A.Faktor-factor Yang Mempengaruhi Semangat Kerja Wirausaha
A.Faktor-factor Yang Mempengaruhi Semangat Kerja Wirausaha
A.Faktor-factor Yang Mempengaruhi Semangat Kerja Wirausaha
1. Kreativitas
Sifat keorisinilan seorang wirausaha menuntut adanya kreativitas dalam
pelaksanaan tugasnya. Kreativitas menghadirkan suatu gagasan baru bagi Anda. Inovasi
adalah penerapan secara praktis gagasan yang kreatif. (Carol Kinsey Goman, 1991:2).
Kreativitas diartikan sebagai kemampuan untuk menciptakan suatu produk baru. Produk
baru tidak perlu seluruhnya baru, tetapi dapat merupakan bagian-bagian produk saja.
Kreativitas juga merupakan kemampuan seseorang untuk melahirkan sesutau yang baru,
baik berupa gagasan maupun karya nyata, yang relative berbedad dengan apa yang ada
sebelumnya.
Berdasarkan analisis factor, Guilforrd menemukan bahwa ada lima sifat yang
menjadi ciri kemampuan berpikir kreatif, yaitu kelancaran, keluwesan, keaslian,
penguraian, dan perumusan kembali.
Kelancaran adalah kemampuan untuk menghasilkan banyak gagasan. Keluwesan
adalah kemampuan untuk mengemukakan bermacam-macam pemecahan atau
pendekatan terhadap masalah. Orisininalitas adalah kemampuan untuk mencetuskan
gagasan dengan cara-cara yng asli, tidak klise. Elborasi adalah menguraikan sesuatu
secara terinci. Redefinisi adalah meninjau suatu persoalan berdasarkan prespektif yang
berbeda dengan apa yang diketahui oleh banyak orang.
Hubungan Kreativitas dengan intelegensi
Kreativitas dan intelegensi memiliki perbedaan. Orang syang kreatif belum tentu
intelegensinya tinggi, dan sebaliknya. Para peneliti membuat empat variasi tentang
hubungan kreativitas dengan intelegensi, yaitu :
1. Kreativitas rendah, intelegensi rendah c. Kreativitas rendah, intelegensi tinggi
2. Kreativitas tinggi, intelegensi tinggi d. Kreatvitas tinggi, intelegensi rendah
Bagi kalangan wirausaha, tingkat kreativitas ini akan sangat menunjang kemajuan
bisnisnya. Hal ini dapat dilihat pada masyarakat Jepang. Orang Jepang sangat terkenal
dengan keuletan mereka sehingga mereka mengalami kemajuan luar biasa setelah PD II.
Apa rahasia orang Jepang tersebut? Apabila kreativitas diartikan sebagai kemampuan
menciptakan kombinasi-kombinasi baru dari hal-hal yang sudah ada sehingga
menghasilkan sesuatu yang baru, maka orang Jepang adalah ahlinya. Juga kemampuan
member makna terhadap sesuatu yang berarti sehingga menjadi lebih berarti. Mereka
adalah tipe pekerja keras. Keuntungan dan uang lebih penting, tetepi tidak lebih penting
dari usaha kerja keras. Perilaku positif orang Jepang sangat menunjang keberhasilan
bisinis mereka.
Ciri-ciri wirausaha yang kreatif
1. Pintar tetapi tidak harus brilian
2. Berkemampuan dalam menjalankan ide-ide yang berbeda dalam waktu yang
singkat
3. Memiliki pandangan yang positif terhadap diri sendiri
4. Peka terhadap lingkungan dan perasaan orang-orang sekitarnya
5. Termotivasi oleh masalah-masalah yang menantang
6. Dapat memendam keputusan sampai cukup fakta-faktanya terkumpul
7. Menghargai kebebasan dan tidak hanya memerlukan persetujuan teman-
temannya
8. Fleksibel
9. Lebih mementingakan arti dan implikasi sebuah problem daripada detailnya.
1. Motivasi
Motivasi dimaksudkan untuk menimbulkan semangat kerja atau suasana sedemikian
rupa sehingga karyawan melaksanakan pekerjaan dengan penuh gairah. Bagi tiap
karyawan motivasi ini tidak sama karena adanya perbedaan tujuan dan kebutuhan
masing-masing karyawan untuk bekerja. Keberkatkan hasilan seorang pemimpin
membangkitkan gairah kerja tergantung kemampuannya untuk memahami kebutuhan,
emosi, dan gagasan karyawan.
