Anda di halaman 1dari 5

JNTETI, Vol. nn, No.

nn, Bulan20nn 1

Analisis Sistem Ketenagalistrikan di Industri


pada Kegiatan Manajeman Energi di Industri
Dyah Ayu Kartika Sari1
dyahayuks@mail.ugm.ac.id1

Departemen Teknik Elektro dan Teknologi Informasi FT UGM


Jln. Grafika 2 Yogyakarta 55281 INDONESIA

permintaan listrik di sektor industri sebesar 70 TWh dan


Intisari— Kebutuhan energi listrik di Indonesia terus diperkirakan terus meningkat menjadi 521 TWh pada tahun
megalami peningkatan. Pertumbuhan permintaan listrik 2050 [1]. Industri dengan permintaan listrik terbanyak yaitu
diproyeksikan mencapi 2.214 TWh pada tahun 2050 atau pada industri logam, kima, makanan dan tekstil. Pada industri,
naik hampir 9 kali lipat dari permintaan listrik tahun penggunaan dana terbesar dialokasikan untuk bahan baku dan
2018 sebesar 255,6 Twh dengan laju pertumbuhan konsumsi listrik. Kebutuhan listrik di industri digunakan
permintaan sebesar 7% per tahun selama 2018-2050. untuk proses produksi, penerangan, HVAC, komputer, server,
Sektor industri merupakan sektor dengan permintaan dan peralatan pendukung lainnya. Dari beberapa penggunaan
listrik terbesar kedua setelah sektor rumah tangga. listrik tersebut, proses produksi merupakan bagian yang paling
Tingginya biaya energi listrik tentu membuat biaya banyak dalam mengkonsumsi energi. Hal ini ditunjukkan dari
produksi semakin tinggi. Oleh karena itu diperlukan hasil audit energi pada industri PT. Bali Mei Sho lebih dari
suatu manajemen energi agar energi dapat digunakan 90 % digunakan untuk proses produksi [2]
secara efektif dan efisien sehingga energi yang menjadi Tingginya biaya energi listrik tentu membuat biaya
salah satu komponen biaya perusahaan dapat ditekan produksi semakin tinggi. Oleh karena itu diperlukan suatu
serendah-rendahnya. Pelaksanaan manajemen energi manajemen energi agar energi dapat digunakan secara efektif
dilakukan dengan cara menunjuk seorang Manajer dan efisien sehingga energi yang menjadi salah satu
Energi. Manajer energi merupakan orang yang ditunjuk komponen biaya perusahaan dapat ditekan serendah-
sebagai penanggung jawab pelaksanaan manajemen rendahnya. Pelaksanaan manajemen energi dilakukan dengan
energi. Seorang manajer energi hendaknya memiliki cara menunjuk seorang Manajer Energi. Manajer energi
pengetahuan mengenai variabel apasaja yang merupakan orang yang ditunjuk sebagai penanggung jawab
berpengaruh terhadap tingginya biaya energi listrik yang pelaksanaan manajemen energi. Seorang manajer energi
harus dibayarkan. hendaknya memiliki pengetahuan mengenai variabel apasaja
