Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

TEKHNIK PENGUMPULAN DATA


Di Susun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Metodologi Penelitian

Dosen Pengampu : Fikriansyah, M.Pd

Di Susun Oleh :
1. Alvy Aryda
2. Habibah
3. Maya Gita Nuraini
4. Retno Wulan Ningsih
5. Yasin Mustakim

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYATANGGAMUS
TAHUN 2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT atas berkat, rahmat,
dan karunia- Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah “Tekhnik
Pengumpulan Data” guna memenuhi tugas mata kuliah Metodologi Penelitian.

Shalawat serta salam tidak lupa selalu kami haturkan untuk junjungan
nabi agung kami, yaitu Nabi Muhammad SAW yang telah menyampaikan
petunjukan Allah SWT untuk kami semua,yang merupakan sebuah pentunjuk
yang paling benar yakni Syariah Agama Islam yang sempurna dan merupakan
satu-satunya karunia paling besar bagi seluruh alam semesta.Tak lupa juga kami
ucapkan terimakasih yang sebanyak-banyaknya kepada setiap pihak yang telah
mendukung serta membantu kami selama proses penyelesaian makalah. Kami
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan dan kami telah
berusaha semaksimal mungkin dalam menyusun tugas makalah ini. Oleh
sebab itu, kami sangat mengharapkan kritik, saran dan nasehat yang baik
demi perbaikan tugas makalah ini kedepannya.

Demikianlah yang dapat kami sampaikan, semoga makalah ni dapat


berguna dan bemanfaat untuk kita semua.

Gisting, 20 November 2021

Penulis

2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR..................................................................................2
DAFTAR ISI.................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang....................................................................................4
B. Rumusan Masalah...............................................................................4
C. Tujuan Penulisan................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Pengumpulan Data............................................................5
B. Macam-Macam Tekhnik Pengumpulan Data.....................................5
C. Jenis Tekhnik Pengumpulan Data......................................................6
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan.......................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA

3
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penelitian dapat diartikan sebagai suatu proses penyelidikan secara
sistematis yang ditujukan pada penyediaan  informasi untuk menyelesaikan
masalah. Metode pengumpulan data adalah teknik atau cara-cara yang dapat
digunakan oleh peneliti untuk pengumpulan data. Teknik dalam menunjuk
suatu kata yang abstrak dan tidak diwujudkan dalam benda, tetapi hanya dapat
dilihat penggunaannya melalui: angket, wawancara, pengamatan, ujian (tes),
dokumentasi, dan lain-lain.
Dalam penelitian ilmiah, agar data yang kita kumpulkan menjadi valid,
maka kita harus mengetahui bagaimana cara-cara pengumpulan data dalam
penelitian itu, sehingga data yang kita peroleh dapat menjadi pendukung
terhadap kebenaran suatu konsep tertentu. Dan dalam kegiatan penelitian,
keberadaan instrumen penelitian merupakan bagian yang sangat integral dan
termasuk dalam komponen metodologi penelitian karena instrumen penelitian
merupakan alat yang digunakan untuk mengumpulkan, memeriksa,
menyelidiki suatu masalah yang sedang diteliti.
Menyusun instrumen merupakan suatu proses dalam penyusunan alat
evaluasi karena dengan mengevaluasi kita akan memperoleh data tentang objek
yang diteliti.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian pengumpulan data?
2. Apa saja macam-macam teknik pengumpulan data?
3. Apa saja jenis teknik pengumpulan data?              

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian pengumpulan data.
2. Untuk mengetahui macam-macamteknik pengumpulan data.
3. Untuk mengetahui jenis teknik pengumpulan data.

