
Pasien sempat terkena Covid-19 selama 19 Juli-2 September 2021, pada maret
2021 pasien sempat mengalami kejang dan dirujuk kerumah sakit di
palangkaraya atau RS ditempat pasien tinggal, sempat mengalami diare dan
mual muntah. An. P pada maret 2021- Mei 2021 rutin melakukan cuci darah dan
sudah melakukan sebanyak 17x.
An. P sudah mendapatkan imunisasi Hepatitis, BCG, DPT, campak dan polio
ASI eksklusif (6 bulan)
Susu formula: 10 bulan (10-12x/hari)
Nasi Tim: 10 bulan (2-3x/hari)
Makanan dewasa: 13 bulan (3x/hari)
Menegakan kepala: 4 bulan
Duduk: 8 bulan
Merangkak: 10 bulan
Bicara: 10 bulan
Berdiri: 11 bulan
Berjalan: 13 bulan
X. RIWAYAT PSIKOSOSIAL
DS :
- Pasien mengatakan tidak ada keluhan
seperti pusing, nyeri padanya
- Pasien mengatakan badannya sehat-
sehat saja sekarang dan ibu pasien
juga mengatakan tidak ada keluhan
apapun selama dirawat selama 2 hari
di rumah sakit
- Ibu pasien mengatakan ingin
mengetahui makanan yang harus
dikonsumsi di rumah agar tekanan
darah dapat normal
RENCANA KEPERAWATAN
Tujuan Dan
No. Diagnosa Keperawatan Intervensi Rasional
Kriteria Hasil
1. Kesiapan Meningkatkan Setelah dilakukan tindakan Pendidikan kesehatan Dengan diberikannya pendidikan
Manajemen kesehatan keperawatan 2x24 jam 1. Tentukan pengetahuan kesehatan dan bantuan modifikasi diri
diharapkan terpenuhi dengan kesehatan dan gaya hidup Keluarga pasien dapat berperan
kriteria hasil : perilaku saat ini pada individu penting selama pasien berada di
dan keluarga rumah dalam mengontrol dan
Pengetahuan Manajemen 2. Bantu keluarga dan klien untuk mempertahankan jumlah cairan intake
penyakit ginjal
memperjelas mengenai dan output dari pasien agar mencegah
1. Faktor risiko
komplikasi dari tidak keyakinan nilai-nilai kesehatan kelebihan volume cairan pada tubuh
ada pengetahuan 3. Tekankan pentingnya pola pasien.
menjadi pengetahuan makan yang sehat, tidur yang
sedang berkualitas, berolahraga
2. Tanda dan gejala
komplikasi dari tidak
Bantuan Modifikasi Diri
ada pengetahuan
menjadi pengetahuan 1. Bantu pasien untuk
sedang mengidentifikasi perilaku-
3. Pembatasan diet dari perilaku sasaran yang perlu
pengetahuan terbatas dirubah/ di pelajari unruk
menjadi pengetahuan mencapai tujuan yang diinginkan
sedang 2. Puji tingkat pengetahuan dan
4. Pembatasan cairan
keterampilan pasien saat ini
dari pengetahuan
terbatas menjadi 3. Pastikan keluarga untuk selalu
pengetahuan sedang memantau intake dan output
5. Pentingnya cairan pada anaknya
pemantauan intake 4. Modifikasi makanan sehat untuk
dan output cairan menurunkan tekanan darah pada
klien dengan mencegah makanan
yang tinggi kadar natrium dan
mengkonsumsi makanan sehat
seperti karbohidrat, protein,
vitamin.
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN DAN CATATAN PERKEMBANGAN
No.
