Bab I Pendahuluan
Bab I Pendahuluan
PENDAHULUAN
1
C. Jenis-jenis Karya Ilmiah
Karya Ilmiah yang ada di Jurusan Manajemen FE UBAYA dibagi menjadi dua
yaitu karya ilmiah berbasis penelitian dan nir-penelitian. Karya ilmiah berbasis
penelitian meliputi karya ilmiah mengikuti paradigma kuantitatif (mainstream) dan
kualitatif (non-mainstream). Sedangkan karya ilmiah berbasis nir-penelitian meliputi:
laporan kerja praktik, laporan desain dan laporan aplikasi.
Skripsi nir-penelitian merupakan karya tulis ilmiah yang tidak didasarkan
pada kegiatan penelitian. Skripsi nir-penelitian dapat mengambil bentuk hasil
rancangan, hasil aplikasi/implementasi, laporan kerja praktik atau magang. Karya ini
dapat dikategorikan sebagai karya ilmiah apabila memenuhi persyaratan kebenaran
ilmiah. Teori kebenaran yang dapat digunakan sebagai landasan untuk ketiga jenis
karya tulis ini adalah teori kebenaran koherensi dan pragmatisme. Koherensi
mengandung arti bahwa suatu pernyataan atau temuan dianggap benar apabila
pernyataan atau temuan tersebut konsisten dengan pernyataan sebelumnya yang
masih dianggap benar. Sedangkan pragmatisme berarti pernyataan atau temuan
dianggap benar apabila pernyataan atau temuan tersebut bermanfaat bagi
kemaslahatan orang banyak.
2
mahasiswa wajib membawa alat perekam/pemutar dan hasil wawancara. Sedangkan
mahasiswa yang menggunakan data sekunder wajib membawa data mentahnya,
sebagai contoh mahasiswa yang menggunakan data dari laporan keuangan maka
mahasiswa awjib membawa fotokopi laporan keuangan terkait dengan data yang
diinput dalam pengolahan.
3
BAB II
TEKNIK PENULISAN
Teknik Penulisan merupakan faktor penting dalam membuat karya ilmiah yang
terstandar dan seragam.
3. Jarak Baris atau spasi dalam teks adalah 2 spasi. Jarak baris dalam kalimat judul,
sub judul, sub bab, judul tabel, judul gambar dan ringkasan/abstrak adalah 1 spasi.
4
4. Bilangan dan satuan
a. Bilangan diketik dengan angka kecuali pada awal kalimat, misalnya 100 kg
beras.
b. Bilangan desimal ditandai dengan koma, bukan dengan titik, misalnya berat
badan 45,5 kg.
c. Satuan dinyatakan dengan singkatan baku tanpa titik dibelakangnya, misalnya
cm, m, kg, ha
6. Alinea Baru,
Setiap memulai alinea baru, kata pertama diketik ke kanan masuk 5 ketukan.
Setiap bab dimulai pada halaman baru, diketik dengan huruf kapital tebal dan
diletakkan ditengah-tengah bagian atas. Sub bab diketik dengan huruf kecil tebal
kecuali pada huruf pertama pada setiap kata ditulis dengan huruf kapital.
C. Penomoran
1. Bagian awal karya ilmiah diberi nomor halaman dengan angka Romawi kecil
dan ditempatkan di tengah bagian bawah halaman.
2. Bagian utama dan akhir karya ilmiah diberi nomor halaman dengan
menggunakan angka Arab. Nomor halaman ditempatkan disebelah kanan atas,
kecuali kalau pada bab baru maka nomor halaman dihilangkan tetapi tetap masuk
dalam hitungan keseluruhan halaman.
3. Penomoran Bab dan Sub bab, dapat dipilih satu dari dua alternatif yang ada
dengan catatan penomoran tersebut harus konsisten hingga bab terakhir. Adapun
alternatif penomoran dapat dilakukan dengan menggunakan kombinasi huruf
angka atau digital.
5
Alternatif 1 Bab I ................
A. ...........
B. ...........
1. ...........
2. ...........
a. .........
b. .........
1) ......
2) ......
