Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

KERUKUNAN BERAGAMA

Mata Kuliah : Agama

Dosen : Dr . H. Imam Anas Hadi,M.S.I

Disusun oleh:

1. Hani Nur Laila (081191013)


2. Ikhda Nurul Qomariyah (081191014)

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS NGUDI WALUYO
TAHUN AJARAN 2019/2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa, oleh karena berkat dan karuniaNya
kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dengan baik. Kami berharap
makalah ini dapat menambahkan pengetahuan dan pengalaman agar lebih
memahami bagaimana hidup rukun dengan sesama umat beragama.

Adapun makalah ini masih banyak memiliki kekurangan, maka dari itu meminta
maaf dan kami terbuka terhadap saran-saran dan masukan yang ditujukan kepada
kami agar kedepannya kami bisa memberikan yang lebih baik. Semoga makalah
ini dapat memberikan manfaat bagi para pembaca.

Ungaran,25/09/2019
DAFTAR ISI

Cover

Kata Pengantar

Daftar isi

BAB I Pendahuluan

A. Latar belakang
B. Rumusan masalah
C. Tujuan

BAB II Pembahasan

A. Definisi Kerukunan
B. Kerukunan Antar Umat Beragama
C. Menjaga Kerukunan Hidup Antar Umat Beragama
D. Manfaat Kerukunan Antar Umat Beragama

BAB III Penutup

A. Kesimpulan
B. Saran...........................................................................................

Daftar Pustaka.....................................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kerukunan beragama di tengah keanekaragaman budaya merupakan aset


dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia. Dalam perjalanan sejarah
bangsa, Pancasila telah teruji sebagai alternatif yang paling tepat untuk
mempersatukan masyarakat Indonesia yang sangat majemuk di bawah suatu
tatanan yang inklusif dan demokratis. Sayangnya wacana mengenai Pancasila
seolah lenyap seiring dengan berlangsungnya reformasi.

Berbagai macam kendala yang sering kita hadapi dalam mensukseskan


kerukunan antar umat beragama, dari luar maupun dalam negeri kita sendiri.
Namun dengan kendala tersebut warga Indonesia selalu optimis, bahwa dengan
banyaknya agama yang ada di Indonesia, maka banyak pula solusi untuk
menghadapi kendala-kendala tersebut. Dari berbagai pihak telah sepakat untuk
mencapai tujuan kerukunan antar umat beragama di Indonesia seperti masyarakat
dari berbagai golongan, pemerintah, dan organisasi-organisasi agama yang banyak
berperan aktif dalam masyarakat.

Keharmonisan dalam komunikasi antar sesama penganut agama adalah


tujuan dari kerukunan beragama, agar terciptakan masyarakat yang bebas dari
ancaman, kekerasan hingga konflik agama. Agama Islam mengakui keberagaman
agama yang dianut oleh manusia, karena itu agama Islam tidak hanya
mengajarkan tata cara hubungan sesama umat Islam, tetapi juga hubungan dengan
umat beragama lain.
B. Rumusan Masalah

1. Apa definisi dari kerukunan?

2. Apakah definisi dari kerukunan antar umat beragama?

3. Bagaimana menjaga kerukunan hidup antar umat beragama?

4. Apakah manfaat dari terciptannya kerukunan antar umat beragama?

C. Tujuan

1. Mengetahui definisi dari kerukunan

2. Mengetahui definisi kerukunan antar umat beragama

3. Mengetahui cara menjaga kerukunan hidup antar umat beragama

4. Mengetahui manfaat dari terciptannya kerukunan antar umat beragama


BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Kerukunan

Kerukunan adalah istilah yang dipenuhi oleh muatan makna baik dan
damai. Intinya, hidup bersama dalam masyarakat dengan kesatuan hati dan
bersepakat untuk tidak menciptakan perselisihan dan pertengkaran. Kerukunan
juga bisa bermakna suatu proses untuk menjadi rukun karena sebelumnya ada
ketidakrukunan; serta kemampuan dan kemauan untuk hidup berdampingan dan
bersama dengan damai serta tenteram.