Waktu Waktu
Dx Implementasi TT Evaluasi TT
Tgl/jam Tgl/jam
Kep
Oleh :
Tri Widya Romadaningsih, S.Kep
NIM. 20309113320065
Oleh
Mengetahui,
Mengetahui,
Pembimbing Akademik
I. KELUHAN UTAMA
a. Keluhan Masuk Rumah Sakit
Nyeri pada perut dan muntah setiap kali makan kurang lebih 3 hari sebelum
masuk RS
Penjelasan: Pasien tinggal serumah dengan ibunya. Ayah dan ibu pasien sudah
bercerai. Salah satu kakek pasien sudah meninggal.
Keterangan:
: Laki-Laki
: Perempuan
\\
X : Meninggal dunia
: Klien
2. Lingkungan rumah
Tidak padat penduduk, bersih, dan tidak ada kebisingan
3. Problem sosial yang penting
tidak ada masalah
2. Status Cairan
Sebelum Masuk Rumah Sakit
Ibu pasien mengatakan pasien hanya minum sedikit air putih setiap harinya
Saat Dirawat di Rumah Sakit
Pasien sedang dipuasakan
3. Aktivitas Bermain Anak
Sebelum Masuk Rumah Sakit
Pasien sudah remaja sehingga tidak ada bermain lagi
Saat Dirawat di Rumah Sakit
Pasien tidak ada bernain
5. Kebersihan Diri
Sebelum Masuk Rumah Sakit
Pasien mandi sendiri 2 kali sehari
Saat Dirawat di Rumah Sakit
Pasien tidak ada mandi
6. Obat-Obatan
No Obat Dosis Indikasi
1 PCT 500 mg Meredakan gejala demam
dan nyeri
2 Tramadol drip 1 x 70 mg Menangani nyeri setelah
operasi
3 Ranitidine 1 x 50 mg Mengurangi asam lambung
4 Ceftriaxone 2x1g Mengatasi infeksi bakteri
5 OMZ 2 x 40 mg Menghambat produksi asam
lambung
7. Hasil laboratorium
Pemeriksaan Hasil Nilai Normal Satuan
HEMATOLOGI
Hemoglobin 13,8 10.00-17.00 g/dl
Lekosit 6,3 4.0-10.5 ribu/ul
Eritrosit 5,20 3.40-5.50 juta/ul
Hematokrit 40,3 35.00-50.00 vol%
Trombosit 270 150-450 ribu/ul
RDW-CV 14,8 11.5-14.7 %
MCV,MCH, MCHC
MCV 77,5 80.0 – 97.00 fl
MCH 26,5 27.0 – 32.0 pg
MCHC 34,2 32.0 – 38.0 %
HITUNG JENIS
Gran% - 50.0 – 70.0 %
Limfosit% 10,3 25.0 – 40.0 %
MID% - 4.0-11.0 %
Gran# - 2.50 – 7.00 ribu/ul
Limfosit# 0.65 1.25-4.0 ribu/ul
MID# - ribu/ul
KIMIA DARAH
Glukosa Darah Sewaktu - <200 mg/dl
HATI
SGOT - 0-46 u/l
SGPT - 0-45 u/l
GINJAL
Ureum - 10-50 mg/dl
Kreatinin - 0.7-1.4 mg/dl
ELEKTROLIT
Natrium - 135-146 mmol/l
Kalium - 3.4-5.4 mmol/l
Chlorida - 95-100 mmol/l
5. Mata :
Posisi bola mata : Simetris
Gerakan mata : normal
Konjungtiva: tidak anemis
Kornea : normal
Sklera Ikterik : tidak
Pupil : Isokor
6. THT
Bentuk telinga normal, pendengaran baik, tampak bersih, tidak terdapat
adanya lender pada hidung, bentuk hidung normal, dan tidak ada
masalah pada tenggorokan
7. Ekstremitas
Bentuk tangan dan kaki normal, tidak ada deformitas, tidak terdapat adanya
edema, warna kulit kuning langsat
8. Integritas Kulit
Tidak terdapat adanya kerusakan integritas kulit, turgor kulit < 2 detik
9. Toraks
Inspeksi: Bentuk dada normal, tidak ada retraksi dinding dada
Palpasi: Pergerkan dada simetris
Perkusi: Sonor pada paru
Auskultasi: Suara napas normal, tidak ada suara tambahan
10. Jantung
