(Para pemimpin merumuskan visi dengan berbagai cara, contohnya para Nabi
dan Rosul, memperoleh visinya dari Wahyu Tuhan. Mereka menjabarkan dan
menjelaskan Wahyu Tuhan kemudian mempengaruhi ummat untuk
merealisasikan Wahyu tersebut untuk mencapai kebahagiaan dunia akhirat.
Indikator penilaian :
Proses perumusan visi sama pentingnya dengan isi visi. Seorang pemimpin dapat melakukannya dengan
mengumpulkan tim manajemen untuk merumuskan visi tersebut secara bersama-sama dan kemudian
mengumumkannya. Yang lebih penting, dia juga perlu mendorong terjadinya dialog dalam proses
perumusan visi. Semua anggota organisasi hendaknya terlibat dalam suatu dialog dan memberikan
umpan balik tentang visi tersebut. Sudah menjadi tugas pemimpin untuk membantu merumuskan dan
mendukung visi, tetapi tidak menjadikannya milik sendiri. Merumuskan visi merupakan proses yang
berkelanjutan, kita harus terus membahasnya atau mengkomunikasikannya. Bagaimana mungkin setiap
orang dapat mengingat semua pernyataan visi tanpa membawa visi tersebut.
Sejumlah pemimpin menciptakan visinya melalui penelitian sejarah perkembangan masyarakat dan
berdialog dengan para pengikutnya. Visi merupakan gambaran prospektif perkembangan masyarakat
masa lalu, masa kini, dan masa yang akan datang. Dalam kaitan ini, sejumlah pemimpin dalam
menciptakan visinya mempelajari perkembangan masyarakat masa lalu, masa kini, dan
memproyeksikannya ke masa yang akan datang. Di samping itu, visi bukan untuk diri pemimpin sendiri,
tetapi untuk anggota masyarakat lainnya. Mereka mengikutsertakan para pengikutnya dalam
menciptakan visinya.
pendelegasian adalah pelimpahan kewenangan, tugas, dan posisi kepada orang-orang tertentu yang
telah ditentukan dan dipilih oleh pemimpin. Pendelegasian tanggung jawab dan pekerjaan merupakan
sebuah tuntutan bagi berjalannya organisasi yang sehat. Pendelegasian merupakan hal yang penting
bagi pemimpin dalam rangka efektivitas dan efisiensi waktu dan sumber daya. Axelrod (2003:138)
menyatakan bahwa:
“Sangat banyak manajer mencurahkan sebagian besar energinya untuk „menjalankan bisnis‟. Jauh lebih
efektif memusatkan pikiran untuk menemukan orang yang dapat „menjalankan‟, sementara manajer
terus menerus mengevaluasi hasil dan melakukan penyesuaian tugas pribadi berdasarkan hasil evaluasi
tersebut.”
Bagi organisasi yang sederhana, pendelegasian diperlukan, tetapi bukan menjadi tuntutan yang sangat
mendesak. Ciri-ciri dari organisasi yang sederhana seperti berikut.
1. Strukturnya berupa hierarki sederhana, hanya ada atasan dan beberapa bawahan.
2. Jumlah personilnya sedikit yakni sekitar < 10 orang.
3. Peralatannya tidak membutuhkan teknologi yang canggih dan rumit.
4. Bidang pekerjaan tertentu dan tidak bervariasi, misalnya toko fotocopy, toko air mineral.
5. Lingkungan internal dan eksternal organisasinya tidak terlalu banyak perubahan dalam waktu
yang lama.
pendelegasian menjadi kebutuhan yang sangat diperlukan agar operasionalisasi organisasi berjalan
searah dengan rencana teknis, taktis, dan strategis organisasi dalam mencapai tujuan organisasi. Ciri-ciri
dari organisasi yang kompleks sebagai berikut.