Bab II......... dst
D. Tabel
Tabel harus dimuat dalam 1 halaman dan tidak boleh dipisahkan dihalaman
berikutnya. Oleh karena itu tabel yang disajikan bersama dengan teks, jangan terlalu
kompleks. Apabila diperlukan maka posisi tabel diperkenankan diubah dari format
tulisan ”portrait” menjadi ”landscape”. Dalam keadaan tertentu, huruf dalam tabel
dapat diperkecil namun harus masih dapat dibaca. Tabel yang disajikan harus
merupakan tabel yang dibahas, bilamana tidak dibahas dalam teks tetapi dirasakan
perlu maka dicantumkan pada lampiran. Tabel yang melebihi HVS A4 dapat diatasi
dengan cara merekatkan kertas A4 lainnya dan kemudian dilipat.
Tabel diberi nomor urut dengan angka Arab, dan penulisan kata tabel diawali
dengan huruf kapital contoh: Tabel 1. Bilamana di tabel terdapat singkatan atau tanda
khusus, maka perlu disajikan keterangan di bawah tabel. Tabel yang dikutip dari
pustaka, juga dituliskan sumbernya yang berisi nama penulis dan tahun publikasi
dalam tanda kurung. Contoh tabel dapat dilihat pada Lampiran 1.
E. Gambar
Gambar meliputi grafik, diagram, foto ataupun peta. Gambar diberi nomor
urut dengan angka Arab dan penulisan kata gambar diawali dengan huruf kapital dan
diletakkan dibawah isi gambar Contoh: Gambar 1. Gambar yang dikutip dari pustaka,
juga dituliskan sumbernya yang berisi nama penulis dan tahun publikasi dalam tanda
kurung. Contoh gambar dapat dilihat pada Lampiran 2.
6
F. Rumus
Cara menulis rumus matematika diupayakan dalam satu baris dan diberi
nomor Arab didalam kurung pada setiap rumusannya. Dianjurkan penulisan rumus
menggunakan fasilitas ”equation editor” yang terdapat pada MS-Word. Apabila
rumus yang digunakan dalam keseluruhan naskah hanya ada 1 maka tidak perlu diberi
nomor. Penulisan rumus dimulai 8 ketukan dari batas kiri
Cth. 8 ketukan dari batas kiri
G. Bahasa
Bahasa yang dipakai adalah bahasa Indonesia ragam ilmiah dengan ciri-ciri sebagai
berikut:
1. Bahasa Indonesia yang digunakan adalah bahasa Indonesia ragam baku.
2. Penggunaan kalimat efektif yang bercirikan:
a. Bentuk gramatikal singkat namun memuat pesan yang cukup padat.
b. Menghindari bentuk yang berlebih
c. Adanya kesepadanan antara struktur gramatik dengan alur pikir.
3. Menghindari bentuk bahasa yang bermakna ambigu
4. Penggunaan kata dan istilah yang bermakna lugas dan menghindari pemakaian
kata dan istilah yang bermakna kias.
5. Menghindari penonjolan persona dengan tujuan untuk menjaga objektifitas
tulisan.
6. Adanya keselarasan dan keruntutan antar proposisi dan antar alinea
H. Tatacara Pengutipan
Kutipan pustaka disajikan dalam teks (textnote) dengan mengikuti kaidah
penulisan nama dan tahun penelitian, dimana nama penulis yang ditulis adalah hanya
nama keluarga. Kutipan yang bersumber dari jurnal tidak perlu mencantumkan
halaman, sedangkan kutipan dari buku teks harus dicantumkan halaman. Variasi dari
pengutipan adalah sebagai berikut:
7
3. Nama penulis pada bagian akhir kalimat
Contoh: Pembayaran deviden ini juga memberikan implikasi mengenai keyakinan
pihak manajemen bahwa pendapatan yang diperoleh dimasa yang akan
datang akan cukup untuk mempertahankan kebijakan pembayaran
deviden yang telah dilakukan (Megginson, 1997, p.100).
(kutipan buku teks)
4. Penulis 2 orang
Jika penulis terdiri dari 2 orang, maka kedua-duanya harus dicantumkan.
Contoh: Miller dan Rock (1985) menyatakan bahwa dengan terdapatnya
information assymetric antara pihak manajemen dengan investor luar,
......
b. Jika nama penulis tidak masuk dalam uraian, maka antara sumber-sumber
dipasang tanda titik koma.