Penelitian ini membahas mengenai bagaimana sistem yang berpengaruh terhadap tingginya biaya energi listrik yang
ketenagalistrikan di industri, hal-hal apasaja yang harus dibayarkan.
mempengaruhi besarnya biaya energi listrik, serta pada Penelitian ini membahas mengenai bagaimana sistem
komponen apa saja yang dapat menjadi peluang ketenagalistrikan di industri, hal-hal apasaja yang
penghematan energi. Hasil dari penelitian ini diharapkan mempengaruhi besarnya biaya energi listrik, serta pada
dapat menjadi sumber rujukan bagi auditor yang akan komponen apa saja yang dapat menjadi peluang penghematan
melaksanakan audit energi, sehingga didapatkan energi. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi
rekomendasi-rekomendasi yang nyata dalam upaya sumber rujukan bagi auditor yang akan melaksanakan audit
penghematan energi. Rekomendasi-rekomendasi tersebut energi, sehingga didapatkan rekomendasi-rekomendasi yang
hendaknya di implementasikan dan dilaksanakan secara nyata dalam upaya penghematan energi. Rekomendasi-
berkala sehingga efektifitas penggunaan energi dapat rekomendasi tersebut hendaknya di implementasikan dan
meningkat dan biaya produksi dapat optimal. dilaksanakan secara berkala sehingga efektifitas penggunaan
energi dapat meningkat dan biaya produksi dapat optimal.
Kata Kunci— Audit Energi, Efisiensi Energi, Industri.
II. KAJIAN PUSTAKA
I. PENDAHULUAN A. Manajemen Energi
Kebutuhan energi listrik di Indonesia terus megalami Manajemen energi merupakan kegiatan terpadu untuk
peningkatan. Perkembangan teknologi yang kian pesat mengendalikan konsumsi energi agar tercapai pemanfaatan
membuat permintaan listrik selalu tumbuh lebih tinggi tinggi energi yang efektif dan efisien untuk menghasilkan keluaran
dibandingkan dengan jenis energi lainnya. Pertumbuhan yang maksimal melalui tindakan teknik secara terstruktur dan
permintaan listrik diproyeksikan mencapi 2.214 TWh pada ekonomis untuk meminimalisir pemanfaatan energi termasuk
tahun 2050 atau naik hampir 9 kali lipat dari permintaan listrik energi untuk proses produksi dan meminimalisir konsumsi
tahun 2018 sebesar 255,6 Twh dengan laju pertumbuhan bahan baku dan bahan pendukung [3]. Pelaksanaan
permintaan sebesar 7% per tahun selama 2018-2050 [1]. manajemen energi dilakukan dengan cara menunjuk seorang
Sektor industri merupakan sektor dengan permintaan listrik Manajer Energi, menyusun program konservasi energi,
terbesar kedua setelah sektor rumah tangga. Pada tahun 2018 melaksanakan Audit Energi secara berkala, dan melaporkan
pelaksanaan Manajemen Energi. Audit energi adalah teknik

