Tugas ini Disusun sebagai Tugas Wajib untuk Mengikuti Perkuliahan Strategi
Pembelajaran Biologi
Oleh,
Nama : Nurhalizah
Nim : 0310191007
MEDAN
2021
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
karunia, rahmat dan petunjuk-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
penyusunan makalah Strategi Pembelajaran Biologi ini mengenai “Strategi
Pembelajaran Aktif” tepat pada waktunya. Shalawat serta salam tak lupa kami
haturkan kepada suri tauladan dunia, idola seluruh umat islam, yakni Nabi Besar
Muhammad SAW yang telah menghijrahkan umat manusia dari alam kemaksiatan
menuju alam keimanan, yakni Addinul Islam. Tak lupa pula kami mengucapkan
terima kasih kepada Ibu Indayana Febriani Tanjung, M.Pd., selaku dosen
pengampu yang telah memberikan banyak bimbingan kepada penulis selama
proses pembelajaran mata kuliah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih sangat jauh dari kesempurnaan
dan masih banyak kekurangan, oleh karena itu kami sangat mengharapkan kritik
dan saran yang membangun untuk perbaikan dan kemaslahatan makalah ini
sehingga dalam penyusunan makalah berikutnya kami dapat menyelesaikannya
dengan lebih baik. Harapan kami semoga penyusunan makalah ini bermanfaat
bagi kita semua.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
3.1 Kesimpulan..............................................................................................21
3.2 Saran........................................................................................................21
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................22
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan pengertian strategi pembelajaran aktif?
2. Bagaimana konsep dasar pembelajaran aktif bermuatan karakter?
3. Bagaimana nilai-nilai karakter dalam pembelajaran aktif?
4. Bagaimana peran guru dalam implementasi pembelajaran berorientasi aktif
siswa?
5. Apa saja contoh-contoh strategi pembelajaran aktif?
6. Bagaimana keunggulan dan kelemahan strategi pembelajaran aktif?
7. Bagaimana integrasi strategi pembelajaran aktif dengan ayat Al-Qur’an?
8.
2
BAB II
TINJAUAN KEPUSTAKAAN
3
2. Peserta didik tidak boleh pasif, tetapi harus aktif mengerjakan sesuatu yang
berkaitan dengan materi pembelajaran. Aktif dalam konteks ini merupakan
upaya penanaman nilai tanggung jawab, dimana peserta didik harus
mempraktekan bahwa membuktikan teori yang dipelajari, tidak sekadar
diketahui.
3. Penekanan pada eksplorasi nilai-nilai dan sikap-sikap berkenaan dengan
materi pembelajaran. Dalam hal ini peserta didik berhak menerima materi
pelajaran yang dipandang selaras dengan pandangan hidupnya atau menolak
materi pelajaran yang tidak sesuai dengan pandangan hidupnya. Pola
pembelajaran ini merupakan proses pembentukan sikap secara matang.
4. Peserta didik lebih banyak dituntut berpikir kritis, menganalisis dan
melakukan evaluasi dari pada sekedar menerima teori dan menghafalnya.
Tuntutan ini merupakan aktualisasi lebih lanjut mengenai nilai karakter “rasa
ingin tahu”, sehingga peserta didik tidak anti realita karena berpandangan
bahwa realitas yang terjadi tidak sesuai dengan teori yang dipelajari dan
dihafal, yang mengakibatkan peserta didik mudah terprovokasi oleh informasi
yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Terpenuhinya
tuntutan dalam pembelajaran ini (kritis-analisis) sampai analisis akan
menghindarkan peserta didik dari tindakan brutal dan membabi buta atau ikut-
ikutan tawuran misalnya seperti yang terjadi akhir-akhir ini
5. Umpan balik dan proses dialektika yang lebih cepat akan terjadi pada proses
pembelajaran. Pembelajaran yang dialogis secara tidak langsung membentuk
karakter peserta didik yang demokratis, pluralis, menghargai perbedaan
pendapat, inklusif, terbuka dan humanitas tinggi.
Di samping karakteristik di atas, secara umum suatu proses pembelajaran
aktif memungkinkan diperolehnya beberapa hal:
Pertama, interaksi yang timbul selama proses pembelajaran akan menumbuhkan
positif interdependence, di mana konsolidasi pengetahuan yang dipelajari hanya
dapat diperoleh secara bersama-sama melalui eksplorasi aktif dalam belajar.