Contoh: ..... untuk meneliti faktor lain yang berpengaruh terhadap harga
saham antara lain adalah set kesempatan investasi (Miller dan
Modigliani, 1961; Myers, 1977; Lang dan Litzenberger, 1989;
Howe, He dan Kao, 1992; serta Kaestner dan Liu, 1998)
8
Cth: kepercayaan bahwa fungsi sesuai dengan hukum membuat ilmu pengetahuan
menjadi niscaya (Wiener, 1967, 262-263)
9. Pengutipan Langsung
a. Pengutipan langsung kurang dari 5 baris, langsung dimasukkan dalam kalimat
dan diberikan lambang double quotations. Penulisan kutipan langsung dalam
bahasa Inggris/non-bahasa Indonesia menggunakan huruf italics dengan jarak
spasi 2.
Contoh: Menurut Megginson (2000)”The CAPM establishes direct link
between required return on debt and equity and betas of these securities”.
b. Pengutipan langsung yang lebih atau sama dengan 5 baris, dilakukan dengan
membuat paragrapah baru yang dimulai dari 8 ketukan dari batas kiri.
Penulisan kutipan langsung dalam bahasa Inggris/non-bahasa Indonesia
menggunakan huruf italics dengan jarak spasi 1.
Contoh: Barret (2000) menjelaskan seni moderen sebagai
8 ketukan dari batas kiri
When mankind no longer lives spontaneously turned toward God
or the supersensible world –when, to echo the words of Yeats.
The Ladder is gone by which we would climb to a higher
reality—the artist too must stand face to face with a flat and
inexplicable world.
I. Komposisi Skripsi
Komposisi skripsi terdiri dari:
Bagian Persentase
Bab I Pendahuluan + 15
Bab II Telaah Pustaka + 20
Bab III Metode Penelitian + 20
Bab IV Hasil Penelitian + 20
Bab V Pembahasan Hasil Penelitian + 20
Bab VI Konklusi, Implikasi dan Rekomendasi + 5
Komposisi ini untuk Skripsi dengan pendekatan kualitatif maka bab 2 telaah
pustaka dihilangkan dan bab IV-bab V digabung dengan persentase 60.
9
BAB III
STRUKTUR KARYA ILMIAH
4 cm 5 cm (untuk
label
perpustakaan)
2. Halaman Judul
Halaman judul karya ilmiah berisi tulisan yang sama dengan halaman sampul,
namun dicetak di atas kertas HVS A4 putih.
10
3. Halaman Pengesahan
Halaman pengesahan dibagi menjadi 2 bentuk, yaitu:
a. Halaman pengesahan sebelum maju ujian mempertahankan karya ilmiah
Halaman ini berisi tulisan Skripsi dengan huruf kapital tebal. Dibawahnya
disajikan judul karya ilmiah dengan huruf Times New Roman ukuran 13,
kapital tebal. Diikuti dengan nama penulis dengan huruf tebal, dan nomor
pokok mahasiswa. Selanjutnya ditulis kalimat ”telah disetujui dan diterima
untuk diajukan ke Tim Penguji”. Selanjutnya menyetujui tim pembimbing,
dan terakhir mengetahui ketua jurusan/program studi.
Contoh halaman pengesahan sebelum maju ujian mempertahankan karya
ilmiah dapat dilihat pada lampiran 4.
11
6. Halaman Persembahan
Halaman ini BUKAN merupakan halaman wajib, namun mahasiswa diberikan
kesempatan untuk mendedikasikan karya ilmiahnya ini untuk orang tua dan atau
keluarga dan atau pihak lain yang sangat berarti dan memberi warna pada
kehidupan penulis. Khusus pada halaman ini penulis diberikan kebebasan pula
untuk mencantumkan motto hidup atau kutipan peribahasa yang bermakna
baginya. Halaman ini wajib menggunakan huruf latin dan tulisan tidak
mengandung unsur SARA yang negatif. Halaman ini tidak diatur format
penulisannya, maksimum 1 halaman.
Contoh halaman persembahan dapat dilihat pada lampiran 8
12
12. Halaman Daftar Lambang & Singkatan
Halaman ini diberi judul daftar lambang dan singkatan yang ditulis dengan huruf
kapital tebal. Halaman ini memuat semua lambang dan singkatan yang tercantum
dalam naskah skripsi.
