Anda di halaman 1dari 3

Assalamualaikum wr wb, hallo kami dari kelompok 13 mata kuliah ilmu falak kelas B hukum tata

negara siyasah semster 5. UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG. mata
kuliah diampu oleh ibu Nurul Hasanah, S AG, MA

Perkenalkan saya Nudhea Arizka dan rekan saya mohammad riyad hawari.

Kami disini ingin menjelaskan mengenai penciptaan alam semesta berdasarkan teori dan Al-Quran.

Berawal dari pertanyaa-pertanyaan yang belum terjawab disekitar kita, salah satunya Bagaimana
proses penciptaan alam semesta, maka dari itu terciptalah beragam teori yang menyangkut proses
terbentuknya alam, namun diantara teori-teori yang ada, didalam al-qur’an juga menjelaskan
bagaimana proses penciptaan alam semesta ini.

Diantara teori yang ada, salah satunya yang paling dikenal yaitu

1. Teori ledakan besar/ bigbag


Teori ledakan besar atau big bang adalah teori yang paling populer dan banyak diyakini
kebenarannya hingga saat ini. Teori ini pertama kali diusulkan oleh kosmolog asal Belgia
Abbe Georges Lemaitre pada tahun 1927. ia juga dianggap orang pertama yang
mencetuskan teori bahwa alam semesta terus mengembang.
Teori ini menjelaskan bahwa alam semesta berasal dari sesuatu yang super padat dan panas
yang kemudian meledak dan mengembang sekitar 13,75 miliar tahun yang lalu hingga
menjadi alam semesta seperti sekarang ini

2. Teori keadaan tetap/ steady state theory.


Teori ini diusulkan oleh Fred Hoyle, thomas gold dan herman bondi. Mereka adalah ahli
autofifika yang menemukan teori keadaan tetap. Berdasarkan teori keadaan tetap, alam
semesta tidak akan berakhir atau akan ada sepanjang masa. Teori ini sangaat terkenal pada
awal abad ke-20. Namun, teori ini mendapatkan penolakan dari beberapa ahli kosmolog,
dikarenakan adanya sebuah kebenaran yang berhubungan dengan teori ledakan besar dan
kaena adanya radiasi gelombang mikro kosmos yang sudah diperkirakan oleh model yang
bermula dari teori bigbang.

3. Teori kabut
Teori ini dikenal juga dengan teori nebula yang pertma kali diusulkan oleh Emmanuel
Swedenborg pada tahun 1734 dan disempurnakan oleh Immanuel Kant pada tahun 1775.
Teori ini menjelaskan terbentuknya tata surya dari sebuah bola kabut gas raksasa, kemudian
terdapat beberapa materi y ang terlepas ke sekitar bola gas tadi. Sementara itu, bola gas
utama masih berukuran besar dan panas menjadi matahari dan materi yang terlepas
menjadi padat dan dingin membentuk planet.

4. Teori bintang kembar


Teori ini dikemukakan pada tahun 1930 an oleh seorang astronom inggris R.A. Lyttleton.
Dalam teori ini dijelaskan bahwa mula-mula ada matahari kembar yang saing mengelilingi.
Kemudian salah satu matahari tersebut ditabrak oleh bintang yang sedang melintas lalu
hancur menjadi materi yang lebih kecil, namun tetap mengitari matahari yang masih utuh.
Lama kelamaan materi itu menjadi sebuah planet.

Proses penciptaan alam semesta menurut al-qur’an :

Salah satunya tercantum dalam Q.S Qaf : 38

“dan sungguh, kami telah menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada diantara keduanya dalam
enam masa, dan kami tidak merasa ledih sedikitpun.”

Didalam Q.S An-nazi’at : 27-33 para ahli mengambil kesimpulan bahwa proses penciptaan langit dan
bumi terjadi dalam 6 masa.

1. Masa 1 (Q.S An-Nazi’at : 27) penciptaan langit pertama kali


Pada masa ini alam semesta pertama kali terbentuk karena adanya ledakan besar/bigbang,
kira-kira 13,7 milliar tahun lalu. Bukti dari teori ini ialah gelombang mikrokosmik di angkasa
dan juga dari meteorit. Dari ledakan besar tersebut terbentuklah awan debu/dukhan. Ketika
dukhan berkondensasi sambil berputar dan memadat. Terbentuk unsur hidrogen saat
temperatur dukhan mencapai 20 juta derajat celcius terbentuklah helium dari reaksi inti
sebagian atom hidrogen lalu sebagian hidrogen yang lain yang berubah menjadi energi
berupa pancaran sinar infra-red.

