A.Faktor-factor Yang Mempengaruhi Semangat Kerja Wirausaha

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 6

A.

Faktor- factor yang mempengaruhi semangat kerja wirausaha


1. factor – factornya
semangat kerja wirausaha sangat dipengaruhi oleh beberapa factor , diantaranya :
a. peluang usaha atau bisnisnya ,
b. minat dalam usaha atau bisnisnya .
c. modalnya, apakah sudah tersedia atau belum
d. realisasinya ,apakah dari keluarga ,teman yang sudah menekuni usaha yang sama
atau 
    usaha yang akan dikembangkan ada relevansinya dengan usaha tersebut .
     
factor –factor lainnya yang dapat  mempengaruhi semangat kerja wirausaha antara lain
factor dukungan keluarga, family, teman, pengalaman usaha , keadaan ekonomi ,
keadaan lapangan kerja, dan sumber daya yang tersedia

B.     Pengertian Inovasi, kreativitas, dan motivasi


1. Inovasi
Adalah penerapan secara praktis gagasan yang kreatif. Inovasi sudah dikenal sebagai
salah salah satu fungsi penting dalam proses kewirausahaan. Inovasi merupakan salah
satu proses mengubah peluang menjadi gagasan dan ide-ide yang dapat dijual. Seorang
wirausaha dikenal mempunyai kemampuan menggabungkan imanjinasi dan pikiran
kreatif secara sistematis dan logis adalah seorang wirausaha yang berinovasi tinggi.
Kombinasi itu menjadi bekal penting bagi keberhasilan berwirausaha. Adanya inovasi
merupakan salah satu hal yang sangat penting di dalam proses produksi dan pelayanan.
Oleh karena itu, jika seorang wirausahawan ingin sukses di dalam usahanya, ia harus
membuat produk-produknya dengan inovasi baru.
Ada beberapa hal yang harus dijadikan dasar untuk meningkatkan kemampuan inovasi
produk dan pelayanannya, yaitu :
1. Berorientasi kepada tindakan untuk berinovasi
2. Buatlah produk secara inovatif dengan proses sederhana, mudah dipahami dan
dikerjakan.
3. Mulailah membuat produk dengan inovasi yang terkecil
4. Menentukan tujuan dalam berinovasi
5. Menjalankan uji coba dan merevisinya
6. Mulailah belajar berinovasi dari pengalaman
7. Mengikuti jadwal yang sudah ditentukan di dalam berinovasi
8. Menghargai karyawan yang memiliki gagasan inovatif
9. Mempunyai keyakinan dan kerja-kerja dengan inovasi dan resiko

