Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

“QAWAID MASAILUL FIQHIYAH DUA”

Oleh Kelompok 1:

Nama NIM
Muhamad Yusuf : 041901094
Elvianti : 041901135
Yusni : 041901137

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAM ISLAM

FAKULTAS AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BUTON

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
rahmat,karunia,serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan tugas
yang berjudul “Pengertian Qawaid Masailul Fiqhiyah” dengan baik.Sholawat
serta salam tak lupa pula kita hanturkan kepada Nabi Muhammad SAW yang
telah membawa kita dari alam gelap gulita kealam terang benerang seperti yang
kita rasakan pada saat ini. Dan tidak lupa pula kami mengucapkan terimakasih
kepada Bapak selaku Dosen Qawaid Mailul Fiqhiyah Dua yang telah memberikan
tugas ini kepada penulis.

Bau-Bau,1 November 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................i

DAFTAR ISI..........................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN......................................................................1

A. Latar Belakang.............................................................................1

B. Rumusan Masalah.......................................................................1

C. Tujuan Penulisan.........................................................................2

BAB II PEMBAHASAN.......................................................................3

A.. Pengertian Masa’il Fiqhiyah........................................................3

B...Persamaan dan Perbedaan antara Fiqh dan Masa’il Fiqhiyah.....4

C...Ruang Lingkup Masa’il Fiqhiyah................................................4

D.. Sebab-Sebab Terjadinya Masail Fiqhiyah...................................5

E...Langkah Penyelesaian Masa’il Fiqhiyah.....................................7

BAB III PENUTUP...............................................................................8

A.. Kesimpulan..................................................................................8

B...Saran............................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA............................................................................9

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Berbagai permasalahan yang muncul di tengah-tengah masyarakat,


baik yang menyangkut masalah ibadah, aqidah, ekonomi, sosial, pangan,
kesehatan, dan sebagainya seringkali meminta jawaban kepastiannya dari
sudut hukum. Dalam keadaan yang demikian, maka berkembanglah salah
satu disiplin ilmu yang dinamakan ilmu Masail Al-fiqhiyah. Berbagai
masalah yang dibicarakan dalam ilmu ini biasanya sangat menarik, unik
dan sekaligus problematik.

Pada masa Nabi Muhammad SAW masih hidup, umat Islam dalam
menghadapi suatu persoalan langsung menanyakan pada Rasulullah dan
Rasulullah yang langsung memberikan jawaban. Sehingga tidak ada
masalah yang terlalu rumit untuk tidak dapat diselesaikan, karena segala
sesuatu yang datang dari Rasulullah adalah wahyu yang haq dari Allah,
sehingga tidak dapat diragukan lagi kebenarannya. Namun, semuanya
berubah setelah Rasulullah meninggal dunia dan mengakibatkan
terputusnya wahyu. Studi yang menyangkut berbagai masalah fiqhiyah
tersebut berkembang seiring dengan perkembangan masyarakat sebagai
akibat dari kemajuan dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang diuraikan di atas, maka


permasalahan dalam pembahasan ini adalah :

1. Apa pengertian masa’il fiqhiyah?

2. Apa persamaan dan perbedaan antara fiqh dan masa’il fiqhiyah?

3. Apa saja ruang lingkup masa’il fiqhiyah ?

4. Bagaimana menganalisis sebab-sebab terjadinya Masail Fiqhiyah ?

5. Bagaimana langkah penyelesaian masa’il fiqhiyah?

1
C. Tujuan Penulisan

Dari rumusan masalah diatas, maka tujuan penulisan makalah ini yaitu :

