Anda di halaman 1dari 9

Negara adalah tempat yang menaungi seluruh aktivitas masyarakat dan

pemerintahan, termasuk di dalamnya tentang pengaturan dan aktivitas


pembangunan, ekonomi, transportasi, perdagangan, politik, dan lain sebagainya.
Setiap orang di dunia ini pasti tinggal di dalam sebuah negara. Dengan tinggal di
sebuah negara, orang tersebut haruslah menjadi warga negara yang baik.

Hal ini juga berlaku di negara kita, Indonesia. NKRI atau Negara Kesatuan Republik
Indonesia adalah bentuk negara yang terdiri dari wilayah kepulauan yang tersebar
dengan beraneka ragam adat,budaya, suku dan keyakinan.

Istilah Negara Kesatuan Republik Indonesia merujuk pada UUD 1945 pasal 1 ayat
1 dengan bunyi,

"Negara Indonesia ialah Negara Kesatuan, yang berbentuk Republik. Ketentuan


ini dijelaskan dalam pasal 18 UUD 1945 ayat (1) yang menyatakan bahwa Negara
Kesatuan Republik Indonesia dibagi atas daerah-daerah provinsi dan daerah
provinsi itu dibagi atas kota dan kabupaten, yang tiap-tiap kota, kabupaten dan
provinsi itu mempunyai pemerintahan daerah yang diatur dengan undang-
undang."

Tujuan Negara

Secara umum tujuan negara ialah untuk mencapai kesejahteraan umum,


melaksanakan ketertiban umum dan memperluas kekuasaan.

Mencapai hidup yang tentram dana man dengan taat kepada Tuhan YME.

Dari beberapa pengertian tujuan negara yang disampaikan diatas, tujuan negara
dibagi menjadi dua, yakni:

1. Tujuan Essensial, yang mempertahankan negara sebagai organisasi politik


yang berdaulat
2. Tujuan Fakultatif, menyelenggarakan dan memperbesar kesejahteraan umum.

Tujuan NKRI

Tujuan NKRI (Negara Kesatuan Republik Indoensia) terbentuk berdasarkan


perhitungan tempat, keadaan, waktu, serta sifat dari kekuasaan. Tujuan NKRI tertuang
dalam Undang-Undang Dasar 1945 alenia ke-empat.

Dalam UUD 1945 alenia ke-empat mengandung makna bahwa alenia keempat memuat
tujuan nasional, penyusunan negara hukum, bentuk negara Republik Indonesia, Negara
Kedaulatan Rakyat dan lima dasar negara.

Tujuan NKRI di dalam UUD 1945 alenia ke-empat berbunyi,

“Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu pemerintah Negara Indonesia


yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia
dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa
dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,
perdamaian abadi dan keadilan sosial maka disusunlah kemerdekaan
kebangsaan Indonessia itu dalam suatu Undang-Undang Dasar Negara Indonesia
yang terbentuk dalam suatu susunan Negara Republik Indonesia yang
berkedaulatan rakyat dengan berdasar kepada Ketuhanan yang Maha Esa
Kemanusiaan yang adil dan beradab persatuan Indonesia dan kerakyatan yang
dipimpin oleh hikmat kebibaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan
serta dengan mewujudkan suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.”

Sebagaimana yang tertuang dalam UUD 1945 alenia ke-empat tersebut dapat
diketahui bahwa, tujuan NKRI ialah:

1. Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia

2. Memajukan kesejahteraan umum


3. Mencerdaskan kehidupan bangsa

4. Ikut melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian


abadi dan keadilan sosial.

Dari keempat tujuan tersebut, masyarakat bisa turut berpartisipasi dalam beberapa
kegiatan atau mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai bentuk
upaya mewujudkan tujuan NKRI salah satunya adalah dengan membela negara.

Cara sederhana lainnya yakni dengan

Menjaga perdamaian antar suku, umat beragama,

saling menghormati.

Mengejar ilmu hingga jenjang yang tinggi sehingga menjadi individu yang cerdas
pasti mampu membawa negaranya mencapai kesejahteraan.

Tak hanya dari rakyat, pemerintah juga turut andil dalam mewuujudkan tujuan NKRI
seperti selalu bersaing dalam perekonomian nasional maupun internasional dan
mendukung program-program yang dicanangkan oleh PBB (Perserikatan Bangsa-
Bangsa) sebagai aksi ikut serta melaksanakan ketertiban dunia.

