Anda di halaman 1dari 19

CRITICAL BOOK REPORT

PERENCANAAN INSTALASI LISTRIK

DOSEN PENGAMPU : Drs. NELSON SINAGA, M.Pd

DISUSUN OLEH
RHEZA PALEVA HARIS 5183331010

PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2020

1
KATA PENGANTAR

ASSALAMU’ALAIKUM WR.WB

Puji syukur atas kehadirat ALLAH SWT karena limpahan rahmat dan hidayahnya
makalah tugas CRITICAL BOOK REPORT (CBR) mata kuliah PERENCANAAN
INSTALASI LISTRIK ini dapat terselesaikan juga. Makalah ini dibuat dengan maksud
bertujuan untuk mendukung kurikulum yang diterapkan oleh kampus UNIVERSITAS
NEGERI MEDAN yaitu kurikulum KERANGKA KUALIFIKASI NASIONAL
INDONESIA (KKNI). Dalam KKNI ini mahasiswa diwajibkan untuk mengerjakan 6 tugas
salah satunya adalah CRITICAL BOOK REPORT (CBR) yang dibuat ini.

Mata kuliah PERENCANAAN INSTALASI LISTRIK ini adalah mata kuliah yang wajib
diambil oleh mahasiswa semester 4 program studi PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO ,
dalam tugas CBR ini setiap mahasiswa harus membandingkan, mengkritik sekaligus
merangkum minimal 1 buah buku dari penerbit yang berbeda, hal ini bertujuan agar
mahasiswa mampu melakukan kritik terhadap sesuatu serta agar menambah kemampuan dan
meningkatkan minat membaca setiap mahasiswa.

Saya menyadari bahwa tugas makalah ini belumlah sempurna, baik dari segi materi
maupun caara penyajian dari tugas makalah ini. Oleh karena itu saya meminta maaf kepada
pembaca makalah ini, untuk itu saran dan kritik saya harapkan dari pembaca sekalian supaya
untuk membangun perbaikan tugas makalah ini. Semoga tugas makalah ini dapat bermanfaat
untuk kita semua. Aamiin

MEDAN, 31 Oktober 2021

Pen
ulis

2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................2
DAFTAR ISI..............................................................................................................................3
BAB 1 PENDAHULUAN.........................................................................................................4
A.LATAR BELAKANG........................................................................................................4
B.RUMUSAN MASALAH....................................................................................................4
C.MANFAAT DAN TUJUAN..............................................................................................5
BAB 2 RINGKASAN ISI BUKU..............................................................................................5
BUKU UTAMA.....................................................................................................................5
Buku pembanding...................................................................................................................6
A.RINGKASAN ISI BUKU UTAMA...................................................................................6
B.RINGKASAN BUKU PEMBANDING...........................................................................13
BAB 3. PERBANDINGAN BUKU.........................................................................................17
A.KEUNGGULAN ISI BUKU............................................................................................17
B. KELEMAHAN BUKU....................................................................................................17
BAB 4. KESIMPULAN DAN SARAN...................................................................................18
A.Kesimpulan.......................................................................................................................18
B.Saran.................................................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................19

3
BAB 1 PENDAHULUAN

A.LATAR BELAKANG
Dengan adanya kurikulum KKNI, ada 6 tugas wajib yang harus dikerjakan oleh
setiap mahasiswa salah satu diantaranya ialah tugas CRITICAL BOOK REPORT
(CBR). Tugas ini adalah tugas mengkritik dua buah buku dari penulis dan pengarang
yang berbeda selain mengkritik buku, mahasiswa juga harus membandingkan kedua
buku tersebut, mencari kelemahan dan kelebihan buku.

