2871 5429 1 SM
2871 5429 1 SM
Jurusan Teknik Elektro, Politeknik Negeri Jakarta, Jl. Prof. Dr. G.A Siwabessy, Kampus Baru UI Depok 16424,
Depok, 16424, Indonesia
Abstrak
Blender merupakan alat yang sering difungsikan untuk menghancurkan dan menghaluskan buah/sayur dalam kondisi dingin. Penambahan
sistem pendingin dapat dilakukan dengan memodifikasi komponen-komponen pada blender. Tujuan dari penelitian ini yaitu merancang
dan membuat sistem pendingin dengan menggunakan mikrokontroler ATMega328 dalam modul Arduino Uno, merancang algoritma
perangkat lunak untuk mengkontrol sistem pendingin dan mengaplikasikan Thermoelectric Cooler (TEC) pada blender untuk membuat
jus dingin tanpa es batu. Prinsip kerja dari alat ini adalah motor DC yang dikoneksikan dengan Arduino Uno dapat ditentukan
kecepatannya, sehingga dapat menggerakkan pisau blender. TEC dipasang berdampingan dengan Heatsink dan Cooling Fan diberikan
tegangan sebesar 12 Volt sehingga TEC menghasilkan suhu dingin yang dimanfaatkan sebagai pendingin wadah blender. Suhu hasil
pendinginan TEC dideteksi oleh Sensor Dallas DS18B20 (Waterproof Sensor) dan ditampilkan pada Liquid Crystal Display (LCD).
Keseluruhan sistem pendingin pada TEC berbasis mikrokontroler ATMega328 dengan sensor Dallas DS18B20 dapat tersambung dan
terkoordinasi dengan baik. Minimum sistem Atmega328 bekerja dengan baik sebagai pengolah data. Dallas DS18B20 dapat bekerja
sesuai dengan fungsinya yaitu mendeteksi suhu cairan, serta LCD dapat menunjukkan informasi berupa teks sesuai dengan yang
diinginkan. Pada intinya alat ini adalah bentuk dari modifikasi blender dengan memanfaatkan TEC sebagai sistem pendingin.
Abstract
Blender often functioned to crush and grind fruits / vegetables in cold conditions. The addition of the cooling system can be done by
modifying the components in the blender. The purpose of this research is to design and create a cooling system with microcontroller
Arduino Uno ATmega328 module, designing software algorithms (software) to control the cooling system and apply Thermoelectric
Cooler (TEC) in the blender to make frozen juice without ice cubes. The working principle of this device is a DC motor that is connected
with the Arduino Uno can be determined speed, so as to move the blender blades and TEC are mounted side by side with Heatsink and
Cooling Fan is given a voltage of 12 volts so that TEC produces cold temperatures are used as a coolant container of a blender. TEC
cooling temperature results detected by the sensor Dallas DS18B20 (Waterproof Sensor) and displayed on a Liquid Crystal Display
(LCD). Overall the cooling system on the TEC-based microcontroller ATmega328 with Dallas DS18B20 sensor can be connected and
coordinated. Minimum ATmega328 system works well as a data processor. Dallas DS18B20 can work in accordance with its function is
to detect the temperature of the fluid, and an LCD can show text information such as desired. In essence, this tool is a modified form of
the blender by utilizing TEC as the cooling system.
Keywords: Blender, Thermoelectric Cooler, Arduino Uno, Dallas D18B20 Sensor, cooling system
menyertakan es batu saat membuatnya di dalam modul sensor, TEC, coolingfan, heatsink) dan
blender. Pembuatan jus buah dingin sering terkendala software. Sensor Dallas DS18B20 dikoneksikan pada
karena bagian pisau blender terhalang oleh mikrokontroler, TEC dan Motor DC. Light Emitting
bongkahan es batu. Akibatnya blender panas pada Diode (LED) ditambahkan sebagai indikator. TEC
bagian tertentu saat disentuh dari sisi luarnya, terhubung ke baterai (12 Volt), mengakibatkan
akhirnya rusak akibat terlalu kencang berputar dan perubahan suhu pada kedua sisinya, yaitu sisi panas
motor menjadi over heat. Oleh karenanya muncul dan sisi dingin. Sisi panas dilekatkan pada heatsink-
gagasan untuk memodifikasi blender sebagai cooling fan dan sisi dingin dilekatkan pada
antisipasi kerusakan blade pada juicer. erusakan wadah/mangkuk blender. Sensor Dallas DS18B20
yang terkoneksi ke salah satu port Arduino
Bahan semikonduktor Thermo Electric Cooler (TEC) mendeteksi suhu cairan. Perubahan suhu terdeteksi
direkayasa [1] sesuai efek peltier sebagai perangkat secara terus menerus dan hasilnya ditampilkan di
dan model pendingin. Bahan semikonduktor tersebut LCD. Hasil deteksi sensor mengaktifkan indikator
terdiri dari tipe “N” (negatif) dan tipe “P” (positif) LED pada suhu dingin yang telah ditetapkan oleh
yang diposisikan paralel secara termal. Bagian program. Batas suhu yang ditampilkan di LCD
ujungnya digabungkan dengan lempeng pendingin tersebut menandakan jus telah mencapai suhu yang
seperti lempeng tembaga atau aluminium. Dua sisi ditargetkan. Tujuan penelitian adalah untuk
TEC berbeda suhu, yaitu sisi panas dan sisi dingin. menelusuri menelusuri waktu penuruan suhu dengan
Efek peltier pada TEC menimbulkan panas disatu sisi sebatang peltier pada blender yang difungsikan
(disebut sisi panas). Sedangkan di sisi lainnya panas sebagai juicer.. .
terserap hingga terasa dingin (disebut sisi dingin).
