Anda di halaman 1dari 11

Nursing News Tingkat Pengetahuan Lansia Tentang Penyakit

Volume 3, Nomor 3, 2018 Hipertensi Sebelum dan Sesudah Penyuluhan


Diposyandu Lansia Permadi RW 02 Kelurahan
Tlogomas Kecamatan Lowokwaru Malang

TINGKAT PENGETAHUAN LANSIA TENTANG PENYAKIT


HIPERTENSI SEBELUM DAN SESUDAH PENYULUHAN
DIPOSYANDU LANSIA PERMADI RW 02 KELURAHAN
TLOGOMAS KECAMATAN LOWOKWARU MALANG

David Viligius Nia1), Tavip Dwi Wahyuni 2), Ani Sutriningsih3)

1)
Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang
2)
Dosen Program Studi Keperawatan Poltekkes Kemenkes Malang
3)
Dosen Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang
E-mail : viligiusnia@gmail.com

ABSTRAK

Hipertensi atau yang lebih dikenal dengan sebutan penyakit darah tinggi adalah suatu
keadaan dimana tekanan seseorang berada diatas batas normal atau optimal yaitu 140
mmHg untuk sistolik dan 100 mmHg untuk diastolik. Tujuan penelitian adalah mengetahui
tingkat pengetahuan lansia tentang penyakit hipertensi sebelum dan sesudah penyuluhan di
posyandu lansia Permadi kelurahan Tlogomas Kecamatan Lowokwaru Malang. Desain
penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah pre experimental design dengan rancangan
one group pre-post test design. Populasi dalam penelitian ini adalah lansia di Posyandu
Permadi sebanyak 50 lansia dan sampel penelitian mengunakan total sampling. Instrumen
penelitian yang digunakan adalah lembar kuisioner dan lembar observasi pemeriksaan
tekanan darah. Metode analisa data yang digunakan yaitu paired sample T Test dengan
menggunakan SPSS. Hasil pendidikan sebelumnya penyuluhan tentang tingkat
pengetahuan lansia kurang (43%), sedangkan hasil pendidikan sesudah penyuluhan tentang
tingkat pengetahuan lansia meningkat (50%) dengan prosentase baik, hasil analisa data
didapatkan nilai t-hitung 8,448. Kesimpulan penelitian adalah tingkat pengetahuan lansia
tentang penyakit hipertensi sebelum dan sesudah penyuluhan di Posyandu lansia
PermadiKelurahan Tlogomas Kecamatan Lowokwaru Malang. Bagi peneliti selanjutnya,
dapat melakukan pendidikan kesehatan tentang penyakit lain seperti asam urat dengan
menggunakan kelompok kontrol dan dengan area penelitian yang berbeda.

Kata Kunci : Lansia; penyuluhan hipertensi; tingkat pengetahuan.

522
Nursing News Tingkat Pengetahuan Lansia Tentang Penyakit
Volume 3, Nomor 3, 2018 Hipertensi Sebelum dan Sesudah Penyuluhan
Diposyandu Lansia Permadi RW 02 Kelurahan
Tlogomas Kecamatan Lowokwaru Malang

ABOUT KNOWLEDGE LEVEL ELDERLY HYPERTION DISEASE AND AFTER III


UMINATION IN POSYANDU RW 02 ELDERLY PERMADI KELURAHAN
TLOGOMAS LOWOKWARU DISTRICT MALANG

ABSTRACT

Hypertension or better known as high blood pressure is a condition where a person's


pressure is above the normal or optimal limit of 140 mmHg for systolic and 100 mmHg for
diastolic. The aim of the study was to determine the level of knowledge of the elderly about
hypertension before and after counseling at the posyandu in the elderly in Permadi,
Tlogomas, Lowokwaru District, Malang. The research design used by the researcher was
pre-experimental design with the design of one group pre-post test design. The population
in this study were 50 elderly in the Permadi Posyandu and the sample used total sampling.
The research instruments used were questionnaire sheets and observation sheets for blood
pressure. Data analysis method used is paired sample T test using SPSS. Previous
education results on counseling about the level of knowledge of the elderly is less (43%),
while the results of education after counseling about the level of knowledge of the elderly
increased (50%) with a good percentage, the results of data analysis were calculated
8.448. The conclusion of the study was the level of knowledge of the elderly about
hypertension before and after counseling at the Posyandu in the Permadi Kelurahan
Tlogomas Sub-District of Lowokwaru Sub-District Malang. For the next researcher, they
can do health education about other diseases such as gout using a control group and with
different research areas.