Langkah-langkah untuk mencapai kerukunan seperti itu, memerlukan


proses waktu serta dialog, saling terbuka, menerima dan menghargai sesama, serta
cinta-kasih. Kerukunan antarumat beragama bermakna rukun dan damainya
dinamika kehidupan umat beragama dalam segala aspek kehidupan, seperti aspek
ibadah, toleransi, dan kerja sama antarumat beragama. Manusia ditakdirkan Allah
Sebagai makhluk sosial. Sebagai makhluk sosial, manusia memerlukan kerja sama
dengan orang lain dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, baik kebutuhan material
maupun spiritual. Ajaran Islam menganjurkan manusia untuk bekerja sama dan
tolong menolong (ta awun) dengan sesama manusia dalam hal kebaikan.

Dalam kehidupan sosial kemasyarakatan umat Islam dapat berhubungan


dengan siapa saja tanpa batasan ras, bangsa, dan agama. Selain itu islam juga
mengajarkan manusia untuk hidup bersaudara karena pada hakikatnya kita
bersaudara. Persaudaraan atau ukhuwah, merupakan salah satu ajaran yang pada
hakikatnya bukan bermakna persaudaraan antara orang-orang Islam, melainkan
cenderung memiliki arti sebagai persaudaraan yang didasarkan pada ajaran Islam
atau persaudaraan yang bersifat Islami. Allah SWT berfirman : Manusia
diciptakan Allah SWT dengan identitas yang berbeda-beda agar mereka saling
mengenal dan saling memberi manfaat antara yang satu dengan yang lain (QS
49:13).
Tiap-tiap umat diberi aturan dan jalan yang berbeda, padahal andaikata
Allah menghendaki, Dia dapat menjadikan seluruh manusia tersatukan dalam
kesatuan umat. Allah SWT menciptakan perbedaan itu untuk memberi peluang
berkompetisi secara sehat dalam menggapai kebajikan, fastabiqul khairat (QS
5:48). Sabda Rasul, seluruh manusia hendaknya menjadi saudara antara yang satu
dengan yang lain, wakunu ibadallahi ikhwana (Hadist Bukhari).

Dari ayat-ayat tersebut dapat disimpulkan bahwa Al-Qur an dan hadist


sekurang-kurangnya memperkenalkan empat macam ukhuwah, yakni:

1. Ukhuwah ubudiyyah.

ialah persaudaraan yang timbul dalam lingkup sesama makhluk


yang tunduk kepada Allah.

2. Ukhuwah insaniyyah atau basyariyyah.

yakni persaudaraan karena samasama memiliki kodrat sebagai


manusia secara keseluruhan (persaudaraan antarmanusia, baik itu seiman maupun
berbeda keyakinan).

3. Ukhuwah wataniyyah wa an nasab.

yakni persaudaraan yang didasari keterikatan keturunan dan kebangsaan.

4. Ukhuwah diniyyah.

yakni persaudaraan karena seiman atau seagama. Esensi dari persaudaraan terletak
pada bentuk perhatian, kepedulian, hubungan yang akrab dan merasa senasib
sepenanggungan. Nabi menggambarkan hubungan persaudaraan dalam haditsnya
yang artinya Seorang mukmin dengan mukmin yang lain seperti satu tubuh,
apabila salah satu anggota tubuh terluka, maka seluruh tubuh akan merasakan
demamnya.
Ukhuwwah adalah persaudaraan yang berintikan kebersamaan dan
kesatuan antar sesama. Kebersamaan di kalangan muslim dikenal dengan istilah
ukhuwwah Islamiyah atau persaudaraan yang diikat oleh kesamaan aqidah.

B. Kerukunan Antar Umat Beragama

Kerukunan antar umat beragama adalah suatu kondisi sosial ketika semua
golongan agama bisa hidup bersama tanpa mengurangi hak dasar masing-masing
untuk melaksanakan kewajiban agamanya. Masing-masing pemeluk agama yang
baik haruslah hidup rukun dan damai. Karena itu kerukunan antar umat
beragamatidak mungkin akan lahir dari sikap tidak peduli atas hak keberagaman
dan perasaan orang lain. Tetapi dalam hal ini tidak diartikan bahwa kerukunan
hidup antar umat beragama memberi ruang untuk mencampurkan unsur-unsur
tertentu dari agama yang berbeda, sebab hal tersebut akan merusak nilai agama itu
sendiri.