B.RUMUSAN MASALAH
Dalam tugas makalh ini yang akan menjadi rumusan masalah sekaligus topik dan pokok
bahasan ialah
 Identitas buku
 Ringkasan isi buku
 Kelebihan buku
 Kelemahan buku

C.MANFAAT DAN TUJUAN


 Agar mahasiswa dapat mengkritik buku
 Agar mahasiswa dapat membandingkan dua buah buku
 Agar mahasiswa dapat menambah wawasan
 Membuat mahasiswa rajin membaca buku

4
BAB 2 RINGKASAN ISI BUKU

BUKU UTAMA

Judul buku : penerangan instalasi listrik

Tebal buku :102 Halaman

Pengarang : drs bambang supriyanto

Penerbit : angkasa bandung

Tahun terbit : 4 januari 1999

Buku pembanding

Judul buku :Listrik Rumah Tangga

Tebal buku :43 Halaman

Pengarang : Ganti Depari

Penerbit :Direktorat Ditjen mendikdasmen epdiknas

Tahun terbit : 2008

5
A.RINGKASAN ISI BUKU UTAMA

PERATURAN UMUM INSTALASI LISTRIK DALAM PERENCANAAN INSTALASI


LISTRIK

A. Peraturan peraturan dalam perencanaan instalasi listrik

1. Peraturan umum instalasi listrik (PUIL)


Peraturan umum instalasi listrik (PUIL) berlaku untuk semua instalasi arus
kuat, baik mengenai perencanaan, pemasangan, pemeriksaan dan pengujian,
pelayanan, pemeliharaan maupun pengawasan.
Peraturan peraturan instalasi listrik ini tidak berlaku:
A. Untuk bagian dari instalasi listrik yang digunakan untuk keperluan telekomunikasi
dan pelayanan kreta api listrik.
B. Untuk bagian dari instalasi listrik dengan tegangan rendah yang digunakan untuk
menyalurkan berita dan isyarat.
C. Untuk instalasi dalam kapal laut, pesawat terbang dan kendaraan lain yang
digerakan secara mekanis.
D. Untuk instalasi listrik dibawah laut atau tambang.

2. Peraturan peraturan lain


A. Undang undang nomor 1 tahun 1970 tentang keselamatan kerja, serta
peraturan pelaksanaannya
B. Peraturan pembangunan nasional
C. Peratruran instalasi listrik (PIL) dan syarat penyambungan listrik (SPL)

B. Syarat syarat instalasi tegangan tinggi dan tegangan rendah

Instalasi listrik gunanya untuk menyalurkan tenaga listrik ke alat alat listrik yang
memerlukan tenaga listrik seperti: lampu listrik, motor listrik, pemanas listrik dan lain
lain. Perlengkapan tersebut ditempatkan dalam ruangan dan kebutuhan kerja.
Ada beberapa macam ruangan:
a. Ruangan buasa
b. Ruasngan lembab (mengandung uap air), dan
c. Ruangan yang mengandung gas dan lain”
Untuk itu semua diperlukan adanya syarat syarat instalasi listrik baik untuk tegangan
tinggi maupun tegangan rendah.

C. Macam macam instalasi listrik

Instalasi listrik pada dasarnya dapat digolongkan menjadi beberapa macam misalnya;
a. Tenaga listriknya
b. Tegangan yang diperlukan, dan

6
c. Instalasi khusu dan lain lain.

Macam macam instalasi listrik

1. Menurut arus listrik yang dialirkan


2. Menurut pemakaian tenaga listrik
3. Menurut tegangan yang digunakan
4. Instalasi khusus

D. Peraturan umum untuk instalasi cahaya dan tenaga

1. Semua alat terhubung dan perlengkapan pembagi pesawat listrik, motor listrik,
hantaran dari alat alat harus memenuhi peraturan
2. Hal tersebut diatas tidak berlaku untuk tegangan yang lebih tinggi maupun beban arus
yang lebih tinggi dari pada yang ditetapkan
3. Instalasi harus terdiri dari paling sedikit dua golongan
4. Setiap golongan penerangan pembagian arusnya harus sama rata pada bagian bagian
fasenya
5. Jika ada dua sumber atau lebih nuntuk pengisian suatu instalasi tidak boleh
dihubungkan sejajar
6. Penghantar nol tidak boleh dipakai sebagai penghantar tanah.

E. Perencanaan instalasi penerangan dalam rumah/gedung

Sistemnya
Suatu instalasi yang digunakan untuk penerangan atau (cahaya) dan biasa disebut
instalasi penerangan (cahaya) adalah suatu instalasi listrik yang dapat disalurkan atau
memberi tenaga listrik untuk keperluan penerangan (cahaya) dan alat alat rumah tangga.
Instalasi penerangan di dalam rumah atau gedung biasanya mempergunakan sistem radial
karena sederhana.