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Pengumpulan Data


Data adalah unit informasi yang direkam media yang dapat dibedakan
dengan data lain, dapat dianalisis dan relevan dengan program tertentu.
Pengumpulan data adalah prosedur yang sistematik dan standar untuk
memperoleh data yang diperlukan.1
Metode pengumpulan data ialah teknik atau cara-cara yang dapat
digunakan oleh peneliti untuk pengumpulan data. Metode (cara atau teknik)
menunjuk suatu kata yang abstrak dan tidak diwujudkan dalam benda, tetapi
hanya dapat dilihat penggunaannya melalui: angket, wawancara, pengamatan,
ujian (tes), dokumentasi dan lainya. Peneliti dapat menggunakan salah satu
atau gabungan tergantung dari masalah yang dihadapi. Instrumen pengumpulan
data adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam
kegiatannya mengumpulkan agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan
dipermudah olehnya. Instrumen yang diartikan sebagai alat bantu: angket
(questionnaire), daftar cocok (checklist), skala (scala), pedoman wawancara
(interview guide atau interview schedule), lembar pengamatan atau panduan
pengamatan (observation sheet atau observation schedule), soal ujian (soal
tes).2

B. Macam-Macam Teknik Pengumpulan Data


Dalam penelitian, teknik pengumpulan data adalah sebagai berikut :
1. Teknik Pengumpulan Data Primer
Teknik pengumpulan data primer adalah pengumpulan data yang dilakukan
secara langsung pada lokasi penelitian. Pengumpulan data primer dilakukan
dengan instrument sebagai berikut :
1
repo.iain-tulungagung.ac.id/126/4/BAB III.pdf. diakses 15/07/2017, pukul
13.30.

2
suci_k.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/45793/teknik-pengumpulan-
data.pdf. diakses 15/07/2017, pukul 13.32.

5
a. Wawancara mendalam yaitu dengan cara memberikan pertanyaan
langsung kepada sejumlah pihak terkait yang didasarkan pada
percakapan intensif dengan suatu tujuan untuk memperoleh informasi
yang dibutuhkan. Metode wawancara ditujukan untuk informan
penelitian yang telah ditetapkan.
b. Observasi adalah kegiatan mengamati secara langsung objek penelitian
dengan mencatat gejala- gejala yang ditemukan dilapangan untuk
melengkapi data- data yang diperlukan sebagai acuan yang berkenaan
dengan topik penelitian.
2. Teknik Pengumpulan Data Sekunder
Teknik pengumpulan data sekunder adalah teknik pengumpulan data yang
dilakukan melalui studi bahan- bahan kepustakaan yang perlu untuk
mendukung data primer. Pengumpulan data sekunder dilakukan dengan
instrumen sebagai berikut :
a. Studi Kepustakaan yaitu pengumpulan data yang diperoleh dari buku-
buku, karya ilmiah, pendapat para ahli yang memiliki relevansi dengan
masalah yang diteliti.
b. Studi Dokumentasi yaitu pengumpulan data yang diperoleh dengan
menggunakan catatan- catatan tertulis yang ada dilokasi penelitian serta
sumber- sumber lain yang menyangkut masalah yang diteliti dengan
instansi terkait.3

C. Jenis Teknik Pengumpulan Data


Berikut ini pasangan metode dan instrumen pengumpulan data :

Jenis Metode Jenis Instrumen


Angket Angket, Check list (daftar cocok), Skala
(questionnaire) (scale), Inventori (inventory)

3
epository.upi.edu/11252/6/S_PSR_0900170_Chapter3.pdf. diakses 15/07/2017,
pukul 13.33.

6
Wawancara Pedoman Wawancara (interview guide),
(interview) Check List (daftar cocok

Pengamatan Lembar pengamatan (observation sheet),


(Observasi) Panduan pengamatan, Panduan observasi
(observation schedule), Daftar cocok
Tes Soal tes, inventori
Dokumentasi Check list (daftar cocok),4

a. Angket
Angket (self-administered questionnaire) adalah teknik pengumpulan data
dengan menyerahkan atau mengirimkan daftar pertanyaan untuk diisi
sendiri oleh responden. Keuntungan teknik angket adalah :
a. Angket dapat menjangkau sampel dalam jumlah besar karena dapat di
kirimkan melalui pos.
b. Biaya yang diperlukan untuk membuat angket relative murah.
c. Angket tidak terlalu mengganggu responden karena pengisiannya
ditentukan oleh responden sendiri sesuai dengan kesediaan waktunya.