Keywords: Elderly; hypertension counseling; knowledge level.

PENDAHULUAN pembuluh darah banyak menyerang,


terutama usia di atas 40 tahun. Salah
Modernisasi saat ini mengakibatkan satunya yaitu timbulnya penyakit darah
terjadi perubahan gaya hidup di dalam tinggi atau yang disebut dengan
masyarakat, seperti kebiasaan makan Hipertensi (Wiryowidagdo dalamAgrina,
berlebihan, terlalu banyak aktivitas, dkk 2011).
banyak merokok, dan kurang istirahat. Saat ini Indonesia memiliki bonus
Pola dan gaya hidup tersebut demografi yang akan terus meningkat
menyebabkan penyakit jantung dan hingga mencapai puncaknya pada 2035,

523
Nursing News Tingkat Pengetahuan Lansia Tentang Penyakit
Volume 3, Nomor 3, 2018 Hipertensi Sebelum dan Sesudah Penyuluhan
Diposyandu Lansia Permadi RW 02 Kelurahan
Tlogomas Kecamatan Lowokwaru Malang

di mana jumlah penduduk diperkirakan pada beberapa orang atau dianggap


mencapai 305,6 juta jiwa,”katanya. sebagai keluhan ringan yang akan
Setelah 2035, kata dia jumlah lansia atau sembuh dengan sendirinya (Kowalski,
penduduk tidak produktif akan 2010; Nurrahmani, 2012).
menggelembung, sehingga sebetulnya Hipertensi belum diketahui faktor
sekarang ini kesempatan pemerintah penyebabnya, namun ditemukan beberapa
secara besar-besaran memanfaatkan faktor resiko yang dapat menyebabkan
bonus demografi (Kemenko,2013). terjadinya tekanan darah tinggi yaitu usia
Salah satu prioritas masalah lanjut dan adanya riwayat tekanan darah
kesehatan di Indonesia maupun di dunia tinggi dalam keluarga. Selain itu juga
adalah Hipertensi, hal ini terjadi karena terdapat faktor-faktor yang dapat
dalam jangka panjang penngkatan menyebabkan terjadinya tekanan darah
tekanan darah yang berlangsung kronik tinggi yaitu kelebihan berat badan yang
akan menyebabkan masalah diikuti dengan kurangnya berolahraga,
kardiovaskuler, serebrovaskuler dan serta mengkonsumsi makanan yang
renovaskuler. Hipertensi atau yang lebih berlemak dan berkadar garam tinggi
dikenal dengan sebutan darah tinggi (Palmer, 2007). Begitu banyaknya
adalah suatu keadaan dimana tekanan penyebab Hipertensi sehingga
darah seseorang berada di atas batas menyebabkan Hipertensi merupakan
normal atau optimal yaitu 140 mmHg penyakit dengan penderita yang banyak.
untuk sistolik dan 100 mmHg untuk Berdasarkan data DepKes
diastolik. Indonesia tahun 2011, prevalensi
Penyakit ni dikategorikan sebagai Hipertensi di Indonesia mencapai
the silent disease karena penderita tidak (31,7%) dari populasi usia 18 tahun ke
mengetahui dirinya mengidap Hipertensi atas dan sekitar (60%) penderita
sebelum memeriksa tekanan darahnya. Hipertensi berakhir pada Stroke.
Hipertensi yang terjadi dalam jangka Sedangkan sisanya mengakibatkan
waktu lama dan terus menerus bisa penyakit jantung, gagal ginjal dan
memicu stroke, serangan jantung, gagal kebutaan. Data Riskesdas (2007)
jantung dan merupakan penyebab utama menyebutkan Hipertensi sebagai
GGK atau Gagal Ginjal Kronik penyebab kematian nomor 3 setelah
(Purnomo,2009). Stroke dan Tuberkulosis, jumlahnya
Hipertensi disebut juga pembunuh mencapai (6,8%) dari proporsi penyebab
diam-diam atau silent killer karena pada kematian pada semua umur di Indonesia
sebagian besar kasus tidak menunjukan (Yoga, 2009). Berdasarkan uraian
gejala apa pun. Sakit kepala yang sering tersebut maka pasien Hipertensi perlu
menjadi indikator Hipertensi tidak terjadi mendapatkan terapi Hipertensi yang

