III - 1
Kabupaten Pekalongan mempunyai wilayah dengan luas 836,13 km2 dan terdiri
atas 19 kecamatan dan 285 desa/kelurahan. Dari 285 desa/kelurahan yang ada, 6 desa
merupakan desa pantai dan 279 desa bukan desa pantai. Menurut topografi desa,
terdapat 60 desa/kelurahan (20%) yang berada di dataran tinggi dan 225 desa/kelurahan
(80%) berada di dataran rendah. Menurut penggunaannya, tanah dibagi menjadi tanah
sawah dan tanah kering. Tahun 2012 luas tanah sawah sebesar 24.751,24 ha (29,60%)
dan luas tanah kering sebesar 58.861,83 ha (70,40%). Sebagian besar luas tanah sawah
merupakan sawah beririgasi 21.471,79 ha (86,75%) baik merupakan irigasi teknis, irigasi
setengah teknis, irigasi sederhana, maupun irigasi desa, sedangkan sisanya 3.279,45 ha
(13,25%) merupakan tanah sawah tadah hujan.
Tabel 6.1
Luas Kabupaten Pekalongan
Diperinci Menurut Kecamatan Tahun 2012
Desa/
No Kecamatan Luas (Km2 )
kelurahan
1 Kandangserang 60.55 14
2 Paninggaran 92.99 15
3 Lebakbarang 58.20 11
4 Petungkriyono 73.58 9
5 Talun 58.57 10
6 Doro 68.45 14
7 Karanganyar 63.48 15
8 Kajen 75.15 24/1
9 Kesesi 68.52 23
10 Sragi 32.40 16/1
11 Siwalan 25.91 13
12 Bojong 40.06 22
13 Wonopringgo 18.80 14
14 Kedungwuni 22.94 16/3
15 Karangdadap 20.99 11
16 Buaran 9.54 7/3
17 Tirto 17.39 16
18 Wiradesa 12.71 11/5
19 Wonokerto 15.90 11
Jumlah 836.13 272/13
Sumber : Kabupaten Pek alongan Dalam Angk a, 2012
III - 2
Gambar 6.1
Peta Administrasi Kabupaten Pekalongan
III - 3
6.2. Kondisi Fisik Dasar
6.2.1. Topografi
Bagian utara Kabupaten Pekalongan merupakan dataran rendah; sedang di bagian
selatan berupa pegunungan, bagian dari rangkaian Dataran Tinggi Dieng. Sungai-sungai
besar yang mengalir diantaranya adalah Kali Sragi dan Kali Sengkarang beserta anak-
anak sungainya, yang kesemuanya bermuara ke Laut Jawa.
Kelerengan lahan di wilayah Kabupaten Pekalongan cukup bervariasi. Secara
umum rona kelerengan di Pekalongan merupakan pegunungan dibagian selatan yang
melandai ke arah utara (pantai). Keragaman kelerengan di Kabupaten Pekalongan
Bervariasi mulai dari 0-2 % yang meliputi bagian utara sampai dengan bagian tengah
Kabupaten Pekalongan, 0-15 % bagian tengah Pekalongan (Kecamatan Doro dan Talun),
15-40% yang meliputi bagian selatan Kecamatan Talun, Doro, sebagian Kecamatan
Kandangserang dan Paninggaran serta kelerengan lebih dari 40 % yang meliputi sebagian
besar Kecamatan Lebakbarang, Petungkriyono, bagian utara dan selatan Kecamatan
Paninggaran, bagian barat Kecamatan Kajen dan bagian selatan Kecamatan
Kandangserang.
Secara morfologi rona fisik Kabupaten Pekalongan sebagian besar berupa dataran
dan sebagian lagi berbentuk perbukitan dan pegunungan. Kondisi topografi Kabupaten
Pekalongan bervariasi yaitu mulai 0 mdpl (meter dari permukaan laut) sampai 2177 mdpl.
Secara pegolongan ketinggian Kabupaten Pekalongan terbagi menjadi:
Daerah dengan tinggi 0-7 m seluas 9.026,660 Ha atau sebesar 10, 06% dari
luas keseluruhan
Daerah dengan tinggi 7-25 m seluas 16.849,791 Ha atau sebesar 18,77% dari
luas keseluruhan
Daerah dengan tinggi 25-100 m seluas 11.085,000 Ha atau sebesar 12,35 %
dari luas keseluruhan
Daerah dengan tinggi 0-7 m seluas 9.026,660 Ha atau sebesar 10, 06% dari
luas keseluruhan
Daerah dengan tinggi 100-500 m seluas 20.602,421 Ha atau sebesar 22,95%
dari luas keseluruhan
Daerah dengan tinggi 500-1000 m seluas 22.224,662 Ha atau sebesar 24,76
% dari luas keseluruhan
Daerah dengan tinggi lebih dari 1000 m seluas 9.980,625 Ha sebesar 11,12 %
dari luas keseluruhan.
III - 4
Tabel 6.2
Ketinggian Wilayah per Kecamatan dari Permukaan Laut
Tinggi dari permukaan laut
No Kecamatan
(mdpl)
1 Kandangserang 276
2 Paninggaran 850
3 Lebakbarang 691
4 Petungkriyono 1.294
5 Talun 300
6 Doro 381
7 Karanganyar 70
8 Kajen 60
9 Kesesi 40
10 Sragi 9
11 Siwalan 9
12 Bojong 50
13 Wonopringgo 20
14 Kedungwuni 11
15 Karangdadap 11
16 Buaran 8
17 Tirto 4
18 Wiradesa 4
19 Wonokerto 4
Sumber : Kabupaten Pekalongan Dalam Angka, 2012
6.2.2. Geologi
Geologi wilayah Kabupaten Pekalongan dapat dikelompokkan menjadi beberapa
bentang alam, yaitu :
1) Daerah Endapan Aluvial
Daerahnya tersebar pada daerah dengan ketinggian antara 0-5 meter DPL terdiri
dari:
Aluvium, yang terletak pada ketinggian 0 - 25 m dpl. Jenis ini umumnya masih
relatif muda, namun dapat menjadi daerah pertanian yang baik dan subur jika
mendapat cukup pengairan. Daerah meliputi Kecamatan Sragi, Wiradesa, Tirto,
Buaran, Kedungwuni, Doro, Wonopringgo, Karanganyar, Kajen, Kesesi dan
Bojong dengan luas keseluruhan 25.138,9516 Ha atau sebesar 30,23 % dari
luas keseluruhan.
Aluvium Facies Gunung Api, terlelak pada ketinggian antara 25 - 500 dpi.
Daerah ini merupakan lahan dengan kualitas yang baik bagi pengembangan
pertanian karena memiliki sifat menyerap dan menampung air. Struktur
geologi ini meliputi daerah - daerah di Kecamatan Petungkriono, Talun,
III - 5
Kandangserang, Kajen, Kesesi, Wonopringgo dan Kedungwuni; luas cakupan
wilayahnya seluas 12.970,6250 Ha atau sekitar 14,45 % dari luas keseluruhan
Kabupaten Pekalongan.
2) Daerah Hasil Gunung Api Kwarter Tua
Daerah ini terletak pada daerah dengan ketinggian sekitar 500 meter dpl atau
lebih. Umumnya bersifat kurang subur, dengan kondisi topografi relatif kasar
dimana pelapukan dari daerah ini mudah terbawa oleh hanyutan sungai yang
melintasi kawasan tersebut yang berdampak pada penurunan tingkat kesuburan
lahan. Struktur geologi ini terdapat di Kecamatan Paninggaran, Lebakbarang,
Petungkriono, Talun, Doro, Karanganyar, Kajen, Kesesi dan Karanganyar; dengan
luas cakupan wilayahnya sebesar 17.681,250 Ha atau sekitar 19,70 % dari luas
keseluruhan Kabupaten Pekalongan.
3) Daerah Hasil Gunung Api
Terdapat di Kecamatan Kesesi, Paninggaran dengan luas keseluruhan mencapai
6.555,8333 Ha atau 7,30% dari luas keseluruhan Kabupaten Pekalongan.
4) Daerah Hasil Gunung Api tak teruraikan
Pada umumnya daerah ini berupa batuan breksi, lava, lapili dan tupa. Umumnya
batuan tersebut membentuk bukit-bukit tinggi yang tertutup dan berwarna abu-
abu tua sampai coklat dan kuning kemerahan. Jenis lahan ini mencakup wilayah-
wilayah di Kecamatan Kandangserang, Paninggaran, Talun, Doro, Kajen, Kesesi,
Wonopringgo dan Kedungwuni.
5) Daerah Miosen Facies Sedimen
Terdapat pada daerah dengan ketinggian lebih dari 500 m ataupun lebih dari 1000
m dpl. Pada umumnya merupakan daerah dengan potensi kehutanan dengan total
luasan mencapai 18.850,000 Ha atau sekitar 20,26 % dari luas keseluruhan
Kabupaten Pekalongan. Terletak di Kecamatan Kesesi, Paninggaran,
Lebakbarang, Petungkriono, Karanganyar, Kajen dan sebagian kecil Kecamatan
Kesesi.
