Anda di halaman 1dari 17

ANALISIS SILABUS PEMBELAJARAN FIKIH

DI MTS

DisusunUntuk Memenuhi Tugas

Mata Kuliah : Pembelajaran Fikih

DisusunOleh:

1. Desta Safitri (19300013)


2. Dipa Al Berich (19300016)
3. Nurin Indah Komala (19300039)
4. Nur Salim (19300040)
5. Safei (19300045)

Dosen Pengampu : Eva Riantika Diani. M.Pd

PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH

STIT TANGGAMUS 2021


KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT atas berkat, rahmat, dan karunia-
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah “Analisis Silabus Pembelajaran Fikih
di MTS” guna memenuhi tugas mata kuliah pembelajaran fikih.

Shalawat serta salam tidak lupa selalu kami haturkan untuk junjungan nabi agung kami,
yaitu Nabi Muhammad SAW yang telah menyampaikan petunjukan Allah SWT untuk kami
semua,yang merupakan sebuah pentunjuk yang paling benar yakni Syariah Agama Islam yang
sempurna dan merupakan satu-satunya karunia paling besar bagi seluruh alam semesta.Tak lupa
juga kami ucapkan terimakasih yang sebanyak-banyaknya kepada setiap pihak yang telah
mendukung serta membantu kami selama proses penyelesaian makalah. Kami menyadari bahwa
makalah ini masih jauh dari kesempurnaan dan kami telah berusaha semaksimal mungkin
dalam menyusun tugas makalah ini. Oleh sebab itu, kami sangat mengharapkan kritik,
saran dan nasehat yang baik demi perbaikan tugas makalah ini kedepannya.

Demikianlah yang dapat kami sampaikan, semoga makalah ni dapat berguna dan
bemanfaat untuk kita semua.

Gisting, 08 Oktober 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................. i
DAFTAR ISI ............................................................................................................................. ii
BAB I .........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN ......................................................................................................................1
A. Latar Belakang ................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah ............................................................................................................2
C. Tujuan Penulisan ..............................................................................................................2
BAB II ........................................................................................................................................3
PEMBAHASAN .........................................................................................................................3
A. Pengertian Silabus ..............................................................................................................3
B. Komponen dan Prinsip Pengembangan Silabus di MTS ......................................................4
C. Pengembangan Silabus di MTS ...........................................................................................6
D. Format Silabus Pembelajaran ..............................................................................................9
BAB III.....................................................................................................................................10
PENUTUP ................................................................................................................................10
A. Kesimpulan.......................................................................................................................10
B. Saran.................................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................................................11

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Mata pelajaran Fiqih dalam kurikulum Madrasah Tsanawiyah merupakan salah
satu mata pelajaran yang diarahkan untuk menyiapkan peserta didik untuk mengenal,
memahami, menghayati, dan mengamalkan hukum Islam, yang kemudian menjadi dasar
pandangan hidup (way of life) melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, latihan,
penggunaan pengalaman dan pembiasaan (Depag RI, 2005: 46).

Permendiknas No 16 Tahun 2007 tentang standar kualifikasi akademik dan


kompetensi guru telah menjelaskan bahwa ada empat kompetensi yang wajib
dikuasai oleh seorang guru yaitu kompetensi Kompetensi Profesional, Kompetensi
Pedagogik, Kompetensi Sosial dan Kompetensi Kepribadian. Pendidikan dan Pelatihan
merupakan salah satu lembaga pendidikan informal yang melatih dan membimbing para
guru agar dapat meningkatkan profesionlismenya khususnya dalam kompetensi
profesional dan kompetensi pedagogik.

Menyusun Silabus merupakan salah satu tugas pokok dan fungsi guru
dalam kompetensi pedagogik. Kemampuan seorang guru menyusun silabus merupakan
hal yang paling penting sebab pada Silabus termuat secara detail aktifitas-aktifitas
yang akan dilakukan oleh guru bersama siswa yang pada akhirnya akan
menggambarkan kepada tujuan pembelajaran sesuai tuntutan kurikulum untuk sebuah
mata pelajaran, disebabkan karena begitu pentingnya mata kuliah penyusunan silabus
ini bagi seorang guru untuk mengetahui kemampuan guru dalam menyusun silabus
maka dalam tulisan ini penulis akan menjabarkan hasil analisis penulis terhadap silabus
yang telah disusun oleh guru.