7
Keterangan
a. Jala jala distribusi milik pln ( 3 Fase 4 kawat sekarang dengan tegangan 380/220 volt)
atau sumber arus tersendiri
b. sekering pengaman feeder (pengisi) biasanya letaknya pada tiang (bila disambung
dengan jala jala distribusi PLN)
c. hantaran pengisi (feeder) untuk gedung gedung besar 3 fase 4 kawat (dengan hantaran
diatas tanah atau dengan kabel kabel tanah untuk rumah biasa mempergunakan 1 fase
2 kawat)
d. lemari hubung berisi saklar atau sekring utama untuk melindungi instalasi penerangan
seluruhnya dalam rumah/gedung.
e. KWH meter (kilo watt hour) untuk mengukur usaha listrik yang dipakai
f. Lemari yang berisi saklar saklar dan sekring sekring untuk melindungi tiap tiap
kompinen.

INSTALASI PENERANGAN RUMAH TINGGAL

1. Gambar situasi

Gambar situasi harus menunjukan dengan jelas dan teliti, kareena harus selalu
berpedoman kepada dena yang akan menjadi bidang pemasangan instalasi itu, serta rencana
penyambungannya dengan jaringan PLN.

2. Gambar denah rumah tinggal

Apabila ru,ah atau pabrik yang akan dibuat, biasannya kita dapat meminta cat biru
dari seorang juru gambar yang membuatnya.

Dengan pertol,ongan rancangan rancangan yang telah dibuat dapatlah kita mempelajarin
berapa besar ukuranj ukuran gambar tersebut harus diambil.

8
3. Menentukan sistem instalasi

Instalasi penerangan adalah suatu instalasi listrik yang memberikan tenaga listrik
untuk keperluan penerangan atau lampu dan alat alat rumah tangga

Pada umumnya istalasi listrik didalam rumah rumah atau didalam gedung gedung
mempergunakan sistem radial.

Sistem radial merupakan suatu sistem yang sangat sederhana murah dan mudah dalam
pengamanannya.

4. Menentukan jumlah titik cahaya dan kontak kontak

jumlah titik beban yang boleh dihubungkan dengan suatu rangkaian akhir fase satru
dengan pengamanan pemutus tenaga (pengaman lebur), ditentukan dalam ayat 412..A.1

untuk kabel NYA yang dipasang dalam pipa, jumlah titik beban, tabel ini berlaku
untuk suhu keliling 30 C dan untuk NYA dangan suhu pe4nghantar maksimum 70 C.

5. Menentukan tata letak cahaya, kapsitas dan kotak kontak


6. Penempatran kotak kontak

Kotak kontak dinding sebaiknya diletakan di sudut sudut ruangan, dan dikiri kanan
perapian (kalau ada). Kotak kontak dinding dikamar tidur dipasang disamping tempat tidur
untuk lampu malam atau lampu baca dan disamping tempat cuci tangan.

7. Penempatan saklar

Saklar untuk pnerangan umum selalu di letakan di dekat pintu sehingga kalau pintu
dibuka saklar dapat langsung dujangkau. Umumnya saklar dipasang 1,50 meter diatas lantai.

8. Penempatan lampu

9
a. Ruang duduk
b. Ruang dapur
c. Kamar tidur
d. Kamar mandi
e. Lampu luar
f. Gudang
g. Gang dan serambi

9. Penentuan bahan serta biaya yang diperlukan

Untuk bahan tertentu, jumlah yang dapat dari prengukuran atau perhitungan harus
diberi tambahan, buat daftar bahan instalasi.

INSTALASI PENERANGAN RUMAH BERTINGKAT

A. Merancang instalasi rumah atau bangunan bertingkat

Untuk memasang instalasi penerangan rumah bertingkat, gambar situasi harus


jnuga menunjukan dengan jelas letak atau tempat dimana instalasinya akan dipasang.
Disamping itu juga harus ada gambar bagan atau gambar denah, yang menyatakan
banyaknya grup dan harus disertai dafctar rekapitulasi dan pemakaian daya waktu.