Kedua, setiap individu harus terlibat aktif dalam proses pembelajaran, guru harus
mendapatkan penilaian dari peserta didik sehingga terdapat Individual
accuantability.
4
Ketiga, proses pembelajaran aktif memerlukan tingkat kerjasama yang tinggi
sehingga akan memupuk sosial skill.3
3
Indayana Febriani Tanjung,, Strategi Pembelajaran Biologi, (Medan: CV. Widya
Puspita, 2018), h. 27
4
Ibid, h. 29.
5
2.3 Nilai-Nilai Karakter dalam Pembelajaran Aktif
Strategi pembelajaran aktif atau yang lebih dikenal dengan istilah active
learning mempunyai 101 metode pembelajaran bahkan lebih. Dalam praktiknya,
berbagai bentuk metode dalam active learning, ini dapat dimodifikasi dan
dikembangkan lebih kreatif dan inovatif. Dalam setiap metode active learning
tersebut memuat nilai-nilai karakter yang berbeda.
Nilai-nilai karakter yang termuat dalam setiap metode pada active learning
ini akan memiliki kesesuaian dengan metode pembelajarannya. Misalnya, pada
metode the power of two setidaknya memuat nilai-nilai karakter seperti gemar
membaca, komunikatif, kepedulian sosial, disiplin dan sebagainya. Sekedar
contoh, dalam pelajaran biologi, peserta didik diminta untuk mencari teman atau
pasangan dengan kriteria “mempunyai buku biologi”. Kriteria ini akan
memotivasi peserta didik untuk membeli dan membaca buku pelajaran daripada
membeli pulsa, misalnya.5
6
e. Memberikan motivasi, mendorong siswa untuk belajar, membimbing, dan lain
sebagainya melalui pengajuan pertanyaan-pertanyaan.
f. Membantu siswa dalam menarik suatu kesimpulan.7
7
Indayana, Strategi, h.31.
8
Hamruni, Strategi Pembelajaran, (Yogyakarta: Insan Madani, 2001), h.160-161.
7
a. Bagilah siswa dalam kelompok-kelompok kecil, sekitar 2 atau 3 orang.
b. Berilah masing-masing kelompok pertanyaan atau tugas yang bisa
dicari jawabannya di tempat-tempat yang sudah ditunjukkan guru.
c. Pertanyaan atau tugas yang diberikan sebaiknya disandarkan pada
beberapa buku (literatur).
d. Kelompok mengerjakan tugas atau menjawab pertanyaan, dan sekitar
30 menit sebelum habis jam pelajaran mereka harus kembali masuk ke
dalam kelas.
e. Di kelas, masing-masing kelompok melaporkan hasil belajarnya dalam
mencari informasi di berbagai sumber belajar tersebut.
f. Diskusikan temuan-temuan kelompok tersebut.
3. Index Card Match
Ini adalah strategi pembelajaran yang menyenangkan dan aktif
untuk meninjau ulang materi pembelajaran.9 Strategi pembelajaran ini
memberi kesempatan pada peserta didik untuk berpasangan dan
memainkan kuis kepada kawan sekelas.
Prosedur penggunaan Index Card Match:
a. Pada kartu index terpisah, tulislah pertanyaan tentang apa pun yang
diajarkan dalam kelas. Buatlah kartu pertanyaan yang sesuai dengan
jumlah siswa.
b. Pada kartu terpisah, tulislah jawaban bagi setiap pertanyaan-
pertanyaan tersebut.
c. Gabungkan dua lembar kartu dan kocok beberapa kali sampai benar-
benar acak.
d. Berikan satu kartu pada setiap peserta didik. Jelaskan bahwa ini adalah
latihan permainan. Sebagian memegang pertanyaan dan sebagian lain
memegang jawaban.
e. Perintahkan peserta didik menemukan kartu permainannya. Ketika
permainan dibentuk, perintahkan peserta didik yang bermain untuk
mencari tempat duduk bersama.
4. Everyone Is A Teacher Here
9
Ibid, h. 162.
8
Jenis strategi pembelajaran ini merupakan strategi pembelajaran
yang mudah untuk memperoleh partisipasi kelas yang besar dan tanggung
jawab individu. Strategi ini memberikan kesempatan pada setiap peserta
didik untuk bertindak sebagai seorang “pengajar” terhadap peserta didik
lain.