1. Kreativitas
Sifat keorisinilan seorang wirausaha menuntut adanya kreativitas dalam
pelaksanaan tugasnya. Kreativitas menghadirkan suatu gagasan baru bagi Anda. Inovasi
adalah penerapan secara praktis gagasan yang kreatif. (Carol Kinsey Goman, 1991:2).
Kreativitas diartikan sebagai kemampuan untuk menciptakan suatu produk baru. Produk
baru tidak perlu seluruhnya baru, tetapi dapat merupakan bagian-bagian produk saja.
Kreativitas juga merupakan kemampuan seseorang untuk melahirkan sesutau yang baru,
baik berupa gagasan maupun karya nyata, yang relative berbedad dengan apa yang ada
sebelumnya.
Berdasarkan analisis factor, Guilforrd menemukan bahwa ada lima sifat yang
menjadi ciri kemampuan berpikir kreatif, yaitu kelancaran, keluwesan, keaslian,
penguraian, dan perumusan kembali.
Kelancaran adalah kemampuan untuk menghasilkan banyak gagasan. Keluwesan
adalah kemampuan untuk mengemukakan bermacam-macam pemecahan atau
pendekatan terhadap masalah. Orisininalitas adalah kemampuan untuk mencetuskan
gagasan dengan cara-cara yng asli, tidak klise. Elborasi adalah menguraikan sesuatu
secara terinci. Redefinisi adalah meninjau suatu persoalan berdasarkan prespektif yang
berbeda dengan apa yang diketahui oleh banyak orang.
 Hubungan Kreativitas dengan intelegensi
Kreativitas dan intelegensi memiliki perbedaan. Orang syang kreatif belum tentu
intelegensinya tinggi, dan sebaliknya. Para peneliti membuat empat variasi tentang
hubungan kreativitas dengan intelegensi, yaitu :
1. Kreativitas rendah, intelegensi rendah c. Kreativitas rendah, intelegensi tinggi
2. Kreativitas tinggi, intelegensi tinggi d. Kreatvitas tinggi, intelegensi rendah
Bagi kalangan wirausaha, tingkat kreativitas ini akan sangat menunjang kemajuan
bisnisnya. Hal ini dapat dilihat pada masyarakat Jepang. Orang Jepang sangat terkenal
dengan keuletan mereka sehingga mereka mengalami kemajuan luar biasa setelah PD II.
Apa rahasia orang Jepang tersebut? Apabila kreativitas diartikan sebagai kemampuan
menciptakan kombinasi-kombinasi baru dari hal-hal yang sudah ada sehingga
menghasilkan sesuatu yang baru, maka orang Jepang adalah ahlinya. Juga kemampuan
member makna terhadap sesuatu yang berarti sehingga menjadi lebih berarti. Mereka
adalah tipe pekerja keras. Keuntungan dan uang lebih penting, tetepi tidak lebih penting
dari usaha kerja keras. Perilaku positif orang Jepang sangat menunjang keberhasilan
bisinis mereka.
 Ciri-ciri wirausaha yang kreatif
1. Pintar tetapi tidak harus brilian
2. Berkemampuan dalam menjalankan ide-ide yang berbeda dalam waktu yang
singkat
3. Memiliki pandangan yang positif terhadap diri sendiri
4. Peka terhadap lingkungan dan perasaan orang-orang sekitarnya
5. Termotivasi oleh masalah-masalah yang menantang
6. Dapat memendam keputusan sampai cukup fakta-faktanya terkumpul
7. Menghargai kebebasan dan tidak hanya memerlukan persetujuan teman-
temannya
8. Fleksibel
9. Lebih mementingakan arti dan implikasi sebuah problem daripada detailnya.

