UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA TAHUN 2021 BAB III TUGAS MEMBUAT PERTANYAAN BESERTA JAWABANNYA
1. Jelaskan prinsip komunikasi antarbudaya?
Jawaban: Ada beberapa prinsip dalam komunikasi antarbudaya yang sering kita jumpai dalam kehidupan yaitu: 1) Relativitas Bahasa Gagasan umum bahwa bahasa memengaruhi pemikiran dan perilaku paling banyak disuarakan oleh para antropologis linguistik. Dan karna bahasa- bahasa didunia sangat berbedabeda dalam hal karakteristik semantik dan srukturnya, tampak masuk akal untuk mengatakan bahwa orang yang menggunakan bahasa yang berbeda juga akan berbeda dalam acara mereka memandang dan berpikir tentang dunia. 2) Bahasa Sebagai Cerminan Budaya. Bahasa mencerminkan budaya. Makin besar budaya, makin perbedaan komunimasi baik dalam bahasa maupun dalam istilah-istilah nonverbal. Makin besar perbedaan antara budaya makin sulit komunikasi dilakukan. Kesulitan ini dapat mengakibatkan, misalnya lebih banyak kesalahan komunikasi, lebih banyak kesalahan kalimat, lebih besar kemungkinan salah paham, makin banyak salah presepsi, dan makin banyak potongan kompas (bypassing). 3) Mengurangi Ketidakpastian Makin besar perbedaan antarbudaya, makin besarlah ketidakpastian dan ambiguitas dalam komunikasi. Banyak dari komunikasi kita berusaha mengurangi ketidakpastian ini sehingga kita dapat lebih baik menguraikan, memprediksi, dan menjelaskan perilaku orang lain. Karena ketidakpastian dan ambiguitas yang lebih besar ini, diperlukan lebih banyak waktu dan upaya untuk mengurangi ketidakpastian dan untuk berkomunikasi secara lebih bermakna. 4) Kesadaran Diri dan Perbedaan Antarbudaya Makin besar perbedaan antarbudaya, makin besar kesadaran diri (mindfulness) para partisipan selama komunikasi. Ini mempunyai konsekuensi positif dan negatif. Positifnya, kesadaran diri ini barangkali membuat kita lebih waspada. ini mencegah kita mengatakan hal-hal yang mungkin terasa tidak peka atau tidak patut. Negatifnya, ini membuat kita terlalu berhatihati, tidak spontan, dan kurang percaya diri. Dengan semakin mengenal, maka perasaan terlalu berhati-hati akan hilang dan menjadi lebih percaya diri dan spotan. Hal demikian ini pada gilirannya akan menambah kepuasan dalam komunikasi. Masalah sebenarnya bukanlah pada bagaimana menjaga interaksi dan mengupayakan saling pengertian, melainkan terlalu mudah menyerah setelah terjadinya kesalahpahaman di saat awal. Maka dari itu, kesadaran diri dalam perbedaan antar budaya sangatlah penting untuk di pahami. 5) Interaksi Awal dan Perbedaan Antarbudaya Perbedaan antarbudaya terutama penting dalam interaksi awal dan secara berangsur berkurang tingkat kepentingan nya ketika hubungan menjadi akrab. Walaupun kita selalu menghadapi kemungkinan salah persepsi dan salah menilai orang lain, kemungkinan ini khususnya besar dalam situasi komunikasi antarbudaya. Contoh pada saat kita berkenalan dengan orang lain yang berbeda budaya dengan kita, dgn adanya komunikasi antarbudaya makanya kita dgn mudah melakukan interaksi awal dgn orang tersebut utk menghindari kesalahan persepsi antar kedua belah pihak. 6) Memaksimalkan Hasil Interaksi Dalam komunikasi antarbudaya kita berusaha memaksimalkan hasil interaksi. Tiga konsekuensi yang dibahas oleh Sunnafrank (1989) mengisyaratkan implikasi yang penting bagi komunikasi antarbudaya. Sebagai contoh pertama, orang akan berinteraksi dengan orang lain yang mereka perkirakan akan memberikan hasil positif. Karena komunikasi antarbudaya itu sulit, Anda mungkin menghindarinya. Dengan demikian, misalnya Anda akan memilih berbicara dengan rekan sekelas yang banyak kemiripannya dengan Anda ketimbang orang yang sangat berbeda. Kedua, bila kita mendapatkan hasil yang positif, kita terus melibatkan diri meningkatkan komunikasi kita. Bila kita memperoleh hasil negatif, kita mulai menarik diri dan mengurangi komunikasi. Ketiga, kita membuat prediksi tentang mana perilaku kita yang akan memberikan hasil positif.