6) Daerah Pra Tertier Sedimen
Terdapat di Kecamatan Petungkriono dengan luasan sekotar 2.020 Ha atau sekitar
2,25 % darai luas keseluruhan Kabupaten Pekalongan.
7) Daerah Pliosen Facies Sedimen
Terdapat di kecamatan kesesi dan Kajen dengan luasan sekitar 572 Ha atau 0,64
% dari luas keseluruhan Kabupaten Pekalongan.
III - 6
8) Daerah Oligosen
Terdapat di Kecamatan Kandangserang dan Paninggaran dengan luasan sekitar
262,500 Ha atau sekitar 0,29% dari luas keseluruhan Kabupaten Pekalongan.
9) Daerah Granit
Terdapat di Kecamatan Kesesi dengan luasan sekitar 150 ha atau sekitar 0,13 %
dari luas keseluruhan Kabupaten Pekalongan.
6.2.3. Jenis Tanah
Jenis tanah yang terdapat di Kabupaten Pekalongan meliputi :
Latosol coklat meliputi Kecamatan Paninggaran, Kandangserang dan Doro
Aluvial kelabu tua meliputi Kecamatan Sragi dan Kedungwuni
Kompleks gromosol mediteran meliputi Kecamatan Kandangserang
As alatosal coklat meliputi Kecamatan Paninggaran, Doro, Karanganyar,
Kajen, Kesesi, Bojong, Wonopringgo, Kedungwuni
As Aluvial Kelabu meliputi Kecamatan Sragi, Kajen, Kesesi, Bojong, Buaran,
Tirto dan Wiradesa.
As Aluvial Coklat meliputi Kecamatan Sragi, Bojong, Wonopringgo,
Kedungwuni, Buaran dan Tirto.
Aluvial Hidromorf meliputi Kecamatan Sragi, Wiradesa dan Tirto.
Kompleks Latosol merah kekuning-kuningan dan latosol coklat kemerahan
meliputi Kecamatan Kandangserang, Paninggaran, Lebakbarang dan
Petungkriyono.
As Androsol coklat meliputi Kecamatan Kandangserang, Paninggaran,
Lebakbarang dan Petungkriyono.
III - 7
Tabel 6.3.
Rata-Rata Hari Hujan dan Curah Hujan Kabupaten Pekalongan
Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober Nopember Desember
No Kecamatan H
HH CH HH CH HH CH HH CH HH CH HH CH HH CH HH CH HH CH HH CH HH CH CH
H
1 Kandangserang 18 625 27 1343 20 642 19 400 10 155 6 32 - - 10 124 6 48 481 21 611 15 285
Rata-rata 35 50 32 21 15 5 - 12 8 27 29 19
2 Paninggaran 20 379 28 843 13 84 11 243 9 255 3 35 - - 4 31 3 86 - - - - - -
Rata-rata 19 30 6 22 28 12 - 8 28 - - -
3 Lebakbarang 13 639 27 1498 22 70 14 551 11 375 4 53 - - 11 245 2 17 22 598 22 1.001 18 324
Rata-rata 49 55 3 39 34 13 - 22 8 27 45 18
4 Petungkriyono *) - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
Rata-rata - - - - - - - - - - - -
5 Talun 23 555 29 1041 25 63 21 255 12 102 7 53 - - 9 115 - 13 14 219 20 271 26 365
Rata-rata 24 36 2 12 8 7 - 13 13 15 13 14
6 Doro - 532 26 936 23 84 12 230 10 172 4 17 1 2 8 265 2 12 14 192 17 239 23 505
Rata-rata 532 36 4 19 17 4 2 33 6 14 14 22
7 Karanganyar 21 621 26 806 17 46 12 317 11 266 12 144 2 37 11 85 2 - 15 253 19 335 21 524
Rata-rata 29 31 2 26 24 12 18 8 - 17 17 25
8 Kajen 21 498 24 661 12 91 13 190 9 206 1 55 - 11 5 34 - - 12 237 14 305 23 337
Rata-rata 24 27 7 14 23 55 11 7 - 20 22 14
9 Kesesi 17 611 22 570 10 123 8 151 4 109 3 56 - - 3 14 - - 12 318 17 536 13 324
Rata-rata 36 26 12 19 27 18 - 4 - 25 31 25
10 Sragi 17 407 26 677 8 92 8 102 6 80 4 35 - - 3 72 - - 8 198 14 318 14 208
Rata-rata 24 26 11 13 13 9 - 24 - 125 23 15
11 Siwalan *) - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
Rata-rata - - - - - - - - - - - -
12 Bojong 18 554 25 717 14 58 11 210 7 130 2 29 - - 7 66 2 11 11 101 14 311 17 380
Rata-rata 31 29 4 19 18 14 - 9 5 9 22 22
13 Wonopringgo 27 447 25 748 10 63 12 182 5 30 2 28 - - 8 89 1 2 8 99 15 267 13 344
III - 8
Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober Nopember Desember
No Kecamatan H
HH CH HH CH HH CH HH CH HH CH HH CH HH CH HH CH HH CH HH CH HH CH CH
H
Rata-rata 16 30 6 15 6 14 - 11 2 12 18 26
14 Kedungwuni 18 438 - - 10 61 12 190 5 51 2 33 - - 8 105 1 2 8 102 19 276 12 346
Rata-rata 24 - 6 16 5 16 - 13 2 13 14 29
15 Karangdadap *) - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
Rata-rata - - - - - - - - - - - -
16 Buaran 15 276 20 533 12 32 10 273 1 39 - - - - 6 92 1 8 10 124 11 250 13 405
Rata-rata 18 26 2 27 39 - - 15 8 12 23 31
17 Tirto*) - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
Rata-rata - - - - - - - - - - - -
18 Wiradesa 15 412 28 28 9 28 10 145 2 22 3 42 - - 4 37 1 10 8 141 12 216 14 222
Rata-rata 27 1 3 14 11 14 - 9 10 17 18 16
19 Wonokerto*) - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
Rata-rata - - - - - - - - - - - -
Sumb er : Kab upaten Pekalongan dalam angka, 2012
III - 9
Gambar 6.2
Peta Topografi Kabupaten Pekalongan
P enyusunan Review RP IJM Bidang C ipta Kar ya Kabupaten P ekalongan
III - 10
Gambar 6.3
Peta Kelerengan Kabupaten Pekalongan
III - 11
Gambar 6.4
Peta Geologi Kabupaten Pekalongan
III - 12
Gambar 6.5
Peta Jenis Tanah Kabupaten Pekalongan
III - 13
Gambar 6.6
Peta Curah Hujan Kabupaten Pekalongan
III - 14
6.2.5. Hidrologi dan Hidrogeologi
Sumber air di Kabupaten Pekalongan dapat berasal dari: mata air, air permukaan
dan air tanah.
A. Mata Air
Mata air banyak terdapat di Kabupaten Pekalongan. Ada 63 mata air yang
tercatat pada Dinas PSDA ESDM Kabupaten Pekalongan, dengan debit total
911,8 liter/detik. Air dari mata air ini digunakan terutama untuk irigasi. Rincian
nama dan debit mata air tersebut dapat dilihat pada Tabel 3.4. Selain itu,
berdasarkan data dari Tabel 3.4 ada sejumlah mata air yang belum
dimanfaatkan karena tidak ada data lahan irigasi yang diberi air. Daftar yang
merupakan pengelompokkan mata air yang belum dimanfaatkan karena
belum ada data lahan irigasinya tersebut seperti terlihat pada Tabel 3.5.
Sebagai salah satu strategi dalam upaya konservasi sumber daya air yang
ditujukan untuk meningkatkan, memulihkan dan mempertahankan daya
dukung, daya tampung, dan fungsi daerah aliran sungai untuk menjamin
ketersediaan air guna memenuhi kebutuhan yang berkelanjutan dilakukan
melalui upaya pemeliharaan berbagai sumber daya air yaitu kawasan danau,
waduk, rawa, situ/embung dan mata air sesuai dengan ketentuan yang telah
ditetapkan dalam UU No. 41 tahun 1999 tentang kehutanan. Dalam upaya
peningkatan pemeliharaan sumber air, salah satu strategi dalam pengawetan
air yaitu dengan pembangunan waduk atau embung.