B. Menentukan sistem instalasi

Instalasi listrik penerangan rumah adalah suatu instalasi yang memberikan tenaga
listrik untuk keperkluan

10
C. Menentukan jumlah titik cahaya dan kotak kontak

jumlah titik beban yang dibenarkan pada rangkaian akhir satu fase ditentukasn pada
ayat 412.A1, dalam tabel tersebut menyatakan pada instalasi dengan penghantar 1,5
mm tidak diberkan untuk disamping kotak kontaksedangkan untuk instalasi degan
penghantar NYA 2,5 mm kotak kontak diperbolehkan untuk dipasang sehingga dapat
diambil beberapa kesimpulan dari tabel tersebut.

INSTALASI PENERANGAN RUMAH STUDIO

A. Macam macam dan fungsi studio


a. Macam macam studio
1. Studio buatan : adalan studio yang direkayasa manusia dalam
menyediakan prasaranan dan saran studio.

11
2. Studio alam : studio yang medianya alam sekitar kita dan mempunyai
ukuran pengambilan gambar dengan latar belakang dari suara
alami.
b. Fungsi studio

Fungsi studio dibedakan dengan objek atau kegiatan yang dilakukan,yaitu:


1. Studio photo
Disini kegiatan yang dilakukan hamya berupa pengembalian gambar dngan objek
umumnya manusia .
2. Studio pennyiaran
Disini kegiatan yang dilakukan hanya berupa penyiaran suara untuk mendapatkan
suara yang bagus
3. Studio televisi
Pada setudio ini selain ditqanyakan gambar juga dapat disiarkan suara yang
menyertainya.
4. Studio film
Ini adalah perluasan dari stufi0o televisi.

B. Karakteristik studio

Studio adalah suatu tempaqt yang digunakan untuk menciptakan suatu hasinya yang
dapat umumnya bernilai seni, yaitu seni suara (vokal), seni gambar (picture) seni gerak
atau tari (koegrafi) dan kreasi kreasi lainnya.

INSTALASI PENERANGAN RUANG ATAU GEDUNG PERKANTORAN

A. Merancang instalasi listrik penerangan atau gedung perkantoran


1. Macam macam kantor
a. Kantor pemerintah : kantor pemerinta ialah ruangan atau gedung yang
digunakan untuk kegiatan pemerintahan,
b. Kantor swasta : ruangan tau gedung yang sepenuhnya dimiliki oleh
swasta.
3. Fungsi kantor
Pada umumnya kantor digunakan pada kegiatan kegiatan yang bersifat
administratif

12
B.RINGKASAN BUKU PEMBANDING

Bab 1 Listrik

Pengetahuan kelistrikan telah dipelajari dalam mata pelajaran fisika, seperti


elektrostatika, arus listrik, rangkaian, energi listrik, sumbersumber listrik, serta aplikasi
sederhana yang terkait dengan listrik. Dalam modul ini akan lebih banyak dibahas berbagai
hal yang berkaitan dengan aliran arus listrik, khususnya kelistrikan di dalam rumah tangga.
Arus listrik adalah besaran yg khayal dan tidak dapat dilihat oleh mata, tetapi dapat dirasakan
dan dapat dilihat dari akibat yang ditimbulkannya. Masih ingatkah kalian tentang berbagai
hal yang berkaitan dengan aliran arus listrik? Berikut adalah hal dasar yang berkaitan dengan
arus listrik.Besarnya arus listrik di dalam suatu kawat penghantar dinyatakan dengan kuat
arus listrik (lambangnya; I), satuannya adalah amper. Alat yang digunakan untuk mengukur
kuat arus listrik adalah ampermeter. Bagaimanakah listrik dapat menyalakan lampu pijar?
Gambar berikut menunjukkan bagaimana arus listrik dapat menyalakan lampu pijar