Inspeksi: Bentuk dada normal
Palpasi: Denyut apeks jantung dapat dirasakan
Perkusi: Redup pada jantung
Auskultasi: Irama regular dan tidak ada suara tambahan
11. Abdomen
Inspeksi: Bnetuk perut tampak normal, warna kuning langsat, terdapat luka
operasi
Auskultasi: Bising usus normal yaitu 23 x / menit
Perkusi: Pekak pada hepar, timpani pada lambung
Palpasi: Tidak teraba adanya massa dan tidak ada pembesaran organ
12. Genitalia
Frekuensi BAK: tidak terkaji karena pasien memakai popok, Jumlah
Urine: tidak terkaji karena pasien memakai popok
Warna Urine: Kuning
Penggunaan Alat bantu berkemih: tidak ada
Kondisi Blast: Baik, tidak teraba bendungan pada perut bagian bawah
Tanggal defekasi terakhir: 28 September 2021
Frekuensi BAB: 1 x/hari, Konsistensi: lunak, Warna: kuning
Penggunaan Alat bantu (Laksatif): tidak ada
13. Tumbuh Kembang
Motorik Kasar
Pasien mulai bisa menegakkan kepala pada usia 4 bulan, membalikkan badan
pada usia 4 bulan, duduk pada usia 6 bulan, merangkak pada usia 6 bulan, berdiri
pada usia 12 bulan, berjalan pada usia 13 bulan, dan bicara pada usia 10 bulan
Motorik Halus
Pasien mulai bisa membaca dan menulis pada usia 6 tahun
Integritas Sosial
Pasien mampu berinteraksi baik dengan teman-teman sebayanya
ANALISIS DATA
Nama Klien : An. R
Umur : 15 tahun
Ruangan/Kamar : Anak
No. Data Penyebab Masalah
1 DO: Penyakit Hipertermi
-Pasien tampak menggigil
-Suhu 38,5 C
DS :
Pasien mengatakan terakhir kali
diberikan paracetamol saat subuh
DS:
Tanggal Paraf
No. Masalah Keperawatan (Nama Perawat)
Ditemukan Teratasi
1 Hipertermi 28-9-2021 Tri Widya R, S.
Kep
2 Deficit perawatan diri: 28-9-2021
mandi
RENCANA KEPERAWATAN
No. Diagnosa NOC NIC
Hari/Tanggal
No Diagnosis Keperawatan Implementasi Evaluasi Paraf
Kegiatan
HARI PERTAMA
1. Kamis, 30 Hipertermi 1. Memantau suhu dan TTV lain S:
September 2021 2. Memonitor warna kulit dan suhu - Pasien mengatakan rasa dingin
10.00 WITA 3. Meningkatkan sirkulasi udara di tubuhnya sudah berkurang Nur Millah
4. Memberi obat atau cairan IV - Pasien mengatakan lebih Tsariy, S.Kep
5. Menutup pasien dengan selimut atau nyaman saat jendela dibuka
pakaian ringan, tergantung pada fase - Pasien mengatakan merasa
demam lebih nyaman setelah diberikan
paracetamol
- Pasien mengatakan merasa
lebih hangat dengan selimut
O:
- T: 37 C, RR: 24 x/menit, N:
105 x/menit
- Warna kulit tidak tampak
kemerahan
A: Masalah teratasi
P: Intervensi dilanjutkan untuk
pemberian paracetamol pada jam yang
telah ditentukan
2. Kamis, 30 Defisit perawatan diri: mandi 1. Memfasilitasi pasien untuk mandi sendiri, S:
September 2021 dengan tepat - Pasien mengatakan ingin
2. Memonitor integritas kulit pasien
10.00 WITA mandi dengan dibantu
3. Menentukan jumlah dan tipe terkait dengan Nur Millah
bantuan yang diperlukan - Pasien mengatakan barang Tsariy, S.Kep