III - 15
Tabel 6.4
Data Kondisi Sumber Mata Air Kabupaten Pekalongan Tahun 2013
Debit Lahan Lokasi Mata Air
No Nama Mata Air Daerah Irigasi Peruntukan Lain
(lt/dt) Irigasi (ha) Desa Kecamatan
1 Wedang Atas 30 11 Tajur Kandangserang Wedang Atas Irigasi
2 Wedang Bawah 22 25 Tajur Kandangserang Wedang Bawah Irigasi
3 Rancah 40 30 Kandangserang Kandangserang Rancah Irigasi/Rumah Tangga
4 Longsong 60 80 Kandangserang Kandangserang Longsong Irigasi/Rumah Tangga
5 Watesan 85 100 Kandangserang Kandangserang Watesan Irigasi/Rumah Tangga
6 Simende - 125 Garung Wioro Kandangserang Simende Irigasi/Rumah Tangga
7 Krobokan - 55 Garung Wioro Kandangserang Krobokan Irigasi/Rumah Tangga
8 Poh 25 33 Garung Wioro Kandangserang Poh Irigasi/Rumah Tangga
9 Sumurup I 80 70 Sukoharjo Kandangserang Sumurup I Irigasi/Pertanian
10 Sumurup II 40 - Sukoharjo Kandangserang Sumurup II Irigasi/Pertanian
11 Bubakan 50 - Bubak Kandangserang Bubakan Irigasi/Pertanian
12 Seruni (Winong) 30 6 Kandangserang Kandangserang Seruni (Winong) Irigasi/Rumah Tangga
13 Rancah I - 110 Paninggaran Paninggaran Rancah I Irigasi/Rumah Tangga
14 Rancah II - 25 Kaliombo Paninggaran Rancah II Irigasi/Rumah Tangga
15 Plumbon - 60 Winduaji Paninggaran Plumbon Irigasi/Rumah Tangga
16 Bandingan - 10 Bandingan Paninggaran Bandingan Irigasi/Pertanian
17 Wangan Sabrang - 98 Werdi Paninggaran Wangan Sabrang Irigasi/Pertanian
18 Kepoh - 38 Tanggerang Paninggaran Kepoh Irigasi/Pertanian
19 Mejarum 30 35 Windurojo Paninggaran Mejarum Irigasi/Pertanian
20 Gersali 23 19 Windurojo Paninggaran Gersali Irigasi/Pertanian
21 Sibendo - 12 Gandarum Kajen Sibendo Irigasi/Pertanian
22 Sidudo - 40 Paninggaran Paninggaran Sidudo Irigasi/Pertanian
23 Sinongko - 52 Garung Wioro Kandangserang Sinongko Irigasi/Pertanian
24 Gondang - 20 - Kandangserang Gondang Irigasi/Pertanian
III - 16
Debit Lahan Lokasi Mata Air
No Nama Mata Air Daerah Irigasi Peruntukan Lain
(lt/dt) Irigasi (ha) Desa Kecamatan
25 Suro - 10 Gutomo Karanganyar Suro Irigasi/Pertanian
26 Bandot - 15 Yosorejo Petungkriyono Bandot Irigasi/Pertanian
27 Curug Gempong - 13 - Lebakbarang Curug Gempong Irigasi/Pertanian
28 Pupu/Pupah - 110 - Kandangserang Pupu/Pupah Irigasi/Pertanian
29 Sidondong - 63 - Lebakbarang Sidondong Irigasi/Pertanian
30 Garung - 15 Garung Wioro Kandangserang Garung Irigasi/Pertanian
31 Klepu - 13 Garung Wioro Kandangserang Klepu Irigasi/Pertanian
32 Guci - 25 Kutorembet Lebakbarang Guci Irigasi/Pertanian
33 Pedawang 33 - Pedawang Karanganyar Pedawang Irigasi/Pertanian
34 Paseh/Beluk 23 - Gutomo Karanganyar Paseh/Beluk Irigasi/Pertanian
35 Ontobogo 40 10 Gutomo Karanganyar Ontobogo PDAM
36 Gemistri - 50 Sukoharjo Kandangserang Gemistri Irigasi/Pertanian
37 Rowo Bantar - 23 Tlogohendro Petungkriyono Rowo Bantar Irigasi/Pertanian
38 Gondang - 37 Tlogohendro Petungkriyono Gondang Irigasi/Pertanian
39 Tlogohendro - 17 Tlogohendro Petungkriyono Tlogohendro Irigasi/Pertanian
40 Mangunan - 23 Tlogohendro Petungkriyono Mangunan Irigasi/Pertanian
41 Simego - 15 Simego Petungkriyono Simego Irigasi/Pertanian
42 Rogojujo - 20 Kasimpar Petungkriyono Rogojujo Irigasi/Pertanian
43 Sidoharjo - 17 Sidiharjo Doro Sidoharjo Irigasi/Pertanian
44 Pungangan - 35 Pungangan Doro Pungangan Irigasi/Pertanian
45 Rogoselo - 10 Rogoselo Doro Rogoselo PDAM
46 Bligorejo - 35 Bligorejo Doro Bligorejo Irigasi/Pertanian
47 Kutosari - 15 Kutosari Doro Kutosari Irigasi/Pertanian
48 Kalirejo - 35 Kalirejo Talun Kalirejo Irigasi/Pertanian
49 Banjarsariu - 36 Banjarsari Talun Banjarsariu Irigasi/Pertanian
50 Kecapi - 23 Krompeng Talun Kecapi Irigasi/Pertanian
III - 17
Debit Lahan Lokasi Mata Air
No Nama Mata Air Daerah Irigasi Peruntukan Lain
(lt/dt) Irigasi (ha) Desa Kecamatan
51 Talun - 63 Batursari Talun Talun Irigasi/Pertanian
52 Picis - 48 Sengare Talun Picis Irigasi/Pertanian
53 Sengare - 92 Misoyi Talun Sengare Irigasi/Pertanian
54 Donowangun - 90 Talun Donowangun Irigasi/Pertanian
55 Besuki - 50 Paninggaran Paninggaran Besuki Irigasi/Pertanian
56 Gunung Damar - - Bubak Kandangserang Irigasi/Pertanian
57 Umbul Mubal 80 440 Linggosari Kajen Umbul Mubal Irigasi/Rumah Tangga
58 Sidosukmo 60 227 Sidokusumo Karanganyar Sidosukmo Irigasi/Pertanian
59 Sendang 30 - Wangandowo Bojong Sendang Irigasi/Rumah Tangga
60 Sumur Watu 30 - Sumur Bogo Bojong Sumur Watu Irigasi/Rumah Tangga
61 Pancuran 50 - Kalipancur Bojong Pancuran Irigasi/Rumah Tangga
62 Santen 20 - Kalipancur Bojong Santen Irigasi/Rumah Tangga
63 Grugak 20 29 Kalipancur Bojong Grugak Irigasi/Pertanian
Sumber : Dinas PSDA dan ESDM Kabupaten pekalongan, 2013
III - 18
B. Air Permukaan
Di Kabupaten Pekalongan terdapat 4 sungai besar yang dapat dimanfaatkan
sebagai sumber air kebutuhan rumah tangga, irigasi dan industri. Sungai
tersebut sebagai berikut:
- Sungai Sragi, dengan panjang ± 39,39 Km melalui wilayah di Kecamatan
Kajen, Kecamatan Kesesi, Kecamatan Bojong, Kecamatan Sragi dan
Kecamatan Siwalan.
- Sungai Sengkarang,
dengan panjang ± 51,50 Km melalui wilayah di Kecamatan Petungkriyono,
Kecamatan Karanganyar, Kecamatan Wonopringgo, Kecamatan Kedungwuni,
Kecamatan Bojong, Kecamatan Wiradesa, Kecamatan Tirto dan Kecamatan
Wonokerto
- Sungai Layangan,
dengan panjang ± 19,25 Km melalui wilayah di Kecamatan Paninggaran dan
Kecamatan Kandangserang.
- Sungai Kupang,
dengan panjang 15,50 Km melalui wilayah di Kecamatan Talun, Kecamatan
Karangdadap dan Kecamatan Buaran
Tabel 6.5
Sungai dan Anak Sungai di Kabupaten Pekalongan
NAMA SUNGAI/ANAK SUNGAI PANJANG (Km) KECAMATAN YANG DILALUI
RIVERS NAME LENGTH(Km) DISTRICTS ARE PASSED
SUNGAI SRAGI (SWS) DPS= 39.39 Kec. Bojong, Kasesi, Kajen, Sragi,
439,15KM2 siwalan
SUNGAI LAYANGAN
1. Anak Sungai Genteng 19.25 Kandangserang, Paninggaran,
Kesesi
IV - 19
NAMA SUNGAI/ANAK SUNGAI PANJANG (Km) KECAMATAN YANG DILALUI
RIVERS NAME LENGTH(Km) DISTRICTS ARE PASSED
IV - 20
Di wilayah Kabupaten Pekalongan bagian Utara, potensi air tanah
untuk sumur dangkal dan sumur dalam sangat kecil karena sudah
terintrusi air laut.
2) Kabupaten Pekalongan bagian Tengah (Kecamatan Sragi,
Bojong, Kedungwuni, Karangdadap, Wonopringgo, Kesesi,
Kajen, Talun, Karanganyar dan Doro),
Di wilayah Kabupaten Pekalongan bagian Tengah, potensi air tanah
untuk sumur dangkal sudah semakin kecil dan untuk sumur dalam,
potensi air tanahnya juga semakin terbatas.
3) Kabupaten Pekalongan bagian Selatan (Kecamatan
Kandangserang, Paninggaran, Lebakbarang dan
Petungkriyono),
Di wilayah Kabupaten Pekalongan bagian Selatan, potensi air tanah
untuk sumur dangkal masih cukup besar sedangkan potensi air
tanah untuk sumur dalam sudah terbatas.