1
B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Silabus ?
2. Apa Komponen dan Prinsip Pengembangan Silabus di MTS ?
3. Apa Pengembangan Silabus di MTS ?
4. Apa Format Silabus Pembelajaran ?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk Mengetahui Pengertian Silabus
2. Untuk Mengetahui Komponen dan Prinsip Pengembangan Silabus di MTS
3. Untuk Mengetahui Pengembangan Silabus di MTS
4. Untuk Mengetahui Format Silabus Pembelajaran
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Silabus
Silabus adalah rancangan pembelajaran yang berisi rencana bahan ajar mata
pelajaran tertentu pada jenjang dan kelas tertentu, sebagai hasil dari seleksi,
pengelompokan, pengurutan dan penyajian materi kurikulum, yang dipertimbangkan
berdasarkan ciri dan kebutuhan daerah setempat. 1

Istilah silabus digunakan untuk menyebut suatu produk pengembangan


kurikulum berupa penjabaran lebih lanjut dari SK dan KD yang ingin dicapai, dan
materi pokok serta uraian materi yang perlu dipelajari peserta didik dalam rangka
mencapai SK dan KD. Seperti diketahui, dalam pengembangan kurikulum dan
pembelajaran, terlebih dahulu perlu ditentukan SK yang berisikan kebulatan
pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang ingin dicapai, materi yang harus dipelajari,
pengalaman belajar yang harus dilakukan, dan sistem evaluasi untuk mengetahui
pencapaian SK. 2

Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan/atau kelompok mata


pelajaran/tema tertentu yang mencakup SK, KD, materi pembelajaran, kegiatan
pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi, penilaian, alokasi waktu, dan sumber
belajar. Silabus bermanfaat sebagai pedoman dalam pengembangan pembelajaran lebih
lanjut, seperti pembuatan rencana pembelajaran, pengelolaan kegiatan pembelajaran,
dan
pengembangan sistem penilaian.
1
Abdul Majid, 2008, Perencanaan Pembelajaran, Penerbit : Remaja Rosda Karya, Bandung. hal 39
2
B. Suryosubroto, 2009. Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Penerbit : Rinneka Cipta, Jakarta. hal. 45
Silabus merupakan sumber pokok dalam penyusunan rencana pembelajaran, baik
rencana pembelajaran untuk satu SK maupun satu KD. Silabus juga bermanfaat sebagai
pedoman untuk merencanakan pengelolaan kegiatan. Demikian pula, silabus sangat
bermanfaat untuk mengembangkan sistem penilaian. Dalam pelaksanaan pembelajaran
berbasis kompetensi sistem penilaian selalu mengacu pada SK, KD, dan indikator yang
terdapat di dalam silabus.

B. Komponen dan Prinsip Pengembangan Silabus di MTS


1. Beberapa komponen yang harus ada dalam silabus adalah sebagai berikut. 3
a. Kompetensi Inti
Kompetensi Inti (KI) adalah tingkat kemampuan untuk mencapai Standar
Kompetensi Lulusan yang harus dimiliki peserta didik pada setiap tingkat kelas atau
program yang menjadi landasan Pengembangan Kompetensi Dasar. Kompetensi inti
merupakan terjemahan atau operasionalisasi SKL dalam bentuk kualitas yang harus
dimiliki oleh peserta didik yang dinyatakan telah menyelesaikan pendidikan
pada satuan pendidikan tertentu. Kompetensi Inti mencakup empat dimensi yang
mencerminkan yaitu;
1. sikap spiritual
2. sikap social
3. pengetahuan, dan
4. keterampilan.
b. Kompetensi Dasar
Kompetensi Dasar (KD) adalah kemampuan untuk mencapai Kompetensi Inti
yang harus diperoleh peserta didik melalui pembelajaran. Kompetensi dasar berisi
sejumlah kemampuan yang harus dikuasai peserta didik dalam mata
pelajaran
tertentu, sebagai rujukan penyusunan indikator kompetensi dalam suatu pelajaran.

3
Mulyasa, 2009, Implementasi KTSP, Penerbit : PT Remaja Rosda , Bandung hal. 147
Di dalam setiap rumusan Kompetensi Dasar, terdapat unsur kemampuan
berpikir yang dinyatakan dalam kata kerja dan materi. Kompetensi Dasar berisi
sikap, pengetahuan, dan ketrampilan yang bersumber pada kompetensi inti yang
harus dikuasai peserta didik.
c. Indikator Pencapaian Kompetensi
Indikator pencapaian kompetensi merupakan ukuran, karakteristik, ciri-
ciri, proses yang menggambarkan ketercapaian suatu Kompetensi Dasar. Indikator
dirumuskan dengan menggunakan kata kerja operasional yang dapat
diukur, misalnya: mengidentifikasi, menghitung, membedakan, menceritakan,
menyimpulkan, mempraktikkan, mendeskripsikan, dan mendemonstrasikan
d. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan pembelajaran dalam mengembangkan Silabus Kurikulu m
2013 dapat dilakukan dengan pendekatan saintifik. Selain itu juga melalui
berbagai model pembelajaran dan strateginya, disesuaikan dengan karakteristik mata
pelajaran dan kompetensi yang akan dicapai dalam pembelajaran tersebut.

