Latar Belakang 1. Dalam pembangunan Nasional, tenaga kerja mempunyai peranan & kedudukan yg penting sebagai pelaku & tujuan pembangunan 2. Perlindungan tenaga kerja sebagai salah satu aspek penting dalam pembangunan sektor ketenagakerjaan untuk menuju terwujudnya kesejahteraan pekerja 3. Visi dan misi K3 sebagai salah satu aspek perlindungan pekerja di tempat kerja, merupakan program yang harus didukung aktif semua unsur terkait 4. Pada era globalisasi yang ditandai dengan persaingan yang ketat, kebebasan, demokratisasi dan mutu produk yang prima memerlukan stabilitas produksi yang didukung dengan penyelenggaraan K3 yang konsisten 5. Secara universal maksud & tujuan utama dilaksanakannya pengawasan ketenagakerjaan adalah utk mewujudkan kesejahteraan & keadilan 6. Angka kecelakaan kerja yang cenderung meningkat Latar Belakang UNDANG UNDANG REPUBLIK INDONESIA Nomor 1 Tahun 1970 Tentang KESELAMATAN KERJA
1. Setiap tenaga kerja berhak mendapat perlindungan atas keselamatan
dalam melakukan pekerjaan untuk kesejahteraan dan meningkatkan produksi serta produktivitas nasional; 2. bahwa setiap orang lainnya yang berada di tempat kerja perlu terjamin pula keselamatannya; 3. bahwa setiap sumber produksi perlu dipakai dan dipergunakan secara aman dan effisien; KONDISI SAAT INI 1. Kondisi pengawasan ketenagakerjaan : ▪ Jumlah dan kualitas Pengawas Ketenagakerjaan dibandingkan dengan objek pengawasan sangat kurang. ▪ Kapasitas lembaga (capaciy building) pengawasan ketenagakerjaan di daerah belum memadai →pejabat bukan dari naker. ▪ Implentasi pengawasan ketenagakerjaan dalam sistem otoda masih belum mantap →pengawas dialihfungsikan ▪ Sistem informasi dan pelaporan ketenagakerjaan belum lancar→hirarki hub. Pusat – daerah terputus. ▪ Anggaran ▪ Peralatan inspeksi 2. Masih rendahnya kesadaran sebagian pengusaha/ pengurus tentang K3. 3. Masih rendahnya kesadaran sebagian pekerja tentang K3. 4. Angka kekerapan kecelakaan kerja masih tinggi. UPAYA PEMERINTAH 1. Meningkatkan jumlah Pengawas Ketenagakerjaan melalui APBN dan APBD. 2. Meningkatnya jumlah petugas yang mengawasi K3 secara mandiri. 3. Meningkatkan Pembinaan ke pengusaha & pekerja. 4. Safety award - kecelakaan nihil. 5. Low inforcement. 6. Meningkatkan frekwensi dan mutu Pelatihan & sertifikasi : a. AK3 Umum b. AK3 spesialis (AK3 Listrik, Konstruksi, Kimia, Dll) c. Dokter pemeriksa kesehatan tenaga kerja d. Doker perusahaan e. Tenaga paramedis perusahaan f. Petugas P3 K g. Petugas peran kebakaran h. Anggota regu penanggulangan kebakaran i. Koord.regu penanggulangan kebakaran j. Ahli K3 Spesialis Penanggulangan Kebakaran sebagai penanggungjawab teknis k. Operator pesawat Uap l. Operator Pesawat tenaga m. Operator Pesawat angkat dan angkut n. Teknisi listrik o. Perawat/penyelia lift. KEBIJAKAN K3 YANG EFEKTIF MEMBERIKAN KONTRIBUSI TERHADAP KINERJA USAHA dalam bentuk : ❖ Dukungan pengembangan SDM ❖ Meminimumkan kerugian finansil ❖ Mengakui bhw kecelakaan, PAK dan insiden lainnya adalah hasil kegagalan dalam manajemen control ❖ Mengakui bhw pengembangan budaya K3 diperlukan utk pengendalian bahaya/risiko ❖ Menjamin pendekatan yang sistematik dlm pengendalian bahaya/risiko dan alokasi sumber daya ❖ Menjamin pendekatan yang sistematik dlm pengendalian kualitas dalam bentuk perbaikan terus-menerus STRATEGI 1. Pemantapan peraturan perundang-udangan, standar, pedoman keselamatan dan kesehatan kerja; 2. Peningkatan kualitas sumberdaya manusia di bidang keselamatan dan kesehatan kerja; 3. Peningkatan pembangunan SMK3 di tempat kerja; 4. Pelaksanaan kerjasama internasional, regional, dan lintas sektor serta pihak terkait