Kerugian teknik angket adalah:


a. Jika angket dikirimkan melalui pos, maka presentasi yang dikembalikan
relative rendah.
b. Angket tidak dapat digunakan untuk responden yang kurang bisa
membaca dan menulis.5 Macam kuesioner berdasarkan atas cara
menyusun pertanyaan.
1. Pertanyaan terbuka (opened and items)
Adalah suatu kuesioner dimana pertanyaan-pertanyaan yang
dituliskan tidak disediakan jawaban pilihan sehingga respoden dapat

Muhammad Idrus, Metode Penelitian Ilmu Social , (Jogjakarta: PT Gelora


4

Aksara Pratama,2014), hlm. 99.


5
Irawan Soehartono, Metode Penelitian Sosial, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 1995), hlm. 65.

7
bebas/terbuka luas untuk menjawabnya sesuai dengan pendapat
pandangan dan pengetahuannya.
Contoh: Bagaimana pendapat saudara tentang peredaran narkoba.
2. Pertanyaan tertutup (closed end items)
Adalah suatu kusioner dimana pertanyaan-pertanyaan yang
dituliskan telah disediakan jawaban pilihan, sehingga responden
tinggal memilih salah satu dari jawaban yang telah disediakan.
Contoh: (Pilih salah satu dari jawaban yang tersedia dengan
memberikan tanda v didalam kurung)
Untuk mencegah beredarnya narkoba dimasyarakat :
(    ) : pengedar dijatuhi hukuman mati
(    ) : pengedar dan pemakai dijatuhi hukuman seumur hidup
Dalam menyusun jawaban dalam kuesioner dengan pertanyaan
tertutup ada beberapa alternative :
1. Force coice: pilihan dengan 2 alternatif
Contoh :  jawaban  (   ) ya      atau (   ) setuju (   ) tidak atau  (   )
tidak setuju.
2. Multiple choice: pilihan dengan lebih dari 2 alternatif.
Contoh :  jawaban (   ) ya (   ) tidak (   ) tidak berpendapat.6
b. Wawancara
Wawancara (interview) adalah pengumpulan data dengan mengajukan
pertanyaan secara langsung oleh pewawancara (pengumpul data) kepada
responden, dan jawaban-jawaban responden dicatat atau direkam dengan
alat perekam (tape recorder). Teknik wawancara dapat digunakan pada
responden yang buta huruf atau tidak terbiasa membaca dan menulis,
termasuk anak-anak,. Wawancara juga dapat dilakukan dengan telepon.
Keuntungan wawancara adalah:
1. Wawancara dapat digunakan pada responden yang tidak bisa membeca
dan menulis.
6
Sukandarrumidi, Metodologi Penelitian, (Yogyakarta: Gajah Mada University
Press, 2012), hlm. 78-80.

8
2. Jika ada pertanyaan yang belum dipahami, pewawancara dapat segera
menjelaskannya.
3. Wawancara dapat mengecek kebenaran jawaban responden dengan
mengajukan pertanyaan pembanding, atau dengan melihat wajah atau
gerak-geri responden.

Kerugian wawancara adalah:


1. Wawancara memerlukan biatya yang sangat besar untuk perjalanan dan
uang harian pengumpulan data.
2. Wawancara hanya dapat menjangkau jumlah responden yang lebih kecil.
3. Kehadiran pewawancara mungkin mengganggu responden.

Daftar pertanyaan untuk wawancara ini disebut sebagai interview


schedule. Sedangkan catatan garis besar tentang pokok-pokok yang akan
ditanyakan diebut sebagai pedoman wawancara (interview guide).7
Berdasarkan tersediannya interview guide dan jumlah interview
dikenal:
a. Interview Terpimpin
Dikenal pula sebagai guided interview/ controlled interview/ structured
interview, dimana interviewer:
1. Mempergunakan pedoman yang telah disiapkan dalam rangka tanya
jawab dengan suatu hipotesis yang akan dibuktikan kebenarannya
2. Mengumpulkan data melalui Tanya jawab
3. Mempunyai data yang relevan dengan maksud penyelidikan yang
telah dipersiapkan dengan matang.
b. Interview tak terpimpin
Dikenal pula sebagai unguided interview/non detective interview dimana
proses interview tidak dikendalikan oleh satu pedoman yang telah
disiapkan oleh interviewer sehingga akan berubah menjadi semacam
pembicaraan bebas (free talk).

