Laporan Analisis Bahan Pangan - Kelompok 2
Laporan Analisis Bahan Pangan - Kelompok 2
Disusun Oleh:
1. Intan Wulandari 062119020
2. Nurzehan 062119026
3. Devi Intan Septianingsih 062119043
4. Siti Kholisoh 062119057
5. Raden Thasya Puteri 062119058
Dosen Pengampu:
Ade Heri Mulyati, M.Si.,
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................................................3
1.1. Latar Belakang..........................................................................................................3
1.2. Rumusan Masalah....................................................................................................4
1.3. Tujuan Penelitian......................................................................................................4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.......................................................................................................5
2.1. Soyghurt (Yoghurt Susu Kacang Kedelai)..................................................................5
2.2. Minuman Probiotik..................................................................................................6
2.3. Isoflavon...................................................................................................................6
2.4. Rendah Kalori dan Antidiabetes...............................................................................8
BAB III METODE KERJA...........................................................................................................10
3.1. Pembuatan Pemanis Alami dari Daun Stevia Rebaudiana Bertoni.........................10
3.2. Pembuatan Soyghurt (Yoghurt Susu Kacang Kedelai).............................................11
3.1. Tahap Analisis.........................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................12
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Kejadian Penyakit Tidak Menular (PTM) tahun 2018 mengalami
peningkatan sebesar 0,5% hingga 8,3% dibandingkan dengan kejadian PTM pada
tahun 2013 (hasil utama RISKESDAS 2018, 2019). Salah satu penyebab dari
peningkatan kejadian PTM adalah diet atau pola makan tidak sehat sebagai akibat
dari terjadinya transisi pola konsumsi pangan, yaitu pola konsumsi pangan lokal
menjadi pola konsumsi pangan cepat saji. Hal ini dibuktikan oleh data yang
menunjukkan bahwa 36,8% penduduk Indonesia mengonsumsi makanan siap saji
dengan frekuensi 2-3 kali dalam seminggu. Umumnya makanan cepat saji
memiliki komposisi gula, lemak, garam, dan energi tinggi. Berdasarkan data
konsumsi pangan Indonesia, diketahui bahwa rata-rata penduduk Indonesia
mengonsumsi gula (4,8%), lemak (26,5%), dan natrium (52,7%) yang melebihi
kebutuhan harian.
Konsumsi makanan tinggi lemak dapat meningkatkan kadar serum Low
Density Lipopotein (LDL), sehingga menyebabkan oksidasi serum LDL yang
akan membentuk senyawa radikal bebas. Untuk mencegah terjadinya proses
oksidasi lemak dan melindungi sel dari kerusakan yang ditimbulkan oleh radikal
bebas dapat dilakukan dengan mengonsumsi pangan tinggi antioksidan.
Soyghurt dapat diperuntukan sebagai alternatif minuman tinggi
antioksidan. antioksidan utama dalam kacang kedelai adalah isoflavon yang
bioavailabilitasnya akan meningkat selama proses fermentasi. Isoflavon pada
kedelai dapat menurunkan resiko penyakit jantung dengan membantu
menurunkan kadar kolesterol darah. Protein kedelai telah terbukti mempunyai
efek menurunkan kolesterol yang dipercaya karena adanya isoflavon didalam
protein tersebut. Pembuatan soyghurt yang baik ditentukan melalui masa
fermentasi susu kedelai oleh bakteri asam laktat (BAL) ( Winarno, 1980).
Selain memiliki nilai gizi yang tinggi, soyghurt bisa pula dikonsumsi
sebagai makanan atau minuman rendah kalori dengan mengganti pemanisnya
dengan pemanis daun stevia. Stevia Rebaudiana Bertoni termasuk familia
Compositae. Stevia berasal dari distrik Amambai dan Iquaqu, perbatasan
Paraguay- Brazil-Argentina. Tumbuhan itu tumbuh liar atau dibudidayakan oleh
penduduk setempat dan dikenal dengan nama lokal Caa-hehe, Caaenhe atau Kaa-
he-e.