13. Abstract
Abstract merupakan terjemahan intisari yang ditulis dalam Bahasa Inggris yang
berisikan minimum 3 hal yakni tujuan penelitian, metode dan hasil dari penelitian.
Halaman ini diberi judul abstract yang ditulis dengan huruf kapital tebal. Abstract
diketik dengan spasi 1 dan pada bagian akhir dicantumkan keywords dalam
penelitian tersebut. Abstract maksimum terdiri dari 300 kata atau 1 halaman.
Keywords biasanya merujuk pada teori atau variabel yang diteliti dengan jumlah
antara 3-5.
Contoh abstract dapat dilihat pada lampiran 15.
14. Intisari
Intisari ditulis dalam Bahasa Indonesia yang berisikan minimum 3 hal yakni
tujuan penelitian, metode dan hasil dari penelitian. Halaman ini diberi judul
intisari yang ditulis dengan huruf kapital tebal. Intisari diketik dengan spasi 1 dan
pada bagian akhir dicantumkan kata kunci dalam penelitian tersebut. Intisari
maksimum terdiri dari 300 kata atau 1 halaman.Kata kunci biasanya merujuk pada
teori atau variabel yang diteliti dengan jumlah antara 3-5
Contoh intisari dapat dilihat pada lampiran 14.
13
c. Kesenjangan antara temuan empiris dengan temuan empiris lainnya
(research gap), dan
d. Kesenjangan antara teori (theory gap)
2) Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah dimulai dengan proses telaah terhadap
berbagai permasalahan pada fokus bidang amatan. Hal ini dapat dilakukan
dengan mencari dan menunjukkan beberapa bukti empiris (temuan hasil
penelitian) dan atau fakta sesuai latar belakang masalah. Berbagai masalah
yang teridentifikasi mencerminkan bahwa isu penelitian yang akan diteliti
mempunyai dasar empiris yang cukup kuat. Selanjutnya penelitian akan
lebih difokuskan kepada masalah utama yang sesuai dengan fokus bidang
amatan. Masalah harus diidentifikasikan secara jelas dengan
memperhatikan akar permasalahan (the root problem) dan tidak hanya
mencari gejala-gejala (symptoms) yang mendasari permasalahan.
3) Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah maka diketahui beberapa
permasahalan yang terajdi mengenai suatu fenomena teoritis dan atau
fakta. Pembatasan masalah akan membatasi permasalahan yang akan
diteliti sesuai dengan bidang fokus amatan penelitian. Hal ini
dimaksudkan tidak untuk menyederhanakan penelitian namun menguatkan
penelitian pada fokus bidang amatan tertentu.
4) Perumusan Masalah
Memuat mengenai pernyataan permasalahan yang akan diteliti dan
dapat diteliti (researchable) sesuai dengan fokus bidang amatan.
Perumusan masalah tidak harus selalu menggunakan kalimat tanya namun
dapat berupa pernyataan yang mencerminkan masalah penelitian.
Perumusan masalah juga tidak selalu mencerminkan jumlah hipotesis
dalam penelitian, namun seharusnya permasalahan pada fokus bidang
amatan. Perumusan masalah yang baik seharusnya:
a). Memiliki nilai penelitian: nilai keaslian dan atau kejelasan acuan,
sesuai dengan tujuan penelitian, merupakan hal yang penting dan patut
diteliti, dan terdapat kemungkinan untuk pembuktian secara empiris.
b). Dapat dilaksanakan karena didukung oleh data empiris.
14
atau perkembangan ilmu yang disesuaikan dengan fokus bidang amatan,
dan selanjutnya meluas pada keilmuan secara umum. Manfaat praktis
mencerminkan manfaat hasil penelitian bagi para pengguna yang dalam
hal ini misalnya praktisi (manajer, pemegang saham dan lainnya) dan
pemerintah sebagai regulator.
6) Pengorganisasian Penulisan
Bagian ini memuat mengenai alur penulisan atau urutan penulisan,
dimulai dari latar belakang sampai dengan bagian penutup dari isi karya
ilmiah. Bagian ini untuk memudahkan pembaca mengetahui urutan
penulisan penelitian.
15
kepada teori, konsep, dan atau penelitian sebelumnya, maka cukup
disajikan hipotesis untuk kondisi mencukupi saja.