Setiap hari kita begitu akrab dengan listrik. Bila listrik padam tentunya sangat merepotkan
kita semua. Bayangkan mulai lampu, televisi, kulkas, pompa air dan peralatan rumah tangga
lainnya tidak dapat bekerja. Dari peristiwa tersebut kalian berpikir dan sadar betapa
pentingnya listrik. Lalu apa sebenarnya listrik tersebut? Ada empat hal yang perlu diketahui

tentang listrik, yaitu :

a. Listrik mempunyai arus disebut arus listrik, dengan simbol “I” dan dinyatakan
dalam satuan “ampere” ditulis “A”,

b. Listrik mempunyai tekanan (tegangan) disebut tegangan listrik, dengan simbol


“U” dan dinyatakan dalam satuan “volt” ditulis “V”,

c. Listrik mempunyai hambatan disebut hambatan listrik, dengan simbol “R” dan
dinyatakan dalam satuan “ohm” ditulis “8”, d. Listrik mempunyai daya disebut daya listrik,
dengan simbol “P” dan dinyatakan dalam satuan “watt” ditulis “W”

13
Tgangan Listrik

Besaran tegangan listrik yang digunakan bervariasi sesuai dengan tujuan


pemakaiannya. Lampu senter atau lampu pada sepeda motor menggunakan tegangan antara
3V s/d 12V. Tegangan ini tidak berbahaya dan kita bisa bekerja dengan tegangan ini tanpa
masalah. Dapat dikatakan bahwa tegangan di bawah 50V dalam keadaan normal tidak
menimbulkan bahaya serius. Klasifikasi tegangan ini termasuk klasifikasi tegangan rendah
Aliran listrik di rumah mempunyai tegangan 220V. Tegangan ini sangat berbahaya dan dapat
mematikan manusia. Tegangan 220V termasuk klasifikasi tegangan tinggi.

BAB 2

Peralatan Dan komponen instalasi listrik

1 Peralatan tangan

a. Tang (Pliers)
Tang (plier) digunakan untuk memotong, membengkokkan, memegang, memutar, membuka
mur/baut dan mengencangkan benda kerja. Alat ini sangat banyak penggunaannya dalam
pemasangan instalasi listrik.

b. Tang pemotong (Diagonal Cutting Pliers)

Alat ini mempunyai sendi gkalian dan rahang yang keras yangdigunakan untuk memotong

kawat listrik/kabel.

c. Tang rahang tipis (Flat nosepliers)


Alat ini mempunyai rahang tipis (pelat) yang digunakan untuk memegang benda/bagian yang
kecil, ujungnya yang lancip dapat pula digunakan untuk membengkokkan kawat/kabel

d. Tang rahang bulat panjang (Long Nose Pliers)


Alat ini berahang bulat dan agak panjang kadang-kadang dilengkapi dengan sisi pemotong.
Rahangnya ada yang lurus dan bengkok.

e. Tang Kombinasi (Combination pliers)


Alat ini dapat digunakan untuk memotong kawat, memegang pelat tipis dan memegang pipa
ukuran kecil.

f.Tang Pengupas Isolasi Kabel


Alat ini digunakan untuk mengupas kabel yang berisolasi supaya ujung-ujung kabel tersebut
dapat dipergunakan sebagaimana mestinya

14
g.Obeng (Screwdrivers)
Alat ini digunakan untuk membuka atau memasang/mengencangkan sekerup yang kepalanya
beralur. Ujung obeng ini yang digunakan sebagai pengencang/pengendor sekerup tersebut.
Bentuknya ada yang menyerupai kembang dan sering disebut obeng kembang atau obeng
plus dan digunakan untuk mengencangkan/ mengendorkan ujung sekerup yang beralur seperti
kembang. Bentuk yang lain adalah pipih dan sering disebut obeng minus atau obeng plat dan
digunakan untuk mengencangkan/ mengendorkan ujung sekerup yang beralur lurus.

h.Solder Listrik

Solder listrik adalah alat untuk menyolder komponen listrik/ elektronika. Daya listrik yang
digunakan berkisar antara 20 watt sampai dengan 200 watt tergantung keperluannya. Apabila
arus listrik masuk ke dalam solder. akan terjadi panas pada elemen pemanasnya.
Panasyangterjadi pada elemen pemanas diteruskan ke ujung mata solder yang runcing yang
terbuat dari tembaga. Panas ini digunakan untuk mencairkan timah solder dan memanaskan
titik penyolderan.

i.Multi Meter

Multi meter atau juga disebut AVO meter adalah alat ukur yang dapat digunakan untuk
mengetahui apakah ada listrik atau tidak, atau alat untuk mengukur besarnya tegangan listrik,
arus listrik atau hambatan listrik. Terdapat dua macam AVO Meter, yaitu AVO meter analog
dan AVO meter digital.