Penggunaan stevia sebagai pengganti gula pasir karena gula stevia
mempunyai tingkat kemanisan 200-300 kali kemanisan dari pemanis yang berasal
dari gula tebu, tetapi pemanis stevia ini berkalori rendah, tindak mengganggu rasa
minuman sirop, relatif tidak berbahaya karena tidak mengandung zat yang bersifat
karsinogenik dan telah dipasarkan dijepang, Taiwan dan Korea ( Inglet, G.E.,
1981). Rasa manis ini dihasilkan dari daun tanaman stevia tersebut yang
disebabkan adanya kandungan Glikoside dalam daun stevia tersebut. Glikosida ini
merupakan suatu senyawa yang terdiri dari gula dan bukan gula (aglukon).
Kelebihan lain menggunakan pemanis stevia adalah tidak menyebabkan kanker,
tidak menyebabkan karies gigi, mencegah obesitas, menurunkan tekanan darah
tinggi.
Penelitian yang dilakukan Labiba,dkk., (2020) menjelaskan bahwa
soyghurt (yoghurt susu kacang kedelai) telah memenuhi klaim tinggi isoflavon
berdasarkan acuan label gizi, dengan rasio penambahan kacang kedelai sebesar
25%, dengan kadar air (81,74%), kadar abu (0,49%), kadar lemak (11,61%),
kadar protein (5,98%), kadar genistein (240,46 μg/g), kadar daidzein (173,02
μg/g), tingkat keasaman (4,63), dan total BAL (3,7 x 107koloni/ml). Hal ini
menunjukkan bahwa soyghurt berpotensi sebagai minuman tinggi isoflavon.
Berdasarkan latar belakang dan studi literatur yang telah dilakukan bahwa
soyghurt berpotensi sebagai minuman tinggi isoflavon, tetapi penelitian terdahulu
masih menggunakan gula pasir sebagai pemanis minumannya, sedangkan
penelitian soyghurt dengan pemanis rendah kalori belum dilakukan. Oleh karena
itu, pada penelitian ini dilakukan penelitian soyghurt sebagai minuman tinggi
isoflavon dan rendah kalori menggunakan pemanis dari daun Stevia Rebaudiana
Bertoni.
1.2. Rumusan Masalah
Kacang kedelai memiliki kandungan senyawa kimia utama yaitu
isoflavon yang dapat difermentasi menjadi minuman yoghurt susu kacang kedelai
(soyghurt) sebagai minuman probiotik yang tinggi isoflavon. Hal ini terbukti dari
penelitian yang telah dilakukan dan didukung dari komposisi fitokimia yang
dimiliki kacang kedelai (Labiba dkk., 2020). Tetapi belum ada studi yang
mengembangkan pengujian soyghurt minuman probiotik tinggi isoflavon dengan
menggunakan pemanis alami berkalori rendah dari daun Stevia Rebaudiana
Bertoni.
1.3. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan potensi soyghurt
(yoghurt susu kacang kedelai) sebagai minuman probiotik yang tinggi kadar
isoflavonnya dan rendah kalori dengan menggunakan pemanis dari daun Stevia
Rebaudiana Bertoni.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Arora, A., M.G. Nair, and G.M. Strasburg. 1998. Structure – activity relationships for
antioxidant activities of a series of flavonoids in a liposomal system. Free
Radic. Biol. & Med.
Cassidy, A., S. Bingham, and K.R.D. Setchell. 1994. Biological effects of soy protein
rich in isoflavones on the menstrual cycle of premenopausal woman. Am J.
Clin. Nutr
Castelluccio, C., G.P. Bolwell, C. Gerrish, and C. Rice-Evans. 1996. Differential
distribution of ferulic acid to the major plasma constituens in relation to its
potential as an antoxidant. J. Biochem.
Coward, L., M. Smith, M. Kirk, and S. Barnes. 1998. Chemical modification of
isoflavones in soyfoods during cooking and processing. Am. J. Clin. Nutr.
Heim, K.E., A.R. Tagliaferro, and D.J. Bobilya. 2002. Flavonoid: chemistry,
metabolism and structure-activity relationship. J. Nutr. Biochem.
Hanifah, nurul. 2016. PENGARUH PENAMBAHAN DAUN JERUK PURUT,
SEREH, DAN JAHE TERHADAP AROMA LANGU (BEANY FLAVOR).
http://lib.unnes.ac.id/28124/1/5401410083.pdf. Diakses pada tanggal 2
Oktober 2021.