524
Nursing News Tingkat Pengetahuan Lansia Tentang Penyakit
Volume 3, Nomor 3, 2018 Hipertensi Sebelum dan Sesudah Penyuluhan
Diposyandu Lansia Permadi RW 02 Kelurahan
Tlogomas Kecamatan Lowokwaru Malang

bertujuan mencegah komplikasi, dengan individu yang bertindak sebagai


menurunkan kejadian Kardiovaskuler, pendengar. Pengertian yang dimaksudkan
Serebrovaskuler, dan Renovaskuler, disini adalah pengertian tentang
dengan kata lain menurunkan efek Hipertensi.
tekanan darah tinggi terhadap kerusakan Hasil studi pendahuluan pada
end-organ. Tetapi Hipertensi dapat tanggal 08 Juli 2015 di posyandu Lansia
dikelompokkan dalam terapi permadi RW 02 Kelurahan Tlogomas,
farmakologis dan terapi non farmakologis Kecamatan Lowokwaru Malang, lansia
(Sudoyo dkk, 2006). yang datang sebanyak 50 orang lansia,
Penyuluhan kesehatan adalah dengan mendatangi kerumah masing-
kegiatan pendidikan kesehatan yang masing pada 8 lansia. Lima lansia
dilakukan dengan menyebabkan pesan, (62,5%) mengatakan sering mengalami
menanamkan keyakinan, sehingga kekambuhan Hipertensi yaitu kenaikan
keluarga tidak hanya sadar, tahu dan tekanan darah setelah memakan makanan
mengerti, tetapi juga mau dan bisa yang mereka sukai dan diantaranya
melakukan sesuai ajaran yang ada adalah makanan pantangan untuk
hubungannya dengan kesehatan (azwar penderita Hipertensi. Tiga lansia (37,5%)
1983; dikutip Machfeodz, 2007). Dalam dari lansia tersebut mengatakan
bidang keperawatan, penyuluhan mengetahui makanan yang dipantang dan
kesehatan adalah suatu bentuk intervensi sudah berusaha mematuhi untuk
keperawatan yang mandiri untuk menghindarinya. Hasilnya terkadang
membantu klien, baik individu, keluarga, tekanan darah mereka tetap naik dan ada
kelompok maupun masyarakat dalam yang terkontrol atau normal. Tujuan
mengatasi msalah kesehatan melalui penelitian ini yaitu untuk mengetahui
kegiatan pembelajaran, yang didalamnya Tingkat Pengetahuan Lansia Tentang
perawat berperan sebagai perawat Penyakit Hipertensi Sebelum dan
pendidik (Suliha, 2001). Pemulihan Sesudah Penyuluhan di Posyandu Lansia
metode dan alat peraga perlu disesuaikan Permadi RW 02 Kelurahan Tlogomas
dengan sasaran pada penyuluhan Kecamatan Lowokwaru Malang
kesehatanyang akan dilakukan.
Kemampuan penyuluh menguasai materi
dan melalukan komunikasi secara efektif METODE PENELITIAN
terhadap sasaran mempengaruhi
keberhasilan dari penyuluhan. Hal ini Desain penelitian yang gunakan
karena komunikasi merupakan proses oleh peneliti adalah pre experimental
tercapainya kesamaan pengertian antara design dengan rancangan one group pre-
individu yang bertindak sebagai sumber post test design. Populasi dalam