Penulis Pertama: Judul Paper dalam 4 Kata disambung titik-titik(…) ISSN 2301 - 4156
2 JNTETI, Vol. nn, No. nn, Bulan20nn
yang digunakan untuk menghitung besarnya kosumsi energi 1. Sumber Energi Listrik
pada bangunan gedung dan mendapatkan peluang-peluang Umumnya, sistem energi listrik di industri dimulai dari satu
yang dapat digunakan untuk penghematan energi atau lebih transformator tegangan menengah yang terletak
B. Istilah-Istilah pada Sistem Tenaga Listrik di Industri didalam industri. Namun ada beberapa industri yang
1. Macam-Macam Daya menggunakan jaringan tengan tinggi (110 kV), tegangan
Pada dunia kelistrikan terdapat 3 jenis daya, yaitu daya rendah (380 v), dan memiliki pembangkit sendiri atau
aktif, daya rekatif dan daya semu. Daya aktif, diukur dalam bersama disebuah lokasi [1]. Sebagai contoh, pada perusahaan
kilowatt (kW), merupakan daya nyata (daya poros, daya yang textile, energi listrik yang disuply dari PLN. Terdapat 1 (satu)
sebenarnya) yang digunakan oleh beban untuk melakukan unit trafo utama dengan kapasitas 6000 kVA untuk
tugas tertentu. Terdapat beban tertentu seperti motor, yang menurunkan tegangan dari 20 kV menjadi 6 kV. Selain itu
memerlukan bentuk lain dari daya yang disebut daya reaktif terdapat 7 (tujuh) unit trafo distribusi dengan kapasitas
(kVAR) untuk membuat medan magnet. Walaupun daya masing – masing 500 kVA, 600 kVA, 1250 kVA, dan 1600
reaktif merupakan daya yang tersendiri, daya ini kVA untuk menurunkan tegangan dari 6 kV mejadi 400/230
sebenarnya merupakan beban (kebutuhan) pada suatu sistim V.
listrik. 2. Sistem Kelistrikan
Penjumlahan vektor daya aktif dan reaktif merupakan Sistem kelistrikan setiap industri berbeda-beda, tergantung
daya total (nyata), diukur dalam kVA (kilo Volts-Amperes). kapasitas industri tersebut. Secara umum sistem kelistrikan
Daya disebut juga daya semu dan merupakan daya yang pada industri dengan suplay tegangan menengah terdiri dari
dikirim oleh perusahaan energi ke pelanggan MVMDP (Medium Voltage Main Distribution Panel)/kubikel,
2. Faktor Daya transformator step down, dan LVMDP (Low Voltage Main
Power faktor/ faktor daya/ cos 𝜑 merupakan sudut atau Distribution Panel). Pada LVMDP ini terdapat percabangan
perbandingan antara daya aktif (P) dan daya semu (S). Nilai atau pembagian listrik yang lebih jauh hingga ke pengguna
PF antara 0-1 atau 0-100%, dan PF paling baik adalah 1 atau akhir seperti mesin listrik, boiler, dan lain sebagainya.
100% yang berarti tidak memiliki daya reaktif. Secara sederhana, sistem kelistrikan di industri dapat
3. Load diagram / diagram beban dilihat pada gambar 1.
Load diagram merupakan diagram yang berisi pola
bagaiman konsumen memakai beban dalam waktu tertentu.
Load diagram dalam sistem industri berbeda-beda tergantung
pada pengaturan kerja.
4. Peak demand/ permintaan puncak
5. Peak demand merupakan puncak permintaan pada profil
beban
6. Load factor/ faktor beban
Load factor merupakan rasio energi yang dikonsumsi
selama periode tertentu dengan permintaan maksimum yang
dipertahankan dalam priode tersebut.
Gambar 1. Single Line Diagram Sederhana
Energi listrik dari sumber energi ini kemudian
dialirkan melalui konduktor menuju transformator untuk
menurunkan tegangan. Dari output transformator, listrik
Jika beban rata-rata konsumen kurang dari permintaan kemudian dialirkan menuju panel utama. Pada panel utama ini
maksimum, faktor beban kurang dari 100% dan total biaya terjadi percabangan menjadi beberapa feeder yang kemudian
listrik akan lebih tinggi. Semakin rendah faktor beban bisa bercabang lagi hingga sampai ke peralatan listrik seperti
konsumen, semakin tinggi total biaya listrik motor dan pompa. Setiap transformator substasion selalu
dilengkapi dengan circuit breaker, kapasitor, alat proteksi,
III. METODE fuses, dan metering.
Metode pada penelitian ini yaitu metode deskriptif. 3. Trafo
Adapun langkah-langkahnya yaitu pengumpulan data dan Trafo merupakan suatu peralatan listrik statis, yang
analisis. Pengumpulan data dilakukan dengan cara merubah energi listrik dari tingkat tegangan yang satu ke
mengumpulkan informasi-informasi dari berbagai sumber tingkat tegangan yang lain. Adanya alat ini memungkinkan
seperti buku dan peneitian terdahulu. Data yang diperoleh untuk menghasilkan energi listrik pada tegangan yang relatif
kemudian dianalisis ehingga tujuan penelitian dapat tercapai. rendah dan mentransmisikannya pada tegangan tinggi dan
arus yang rendah, sehingga akan mengurangi kehilangan
jaringan dan digunakan pada tegangan yang aman. Trafo
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
terdiri dari dua atau lebih kumparan yang listriknya terisolasi
Hasil dan pembahasan dari pernelitian ini sebagai berikut. namun kemagnetannya tersambungkan. Kumparan primernya
A. Sistem Kelistrikan di Industri