Guna memudahkan pemahaman pembaca maka peneliti dapat
menyajikan pula gambar yang mencerminkan variabel yang akan diujikan
sesuai dengan hipotesis termasuk didalamnya arah, hubungan atau
pengaruh antar variabel.
2) Bagan Alur Berpikir
Bagai mahasiswa S1 maka bagan alur mencerminkan penjelasan
berupa bagan mulai dari latar belakang, permasalahan, sampai dengan
hipotesis penelitian. Bagian ini digunakan untuk memudahkan mengetahui
alur pemikiran peneliti.
3) Hipotesis
Bagian hipotesis ini merupakan cuplikan dari hipotesis pada bagian
telaah pustaka dan pengembangan hipotesis. Bagian ini digunakan untk
memudahkan bagi pembaca mengetahui hipotesis yang diuji oleh
penelitian ini.
16
d. Bab IV Hasil Penelitian
Hasil penelitian dapat disajikan dalam bentuk daftar (tabel), grafik,
foto, atau bentuk lain yang ditempatkan berdekatan dengan pembahasan agar
memudahkan pembaca mengikuti uraian. Pada alinea pertama bab ini
sebaiknya dikemukakan bahwa hasil penelitian dapat dijumpai pada daftar dan
gambar yang disebutkan nomornya pada alinea pertama tersebut. Narasi
didalam hasil penelitian memuat uraian makna apa yang ada dalam tabel
maupun gambar. Hasil penelitian dalam bentuk tabel dan gambar bukan
dibahas tetapi dibunyikan maknanya saja.
17
mainstream. Salah satu format yang dapat digunakan mahasiswa sebagai acuan
disajikan dibawah ini.
a. Bab I Pendahuluan
1). Latar Belakang,
Pada bagian ini berisi pernyataan mengenai penelitian yang diamati oleh
penulis (pertanyaan-pertanyaan yang melatarbelakangi dilakukannya
penelitian ini), serta alasan yang membenarkan (justification) bahwa
penelitian ini penting dan perlu dilakukan. Pada latar belakang ini juga
dijelaskan aspek situasional yang akan diteliti (definitions), mengingat
penelitian non-mainstream sangat memperhatikan faktor konstektual.
2). Tujuan dan Manfaat Penelitian,
Pada bagian ini berisi kontribusi utama berupa tujuan dan manfaat
penelitian. Kata kunci pada Research question di penelitian
nonmainstream lazimnya adalah: menemukan (Discover) untuk grounded
theory; menjelaskan atau mencari pemahaman (explain or seek to
understand) untuk ethnography; menggambarkan pengalaman (describe
the experience) untuk phenomenology, dan menggali suatu proses (explore
a process) untuk studi kasus/case study.
3). Fokus dan Keterbatasan, pada bagian ini berisi Fokus (Delimitations)
dan keterbatasan (Limitations) dari penelitian ini. Fokus menunjukkan inti
yang merupakan bagian penting penelitian yang diteliti (dalam bahasa
penelitian mainstream disebut pembatasan masalah), sedangkan
keterbatasan menunjukkan pada potensi kelemahan utama yang ada dalam
penelitian (dalam bahasa penelitian mainstream disebut keterbatasan
penelitian).
4). Paradigma
Bab ini berisi deskripsi kritis tentang cara pandang atau pola yang akan
digunakan sebagai acuan analisis dalam penelitian ini. Pada bagian ini
secara ringkas harus alasan penggunaan paradigma tersebut. Sub-bab ini
perlu disajikan untuk level strata 1.
18
tahapan dalam pengumpulan data dan menyeleksi serta menghubungkan
katagori-katagori informasi (Strauss dan Corbin, 1990). Phenomenological
studies didefinisikan sebagai penelitian yang berfokus kepada suatu
pengalaman manusia yang diteliti dengan deskripsi detail dari sekelompok
individu yang diteliti.. Sedangkan case study didefinisikan sebagai
aktivitas dimana penelitian ini mengeksplorasi satu entitas atau satu kasus
yang dibatasi oleh waktu dan aktivitas, dan mengumpulkan informasi yang
dibutuhkan dengan berbagai prosedur pengumpulan data selama periode
waktu tertentu (Merriam 1988 dalam Creswell, 1994).