525
Nursing News Tingkat Pengetahuan Lansia Tentang Penyakit
Volume 3, Nomor 3, 2018 Hipertensi Sebelum dan Sesudah Penyuluhan
Diposyandu Lansia Permadi RW 02 Kelurahan
Tlogomas Kecamatan Lowokwaru Malang

penelitian ini adalah lansia di posyandu Tabel 1 Karakteristik Responden


Lansia permadi RW 02 kelurahan Krakteristik f (%)
Tlogomas Malang dan sampel penelitian Umur :
menggunakan Total Sampling yaitu 55-60 tahun 15 30
61-65 tahun 17 34
sebanyak 50 lansia. Kriteria inklusi dalam
66-70 13 26
penelitian ini yaitu klien yang berusia 71-75 5 10
diatas 55 tahun, klien yang bersedia Total 50 100
menjadi responden, klien yang bisa Jenis kelamin :
menulis, klien yang penglihatannya tidak Laki-laki 15 30
terganggu, dan klien yang kooperatif. Perempuan 35 70
Total 50 100
Variabel penelitian ini terdiri dari
Informasi :
variabel bebas (indenpenden) yaitu keluarga 5 10
tingkat pengetahuan lansia tentang Pelayanan 15 30
penyakit Hipertensi dan variabel terikat kesehatan
(dependen) yaitu penyuluhan kesehatan Media massa 7 14
Lain-lain 10 20
tentang penyakit hipertensi. Instrumen
Total 50 100
pengumpulan data yang digunakan adalah
Pendidikan :
kuisioner dan lembar pemeriksaan Tidak sekolah 11 22
tekanan darah. Metode analisa data yang SD 12 24
digunakan yaitu Paired Sample T Test SMP 5 10
dengan menggunakan SPSS. SMA 8 16
Perguruan tinggi 14 28
Total 50 100

HASIL DAN PEMBAHASAN


Tabel 2 Kategori tingkat pengetahuan
sebelum penyuluhan
Berdasarkan Tabel 1 menunjukan
diposyandu lansia Permadi
bahwa sebagian besar responden adalah
RW02 Tlogomas Malang
yang berusia 61-65 Tahun yaitu
Pengetahuan f (%)
sebanyak (34%), sebagian besar Baik 13 26
responden berjenis kelamin perempuan cukup 20 40
yaitu 35 responden (70%), sebagian besar kurang 17 34
responden mendapatkan informasi dari total 50 100
pelayanan kesehatan yaitu 15 responden
(30%), dan sebagian besar pendidikan Berdasarkan Tabel 2 diketahui
responden adalah perguruan tinggi yaitu bahwa dari 50 responden sebagian besar
14 responden (28%). tingkat pengetahuan sebelum penyuluhan
dalam kategori cukup yaitu 20 responden
(40%).

526
Nursing News Tingkat Pengetahuan Lansia Tentang Penyakit
Volume 3, Nomor 3, 2018 Hipertensi Sebelum dan Sesudah Penyuluhan
Diposyandu Lansia Permadi RW 02 Kelurahan
Tlogomas Kecamatan Lowokwaru Malang

Tabel 3 Kategori tingkat pengetahuan


sesudah penyuluhan di posyandu Berdasarkan Tabel 3 diketahui
Lansia Permadi RW 02 bahwa dari 50 responden sebagian besar
Tlogomas Malang tingkat pengetahuan sesudah penyuluhan
Pengetahuan f (%) dalam kategori baik yaitu 25 orang
Baik 25 50 (50%).
cukup 18 36
kurang 7 14
total 50 100

Tabel 4 Pengaruh Penyuluhan Kesehatan terhadap Tingkat Pengetahuan Lansia tentang


Hipertensi
Tingkat pengetahuan (%) T hitung T tabel sig
Sebelum penyuluhan Cukup (40 %) 8,448 2,009 0,000
Sesudah penyuluhan Baik (50 %)