2. Prinsip Pengembangan Silabus


Silabus dapat dikembangkan dengan memperhatikan prinsip-prinsip berikut.4
1. Ilmiah, Keseluruhan materi dan kegiatan yang menjadi muatan dalam
silabus harus benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara keilmuan.
2. Relevan, Cakupan, kedalaman, tingkat kesukaran dan urutan penyajian
materi dalam silabus sesuai dengan tingkat perkembangan fisik, intelektual,
sosial, emosional, dan spritual peserta didik.
3. Sistematis, Komponen-komponen silabus harus saling berhubungan
secara
fungsional dalam mencapai kompetensi.
4
https://www.amongguru.com/pengertian -silabus-fungsi-kompon en -dan-prinsip-
pengemban gannya/ Diakses pada tanggal 10 oktober 2021. 21.00
4. Konsisten, Silabus harus memperlihatkan adanya hubungan yang konsisten
(ajeg, taat asas) antara kompetensi dasar, indikator, materi pokok, pengalaman
belajar, sumber belajar, dan sistem penilaian.
5. Memadai, Cakupan indikator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber
belajar, dan sistem penilaian pada silabus cukup untuk menunjang pencapaian
kompetensi dasar.
6. Aktual dan Kontekstual, Cakupan indikator, materi pokok, pengalaman
belajar, sumber belajar, dan sistem penilaian dalam silabus memperhatikan
perkembangan ilmu, teknologi, dan seni mutakhir dalam kehidupan nyata, dan
peristiwa yang terjadi.
7. Fleksibel, Keseluruhan komponen silabus dapat mengakomodasi
keragaman peserta didik, pendidik, serta dinamika perubahan yang terjadi di
sekolah dan tuntutan masyarakat.
8. Menyeluruh, Komponen silabus mencakup keseluruhan ranah kompetensi,
yaitu kognitif, afektif, dan psikomotorik.

C. Pengembangan Silabus di MTS


Adapun langkah-langkah pengembangan silabus adalah sebagai berikut: 5
1. Mengkaji SK dan KD dalam Standar isi, yang perlu diperhatikan:
a. Urutan berdasarkan hierarki konsep disiplin ilmu dan/atau tingkat kesulitan
materi, serta tidak harus selalu sesuai dengan urutan yang ada di isi.
b. Keterkaitan antar SK dan KD dalam mata pelajaran.

5
Mansur Muslich,2007, KTSP (dasar pemahaman dan pengembangan), Jakarta: PT Bumi aksara hal. 25
2. Mengembangkan Materi Pembelajaran.
Prinsip yang perlu diperhatikan dalam pengembangan materi pembelajaran
meliputi prinsip relevansi, konsistensi, dan adekuasi (kecukupan). Relevansi artinya
keterkaitan, artinya materi pembelajaran hendaknya relevan atau ada kaitan atau ada
hubungannya dengan pencapaian standar kompetensi, kompetensi dasar dan
standar isi. Materi tidak boleh terlalu sedikit, dan tidak boleh terlalu banyak.
Jika terlalu sedikit akan kurang membantu mencapai standar kompetensi
dan kompetensi dasar. Sebaliknya, jika terlalu banyak akan membuang-buang waktu
dan tenaga yang tidak perlu untuk mempelajarinya.
Di samping itu, dalam pengembangan materi pembelajaran perlu juga
diperhatikan hal-hal berikut:
a. Potensi peserta didik
b. Relevansi dengan karakteristik daerah
c. Tingkat perkembangan fisik, intelektual, emosional, sosial, dan
spiritual peserta didik
d. Kebermanfaatan bagi peserta
didik e. Struktur keilmuan
f. Aktualitas, kedalaman, dan keluasan materi pembelajaran
g. Relevansi dengan kebutuhan peserta didik dan tuntutan
lingkungan h. Alokasi waktu