ISSN 2301 – 4156 Penulis Pertama: Judul Paper dalam 4 Kata disambung titik-titik(…)
JNTETI, Vol. nn, No. nn, Bulan20nn 3
dihubungkan ke sumber daya dan kumparan sekundernya 1. Biaya investasi modal dalam pembangkitan, transmisi,
dihubungkan ke beban. dan distribusi harus kembali.
4. Kabel Listrik 2. Biaya operasi, persediaan, perawatan dan kerugian harus
Kapasitas Hantar Arus (KHA) merupakan jumlah arus dipulihkan.
yang dapat dihantarkan oleh suatu penghantar dalam kondisi 3. Biaya pengukuran, penagihan, pengumpulan dan layanan
normal (suhu sekitar) tanpa membuat penghantar menjadi lainnya harus dipulihkan
terlalu panas dan secara serius mempengaruhi (mengurangi) 4. Pengembalian bersih atas investasi modal
masa pakai isolatornya. Sedangkan cabel losses adalah 5. Adanya insentif untuk penggunaan daya pada jam-jam
kehilangan ohmic sebagai panas. Cable losses dapat dikurangi sibuk
dengan cara memilih kabel dengan luas penampangyang lebih 6. Adanya insentif untuk permintaan pada puncak sistem
besar dengan toleransi sesuai standar yaitu 125 % dari In. Sedangkan komponen utama dalam penetapan tagihan
5. Motor Listrik listrik industri sebagia berikut.
Motor listrik merupakan sebuah perangkat 1. Peak Demand (Peak load) [kW] yaitu rata-rata
elektromagnetis yang mengubah energi listrik menjadi energi beban maksimum hingga 15 atau 30 menit dalam priode
mekanik. Energi mekanik ini digunakan untuk, misalnya, tarif harian
memutar impeller pompa, fan atau blower, menggerakan 2. Active energy demand [kWh] yaitu energi terukur yang
kompresor, mengangkat bahan, dll. Motor listrik digunakan dikonsumsi selama priode tertentu (biasanya per bulan)
juga di rumah (mixer, bor listrik,fan angin) dan di industri. 3. Reactive energy demand [kVAr.h] yaitu energi reaktif
Motor listrik kadangkala disebut ―kuda kerja‖ nya industri terukur yang dikonsumsi selama priode tertentu
sebab diperkirakan bahwa motor –motor menggunakan sekitar 4. Time Use yaitu mengacu pada tarif energi dan beban
70% beban listrik total di industri. Adapun Motor induksi puncak pada kondisi tertentu
merupakan motor yang paling umum digunakan pada 5. Network related charges yaitu biaya terkait sistem
berbagai peralatan industri. Popularitasnya karena transmisi atau distribusi uang dinyatakan secara eksplisit
rancangannya yang sederhana, murah dan mudah didapat, dan dalam tagihan dipasar listrik.
dapat langsung disambungkan ke sumber daya AC.
Motor induksi memiliki dua komponen listrik utama: 2. Rendahnya Kualitas Daya
a. Rotor; Kualitas catu daya sangat penting bagi semua tingkatan
Motor induksi menggunakan dua jenis rotor: Rotor konsumen karena sangat berdampak pada peralatan listrik
