Budidaya Melon
Budidaya Melon
Ketinggian tempat < 200 m dpl, dengan suhu 27-25 °C, yaitu varietas : Musk
Melon dan Oriental Sweet Melon
Ketinggian tempat 200-650 m dpl, dengan suhu 25-23,5°C dan 26-24 °C, yaitu
varietas : Jade, Golden Light, Silver Light, Cantaloupe (Halest Best)
Ketinggian tempat 650-1.000 m dpl, dengan suhu 23,5-18°C dan 72.,4-19°C,
yaitu varietas : Casaba Melon, Melon (Jade Dew, Honey Dew)
Ketinggian 1.000-2.000 m dpl, dengan suhu 18,7-12 °C, yaitu varietas :
Cantaloupe, dan Casaba Melon.
Tanaman melon sebenarnya dapat dibudidayakan pada lahan yang bersuhu tinggi atau
antara 30°C hingga 35°C, namun yang perlu diperhatikan pada penanaman disuhu
tinggi tersebut adalah pengairan yang baik karena tanaman melon memerlukan banyak
air pada saat tumbuh.
Pada saat penyemaian benih, temperature lahan yang sesuai adalah sekitar 26 °C.
apabila kondisi temperature lebih tinggi maka hal ini berpengaruh terhadap
pertumbuhan tunas pada benih tanaman melon. Pada saat tanaman melon mengalami
pertumbuhan akan memerlukan temperature antara 35 °C hingga 37 °C, sedangkan pada
saat tanaman berbuah maka proses pembentukan buah hingga matang buah akan
memerlukan temperature antara 26 °C pada siang hari, dan pada malam hari 16 °C.
Kelembapan udara yang dibutuhkan tanaman melon pada saat pertumbuhan berkisar
antara 70 hingga 80%. Sedangkan tanaman melon muda yang tumbuh hingga dewasa
memerlukan kelembapan udara maksimal 80% serta minimal 60%.
Sinar matahari langsung sangat penting bagi tanaman melon karena dapat membantu
proses fotosintesis tanaman, tanaman melon akan menghasilkan buah yang mani apabila
pada fase pembentukan buah, sinar matahari yang diterima intensitasnya lebih tinggi.
Hal ini karena pada fase pembentukan buah tanaman memproduksi vitamin C yang
tersimpan dalam buah sehingga kadar gula yang terkandung pada buah juga ikut
meningkat.
Curah hujan yang sesuai untuk pertumbuhan tanaman melon yaitu, daerah dengan
curah hujan berkisar antara 2.000 hingga 3.000 mm/tahun atau sekitar 166.66 hingga
250 mm/bulan.
Tanaman melon sebaiknya ditanam dengan jarak yang lebih lebar apabila waktu
penanaman bibit dilakukan pada musim penghujan. Pembuatan bedengan untuk lahan
tanaman dibuat dengan lebar sekitar ± 120 cm dan tinggi tanah bedengan sekitar 50
hingga 60 cm. pengaturan jarak tanam dimaksudkan untuk memberikan kelembaban
yang sesuai bagi tanaman pada saat tumbuh.
Akar pada tanaman melon hanya mampu menembus tanah sedalam 15 hingga 20 cm
serta menyebar dalam radius 30 hingga 40 cm. Dengan kondisi seperti itu maka
pengairan yang cukup harus dilaksanakan agar kebutuhan air yang diperlukan tanaman
dapat sesuai.
Tanah yang dipergunakan untuk budidaya menggunakan pot tidak berbeda dengan
tanah yang digunakan di lahan terbuka, namun diperlukan pengaturan yang sesuai agar
dapat diciptakan komposisi yang ideal bagi pertumbuhan melon.
Menurut penelitian para ahli tanaman di Indonesia, penggunaan medium tanah yang
dicampur dengan humus daun bambu dengan perbandingan 1 : 1 akan lebih
meningkatkan pertumbuhan tanaman melon. Sedangkan medium tanah yang dicampur
dengan campuran humus daun bamboo serta pupuk kandang dengan perbandingan 1 : 2
akan memengaruhi kondisi buah melon hingga mencapai diameter buah yang maksimal.
Pilihan lain campuran tanah yang disarankan oleh para ahli tanaman yang diperlukan
bagi budidaya tanaman melon yaitu dengan campuran tanah dengan unsure lempung,
pasir, humus, serta pupuk kandang dengan perbandingan 1 : 1 : 1 : 1.
