Anda di halaman 1dari 3

PENDEKAR PEDANG NAGA

Hal yang sangat menggemparkan jagat persilatan saat ini adalah


tercabutnya Pedang Pusaka di Pulau Naga Emas. Pulau Naga Emas
merupakan pulau terpencil yang wilayahnya merupakan sebagian ikut
kekaisaran Song, sebagian lagi milik Kekaisaran Ming.

Dua kekaisaran awalnya hidup tenteram berdampingan hingga suatu ketika


ada pengemis yang menebar desas-desus di ke dua kekaisaran.

Desas-desus tersebut menyebutkan bahwa benda pusaka yang tertancap


tepat di perbatasan wilayah kekaisaran Song dan Ming upakan sebuah kunci
untuk membuka Gua Harta Karun yang keberadaan Gua ini masih menjadi
misteri.
Kabar yang beredar juga menyebutkan bahwa harta karun tersebut
merupakan sebuah perpustakaan kuno. Perpustakaan itu memuat informasi
lokasi-lokasi benda pusaka, lokasi-lokasi persembunyian aneka kitab
terlarang, dan berbagai misteri dunia persilatan tertuang dengan gamblang
di sana.

Desas desus yang belum diketahui kebenarannya itu pada akhirnya


menyulut konflik rumit antara dua kekaisaran, pendekar-pendekar dari
berbagai sekte, bangsawan, hingga rakyat jelata. Semua berebut untuk
menjadi pemilik Pedang Naga Emas dengan motif yang berbeda-beda.

Keributan yang diciptakan oleh desas-desus tersebut ternyata memang


disengaja. Sebuah gerakan besar sedang berlangsung dan memanfaatkan
kekacauan yang terjadi di Pulau Naga Emas sebagai tameng untuk
melancarkan gerakan mereka.

Setiap hari keributan yang terjadi semakin merepotkan pihak kekaisaran,


beberapa korban mulai berjatuhan akibat insiden perebutan Pusaka Pedang
Naga Emas. Korban ada yang berasal dari kekaisaran Ming, ada juga yang
berasal dari kekaisaran Song.
Karena korban yang berjatuhan berasal dari dua kekaisaran, pada akhirnya
hal tersebut memicu ketegangan di dua kekaisaran. Hubungan baik yang
sebelumnya terjalin, perlahan mulai terkikis dan kedua belah pihak mulai
saling menyalahkan.

Hingga pada suatu hari, dua kaisar mengatur pertemuan rahasia demi
membicarakan tentang keributan yang terjadi di wilayah perbatasan
mereka. Pedang Naga Emas tertancap tepat di wilayah perbatasan. Itu
artinya pedang tersebut secara hukum juga seharusnya dimiliki oleh dua
kekaisaran sekaligus.

Untuk itulah dua kaisar melakukan pertemuan rahasia. Tak disangka, hal
tersebut merupakan awal mula petaka bagi kekaisaran Song, sebab menurut
informasi yang berkembang, Kaisar Jin Youzhi dari Kekaisaran Song tewas
dalam pertemuan rahasia di lembah Jiuzhaigou.

Menurut cerita yang beredar, sudah hampir 100 tahun tak ada satu
pendekar pun yang berhasil mencabut pedang keramat di pulau Naga Emas.
Anehnya, seorang remaja berusia 13 tahun justru terlihat sama sekali tak
bersusah payah saat mencabut pedang itu di hari bersejarah kekaisaran
Song.

Pada hari terbunuhnya Kaisar Jin Youzhi saat menghadiri pertemuan rahasia
di lembah Juizhaigou, ada seorang bocah remaja lari pontang-panting
dikejar beberapa pengawal kerajaan dan pendekar. Menurut para pengawal,
remaja tersebut adalah saksi kunci peristiwa pembunuhan Kaisar Jin Youzhi.
Meski berteriak bahwa ia tak melihat apa-apa, Zhang Xiuhan tetap dikejar
dan hendak dimintai keterangan.

Zhang Xiuhan memiliki alasan mengapa ia harus lari dari para pengawal
dan pendekar-pendekar yang mengejarnya. Ia ingat bagaimana ayah dan
ibunya berteriak beberapa saat lalu, sebelum ayah dan ibunya saling
membunuh satu sama lain, mereka berteriak meminta Zhang Xiuhan untuk
lari sejauh mungkin, berlatih bela diri, dan menjadi pemuda yang disegani
banyak orang karena ilmunya dan menjelaskan kepada dunia tentang
tragedy malam itu.

Zhang Xiuhan belum sempat mencerna keadaan, yang ia tahu, ia segera


dikejar banyak orang dan harus berlari. la belum sempat menangisi
kematian ayah dan ibunya, ia belum sempat menanyakan kepada mereka
tentang apa yang sebenarnya terjadi. Ia juga baru mengetahui jika kedua
orangtuanya merupakan sepasang pendekar.
Sebelumnya mereka hidup sederhana sebagai pelayan di kerajaan dan
sama sekali tak pernah bersinggungan dengan dunia persilatan.

Tepat saat bulan purnama sedang menyoroti pulau Naga Emas, Zhang
Xiuhan sedang bersembunyi di balik semak-semak bambu kuning. Badannya
basah kuyup karena ia berenang mengarungi danau untuk tiba di Pulau
Naga Emas, sementara itu dengan mudahnya para pendekar yang
mengejarnya hanya berlari di atas air dan mereka pun sampai di Pulau Naga
Emas hampir bersamaan.

Zhang Xiuhan meski sama sekali tak memiliki ilmu bela diri, dia memiliki
kemampuan berlari yang cukup lumayan. Saat itu, ketika dia tengah
terdesak dan hendak ditangkap para pengejar, ia berlari secepat kilat
menuju gundukan batu raksasa yang di sana tertancap sebuah Pedang
Legendaris

Anda mungkin juga menyukai