7
Irawan, Op.Cit., hlm. 67-68.

9
c. Interview bebas terpimpin
Merupakan kombinasi antara interview terpimpin dan interview tak
terpimpin.
d. Interview pribadi dan interview kelompok
Jenis interview ini didasarkan atas banyaknya interviewee. Interview
pribadi berwawancara dengan satu orang interviewee. Interview
kelompok berwawancara dengan lebih dari satu interviwee. Interview
kelompok tidak berfungsi bila ada seorang dari interviewee mengangkat
dirinya sebagai pembicara.
c. Observasi
Secara luas, observasi atau pengamatan berarti setiap kegiatan untuk
melakukan pengukuran. Akan tetapi, observasi atau pengamatan di sini
diartikan lebih sempit, yaitu pengamatan dengan menggunakan indera
penglihatan yang berarti tidak mengejukan pertanyaan-pertanyaan.

Keuntungan observasi adalah:


a. Data yangdiperoleh adalah data yang segar dalam arti data yang
dikumpulkan diperoleh dari subjek pada saat terjadinya tingkah laku.
b. Keabsahan alat ukur dapat diketahui secara langsung.

Kerugian observasi adalah:


a. Untuk memperoleh data yang diharapkan, maka pengamat harus
menunggu dan mengamati sampai tingkah laku yang diharapkan terjadi.
b. Beberapa tingkah laku, seperti tingkah laku criminal atau yang bersifat
pribadi, sukar atau tidak mungkin diamati bahkan bisa membahayakan
jika diamati.8

Didalam pemilihan jenis teknik observasi mana yang paling tepat,


harus mempertimbangkan keadaan dan masalah yang terlibat didalamnya.
Jenis tersebut adalah:

8
Irawan, Op.Cit., hlm. 69

10
a. Observasi partisipan
Dalam hal ini observer terlibat langsung dan ikut serta dalam kegiatan-
kegiatan yang dilakukan oleh subyek yang diamati. Pelaku peneliti
seolah-olah merupakan bagian dari mereka.
Contoh: Penelitian tentang Kuliah Kerja Nyata (KKN), tanggapan
masyarakat dan pendapat mahasiswa.
b. Observasi nonpartisipan
Dalam hal ini peneliti berada diluar subyek yang diamati dan tidak ikut
dalam kegiatan-kegiatan yang mereka lakukan. Dengan demikian peneliti
akan lebih leluasa mengamati kemunculan tingkah laku yang terjadi.
Contoh: Penelitian tentang Evakuasi korban tanah longsor di Samigaluh,
Yogyakarta.
c. Observasi sistematik (observasi berkerangka)
Peneliti telah membuat kerangka yang memuat faktor-faktor yang telah
diatur terlebih dahulu.

Kendala yang dihadapi adalah:


1. Ruang lingkup yang lebih sempit, kesempatan/waktu sangat pendek
2. Memerlukan observer banyak, dengan tugas khusus
3. Mempergunakan alat pencatat mekanik (tustel, tape recording, video
camera).

Berdasarkan atas cara pengamatan , observasi dibedakan menjadi:


a. Observasi terstruktur
Penelitian diarahkan pada pemusatan perhatian pada tingkah laku
tertentu sehingga dapat disusun pedoman tentang tingkah laku apa saja
yang harus diamati. Dalam metode observasi terstruktur dapat dilakukan
perhitungan kejadian yang berkaitan dengan tingkah laku tersebut,
disusun atas tingkah laku tersebut dan pengelompokan dalam konsep-
konsep yang sudah disediakan atau dengan menggunakan skala
peringkat.

