Mikrokontroler merupakan suatu system rangkaian Mikroprosesor yang terdiri atas CPU, Memori Internal,
Rangkaian Detak Internal dan Terminal I/O. Seluruh bagian sistem tersebut terpadu dalam satu keping tunggal.
Untuk memperoleh manfaat yang maksimal dari mikrokontroler diperlukan pengembangan dalam
penerapannya. Hal ini dapat dilakukan dengan memberdayakan semua bagian sistem mikrokontroler atau dengan
memperluas bidang aplikasinya.
Tugas akhir ini memanfaatkan mikrokontroler sebagai kontrol automatis pada Fin Stabilizer yang terdapat
pada kapal perang tipe FPB-57. Sampai saat ini kontrol untuk mengatur besarnya sudut gerakan Fin yang beracuan
pada kecepatan kapal masih dilakukan secara manual oleh anggota personil kapal. Dimana hal ini kadang kala
dapat mengakibatkan kerusakan pada system hidrolik Fin Stabilizer dikarenakan pada saat kapal mengurangi
ataupun menambah kecepatan atau berhenti anggota personil kapal tersebut lupa mengurangi kontrol untuk
mengatur besarnya sudut kayuhan dari Fin Stabilizer, sehingga berakibat gerak oleng kapal makin besar, bahkan
terkadang system hidroliknya menjadi macet atau rusak. Dengan tugas akhir ini diharapkan dapat menambah
perbendaharaan aplikasi mikrokontroler dan dapat mengurangi kerusakan alat pada kapal kapal perang yang
diakibatkan oleh kesalahan personil.
Mikrokontroler yang digunakan dalam tugas akhir ini adalah MC68HC11F1. Sedangkan alat yang
dikendalikan adalah kontrol skala besarnya sudut kayuhan Fin Stabilizer pada kapal perang tipe FPB-57.
Lift
FinLift Fin
Lift
Port Memory
CPU
I/O RAM & ROM
CTRL CTRL
Peralatan
Bus Alamat
Output
Data Bus
J. Motor Stepper
Pada dasarnya motor stepper adalah hampir
Address Bus
sama dengan motor DC. Kegunaannya yaitu untuk
Controlled
M68HC11
Control Bus mengubah energi listrik yang diterima menjadi energi
mekanik
Penghantar port I/O
Pengalih A/D
Timer, Counter, PWM
Konstruksi dari motor ini adalah :
1. Batang magnet permanen yang berputar disebut
Interface
RS-232
Ke PC rotor.
2. Bagian dari motor yang tidak bergerak disebut
stator.
Gambar 2.5 Sistem Kontrol M68HC11
3. Celah udara adalah ruangan yang ada diantara rotor
Melalui 8 bit Bidirectional Data Bus data dari dan stator.
mikrokontroler ditulis/disimpan di memori (write) atau
sebaliknya data yang berada memori (RAM, EPROM) Pengaturan motor stepper meliputi arah putar
dibaca (read) oleh mikrokontroler. Mikrokontroler dan kecepatan putar. Step atau langkah untuk motor
melalui Adress Bus menetukan ke alamat berapa pada stepper dapat diatur sedemikian sehingga didapatkan
memori data harus ditulis dan dari alamat berapa pada arah putaran yang dikehendaki. Kecepatan putar
memori data akan dibaca. Melalui 16 bit Adress Bus ditentukan oleh kecepatan pulsa yang diberikan pada
mikrokontroler dapat menunjuk 216= 65.536 alamat kutub motor stepper, sedangkan arahnya ditentukan
memori. dengan urutan pemberian pulsa pada kutub motor
Melalui jalur read/write pada control bus, stepper. Prinsip yang digunakan adalah kemagnetan
mikrokontroler menentukan arah aliran data pada data yang ditimbulkan oleh adanya arus pada kumparan.
bus dan melalui jalur RESET mikrokontroler dapat Gigi-gigi magnet pada rotor dapat berupa kutub utara
mengendalikan seluruh sistem untuk melaksanakan atau kutub selatan. Kemagnetan yang terjadi
program dari awal. ditimbulkan dengan memberi arus pada kumparan
Dengan E-Clock (sistem detak) beberapa secara berurutan sehingga mengakibatkan motor
proses yang berbeda dapat disinkronkan. Frekuensi stepper bergerak satu step. Jika pemberian tegangan
dari E-Clock adalah ¼ dari frekuensi Quartz. dilanjutkan ke kumparan berikutnya maka motor akan
Melalui RS 232 memungkinkan mikrokontroler berputar sesuai dengan jumlah step yang diberikan.
berkomunikasi dengan PC. Bntuk sinyal pulsa yang diberikan pada sebuah motor
stepper dapat dilihat pada gambar 2.6.