kandang tupai terdiri dari batang penghantar tebal yang yang disupplay. Beberapa faktor yang mempengaruhi kualitas
dilekatkan dalam petak- petak slots paralel. Batang-batang faktor daya sebagai berikut.
tersebut diberi hubungan pendek pada kedua ujungnya a. Fluktuasi Tegangan
dengan alat cincin hubungan pendek. Lingkaran rotor yang Fluktuasi tegangan, merupakan rentang perubahan
memiliki gulungan tiga fase, lapisan ganda dan terdistribusi. tegangan maksimum dan minimum. Besarnya tegangan sangat
Dibuat melingkar sebanyak kutub stator. Tiga fase berpengaruh terhadap pengoperasian suatu peralatan. Apabila
digulungi kawat pada bagian dalamnya dan ujung yang tegangan yang disuplai ke beban melebihi tegangan
lainnya dihubungkan ke cincin kecil yang dipasang pada nominalnya maka akan terjadi over voltage dan kemungkinan
batang as dengan sikat yang menempel padanya. terjadinya gradien tegangan lebih besar, dan bisa
b. Stator menyebabkan discharge. Sebaliknya bila tegangannnya
Stator dibuat dari sejumlah stampings dengan rendah jauh melebihi tegangan nominalnya, akan berakibat
slots untuk membawa gulungan tiga fase. Gulungan ini terhadap tidak berfungsinya peralatan listrik dengan baik, dan
dilingkarkan untuk sejumlah kutub yang tertentu. juga dapat menyebabkan arus lebih. Fluktuasi tegangan
Gulungan diberi spasi geometri sebesar 120 derajat. menunjukkan karaktersitik fluktuasi beban konsumen,
semakin rendah fluktuasi tegangan menunjukkan kondisi
beban cukup baik.
B. Faktor yang Mempengaruhi Tingginya Biaya Listrik di
Industri b. Unbalance Voltage
1. Sistem Tarif Unbalance votage merupakan besarnya ketidakseimbangan
Pada sstem tarif di industri dikenal dengan istilah WBP tegangan antar fasa, dimana tiap fasa mempunyai besar dan
(Waktu Beban Puncak) dan LWBP (Luar Waktu Beban sudut tegangan yang tidak standar sehingga tegangan antar
Puncak). perbedaan harga listrik Waktu Beban Puncak fasa menjadi tidak sama. Unbarlance voltage sangat
(WBP) yang jauh lebih mahal daripada harga mempengaruhi operasi beban tiga fasa, dimana menyebabkan
listrik Luar Waktu Beban Puncak (LWBP), timbulnya peningkatan temperatur, konsumsi kWH dan
akan mendorong pemakaian listrik oleh penurunan kemampuan operasi.
konsumen sebagian besar lebih pada LWBP Kondisi Unbalance disebabkan antara lain oleh kondisi
dan akan mengurangi sebanyak mungkin pemakaian listrik beban secara keseluruhan system, dimana beban satu phase
pada WBP. tidak sama dengan phase yang lain, sehingga impedansi dari
Adapun persyaratan dalam penetapan tarif listrik sebagai beban - beban tersebut tidak sama phase satu sama lain. Atau
berikut. juga impedansi sebuah motor tidak sama phase satu dengan