4. Meletakkan handuk, sabun, deodoran, alat pribadi yang diinginkannya
bercukur, dan asesoris lain yang diperlukan di
berupa sabun
sisi tempat tidur atau kamar mandi
5. Menyediakan barang pribadi yang O:
diinginkan - Pasien tampak lebih bersih
setelah dilakukan tindakan
- Integritas kulit pasien baik
A: Masalah teratasi
P: Intervensi dilanjutkan secara
mandiri oleh pasien dan keluarga
RESUME ASUHAN KEPERAWATAN
PADA AN. M DENGAN PNEUMONIA
STASE KEPERAWATAN ANAK
DI RUMAH SAKIT DAERAH ULIN
BANJARMASIN
Oleh :
Tri Widya Romadaningsih, S. Kep
NIM. 2030913320065
Oleh:
Tri Widya Romadaningsih, S. Kep
NIM. 2030913320065
Mengetahui,
Pembimbing Akademik
I. KELUHAN UTAMA
a. Keluhan Masuk Rumah Sakit
Bayi datang dibawa orang tua dengan keluhan biru diwajah, bibir pucat sejak kurang lebih 7
jam, biru dibibir menetap, Ny.W mengatakan bayi sesak nafas sudah 3 harian ini, nafas
cepat anak tampak kuning sejak lahir, batuk sejak 3 hari sebelum masuk rumah sakit dahak
sulit dikeluarkan, sejak 1 hari sebelum masuk rumah sakit anak tampak kurang aktif dan
tidak mau minum, tampak tarikan pada dinding dada
b. Keluhan Saat ini
Ny. W mengatakan anaknya masih sesak nafas, nafas cepat dan batuk berdahak, bayi
tampak sulit bernafas
II. RIWAYAT KESEHATAN
c. Riwayat Penyakit Sekarang
Ny. W mengatakan 6 anaknya terdahulu serta keluarganya tidak ada yang mengalami sakit
seperti anaknya sekarang, Ny. W juga mengatakan 3 hari sebelum masuk rumah sakit
.mengalami sesak nafas dan batuk serta sulit mengeluarkan dahak, 1 hari sebelum masuk
rumah sakit anaknya juga tampak kurang aktif dan tidak mau minum.
d. Riwayat Penyakit Dahulu (prenatal, perinatal, postnatal, alergi, pengobatan, cidera,
hospitalisasi, tindakan operasi)
Klien lahir dengan persalinan normal. Klien tidak ada memiliki riwayat alergi dan tidak
pernah operasi serta tidak ada pengobatan TB. Pasien anak ke-7 dari pernikahan yang ke-3
hamil dengan cukup bulan, lahir spontan pervaginam, BBL 3000 gr 49 cm, lahir langsung
menangis, tidak ada riwayat resusitasiaktis sejak lahir, usia ibu saat hamil 45 tahun.
Ny. W mengatakan anaknya tidak ada mual dan muntas selama sakit
2. Status Cairan:
SMRS : Ny.W mengatakan anaknya menggunakan susu formula dan ASI selang-seling
sejak usia 4 hari, setelah 4 hari hanya minum susu formula 10-12x 30 ml
MRS : Ny. W mengatakan anaknya selama sakit hanya minum susu sebanyak 10-12x
20 ml
Intake: IVFD:100ml, Minum 240 ml , Out: Urine, 240
3. Aktivitas Bermain Anak
SMRS: -
MRS : -
4. Kebutuhan Istirahat dan Tidur
SMRS :
Ny.W mengatakan jika ingin minum susu anaknya terbangun sebentar tetapi saat di berikan
susu anaknya tidur pulas kembali
MRS :
Ny. W mengatakan tidur anaknya tidak terganggu karena terbangun jika kehausan saja dan
setelah diberi susu langsung tertidur nyenyak kembali.