IV - 21
Gambar 6.7
Peta Hidrologi Kabupaten Pekalongan
IV - 22
6.3. KONDISI PENGGUNAAN LAHAN
Luas wilayah Kabupaten Pekalongan adalah ± 836,13 Km 2. Terdiri dari 19
Kecamatan dan 285 desa/kelurahan. Dari 285 desa/kelurahan tersebut, 6 desa
merupakan desa pantai dan 279 desa bukan desa pantai. Menurut penggunaannya, lahan
di Kabupaten Pekalongan dibagi menjadi tanah sawah dan tanah kering. Tahun 2008 luas
tanah sawah sebesar 25.461,776 m 2 dan luas tanah kering sebesar 2.232,101 m 2.
Sebagian besar luas tanah sawah merupakan sawah berpengairan irigasi teknis yaitu
seluas 14.710,112 m2 baik merupakan irigasi teknis dan irigasi setengah teknis, irigasi
sederhana, maupun irigasi desa, sedangkan sisanya 3.849,776 m 2 merupakan tanah
sawah tadah hujan dan 106,229 m 2 lainnya. Untuk lebih jelasnya penggunaan lahan di
Kabupaten Pekalongan dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 6.6
Pola Tata Guna Lahan Kabupaten Pekalongan Tahun 2012
Luas
No Jenis Lahan
Lahan
1 Tanah Sawah
a. Irigasi Teknis 14.213,47
b. Irigasi ½ Teknis 3.635,98
c. Irigasi Sederhana 2.143,22
d. Pengairan Desa 1.479,12
e. Tadah Hujan 3.279,45
f. Lainnya 0
Jumlah 24.751,24
2 Tanah Kering
a. Pekarangan/Bangunan 12.204,574
b. Tegal/Kebun 10.873,03
c. Ladang/huma 425,00
d. Perkebunan 3.062,37
e. Padang Rumput 117,30
f. Rawa-rawa (Tak ditanami) 20,000
g. Tambak 687,59
h.Kolam/tebat/empang 45,59
i.Sementara tidak diusahakan 24,13
j. Hutan Rakyat 2.491,51
k. Hutan Negara 26.218,96
IV - 23
Luas
No Jenis Lahan
Lahan
l. Perkebunan Negara/Swasta 3.062,37
m.Lain-lain 735,10
Jumlah 58.861,13
Sumber : Kabupaten Pek alongan Dalam Angk a, 2012
Dari data diatas dapat diketahui bahwa kondisi tanah berdasarkan luas daerah
Kabupaten Pekalongan 83.613,068 ha yang terdiri atas tanah sawah 24.751,24 ha atau,
tanah kering 58.861,13 ha.
Luas areal lahan sawah di Kabupaten Pekalongan seluruhan seluas 24.751,24
ha, yang terdiri dari sawah berpengairan teknis seluas 14.213,47 Ha, sawah berpengairan
setengah teknis seluas 3.635,98 ha, sawah berpengairan sederhana seluas 2.143,22 ha.
Sawah berpengairan desa seluas 1.479,12 Ha, sawah tadah hujan seluas dan 3.279,45
ha. Sedangkan lahan bukan sawah seluas 58.861,13 ha yang terdiri dari
bangunan/pekarangan seluas 11.943,75 ha, tanah tegalan seluas 11.659,544 ha,
ladang/huma seluas 63,616 ha, padang rumput seluas 145,175 ha, rawa seluas 20,000
ha, tambak seluas 623,586 ha, kolam/empang seluas 38,294 ha, sementara tak
diusahakan 9,500 ha, hutan negara seluas 26.218,959 ha, hutan rakyat seluas 2.279,780
ha, perkebunan negara atau swasta seluas 1.492,651 ha dan lainnya seluas 2.232,101 ha.
Sedangkan penggunaan lahan untuk setiap kecamatan dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 6.7
Sebaran Penggunaan Lahan Kabupaten Pekalongan Berdasarkan Kecamatan
Hutan
Kecamatan Sawah Tegalan Ladang Perkebunan Tambak Kolam
Rakyat
Kandangserang 1.752,37 1.524,83 0,00 0,00 681,79 0,00 1,52
Paninggaran 1.296,74 1.478,84 425,00 517,00 0,00 0,00 10,00
Lebakbarang 529,00 513,83 0,00 0,00 98,48 0,00 1,96
Petungkriyono 216,30 1.489,74 0,00 104,14 168,45 0,00 8,09
Talun 1.377,51 765,26 0,00 581,65 374,02 0,00 2,97
Doro 1.603,88 784,34 0,00 245,89 359,97 0,00 1,01
Karanganyar 1.752,57 802,89 0,00 1.113,53 60,63 0,00 3,91
Kajen 2.227,57 905,24 0,00 398,52 359,94 0,00 1,13
Kesesi 3.502,57 342,72 0,00 0,00 255,90 0,00 0,00
Sragi 2.181,66 74,72 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
Siwalan 1.517,84 179,36 0,00 7,65 0,00 149,60 0,00
Bojong 2.167,88 616,39 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
Wonopringgo 743,18 389,67 0,00 0,00 30,00 0,00 15,00
Kedungwuni 968,81 114,67 0,00 0,00 29,34 0,00 0,00
IV - 24
Hutan
Kecamatan Sawah Tegalan Ladang Perkebunan Tambak Kolam
Rakyat
Karangdadap 1.108,00 254,00 0,00 0,00 15,00 0,00 0,00
Buaran 337,00 82,95 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
Tirto 543,83 158,00 0,00 94,00 25,00 91,00 0,00
Wiradesa 472,95 115,04 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
Wonokerto 451,38 280,55 0,00 0,00 0,00 446,99 0,00
Jumlah 24.751,04 10.873,04 425,00 3.062,38 2.458,52 687,59 45,59
Lanjutan...
Tdk Hutan
Kecamatan Rumput Bangunan Rawa Lainnya
Diusahakan Negara
Kandangserang 0,00 0,00 236,96 1.621,00 0,00 88,07
Paninggaran 0,00 0,00 507,59 4.877,98 0,00 18,94
Lebakbarang 0,00 0,00 157,00 4.448,11 0,00 0,00
Petungkriyono 0,00 16,93 96,72 5.189,51 0,00 16,93
Talun 0,00 0,00 683,35 1.923,00 0,00 0,00
Doro 6,17 0,00 1.037,52 2.621,07 0,00 31,71
Karanganyar 0,00 0,00 879,30 1.594,45 0,00 47,92
Kajen 0,00 1,20 988,79 2.364,00 0,00 1,20
Kesesi 102,12 0,00 1.045,15 1.297,50 0,00 135,07
Sragi 0,00 0,00 828,06 0,00 0,00 54,86
Siwalan 0,00 0,00 398,12 0,00 0,00 169,98
Bojong 0,00 0,00 1.030,57 90,34 0,00 0,00
Wonopringgo 4,00 6,00 476,66 0,00 20,00 99,00
Kedungwuni 0,00 0,00 1.020,58 0,00 0,00 44,28
Karangdadap 5,00 0,00 429,49 192,00 0,00 28,38
Buaran 0,00 0,00 446,57 0,00 0,00 22,90
Tirto 0,00 0,00 737,17 0,00 0,00 0,00
Wiradesa 0,00 0,00 604,93 0,00 0,00 0,00
Wonokerto 0,00 0,00 339,24 0,00 0,00 0,00
Jumlah 117,29 24,13 11.943,77 26.218,96 20,00 759,24
IV - 25
Gambar 6.8
Peta Penggunaan Lahan Kabupaten Pekalongan
IV - 26
6.4. KONDISI KEPENDUDUKAN
6.4.1. Jumlah dan Sebaran Penduduk
Jumlah penduduk Kabupaten Pekalongan tahun 2012 tercatat 889.562 jiwa terdiri
dari 427.785 jiwa penduduk laki-laki dan 433.581 jiwa penduduk perempuan. Jika
dibandingkan dengan 5 tahun yang lalu, jumlah penduduk Kabupaten Pekalongan
mengalami penurunan. Jumlah penduduk tahun 2008 sebanyak 965.745 jiwa, atau telah
berkurang sebanyak 23.666 Jiwa atau sebesar 2,5 %. Sedangkan bila dibandingkan
dengan kondisi lima tahun yang lalu bertambah sebesar 76.183 jiwa atau mengalami
penurunan rata-rata sebesar 0,77 %.
Tabel 6.8
Pertumbuhan Penduduk Kabupaten Pekalongan
Jumlah Penduduk
Kecamatan
Laki-Laki Perempuan Jumlah
Kandangserang 16.271 16.441 32.666
Paninggaran 17.259 17.718 38.777
Lebakbarang 5.138 5.034 10.525
Petungkriyono 6.159 6.131 11.840
Talun 13.232 13.004 29.487
Doro 18.795 19.007 40.764
Karanganyar 18.037 18.517 41.175
Kajen 29.033 29.840 65.740
Kesesi 30.379 31.721 70.798
Sragi 30.598 31.353 64.036
Siwalan 18.223 19.887 42.190
Bojong 31.356 32.017 69.968
Wonopringgo 20.876 21.287 41.603
Kedungwuni 46.948 47.117 89.777
Karangdadap 17.336 17.390 33.856
Buaran 22.307 21.775 42.806
Tirto 34.128 33.817 65.630
Wiradesa 28.735 29.077 55.959
Wonokerto 22.975 22.448 43.845
JUMLAH 427.785 433.581 889.562
Sumber : Kabupaten Pekalongan Dalam Angka, 2012
IV - 27
strategis. Kecamatan Buaran memiliki posisi yang berbatasan langsung dengan Kota
Pekalongan, sedangkan Kecamatan Wiradesa selain berbatasan langsung dengan Kota
Pekalongan juga dilewati oleh jalur pantura. Dengan posisi tersebut kedua kecamatan
tersebut menjadi salah satu pusat kegiatan ekonomi di Kabupaten Pekalongan.