1. Motivasi
Motivasi dimaksudkan untuk menimbulkan semangat kerja atau suasana sedemikian
rupa sehingga karyawan melaksanakan pekerjaan dengan penuh gairah. Bagi tiap
karyawan motivasi ini tidak sama karena adanya perbedaan tujuan dan kebutuhan
masing-masing karyawan untuk bekerja. Keberkatkan hasilan seorang pemimpin
membangkitkan gairah kerja tergantung kemampuannya untuk memahami kebutuhan,
emosi, dan gagasan karyawan.
Motivasi yang diberikan mungkin berupa insentif yang dapat dinilai dengan uang atau
yang tidak dapat dinilai dengan utaang, di antaranya berupa:
1.Gaji/upah yang layak 6. Kondisi lingkungan yang baik
2.Pekerjaan yang menarik 7. Tata tertib dan disiplin yang bijaksana
3.Kesempatan naik pangkat 8. Setia kawan antar karyawan
4.Diserahi tanggung jawab 9. Jaminan pekerjaan yang tetap
5.Penghargaan atas pekerjaan yang diselesaikan
Jika perusahaan maju, karyawan ikut maju dan jika perusahaan ambruk, otomatis
karyawan akan ikut kena getahnya. Kegairahan kerja akan muncul jika pimpinan mau
menghargai prestasi karyawan, penuh pengertian, simpatik, jujur, dan tidak
mementingkan diri sendiri. Dalam hal ini pendekatan dari hati ke hati akan sangat
menolong.
 Tujuan motivasi
1.  
A. Untuk mengubah perilaku pegawai sesuai dengan keinginan
B. Meningkatkan gairah kerja
C. Meningkatkan disiplin kerja
D. Menjaga kestabilan
E. Untuk meningkatkan kesejahteraan pegawai
F. Untuk menongkatkan prestasi pegawai
G. Mempertinggi moral pegawai
H. Mempertinggi rasa tanggung jawab pada tugas
I. Meningkatkan produktivitas dan efisiensi
J. Memperdalam kecintaan pegawai pada pekerjaannya
K. Untuk memperbesar partisipasi pegawai
 Alat-alat motivasi
1. Material insentif, yaitu imbalan prestasi berupa upah, barang, dan sejenisnya
2. Nonmaterial insentif, imbalan prestasi yang tidak berbentuk materi, melainkan
penempatan yang tepat, latihan yang sistematis, promosi yang objektif, pekerjaan yang
terjamin, piagam penghargaan, bintang jasa, dan pengakuan yang wajar.
 Jenis-jenis motivasi
1. Motivasi positif, suatu dorongan yang bersifat positif, artinya jika pegawai yang
menghasikan prestasi di atas standar, ia diberi insentif berupa hadiah.
2. Motivasi negatif, adalh mendorong bawahan dengan ancaman hukuman, artinya
jika prestasi kurang dari standar akan dikenakan hukuman, sedangkan jika prestasinya
di atas standar tidak diberi hadiah.
1. Pengertian Produktivitas, Efektivitas, dan Efisiensi
1. Produktivitas
Ada yang menyatakan bahwa produktivitas ialah kuantitas atau volume dari produk atau
jasa yang dihasilkan. Akan tetapi, banyak pandangan menyatakan bahwa produktivitas
bukan hanya kuantitas, tetapi juga kualitas produk yang dihasilkan, yang harus juga
dipakai sebagai pertimbangan mengukur tingkat produktivitas. Dalam menentukan
produktivitas tidak hanya dilihat dari faktor kuantitas saja, tetapi juga faktor
kualitasnya. Jika seseorang menghasilkan 20 unit produk bulan yang lalu, dan sekarang
menghasilkan 22 unit, maka dikatakan produktivitasnya naik, dengan kualitas yang
lebih baik, maka dikatakan produktivitasnya juga meningkat.
Ada tiga ukuran produktvitas yang harus dipertimbangkan dalam mengelola
organisasi, yaitu:
1. Untuk tujuan strategi, apakah organisasi sudah benar, sesuai dengan apa yang
telah digariskan.
2. Efektifitas, sampai tingkat manakah tujuan itu sudah dcapai dalam arti kuantitas
dan kualitas.
3. Efisiensi, bagaimana perbandingan output dibagi input, dimana pengukuran
output termasuk di dalamnya kuantitas dan kualitas.
Ada tiga kekuatan internal yang berpengaruh pada produktivitas, yaitu :
1. Managerial Processes, menyangkut perihal merencanakan organisasi,
mengintegrasi, dan mengawasi segala kegiatan. Jika organisasi strukturnya tidak benar,
pekerjaan aemrawut, pengawasan lemah, maka tingkat produktivitasnya akan menurun.
2. Managerial Leadership, berhubungan dengan tujuan perusahaan, penyediaan
kondisi kerja, ruangan, ventilasi, peralatan, yang dapat mendorong pekerja bekerja lebih
giat dan semangat.
3. Motivation, yaitu faktor-faktor yang dapat memotivasi karyawan untuk bekerja
lebih produktif, meningkatkan prestasi, mengurangi kesalahan, dan meningkatkan
efisiensi.
Kemudian ada tiga kekuatan eksternal yang juga mempengaruhi yaitu :
1. Government Regulation, yaitu peraturan-peratuaran yang dibuat oleh
pemerintah. Hal ini dapat menurunkan, maupun meningkatkan produktivitas.
2. Union, organisasi karyawan, serikat pekerja. Hal ini juga dapat menurunkan,
maupun meningkatkan produktivitas. Dalam hal ini harus dijaga bagaimana dapat
terjalin hubungan harmonis antara manajemen dengan karyawan melalui serikat pekerja.
3. Innovation, menyangkut penemuan baru dalam bidang teknologi yang
menyebabkan alat produksi lama menjadi kuno, tidak efisien, ketinggalan mode. Siapa
yang lebih cepat menerapkan teknologi baru, biasanya akan mendahului para
pesaingnya dan dapat memenangkan persaingan yang terjadi di pasar.