2.Komponen dan Bahan instalasi

Komponen dan bahan listrik adalah yang diperlukan dalam merangkai instalasi listrik.
Berikut ini penjelasan bermacam-macam komponen dan bahan listrik, seperti:

a. Kawat /Kabel Listrik

Kawat listrik atau kawat penghantar adalah bahan yang berfungsi untuk menghantarkan arus
listrik. Terdapat bermacam macam kawat penghantar yang dipakai dalam instalasi di rumah-
rumah, diantaranya sebagai berikut.

1) Kabel NYM

Kabel NYM yaitu kabel yang berinti lebih dari satu kawat tembaga pejal, berisolasi, dan
berselubung PVC atau plastik. Misalnya: kabel NYM 2x2,5 mm2.

2) Kabel NYA

Kabel NYA yaitu kabel berinti satu kawat tembaga pejal dan berisolasi PVC, atauplastik.
Berikut adalah beberapa contoh bentuk dari kawat-kawat penghantar.

15
b. Sakelar Listrik

Sakelar listrik berfungsi untuk menghubungkan atau memutuskan rangkaian listrik. Terdapat
bermacam-macam sakelar listrik, diantaranya adalah sakelar tunggal, sakelar deret (seri),
sakelar tukar dan lain-lain. Di bawah ini adalah beberapa contoh bentuk dari sakelar listrik.

c. Stop Kontak dan Tusuk Kontak

Stop kontak atau kotak kontak adalah kotak tempat sumber tegangan listrik yang siap pakai.
Berdasarkan bentuknya, terdapat beberapa macam yaitu stop kontak biasa, stop kontak engan
hubungan tanah dan stop kontak tahan air (tetesan air). Berdasarkan pemasangannya, stop
kontak terdiri dari stop kontak yang dapat ditanam dalam dinding dan stop kontak yang harus
dipasang di permukaan dinding atau kayu. Berikut ini adalah contoh beberapa bentuk dari
stop kontak.

d. Lampu

Lampu pijar adalah lampu yang menghasilkan cahaya denganmemanaskan serabut pijar
(filamen) di dalamnya. Di dalam serabut pijar inilah tenaga listrik diubah menjadi panas dan
cahaya. Terdapat beberapa ukuran daya untuk lampu pijar misalnya: 10W, 15W, 25W, 40W,
60W dan lain-lain. Semakin besar daya sebuah lampu pijar, maka akan semakin terang
lampu tersebut Berikut ini adalah beberapa contoh bentuk dari lampu pijar. Lampu tabung
fluoresen atau TL terdiri dari beberapa komponen pokok, berupa: tabung, sepasang fitting,
starter, dan balas (ballast). Untuk lampu TL juga terdapat bermacam-macam ukuran
dayanya, misalnya; 10W, 15W, 20W, 40W dan lain-lain. Berikut adalah bagian-bagian dari
sebuah lampu TL. Disebut fitting duduk karena setelah dipasang kedudukannya melekat atau
menempel di tempatnya (duduk). Fitting duduk sering pula disebut fitting dinding.Disebut
fitting gantung karena dalam pemasangannya digantung pada langit-langit rumah.

e.Fitting atau dudukan lampu


Fitting atau dudukan lampu adalah suatu alat untukmenghubungkan lampu dengan kawat-
kawat jaringan listrik secara aman. Berdasarkan pemakaiannya bentuk fitting terdapat
beberapa macam, yaitu fitting tempel (fitting duduk), fitting gantung, fitting bayonet,
gabungan antara fitting dengan stop kontak dan lain-lain.

f.Sekering
Pada dasarnya sebuah sekering merupakan alat pemutus rangkaian karena adanya pemakaian
arus listrik yang berlebihan. Terjadinya arus yang berlebihan dalam suatu rangkaian dapat
disebabkan adanya hubungan singkat. Jadi, pada prinsipnya sekering digunakan sebagai
pengaman.

