Dari segi pemakaian ragam bahasa dibagi menjadi 3 jenis yaitu: ( a) berdasarkan media
(b) berdasarkan hubungan antarpembicara (c) berdasarkan topik pembicaraan.
Contoh ragam lisan : (1) Nia sedang baca surat kabar. (2) Ari mau nulis surat.
Ciri-ciri ragam tulis: (a)Tidak memerlukan orang kedua/teman bicara; (b)Tidak
tergantung kondisi, situasi & ruang serta waktu; (c) Harus memperhatikan unsur
gramatikal; (d) Berlangsung lambat; (e) Selalu memakai alat bantu; (f) Kesalahan tidak
dapat langsung dikoreksi; (g) Tidak dapat dibantu dengan gerak tubuh dan mimik
muka, hanya terbantu dengan tanda baca.
Contoh ragam tulis: (1) Nia sedang membaca surat kabar (2) Ari ingin menulis surat.
b. Ragam Bahasa Indonesia Berdasarkan Hubungan Antarpembicara
Menurut akrab tidaknya pembicara, ragam bahasa dibedakan dibedakan menjadi: 1)
Ragam bahasa resmi, 2) ragam bahasa santai, 3) ragam bahasa akrab.
2. Jenis Ragam Bahasa Ditinjau dari Sudut Pandang Penutur Ragam bahasa ditinjau
dari sudut pandang penutur dibedakan menjadi
a. ragam bahasa menurut daerah
b. ragam bahasa menurut pendidikan formal.
c. ragam bahasa menurut sikap penutur
Penjelasan:
a. Ragam Bahasa Menurut Daerah
Ragam bahasa menurut daerah dapat dibedakan menjadi dialek dan kronolek. Dialek,
yaitu variasi bahasa dari sekelompok penutur yang jumlahnya relatif, yang berada pada
suatu tempat, wilayah, atau area tertentu. Misalnya, Bahasa Jawa dialek Bayumas,
Pekalongan, Surabaya, dan lain sebagainya. Kronolek atau dialek temporal adalah
variasi bahasa yang digunakan oleh sekelompok sosial pada masa tertentu. Contoh :
Misalnya, bahasa Melayu masa kerajaan Sriwijaya berbeda dengan bahasa Melayu
masa Abdullah bin Abdul Kadir Munsji dan berbeda pula dengan bahasa Melayu Riau
sekarang.
b. Ragam Bahasa Menurut Pendidikan Formal /Status Sosial
Ragam bahasa menurut pendidikan formal, menunjukkan perbedaan yang jelas antara
kaum yang berpendidikan formal (terpelajar) dan yang tidak. Bunyi /f/ dan gugus
konsonan akhir /-ks/, misalnya, sering tidak terdapat dalam ujaran orang yang tidak
bersekolah atau hanya berpendidikan rendah.
Contoh Pengucapan kata film oleh orang berpendidikan/terpelajar [film]. Sedangkan
pengucapan oleh orang yang tidak terpelajar [pilm].
Dalam ragam ini dikenal istilah Sosiolek, yaitu variasi bahasa yang berkenaan
dengan status, golongan, dan kelas sosial para penuturnya. Variasi bahasa ini
menyangkut semua masalah pribadi para penuturnya, seperti usia, pendidikan, seks,
pekerjaan, tingkat kebangsawanan, keadaan sosial ekonomi, dan lain scbagainya.
Kerangka acuan, bahasa baku menjadi tolok ukur bagi benar tidaknya pemakaian
bahasa seseorang atau sekelompok orang. Sikap terhadap bahasa baku setidak-tidaknya
mengandung tiga dimensi, yaitu (1) sikap kesetiaan bahasa, (2) sikap kebanggaan
bahasa, dan (3) sikap kesadaran akan norma dan kaidah bahasa. Ketiga sikap tersebut
terkait erat dengan keempat fungsi bahasa baku.