Penulis Pertama: Judul Paper dalam 4 Kata disambung titik-titik(…) ISSN 2301 - 4156
4 JNTETI, Vol. nn, No. nn, Bulan20nn
yang lain. Selain itu ada beberapa hal yang menyebabkan rancangan motor dan kondisi operasi. Kehilangan dapat
unbalance votage, sebagai berikut : bervariasi dari kurang lebih dua persen hingga 20 persen.
- Unbalance dari power supply Terdapat hubungan yang jelas antara efisiensi motor dan
- Taping di trafo tidak sama beban. Pabrik motor membuat rancangan motor untuk
- Ada trafo single phase dalam system Ada open phase di beroperasi pada beban 50-100% dan akan paling efisien
primer trafo distribusi pada beban 75%. Tetapi, jika beban turun dibawah 50%
- Ada fault atau ground di trafo power efisiensi turun dengan cepat. Mengoperasikan motor dibawah
- Ada open delta di trafo-bank laju beban 50% memiliki dampak pada faktor dayanya.
- Ada fuse-blown di 3 phase di capasitor bank ( capasitor Efisiensi motor yang tinggi dan faktor daya yang
untuk perbaikan power factor) Impedance dari konduktor mendekati 1 sangat diinginkan untuk operasi yang efisien dan
power supply tidak sama. untuk menjaga biaya rendah untuk seluruh pabrik, tidak hanya
- Unbalance distribusi / single phase load ( lighting) untuk motor
Heavy reactive single phase load. Misal : mesin welder. 5. Harmonisa
c. Unbalance Load (Current) Harmonisa adalah gangguan yang terjadi dalam sistem
Unbalance load merupakan besarnya ketidakseimbangan distribusi tenaga listrik yang disebabkan adanya distorsi
arus yang mengalir antara tiap fasa, besar gelombang arus dan tegangan. Distorsi gelombang arus dan
ketidakseimbangan ini menunjukkan ketidakseimbangan tegangan ini disebabkan adanya pembentukan gelombang-
beban tiap fasa menyebabkan mengalirnya arus pada titik gelombang dengan frekuensi kelipatan bulat dari frekuensi
netral. Dimana arus netral ini mengakibatkan terjadinya beda fundamentalnya.
tegangan antara titik netral dengan ground ( ground efektif
memilki nilai nol ), selain itu dengan mengalirnya arus pada
titik netral maka reference tegangan pada titik netral tidak
terpenuhi sehingga menyebabkan tegangan fasa ke netral
turun.
3. Efisiensi Trafo Rendah
Didalam trafo tidak terdapat bagian yang berputar,
sehingga efisiensinya berada pada kisaran 96 hingga 99
persen. Kehilangan- kehilangan terutama disebabkan dengan:
a. Kehilangan Konstan; hal ini disebut juga kehilangan
besi atau kehilangan inti, yang tergantung pada bahan
6. Faktor Daya Rendah
inti dan sirkuit magnetik pada alur flux . Kehilangan
Faktor daya merupakan pergeseran fasa antara tegangan
arus Hysteresis dan Eddy merupakan dua komponen
dan arus, yang didapatkan dari perkalian bilangan
kehilangan konstan.
kompleksnya. Faktor daya dapat bersifatleading (arus
b. Kehilangan Variabel; juga disebut dengan kehilangan
mendahului tegangan) dan dapat juga lagging (arus tertinggal
beban atau kehilangan tembaga, yang beragam dengan
dari tegangan). Faktor daya leading disebabkan oleh beban
kwadrat arus beban
yang bersifat kapasitif dan lagging karean beban induktif.
Efisiensi trafo terbaik terjadi pada beban bilamana
Faktor daya yang rendah dapat menyebabkan peningkatan
kehilangan konstan sama dengan kehilangan variabel
rugi-rugi pada saluran, tidak optimalnya kontrak daya (kVA)
4. Efisiensi Motor Listrik Rendah
dan biaya tambahan akibat denda faktor daya.
Motor mengubah energi listrik menjadi energi mekanik
untuk melayani beban tertentu. Pada proses ini, dapat terjadi
C. Peluang Penghematan Energi
losses. Berikut beberapa losse pada rotor dan stator.
Peluang penghematan energi didapat dari setelah audit energi.
Adapun setiap industri memiliki peluang hemat energi yang
berbeda-beda tergantung permasalahan di masing-masing
industri tersebut. secara umum pelung hemat energi yang
dapat dilakukan sebagai berikut.
1. Sistem Tata Udara
a. Menggunakan AC hemat energi dengan daya sesuai
besarnya ruangan
b. Menggunakan refrigerant jenis hidro karbon
c. Menempatkan unit kompresor AC pada lokasi yang tidak
terkena sinar mata hari langsung
d. Mematikan AC jika ruangan tidak digunakan
e. Memasanga thermometer ruangan utnuk memantau suhu
Efisiensi motor ditentukan oleh kehilangan dasar ruangan
yang dapat dikurangi hanya oleh perubahan pada f. Mengatur suhu dan kelembaba relatif sesuai SNI
g. Mengoperasikan AC central