Motivasi yang diberikan mungkin berupa insentif yang dapat dinilai dengan uang atau
yang tidak dapat dinilai dengan utaang, di antaranya berupa:
1.Gaji/upah yang layak 6. Kondisi lingkungan yang baik
2.Pekerjaan yang menarik 7. Tata tertib dan disiplin yang bijaksana
3.Kesempatan naik pangkat 8. Setia kawan antar karyawan
4.Diserahi tanggung jawab 9. Jaminan pekerjaan yang tetap
5.Penghargaan atas pekerjaan yang diselesaikan
Jika perusahaan maju, karyawan ikut maju dan jika perusahaan ambruk, otomatis
karyawan akan ikut kena getahnya. Kegairahan kerja akan muncul jika pimpinan mau
menghargai prestasi karyawan, penuh pengertian, simpatik, jujur, dan tidak
mementingkan diri sendiri. Dalam hal ini pendekatan dari hati ke hati akan sangat
menolong.
Tujuan motivasi
1.
A. Untuk mengubah perilaku pegawai sesuai dengan keinginan
B. Meningkatkan gairah kerja
C. Meningkatkan disiplin kerja
D. Menjaga kestabilan
E. Untuk meningkatkan kesejahteraan pegawai
F. Untuk menongkatkan prestasi pegawai
G. Mempertinggi moral pegawai
H. Mempertinggi rasa tanggung jawab pada tugas
I. Meningkatkan produktivitas dan efisiensi
J. Memperdalam kecintaan pegawai pada pekerjaannya
K. Untuk memperbesar partisipasi pegawai
Alat-alat motivasi
1. Material insentif, yaitu imbalan prestasi berupa upah, barang, dan sejenisnya
2. Nonmaterial insentif, imbalan prestasi yang tidak berbentuk materi, melainkan
penempatan yang tepat, latihan yang sistematis, promosi yang objektif, pekerjaan yang
terjamin, piagam penghargaan, bintang jasa, dan pengakuan yang wajar.
Jenis-jenis motivasi
1. Motivasi positif, suatu dorongan yang bersifat positif, artinya jika pegawai yang
menghasikan prestasi di atas standar, ia diberi insentif berupa hadiah.
2. Motivasi negatif, adalh mendorong bawahan dengan ancaman hukuman, artinya
jika prestasi kurang dari standar akan dikenakan hukuman, sedangkan jika prestasinya
di atas standar tidak diberi hadiah.
1. Pengertian Produktivitas, Efektivitas, dan Efisiensi
1. Produktivitas
Ada yang menyatakan bahwa produktivitas ialah kuantitas atau volume dari produk atau
jasa yang dihasilkan. Akan tetapi, banyak pandangan menyatakan bahwa produktivitas
bukan hanya kuantitas, tetapi juga kualitas produk yang dihasilkan, yang harus juga
dipakai sebagai pertimbangan mengukur tingkat produktivitas. Dalam menentukan
produktivitas tidak hanya dilihat dari faktor kuantitas saja, tetapi juga faktor
kualitasnya. Jika seseorang menghasilkan 20 unit produk bulan yang lalu, dan sekarang
menghasilkan 22 unit, maka dikatakan produktivitasnya naik, dengan kualitas yang
lebih baik, maka dikatakan produktivitasnya juga meningkat.
Ada tiga ukuran produktvitas yang harus dipertimbangkan dalam mengelola
organisasi, yaitu:
1. Untuk tujuan strategi, apakah organisasi sudah benar, sesuai dengan apa yang
telah digariskan.
2. Efektifitas, sampai tingkat manakah tujuan itu sudah dcapai dalam arti kuantitas
dan kualitas.
3. Efisiensi, bagaimana perbandingan output dibagi input, dimana pengukuran
output termasuk di dalamnya kuantitas dan kualitas.