19
b). Axial coding yaitu Prosedur yang menempatkan data yang sudah ada
pada suatu kategori baru dengan membuat suatu hubungan antar
kategori yang sudah ada. Perbedaannya dengan open coding, pada
open coding masih banyak katagori yang diidentifikasi, sedangkan
axial mulai mengelompokannya dengan membuat spesifikasi pada
katagori.
c). Selective Coding yaitu Proses pemilihan kategori utama yang
berhubungan dengan kategori yang sudah ada, melakukan validasi
terhadap hubungan tersebut, dan menentukan kategori yang
membutuhkan penjelasan dan pengembangan lebih lanjut. Bila axial
coding mengelompokkan dengan membuat spesifikasi pada katagori,
maka pada selective coding peneliti mulai menghubungkan antar
katagori.
20
2) Ruang Lingkup Masalah
Menjelaskan cakupan kerja praktik yang akan dilakukan pada obyek
yang dipilih. Ruang lingkup dari kerja praktik disesuaikan dengan
peminatan yang diambil oleh mahasiswa.
3) Tujuan dan Manfaat
Pada bagian ini disebutkan secara spesifik tujuan dan manfaat yang
ingin dicapai.
4) Pengorganisasian Penulisan
Bagian ini akan menggambarkan keseluruhan laporan praktik kerja
lapangan yang telah dilakukan.
c. Bab III Gambaran Objek Badan Usaha (Judul Bisa ditulis dengan nama
badan usaha)
Bab ini berisi gambaran umum obyek studi, meliputi sejarah singkat, bidang
usaha, struktur organisasi, dan data/informasi yang relevan dengan kerja
praktik yang dilakukan Selain itu, bab ini juga menguraikan langkah-langkah
yang harus dilakukan dalam proses kerja praktik tersebut.
2. Desain
21
Rancangan merupakan kegiatan manusia untuk menuangkan ide atau
gagasan dengan segala kreativitasnya untuk diwujudkan menjadi kenyataan.
Pembuatan rancangan didasarkan pada dua hal pokok, yaitu pengalaman empiris
yang memberi gambaran tentang keadaan dunia nyata yang tidak sesuai dengan
keadaan yang diinginkan dan penguasaan pengetahuan teoretis yang mengilhami
sebuah rancangan yang diperkirakan akan memberikan manfaat berupa perubahan
dan pembaruan terhadap keadaan nyata yang ada. Rancangan dapat mengambil
dua bentuk pokok, yaitu merancang sesuatu yang sebelumnya tidak ada,
selanjutnya disebut dengan istilah rancangan (desain), dan memperbarui
rancangan yang sudah ada agar lebih baik, selanjutnya disebut dengan istilah
rancang ulang (redesain).
Skripsi berbasis rancangan diawali dengan membuat rerangka rancangan
yang mempersoalkan tiga hal penting sebagai langkah awalnya, yaitu topik atau
pokok bahasan, konsep-teori yang akan menjadi dasar perancangan, dan obyek
yang akan dijadikan target perancangan. Selanjutnya, penulis mengembangkan
alur berpikir menyeluruh yang akan dituangkan dalam rerangka rancangan yang
akan menjadi dasar penulisan skripsinya. Walaupun skripsi berbasis rancangan
belum mencapai tahap implementasi, namun obyektivitasnya sebagai sebuah
karya tulis ilmiah tetap harus dipertahankan. Jadi, setelah rancangan selesai, maka
rancangan tersebut harus diverifikasi atau diuji. Pengujian bisa dilakukan dengan
berbagai cara sesuai dengan kebutuhan. Sebagai contoh, sebuah rancangan iklan
bisa diuji melalui penyebaran kuesioner kepada responden yang menjadi target
iklan tersebut dan bisa dilengkapi dengan pendapat yang diberikan oleh perancang
iklan pada biro iklan tertentu. Sebuah rancangan sistem kompensasi misalnya,
dapat diuji dengan cara melakukan presentasi dalam forum rapat yang dihadiri
para pejabat yang berwenang (dilampiri notulensi rapat) untuk mendapatkan
masukan berupa persetujuan atau koreksi terhadap rancangan yang diusulkan.