Harmayani, Ngatirah, Rahayu, Endang, Utmi, Tyas, 2001. Ketahanan dan Viabilitas
Probiotik bakteri Asam Laktat Selama Proses Pembuatan Kulture Kering
dengan Metode Freeze Drying da Spray Drying. Jurnal teknologi Pangan Vol
XII Uiversitas Gajah Mada
Halim, Christine N dan Elok Zubaidah. 2013. Studi Kemampuan Probiotik Isolat
Bakteri Asam Laktat Penghasil Eksopolisakarida Tinggi Asal Sawi Asin
(Brassica juncea). Jurnal Pangan dan Agroindustri. Vol. 1
Indiana Soybean Board. 1998. Isoflavone Concentration in Soy Foods
www.soyfood.com.nutrition/isoflavon econcentration.html.
Lee, J., N. Koo, and D.B. Min. 2004. Reactive oxygen species, aging, and
antioxidative nutraceuticals. Compre Rev. in Food Sci. and Food Safety.
Labiba, Naila Maziya, dkk. 2020. Pengembangan Soyghurt (Yoghurt Susu Kacang
Kedelai) Sebagai Minuman probiotik Tinggi Isoflavon. Jakarta: Universitas
Pembangunan Nasional “VETERAN”. Joinly published by IAGIKMI 7
Universitas Airlangga.
Naim, M.B., Gestetner, S. Zilkah, Y. Bilk, and A. Bondi. 1974. Soybean isoflavone,
characteristic, determination and antifungal activity. J. Agric. Food Chem.
Nijveldt, R.J. et al. 2001. Flavonoids : a review of probable mechanism of action and
potential applications. Am. J. Clin. Nutr.
Nurkhasanah. 2019. KARAKTERISTIK FISIK, KIMIA, MIKROBIOLOGI DAN
AKTIVITAS ANTIOKSIDAN PADA MINUMAN PROBIOTIK SOY-
YAMGHURT.http://repositori.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/15748/14
7051008.pdf?sequence=1&isAllowed=y. diakses pada tanggal 2 Oktober
2021.
Oteiza, P.I., A.G. Erlejman, S.V. Verstraeten, C.L. Keen, and C.G. Fraga. 2005.
Flavonoid-membrane interactions : A protective role of flavonoids at the
membrane surface? Clin. & Dev. Immunol.
Pokorny, J., N. Yanishlieva, and M. Gordon. 2001. Antioxidant in Food. CRC Press,
Boca Raton, USA.
Schmild, M.K. and T.P. Labuza. 2001. Essentials of Functional Foods. Aspen
Publisher, Inc. Gaithersburg, Maryland.
Santoso, 2009. Susu dan yoghurt kedelai. Laboratorium Kimia Pangan Faperta. Uwg,
http://labfpuwg.files.wordpress.com/2010/02/susudanyoghurtkedelai.
Thantsha, M.S., et al. 2012. Probiotics – What They Are, Their Benefits and
Challenges : New Advance In The Basic and Clinical Gastroenterology.
University Of Pretoria : South Afrika
Tamime, A.Y. and R.K. Robinson. 2007. Yoghurt science and technology. 3rd ed.
Abington, Cambridge, England: Woodhead Publishing Ltd, CRC Press, LLC,
NW, USA
Widyani, R. R., dan Suciaty, T., 2008. Prinsip pengawetan pangan. Swagati Press.
Cirebon. 85 halaman.
Winarno, F. G., 1992. Kimia pangan dan gizi. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Winarno, F. G., Fardiaz, S., dan Fardiaz, D., 2003. Pengantar teknologi
pangan. Gramedia, Jakarta.
Wahyudi, A., dan Samsundari, S., 2008. Bugar dengan susu fermentasi. Universitas
Muhammadiyah Malang Press, Malang.
Wang, H. and P.A. Murphy. 1994. Isoflavone content in commercial soybeans foods.
J. Agric. Food Chem.
Zubik, L. and M. Meydani. 2003. Bioavability of soybean isoflavon from aglycone
and glucoside form in american women. Am. J. Clin. Nutr.