Kerukunan antar umat beragama itu sendiri juga bisa diartikan dengan toleransi
antar umat beragama. Dalam toleransi itu sendiri pada dasarnya masyarakat harus
bersikap lapang dada dan menerima perbedaan antar umat beragama. Selain itu
masyarakat juga harus saling menghormati satu sama lainnya misalnya dalam hal
beribadah, antar pemeluk agama yang satu dengan lainnya tidak saling
mengganggu. Kerukunan umat Islam dengan penganut agama lainnya telah jelas
disebutkan dalam Alqur an dan Al-hadits. Hal yang tidak diperbolehkan adalah
dalam masalah akidah dan ibadah, seperti pelaksanaan sosial, puasa dan haji, tidak
dibenarkan adanya toleransi, sesuai dengan firman-nya dalam surat Al Kafirun: 6,
yang artinya: Bagimu agamamu, bagiku agamaku. Beberapa prinsip kerukunan
antar umat beragama berdasar Hukum Islam :

1. Islam tidak membenarkan adanya paksaan dalam memeluk suatu agama


(QS.Al-Baqarah : 256).

2. Allah SWT tidak melarang orang Islam untuk berbuat baik,berlaku adil dan
tidak boleh memusuhi penganut agama lain,selama mereka tidak memusuhi,tidak
memerangi dan tidak mengusir orang Islam.(QS. Al- Mutahanah : 8).
3. Setiap pemeluk agama mempunyai kebebasan untuk mengamalkan syari'at
agamanya masing-masing (QS.Al-Baqarah :139).

4. Islam mengharuskan berbuat baik dan menghormati hak-hak tetangga,tanpa


membedakan agama tetangga tersebut.sikap menghormati terhadap tetangga itu
dihubungkan dengan iman kepada Allah SWT dan iman kepada hari akhir (Hadis
Nabi riwayat Muttafaq Alaih).

5. Barangsiapa membunuh orang mu'ahid, orang kafir yang mempunyai perjanjian


perdamaian dengan umat Islam, tidak akan mencium bau surga; padahal bau surga
itu telah tercium dari jarak perjalanan empat puluh tahun (Hadis Nabi dari
Abdullah bin 'Ash riwayat Bukhari).

Dibenarkan membunuh orang-orang yg tetap menjaga perdamaian dengan


orang Islam. Kerukunan antar umat beragama sangat diperlukan dalam kehidupan
seharihari. Dengan adanya kerukunan antar umat beragama kehidupan akan damai
dan hidup saling berdampingan. Perlu di ingat satu hal bahwa kerukunan antar
umat beragama bukan berarti kita megikuti agama mereka bahkan menjalankan
ajaran agama mereka. Untuk itulah kerukunan hidup antar umat beragama harus
kita jaga agar tidak terjadi konflik-konflik antar umat beragama. Terutama di
masyarakat Indonesia yang multikultural dalam hal agama, kita harus bisa hidup
dalam kedamaian, saling tolong menolong, dan tidak saling bermusuhan agar
agama bisa menjadi pemersatu bangsa Indonesia yang secara tidak langsung
memberikan stabilitas dan kemajuan negara.