11
Contoh: Penelitian tentang pengembalian Orang hutan pada habitatnya.
b. Observasi tak terstruktur
Dalam hal ini peneliti tidak mempersiapkan catatan tentang tingkah laku
tertentu apa saja yang harus diamati. Peneliti mengamati arus peristiwa
dan mencatatnya atau meringkasnya untuk kemudian dianalisis.
Observasi tak terstruktur biasanya berkaitan dengan observasi
partisipan. Pencatatan dilakukan setelah peneliti ada waktu dan tidak
terlibat dengan kegiatan subyek penelitian.
Contoh: Penelitian tentang Evakuasi Korban Tsunami di Rajegwesi
Jawa Timur.9

d. Studi Dokumentasi
Studi dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data yang tidak
langsung ditunjukkan kepada subjek penelitian. Dokumen dapat dibedakan
menjadi dokumen primer, jika dokumen ini ditulis oleh orang yang langsung
mengalami suatu peristiwa; dan dokumen skunder, jika peristiwa dilaporkan
orang lain yang selanjutnya ditulis oleh orang lain. Otobiografi adalah
contoh dokumen primer dan biografi seseorang adalah contoh dokumen
skunder.10
Dokumen dapat berupa catatan pribadi, surat pribadi, buku harian, laporan
kerja, notulen rapat, catatan kasus, rekaman kaset, rekaman video, foto dan
lain sebagainya. Perlu dicatat bahwa dokumen ditulis tidak untuk tujuan
penelitian, oleh sebab itu penggunaannya sangat selektif.11

e. Teknik Lain
1. Analisis isi
Analisis isi (content analysis) didefinisikan oleh Atherton dan klemmack
(1982) sebagai studi tentang arti komunikasi verbal. Bahan yang
dipelajari dapat berupa bahan yang diucapkan atau bahan tertulis.
9
Sukandarrumidi, Op.Cit., hlm. 71-74
10
Irawan, Op.Cit., 70-71.
11
Sukandarrumidi, Op.Cit., hlm. 101-102.

12
Misalnya, jika peneliti inigin mempelajari sikap para pejabat terhadap
sesuatu. Bahan yang dijadikan sumber data untuk analisis isi tidak hanya
bahan pidato, tetapi juga dapat berupa buku harian, surat catatan kasus,
dan semacamnya.
2. Tes proyeksi
Tes proyeksi (projective test) ini didasarkan pada anggapan bahwa apa
yang dilakukan subjek dengan bahan tes mengungkapkan sesuatu
tentang subjek tersebut yang bebas dari kesediannya untuk
mengungkapkannya. Pada umumnya, tes ini digunakan untuk
mengungkapkan sikap, keyakinan, pendapat, dan keadaan atau ciri-ciri
psikologis.12

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
 Metode pengumpulan data ialah teknik atau cara-cara yang dapat
digunakan oleh peneliti untuk pengumpulan data. Metode (cara atau
teknik) menunjuk suatu kata yang abstrak dan tidak diwujudkan dalam
benda, tetapi hanya dapat dilihat penggunaannya melalui: angket,
wawancara, pengamatan, ujian (tes), dokumentasi dan lainya. Peneliti

12
Irawan, Op.Cit., hlm. 73.

13
dapat menggunakan salah satu atau gabungan tergantung dari masalah
yang dihadapi.
 Instrumen pengumpulan data adalah alat bantu yang dipilih dan
digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan agar
kegiatan tersebut menjadi sistematis dan dipermudah olehnya.
 Instrumen yang diartikan sebagai alat bantu: angket (questionnaire),
daftar cocok (checklist), skala (scala), pedoman wawancara (interview
guide atau interview schedule), lembar pengamatan atau panduan
pengamatan (observation sheet atau observation schedule), soal ujian
(soal tes).

14
DAFTAR PUSTAKA

epository.upi.edu/11252/6/S_PSR_0900170_Chapter3.pdf. Diakses
15/07/2017, pukul 13.33.
Idrus, Muhammad. 2014. Metode Penelitian Ilmu Sosial. Jogjakarta: PT Gelora
Aksara Pratama.
repo.iain-tulungagung.ac.id/126/4/BAB 20/ III.pdf. Diakses 15/07/2017, pukul
13.30.
Soehartono, Irawan. 1995. Metode Penelitian Sosial. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
suci_k.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/45793/teknik-pengumpulan-
data.pdf. Diakses 15/07/2017, pukul 13.32.
Sukandarrumidi. 2012. Metodologi Penelitian. Yogyakarta: Gajah Mada
University Press.
http://ismail6033.blogspot.co.id/2017/10/makalah-teknik-pengumpulan-
data.html

15

Anda mungkin juga menyukai