Sedangkan untuk Kecamatan Lebakbarang dan Petungkriyono memiliki kepadatan yang
rendah karena posisinya yang terletak di daerah perbatasan dan terdapat di daerah
dataran tinggi dengan kemiringan > 40%. Untuk lebih jelasnya kepadatan penduduk di
kabupaten Pekalongan dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 6.9
Kepadatan Penduduk di Kabupaten Pekalongan Tahun 2012
Luas Pekarangan/
Jumlah Kepadatan
No Kecamatan Wilayah Bangunan
Penduduk (jiwa/Km2 )
(km²) (km²)
1 Kandangserang 60,55 2,37 32.712 540
2 Paninggaran 92,99 5,08 34.977 376
3 Lebakbarang 58,20 1,57 10.172 175
4 Petungkriyono 73,58 0,97 12.290 167
5 Talun 58,57 6,83 26.236 448
6 Doro 68,45 10,38 37.802 552
7 Karanganyar 63,48 8,79 36.554 576
8 Kajen 75,15 9,89 58.873 783
9 Kesesi 68,52 10,45 62.100 906
10 Sragi 32,40 8,28 61.951 1.912
11 Siwalan 25,91 3,98 38.110 1.471
12 Bojong 40,06 10,31 63.373 1.582
13 Wonopringgo 18,80 4,77 42.163 2.243
14 Kedungwuni 22,94 10,21 94.065 4.102
15 Karangdadap 20,99 4,29 34.726 1.654
16 Buaran 9,54 4,47 44.082 4.621
17 Tirto 17,39 7,37 67.945 3.907
18 Wiradesa 12,71 6,05 57.812 4.552
19 Wonokerto 15,90 3,39 45.423 2.855
Jumlah 83.613 1,23 861.336
Sumber : Kabupaten Pekalongan Dalam Angka, 2012
IV - 28
kualitas sumebr daya manusia mutlak diperlukan. Dengan pendidikan, kualitas penduduk
akan meningkat dan menjadi lebih baik. Makin tinggi tingkat pendidikan suatu bangsa,
maka semakin tinggi pula kemajuan bangsa tersebut.
Kabupaten Pekalongan pada tahun 2012 setidaknya memiliki jumlah sarana
pendidikan yang cukup lengkap. Hal ini dapat dilihat dari adanya sarana pendidikan mulai
dari Taman Kanak-Kanak hingga Perguruan Tinggi. Secara lengkap dapat dilihat pada
tabel di bawah ini.
Tabel 6.10
Jumlah Sarana Pendidikan Kabupaten Pekalongan Tahun 2012
TK SD SMP SMA PT
Kecamatan
N S N S N S N S N S
Kandangserang 0 10 28 0 6 0 1 0 0 0
Paninggaran 0 7 27 0 5 0 1 1 0 0
Lebakbarang 0 2 18 0 3 0 1 0 0 0
Petungkriyono 0 4 22 1 4 0 1 0 0 0
Talun 0 17 21 1 3 0 1 1 0 0
Doro 0 19 31 1 4 0 1 2 0 0
Karanganyar 1 18 31 2 2 0 0 5 0 0
Kajen 2 30 47 5 6 1 1 3 0 1
Kesesi 0 30 44 1 4 2 1 2 0 0
Sragi 0 18 37 0 5 0 2 0 0 0
Siwalan 0 13 28 0 2 1 0 1 0 0
Bojong 0 21 40 0 4 1 1 0 0 0
Wonopringgo 0 14 23 4 2 3 0 2 0 1
Kedungwuni 0 32 29 9 3 5 2 4 0 1
Karangdadap 0 8 13 1 1 2 1 0 0 0
Buaran 0 18 12 3 1 2 0 3 0 0
Tirto 0 20 19 2 3 0 0 1 0 0
Wiradesa 0 16 25 3 2 1 1 5 0 1
Wonokerto 0 12 23 1 3 1 0 0 0 0
Jumlah 3 309 518 34 63 19 15 30 0 4
Sumber : Kabupaten Pekalongan dalam Angka, 2012
Keterangan : N = Negeri ; S = Swasta
IV - 29
Tabel 6.11
Jumlah Sarana Kesehatan Kabupaten Pekalongan Tahun 2012
Puskesmas
Kecamatan RSU Poliklinik Apotik Bidan
Induk Pembantu
Kandangserang 1 4 0 11 1 6
Paninggaran 1 2 0 12 1 8
Lebakbarang 1 2 0 8 0 0
Petungkriyono 1 1 0 9 0 0
Talun 1 2 0 8 0 9
Doro 2 4 0 9 2 8
Karanganyar 1 3 1 8 3 20
Kajen 2 3 0 18 4 37
Kesesi 2 3 0 15 3 9
Sragi 2 3 0 12 1 12
Siwalan 1 3 0 7 0 11
Bojong 2 4 0 13 3 17
Wonopringgo 1 3 0 6 4 15
Kedungwuni 2 3 1 7 7 26
Karangdadap 1 1 0 4 2 4
Buaran 1 1 0 5 4 11
Tirto 2 4 0 7 2 9
Wiradesa 1 2 0 4 9 20
Wonokerto 1 2 0 6 1 3
Kota Pekalongan - - 1 - - -
Sumber : Kabupaten Pekalongan dalam Angka, 2012
IV - 30
Kecamatan Masjid Gereja Pura Vihara Mushola
Talun 41 1 0 0 155
Doro 49 0 0 0 187
Karanganyar 41 2 0 0 120
Kajen 58 1 0 1 134
Kesesi 56 0 0 0 213
Sragi 31 2 0 0 146
Siwalan 26 0 0 1 135
Bojong 40 0 0 0 138
Wonopringgo 36 0 0 0 120
Kedungwuni 59 2 0 0 299
Karangdadap 20 1 0 0 146
Buaran 18 0 0 0 92
Tirto 26 0 0 0 195
Wiradesa 47 2 0 0 140
Wonokerto 27 0 0 0 76
Jumlah 735 13 0 2 2.522
Sumber : Kabupaten Pekalongan dalam Angka, 2012
IV - 31
Jenis Pasar
No Kecamatan Pasar Pasar Pasar Pasar Jumlah
Umum Desa Hewan Ikan
7 Karanganyar 1 - - - 1
8 Kajen 1 - 1 - 2
9 Kesesi 1 - 1 - 2
10 Sragi 1 1 - - 2
11 Siwalan - - - - 0
12 Bojong 1 - - - 1
13 Wonopringgo 1 - - - 1
14 Kedungwuni 1 2 1 - 4
15 Karangdadap - 1 - - 1
16 Buaran - 1 - - 1
17 Tirto 1 - - - 1
18 Wiradesa 1 - 1 - 2
19 Wonokerto - 1 - 3 4
Jumlah 10 8 6 3 27
Sumber : Kabupaten Pekalongan Dalam Angka, 2012
IV - 32
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa baik PDRB atas dasar harga berlaku
maupun atas dasar harga konstan didominasi oleh Sektor Industri Pengolahan yaitu pada
tahun 2012 mencapai Rp 942.638.700 atasdasar harga konstan, kemudian di posisi kedua
diduduki oleh Sektor Pertanian dengan sumbangan PDRB sebesar Rp.725.824 910.
IV - 33
Tipe Rumah
No. Kecamatan Jumlah
Tipe A Tipe B Tipe C
11. Siwalan 5.603 3.055 1.911 10.569
12. Bojong 2.250 4.413 1.766 8.429
13. Wonopringgo 6.863 6.026 4.607 17.496
14. Kedungwuni 6.557 533 1.332 8.422
15. Karangdadap 6.229 3.624 3.503 13.356
16. Buaran 5.073 4.222 2.777 12.072
17. Tirto 3.612 2.895 2.808 9.315
18. Wiradesa 2.857 3.665 3.256 9.778
19. Wonokerto 2.492 3.086 1.523 7.101
Jumlah 2012 69.082 63.937 48.101 181.120
2011 69.082 63.937 48.101 181.120
2010 66.911 66.737 50.519 184.167
Sumber : Kabupaten Pekalongan dalam Angka, 2012
Keterangan : Tipe A : Rumah layak huni dan sesuai dengan standar kesehatan
Tipe B : Rumah layak huni, tetapi belum memenuhi standar
kesehatan
Tipe C : Rumah belum layak huni dan belum memenuhi standar
kesehatan
B. Kepadatan rumah
Distribusi kepadatan rumah di Kabupaten Pekalongan dinilai berdasarkan
luas permukiman dan kemungkinan pemanfaatan petak bangunan rumah
pada lahan permukiman. Di Kabupaten Pekalongan sendiri, secara umum
jenis rumah terbagi atas 3 tipe disesuaikan dengan standar kesehatan.