lainnnya PROGRAM • Peningkatan intensitas dan kualitas pengawasan keselamatan dan kesehatan kerja • Peningkatan pelaksanaan K3 meliputi kualitas dan kuantitas penerapan SMK3. • Peningkatan fungsi pembinaan manajemen, dukungan administratif, sumberdaya, perwujudan kepemerintahan yang baik, bersih, transparan, akuntabel dan bebas KKN, • Pembinaan dan sosialisasi pelaksanaan norma K3; • Penyediaan sarana dan prasarana pengawasan K3; • Penyusunan dan penyempurnaan peraturan perundang-undangan, standar, pedoman keselamatan dan kesehatan kerja; • Pengembangan dan penyempurnaan sistem, mekanisme dan prosedur pengawasan K3; • Penegakan norma K3; • Pelaksanaan analisa informasi K3; DASAR HUKUM • UUD 1945 ps.27 (2) • UU No. 1 Tahun 1970 • Undang-Undang Uap 1930 • UU. No. 32 Tahun 2004 • UU. No. 13 Tahun 2003 • UU. No. 21 Tahun 2003 • Peraturan Uap 1930 • Peraturan Pemerintah No. 25 Tahun 2000 • Peraturan Menteri Tenaga Kerja sebagai peraturan pelaksana UU. No.1 Tahun 1970. PELAKSANAAN K3 MANDIRI DI PERUSAHAAN • Pemberdayaan Lembaga K3 (P2K3, PKK, ERT, FB) • Pemberdayaan Personil K3 (Ahli K3, Dokter Perusahaan, Petugas K3, Paramedis Perusahaan) • Program Berbasis Risiko • Pemenuhan Syarat-Syarat K3/Regulasi K3 SDM K3 DI PERUSAHAAN • AHLI K3 UMUM • PETUGAS K3 : • DOKTER PERUSAHAAN • KIMIA • RADIASI • AHLI K3 SPESIALIS : • KEBAKARAN • LISTRIK • KONSTRUKSI BANGUNAN • MEKANIK • CONFINED SPACE • UAP DAN BEJANA TEKAN • KIMIA • PETUGAS P3K • KONSTRUKSI BANGUNAN • OPERATOR : • KEBAKARAN • BOILER • PARAMEDIS PERUSAHAAN • ANGKAT/ANGKUT • LIFT • AUDITOR K3 • PERANCAH • INDUSTRIAL HYGIENIST • RIG dsb PERAN LEMBAGA DAN SDM K3 DI TEMPAT KERJA • Memberikan saran dan rekomendasi peningkatan pelaksanaan K3 kepada manajemen perusahaan • Melaksanakan tugas dan fungsi sebagai profesional K3 dalam upaya promosi dan pencegahan kecelakaan kerja dan PAK • Meningkatkan pengertian dan pemahaman tentang K3 di tempat kerja • Melakukan pengawasan terhadap penerapan syarat-syarat K3 di tempat kerja • Menyebarluaskan informasi K3 keseluruh tempat kerja • Sebagai forum dialog, komunikasi dan kerjasama dalam meningkatkan pelaksanaan K3 di tempat kerja IMPLEMENTASI K3 • Pelaksanaan K3 diawali dengan commitment top management; • Dibuktikan dengan penyediaan sumber daya (manusia, finansil, sarana dan prasarana) • Inti pelaksanaan program K3 melibatkan semua pemangku kepentingan (pengusaha, pengurus/manajemen perusahaan, pekerja) • Pelaksanaan K3 adalah berbagi tanggung jawab (sharing of responsibility) KEPEMIMPINAN DALAM PELAKSANAAN K3
• Harus mempunyai komitmen yang tinggi
• Kerjasama team untuk satu tujuan, satu motivasi dan satu komitmen • Bertindak utk mencapai tujuan yang telah disepakati • Memanfaatkan kompetensi yang dimiliki anggota team TUJUAN PEMBUDAYAAN K3 DI TEMPAT KERJA • Pengembangan cita-cita keselamatan dan kesehatan kerja (K3) • Menciptakan dan mempertahankan iklim positif pelaksanaan K3 dalam perusahaan • Promosi pengertian, pemahaman dan komitmen terhadap nilai-nilai K3 DAMPAK BUDAYA K3 TERMASUK : ➢Mengungkapkan kesamaan identitas dan kesatuan tujuan ➢Memfasilitasi timbulnya komitmen dan saling ketergantungan ➢Membentuk prilaku yang sadar K3 melalui tuntunan : ✓Apa yang diharapkan ✓Apa yang dilakukan ✓Apa yang dicapai KESIMPULAN • Pemerintah bertekad memberikan jaminan perlindungan keselamatan dan kesehatan kerja kepada tenaga kerja melalui berbagai upaya baik yang promotif, preventif, kuratif, rehabilitatif dan penegakan hukum ( represif ) di bidang K3. • Melalui penerapan SMK3 yang efektif diharapkan muncul perilaku dan budaya K3 di dunia usaha dan dunia kerja. TERIMAKASIH