Apabila ada koreksi, penulis mempertimbangkan secara seksama untuk membuat
revisinya. Semua bukti otentik yang diperoleh penulis dalam melakukan
verifikasi, seperti daftar hadir peserta rapat dan notulen rapat, harus dilampirkan
dalam skripsi.
a. Bab I Pendahuluan
1). Latar Belakang
Latar belakang skripsi berbasis rancangan berisi alasan perlunya dilakukan
rancangan, dalam arti memang ada kebutuhan terhadap sebuah rancangan
oleh obyek studi. Pengungkapan kebutuhan tersebut hendaknya didukung
oleh fakta yang relevan, bias berupa hasil diskusi dengan pihak berwenang
dari obyek studi dan atau berupa data.
2). Identifikasi Masalah
Masalah obyek yang dimaksud di sini adalah kebutuhan dari obyek studi
terhadap sebuah rancangan. Kebutuhan ini bisa bersifat menyeluruh atau
parsial.
3). Ruang Lingkup Masalah
22
Mengingat kebutuhan dari obyek studi terhadap rancangan bisa bersifat
menyeluruh atau parsial, maka penulis harus menegaskan batasan-batasan
atau ruang lingkup rancangannya.
4). Perumusan Masalah
Masalah obyek adalah adanya kebutuhan terhadap sebuah rancangan
tertentu, tetapi obyek studi memiliki kendala sumberdaya untuk
melakukan pembuatan rancangannya sendiri. Dengan demikian, obyek
studi membuka diri untuk menerima tawaran dari pihak lain dalam
pembuatan rancangan yang dibutuhkannya.
5). Tujuan dan Manfaat Studi
Penulis mengemukakan hasil akhir yang ingin diraih dalam pembuatan
rancangan tersebut serta manfaatnya bagi obyek studi secara spesifik dan
eksplisit.
6). Pengorganisasian Penulisan
Penulisan skripsi berbasis rancangan diorganisasikan secara sistematis
dengan membagi tulisan ke dalam beberapa bab (jumlah bab tidak diatur
secara khusus, jadi disesuaikan dengan kebutuhan penulis) berikut uraian
ringkas setiap babnya, sehingga pembaca bisa mengikuti alur berpikir
penulis dengan mudah.
c. Bab III Gambaran Objek Badan Usaha (Judul Bisa ditulis dengan nama
badan usaha)
Bab ini berisi gambaran umum obyek studi, meliputi sejarah singkat, bidang
usaha, struktur organisasi, dan data/informasi yang relevan dengan pembuatan
rancangan. Selain itu, bab ini juga menguraikan langkah-langkah yang harus
dilakukan dalam proses pembuatan rancangan.
d. Bab IV Hasil Rancangan
Bab IV dari skripsi rancangan mengemukakan tentang pelaksanaan
pembuatan rancangan sesuai prosedur/langkah-langkah yang telah ditetapkan
pada bab III, hasil rancangan awal yang akan dipresentasikan dalam forum
rapat yang dihadiri oleh para pejabat yang berwenang, rancangan final (yang
sudah direvisi), dan pembahasannya.
23
3. Aplikasi
Aplikasi/implementasi adalah penerapan pengetahuan teoretis tertentu di
dunia nyata (dunia bisnis) dengan tujuan untuk memperoleh hasil yang lebih baik
daripada sebelumnya. Dalam praktiknya, aplikasi hampir sama dengan evaluasi,
karena data yang digunakan untuk diterapkan pengetahuan teoretis tertentu adalah
data masa lalu. Hal ini terpaksa dilakukan, dengan pertimbangan bahwa obyek
studi belum tentu bersedia mengaplikasi pengetahuan teoretis tersebut dalam
bisnisnya, atau kalaupun bersedia belum tentu diterapkan dalam waktu cepat,
sehingga hal ini bisa menghambat waktu penyelesaian studi peneliti.
Sama halnya dengan skripsi-skripsi nir-penelitian lainnya, pada skripsi
berbasis hasil aplikasi/implementasi juga diawali dengan membuat rerangka
aplikasi/implementasi dengan tetap mempersoalkan tiga hal pentingsebagai
langkah awalnya, yaitu topik atau pokok bahasan, konsep dan atau teori yang
akan dijadikan dasar aplikasi/implementasi, dan obyek studi yang akan dijadikan
sasaran aplikasi/implementasi. Selanjutnya, penulis mengembangkan alur berpikir
mnyeluruh yang akan dituangkan dalam rerangka aplikasi/implementasi yang
akan menjadi dasar penulisan skripsinya. Untuk menjamin obyektivitas skripsi
berbasis aplikasi/implementasi, penulis melakukan perbandingan keadaan obyek
studi antara sebelum dan sesudah diterapkannya pengetahuan teoretis tertentu.