H. Analog to Digital Converter (ADC)
Analog to Digital Converter adalah sebuah
rangkaian yang berfunsi untuk merubah suatu sinyal
listrik analog menjadi sinyal digital. Pada
mikrokontroler MC68HC11 kita tidak perlu lagi untuk
membuat suatu rangkaian ADC untuk mengubah
sinyal analog menjadi sinyal digital. Karena pada
sistem minimum mikrokontroler tersebut sudah
terdapat rangkaian pengubah sinyal analog ke digital. Gambar 2.6 Clock dari motor stepper
K. Relay Untuk itu perlu dibuat pengkategorian speed
Relay merupakan saklar electromagnet. Jika range, sehingga diketahui untuk kecepatan berapa
ada arus mengalir di dalam kumparan, inti besi akan kontrol fin pada posisi 1, 2, 3 atau 4.
menjadi magnet. Maka jangkar yang terbuat dari besi Tabel 2.2 Speed Range Kapal
lunak ditarik, dan bergerak mengguling pada engsel.
Karena itu relay semacam ini dinamakan relay guling.
Relay dapat berguling, kalau gaya magnet dapat
mengalahkan gaya pegas yang melawannya. Maka
kontakpun akan menutup.
Tidak
SpADR > SpTh 1 Sw Lock 1
Ya
Tidak
SpADR > SpTh 2 Sw Lock 2
Ya
Tidak
Gambar 2.7 Gambar Blok diagram LCD SpADR > SpTh 3 Sw Lock 3
rotor ke suatu sudut tertentu. Pada saat suatu rotor Inisialisasi Display LCD
Relay 1
Ya
tertahan pada suatu medan magnet maka rotor akan Atur Posisi Kursor Awal
LCD
Aktifkan
Motor
Nyalakan
Data <= SpTh3 ?
Tidak
Relay 2
diatur posisinya sesuai dengan arah medan magnet. Beri Judul
Stepper
Ya
G. Rangkaian Relay
Gambar 3.3 Diagram Alir Kontrol Automatis Fin Stabilizer
Rangkaian relay digunakan untuk
mengaktifkan LED indikator posisi swicth dari fin
stabilizer. Rangkaian ini terdiri dari relay dan transistor IV. HASIL PENGUJIAN
BC-517 sebagai penguat DC. Transistor BC-517
adalah pasangan transistor NPN Darlington yang A. Pengujian Perangkat Keras
terhubung menjadi satu dan terdapat dalam satu rumah Pengujian perangkat keras dilakukan dengan
transistor. terlebih dahulu mengadakan pengukuran tegangan
pada masing-masing sumber rangkaian terpadu.
H. Liquid Crystal Display (LCD) Pengujian sistem dibagi menjadi beberapa modul
Liquid cystal display (LCD) digunakan untuk sehingga akan mamudahkan pengujian
menampilkan informasi data kecepatan kapal serta melokasikannya bila terjadi kesalahan. Modul-modul
mengetahui relay yang aktif (ON) atau tidak aktif tersebut adalah sebagai berikut :
(OFF). 1. Modul sistem minimum MC68HC11F1
2. Modul rangkaian Relay
I. Perancangan Perangkat Lunak 3. Modul tampilan LCD
4. Modul Motor Stepper Pada pengujian ini adalah menguji apakah LCD
5. Potensiometer pada ADC sudah dapat menampilkan tulisan ataupun kata-kata
sesuai dengan yang diharapkan. Dengan memasukkan
B. Pengujian sistem minimum MC68HC11F1 bahasa program assembler kita dapat menguji apakah
Pengujian ini terbagi atas dua tahapan yaitu tampilan LCD ini sudah dapat bekerja.
pengujian secara kaseluruhan sistem minimum
MC68HC11F1 dan pengujian port-port yang E. Pengujian Rangkaian Motor Stepper
digunakan. Pengujian ini dimaksudkan untuk mengetahui
a. Pengujian Sistem Minimum dengan Buffalo IC ULN2065B sudah bekerja dangan baik. Pada saat
Pengujian system mikrokontroler dilakukan pemberian pulsa dari mikrokontroler untuk gerakan
dengan menggunakan Buffalo (Bit User Fast berputar ke kanan ataupun ke kiri.