1. Untuk mengetahui pengertian masa’il fiqhiyah

2. Untuk mengetahui persamaan dan perbedaan antara fiqh dan


masa’il fiqhiyah

3. Untuk mengetahui ruang lingkup masa’il fiqhiyah

4. Untuk mengetahui sebab-sebab terjadinya Masail Fiqhiyah

5. Untuk mengetahui langkah penyelesaian masa’il fiqhiyah

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Masa’il Fiqhiyah

Kata Masail Fiqhiyah (‫ )المسا ئل الفقهية‬secara etimologi berasal dari


bahasa Arab yang merupakan rangkaian dari dua lafazh, yakni masa’il dan
fiqhiyah. Lafazh masa’il (‫ )مسلئل‬adalah bentuk dari jama’ taksir dari
mas’alah (‫ )مسئلة‬yang bermakna masalah atau problem. Kata dasarnya
adalah sa’ala (‫ )سئل‬dan bermakna bertanya. Masail adalah masalah-
masalah baru yang muncul akibat pertanyaan-pertanyaan untuk dicari
jawabannya. Masail fiqhiyah menurut pengertian bahasa adalah
permasalahan-permasalahan baru yang bertalian dengan masalah-masalah
atau jenis-jenis hukum (fiqh) dan dicari jawabannya.

Berdasarkan definisi secara kebahasaan di atas, maka secara istilah,


masa’il fiqhiyah adalah problem-problem hukum islam baru al-
waqi’iyyah (faktual) dan dipertanyakan oleh umat jawaban hukumnya
karena secara eksplisit permasalah tersebut tidak tertuang di dalam
sumber-sumber hukum Islam. Ia juga berarti persoalan hukum Islam yang
selalu dihadapi oleh umat Islam sehingga mereka beraktivitas dalam
sehari-hari selalu bersikap dan berperilaku sesuai dengan tuntunan Islam.

Masa’il fiqhiyah disebut juga masa’il fiqhiyah al-haditsah (persoalan


hukum Islam yang baru), atau masa’il fiqhiyyah al-ashriyyah (persoalan
hukum Islam kontemporer).[1]

Dari pengamatan yang ada, sering muncul istilah hukum Islam


kontemporer adalah padanan dari masail fiqhiah, yaitu kajian fiqh atas isu-
isu kontemporer. Dari tema-tema yang diangkat dapat dipahami bahwa
yang dimaksud dengan hukum Islam kontemporer adalah perspektif
hukum Islam terhadap masalah-masalah kekinian. Banyak sekali kasus
baru atau problematika kekinian yang belum pernah muncul sebelumnya
dipaparkan dan diulas. Karena itu, sangat logis jika pengertian hukum
Islam kontemporer seperti itu dikesankan bersifat responsif. Artinya, fiqh
dewasa ini mecoba merespons persoalan-persoalan baru yang meminta
penjelasan dari aspek status hukum (halal-haram)nya. Di samping itu,
hukum Islam kontemporer juga mencoba untuk melihat perubahan-
perubahan signifikan hukum Islam dari masa ke masa. Perubahan-
perubahan signifikan itu muncul sebagai akibat, antara lain yang paling

3
menonjol adalah perkembangan zaman yang selalu meminta etika dan
paradigma baru. [2]

B. Persamaan dan Perbedaan antara Fiqh dan Masa’il Fiqhiyah

1. Persamaan fiqh dan masa’il fiqhiyah terletak pada :

a) Objek kajiannya, yaitu semua perbuatan orang mukallaf,


baik yang berupa tuntutan perintah, larangan, maupun
pilihan (takhyir).

b) Sumber Hukum, yaitu kitabullah, sunnah rasul dan ijtihad.

2. Perbedaan fiqh dan masa’il fiqhiyah terletak pada metode kajian.

a) Fiqh : menggunakan metode kajian istinbat

b) Masa’il fiqhiyah : menggunakan metode kajian ijtihad.[3]

C. Ruang Lingkup Masa’il Fiqhiyah

Masalah-masalah fiqh yang berhubungan dengan situasi kontemporer


(modern). Kajian tersebut dikategorikan kedalam beberapa aspek :