Rumah tipe A adalah rumah layak huni dan sesuai standar kesehatan, tahun
2012 ada 69.082 unit rumah tipe ini atau sama dengan tahun 201. Rumah
tipe B adalah rumah layak huni tapi belum memenuhi standar kesehatan
berjumlah 63.937 unit, atau sama dengan tahun 2011. Rumah tidak layak
huni dan tidak memenuhi standar kesehatan tergolong sebagai rumah tipe C
berjumlah 48.101 unit sama dengan tahun 2011. Sedangkan luas wilayah
yang siap untuk dikembangkan perumahan baru seluas 35.527 Ha.
Berdasarkan data tersebut dapat dihitung rata-rata kepadatan rumah
maksimal yang ada sejumlah 5,15 unit rumah/ha. Sedangkan rata-rata
kepadaan rumah minimal yang ada sejumlah 16,95 unit rumah/ha. Dari data
yang ada pada tahun 2012 menunjukkan juga bahwa Kecamatan
P enyusunan Review RP IJM Bidang C ipta Kar ya Kabupaten P ekalongan
IV - 34
Wonopringgo memiliki jumlah unit rumah terbanyak dengan 17.496 unit
rumah dengan kepadatan bruto sebesar 7,63 unit rumah/ha dan kepadatan
netto sebesar 17,18 unit rumah/ha. Sedangkan Kecamatan Karangdadap
memiliki jumlah unit rumah paling sedikit, yaitu sebanyak 6.822 unit rumah
dengan kepadatan bruto sebesar 3,25 unit rumah/ha dan kepadatan netto
sebesar 15,65 unit rumah/ha. (Tabel 2.4)
Tabel 6.16
Distribusi Kepadatan Rumah di Kabupaten Pekalongan
Jumlah Luas Luas Kepadatan Kepadatan
No Kecamatan Rumah Wilayah Permukiman Bruto Netto
(Unit) (Ha) (Ha) (Rumah/Ha) (Rumah/Ha)
1 Karanganyar 7818 2591 477,25 3.02 16.38
2 Kajen 10569 4006 1021,11 2.63 10.35
3 Sragi 14647 1880 564,65 7.78 25.9
4 Siwalan 10569 2293 1018,58 4.60 10.38
5 Bojong 8429 2100 435,85 4.01 19.34
6 Wonopringgo 17496 6348 879,3 2.76 19.89
7 Kedungwuni 8422 7515 972,81 1.12 8.66
8 Karangdadap 13356 1739 770,78 7.69 17.32
9 Buaran 12072 1270 599,66 9.50 20.13
20 Tirto 9315 3240 822,57 2.87 11.32
11 Wiradesa 9778 954 446,57 10.25 21.98
12 Wonokerto 7101 1591 339,14 4,46 20.93
13 Kandangserang 9.067 6055 3268,2 1.50 2.77
14 Peninggaran 7.617 9299 507,59 0.81 15.01
15 Lebakbarang 2.211 5820 157,00 0.38 14.08
16 Petungkriyono 2.614 7358 9 6,72 0.36 27.02
17 Talun 6.025 5857 683,35 1.03 8.82
18 Doro 8608 6844 1 037,52 1.26 8.30
19 Kasesi 15428 6851 1 045,15 2.25 14.64
Sumber: DDA Kabupaten Pekalongan Tahun 2012
IV - 35
rumah tangga, 200.881 rumah tangga. Terhitung pada tahun 2010 dari
tahun 2012 mengalami kenaikan jumlah rumah tangga sejumlah 4.467
rumah tangga.
202
201
200
199
198 Rumah Tangga
197
196
195
194
2010 2011 2012
Gambar 6.9
Perkembangan Jumlah Rumah Tangga di Kabupaten Pekalongan
Sumber: DDA Kabupaten Pekalongan Tahun 2012
IV - 36
Jumlah Rumah Jumlah
No Kecamatan
Tangga Rumah
14 Peninggaran 7771 7617
15 Lebakbarang 2341 2211
16 Petungkriyono 2830 2614
17 Talun 6281 6025
18 Doro 8694 8608
19 Kasesi 15660 15428
Sumber: DDA Kabupaten Pekalongan Tahun 2012
IV - 37
Kabupaten Pekalongan yang telah memiliki WC pribadi. Meskipun demikian telah terdapat
upaya pemenuhan sanitasi rumah tangga tersebut dengan mendirikan WC umum yang
telah dilakukan di beberapa desa.
Terkait dengan jaringan air kotor, memang belum ada upaya pemisahan air kotor,
air limbah rumah tangga di beberapa lokasi langsung dibuang ke pekarangan atau
sebagian ke sepsitank. Sedang terkait dengan jamban, tidak semua keluarga di
Kabupaten Pekalongan memiliki jamban. Bagi mereka yang tidak memiliki jamban, ada
beberapa alternatif buang air besar diantaranya di sungai dan dimasukkan kedalam
kantong plastik lalu dibuang ketumukan sampah atau ke pekarangan kosong.
IV - 38
Kemudian terdapat beberapa kelengkapan sarana TPA seperti: kantor/ gedung
TPA, Bulldozer 1 unit, Sumur Pantau dan tandon air untuk cucian Armada Sampah.
Namun kondisi kelengkapan sarana tersebut belum memadai bahkan mengalam i kondisi
yang rusak, seperti tandon air.
Menurut RTRW Kabupaten Pekalongan Tahun 2011-2013, saat ini pemerintah
Kabupaten Pekalongan sudah merencanakan pengembangan 1 unit TPA yang berlokasi di
Desa Wangandowo, Kecamatan Bojong. Di kawasan perumahan Kabupaten Pekalongan
sendiri, sebagian besar sudah dilengkapi dengan fasilitas persampahan seperti tempat
sampah. Di Kecamatan Kajen, pengangkutan sampah dilakukan oleh LKMD di tiap
kelurahan/Desa dengan tetap berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum Bidang
Kebersihan dan Pertamanan.
Untuk selanjutnya pengembangan prasarana persampahan yang dapat dilakukan
berdasarkan permasalahan diatas diantaranya: memperluas pelayanan prasarana
persampahan ke kecamatan-kecamatan yang belum terjangkau fasilitas persampahan,
menambah fasilitas pengumpul dan pengangkut sampah seperti tempat sam pah, gerobak
sampah dll, serta membangun Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) berbasis
masyarakat. Berikut data mengenai volume sampah dan sarana kebersihan di Kabupaten
Pekalongan :
IV - 39
Tabel 6.18
Jenis Prasarana Persampahan
KEADAAN
NO PRASARANA JUMLAH RUSAK AKTIF/ KETERANGAN
RUSAK JUMLAH
BERAT DIPAKAI
IV - 40
6.7.4. Kondisi Dasar Pengembangan Air Minum
Sistem penyediaan air minum (SPAM) PDAM Tirta Kajen Kabupaten Pekalongan
berdasarkan Laporan Teknik PDAM pada tahun 2012 ada di 8 Kecamatan dengan melayani
10 sistem Ibukota Kecamatan (IKK), yaitu:
1) IKK Tirto Jeruksari
2) IKK Tirto Tanjung
3) IKK Wiradesa – Wonokerto
4) IKK Wiradesa
5) IKK Sragi
6) IKK Kedungwuni
7) IKK Wonopringgo
8) IKK Kesesi
9) IKK Kajen
10) IKK Doro
Dari jumlah sistem IKK tersebut ada beberapa yang tidak beroperasi dengan
rinciannya dapat dilihat pada Selain SPAM yang dikelola oleh PDAM, di kabupaten
Pekalongan juga terdapat SPAM Perdesaan dengan program Pamsimas, PNPM, DAK dan
lain-lain yang pengelolaannya dilakukan oleh masyarakat setempat.
Sistem penyediaan air minum di wilayah perkotaan Kabupaten Pekalongan saat ini
dikelola oleh PDAM Tirta Kajen dengan cara memanfaatkan mata air dan sumur dalam
sebagai sumber air baku untuk melayani kebutuhan air bersih di 10 unit IKK. Saat ini, dari 3
sumber mata air yang dimanfaatkan oleh PDAM Tirta Kajen memiliki debit 80 liter/detik
dengan rincian sebagai berikut:
a) Mata air Umbul Mubal Linggoasri Kajen, kapasitas terpasang 30 liter/detik
b) Mata air Sidoharjo Doro, kapasitas terpasang 15 liter/detik
c) Mata air Sidosukmo Gutomo Karanganyar, kapasitas terpasang 35 liter/detik
Sistem pengaliran dari semua sumber mata air tersebut dilakukan secara gravitasi.