5. Kebersihan Diri
SMRS :
Ny.W mengatakan anaknya mandi 1x sehari, menggunakan air biasa dan sesekali
menggunakan air hangat.
MRS :
Selama dirawat di RS, belum pernah mandi
6. Obat-obatan :
- IVFD D51/4 NS 200x/24 j
- O2nasal 2 lpm
- Ceftriaxone 3x/50cc
- Dexametason 3x0,15 g
- Nebulasi ventolin 1 ampl per 8 jam
- Fourusemid
7. Hasil Laboratorium
Tangan dan kaki bergerak aktif, teraba hangat, dan CRT < 2s, terpasang infuse pada
tangan sebelah kiri
8. Integritas Kulit
Tampak adanya ruam diwajah Kulit nampak pucat, tidak ada lesi atau luka, warna kulit
putih, tampak penurunana turgor kulit dan membran mokusa kering.
9. Toraks
I: Ada retraksi dinding dada, tidak ada lesi dan tidak ada edema
P : Terdapat vocal premitus kiri dan kanan
P : Redup/ pekak seluruh lapang paru
A: terdengar adanya ronkhi.
10. Jantung
I : Tampak pulsasi itus cordis
P : Teraba pulsasi itus cordis
P : Pekak
A : S1 S2 tunggal
11. Abdomen
I : Umbilikus tidak ada hernia, tidak ada masa dan pembesaran organ
A : Vesikuler dan suara bising usus 10x/m
P : Timpani
P : Tidak teraba adanya benjolan
12. Genitalia
Frekuensi BAK: -/ hari dan tidak ada masalah
Jumlah: 240 ml
Warna Urine: -
Penggunaan Alat bantu berkemih: Tidak ada menggunakan alat bantu berkemih
Kondisi Blast: -
Tanggal defekasi terakhir:
Frekuensi BAB: 1x sehari
Konsistensi: Padat, warna kuning kecoklatan.
Alat bantu (Laksatif): Tidak ada menggunakan alat bantu,
anak menggunakan diapers.
13. TumbuhKembang
Gerakan kasat/motorik kasar : tangan dan kaki bergerak aktif
Gerakan halus/motorik halus ; Kepala menoleh kesamping kanan dan kiri
Sosial dan kemadirian ; menatap wajah ibu/pengasuh
Komunikasi berbicara : bereaksi terhadap bunyi
Umur : 5 Minggu
Tanggal Paraf
No. Masalah Keperawatan
Ditemukan Teratasi (Nama Perawat)
Ketidakefektifan Bersihan Jalan Nafas(00031) Tri Widya R,
1. 29 September 2021 S.Kep
A:
- Masalah belum teratasi
- Tugor kulit dari banyak
terganggu menjadi sedikit
terganggu (2-4) (belum
teratasi)
- Membran mukosa kering
dari sangat terganggu
menjadi cuku terganggu
(1-3) (belum gteratasi)
- Intake cairan dari sangat
terganggu menjadi cuku
terganggu (1-3) (belum
teratasi)
- Output urin dari sangat
terganggu menjadi cuku
terganggu (1-3) (belum
teratasi)
- Haus dari berat menjadi
sedang (1-3) (belum
teratasi)
P:
Intervensi dilanjutkan dengan
status hidrasi dan keseimbangan
cairan pada An. Muhammad
1. Memeriksa turgor kulit dengan
memegang jaringan sekitar
tulang seperti tangan atau tulang
kering, mencubit kulit dengan
lembut, pegang kedua tangan
kemudian dilepaskan.
2. Pertahankan catatan intake dan
output yang akurat.