1) Aspek hukum keluarga

2) Aspek ekonomi

3) Aspek pidana

4) Aspek kewanitaan

5) Aspek medis

6) Aspek teknologi

7) Aspek politik atau kenegaraan

8) Aspek yang berkaitan dengan pelaksanaan ibadah

4
D. Sebab-Sebab Terjadinya Masail Fiqhiyah

Dapat dijelaskan hal-hal yang memicu munculnya Masail Fiqhiyah


yaitu sebagai berikut:

a. Kondisi Geografis

Setiap daerah di belahan dunia ini pasti memiliki kondisi


geografis yang berbeda. Ada yang memiliki udara tropis,
subtropics dan sebagainya

b. Struktur dan pola budaya masyarakat

Keberadaan suatu kebudayaan tidak bisa dipisahkan dari


masyarakat dan dengan demikian kehadiran syari’at dalam hal ini
hukum Islam (fiqh) tidak serta merta menggantikan posisi
kebudayaan yang telah melekat pada masyarakat. Didalam
masyarakat yang sangat kental dengan nilai-nilai budayanya sangat
sulit diterapkan nilai-nilai agama terutama sudut fiqihnya.

Apabila terjadi pembenturan antara keduanya, maka akan timbul


persoalan baru yang kemudian disebut ‘masailul fiqhiyah’.
Beberapa contoh dalam masalah ini antara lain;[4]

1) Masalah pembagian harta warisan pada daerah tertentu

2) Upacara sesajen untuk keselamatan dan berkah.

3) Budaya dangdutan yang dipaksakan demi khormatan


sampai-sampai menghutang untuk resepsi pernikahan.

4) Budaya tukar cincin sebelum khitbah (lamaran) yang telah


dianggap telah sah bergaul bebas.

c. Perkembangan Teknologi

pemajuan ilmu pengetahuan menunjukan prestasi yang cukup


signufikan. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
modern selalu aktif menuju sasaran tepat dan berdampak positif
sekaligus negative. Hasil kemampuan IPTEK dalam hal umum
adalah salah satunya computer. Alat ini dapat menunjukan arah
kiblat, puasa, perhitungan zakat, warisan dan lainnya.

5
d. Perkembangan Ekonomi dan Politik

Persoalan persoalan yang muncul antara lain :

1) Jual beli valuta asing dan saham. Apabila telah terjadi


transaksi antar Negara (internasional) maka setiap Negara
membutuhkan valuta asing untuk alat bayar luar negeri,
yang dalam dunia perdagangan disebut visa.

2) Zakat sebagai ibadah dan kaitannya dengan ekonomi


keuangan wajib dikeluarkan apabila telah mencapai nisab
seperti emas, perak, dll. Selain di era modern ada mata
uang, sertifikat, saham, obligasi, dan surat-surat berharga
lainnya yang tidak disebutkan dalam al-Qur’an, akan tetapi
tetap terkena objek zakat.

3) Makelar merupakan perantara antara penjual dan pembeli


agar memudahkan transaksi jual beli.

4) Pemimpin wanita ,hakim wanita dan keberadaan partai-


partai politik, serta yang terkait dengan itu adalah dampak
dari perkembangan ekonomi.

e. Perkembangan Sosia

Persoalan - persoalan yang muncul antara lain :

1) Transpalantasi (pencangkokan) dan substitusi (penggantian)


jaringan atau organ tubuh seperti jantung, ginjal, tulang
rawan, pembuluh darah dan lensa.

2) Perencanaan keturunan dengan berbagai

6
E. Langkah Penyelesaian Masa’il Fiqhiyah

Dasar-dasar penyelesaian masalah fiqhiyah dalam bentuk beberapa


kaidah penting antara lain :

1. Menghindari sifat taqlid dan fanatisme

2. Mempermudah dan menghindarkan kesulitan

3. Berdialog dengan masyarakat melalui bahasa kondisi masanya dan


melalui pendekatan persuasif aktif serta komunikatif. Bahasa
masyarakat yang ideal

4. Bersifat moderat terhadap kelompok tekstualis dan kelompok


kontekstualis

5. Ketentuan hukum bersifat jelas tidak mengandung interpretasi

7
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Masail fiqhiyah adalah problem-problem hukum islam baru al-


waqi’iyyah (faktual) dan dipertanyakan oleh umat jawaban hukumnya
karena secara eksplisit permasalah tersebut tidak tertuang di dalam
sumber-sumber hukum Islam.Persamaan fiqh dan masa’il fiqhiyah terletak
pada objek kajiannya dan sumber hukum, sedangkan perbedaan fiqh dan
masa’il fiqhiyah terletak pada metode kajian. Yaitu fiqh menggunakan
metode kajian istinbat dan masa’il fiqhiyah menggunakan metode kajian
ijtihad.Ruang lingkup pembahasan masail fiqhiyah yaitu mencakup
masalah-masalah fiqh yang berhubungan dengan situasi kontemporer
(modern) dan mengenai wilayah kajian yang berkenaan dengan Al-Qur’an
dan Hadits yang erat hubungannya dengan masa’il fiqhiyah atau fiqh
kontemporer.