Wawasan Kebangsaan memberikan gambaran dan arah yang jelas bagi


kelangsungan hidup bangsa, sekaligus perkembangan kehidupan bangsa dan
Negara di masa depan.

Era reformasi dan demokrasi, memang harus tetap berjalan. Namun, penataan
kehidupan Kebangsaan (berbangsa dan bernegara), harus berjalan di atas rel
kesepakatan bersama,

4 pilar kebangsaa yakni Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhinneka


Tunggal Ika.

a. Pancasila sebagai landasan idiil, menjadi dasar bagi


memantapkan pemahaman konsepsi Wawasan Kebangsaan;
b. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945
sebagai landasan konstitusional yang merupakan sumber hukum
tertinggi dari hukum yang berlaku di Indonesia.
Pembangunan Nasional merupakan pembangunan yang berlangsung secara terus-
menerus dan berkesinambungan yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan
rakyat baik secara materiil maupun spiritual. Untuk dapat merealisasikan tujuan
tersebut, maka negara harus menggali sumber dana dari dalam negeri berupa pajak.

Pajak adalah kontribusi wajib rakyat kepada negara yang terutang, baik sebagai orang
pribadi atau badan usaha yang bersifat memaksa berdasarkan undang-undang, dengan
tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan negara
bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Pembayaran pajak merupakan perwujudan
kewajiban dan peran serta wajib pajak untuk ikut secara langsung dan bersama-sama
melaksanakan pembiayaan negara dan pembangunan nasional. Sesuai falsafah
undang-undang perpajakan, membayar pajak bukan hanya merupakan kewajiban,
tetapi merupakan hak dari setiap warga negara untuk ikut berpartisipasi dan berperan
serta terhadap pembiayaan negara dan pembangunan nasional.

Pajak Merupakan Sumber Utama Penerimaan Negara

Pajak Kita Digunakan untuk Pembangunan

Seperti perekonomian dalam rumah tangga atau keluarga, perekonomian negara juga
mengenal sumber-sumber penerimaan dan pos-pos pengeluaran. Pajak merupakan
sumber utama penerimaan negara yang menyumbang sekitar 70% dari seluruh
penerimaan negara. Tanpa pajak, sebagian besar kegiatan negara akan sulit untuk
dilaksanakan.

Penggunaan pajak mulai dari belanja pegawai sampai dengan pembiayaan


berbagai proyek pembangunan.
Pembangunan sarana umum, seperti: jalan, jembatan, sekolah, rumah
sakit/puskesmas, dan dibiayai dari pajak.
Pembangunan infrastruktur, biaya pendidikan, biaya kesehatan, subsidi bahan
bakar minyak (BBM), gaji pegawai negeri, dan pembangunan fasilitas publik
semua dibiayai dari pajak. Semakin banyak pajak yang dipungut, maka semakin
banyak fasilitas dan infrastruktur yang dibangun.

Karena itu, pajak merupakan ujung tombak pembangunan sebuah negara.


Sehingga sudah sepantasnya sebagai warga negara yang baik untuk
taat membayar pajak. Pemerintah Indonesia sudah memberikan kemudahan
kepada masyarakat untuk membayar pajak.

Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 1 Ayat (3)


menegaskan bahwa “Negara Indonesia adalah Negara Hukum”.Indonesia Sebagai
Negara hukum berarti Indonesia menjunjung tinggi hukum dan kedaulatan
hukum, mengandung makna Negara dalam melaksanakan tindakan apapun harus
dilandasi hukum dan dapat dipertanggungjawabkan.
1. Hukum tidak dapat dipisahkan dengan masyarakat karena segala tingkah
laku masyarakat diatur dalam hukum. Akan tetapi jika hukum tersebut tidak
diketahui dan masyarakat tidak sadar akan adanya hukum yang harus
diketahui, dipahami, dan dimengerti. Maka akan timbul berbagai macam
pelanggaran.Kesadaran hukum tidak hanya dilihat sebagai suatu
permasalahan yang ada dalam penegakan dan juga pembinaan hukum untuk
memunculkan kepatuhan terhadap hukum semata, akan tetapi dikaitkan
dengan pelaksanaan pembangunan secara lebih menyeluruh.