Berdasarkan Tabel 4 diketahui dapat diketahui bahwasebagian besar


bahwa nilai signifikansi kurang dari 0,05 tingkat pengetahuan lansia sebelum
(0,000 <0,005), sedangkan nilai t hitung penyuluhan dalam kategori cukup yaitu
= -8,448 dan t tabel (50 :0,005) =2,009 sebanyak 20 orang (40%) maka tingkat
sehingga nilai t hitung lebih besar dari pengetahuan lansia sebelum penyuluhan
nilai t tabel (-8448 >2,009). Hal tersebut dikatakan cukup, karena kriteria cukup
berarti Ho ditolak dan artinya ada memiliki prosentase yang tertinggi, walau
pengaruh sebelum dan sesudah diberikan pun tingkat pengetahuan dikatakan
penyuluhan kesehatan tentang penyakit cukup,sebaiknya petugas posyandu juga
hipertensi terhadap tingkat pengetahuan perlu meningkatkan tingkat pengetahuan
lansia hipertensi diposyandu lansia lansia yaitu dalam hal penyebab
permadi Kelurahan Tlogomas Kecamatan hipertensi hal ini dapat dari rekap data
Lowokwaru Malang. penyebab hipertensi memiliki jumlah
paling sedikit di bandingkan dengan
Tingkat Pengetahuan Lansia Sebelum tingkat pengetahuan yang
Penyuluhan lain.Pengetahuan yang cukup dapat
Persepsi penilaian responden dipengaruhi oleh bebrbagai faktor yaitu
terhadap tingkat pengetahuan sebelum pendidikan.
penyuluhan yang meliputi penyebab Berdasarkan Tabel 1 dari 50
hipertensi,tanda dan gejala hipertensi,cara responden didapatkan bahwasebagian
pencegahan hipertensi, komplikasi besar pendidikan responden adalah
hipertensi,faktor resiko hipertensi dan diit perguruan tinggi yaitu 14 responden (28
hipertensi berdasarkan tabel 4 tersebut %). Tinggi rendanya tingkat pengetahuan

527
Nursing News Tingkat Pengetahuan Lansia Tentang Penyakit
Volume 3, Nomor 3, 2018 Hipertensi Sebelum dan Sesudah Penyuluhan
Diposyandu Lansia Permadi RW 02 Kelurahan
Tlogomas Kecamatan Lowokwaru Malang

seseorang dapt dipengaruhi oleh banyak adanya penelitian tentang penyuluhan


faktor,salah satunya adalah pendidikan. kesehatan.
Hal ini dibenarkan oleh pendapat Hal ini menggambarkan bahwa
(Wawan 2010) bahwa pendidkan dapat penyuluhan kesehatan merupakan suatu
menambah waasan atau kegiatan yang dapat mempengaruhi
pengetahuan.Sesorang yang mempunyai tingkat pengetahuan. Dengan
pendidikan lebih tinggi akan mempunyai diberikannya penyuluhan maka
pengetahuan lebih luas dibandingkan responden mendapatkan pembelajaran
dengan tingkat pendidikan yang lebih yang menghasilkan suatu perubahan dari
rendah. Sedangkan menurut (Notoatmojo, yang semula tidak tahu menjadi tahu.
2003) bahwa semakin tinggi tingkat
pedidikan seseorang maka semakin tinggi Tingkat Pengetahuan Lansia Sesudah
pula pengetahuan yang di dapat oleh Penyuluhan
orang tersebut yang akhirnya dapat Persepsi penilaian responden
dipengaruhi terhadap pola pikir dan juga terhadap tingkat pengetahuan sebelum
nalar seseorang. Jadi jika lihat dari data penyuluhan yang meliputi penyebab
umum responden tentang tingkat hipertensi,tanda dan gejala hipertensi,cara
responden yang menyebutkan bahwa pencegahan hipertensi, komplikasi
rata- rata pendidikan yang di tempuh oleh hipertensi,faktor resiko hipertensi dan diit
responden adalah perguruan tinggi,maka hipertensi berdasarkan tabel 3. tersebut
sangat relevan dengan hasil yang didapat dapat diketahui bahwa sebagian besar
dari tingkat pengetahuan yaitu sebanyak tingkat pengetahuan lansia sesudah
14 orang tingkat pengetahuannya. penyuluhan dalam kategori baik yaitu
Sebelum penyuluhan kesehatan, sebanyak 25 orang (50%). Maka tingkat
lansia yang menjadi responden yang pengetahuan lansia sebelum penyuluhan
dikumpul dalam ruangan yang kosong, dikatakan baik, tetapi alangkah baiknya
kemudian lansia diminta untuk mengisi petugas posyandu juga perlu melihat
kuisioner tingkat pengetahuan lansia. lansia yang mempunyai tingkat
Lalu setelah pengisian kuisioner, pengetahuan kurang sehingga
dilakukanlah penyuluhan kesehatan pengetahuan lansia jauh lebih baik lagi.
dengan metode ceramah.diawal Selain itu perlu adanya pemberdayaan
dilakukannya penyuluhan lansia sangat masyarakat khususnya bagi responden
antusias untuk mendengarkan,ditambah yang berpendidikan rendah seperti
dengan gambar-gambar yang berkaitan penyuluhan kesehatan agar menambah
dengan penyakit hipertensi yang menarik wawasan pengetahuannya. Dengan
dan petugas yang ada di posyandu lansia pengetahuan yang dimiliki maka
permadi juga sangat mendukung dengan responden akan tumbuh kesadaran dan