g. Pipa Listrik
Pipa berfungsi untuk melindungi kabel-kabel instalasi listrik. Terdapat beberapa jenis pipa
diantaranya pipa union dan pipa pvc. Ukuran pipa yang biasa digunakan dalam pemasangan
instalasi rumah adalah 5/8”. Untuk pemasangan pipa pada instalasi rumah biasanya
dilengkapi dengan bahan-bahan pendukungnya, seperti klem pipa, dan pipa penyambung.
Berikut adalah contoh dari beberapa bentuk pipa dan penyambungnya serta klem pipa.

16
BAB 3. PERBANDINGAN BUKU

A.KEUNGGULAN ISI BUKU


 Penyajian isi buku mudah dipahami oleh pembaca
 Dliengkapi gambar rangkaian
 Penyajian materi sangat bagus dan terperinci
 Isi materi sangat cocok untuk para pemula yang ingin mempelajari tentang
kelistrikan
 Catatan dan contoh soal mempermudah pemahaman pembaca
 Teori dan rumus mudah dimengerti oleh pembaca
 Ukuran buku yang tidak terlalu lebar dan tipis, mempermudah untuk dibawa
kemana pun

B. KELEMAHAN BUKU
 Soal soal yang ada kurang beragam
 Terlalu singkatnya penjelasan rumus agak membingungkan pembaca
 Simbol simbol listrik yang kurang
 Terdapat banyak pengulangan kata yang tidak perlu
 Terlalu rumitnya penjelasan pengertian

17
BAB 4. KESIMPULAN DAN SARAN

A.Kesimpulan
Listrik adalah energi atau tenaga yang membuat benda lain bekerja bergerak; bersinar,
panas dsb. Listrik membantu manusia dalam kehidupan sehari–hari. Dengan listrik kita dapat
memperoleh: panas melalui rice cooker atau kompor listrik untuk memasak nasi, cahaya
penerang melalui dikirim ke stasion pembantu distribusi. Stasion pembantu distribusi
mendistribusikan lagi ke transformator distribusi. Keluaran transformator distribusi sudah
merupakan tegangan 220V. 3) Listrik dialirkan melalui kawat listrik yang terbuat dari bahan
penghantar tembaga dan atau aluminium. Kawat listrik diisolasi dengan bahan yang tidak
dapat menghantarkan listrik, seperti plastik atau karet untuk keamanan. Isolasi kawat listrik
dibuat dalam beberapa warna untuk membedakan antara kawat yang satu dengan yang
lainnya. Warna hitam, merah, kuning adalah kawat arus atau fasa; warna biru adalah kawat
nol dan kawat hijau atau kuning/hijau adalah kawat pembumian (ground).

B.Saran
Sebaiknya jika ingin menelaah dua buah informasi yang berbeda kita haruslah
memiliki wawasan tersendiri untuk menelaahnya. Jika kita ingin mengkritik buku atau
apapun itu mari kita kritik dengan kata dan kalimat yang sopan agar kritikan kita itu tidak
membuat si penulis atau siapun itu yang hasil karyanya kita kritik tidak sakit hari dan
menyinggung perasaannya karena kita tau bahwa pada dasarnya setiap manusia itu tidak ada
yang sempurna dan pasti memilik kesalahan dalam hidupnya. Setelah kita berhasil membuat
makalah ini harusnya kita juga rajin membaca jangan hanya membaca buku pada saat ada
tugas saja. Diharapkan makalah ini banyak membantu dan menolong orang yang ingin tau
lebih banyak mengenai teori dasar kelistrikan

18
DAFTAR PUSTAKA

Depari, Ganti. 2003. Keterampilan Listrik.Bandung: Penerbit M2S.


Effendi, Usman. 2002. Modul Instalasi Listrik. Bandung: TEDC
Ferweda, Ian. 2001. Listrik dalam Rumah Tangga. Bandung: PPPG Teknologi
Bandung.
Suryanto, F. 2004. Teknik Listrik Instalasi Penerangan. Jakarta: PT Rineka
Cipta.

19

Anda mungkin juga menyukai