C.    Prinsip – prinsip bekerja efektif dan efesien

Efektif adalah suatu pekerjaan yang dapat diselesaikan tepat waktu , sesuai
dengan rencana yang telah ditetapkan .dengan perkataan lain , efektif adalah sampai
tingkat apakah tujuan itu sudah dicapai dalam arti kualitas dan kuantitas .
Efisien adalah perbandingan yang tebaik antara input dan output , antara daya
usaha dan hasil usaha ,atau antara pengeluaran dan pendapatan .dengan perkataan lain ,
efesien adalah segala seseuatu yang dikerjakan dengan berdaya guna atau segala
sesuatunya dapat diselesaikan dengan tepat ,cepat ,hemat dan selamat .
Para wirausaha selalu mengutamakan prestasi  dahulu , baru kemudian
prestise ,bukan sebaliknya .menanamankan kerja secara efektif dan efesien ,dapat
menggerakan motivasi untuk bekerja sungguh – sungguh .

2.      Pentingnya bekerja efektif dan efisien melalui latihan


Pentingnya menanamkan kerja efektif dan efesien melalui latihan , yaitu sebagai berikut
:

1)      Untuk meningkatkan kemampuan bekerja secara efektif dan efesien ;


2)      Untuk mengurangi pengawasan dalam bekerja;
3)      Untuk mengembangkan ilmu pengetahuan ;
4)      Untuk menegembangkan rasa kesetiakawanan;
5)      Untuk mengembangkan sikap para pegawai yang positif
6)      Untuk mengembangkan dan memupuk kemampuan berprakarsa
7)      Untuk mengembangkan segala daya kreativitas
8)      Untuk mencapai efektivitas dan efisiensi

D.    Menerapkan perilaku belajar efektif dan efesien

1.      Prinsip dan ciri perilaku belajar


Pada dasarnya penerapan proses belajar sulit di generalisasikan karena sifat untuk
masing – masing individu calon wirausahawan berbeda .namun siverman (1970) telah
membuat prinsip – prinsip umum yang sangat berguna .

2.      Komponen perilaku belajar


Agar dapat efektif membelajarkan diri , sehingga dapat berkembang secara dinamis ,
kreatif dan efektif dan efesien maka harus ditanamkan pemikiran beberapa komponen
perilaku belajar , sebagai berikut :
a.       Pengajaran unit
Dari pengajaran unit, akan diperoleh perilaku belajar efektif d an efesien diantaranya :
1)      Belajar membuat perencanaan usaha atau bisnis ;
2)      Belajar mengembangkan diri pribadi secara efektif dan efesien
3)      Belajar bekerja sama dengan wirausahawan
4)      Belajar secara ilmiah dalam berwirausaha

b.      Pengertian perilaku hasil belajar


Pengertian perilaku belajar secara efektif dan efesien , hendaknya dapat dicapai dari hal
–hal berikut ini :
1)      Keterampilan berwirausaha
2)      Nilai moral berwirausaha
3)      Sikap mental berwirausaha
4)      Apresiasi dalam berwirausaha
5)      Kepekaan terhadap lingkungan perilaku belajar

c.       Bersikap dinamis
Bersikap dinamis sangat penting untuk penerapan perilaku belajar yang tadinya pasif
dan statis menjadi terbuka . begitu pula dinamis terhadap inovasi ,kreasi, dan melatih
kepekaan hidup melalui berwirausaha .

d.      Aktivitas belajar
Agar lebih aktif belajar efektif dan efesien maka aktivitas belajar hendaknya meliputi
mendengarkan , menulis menilai , berhitung , berbicara , menyimpulkan , mengorganisir
, menganalisis , dan menarik kesimpulan belajar berwirausaha .

e.       Pembicaraan system bimbingan belajar


Sistem bimbingan belajar wirausahawan secara klasikal mengandung kelemahan , yaitu
kurangnya perhatian dan pelayanan terhadap perbedaan individu , serta perkembangan
pribadi yang dinamis ,kreatif, inovatif , efektif dan efesien . Agar mereka aktif dalam
melaksanakan perilaku belajar efektif dan efesien , harus ditanamkan kondisi serta
adanya kesempatan untuk memberikan bimbingan belajar secara individual .

