Anda di halaman 1dari 4

1.

Sistem hukum apa yang berlaku di Indonesia pada saat ini berikan contoh-
contohnya.

Sistem hukum yang berlaku di Indonesia adalah perpaduan dari sistem hukum civil law,
hukum agama dan hukum adat.

1. sistem hukum civil law

Di dalam sistem hukum civil law ini terdapat tiga ciri khas sistem hukum yaitu hukum itu
adalah yang dikodifikasikan, hakim tidak terikat sistem preseden (doktrin stare decicis)
dan hakim berpengaruh besar mengarahkan dan memutuskan perkara (inkuisitorial).
Dalam sistem inilah, hakim terikat undang-undang dalam memutuskan perkara yang
ditanganinya. Hal ini berarti kepastian hukum hanya ada bentuk dan sifatnya tertulis.
Kedudukan hakim sangatlah sentral, karena hakim memeriksa langsung materi kasus yang
ditangani, menentukan bersalah dan tidaknya terdakwa atau pihak yang sedang
berperkara, sekaligus menerapakan hukumannya.

Sebagian besar sistem hukum pidana dan hukum perdata berbasis pada hukum Eropa,
khususnya dari Belanda (sistem hukum civil law) , karena aspek sejarah masa lalu
Indonesia yang merupakan wilayah jajahan dengan sebutan Hindia Belanda (Nederlandsch-
Indie).

pada sistem hukum civil law, Hukum dapat dibagi dalam berbagai bidang, antara lain
hukum pidana/hukum publik, hukum perdata/hukum pribadi, hukum acara, hukum tata
negara, hukum administrasi negara/hukum tata usaha negara, hukum agraria, dll.

2. Hukum agama

Hukum agama karena sebagian besar masyarakat Indonesia menganut Islam, maka
dominasi hukum atau syariat Islam lebih banyak terutama di bidang perkawinan,
kekeluargaan, dan warisan.

Aceh merupakan satu-satunya provinsi yang banyak menerapkan hukum Islam melalui
Pengadilan Agama, sesuai pasal 15 ayat 2 Undang-Undang RI No. 4 Tahun 2004 Tentang
Kekuasaan Kehakiman yaitu: Peradilan Syariah Islam di Provinsi Nanggroe Aceh
Darrussalam merupakan pengadilan khusus dalam lingkungan peradilan agama sepanjang
kewenangannya menyangkut kewenangan peradilan agama, dan merupakan pengadilan
khusus dalam lingkungan peradilan umum sepanjang kewenangannya menyangkut
kewenangan peradilan umum.

3. Hukum adat

Selain itu, di Indonesia juga berlaku sistem hukum adat yang diserap dalam perundang-
undangan atau yurisprudensi, yang merupakan penerusan dari aturan-aturan setempat
dari masyarakat dan budaya-budaya yang ada di wilayah Nusantara. Hukum adat
merupakan aturan tidak tertulis yang sudah ada sejak zaman dahulu dan disetujui oleh
masyarakat dalam suatu daerah. Hukum ini bersifat elastis dan berkembang mengikuti
zaman. Kemunculan hukum adat dipengaruhi oleh unsur-unsur hukum adat seperti agama,
kerajaan, hingga masuknya bangsa asing di Indonesia. Umumnya, ada satu pemuka adat
yang bertugas untuk memimpin dan menegakkan keadilan dalam hukum adat ini.

Sistem yang ada di dalam hukum adat di antaranya:

1. Hukum adat tata negara. Hukum yang mengatur susunan rakyat dan pemerintahan dari
mulai organisasi, lingkungan kerja hingga jabatan-jabatannya.

2. Hukum adat warga. Hukum yang mengatur hak dan kewajiban warga suatu daerah
seperti hukum ahli waris, hukum tanah, hukum perkawinan, hukum hutang piutang, dll.

3. Hukum adat pidana. Hukum yang mengatur berbagai tindak pidana hingga reaksi
masyarakat terhadap tindakan tersebut.

2. Bagaimana hubungan antara Sistem Hukum dan Politik Hukum?

Hubungan hukum dan politik sebagai subsistem kemasyarakatan adalah bersifat terbuka,
karena itu keduanya saling mempengaruhi dan dipengaruhi oleh sub sistem lainnya
maupun oleh sistem kemasyarakatan secara keseluruhan. Walaupun hukum dan politik
memiliki fungsi dan dasar pembenaran yang berbeda namun keduanya tidak saling
bertentangan, tetapi saling melengkapi. Di dalam tatanan masyarakat yang terbuka dan
stabil sistem hukum dan politiknya selalu dijaga keseimbangannnya, disamping sistem-
sistem lainnnya yang ada dalam suatu masyarakat. Hukum memberikan kompetensi untuk
para pemegang kekuasaan politik berupa jabatan-jabatan dan wewenang yang sah untuk
melakukan tindakan-tindakan politik bilamana perlu dengan menggunakan sarana
pemaksa. Hukum merupakan pedoman bagi kekuasaan politik untuk mengambil keputusan
dan tindakan. Hukum memberikan Legalitas bagi kekuasaan Politik sebaliknya kekuasaan
politik akan membentuk hukum yang efektif. Hukum adalah kekuasaan yang diam dan
politik adalah hukum in action. Hukum dan politik memiliki kedudukan yang sejajar.
Hukum tidak dapat dikatakan sebagai bagian dari sistem politik. Demikian sebaliknya.
Realitas hubungan hukum dan politik tidak sepenuhnya ditentukan oleh prinsip-prinsip
yang diatur dalam suatu sistem konstitusi, tetapi lebih ditentukan oleh komitmen rakyat
dan elit politik untuk bersungguh-sungguh melaksanakan konstitusi tersebut sesuai
dengan semangat dan jiwanya.

Sumber Referensi :

1. Delianoor, Nandang Alamsyah. (2020). Buku Materi Pokok Pengantar Ilmu Hukum.
Tanggerang Selatan : Universitas Terbuka.

2. https://rechtsvinding.bphn.go.id/ejournal/index.php/jrv/article/view/65. diakses
pada tanggal 3 November 2021.

3. https://id.wikipedia.org/wiki/Hukum. diakses pada tanggal 3 November 2021.

Anda mungkin juga menyukai