C. Menjaga Kerukunan Hidup Antar Umat Beragama

Menjaga Kerukunan Hidup Antar Umat Beragama salah satunya dengan


dialog antar umat beragama. Salah satu prasyarat terwujudnya masyarakat yang
modern yang demokratis adalah terwujudnya masyarakat yang menghargai
kemajemukan (pluralitas) masyarakat dan bangsa serta mewujudkannya. Untuk
itulah kita harus saling menjaga kerukunan hidup antar umat beragama. Sangatlah
ironis apabila terjadi konflik yang disebabkan oleh agama, padahal suatu agama
pada dasarnya mengajarkan kepada para pemeluknya agar hidup dalam
kedamaian, saling tolong menolong dan juga saling menghormati. Supaya agama
bisa menjadi alat pemersatu bangsa, maka kemajemukan harus dikelola dengan
baik dan benar, maka diperlukan cara yang efektif yaitu dialog antar umat
beragama untuk permasalahan yang mengganjal antara masing-masing kelompok
umat beragama. Karena mungkin selama ini konflik yang timbul antara umat
beragama terjadi karena terputusnya jalinan informasi yang benar diantara
pemeluk agama dari satu pihak ke pihak lain sehingga timbul prasangkaprasangka
negatif. Tema dialog antar umat beragama sebaiknya bukan mengarah pada
masalah peribadatan tetapi lebih ke masalah kemanusiaan seprti moralitas, etika,
dan nilai. spiritual, supaya efktif dalam dialog aantar umat beragama juga
menghindari dari latar belakang agama dan kehendak untuk memdominasi pihak
lain.

Model dialog antar umat beragama yang dikemukakan oleh Kimball


adalah sebagai berikut :

1. Dialog Parlementer ( parliamentary dialogue ). Dialog ini dilakukan dengan


melibatkan tokoh-tokoh umat beragama di dunia. Tujuannya adalah
mengembangkan kerjasama dan perdamaian antar umat beragama di dunia.

2. Dialog Kelembagaan ( institutional dialogue ). Dialog ini melibatkan


organisasi-organisasi keagamaan. Tujuannya adalah untuk mendiskusikan dan
memecahkan persoalan keumatan dan mengembangkan komunikasi di antara
organisasi keagamaan.

3. Dialog Teologi ( theological dialogue ). Tujuannya adalah membahas


persoalan teologis filosofis agar pemahaman tentang agamanya tidak subjektif
tetapi objektif.

4. Dialog dalam Masyarakat ( dialogue in society ). Dilakukan dalam bentuk


kerjasama dari komunitas agama yang plural dalam menylesaikan masalah praktis
dalam kehidupan sehari-hari.
5. Dialog Kerohanian (spiritual dialogue). Dilakukan dengan tujuan
mengembangkan dan memperdalam kehidupan spiritual di antara berbagai agama.
Indonesia yang multikultural terutama dalam hal agama membuat Indonesia
menjadi sangat rentan terhadap konflik antar umat beragama. Maka dari itu
menjaga kerukunan antar umat beragama sangatlah penting.

Dalam kaitannya untuk menjaga kehidupan antar umat beragama agar


terjaga sekaligus tercipta kerukunan hidup antar umat beragama dalam masyarakat
khususnya masyarakat Indonesia misalnya dengan cara sebagai berikut:

1. Menghilangkan perasaan curiga atau permusuhan terhadap pemeluk agama lain


yaitu dengan cara mengubah rasa curiga dan benci menjadi rasa penasaran yang
positf dan mau menghargai keyakinan orang lain.

2. Jangan menyalahkan agama seseorang apabila dia melakukan kesalahan tetapi


salahkan orangnya. Misalnya dalam hal terorisme.

3. Biarkan umat lain melaksanakan ibadahnya jangan olok-olok mereka karena ini
bagian dari sikap saling menghormati.

4. Hindari diskriminasi terhadap agama lain karena semua orang berhak


mendapat fasilitas yang sama seperti pendidikan, lapangan pekerjaan dan
sebagainya. Dengan memperhatikan cara menjaga kerukunan hidup antar umat
beragama tersebut hendaknya kita sesama manusia haruslah saling tolong
menolong dan kita harus bisa menerima bahwa perbedaan agama dengan orang
lain adalah sebuah realitas dalam masyarakat yang multikultural agar kehidupan
antar umat beragma bisa terwujud.