Jika sebuah elemen peltier dialiri arus listrik DC 2. Metode
maka kedua sisi elemen menjadi panas dan dingin.
Sisi dingin dapat dimanfaatkan sebagai pendingin Metode penelitian rancangbangun alat/sistem pada
ruangan dengan bantuan heatsink dan fan [2] . Motor blender sebagai alat pembuat huice buah tanpa es
Direct Current (DC) dapat difungsikan sebagai batu. Metode penelitian; perancangan, realisasi alat,
dengan mengatur kecepatan putaran alat ekstraksinya pengujian alat/sistem, penentuan variabel untuk
[3]. Sensor Dallas DS18B20 merupakan sensor pengambilan data, dan analisa data sebagai realibiliti
pendeteksi suhu [4], yang memiliki keluaran data kinerja penggunaan sensor-sensor.
dalam bentuk digital. Permasalahan penyertaan es
batu dalam pembuatan jus dingin pada blender dapat 2.1. Perancangan Alat/Sistem
diatasi dengan modifikasi sistem pendingin pada
blender. Sebuah sistem yang terdiri dari; hardware Realisasi keseluruhan alat mengikuti diagram alir
(model penggerak, modul sensor, TEC, cooling fan, atau sesuai Flowchart (Gambar 2), dan perancangan
heatsink) dan software. Sensor Dallas DS18B20 atau uji alat sesaui Blok Diagram (Gambar 1).
dikoneksikan pada mikrokontroler, TEC dan Motor
DC [5]. Light Emitting Diode (LED) ditambahkan
sebagai indikator. TEC [6] terhubung ke baterai (12
Volt), mengakibatkan perubahan suhu pada kedua
sisinya, yaitu sisi panas dan sisi dingin. Sisi panas
dilekatkan pada heatsink-cooling fan dan sisi dingin
dilekatkan pada wadah/mangkuk blender. Sensor
Dallas DS18B20 yang terkoneksi ke salah satu port
Arduino [7] mendeteksi suhu cairan. Perubahan suhu
terdeteksi secara terus menerus dan hasilnya
ditampilkan di LCD. Hasil deteksi sensor
mengaktifkan indikator LED pada suhu dingin yang
telah ditetapkan oleh program. Batas suhu yang
ditampilkan di LCD tersebut menandakan jus telah
dingin. untuk pembuat jus yang dingin tanpa es batu.
Pendingin jus tanpa es batu dengan beberapa fitur (2). TFT LCD aktif dan sistem pengukuran suhu
seperti LED, LCD dan 3 buah tombol/saklar. Fungsi berfingsi untuk mendeteksi perubahan,
saklar untuk pemilihan/pengaturan kecepatan 1, 2, (3). Saklar Merah ditekan, sumber tegangan
dan 3. Pemilihan penekanan di nomor tombol besar, memberikan tegangan (12 Volt) pada cooling
kecepatan putaran bladenya makin cepat. Konstruksi fan
blender sebagai pembuat juice tanpa es (Gambar 10) (4). TEC sehingga sistem pendingin berjalan. LED
disesuaikan dengan ukuran 1 liter air dan bagian aktif pada kondisi suhu ≤ 15ºC.
dalamnya yang memuat sistem mikrokontroler, (5). Saklar Hitam ditekan, sumber tegangan
baterai serta sambun gan TEC, heatsink dan cooling memberikan tegangan (12 Volt) pada motor DC
fan. yang dapat menggerakan pisau (blade) blender
(6). Buah telah menjadi juice dingin tanpa es batu
dengan menambah luas permukaan peltier yang Menggunakan Kontrol Logika Fuzzy. Jurnal
mengenai buah bahan juice. Seminar Hasil, Januari 2014.
[4] Idris, Mhd. Indra Jaya. 2014. Pengembangan
Data Logger Suhu Air Berbiaya Rendah
(Development Of Low Cost Water Temperature
Data Logger). Jurnal Teknologi Perikanan dan
Kelautan Vol. 5, No. 1, Mei 2014, hal. 95-108.
[5] Anthoinete, P.Y.Waroh. 2014. Analisa Dan
Daftar Acuan Simulasi Sistem Pengendalian Motor DC. Jurnal
Ilmiah Sains Vol. 14, No.2, Oktober 2014, hal.
82-86.
[1] Amrullah. 2014. Penerapan Termoelektrik [6] Ahsani, Munib dan Agung Prijo. 2015. Rancang
Ganda pada Mesin Pendingin Air Minum Bangun Pendingin Ruangan Portable Dengan
sebagai Solusi Penghematan Energi. Jurnal Memanfaatkan Efek Perbedaan Suhu Pada
Teknologi Terapan,Volume 1, Nomor Thermo Electric Cooler (TEC). Jurnal Rekayasa
1,November 2015,hlm 42-48. Mesin. Vol. 3, No.1, Tahun 2015, hal. 100-109.
[2] Poetro, Joessianto Eko dan Catur Rakhmad [7] Anwar, El Yogie., Noer Soedjarwanto., dan
Handoko. 2013. Analisis Kinerja Sistem Ageng Sadnowo Repelianto. 2015. Prototype
Pendingin Arus Searah Yang Menggunakan Penggerak Pintu Pagar Otomatis Berbasis
Heatsink Jenis Extruded Dibandingkan Dengan Arduino Uno ATMEGA 328P dengan Sensor
Heatsink Jenis Slot. Jurnal Teknik Mesin Vol. Sidik Jari. Jurnal Rekayasa dan Teknologi
21, No. 2,Oktober 2013,hlm 178-188. Elektro. Volume 9, No. 1, Januari 2015
[3] Ardhika, Ryan. 2014. Sistem Pengaturan .
Kecepatan Motor DC pada Alat Ektraksi Madu