Friendly Aid to Logical). Dimana program buffalo Prosedur pengujian motor stepper sebagai
pada mikrokontroler ini menggunakan VEDC berikut :
Lemps System. ● Mengaktifkan mikrokontroler
Komunikasi komputer dengan lemps Menekan tombol reset pada mikrokontroler
mikrokontroler dilakukan dengan menjalankan Memasukkan program untuk putaran ke kanan
program VEDC Lemps dari Windows. Jika sistem dan ke kiri
minimum dapat bejalan dengan baik, maka apabila Mengamati tegangan masukan pada motor
dilakukan reset pada menu terminal akan diperoleh stepper
tampilan program Lemps pada layer komputer
sebagai berikut : G. Pengujian Rangkaian Potensiometer
Pengujian rangkaian potensiometer ini adalah
mengukur besarnya tegangan mikrokontroler pada
ADC yang kemudian dibagi oleh potensiometer yang
lalu kemudian dirubah kedalam sinyal digital oleh
ADC. Adapun proses pengujiannya yaitu dengan
mengukur tegangan masukan dan keluaran pada port E
yang berhubungan dengan ADC. Hasil pengukuran
didapat pada tabel 4.1 dibawah ini.
Tabel 4.1 Hasil pengukuran tegangan ADC
b. Pengujian Port
Seperti yang telah dijelaskan bahwa port yang
dipergunakan dalam sistem minimum ini adalah
Port A, Port B, Port C, Port D, Port E, dan Port G.
Untuk port B dan port C telah digunakan sebagai
data dan alamat. Pengujian untuk setiap dilakukan
dengan menggunakan I/O test led display.
A. Kesimpulan
Secara keseluruhan berdasarkan dari hasil
percobaan dan pengamatan selama penyusunan dan
pembuatan Tugas Akhir ini diperoleh kesimpulan
sebagai berikut :
1. Penggunaan Mikrokontroler sebagai unit
pemrosesan data dapat meningkatkan kinerja
dari sistem terdahulu yang masih dilaksanakan
Gamabar 4.2 Grafik tegangan keluaran speed log dan tegangan secara manual.
ADC Mikrokontroler 2. Mikrokontroler MC68HC11F1 dapat
digunakan untuk berbagai aplikasi yang luas
H. Pengujian Sistem Secara Keseluruhan sebagai sistem kontrol digital di mana port-
Pada pengujian ini dapat diketahui apakah portnya dapat digunakan langsung
seluruh sistem dapat bekerja dengan baik setelah berhubungan dengan perangkat lain di luar dan
tergabung menjadi satu rangkaian antara perangkat relatif lebih sedikit membutuhkan perangkat
keras dan perangkat lunak. keras lainnya karena pada mikrokontroler ini
Adapun langkah-langkah yang ditempuh pada sudah dilengkapi dengan ADC (Analog to
pengujian perangkat ini yaitu : Digital Converter).
Memastikan semua sistem telah diaktifkan 3. Pada penggunaan Mikrokontroler
dengan indikator ‘Power On’ pada power MC68HC11F1 ini terdapat port A dan port G
supply. yang dapat kita atur sebagai keluaran atau
Mengaktifkan program yang telah dibuat pada sebagai masukan sesuai dengan kebutuhan.
buffalo (lemps) dan kemudian mengeluarkan 4. Kontrol automatis fin stabilizer dengan
muatannya ke sistem minimum MC68HC11F1. menggunakan mikrokontroler adalah suatu
Menekan tombol reset pada sistem minimum programmable device, karena cukup luwes dan
untuk mengeset ulang seluruh sistem. dapat diterapkan pada banyak jenis kapal tanpa
Memperhatikan tampilan pada layar LCD perlu banyak modifikasi hardware, karena
sehingga dipastikan tampilan kecepatan dan cukup dengan penyesuaian Speed Treshold dari
‘On-Off’ relay telah dapat tampil atau terlihat kapal tersebut lalu mengaturnya dalam bahasa
dengan baik. program assembler.