528
Nursing News Tingkat Pengetahuan Lansia Tentang Penyakit
Volume 3, Nomor 3, 2018 Hipertensi Sebelum dan Sesudah Penyuluhan
Diposyandu Lansia Permadi RW 02 Kelurahan
Tlogomas Kecamatan Lowokwaru Malang

pemahaman akan kesehatan. Dengan sejumlah fakta-fakta dan teori yang


pengetahuan yang dimiliki maka timbul memungkinkan seseorang untuk dapat
kemampuan responden yang memecahkan masalah yang dihadapinya.
berpendidikan rendah sehingga Pengetahuan tersebut diperoleh baik dari
responden mampu mencegah penyakit pengalaman langsung maupun melalui
hipertensi. Dan salah faktor yang pengalaman orang lain. Dengan
mempengaruhi adalah informasi dan bertambahnya umur, resiko tekanan
umur. hipertensi lebih besar sehingga prevalensi
Pengalaman juga mempengaruhi dikalangan usia lanjut cukup tinggi yaitu
pendidikan individu seperti dikatakan 40% dengan kematian sekitar 50% diatas
(Notoatmojo,2012) bahwa pengalaman umur 60 tahun. Arteri kehilangan
merupakan sumber pengalaman. Semakin elastisitas atau kelenturan serta tekanan
banyak pengalaman sesorang,maka darah meningkat seiring dengan
semakin baik pengetahuannya. Jika bertambahnya usia. Peningkatan kasus
dilihat dari Tabel 1 tentang informasi hipertensi akan berkembang pada umur
sebagian besar responden mendapatkan lima puluh tahun dan enam puluhan.
informasi dari dari pelayanan kesehatan Dengan bertambahnya umur, dapat
yaitu 15 subjek (30%). Jadi dengan meningkatkan resiko terjadinya
adanya pengalaman seseorang tingkat hipertensi. Menurut Wawan (2010) salah
pengetahuannya juga semakin baik. satu faktor yang mempengaruhi
Selain pengalaman,tingkat pengetahuan seseorang adalah pekerjaan,
pengetahuan seseorang juga bisa dengan ada pekerjaan seseorang
mempengaruhi oleh usia karena dengan memerlukan banyak waktu untuk
bertambah usia biasanya intelektual orang menyelesaikan pekerjaan yang dianggap
tersebut lebih dewasa pula. Dalam hal ini penting. Hal ini sesuai dengan teori
usia responden bervariasi. Berdasarkan Depkes RI (1996) dalam konsepsi
Tabel 1 tentang distribusi krakteristik kesehatan secara umum, penyuluhan
respondenberdarsarkan umur didapatkan merupakan upaya bantuan yang diberikan
bahwa sebagian besar responden adalah konseling supaya dia memperoleh konsep
yang berusia 61-65 tahun yaitu sebanyak diri sendiri untuk memanfaatkan olehnya
17 responden (34%). Hal ini dibenarkan dalam memperbaiki tingkah lakunya pada
oleh pendapat (Wawan, 2010) dengan masyarakat yang akan datang. Dengan
bertambahnya usia maka tingkat demikian, responden tidak saja sadar,
pengetahuan akan berkembang sesuai tahu, dan mengerti, tetapi juga mau dan
dengan pengetahuan yang didapat, dapat melakukan anjuran yang
sedangkan menurut Notoatmodjo (2012) berhubungan dengan kesehatan
pengetahun pada dasarnya terdiri dari khususnya tentang penyakit hipertensi.