Ada tiga kekuatan internal yang berpengaruh pada produktivitas, yaitu :
1. Managerial Processes, menyangkut perihal merencanakan organisasi,
mengintegrasi, dan mengawasi segala kegiatan. Jika organisasi strukturnya tidak benar,
pekerjaan aemrawut, pengawasan lemah, maka tingkat produktivitasnya akan menurun.
2. Managerial Leadership, berhubungan dengan tujuan perusahaan, penyediaan
kondisi kerja, ruangan, ventilasi, peralatan, yang dapat mendorong pekerja bekerja lebih
giat dan semangat.
3. Motivation, yaitu faktor-faktor yang dapat memotivasi karyawan untuk bekerja
lebih produktif, meningkatkan prestasi, mengurangi kesalahan, dan meningkatkan
efisiensi.
Kemudian ada tiga kekuatan eksternal yang juga mempengaruhi yaitu :
1. Government Regulation, yaitu peraturan-peratuaran yang dibuat oleh
pemerintah. Hal ini dapat menurunkan, maupun meningkatkan produktivitas.
2. Union, organisasi karyawan, serikat pekerja. Hal ini juga dapat menurunkan,
maupun meningkatkan produktivitas. Dalam hal ini harus dijaga bagaimana dapat
terjalin hubungan harmonis antara manajemen dengan karyawan melalui serikat pekerja.
3. Innovation, menyangkut penemuan baru dalam bidang teknologi yang
menyebabkan alat produksi lama menjadi kuno, tidak efisien, ketinggalan mode. Siapa
yang lebih cepat menerapkan teknologi baru, biasanya akan mendahului para
pesaingnya dan dapat memenangkan persaingan yang terjadi di pasar.
Efektif adalah suatu pekerjaan yang dapat diselesaikan tepat waktu , sesuai
dengan rencana yang telah ditetapkan .dengan perkataan lain , efektif adalah sampai
tingkat apakah tujuan itu sudah dicapai dalam arti kualitas dan kuantitas .
Efisien adalah perbandingan yang tebaik antara input dan output , antara daya
usaha dan hasil usaha ,atau antara pengeluaran dan pendapatan .dengan perkataan lain ,
efesien adalah segala seseuatu yang dikerjakan dengan berdaya guna atau segala
sesuatunya dapat diselesaikan dengan tepat ,cepat ,hemat dan selamat .
Para wirausaha selalu mengutamakan prestasi dahulu , baru kemudian
prestise ,bukan sebaliknya .menanamankan kerja secara efektif dan efesien ,dapat
menggerakan motivasi untuk bekerja sungguh – sungguh .
c. Bersikap dinamis
Bersikap dinamis sangat penting untuk penerapan perilaku belajar yang tadinya pasif
dan statis menjadi terbuka . begitu pula dinamis terhadap inovasi ,kreasi, dan melatih
kepekaan hidup melalui berwirausaha .
d. Aktivitas belajar
Agar lebih aktif belajar efektif dan efesien maka aktivitas belajar hendaknya meliputi
mendengarkan , menulis menilai , berhitung , berbicara , menyimpulkan , mengorganisir
, menganalisis , dan menarik kesimpulan belajar berwirausaha .
Kepribadian yang harus dimiliki untuk menjalankan sikap bekerja yang produktif
yaitu :
a. Kebernaian melenyapkan kebodohan ;
b. Kebernaian melenyapkan kemiskinan ;
c. Kebernaian melenyapkan kemalasan
d. Melenyapkan ketidak mampuan dalam bekerja ;
F. Pengaruh semangat kerja kehidupan disekolah dan di lingkungan
1. Semangat kerja wirausaha
Wirausaha adalah orang – orang yang terampil memanfaatkan peluang – peluang
usaha . adapun yang menjadi pengaruh dasar dalam semangat kerja kehidupan
wirausaha sehari – hari terletak pada :
a. Kreativitas, motivasi, dan rasa percaya diri
b. Minat dan kemauan dalam berwirausaha
c. Sikap bekerja efektif dan efisien dalam usahanya