Yang perlu diperhatikan dalam pemilihan campuran harus dipastikan bahwa campuran
dalam keadaan steril. Sterilisasi campuran dapat dilakukan dengan terlebih dahulu
pengukusan atau dioven dengan suhu berkisar 100 °C dan waktu pengukusan 30 menit.
Sterilisasi campuran dapat juga dilakukan dengan mencampurkan atau memfumigasikan
dengan zat Basamid-G. alternative lain penggantian campuran pupuk kandang adalah
dengan memberikan pupuk organic Super TW plus.
Setelah tanah dibalik-balikan biarkan tanah selama 1 minggu supaya tersinari dan
terangin-anginkan. Kalau sudah cukup baru tanah dibuat bedengan tempat tanaman
akan ditanam. Ukuran yang ideal untuk pembuatan bedengan adalah panjang 5-7 m dan
lebar antara 30-50 cm untuk penanaman satu baris tanaman atau lebar 1-1,25 m apabila
penanaman dua baris. Masing-masing bedengan dengan gundukan tanah dengan
ketinggian 30-50 cm.
Prosesi kimiawi bisa mengunakan Basamid-G, dengan lahan yang basah dan lembap
campuran basamid bisa dilakukan, kemudian aduk tanah dengan basamid sampai merata
dan mencapai kedalaman 20-30 cm. sesudah rata tercampur basahi tanah sampai lembap
selama 7 hari, kemudian tutup permukaan tanah dengan plastic hingga 1 minggu,
setelah itu lakukan pencangkulan kembali sampai merata, dan sirami sampai lembap
dengan air bersih.
Setelah bedengan telah siap ditanami maka lahkah selanjutnya pemasangan mulsa 3-7
hari sebelum bibit ditanam, mulsa atau penutup permukaan tanah dapat menggunakan
plastic hitam perak (mulsa PHP). Penggunaan mulsa bertujuan agar kelembapan dan
suhu tanah tetap stabil, juga dapat mencegah pertumbuhan gulma.
Setelah pemasangan mulsa selesai maka dapat dilakukan pembuatan lubang tanam, alat
bantu untuk melubangi mulsa bisa menggunanakan besi ata kaleng bekas yang
dipanaskan agar plastic dapat ditembus dengan diameter ± 10 cm.
Setelah lubang tanam siap, selanjutnya memasang ajir pada bedengan. Ajir atau cagak
digunakan tanaman sebagai penopang tanaman atau sulur tanaman. Ajir ditanam
disamping lubang tanam dan menyilang dengan masing-masing.ajir yang menyilang
dibentuk segitiga sama kaki dengan jarak ± 25 cm.
Penyemaian dapat dilakukan dengan menggunakan wadah plastic atau polybag atau
juga menggunakan lahan penyemaian tersendiri. Jika ingin menggunakan polybag atau
kantong plastic maka kita pilih polybag yang berukuran 8 x 10 cm, setelah polybag
tersedia maka dapat dimasukan media tanam berupa tanah yang telah dicampur yang
terdiri dari tanah, pasir serta pupuk organic dengan perbandingan 1 : 1 : 1 untuk masing-
masing jenisnya.
Biji yang sudah siap rendam dahulu untuk mensterilkan hama dan penyakit dengan air
yang dicampur pestisida selama 1- 2 jam, kemudian biji tiriskan sampai kering.
Sebelum ditanam biji didiamkan dan ditutupi kain yang steril selama semalam dengan
suhu 25 °C.
Setelah 10 hingga 14 hari maka tanaman akan mulai memproduksi daun, kalau sudah
tumbuh daun penyemprotan bisa menggunaka pupuk daun agar daun terhindar dari
serangan hama atau penyakit.
Setelah bibit berumur 2 minggu atau lebih maka bibit siap dipindahkan ke lahan
budidaya. Jarak tanam sesuaikan dsengan lubang pada mulsa yang telah disediakan,
kedalaman lubang tanam sekitar 10-15 cm. setelah 5 hari maka dapat diberikan pupuk
anorganik dengan membenamkannya pada lubang tanam. Selanjutnya lakukan
penyiraman yang sesuai agar tanaman melon tumbuh dengan baik.