Mengamati keaktifan relay serta led sebagai 5. Rangkaian relay yang merupakan kontrol
indikator terhadap putaran potensiometer yang automatis ini bekerja berdasarkan masukan
batasan-batasannya sudah ditentukan pada dari data kecepatan kapal yang pada
program perangkat lunak yang disesuaikan permodelan ini menggunakan potensiometer
dengan aturan dari Speed Control pada kontrol yang membagi tegangan pada ADC dan
fin stabilizer. dirubah ke dalam data digital sehingga dapat
Mengamati gerakan dari motor stepper untuk dibaca oleh Mikrokontroler.
menghasilkan gerakan sudut yang sesuai 6. Pada permodelan ini digunakan motor stepper
dengan yang diinginkan yaitu sesuai dengan sebagai pengganti dari pergerakan fin
indikator kecepatan kapal. stabilizer, sehingga menghasilkan pergerakan
Menguji ketahanan kinerja alat selama kurang yang tidak sempurna seperti layaknya fin
lebih 24 jam agar dapat diketahui ketahanan stabilizer yang sebenarnya. Hanya prinsip kerja
dari sistem minimum MC68HC11F1 apabila dari saklar automatisnya sudah tercapai sesuai
diaplikasikan ke perangkat yang sebenarnya dengan yang diharapkan.
pada kapal perang. 7. Perangkat Kontrol Automatis Fin Stabilizer
yang merupakan aplikasi dari mikrokontroler
MC68HC11 secara keseluruhan telah dapat
bekerja dengan baik selama 24 jam, namun
demikian masih perlu beberapa penyempurnaan
maupun pengecekan serta penelitian lebih
lanjut untuk dapat diaplikasikan langsung pada
sistem yang sebenarmya.
B. Saran 5. John C. Skroder, Using The M68HC11
Sebagai saran untuk pengembangan dan Microcontroller, by Prentice-Hall, New Jersey,
perbaikan kerja dari sistem kontrol automatis sudut fin 1997.
stabilizer terhadap kecepatan kapal adalah : 6. Motorola, 68HC11 Student Applications
1. Komponen yang sudah terpasang pada alat Guidebook.
yang dirancang masih belum dapat dikatakan 7. Motorola, M68HC11F1 Family Technical Data.
sempurna karena komponennya masih belum 8. Motorola, M68HC11 Reference Manual.
standart militer, dimana di dalam penerapannya 9. VEDC, Microcontroller, Malang, 2000.
komponen-komponennya harus memenuhi 10. P.T. PAL, Manual Handbook for Fin Stabilizer,
standart militer agar lebih kuat dan tahan lama Surabaya, 1995.
dalam menghadapi kondisi ekstrim 11. Vosper Thornycroft, Hydraulic Power,
pertempuran. Portsmouth, 1995.
2. Pada permodelan ini masih di butuhkan 12. Malvino, Prinsip-prinsip Elektronika,
penelitian lebih lanjut dalam penerapannya di Erlangga,Jakarta,1992.
kapal, karena pada permodelan ini data 13. Jacob Millman, Mikroelektronika, Erlangga,
masukan kecepatan kapal hanya dengan Jakarta, 1987.
membagi tegangan pada ADC sedangkan pada
penerapannya data masukan berasal dari
speedlog kapal yang dapat diambil berupa data
digital maupun analog. Dalam hal ini hardware
perlu dilengkapi masukan analog dan digital
yang dapat digunakan salah satu serta
dilengkapi keypad sederhana untuk Ferry Johansyah dilahirkan di
memasukkan nilai-nilai Speed Treshold Jakarta tanggal 22 Desembar 1973.
(SpTh1, SpTh2, SpTh3 dan SpTh4) kapal Penulis adalah salah seorang siswa
tersebut. dari TNI-AL yang sedang
3. Pengontrolan yang lebih baik akan didapatkan mengikuti program Lintas Jalur
jika menggunakan metode logika fuzzy. pendidikan S1 di Jurusan Teknik
Elektro Universitas Diponegoro
Semarang dengan mengambil
DAFTAR PUSTAKA konsentrasi di bidang Teknik
Elektronika.
1. Pacific Marine Product In, Active Fin stabilizer
Operation and Service Manual, Seattle,
Washington Mengetahui / Mengesahkan
2. Chesapeake Instrument Coorporation, Technical Dosen Pembimbing I
Manual for Electro magnetic Ships log Systems,
Maryland, USA.
3. Son kuswandi, Pemrograman bahasa assembly,
Diktat training kemampuan di bidang
mikroprosessor dan interfacing, Sby, 1992. Ir. Sudjadi, MT
4. Zaks, Rodnay, Teknik perantaraan
Mikroprosesor, Erlangga, Jkt, 1988. NIP. 131 558 567
RANGKAIAN MOTOR STEPER
RANGKAIAN DARLINGTON
RANGKAIAN RELAY