2. Masa 2 (Q.S An-Nazi’at : 28) pengembangan dan penyempurnaan


Dalam ayat ini tersapat kata “meninggikan bsngunan” dan “menyempurnakan” yang
memebri pengertian bahwa alam semesta mengambang, galaksi-galaksi makin menjauh, dan
langit makin tinggi, sedangkan kata “menyempurnakan” memliki arti bahwa alam ini tidak
semata-mata terbentuk melainkan sebuah proses revolutif /bertahap.

3. Masa 3 (Q.S An-Nazi’at : 29)


Diayat tersebut menyebutkan bahwa allah menjadikan malam yang gelap gulita dan siang
yang terang benderang. Ayat tersebut dapat ditafsirkan sebagai penciptaan matahari
sebagai sumber cahaya dan bumi yang berotasi, sehingga terjadi siang & malam.
Pembentukan tata surya diperkirakan seperti pembentukan bintang relatif kecil, kira-kira
sebesar orbit neptunus. Prosenya sama seperti pembentukan galaksi, hanya ukurannya lebih
kecil.

4. Masa 4 (Q.S An-naziat : 30)


Penghamparan yang disebutkan dalam ayat 30, dapat diartikan sebagai pembentukan
superkontinen Pangaea di permukaan Bumi. Masa III hingga Masa IV ini juga bersesuaian
dengan Surat Fushshilat ayat 9 yang artinya,[i] “Katakanlah: ‘Sesungguhnya patutkah kamu
kafir kepada yang menciptakan bumi dalam dua masa dan kamu adakan sekutu-sekutu bagi-
Nya?’ (Yang bersifat) demikian itu adalah Rabb semesta alam”. Daratan Pangaea yang
merupakan asal mula semua daratan di Bumi.

5. Masa 5 (Q.S An-Nazi;at : 31)


Dari ayat 31 di atas, dapat diartikan bahwa di Bumi belum terdapat air ketika mula-mula
terbentuk. Jadi, ayat ini menunjukan evolusi Bumi dari tidak ada air menjadi ada air.
Jadi, darimana datangnya air? Air diperkirakan berasal dari komet yang menumbuk Bumi
ketika atmosfer Bumi masih sangat tipis. Unsur hidrogen yang dibawa komet kemudian
bereaksi dengan unsur-unsur di Bumi dan membentuk uap air. Uap air ini kemudian turun
sebagai hujan yang pertama. Bukti bahwa air berasal dari komet, adalah rasio Deuterium
dan Hidrogen pada air laut, yang sama dengan rasio pada komet. Deuterium adalah unsur
Hidrogen yang massanya lebih berat daripada Hidrogen pada umumnya. Karena semua
kehidupan berasal dari air, maka setelah air terbentuk, kehidupan pertama berupa
tumbuhan bersel satu pun mulai muncul di dalam air.
6. Masa 6 (Q.S An-Nazi’at : 32-33)
Dalam ayat 32 di atas, disebutkan ”…gunung-gunung dipancangkan dengan teguh.” Artinya,
gunung-gunung terbentuk setelah penciptaan daratan, pembentukan air dan munculnya
tumbuhan pertama. Gunung-gunung terbentuk dari interaksi antar lempeng ketika
superkontinen Pangaea mulai terpecah.
Kemudian, setelah gunung mulai terbentuk, terciptalah hewan dan akhirnya manusia
sebagaimana disebutkan dalam ayat 33 di atas. Jadi, usia manusia relatif masih sangat muda
dalam skala waktu geologi.
jika diurutkan dari Masa III hingga Masa VI, maka empat masa tersebut dapat dikorelasikan
dengan empat masa dalam Surat Fushshilat ayat 10 yang berbunyi, ”Dan dia menciptakan di
bumi itu gunung-gunung yang kokoh di atasnya. Dia memberkahinya dan Dia menentukan
padanya kadar makanan-makanan (penghuni)nya dalam empat masa. (Penjelasan itu
sebagai jawaban) bagi orang-orang yang bertanya”.
Demikianlah penafsiran enam masa penciptaan alam dalam Al-Qur’an, sejak kemunculan
alam semesta hingga terciptanya manusia.

Assalamualaikum wr wb, hallo kami dari kelompok 13 kelas B hukum tata negara siyasah semster 5.
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG. TUGAS INI DARI mata kuliah ilmu
falak Yang diampu oleh ibu Nurul Hasanah, S AG, MA

Anda mungkin juga menyukai