Prosedur penggunaan Everyone is A Teacher Here:
a. Bagikan kartu indeks kepada setiap peserta didik. Mintalah para
peserta didik menulis sebuah pertanyaan yang mereka miliki tentang
materi pelajaran yang sedang di dalam kelas atau topik khusus yang
akan mereka diskusikan di kelas.
b. Kumpulkan kartu, kocok dan bagikan satu pada setiap siswa. Mintalah
siswa membaca diam-diam pertanyaan atau topik pada kartu dan
pikirkan satu jawaban.
c. Panggilah sukarelawan yang akan membaca dengan keras kartu yang
mereka dapat dan memberi respons.
d. Setelah diberi respons, mintalah yang lain di dalam kelas untuk
menambahkan apa ynag telah disumbang sukarelawan.
e. Lanjutkan selama masih ada sukarelawan.
5. Listening Team
Strategi ini merupakan sebuah cara membantu peserta didik agar
tetap terfokus dan siap selama suatu pelajaran mengikuti pembelajaran
yang berlangsung. Startegi listening team ini menciptakan kelompok-
kelompok kecil yang bertanggungjawab menjelaskan materi pembelajaran
sesuai dengan posisinya masing-masing.10
Prosedur penggunaan Listening Team:
a. Bagilah peserta didik menjadi empat tim, dan berilah tim-tim itu tugas-
tugas misal tim A sebagai penanya, tim B sebagai kelompok yang
setuju atas sebuah materi pembelajaran, tim C sebagai kelompok tidak
setuju, tim D sebagai kelompok pemberi contoh atas materi yang
dipelajari.
10
Ibid, h. 166.
9
b. Sampaikan materi pembelajaran berbasis ceramah. Setelah selesai,
berilah tim waktu beberapa saat untuk mendiskusikan tugas-tugas
mereka.
c. Persilahkan tiap-tiap tim untuk bertanya, menyepakati, menyanggah,
memberi contoh, dan sebagainya. Strategi ini akan memperoleh
partisipasi peserta didik yang mencengangkan lebih daripada yang
pernah dibayangkan.
6. Team Quiz
Strategi ini dapat dikombinasikan dengan metode ceramah.
Bermain quiz atau dikenal dengan Strategi Team Quiz adalah kegiatan
tanya jawab antar kelompok. Dalam kegiatan bertanya dan menjawab akan
terjadi proses belajar yang tidak membosankan. Keterampilan bertanya
menjadi penting jika dihubungkan dengan pendapat yang menyatakan
“berpikir itu sendiri adalah bertanya”. Bertanya adalah ucapan verbal yang
meminta respon orang yang dikenai. Respon yang diberikan dapat berupa
pengetahuan, sampai dengan hal-hal yang memerlukan pertimbangan. Jadi
bertanya merupakan stimulus efektif yang mendorong berpikir.
Strategi ini bertujuan untuk meningkatkan kemam-
puan bertanggungjawab siswa terhadap apa yang mereka
pelajari melalui cara yang menyenangkan. Selain itu juga
bertujuan untuk melibatkan siswa secara aktif dalam
proses pembelajaran.
Langkah-langkahnya adalah:
a. Bagilah materi menjadi beberapa bagian (misalnyabagian 3 bagian)
b. Bagi pula siswa menjadi beberapa kelompok sesuai jumlah bagian
materi
c. Presentasikan materi bagian pertama selama lebih kurang 5-6 menit.11
7. Connection
Merupakan sebuah aktivitas yang secara simbolik menutup kelas.
Ia secara khusus sesuai ketika peserta didik membentuk hubungan dekat
satu sama lain.
11
Helmiati, Media Pembelajaran, (Yogyakarta: Aswaja Pressindo, 2012), h. 79.
10
8. Learning Start With A Question
Proses mempelajari sesuatu yang baru akan lebih efektif jika
peserta didik tersebut aktif, mencari pola daripada menerima saja. Satu
cara menciptakan pola belajar aktif ini adalah merangsang peserta didik
untuk bertanya tentang mata pelajaran mereka, tanpa penjelasan dari
pengajar lebih dahulu. Strategi belajar ini merangsang peserta didik untuk
bertanya.