Hasil penerapan pengetahuan teoretis ini tidak selalu sesuai dengan yang
diharapkan penulis, dalam arti hasil yang diperoleh tidak selalu lebih baik
daripada keadaan sebelumnya, tetapi penulis tetap harus melaporkannya
sebagaimana adanya dengan disertai penjelasan logis terhadap hasil yang
diperoleh tersebut.
a. Bab I Pendahuluan
1). Latar Belakang
Latar belakang skripsi berbasis aplikasi/implementasi berisi alasan
perlunya dilakukan aplikasi/implementasi, dalam arti memang ada
kebutuhan terhadap aplikasi/implementasi oleh obyek studi.
Pengungkapan kebutuhan tersebut hendaknya didukung oleh fakta yang
relevan, bias berupa hasil diskusi dengan pihak berwenang dari obyek
studi dan atau berupa data
2). Identifikasi Masalah
Masalah obyek yang dimaksud di sini adalah adanya kesenjangan antara
keadaan senyatanya dengan keadaan yang diharapkan oleh obyek studi,
sehingga perlu diterapkan pengetahuan teoretis tertentu yang diharapkan
bisa memberikan solusinya. Masalah yang dihadapi oleh obyek studi bias
bersifat menyeluruh atau parsial.
3). Ruang Lingkup Masalah
Mengingat masalah yang dihadapi oleh obyek studi bisa bersifat
menyeluruh atau parsial, maka penulis harus menegaskan batasan-batasan
atau ruang lingkup aplikasi/implementasinya.
24
4). Perumusan Masalah
Masalah obyek studi adalah kesenjangan antara antara keadaan yang
senyatanya dengan keadaan yang seharusnya, sehingga ada kebutuhan
terhadap aplikasi/ implementasi pengetahuan teoretis tertentu. Masalah
hendaknya dirumuskan secara eksplisit.
5). Tujuan dan Manfaat Studi
Di sini, penulis mengemukakan hasil akhir yang ingin diraih dari
melakukan penerapan pengetahuan tertentu serta manfaatnya bagi obyek
studi.
6). Pengorganisasian Penulisan
Penulisan skripsi berbasis aplikasi/implementasi diorganisasikan secara
sistematis dengan membagi tulisan ke dalam beberapa bab berikut uraian
ringkas setiap babnya, sehingga pembaca bias mengikuti alur berpikir
penulis dengan mudah.
c. Bab III Gambaran Objek Badan Usaha (Judul Bisa ditulis dengan nama
badan usaha)
Bab ini berisi gambaran umum obyek studi, meliputi sejarah singkat, bidang
usaha, struktur organisasi, dan data/informasi yang relevan dengan
aplikasi/implementasi yang akan dilakukan. Selain itu, bab ini juga
menguraikan metode/teknik atau cara yang akan
diaplikasikan/diimplementasikan secara operasional.
25
aplikasi/implementasi pengetahuan teoretis tersebut di waktu yang akan
datang dengan mengungkapkan kelebihan-kelebihannya bagi obyek studi.
26
a. Referensi Berupa Buku Teks
Contoh:
Brealey, R.A., dan S.C. Myers, 2003, Principles of Corporate Finance, 7th
edition, Mc Graw Hill.
Crutchley, C.E., M.R.H. Jensen., J.S. Jahera. Jr., dan J.E. Raymond, 1999,
Agency Problems and The Simultaneity Decision Making The Role of
Institusional Ownership, International Review Of Financial Analysis,
Vol 8: 2.
27
Prs, 2008, Satu Bedug Banyak Penabuh, Harian Kontan, 23 Fenruari 2008,
p.1 (Catatan: nama penulis di koran berupa inisial)
2. Daftar Lampiran
Lampiran dipakai untuk menempatkan data atau keterangan lain yang berfungsi
untuk melengkapi uraian yang telah disajikan dalam bagian utama Skripsi. Judul
Lampiran harus diberi nomor urut berupa angka Arab.
28