Sedangkan sistem yang menggunakan pemompaan dari air tanah dalam (sumur bor),
sebanyak 11 lokasi dengan kapasitas terpasang seluruhnya sebesar 65 l/det. Sistem
pemompaan ini menyebabkan pembiayaan operasionalnya menjadi lebih tinggi
dibandingkan dengan sistem gravitasi.
SPAM yang dikelola oleh PDAM dibagi menjadi Jaringan Perpipaan (JP) Ibukota
Kabupaten, JP Ibukota Kecamatan (IKK) dan Bukan Jaringan Perpipaan (BJP) Ibukota
Kabupaten.
IV - 41
A. Jaringan Perpipaan (JP) Ibukota Kabupaten
Unit Air Baku
Sumber air baku yang dikelola PDAM Tirta Kajen Kabupaten Pekalongan
berasal dari sumber mata air dan sumur dalam yang berada di wilayah
Kabupaten Pekalongan. Berdasarkan data pada tahun 2013, kapasitas sumber
air yang terpasang sebesar 145 liter/det sedangkan yang terpakai sebesar
96,5 liter/det.
Mata Air
Sumber mata air Umbul Mubal yang terletak di Desa Linggoasri
Kecamatan Kajen mempunyai debit berdasarkan data dari Dinas PSDA
ESDM Kabupaten Pekalongan sebesar 80 liter/detik, sedangkan kapasitas
terpasang PDAM sebesar 30 liter/detik, dan baru terpakai sebanyak 20
liter/detik, sehingga masih terdapat 60 liter/detik yang belum
dimanfaatkan.
Tabel 6.19
Pelayanan Mata Air Umbul Mubal
Kapasitas Kapasitas Kapasitas
No Unit IKK Terpasang Terpakai Belum Terpakai
(liter/detik) (liter/detik) (liter/detik)
1 Kajen 22 12 10
2 Wiradesa 5 5 0
3 Kesesi 3 3 0
Jumlah 30 20 10
Sumber : PDAM Tirta Kajen, 2013
IV - 42
Sumber mata air Gutomo/Sidosukmo yang terletak di Desa Gutomo
Kecamatan Karanganyar mempunyai, kapasitas terpasang 35 liter/detik
sedangkan yang terpakai baru 25 liter/detik, sehingga masih ada
kapasitas terpasang yang belum digunakan sebesar 10 liter/detik.
Tabel 6.21
Pelayanan Mata Air Gutomo
Kapasitas Kapasitas Kapasitas
No Unit IKK Terpasang Terpakai Belum Terpakai
(liter/detik) (liter/detik) (liter/detik)
1 Karanganyar dan Kajen 20 10 10
2 Wonopringgo 2,5 2,5 0
3 Kedungwuni 5 5 0
4 Bojong dan Wiradesa 7,5 7,5 0
Jumlah 35 25 10
Sumber : PDAM Tirta Kajen, 2013
IV - 43
Kinerja Unit Produksi
Air baku yang dikelola PDAM Kabupaten Pekalongan berasal dari sumber
mata air dan sumur bor yang berada di wilayah Kabupaten Pekalongan dan
sekitarnya. Berdasarkan data tahun 2013, kapasitas sumber air yang
terpasang sebesar 145 liter/detik sedangkan yang terpakai sebesar 96,5
liter/detik, sehingga masih ada yang belum digunakan sebesar 48,5
liter/detik.
Tabel 6.23
Sumber Air Baku yang digunakan PDAM Tirta Kajen Kab. Pekalongan
Kapasitas (liter/detik)
No Nama Sumber Jenis Sumber Lokasi Sumber
Terpasang Terpakai
1 Umbul Mubal Mata Air Ds.Linggosari Kec.Kajen 30 20
2 Sidoharjo Mata Air Ds.Sidoharjo Kec.Doro 15 7,5
3 Gutomo Sumur Bor Ds.Gutomo Kec.Karanganyar 35 25
4 Sumur Bor Sumur Bor Ds.Karangrejo Kec.Kesesi 5 5
Ds.Kedungwuni Barat
5 Sumur Bor Sumur Bor 10 10
Kec.Kedungwuni
Ds.Kedungwuni Barat
6 Sumur Bor Sumur Bor 5 0
Kec.Kedungwuni
7 Sumur Bor Sumur Bor Ds.Pecakaran Kec.Wonokerto 5 0
8 Sumur Bor Sumur Bor Ds.Bebel Kec.Wonokerto 10 10
9 Sumur Bor Sumur Bor Kel.Sragi Kec.Sragi 5 4
10 Sumur Bor Sumur Bor Ds.Kwagean Kec.Wonopringgo 5 5
11 Sumur Bor Sumur Bor Ds.Jeruksari Kec.Tirto 5 5
12 Sumur Bor Sumur Bor Ds.Tanjung Kec.Tirto 5 5
13 Sumur Bor Sumur Bor Ds.Ketilang Kidul Kec.Bojong 5 0
14 Sumur Bor Sumur Bor Ds.Kutorejo Kec.Kajen 5 5
Jumlah 145 101,5
Sumber : PDAM Tirta Kajen, 2013
Unit Distribusi
Sistem distribusi dan transmisi PDAM Tirta Kajen sebagian besar digunakan
untuk melayani IKK Kabupaten Pekalongan dengan panjang pipa 161.206 m.
Pipa yang digunakan untuk pelayanan distribusi sepanjang 127.413 m dan
IV - 44
Total panjang pipa yang digunakan untuk pelayanan transmisi menuju
masing-masing IKK yaitu 34.189 m. Untuk memasok kebutuhan air di
Kabupaten Pekalongan digunakan tiga mata air (MA. Umbul Mubal, MA.
Sidoharjo, dan MA. Gutomo) dan tujuh sumur dalam/bor (SB. Karangrejo, SB.
Kedungwuni, SB. Bebel, SB. Sragi, SB. Kwagean, SB. Jeruksari, SB. Tanjung,
dan SB. Kutorejo) yang beroperasi dari sebelas sumur dalam yang ada.
Unit Pelayanan
Berdasarkan target MDG’s yang ingin dicapai pada tahun 2015 disebutkan
bahwa penduduk di perkotaan yang akan dicapai ditargetkan sebesar 80%,
sedangkan untuk wilayah perdesaan sebesar 60% dari jumlah penduduk.
Seiring perkembangan zaman, maka jumlah penduduk semakin meningkat.
Berdasarkan prosentase, pelayanan PDAM Tirta Kajen di Kabupaten
Pekalongan pada tahun 2012 sebesar 4.47% (7.585 sambungan), sedangkan
bila didasarkan atas daerah pelayanan (11 kecamatan) yang ada maka
pelayanan PDAM Tirta Kajen pada tahun 2012 sebesar 6,13% (7.585
sambungan). Data terbaru yang didapat dari PDAM Tirta Kajen, jumlah
pelanggan pada akhir tahun tahun 2012 sebanyak 8.164 sambungan atau
6,52%, sehingga untuk mencapai target MDG’s di perkotaan Kabupaten
Pekalongan sebanyak 68% diperlukan tambahan sebesar 61,47% atau
401.328 jiwa (80.265 sambungan). Untuk mencapai target tersebut
dibutuhkan upaya yang lebih keras untuk memenuhi kebutuhan air bersih dan
pencapaian target MDG’s tahun 2015 tersebut. Upaya pemerintah dalam
mengatasi permasalahan ini adalah dengan meningkatkan pelayanan
penduduk dan perluasan daerah pelayanan yang telah terlayani maupun yang
belum dilayani. Kendala yang akan dihadapi untuk mencapai tingkat
pelayanan tersebut adalah keberadaan/ketersediaan sumber air baku, karena
jumlah mata air yang dapat digunakan sedikit dan debitnya akan terus
menurun, sedangkan air tanah juga kurang dapat diandalkan karena debit
yang dapat diambil sedikit dan akan terus mengecil dan kualitas airnya juga
akan semakin buruk terutama oleh terjadinya intrusi air laut. Selain itu,
walaupun di Kabupaten Pekalongan banyak terdapat sungai–sungai besar,
namun yang dapat digunakan sebagai sumber air baku untuk air minum
jumlahnya sangat terbatas, yaitu hanya sungai Kupang yang sudah
direncanakan akan digunakan untuk SPAM Regional Petanglong sebesar 200
IV - 45
liter/detik dari kebutuhan sebesar 350 liter/detik, sehingga sisanya harus
diambil dari sumber air baku lainnya yang direncanakan akan diambil dari
Embung Wisnu. Untuk lebih jelasnya, jumlah jiwa terlayani oleh PDAM Tirta
Kajen menurut kecamatan sampai tahun 2012 dapat dilihat pada tabel berikut
ini :
Tabel 6.24
Cakupan Pelayanan PDAM Tirta Kajen Tahun 2012
PDAM
Jumlah
No Kecamatan Jumlah KK Jumlah Jiwa
Penduduk Prosentase