3. Monitor status hidrasi
kelembaban membran mukosa,
nadi adekuat
4. Monitor TTV
3. Rabu, 29 Risiko Infeksi b.d Kontrol infeksi (6540) S:
1. Meningkatkan intake nutrisi yang tepat Tri Widya
September Tindakan Invasif (0004) - Ny.W mengatakan anaknya
2. Mendorong intake cairan yang sesuai R, S.Kep
2021 3. Mengajarkan pasien dan keluarga mengenai tidak mau minum sehingga
tanda dan gejala infeksi dan kapan harus dipasang OGT
melaporkannya kepada penyedia perawatan - Ny.W mengatakan
kesehatan memahami tanda dan
gejala dari infeksi yaitu
kemerahan, bengkak,
teraba panas, dan nyeri
- Ny.W mengatakan akan
melaporkan kepada
perawat jika ada tanda-
tanda infeksi muncul
O:
- Terpasang IVFD D5 ½ NS
- Ny.W tampak memahami
mengenai tanda dan gejala
infeksi kemerahan,
bengkak, teraba panas, dan
nyeri
- Ny.W mampu
menyebutkan kembali
tanda dan gejala dari
infeksi
- Ny.W tampak kooperatif
saat disampaikan
mengenai tanda dan gejala
infeksi
A:
- Masalah teratasi
- Mengidentifikasi faktor
risiko infeksi dari skala 1
tidak pernah menunjukan
menjadi skala 4 sering
menunjukkan (teratasi)
- Mengenali faktor risiko
individu terkait infeksi dari
skala 1 tidak pernah
menunjukan menjadi skala
4 sering menunjukkan
- Mengidentifikasi tanda
dan gejala infeksi dari
skala 1 tidak pernah
menunjukan menjadi skala
4 sering menunjukkan
(teratasi)
- Mempertahankan
lingkungan yang bersih
dari skala 1 tidak pernah
menunjukan menjadi skala
4 sering menunjukkan
(teratasi)
- Memonitor perubahan
status kesehatan dari skala
1 tidak pernah menunjukan
menjadi skala 4 sering
menunjukkan (teratasi)
P:
Intervensi dihentikan
RESUME ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK TN. S
DI RUANG ANAK RSUD ULIN BANJARMASIN
STASE KEPERAWATAN ANAK
Oleh:
Tri Widya Romadaningsih, S.Kep
NIM. 2030913320065
Oleh:
Tri Widya Romadaningsih, S.Kep
NIM. 2030913320065
Mengetahui,
Pembimbing Akademik
I. IDENTITAS
A. DATA PASIEN
Nama : An. A
Tempat tanggal lahir : Banjarmasin, 9 April 2020
Umur : 1 tahun
Agama : Islam
DS :
Tn. Mengatakan
anaknya mengalami
batuk dengan disertai
dahak
RENCANA KEPERAWATAN
Diagnosis keperawatan
Ketidakefektifan Bersihan Jalan Nafas b. d sekresi yang tertahan (00031)
Tujuan
Setelah dilakukan tinfakan keperawatan selama 1x12 Jam, bersihan jalan nafas menjadi
efektif dengan kriteria hasil:
Status Pernapasan (0415)
1. Frekuensi pernapasan dari skala 2 menjadi skala 4
2. Kedalaman inpirasi dari skala 2 menjadi skala 4
3. Akumulasi sputum dari skala 2 menjadi skala 4
Rencana tindakan
Manajeman Jalan nafas (3140)
1. Kelola pemberian nebulizer
2. Posisikan untuk meringankan sesak nafas
3. Monitor kecepatan, irama, kedalaman dan kesulitan bernafas
Evaluasi
S:
1. Tn. S mengatakan anaknya mengalami batuk dengan disertai dahak
2. Tn. S mengatakan bersedia diberikannya nebulizer
O:
1. Memposisikan pasien keadaan supinasi
2. Memberikan nebulizer dengan phentoin dan Nacl 2 Cc
3. An. A nampak menangis saat diberikannya nebulizer
A:
Masalah teratasi
P:
1. Hentikan intervensi
RESUME ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK TN. Y