2. Jelaskan tiga prinsip penting dalam komunikasi antarbudaya menurut
Sarbaugh? Jawaban: Sarbaugh (Moss 1996) mengemukakan tiga prinsip penting dalam komunikasi antarbudaya, yaitu sebagai berikut: 1) Suatu sistem sandi bersama yang terdiri atas dua aspek (verbal dan nonverbal). Tanpa suatu sistem bersama, komunikasi tidak akan terjadi. Semakin sedikit persamaan sandi semakin sedikit komunikasi yang mungkin terjadi. 2) Kepercayaan dan perilaku yang berbeda di antara pihak-pihak yang berkomunikasi merupakan landasan bagi asumsi berbeda untuk memberikan respons. Kepercayaan dan perilaku memengaruhi persepsi tentang hal-hal yang dilakukan orang lain. Dengan demikian, dua orang yang berbeda budaya dapat dengan mudah memberi makna yang berbeda kepada perilaku yang sama. Jika hal ini terjadi, kedua orang itu berperilaku secara berbeda tanpa dapat meramalkan respons pihak lainnya, padahal kemampuan meramalkan ini merupakan bagian integral dari kemampuan berkomunikasi secara efektif. 3) Tingkat mengetahui dan menerima kepercayaan dan perilaku orang lain. Cara menilai budaya lain dengan nilai-nilai budaya sendiri dan menolak mempertimbangkan normanorma budaya lain akan menimbulkan keefektifan komunikasi.
3. Jelaskan prinsip komunikasi antarbudaya menurut Daryanto?
Jawaban: Prinsip komunikasi antarbudaya menurut Daryanto meliputi beberapa hal-hal sebagai berikut: 1) Verbalistik Komunikasi antarbudaya berawal dari komunikasi antar.individu dan kelompok karena adanya perbedaan budaya. Komunikasi yang melekat dari kebudayaan yang berbeda adalah yang verbalistik, berupa lambang- lambang yang meng-ambarkan perbedaan kebudayaan. Lambang- lambang tersebut mempersatukan budaya dominan dan memperkuat identitas anggota subbudaya tersebut. Ketika budaya dominan mengadopsi lambang- lambang tersebut. terbentuklah pola budaya akomodatif, adaptif, dan asimilatif. 2) Nonverbalistik Komunikasi nonverbalistik dilakukan dengan berbagai cara, diantaranya melalui percakapan secara substansial antarbudaya. Menurut Ekman dan Friesen, tipe gerakan tubuh yang menggambarkan komunikasi nonverbal, yaitu: a. Emblem, yaitu gerakan yang memiliki tujuan dan arti yang sama dengan kata tertentu; b. Ilustrator, yaitu syarat yang bermakna, misalnya menggelengkan kepala berarti tidak.
4. Menurut Sitaram dan Cogdell (1976) menyampaikan bahwa komunikasi yang
efektif dengan orang lain akan berhasil apabila kita mampu memilih dan menjalankan teknik-teknik berkomunikasi, serta menggunakan bahasa yang sesuai dengan latar belakang mereka. Apakah ada asumsi komunikasi antarbudaya yang didasarkan atas uraian tersebut? Jawaban: Ada beberapa asumsi komunikasi antarbudaya yang didasarkan atas uraian tersebut, antara lain: 1) Komunikasi antarbudaya dimulai dengan anggapan dasar bahwa ada perbedaan persepsi antara komunikator dengan komunikan. 2) Dalam komunikasi antarbudaya terkandung isi relasi antarpribadi. 3) Gaya personal memengaruhi komunikasi antarpribadi. 4) Komunikasi antarbudaya bertujuan mengurangi tingkat ketidakpastian. 5) Komunikasi berpusat pada kebudayaan. 6) Efektivitas antarbudaya merupakan tujuan komunikasi antarbudaya.
5. Sebutkan empat wilayah utama dari ruang lingkup komunikasi antarbudaya?
Jawaban: Berdasarkan analisis sederhana, ruang lingkup komunikasi antarbudaya dapat dirinci ke dalam empat wilayah utama, yaitu: 1) Mempelajari komunikasi antarbudaya dengan pokok bahasan proses komunikasi antarpribadi dan komunikasi antarbudaya termasuk di dalamnya, komunikasi di antara komunikator dan komunikan yang berbeda kebudayaan, suku bangsa, ras dan etnik. 2) Komunikasi lintas budaya dengan pokok bahasan perbandingan pola-pola komunikasi antarpribadi lintas budaya. 3) Komunikasi melalui media di antara komunikator dan komunikan yang berbeda kebudayaan namun menggunakan media, seperti komunikasi internasional. 4) Mempelajari perbandingan komunikasi massa, misalnya membandingkan sistem media massa antarbudaya, perbandingan komunikasi massa, dampak media massa, tatanan informasi dunia baru.
Kepribadian: Pengantar ilmu kepribadian: apa itu kepribadian dan bagaimana menemukan melalui psikologi ilmiah bagaimana kepribadian mempengaruhi kehidupan kita