Sebab-Sebab Terjadinya Masail Fiqhiyah: Kondisi Geografis, Struktur


dan pola budaya masyarakat, Perkembangan Teknologi, Perkembangan
Ekonomi dan Politik, Perkembangan Sosial.Langkah penyelesaian masa’il
fiqhiyah antara lain untuk menghindari sifat taqlid dan fanatisme,
mempermudah dan menghindarkan kesulitan, Berdialog dengan
masyarakat melalui bahasa kondisi masanya dan melalui pendekatan
persuasif aktif serta komunikatif. Ketentuan hukum yang akan diputuskan
harus disesuaikan masyarakat yang diinginkannya dan menggunakan
bahasa layak sebagaimana bahasa masyarakat dimana persoalan itu
muncul,bersifat moderat terhadap kelompok tekstualis dan kelompok
kontekstualis, ketentuan hukum bersifat jelas tidak mengandung
interpretasi.

B. Saran

Penulis tentunya masih menyadari jika makalah diatas masih terdapat


banyak kesalahan dan jauh dari kesempurnaan.Penulis akan memperbaiki
makalah tersebut dengan berpedoman pada banyak sumber serta kritik
yang membangun dari para pembaca

DAFTAR PUSTAKA

8
Abdurrohman Kasdi, Masail Fiqhiyyah, Kudus, Nora Media Enterprise, 2011

Abdurrohman Kasdi. Masail Fiqhiyyah Kajian Fiqih atas Masalah-masalah


Kontemporer. Kudus: Nora Media Enterprise. 2011

Ahmad Sudirman Abbas, Dasar-Dasar Masail Fiqhiyyah, Jakarta: CV Bayu


Kencana, 2003.

Ahmad Sudirman Abbas. Dasar-Dasar Masail Fiqhiyyah. Jakarta: CV Bayu


Kencana. 2003

Dr. Yusuf Qardhawi, Hadyu al-Islam fatawa al-Muasshirah, juz 1, cet VI, 1996.

Mahdaniyal Hasanah Nuriyyatiningrum, Pengantar Masail Fiqhiyah Jilid 1,


Semarang, Media Campus, 2013

Solikul Hadi, Paradigma Fiqh Modern, Jogjakarta, Idea Press, 2009

Turmudi, IJTIHAD PADA MASA KONTEMPORER (Konteks Pemikiran Islam


dalam Fiqh Dan Ushul Fiqh), Volume 25 Nomor 1 Januari 2014, diakses dari
http://ejournal.iai-tribakti.ac.id/ pada tanggal 14 Oktober 2018.

[1] Abdurrohman Kasdi, Masail Fiqhiyyah, Kudus, Nora Media Enterprise,


2011, hlm : 5-6

[2] Turmudi, IJTIHAD PADA MASA KONTEMPORER (Konteks Pemikiran


Islam dalam Fiqh Dan Ushul Fiqh), Volume 25 Nomor 1 Januari 2014, diakses
dari http://ejournal.iai-tribakti.ac.id/ pada tanggal 14 Oktober 2018, hlm 1-2.

[3] Mahdaniyal Hasanah Nuriyyatiningrum, Pengantar Masail Fiqhiyah Jilid 1,


Semarang, Media Campus, 2013,hlm: 11-13

[4] Abdurrohman Kasdi. Masail Fiqhiyyah Kajian Fiqih atas Masalah-masalah


Kontemporer. Kudus: Nora Media Enterprise. 2011

Anda mungkin juga menyukai