529
Nursing News Tingkat Pengetahuan Lansia Tentang Penyakit
Volume 3, Nomor 3, 2018 Hipertensi Sebelum dan Sesudah Penyuluhan
Diposyandu Lansia Permadi RW 02 Kelurahan
Tlogomas Kecamatan Lowokwaru Malang

Jadi dengan adanya pengalaman lansia, diterima, sehingga ada “pengaruh


tingkat pengetahuan tentang penyakit penyuluhan kesehatan tentang penyakit
hipertensi juga semakin baik. hipertensi terhadap tingkat pengetahuan
lansia di posyandu lansia permadi RW 02
Tingkat Pengetahuan Lansia Tentang Kelurahan Tlogomas Kecamatan
Penyakit Hipertensi Sebelum Dan Lowokwaru Malang”.
Sesudah Penyuluhan Dengan adanya pengaruh media
Berdasarkan hasil uji Paired yang dilakukan berbeda oleh peneliti,
Sample T Test tersebut diperoleh nilai T bisa memberi kesan yang
hitung sebesar -8,448 sedangkan untuk menyenangakan untuk mengetahui
menemukan T tabel pada tingkat tentang penyakit hipertensi, responden
kesalahan 5% atau a 0,05 dengan df tidak merasa suntuk, mereka menikmati
pembilang = 1 dan df penyebut = 49 penyuluhan tersebut dan responden fokus
sehingga T tabel = 2,009.Berdasarkan saat penyampaian materi dan akhir
hasil perhitungan tersebut terlihat bahwa penyuluhan responden diberi selembaran
T hitung > T tabel (-8,448>2,009) , leaflet dengan bentuk yang menarik, agar
sehingga diketahui bahwaH1 diterima tetap dibaca. Pengaruh peneliti
berarti bahwa ada”pengaruh penyuluhan memberikan penyuluhan, memberikan
kesehatan tentang penyakit hipertensi responden pengetahuan lebih mendalam
terhadap tingkat pengetahuan lansia tentang penyakit hipertensi.
hipertensi di Posyandu Lansia Permadi Hipertensi atau darah tinggi adalah
RW 02 Kelurahan Tlogomas Kecamatan penyakit kelainan jantung pembyuluh
Lowokwaru Malang”. darah yang ditandai dengan peningkatan
Berdasarkan hasil penelitian tekanan darah. World Health
didapat data seperti berikut : sebagian Organization(WHO) memberikan
besar tingkat pengetahuan responden batasan tekanan darah normal 140/90
sebelum dilakukan penyuluhan masuk mmHg, dan tekanan darah sama atau
dalam kategori cukup sebanyak 20 diatas 160/95 mmHg dinyatakan sebagai
subyek (40%) dan sebagian besar tingkat hipertensi. Batasan ini tidak
pengetahuan responden sesudah membedakan antara usia dan jenis
dilakukan penyuluhan masuk dalam kelamin (Marliani, 2007).
kategori baik sebanyak 25 subyek Berdasarkan penelitian tenteng
(50%).Data yang didapat di analisis hipertensi yang dilakuakan di Posyandu
dengan menggunakan uji paried sample Lansia Permadi Kelurahan Tlogomas RW
T-Test dengan menggunakan bantuan 02 Kecamatan Lowokwaru Malang,
SPSS versi 16 for windows,didapat P hipertensi yang terjadi pada lansia
Value = 0,000< a (0,05) yang berarti H1 diambil 50 responden (100%) yang