Langkah-langkah penerapan metode pembelajaran Learning Starts
With A Question (LSQ) yaitu:
a. Pilih bacaan yang sesuai kemudian bagikan kepada siswa. Dengan cara
memilih satu topik atau bab tertentu dari buku teks. Usahakan bacaan
itu bacaan yang memuat informasi umum atau bacaan yang memberi
peluang untuk ditafsirkan berbeda-beda.
b. Mintalah kepada siswa untuk mempelajari bacaan secara sendiri atau
dengan teman.
c. Mintalah kepada siswa untuk memberi tanda pada bagian bacaan yang
tidak dipahami. Anjurkan kepada mereka untuk member tanda
sebanyak mungkin. Jika waktu memungkinkan, gabungkan pasangan
belajar dengan pasangan yang lain, kemudian minta mereka untuk
membahas poin-poin yang tidak diketahui yang telah diberi tanda.
d. Di dalam pasangan atau kelompok kecil, minta kepada siswa untuk
menuliskan pertanyaan tentang materi yang telah mereka baca.
e. Kumpulkan pertanyaan-pertanyaan yang telah ditulis oleh siswa.
f. Sampaikan materi pelajaran dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan
tersebut.12
9. Who is in The Class
Teknik mengajar ini sangat baik untuk memecahkan kebekuan
suasana di dalam kelas, sehingga dapat disebut sebagai “ice breaker”.
Teknik ini mirip dengan sebuah perburuan terhadap teman-teman kelas.
Perburuan ini dapat ditentukan dengan sejumlah cara dan untuk sebuah
12
Muhammad Afandi dan Isnaini Nurjanah, “Pengaruh Metode Pembelajaran Learning
Start With A Question (LSQ) Terhadap Hasil Belajar IPS Kelas IV MINTA 2 Bandar Lampung Tahun
Pelajaran 2017/2018”, Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Dasar, Vol. 5 No. 1, 2018, h. 46-47.
11
kelas dengan beberapa ukuran. Strategi ini membantu perkembangan
pembangunan tim dan membuat gerakan fisik berjalan tepat pada
permulaan sebuah pembelajaran.
10. Lightening in The Learning
Sebuah kelas dapat dengan cepat mencapai suatu iklim belajar
yang informal, tidak mengancam dengan mengajak peserta didik untuk
menggunakan humor kreatif tentang pelajaran secara langsung. Strategi ini
tidak hanya mengerjakan sesuatu, namun pada saat yang sama membuat
peserta didik berpikir.
12
f. Ketika tidak didampingi oleh guru, pembahasan terkesan kesegala arah
dan tidak terfokus, sehingga perlu pengawasan yang lebih intensif dalam
mengarahkan siswa didik
g. Perlu kreatifitas guru dalam menemukan resources (bahan ajaran)
h. Perlu menyiapkan alat bantu belajar (teaching aid) seperti : alat-alat,
bahan-bahan dan tentunya tempat.
13
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pembelajaran aktif (active learning) untuk mengoptimalkan penggunaan
semua potensi yang dimiliki oleh anak didik, sehingga semua anak didik dapat
mencapai hasil belajar yang memuaskan sesuai dengan karakteristik pribadi
mereka miliki. Di samping itu, pembelajaran aktif juga untuk menjaga perhatian
siswa atau anak didik agar tetap tertuju pada proses pembelajaran. Dan dalam
proses kegiatan belajar mengajar akan lebih mudah dipahami serta lebih lama
diingat siswa, apabila siswa dilibatkan secara aktif baik mental, fisik, dan sosial.
Dalam pelaksanaan pembelajaran aktif guru dapat menggunakan berbagai metode
yang sesuai dengan kondisi siswa. Penggunaan metode belajar aktif dalam
kegiatan belajar mengajar akan lebih efektif apabila disesuaikan dengan kondisi
belajar dan kemampuan guru dalam melaksanakan metode tersebut.
3.2 Saran
Dalam penulisan makalah ini, penulis berharap bagi pembaca, penulis
menyadari bahwa masih banyak terdapat kekurangan – kekurangan baik dari
bentuk maupun isinya. Maka dari itu penulis berharap kepada semua pembaca
agar memberi saran dan kritik demi perbaikan makalah selanjutnya.
A.
14
DAFTAR PUSTAKA
15