Terlayani Terlayani
1 Doro 37.802 261 1.305 3,19
2 Karanganyar 36.554 145 725 1,77
3 Kesesi 62.100 553 2.765 6,77
4 Sragi 61.090 243 1.215 2,97
5 Bojong 61.951 509 2.545 6,23
6 Wonopringgo 42.163 147 735 1,8
7 Kedungwuni 94.065 1.902 9.510 23,29
8 Tirto 67.945 860 4.300 10,53
9 Wiradesa 57.812 638 3.190 7,81
10 Wonokerto 45.423 1.018 5.090 12,46
11 Kajen 58.873 1.888 8.660 23,12
Daerah Pelayanan 625.778 8.164 40.040 6,52
Kabupaten Pekalongan 861.366 8.164 40.040 4,73
Sumber : PDAM Tirta Kajen, 2013
IV - 46
Tabel 6.25
Sistem IKK Kabupaten Pekalongan
No Sistem IKK Sumber Air Baku Sistem Transaksi Sistem Distribusi
1 Kec.Tirto : Sistem Sumur Bor Menggunakan pipa Menggunakan pompa
IKK Tirto Jeruksari dan PVC diameter 100 mm langsung ke jaringan
Jeruksari dan IKK Perum Tanjung Menggunakan sistem distribusi
Tirto Tanjung Debit Masing- pompa Menggunakan pipa
masing SB 5 lt/dt Panjang Pipa dari PVC
Jeruksari 1.500 m d = 75 mm, p =
Panjang Pipa dari 1.500 m
Perum Tanjung 2.000 Menggunakan pipa
m PVC
d = 50 mm, p
=2.500 m
Menggunakan pipa
PVC
d = 40 mm, p =
3.500 m
2 Sistem IKK Mata Air Umbul Menggunakan pipa Menggunakan pipa
Wiradesa Mubal, PVC d =150 mm, PVC d = 100 mm
Q=5 lt/dt p =18.000 m Menggunakan pipa
Mata Air Gutomo, PVC d = 75 mm
Q=5 lt/dt Menggunakan pipa
Sumur bor PVC d = 50 mm
Desa Bebel, Menggunakan pipa
Q=10 lt/dt, PVC d = 25 mm
Sumur Bor
Desa Pecakaran,
Q=5 lt/dt
3 Sistem IKK Sragi Sumur dalam Menggunakan pipa Menggunakan pompa
Kel. Sragi PVC d = 100 mm, langsung ke jaringan
Debit 5 lt/dt p = 360 m distribusi
Tidak memiliki Menggunakan pipa
reservoir PVC d = 75 mm,
p = 1.500 m
Menggunakan pipa
PVC d = 50 mm,
p =2.500 m
Menggunakan pipa
PVC d = 40 mm,
p = 3.500 m
4 Sistem IKK Mata Air Sidoarjo, Menggunakan pipa Menggunakan pompa
Kedungwuni Q = 6 lt/dt PVC d = 100 mm, langsung ke jaringan
Mata Air Gutomo. p = 2.000 m distribusi
Q = 7,5 lt/dt Tidak memiliki Menggunakan pipa
Sumur Bor I, reservoir PVC d = 100 mm,
Q = 10 lt/dt Menggunakan sistem p = 4.000 m
Sumur Bor II, gravitasi Menggunakan pipa
Q = 5 lt/dt PVC d = 75 mm,
p = 2.600 m
Menggunakan pipa
PVC d = 50 mm,
p = 3.000 m
5 Sistem IKK Mata Air Gutomo, Menggunakan pipa Menggunakan pipa
Wonopringgo Q = 5 lt/dt PVC d = 100 mm, PVC d = 25 - 75 mm,
p = 586 m p = 5054 m
IV - 47
No Sistem IKK Sumber Air Baku Sistem Transaksi Sistem Distribusi
Tidak memiliki
reservoir
Menggunakan sistem
gravitasi
6 Sistem IKK Sumur dalam Dari Mata Air Menggunakan pipa
Kesesi Kesesi, Q = 5 lt/dt menggunakan pipa PVC d = 75 mm,
Mata Air Umbul PVC d = 100 mm, p = 683 m
Mubal, Q = 2,5 p = 6.000 m Menggunakan pipa
lt/dt Dari Sumur dalam PVC d = 50 mm,
menggunakan pompa p = 594 m
dan pipa PVC d = 100
mm, p = 2.850 m
7 Sistem IKK Mata Air Umbul Menggunakan pipa GI Menggunakan pipa
Kajen Mubal, Q = 22 lt/dt d = 200 mm, p = PVC d = 25 - 50 mm,
1.100 m p =19.784 m
Menggunakan pipa Menggunakan pipa
PVC d = 200 mm, PVC d = 100 mm,
p = 6.289 m p = 3.375 m
Menggunakan pipa Menggunakan pipa
PVC d = 150 mm, PVC d = 75 mm,
p = 2.000 m p = 10.036 m
Menggunakan pipa
PVC d = 100 mm,
p = 6.000 m
Tidak memiliki
reservoir
Menggunakan sistem
gravitasi
Sumber : PDAM Tirta Kajen, 2013
IV - 48
Gambar 6.10
Diagram Skematik SPAM PDAM Kabupaten Pekalongan
Sumber : PDAM Tirta Kajen, 2013
IV - 49
C. Jaringan Perpipaan SPAM Perdesaan
Untuk jaringan perpipaan SPAM Perdesaan di Kabupaten Pekalongan terdapat
dua program yang diluncurkan oleh pemerintah untuk kawasan perdesaan, yaitu
program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (PAMSIMAS)
dan program Dana Alokasi Khusus (DAK).
Program PAMSIMAS merupakan program penyediaan air minum dan
sanitasi berbasis masyarakat yang artinya dalam aplikasi pembangunannya
melibatkan peran serta masyarakat. Untuk program PAMSIMAS,
Pemerintah Pusat meminjam dari Bank Dunia dan menghibahkan dana
tersebut sebesar 70% dari kebutuhan proyek di daerah dan selebihnya
10% dari dana APBD Kabupaten dan 20% dari dana masyarakat. Dana
dari masyarakat dibagi menjadi 2 bagian yaitu 4% uang tunai dan 16%
berupa tenaga atau material.
Program Dana Alokasi Khusus (DAK) merupakan program yang
pendanaannya berupa hibah dari APBN yang kemudian dilimpahkn menjadi
APBD untuk pembangunan sarana air minum perdesaan yang belum
terjangkau pelayanan jaringan distribusi PDAM. Dari beberapa program
penyediaan air bersih yang sudah dikerjakan, pencapaian cakupan
pelayanan sampai dengan tahun 2012 sebesar 24,12 persen. Tabel 3.8
berikut ini merupakan data jumlah jiwa yang telah terlayani oleh program
PAMSIMAS dan DAK hingga tahun 2012.
IV - 50
Tabel 6.26
Jumlah Jiwa Terlayani Air Minum Tahun 2012
Jumlah Penduduk Terlayani %
Jumlah terhadap
No Kecamatan PAMSIMAS DAK PDAM PNPM
Penduduk PPIP PERMAS REKAP penduduk
s/d 2012 s/d 2012 s/d 2012 MP terlayani
1 Kandangserang 32.192 6.482 500 0 0 300 0 6.754 20,98
2 Paninggaran 34.472 5.498 5.682 0 0 100 0 11.280 32,72
3 Lebakbarang 10.006 2.952 6.524 0 0 530 0 10.006 100
4 Petungkriyono 12.080 - 6.151 0 0 0 0 6.151 50,92
5 Talun 25.781 4.336 4.086 0 0 785 0 9.207 35,71
6 Doro 37.258 4.212 3.001 1.205 0 800 0 9.218 24,74
7 Karanganyar 36.012 - 2.602 400 200 0 0 3.202 8,89
8 Kajen 58.379 2.337 0 8.660 0 500 0 11.497 19,69
9 Kesesi 61.777 6.296 4.091 2.495 0 375 0 13.257 21,46
10 Sragi 61.090 6.450 985 1.185 0 0 0 8.620 14,11
11 Siwalan 37.867 5.983 13.588 0 0 750 0 26.304 69,46
12 Bojong 62.562 7.989 5.282 2.340 0 0 840 16.451 26,3
13 Wonopringgo 41.528 970 0 665 0 0 0 1.635 3,94
14 Kedungwuni 92.389 1.645 694 8.905 0 0 60 11.304 12,23
15 Karangdadap 34.068 1.252 0 0 0 315 100 1.127 3,31
16 Buaran 43.293 6.544 652 0 0 0 0 7.196 16,62
17 Tirto 66.521 5.701 5.023 4.205 0 0 142 15.071 22,66
18 Wiradesa 56.879 2.924 3.484 3.015 0 0 913 10.336 18,17
19 Wonokerto 44.556 7.372 2.698 4.850 0 1.275 2.267 18.462 41,44
Jumlah 848.710 75.917 69.143 37.925 200 5.730 4.322 193.237 22,77
Sumber : Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Pekalongan, 2013
IV - 51
D. Bukan Jaringan Perpipaan (BJP)
Program ini biasanya dilaksanakan melalui pendanaan APBD Kabupaten
berupa sumur gali, bak penampung air hujan (PAH), pembangunan embung-
embung kecil, dan terminal air. Program ini terkait dengan daerah-daerah
kekeringan, yang biasanya dilaksanakan pada program penanggulangan desa-
desa rawan air dan kekeringan.
IV - 52