E.     Menerapkan sikap bekerja efektif dan efesien


1.      Penerapan kesempatan bekerja
    Penerapan kesempatan bekerja merupakan kebutuhan yang tetap mendesak .
oleh karenanya , diperlukan berbagai kebijaksanaan yang menyeluruh, seprti pendidikan
keterampilan, pendidikan, kegiatan kerja , pembangunan industry , pembangunan
prasarana , pemilihan teknologi, dan lain sebagainya.disamping itu, usaha – usaha untuk
memperluas kesempatan bekerja , perlu di tuangkan dalam program – program kerja
khusus secara efektif dan efesien .
Agar mencapai tujuan sikap bekerja efektif dan efesien para wirausahawan
diharapkan :
a.       Aktif dan kreatif daripada berpikir kritis. Disini harus menciptakan sikap bekerja efektif
dan efesien mengembangkan daya cipta yang positif .
b.      Mengubah kebiasaan mencari kerja dengan menciptakan pekerjaan , yaitu selalu sibuk
dan menerapkan perilaku bekerja efektif dan efesien , dalam setiap kesempatan yang
ada .

2.      Kepercayaan dan keberanian bekerja


Untuk menerapkan pekerjaan tersebut , para wirausahawan harus memiliki
kepercayaan , kesempatan , keberanian, dan keyakinan terhadap diri sendiri ,
diantaranya :
a.        Percaya dan yakin pada kecerdasan sendiri ;
b.      Percaya dan yakin akan bisa bekerja secara kreatif , aktif , dan inovatif ;
c.       Percaya dan yakin pada kemampuan dala menyelesaikan pekerjaan dengan baik
d.      Percaya dan yakin pada kecakapan yang diperoleh dari hasil pendidikan , kurusus
,latihan, dan pengalaman bekerja ;

Kepribadian yang harus dimiliki untuk menjalankan sikap bekerja yang produktif
yaitu :
a.       Kebernaian melenyapkan kebodohan ;
b.      Kebernaian melenyapkan kemiskinan ;
c.       Kebernaian melenyapkan kemalasan
d.      Melenyapkan ketidak mampuan dalam bekerja ;
F.     Pengaruh semangat kerja kehidupan disekolah dan di lingkungan  
1.      Semangat kerja wirausaha 
Wirausaha adalah orang – orang yang terampil memanfaatkan peluang – peluang
usaha . adapun yang menjadi pengaruh dasar dalam semangat kerja kehidupan
wirausaha sehari – hari terletak pada :
a.       Kreativitas, motivasi, dan rasa percaya diri
b.      Minat dan kemauan dalam berwirausaha
c.       Sikap bekerja efektif dan efisien dalam usahanya

2.      Persayaratan semangat kerja


Agar para siswa di sekolah mempunyai semangat kerja seperti wirausaha dan berhasil
didalam perjuangan usahanya , maka persayaratan sebagai berikut :
a.       Memiliki kepribadian unggul
b.      Mengenal diri sendiri
c.       Mengetahui dan memperhatikan
d.      Memiliki kekayaan pribadi
e.       Kemauan untuk belajar
f.       Mempunyai keahlian khusus

3.      Tujuan semangat kerja


Semangat kerja wirausaha cukup besar pengaruhnya di dalam kehidupan para siswa
keseharian di sekolah dan di lingkunganya . secara lebih rinci , tujuan para siswa
tersebut , yaitu ingin :
a.       meningkatkan prestise pribadinya
b.      menciptakan kesan bonafit
c.       memperoleh suatu kemajuan
d.      mempertahankan kontinuitas belajarnya
e.       meningkatkan semangat belajar dan kerjanya
f.       menemukan hal – hal yang baru didalam belajar kewirausahaan
g.      meningkatkan kegiatan belajarnya secara efektif dan efesien

Anda mungkin juga menyukai