ISSN 2301 – 4156 Penulis Pertama: Judul Paper dalam 4 Kata disambung titik-titik(…)
JNTETI, Vol. nn, No. nn, Bulan20nn 5
h. Memastikan tidak adanya udara luar yang masuk ke f. Melakukan perawatan pada peralatan secar aberkala
dalam ruangan ber AC yang mengakibatkan efek AC
pendingin berkurang KESIMPULAN
i. Melakukan perawatan secara berkala sesuai panduan Setelah dilakukan penelitaian ini dapat diketahui
pabrikan bagaimana sistem ketenagalistrikan di industri, hal-hal apasaja
yang mempengaruhi besarnya biaya energi listrik, serta pada
2. Sistem Pencahayaan komponen apa saja yang dapat menjadi peluang penghematan
a. Menggunakan lampu hemat energi sesuai peruntukannya energ. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber rujukan
b. Menggunakan ballast elektronik pada lampu TL (neon) bagi auditor yang akan melaksanakan audit energi, sehingga
c. Mengatur daya listrik maksimum untuk pencahayaan didapatkan rekomendasi-rekomendasi yang nyata dalam
sesui SNI upaya penghematan energi. Rekomendasi-rekomendasi
d. Menggunakan armatur reflektor yang memiliki pantulan tersebut hendaknya di implementasikan dan dilaksanakan
cahaya tinggi secara berkala sehingga efektifitas penggunaan energi dapat
e. Mengaatur saklar berdasarkan kelompok area, sehingga meningkat dan biaya produksi dapat optimal
sesuai dengan pemanfaatan ruangan
f. Menggunakan saklar otomatis dengan menggunakan DAFTAR PUSTAKA
pengatur waktu (timer) dan/atau sensor cahaya [1] Suharyati, dkk. 2019 Indonesia Energy Outlook 2019. Jakarta: Sekretariat
Jenderal Dewan Energi Nasional.
(phoocell) untuk lampu taman, koridor, teras.
[2] Wiryawan, IMA., Ta, I.K., dan Sambara, K.M.. Analisis Penggunaan
g. Mematikan lampu jika tidak digunakan Energi Listrik pada Proses Produksi di PT. Bali Mei Sho. Bali,
h. Memanfaatkan penerangan alami Indonesia: Jurnal Logic, 2016, vol. 16.
i. Membersihlan lampu dan armatur dari debu dan kotoran [3] Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 70 Tahun 2009 Tentang
Konversi Energi
3. Peralatan pendukung
[4] Ramadhani, Subhan. Analisa Konversi Energi Listrik pada Industri Tekstil.
a. Mengoperasikan lift dengan pemberhentian setiap 2 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, UI.
laintai [5] Suwandi, Arief. Analisis Penentuan Konservasi Energi pada Industri
b. Menggunakan alat pengukur kecepatan dan sensor gerak Logam. Teknik Industri, Universitas Esa Unggul.
pada eskalator
c. Mematikan komputer jika akan meninggalkan ruangan
lebih dari 30 menit
d. Mematikan printer jika tidak digunakan
e. Mengggunkan mesin photocopy yang memiliki mode
stanby dengan kosumsi daya rendah
f. Mengoperasikan peralatan audio video sesuai keperluan
g. Menyalakan peralatan water heater dan dispenser
beberapa menit sebelum digunakan dan dimatikan
setelah selesai digunakan
h. Meningkatkan faktor daya jaringan tenaga listrik dengan
memasang kapasitor bank
i. Mengupayakan diversifikasi energi seperti penggunaan
energi surya dan angin
4. Proses produksi
a. Memodifikasi teknologi proses produksi yang lebih
efisien
b. Mengoptimasi sistem produksi
5. Pemanfaatan energi utama
a. Optimasi beban antara lain dengan pemasangan inverter
terutama pada mesin yang menggunakan motor-motor
listrik yang bekerja dengan beban dinamis dan kapasitas
cukup besar
b. Mengontrol rasio udara bahan bakar sehingga diperoleh
pembakaran yang efisien
c. Memanfaatkan gas buang antara lain dengan
cogeneration sistem combined heat and power (CHP)
d. Pengurangan heat losses antara lainn dengan isolasi yang
cukup dan optimum pada peralatan
e. Melakukan fuel switching antara lain pemanfaatan ala
sebagai bahan bakar untuk menggantikan High Spreed
Diesel (HSD)

Penulis Pertama: Judul Paper dalam 4 Kata disambung titik-titik(…) ISSN 2301 - 4156

Anda mungkin juga menyukai