D. Manfaat Kerukunan Antar Umat Beragama

Umat beragama diharapkan menjunjung tinggi kerukunan antar umat beragama


sehingga dapat dikembangkan sebagai faktor pemersatu maka yang akan
memberikan stabilitas dan kemajuan negara. Dalam pemberian stabilitas dan
kemajuan negara, perlu diadakannya dialog singkat membahas tentang kerukunan
antar umat beragama dan masalah yang dihadapi dengan selalu berpikir positif
dalam setiap penyelesaiannya. Dengan adanya dialog antar agama ini juga
diharapkan dapat menumbuh kembangkan sikap optimis terhadap tujuan untuk
mencapai kerukunan antar umat beragama.

Faktor-faktor yang menyebabkan timbulnya masalah kerukunan antara lain :

 Sikap prasangka stereotype etnik dan dijiwai oleh suasana persaingan yang
tajam.
 Penyiaran agama yang ditujukan kepada kelompok yang sudah menganut
agama.
 Pendirian rumah ibadah ditengah kelompok mayoritas juga dapat
mengganggu hubungan antar umat beragama, keyakinan yang bersifat
mutlak ini menimbulkan penolakan yang bersifat mutlak pula terhadap
kebenaran agama lain yang diyakini oleh pemiliknya sebagai kebenaran
mutlak.
E. Hubungan Antar Umat Beragama

Pada dasarnya hubungan antar umat beragama di negara Indonesia cukup


baik dan jarang terdengar keributan atau pertengkaran yang terjadi karena
hubungan antar umat beragama, di negara Indonesia terdapat 6 agama yang
menjadi tiang-tiang kepercayaan setiap umatnya, macam agama tersebut adalah
Islam, Kristen Katholik, Kristen Protestan, Budha, Hindu, dan Khonghucu.

Macam-macam Kerukunan Antar Umat Beragama di Indonesia :

 Kerukunan antar pemeluk agama yang sama, yaitu suatu bentuk kerukunan
yang terjalin antar masyarakat penganut satu agama.

Misalnya : kerukunan sesama umat Islam atau kerukunan sesama penganut umat
Kristen.

 Kerukunan antar umat beragama lain, yaitu suatu bentuk kerukunan yang
terjalin antar masyarakat yang memeluk agama yang berbeda-beda.
Misalnya : kerukunan antar umat Islam dan Kristen, antara pemeluk agama
Kristen dan Budha atau kerukunan yang dilakukan oleh semua agama.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pentingnya kerukunan hidup antar umat beragama adalah terciptanya


kehidupan masyarakat yang harmonis dalam kedamaian, saling tolong menolong,
dan tidak saling bermusuhan agar agama bisa menjadi pemersatu bangsa
Indonesia yang secara tidak langsung memberikan stabilitas dan kemajuan
Negara. Cara menjaga sekaligus mewujudkan kerukunan hidup antar umat
beragama adalah dengan mengadakan dialog antar umat beragama yang di
dalamnya membahas tentang hubungan antar sesama umat beragama.

Selain itu ada beberapa cara menjaga sekaligus mewujudkan kerukunan


hidup antar umat beragama antara lain:

1. Menghilangkan perasaan curiga atau permusuhan terhadap pemeluk agama


lain

2. Jangan menyalahkan agama seseorang apabila dia melakukan kesalahan tetapi


salahkan orangnya.

3. Biarkan umat lain melaksanakan ibadahnya jangan mengganggu umat lain


yang sedang beribadah.

4. Hindari diskriminasi terhadap agama lain.

B. Saran

Saran yang dapat diberikan untuk masyarakat di Indonesia supaya


menanamkan sejak dini pentingnya menjaga kerukunan antar umat beragama agar
terciptanya hidup rukun antar sesama sehingga masyarakat merasa aman, nyaman
dan sejahtera.
Daftar Pustaka

http://dinaeni.wordpress.com/2012/01/08/kerukunan-antar-umat-beragama/

http://dezhi-myblogger.blogspot.com/2011/05/pengertian-kerukunan-umat-
beragama.html

http://www.scribd.com/…/Makalah-Kerukunan-Antar-Umat-Beragama –
Tembolok – Mirip

http://www.jappy.8m.net/blank_14.html

Anda mungkin juga menyukai