DI RUANG ANAK RSUD ULIN BANJARMASIN
STASE KEPERAWATAN ANAK
Oleh:
Zaid Rizkyansyah Wiguna, S.Kep
NIM. 2030913320065
Oleh:
Tri Widya Romadaningsih, S.Kep
NIM. 2030913310065
Mengetahui,
Pembimbing Akademik
I. IDENTITAS
A. DATA PASIEN
Nama : An. M
Tempat tanggal lahir : Banjarmasin, 9 April 2014
Umur : 7 tahun
Agama : Islam
DS :
Tn. Y Mengatakan
anaknya mengalami
batuk dengan disertai
dahak
Tn. Y mengatakan
anaknya merasa sesak
napas
RENCANA KEPERAWATAN
Diagnosis keperawatan
Ketidakefektifan Bersihan Jalan Nafas b. d sekresi yang tertahan (00031)
Tujuan
Setelah dilakukan tinfakan keperawatan selama 1x12 Jam, bersihan jalan nafas menjadi
efektif dengan kriteria hasil:
Status Pernapasan (0415)
1. Frekuensi pernapasan dari skala 2 menjadi skala 4
2. Kedalaman inpirasi dari skala 2 menjadi skala 4
3. Akumulasi sputum dari skala 2 menjadi skala 4
Rencana tindakan
Manajeman Jalan nafas (3140)
1. Kelola pemberian nebulizer
2. Posisikan untuk meringankan sesak nafas
3. Monitor kecepatan, irama, kedalaman dan kesulitan bernafas
Evaluasi
S:
1. Tn. Y mengatakan anaknya mengalami batuk dengan disertai dahak
2. Tn. Y mengatakan bersedia diberikannya nebulizer
O:
1. Memposisikan pasien keadaan supinasi
2. Memberikan nebulizer dengan phentoin dan Nacl 2 Cc
3. An. M nampak menangis saat diberikannya nebulizer
A:
Masalah teratasi
P:
1. Hentikan intervensi
TERAPI BERMAIN TEBAK GAMBAR
RUANG HEMATO-ONKOLOGI
RSUD ULIN BANJARMASIN
Oleh:
Tri Widya Romadaningsih, S.Kep
NIM. 2030913320065
Oleh :
Tri Widya Romadaningsih, S.Kep
NIM. 2030913320065
Mengetahui,
Pembimbing Akademik
II. TUJUAN
1. Tujuan Instruksional Umum
Setelah dilakukan terapi bermain pada anak di ruang Hematonkologi anak
RSUD Ulin Banjarmasin selama 30 menit, diharapkan dapat menurunkan
kecemasan anak, anak merasa tenang selama perawatan dirumah sakit dan tidak
takut lagi terhadap perawat, serta dapat melanjutkan tumbuh kembang anak yang
normal atau sehat.
2. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah mendapatkan terapi bermain satu (1) kali diharapkan anak mampu:
a. Merasa tenang selama dirawat.
b. Ketakutan dan kejenuhan selama dirawat di rumah sakit menjadi
berkurang.
c. Anak bisa merasa senang dan tidak takut lagi dengan dokter dan
perawat.
d. Mau melaksanakan anjuran dokter dan perawat.
e. Menstimulasi perkembangan motorik halus anak.
f. Meningkatkan perkembangan mental, imajinasi dan kreativitas anak
usia pra-sekolah.
g. Melatih meningkatkan kognitif anak
h. Dapat menerapkan waktu yang tepat untuk melakukan permainan
sehingga anak tidak kehilangan waktu bermain.
i. Sarana untuk mengekspresikan perasaan dan pikiran anak.
j. Mengembangkan nilai dan moral anak dengan berdoa sebelum dan
sesudah kegiatan.
Hale M.A, Tjahjono. 2015. Pengaruh Terapi Bermain Terhadap Kecemasan Anak
yang Mengalami Hospitalisasi di Ruang Mirah Delima Rumah Sakit William Booth
Surabaya. Surabaya: Stikes William Booth.
Dokumentasi kegiatan terapi bermain (Ruang Anak RSD Idaman Banjarbaru, 11
Februari 2021)