Agar seorang guru yang mengajar dapat mengevaluasi pembelajaran yang sesuai
dengan keadaan siswa, media, sarana dan prasarana serta lingkungan sekolah maka
seorang guru harus melakukan metode evaluasi pembelajaran yang bervariasi. Diklat
hanya salah satu wadah bagi seorang guru untuk memperoleh atau meningkatkan
wawasan dan pengetahuan yang dimilikinya khususnya wawasan dan pengetahuan yang
berkaitan dengan tugas pokok dan fungsinya yaitu mengajar, mendidik, melatih,
membimbing dan menilai pembelajaran.
Untuk meningkatkan wawasan dan pengetahuan tersebut tidaklah cukup
diperoleh hanya dari diklat saja tetapi guru hendaknya dapat menambah wawasan dan
pengetahuannya melalui sumber-sumber yang lain seperti memperbanyak referensi,
mengikuti seminar-seminar / lokakarya maupun yang sejenisnya.

Di zaman teknologi yang moderen saat ini sudah selayaknya seorang guru sudah
memiliki kemampuan untuk menggunakan media berbasis IT seperti kemampuan
menggunakan laptop, kemampuan menggunakan internet dan sejenisnya. Hal ini sangat
bermanfaat bagi seorang guru karena disamping untuk mempermudah guru dalam
menggali informasi yang beragam juga lebih meringankan tugas guru karena waktu yang
digunakan jauh lebih efektif dan efesien serta tujuan pembelajaran dapat lebih mencapai
hasil yang maksimal.
D. Format Silabus Pembelajaran
Sejatinya terdapat dua macam format silabus sebagaimana yang diberikan oleh
BSNP
yaitu model kolom atau matriks dan model uraian. 6

1. Model kolom

2. Model uraian
6
https://haloedukasi.com/silabus diakses pada tanggal 10 oktober 2021. 21.10
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Permendiknas No 16 Tahun 2007 tentang standar kualifikasi akademik dan
kompetensi guru telah menjelaskan bahwa ada empat kompetensi yang wajib
dikuasai oleh seorang guru yaitu kompetensi Kompetensi Profesional, Kompetensi
Pedagogik, Kompetensi Sosial dan Kompetensi Kepribadian. Materi fiqh adalah
bagian mata pelajaran PAI yang diarahkan untuk menyiapkan peserta didik agar
dapat mengenal, memahami, menghayati, dan mengamalkan hukum Islam, yang
kemudian menjadi dasar pandangan hidupnya (way of life) melalui kegiatan bimbingan,
pengajaran, latihan, serta penggunaan pengalaman. Pengembangan Kurikulum Mata
Pelajaran Fiqh dilakukan dengan memperhatikan pandangan sebagai berikut: holistik,
ntegrative, bertahap, mempertimbangakn emosi, dan pengayaan
Makalah ini adalah salah satu makalah yang wajib dikuasai oleh
mahasiswa konsentrasi pendidikan Islam. Meskipun makalah ini sebenarnya
terdapat pada mata kuliah yang cukup padat karena di dalam komponen silabus itu
sendiri termuat pembahasan tentang metode pembelajaran, media pembelajaran dan
penilaian pembelajaran, Otomatis mahasiswa yang mempelajari materi silabus ini harus
mampu memahami keseluruhan materi-materi sebagaimana yang telah penulis
kemukakan di
atas. Hal ini tentu merupakan tugas yang tidak ringan untuk dilakukan.

B. Saran
Dalam penyusunan makalah ini, penyusun sudah berusaha memaparkan dan
menjelaskan materi dengan semaksimal mungkin, tapi tidak menutup kemungkinan
adanya kekeliruan dalam penyusunannya, baik dari segi materi, maupun penyusunannya,
oleh karena itu penyusun mengharapakan sumbangsih pembaca untuk penyempurnaan
makalah selanjutnya, dan harapan bagi penyusun, semoga makalah ini dapat memberi
manfaat dalam proses evaluasi pendidikan.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.amongguru.com/pengert ian-silabus-fungsi-ko mponen-dan-


prinsip pengembangannya/
Diakses pada tanggal 10 oktober 2021. 21.00

https://haloedukasi.co m/silabus diakses pada tanggal 10 oktober 2021. 21.10

Abdul Majid, 2008, Perencanaan Pembelajaran, Penerbit : Remaja Rosda

Karya, Bandung. hal 39

B.Suryosubroto, 2009. Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Penerbit : Rinneka

Cipta, Jakarta. hal. 45

Mansur Muslich,2007, KTSP (dasar pemahaman dan pengembangan),

Jakarta: PT Bumi aksara hal. 25

Mulyasa, 2009, Implementasi KTSP, Penerbit : PT Remaja Rosda , Bandung hal. 147

Anda mungkin juga menyukai