530
Nursing News Tingkat Pengetahuan Lansia Tentang Penyakit
Volume 3, Nomor 3, 2018 Hipertensi Sebelum dan Sesudah Penyuluhan
Diposyandu Lansia Permadi RW 02 Kelurahan
Tlogomas Kecamatan Lowokwaru Malang

mengalami hipertensi.Penyuluhan pengetahuan lansia tentang penyakit


kesehatan dapat diartikan sebagai hipertensi dengan (p-value =0,000).
hubungan timbal balik antara dua
individu atau lebih, dimana seseorang
(yaitu pasien) untuk mencapai pengertian DAFTAR PUSTAKA
tentang diringya sendiri dalam hubungan
dengan masalah – masalah yang Agrina, Sunarti Swastika Rini, Dan Riyan
dihadapinya pada waktu yang akan Hairitama. 2011. Kepatuhan Lansia
datang. Penderita Hipertensi Dalam
Berdasarkan penelitian terdapat Pemenuhan Diet Hipertens. 6(1):
terdapat perbedaan yang signifikan antara 46-53.
tingkat pengetahuan lansia sebelum dan Balitbangkes. 2007. Riset Kesehatan
sesudah penyuluhan dengan tingkat Dasar. Kemenkes. Jakarta: Badan
pengetahuan cukup menjadi tingkat Penelitian Pengembangan
pengetahuan baik. Menurut Notoatmodjo Kesehatan RI
(2012) pengetahuan pada dasarnya terdiri Departemen Kesehatan RI. 1996. 13
dari sejumlah fakta-fakta dan teori yang Pesan Dasar Gizi Seimbang.
memungkinkan seseorang untuk dapat Jakarta.Direktorat Jenderal Bina
memecahkan masalah yang dihadapinya. Kesehatan Masyarakat. Direktorat
Diharapkan dengan adanya penyuluhan Gizi Masyarakat
kesehatan para lansia selalu Kemenko Kesra. 2013. Kerangka
memperhatikan kesehatan terutama bagi Kebijakan Gerakan Nasional
penderita penyakit hipertensi selalu Percepatan Perbaikan Gizi Dalam
menjaga pola makan sehari-hari. Rangka Seribu Hari Pertama
Kehidupan (1000 HPK). Jakarta :
Kementrian Perekonomian Dan
KESIMPULAN Kesejahteraan Rakyat.
Kowalski, Robert. 2010. Terapi
1) Tingkat pengetahuan lansia sebelum Hipertensi: Program 8 Minggu
penyuluhan tentang penyakit Menurunkan Tekanan Darah
hipertensi adalah cukup (40%). Tinggi. Alih Bahasa: Rani Ekawati.
2) Tingkat pengetahuan lansia sesudah Bandung: Qanita Mizan Pustaka
penyuluhan tentang penyakit Marliani, L. 2007. 100 Questions &
hipertensi adalah baik (50%). Answers Hipertensi. Jakarta : Elex
3) Penyuluhan kesehatan tentang Media Komputindo
penyakit hipertensi pada lansia Nurrahmani, Ulfah. 2012. Stop
pengaruh terhadap tingkat Hipertensi. Yogyakarta : Familia

531
Nursing News Tingkat Pengetahuan Lansia Tentang Penyakit
Volume 3, Nomor 3, 2018 Hipertensi Sebelum dan Sesudah Penyuluhan
Diposyandu Lansia Permadi RW 02 Kelurahan
Tlogomas Kecamatan Lowokwaru Malang

Notoatmojo, S.2003. Pendidikan Dan Mematikan (Hipertensi). Jakarta:


Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Buana Pustaka.
Cipta Sudoyo A.W. Alwi I, Setiyohadi B. 2006.
Notoatmodjo, S. 2012. Metodologi Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam.
Penelitian Kesehatan. Jakarta: Ed V Jilid III. Jakarta: Departemen
Rineka Cipta Ilmu Penyakit Dalam FKUI:
Machfoedz. 2007. Metodologi Penelitian Interna Publishing. 1709-1713
Bidang Kesehatan, Keperawatan Suliha, Uha. 2001. Pendidikan Kesehatan
Dan Dalam Keperawatan. Jakarta: EGC
Kebidanan. Yogyakarta: Fitramaya Yoga, T. 2009. Hindari Hipertensi,
Palmer A, W. B. 2007. Tekanan Darah Konsumsi Garam 1 Sendok Teh Per
Tinggi. Jakarta: Erlangga Hari. Ttp/Www.Depkes.Go.Id.
Purnomo, H. 2009. Pencegahan Dan Diakses pada tanggal 1 September
Pengobatan Penyakit Yang Paling 2015.

532

Anda mungkin juga menyukai