Dengan kesadaran hukum yang tinggi membuat masyarakat mematuhi dan


menaati hukum-hukum yang berlaku. Begitu pula sebaliknya. Mengembangkan
kesadaran hukum disemua lapisan masyarakat agar terciptanya kepatuhan dan
ketaatan hukum, berkaitan dengan lalu lintas diatur dalam Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan
Jalan.Dalam undang-undang tersebut ditegaskan bahwa lalu lintas
Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan
Pasal 64 Ayat (1) ditegaskan bahwa “Setiap kendaraan bermotor wajib di
registrasikan” dan dan diperjelas dalam Pasal 64 Ayat (2) huruf c tentang
registrasi yang dimaksudsalah satunya ialah“registrasi perpanjangan kendaraan
bermotor”2. Registrasi perpanjangan kendaraan bermotor dapat dilakukan di
Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap atau disingkat dengan Samsat.Setiap

Pasal 64 ayat (1) “setiap kendaraan bermotor wajib diregistrasikan” 7dan


dilanjutkan pada pasal 64 ayat (2) huruf c “ registrasi perpanjangan kendaraan
bermotor”. Registrasi dan identifikasi kendaraan bermotor, pembayaran pajak
kendaraan bermotor, dan pembayaran sumbangan wajib dana kecelakaan lalu
lintas dan
Sesuai dengan Pasal 68 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 Tentang
Lalu Lintas dan Angkutan Jalan yaitu “setiap kendaraan bermotor yang
dioperasikan di jalan wajib dilengkapi dengan surat tanda nomor kendaraan
bermotor dan tanda nomor kendaraan bermotor”.

. Perpanjangan Plat Nomor Kendaraan Bermotor Sebelum melakukan


perpanjangan atau registrasi kendaraan ada beberapa persyaratan yang
harus dipenuhi:

a) Asli dan Foto Kopi BPKP Kendaraan

b) Asli dan Foto Kopi STNK Kendaraan Serta Bukti Bayar Pajak Tahun
Sebelumnya.

c) Asli dan Foto Kopi KTP Pemilik Kendaraan (untuk kendaraan atas
nama pribadi) Setelah persayaratan yang dibutuhkan telah ada
selanjutnya dokumen tersebut dibawa ke kantor samsat setempat yang
sesuai dengan dimana STNK dikeluarkan. Proses perpanjangan yakni:

1) Mengisi Formulir Perpanjangan STNK

2) Melakukan Cek Fisik Kendaraan

3) Memasukkan Formulir Beserta Seluruh Kelengkapan Dokumen

4) Membayar Pajak Kendaraan

5) Menerima STNK Baru Dan Plat Nomor Kendaraan Yang Baru.


Dalam Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2015 Tentang
penyelenggaraan Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap
Kendaraan Bermotor, Prosedur Pelayanan Samsat secara terpadu
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan melalui tahapan:

a) Pendaftaran;

b) Penerbitan SKKP;

c) Penerimaan Pembayaran;

d) Pencetakan dan Pengesahan


Faktor yang mempengaruhi Kesadaran Hukum Masyarakat terhadap
perpanjangan plat nomor kendaraan bermotor

1) Latar Belakang Pendidikan Rendah


2) Lokasi yang sulit dijangkau
3) Biaya Registras Perpanjangan Yang Tinggi Biaya Registrasi kendaraan
telah diatur dalam PP Nomor 60 Tahun 2016 tentang Penerimaan
Negara Bukan Pajak

. Upaya yang dilakukan Samsat untuk meningkatkan kesadaran hukum


masyarakat dalam memperpanjangan plat nomor kendaraan bermotor. Kantor
bersama Samsat sebagai lembaga tempat untuk melakukan registrasi kendaraan
bermotor dituntut untuk terus bergerak agar dapat memberikan pelayanan yang
maksimal.

. Selain itu sosialisasi menjadi wadah komunikasi antara masyarakat dan


pemerintah.

Upaya sosialisasi yang dilakukan pihak samsat ialah sosialisasi langsung


dan tidak langsung.

a. Sosialisasi langsung ialah sosialisasi yang terjun ke lapangan untuk


memberikan penyuluhan berupa materi secara bertatap muka.
b. Sosialisasi yang tidak langsung ialah sosialisasi yang berupa spanduk,
baligho dan selebaran-selebaran. 2. Peningkatan pelayanan yang baik bagi
masyarakat

Untuk meningkatkan pelayanan yang baik maka pihak samsat membuat


pelayanan sebagai berikut:

a) Menyediakan Samsat Keliling

b) Menyediakan Gerai Samsat

Anda mungkin juga menyukai